Segar banget

Segar banget
bangett

Jumat, 27 Mei 2011

Bersahabat Karena Status

Yakobus 4:10
Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 147; Yohanes 7; 2 Samuel 21-22

Di sebuah perusahaan advertising, ada seorang gadis bernama Mira. Dia bertugas mendistribusikan surat untuk para staf di perusahaan itu. Pekerjaannya terlihat sangat sederhana. Apa lagi jika dibandingkan dengan copywriter, art design, marketing yang dianggap penting karena memberi kontribusi lebih nyata pada perusahaan. Mungkin karena itu, keberadaannya sering diabaikan. Tak banyak yang tahu namanya. Mereka hanya mengenalnya sebagai si gadis pembawa dokumen. Hingga suatu kali, Mira tidak masuk selama beberapa hari. Tak urung, kantor jadi kacau karena surat tidak dapat terdistribusikan dengan baik. Dalam keadaan seperti itu, barulah orang merasakan betapa pentingnya kehadiran seorang Mira.

Ya, tanpa disadari, kita seringkali kurang memperhatikan rekan kerja yang bagiannya lebih rendah. Mungkin, karena kita menganggap bergaul dengan mereka tidak banyak membawa keuntungan. Manusia sering kali menghargai seseorang karena statusnya. Padahal status itu hanyalah buatan manusia dan tidak kekal. Sedangkan di hadapan Tuhan status kita adalah sama, yaitu anak-anak-Nya yang berhak menerima keselamtan karena cinta dan belas kasihan Allah.

Jadi, rasanya tidak layak jika kita tidak menghargai orang lain hanya karena statusnya lebih rendah dari kita. Tuhan senang dengan orang yang rendah hati. Marilah kita mengasihi dan memperhatikan sesama kita, tanpa memandang statusnya.

Memandang orang lain hanya sebatas kulit luar adalah kebodohan yang sangat memalukan.

--

Sebuah cerita yang segar dan inspiratif disertai dengan banyak foto yang hari ini saya dapat dari teman lama. meng-harukan, meng-gemaskan dan me-nyenangkan tentunya……..

Seekor anjing ini berjalan dengan hanya menggunakan 2 kaki saja, namanya adalah Faith (Keyakinan). Faith lahir pada tahun 2002, sehari sebelum hari Natal. Pada waktu baru dilahirkan, Faith memiliki 3 kaki, yaitu 2 kaki belakang, dan 1 kaki depan. Satu kaki depannya akhirnya di- amputasi karena bentuknya kecil dan tidak berkembang.Sejak dilahirkan, Faith tidak dapat berjalan selayaknya anjing yang normal, dia hanya bisa terbaring dengan lemah diatas lantai, dan meng – gerakkan tubuhnya dengan cara mengayuh dengan kedua kaki belakangnya. Bahkan induknya sendiripun ingin membunuh anaknya dikarenakan merasa anaknya tidak dapat berkembang seperti anjing yang normal.

Majikannya berpikir kalau Faith tidak akan bisa bertahan hidup, bahkan merencanakan untuk membiarkannya mati. Untungnya, ada sebuah keluarga Stringfellow (yang juga akhirnya menjadi majikan baru Faith sampai sekarang ini) menemukan Faith dan rela untuk merawatnya. Mereka bertekad untuk melatih Faith menjadi seekor anjing yang dapat berjalan. Keluarga ini memberinya nama Faith (Keyakinan). Mereka yakin akan ada suatu hari dimana Faith dapat berjalan! Pertama-tama mereka meletakkan Faith diatas sebuah skateboard agar Faith dapat merasakan badannya bergerak. Kemudian mereka menggunakan selai kacang yang diletakkan di sebuah sendok untuk memancingnya agar mau melompat dan merebut selai kacang tersebut. Di keluarga itu juga terdapat seekor anjing lain yang memaksa Faith untuk mau bergerak. Keajaiban pun terjadi, Faith perlahan-lahan akhirnya dapat menggunakan kedua kaki belakangnya dengan gerakan melompat untuk bergerak maju ke depan. Dengan latihan yang terus menerus, Faith akhirnya dapat berjalan dengan kedua kaki selayaknya seorang manusia, dan proses latihan ini hanya membutuhkan waktu tidak sampai 6 bulan.Faith sangat suka sekali berlari kemana saja, kemana saja dia pergi selalu menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Sebenarnya, Faith sudah mulai dikenal oleh orang-orang di berbagai belahan dunia. Pernah juga diliput oleh berbagai acara di televisi dan juga surat kabar, dan juga telah terbit sebuah buku berjudul “With a little Faith” yang menceritakan kisahnya. Bahkan sempat direncanakan untuk tampil sebagai bintang tamu di salah satu episode film Harry Potter.

Sekarang Jude Stringfellow (majikan Faith) tidak perlu lagi melatih Faith, karena telah merencanakan untuk membawa Faith pergi ke seluruh dunia untuk menyebarkan pesan “Tidak memiliki tubuh yang sempurna, juga dapat memiliki jiwa yang sempurna”Inspirasi ternyata juga bisa kita dapatkan dari se-ekor binatang yang cacat. Di-sini Faith membuka mata saya dengan usahanya yang gigih untuk dapat berjalan normal. Lihatlah betapa semua orang yang berinteraksi dengannya di foto-foto diatas sangat terpesona dan menyayanginya.

Faith telah berhasil merubah apa yang kelihatannya sebagai kelemahan menjadi sebuah kekuatan dahsyat.

Faith telah berhasil menyenangkan banyak orang yang bertemu dengannya.


Kesenangan, canda tawa, rasa haru, kagum, cinta kasih semua bercampur aduk mengikuti kemana pun dia pergi…………… Faith menjadi berkat bagi orang lain dengan kehadirannya.Faith telah berhasil menjadi inspirasi banyak orang…………

--

COBAAN

Perlu diluruskan bahwa cobaan bukanlah berasal dari Allah. Karena Tuhan Allah tidak pernah mencobai umat ciptaanNya, Ia justru sangat mencintai umatnya. Cobaan itu berasal berasal Iblis dan keinginan kita sendiri namun di izinkan oleh Tuhan. Mengapa demikian?

Yakobus 1 ayat 13,14

13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Awalnya manusia [ adam dan hawa ] kudus dan memiliki kemuliaan Allah dan alam maut tidak dapat menguasainya. Dikarenakan godaan Iblis berhasil kepada hawa maka jatuhlah manusia kedalam dosa, dan kehilangan kemuliaan Allah. Kemudian manusia sebelum lahirnya sang Penebus melalui para Nabi berusaha membawa manusia kedalam jalan yang benar namun tidak sempurnya, hingga genaplah waktunya bahwa anak manusia akan dilahirkan ke dunia ini sebagai penebus. Dialah yang akan menebus segala dosa-dosa kita. Dia adalah TERANG DUNIA yang akan membawa jalan kebenaran menuju Allah. Melalui darah Tuhan Yesus maka kita di sucikan, darah perjanjian baru antara manusia dengan Allah. Dengan adanya perjanjian ini maka kita [ manusia memiliki harapan untuk mendapatkan kembali kemuliaan Allah ].
Iblis tahu akan hal ini dan ia terus berusaha membuat kita gagal, dengan menggodai kita. Kenapa di izinkan oleh Tuhan. Sebenarnya dibilang di izinkan juga kurang tepat, menurut saya sebenarnya Tuhan sudah memberikan kepercayaan kepada kita, itulah mengapa manusia ber-akal budi, hati nurani dan roh kudus yang dapat kita gunakan untuk melawan iblis. Namun memang kebanyakan manusia itu tergoda baik oleh bisikan iblis maupun keinginannya sendiri, hawa nafsu, ketamakan, dll. hal ini terjadi karena kurang mengertinya kita terhadap kehendak Tuhan oleh sebab itu manusia lebih mengikuti hal-hal kedagingan/ duniawi dan berfikir bahwa cobaan itu dari Allah dan ya sudah pasrah saja toh tidak melebihi kapasitas individu.
Padahal tidak demikian, coba anda rasakan saat cobaan datang, jika kita bisa sedikit saja mendekatkan diri kepada Tuhan maka sebenarnya Tuhan itu akan memberi jalan keluar. Benar tidak? makanya kadang kita selalu merasa bahwa Tuhan tidak akan mencobai kita melebihi kekuatan kita, ada hikmah dibalik itu dan sebagainya. sebenarnya tidak seperti itu.

Jadi begini :
IBLIS datang mencobai kita [ misal kejatuhan ekonomoi keluarga ] , Tuhan melihatnya kemudian Dia memberikan solusinya [ jikalau ia berhasil melewatinya dgn iklas dan baik maka ia akan berjodoh bertemu dengan si A yang akan membawa dia keluar dari pergumulan ini dan buah ini akan matang dalam waktu 3 tahun jika ia dapat pelihara misalnya ]

maka :

1. kondisi pasrah
manusia yang merasa itu cobaan dari Allah akan pasrah, sabar dan menunggu waktu, tanpa berbuat apa-apa karena yakin Tuhannya nanti akan menyediakan untuknya, namun ternyata tidak kunjung tiba kebangkitan ekonominya. Karena iblis tahu waktu sudah mau 3 tahun maka datanglah iblis untuk menambah kejatuhannya dengan membisikkan bahwa Tuhan Allahmu itu Jahat tidak peduli dll, akhirnya manusia tersebut berbalik benci dengan Tuhan bahkan menyakiti sesama demi mendapatkan kembali kehidupan yang sebelumnya yang kaya raya. [ jika demikian maka siapa yang menang? Iblis bukan. ]
manusia ini dinyatakan gagal bagaimana menurut anda, walaupun setelah mangkir dari Allah ia tetap bisa mendapatkan kembali kekayaannya

2. kondisi tanpa Tuhan
manusia yang berusaha sekeras mungkin karena jika dilihat secara duniawi dirinyalah yang mampu membawa keberhasilan bukan siapa-siapa termasuk Tuhan. Masuk akal namun seharusnya ia ingat bahwa manusia berusaha Tuhan yang memutuskan. Lalu berusaha keraslah ia untuk mengembalikan kejayaannya dengan berbagai cara halal namun semua gagal, lalu datanglah iblis dan menambah godaan kepadanya “ayo coba cara curang, cara yang merugikan orang lain, cara cepat dll” akhirnya dengan cara menipu ia berhasil mengembalikan kekayaannya. Lalu siapakah yang menang? Iblish bukan. Manusia tidak menyadarinya.
manusia ini dinilai gagal bagaimana menurut anda, walaupun ia tidak mengenal Allah ia tetap bisa berhasil mendapatkan kekayaan kembali

3. kondisi bersama Tuhan
Jatuhlah menimpa manusia yang mengerti, ia menganggap ini pekerjaan iblis ataupun karena keserakahannya sendiri. Lalu ia berdoa kepada Tuhan, mohon ampun dan mohon Tuhan yang pimpin, Tuhan yang memberi solusi, dan Tuhan yang menemaninya dalam setiap langkah melalui cobaan ini. Dalam perjalanan menghadapi cobaan ini ia tidak pasrah dan menunggu waktu, ia tetap berusaha. Ia juga akan tetap bersuka cita, ia tetap rajin berdoa, rajin bersyukur. Dengan secara tidak langsung orang lain yang melihat maka akan bertanya dan berfikir kok bisa ya dalam susah masih bisa bersuka cita dan yakin kepada Tuhannya. Ia menjalani dengan sabar, sukacita dan bersyukur. Hal ini menyebabkan Iblis makin kesal dan menambahkan lagi godaan-godaan. Sudah ekonomi jatuh, salah satu anggota keluarga dibuat sakit. atau apa saja yang tentunya segala sesuatu yang membuat kita akhirnya menyerah. Namun iblis tidak dapat berbuat lebih karena Tuhan menjaga orang yang percaya, makanya seakan-akan Tuhan tidak mencobai melebihi kekuatan manusia. Padahal Tuhanlah yang menjaga kita, iblis ingin mencoba kita lebih tapi digagalkan oleh Tuhan. lalu karena orang ini menjalankan dengan tulus dan baik maka suatu saat bertemula ia dengan seseorang. Nah disinilah kebaikan/ ketulusannya dinyatakan. Orang yang dipertemukan bisa saja tidak kelihatan akan membawa dia keluar dari kejatuhan malah bersifat terbalik, orang tersebut yang lebih butuh pertolongan. Jika ia mampu berinteraksi dengan orang tibalah waktu 3 tahun itu dan tiba-tiba orang tersebut bertemu dengan seseorang yang dapat membuat ia kayaraya bahkan berlipat-lipat, sehingga dapat memuliakan Allah.
manusia ini dinilai sukses dan berhak lanjut ke level berikutnya namun akan tetap di goda lagi oleh si IBLIS saat ia berada di puncak misalkan godaan 3T Tahta Wanita dan Harta.

--

Tak Ada Alasan Untuk Tak Hidup Kudus

Tepatlah bila orang mengatakan kita hidup di zaman yang bengkok. Artinya zaman yang tidak mengindahkan Allah. Tidak sedikit orang yang mengabaikan hidup dalam kekudusan . Namun, tidak berarti kita tidak mungkin hidup kudus. Mempertahankan kekudusan hidup adalah keharusan. Mengapa? Bagaimana caranya?
Di zaman ini, menjalani hidup yang kudus bisa diberi stempel aneh. Bisa juga dicap orang kuno, tidak mengikuti perkembangan zaman. Bahkan gereja-gereja pun lebih banyak memilih bungkam untuk membicarakannya. Bila diamati hanya sedikit mimbar gereja yang lantang menyuarakan pentingnya kekudusan hidup. Mengapa demikian? Mungkin saja takut jika jemaat kabur. Atau, tak berani bila jemaat pindah ke tempat lain. Maka hidup yang berhasil, kiat sukses justru dikhotbahkan tiada henti. Padahal, kesuksesan sejati mestinya berawal dari kekudusan hidup.




KEBEBASAN TERBELENGGU?
Apa artinya hidup kudus? Dalam bahasa Ibrani, menurut Pdt. Joshua Ong You Liang, Ph.D (70), kata kudus berarti memisahkan diri dari yang kotor/jelek dalam diri untuk hidup bagi Tuhan. Tentang hal ini Allah memberi teladan. Secara khusus Allah telah memisahkan diri-Nya untuk orang yang percaya kepada-Nya. Karena itu setiap orang yang ingin bertemu Allah kiranya hidup dalam kekudusan terlebih dahulu. Tanpa kekudusan sulit bertemu dengan-Nya. Inilah yang terlihat dari pengalaman Musa pada peristiwa semak belukar yang menyala-nyala (Keluaran 3).

Persoalan yang muncul, orang menganggap hidup dalam kekudusan mengekang kebebasan. Karena merasa kekudusan itu mengekang, lalu memilih untuk hidup tidak kudus. Namun Pdt. Joshua justru melihat dari sisi yang berbeda. “Kebebasan adalah hak istimewa yang Tuhan berikan bagi manusia,” kata Ketua STT Iman Jakarta ini. Hanya saja manusia sering menyalahgunakan kebebasan yang diberikan. Sejatinya, Allah tidak pernah menjadikan manusia seperti robot. Manusia bebas melakukan apa saja. Bila kebebasan dilakukan berpusat pada diri sendiri tentu tidak menyenangkan hati-Nya. Sebaliknya melakukan kebebasan yang berpusat pada kehendak Tuhan jelas hal itu diperkenan-Nya.

Bila dipikirkan dengan jujur, terkadang manusia itu aneh juga. Mengapa dikatakan demikian? Bukankah Allah telah rela memisahkan diri-Nya bagi kita, mengapa kita justru tidak mau memisahkan diri bagi Allah? “Apabila kita rela memisahkan diri bagai Allah, tentu Dia akan memakai hidup kita bagi kemuliaan-Nya,” cetus doktor jebolan Fuller Theological Seminary USA ini.

Terus terang, sukar untuk mengatakan bahwa seseorang mengenal Allah jika ia tidak hidup dalam kekudusan. Artinya, salah satu wujud pengenalan akan Allah tercermin dalam kekudusan hidup yang dijalani setiap hari. Bukankah seorang anak mempermalukan ayahnya bila ia berlaku sembrono dalam hidup? Kudus adalah sifat dari Allah. Kita pun disebut anak-anak Allah. Nah, bila kita berlaku tidak kudus pantaskah kita memanggil-Nya Bapa? “Mengenal Allah secara pribadi pasti membawa kita memiliki hubungan dengan-Nya. Bila kita punya hubungan yang pribadi pasti kita berusaha menyenangkan hati-Nya,” tegas Pdt. Ferry Frans Simanjuntak, M.A (46).

Adakah hubungan kegiatan agamawi dengan kekudusan hidup? Melakukan kegiatan agamawi merupakan hal yang baik. Namun, kegiatan agamawi bukanlah jaminan bahwa seseorang telah mengenal Tuhan dengan baik. Bisa saja kegiatan tersebut hanya sebatas aktivitas saja. Sebagai contoh, kita kerap menyaksikan orang-orang yang rajin beribadah namun perilakunya kurang sepadan dengan ibadahnya. Sementara rajin beribadah pada saat yang sama rajin pula berbuat dosa. Selingkuh tiada henti. Korupsi tiada akhir. Mengejar kedudukan tak kenal lelah. Jelas ini sebuah ironi. “Apabila orang-orang Kristen belaku tidak kudus mereka sama artinya tong kosong yang berbunyi nyaring,” tambah pembantu ketua tiga Sekolah Tinggi Teologi Imanuel Nusantara Jakarta ini.

IBARAT MAKAN TANPA LAUK
Memainkan perilaku hidup kudus bak seorang olahragawan. Anda dapat membayangkan betapa tidak serunya suatu permainan tanpa tantangan. Dalam dunia olahraga tantangan selalu dinanti-nantikan. Bertanding tanpa hambatan ibarat makan tanpa lauk. Bahkan lauk tanpa garam. Tak ada rasanya. Menjalankan hidup yang kudus memang memerlukan tantangan. Itu pula yang disebut Pdt. Ferry Frans Simanjuntak, MA. Menurut MPH PGI wilayah DKI Jakarta ini setidaknya terdapat tiga tantangan dalam menjalani hidup kudus.

Tantangan pertama adalah keinginan daging. Bila seseorang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Allah, yang menonjol adalah keinginan daging. Ketika manusia memilih menyenangkan diri sendiri, di sinilah terjadi benturan. Benturan antara keinginan daging dengan kekudusan. Di sini masalahnya, Alkitab katakan roh itu penurut namun daging lemah.

Tantangan kedua adalah lingkungan. Lingkungan yang buruk dapat mengubah kebiasaan yang baik. Bila seseorang bergaul dengan lingkungan buruk sangat besar kemungkinan pengaruh negatif merasuk dalam hidupnya.

Terakhir adalah tantangan kedagingan dan keinginan dunia. Pdt. Simanjuntak menyebut sebagai dosa yang menyebabkan ketagihan. Ya, semacam dosa yang bersifat adiktif. Dosa yang mendorong seseorang mengulang tindakan yang sama. Misalnya: dosa seks, Narkoba, korupsi, dan sebagainya. Di sekeliling kita dosa-dosa seperti ini sangat menggoda. Dosa-dosa tersebut aksesnya sangat gampang.

Tantangan bagi orang percaya adalah menaklukkan setiap tantangan yang ada. Manusia harus memerangi ketidakkudusan bersama Roh Kudus. “Roh Kudus pasti memberi kita kemampuan ekstra,” tegas hamba Tuhan dari Gereja Protestan Soteria di Indonesia (GPSI) ini. Mengambil contoh dari kesalehan Ayub, Pdt. Simanjuntak yakin kalau Ayub mampu mempertahankan kekudusan, kita pun pasti bisa. Walau Ayub ditimpa masalah berat, ia tak tergoyahkan.


ZAMAN YANG BENGKOK

Memang perlu diakui bahwa kita hidup di tengah zaman yang mengabaikan arti kekudusan. Mereka tak mau tahu tentang kekudusan. Hati nurani mereka telah hilang kepekaannya. Namun, orang percaya tentu tak perlu menyalahkan lingkungan. Bukan kita yang dipengaruhi lingkungan. Sebaliknya lingkunganlah yang harus kita pengaruhi. Pasalnya, Pdt. Joshua Ong You Liang mengatakan kalau kita mengasihi Tuhan, kita pasti menjaga hidup seturut firman-Nya. Hidup yang seturut firman-Nya berarti hidup yang kudus di hadapan-Nya. Kasih kepada Tuhan adalah dasar untuk mempertahankan hidup yang kudus.

Di luar sana banyak orang yang mengaku tak mampu hidup dalam kekudusan. Alasannya terlalu banyak godaan. Namun bagi Pdt. Joshua, godaan bukanlah segalanya. “Binalah persekutuan dengan Tuhan setiap saat,” cetus Gembala Jemaat Gereja Santapan Rohani (GSR) Jakarta ini. Kualitas hubungan dengan Allah menentukan kualitas kekuatan seseorang saat menghadapi godaan. Bila seseorang setia membaca firman Tuhan, bersaat teduh, dan berdoa maka ketidakkudusan tidak mendapat tempat. Namun, tidak ada waktu untuk bersekutu membuat seseorang gampang jatuh dalam perselingkuhan, perceraian, korupsi, berebut kedudukan, dan lain sebagainya. Hal ini dapat dicek dalam pergaulan kita setiap hari. “Barang siapa yang dekat dengan Allah—bersekutu dengan-Nya, pasti tangguh menghadapi goncangan yang hebat sekalipun,” tandasnya.

YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

--

Yesaya 29:9-16

dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku.- Yesaya 29:13

Sepucuk surat cinta berisi kata-kata puitis ditujukan seorang pemuda kepada gadis impiannya. Ia menulis seperti ini : Sayang, ‘kan kudaki gunung tertinggi,
kuseberangi lautan terdalam, kulewati gurun terpanas, kupertaruhkan semua hidupku untuk bisa mendapatkanmu. Lalu dibagian paling bawah ada catatan
tambahan : NB : Aku akan menemuimu Sabtu ini, asal tidak hujan. Huu... mungkin kita akan kompak menyorakinya dengan mengacungkan jempol yang diarahkan ke bawah.

Banyak orang Kristen tidak jauh beda dengan pemuda tersebut. Paling hebat kalau berdoa, “Aku sungguh mengasihiMu.” Paling nyaring kalau menyanyi, “Setia, setia sampai mati.” Paling jago kalau berujar, “Semuanya untuk Yesus.” Namun sayang, itu semua tak lebih dari kata-kata klise belaka. Kenyataan yang terjadi sangat bertolak 180 derajat.

Kita berkata mengasihi Tuhan, namun pada saat yang sama kita sedang merangkul ilah-ilah lain. Hati kita bercabang, mengasihi Tuhan ya, namun meninggalkan
kenikmatan dunia juga sayang. Jangankan setia sampai mati, hujan gerimis pun akan mengurungkan niat kita untuk pergi ke gereja. Sedikit orang Kristen yang
benar-benar water-proof (anti air). Semuanya untuk Yesus? Yang benar saja. Bukankah rasa sesal menyesakkan hati ketika kita salah mengambil uang dalam
dompet saat memberikan kolekte di gereja? Selain itu, bukankah sering kita menganggap bahwa tubuh kita adalah milik kita sendiri yang bebas kita gunakan semau-maunya untuk berbuat dosa? Dengan kehidupan yang seperti ini, apa benar semuanya untuk Yesus?

Mengasihi Tuhan tidak bisa hanya dengan kata-kata. Mengasihi Tuhan seharusnya diwujudkan dalam tindakan nyata dan diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Satu tindakan kecil untuk Tuhan jauh lebih berarti dibandingkan dengan seribu kata-kata indah untuk memuja-Nya. Satu ketaatan kecil lebih bernilai
dibandingkan doa yang diobral tanpa makna.

Satu tindakan nyata lebih berarti daripada seribu kata mutiara.

--

SANGKAR BURUNG KOSONG.

Ada sseorg bernama George Thomas, seorg pastor di kota kecil di New England. Pd hari Paskah pagi, ia bersiap mempersembahkan misa di suatu tempat agak jauh dr kota. Ia membawa sebuah sangkar burung kosong yg sdh reyot, kotor tak terurus, & menempatkannya didekat altar. Alis umatnya mulai terangkat, & mereka mulai bertanya2. Dlm khotbahnya Sang Pastor mulai menjelaskan ttg sangkar burung tsb. "Dlm perjalanan sy ke sini td, sy bertemu dgn seorg anak kecil melangkah berlenggang sambil mengayun-ayunkan sangkar burung ini. Di dlmnya terdpt 3 ekor anak burung liar, meringkuk kedinginan & ketakutan. Sy berhenti & bertanya kpd anak tsb :
"Apa yg km bw, anakku??"
Jwb anak itu:"Ah, cuma burung2 kecil!"
"Apa yg akan km lakukan trhdp burung2 kecil itu??"
"Akan sy bw pulang & sy pakai mainan. Sy suka mencabuti bulunya, & pasti mereka akan ribut kesakitan. Ramai, Pasti ramai & menyenangkan."
"Ya, tapi! ! kan cuma sebentar. Burungnya kecil, pasti bulunya cpt habis. Lalu kalau sdh habis, mau km apakan lagi??"
"Sy punya dua ekor kucing di rmh. Mereka sngt suka makan burung. Apalg burung kecil begini. Lucu kan melihat burung2 yg sdh tdk berbulu mencoba menghindar dr kucing. Tp pasti kucingku akan dpt memakan mereka dgn mudah."
Sy terdiam sesaat, lalu sy tanyakan pd anak itu lg: "Anakku, bolehkah sy beli burung2 itu??" Anak tsb menatap sy dgn tercengang, lalu jwbnya: "Bpk jgn main-main. Siapa yg mau burung liar begini??"
"Berapa??"
"Bpk, burung ini liar, tdk dpt bernyanyi, tdk indah. Ini burung biasa, tdk ada istimewanya. Apa menariknya utk Bpk??"
"Berapa?? "
Si Anak memandang sy dgn tajam, lalu sambil tersenyum sy ulurkan uang 10 dolar kpdnya, & ia pun lalu meninggalkan sangkar burungnya & segera lari menghilang sambil berteriak2 kegirangan. Sy lalu melanjutkan perjalanan ke sini. Sesampai di suatu tempat yg agak rimbun, byk pohon & perdu, sy berhenti lagi, & sy lepaskan ke 3 anak burung td. Nah sampai di sini, jelaslah sdh hal ikhwal kandang burung yg diletakkan di atas altar ini.
Kemudian Sang Pastor melanjutkan khotbahnya sbg berikut :
Suatu hari, Setan & Yesus ngobrol ber 2. Setan br sj dtng dr Taman Eden & lalu menyombongkan diri, katanya: "Yesus, aku br sj menguasai sebuah dunia yg penuh dgn manusia. Aku sdh siapkan berbagai bujukan bagi mereka & pasti mereka tdk akan dpt menghindar. Pasti mereka akan termakan dgn segala tipu dayaku." Tanya Yesus kpdnya: "Akan kau apakan mereka??" "Pokoknya aku akan menikmati semuanya, Pasti mengasyikkan. Aku akan membujuk mereka spy kawin cerai, slng selingkuh, slng membenci, slng mencederai & slng bunuh. Aku akan membujuk mereka utk menjadi pemabuk, perokok, slng caci, slng hujat. Aku akan membantu mereka utk menemukan & merakit bom agar lebih mudah bagi mereka utk slng bunuh." "Terus, kalau sdh begitu, apa yg akan km lakukan??" tanya Yesus dgn sabar. "Aku akan binasakan mereka!" "Berapa yg km minta utk menebus mereka??" tanya Yesus. "Jgn bercanda. Km tdk akan suka mereka, 'Sus. Mereka itu tdk baik. Knp Km tertarik dgn mereka? Aku yakin mereka akan membenci Km! Mereka akan meludahi Km, mencercaMu, & bahkan akan membunuhMu. Yakinlah, Km tdk akan tertarik dgn mereka!" "Berapa??" tanya Yesus lg, lebih mendesak. Setan menatap Yesus tajam lalu katanya dgn tenang: "Murah, cm cukup air mataMu & darahMu." DAN YESUS PUN MEMBAYARNYA TUNAI. Sang Pastor pun mengakhiri kotbahnya.

RENUNGAN :
Lucu ya, mudah sekali manusia membuang Tuhannya bagai sampah, tp kemudian bertanya mengapa dunia menjadi begitu menakutkan tak terkendali.
Lucu ya, kita mudah sekali percaya apa yg ditulis koran, tp kita selalu meragukan apa yg tertulis dlm Alkitab.
Lucu ya, semua org ingin msk surga, Tp mereka tdk mempercayai, tdk memikirkan, mewartakan ataupun melaksanakan apa yg dikatakan oleh Alkitab. Apakah dunia ini sdh separah itu?
Lucu ya, kita dgn mudah mengatakan : Aku percaya kpd Allah, tp kita ttp mengikuti setan, yg nota bene jg percaya kpd Tuhan.
Lucu ya, kita dgn gampang sekali mengirim & mem-forward lelucon-lelucon & gosip-gosip melalui email/sms, sehingga dlm sekejap tersebar luas bagai api, tetapi jika mengenai Tuhan, kita berpikir beratus kali sblm menekan tombol 'send'?
Lucu ya, pembicaraan2 mengenai hal2 yg vulgar, kasar, keras, jorok, begitu mudah tersebar terbuka di mana2, tetapi diskusi mengenai Yesus sangat dibatasi, bahkan di sekolah maupun di tempat kerja ?
Lucu ya, kita bisa begitu bersemangat & berapi-api memuliakan Tuhan pd hari Minggu, Tetapi pd hari2 kerja kita menjadi pengikut Kristus yg tersembunyi.
Lucu ya, ketika hendak memforward cerita inipun, kita akan menyeleksi lg, Krn takut & tdk yakin akan reaksi teman2 kita.
Lucu ya, kita hanya sibuk memikirkan apa nanti reaksi orang2, tp kita lupa memikirkan apa yg Tuhan pikirkan ttg kita..

Peace, Love and Smile (^_^)

--
Manfaat DOA :
Doa berawal dr hati yg gelisah, Dgrkanlah gejolaknya.
Doa adlh suatu kerinduan trhdp rmh kita yg sbnrnya,
Ikutilah bimbingannya.
Doa itu seperti kebun,
Peliharalah maka doa akan berbuah.
Doa bisa dilakukan dgn brbagai cara,
Lakukanlah sesuai dgn cara Anda.
Berdoalah slalu, tp jadwalkan jg wkt khusus,
Roh, seperti halnya badan, membthkan latihan-latihan teratur.
Buatlah doa Anda pendek,
Cinta membthkan sedikit kata-kata.
Berdoalah di mana saja Anda berada,
Tuhan ada di mana-mana.
Jika Anda menginginkan sesuatu, bertanyalah pd diri Anda sendiri,
"Apakah sy menginginkan hal yg dikehendaki Tuhan?"
Tuhan menghendaki kebaikan sejati Anda.
Bila doa Anda menjadi kering & rutin, trskan saja,
Tanah yg kering kerontang menyambut datangnya hujan.
Bawalah kemarahan Anda dlm doa,
Logam yg panas bisa dibentuk.
Bila Anda berdosa & terus menerus jatuh, berdoalah,
Tuhan ttp mencintai Anda.
Berdoalah bila Anda cemas,
Doa membuat segala sesuatu bisa dipikirkan&dipertimbangkan secara sehat.
Bila krn sesuatu hal Anda tdk bisa berdoa, bersantailah,
Keinginan utk berdoa itu sdh merupakan doa.
Bila doa mengajak Anda utk mengambil resiko, beranilah,
Tuhan akan mendukung Anda.
Bila Anda merasa sedih/menyesal, menangislah,
Airmata adlh doa dr hati.
Jika Anda tdk menyukai ssorg, brdoalah utknya,
Doa mengungkapkan Tuhan yg tersembunyi.
Bila Anda menerima kbr buruk, tegarlah,
Doa memberi cahaya.
Bila penyakit, usia tua, kepedihan, atau kecemasan merusak konsentrasi Anda,
Bersantailah, Tuhan adlh seorg sahabat yg pnh pengertian.
Jika doa membuat Anda jd pasif&acuh tak acuh, itu bknlah doa,
Doa sejati akan membuahkan kepedulian&pelayanan.
Gunakanlah saat-saat tenang utk berdoa,
Ketenangan menarik Anda kpd Sang Maha Agung.
Gunakanlah saat-saat ribut utk berdoa,
Kegaduhan adlh hiruk-pikuk ciptaan yg mencari Tuhan.
Berdoalah bila Anda merasa kesepian,
Doa membuat Anda ditemani oleh para malaikat.
Bila hdp ini terasa kejam&tak adil, berdoalah trus,
Tuhan adlh karnanya, bkn penyebabnya.
Bila hati Anda pnh dgn rasa syukur, biarkanlah demikian,
Roh Allah sdng berdoa didlm diri Anda.
Bila Anda terpesona di hdpn misteri, biarkanlah demikian,
Roh Allah sdng berdoa didlm diri Anda.
Cakuplah slrh dunia dlm doa Anda,
Perdamaian tergantung pdnya.
Berdoalah dlm tidurmu,
Tidur adlh doa dr manusia yg merasa aman dr cinta Tuhan.
Berdoa adlh bernafas,
Lakukanlah dlm-dlm&Anda akan dipenuhi dgn kehidupan.
Bila Anda mulai merasa maju dlm khidupan doa, pikirkan sekali lagi,
Khidupan Tuhan itu lbh dlm drpd perasaan&pengalaman Anda..

--

Daftar Telephone Rohani

Puji Tuhan, anda telah dapat menelponNya setiap saat !!!
Anda hanya perlu untuk memanggilNya sekali dan Tuhan mendengar anda.
Karena Yesus, anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk.
Tuhan menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.
Ketika anda memanggil dan Tuhan akan menjawab; anda akan menangis minta tolong dan DIA akan berkata : “Ini AKU”.

Ketika anda memanggil, gunakan Nomor Telepon Darurat dibawah ini :

• Saat Berduka Cita, putar Yohanes 14
• Ketika Dikecewakan Sesama, putar Mazmur 27
• Jika anda Ingin Berbuah, putar Yohanes 15
• Ketika anda Berdosa, putar Mazmur 51
• Ketika anda Kawatir, putar Matius 6 : 19 – 34
• Ketika anda Dalam Bahaya, putar Mazmur 91
• Ketika Tuhan Terasa Jauh, putar Mazmur 139
• Ketika Iman anda Perlu Dikuatkan, putar Ibrani 11
• Ketika anda Merasa Sendiri dan Takut, putar Mazmur 23
• Ketika Hidup anda Sedang Dalam Kepahitan, putar I Korintus 13
• Untuk Rahasia Kebahagiaan Paulus, putar Kolose 3 : 12 – 17
• Untuk Arti Kekristenan, putar I Korintus 5 : 15 – 19
• Ketika anda Merasa Kecewa dan Ditinggalkan, putar Roma 8 : 31 – 39
• Ketika anda Menginginkan Kedamaian dan Ketenangan, putar Matius 11 : 25 – 30
• Ketika Dunia Terlihat Lebih Besar dari Tuhan, putar Mazmur 90
• Ketika anda Ingin Jaminan Kekristenan, putar Roma 8 : 1 – 30
• Ketika anda Meninggalkan Rumah untuk Bekerja atau Bepergian, putar Mazmur 121
• Untuk Penemuan / Kesempatan Besar, putar Yesaya 55
• Ketika anda Membutuhkan Keberanian untuk suatu Tugas, putar Josua 1
• Supaya dapat Bergaul dengan Baik terhadap Sesama, putar Roma 12
• Ketika anda Memikirkan Kekayaan, putar Markus 10
• Saat anda Mengalami Depresi, putar Mazmur 27
• Jika anda Kesulitan Keuangan, putar Mazmur 37
• Jika anda Kehilangan Kepercayaan terhadap Orang, putar I Korintus 13
• Jika Orang disekitar kita tampak Berlaku tidak Baik, putar Yohanes 15
• Ketika anda Putus Asa dengan Pekerjaan, putar Mazmur 126
• Jika anda menemukan bahwa dunia mengecil, dan anda merasa besar, putar Mazmur 19

Nomor-nomor tersebut dapat langsung dihubungi. Operator tidak diperlukan.
Seluruh saluran ke Surga terbuka 24 jam sehari.


Bagikan Daftar Telepon ini kepada orang-orang disekeliling kita. Mana tahu, mungkin mereka sedang membutuhkannya. Jika perlu ajaklah berdoa bersama.

--

Menangislah … bila harus menangis
Karena kita semua … manusia
Manusia bisa terluka … manusia pasti menangis
(Lagu Air Mata - Dewa 19)

Daud menangis. Petrus menangis. Dan Yesus pun menangis. Bukan mengada-ada lho, tapi beneran ...

Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga. Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang. (2 Samuel 1:11-12)

Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. (Matius 26:75)

Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka menangislah Yesus. (Yohanes 11:33-35)

Apa ada yang salah dengan menangis, sehingga banyak para cowo di dunia ini yang anti menangis ? Meski gw cewe, gw juga paling ga suka dengan menangis. Bagi gw nangis sama dengan cengeng.

Tapi, ternyata para kesatria, rasul dan juga Yesus sendiri pun memberikan suatu contoh bahwa mereka pernah menangis ! Daud yang dikenal sebagai seorang pemberani, seorang pahlawan yang memenangkan ratusan perang, bisa menangis ketika mendengar berita bahwa Saul dan Yonatan sahabatnya mati. Petrus yang terkenal dengan sifatnya yang menggebu-gedu, juga menangis tak kala dia teringat akan dosa dan kesalahannya menyangkal Yesus saat menjelang penyaliban-Nya di Golgota. Yesus ? Hmm, Dia menangis ketika melihat Lazarus sahabat-Nya meninggal dunia sebelum Dia sendiri membangkitkannya dari kematian.

Menangis bukanlah hal yang cengeng jika kita menangis pada tempatnya. Menangis adalah sebuah ekspresi kita untuk menunjukkan perasaan duka yang ada dalam hati kita sama seperti aktivitas tertawa, melompat, marah dan lain-lain.

Menahan tangis hanya demi gengsi, itulah yang cengeng. Karena jika kita menahan kesedihan dalam hati kita dan menyembunyikannya itu berarti kita tidak berani menghadapi kenyataan. Daud, Petrus dan Yesus adalah contoh yang tepat tentang bagaimana caranya mengungkapkan perasaan hati. Mereka berani menghadapi kenyataan hidup yang begitu pahit sehingga mereka mengekspresikannya dengan menangis !

Air mata diciptakan Tuhan sebagai alat untuk menyentuh surga. Berapa banyak orang-orang yang kembali ke jalan Dia hanya dengan tetesan air mata dari para pendoa syafaat ? Berapa banyak bangsa-bangsa yang terlepas dari belenggu Iblis hanya dengan cucuran air mata evangelism dan volunteer ? Alkitab pun menggunakan air mata untuk membawa kemenangan.

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. (Mazmur 126:5-6)

Jika air mata ga berguna buat dunia ini tentu juga Allah ga akan menciptakan itu. Hanya saja, kita harus tau kapan saatnya menangis. Dengan bersedih kita bisa menyelidiki kenapa kita begitu dan kemana kita akan melangkah setelah kesedihan itu berlalu.

Hadapilah kesedihan, berilah waktu untuk diri sendiri menikmati kesedihan itu dan izinkan diri kita menangis. Menangislah kepada Tuhan. Dia tau rasanya bersedih. Dia pernah menangis. Dia tau rasanya ditinggal sendirian. Dia mengenal kesedihan alam kubur dan juga segala bentuk penderitaan di bumi ini. Tetapi Dia juga mengenal sukacita kebangkitan kembali. Mengenal sorak sorai kemenangan atas penderitaan, kesedihan dan maut yang pernah dialami-Nya. Dan dengan kuasa-Nya juga, kita bisa kembali bangkit atas kesedihan kita sebelumnya.

--

Renungan :Hidupmu sudah diatur oleh Tuhan


Di salah satu gereja di Eropa Utara, ada sebuah patung
Yesus Kristus yang
disalib, ukurannya tidak jauh berbeda dengan manusia
pada umumnya. Karena
segala permohonan pasti bisa dikabulkan-Nya, maka
orang berbondong-bondong
datang secara khusus kesana untuk berdoa, berlutut dan
menyembah,hampir
dapat dikatakan halaman gereja penuh sesak seperti
pasar.


Di dalam gereja itu ada seorang penjaga pintu, melihat
Yesus yang setiap
hari berada di atas kayu salib, harus menghadapi
begitu banyak permintaan
orang, ia pun merasa iba dan di dalam hati ia berharap
bisa ikut memikul
beban penderitaan Yesus Kristus. Pada suatu hari, sang
penjaga pintu pun
berdoa menyatakan harapannya itu kepada Yesus.


Di luar dugaan, ia mendengar sebuah suara yang
mengatakan, "Baiklah! Aku
akan turun menggantikan kamu sebagai penjaga pintu,
dan kamu yang naik di
atas salib itu, namun apapun yang kau dengar,
janganlah mengucapkan sepatah
kata pun." Si penjaga pintu merasa permintaan itu
sangat mudah.


Lalu, Yesus turun, dan penjaga itu naik ke atas,
menjulurkan sepasang
lengannya seperti Yesus yang dipaku diatas kayu salib.
Karena itu
orang-orang yang datang bersujud, tidak menaruh curiga
sedikit pun. Si
penjaga pintu itu berperan sesuai perjanjian
sebelumnya, yaitu diam saja
tidak boleh berbicara sambil mendengarkan isi hati
orang-orang yang datang.


Orang yang datang tiada habisnya, permintaan mereka
pun ada yang rasional
dan ada juga yang tidak rasional, banyak sekali
permintaan yang aneh-aneh.
Namun, demikian, si penjaga pintu itu tetap bertahan
untuk tidak bicara,
karena harus menepati janji sebelumnya.


Pada suatu hari datanglah seorang saudagar kaya,
setelah saudagar itu
selesai berdoa, ternyata kantung uangnya tertinggal.
Ia melihatnya dan
ingin sekali memanggil saudagar itu kembali, namun
terpaksa menahan diri
untuk tidak ber bicara. Selanjutnya datanglah seorang
miskin yang sudah 3
hari tidak makan, ia berdoa kepada Yesus agar dapat
menolongnya melewati
kesulitan hidup ini. Ketika hendak pulang ia menemukan
kantung uang yang
ditinggalkan oleh saudagar tadi, dan begitu dibuka,
ternyata isinya uang
dalam jumlah besar. Orang miskin itu pun kegirangan
bukan main, "Yesus
benar-benar baik, semua permintaanku dikabulkan!"
dengan amat bersyukur ia
lalu pergi.


Diatas kayu salib, "Yesus" ingin sekali
memberitahunya, bahwa itu bukan
miliknya. Namun karena sudah ada perjanjian, maka ia
tetap menahan diri
untuk tidak berbicara. Berikutnya, datanglah seorang
pemuda yang akan
berlayar ke tempat yang jauh. Ia datang memohon agar
Yesus memberkati
keselamatannya. Saat hendak meninggalkan gereja,
saudagar kaya itu
menerjang masuk dan langsung mencengkram kerah baju si
pemuda, dan memaksa
si pemuda itu mengembalikan uangnya. Si pemuda itu
tidak mengerti keadaan
yang sebenarnya, lalu keduanya saling bertengkar.


Di saat demikian, tiba-tiba dari atas kayu salib
"Yesus" akhirnya angkat
bicara. Setelah semua masalahnya jelas, saudagar kaya
itu pun kemudian
pergi mencari orang miskin itu, dan si pemuda yang
akan berlayar pun
bereggas pergi, karena khawatir akan ketinggalan
kapal.


Yesus yang asli kemudian muncul, menunjuk ke arah kayu
salib itu sambil
berkata, "TURUNLAH KAMU! Kamu tidak layak berada
disana." Penjaga itu
berkata, "Aku telah mengatakan yang sebenarnya, dan
menjernihkan persoalan
serta memberikan keadilan, apakah salahku?"


"Kamu itu tahu apa?", kata Yesus. "Saudagar kaya itu
sama sekali tidak
kekurangan uang, uang di dalam kantung bermaksud untuk
dihambur-hamburkann ya. Namun bagi orang miskin, uang
itu dapat memecahkan
masalah dalam kehidupannya sekeluarga. Yang paling
kasihan adalah pemuda
itu. Jika saudagar itu terus bertengkar dengan si
pemuda sampai ia
ketinggalan ka pal, maka si pemuda itu mungkin tidak
akan kehilangan
nyawanya. Tapi sekarang kapal yang ditumpanginya
sedang tenggelam di tengah
laut."


Ini kedengarannya seperti sebuah anekdot yang
menggelikan, namun dibalik
itu terkandung sebuah rahasia kehidupan...


Kita seringkali menganggap apa yang kita lakukan
adalah yang paling baik,
namun kenyataannya kadang justru bertentangan. Itu
terjadi karena kita
tidak mengetahui hubungan sebab-akibat dalam kehidupan
ini.


Kita harus percaya bahwa semua yang kita alami saat
ini, baik itu keberuntungan maupun kemalangan, semuanya merupakan
hasil pengaturan yang terbaik dari Tuhan buat kita, dengan begitu kita baru
bisa bersyukur dalam keberuntungan dan kemalangan dan tetap bersuka cita.


Sebab kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja
dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan buat kita. (Roma 8:28)

--

Life is Wonderful if You Know How to Live
Gw lagi selingkuh neh. Gw pacaran ma cewe A tapi backstreet. Trus di tengah jalan gw ketema ma cewe B kemudian jatuh cinta juga ma dia. Trus gw harus gimana dong ? Gw tau kebenaran Firman Tuhan bilang apa soal selingkuh ... but, ini susah banget dilepasin."

"Kenapa sie gw ga dapet pacar-pacar mulu ? Padahal gw udah doa ampek puasa, udah usaha nyari di tempat yang bener, udah ini, udah itu ... tapi kok ga dapet-dapet sie ? Apa gw emang ditakdirin jomblo seumur hidup ma God ya ?"

"Heran deh gw udah kerja 3 taon kok nasif gw ga berubah-ubah sie. Tetep aja jadi kacung. Ga sukses-sukses. Tuhan ga adil ma gw ..."

"Gw udah doa kok ma God buat masalah itu. Tapi karena nungguin jawabannya lama ... makane ga sabar gw ... tak tinggal deh ..."

Pernah denger kan petikan kalimat-kalimat yang gw cuplik di atas itu tadi ? Atau, mungkin saat ini kita justru berdiri di pihak orang yang mengatakan hal-hal tersebut di atas ?

Ga munafik ... dulu, gw juga pernah menjadi bagian dari orang-orang aneh yang bisanya merengek and menodong God dengan rentetan tuntutan yang harus Dia jadikan khusus buat gw. Ga jarang juga gw ngambek ma God karena Dia ga peka juga ma keinginan gw ?

Well, tapi itu dulu ... Yah, sekarang mah kadang-kadang juga masih sering kumat hehehe (kidding ). Any way ... kenapa kita semakin dewasa kadang justru bertindak seperti bayi ya ? Semakin dewasa secara fisik, terkadang polah tingkah kita justru menunjukkan kemunduran daripada saat kita remaja atau bahkan anak-anak.

Ukuran kedewasaan rohani memang tidak bisa diukur dengan seberapa tua umur kita dan juga seberapa lama kita udah menjadi orang Kristen. Orang Kristen sejak lahirpun terkadang ga ngerti apa maksud Alkitab dibandingkan mereka yang menjadi Kristen karena mualaf.

Kekuwatiran hidup, menjadi sebab utama kenapa manusia menjadi kerdil imannya. Betapa God ga ketawa denger kalimat-kalimat konyol di atas ya ?

Kalo ditelusuri, memang cara hidup manusia sendiri yang sering membuat dia ribet. Pikiran manusia yang terbelit-belit sehingga menjadikan dia tiba-tiba berada dalam sebuah padang gurun selama 40 tahun persis seperti bangsa Israel.

Ada seorang temen yang pernah bilang ke gw begini, "Life is wonderful if you know how to live." Saat denger itu, gw emang lagi mengembara di padang gurun dan berputar-putar. Jadi gw bingung dengan kalimat itu. Hingga akhirnya melontarkan kalimat balasan dengan entengnya, "Ahhh, yang bener sie ... life is very very very difficult !".

Tapi begitu gw berhasil keluar dari padang gurun gw ... well, emang ... terkadang penyelesaian dari masalah kita itu sebegitu gampangnya. Begitu mudah, and terkadang ada di depan mata kita. Jika seandainya gw lebih pinter dikit saat masuk ke padang gurun kemarin, pastinya gw ga perlu mengembara ngabisin waktu disana sampek kulit gw gosong terbakar matahari semua. Yah, itulah kenapa temen gw bisa bilang dengan enteng, "Life is wonderful if you know how to live."

Hidup itu mudah kok ! Teramat sangat mudah. Jika kita tau rahasianya tentunya ... Kunci dari kehidupan di dunia ini ada di tangan Si Pencipta hidup itu sendiri. Tapi terkadang, kita ga cukup iman untuk melihat kunci itu. Kita ga cukup kepercayaan kalo Dia aja udah cukup untuk menyelesaikan masalah kita sehingga kita sering kali membantu God dengan tenaga kita yang terbatas !

Kita hebat bukan ? Bisa membantu Allah gitu loh ...

Mungkin itu pikiran kita. Kita merasa berhak dan sangat pandai untuk mengatur ini itu dalam hidup kita, sehingga itu membuatnya tampak begitu berantakan ! Percaya deh, yang bisa menghancurkan hidup kita itu sebenarnya bukan Iblis. Lho kok ? Tapi yang bisa menghancurkan hidup kita itu adalah DIRI KITA SENDIRI. Allah ga mungkin menghancurkan hidup kita, karena Dia begitu mengasihi kita. Iblis, juga ga punya kuasa apapun untuk menghancurkan hidup kita. Tapi, kita dengan segala prinsip dan juga ke sok pintaran kita ... teramat sangat bisa melakukannya.

Kadang, kita dengan bangga menuduh si Iblis dan mengkambing hitamkan dia atas segala kehancuran yang terjadi dalam hidup kita. Tapi apa kita sadar bahwa meskipun Iblis bisa mengubah situasi di sekeliling kita sehingga membuat kita terpojok dan terdakwa ... kita masih punya kesempatan untuk tidak memilih menghancurkan hidup kita sesuai dengan bujukan Iblis itu dan tetap percaya kepada Tuhan ?

"Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." (Ayub 1:9-11)

Siapa di dunia ini yang pernah mengalami penderitaan seperti yang pernah di derita oleh Ayub ? Dia kehilangan seluruh harta bendanya (Ayub 1:15-17), kehilangan nyawa anak-anaknya (Ayub 1:19), terkena barah busuk dari telapak tangan sampai ke kepalanya ( Ayub 2:7), dikutuki oleh istrinya sendiri (Ayub 2:10), dihina oleh teman-temannya (Ayub 18:2-4) ...

Ayub punya 1001 alasan untuk murtad dari God saat itu. Ayub punya 1001 dalih untuk kecewa atas hidupnya. Tapi dia memilih tetap berpegang teguh di dalam Dia. Dan Alkitab mencatat, dalam kesemuanya itu Ayub sama sekali tidak berdosa !

Bisakah kita mempercayakan masa depan kita kepada Allah 100 % seperti Ayub mempercayakan seluruh tubuh dan barang yang dimilikinya kepada Tuhannya ? Tuhan yang Ayub sembah adalah Tuhan yang sama seperti yang kita sembah. Jika Dia bisa melakukan banyak hal kepada Ayub, kenapa Dia yang sama tidak bisa melakukan banyak hal kepada kita ? Dan kenapa kita tidak bisa mempercayakan hubungan kita, jodoh kita, pekerjaan kita, kehidupan dan juga doa-doa kita kepada Dia ?

Tenang aja, Dia ga kurang panjang untuk menolong kita dan ga kurang peka mendengar teriakan kita minta tolong kok (baca merengek-rengek).

Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. (Yesaya 59:1-2).

SEDERHANA. Kita tau persis bahwa Allah kita tau apa yang terbaik buat kita. Kebingungan kita terhadap sesuatu hal tidak akan pernah menambah 1 centimeter dari hidup kita. Justru semakin kita bingung, kita panik, kita semakin jauh and ga bisa ngliat jelas apa yang sudah Dia rencanakan buat kita ... and hasilnya kita tersesat di padang gurun.

Kita tau betul bahwa jodoh, uang, kedudukan dan juga ketenaran itu ada di tangan Dia.

Kebingungan kita akan siapa pasangan kita di depan nanti, ga akan membuat kita langsung ketemu miss or mr. charming di esok hari saat bangun tidur kan ?

Kepanikan kita saat ga ada duit, ga akan membuat kita tiba-tiba menemukan gunung emas di depan pintu rumah kan ?

Kekuwatiran kita akan anak-anak dan keluarga kita ga akan membuat kita bisa tidur nyenyak di tengah malam buta kan ?

Keinginan kita untuk terkenal ga akan bisa membuat kita bisa menaklukkan dunia dengan sekali tepuk tangan bukan ?

Itulah banyak alasan kenapa begitu banyak orang bodoh di dunia ini yang bisa mengeluh soal hidup. Mereka ga tau bagaimana caranya hidup sie ?

Padahal caranya hidup hanya simple : percayai Dia dalam segala hal ! Ingat sekali lagi : masa depan kita ada di tangan kita. Tuhan memberi kita free will untuk digunakan dengan bijaksana. Iblis ga punya cukup kuasa untuk menghancurkan kita jika kita tidak menghendaki dan mengizinkan dia campur tangan dalam setiap keputusan yang kita buat atas hidup ini. Begitu juga dengan Tuhan. Jika kita mempercayai-Nya dan memberi-Nya kendali atas hidup kita 100 %, maka Dia yang akan melakukan segalanya buat kita dan kita tinggal tersenyum menikmati setiap detik bersama God !

soulmate =-
Puluhan tahun sudah kita hidup; dan pada saat yg bersamaan kita juga telah berkenalan dgn ratusan bahkan mungkin dgn ribuan orang , tetapi pernahkan Anda bertemu atau berkenalan dgn "Belahan Jiwa" Anda yg sebenarnya? Pertanyaan ini saya ajukan bukan hanya untuk para jomblo yg belum nikah saja, tetapi juga bagi mereka yg telah puluhan tahun menikah! Kenapa?

Pasangan biologis belum tentu identis dgn pasangan rohani Anda, kagak percaya lihat saja statistik perceraian maupun dilingkungan kenalan Anda, walaupun mereka sudah menikah puluhan th, tetapi kenyataannya hidup mereka sama saja seperti layaknya anjing & kucing, apabila tidak ribut terus, maka si kucing akan terus mencari pasangan kucing lainnya baca PIL sedangkan si anjing akan mencari pasangan anjing lainnya baca WIL!

Belahan Jiwa atau Pasangan Rohani atau lebih keren lagi disebut sebagai "Soulmate" bukannya hasil dari pilihan kita sendiri, melainkan telah ditentukan oleh Sang Pencipta. Sejak jiwa Anda memasuki tubuh, Anda telah ditakdirkan untuk bersama dgn jiwa yg lain atau belahan jiwa Anda.

Tanya saja sama diri sendiri, walaupun mungkin Anda telah menikah dan hidup dibawah satu atap puluhan lamanya dgn pasangan hidup Anda, tetapi rasanya tetap saja seperti dua insan yg berlainan, bahkan merasa seperti juga hidup dgn makhluk dari planet lain. Karena dia bukanlah belahan jiwa Anda dan dia bukanlah pasangan rohani Anda! Percayalah apabila Anda dapat menemukannya, bahkan bisa hidup dgn pasangan rohani Anda, maka hidup ini pasti akan jauh lebih indah dan lebih mudah untuk dijalani.

Soulmate tidak harus memiliki pemikiran maupun perasaan yg sama, karena Sang Pencipta bukannya ingin menciptakan dupikatnya Anda, melainkan bagian jiwa Anda yg lainnya; yg tidak identis seperti yg Anda miliki pada saat sekarang ini. Soulmate adalah pasangan yg akan melengkapi kekurangan yg ada di dlm diri Anda, bahkan ia juga akan dapat memenuhi kebutuhan rohani Anda.

Soulmate akan dapat mengisi rasa kesepian kita, dan akan membuat kita selalu merasa nyaman berada di dekatnya, ia juga akan selalu bersedia untuk meluangkan waktu; mendengarkan atau pun berbicara dgn Anda. Terlebih dari segalanya ia dapat mengasihi Anda sepenuhnya dgn segala kelebihan maupun kekurangan2 Anda, karena ia adalah belahan jiwa Anda sendiri. Selain rasa saling menikmati kebersamaan, soulmate akan selalu ada dimana saat Anda membutuhkannya, karena dgn dia kita bisa berbagi suka maupun duka untuk menangis bersama, maupun tertawa bersama dengannya.

Sesuai dgn namanya pasangan "rohani" jadi ini bertolak belakang dgn pasangan jasmani, dimana untuk mencari pasangan jasmani kita akan memilih berdasarkan kriteria, kekayaan, wajah bentuk tubuh, pendidikan, keturunan ataupun pangkat. Dan untuk pasangan rohan tidak akan ada ketergantungan lagi dlm soal sex satu dgn yg lain, karena faktor kebersamaan ada jauh lebih penting daripada sex.

Bila jiwa Anda mengalami luka batin, pasti kita mengharapkan seseorang yg mau meluangkan waktu dan yg mau mendengarkan keluh kesah maupun kesedihan kita. Dan apabila Anda telah menemukan belahan jiwa Anda, maka ia akan senantiasa dapat menciptakan suatu dunia di mana Anda bisa tinggal dgn nyaman dan perasaan terlindung di dalamnya.

Tetapi dilain pihak apabila Anda telah menemukannya, maka pada saat Anda kehilangan dia, Anda akan merasa seperti juga kehilangan sesuatu yg paling berharga di atas dunia ini yg membuat Anda menjadi kesepian, terpencil dlm perasaan yg paling dalam yg akan selalu menghantui Anda siang dan malam. Disamping itu apabila Anda kehilangan pasangan jiwa Anda, ini tidak mungkin akan bisa digantikan oleh siapapun juga di kolong langit ini, sebab Allah hanya menciptakan SATU saja pasangan atau belahan jiwa untuk Anda. Seorang soulmate akan memberikan konstribusi besar dlm proses hidup kita dan tanpa kehadirannya, hati kita akan merasa tersiksa berat, karena ketiadaannya.

Untuk dapat mengetahui dan menilai apakah si "Dia" itu belahan jiwa Anda ataukah bukan, ini bisa dinilai berdasarkan kriteria2 seperti yg tercantum diatas ini.

Perlu diketahui tidak semua orang akan diberikan anugerah atau kesempatan untuk bisa menemukan pasangan rohaninya, mungkin karena dosa2 kita, mungkin karena kesalahan kita sendiri yg tidak sabaran lagi untuk menunggu saatnya dimana Sang Pencipta mempertemukan soulmate kita, sehingga akhirnya kita memilih pasangan hidup atau pasangan biologis yg bukanlah belahan jiwa kita yg sebenarnya.

Atau bisa juga kebalikannya dimana belahan jiwa kita telah memilih dan menikahi pasangan biologis lainnya, sehingga janganlah heran apabila kita jatuh cinta kepada seseorang yg telah berkeluarga, karena kita merasakan banyak sekali kecocokan di dlm dirinya.

Apabila Anda telah menemukan belahan jiwa Anda, peliharalah dia sebaik mungkin. Perlu diketahui bahwa Soulmate tidak membutuhkan sesuatu yg mahal, yg wah atau yg ruaa..r biasa, namum ia menuntut kesetiaan dan keberadaan Anda, sediakanlah waktu sejenak untuknya. Disamping itu yg diinginkan oleh setiap jiwa manusia di dunia ini adalah perhatian dan kasih sayang. Ungkapkanlah perasaan sayang Anda dgn sepenuh hati, bukan hanya sekedar dgn kata2 saja, melainkan juga dgn belaian2 maupun sentuhan2 lembut dgn penuh rasa kasih, sambil mengucapkan:I love You - from.....

Dan usahakanlah bukan hanya setahun sekali saja disaat hari raya kasih Valentine, melainkan setiap hari dan sepanjang tahun.

Tanyalah terhadap diri Anda sendiri, kapankah Anda terakhir kalinya mengungkapkan rasa kasih sayang Anda terhadap orang yg Anda kasihi?

--

Masa sih..semenjak dari kita lahir, kita langsung dapat soulmate...bukankah soulmate itu free will...apakah kita mau menyerahkan pada Tuhan atau gak? Masalahnya adalah penyerahan kita pada Tuhan...dari awal harus disadari orang menikah bukan karena kecocokan, karena tidak ada manusia yang cocok...manusia punya emosi, ego,, tabiat, watak, yang berbeda..walaupun itu saudara yang dilahirkan dari ortu yang sama...kecuali kalo nikah sama kloningan sendiri...bisa jadi cocok...

Trus, apakah karena sudah menikah tuh orang jadi mengatakan kamu bukan soulmateku...itu sudah pilihannya dia kan? Pernikahan itu adalah sebuah komitmen...dan gak ada pilihan lain untuk berkomitmen dengan orang lain yang dianggapnya soulmate dan melanjutkan hubungan tersebut...rasanya aneh kalo ada orang yang tujuan bercerainya hanya karena menganggap itu bukan soulmatenya....apakah kita harus melegalkan perceraian? Padahal, dalam kekristenan gak ada perceraian...itu manifestasi kekecewaan kita pada pasangan karena pasangan kita gak bisa memenuhi keinginan kita, jadialah kita berpikir jangan-jangan ini bukan soulmateku lagi..

Hmm, mungkin perlu ditekankan dalam masalah pasangan hidup adalah penyerahan kita pada Tuhan...kalo sudah menikah mah...apa saja harus ditelan..., makanya sebelum nikah minta hikmat dari Tuhan untuk menuntun kita menemukan pasangan hidup kita....

Manusia ini ada dua jenis...ada yang mau dituntun Tuhan dan ada yang tidak mau...nah, kalo misalnya orang yang mau dituntun Tuhan..dia pasti minta sama Tuhan untuk memberikan orang yang sepadan dan sevisi sama dia tapi bukan berarti soulmate karena masih punya kesempatan untuk bertemu orang lain...dan ada yang memilih jalannya sendiri. Walaupun dua-duanya melalui proses yang berbeda, tapi dalam hal pernikahan sama aja. Kalo sudah menikah, yah sudah konsekuensi karena pas di depan altar kita bersumpah kepada Tuhan dengan kesadaran penuh kita sendiri...Nah, jadi menyalahkan Tuhan dong...


Mendengar kesaksian orang yang terlibat dalam pelayanan pernikahan...ada yang kesaksian, kalo dia menemukan pasangan hidupnya...minta dari Tuhan..langsung ditentukan tuhan siapanya, entah lewat mimpi...contohnya Mama temanku...dulu waktu sebelum menikah dengan papa temanku...dia gak simpati sama orang yang mau dijodohin itu waktu lihat fotonya...sampai lari gak mau bertemu dengan orang itu...tapi suatu saat, Ibu papa temanku itu bilang ke mama temanku, kalau calon orang yang mau dijodohkan mau bertamu. Mama temanku gak mau, sampai gak mau keluar kamar, Trus pada saat yang bersamaan, ada ibu lain yang yang ingin jodohin anaknya dengan mama temanku. Trus mama temanku udah pasrah aja, bilang gini, ‘kalau Tuhan memang berkenan, tolong tunjukkan yang mana pilihan Tuhan yang terbaik.’.Malamnya mama temanku mimpi, liat calon pertama yang dijodohkan di depan rumahnya, Trus ada suara yang bilang, ‘yang itu yang namanya .......’’. Trus, setelah itu baru lah mama temanku mulai mau ketemu sama orang itu, gak berapa lama, langsung dilamar, trus nikah, dan langgeng sampai sekarang. Kata temanku hidupnya berbahagia, walaupun yang namanya cobaan selalu ada. Tapi Tuhan selalu bukakan jalan....

aku perlu belajar banyak nih....heuhehehe...ini mah sharing aja buat teman-teman dari beberapa kesaksian dan khotbah mengenai PH yang pernah kudengar..GBU

--

Dua Orang Yang Baik Tetapi Mengapa Perkawinan Tidak Bahagia
Ibu saya adalah seorang yang sangat baik, sejak kecil, saya melihatnya
dengan begitu gigih menjaga keutuhan keluarga. Ia selalu bangun dini
hari, memasak bubur yang panas untuk ayah, karena lambung ayah tidak
baik, pagi hari hanya bisa makan bubur.

Setelah itu, masih harus memasak sepanci nasi untuk anak-anak, karena
anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan, perlu makan nasi, dengan begitu
baru tidak akan lapar seharian di sekolah.

Setiap sore, ibu selalu membungkukkan nbadan menyikat panci, setiap
panci di rumah kami bisa dijadikan cermin, tidak ada noda sedikikt pun.

Menjelang malam, dengan giat ibu membersihkan lantai, mengepel seinci
demi seinci, lantai di rumah tampak lebih bersih dibanding sisi tempat
tidur orang lain, tiada debu sedikit pun meski berjalan dengan kaki
telanjang.

Ibu saya adalah seorang w anita yang sangat rajin.

Namun, di mata ayahku, ia (ibu) bukan pasangan yang baik.

Dalam proses pertumbuhan saya, tidak hanya sekali saja ayah selalu
menyatakan kesepiannya dalam perkawinan, tidak memahaminya.

Ayah saya adalah seorang laki-laki yang bertanggung jawab.

Ia tidak merokok, tidak minum-minuman keras, serius dalam pekerjaan,
setiap hari berangkat kerja tepat waktu, bahkan saat libur juga masih
mengatur jadwal sekolah anak-anak, mengatur waktu istrirahat anak- anak,
ia adalah seorang ayah yang penuh tanggung jawab, mendorong anak-anak
untuk berpretasi dalam pelajaran.

Ia suka main catur, suka larut dalam dunia buku-buku kuno.

Ayah saya adalah seoang laki-laki yang baik, di mata anak-anak, ia maha
besar seperti langit, menjaga kami, melindungi kami dan mendidik kami.

Hanya saja, di mata ibuku, ia juga bukan seorang pasangan yang baik,
dalam proses pertumbuhan saya, kerap kali saya melihat ibu menangis
terisak secara diam diam di sudut halaman.

Ayah menyatakannya dengan kata-kata, sedang ibu dengan aksi, menyatakan
kepedihan yang dijalani dalam perkawinan.

Dalam proses pertumbuhan, aku melihat juga mendengar ketidakberdayaan
dalam perkawinan ayah dan ibu, sekaligus merasakan betapa baiknya
mereka, dan mereka layak mendapatkan sebuah perkawinan yang baik.

Sayangnya, dalam masa-masa keberadaan ayah di dunia, kehidupan
perkawinan mereka lalui dalam kegagalan, sedangkan aku, juga tumbuh dalam
kebingungan, dan aku bertanya pada diriku sendiri : Dua orang yang
baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia?

Pengorbanan yang dianggap benar.

Setelah dewasa, saya akhirnya memasuki usia perkawinan, dan secara
perlahan -lahan saya pun mengetahui akan jawaban ini.

Di masa awal perkawinan, saya juga sama seperti ibu, berusaha menjaga
keutuhan keluarga, menyikat panci dan membersihkan lantai, dengan
sungguh-sungguh berusaha memelihara perkawinan sendiri.

Anehnya, saya tidak merasa bahagia ; dan suamiku sendiri, sepertinya
juga tidak bahagia.

Saya merenung, mungkin lantai kurang bersih, masakan tidak enak, lalu,
dengan giat saya membersihkan lantai lagi, dan memasak dengan sepenuh
hati.

Namun, rasanya, kami berdua tetap saja tidak bahagia. .

Hingga suatu hari, ketika saya sedang sibuk membersihkan lantai, suami
saya berkata : istriku, temani aku sejenak mendengar alunan musik!

Dengan mimik tidak senang saya berkata : apa tidak melihat masih ada
separoh lantai lagi yang belum di pel ?

Begitu kata-kata ini terlontar, saya pun termenung, kata-kata yang
sangat tidak asing di telinga, dalam perkawinan ayah dan ibu saya, ibu
juga kerap berkata begitu sama ayah.

Saya sedang mempertunjukkan kembali perkawinan ayah dan ibu, sekaligus
mengulang kembali ketidakbahagiaan dalam perkwinan mereka.

Ada beberapa kesadaran muncul dalam hati saya.

Yang kamu inginkan ?

Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu memandang suamiku, dan
teringat akan ayah saya...
Ia selalu tidak mendapatkan pasangan yang dia inginkan dalam
perkawinannya,

Waktu ibu menyikat panci lebih lama daripada menemaninya.

Terus menerus mengerjakan urusan rumah tangga, adalah cara ibu dalam
mempertahankan perkawinan, ia memberi ayah sebuah rumah yang bersih,
namun, jarang menemaninya, sibuk mengurus rumah, ia berusaha mencintai
ayah dengan caranya, dan cara ini adalah mengerjakan urusan rumah
tangga.

Dan aku, aku juga menggunakan caraku berusaha mencintai suamiku.

cara saya juga sama seperti ibu, perkawinan saya sepertinya tengah
melangkah ke dalam sebuah cerita, dua orang yang baik mengapa tidak
diiringi dengan perkawinan yang bahagia.

Kesadaran saya membuat saya membuat keputusan (pilihan) yang sama.

Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu duduk di sisi suami,
menemaninya mendengar musik, dan dari kejauhan, saat memandangi kain pel
di atas lantai seperti menatapi nasib ibu.

Saya bertanya pada suamiku : apa yang kau butuhkan ?

Aku membutuhkanmu untuk menemaniku mendengar musik, rumah kotor sedikit
tidak apa-apa-lah, nanti saya carikan pembantu untukmu, dengan begitu
kau bisa menemaniku! ujar suamiku.

Saya kira kamu perlu rumah yang bersih, ada yang memasak untukmu, ada
yang mencuci pakianmu.... dan saya mengatakan sekaligus serentetan hal-hal
yang dibutuhkannya.

Semua itu tidak penting-lah! ujar suamiku. Yang paling kuharapkan adalah
kau bisa lebih sering menemaniku.

Ternyata sia-sia semua pekerjaan yang saya lakukan, hasilnya benar- benar
membuat saya terkejut. Kami meneruskan menikamti kebutuhan masing-masing,
dan baru saya sadari
ternyata dia juga telah banyak melakukan pekerjaan yang sia-sia, kami
memiliki cara masing-masing bagaimana mencintai, namun, bukannya cara
pihak kedua.

Jalan kebahagiaan

Sejak itu, saya menderetkan sebuah daftar kebutuhan suami, dan
meletakkanya di atas meja buku, Begitu juga dengan suamiku, dia juga
menderetkan sebuah daftar
kebutuhanku.

Puluhan kebutuhan yang panjang lebar dan jelas, seperti misalnya, waktu
senggang menemani pihak kedua mendengar musik, saling memeluk kalau
sempat, setiap pagi memberi sentuhan selamat jalan bila berangkat.

Beberapa hal cukup mudah dilaksanakan, tapi ada juga yang cukup sulit,
misalnya dengarkan aku, jangan memberi komentar.

Ini adalah kebutuhan suami. Kalau saya memberinya usul, dia bilang akan
merasa dirinya akan tampak seperti orang bodoh.

Menurutku, ini benar-benar masalah gengsi laki-laki.

Saya juga meniru suami tidak memberikan usul, kecuali dia bertanya pada
saya, kalau tidak saya hanya boleh mendengar dengan serius, menurut sampai
tuntas, demikian juga ketika salah jalan.

Bagi saya ini benar-benar sebuah jalan yang sulit dipelajari, namun,
jauh lebih santai daripada mengepel, dan dalam kepuasan kebutuhan kami
ini, perkawinan yang kami jalani juga kian hari semakin penuh daya hidup.

Saat saya lelah, saya memilih beberapa hal yang gampang dikerjakan,
misalnya menyetel musik ringan, dan kalau lagi segar bugar merancang
perjalanan keluar kota .

Menariknya, pergi ke taman flora adalah hal bersama dan kebutuhan kami,
setiap ada pertikaian, selalu pergi ke taman flora, dan selalu bisa
menghibur gejolak hati masing-masing. Sebenarnya, kami saling mengenal
dan mencintai juga dikarenakan kesukaan
kami pada taman flora, lalu bersama kita menapak ke tirai merah
perkawinan, kembali ke taman bisa kembali ke dalam suasana hati yang
saling mencintai bertahun-tahun silam.

Bertanya pada pihak kedua : apa yang kau inginkan, kata-kata ini telah
menghidupkan sebuah jalan kebahagiaan lain dalam perkawinan. Keduanya
akhirnya melangkah ke jalan bahagia.

Kini, saya tahu kenapa perkawinan ayah ibu tidak bisa bahagia, mereka
terlalu bersikeras menggunakan cara sendiri dalam mencintai pihak kedua,
bukan mencintai pasangannya dengan cara pihak kedua.

Diri sendiri lelahnya setengah mati, namun, pihak kedua tidak dapat
merasakannya, akhirnya ketika menghadapi penantian perkawinan, hati ini
juga sudah kecewa dan hancur.

Karena Tuhan telah menciptakan perkawinan, maka menurut saya, setiap orang
pantas dan layak memiliki sebuah perkawinan yang bahagia, asalkan
cara yang kita pakai itu tepat, menjadi orang yang dibutuhkan pihak
kedua! Bukannya memberi atas keinginan kita sendiri, perkawinan yang baik,
pasti dapat diharapkan.

--

Ketika Semua Tidak Ada Jawaban, Dia ada untukmu
Tentu kita pernah merasa bahwa di setiap masalah yg kita alami ini tidak ada jawaban.
Mungkin tidak ada jalan ??????
Tidak ada orang yang bisa kita ajak tukar pikiran ????
Masalah yang kita hadapin apakah masalah yang berat ????
Kita harus yakin dan percaya bahwa God will make away. Tuhan itu selalu ada bagi kita, Dia selalu memperhatikan kita, selalu mendengar persoalan kita.
Semua persoalan yang kita hadapin tidaklah melebihi kekuatan kita. Dia selalu ada bagi kita, seperti lagu "Bapa yg kekal"
************************************************** *******************************
"Bapa yang kekal"
cipt Franky Sihombing

Kasih yang sempurna telah
kuterima dariMu
bukan karena kebaikanMu
hanya oleh kasih karuniaMu
Kau pulihkan aku
layakkan aku tuk dapat memanggilMu Bapa
Kau beri yang kupinta
saat ku mencari ku mendapatkan
ku ketuk pintuMu dan Kau bukakan
Sebab Kau Bapaku, Bapa yg kekal
takkan Kau biarkan aku melangkah hanya sendirian
Kau selalu ada bagiku
Sebab Kau Bapaku, Bapa yg kekal
************************************************** ****************************
Mungkin saat ini kita merasa sendirian, tidak ada yang menemanin kita, kita harus mengingat bahwa kita masih punya seorang Sahabat (bahkan kita bisa memanggilnya Bapa) yg takkan pernah meninggalkan kita.
Teman bisa meninggalkan kita
Orang tua kita bisa meninggalkan kita
Pacar kita bisa meninggalkan kita
Suami / istri kita bisa meninggalkan kita
Tapi Tuhan Yesus Takkan Penah Meninggalkan Kita Sekalipun.

Manusia bisa mengecewakan kita, tapi Tuhan Yesus tidak pernah mengecewakan kita. Dia selalu ada bagi setiap orang yang membutuhkan. Seringkali justru kitalah yang membuat Tuhan kecewa kepada kita.

Friends,ingatlah bahwa Tuhan buka jalan tuk setiap masalahmu. Dan Tuhan membuat segala sesuatunya indah pada waktuNya.

Roma 8 : 28 ; kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

--

Renungan: Inilah 9 Pikiran Bohong Pria Tentang Wanita


Memang banyak wanita yang mengaku telah memegang konsep kebohongan dalam pikiran mereka tentang pria, sementara sejumlah pria saya dengar merasa “ditampar-tampar”

Saya tidak menulis artikel ini untuk sejumlah kualitas dan cara berpikir sehat para pria dan wanita yang sudah sabar menunggu adanya hubungan yang sehat, bukan juga maksud saya untuk merendahkan pria atau wanita. Pada kenyataannya, saya telah menjadi penonton diri saya sendiri di masa lalu, menemukan kebenaran di jalan yang sulit. Pada kenyataannya, saat ini pria dan wanita Kristen yang pergi berkencan keluar telah menjalani pertemuan dengan semua cara berpikir yang salah dalam hubungan mereka. Harapan saya adalah menolong individu ini mengenali semua kebohongan dalam konsep berpikir mereka, sebelum semuanya terlambat, karena mereka telah menghancurkan hidup dan juga keluarga.

Untuk artikel pria ini, saya mempekerjakan dukungan dari teman-teman pria dan orang yang saya kasihi, khususnya suami tercinta saya, Steve.

Pria memegang kebohongan tentang wanita dalam pikirannya meliputi hal ini :

Kebohongan pertama : Wanita bercumbu dengan saya karena dia pikir saya hebat


Walaupun hal itu terlihat lucu dan tidak bersalah, percumbuan bukanlah tindakan dimana wanita mencoba untuk menarik perhatian kata hati seorang pria. Kebanyakan wanita yang bercumbu adalah untuk mencari perhatian. Mengapa? Sepertinya dia memiliki gambaran diri yang buruk dan dia mencari pukulan positif, atau dia putus asa mencari persetujuan dimana dia tidak menerima dari ayahnya. Masalahnya adalah, wanita yang bercumbu seringkali mengalami masa yang sulit untuk meninggalkan sifat itu ketika mereka akhirnya menikah, dan mereka merasa tidak pantas (dan bahayanya) melanjutkan mencari persetujuan dari pria lama setelah merngatakan : “Saya bersedia”. Dan juga, wanita yang memerlukan tipe perhatian seperti ini dapat cenderung menjadi seorang yang butuh banyak “perawatan” dalam membian hubungan, selalu memahat lebih banyak perhatian.

Kebohongan kedua : Dia tidak menyadari bagaimana dia menyingkapkan bajunya yang dilakukan pada saya

Lebih menyerupai dibanding tidak, ketika wanita membeli busana dia sesungguhnya berpikir tentang bagaimana anda (dan setiap pria lainnya) akan menjatuhkan rahangnya (ngiler) sewaktu dia berjalan. Sementara banyak wanita tidak menyadari stimulasi visual pria yang bisa berkembang kemana-mana (amat berbeda dengan apa yang dialami wanita), anda harus mengetahui apa yang sesungguhnya mereka lakukan pada anda. Itu disebut sebagai meletakkan diri anda dibawah serangan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari anda. Kitab Amsal menyebut hal ini sebagai “godaan” dengan peringatan yang jelas : ”Karena perempuan jalang adalah lobang yang dalam, dan perempuan asing adalah sumur yang sempit. Bahkan, seperti penyamun ia menghadang, dan memperbanyak pengkhianat di antara manusia. (Amsal 23:27-28)

Kebohongan ketiga : Wanita yang kurang iman tidak akan membuat saya merosot

Salomo, orang dan raja paling bijaksana yang pernah hidup, jatuh akibat kebohongan ini. Mungkin terpikir dia ini lebih pandai disbanding pujian yang Tuhan berikan padanya, Salomo dengan bandel mengabaikan peringatan Tuhan untuk tidak menikahi wanita penyembah berhala asal negeri lain karena mereka dapat membalikkan hatinya kepada dewa-dewa mereka. Cukup meyakinkan, ini sesungguhnya yang terjadi – dan ini harganya amat mahal baginya. Jadi jika orang paling bijaksana yang pernah hidup, orang yang telah dikunjungi sendiri oleh Tuhan dalam dua kejadian berbeda dan bahkan membangun Bait Allah, tidak cukup kuat untuk tetap menyembah Tuhan sementara hidup dengan wanita yang tidak percaya pada Tuhan, bagaimana anda bisa tampil beda dengan kebohongan seperti ini?.

Kebohongan keempat : Dia sedikit dibutuhkan namun saya senang dibutuhkan. Dia akan mapan setelah kami menikah

Berdasarkan studi, pria berkembang dalam kondisi dibutuhkan, namun hal itu dapat berakhir dalam masalah. Banyak wanita diluar sana putus asa untuk dinikahi. Adalah satu hal bagi wanita untuk menikmati kebersamaan dengan anda dan untuk tergantung pada anda sewaktu-waktu untuk dukungan emosional, atau untuk menolong dengan hal-hal yang pasti (seperti mengganti oli mobilnya atau memotong halaman rumput), namun mengenai kebutuhan emosional, tidaklah sehat dan tidak bertambah lebih baik kalau dia mendapatkan bantuan. Wanita mungkin memiliki sejumlah “lubang” dimana dia menghararkan anda untuk mengisi apa yang tidak akan pernah anda lakukan, tidak masalah berapa banyak waktu, cinta, atau kata-kata dukungan yang anda berikan padanya, karena anda bukanlah jawaban bagi pencariannya. Setelah pernikahan, anda akan mengecewakan dia karena anda tidak dapat melakukannya atau menjadi cukup, dan dia bisa saja berbalik pada hal lain untuk kemapanan – makanan, pria lain, alcohol, atau belanja.

5. Jika wanita tahu siapa saya sesungguhnya, dia tidak akan menginginkan saya

Ketakutan ini dipegang banyak pria dalam siklus ketika mereka memberitahukan wanita apa yang mereka ingin dengarkan daripada menjadi terbuka dan jujur tentang siapa mereka sebenarnya. Ini seperti membangun hubungan dengan kebohongan sejak dari awalnya, dan kelak meningkatkan peluang kegagalan. Itu juga akan meningkatkan kekuatiran terhadap ekspos dan penolakan. Wanita yang anda kencani perlu tahu siapa anda sesungguhnya dan orang macam apa yang dia bersedia memberikan cintanya. Tidaklah adil untuk meberikan wanita harapan palsu. Sebagai contoh, pergi ke gereja dengannya sebelum anda menikah tanpa maksud untuk melanjutkan hubungan bukanlah suatu pertunjukan kejujuran dari seorang pria. Jika dia adalah seorang calon untuk anda dan dia menjalankannya dibawah kasih karunia Tuhan, dia akan mengasihi dan menerima anda apa adanya.

Kebohongan keenam : Si wanita tidak akan sekedar mengencani saya untuk alasan financial

Pikirkan kembali. Kebutuhan terbesar seorang wanita adalah keamanan, ini berdasarkan sebuah studi. Itu tidak berarti bahwa semua wanita adalah penggali emas, namun anda harus waspada pada motif-motif ini. Ada banyak kebingungan tentang pola pikir wanita secara finansial bahwa menikahi seseorang yang mapan secara finansial akan menyelesaikan semua masalah mereka, apakah ini pria yang cocok baginya atau tidak. Ini tidak menguntungkan karena hubungan dibangun dari motivasi yang salah, dan sepertinya akan sangat mengecewakan.

Bagaimana anda dapat tahu dengan yakin? Anda tidak dapat tahu pasti. Namun anda dapat menyaksikan beberapa faktor. Apakah dia pengurus yang baik dari uangnya sendiri?. Apakah dia stabil secara finansialnya? . Apakah dia memberi tanda cita rasa mahal yang diluar batas anggaran?. Apakah dia memberi fokus pada kurangnya kemampuan mengelola masalah keuangannya? . Apakah dia memberi fokus pada gaya hidup nyaman anda? Jika anda memperhatikan, pastikan untuk pendekatan masalah ini secara pribadi dengan konselor pembimbing pra nikah anda (seperti pendeta) untuk mendapatkan beberapa pertolongan yang obyektif untuk melihat motif sesungguhnya. Ini mungkin kedengarannya kasar, namun anda tentu tidak inguin mengambil resiko menikahi seorang wanita yang hanya mencintai anda karena uang bukan?.

--

Kebohongan ketujuh : Ketika saya menikahi seorang wanita, problem nafsu birahi akan selesai

Ini adalah kesalahan normal yang dibuat banyak pria, khususnya seseorang yang menunggu untuk bisa melakukan hubungan seks hingga pernikahan. Mereka pikir “ketika saya bisa berhubungan seks dengan istri saya, saya tidak akan lagi tergoda oleh pornografi atau pengalaman menikmati hawa nafsu lainnya karena saya akan punya tempat pelepasan untuk energi seksual saya.” Saya pikir semua pria menikah yang jujur akan mengatakan pada anda bahwa pernikahan bukanlah penyelesaian masalah nafsu. Dalam beberapa kasus, itu akan menyakiti hati. Ini terutama pada fakta bahwa hawa nafsu bukanlah masalah seksual. Ini adalah masalah hati. Dan seperti suatu api, ketika anda mulai memberinya makan, maka api akan semakin panas dan lapar menyala, tidak terpuaskan. Ketika seorang pria menikah, dia mungkin lebih terfokus pada seks dan dapat terus memberi makan apinya (pikiran nafsunya) dengan gambaran dan fantasi.

Masalah lainnya adalah bahwa banyak pria masuk dalam pernikahan mengharapkan istrinya menjadi dewi seks – siap setiap saat hanya dengan isyarat dan panggilan untuk permainan cinta. Berapa banyak pria telah kecewa ketika menemukan bahwa seks dalam pernikahan tidaklah meluap-luap seperti yang mereka harapkan. Masalah hubungan, dorongan seks rendah, sibuknya jadwal, interupsi dari anak-anak dan masalah fisik semua dapat menjadi faktor pengganggu. Hal terbaik adalah mulai untuk mematikan api nafsu dan itu akan mati secara perlahan. Dapatkan kekang dalam pikiran anda dan sesuatu lain yang bisa anda cari. Seperti kata Alkitab, jika ada godaan segeralah lari.

Kebohongan kedelapan : Wanita sedikit mengomel, namun wanita mana yang tidak mengomel.

Wanita yang mengomel lebih dari sesekali adalah wanita yang memiliki masalah pengendalian diri. Jika anda ingin menjadi keibuan selama sisa hidup anda, melangkahlah terus dan terima tantangan itu. Jika tidak, pastikan si wanita memperbaiki masalah pengendalian dirinya sebelum melakukan pernikahan, atau beralihlah hingga anda menemui wanita lain yang lebih tenang dan tidak membutuhkan penanganan khusus bagi hidup anda.

Kebohongan kesembilan : Masa lalunya adalah masa lalunya – saya tidak perlu tahu.

Salah! Masa lalunya menjadi masa lalu anda. Anda perlu menggali dan menemukan masa lalunya selama hubungan kencan untuk melihat jika ada isu penting bersembunyi diantara kedalaman air dan permukaan. Bagaimana hubungan si wanita dengan ayahnya?. Apakah dia pernah mengalami pelecehan seksual atau kekerasan?. Bagaimana pria telah memperlakukan dirinya di hubungan sebelumnya? Bagaimana dia memperlakukan pria di masa lalunya?. Semua ini perlu anda ketahui sekarang, atau anda akan terkejut dan dipengaruhi secara mendalam ketika menemui rintangan jalan yang besar dan tulang rangka masa lalu muncul dalam masalah seksual dan keintiman secara emosional.

--

sikap hati menentukan hidup
Dengan sangat jelas Tuhan meminta kita untuk mengasihi musuh kita seperti diri kita sendiri. Tidak ada alasan bagi kita untuk menghakimi orang lain. Pada saat itu, kehadiran Yesus sendiri banyak ditolak karena mereka tidak mengenal Yesus, mereka tidak mengerti bahwa mereka akan dihancurkan dan sedang menuju kepada kebinasaan rohani.

Dalam Yohanes 7:12 dikatakan: Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: "Ia orang baik." Ada pula yang berkata: "Tidak, Ia menyesatkan rakyat." Jadi sangat jelas bahwa kehadiran Yesus itu menjadi kontroversi. Secara umum, orang yang tidak mengerti hukum Taurat (orang awam) menyerukan nama Yesus, tapi justru orang yang mempelajari Taurat malah menjatuhkan Dia.

Yohanes 3:1-2
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."

Inilah situasi yang dihadapi oleh Nikodemus. Dia mendengar dua hal yang sangat jauh berbeda tentang Yesus. Ada yang menyebut-Nya orang baik, ada juga yang menyebut Yesus sesat. Dalam Yohanes 3 dikisahkan Nikodemus mendatangi Yesus pada malam hari. Kedatangan Nikodemus untuk memastikan segala sesuatu. Nikodemus tidak menilai Yesus berdasarkan apa kata orang, tapi Nikodemus langsung datang untuk mengenal Yesus dan percaya kepada-Nya. Kebanyakan orang, karena apa yang mereka dengar, membuat mereka menilai seseorang dengan baik / buruk. Tapi Nikodemus adalah seseorang yang berbeda. Nikodemus sendiri datang untuk memutuskan tentang kebaikan atau keburukan dari apa yang sudah ia dengar. Percaya bukan hanya sekedar mengandalkan kepintaran dan intelektualitas, tapi pada akhirnya setiap kita diharapkan untuk berkomitmen, beriman kepada-Nya dan memiliki ketergantungan total kepada Tuhan.

Mengenal Tuhan tidak hanya dengan melihat mukjizat-mukjizat-Nya, tapi juga mengenal jalan-jalan-Nya. Nikodemus datang kepada Yesus untuk meyakinkan segala sesuatu. Pendekatan Nikodemus ini menunjukkan keinginan Dia untuk mengenal Yesus. Kedatangan Nikodemus pada malam hari memiliki pertanda simbolik, yaitu ia sudah lelah berjalan cukup lama di dalam kekelaman. Nikodemus di hadapan Yesus mewakili mereka yang tidak mengerti tentang Yesus, tidak mengerti akan perkara-perkara surgawi.

Yesus dengan sangat sederhana menjelaskan kepada Nikodemus agar dia mengatur kembali kepercayaannya. Tidak hanya mempercayai dengan apa yang dia lihat, dengar ataupun rasakan. Berapa banyak dari kita yang menjadi "Kristen Thomas", hanya mempercayai apa yang kita lihat, dengar dan rasakan. Kalau kita mendasarkan penilaian berdasarkan apa yang kita lihat, dengar dan rasakan, maka hal ini akan menguasai kita dan dapat mempengaruhi iman kita sehingga iblis dapat mengambil bagian di dalamnya. Ketidak-percayaan ini dapat membuat orang dikuasai oleh iblis. Oleh karena itu, yakinlah pada segala sesuatu (pada firman dan jalan-jalan-Nya).

Yesus menjelaskan perihal kelahiran baru kepada Nikodemus untuk mendorong dia menjadi baru, merubah prinsip hidupnya dan memulainya dengan hal yang baru apapun itu. Lahir dari air dan roh menunjukkan pemurnian (pembersihan) secara rohani. Roh Kudus memberikan kuasa untuk bangkit dari dosa dan hidup dalam kehidupan yang kudus. Segala sesuatu yang bertumbuh harus mulai dari hal yang kecil dulu. Kita semua berasal dari embrio yang sangat kecil pada awalnya. Jika iman seseorang ingin bertumbuh, ia harus mulai dari bentuk yang lemah. Yesus tahu bahwa setiap kita harus memulainya dari bentuk yang lemah terlebih dahulu. Dan dalam masa penbentukan itu, IA yang akan menguatkan setiap kita. Untuk itulah setiap kita perlu untuk lebih mengenal Tuhan dan jalan-jalan-Nya. Ketika kita mengenal Yesus, kita akan selalu tergantung kepada-Nya baik di saat susah maupun senang.

Semua yang keluar dari mulut Tuhan adalah benar, kata-kata yang murni dan dapat dipercaya. Walaupun pada kenyataannya kita tidak bisa mempercayai siapapun, saya tahu kita bisa mempercayai Tuhan. Semua berdusta tapi Tuhan benar. Tuhan Yesus akan bekerja di tengah-tengah kita. Apabila IA bekerja, maka kelepasan dan kemenangan akan terjadi. Tuhan telah berjanji untuk memulihkan dan melepaskan kita hanya jika kita datang dengan penuh kerendahan hati dan hati yang hancur.

II Tawarikh 7:14
Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.


Artinya, jika kita datang dengan hati yang hancur akan membuka jalan bagi kesembuhan. Kalau saudara berdoa untuk kesembuhan tapi saudara tidak mengampuni terlebih dahulu, maka ‘sakitmu' tidak akan mendengar doamu. Padahal Tuhan telah menyediakan janji-Nya untuk melepaskan, menyembuhkan dan memulihkan. Kita hanya dapat mengampuni bila kita memiliki kerendahan hati dan hati yang hancur. Hati yang mau mengampuni memberi jalan bagi kesembuhan.

Jika kita berdoa untuk pemulihan, kita harus berhadapan terlebih dahulu dengan pengampunan. Ijinkan jalan Tuhan berlaku dalam hidupmu. Kalau kita menginginkan jalan Tuhan berlaku dalam hidup kita, kita harus hidup seperti apa yang Tuhan mau karena jalan Tuhan adalah standar dalam kehidupan. Jalan Tuhan akan membawa setiap kita kepada kehidupan.

--

Amsal 4:23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancarlah kehidupan.

Perjalanan hidup kita dipenuhi dengan pergumulan hati. Dari hati kita itulah keputusan-keputusan diambil. Sesungguhnya mengikuti Tuhan tidak berhenti pada momen pertama di mana kita mengambil keputusan untuk menyerahkan hidup kita pada-Nya. Entah dulu keputusan itu diambil dengan linangan air mata, dengan emosi bergolak, atau dengan kepala dingin dan tenang - sama saja - semua harus menghadapi kenyataan. Bahwa perjalanan kita semua kemudian akan dipenuhi dengan tantangan sepanjang jalan untuk menjaga hati.

Salah seorang nabi yang penuh dengan pergumulan hati adalah Yeremia. Isi bukunya benar-benar ‘melelahkan'. Lelah Yeremia, menelan segala amarah Tuhan untuk disampaikan kepada bangsa Israel yang telah meninggalkan-Nya. Sampai-sampai Yeremia menulis, "Betapa liciknya hati, lebih licik dari segala sesuatu..." untuk menggambarkan kekejian hati manusia yang melawan Allah dengan sengaja.

Menjaga hati, itulah tantangan kita senantiasa, sepanjang jalan dalam segala keadaan. Entah kita merasa sudah dewasa, merasa sedang kuat atau apapun. Apakah hati kita dapat merasakan pergumulan hati Allah seperti Yeremia merasakan hati-Nya? Atau sudah mengeras seperti bangsa Israel yang tanpa malu berzinah rohani dengan tidak memperdulikan sakit hati Allah? Biarlah hati kita senantiasa melekat pada hati Allah, mendengar dan merasakan apa yang Ia gumulkan.

Menjaga hati merupakan tantangan Anda setiap waktu. Berjaga jagalah senantiasa!

--

= Dosa & BenaLu =-
Suatu hari, sebatang pohon Alpukat menikmati sejuknya udara sore. Tiba-tiba keasyikannya terusik oleh sapaan dari sebutir biji Benalu yang sedang diterbangkan angin kian kemari. "Selamat sore Alpukat," sapa Benalu. "Oh, kamu Benalu, selamat sore juga," balas Alpukat. "Wah Alpukat, sekarang kamu sudah besar, ranting rantingmu banyak, daunmu lebat, buahmu besar-besar," puji Benalu. "Iya Benalu, itu karena akar-akar saya banyak dan rajin menghisap sari-sari makanan dari dalam tanah," kata Alpukat dengan bangga.
Kemudian Benalu melanjutkan, "Hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya capek sekali. Boleh tidak saya beristirahat di salah satu rantingmu, untuk satu malam saja?" Tanpa berpikir panjang Alpukat langsung mengabulkan permohonan sang Benalu. "Jangankan satu Benalu kecil, lima puluhpun saya masih tidak terasa," pikir Alpukat.
Maka sejak itu Benalu tinggal di pohon Alpukat dan tanpa disadari oleh Alpukat, Benalu semakin hari semakin besar dan beranak banyak. Suatu hari Alpukat melihat tubuhnya sudah kurus kering. Saat itulah Alpukat sadar bahwa Benalu sudah merugikan dirinya. Lalu Alpukat memutuskan untuk menyuruh benalu meninggalkan tubuhnya.
"Alpukat, semua akar-akar saya sudah tertancap di dalam tubuhmu. Jadi jangan pernah bermimpi kalau saya akan memenuhi permintaanmu", kata Benalu sambil tertawa. Semakin hari Alpukat semakin kurus dan akhirnya mati karena Benalu terus menghisap makanan dari tubuh Alpukat tanpa belas kasihan.
Banyak orang yang bertindak seperti Alpukat ini. Waktu dosa-dosa kecil datang menggoda dan hadir dengan segala daya tariknya, mereka tidak langsung menolaknya. Mereka pikir, "Ah itu hanya dosa kecil saja, tidak akan mempengaruhi keimanan saya. Saya akan tetap rajin berdoa."
Terbukti bahwa setiap orang yang meremehkan dosa yang kecil sekalipun, akan terjerat oleh dosa yang lebih besar lagi. Satu hal yang harus kita ingat, kalau hari ini kita melakukan satu dosa kecil, dosa kecil tersebut makin lama akan menjadi besar dan melahirkan dosa-dosa lain karena salah satu sifat dosa adalah melahirkan dosa.

Jauhilah nafsu orang muda. Jangan merasa diri kuat iman sehingga Anda bebas bermain-main dengan dosa. Setiap perbuatan dosa, harus kita jauhi dan hindari.

--

Ketika Gubukmu Terbakar =-
Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal terdampar di pulau yang kecil dan tak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari dia mengamati langit mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang. Dengan susah payah, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca dan untuk menyimpan beberapa barang yang berhasil diselamatkannya.

Tetapi suatu hari, ketika dia kembali ke gubuknya setelah pergi mencari makan, dia mendapati gubuk kecil itu terbakar, asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah, hilanglah semuanya. Dia sedih dan marah. "Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku?" dia menangis. Pagi- pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara pesawat yang mendekati pulau itu. Pesawat itu datang untuk menyelamatkannya. "Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?" tanya pria itu kepada penyelamatnya. "Kami melihat tanda asapmu", jawab mereka.

Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi kita tidak boleh goyah, karena Tuhan bekerja di dalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar, mungkin itu ‘tanda asap' bagi kuasa Tuhan. Ketika ada kejadian negatif terjadi, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.

Kamu berkata, "Itu tidak mungkin." Tuhan berkata, "Tidak ada hal yang tidak mungkin." (Lukas 18:27)

Kamu berkata, "aku terlalu capai." Tuhan berkata, "Aku akan memberikan kelegaan padamu." (Matius 11:28)

Kamu berkata, "Tidak ada seorangpun yang mencintai aku." Tuhan berkata, "Aku mencintaimu." (Yohanes 3:16; Yohanes 13:34)

Kamu berkata, "Aku tidak bisa meneruskan." Tuhan berkata, "Kasih karuniaKu cukup." (2 Korintus 12:9; Mazmur 91:15)

Kamu berkata, "Aku tidak mengerti." Tuhan berkata, "Aku akan menuntun langkah-langkahmu." (Amsal 3:5-6)

Kamu berkata, "Aku tidak bisa melakukannya." Tuhan berkata, "Kamu bisa melakukan semuanya." (Filipi 4:13)

Kamu berkata, "Ini tidak berharga." Tuhan berkata, "Itu akan berharga." (Roma 8:28)

Kamu berkata, "Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri." Tuhan berkata, "Aku memaafkanmu." (1 Yohanes 1:9; Roma 8:1)

Kamu berkata, "Aku tidak bisa mengatasi." Tuhan berkata, "Aku akan menyediakan kebutuhanmu." (Filipi 4:19)

Kamu berkata, "Aku takut." Tuhan berkata, "Aku tidak memberikan padamu roh ketakutan." (II Timotius1:7)

Kamu berkata, "Aku selalu kuatir dan frustasi." Tuhan berkata, "Serahkan segala kekuatiranmu kepadaku." (I Petrus 5:7)

Kamu berkata, "Aku tidak mempunyai iman yang kuat." Tuhan berkata, "Aku memberi setiap orang iman menurut ukurannya." (Roma12:3)

Kamu berkata, "Aku tidak pandai." Tuhan berkata, "Aku memberikan padamu hikmat." (I Korintus 1:30)

Kamu berkata, "Aku merasa aku sendirian." Tuhan berkata, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu atau membiarkanmu." (Ibrani 13:5)

Wartakanlah ini pada siapa yang membutuhkan, Saya percaya ada saat-saat di mana kita merasa ‘gubuk' kita terbakar.

--

mencintai / dicintai =-
"Lebih baik kalau kamu dicintai laki-laki, karena lama-lama kamu pasti bisa luluh dan nanti kamu juga bisa mencintai dia... daripada kamu mencintai dan mengejar laki-laki... kalau nggak bersambut nanti kamunya yang sakit..." Pernah menerima advice semacam itu dari sahabat wanita atau ibu anda?


Nasehat itu ada benarnya, tapi tidak bisa juga disebut 100% benar... sebuah relationship disebut "relationship" karena hubungan itu dijalin oleh 2 orang yang terlibat di dalamnya. Ada 2 pihak yang "saling", bukan hanya 1 pihak saja. Relationship adalah bentuk hubungan 2 arah, bukan hanya 1 arah. Jika hanya 1 pihak yang mencintai, apakah itu bisa disebut sebagai relationship? Jika hanya 1 pihak yang memberi dan pihak lainnya hanya terus menerima, apakah itu bisa disebut sebagai relationship?

Adanya tekanan dari lingkungan sosial maupun dari keinginan pribadi untuk segera mempunyai pasangan dan menikah, seringkali membuat wanita menjadi terburu-buru untuk memulai hubungan dan atau meresmikan hubungan dengan pria. Bahkan sekarang, pihak wanita yang bergerak lebih dulu untuk "menembak" atau menyatakan perasaannya kepada pihak pria juga sudah tidak dianggap hal yang tabu lagi seperti dahulu. Sementara itu, ada juga para wanita yang memegang prinsip bahwa sudah sewajarnya pria-lah yang memulai dan "memperjuangkan" wanita, bukan sebaliknya. Nasehat seperti yang tertulis di atas itulah salah satu buktinya

Alasan mengapa nasehat itu sebagian benar, karena pada dasarnya seorang pria diciptakan untuk menjadi pemimpin, untuk menjadi kepala keluarga. Pria memang didesain untuk menjadi seorang "pejuang". Jika seorang pria mempunyai satu tujuan dan dia melihat bahwa sesuatu itu penting untuk diperjuangkan, maka dia akan maju dan "berjuang" dengan sendirinya. Hal ini juga berlaku dalam relationship dan hubungan dengan wanita. Seorang pria mungkin membutuhkan nasehat dan dorongan dari pihak lain dalam memulai serta membina hubungan dengan wanita yang dia ingin dekati, karena tidak semua pria terbiasa bergaul dengan banyak teman wanita atau mengetahui bagaimana cara bersikap pada seorang wanita yang spesial. Namun ini adalah sebuah proses yang wajar, yang harus dilalui oleh seorang pria, agar dia dapat bersikap seperti seharusnya seorang pria bersikap. Jika pihak wanita terburu-buru dan mengambil alih tanggung jawab yang seharusnya dilakukan oleh pria, ada beberapa konsekuensi yang mungkin akan menjadi sesuatu yang mengganjal di hati salah satu pasangan atau keduanya dan menjadi masalah di kemudian hari, karena hal ini tidak sesuai dengan rancangan awal Tuhan mengenai peranan pria dan wanita.

Nasehat itu juga tidak sepenuhnya benar, karena sebuah relationship merupakan hubungan yang dijalin oleh seorang pria dan wanita yang saling mencintai. Mungkin nasehat di atas populer pada generasi orang tua atau kakek nenek kita, terutama saat seorang wanita ingin memutuskan dengan siapa dia akan menikah. Namun menuruti nasehat itu sepenuhnya juga bisa berarti gambling, karena jika seorang wanita mau saja menikah asalkan pihak prianya "cinta mati" pada dia (sementara dia tidak mempunya perasaan apapun), dia tidak tahu pasti apakah nantinya dia juga akan mencintai pria ini atau tidak. Kalau iya bagus, tapi kalau tidak? Padahal pernikahan adalah komitmen seumur hidup... 24 jam sehari, 7 hari seminggu, setiap hari mereka akan terbangun di tempat tidur yang sama... apakah bukan "penderitaan" namanya jika kita terpaksa harus menghabiskan sisa hidup kita dengan seseorang yang tidak kita cintai? Belum lagi konsekuensi psikologis yang mungkin timbul karena pasangan anda merasa tertipu ketika mengetahui bahwa anda tidak pernah mencintainya...

Memang cinta bukanlah satu-satunya alasan untuk menikah, cinta juga bukan satu-satunya dasar bagi sebuah relationship, karena dalam pernikahan, cinta harus bergandengan tangan dengan komitmen, saling menghormati dan tanggung jawab. Namun tanpa cinta, sebuah relationship bukanlah relationship yang dalam dan bermakna... karena Tuhan menginginkan seorang pria dan seorang wanita yang Dia satukan dalam pernikahan dapat hidup berbahagia, dan rancanganNya tentang pernikahan itu indah. Mengapa kita mau menerima kualitas yang tidak terlalu baik padahal Tuhan ingin kita menikmati kualitas yang terbaik?

Mencintai atau dicintai? Dua-duanya adalah pilihan yang tepat jika anda mengalaminya secara bersamaan dengan satu orang yang tepat...

--

Hadiah ayah
Seorang pemuda sebentar lagi akan di wisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan. Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Diapun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya. Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya.

Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... bukan sebuah kunci! Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Alkitab yang bersampulkan kulit asli, di kulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas.

Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan alkitab ini untukku?"

Lalu dia membanting Alkitab itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.

Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas.

Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk kerumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal disitu. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelek terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Alkitab itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu.

Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Alkitab itu, ia membuka Alkitab tersebut dan mulai membalik-balik halamannya. Ayahnya menggaris dengan rapi sebuah ayat,

Matius 7:11.
"Dan kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, masakan Bapa-mu yang di sorga tidak akan memberikan apa yang kamu minta kepada-Nya?"

Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Alkitab itu. Dia memungutnya.. sebuah kunci mobil! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia membuka halaman terakhir Alkitab itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.

Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok kedalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga. Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk disamping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati...

HOW MANY TIMES DO WE MISS GOD'S BLESSINGS BECAUSE WE CAN'T SEE PAST OUR OWN DESIRES.

--

Pesan Tuhan u/ pria & wanita =-
Ketika AKU menciptakan langit dan bumi. Aku berfirman dan jadilah.
Ketika AKU menciptakan pria, AKU membentuknya dan meniupkan nafas kehidupan ke lubang hidungnya.
Tetapi engkau, wanita, AKU menghiasmu setelah aku meniupkan nafas kehidupan ke pria karena lubang hidungmu terlalu lembut.

AKU membiarkan pria tertidur dengan nyenyak sehingga AKU dapat dengan sabar dan sempurna membentuk engkau.
Pria AKU buat tertidur supaya dia tidak dapat mencampuri.

Dari satu tulang, AKU menghiasmu. AKU memilih tulang yg melindungi kehidupan pria. AKU memilih tulang rusuk, yg melindungi jantung dan paru2 dan mendukungnya, sebagaimana yg harus kamu lakukan. Dari satu tulang ini, aku membentukmu dengan sempurna dan cantik.

Sifatmu adalah seperti tulang rusuk, kuat tetapi lembut dan mudah patah. Engkau menyediakan perlindungan utk organ paling lembut dari pria, hati/jantungnya. Jantungnya adalah pusat dari kehidupannya, paru2nya menggenggam nafas kehidupan. Tulang rusuk akan membiarkan dirinya patah sebelum ia mengijinkan kerusakan terjadi pada jantung.

Dukunglah pria sebagaimana tulang rusuk melindungi tubuhnya. Engkau tidak diambil dari kakinya utk menjadi alasnya, tidak juga diambil dari
kepalanya utk menjadi atasannya. Engkau diambil dari sisinya, utk berdiri di sebelahnya dan dipeluk dengan erat.

Engkau adalah malaikat-KU yg sempurna. Engkau adalah gadis kecilku yg cantik. Engkau telah tumbuh menjadi wanita yg sempurna, dan mata-KU terpuaskan ketika aku melihat hatimu.
Matamu -- jangan mengubahnya. Bibirmu sangat cantik ketika mengucapkan doa. Hidungmu sangat sempurna dlm bentuk. Tanganmu sangat lembut utk disentuh. AKU telah memberi perhatian pada wajahmu saat engkau tertidur. AKU menggenggam hatimu dekat dengan-KU. Dari semua yg hidup dan bernafas, engkau adalah yg paling mirip dgn AKU.

Adam berjalan bersamaku di hari yg dingin dan dia kesepian. Dia tidak dpt melihat ataupun menyentuh-KU. Dia hanya dapat merasakan-KU. Jadi semua yang AKU ingin Adam berbagi denganku, aku membentuknya di dalam kamu. Kekuatan-KU, kemurnian-KU, cinta- KU, perlindungan-KU dan dukungan-KU.

Engkau adalah istimewa krn engkau adalah perpanjangan tangan-KU.
Pria melambangkan citra-KU –
Wanita, perasaan-KU. Bersama2... kalian melambangkan TUHAN yang sejati.

Jadi...... .....................

Pria - perlakukan wanita dengan baik. Cintailah dia, hormatilah dia, krn ia lembut. Menyakitinya, berarti engkau menyakiti-KU. Apa yg engkau lakukan kepadanya, engkau melakukan-nya kepada-KU. Jika engkau menghancurkannya, engkau hanya menghancurkan hatimu sendiri, hati
BAPA-mu....yg juga hati BAPA-nya.

Wanita, dukunglah pria. Dalam kesederhanaan, tunjukkan kepadanya kekuatan perasaan yg telah KU berikan kepadamu. Dlm kesunyian, tunjukkan kekuatanmu. Dalam cinta, tunjukkan kepadanya bahwa engkau adalah tulang rusuknya yg melindungi tubuhnya.

Semoga Pesan Tuhan ini membuat para Kekasih Tuhan semakin menyadari " KASIH KARUNIA " Tuhan yang terbesar buat kita , bahwa kita semua diciptakan Tuhan sungguh-sungguh sangat Luar Biasa .
En untuk para Kekasih Tuhan yang Single tetep Bersukacita karena Bapa di Surga telah "SEDIAKAN" yang "TERBAIK " Pasangan Hidup buat kita . En pada "WAKTUNYA TUHAN " dan "BUKAN " pada "Waktu Kita”

Amien Tuhan Yesus Berkati

--

April 5, 2011
Renungan Kristen: Look Busy
Filed under: Renungan
Look Busy

Posted: 03 Apr 2011 09:11 AM PDT

I Yohanes 2:28
"Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya."
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 94; Lukas 6; Ulangan 33-34

Pada saat saya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, sebuah stiker yang ditempelkan di belakang mobil sedan yang berada di depan saya menarik perhatian saya. Stiker itu tertulis dengan kata ‘Look Busy’.

Ketika saya menyerap kata-kata di stiker tersebut di dalam pikiran, saya jadi melihat segala kesibukan orang-orang di sekitar baik yang saya kenal atau tidak. Sadar atau tidak, kita sering merasa bahwa kegiatan kita begitu banyak sedangkan waktu itu terasa sedikit. 24 Jam seolah tidak cukup untuk "menampung" segala kegiatan kita di dunia ini.

Tidak heran bila ada orang di dunia yang hidup dari satu kegiatan dan melakukan kegiatan lain. Tidur dianggap prioritas kesekian untuk dikerjakan. Waktu-waktunya pun habis untuk mengejar uang, prestise, dan segala hal yang semu.

Namun, ada kesibukan yang begitu baik untuk kita kerjakan, yakni sibuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. I Yohanes 2:28 menulis bahwa kita sebagai murid-murid harus tetap tinggal di dalam Kristus supaya ketika Ia menyatakan diri-Nya kali kedua, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadapnya.

Kata ‘tinggal’ disini tidak hanya mengenai mempertahankan iman Kristiani kita, tetapi juga melakukan amanat agung-Nya, yakni memberitakan injil ke segala makhluk di dunia dan menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya serta membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Kini, di hadapan Anda terdapat dua pilihan: apakah Anda mau terlihat sibuk dengan mengejar segala harta dan kemewahan dunia atau justru yang kedua, Anda mau terlihat sibuk dengan menceritakan kebaikan Tuhan Yesus kepada orang-orang disekitar dan membawa mereka kepada Sang Juruselamat? Pilihan yang tidak sulit jika Anda benar-benar mengasihi-Nya.

Tuhan Yesus akan segera datang dan ini adalah tanda agar kita terus bekerja mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya kelak.

Sumber: Saduran Artikel Devotional "Look Busy" dari Ellen Prohaska

Renungan terkait
* Menunggu dengan antusias
* Kembali kepada Mu
* Kasih yang kekal
* Hadapi dan kalahkan masalahmu
* Kisah besi dan air

Comments (0)
March 16, 2011
Bodoh, Pintar, egois, peduli, semua bercampurbaur pada KISAH INI!!
Filed under: Renungan
Sepasang suami istri petani pulang kerumah stlh berbelanja. Seekor tikus memperhatikan makanan apa lagi yg dibawa mereka dari pasar??" Ternyata, salah satu yg dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang.

Ia… segera berlari menuju kandang, mendatangi ayam & berteriak "ada perangkap tikus". Sang Ayam berkata "Tuan Tikus, Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh padaku"

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Sang Kambing pun berkata "Aku turut ber simpati, tapi tidak ada yang bisa aku lakukan"

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. "Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"

Ia lalu lari ke hutan & bertemu Ular. Sang ular berkata "Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dgn pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yg terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah.

Walaupun sang Suami sempat membunuh ular tsb, sang Istri tetap harus di bawa ke rumah sakit. Beberapa hari kemudian istrinya demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. Dengan segera ia menyembelih ayamnya utk dimasak cekernya.

Tetapi sakit sang Istri tak kunjung reda. Seorang teman menyarankan utk makan hati kambing.

Ia lalu menyembelih kambing utk mengambil hatinya. Istrinya tidak sembuh & akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali org datang pd saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan para pelayat.

Dari kejauhan sang Tikus menatap dgn penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

SUATU HARI,KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA…

COBA PIKIRKANLAH SEKALI LAGI

TUHAN MEMBERKATI

(^__^)………GBU all

Comments (0)
March 10, 2011
Kekuatan Untuk Menghadapi Masalah
Filed under: Renungan

Kekuatan Untuk Menghadapi Masalah

Posted: 08 Mar 2011 04:12 PM PST

Filipi 4:13
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”


Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 69; Markus 13; Bilangan 21-22

Seorang teman bercerita kepada saya tentang seorang yang belum pernah yang datang kepadanya ketika sedang menghadapi masalah. Karena tahu bahwa teman saya Kristen, orang itu bertanya, “Jika saya dilahirkan kembali, apakah semua masalahnya akan hilang?”

“Tidak,” kata teman saya, “tetapi Anda akan mempunyai kekuatan untuk menghadapinya.”

Allah akan memberi kita hikmat dan keberanian. Dia akan mengelilingi kita dengan saudara-saudari dalam Kristus untuk membantu memikul beban kita, dan bahkan akan melengkapi kita dengan wawasan dan pertolongan praktis.

Jika Allah melenyapkan semua masalah kita dengan sekali pukul, maka kita tidak akan mempunyai kecakapan untuk bertahan, tidak siap menghadapi serangan yang tak terelakkan dari musuh jiwa kita. Tetapi di tengah-tengah masalah kehidupan, Allah menyediakan semua yang kita butuhkan supaya kita berhasil melewatinya.

Saat keadaan tidak baik-baik saja disitulah tangan Allah yang kuat terasa begitu nyata.

Renungan terkait
* Menghadapi masalah
* Mengapa Tuhan memberikan kita masalah
* Jangan kalah atas masalah
* Kuat seperti Abraham
* Dalam segala perkara Tuhan bekerja

Comments (0)
Taat = Sukses
Filed under: Renungan
Taat = Sukses

Posted: 07 Mar 2011 05:12 PM PST

Lukas19 : 17
"Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 68; Markus 12; Bilangan 19-20

Di sebuah sekolah taman kanak-kanak dilakukan penelitian yang menarik. Penelitian ini memakai siswa satu kelas sebagai sampelnya. Seorang guru di kelas itu berkata, "Anak-anak, ibu menaruh kue dan permen ini di atas meja. Ibu ada keperluan di kantor. Nanti kalau ibu kembali, ibu akan bagikan semua kue dan permen ini pada kalian."

Tanpa sepengetahuan anak-anak, para peneliti memasang monitor CCTV yang dipakai untuk melihat apa saja yang dilakukan anak itu. Begitu sang guru keluar, beberapa anak segera mengambil kue dan permen. Sebagian anak awalnya ragu, tetapi melihat sikap teman yang lain mereka pun ikutan mengambil. Hanya sedikit anak yang taat dan tetap duduk di bangkunya. Dengan cermat para peneliti mencatat perilaku setiap anak.

Tiga puluh kemudian, mereka mengadakan penelitian ulang terhadap anak-anak tersebut. Ternyata, anak-anak yang dulu taat sekarang jadi orang yang berhasil dan sukses. Sedangkan yang tidak taat menjadi orang yang gagal, baik dalam rumah tangga maupun karir yang mereka bangun.

Seringkali kita hanya mau taat jika itu menyangkut hal-hal besar. Untuk perkara yang kecil kita sering menganggap sepele sehingga menggampangkan dan berlaku seenaknya. Kita sudah menjungkirbalikkan hukum yang sebenarnya. Itulah mengapa Tuhan Yesus berkata, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar." (ayat 10). Firman-Nya mengajarkan kita, setialah lebih dulu untuk hal-hal kecil, hal-hal yang kelihatannya sederhana, sebelum kita bisa dipercayakan untuk hal yang lebih besar.

Jadi, apapun yang Tuhan percayakan pada kita hari-hari ini, setialah mengerjakannya. Sehingga Tuhan pun bisa memakai kita sebagai ‘alat’ di tangan-Nya, dan menjadi berkat bagi dunia ini.

Ketaatan tidak datang dengan sendiri dalam kehidupan manusia, perlu latihan agar ia tertanam dalam hidup kita.

Renungan terkait
* Kunci mujizat taat dan mau beribadah
* Berjalan dalam ketaatan
* Ketaatan total
* Kuat seperti Abraham
* Bersyukur dan berbahagia

Comments (0)
Taat = Sukses
Filed under: Renungan
Taat = Sukses

Posted: 07 Mar 2011 05:12 PM PST

Lukas19 : 17
"Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 68; Markus 12; Bilangan 19-20

Di sebuah sekolah taman kanak-kanak dilakukan penelitian yang menarik. Penelitian ini memakai siswa satu kelas sebagai sampelnya. Seorang guru di kelas itu berkata, "Anak-anak, ibu menaruh kue dan permen ini di atas meja. Ibu ada keperluan di kantor. Nanti kalau ibu kembali, ibu akan bagikan semua kue dan permen ini pada kalian."

Tanpa sepengetahuan anak-anak, para peneliti memasang monitor CCTV yang dipakai untuk melihat apa saja yang dilakukan anak itu. Begitu sang guru keluar, beberapa anak segera mengambil kue dan permen. Sebagian anak awalnya ragu, tetapi melihat sikap teman yang lain mereka pun ikutan mengambil. Hanya sedikit anak yang taat dan tetap duduk di bangkunya. Dengan cermat para peneliti mencatat perilaku setiap anak.

Tiga puluh kemudian, mereka mengadakan penelitian ulang terhadap anak-anak tersebut. Ternyata, anak-anak yang dulu taat sekarang jadi orang yang berhasil dan sukses. Sedangkan yang tidak taat menjadi orang yang gagal, baik dalam rumah tangga maupun karir yang mereka bangun.

Seringkali kita hanya mau taat jika itu menyangkut hal-hal besar. Untuk perkara yang kecil kita sering menganggap sepele sehingga menggampangkan dan berlaku seenaknya. Kita sudah menjungkirbalikkan hukum yang sebenarnya. Itulah mengapa Tuhan Yesus berkata, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar." (ayat 10). Firman-Nya mengajarkan kita, setialah lebih dulu untuk hal-hal kecil, hal-hal yang kelihatannya sederhana, sebelum kita bisa dipercayakan untuk hal yang lebih besar.

Jadi, apapun yang Tuhan percayakan pada kita hari-hari ini, setialah mengerjakannya. Sehingga Tuhan pun bisa memakai kita sebagai ‘alat’ di tangan-Nya, dan menjadi berkat bagi dunia ini.

Ketaatan tidak datang dengan sendiri dalam kehidupan manusia, perlu latihan agar ia tertanam dalam hidup kita.

Renungan terkait
* Kunci mujizat taat dan mau beribadah
* Berjalan dalam ketaatan
* Ketaatan total
* Kuat seperti Abraham
* Bersyukur dan berbahagia

Comments (0)
December 20, 2010
Koleksi Yang Bernilai Kekal
Filed under: Renungan


Koleksi Yang Bernilai Kekal




Matius 6:19-20
Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.


Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 2; Wahyu 8; Ester 7-8

Banyak orang suka mengkoleksi sesuatu – mulai dari koleksi perangko, uang bahkan hingga barang antik. Sementara mereka mengkoleksi sebagai sebuah hobi yang menyenangkan, sangat menyedihkan jika mengingat ketika kita meninggalkan bumi ini, koleksi tersebut akan menjadi koleksi orang lain. Apa yang kita koleksi dan berharga di dunia ini, tidak ada artinya dalam kekekalan.

Yesus berkata seperti ini, “Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” (Matius 6:20).

Harta sorgawi tidak akan termakan ngengat dan karat, dan tidak akan turun nilainya. Harta itu juga tidak mungkin hilang ataupun dicuri. Namun bagaimana cara mengumpulkannya? Caranya yaitu dengan menaruh belas kasihan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan hidup sebagaimana Yesus hidup, demikianlah kita mengumpulkan harta di sorga.

Dalam Injil Markus, kita membaca kisah bagaimana seorang anak muda yang kaya diminta untuk menjual semua hartanya dan membagikannya kepada orang miskin lalu mengikut Yesus. Namun anak muda yang kaya itu malah pergi dengan sedih hati dan meninggalkan Yesus (Markus 10:21-22). Manusia yang hidup di dunia ini seringkali silau dengan tawaran kekayaan dunia ini, tetapi jika dia sudah memutuskan untuk mengikut Yesus, maka Tuhan akan menunjukkan cara-Nya untuk mengumpulkan harta di sorga, bukannya di dunia ini. Harta yang Anda kumpulkan di sorga tidak bisa dibandingkan dengan harta apapun di dunia ini.

Hari ini, mari kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita seperti anak muda yang kaya yang masih ingin mempertahankan hartanya di dunia ini atau menjadi seorang yang taat kepada Yesus dan mengumpulkan harta di sorga? Pilihan itu ada di tangan Anda.

Harta yang Anda investasikan di sorga, nilainya tidak dapat dibandingkan dengan harta yang bisa Anda kumpulkan di dunia ini.

Renungan terkait
* Dimana perabot Anda
* Tuhan sumber berkat
* Be thankful for what you have
* 4 prinsip hidup
* Do it now

Comments (0)
Bertumbuh Menjadi Serupa Dengan Kristus
Filed under: Renungan

Bertumbuh Menjadi Serupa Dengan Kristus



2 Korintus 4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 3; Wahyu 89; Ester 9-10

Lukas menuliskan bahwa, “…Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:52). Pengetahuan kita tentang kehidupan Yesus sebagai manusia sangat sedikit sekali, namun kita bisa simpulkan dari pernyataan Lukas bahwa Yesus bertumbuh secara emosional, mental dan fisik dengan dengan sangat baik.

Sama seperti kita, Yesus harus bertumbuh sebagai manusia. Dia yang tanpa dosa itu belajar berjalan seperti bayi-bayi lainnya, di didik oleh orangtuanya dan juga menjalani pekerjaan yang dilakukan Yusuf ayah-Nya sebagai tukang kayu.

Banyak orang yang saat ini menderita – bukan karena mereka berdosa atau menolak Allah – tetapi karena Allah sedang memproses hidup mereka. Dalam 2 Korintus pasal 1, Paulus tidak memoles bagaimana dirinya mengalami penderitaan. Bahkan di satu titik, ia mungkin saja mengalami kematian. Namun Tuhan tetap menjaganya, dan Paulus menuliskan masa-masa sulit yang ia lalui dengan menaruh harapan kepada Yesus Kristus.

Tuhan tidak dapat membentuk hidup kita jika diri kita tidak mau berserah dan menjadi transparan di hadapan-Nya. Kita mungkin tidak bisa membayangkan Yesus mengalami kesulitan ketika ia menjalani masa anak-anak, masa remaja atau saat ia bertumbuh menjadi pria dewasa, namun percayalah jika Dia tidak belajar untuk berserah sejak Ia muda, maka Yesus pasti mengalami kesulitan ketika harus menghadapi penderitaan menuju kayu salib.

Hari ini, mari berhenti melihat pada masalah dan penderitaan kita. Mari kita arahkan pandangan kita pada Yesus yang telah menanggung semua penderitaan kita. Ijinkan Dia menjamah hidup Anda, dan memberikan kekuatan pada Anda melalui masa-masa sulit Anda. Percayalah bahwa semua yang Allah ijinkan terjadi dalam hidup Anda, tujuannya untuk membawa Anda menjadi pribadi yang lebih baik. Semua itu tidak hanya membuat Anda menjadi semakin serupa dengan Kristus namun juga memuliakan nama Yesus Kristus dan menjadi kesaksian bagi dunia ini.

Penderitaan bukanlah sebuah hukuman, terkadang itu adalah anugrah yang tersembunyi yang membawaAnda pada mukjizat Allah.

Renungan terkait
* Hidup melekat pada kristus
* Parfum Kristus
* Identitas kita didalam Kristus
* Loving Christ loving others
* Becoming like Jesus is slow process

Comments (0)
Semua Karena Tuhan
Filed under: Renungan

Semua Karena Tuhan

Mazmur 94:17-18
Jika bukan TUHAN yang menolong aku, nyaris aku diam di tempat sunyi. Ketika aku berpikir: “Kakiku goyang,” maka kasih setia-Mu, ya TUHAN, menyokong aku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 4; Wahyu 10; Ezra 7-8

Terry M. Crist menuliskan seperti ini dalam bukunya “Dibangunkan Terhadap Takdir” : Jauh sebelum internet menjadi trend di akhir abad ke dua puluh, dan jauh sebelum satelit menjadi tehnologi yang menghubungkan seluruh dunia melalui sebuah tehnologi, telephone menjadi standar komunikasi, lokal, nasional dan global. Ketika Samuel Morris menemukan telephone, ia mengakui bahwa ia hanyalah alat Allah. Perkataan pertama yang muncul saat penemuan itu terjadi adalah, “Lihat apa yang telah Allah lakukan.”

Menyadari bahwa diri kita hanyalah alat Tuhan adalah sebuah pengakuan pada kedaulatan Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita melupakan hal ini, maka kemanusiaan kita yang mengambil alih kehidupan. Pada saat itulah manusia merasa terpojok dan ditinggalkan oleh Tuhan, pada hal kita yang mengambil alih kendali Tuhan dalam hidup kita.

Kita adalah rekan sekerja Allah, namun tanpa kerendahan hati untuk mengakui bahwa Dialah yang berdaulat atas hidup kita, maka kita tidak bisa bekerja sama dengan-Nya. Kita mengabaikan Dia dengan kesombongan kita.

Hari ini, mari kita merendahkan hati di hadapan Tuhan dengan mengakui bahwa Dia yang berdaulat atas hidup kita. Bahkan Tuhan berdaulat atas hidup kita bukan hanya di hari ini, namun juga atas masa depan kita. Percayalah bahwa dengan mempercayakan hidup kita kepada-Nya, maka kita akan melakukan perkara-perkara besar bersama-Nya.

Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku ~ Tuhan Semesta Alam

Renungan terkait
* Allah itu baik
* Jangkar yang kokoh
* Menang terhadap sisi tersembunyi hidup Anda
* Tergesa membawa celaka
* Becoming like Jesus is slow process

Comments (0)
Renungan Harian: DALAM SEGALA PERKARA TUHAN BEKERJA
Filed under: Renungan

Renungan Harian: DALAM SEGALA PERKARA TUHAN BEKERJA

Mazmur 34:16-23
“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar dan melepaskan mereka dari segala kesesakan.” Mazmur 34:18

Selama kita masih berada di dunia ini kehidupan kita tak luput dari masalah. Kita tak pernah luput dari masalah atau penderitaan.

Mengapa dunia dipenuhi masalah? Masalah dan penderitaan timbul karena dunia sudah jatuh dalam dosa. Dalam 1 Yohanes 5: 19 dikatakan bahwa “…seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” Namun sebagai orang percaya kita tidak usah akut dan cemas karena Tuhan bisa memakai semua masalah atau penderitaan yang terjadi untuk menarik kita untuk lebih dekat kepada Dia. Seringkali situasi sulit atau masa-masa gelap di dalam kehidupan kita memaksa kita untuk datang kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Kala kita terkulai tidak berdaya karena sakit, tidak punya uang untuk bayar kos atau kontrakan, anak sakit, gagal dalam rumah tangga atau studi, usaha bangkrut, ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi dan sebagainya, kita menangis dan berteriak kepada Tuhan. Pujian dan penyembahan kita naikkan kepada Tuhan dengan hati hancur dan mendalam. Seperti Hana. Dalam pergumulan berat, “…dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu.” (1 Samuel 1;10). Daud berkata, “Tuhan itu dekat dengan orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” (Mazmur 34:19).

Belajarlah untuk bersabar dan tetap menaruh iman pengharapan kepada Tuhan sebab “…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Tuhan adalah pemegang kendali seluruh kehidupan yang ada di muka bumi ini, termasuk masalah-masalah yang terjadi dan kita alami. Oleh karenanya serahkanlah beban itu kepada Tuhan, maka Dia akan turut bekerja. Allah turut bekerja yaitu ‘mengolah’ masalah tersebut sehingga mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan sanggup mengubah yang buruk menjadi baik karena ada pengorbanan yang sempurna yang sudah Tuhan Yesus kerjakan di atas kayu salib. Kita harus ingat bahwa kita memiliki Tuhan yang jauh lebih besar dari masalah apa pun yang ada di dunia ini. Allah mengatakan: “…semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” (1 Yohanes 5:4)

Asal kita percaya penuh kepada Tuhan, setiap masalah selalu ada jalan keluarnya karena Dia turut bekerja!

Renungan terkait
* Belum seberapa
* Layang-layang
* Selalu bersyukur
* Tergesa membawa celaka
* Becoming like Jesus is slow process

Comments (0)
Untuk Itulah Aku Lahir
Filed under: Renungan
Untuk Itulah Aku Lahir



Posted: 19 Dec 2010 05:31 AM PST

Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 6; Wahyu 12; Nehemia 1-3

Menjelang kematiannya Yesus membuat sebuah pernyataan penting tentang kelahirannya. Selama menjalani pengadilan, Yesus ditanya oleh Pilatus tentang identitasnya. Inilah jawaban Yesus, “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” (Yohanes 18:37b).

Yesus tidak mengatakan bahwa Ia lahir untuk berkotbah atau menyembuhkan, tetapi tujuannya yang utama adalah untuk menjadi saksi bagi kebenaran.

Pilatus kemudian bertanya, “Apakah kebenaran itu?” Sayangnya, Pilatus terlalu terburu-buru dan tidak mau menunggu Yesus menjawabnya. Berapa banyak dari kita yang seperti Pilatus hari ini? Alasan Yesus lahir adalah agar kita mengenal Allah! Itulah alasan bagi kita untuk merayakan Natal dengan sukacita yang besar, tahun demi tahun. Melalui Yesus – yang dipanggil “Imanuel” yang artinya Tuhan bersama kita – Tuhan bersama dengan kita, baik waktu susah maupun senang.

Namun selangkah lebih dalam dari pesan Yesus ini, kita juga diminta untuk menjadi saksi bagi apa yang telah Ia lakukan. Mari dalam bulan dimana kita merayakan hari kelahiran Yesus Sang Juru Selamat ini kita menyaksikan kepada sebanyak mungkin orang bahwa ada kabar baik untuk mereka. Yesus telah lahir, mati dan bangkit untuk menyelamatkan semua manusia yang berdosa.

Jangan sampai kita salah memaknai natal, karena Yesus telah dengan jelas mengatakan tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini.

--

Perahu Kehidupan (Lepas dari angin ribut permasalahan).
Tuesday, 17 May 2011 21:47 | Written by Nelson Saragih
User Rating: / 1
PoorBest

18
Share
Markus 4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"

Suatu Kali Yesus dan murid-murid menumpang sebuah perahu menuju daerah orang Gerasa. Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Sekonyong-konyong turunlah Taufan kedanau dan mengguncang perahu itu, sehingga perahu itu kemasukan air dan mereka dalam bahaya. Ketika perahu hampir tenggelam, murid-murid Yesus teringat kepada-Nya dan membangunkannya, katanya: “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?. Yesus bangun dan menghardik angin ribut itu dan danau menjadi tenang kembali.

Tahukah saudara bahwa kehidupan kita juga seperti kisah perahu itu. Kehidupan kita tidak ubah dengan sebuah buah perahu yang sedang berlayar di sebuah danau. Namun, perahu kita berbeda dengan perahu orang lain karena perahu kita mempunyai target sasaran yang jelas. Kalau perahu Yesus dan murid-muridnya menuju Gerasa, maka perahu kehidupan kita adalah menuju Yerusalem Baru, Surga yang mulia.

Namun, untuk menuju sasaran yang di harapkan tidaklah mudah, karena ada banyak tantangan dan hambatan yang siap menghadang. Iblis tidak akan tinggal diam dan membiarkan begitu saja saudara sampai ke sasaran yang di harapkan. Sama seperti iblis tidak mengharapkan perjalanan Yesus dan murid-muridnya sampai dengan mulus ketanah Gerasa. Iblis mendatangkan angin ribut untuk menghalau dan menenggelamkan perahu mereka. Kenapa? Karena di gerasa ada seorang sedang kerasukan roh jahat yang di sebut Legion, butuh pertolongan Yesus.

Menurut thefreedictionary.com legion adalah sebutan untuk satu divisi tentara Romawi yang berjumlah kira-kira 3000 – 6000 orang laki-laki. Bayangkan, di gerasa ada sepasukan besar roh jahat yang berjumlah kira-kira 3000-6000 sedang merasuki seorang laki-laki. Roh-roh ini tahu kalau Yesus datang ketempat itu, pastilah Ia mengusir mereka dari tubuh laki-laki itu. Itulah sebabnya mereka berusaha menghalangi perjalanan Yesus agar tidak sampai ke sana.

Saudaraku, sama seperti setan tidak ingin lepas dari tubuh laki-laki yang dirasukinya, demikian juga setan akan berusaha untuk menghalangi kita untuk menang dan sampai kepada sasaran kita, Yerusalem Baru. Setan akan mendatangkan badai dan mengguncangkan perahu kehidupan kita, dengan dua harapan, yaitu:
1. Mati tenggelam (tidak sampai tujuan)
2. Menyimpang Jalur (ujung-ujungnya juga tidak sampai ke tujuan).
Banyak jenis angin ribut yang bisa di datangkan iblis, contohnya adalah: kesulitan perekonomian, rumah tangga yang berantakan, pertengkaran, perselisihan, kegagalan, dll. Dan banyak pula orang yang bunuh diri (tenggelam) atau meninggalkan Yesus (Menyimpang Jalur) karena permasalahan-permasalahan diatas.

Lalu, bagaimana dan apa tindakan kita agar dapat menang dan lepas dari angin ribut itu?

1. Jangan Biarkan Yesus tertidur di dalam hidupmu.
Luk 8:24 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Guru, Guru, kita binasa!" Iapun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itupun reda dan danau itu menjadi teduh.

Kesalahan terbesar murid-murid dalam kisah ini adalah membiarkan Yesus tertidur. Murid-murid yang rata-rata berasal dari kalangan Nelayan seperti Petrus, merasa tidak butuh Yesus dalam mengemudikan perahu itu. Petrus sangat berpengalaman dan dengan pengalamannya bertahun-tahun sebagai Nelayan merasa sanggup dan mampu membawa perahu sampai ketujuan. Namun akhirnya, pengalamannya bertahun-tahun itu tidak mampu melepaskan mereka dari angin ribut. Untunglah, ketika perahu hampir tenggelam, ia ingat Yesus dan berseru kepada-Nya.

Saudara, orang yang mengandalkan kekuatan sendiri adalah orang yang membiarkan Yesus tertidur. Orang seperti ini tidak membiarkan Tuhan yang memegang kendali atas hidupnya. Ia merasa tidak perlu Tuhan, dan mungkin saja ia juga merasa Tuhan itu tidak ada. Itulah sebabnya ketika setelah dengan segenap kekuatannya ia tidak mampu, akhirnya ia mengambil jalan pintas, bunuh diri. Maka benarlah apa yang firman Tuhan katakan dibawah:

Yeremia 17:5-6 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.

2. Jangan biarkan ketakutan menguasai.
Markus 4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Ketakutan membuat murid-murid hampir kehilangan iman. Ketakutan membuat murid-murid lupa bahwa orang yang bersama-sama dengan mereka, yang sedang tertidur di buritan, yaitu guru mereka, adalah orang yang berkuasa yang sanggup mengadakan mujizat.

Saudaraku, ketakutan membuat kita tidak tenang. Dan orang yang tidak tenang akan sulit sekali berdoa.

1Petrus 4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Oleh sebab itu jangan biarkan kita di kuasai oleh ketakutan karena ketakutan adalah siasat iblis (baca di sini).

3. Jaga kualitas kepercayaanmu.
Luk 8:25 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Di manakah kepercayaanmu?" Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?"

Ketika angin ribut dan danau semakin menderu, murid-murid sangat ketakutan dan berkata “Guru, Guru, kita binasa!” (Lukas 8: 24). Ini adalah sebuah kata kekalahan dan menunjukkan rasa ketidakpercayaan mereka kepada Yesus. Hati murid-murid begitu keras padahal sudah banyak mujizat yang mereka lihat yang di kerjakan oleh Tuhan Yesus. Lumpuh berjalan, buta melihat dan orang mati hidup kembali. Oleh sebab itu Yesus menegur mereka dengan keras karena ketidak percayaan mereka.

Daud pernah mengalami permasalahan yang besar dalam hidupnya. Istri dan anak-anaknya, demikian juga istri dan anak-anak pengikutnya beserta seluruh harta benda mereka di culik dan dirampas oleh Orang Amalek. Posisi Daud lebih terjepit lagi karena orang-orang Ziklag ingin melempari Daud karena peristiwa itu. Namun peristiwa itu tidak membuat kepercayaan Daud menjadi luntur. Peristiwa itu justru meningkatkan kualitas kepercayaan Daud kepada Tuhan. Itu kita temukan pada ayat dibawah:

1Samuel 30:6 Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Kita bisa belajar dari Daud, ketika angin ribut permasalahan datang melanda, jangan biarkan kualitas perpecayaanmu menurun, melainkan kuatkanlah, karena Tuhan tidak akan membiarkan orang yang mempercayakan hidupnya kepada-Nya menjadi kecewa. Sebagaimana Tuhan menjawab doa Daud dan melepaskan ia dari kesesakan demikian juga Tuhan akan menjawab doa dan melepaskan saudara dan saya dari angin ribut permasalahan yang sedang saudara alami. Tuhan Yesus memberkati. Amin

-

Apa yang memisahkan kita dari Kasih Kristus?
Saturday, 23 April 2011 11:07 | Written by Nelson Saragih
User Rating: / 7
PoorBest

30
Share
Roma 8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

Dalam kebaktian Jumat Agung kemarin, disetiap gereja, pastilah topik kotbah yang di sampaikan bertemakan penderitaan dan kematian Yesus. Dan mungkin di beberapa gereja di putarkan cuplikan-cuplikan film penderitaan Yesus seperti film “The Passion of the Christ”. Kebetulan di tempat saya beribadah, cuplikan penderitaan pada film tersebut di putarkan, dan dari cuplikan tersebut kita mendapat gambaran betapa besar penderitaan yang di alami oleh Yesus.

Tahukah saudara mengapa Yesus rela dan iklas mengalami semuanya itu? Itu karena Kristus sangat mengasihi kita. Dengan Salib dan Penderitaan, Yesus membuktikan bahwa tidak ada satupun yang bisa memisahkan kasih-Nya dari kita.

Saudaraku, penderitaan apapun yang di alami manusia sudah di alami oleh Yesus.

Penindasan? Mulai dari penangkapan sampai dengan penyaliban, Yesus mengalami penindasan yang luar biasa. Ia di siksa dan di sesah.

Kelaparan? Yesus sudah mengalaminya, Itulah sebabnya ia berkata “Aku haus...” waktu di kayu salib. Sejak awal penderitaannya, tidak ada makanan dan minuman yang masuk kedalam perut Tuhan Yesus.

Ketelanjangan? Yesus juga sudah mengalaminya. Para prajurit menelanjanginya dan membagi-bagikan jubahnya. Itu kita temukan pada ayat dibawah:

Matius 27:35 Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.

Bahaya dan Pedang? Itu juga sudah di alami-Nya. Lambung Yesus di tusuk dengan lembing, tetapi semuanya itu tidak dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.

Saudaraku, bahkan bukan hanya hal-hal penderitaan diatas yang tidak dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan, Waktu-pun tidak dapat memisahkannya karena Tuhan mengasihi kita dengan kasih yang kekal, tidak dibatasi oleh waktu. Itu kita temukan pada ayat dibawah:

Yeremia 31:3 Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.

Lalu bagaimana dengan kita saudara?
Apa yang dapat memisahkan kasih kita kepada Tuhan? Hal apa saja yang bisa membuat kasih kita hilang kepada Tuhan?

Penindasankah? Kelaparankah? Ketelanjangankah? Bahaya atau pedangkah?

Tuhan Yesus telah membuktikan bahwa semuanya itu tidak akan memisahkan kasihnya kepada kita. Namun sungguh ironis, ada orang Kristen yang rela meninggalkan kasihnya kepada Tuhan karena hal-hal diatas. Ada orang Kristen yang rela meninggalkan imannya hanya karena jabatan, karena pekerjaan, karena Jodoh, karena kelaparan dan karena takut di tindas.

--

Perkara Gantang dan Tempat Tidur
Sunday, 17 April 2011 01:28 | Written by Nelson Saragih
User Rating: / 5
PoorBest

6
Share
Luk 11:34-35 Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.

Dari ayat ini kita melihat bahwa mata di ibaratkan sebagai pelita tubuh dan dari sini kita melihat bahwa bagaimana kita menggunakan mata kita akan menentukan apa yang di perbuat tubuh. Jika kita menggunakan mata dengan baik maka baiklah perbuatan tubuh, namun sebaliknya, jika kita mempergunakan mata dengan “tidak baik” maka hal-hal yang tidak baiklah yang akan diperbuat tubuh.

Bagaimana prosesnya, bagaimana hal itu terjadi?
Kita sering mendengar sebuah pepatah yang mengatakan “....dari mata turun ke hati”. Pepatah itu benar dan bukan asal bunyi begitu saja. Mata adalah salah satu gerbang dan pintu masuk menuju hati. Bagaimana dan apa isi hati kita, salah satunya di tentukan oleh apa yang kita lihat.

Contohnya begini: Jika kita melihat hal-hal yang indah maka itu akan membuat hati kita senang dan berbunga-bunga. Sebaliknya, jika kita melihat hal-hal penderitaan, maka hati kita akan sedih.

Saudaraku, dari sini kita melihat betapa besar peran mata dalam menentukan kehidupan kita. Apa yang keluar dari mulut kita, apa yang menjadi tingkah laku kita tidak luput dari peran mata. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan gambar dibawah :

Gambar Oleh : Nelson Saragih

Dari gambar dapat kita perhatikan bahwa apa yang kita lihat akan di proses di hati dan akan menghasilkan tindakan-tindakan dalam perbuatan.

Oleh sebab itu betapa besar pengaruh mata dalam kehidupan kita. Mata dapat menentukan apakah nantinya kita menerima kehidupan yang kekal di surga atau tidak. Itulah sebabnya Yesus berkata lebih baik kita masuk kedalam surga dengan satu mata dari pada lengkap memiliki dua mata namun di campakkan kedalam api neraka. Itu kita temukan pada ayat dibawah:

Mat 18:9 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.

Dari sini kita harus memperhatikan betapa pentingnya menjaga mata. Kekudusan mata harus benar-benar di jaga, jangan sampai mata kita di pakai oleh iblis untuk membawa kita kedalam kebinasaan.

Lalu yang menjadi pertanyaan, atas hal-hal apa saja mata kita harus di jaga? Untuk itu mari kita belajar dari perkataan Tuhan Yesus pada ayat dibawah:
Mar 4:21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.

Dari ayat diatas, pelita tidak memancarkan sinar ke sekeliling di sebabkan oleh karena pelita di tempatkan dibawah gantang dan tempat tidur. Singkat kata, pelita tidak memancarkan terang disebabkan oleh perkara-perkara “Gantang” dan “Tempat Tidur”.

Bicara mengenai “Gantang”, Gantang adalah satuan ukuran isi atau takaran 3,125 kg, biasanya untuk menakar atau menyukat beras, kacang-kacangan, dsb;

Dari arti kata gantang diatas kita dapat melihat bahwa Gantang di gunakan untuk menakar beras dan kacang-kacangan. Dari sini kita bisa menarik kesimpulan bahwa perkara-perkara gantang adalah perkara-perkara yang berkaitan dengan ukuran kebutuhan hidup.

Saudaraku, banyak orang jatuh kedalam dosa karena perkara ini. Mereka melihat orang-orang kaya dan meniru cara mereka mendapatkan kekayaan walaupun cara-cara tersebut adalah cara-cara yang tidak benar. Banyak orang yang ikut-ikutan korupsi karena melihat hukuman yang di berikan kepada koruptor sangat ringan bila di bandingkan besarnya uang negara yang di ambilnya. Hati yang memiliki bibit ketamakan bila tidak menjaga mata akan menjadi seperti kisah dibawah.

Dikisahkan di Alkitab bahwa Yosua dan Bangsa Israel kalah dalam peperangan karena dosa seorang yang bernama ‘Akhan”. Akhan tidak menjaga matanya ketika melihat barang jarahan yang indah-indah yang seharusnya tidak boleh diambilnya. Akibatnya Akhan dihukum dan binasa dengan harta yang di ambilnya itu. Hal itu dapat kita baca pada ayat dibawah:

Yosua 7:20-21,25 Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: "Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku: aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali.

Yosua 7:25 Berkatalah Yosua: "Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini." Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.

Bicara mengenai “Tempat Tidur”, Perkara-perkara Tempat Tidur adalah berbicara mengenai dosa kenajisan dan perzinahan.

Banyak umat Tuhan, pelayan Tuhan bahkan hamba-hamba Tuhan yang jatuh kedalam dosa ini. Mengapa? Salah satu penyebabnya adalah karena tidak menjaga mata dari perkara-perkara ini.

Sebagai seorang anak Tuhan, selayaknyalah kita tidak lagi melihat dan menonton gambar-gambar dan film-film yang tidak senonoh, najis. Mengapa? Karena sekali kita menontonnya, maka gambar-gambar itu akan memenuhi hati dan pikiran kita. Dan bila hati dan pikiran kita sudah dipenuhi oleh hal-hal najis tersebut maka besar kemungkinan perbuatan-perbuatan yang terpancar dari kehidupan kita adalah perbuatan-perbuatan najis.

Contoh yang dapat kita lihat di Alkitab untuk kasus ini adalah Daud. Daud jatuh dalam dosa besar karena tidak menjaga matanya. Daud membiarkan matanya untuk melihat dan memperhatikan Batsyeba ketika sedang mandi. Itu kita temukan pada ayat dibawah :

2Samuel 11:2 Pada suatu sore, setelah Daud bangun tidur, ia berjalan-jalan di atap istana yang datar itu. Dari situ ia melihat seorang wanita sedang mandi, dan wanita itu sangat cantik.

Akibatnya, penglihatan itu memenuhi hati Daud dan selanjutnya terwujut dalam perbuatan dosa perzinahan. Dan untuk menutupi dosa itu, Daud jatuh kedalam dosa yang lebih besar lagi yaitu pembunuhan. Dengan hati dan maksud jahat, Daud mengirim Uria ke garis depan peperangan dengan harapan Uria mati terbunuh, dan harapannya itu menjadi kenyataan.

Saudaraku, dari kedua kisah dan contoh diatas, kita menarik kesimpulan betapa pentingnya kita untuk menjaga mata. Lalu, bagaimana kita dapat terhindar dari perkara-perkara gantang dan tempat tidur diatas? Kita perhatikan ayat dibawah:

2Korintus 4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Mari arahkan perhatian kita kepada perkara-perkara yang tidak kelihatan yaitu perkara-perkara kerohanian. Penuhi hidup kita dengan hal-hal yang rohani seperti: aktip dalam pelayanan, rajin membaca firman Tuhan, mendengarkan lagu-lagu rohani, dsb. Sebab jika hati kita telah di penuhi oleh hal-hal Rohani maka tidak ada tempat lagi untuk hal-hal lainnya dan perbuatan yang terpancar dalam kehidupan kitapun akan cenderung kepada hal-hal yang bersifat Rohani. Tuhan Yesus memberkati. Amin

--

How much We need God =-
Kehadiran Yesus di tengah dunia ini selalu menjadi kontroversi dan membawa argumentasi. Orang-orang yang tidak mengerti hukum Taurat memanggil nama-Nya tapi orang-orang yang mempelajari hukum Taurat justru menghujatnya. Itulah yang terjadi dengan Nikodemus, ia datang kepada Yesus karena kontroversi itu.
Dalam kehidupan manusia saat ini, saya melihat banyak orang yang tidak mencari Tuhan tapi hanya memakai Tuhan untuk sekedar memenuhi kebutuhannya. Manusia biasanya melawan dan memberontak terhadap Tuhan. Satu hal yang harus saudara sadari, kita tidak tahu bagaimana menyelamatkan diri kita sendiri tapi kita bisa menghancurkannya!! Hanya Yesus yang bisa menyelamatkan hidup kita dari kehancuran.
Setiap kita pasti berkata kalau kita membutuhkan Tuhan tapi sebenarnya kita tidak menyadari seberapa besar kita membutuhkan Tuhan. Itulah sebabnya kita selalu membutuhkan waktu khusus untuk berdoa terutama kalau kita mempunyai kebutuhan atau keinginan khusus yang kita inginkan untuk Tuhan jawab.
Ibrani 11:6
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Dari ayat di atas kita bisa mengerti kalau kita membutuhkan iman untuk menyadari kebutuhan kita akan Tuhan. Tanpa iman, kita tidak akan pernah tahu seberapa besar kita membutuhkan Tuhan.
Filipi 4:13
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Melalui ayat ini, Paulus menekankan bahwa setiap kita dapat melakukan segala perkara. Menurut Paulus, di dalam Kristuslah kita seharusnya hidup, bergerak dan memiliki segala keberadaan kita. Kalau kita sungguh-sungguh menyadari seberapa besar kita membutuhkan Tuhan, maka yang seharusnya kita lakukan hanyalah mulai untuk meminta. Karena di dalam Kristus kita memiliki segala akses untuk segala sesuatu dengan hidup di dalam Dia.
Alkitab memberikan salah satu teladan yang luar biasa bagi setiap kita yaitu Daniel. Semenjak awal Daniel menyadari betapa besarnya dia membutuhkan Tuhan untuk melakukan segala sesuatu. Konsekuensi yang harus Daniel tanggung akibat kesetiaan dan ketekunannya adalah sesuatu yang patut kita contoh.
Kalau kita menyadari seberapa besar kita membutuhkan Tuhan, maka kita tidak akan memerlukan waktu khusus untuk datang kepada Tuhan, apalagi untuk meminta segala kebutuhan kita. Karena kita akan benar-benar menyadari di setiap saat dalam kehidupan kita, kita membutuhkan Tuhan untuk dapat melakukan segala sesuatu.
Terobosan di dalam doa membawa terobosan di dalam iman. Terobosan di dalam iman, akan membawa terobosan bersama dengan Tuhan. Jadi dengan berdoa secara konsisten akan menghasilkan iman di dalam Tuhan. Inilah yang menjadi rahasia hidup Daniel, konsistensi doanya.
Yohanes 5:14
Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
Ayat ini dengan jelas mengatakan, "Lihat, engkau telah sembuh. Jangan berbuat dosa lagi." Hal ini menunjukkan dengan jelas ketika kita dalam keadaan sakit, kita tetap membutuhkan Yesus setelah kita sembuh. Bahkan lebih daripada itu bahwa kita sebenarnya lebih membutuhkan Yesus ketika kita sehat daripada waktu kita sakit.
Pada waktu sakit, kita merasa lebih teraniaya daripada waktu kita sehat. Pada waktu miskin, kita merasa lebih teraniaya daripada waktu kita diberkati. Keterbatasan roh kita membuat kita percaya kalau kita membutuhkan Yesus hanya jika kita sakit atau butuh berkat. Padahal lebih daripada itu!! Yesus lebih memperdulikan ketetapan akan masa depan kita daripada kondisi kita saat ini. Kita butuh Yesus lebih lagi setelah disembuhkan. We need Thee every hour!!
Markus 10:29-30
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Ayat ini menjelaskan bahwa kesembuhan dan berkat adalah bagian dari aniaya dan kebencian. Jadi sewaktu kita sembuh dan sehat, itupun merupakan bagian dari aniaya. That's why we need God more!! Jika kita sungguh-sungguh menikmati berkat yang dari Tuhan, maka kita harus menggunakan word of God sebagai standard hidup kita.
Pengampunan akan membuka jalan untuk kesembuhan. Jika kita meminta kesembuhan tanpa mengampuni atau meminta pengampunan, maka kondisi kita tidak akan berubah. Doa kita tidak akan dijawab. Karena Alkitab telah menuliskannya dengan jelas mengenai hal ini. Tuhan telah menanti kita dengan janji-Nya untuk memulihkan, melepaskan, membebaskan dan menyelamatkan kita. Datanglah dengan kerendahan hati dan dengan hati yang hancur.

-

How much We need God =-
Kehadiran Yesus di tengah dunia ini selalu menjadi kontroversi dan membawa argumentasi. Orang-orang yang tidak mengerti hukum Taurat memanggil nama-Nya tapi orang-orang yang mempelajari hukum Taurat justru menghujatnya. Itulah yang terjadi dengan Nikodemus, ia datang kepada Yesus karena kontroversi itu.
Dalam kehidupan manusia saat ini, saya melihat banyak orang yang tidak mencari Tuhan tapi hanya memakai Tuhan untuk sekedar memenuhi kebutuhannya. Manusia biasanya melawan dan memberontak terhadap Tuhan. Satu hal yang harus saudara sadari, kita tidak tahu bagaimana menyelamatkan diri kita sendiri tapi kita bisa menghancurkannya!! Hanya Yesus yang bisa menyelamatkan hidup kita dari kehancuran.
Setiap kita pasti berkata kalau kita membutuhkan Tuhan tapi sebenarnya kita tidak menyadari seberapa besar kita membutuhkan Tuhan. Itulah sebabnya kita selalu membutuhkan waktu khusus untuk berdoa terutama kalau kita mempunyai kebutuhan atau keinginan khusus yang kita inginkan untuk Tuhan jawab.
Ibrani 11:6
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Dari ayat di atas kita bisa mengerti kalau kita membutuhkan iman untuk menyadari kebutuhan kita akan Tuhan. Tanpa iman, kita tidak akan pernah tahu seberapa besar kita membutuhkan Tuhan.
Filipi 4:13
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Melalui ayat ini, Paulus menekankan bahwa setiap kita dapat melakukan segala perkara. Menurut Paulus, di dalam Kristuslah kita seharusnya hidup, bergerak dan memiliki segala keberadaan kita. Kalau kita sungguh-sungguh menyadari seberapa besar kita membutuhkan Tuhan, maka yang seharusnya kita lakukan hanyalah mulai untuk meminta. Karena di dalam Kristus kita memiliki segala akses untuk segala sesuatu dengan hidup di dalam Dia.
Alkitab memberikan salah satu teladan yang luar biasa bagi setiap kita yaitu Daniel. Semenjak awal Daniel menyadari betapa besarnya dia membutuhkan Tuhan untuk melakukan segala sesuatu. Konsekuensi yang harus Daniel tanggung akibat kesetiaan dan ketekunannya adalah sesuatu yang patut kita contoh.
Kalau kita menyadari seberapa besar kita membutuhkan Tuhan, maka kita tidak akan memerlukan waktu khusus untuk datang kepada Tuhan, apalagi untuk meminta segala kebutuhan kita. Karena kita akan benar-benar menyadari di setiap saat dalam kehidupan kita, kita membutuhkan Tuhan untuk dapat melakukan segala sesuatu.
Terobosan di dalam doa membawa terobosan di dalam iman. Terobosan di dalam iman, akan membawa terobosan bersama dengan Tuhan. Jadi dengan berdoa secara konsisten akan menghasilkan iman di dalam Tuhan. Inilah yang menjadi rahasia hidup Daniel, konsistensi doanya.
Yohanes 5:14
Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
Ayat ini dengan jelas mengatakan, "Lihat, engkau telah sembuh. Jangan berbuat dosa lagi." Hal ini menunjukkan dengan jelas ketika kita dalam keadaan sakit, kita tetap membutuhkan Yesus setelah kita sembuh. Bahkan lebih daripada itu bahwa kita sebenarnya lebih membutuhkan Yesus ketika kita sehat daripada waktu kita sakit.
Pada waktu sakit, kita merasa lebih teraniaya daripada waktu kita sehat. Pada waktu miskin, kita merasa lebih teraniaya daripada waktu kita diberkati. Keterbatasan roh kita membuat kita percaya kalau kita membutuhkan Yesus hanya jika kita sakit atau butuh berkat. Padahal lebih daripada itu!! Yesus lebih memperdulikan ketetapan akan masa depan kita daripada kondisi kita saat ini. Kita butuh Yesus lebih lagi setelah disembuhkan. We need Thee every hour!!
Markus 10:29-30
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Ayat ini menjelaskan bahwa kesembuhan dan berkat adalah bagian dari aniaya dan kebencian. Jadi sewaktu kita sembuh dan sehat, itupun merupakan bagian dari aniaya. That's why we need God more!! Jika kita sungguh-sungguh menikmati berkat yang dari Tuhan, maka kita harus menggunakan word of God sebagai standard hidup kita.
Pengampunan akan membuka jalan untuk kesembuhan. Jika kita meminta kesembuhan tanpa mengampuni atau meminta pengampunan, maka kondisi kita tidak akan berubah. Doa kita tidak akan dijawab. Karena Alkitab telah menuliskannya dengan jelas mengenai hal ini. Tuhan telah menanti kita dengan janji-Nya untuk memulihkan, melepaskan, membebaskan dan menyelamatkan kita. Datanglah dengan kerendahan hati dan dengan hati yang hancur.

--

Michael Molinos mengatakan setiap orang dalam kehidupannya akan mengalami dua jenis pengalaman rohani. Yang pertama adalah pengalaman rohani yang menyenangkan, menyentuh jiwa dan menyegarkan. Sedangkan yang kedua adalah pengalaman-pengalaman rohani yang membawa kita dalam kegelapan, jalan yang penuh tantangan dan samar-samar.

Setiap orang tentunya akan memilih untuk mengalami pengalaman yang pertama. Namun tidak bisa dihindari, pasti kita akan mengalami pengalaman-pengalaman jenis yang kedua. Pengalaman rohani jenis yang pertama akan memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam kehidupan kita, namun pengalaman rohani jenis yang kedua akan memurnikan iman kita. Bahkan bukan hanya itu saja, pengalaman rohani jenis yang kedua akan menjadi sangat bermanfaat bagi kita untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Banyak orang berpikir bahwa mereka hanya bisa menjadi berkat ketika kehidupan mereka diberkati dan tidak mengalami tantangan. Namun justru sebaliknya banyak orang yang sedang menghadapi tantangan dapat menjadi berkat bagi orang lain. Misalnya saja seorang wanita yang bernama Nancy.

Nancy memasang iklan di sebuah surat kabar lokal yang berbunyi demikian: "Jika anda kesepian dan punya banyak masalah, teleponlah saya. Saya seorang wanita yang menggunakan kursi roda, namun saya dapat mendatangi anda. Kita dapat membicarakan masalah anda. Teleponlah saya, dan saya suka berbicara dengan anda."

Respon dari iklan yang dipasang oleh Nancy ini sangat luar biasa. Ada 30 telepon lebih setiap minggu yang diterima oleh Nancy. Apa yang membuat Nancy yang duduk di kursi roda ini mau menolong orang lain? Nancy menceritakan bahwa sebelum ia lumpuh, ia hidup dalam keputusasaan. Ia mencoba bunuh diri dengan jalan meloncat dari apartemennya, namun ia tidak mati, malahan menjadi lumpuh.

Di rumah sakit, ketika ia sedang berada dalam keadaan putus asa, ia merasa Yesus berkata: "Nancy, kamu memiliki tubuh yang sehat tapi jiwa yang rapuh. Tapi sekarang kamu mengalami tubuh yang lumpuh tapi jiwa yang kuat." Sejak pengalaman itulah Nancy menyerahkan hidupnya kepada Yesus. Ia berdoa agar bisa menyaksikan anugerah Tuhan kepada orang lain, dan Tuhan memberikan hikmat supaya ia menggunakan iklan di surat kabar sebagai sarana untuk bisa menjadi berkat.

Saya percaya setiap kita yang telah percaya pada Yesus dapat menolong orang lain. Keterbatasan yang kita miliki seperti sakit, usia, atau kelemahan lainnya, tidak menghalangi kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Apapun keadaan kita, kita tetap bisa menjadi saksi Kristus.

"LORD, LET ME BE A SHINNING LIGHT SO OTHERS THEN MAY VIEW YOUR MERCY AND YOUR LOVE DISPLAYED IN ALL I SAY AND DO" (SPER)

--

cinta kasih di hati manusia =-
Jaman dahulu kala di Rusia hidup pasangan suami-istri Simon dan Matrena. Simon yang miskin ini adalah seorang pembuat sepatu. Meskipun hidupnya tidaklah berkecukupan, Simon adalah seorang yang mensyukuri hidupnya yang pas-pasan. Masih banyak orang lain yang hidup lebih miskin daripada Simon. Banyak orang-orang itu yang malah berhutang padanya. Kebanyakan berhutang ongkos pembuatan sepatu. Maklumlah, di Rusia sangat dingin sehingga kepemilikan sepatu dan mantel merupakan hal yang mutlak jika tidak mau mati kedinginan.
Suatu hari keluarga tersebut hendak membeli mantel baru karena mantel mereka sudah banyak yang berlubang-lubang. Uang simpanan mereka hanya 3 rubel (rubel = mata uang Rusia) padahal mantel baru yang paling murah harganya 5 rubel. Maka Matrena meminta pada suaminya untuk menagih hutang orang-orang yang telah mereka buatkan sepatu. Maka Simon pun berangkat pergi menagih hutang. Tapi tak satupun yang membayar. Dengan sedih Simon pulang. Ia batal membeli mantel.
Dalam perjalanan pulang, Simon melewati gereja, dan saat itu ia melihat sesosok manusia yang sangat putih bersandar di dinding luar gereja. Orang itu tak berpakaian dan kelihatan sekali ia sangat kedinginan.
Simon ketakutan, "Siapakah dia? Setankah? Ah, daripada terlibat macam-macam lebih baik aku pulang saja". Simon bergegas mempercepat langkahnya sambil sesekali mengawasi belakangnya, ia takut kalau orang itu tiba-tiba mengejarnya.
Namun ketika semakin jauh, suara hatinya berkata, "HAI SIMON, TAK MALUKAH KAU? KAU PUNYA MANTEL MESKIPUN SUDAH BERLUBANG-LUBANG, SEDANGKAN ORANG ITU TELANJANG. PANTASKAH ORANG MENINGGALKAN SESAMANYA BEGITU SAJA?"
Simon ragu, tapi akhirnya toh ia balik lagi ke tempat orang itu bersandar. Ketika sudah dekat, dilihatnya orang itu ternyata pria yang wajahnya sungguh tampan. Kulitnya bersih seperti kulit bangsawan. Badannya terlihat lemas dan tidak berdaya, namun sorot matanya menyiratkan rasa terima kasih yang amat sangat ketika Simon memakaikan mantel luarnya kepada orang itu dan memapahnya berdiri. Ia tidak bisa menjawab sepatah kata pun atas pertanyaan-pertanyaan Simon, sehingga Simon memutuskan untuk membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, Matrena marah sekali karena Simon tidak membawa mantel baru dan membawa seorang pria asing. "Simon, siapa ini? Mana mantel barunya? "
Simon mencoba menyabarkan Matrena, "Sabar, Matrena.... dengar dulu penjelasanku. Orang ini kutemukan di luar gereja, ia kedinginan, jadi kuajak sekalian pulang".
"Bohong!! Aku tak percaya....sudahlah, pokoknya aku tak mau dengar ceritamu! Sudah tahu kita ini miskin kok masih sok suci menolong orang segala!! Usir saja dia!!"
"Astaga, Matrena! Jangan berkata begitu, seharusnya kita bersyukur karena kita masih bisa makan dan punya pakaian, sedangkan orang ini telanjang dan kelaparan. Tidakkah di hatimu ada sedikit belas kasih?" Matrena menatap wajah pria asing itu, mendadak ia merasa iba. Lalu disiapkannya makan malam sederhana berupa roti keras dan bir hangat. "Silakan makan, hanya sebeginilah makanan yang ada. Siapa namamu dan darimana asalmu? Bagaimana ceritanya kau bisa telanjang di luar gereja?"
Tiba-tiba wajah pria asing itu bercahaya. Mukanya berseri dan ia tersenyum untuk pertama kalinya. "Namaku Mikhail, asalku dari jauh. Sayang sekali banyak yang tak dapat kuceritakan. Kelak akan tiba saatnya aku boleh menceritakan semua yang kalian ingin ketahui tentang aku. Aku akan sangat berterima kasih kalau kalian mau menerimaku bekerja di sini."
"Ah, Mikhail, usaha sepatuku ini cuma usaha kecil. Aku takkan sanggup menggajimu", demikian Simon menjawab.
Tak apa, Simon. Kalau kau belum sanggup menggajiku, aku tak keberatan kerja tanpa gaji asalkan aku mendapat makan dan tempat untuk tidur."
"Baiklah kalau kau memang mau begitu. Besok kau mulai bekerja".
Malamnya pasangan suami-istri itu tak dapat tidur. Mereka bertanya-tanya.
"Simon tidakkah kita keliru menerima orang itu? Bagaimana jika Mikhail itu ternyata buronan?" Matrena bertanya dengan gelisah pada Simon.
Simon menjawab, "Sudahlah Matrena. Percayalah pada pengaturan Tuhan. Biarlah ia tinggal di sini.Tingkah lakunya cukup baik. Kalau ternyata ia berperilaku tidak baik, segera kuusir dia".
Esoknya Mikhail mulai bekerja membantu Simon membuat dan memperbaiki sepatu. Di bengkelnya, Simon mengajari Mikhail memintal benang dan membuat pola serta menjahit kulit untuk sepatu. Sungguh aneh, baru tiga hari belajar, Mikhail sudah bisa membuat sepatu lebih baik dan rapi daripada Simon.
Lama kelamaan bengkel sepatu Simon mulai terkenal karena sepatu buatan Mikhail yang bagus. Banyak pesanan mengalir dari desa-desa yang penduduknya kaya. Simon tidak lagi miskin. Keluarga itu sangat bersyukur karena mereka sadar, tanpa bantuan tangan terampil Mikhail, usaha mereka takkan semaju ini.
Namun mereka juga terus bertanya-tanya dalam hati, siapa sebenarnya Mikhail ini. Anehnya, selama Mikhail tinggal bersama mereka, baru sekali saja ia tersenyum, yaitu dulu saat Matrena memberi Mikhail makan. Namun meski tanpa senyum, muka Mikhail selalu berseri sehingga orang tak takut melihat wajahnya.
Suatu hari datanglah seorang kaya bersama pelayannya. Orang itu tinggi besar, galak dan terlihat kejam. "Hai Simon, Aku minta dibuatkan sepatu yang harus tahan setahun mengahadapi cuaca dingin. Kalau sepatu itu rusak sebelum setahun, kuseret kau ke muka hakim untuk dipenjarakan!! Ini, kubawakan kulit terbaik untuk bahan sepatu. Awas, hati-hati ini kulit yang sangat mahal!"
Di pojok ruangan, Mikhail yang sedari tadi duduk diam, tiba-tiba tersenyum. Mukanya bercahaya, persis seperti dulu ketika ia pertama kalinya tersenyum.
Sebenarnya Simon enggan berurusan dengan orang ini. Ia baru saja hendak menolak pesanan itu ketika Mikhail memberi isyarat agar ia menerima pesanan itu.
Simon berkata, "Mikhail, kau sajalah yang mengerjakan sepatu itu. Aku sudah mulai tua. Mataku agak kurang awas untuk mengerjakan sepatu semahal ini. Hati-hati, ya. Aku tak mau salah satu atau malah kita berdua masuk penjara."
Ketika Mikhail selesai mengerjakan sepatu itu, bukan main terkejutnya Simon. "Astaga, Mikhail, kenapa kau buat sepatu anak-anak? Bukankah yang memesan itu orangnya tinggi besar? Celaka, kita bisa masuk penjara karena...."
Belum selesai Simon berkata, datang si pelayan orang kaya. "Majikanku sudah meninggal. Pesanan dibatalkan. Jika masih ada sisa kulit, istri majikanku minta dibuatkan sepatu anak-anak saja".
"Ini, sepatu anak-anak sudah kubuatkan. Silakan bayar ongkosnya pada Simon", Mikhail menyerahkan sepatu buatannya pada pelayan itu. Pelayan itu terkejut, tapi ia diam saja meskipun heran darimana Mikhail tahu tentang pesanan sepatu anak-anak itu.
Tahun demi tahun berlalu, Mikhail tetap tidak pernah tersenyum kecuali pada dua kali peristiwa tadi. Meskipun penasaran, Simon dan Matrena tak pernah berani menyinggung-nyinggung soal asal usul Mikhail karena takut ia akan meninggalkan mereka.
Suatu hari datanglah seorang ibu dengan dua orang anak kembar yang salah satu kakinya pincang! Ia minta dibuatkan sepatu untuk kedua anak itu. Simon heran sebab Mikhail tampak sangat gelisah. Mukanya muram, padahal biasanya tidak pernah begitu.
Saat mereka hendak pulang, Matrena bertanya pada ibu itu, "Mengapa salah satu dari si kembar ini kakinya pincang?"
Ibu itu menjelaskan, "Sebenarnya mereka bukan anak kandungku. Mereka kupungut ketika ibunya meninggal sewaktu melahirkan mereka. Padahal belum lama ayah mereka juga meninggal. Kasihan, semalaman ibu mereka yang sudah meninggal itu tergeletak dan menindih salah satu kaki anak ini Itu sebabnya ia pincang. Aku sendiri tak punya anak, jadi kurawat mereka seperti anakku sendiri."
"Tuhan Maha Baik, manusia dapat hidup tanpa ayah ibunya, tapi tentu saja manusia takkan dapat hidup tanpa Tuhannya", kata Matrena.
Mendengar itu, Mikhail kembali berseri-seri dan tersenyum untuk ketiga kalinya. Kali ini bukan wajahnya saja yang bercahaya, tapi seluruh tubuhnya. Sesudah tamu-tamu tersebut pulang, ia membungkuk di depan Simon dan Matrena sambil berkata, "Maafkan semua kesalahan yang pernah kuperbuat, apalagi telah membuat gelisah dengan tidak mau menceritakan asal usulku. Aku dihukum Tuhan, tapi hari ini Tuhan telah mengampuni aku. Sekarang aku mohon pamit."
Simon dan Matrena tentu saja heran dan terkejut, "Nanti dulu Mikhail, tolong jelaskan pada kami siapakah sebenarnya kau ini?"
Mikhail menjawab sambil terus tersenyum, "Sebenarnya aku adalah adalah satu malaikat Tuhan. Bertahun-tahun yang lalu Tuhan menugaskan aku menjemput nyawa ibu kedua anak tadi. Aku sempat menolak perintah Tuhan itu tapi kuambil juga nyawa ibu mereka. Aku menganggap Tuhan kejam. Belum lama mereka ditinggal ayahnya, sekarang ibunya harus meninggalkan mereka juga. Dalam perjalanan ke surga, Tuhan mengirim badai yang menghempaskanku ke bumi. Jiwa ibu bayi menghadap Tuhan sendiri. Tuhan berkata padaku, 'MIKHAIL, TURUNLAH KE BUMI DAN PELAJARI KETIGA KEBENARAN INI HINGGA KAU MENGERTI:

PERTAMA, APAKAH YANG HIDUP DALAM HATI MANUSIA? KEDUA, APA YANG TAK DIIJINKAN PADA MANUSIA? KETIGA, APA YANG PALING DIPERLUKAN MANUSIA?' "Aku jatuh di halaman gereja, kedinginan dan kelaparan. Simon menemukan dan membawaku pulang. Waktu Matrena marah-marah dan hendak mengusir aku, kulihat maut dibelakangnya. Seandainya ia jadi mengusirku, ia pasti mati malam itu. Tapi Simon berkata, “Tidakkah di hatimu ada sedikit belas kasih?” Matrena jatuh iba dan memberi aku makan.
Saat itulah aku tahu kebenaran pertama:

“YANG HIDUP DALAM HATI MANUSIA ADALAH BELAS KASIH"
"Kemudian ada orang kaya yang memesan sepatu yang tahan satu tahun sambil marah-marah. Aku melihat maut di belakangnya. Ia tidak tahu ajalnya sudah dekat. Aku tersenyum untuk kedua kalinya. Saat itulah aku tahu kebenaran kedua:
“MANUSIA TIDAK DIIJINKAN MENGETAHUI MASA DEPANNYA. MASA DEPAN MANUSIA ADA DI TANGAN TUHAN"
"Hari ini datang ibu angkat bersama kedua anak kembar tadi. Ibu kandung si kembar itulah yang diperintahkan Tuhan untuk kucabut nyawanya. Dan aku melihat si kembar dirawat dengan baik oleh ibu lain. Aku tersenyum untuk ketiga kalinya dan kali ini tubuhku bercahaya. Aku tahu kebenaran yang ketiga:
“MANUSIA DAPAT HIDUP TANPA AYAH DAN IBUNYA TAPI MANUSIA TIDAK AKAN DAPAT HIDUP TANPA TUHANNYA.”
Simon, Matrena, terima kasih atas kebaikan kalian berdua. Aku telah mengetahui ketiga kebenaran itu, Tuhan telah mengampuniku. Semoga kasih Tuhan senantiasa menyertai kalian sepanjang hidup." Mikhail kembali ke surga.

--

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya: "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"
Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab: "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar Menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.
Sang guru lalu berkata: "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."
Sang guru masih melanjutkan: "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?"
Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban.
"Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."
Sang guru masih melanjutkan: "Ketika kamu sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, TAK mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang BIJAKSANA. Karena waktu akan membantumu."

--

Suatu hari Satan dan Yesus sedang ngobrol bareng.


Satan baru dikeluarkan dari Taman Eden, dan ia sedang BT...

"Iya, Sir, saya baru melihat dunia dengan banyak manusia di bawah sana. Saya(Satan) memasang perangkap dan menggunakan umpan. Saya yakin mereka ga bisa menolaknya. Saya akan mendapatkan mereka smua!

Yesus bertanya "apa yang akan kamu lakukan kepada mereka?".

Satan menjawab "Oh, saya akan bersenang"! Saya kan mengajar mereka bagaimana untuk menikah dan bercerai dengan sesamanya, bagaimana juga untuk membenci sesamanya, bagaimana untuk mabok, merokok, dan mengutuk. Saya kan mengajar mereka bagaimana cara membuat senjata, bom, dan cara membunuh sesamanya.. Saya benar" akan bersenang!"

Yesus bertanya "Dan apa yg akan kamu lakukan ketika semua itu telah kamu ajarkan kepada mereka?".

Kata Satan dengan bangga "Oh, saya akan bunuh mereka,"

Yesus bertaya "Berapa harga yang harus dibayar untuk menebus mereka?"

Jawab Satan "Oh, Kamu tidak akan menginginkan mereka.. Ga ada bagusnya mereka. Lihat, Kamu akan mengambil mereka dan mereka akan membenciMu. Mereka meludahiMu, mengutukMu dan membunuhMu. Kamu tidak akan menginginkan mereka!!"

Yesus bertanya lagi "Berapa harganya?"

Satan melihat Tuhan dan berkata "Semua darah, air mata, dan hidupMu."

Yesus berkata dengan tegas "BAIK!"

Lalu Tuhan Yesus Kristus membayar harga tersebut.

Bukankah lucu bagaimana manusia semudah itu membuang Tuhan dan bertanya kenapa dunia seperti NERAKA?

Bukankah lucu bagaimana seseorg berkata "Saya percaya kepada Yesus" tapi tetap mengikuti jalan Satan?

Bukankah lucu bagaimana kamu bisa mempost kembali ribuan crita" lucu lewat bulentin board dan mereka tersebar dengan sangat cepat, tetapi ketika kamu mempost bulentin tentang Tuhan, kamu berpikir dua kali untuk membagikannya?

Bukankah lucu bagaimana Saya jadi tambah kuatir dengan apa yang orang lain pikir dari pada apa yang Tuhan pikir tentang saya?

Saya berdoa, buat semua yang mempost kembali buletin ini, mereka akan diberkati melimpah oleh Tuhan dengan cara yang spesial untuk mereka.

Dan Jika Kamu Cinta Kepada Tuhan...
Dan, tidak malu kepada semua perbuatanNya yang ajaib yang telah diperbuatNya kepadamu..

--

Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab. Kamu merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepadamu. Kamu mengira keputusan yang kamu ambil sudah tepat, ternyata perkiraanmu keliru.

Jangan putus asa !! Bangkitlah !!
Matahari tanpa sinar tidak layak disebut matahari. demikian juga dirimu. kau adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu.
AKU sering melihat melihatmu marah ketika kamu melihat orang lain berhasil.
Untuk apa kamu menginginkan keberhasilan orang lain? Bukankah AKU udah menyediakan suksesmu sendiri? Kamu tidak pernah mengejarnya, jadi kamu tidak pernah bisa memilikinya.

Matamu tidak terfokus kepada rancangan-Ku yang dahsyat atas hidupmu, melainkan tertuju kepada karya
Ku yang luar biasa atas hidup orang lain.
Jadilah seperti air..Selalu mengalir...melewati semua benda, menembus semua sisi dan tanpa batas.
Anak-Ku,,,jangan mau dikalahkan oleh keadaan,,tetapi kalahkan keadaaan !!
Anak-Ku yang terkasih,,,jangan sakit hati ketika kau ditegur, padahal kau merasa sudah mengerjakan yang terbaik.
Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaanmu tidak nyaman. Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu !
Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh sesamamu.

Bukankah untuk itu kau hidup? untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya AKU?

Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU.
Anak-Ku, ingatlah hal ini baik-baik. Aku selalu mebuka tangan-Ku lebar-lebar untuk memberimu rasa aman, kapanpun kau membutuhkannya.
AKU senantiasa menyiapkan bahu untuk tempat kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis.
AKU melakukannya karena AKU sungguh-sungguh peduli padamu !!

Ayah yang selalu mengasihimu, ,


--

satu minggu ini ikan sapu-sapuku meninggal dunia. Sejak saat dia meninggalkan akuariumku, baru tiga hari saja tidak dibersihkan, lumut pasti akan bermunuculan di akuarium kesayanganku.

Aku tidak ada waktu untuk membersihkan lumut-lumut itu dan juga tidak ada waktu untuk membeli ikan sapu-sapu yang baru.

Suatu hari kudapati lumut sudah memenuhi kaca bagian dalam akuariumku. Aku berpikir, ini tidak bisa dibiarkan. Keindahan ikan-ikan kokiku akan tersembunyi jika lumut-lumut itu kurelakan tumbuh dengan sehatnya menemani mereka.

Ikan-ikan sapu-sapu, bisa menjadi solusi untuk membantuku membersihkan lumut- lumut itu. Sapu-sapu adalah ikan yang makanan utamanya adalah lumut dalam akuarium atau kolam ikan.

Di sela-sela sempitnya waktuku, sepulang kerja, kuluangkan waktu untuk mampir ke toko ikan dekat rumahku. Aku berkeliling mencari ikan hitam yang tidak menarik dan berkulit kasar itu. Akhirnya kutemukan satu ikan sapu-sapu yang tidak begitu suram kulitnya, walaupun tetap tidak indah dipandang mata dan tetap saja kulitnya akan kasar.

"Berapa Pak, harganya?" tanyaku pada si penjual ikan itu. "Tujuh ratus lima puluh rupiah, Mbak," jawab si penjual itu. Segera kusodorkan uang dan setelah itu langsung kutapakkan kakiku menuju rumah.

Ikan sapu-sapu itu lalu aku cemplungkan ke dalam akuarium.

Dengan sigap dan bagai habis lepas dari kurungan ikan itu langsung meliuk-liuk. Dan ... betapa senangnya dia menemukan sebuah sisi kaca yang penuh dengan lumut. Ikan itu langsung menempel di kaca penuh lumut tersebut.

Tidak peduli dengan ikan-ikan kokiku yang seakan sedang mengerumuni ikan sapu-sapu itu untuk berkenalan.

Lagi-lagi karena tidak ada waktu, ikan itu memang hanya kucemplungkan dulu tanpa kubersihkan akuariumnya. Pikirku weekend nanti pasti aku ada waktu.

Keesokan harinya, saat akan berangkat ke kantor, kusempatkan menyapa ikan-ikan kokiku. Wow, pagi ini mereka tampak begitu indah .... Tapi bukankah memang ikan kokiku itu warnanya indah. Ehhh ... tapi kok lain ya?

Warnanya bukan saja indah, tapi begitu bersinar.

Terus kuamati ikan-ikan kokiku dengan sirip mereka yang panjang bagaikan kain sutera yang berkibar-kibar seolah ditiup angin. Terus kuperhatikan mereka karena terlalu indah bagiku untuk kutinggalkan.

Saat pandanganku tertuju di pojok akuariumku, ada seekor ikan hitam yang tidak bersinar sama sekali. Dia seolah sedang menepi dalam dunianya sendiri dan takut untuk bergabung dengan koki-koki indah itu.

Aku tersadar .... Ya, ikan-ikan kokiku terlihat begitu indah dan bersinar bukan karena ikan-ikan itu yang berubah, tetapi keadaan di sekitar merekalah yang berubah. Lumut-lumut yang membuat kaca akuariumku buram sudah lenyap! Ya, lenyap! Kaca akuariumku kembali bening sehingga ikan-ikan indahku terlihat semakin indah. Ikan yang tidak menarik yang kubeli kemarin dengan harga murah itu telah melahap habis lumur-lumut itu. Memang untuk itulah ikan itu kubeli, tetapi aku tidak tahu akan mendapat ketakjuban yang luar biasa seperti ini.

Kupandangi kembali ikan hitam yang sedang menyendiri itu. Dia yang tidak menarik itu telah membuat sesuatu yang indah untukku pagi ini. Ikan sapu-sapu sangatlah tidak menarik. Dia tidak punya kelebihan fisik yang dapat dibanggakan. Harganya pun sangat murah. Tetapi, TUHAN memberikan kelebihan luar biasa pada dia. Dia dapat membersihkan permukaan kaca yang begitu kotor menjadi bening kembali. Itulah yang membuat ikan sapu-sapu begitu dicari-cari oleh siapa saja yang ingin akuarium atau kolam ikannya terbebas dari lumut.

Aku ingat diriku. Begitu banyak protesku pada TUHAN karena merasa aku tidak memiliki kelebihan dari segala sisi. TUHAN memakai ikan kecil itu untuk menyadarkan aku, "KU-ciptakan dirimu bukan untuk hal yang tidak berguna. Kau ada di dunia ini karena kau berarti bagi-KU, untuk melakukan hal-hal besar bagi-KU!"

Aku masih terpaku di depan akuariumku. Aku masih menatap ikan kecil yang tidak menarik itu. Aku seperti menatap diriku. Hari ini TUHAN memberikan aku pelajaran indah dari seekor ikan. Hari ini, TUHAN tidak ingin aku semakin tenggelam dalam pencarian arti hidupku di dunia ini.

Aku berarti bagi-NYA, aku berharga bagi-NYA. Dalam pandangan mata aku memang tidak semenarik mereka yang ada di sekelilingku, tetapi ada hal istimewa yang TUHAN berikan padaku, dan aku yakin itu akan jadi berkat bagi banyak orang, karena TUHAN yang menganugerahkannya.

Aku beranjak dari depan akuariumku. Jam di tanganku sudah menunjukkan waktu untuk segera berangkat ke kantor. Semangatku menapaki hari-hari ke depan kembali menyala. Kuucapkan syukur untuk semua pelajaran indah ini.

Terima kasih TUHAN! Terima kasih ikan sapu-sapuku!

TUHAN memberkati

--

Message For Husband : Praying For Her Beauty =-
God made women beautiful, oleh karenaNya setiap wanita itu pasti cantik. Kalau saudara menilai seorang wanita tidak cantik, maka itu semata-mata karena pengetahuan tentang kriteria kecantikan yang saudara miliki untuk menilai seseorang, berbeda dengan kecantikan yang dipancarkan oleh wanita yang saudara "hakimi" tersebut. Siapa yang bisa mengatakan dengan alasan yang konkrit dan masuk akal bahwa jempol lebih "cantik" dari kelingking, atau tangan lebih "cantik" dari kaki? Sulit bukan? Karena pada dasarnya semuanya cantik, unik, dan memiliki keanggunan serta kegunaannya masing-masing yang hampir bisa dikatakan tak tergantikan.

God made women beautiful, oleh karena itu setiap wanita ingin merasa dirinya cantik, dikatakan cantik, dipuji cantik, dan ingin menjadi lebih cantik lagi (dengan melakukan berbagai cara... dari yang "normal" dan tidak berbahaya semisal make up, salon, spa, pergi ke ahli gizi untuk menghitung kalori, sampai yang "beresiko" dengan diet sampai "pingsan", atau mengkonsumsi obat, suntik, bedah, dsb). Mengapa wanita rela / mau melakukan itu, meskipun mahal atau beresiko sekalipun? Kaena mereka "dibombardir" dari segala penjuru dengan kriteria-kriteria yang dibuat oleh "para pakar" di dunia, bahwa wanita cantik itu memiliki bentuk dan ukuran tertentu, jenis rambut tertentu, warna kulit tertentu, bentuk mata dan bibir tertentu, dsb, yang menyebabkan para wanita secantik apapun merasa dirinya selalu kurang cantik.

God made women beautiful, oleh karenanya saya belum pernah bertemu degan seorang wanita, berapapun usianya, yang tidak senang dipuji bahwa dirinya cantik, apalagi kalau wanita tersebut dipuji cantik oleh suami yang dicintainya. Kalau sampai suatu kali saudara bertemu dengan seorang wanita yang tidak begitu suka dipuji bahwa dirinya cantik, mungkin karena sudah terlalu lama tidak ada orang yang mengatakan hal tersebut kepadanya, atau dia pernah sakit hati karena ada orang yang pernah mengatakan dia cantik yang kemudian mengelabuinya.

God made women beautiful, oleh karenanya your wife is beautiful. Dia mungkin tidak sempurna tapi istrimu pasti memiliki kecantikan tertentu yang membuat saudara menikahinya. Berapapun usia istrimu, berapapun usia pernikahanmu, kalau saudara mencintainya pasti saudara dapat mencari "kecantikan" yang dia miliki, dan kalau saudara menemukannya, katakanlah kepadanya. Makin sering saudara mengatakannya, makin cantik istrimu jadinya. Contohlah Adam, ketika dia terbangun dari tidurnya dan melihat Hawa ada di sisinya yang sedang tidur, belum mandi, belum sikat gigi, belum berdandan, betul? Tapi Adam berkata, "Wow kamu keren abis bow..." (dari Alkitab terjemahan bahasa Jakarta sehari-hari??? hehehe...).

God made women beautiful, oleh karenanya suami bertanggung jawab untuk selalu mencintai istrinya, karena istri yang merasa dicintai oleh suaminya merasa dirinya cantik dan menjadikannya cantik. Perhatikan wanita yang tidak dicintai oleh suaminya, biasanya mereka terlihat "layu dan kering". Seorang ibu bisa menumpahkan kasih sayang yang sangat besar kepada anaknya, demikian pula sebaliknya... dan membut penuh rongga dada sang ibu karena kasih sayang yang mengalir. Tapi kasih sayang suami, memenuhi seluruh sel di tubuhnya dan membuatnya cantik. Saya sering meniru apa yang dilakukan Adam... dan istri saya berkata, "Richard, mungkin mata kamu rusak, tapi please, jangan disembuhkan yah..." dan ternyata dia senang saya suka mengatakan hal-hal yang seperti itu, dan itu membuat dia jadi merasa dirinya cantik dan percaya diri.

Ling, my wife, was devalued and made to feel unattractive by ... (secret, but they're forgiven anyway) when she was young. Mungkin istri saudara pun pernah mengalaminya, dimana lingkungan sekitar tidak pernah mengatakan dia cantik ataupun memuji dan mengatakan hal yang baik, tapi lebih sering merendahkannya. Meskipun sekarang sudah banyak orang yang mengatakan sebaliknya, tetapi hanya ada dua pribadi yang bisa membuat dia percaya bahwa dirinya cantik, yaitu Tuhan dan anda suaminya!

Your prayers can set her free from lies of the past and enable her to hear God speaks the truth to her heart. Doa saudara juga bisa membuat istrimu balance dan menemukan healthy self-image.

Berikut ini contoh doa Stormie Omartian yang sering saya pakai:

Dear Lord, I pray that You would give (wife's name) the "incorruptible beauty of a gentle and quiet spirit, which is very precious" in Your sight (1Petrus 3:4). Help her to appreciate the beauty You have put in her. Help me to remember to encourage her and speak words that will make her feel beautiful.
Where anyone in her past has convinced her that she is unattractive and less than who You made her to be, I pray that You would replace those lies with Your truth. Keep any hurtful words that have been spoken to her from playing over and over in her mind. I pray that she will not base her worth on appearance, but on Your Word. Help her to see herself from Your perspective. Convince her of how valuable she is to You, so that I will be better able to convince her of how valuable she is to me.
Show my wife how to take good care of herself. Give her wisdom about the way she dresses and adorns herself so that it always enhances her beauty to the fullest and glorifies You. But remind her that time spent in Your presence is the best beauty treatment of all. Make my wife beautiful in every way, and may everyone else see the beauty of Your image reflected in her. Amen...

Jadi kalau saudara ingin istri saudara cantik dengan cara yang aman dan tidak mahal, cintai dia, temukan dan beritahu padanya bahwa dia cantik, dan berdoalah untuknya... serta jangan lupa kasih uang belanja. Hadiah terbaik yang bisa diberikan oleh seorang suami kepada istrinya , hadiah terbaik yang bisa diberikan seorang ayah kepada anak-anaknya adalah dengan mencintai ibu mereka yang cantik itu.

-

Begitu memasuki mobil mewahnya, seorang direktur bertanya pada supir pribadinya, ''Bagaimana kira-kira cuaca hari ini?'' Si supir menjawab, ''Cuaca hari ini adalah cuaca yang saya sukai'' Merasa penasaran dengan jawaban tersebut, direktur ini bertanya lagi, ''Bagaimana kamu bisa begitu yakin?''

Supirnya menjawab, ''Begini, pak, saya sudah belajar bahwa saya tak selalu mendapatkan apa yang saya sukai, karena itu saya selalu menyukai apapun yang saya dapatkan.''

Jawaban singkat tadi merupakan wujud perasaan syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram, dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.

Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang baik. Tapi Anda masih merasa kurang.

Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi ''kaya'' dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang ''kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan. Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan penghasilan saya dengan rekan-rekan semasa kuliah. Perasaan ini membuat saya resah dan gelisah. Sebagai mantan mahasiswa teladan di kampus, saya merasa gelisah setiap mengetahui ada kawan satu angkatan yang memperoleh penghasilan di atas saya. Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi saya.

Saya menjadi gemar berganta-ganti pekerjaan, hanya untuk mengimbangi rekan-rekan saya. Saya bahkan tak peduli dengan jenis pekerjaannya, yang penting gajinya lebih besar. Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini tak akan pernah ada habisnya. Saya berubah dan mulai mensyukuri apa yang saya dapatkan. Kini saya sangat menikmati pekerjaan saya.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, ''Lulu, Lulu.'' Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, ''Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu.'' Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, ''Lulu, Lulu''. ''Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?'' tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, ''Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.''

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi. Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ''Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.''

--

Ada kekuatan di dalam Badai
Saturday, 26 March 2011 23:12 | Written by Nelson Saragih

User Rating: / 20
PoorBest

3
Share
Tidak ada seorang manusiapun yang akan lepas dari yang namanya badai kehidupan. Suka atau tidak setiap orang pasti akan mengalaminya, baik dia orang miskin maupun orang kaya, umat Tuhan ataupun tidak. Semuanya pasti akan mengalaminya, sama seperti badai yang tidak akan memilih-milih sasarannya di bumi demikian juga badai kehidupan tidak akan memilih-milih sasarannya atas manusia. Kami pribadi sering mengalaminya bahkan sampai tidak dapat dihitung lagi jumlahnya.

Badai biasanya akan sangat memberi dampak terhadap daerah-daerah yang dilaluinya. Kita sering melihat di Televisi, daerah-daerah yang dilanda badai biasanya banyak mengalami kehancuran. Namun, pernahkan Saudara perhatikan diantara bangunan-bangunan yang hancur itu ada beberapa bangunan yang tidak hancur?

Pernah kami menonton televisi yang menceritakan bagaimana kedahsyatan badai menerjang sebuah daerah di Amerika Serikat. Banyak rumah dan gedung yang hancur berantakan, namun ada juga beberapa rumah yang bertahan, tidak hancur. Rumah itu bahkan menjadi tempat berlindung penghuninya sehingga mereka selamat. Sementara rumah yang hancur itu bukan saja tidak bisa melindungi penghuninya, justru puing-puing rumah itulah yang menjadi pembunuh penghuninya.

Lalu yang menjadi pertanyaan, kenapa ada rumah yang hancur dan kenapa pula ada yang bertahan, tidak hancur? Jawabannya adalah karena rumah yang bertahan dibangun dengan pondasi dan bangunan yang kuat sementara rumah yang hancur dibangun dengan pondasi dan bangunan yang lemah.

Demikian halnya, kehidupan kerohanian juga akan mengalami hal yang sama. Orang kristen yang di bangun diatas pondasi yang kuat seperti dibangun diatas batu yang kokoh, tidak akan hancur menghadapi badai. Tetapi sebaliknya, orang kristen yang kehidupan kerohaniannya di bangun diatas pasir akan hancur berantakan.

Yang dimaksud dengan membangun diatas batu adalah orang yang mendengarkan dan melakukan firman Tuhan. Sementara orang yang membangun diatas pasir adalah orang yang mendengarkan firman namun tidak melakukannya. Itu tertulis pada ayat dibawah :

Mat 7:24-27 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

Lalu yang menjadi pertanyaan, mengapa harus ada badai?
Jawabannya adalah:

1. Untuk membuktikan apakah seseorang itu hidup dalam firman Tuhan atau tidak.
Dengan badai akan teruji siapakah kehidupan yang benar-benar hidup dan tinggal dalam firman Tuhan dan siapa yang tidak. Orang yang hidup dalam firman akan senantiasa teguh berdiri karena ia mengerti akan maksud Tuhan dan ia juga mengerti bahwa badai yang di alaminya itu tidak akan melebih dari kekuatannya, seperti pada ayat dibawah:

1 Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Orang yang hidup dalam firman Tuhan adalah orang yang menanti-nantikan dan menaruh harapannya hanya pada Tuhan. Orang seperti ini tidak akan pernah lelah mengikut Tuhan. Alkitab mencatat orang seperti ini di umpamakan dengan burung rajawali. Itu kita temukan pada ayat dibawah:

Yesaya 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Burung rajawali adalah sejenis burung yang unik karena burung ini tidak pernah takut akan badai. Burung jenis lain akan sembunyi dan akan senantiasa menghindarkan diri dari badai sementara burung rajawali justru sebaliknya. Burung rajawali menyadari justru dengan badai ia akan dapat terbang semakin tinggi dan semakin jauh. Badai tidak membuatnya hancur dan hilang, justru badai membuatnya semakin tinggi dan semakin tinggi lagi.

Lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita berusaha menghindarkan diri dari badai dalam kehidupan kita? Atau sebaliknya, seperti burung rajawali yang justru menyukai badai dan menjadikan badai membuatnya semakin terbang tinggi?

Saudaraku, seperti yang kami ungkapkan diatas, suka atau tidak suatu saat kita pasti akan menghadapi badai itu. Satu hal yang harus kita pegang, marilah seperti burung rajawali yang menjadikan badai itu sebuah sarana untuk terbang semakin tinggi dan lebih tinggi lagi. Mari jadikan badai itu membuat kerohanian kita semakin tinggi dan lebih tinggi lagi.

2. Untuk membuktikan apakan kita Kristen sekam atau tidak.
Badai juga akan membuktikan apakah kita Kristen sekam atau tidak. Itu kita temukan pada ayat dibawah:

Ayub 21:18 Mereka menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam yang diterbangkan badai.

Sekam akan hilang diterbangkan badai. Sekam adalah kulit dari padi-padian. Sekam hampir tidak memiliki bobot karena telah kehilangan bulir padinya, itulah sebabnya sekam dengan mudah ditiup oleh angin.

Kristen sekam adalah kehidupan yang tidak memiliki bobot kerohanian dan itulah sebabnya ketika ada angin, terlebih lagi badai, ia akan terbang dan hilang bersama badai tersebut.

Oleh sebab itu mari kita perhatikan hidup kita, apakah kita punya bobot rohani apa tidak. Badai kehidupan akan membuktikan itu. Jika kita adalah kristen yang memiliki bobot maka badai tidak akan pernah bisa menerbangkan kita. Tetapi sebaliknya jika kita adalah kristen yang tidak memiliki bobot rohani, dengan kata lain kristen sekam maka ketika badai kehidupan datang, kita akan hilang bersama badai itu.

Oleh sebab itu jika saya dan saudara ingin kuat dalam badai, hiduplah dalam firman Tuhan dan milikilah bobot rohani itu. Maka ketika badai datang, saya dan saudara akan menjadi seperti burung rajawali yang akan terbang semakin tinggi, berlari tidak menjadi lesu dan berjalan tidak menjadi lelah. Dalam pengiringan saudara kepada Kristus, saudara akan senantiasa mendapat kekuatan baru. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

--

Belajar dari Pesta perkawinan di Kana : “Tiga hal yang mengubah waktunya Tuhan”

Yohanes 2:1-5 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur". Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

Kisah diatas terjadi pada waktu Yesus dan murid-murid serta Ibu-Nya di undang pada suatu pesta perkawinan di Kana. Ketika itu mempelai kehabisan anggur dan apabila hal ini di ketahui oleh para undangan, tentunya akan menjadi suatu hal yang memalukan sekali. Mereka akan jadi bahan tertawaan dan olok-olokan orang, seumur hidup hal tersebut pasti akan membayangi rumah tangga mereka.

Maria, ibu Yesus adalah seorang yang penuh kasih dan sangat lembut hatinya. Ia tidak ingin hal itu dialami oleh kedua mempelai. Ia bisa merasakan jika hal itu terjadi pastilah rumah tangga yang baru di bentuk itu tidak akan pernah bahagia karena akan menjadi bahan tertawaan, hinaan dan cercaan orang seumur hidupnya. Oleh sebab itu ia berkata kepada Yesus, “mereka kehabisan anggur”. Namun Yesus menjawab “saat-Ku belum tiba, Ibu”.

Yesus adalah Tuhan yang tentunya tidak pernah berbohong dan berdusta dalam kata-kata. Jika dikatakan saat-Ku belum tiba pastilah benar bahwa saat Tuhan belum tiba. Jadi artinya semua ada waktunya, benarlah apa yang dituliskan pada ayat dibawah.

Pengkotbah 3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.

Oleh sebab itu saudara, jangan terlalu memaksakan diri untuk memperoleh sesuatu sebab segala sesuatu ada waktunya. Tuhan juga punya waktu-Nya untuk bertindak. Tuhan tahu waktu yang terbaik buat kita oleh sebab itu IA punya waktu yang terbaik untuk menjawab doa kita.
Tetapi kita jangan lupa bahwa Yesus adalah Tuhan yang maha kuasa yang empunya segalanya termasuk empunya waktu. Tuhan dapat mengubah waktu-Nya menurut kehendak-Nya. Namun tidak dengan begitu saja Tuhan mengubah waktu-Nya. Ada tiga hal yang dapat mengubah waktu-Nya Tuhan, yaitu:

1. Kasih
Yesus dan Maria, ibu-nya sangat mengasihi kedua mempelai. Yesus dan ibu-Nya tidak ingin kedua mempelai di permalukan. Oleh sebab itu Yesus mengubah waktu-Nya karena rasa kasih yang besar itu.

Mazmur 25:3 Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya.

Kasih dapat mengubah keputusan Tuhan. Hal itu pernah terjadi pada kota Niniwe. Dalam empat puluh hari kedepan Tuhan akan menunggang balikkan kota Niniwe. Hal itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:

Yunus 3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."

Namun Tuhan membatalkan keputusan-Nya karena Niniwe bertobat. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:

Yunus 3:5-10 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Pertobatan membuat Tuhan berbelaskasihan sehingga Tuhan membatalkan keputusannya.
Oleh sebab itu saudaraku, marilah kita lebih lagi mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama karena dengan demikian Tuhan akan mengubah waktu dan keputusan-Nya.

2. Ketaatan.
Ketaatan membuat Tuhan Yesus bekerja walaupun belum waktu-Nya. Tuhan mengubah air menjadi anggur karena ada orang-orang yang taat, mereka adalah pelayan-pelayan yang menyiapkan air dan tempayan.

Pelayan-pelayan itu taat kepada Maria ibu Yesus dan kepada Yesus. Kita perhatikan ayat dibawah:

Yohanes 2:5-7 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.

Pelayan-pelayan itu tanpa bertanya-tanya langsung melakukan apa yang di perintahkan oleh Yesus dan ibunya. Ini adalah gambaran ketaatan kepada gembala dan kepada Tuhan Yesus. Maria adalah seorang orang tua yang merupakan gambaran dari penatua (gembala) dan Yesus adalah Tuhan kita.

Sebagai jemaat yang baik, kita harus taat kepada gembala dan kepada Tuhan Yesus. Gembala adalah orang yang membimbing kita untuk melakukan apa yang di kehendaki Tuhan. Sama seperti Maria yang membimbing para pelayan untuk melakukan apa yang Tuhan Yesus perintahkan. Dan hasilnya kita ketahui bersama bahwa Tuhan Yesus mengubah air menjadi anggur padahal pada saat itu belumlah waktunya bagi Yesus untuk mengadakan mujizat.

Oleh sebab itu saudaraku, agar mujizat terjadi maka jadilah jemaat yang taat dan dengar-dengaran. Dengar-dengaran kepada firman Tuhan dengan melakukan firman-Nya tepat seperti yang diperintahkan dengan tidak menambah dan mengurangi firman-Nya, demikian pula dengar-dengaran kepada gembala. Jangan memberontak seperti Miryam dan Harun yang tidak taat kepada gembala mereka yaitu Musa yang akibatnya Miryam terkena penyakit Kusta dan harus di singkirkan dari jemaah Israel.

3. Mengundang Yesus untuk hadir dalam hidup dan rumah tangga kita.

Saudaraku, satu hal yang jangan luput dari perhatian kita yaitu bagaimana seandainya kedua mempelai tidak mengundang Yesus hadir dalam pesta perkawinan mereka? Apa yang akan terjadi saudaraku? Yang terjadi adalah mereka pasti akan mendapat malu karena mujizat tidak terjadi.

Kehadiran Yesus membawa berkat dalam hidup mereka. Suasana pesta yang meriah terhindar dari petaka yang memalukan. Oleh sebab itu mari undang Yesus hadir dalam hidup kita. Berikan ruang hati kita untuk Yesus hadir di dalamnya maka hidup kita senantiasa di jaga dan terhindar dari segala bencana.

Banyak orang yang tidak mau mengundang Yesus dalam hidupnya. Mereka lebih memilih mengundang paranormal, perdukunan dan okultisme. Akibatnya mereka hidup dalam kutuk, dan kutuk membawa mereka kepada petaka dan bencana.

Maka dari itu, undanglah Yesus untuk berdiam dalam hidup kita maka kita terhindar dari kutuk yang membawa kita kepada malapetaka dan bencana. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.

--

MENCARI KEABADIAN
Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh,
karena kita rindu mengenakan tempat kediaman surgawi (2Kor. 5:2)

Bacaan: 2Kor. 5:1-8
Setahun: 1Sam. 25-26; Luk. 12:32-59

Setidaknya ada selusin multijutawan yang telah mewariskan uang bagi diri mereka sendiri karena mereka ingin dihidupkan kembali setelah mati. Para pencari keabadian ini telah berencana untuk dibekukan secara cryogenic [dengan suhu sangat rendah] setelah mereka mati, demikian menurut laporan The Wall Street Journal. Mereka pun telah menaruh harta kekayaan mereka dalam “dana kebangkitan pribadi”, yang mereka percayai akan kembali menjadi milik mereka saat para ilmuwan menghidupkan mereka di masa depan.

Walaupun demikian, meski penghidupan kembali itu memungkinkan, mencari hidup yang kekal di luar Dia yang abadi adalah seperti mengejar mimpi yang sukar ditangkap.

Paulus menegaskan bahwa hanya Tuhanlah yang menjadi sumber keabadian (1Tim. 6:16 ). Karakter dan tindakan-tindakan-Nya kekal. Akan tetapi, bagi umat manusia, kematian itu universal, tidak terhindarkan, dan pada akhirnya membawa kepada penghakiman (Ibr. 9:27 ). Ini semua merupakan akibat dari dosa kita, yang hanya dapat dilawan oleh penebusan melalui Yesus Kristus (Yoh. 3:15 ,16). Melalui kebangkitan-Nya, Yesus telah mematahkan kuasa maut dan menunjukkan kepada umat manusia jalan menuju keabadian (2Tim. 1:10 ).

Dalam menanggapi kematian, kita tidak perlu mengawetkan tubuh fisik kita secara cryogenic, melainkan bersiap sedia menyongsong kematian kita dengan menerima karunia hidup kekal di dalam Yesus.

Untuk direnungkan lebih lanjut
Sekarang juga Anda dapat memastikan bahwa Anda mendapat hidup kekal.
Akuilah bahwa Anda berdosa dan bahwa Yesus mati untuk menggantikan Anda
agar Anda diampuni dan mendapat hidup kekal.

hot shoot : DI MANAKAH ANDA AKAN MELEWATKAN KEKEKALAN?

rincian ayat bacaan : 2Kor. 5:1-8
5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
5:2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.
5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.
5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
5:7 --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--
5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.

GBU..

--

PERTANYAAN SEPANJANG ZAMAN
Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah,
tetapi tidak mau menerima yang buruk? (Ayb. 2:10)

Bacaan: Ayb. 2:1-10
Setahun: 1Sam. 27-29; Luk. 13:1-22

Saat Jeremy berusia 17 tahun, ia bergumul dengan pertanyaan yang telah digumuli para teolog berabad-abad. Masalahnya tidak teoritis, tetapi praktis. Ia berusaha memahami mengapa ibunya harus menjalani operasi otak. Ia bertanya, “Mengapa orang baik menderita, Bu?”

Ibunya berkata, “Penderitaan menjadi bagian hidup di dunia yang terkutuk dosa, dan orang baik menderita seperti orang lain. Karena itu Ibu gembira kita memiliki Yesus. Jika meninggal, Ibu akan ke tempat yang lebih baik, dan Ibu akan merindukan saat Ibu dapat bertemu denganmu lagi.” Ibunya lalu berkata, ia mengerti kefrustrasian Jeremy, tetapi ia meminta Jeremy tak menyalahkan Allah.

Jika kita bingung oleh penderitaan yang dialami orang-orang baik, kita dapat bertanya secara terus terang di hadapan Allah, beradu pendapat dengan-Nya jika memang harus, dan bergumul dengan keraguan kita. Namun, janganlah kita menyalahkan Dia.

Allah tidak memberi penjelasan kepada Ayub tentang apa yang sedang dilakukan-Nya, tetapi Dia berkata bahwa Ayub dapat memercayai Dia untuk melakukan apa yang benar (Ayb. 38-42). Dan Dia telah memberi jaminan bagi kita di dalam firman-Nya bahwa Yesus menderita bagi kita, bangkit dari kematian, dan kini sedang menyiapkan sebuah tempat yang bebas dari penderitaan bagi kita.

Semua ini mungkin bukan merupakan jawaban yang kita inginkan, tetapi semua itu adalah jawaban yang kita perlukan untuk menolong kita hidup dengan pertanyaan tentang penderitaan yang ada sepanjang zaman dan kerap kali tak terjawab itu.

Mengapa mesti menderita begini? Aku tak tahu;
Satu yang kutahu, perbuatan-Nya baik bagiku.
Aku percaya kepada-Nya dengan segenap hati,
sehingga aku mengatasi, apa pun yang terjadi.

hot shoot : Allah tidak harus memberi kita jawaban
tetapi Dia menjanjikan anugerah-Nya

Rincian ayat bacaan hari ini :
Ayb. 2:1-10
2:1 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.
2:2 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
2:3 Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan."
2:4 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya.
2:5 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."
2:6 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya."
2:7 Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
2:8 Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu.
2:9 Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"
2:10 Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

GBU..

Face off =-

Matius 23:13
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.

Pada jaman Yunani kuno, orang-orang Yunani memiliki acara-acara teater besar yang dimainkan dalam teater yang sangat besar. Mereka tidak memiliki microphone untuk membuat suara mereka terdengar, dan tidak memiliki kamera untuk memperbesar gambar diri melalui layar, karena itu mereka menciptakan sistem yang baru. Mereka mengembangkan topeng-topeng yang besar.

Topeng-topeng tersebut membuat mereka tampak seperti karakter yang mereka perankan. Di dalam topeng-topeng tersebut terdapat megaphone untuk memperbesar suara mereka. Para aktor naik ke atas panggung dengan berada di balik topeng, dan mereka menjadi seorang yang lain, seorang yang berbeda dengan siapa mereka sesungguhnya. Para aktor itu disebut hypocrites. Dari situlah muncul kata kemunafikan.

Yesus mengecam ahli taurat dan orang Farisi sebagai orang-orang munafik. Mereka ahli tentang firman, mengajarkan firman, tapi mereka tidak pernah melakukan apa yang mereka ketahui dan katakan.

Dalam dunia panggung sandiwara ini, seolah terdapat begitu banyak orang memainkan peran protagonis, namun semuanya itu tetap hanyalah bagian dari kemunafikan. Sekalipun banyak orang melihat kita bagaikan malaikat, marilah belajar mengakui bahwa mungkin masih terdapat banyak topeng yang harus kita tanggalkan.

Tidak ada pesta topeng di Surga, tanggalkanlah topeng Anda!

--

5 bahasa cinta =-
"Duh pusing deh, udah dikasih kado kok malah ngambek... Ya gue tau akhir-akhir ini gue emang lagi sibuk... tapi kenapa sih susah banget bikin dia ngerasa kalo gue bener-bener sayang sama dia?"

Pernah nggak mengalami "stuck" dalam menyatakan rasa sayang anda pada pasangan? Semua cara yang anda tahu sudah dicoba tapi tetap saja anda melihat pasangan anda sepertinya tidak bisa merasa yakin bahwa anda sayang padanya. Hmm... mungkin bahasa cinta pasangan berbeda dengan bahasa cinta anda. Nggak heran, kalau memang bahasanya berbeda, bagaimana bisa "nyambung"?

Gary Chapman menjabarkan dalam bukunya, bahwa ada 5 jenis bahasa kasih, yaitu:

Words of Affirmation (Perkataan Membangun)

Ada beberapa orang yang merasa disayang lewat perkataan. Kata-kata positif, dorongan semangat, dan pujian membuat mereka merasa dicintai. Lidah kita mempunyai kuasa untuk membangkitkan atau menjatuhkan seseorang. Kata-kata yang membangun bukan hanya digunakan saat seseorang sedang "down", cobalah untuk mengatakan hal-hal yang baik pada orang-orang di sekeliling anda.

Gifts (Pemberian Hadiah)

Dari dulu, gift atau kado selalu diberikan sebagai tanda sayang. Tapi ada orang-orang tertentu yang sangat senang dan merasa dicintai jika mereka menerima pemberian atau kado dari orang yang spesial dalam hidup mereka. Kado yang diberikan bukan untuk menutupi atau menghilangkan kesalahan anda, tapi harus tulus sebagai tanda kasih dan menunjukkan kalau anda ingat akan mereka dan ingin mereka memiliki kado tersebut karena anda mengasihi mereka.

Acts of Service (Tindakan Kasih)

Alkitab menceritakan bagaimana Tuhan Yesus melayani murid-muridNya dengan membasuh kaki mereka. Tuhan mengajarkan mereka untuk melayani dengan kasih, bukan karena paksaan. Jika pasangan atau beberapa orang dalam keluarga anda merasa dikasihi karena anda melayani mereka dengan misalnya membuatkan mereka minuman kesukaan mereka, mengambilkan piring dan peralatan makan saat mereka mau makan, dan lain-lain, itu menandakan bahwa inilah bahasa kasih mereka.

Quality Time (Waktu Berkualitas)

Makna dari "quality time" adalah kebersamaan atau togetherness. Di sini, anda diminta untuk memusatkan perhatian. Jika anda sedang berjalan berdua dengan pasangan anda, tapi anda malah sibuk berbicara dengan orang lain di telpon atau ber-sms-an ria, tidak heran jika pasangan anda marah. Fokuskan waktu dan perhatian anda hanya untuk dia. Orang-orang yang mempunyai bahasa kasih berupa quality time biasanya lebih mementingkan waktu kebersamaan yang tidak terbagi dibanding bahasa kasih yang lainnya untuk merasa dicintai.

Physical Touch (Sentuhan)

Sentuhan fisik bisa berupa pelukan, pegangan tangan, belaian di punggung, dan masih banyak lagi. Pelukan bisa membuat orang merasa disayang. Tapi hati-hati karena sentuhan fisik dapat menciptakan atau menghancurkan suatu hubungan. Kita juga harus tahu situasi dan kondisi saat kita mengkomunikasikan bahasa kasih yang satu ini.

Coba deh praktekkan kelima bahasa kasih di atas kepada orang-orang di sekitar anda seperti orang tua, teman, atau pasangan anda. Pelajari bahasa kasih mereka sehingga anda tidak akan bingung lagi bagaimana caranya untuk membuat mereka tahu bahwa anda mengasihi mereka.

-

apa yang benar =-
Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam (Yesaya 1:16,17)


Bacaan: Yesaya 1:11-18
Setahun: Yesaya 62-64; 1 Timotius 1

Suatu pagi saat komputer saya menyambut saya dengan “layar biru kematian”, saya tahu bahwa komputer itu rusak, tetapi saya tidak tahu cara memperbaikinya. Saya membaca dan mencoba beberapa hal, tetapi akhirnya saya harus meminta bantuan seorang ahli. Mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak beres hanyalah sebagian kecil dari permasalahan; saya tidak dapat memperbaikinya karena saya tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan.

Permasalahan itu mengingatkan saya akan para ahli yang tampil di acara berita televisi. Mereka semua “ahli” dalam mencari kesalahan, tetapi sebagian besar dari mereka tidak tahu sama sekali tentang apa yang benar.

Ini juga terjadi dalam hubungan antara sesama manusia. Dalam keluarga, gereja, dan tempat kerja, kita kerap kali mencari-cari kesalahan, sehingga justru tidak ada perbaikan. Tanpa bantuan seorang ahli pun kita tahu bahwa ada sesuatu yang keliru saat orang-orang mulai saling berselisih dan melukai dengan perkataan dan tingkah laku yang kasar. Namun, untuk mengetahui cara memperbaikinya, kita benar-benar memerlukan seorang ahli.

Allah menyatakan kepada nabi-nabi Israel bukan hanya apa yang salah, melainkan juga apa yang benar: “Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!” (Yesaya 1:16,17).

Daripada memusatkan perhatian kita untuk mencari-cari kesalahan, marilah kita menaati Pribadi yang mengetahui apa yang benar —JAL

ALKITAB SELALU MENUNJUK KE ARAH YANG BENAR
SEPERTI SEBUAH KOMPAS


Yesaya 1:11-18
1:11 "Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman TUHAN; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai.
1:12 Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku?
1:13 Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.
1:14 Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya.
1:15 Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
1:16 Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,
1:17 belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
1:18 Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.





---------------------------------------------

READ: Isaiah 1:11-18

Cease to do evil, learn to do good; seek justice, rebuke the oppressor. —Isaiah 1:16-17


When my computer greeted me one morning with what is ominously referred to as "the blue screen of death," I knew it was broken, but I didn’t know how to fix it. I read a little, tried a few things, but finally had to call an expert for help. Knowing that something was wrong was only a small part of the problem; I couldn’t fix it because I didn’t know the right thing to do.

The ordeal reminded me of the many pundits who appear on television news programs. All of them are "experts" at proclaiming what’s wrong, but most are clueless as to what is right.

This happens in relationships as well. In families, churches, and workplaces, nothing gets fixed because we get fixated on what’s wrong. It doesn’t take an expert to know that something is wrong when people quarrel and hurt each other with unkind words and behavior. But it does take an expert to know how to fix the problem.

God revealed to Israel’s prophets not only what was wrong but also what was right: "Cease to do evil, learn to do good; seek justice, rebuke the oppressor; defend the fatherless, plead for the widow" (Isa. 1:16-17).

Instead of focusing on what is wrong, let’s obey the One who knows what is right. —Julie Ackerman Link

Lord, grant me grace throughout this day
To walk the straight and narrow way,
To do whatever in Thy sight
Is good and perfect, just and right. —Huisman


Like a compass, the Bible always points you in the right direction.

--

Bisa saya melihat bayi saya?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang kearah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga.

Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak sambil berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh."

Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Iapun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan,"Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka.

Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia." kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia
mengorbankan ini semua padaku, ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah... bahwa sang ibu tidak memiliki telinga.

"Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?" Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati.

Renungan :

Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.

--

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam- malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling, drug. Dia menikmati semuanya.

Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang. Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara.

Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya. Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis, "Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku. Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan? Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota. Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku."

Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima surat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya? Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka meminta kepada sopir bus itu, "Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan- pelan...kita mesti lihat apa yang akan terjadi..."

Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras. Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetas di matanya...

Dia tidak melihat sehelai pita kuning...

Tidak ada sehelai pita kuning....

Tidak ada sehelai......

Melainkan ada seratus helai pita-pita kuning....bergantungan di pohon beringin itu...Ooh...seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning...!!!

Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika. Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, "Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree", dan ketika album ini di-rilis pada bulan Februari 1973, langsung menjadi hits pada bulan April 1973.

*) Dalam kisah "Anak yang Hilang", diceritakan Sang Bapa melihat si anak murtad dari kejauhan. Berarti dia telah berdiri menanti di pinggir jalan. Selama bertahun-tahun. Terus, tak pernah menyerah. Tetangganya mungkin mengejek dia setiap hari.

Dia tidak menghukum si anak murtad. Melainkan lari cepat tanpa memperdulikan kehormatannya memeluk dia, dan menghujaninya dengan ciuman.

Jika ada pohon beringin di sorga, tentulah pohon itu akan dipenuhi ribuan, jutaan, ...tak terhitung...pita-pita kuning....

Allah yang seperti itu yang kita miliki sebagai Bapa...

Uh, adakah yang lebih berharga dalam hidup?

-

22 Oktober 2007 -- S E N I N


Menanggapi Kritik Dengan Bijaksana | Filipi 2:1-11

Bagaimana cara menghadapi kritik-kritik yang mengesalkan? Bagaimana meresponi kritik dengan benar?

Pertama, saat kritik muncul, Anda harus tetap tenang. Jangan bersikeras membela diri dan tahanlah segala amarah yang “dirasa” saat itu. Beberapa orang mungkin mendebat, “Ya, saya hanya khilaf sesaat. sebagaimana Tuhan telah membuat saya”. Itu adalah argumen yang bodoh. Kita tidak dapat menyalahkan Tuhan ketika gagal mengontrol temperamen buruk kita. Respon demikian tidak membantu, tidak sehat, dan tidak bisa diterima.

Kedua, jangan langsung membela diri. Kesombongan (bukan kejujuran dan refleksi yang sesungguhnya) biasanya yang mendorong respon ini. Bila memungkinkan, alangkah bijaksananya membiarkan keterkejutan dan kejengkelan awal berlalu sebelum memberikan pembelaan diri dan alasan-alasan.

Ketiga, (ini sangatlah berat), mintalah Roh Kudus untuk menunjukkan kesalahan kita dalam masalah tersebut. Lepas dari benar atau tidaknya tuduhan-tuduhan tersebut, mungkin teman dekat kita dipimpin Tuhan untuk menyatakan hal yang tidak benar dalam diri kita? Kita tidak suka didapati salah, namun sebagai orang berdosa, kita tidak bisa selalu benar. Karena alasan inilah, selalu ada kesempatan konflik dalam hidup yang disebabkan kesalahan kita. Ketika orang-orang yang mengasihi mengkritik, kita harus berbesar hati menanggapi perspektif mereka.


--

Dia Tahu Kekuatanmu =-
Markus 6:48
Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.

"Tuhan, bulan ini saya harus melunasi hutang buku-buku anak saya di sekolah", gumam seorang ibu beranak dua sambil menyapu di teras rumah kontrakannya. Ia lalu duduk di kursi, menangis. Ia juga menahan sakit kepala yang sudah dua minggu dia alami. Ibu ini begitu tertekan dengan hal yang menimpa keluarganya. Suaminya sudah 1 tahun terkena PHK karena tempat dia bekerja bangkrut dan belum mendapat pekerjaan pengganti. Mau usaha sendiri tidak punya modal, uang tabungan mereka yang tidak banyak semakin menipis dipakai untuk kehidupan sehari-hari. Padahal mereka keluarga yang setia pada Tuhan.

Kalau kita ada pada posisi ibu tersebut, kita bisa saja berkata bahwa Allah tidak sayang. Kita mungin bertanya, "Kok Tuhan Yesus tega membiarkan anak-anak-Nya susah padahal kita sudah setia pada-Nya?"

Tapi apa memang begitu? Saya kira tidak! Allah sangat sayang pada kita. Seperti Tuhan Yesus yang melihat murid-murid-Nya mendayung perahu di tengah angin sakal. Ketika mereka terlihat kepayahan, Yesus tidak tinggal diam membiarkan mereka tenggelam, tapi Dia menghampiri mereka dan akhirnya angin sakal reda. Mari tanamkan dalam hati kita bahwa Yesus Kristus berdaulat dalam hidup kita. Dia tahu kekuatan kita dalam menghadapi masalah-masalah. Kita tidak akan dibiarkan berjuang sendiri.

Pejamkan mata Anda sejenak dan lihatlah betapa Ia berkuasa dalam hidup Anda.

--

peti beserta perhiasannya =-
Harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami (2 Korintus 4:7)


Bacaan: Roma 2:17-24
Setahun: Yesaya 65-66; 1 Timotius 2

Seorang pendeta dari Kanada, John Gladstone, membuat sebuah penerapan yang menarik dari sebuah babak menyedihkan dalam kehidupan Isaac Watts. Sang penulis nyanyian pujian asal Inggris yang terkenal itu jatuh cinta dengan seorang wanita muda yang cantik bernama Elizabeth Singer. Wanita muda tersebut mengagumi puisi, pemikiran, dan semangat Isaac, tetapi ia tidak dapat menutupi rasa tidak sukanya terhadap penampilan Isaac.

Isaac adalah seorang yang pendek dan kecil, memiliki mata berwarna abu-abu yang sangat kecil, berhidung bengkok, dan tulang pipi yang menonjol. Saat ia melamar Elizabeth, wanita muda itu dengan berat hati menjawab, “Tuan Watts, seandainya saja kotak perhiasaan itu seindah perhiasan di dalamnya.”

Pendeta John Gladstone menghubungkan kisah di atas dengan analogi “perhiasan” Injil dan “kotak perhiasan” gereja. Betapa banyak orang yang menolak kabar baik Injil karena meskipun para saksi memiliki sikap yang tulus, namun mereka terlalu menggebu-gebu! Apakah tanpa disadari, kita telah menjadi orang-orang yang tidak disukai dan tidak menunjukkan kasih? Bagaimana kita dapat menjadi “penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan” (Roma 2:19) jika keindahan Yesus tidak terlihat di dalam diri kita?

Bagaimanapun caranya, kita harus mengabarkan Injil. Namun, marilah kita berdoa agar Roh Kudus membuat kita memiliki pribadi yang menarik, penuh kasih, dan bebas dari dosa, sehingga kita dapat menarik orang lain kepada-Nya —VCG

KEBENARAN DALAM HATI
MENGHASILKAN KEINDAHAN DALAM KARAKTER


-----------------------------------

Roma 2:17-24
2:17 Tetapi, jika kamu menyebut dirimu orang Yahudi dan bersandar kepada hukum Taurat, bermegah dalam Allah,
2:18 dan tahu akan kehendak-Nya, dan oleh karena diajar dalam hukum Taurat, dapat tahu mana yang baik dan mana yang tidak,
2:19 dan yakin, bahwa engkau adalah penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan,
2:20 pendidik orang bodoh, dan pengajar orang yang belum dewasa, karena dalam hukum Taurat engkau memiliki kegenapan segala kepandaian dan kebenaran.
2:21 Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar: "Jangan mencuri," mengapa engkau sendiri mencuri?
2:22 Engkau yang berkata: "Jangan berzinah," mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala?
2:23 Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?
2:24 Seperti ada tertulis: "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain."

--

The Casket And The Jewel =-
READ: Romans 2:17-24

We have this treasure in earthen vessels, that the excellence of the power may be of God and not of us. —2 Corinthians 4:7



Canadian minister John Gladstone has made a compelling application of a sad episode in the life of Isaac Watts. That famous English hymnwriter fell in love with a beautiful young woman, Elizabeth Singer. She admired his poetry, his mind, and his spirit, but for all her admiration she could not overcome her revulsion at his appearance.

Isaac was short and slight, afflicted with mere slits of gray eyes, a hook nose, and large cheekbones. When he proposed to Elizabeth, she all too hurtfully replied, "Mr. Watts, if only I could say that I admire the casket [jewelry box] as much as I admire the jewel it contains."

Gladstone draws a disturbing analogy between the "jewel" of the gospel and the "casket" of the church. How many people have rejected the good news because of its often sincere yet overly zealous witnesses! Are we unknowingly repulsive and unloving? How can we be "a guide to the blind, a light to those who are in darkness" (Rom. 2:19) if the beauty of Jesus cannot be seen in us?

By every means possible, let’s proclaim the gospel. But let’s pray that the Holy Spirit will make us personally winsome and loving and free from sin so that we can attract others to Him. —Vernon C Grounds

Let the beauty of Jesus be seen in me,
All His wonderful passion and purity;
Oh, Thou Spirit Divine, all my nature refine
Till the beauty of Jesus be seen in me. —Orsborn

Righteousness in the heart produces beauty in the character.

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar