Segar banget

Segar banget
bangett

Senin, 30 Mei 2011

Mendengar dan berbicara

Yakobus 1:19-20 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

Ada dua point penting yang ditekankan oleh Rasul Yakobus dalam ayat ini, yaitu mendengarkan dan berkata-kata. Mendengar dan berkata-kata adalah dua hal penting yang akan mempengaruhi sosialisasi manusia karena kedua hal ini adalah alat yang di pergunakan untuk berkomunikasi. Mendengar adalah menangkap apa yang ada dalam hati orang lain yang di ungkapkan melalui kata-kata, berkata-kata adalah mengungkapkan apa yang ada dalam hati melalui mulut/lidah.

Bila kedua alat ini dipergunakan dengan baik maka baiklah hubungan sosial, namun bila di pergunakan dengan tidak baik maka buruklah hubungan sosial. Tidak jarang sering terjadi peperangan, pertengkaran, keributan dan kericuhan karena kedua alat ini.Suasana damai dan tenteram bisa hilang dan menjadi kacau karena kedua alat ini. Oleh sebab itu maka kita harus memperhatikan sekali bagaimana kita menggunakan kedua alat itu.

1. Mendengar
Untuk menjadi pendengar yang baik sangat dibutuhkan kesabaran karena keegoisan membuat manusia selalu menempatkan diri hanya ingin di dengar. Mari kita perhatikan di sekeliling kita, ketika terjadi perdebatan, lama kelamaan suara kedua belah pihak semakin keras dan semakin keras. Akhirnya terjadi keributan bahkan perkelahian. Mengapa demikian? Itu karena masing-masing pihak ingin di dengar, tidak mau mendengar. Ketika suara yang satu berbicara tidak didengar maka ia akan lebih mengeraskan suaranya dengan maksud agar didengar oleh pihak lawan. Bagaimana seandainya salah satu pihak memiliki cukup kesabaran dan mau mendengar perkataan pihak lain, maka pertengkaran dan keributan tidak akan terjadi. Itulah sebabnya Yakobus meminta kita untuk cepat mendengar, artinya kita harus berusaha menempatkan diri sebagai pendengar terlebih dahulu sebelum berbicara. Jika masing-masing orang mau mendengar terlebih dahulu maka pertengkaran dapat di cegah.

Dalam rumah tangga, pertengkaran dan tidak jarang perceraian terjadi hanya karena masalah ini. Masing-masing pihak tidak mau bersabar untuk mendengarkan. Masing-masing hanya ingin di dengarkan, akibatnya sumber masalah pertengkaran tidak terselesaikan malah muncul masalah baru yang membuat perseteruan semakin dalam.

Saudaraku, dalam hal mendengar, tidak cukup sekedar mendengar saja. Lukas 8:10, 18 menolong kita bagaimana mendengarkan yang benar. Kita perhatikan ayat dibawah.

Lukas 8:10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.

Lukas 8:18a Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar.

Ayat 10 menjelaskan ada orang yang mau mendengar namun tidak mengerti. Yang di harapkan dari mendengar adalah untuk mengerti. Oleh sebab itu pada ayat 18 ditekankan bagaimana cara kita mendengar. Cara kita mendengar akan menentukan kita bisa mengerti apa tidak.

Ketika terjadi perdebatan ada orang yang diam seolah-olah mendengar namun sebenarnya dia mendengar tidak dengan tulus mendengar. Ditengah-tengah ke”diaman”nya dia sedang menyusun strategi untuk menyerang balik. Cara demikian tidaklah benar karena tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu mendengarlah dengan seksama dan berusahalah bersabar dan mengerti satu dengan yang lainnya sehingga pertengkaran dapat di hindari.

2. Berkata-kata.
Yakobus 3:8 mencatat bahwa lidah adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai dan penuh racun yang mematikan. Mengapa Yakobus berkata demikian? Karena secara fakta banyak kehancuran terjadi disebabkan oleh lidah. Maka tidak heran Amsal 18:21 berkata hidup mati dikuasai lidah.

Lidah yang tidak dikuasai akan membuat kekacauan dimana-mana. Itulah sebabnya Yakobus meminta kita untuk lambat berkata-kata. Sebelum mengatakan sesuatu pikirkanlah terlebih dahulu apakah hal itu perlu dikatakan atau tidak, apakah jika hal itu dikatakan akan menyakiti hati yang mendengar atau tidak. Ketika terjadi perbedaan pandangan janganlah cepat berkata-kata, lebih baik menahan diri dan mendengar dengan sabar karena semakin banyak berkata-kata akan semakin banyak pula kesalahan yang akan terjadi.

Amsal 10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.

Lalu bagaimana sikap kita dalam menghadapi perbedaan pendapat? Jangan berdebat, “berdiam dirilah” dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Berdoalah satu terhadap yang lain, ijinkan Tuhan yang menyelesaikannya. Berdebat dan bertengkar tidak akan menyelesaikan masalah.

Yesaya 30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."

--

Belajar dari sikap Paulus atas Perempuan yang dirasuki oleh roh tenung

Kisah para rasul16:16-17 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar. Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."

Suatu ketika Paulus dan Silas pergi melayani ke Filipi, disana mereka bertemu dengan seorang perempuan yang mempunyai roh tenung. Perempuan itu berteriak-teriak sambil mengatakan bahwa Paulus dan Silas adalah hamba Allah yang maha tinggi yang memberitakan jalan keselamatan. Apa yang di katakan perempuan petenung itu adalah benar karena Paulus dan Silas adalah benar hamba Tuhan yang memberitakan jalan kepada keselamatan. Namun apa yang di perbuat perempuan itu sangat mengganggu Paulus. Akhirnya Paulus berpaling kepadanya dan mengusir roh yang ada didalam dirinya.

Yang menjadi pertanyaan...bukankah apa yang di katakan perempuan itu adalah benar? Kenapa Paulus menjadi merasa terganggu?

Saudaraku, ada dua hal yang menyebabkan Paulus merasa terganggu,yaitu:

1.Berita kebenaran yang disampaikan oleh perempuan itu bukan di dasari oleh niat yang tulus melainkan mengandung unsur lain.

Mengapa demikian? Mari perhatikan ayat dibawah :
Kisah para rasul 16:16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.

Ayat diatas dengan jelas kita lihat bahwa didalam perempuan itu ada roh tenung. Roh tenung adalah salah satu jenis roh jahat yang menipu manusia melalui ramalan-ramalan palsu. Dengan tenungan-tenungannya perempuan itu menghasilkan uang yang besar bagi tuannya. Perempuan itu melihat bagaimana Paulus dan Silas melayani dengan penuh muzizat dan dalam pandangannya sebagai pebisnis Paulus dan Silas adalah lumbung uang yang harus di dekati dan diambil hatinya dengan harapan bisa kerja sama.

Saudaraku, hal tersebut masih ada kita jumpai sampai saat ini. Ada orang yang memberitakan firman Tuhan tidak dengan hati yang tulus. Sama seperti perempuan itu, yang berhari-hari berteriak-teriak memberi kesaksian bahwa Paulus adalah hamba Tuhan yang memberitakan jalan keselamatan, demikian juga dengan tidak lelah-lelahnya mereka memberikan kesaksian bahwa Yesus adalah jalan keselamatan, namun apa yang diberitakan itu bukanlah berasal dari hatinya, melainkan dimotivasi oleh hal lain yaitu “UANG”. Tentang hal itu Paulus pernah mengingatkan kepada jemaat di Roma seperti pada ayat dibawah.

Roma 16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

2.Perkataan perempuan itu bisa menjadi batu sandungan bagi Paulus dan silas.
Mengapa saya katakan demikian? Mari kita perhatikan kembali dengan lebih teliti apa yang perempuan tenung itu ucapkan. Perempuan itu berkata "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."

Sebenarnya apa yang perempuan itu ucapkan bukan untuk memuliakan Tuhan, melainkan mengagungkan Paulus dan Silas. Fokus dari ucapan perempuan itu bukanlah Tuhan, fokusnya adalah Paulus dan Silas. Jika Paulus membiarkan perempuan itu terus berteriak-teriak demikian maka fokus orang yang mendengarnyapun bukan lagi kepada Tuhan melainkan kepada Paulus dan Silas. Paulus lah yang ditinggikan, bukan Tuhan. Syukur kepada Tuhan karena Paulus memiliki hikmat yang luar biasa dari Tuhan sehingga ia bisa membedakan mana yang mengagungkan Tuhan dan mana yang bukan.

Oleh sebab itu saudara, berhati-hatilah terhadap pujian. Jika ada orang yang memuji terlalu berlebihan cegahlah ia karena hal itu bisa membuat kita jatuh dalam dosa mencuri memuliaan Tuhan. Biarlah segala pujian dan hormat hanya bagi Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.Amin

--

Jaminan Perlindungan Tuhan

Mazmur 34:8 Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.

Sungguh sangat menguntungkan bagi orang-orang yang hidup di dalam Tuhan karena Tuhan akan menempatkan pagar perlindungan yang kokoh, tidak tanggung-tanggung, Tuhan menempatkan malaikat-malaikatnya untuk menjaga sehingga kuasa si jahat tidak dapat menjangkaunya. Tidak ada sesuatupun yang tidak baik yang bisa terjadi tanpa seijin Tuhan.

Ayub adalah orang yang takut kepada Tuhan, sebab itu Tuhan menempatkan malaikat-malaikatNya untuk menjaga dan melindungi Ayub. Iblis yang tidak senang kepadanya berusaha untuk mencelakakan nya namun tidak bisa karena Ayub mendapat pagar perlindungan yang kokoh yang berasal dari Tuhan. Iblis bisa menjamah Ayub setelah Tuhan menarik pagar itu.Tuhan sengaja menarik pagar itu untuk membuktikan kepada Iblis bahwa Ayub benar-benar setia walaupun hidup dalam penderitaan. Di akhir kisah kita melihat bahwa ternyata Ayub memang benar-benar setia kepada Tuhan. Tuhan tidak di permalukan.

Dilain kisah, suatu ketika terjadi peperangan antara Aram dan Israel. Raja Aram bertindak dan berencana licik. Untuk memenangkan peperangan dengan biaya dan resiko kecil, dia berusaha menghadang dan membunuh raja Israel. Namun rencana itu disingkapkan Allah melalui nabi Elisa sehingga rencana itu selalu gagal. Akibatnya raja Aram marah besar dan berusaha untuk membunuh Elisa. Rajam Aram mengirim pasukannya untuk menangkap dan membunuhnya. Melihat tentara yang begitu banyak sudah mengepung kediamannya, seorang pelayan Elisa ketakutan dan berkata kepadanya "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?". Lalu Elia berdoa supaya Tuhan membuka mata pelayan Elisa itu dan terlihatlah ternyata pasukan yang melindungi mereka jauh lebih banyak dari pasukan yang berusaha menangkap mereka.

II Raja-Raja 6:17 Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

Tuhan benar-benar menepati janjinya bahwa Tuhan akan melindungi dan meluputkan orang-orang yang takut akan dia. Walaupun secara kasat mata kita tidak melihat, akan tetapi kita bisa melihatnya dengan mata iman.

Saudaraku, apa yang sedang saudara alami saat ini? Apakah kuasa-kuasa kegelapan sedang berusaha mengganggu saudara? Apakah ada orang-orang yang tidak senang, karena persaingan bisnis, persaingan karir berusaha menghancurkan saudara dengan kuasa-kuasa kegelapan? JANGAN TAKUT kepada mereka! TAKUTLAH KEPADA TUHAN TUHAN! Maka pagar perlindungan Tuhan akan membentengi saudara. Kuasa-kuasa kegelapan itu tidak akan sanggup menembus benteng perlindungan yang dibuat oleh Tuhan.

Bilangan 23:23 sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel. Pada waktunya akan dikatakan kepada Yakub, begitu juga kepada Israel, keajaiban yang diperbuat Allah:

Secara rohani kita adalah keturunan Yakub, artinya kita berhak juga atas janji Tuhan yang tertera pada ayat diatas. Itulah sebabnya orang Kristen yang hidup sungguh-sungguh dalam Tuhan tidak akan pernah mempan di guna-gunai. Namun dengan satu syarat! Takutlah kepada Tuhan. Beribadahlah kepadaNya dengan takut dan gentar.

--

Mengambil Keputusan Terpenting dalam Hidup
Tuesday, 08 February 2011 14:08 | Written by Nelson Saragih

User Rating: / 16
PoorBest

Share
Ayub 34:4 Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan bersama-sama apa yang baik.

Mengambil keputusan adalah merupakan hal yang rutin dilakukan oleh setiap manusia walaupun itu terkadang tanpa disadarinya. Sebagai contoh, tanpa saya sadari hari ini saya mengambil keputusan untuk masuk kerja walaupun bisa saja saya memutuskan untuk tidak masuk kerja. Sama seperti saat ini saya putuskan untuk menulis renungan ini walaupun bisa saja saya memutuskan melakukan kegiatan lain.

Apa yang akan terjadi dalam hidup saudara atau bagaimana kehidupan saudara nantinya di pengaruhi oleh keputusan-keputsan yang saudara ambil saat ini. Anda tidak akan mungkin menjadi seorang Dokter kalau saat ini anda mengambil jurusan Teknik dalam kuliah saudara. Anda juga tidak akan mungkin menikah dengan seorang yang baik-baik dan menjadi keluarga yang bahagia jika saat ini anda memutuskan bergaul dengan berandalan atau sejenisnya. Oleh sebab itu betapa pentingnya kita memperhatikan keputusan kita.

Saudaraku, berdasarkan tingkat kepentingannya, keputusan dapat digolongkan atas 3 tingkat, yaitu: keputusan biasa, keputusan penting, keputusan terpenting.

Yang dimaksud dengan keputusan biasa adalah keputusan-keputusan sehari-hari yang dampaknya tidak berpengaruh besar akan masa depan kita. Misalnya keputusan untuk tidur, keputusan untuk makan, keputusan untuk pergi ke suatu tempat dan lain sebagainya.

Yang dimaksud dengan Keputusan Penting adalah keputusan-keputusan yang kita ambil yang dapat mempengaruhi hidup kita di masa yang akan datang. Misalnya memilih sekolah, memilih tempat kuliah, memilih jurusan kuliah, milih pasangan hidup dan lain sebagainya. Pada tingkat ini, jika kita salah mengambil keputusan maka akan mempengaruhi masa depan kita. Misalnya ketika masuk perguruan tinggi kita mengambil jurusan yang tidak sesuai dengan bakat, minat dan prestasi maka akan mempengaruhi kesejahteraan kita nantinya. Nah, disini ada banyak orang yang salah dalam mengambil keputusan yang mengakibatkan kehidupan mereka susah.

Saya ingat waktu dahulu Sekolah Dasar ada sebuah Puisi yang berjudul “Menyesal”, yang isinya tentang penyesalan seseorang karena telah menyia-nyiakan masa mudanya. Pada masa mudanya Ia memutuskan untuk berhenti mengejar pendidikan dan memilih hidup santai. Akibat keputusannya itu pada masa tuanya hidup miskin dan sengsara.

Saudaraku, memilih pasangan hidup, memilih Sekolah, memilih jurusan kuliah adalah keputusan Penting bahkan sangat penting. Namun tahukah saudara bahwa itu bukanlah keputusan terpenting? Mengapa? Karena semuanya itu adalah untuk kehidupan di dunia ini. Keputusan-keputusan itu hanya mempengaruhi hidup kita di dunia ini. Lalu apa KEPUTUSAN YANG TERPENTING? Keputusan yang bagaimanakah itu?

Saudaraku, hanya ada satu keputusan yang terpenting dalam hidup kita, yaitu keputusan yang mempengaruhi hidup kita baik di dunia ini maupun di kehidupan yang akan datang. Apakah itu? Itu adalah ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat Pribadi dan hidup di dalam kesucian dan kebenaran. Ketika saudara telah mengambil keputusan itu maka saudara telah mengambil KEPUTUSAN TERPENTING didalam hidup saudara karena keputusan itu bukan hanya mempengaruhi hidup saudara saat ini tetapi juga mempengaruhi kehidupan saudara setelah meninggalkan dunia ini.

Banyak orang tidak menyadari hal itu. Mereka hanya sibuk dan berputar-putar pada keputusan penting dan tidak mengambil keputusan yang terpenting. Mereka lebih memilih untuk memperhatikan hal-hal dunia ini saja. Jikapun mereka telah menjadi orang kristen, mereka hanya mengejar berkat-berkat dunia saja. Itulah sebabnya ketika pencobaan datang, mereka dengan mudah berbalik kepada kehidupan dunia ini. Alkitab mencatat orang-orang demikian adalah orang-orang yang paling malang. Kita temukan pada ayat dibawah:

1 Korintus 15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Saudaraku, sudahkan saudara mengambil keputusan yang terpenting itu? Sudahkah saudara memutuskan untuk memilih Yesus sebagai Tuhan dan Jurus Selamat pribadimu? Ingat! Keputusan ini lebih penting dari keputusan apapun yang ada di dunia ini bahkan keputusan ini adalah KEPUTUSAN TERPENTING karena akan menentukan kehidupanmu, untuk kehidupan yang selama-lamanya. Apakah saudara ingin hidup bahagia selama-lamanya atau menderita selama-lamanya.

Keputusan penting, yaitu keputusan memilih jurusan perkuliahan yang tepat dan sesuai hanya akan mempengaruhi hidupmu selama 70, 80 atau 90 tahun saja, sesuai dengan umur manusia. Jika disini anda salah mengambil keputusan, kemungkinan saudara hanya menderita selama itu saja. Tetapi ketika saudara melalaikan dalam hal mengambil keputusan TERPENTING tersebut maka saudara akan mengalami penderitaan yang abadi, selama-lamanya.

Oleh sebab itu saudara, sudahkan saudara mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Jurus Selamat Pribadimu? Jika sudah maka bertekunlah didalamnya dan berusahalah untuk hidup benar dan kudus. Namun, jika saudara belum mengambil keputusan TERPENTING tersebut, inilah saatnya untuk memutuskan. Jangan tunggu waktu lagi karena kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi kemudian. Camkanlah firman dibawah ini:

Ibrani 4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"

--

Bagian 3: Berkat Ayub - Berkat Ganda

Ayub adalah seorang yang mendapat berkat dua kali dan dua kali lipat dari Tuhan. Mengapa kami katakan mendapat dua kali dan dua kali lipat? Karena benar Ayub mendapat berkat dua kali dan pada berkat yang kedua kali, ia mendapatkan dua kali lipat banyaknya dari berkat yang pertama.

Berkat pertama adalah Tuhan memberkati setiap apa yang di kerjakan oleh Ayub dan memagari Ayub beserta segala yang dimilikinya dengan pagar perlindungan. Itu dapat kita baca pada Ayub 1:10. Karena itu apapun yang di kerjakan oleh Ayub berhasil sehingga hartanya semakin lama semakin bertambah banyak. Pada masa itu Ayub menjadi orang yang terkaya di daerahnya. Itu kita temukan pada ayat dibawah:
Ayub 1:3 Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.

Saudaraku, kita tahu tidak begitu saja Tuhan memberikan berkat terhadap Ayub. Tentu saja ada hal-hal yang istimewa dari diri Ayub sehingga Tuhan begitu mengasihi dan mencurahkan berkat melimpah atas dirinya. Apa hal-hal istimewa itu? Kita temukan pada ayat dibawah:

Ayub 1:1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.

Dari ayat diatas kita melihat bahwa ada 4 sifat istimewa Ayub yang membuat Tuhan begitu memberkatinya yaitu:

1. Ayub adalah seorang yang saleh.
Ayub dikatakan Saleh karena Ayub adalah orang yang taat beribadah kepada Tuhan. Ayub rajin mempersembahkan korban-korban kepada Tuhan sebagai tanda bahwa ia tundu dan taat kepada perintah Tuhan. Ayub mengerti bagaimana menyenangkan hati Tuhan.

2. Ayub adalah seorang yang jujur.
Ayub dikatakan jujur karena Ayub adalah orang yang bertindak jujur dalam perkataan maupun jujur dalam perbuatan. Dalam Alkitab tidak satupun kita temukan kata-kata curang yang keluar dari mulut Ayub. Semua harta benda yang diperolehnya adalah hasil kerja kerasnya, bukan karena hasil tipu daya.

3. Ayub adalah seorang yang takut akan Tuhan.
Ayub dikatakan takut akan Allah karena Ayub adalah orang yang senantiasa berusaha menyenangkan hati Tuhan dan tidak pernah melakukan apa yang menyakiti hati Tuhan. Bahkan Ayub juga menjaga agar anak-anaknyapun tidak menyakiti hati Tuhan. Setiap anaknya selesai berpesta, Ayub memanggil semua anaknya kemudian menguduskan mereka dengan memberikan korban persembahan bakaran kepada Tuhan sesuai dengan jumlah anaknya. Ayub takut ketika berpesta anak-anaknya melakukan hal-hal yang menyakiti hati Tuhan. Itu kita temukan pada ayat dibawah:

Ayub 1:5 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.

Dari Ayat diatas kita bisa melihat bagaimana takutnya Ayub akan Tuhan. Selain Ia sendiri tidak mau menyakiti hati Tuhan, Ia juga tidak mau anak-anaknya menyakiti hati Tuhan.

Berbeda dengan Imam Eli, Eli adalah seorang Imam Besar yang mengepalai Bait Suci namun tidak memiliki rasa takut kepada Tuhan. Eli tidak memarahi bahkan membiarkan anak-anaknya ketika berbuat dosa di hadapan Tuhan. Eli membiarkan anak-anaknya berzinah dengan wanita-wanita yang melayani di depan pintu kemah pertemuan dan Eli membiarkan pula anak-anaknya berbuat dosa dengan memandang rendah korban persembahan kepada Tuhan. Akibatnya Tuhan murka, itu kita temukan pada ayat dibawah:

I Samuel 3:13 Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir. Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!

Berbeda sekali dengan Ayub bukan? Rasa takut akan Tuhan yang begitu besar membuat Ayub sangat hati-hati dalam bertindak. Walaupun anaknya belum tentu berbuat salah, Ayub memanggil mereka dan menguduskan mereka. Memang tidak di tulis di Alkitab bahwa Ayub memarahi mereka, tetapi dari tindakan Ayub kita bisa melihat bahwa ketika Ayub memanggil mereka pastilah ia menasihati mereka.

Ada satu pelajaran penting yang dapat kita ambil dari kisah ini yaitu Tuhan sangat marah ketika kita tidak memarahi dan menasihati anak-anak kita yang berbuat dosa. Coba kita perhatikan, betapa banyak orang tua zaman sekarang ini yang tidak ambil peduli atas tingkah laku anak-anaknya. Mereka membiarkan anak-anaknya berbuat semaunya. Betapa sering kita melihat anak-anak yang masih balita sudah berkata-kata kotor atau kata-kata tidak pantas lainnya namun dibiarkan dan tidak dimarahi orang tuanya. Maka jangan heran akhirnya sang anak maupun sang orang tua hidupnya tidak karu-karuan.

Saudaraku, Tuhan ingin kita mendidik anak-anak kita untuk takut akan Tuhan. Tuhan ingin kita menjadi seperti Ayub yang senantiasa memperhatikan tingkah laku anak-anak kita dan mendidik mereka untuk takut akan Tuhan.

4. Ayub menjauhi kejahatan.
Ayub dikatakan menjauhi kejahatan karena Ayub tidak pernah berbuat kejahatan. Ayub tidak pernah mengambil apa yang bukan menjadi haknya.

Dari keempat sifat istimewa inilah yang membuat Ayub menjadi seorang yang sangat spesial di pemandangan Tuhan dan sebagai upahnya Tuhan mengganjar Ayub dengan berkat yang melimpah dan memagarinya dengan pagar perlindungan.
Saudaraku, ada satu lagi sifat istimewa Ayub yang karena itu Tuhan mencurahkan berkatnya dua kali lipat dari sebelumnya, apa itu? Mari kita perhatikan ayat dibawah:

Ayub 2:9:10 Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

Dari ayat diatas kita melihat satu pernyataan Ayub yang luar biasa yang sangat jarang dimiliki oleh manusia terlebih lagi di zaman konsumerisme saat ini. Ayub mau menerima Tuhan apa adanya. Ayub bersedia menerima yang baik maupun yang buruk dari Tuhan.

Banyak orang yang mau ikut Tuhan hanya karena janji-janji berkat dari Tuhan. Tetapi ketika janji itu belum di genapi bahkan ketika hal yang buruk datang, mereka berbalik dan meninggalkan Tuhan.

Sungguh luar biasa iman Ayub. Ketika Tuhan mencurahkan berkatnya, Ayub memuji Tuhan. Ketika Tuhan menarik berkatnya, Ayub juga memuji Tuhan. Itu kita temukan pada ayat dibawah:

Ayub 1:20-21 Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

Intinya, Ayub tetap memuji Tuhan saat suka dan duka. Bagaimana dengan kita saudara? Apakah kita juga memuji Tuhan saat suka dan duka? Harapan kami, kita semua bisa memuji Tuhan saat suka dan duka.
Jadi bagaimana saudara? Mau menerima berkat seperti Ayub? Milikilah kelima hal ini, yaitu :
1. Kesalehan
2. Kejujuran
3. Takut Akan Tuhan
4. Menjauhi kejahatan
5. Memuji dan menyembah Tuhan baik Suka maupun Duka
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

--

Pedang Roh

Efesus 6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,

Dalam peperangan suatu pasukan tidak akan mencapai kemenangan kalau hanya bertahan. Mereka juga harus memiliki senjata untuk menyerang. Sekuat apapun pertahanan, kalau kita tidak melakukan serangan balasan, maka suatu saat pertahanan itu pasti jebol.

Demikian juga dalam peperangan rohani. Kita tidak bisa menang kalau hanya bertahan saja. Kita harus melakukan perlawanan. Untuk perlawanan itu Tuhan memberikan satu senjata yang dapat mengalahkan Iblis, yaitu Pedang Roh. Dengan Pedang Roh kita sanggup melawan dan menghancurkan Iblis.

Saudaraku, dalam peperangan, kita juga dituntut untuk mahir dalam menggunakan persenjataan. Secanggih apapun persenjataan kita kalau kita tidak mahir menggunakannya maka akan menjadi sia-sia, kita akan kalah. Sama halnya dengan peperangan rohani. Kitapun harus mahir menggunakan Pedang Roh itu, kalau kita tidak mahir, maka Pedang Roh itu tidak akan dapat berbuat apa-apa.
Apa yang dimaksud dengan Pedang Roh? Pedang Roh bukanlah benda yang berbentuk pedang seperti yang ada didunia ini. Dalam Efesus 6:17, yang dimaksud dengan Pedang Roh adalah Firman Tuhan. Firman Tuhan sanggup menghancurkan benteng-benteng musuh.

II Korintus 10:4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.

Saudaraku, Pedang Roh itu tidak berwujut, bukan berbentuk buku, bukan pula berbentuk salib. Jadi, ketika menghadapi setan, jangan menakut-nakutinya dengan salib atau Alkitab. Karena itu akan membuat setan menertawai anda. Mengapa? Karena ternyata kita memberhalakan Alkitab dan salib.

Pedang Roh (firman Tuhan) itu ada didalam hati dan di dalam mulut kita. Mari kita perhatikan ayat dibawah :

Roma 10:8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.

Saudaraku, untuk melawan Iblis jangan menakut-nakutinya dengan menunjuk-nunjukkan salib atau Alkitab. Tetapi dengan memperkatakan firman Tuhan. Firman Tuhan itu ada dalam hati dan mulut kita. Oleh sebab itu kita harus senantiasa mengisi hati kita dengan firman Tuhan sehingga kita memiliki senjata itu. Tanpa mengisinya kita tidak mungkin bisa mempergunakannya.

Suatu ketika di padang gurun, Tuhan Yesus di cobai oleh Iblis sebanyak tiga kali.
Pencobaan pertama iblis berkata “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:3-4).

Percobaan kedua iblis berkata: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"(Matius 4:6-7).

Percobaan ke tiga : "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:9-10)

Coba kita perhatikan, dari ketiga percobaan itu, Tuhan Yesus menggunakan Firman Tuhan. Dia memperkatakan firman Tuhan dan hal itu membuat Iblis tidak bisa berbuat apa-apa. Tuhan Yesus telah memberi teladan kepada kita bagaimana cara melawan iblis. Kita bisa mematahkan segala siasat Iblis hanya dengan menggunakan Firman Tuhan.

Oh Ya, kita jangan lupa, bahwa Tuhan sudah menaklukkan segala yang ada di bumi dan disurga dalam nama Tuhan Yesus (Filipi 2:9-10), oleh sebab itu maka akan menjadi lebih sempurna jika firman itu kita perkatakan didalam nama Tuhan Yesus.

Suatu malam pada bulan Nopember 2007 kami kedatangan dua makhluk (setan) yang tidak di undang. Dua makhluk itu datang menyerang kami pada jam 23.00. Dan mulai dari jam tersebut sampai kira-kira jam 04.00 pagi kami berperang untuk mengusirnya. Jujur, kami belum pernah mengalami hal ini sebelumnya sehingga kami tidak mengetahui cara yang paling efektive untuk mengusirnya. Mula-mula kami hanya menyanyikan lagu pujian penyembahan. Namun makhluk itu pergi sebentar dan datang lagi. Demikianlah terus berlanjut. Namun Tuhan tidak membiarkan kami, melalui Roh Kudus, Tuhan ajarkan kami cara mengusirnya. Roh Kudus ingatkan kami tentang firman-firman yang digunakan melawan setan dan ajarkan kami bagaimana memperkatakannya di dalam nama Tuhan Yesus. Akhirnya setannya pergi dan tak kembali lagi. Firman Tuhan dan nama Yesus membuatnya tidak berkutik.

Untuk itu, kita harus senantiasa membaca Alkitab saudaraku, sehingga hati kita dipenuhi oleh firman Tuhan. Karena, bagaimana mungkin kita bisa memperkatakan firman itu kalau hati kita tidak menyimpannya. Apakah dalam peperangan kita masih memiliki waktu untuk membuka Alkitab kemudian mencari firman-firman yang cocok? Terlambat saudara…lagipula Iblis menyerang tidak pernah kasih aba-aba. Dia sering datang tiba-tiba dan tidak di duga-duga.

Saudaraku, serangan iblis tidak selamanya muncul sebagai serangan fisik. Iblis lebih sering menyerang dalam bentuk dakwaan-dakwaan, dan dalam bentuk keinginan daging. Sama seperti ketika berhadapan dengan Tuhan Yesus, Iblis menyerangnya dengan mencobai keinginan dagingNya. Tapi karena Tuhan Yesus penuh firman maka Dia dapat mematahkan semua serangan itu.

Saudaraku, iblis sering menyerang kita dengan dosa-dosa masa lalu kita. Dia berkata begini : ” Sudahlah, dosamu sudah terlalu besar. Tidak layak engkau menjadi pelayan Tuhan!”. Untuk itu kita bisa menghadapinya dengan berkata : “Hai Iblis, Firman Tuhan berkata “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. (Yesaya 1:18). Tuhan sudah mengampuni segala dosaku. Didalam nama Tuhan Yesus aku perintahkan enyah engkau dari hidupku”.

Tapi jangan lupa mengimani firman itu saudara. Perkatakan firman itu dengan iman yang teguh dan jangan ragu, maka ia akan lari dari hidup kita(I Petrus 5:9). Amin
Tuhan Yesus memberkati

--

Kasut kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera

Efesus 6:14-15 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;

Kasut adalah alas kali, pelindung kaki. Sebenarnya pada awalnya saya tidak mengerti apa hubungannya kasut dengan pemberitaan Injil. Bukankah seharusnya pemberitaan Injil adalah tugas dari pada mulut? Mengapa pula ada istilah berkasutkan kerelaan memberitakan Injil? Yang menjadi pertanyaan, mengapa Paulus tidak mengatakan “biarlah dengan mulutmu engkau memberitakan Injil damai sejahtera”.

Saudaraku, saya yakin sekali bahwa setiap kata demi kata yang tertulis dalam Alkitab mempunyai makna. Kasut berkaitan dengan langkah-langkah kaki kita, artinya berkaitan dengan gerak-gerik kita. Tuhan ingin agar kita memberitakan Injil damai sejahtera dalam setiap gerak-gerik kita. Mengapa tidak dikatakan “biarlah mulutmu memberitakan Injil damai sejahtera?”, itu karena Tuhan tidak mau Injil hanya diberitakan lewat mulut saja. Banyak orang yang hanya bisa memberitakan Injil lewat mulut, tapi pada prakteknya hidupnya tidak berpadanan dengan Injil itu. Akibatnya ia tersandung dan orang yang mendengar pemberitaannyapun ikut tersandung dan jatuh dalam sungut-sungut. Akhirnya nama Tuhan tidak dipermuliakan tetapi sebaliknya, dipermalukan.
Filipi 1:27a Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus,

Saudaraku, ketika kita memberitakan Injil di sekeliling kita, maka pertama sekali yang dilihat orang adalah kehidupan kita. Apakah kita hidup sesuai dengan apa yang kita beritakan. Bagaimana mungkin kita berkata “didalam Tuhan Yesus ada damai sejahtera” sementara di tengah-tengah keluarga kita tidak ada damai sejahtera. Suami dan istri tidak pernah satu hati, sering bertengkar, bahkan bertengkar hebat sampai semua tetangga mendengar. Bagaimana mungkin kita memberitakan pertobatan kalau kita sendiri masih belum bertobat, kita masih suka minum-minuman keras, masih merokok (maaf bagi peminum dan perokok) padahal untuk hal tersebut pemerintah saja menganjurkan untuk tidak di lakukan, apalagi Tuhan.

Singkatnya, arti dari berkasutkan kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera adalah bahwa dalam setiap gerak langkah kita, orang melihat ada Injil Kristus di dalamnya. Kemanapun kita melangkahkan kaki, hidup kita senantiasa berpadanan dengan Injil Kristus dan membawa damai sejahtera bagi orang yang ada disekitar kita. Dengan kata lain, kita membawakan Injil Kristus senantiasa dalam setiap kehidupan kita, bisa menjadi kesaksian sehingga ketika memberitakan Injil, kita tidak ditolak.

I Korintus 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Lalu, mengapa dalam peperangan rohani kita harus mengenakan kasut kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera?

Saudaraku, seperti yang saya tulis dalam artikel terdahulu bahwa musuh kita, Iblis adalah musuh yang sangat licik. Dia akan menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan. Dia akan memasang jerat agar setiap kaki anak Tuhan tersandung dan akhirnya jatuh. Bagi anak-anak Tuhan yang tidak berkasutkan kerelaan memberitakan Injil, maka akan tersandung dan jatuh dalam perangkap Iblis.

Ada orang salah dalam melangkah yang akhirnya melakukan hal-hal yang tidak berkenan dan menyakiti hati Tuhan. Ada orang yang karena salah melangkah dalam berpacaran akhirnya jatuh dalam pergaulan bebas, ada orang yang salah melangkah dalam bisnis akhirnya jatuh dalam tipu menipu, ada juga orang yang karena salah melangkah dalam memilih pasangan hidup, akhirnya meninggalkan keyakinannya terhadap Kristus dan beralih ke kayakinan lain, dan banyak lagi contoh salah melangkah yang sering kita lihat. Maka, dengan berkasutkan kerelaan memberitakan injil damai sejahtera, maka langkah-langkah kita akan terhindar dari jebakan dan perangkap Iblis sehingga kita tidak akan salah dalam melangkah dan tidak akan jatuh.

Saudaraku, di bukit golgota Tuhan Yesus rela menanggung penderitaan yang seharusnya tidak Ia derita. Kakinya di paku dan di tancapkan di kayu salib. Tahukan saudara kaki siapa yang seharusnya di paku dan ditancapkan disana? Seharusnya kaki kitalah yang dipakukan dan ditancapkan pada kayu itu, karena kita sering melangkahkan kaki kita ke hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Kita sering melangkahkan kaki ke lembah dosa. Namun karena kasihnya yang begitu besar, ia merelakan kakinya yang mulia di paku dan ditancapkan di kayu salib.

Tahukan saudara betapa mulianya kaki Tuhan Yesus?
Didalam Alkitab saya mencatat ada beberapa orang yang sangat menghargai kaki Tuhan Yesus. Diantaranya adalah Yohanes pembabtis, Maria dari Betania dan Yairus kepala rumah ibadat. Yohanes pembabtis berkata bahwa membuka kasut Yesuspun dia merasa tidak layak (Matius 3:11). Maria dari Betania meminyaki kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu murni yang sangat mahal harganya(Yohanes 12:3), Yairus seorang kepala rumah ibadat tersungkur di depan kaki Yesus untuk kesembuhan anak perempuan satu-satunya (Lukas 8:41). Bahkan banyak orang yang ketika diletakkan di kaki Tuhan Yesus menjadi sembuh atas segala penyakitnya.

Haleluya, betapa baiknya Tuhan, dia telah merelakan kakinya di paku untuk menggantikan kaki saya dan saudara. Oleh sebab itu, biarlah kita membalas semua kebaikan Tuhan itu dengan berkasutkan kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera yaitu dengan cara hidup kita berpadanan dengan Injil Kristus. Sehingga di dalam hidup kita terpancar sinar kemuliaan Tuhan.

Jemaat Antiokhia adalah jemaat yang sangat baik dan murah hati. Mereka suka membantu dengan mengumpulkan uang untuk menolong orang-orang yang berkekurangan. Merekalah pertama sekali di sebut orang Kristen (Kisah para rasul 11:26). Itu menunjukkan bahwa mereka telah berhasil menjadi suratan Kristus. Nyata benar injil Kristus dalam hidup mereka sehingga mereka disebut pengikut Kristus (Kristen).

II Korintus 3:2-3 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

--

Perisai Iman

Efesus 6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,

Perisai adalah suatu alat pertahanan yang melindungi tubuh atas serangan dari depan, baik serangan panah, maupun senjata lainnya. Sebelum berangkat berperang, setiap prajurit harus membawa perisai kalau dia tidak mau mati konyol. Saat ini perisai masih digunakan. Kebanyakan digunakan oleh Polisi anti huru-hara untuk melindungi dirinya dari serangan lemparan batu para demonstran.

Seperti yang pernah saya tulis dalam artikel terdahulu yang berjudul “manjadi laskar kristus” bahwa setiap hari kita menghadapi peperangan rohani terhadap kuasa-kuasa kegelapan, oleh sebab itu sebagai laskar kristus kita juga harus mempunyai perisai kalau kita tidak mau mati konyol. Perisai yang kita bawa adalah perisai iman.
Pada ayat diatas di katakan bahwa Perisai berfungsi untuk memadamkan panah api dari si jahat. Sebenarnya perisai dapat digunakan untuk menahan serangan tombak dan pedang, namun disini Paulus memfokuskan perisai di gunakan untuk menghadapi panah api. Mengapa, karena serangan pedang selain dapat ditahan dengan perisai juga dapat ditahan dengan pedang dan tombak, serangan tombak selain dapat di tahan dengan perisai juga dapat di tahan dengan tombak dan pedang. Tetapi serangan panah api tidak dapat ditahan dengan tombak dan pedang. Panah api hanya dapat di tahan oleh perisai.

Panah api adalah senjata yang sangat kejam, membunuh dan menghanguskan, senjata yang benar-benar menghancurkan. Panah dengan mata yang tajam dapat membunuh, sementara api menghanguskan. Ini adalah senjata yang sangat kejam karena selain membunuh manusia senjata ini juga digunakan untuk menghanguskan sehingga yang menjadi korban bukan hanya mati tetapi juga terbakar dan hangus.

Ini adalah gambaran dari pekerjaan Iblis yang sangat kejam dan tidak berbelas kasihan. Dia bukan hanya berusaha membunuh manusia tetapi juga membinasakan selamanya didalam api yang kekal.

Yohanes 10:10a Pencuri (Iblis) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;

Bentuk serangan panah api :

1. Ditembakkan dari kejauhan.
Panah biasanya di tembakkan dari kejauhan. Dari kejauhan adalah gambaran dari masa depan. Iblis sering menyerang kita dengan intimidasi-intimidasi masa depan yang tidak pasti.. Ini sangat berbahaya dan membinasakan. Ketakutan akan masa depan membuat orang tidak semangat untuk hidup, rasa-rasanya ingin segera meninggalkan dunia ini. Ketakutan akan masa depan banyak membuat orang bertindak salah. Ada orang yang mengambil tindakan bodoh, membunuh dirinya karena merasa tidak punya harapan dan masa depan lagi. Akibatnya bukan hanya tubuhnya saja yang binasa, jiwanyapun ikut binasa.

2. Datang dari tempat yang tersembunyi.
Serangan panah api juga biasanya meluncur dari tempat yang tersembunyi. Ini adalah gambaran dari kuasa-kuasa kegelapan yang menyerang dari tempat tersembunyi. Contohnya : santet, guna-guna dan lain sebagainya. Ini semua adalah salah satu wujut pekerjaan Iblis. Banyak orang yang tidak percaya akan hal ini, tapi saya dan istri pernah mengalami serangannya dan semalam-malaman kami berperang dan dalam nama Yesus kuasa kegelapan itu tidak bisa berbuat apa-apa.

Saudaraku, dengan perisai iman, kita dapat menahan kedua serangan ini. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1). Dengan iman kita dapat mematahkan segala serangan panah api Iblis baik berupa intimidasi-intimidasi mengenai masa depan yang suram maupun serangan-serangan kuasa kegelapan. Dengan iman kita bisa melihat bahwa kita mempunyai masa depan yang penuh harapan. Dengan iman kita bisa melihat bahwa Tuhan sanggup melakukan perkara yang besar atas hidup kita, dan dengan iman kita juga bisa melihat bahwa Tuhan merancangkan masa depan yang penuh harapan.

Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Demikian pula, dengan iman percaya kepada Tuhan Yesus, kita dapat mematahkan segala serangan kuasa kegelapan. Dan dengan mengimani firman Tuhan maka kuasa-kuasa kegelapan tidak dapat menjamah kita.

Bilangan 23:23 sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel. Pada waktunya akan dikatakan kepada Yakub, begitu juga kepada Israel, keajaiban yang diperbuat Allah:

Kita adalah Yakub-Yakub atau Israel-Israel rohani. Ayat ini memberitahu kita bahwa tidak ada mantera, tenungan ataupun sejenisnya yang mempan terhadap kita. Mengapa? Karena dengan beriman kepada Tuhan Yesus, maka kita berada didalam naungan lindungan Yang Maha Tinggi.

Mazmur 91:1-7 Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialahperisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.

Keluaran 14:14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

Tapi perlu diketahui, orang Kristen yang saya maksud yang tidak mempan terhadap kuasa-kuasa kegelapan adalah orang Kristen yang benar-benar menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Bukan Kristen KTP, tapi orang Kristen yang bersedia di kuduskan dan hidup dalam kekudusan. Jabatan dalam pelayanan tidak menjamin seseorang itu hidup sungguh-sungguh dalam Tuhan, makanya jangan heran kalau ada pelayan Tuhan masih bisa dan takut kena santet.

Amsal 2:7 Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,

Saudaraku, kuat tidaknya pertahanan kita tergantung tebal tipisnya perisai kita. Semakin tebal perisai maka akan semakin kuat dan semakin baik. Demikian pula, pertahanan kerohanian kita juga akan semakin kuat kalau iman kita semakin tebal. Namun satu hal jangan lupa bahwa perisai lama-kelamaan bisa berkarat. Agar perisai tetap terpelihara maka harus senantiasa di lumuri dengan minyak, dan ini berarti perisai tidak dapat di pisahkan dengan minyak.

Yesaya 21:5b…. "Hai para panglima! Siaplah tempur, minyakilah perisai!"

Minyak adalah bicara pengurapan Roh Kudus. Oleh sebab itu agar iman kita tetap terpelihara maka harus ada pengurapan dari Roh Kudus. Mengapa? Karena salah satu fungsi dari Roh Kudus adalah memberi kekuatan kepada kita.

Raja Saul, pada pertempuran terakhir yang membawanya kepada kematian, telah memiliki tanda-tanda kekalahan. Perisai Saul tidak dilumuri dengan minyak. Hal itu menunjukkan kurangnya persiapannya dalam pertempuran itu, dan akhirnya memang benar, mereka kalah bahkan akhirnya Saul beserta anaknya Yonatan mati dalam pertempuran itu.

II Samuel 1:21 Hai gunung-gunung di Gilboa! jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu, hai padang-padang pembawa kematian! Sebab di sanalah perisai para pahlawan dilumuri, perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak.

--

Ketopong Keselamatan

Efesus 6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,

Ketopong adalah pelindung kepala. Kepala adalah salah satu organ tubuh yang paling vital. Bila terjadi gangguan pada kepala maka akan sangat berpengaruh kepada seluruh tubuh. Kepala adalah pusat segala aktivitas tubuh sebab segala pergerakan tubuh manusia di perintahkan dari sana. Apabila kepala mengalami kerusakan maka lumpuhlah seluruh tubuh. Oleh sebab itu kepala harus sangat di jaga. Zaman sekarang ketopong lebih terkenal dengan Helm. Mulai dari tentara sampai pengendara motor harus memakai alat ini agar lebih aman. Mengapa? Agar apabila terjadi sesuatu misalnya kecelakaan, masih ada harapan selamat karena kepala terlindungi dan terhindar dari kerusakan.

Dalam perjalanan kerohanian, kita pun harus senantiasa mengenakan ketopong pada tubuh rohani kita, itulah ketopong keselamatan, karena dalam perjalanan kita banyak bahaya dan rintangan dari si jahat yang senantiasa berusaha mencelakakan kita. Ia berusaha mencelakakan kita dengan menyerang kepala tubuh rohani kita yaitu pikiran-pikiran kita. Itulah sebabnya pikiran kita harus di kenakan ketopong keselamatan.
Wujut dari ketopong keselamatan itu adalah dengan menaruh pikiran kita akan pengharapan keselamatan yang dari Tuhan.
I Tesalonika 5:8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.

Saudaraku, dalam hidup ini iblis senantiasa menaruhkan pikiran-pikiran jahat, kotor, cabul, dan pikiran yang tidak benar lainnya yang ada di dunia ini pada pikiran kita. Iblis berusaha menjauhkan pikiran kita dari pikiran yang yang bersifat rohani sehingga kita tidak ingat dan tidak terpikir lagi akan Tuhan. Maka janganlah kita heran kalau banyak orang yang tidak percaya Tuhan itu ada, Mengapa? Karena pikiran mereka telah dipenuhi oleh hal-hal dunia ini. Mereka hanya menaruhkan pengharapannya pada dunia ini dengan mengejar perkara-perkara yang ada di bumi saja. Itulah sebabnya pada umumnya mereka takut akan kematian karena mereka tidak punya pengharapan akan kehidupan setelah kematian. Mereka mengira bahwa hidup ini adalah hidup yang ada di dunia ini saja. Jadi, kematian begitu menakutkan dan menganggap sebuah kesialan bagi yang mengalaminya. Bagi orang Kristen kematian bukanlah kesialan melain sebuah keuntungan (Filipi 1:21) karena dengan kematian maka kita akan memasuki kehidupan kekal yang penuh kebahagiaan bersama dengan Tuhan Yesus.

Orang Kristen yang masih takut akan kematian adalah orang Kristen yang paling malang karena walaupun mereka percaya Kristus, namun kepercayaan mereka hanya untuk hal-hal dunia ini saja.

I Korintus 15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Namun satu hal, saya berkata demikian bukan berarti kita tidak menjaga tubuh kita. Tubuh harus tetap dirawat dan di pergunakan untuk kemuliaan Tuhan, karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus yaitu tempat Roh Kudus berdiam. Oleh sebab itu Tuhan meminta kepada kita untuk memikirkan perkara-perkara yang diatas, bukan yang di bumi ini.

Kolose 3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Perkara-perkara yang diatas (surgawi) membawa kita pada keselamatan, perkara-perkara yang di bumi membawa kita kepada kebinasaan.

Saudaraku, mengenakan ketopong berarti menutup seluruh kepala kita dengan ketopong itu. Demikian juga mengenakan ketopong keselamatan berarti menaruhkan seluruh pikiran kita akan keselamatan. Tuhan Yesus adalah keselamatan kita.

II Korintus 10:5b Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Namun jangan salah saudaraku, saya berkata demikian bukan berarti kerja kita hanya berdoa saja setia hari. Kita tetap melakukan rutinitas kita sehar-hari. Kalau kita karyawan kita harus tetap bekerja dan sebaik-baiknya, kalau kita pengusaha kita juga harus tetap melakukan usaha kita sehari-hari dengan tidak melakukan tipu-menipu, dan biarlah apa yang kita kerjakan itu untuk kemuliaan Tuhan.

Kolose 3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Oh ya saudara, saya baru teringat ternyata ada satu ketopong yang bukan berasal dari Tuhan yang banyak beredar di dunia. Hati-hatilah jangan sampai kita mengenakannya. Karena satu kepala tidak akan pernah bisa mengenakan dua ketopong. Itulah ketopong yang berasal dari roh-roh dunia. Dibawah ini ayatnya.

Kolose 2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

Saya yakin kita mengerti apa maksud ayat ini. Pada umumnya ketopong ini kelihatannya baik karena jarang mengajarkan hal yang jahat. Tapi itu adalah salah satu trik iblis agar kita tidak lagi berpegang kepada ajaran Tuhan Yesus, melainkan kepada ajaran-ajaran dunia ini. Salah satu contohnya adalah membawa gunting bagi ibu-ibu hamil dapat melindungi bayi dari niat jahat orang lain. Di televisi sekarang banyak iklan-iklan yang dengan kita mengetik : reg ke no xxxx di HP kita maka kita akan mendapat cara untuk menjadi kaya, hidup yang senang dan lain sebagainya. Bahkan banyak lagi ajaran-ajaran lainnya yang tidak sesuai dengan iman kita.

Saudaraku, di kayu salib Tuhan Yesus di kenakan mahkota duri pada kepalanya. Itu semua ditanggung-Nya agar kita lepas dari hukuman kekal yang seharusnya kita tanggung akibat pikiran-pikiran kita yang jahat dan dari ketopong roh-roh dunia ini yang selama ini kita pakai. Oleh sebab itu marilah kita bersyukur memuji Dia dan mengenakan ketopong baru yaitu ketopong keselamatan yang dari pada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

--

Jangan Tinggalkan aku, ya Tuhan.

Mazmur 38:22 Jangan tinggalkan aku, ya TUHAN, Allahku, janganlah jauh dari padaku!

Saudaraku, ada kalanya dalam hidup ini kita merasakan tekanan yang begitu berat, pencobaan silih berganti menghantam kita, seolah-olah tidak ada waktu kelegaan. Hidup terasa suram, tidak ada masa depan dan tidak seorang pun yang bisa mengerti apa yang kita alami. Bahkan rasa-rasanya Tuhanpun sudah tidak peduli dan meninggalkan kita.

Jika saudara sedang mengalami perasaan tersebut, janganlah putus asa, Daud, seorang raja yang besar dan juga seorang prajurit yang gagah perkasa pernah mengalami hal itu. Dari ayat diatas kita melihat bahwa Daud merasa seolah-olah Tuhan telah meninggalkan dia. Dia menyadari kehebatan dan kekuatannya berasal dari Tuhan. Tanpa Tuhan dia tidak bisa berbuat apa-apa. Itulah sebabnya dia takut sekali kalau Tuhan meninggalkan dia. Sehingga ketika dia merasakan suatu pencobaan dan tekanan dalam hidup, dia berpikir bahwa Tuhan sudah meninggalkan dia. Di ayat yang lain, Daud juga mengungkapkan ketakutannya yang luar biasa kalau Tuhan meninggalkan dia.
Mazmur 51:13 Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

Bukan hanya Daud saja yang pernah merasakan itu. Tuhan Yesus juga pernah merasakannya yaitu pada malam menjelang penangkapannya. Dia begitu tertekan dan merasa sangat sedih, pada saat itu Dia berkata : "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." (Mazmur 26:38). Bukan hanya itu, ketika Dia hendak menyerahkan nyawanya di kayu salib, Tuhan Yesus juga berkata : "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46)

Saudaraku, itu artinya adalah hal yang wajar jika manusia merasakan penderitaan dan tekanan. Hanya saja yang perlu kita perhatikan adalah, kemanakah kita pergi ketika kita menghadapi keadaan itu? Apakah kita pergi kepada hal-hal yang duniawi? Atau pergi mencari petunjuk dan pertolongan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan?. Atau, kita malah bersungut-sungut dan mencari kesalahan sana-sini. Jangan saudaraku, sungut-sungut juga tidak akan memberikan jalan keluar kepada kita. Sungut-sungut hanya akan menambah masalah dan akan mendapat penghukuman dari Tuhan.

Yakobus 5:9 Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.

Daud dan Tuhan Yesus adalah teladan yang baik bagi kita. Ketika Daud mengalaminya dia pergi berdoa dan membawa persembahan kepada Tuhan. Yesus juga ketika mengalaminya dia berdoa sungguh-sungguh, bahkan sampai mengeluarkan keringat darah. Artinya ketika kita mengalami keadaan yang tidak baik itu, marilah kita meningkatkan jam-jam doa kita kepada Tuhan.


Saudaraku, Ayub adalah orang yang pernah merasakan keadaan yang paling menderita di Dunia. Saya yakin belum ada di dunia ini orang yang pernah merasakan seperti yang di rasakan Ayub. Dalam satu hari dia kehilangan anak-anaknya, dalam satu hari dia kehilangan seluruh hartanya dan dalam satu hari pula dia kehilangan kesehatannya. Bahkan orang yang sangat di cintainya, yaitu istrinya yang seharusnya mendampinginya, meninggalkan dia dan mengutukinya pula. Namun satu hal, Ayub tetap tabah dan menjaga hati dan mulutnya. Kita perhatikan apa yang dikatakan Ayub pada ayat dibawah ini :

Ayub 1:21-22 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

Satu hal yang patut kita syukuri, kita anak-anak Tuhan akan senantiasa mendapat pertolongan dari Tuhan. Kita tidak akan mengalami pencobaan yang melebihi kekuatan kita, mengapa? Karena bersama kita ada suatu kekuatan yang tidak terbatas yaitu Tuhan sendiri. Saya yakin bahwa I Korintus 10:13 di bawah bukan Tuhan tujukan untuk semua orang. Ayat ini Tuhan tujukan buat orang yang taat dan takut serta mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Mengapa Ayub sanggup melewati penderitaan yang di alaminya? Itu karena Tuhan memberi kekuatan kepadanya. Saya yakin, bila Ayub bukan orang yang hidup dan setia kepada Tuhan, dia pasti bunuh diri karena sesungguhnya pencobaan yang dialaminya melebihi dari pada kekuatan manusia normal.

I Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Bagi kita anak-anak Tuhan, pada saat kita di cobai, Tuhan akan memberi kekuatan kepada kita sehingga kekuatan pencobaan itu tidak melebihi dari kekuatan kita, ditambah pula Tuhan memberikan jalan keluarnya.

Saudaraku, ada satu lagi janji Tuhan yang perlu kita pengang teguh. Tuhan berkata : "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5). Ayat ini memberi jaminan kepada kita bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan kita. Jika kita diijinkan mengalami pencobaan dan penderitaan, itu bukan berarti Tuhan sedang meninggalkan kita melainkan Tuhan sedang mengijinkan kita untuk di uji sehingga kita lebih tekun lagi dan tetap mengandalkan pengharapan kita hanya kepada Tuhan.

Roma 5:3-4 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Saudaraku, bagi saudara yang sedang mengalami masa-masa yang sukar pada saat ini, yakinlah bahwa sesungguhnya Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Malah sebaliknya, kitalah yang mungkin sudah meninggalkan Tuhan. Sehingga Tuhan mengijinkan kita di cobai agar kita kembali kepada-Nya dan mengandalkan Dia dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati. Amin

-

Berkatilah, jangan mengutuk

Roma 12:14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!

Ayat ini bukanlah ayat yang mudah untuk di lakukan. Salah satu sifat manusia adalah cenderung membalas apa yang orang perbuat terhadap dirinya. Dia hanya berbuat baik kalau orang lain berbuat baik. Demikian pula sebaliknya, dia akan membalas setiap perlakuan orang yang tidak berkenan padanya. Prinsip hidupnya adalah “Jika kamu ingin aku baik kepadamu, perbuatlah juga kebaikan kepadaku. Jika kamu berbuat jahat kepadaku maka aku akan berbuat lebih jahat lagi kepadamu”

Tetapi kita yang sudah hidup dalam kasih Tuhan Yesus, tidak boleh berbuat hal yang demikian. Kita tidak boleh berbuat sesuai dengan apa yang orang perbuat pada kita. Kita berbeda dengan kehidupan dan kebiasaan orang-orang dunia. Karena Tuhan Yesus tidak mengajarkan apa yang orang-orang dunia lakukan. Tuhan Yesus mengajarkan apa yang Bapa inginkan sehingga kita hidup menurut caranya Bapa, bukan cara dunia ini.
Matius 5:46-48 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Saudaraku, orang Kristen sejati adalah orang Kristen yang sanggup mengasihi musuhnya. Banyak orang yang sanggup memberi bantuan, apakah itu bantuan materi untuk perluasan pelayanan, bantuan bagi orang miskin dan janda-janda, memberi persembahan persepuluhan dan lain sebagainya. Namun bagaimana dengan mengasihi musuh? terlebih mengasihi mereka yang pernah menganiaya kita? Tentunya tidaklah gampang. Mengapa? Karena hal ini sudah menyangkut harga diri, harga diri tidak dapat di nilai dengan uang. Harga diri jauh lebih tinggi nilainya dan tidak bisa dinilai dengan materi. Itulah alasan kebanyakan orang. Bahkan demi harga diri orang rela membunuh dan ini banyak kita baca di berita-berita surat kabar. Demi harga diri orang rela berbuat apa saja.

Tuhan Yesus adalah contoh teladan yang baik bagi kita, Dia adalah Allah yanag mulia rela merendahkan dirinya menjadi manusia, kita perhatikan ayat dibawah:

Filipi 2:5-10 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan kita melalui hamba-Nya Rasul Paulus agar kita memberkati musuh kita, bukan mengutukinya. Dan sebelum Tuhan meminta kita melakukannya Tuhan sudah terlebih dahulu melakukannya. Tuhan memberkati orang yang menganiaya, menyiksa bahkan menyalibkan-Nya.

Lukas 23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

Saudaraku, harga diri yang tinggi sering menjadi penghambat bagi kita melakukan firman Tuhan. Kita sering merasa orang lain tidak boleh dan tidak layak merendahkan kita dan merasa kita ini lebih hebat dari orang lain. Padahal sebenarnya kita ini bukanlah siapa-siapa. Kita ini hanyalah debu tanah. Debu tanah yang dibentuk oleh Tuhan menjadi manusia. Bahkan terkadang debu itu sering memegahkan diri seolah-olah lebih hebat dari Tuhan.

Mengapa kita harus memberkati, bukan mengutuk?
Saudaraku, mungkin kita tidak menyadari bahwa dalam perkataan ada kuasa. Jika kita memperkatakan berkat, maka perkataan itu akan di tangkap oleh Tuhan menyelamatkan musuh kita, apabila kita memperkatakan kutuk, maka perkataan itu akan di tangkap oleh iblis untuk mencelakakan musuh kita. Oleh sebab itu hati-hatilah dalam berkata-kata, terlebih lagi pada saat marah. Jangan sembarang kata-kata keluar dari mulut kita. Bagi saudara yang sudah menjadi orang tua, hati-hatilah dalam berkata-kata terhadap anakmu. Kalau saudara sedang marah, lebih baik jangan berkata-kata dulu sebelum padam amarahmu, sebab iblis sering menggunakan kemarahan saudara untuk melontarkan kata-kata kutuk terhadap anak saudara, karena dengan mengucapkan kata kutuk itu maka perkataan itu akan mempengaruhi masa depan mereka.

Saya mempunyai seorang saudara ipar yang hidupnya mengalami kesusahan terus menerus. Berbagai usaha sudah mereka kerjakan, tapi kehidupan mereka tidak mengalami perbaikan. Setelah diselidiki, ternyata saudara ini pernah di kutuk oleh ibunya. Itu terjadi beberapa tahun yang lalu ketika dia berniat merantau ke Jakarta, namun tidak diijinkan oleh orangtuanya karena tidak memiliki uang untuk memberangkatkan anaknya. Karena tidak diijinkan sianak marah-marah dan memaki-maki orang tuanya di muka umum, akhirnya dengan menanggung rasa malu dan dengan penuh amarah ibunya berkata “Dasar anak durhaka, tidak tahu berterima kasih. Aku mau lihat bagaimana hidupmu nanti. Lihatlah, hidupmu nanti akan terus mengalami kesusahan.” Benar-benar terjadi saudara, setelah berumah tangga kehidupan si anak ini benar-benar mengalami kesusahan. Namun setelah hal ini di ingatkan dan si ibu itu menarik perkataannya dan meminta ampun sama Tuhan, akhirnya kehidupan si anak sedikit demi sedikit mulai bangkit dari keterpurukan.

Saudaraku, dahulu sebelum saya mengerti kebenaran firman Tuhan, saya sering mengutuki orang-orang yang memusuhi saya. Dan benar, setiap perkataan kutuk itu saya lontarkan, maka tidak berapa lama kemudian, hal-hal yang tidak baik akan menimpa musuh saya itu. Dulu saya mengira bahwa itu adalah pembalasan dari Tuhan atas musuh-musuh saya, sehingga saya merasa puas dan berbangga-bangga akan hal itu, tetapi setelah saya mengenal kebenaran firman Tuhan barulah saya tahu bahwa itu bukan perbuatan Tuhan. Karena Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi manusia, dan juga Tuhan tidak pernah mengabulkan doa yang lahir dari rasa benci dan dari nafsu duniawi. Itu adalah perbuatan Iblis. Oleh sebab itu hati-hatilah dalam berkata-kata. Jika ada yang menganiaya saudara berkatilah dia, jangan mengutuk. Berdoalah bagi mereka, biarlah tangan Tuhan yang bekerja dan mengubahkan kehidupan mereka sehingga mereka berbalik dari jalan mereka yang jahat dan hidup dalam kebenaran firman Tuhan. Dan biarlah kita menjadi berkat bagiorang-orang yang di sekeliling kita bahkan menjadi berkat bagi orang-orang yang memusuhi kita. Tuhan Yesus memberkati, Amin.


--

Jangan mengatai dan menghina hamba Tuhan

Bilangan 12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.

Ayat diatas menceritakan suatu ketika saudara Musa yaitu Miryam dan Harun tidak puas kepada Musa karena mengambil seorang perempuan Kush menjadi istrinya. Adalah kebiasaan bagi orang Israel sejak zaman Abraham tidak megambil istri/suami dari bangsa lain selain bangsa Israel untuk di jadikan Istri atau suami mereka, karena mereka menganggap bangsa diluar Israel adalah bangsa yang tidak bersunat dan bangsa Kafir. Hal itu membuat hati mereka tidak puas dan mengata-ngatai Musa. Mereka berkata “Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?” Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN. (Bilangan 12:2). Dan hal itu membuat Tuhan marah dan menimpakan penyakit Kusta kepada Miryam. Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak senang dan marah kalau hamba-Nya di olok-olok dan di kata-katai. Karena sesungguhnya manusia tidak mempunyai hak untuk mengatur, menilai dan menghakimi orang yang sudah di urapi dan di takhbiskan oleh Tuhan.
Kisah ini adalah suatu gambaran bagi kita bahwa kita tidak boleh mengolok-olok dan mengata-ngatai hamba Tuhan. Mereka adalah hamba-Nya Tuhan, jadi Tuhanlah yang berhak menghakimi dan menilai mereka. Bagaimanapun juga mereka adalah manusia biasa sama seperti kita yang tidak luput dari kesalahan. Apakah kita merasa lebih baik dari hamba Tuhan sehingga kita berhak mengatur, mengolok-olok dan menghakimi mereka. Apakah karena kita lebih pintar, lebih berpendidikan atau memiliki lebih banyak uang dari mereka sehingga kita berhak mengatakan apa saja tentang mereka?

Saudaraku, sering kita mendengar dan menemukan ada orang Kristen yang tidak segan-segan mengata-ngatai dan mengatur hamba Tuhan. Bahkan ada yang berani memberontak dengan terang-terangan menegur dan menghakimi kesalahan hamba Tuhan di depan jemaat lainnya. Hamba Tuhan tersebut hanya menunduk dan sedih, bagaimana tidak, dia yang seharusnya memiliki wewenang dan otoritas atas jemaat malah di permalukan dan di hina di depan umum. Bahkan di beberapa tempat, ada hamba Tuhan yang tidak berani menyampaikan firman yang keras dan bersifat terguran karena takut terhadap jemaat. Akibatnya firman Tuhan yang disampaikan adalah firman Tuhan yang hanya bersifat berkat dan yang sedap di dengar dan yang menghibur hati saja.
Jadi bagaimana mungkin terjadi pendewasaan dan pemurnian iman?. Tidak mungkin saudara. Maka tidak heran kalau ada ayat yang berkata begini :

II Timotius 43-4 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Ibaratkan makanan, makanan yang di berikan adalah susu, bukan makanan keras. Akibatnya jemaat tidak tumbuh menjadi jemaat yang dewasa.

Ibrani 5:13-14 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Bahkan saat ini kasusnya semakin meluas. Malah antar gereja sudah saling ejek-mengejek. Jemaat gereja yang satu dengan tidak segan-segan mengolok-olok hamba Tuhan dari gereja lain. Hal ini banyak kita temukan di situs-situs terutama situs yang bersifat forum Kristen. Kemarin saya membaca di satu website Kriten dimana seseorang mengolok-olok seorang hamba Tuhan dengan mengatakan si Gendut dan imut-imut dan mengkritik tulisan dari hamba Tuhan tersebut. Bagaimana ini? Bukankah situs Kristen seharusnya digunakan untuk menceritakan kemuliaan Tuhan? Kok malah sebaliknya di gunakan untuk menjelek-jelekkan dan mengkritik hamba Tuhan? Saya heran, dimanakah kasih Kristus itu? Bukankah sesama umat Kristen kita harus saling mengingatkan dan mendoakan?

Ada dua hal yang memotivasi orang memberikan kritik, yang pertama yaitu ingin meluruskan yang salah, dan yang kedua adalah sekedar ingin menunjukkan kepada orang bahwa ia memiliki pengetahuan. Motivasi keduanya dapat dilihat melalui ciri-cirinya yaitu, jenis yang pertama akan menyampaikan kritik secara tertutup, artinya kritik akan disampaikan langsung kepada orang yang bersangkutan tanpa orang lain tahu. Jenis yang kedua akan menyampaikan kritik secara terbuka dan terang-terangan di depan umum bahkan tak jarang disertai dengan celaan.

Daud adalah raja yang besar namun memiliki kerendahan hati yang luar biasa. Itulah sebabnya Tuhan sangat menyayangi Daud. Apa kelebihan Daud? Daud sangat menghormati Tuhan. Daud tidak mau mengolok-olok dan menghina orang yang diurapi Tuhan yaitu Saul, padahal dalam setiap kesempatan Saul berusaha membunuhnya. Bahkan ketika Daud memiliki kesempatan untuk membunuh Saul pada sebuah gua, walaupun di desak oleh pengikutnya bahwa ini adalah kesempatan emas bagi Daud untuk lepas dari penderitaan akibat di kejar-kejar oleh Saul dan ini pula kesempatan bagi Daud untuk naik tahta menjadi raja menggantikan Saul dengan membunuhnya pada saat itu juga, namun dia tidak mau melakukannya. Malah dia marah kepada pengikutnya dengan berkata : “Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.” Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya. (I Samuel 24:7-8)

Jadi, Daud tidak membunuh Saul bukan karena dia takut kepada Saul. Melainkan karena dia menghormati urapan Tuhan yang ada pada Saul walaupun pada saat itu Roh Tuhan sudah undur dari Saul. Bahkan ketika memotong punca jubah Saul, jantung Daud berdebar-debar.

I Samuel 24:6 Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;

Mengapa demikian? Itu bukan karena Daud takut kepada Saul, tetapi karena Daud merasa sangat berdosa kepada Tuhan karena dengan memotong punca jubah Saul, Daud merasa bahwa dirinya telah menghina orang yang diurapi oleh Tuhan.

Saudaraku, suatu ketika terjadi peperangan antar pasukan Saul dengan orang Filistin. Pada pertempuran itu Saul dan anaknya Yonatan Tewas. Seorang Amalek datang kepada Daud dan melaporkan peristiwa itu. Orang Amalek itu mengaku kepada Daud bahwa ia membunuh Saul atas permintaan Saul sendiri karena kondisinya yang sudah kritis. Namun apakah orang tersebut mendapat hadiah dari Daud? Tidak saudara, orang tersebut malah di bunuh oleh Daud karena atas perbuatannya itu, dan inilah perkataan Daud kepadanya:

II Samuel 1:14-16 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Bagaimana? Tidakkah engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang yang diurapi TUHAN?" Lalu Daud memanggil salah seorang dari anak buahnya dan berkata: "Ke mari, paranglah dia." Orang itu memarangnya, sehingga mati. Dan Daud berkata kepadanya: "Kautanggung sendiri darahmu, sebab mulutmulah yang menjadi saksi menentang engkau, karena berkata: Aku telah membunuh orang yang diurapi TUHAN."

Saudaraku, dari kisah ini kita melihat bagaimana Daud menghormati orang yang di urapi Tuhan. Daud tidak melihat segala kesalahan Saul, dia juga tidakmelihat niat Saul yang ingin membunuhnya, yang dia lihat adalah urapan Tuhan yang ada pada Saul. Itulah yang menghalanginya untuk tidak berbuat yang tidak patut kepada Saul.

Demikian juga Saudaraku, para hamba Tuhan adalah orang yang telah di takhbiskan dan telah di urapi oleh Tuhan. Jangan kita hina dan olok-olok mereka. Kalaupun mereka memiliki kesalahan, jangan pandang kesalahan mereka sebagai sesuatu yang dapat di jadikan olok-olok, tetapi pandanglah bahwa urapan Tuhan ada pada mereka. Kalaupun ada yang kurang tepat mereka lakukan, berikanlah kritik yang membangun secara langsung dan sampaikanlah dengan sikap yang hormat. Saya berkata demikian bukan karena saya seorang hamba Tuhan (Pendeta). Saya adalah jemaat biasa yang sedang berusaha untuk menghargai setiap hamba Tuhan. Hargai dan hormatilah mereka karena sebenarnya merekalah yang berjaga-jaga atas jiwa kita. Mereka berjaga-jaga melalui doa-doa dan melalui firman-firman Tuhan yang mereka sampaikan.

Ibrani 13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

I Timotius 5:17 (TSS) Pemimpin jemaat yang melakukan tugasnya dengan baik, patut diberi penghargaan dua kali lipat, terutama sekali mereka yang rajin berkhotbah dan mengajar.

Untuk itu saudaraku, marilah kita belajar untuk menghormati para hamba Tuhan, walaupun mungkin dari segi ekonomi, pendidikan, status sosial dan pengetahuan saudara lebih baik dari mereka, biarlah kita mendukung mereka dan berusaha menutupi dan mendoakan setiap kelemahan mereka. Percayalah, bila kita sanggup melakukan itu, kita pasti akan menjadi umat Tuhan yang sangat di perhatikan dan diberkati oleh Tuhan sebagaimana raja Daud. Namun sebaliknya, kita akan mengalami kutuk seperti yang di alami oleh Miryam bila kita memberontak dan tidak tunduk pada otoritas yang di berikan oleh Tuhan kepada mereka. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

--

Ajaran yang tidak sehat

II Timotius 4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

Dari ayat ini kita melihat bahwa jauh hari sebelum hal itu terjadi, Paulus sudah melihat bahwa akan datang waktunya orang “tidak dapat lagi menerima” ajaran sehat. Apa yang di maksud dengan ajaran sehat? Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan versi terjemahan lama dibawah ini.

II Timotius 4:3 Karena masanya akan datang kelak manakala orang tiada tahan akan pengajaran yang benar; tetapi sebab gatal telinganya hendak mendengar, maka dihimpunkannya guru-guru bagi dirinya menurut hawa nafsunya sendiri,

Yang dimaksud dengan tidak dapat lagi menerima ajaran sehat adalah “tidak tahan akan pengajaran yang benar”. Apa yang dimaksud dengan pengajaran yang benar? Pengajaran yang benar adalah pengajaran yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Memang benar, saat ini banyak orang yang tidak bisa menerima firman Tuhan apa adanya. Sering Firman Tuhan dipilah-pilah menurut kehendaknya sendiri. Mana yang bersifat berkat dan janji Tuhan di terima, tetapi mana yang berifat kewajiban dan teguran ditolak. Ada pula yang berkata bahwa perjanjian lama sudah tidak berlaku lagi karena sudah ada perjanjian baru. Jadi apa yang tertulis dalam perjanjian lama sudah di batalkan. Benarkah demikian? Mari kita perhatikan ayat dibawah:
Matius 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Ayat ini membuktikan bahwa kedatangan Tuhan Yesus ke dunia bukan untuk meniadakan Taurat dan kitab para nabi. Jadi semua hukum yang tertulis dalam taurat dan kitab para nabi masih berlaku sampai saat ini. Itu artinya kita harus mentaati semua yang tertulis dalam Alkitab.

Sebagai contoh : Pada perjanjian lama setiap umat Tuhan mempunyai kewajiban untuk membayar persepuluhan ke rumah Tuhan. Namun jika kita perhatikan saat ini banyak umat Tuhan yang tidak membayar persepuluhan dengan alasan itu hanya ada pada perjanjian lama. Jadi setelah Tuhan Yesus datang, persepuluhan sudah tidak diwajibkan lagi karena Tuhan melihat hati bukan melihat harta kita. Benarkan demikian? Mari kita perhatikan ayat dibawah :

Matius 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Saudaraku, ada orang yang mengartikan ayat ini sebagai lampu hijau untuk tidak membayar pesepuluhan. Sebenarnya tidak saudara, kita perhatikan kalimat ini “Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan di abaikan”. Justru dalam ayat ini Tuhan Yesus menegaskan bahwa umat Tuhan harus membayar persepuluhan.

Kalau kita mau memperhatikan, sebenarnya banyak lagi contoh lain yang bisa kita temukan di sekitar kita. Mengapa ajaran tidak sehat itu bisa terjadi? Itu karena banyak hamba Tuhan yang tidak berani secara tegas menyampaikan kebenaran firman Tuhan kepada jemaat. Mereka takut kalau jemaat marah dan akhirnya pindah gereja. Mereka lebih takut kepada jemaat dari pada kepada Tuhan. Akhirnya pengajaran yang diberikan adalah pengajaran yang bersifat menyenangkan telinga jemaat saja. Maka tidak heran ketika firman berkat yang di sampaikan maka jemaat berteriak “Yess!!” atau “Amen!!” dengan keras sekali. Saya tidak menyatakan itu salah. Karena apa yang akan terjadi adalah sesuai dengan iman kita. Namun satu hal, kita tidak boleh bersemangat hanya pada saat menerima firman berkat saja, tetapi kita juga harus tetap antusias dan koreksi diri pada saat firman Tuhan yang bersifat teguran di sampaikan, jangan pura-pura tidak mendengar.

Salah satu penyebab penolakan Tuhan terhadap Saul adalah karena Saul memilih lebih mendengarkan kehendak rakyat dari pada kehendak Tuhan. Saul lebih takut kepada rakyat dari pada kepada Tuhan. Dan sampai saat ini hal itu masih banyak terjadi.

I Samuel 15:24 Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.

Saudaraku, ada lagi ajaran aneh yang saat ini sedang beredar. Ada yang mengajarkan agar umat Tuhan tidak perlu mengharapkan muzizat. Mereka menolak muzizat dengan alasan sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman saat ini, bahkan ada lagi yang mempunyai alasan lebih halus yaitu ingin ibadah yang murni tanpa mengharapkan apa-apa dari Tuhan. Tapi sebenarnya, intinya adalah mereka menolak kuasa muzizat Tuhan. Saya jadi heran, bagaimana orang bisa percaya kepada Tuhan namun tidak percaya kepada muzizat-Nya? Satu hal yang mungkin tidak disadari, dengan menolak muzizat itu menunjukkan kalau kita tidak butuh Tuhan. Dengan menolak muzizat tanpa sadar sebenarnya kita sudah berkata kepada Tuhan “ Tuhan, Engkau nggak usah turut campur tangan atas hidupku, aku masih mampu dengan kekuatanku. Kalaupun aku sakit pada saat ini, aku akan sembuh karena aku mampu membayar dokter-dokter yang mahal sekalipun. Engkau tidak perlu repot-repot menolong aku”. Dan itu adalah kesombongan. Dan dosa yang paling Tuhan benci adalah dosa kesombongan.

Kira-kira 2 tahun yang lalu saya dan dua orang teman datang ke sebuah rumah sakit dimana ketika itu kami mendapat undangan dari sebuah keluarga untuk berdoa bagi anaknya yang sedang koma karena tabrakan. Setelah selesai berdoa bagi anak tersebut kami beralih ke seorang sakit lainnya yang kebetulan ada dalam satu ruangan. Kami tahu dia adalah orang Kristen karena di dekat bantalnya kami melihat Alkitab. Tapi hal yang paling menyedihkan terjadi ketika kami menawarkan diri untuk berdoa baginya dia menolak.

Saudaraku, salah satu ciri-ciri akhir zaman adalah orang-orang akan beribadah, namun mereka memungkiri kekuatan dari ibadah itu.

II Timotius 3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
II Timotius 3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Salah satu kekuatan dalam ibadah adalah bahwa dalam ibadah ada kuasa muzizat Tuhan. Dan saat ini hal itu sudah di genapi dengan banyaknya orang yang tidak percaya dan menolak muzizat dari Tuhan. Mereka lebih mengandalkan uang mereka untuk membayar para dokter dan rumah sakit dari pada percaya kepada Tuhan Lalu bagaimana dengan orang miskin yang tidak punya uang?

Oleh sebab itu saudaraku, marilah kita lebih berhati-hati terhadap ajaran-ajaran yang beredar saat ini. Mari kita kembali kepada kemurnian firman Tuhan. Setiap ajaran yang kita terima seharusnya kita bandingkan dengan firman Tuhan untuk melihat apakah ajaran itu sesuai dengan firman Tuhan atau sudah menyimpang. Mari kita ikuti kalau ajaran itu memang benar sesuai dengan firman Tuhan dan mari kita tinggalkan kalau ajaran itu sudah menyimpang dari firman Tuhan. Kita bersyukur karena Tuhan tidak melarang Alkitab di terjemahkan ke berbagai bahasa, sehingga dengan bahasa kita sendiri kita bisa mengerti isi firman Tuhan dan kita sendiri dapat mengawasi ajaran yang kita terima dengan membandingkannya dengan firman Tuhan tersebut.

I Timotius 4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

--

Roh jahat, roh yang menimbulkan kejahatan

Efesus 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Pada artikel terdahulu kita sudah membahas strategi iblis dan celah yang dapat dimanfaatkannya untuk menjatuhkan dan menguasai umat Tuhan. Pada bagian ini kita akan membahas siapa musuh kita.

Dari ayat diatas kita melihat bahwa musuh kita adalah bukan terdiri dari darah dan daging yaitu manusia, tetapi musuh kita adalah roh-roh jahat (iblis dan antek-anteknya), yaitu roh yang menimbulkan kejahatan.
Mengapa seseorang bisa berbuat jahat? Percayalah, kalau ditanya pasti tidak ada seorang manusiapun yang mau dan rela berbuat jahat. Orang bisa berbuat jahat karena dia tidak bisa mengendalikan dirinya lagi untuk tidak berbuat kejahatan. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak berbuat jahat karena ada roh yang menguasai dan mengendalikan dirinya, yaitu roh jahat.

Kemarin, disalah satu situs sahabat kristiani, di bagian shoutbox ada seseorang bertanya bagaimana caranya menghilangkan kebiasaan berjudi. Dia bertanya demikian pastilah karena sebenarnya dia tidak mau main judi. Tapi kenapa dia masih melakukannya? Itu karena dia sudah tidak dapat lagi menguasai dan mengendalikan dirinya. Dia sudah di kendalikan oleh roh jahat yang disebut juga dengan “roh judi”. Oleh sebab, itu supaya dia bisa terbebas dari perjudian, maka roh judi yang ada dalam dirinya mesti di lepaskan dan di usir jauh-jauh.

Lalu bagaimana dengan keterikatan narkoba? Sama saja! Tidak ada seorangpun yang iklas untuk hidup dalam kecanduan narkoba. Mereka bisa kecanduan karena ada roh yang mengikat mereka untuk terus dalam kecanduan, yaitu roh jahat. Dengan usaha dan kekuatan/kepintaran manusia belum bisa menjamin bahwa seorang yang sudah kecanduan narkoba dapat lepas dengan mudahnya. Kalaupun bisa bebas pastilah akan bersifat sementara saja. Sebelum roh yang mengikat dia dilepaskan, maka suatu saat dia pasti akan jatuh kembali.

Dulu saya terikat dan kecanduan dengan rokok. Dalam satu hari saya menghabiskan sampai dua bungkus rokok (baca dalam halaman kesaksian). Saya menyadari itu tidak baik dan berusaha menghentikannya dengan cara saya, namun tidak berhasil. Kenapa? Karena roh yang menyebabkan saya kecanduan rokok belum lepas. Tapi setelah saya bertobat dan berdoa sungguh-sungguh akhirnya roh yang mengikat saya itu lepas dan sayapun bebas.

Lalu bagaimana dengan kejahatan lainnya? Seperti kekerasan, pemboman, pembunuhan dan lain-lain. Juga sama saja, mereka melakukan itu sebenarnya karena mereka di ikat oleh roh jahat yang namanya “roh kekerasan”. Lalu bagaimana? Apakah orang yang berbuat kekerasan mesti dibunuh dan dibinasakan? Sia-sia saja. Dari pada menuntut mereka di hukum mati, lebih baik kita mendoakan mereka agar mereka bertobat dan terbebas dari roh yang mengikat mereka itu. Kalaupun mereka di hukum mati, yang mati hanya tubuh dan darah mereka. Sementara roh yang menyebabkan mereka berbuat jahat akan berpindah ke orang lainnya yang membuka diri bagi kehadiran roh jahat tersebut.

Saudaraku, kalau dengan membunuh mereka kejahatan bisa hilang, pastilah kejahatan sudah hilang saat ini, karena sejak dahulu sudah banyak orang jahat yang dihukum mati, ataupun mati karena digebukin massa. Tapi faktanya tidak demikian, justru saat ini kejahatan makin tumbuh subur dan berkembang. Mengapa demikian? Itu karena semakin banyak orang yang membuka dirinya untuk dikuasai dan di kendalikan oleh roh jahat ini.

Matius 12:43a "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian.

Apabila roh jahat keluar dari seseorang, maka ia mencari yang lainnya untuk di kuasainya.

II Timotius 2:25-26 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.

Saudaraku, dari ayat diatas kita melihat orang yang suka melawan (berbuat kekerasan/kejahatan) adalah kehendak iblis. Artinya Iblislah yang menyebabkan itu semua. Orang tersebut sudah di ikat oleh iblis sehingga tanpa di sadarinya dia sudah melakukan kehendak iblis.

Sama seperti kuda, jika pada mulut kuda sudah terpasang tali kekang, maka kuda tersebut gampang di kendalikan oleh orang yang menungganginya. Jika penunggangnya tidak baik, maka kuda akan dikendalikan untuk berbuat kekacauan. Orang yang berbuat kejahatan sama seperti kuda yang sudah dipasang tali kekang/kendali, namun karena yang kelihatan hanya kudanya maka orang akan menghancurkan kudanya, mereka tidak tahu bahwa penyebab semuanya adalah orang yang menunggangi kuda tersebut. Setelah kuda itu mati maka penunggang kuda itu akan memasang tali kendali pada kuda lainnya dan berbuat hal yang sama.

Jadi intinya, yang sebenarnya perlu di usir adalah oknum yang menguasai dan mengendalikan kuda tersebut. Setelah oknum itu di usir, maka pada kuda tersebut harus dipasang kembali tali kekang dan di kendalikan oleh orang yang baik, sehingga kuda itu di pergunakan untuk hal-hal yang baik. Jangan biarkan kuda tersebut tidak ada penguasanya, karena oknum jahat tadi akan kembali dan menguasai kembali kuda itu dan melakukan hal-hal yang lebih jahat.

Matius 12:43-45 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."

Saudaraku, supaya kita tidak di kuasai oleh iblis, maka kita harus menyerahkan diri kita ketangan yang lebih berkuasa yaitu Tuhan Yesus. Dia sanggup melepaskan kita dari kuasa kegelapan itu. Hanya Yesus yang sanggup melepaskan kita dari ikatan dan jerat iblis. Oleh sebab itu marilah kita menyerahkan hidup kita pada-Nya untuk di pakai Tuhan sebagai alatnya menjadi senjata-senjata kebenaran.

Roma 6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

--

Celah bagi iblis untuk masuk dan menguasai manusia

Efesus 6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;

Ayat ini menjelaskan bahwa Iblis senantiasa bekerja melalui tipu muslihat. Dengan cara itu ia mencari kesempatan dan celah untuk dapat masuk dan menguasai kita. Sekali ada celah maka ia langsung masuk dan menguasai kita, dan sekali kita dalam kuasanya maka kita akan susah untuk melepaskan diri. Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang jatuh dan masuk dalam tipu muslihat iblis, dan saya juga adalah orang yang pernah jatuh dan terikat dalam jebakan iblis.
Iblis bisa masuk dan memasang perangkapnya karena ada celah. Ada beberapa celah yang bisa dimanfaatkan iblis untuk masuk dan menguasai kita, yaitu :

1. Sikap Kompromi.
Kompromi adalah suatu sikap membuka diri untuk menerima masukan dari pihak lain.
Kompromi menjadi salah satu celah untuk iblis masuk. Hawa jatuh karena dia kompromi dan memberi iblis kesempatan berdialog dengannya. Seandainya dia langsung mematahkan segala percakapan iblis, maka ia pasti tidak akan jatuh dan terjerat dalam tipu daya iblis.

Pada umumnya orang jatuh dalam kompromi karena takut mengalami kesulitan. Contohnya, ada orang yang pada dasarnya tidak mau korupsi, tetapi karena seluruh rekan kerjanya sudah melakukan itu, dan ia takut di singkirkan dan dianggap tidak setia kawan, akhirnya diapun melakukan hal yang sama.

Saudaraku, saat ini saya sedang dalam pergumulan dalam keluarga besar saya. Keluarga besar kami dalam acara tertentu mempunyai tata cara dan kebiasaan-kebiasaan yang saya nilai bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan, oleh sebab itu saya mengambil sikap tegas tidak mau kompromi dan menolak hal itu. Akibatnya saya di kucilkan dari keluarga, bahkan dalam berbagai kegiatan saya dianggap tidak ada. Tapi tidak mengapa, saya mengasihi mereka tapi saya lebih mengasihi Tuhan. Saya berharap dan berdoa semoga suatu saat Tuhan membuka mata rohani mereka untuk menerima kebenaran firman Tuhan yang murni.

Tuhan Yesus pernah di cobai oleh iblis sebanyak tiga kali, namun Tuhan menyadari akan siasat dan tipu daya iblis dan langsung bertindak tegas dengan berkata :”enyahlah, iblis” (Matius 4:10). Akhirnya iblis mundur dan tidak berani lagi mendekat pada-Nya.

Saudaraku, jemaat Tiatira adalah jemaat yang penuh kasih, iman, jemaat yang rajin melayani bahkan dikatakan jemaat yang tekun (Wahyu 2:18-19). Namun Tuhan mencela mereka karena mereka kompromi dan membiarkan seorang wanita yang mengaku seorang nabiah dan disebut juga wanita Izebel mengajarkan ajaran sesat di tengah-tengah jemaat Tuhan.

Kompromi juga bisa terjadi karena sikap yang ragu-ragu apakah itu benar atau salah. Orang yang sudah dapat mengetahui dengan pasti mana yang benar dan mana yang salah akan dapat bertindak dengan tegas. Itu artinya kompromi adalah suatu sikap ketidak dewasaan dalam iman. Tuhan ingin umatnya menjadi umat yang dewasa dan bisa bertindak tegas, bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, terlebih lagi bisa memutuskan sendiri apa yang benar (Lukas 12:57).

2. Emosi/Amarah.
Amarah dapat membuat orang kehilangan kendali atas dirinya. Setiap manusia mempunyai rasa amarah. Secara matematika amarah berbanding lurus dengan harga diri. Semakin tinggi harga diri seseorang maka semakin tinggi pula peluangnya untuk marah. Namun sebaliknya, amarah berbanding terbalik dengan kasih. Semakin tinggi amarah maka kasih akan semakin menipis. Iblis tahu senjata yang paling gampang untuk menjatuhkan manusia dan menghilangkan kasih adalah melalui amarah. Suami-Istri bisa bercerai pasti penyebab utamanya adalah amarah. Amarah sering di manfaatkan iblis untuk menjatuhkan kita. Oleh sebab itu amarah perlu di padamkan.

Efesus 4:26-27 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Amarah hanya bisa dipadamkan oleh yang namanya kerendahan hati. Orang yang rendah hati tidak akan gampang menjadi marah. Namun sebaliknya, orang yang sombong akan sangat gampang sekali menjadi marah. Kalau boleh saya jabarkan, secara matematika kerendahan hati berbanding lurus dengan kasih dan berbanding terbalik dengan amarah. Artinya, semakin besar sikap rendah hati maka semakin besar pula rasa kasih yang muncul namun semakin kecil peluang amarah untuk muncul.

3. Dosa Masa Lalu.
Iblis sering menggunakan dosa masa lalu untuk membuat anak-anak Tuhan tidak bertumbuh dalam kerohanian. Iblis sering mendakwa kita dengan dosa masa lalu yang pernah kita perbuat.

Rasul Paulus adalah orang yang punya masa lalu yang kelam. Dia menyiksa dan membunuh umat Tuhan. Dia tahu itu adalah dosa besar, namun satu hal yang dia sadari bahwa Tuhan Yesus sudah mengampuni dosanya di kayu salib, dan dia tidak mau iblis menggunakan masa lalunya untuk menghambat pelayanannya. Itulah sebabnya dia berkata :

Filipi 3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Paulus menyadari bahwa Tuhan Yesus telah melupakan dosa masalalunya, oleh sebab itu untuk apa lagi dia mengingat-ngingatnya? Bukankah itu bisa menghalangi pertumbuhan kerohaniannya? Kebih baik fokus kedepan, yaitu mengerjakan visi Tuhan dalam hidupnya.

Kita semua pernah melakukan dosa, namun sejak kita bertobat dan menerima Tuhan Yesus, Tuhan sudah tidak ingat lagi akan dosa kita. Oleh sebab itu kita pun tidak perlu mengingatnya lagi. Fokuskan hidup kita pada panggilan keselamatan yang dari Tuhan.

Mazmur 130:3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?

4. Kekuatiran Masa Depan.
Iblis juga sering menggunakan masa depan untuk menakut-nakuti manusia. Gambaran masa depan yang suram adalah senjata yang paling ampuh iblis untuk membuat manusia kuatir. Karena kekuatirannya membuat manusia jatuh dalam dosa tenung/ramal. Manusia mencari tukang ramal untuk mengetahui masa depannya. Dia tidak tahu bahwa dia telah masuk dalam tipu daya dan dusta iblis.

Zakharia 10:2 Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.

Saudaraku, itulah empat celah yang umum digunakan oleh iblis untuk masuk dan menguasai manusia, oleh sebab itu mari kita berjaga-jaga senantiasa dan jangan memberi kesempatan kepada iblis untuk masuk dan menguasai kita.

I Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

--

Mengasihi Diri Sendiri

Matius 22:37-39 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Suatu ketika saat Tuhan Yesus mengajar, seorang ahli Taurat bertanya untuk mencobai Dia: "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”. Lalu Yesus menjawab "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Hukum ini terkenal dengan hukum kasih. Secara garis besar ada dua kasih yang diterangkan yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama manusia. Namun, kalau kita baca dengan teliti, sebenarnya ada tiga yaitu: mengasihi Tuhan, mengasihi sesama dan mengasihi diri sendiri. Orang yang mengasihi Tuhan sudah pasti mengasihi sesama, namun belum tentu mengasihi dirinya sendiri. Ada orang yang sibuk luar biasa melayani Tuhan sampai sering lupa makan. Apakah dia mengasihi Tuhan? Saya yakin ya, karena pada umumnya orang yang melayani Tuhan adalah karena mengasihi Tuhan. Apakah dia mengasihi dirinya? Nah, ini dia yang diragukan….

Ada pula orang yang taat beribadah dan ikut melayani Tuhan namun pada saat mengendarai sepeda motor dia jarang pakai helm. Bagaimana ini? Apakah dia mengasihi Tuhan? Mungkin ya, tapi orang ini tidak mengasihani dirinya karena membiarkan dirinya dalam bahaya.

Saudaraku, kita terkadang lupa pada diri sendiri. Kita terkadang lupa bahwa kita juga harus mengasihi dan menjaga diri kita. Yang saya maksud dengan merawat dan menjaga adalah bukan untuk memuaskan keinginannya. Melainkan kita merawat dan menjaganya kita untuk Tuhan dan untuk diri kita sendiri.

Maaf bagi yang merokok! Orang yang merokok membuktikan kalau dia tidak sayang pada Tubuhnya. Pemerintah saja jelas-jelas menyatakan kalau itu berbahaya dan merusak tubuh. Apakah Tuhan mengijinkan hal itu dilakukan? Saya yakin tidak!

I Korintus 6:19-20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Tuhan ingin agar kita memuliakan Tuhan dengan tubuh kita bukan malah merusaknya. Kalau kita ingin Roh Kudus tinggal dan berdiam di dalam hidup kita, maka tubuh kita harus kudus. Roh Kudus itu amat lembut, bahkan di Alkitab di gambarkan seperti burung merpati. Burung merpati itu suka terhadap suasana yang nyaman. Bila ada sesuatu hal yang membuat dia tidak nyaman, maka ia akan terbang. Sama halnya dengan Roh Kudus, Ia hanya merasa nyaman berdiam di tempat yang bersih. Dia tidak mau tinggal di tempat yang kotor. Oleh sebab itu jangan kotori tubuh kita dengan asap dan racun atau dengan hal-hal yang nazis lainnya.

Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Dari ayat ini Tuhan meminta agar kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang kudus. Oleh sebab itu, kasihanilah diri kita sendiri dengan merawatnya untuk Tuhan. Karena itulah ibadah yang sejati dan persembahan yang berkenan bagi-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

--

Antara Janji Berkat dan Perintah Tuhan

Mazmur 119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Dalam Alkitab, kita bisa melihat dan membaca banyak sekali berkat yang Tuhan janjikan kepada kita umatnya. Ada janji kemakmuran, janji kemenangan, janji penghiburan, janji umur panjang, janji kesehatan, dan banyak janji-janji indah lainnya yang tidak mungkin kita tulis disini. Janji-janji yang begitu indah membuat kita terlena dan senantiasa meng”claim” janji itu. Memang tidak salah kita meng”claim”, namun satu hal, kita tidak boleh lupa bahwa Tuhan bukan saja memberikan janji. Tuhan juga memberikan perintah yang harus senantiasa kita taati.
Disinilah sering terjadi ketidakseimbangan. Seringkali orang hanya mau janji Tuhan, tapi ogah-ogahan mentaati perintah Tuhan. Meng”claim” janji Tuhan dan melakukan perintah Tuhan seharusnya dilakukan dengan seimbang. Segala janji berkat akan Tuhan berikan jika kita taat pada perintah Tuhan. Kita perhatikan ayat di bawah.

Ulangan 28:1-2 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan hanya akan memberi berkat ketika kita taat pada perintah-perintah-Nya. Namun disayangkan, sering orang lupa akan hal ini, yang diingat hanya janji-janji berkat saja, itulah sebabnya ketika janji itu tidak di genapi dalam kehidupannya dia mulai komplein, dia bertanya,”Tuhan, mana janji-Mu? Engkau mengatakan bahwa Engkau akan memberkati kami! Buktinya mana? Kenapa aku harus mengalami kesusahan ini? Mana penyertaan-Mu? Kenapa usahaku bangkrut?”. Dia lupa untuk koreksi diri apakah sudah hidup sesuai dengan perintah Tuhan, tidak menyadari bahwa selama menjalankan usahanya dia melakukan sama dengan cara-cara dunia, tipu menipu, sikut menyikut.

Atau, mungkin melakukan usaha dengan jujur, namun tidak pernah menyertakan Tuhan dalam perencanaan usahanya. Usaha di rencanakan sendiri, kemudian meminta bahkan memerintahkan Tuhan untuk memberkati rencana yang sudah dibuatnya itu. Dia lupa bahwa Tuhan menginginkan agar DIA senantiasa diikutkan dalam setiap perencanaan kita. Perhatikan ayat dibawah :

Yakobus 4:13-15 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Tuhan tahu bahwa kita mempunyai pengetahuan yang terbatas. Itulah sebabnya Tuhan ingin agar kita menyertakan DIA dalam setiap perencanaan kita. Manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada hari esok. Hanya Tuhanlah yang tahu. Oleh sebab itu, merencanakan sesuatu tanpa Tuhan adalah sebuah kesombongan. Dan Tuhan membenci segala bentuk kesombongan.

Raja Daud, adalah seorang raja yang besar. Namun dia adalah orang yang rendah hati dan orang yang bukan hanya mau janji Tuhan saja. Tapi dia juga sangat menyenangi perintah Tuhan. Kita dapat melihatnya di Mazmur 119:15-16 “Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu. Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.” Itulah sebabnya Tuhan sangat menyayangi raja Daud dan menjadikannya raja yang besar. Bahkan Tuhan berjanji mengokohkan tahta Daud selama-lamanya, dan janji itu di genapi Tuhan di dalam Yesus Kristus yang secara jasmani adalah keturunan Daud.

Oleh sebab itu, betapa pentingnya kita mengingat bahwa janji dan perintah Tuhan adalah sejalan dan seimbang. Jika kita mau setiap janji Tuhan di genapi maka kitapun harus mau dan berusaha hidup dalam kehendak Tuhan. Jangan hanya mengharapkan berkat Tuhan saja tapi tidak mau hidup dalam kehendak Tuhan. Percayalah, pasti akan kecewa.

Apa itu perintah-perintah Tuhan?
Semua perintah-perintah Tuhan ada dalam Alkitab. Jangan melakukan perintah Tuhan setengah-setengah. Banyak orang hanya mengakui perjanjian baru saja, perjanjian lama tidak. Alasannya karena Yesus sudah menyempurnakannya dalam perjanjian baru. Benar, tetapi bukan berarti menghilangkan semua perintah yang ada dalam perjanjian lama.

Matius 5:17-19 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Ayat diatas dikatakan sendiri oleh Tuhan Yesus. Contoh nyata yang sering di tiadakan orang adalah “Persepuluhan”. Banyak orang tidak mau memberi persepuluhan dengan alasan itu hanya berlaku pada perjanjian lama. Kata siapa? Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa dia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat dan kitab para nabi.

Saudaraku, janji berkat dan perintah Tuhan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisah. Jika kita mau mendapat berkat Tuhan, maka kitapun harus melakukan perintah Tuhan. Bahkan Tuhan meminta agar kita melakukan dulu kehendaknya, maka semua berkat-berkat-NYA akan tercurah dan apa yang kita kerjakan pasti berhasil.

Mazmur 1:1-3 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

--

Benih yang jatuh di atas tanah yang baik.

Matius 13:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

Ini adalah lanjutan dari kisah menabur benih yang sudah kita bahas terdahulu. Kali ini kita membahas benih yang jatuh ditanah yang baik. Benih yang di jatuh di tanah yang baik akan mengalami pertumbuhan yang baik pula, bahkan lebih dari pada itu, ia kan berbuah tiga puluh kali lipat, enampuluh kali lipat dan seratus kali lipat.
Pengertian dari ayat pembuka diatas di jelaskan pada Matius 13:23, yaitu: Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

Tanah tersebut bukanlah langsung begitu saja menjadi baik. Tentu ada proses-proses yang dilakukan agar tanah itu menjadi baik, yaitu :

1. Proses Penjagaan.
Tanah yang baik, yang tidak ada semak duri dan bebatuan di atasnya pasti karena ada penjagaan. Dengan adanya penjagaan menunjukkan bahwa ada yang memiliki kuasa sehingga tanah itu terpelihara dan tetap menjadi tanah yang baik.

Demikian juga halnya dengan hati kita, bila kita menyerahkan hati kita pada Tuhan, maka kita harus menjaganya pula agar hati kita tidak di penuhi oleh hal-hal yang tidak berkenan bagi Tuhan. Kita harus menyaring segala yang masuk kedalamnya. Jangan biarkan hal-hal yang tidak rohani tertabur dan tumbuh, segera singkirkan sebelum berkembang dan akhirnya menguasai hati kita. Namun sebaliknya, Benih-benih Rohani yang tumbuh didalamnya harus di jaga dan di rawat. Sehingga benih itu tumbuh, berakar, berkembang dan akhirnya berbuah.

Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

2. Proses garap kerja.
Agar tanah menjadi baik, tidak cukup hanya di jaga saja. Juga harus di olah dan di garap kerjakan. Pada dasarnya setiap tanah pasti memiliki batu-batu dan semak duri. Untuk itulah di butuhkan pengolahan. Segala batu-batu disingkirkan, segala akar-akar semak duri dicabut dan dibuang. Demikian juga halnya dengan hati kita, segala kekerasan hati harus di singkirkan, juga segala akar semak duri yaitu hal-hal yang tidak rohani harus di cabut, termasuk yang namanya akar kepahitan. Proses pengolahan dilakukan oleh mata bajak. Dan ketajaman mata Mata bajak menunjuk kepada ketajaman firman Tuhan. Firman Tuhanlah yang bisa memproses hati kita agar menjadi tanah yang baik. Dengan sering kita membaca dan mendengarkan firman Tuhan maka hal itu akan membuat hati kita menjadi lembut dan siap ditaburi oleh benih-benih Illahi.

Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Intinya, tanah yang baik adalah gambaran dari kehidupan yang hanya menyediakan hatinya untuk hal-hal rohani sehingga benih-benih Illahi yaitu firman Tuhan tumbuh, berakar, berkembang dan berbuah.

Orang yang sudah di garap kerjakan oleh firman Tuhan akan mudah mengerti dan melakukan firman Tuhan. Oleh sebab itu betapa pentingnya menjaga hati. Mari berikan seluruh hati kita kepada Tuhan dan biarkan firman Tuhan menggarap kerjakan hati kita sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran firman Tuhan dan berbuah tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat bahkan seratus kali lipat. Tuhan Yesus memberkati

--

Benih yang jatuh di tengah semak duri.

Matius 13:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.

Ini adalah lanjutan dari topik seorang penabur yang menaburkan benih yang telah dibahas pada artikel yang terdahulu yaitu benih yang jatuh dipinggir jalan dan benih yang jatuh di tanah berbatu-batu yang sedikit tanahnya. Kali ini kita membahas tentang Benih yang jatuh di tengah semak duri dan mudah-mudahan pada artikel selanjutnya kita membahas benih yang jatuh di tanah yang baik.

Arti dari Matius 13:7 diatas dijelaskan pada Matius 13:22, yaitu : Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Jelas sekali, benih itu tidak akan berbuah karena benih itu tumbuh dalam himpitan. Himpitan semak duri membuat benih itu mati. Bagaimana mungkin berbuah?
Ada bebarapa pengertian dari semak duri, yaitu :
1. Tipu daya kekuatiran hidup (Matius 13:22).
2. Tipu daya kekayaan (Matius 13:22).
3. Tipu daya kenikmatan hidup (Lukas 8:14).
Ini semua adalah perkara-perkara keinginan daging.
Mengapa orang jatuh dalam kekuatiran? Karena takut keinginan daging tidak terpenuhi, artinya menginginkan daging merasa nyaman. Kenapa orang jatuh dalam tipu daya kekayaan? Karena ingin menikmati keinginan daging, ingin menyenangkan daging. Kenapa orang jatuh dalam tipu daya kenikmatan hidup? Sama dengan tipu daya kekayaan, yaitu untuk menyenangkan daging.
Artinya, kehidupan yang masih menyediakan hati untuk perkara-perkara daging.

I Tim 6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

Mengapa benih firman tidak berbuah bahkan menjadi mati?
Karena benih tidak memiliki tempat untuk berkembang. Semua dirampas oleh semak duri. Kekuatiran mematahkan iman, kekayaan mendatangkan ketamakan dan kesombongan, kenikmatan hidup membuat menjebak kita dalam Lumpur dosa.

Mengapa pula semak duri bisa tumbuh?

1. Karena tanah tidak di jaga dan tidak di garap kerjakan.
Suatu tanah yang tidak ada penjaga dan penggarapnya, maka tanah itu akan menumbuhkan apa saja. Semua jenis tumbuhan bisa tumbuh di atasnya, tidak tahu siapa yang menaburnya. Namun kebanyakan benih-benih semak duri dibawa oleh burung. Kemudian jatuh di tempat itu dan menumbuhkan semak duri. Semak duri tanpa di olah dan dirawat dapat tumbuh dengan subur. Bahkan semakin lama semakin lebat. Demikian juga hal-hal yang tidak baik sama seperti semak duri, tidak tahu siapa yang menaburkan benihnya, namun dapat tumbuh dengan subur walau tidak ada yang mengerjakannya.

Kehidupan semak duri adalah gambaran hati yang tidak dijaga. Orang seperti ini membuka dirinya seluas-luasnya atas apa saja baik dalam hal rohani maupun hal yang tidak rohani.
Namun sayang pada kenyataannya justru hal-hal yang tidak rohani yang bertumbuh pesat dan menghimpit hingga mematikan hal-hal yang rohani.

Tanah jenis ini menunjukkan kehidupan orang yang tidak menjaga hatinya. Tanah hati kita harus dijaga agar hal-hal yang tidak rohani tidak tumbuh diatasnya.

Yak 1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Oleh sebab itu betapa perlunya kita menjaga hati. Di tanah yang bagaimanapun, bibit semak duri pasti akan selalu tertabur. Kita tidak bisa 24 jam nonstop mencegah burung-burung (Iblis) untuk tidak menaburkan benih itu. Namun satu hal, kita bisa menjaga agar benih itu tidak sampai tumbuh dan berkembang di tanah hati kita, apa lagi sampai berakar. Apabila benih yang jahat itu mulai tumbuh kita harus segera mencabutnya. Kemudian, tanah hati kita harus di garap kerjakan oleh Firman Tuhan. Kita bisa aktip dalam ibadah-ibadah, dalam kelompok-kelompok sel atau dala persekutuan lainnya. Lebih baik lagi kalau di tempat kita ada ibadah pengajaran firman Tuhan.

Saudaraku, tanah hati yang di tumbuhi oleh semak duri akhirnya adalah pembakaran.

Ibrani 6 : 8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Oleh sebab itu marilah kita menjaga hati kita dan membiarkannya di garap kerjakan oleh firman Tuhan sehingga kita beroleh kehidupan yang kekal. Tuhan Yesus memberkati.

--

Benih yang jatuh di tanah yang berbatu-batu

Matius 13:5-6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

Alkitab menceritakan bahwa sewaktu seorang penabur menaburkan benihnya, sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, pada saat tumbuh tidak dapat berkembang karena tidak mempunyai akar sehingga pada saat matahari terbit tunas itupun layu dan mati.

Arti dari perumpamaan ini dijelaskan pada Matius 13:20-21 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.
Dari ayat pembuka diatas ada dua hal yang perlu kita perhatikan. Pertama, tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya dan kedua adalah matahari terbit.

Kita ketahui bersama bahwa tanah adalah gambaran dari hati, tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya adalah gambaran dari orang yang masih memiliki kekerasan hati dan hanya memberikan sedikit hatinya untuk menerima kebenaran firman Tuhan dan Matahari terbit adalah gambaran dari pencobaan atau aniaya.

Orang yang masih memiliki kekerasan hati dan yang hanya memberikan sedikit hatinya akan membuat benih firman Tuhan tidak bisa berakar, jikalaupun tumbuh maka tidak akan bertahan lama karena pada saat matahari terbit, itulah pencobaan dan aniaya, maka firman itu hilang begitu saja, tidak ingat sama sekali bahkan akan menjadi murtad.

Agar firman Tuhan bisa bertumbuh dan berkarya dalam hidup kita, maka ia harus tumbuh dan berakar. Mengapa harus berakar?

Ada dua fungsi akar yaitu :
1. Sebagai penyerap air dan sari-sari makanan.
Air yang tersebar pada seluruh tubuh pohon di serap melalui akar kemudian di sebarkan ke seluruh tubuh. Pohon akan menjadi kering kalau tidak ada penyerapan air. Semakin merambat akarnya, maka pohon akan semakin banyak menyerap air. Semakin banyak menyerap air, maka pohon akan semakin tahan menghadapi terpaan panas matahari. Dia tidak menjadi gampang layu. Bahkan melalui air, sari-sari makanan di distribusikan keseluruh tubuh untuk mengganti sel-sel yang rusak.
Jadi tanpa air, pohon akan menjadi kering dan sari-sari makanan tidak dapat di sebarkan keseluruh tubuh.

Dalam Yohanes 7:39, air berbicara tentang Roh Kudus. Bila firman itu berakar di hati kita, maka Roh Kudus akan tinggal dan berdiam di dalam hati kita. Sari-sari makanan berbicara tentang firman Tuhan. Orang yang tidak pernah membaca firman Tuhan tidak mungkin akan di penuhi oleh Roh Kudus dan oleh Roh Kudus pula maka firman Tuhan akan bekerja sempurna di seluruh hidup kita.

Fungsi dari Roh Kudus adalah menghibur, mengingatkan dan mengajar (Yohanes 14:26), serta memberikan kuasa/kekuatan (Kisah Para Rasul 1:8). Bila kita di penuhi oleh roh kudus, ketika pencobaan datang, kita akan mendapat penghiburan dan kekuatan. Bahkan Roh Kudus senantiasa mengingatkan kita akan firman-firman Tuhan yang pernah kita dengar sehingga kita semakin di teguhkan untuk berdiri kokoh.

2. Sebagai penopang untuk dapat berdiri kokoh.
Sebatang pohon dapat berdiri kokoh di karenakan akarnya yang jauh merambat ke perut bumi. Tanpa akar yang kokoh maka sebatang pohon tidak akan dapat bertahan menghadapi terpaan badai.

Roma 11:18 janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.

Demikian pula ke kristenan yang firman Tuhan tidak berakar di dalam hidupnya akan sama seperti pohon yang tidak berakar, pada saat datang badai, maka hidupnya akan sangat mudah jatuh/tumbang. Oleh sebab itu agar kerohanian kita kuat maka firman Tuhan yang sudah di taburkan di hati kita harus tumbuh dan berakar, bahkan akarnya harus merambat sampai dalam.

Kesimpulannya, Kehidupan yang seperti benih yang jatuh di tanah berbatu-batu adalah :
1. Kehidupan yang masih memiliki kekerasan hati dan hanya memberikan sebahagian hatinya untukTuhan.
2. Kehidupan yang akan gampang sekali mengalami kekeringan.
3. Kehidupan yang akan gampang sekali jatuh dan menjauh dari Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati. Amin

--

Kehidupan yang berada dalam suasana Pinggir Jalan

Matius 13:4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

Kisah ini menceritakan bahwa ada seorang penabur yang menaburkan benih. Namun sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan dan di makan sampai habis oleh burung-burung. Benih yang di tabur adalah gambaran dari firman Tuhan yang di beritakan, Penabur adalah gambaran dari hamba Tuhan yang menaburkan benih firman Tuhan, tanah adalah gambaran dari hati setiap orang yang menerima taburan benih firman itu, dan burung adalah gambaran dari iblis yang senantiasa berusaha mencuri firman yang di taburkan.
Arti dari ayat diatas di jelaskan pada Matius 13:19 yaitu : ”Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan”.

Kisah ini menjelaskan bahwa iblis tidak tinggal diam, iblis senantiasa bekerja, berusaha mencuri setiap firman Tuhan yang ditaburkan. Bahkan terkadang dia mengganti benih itu menjadi benih yang lain, yaitu benih ilalang (Matius 13:25). Apa tujuannya? Tujuannya jelas! Iblis tidak ingin firman Tuhan tinggal dan bertumbuh di hati manusia. Iblis tidak ingin anak-anak Tuhan hidup dalam kebenaran firman Tuhan, tidak ingin manusia hidup dalam rencana Tuhan, yang dia inginkan adalah manusia hidup dalam rencana jahatnya. Iblis ingin manusia hidup dalam kenajisan tidak mengalami penyucian. Itulah sebabnya dia senantiasa berusaha mencuri benih firman Tuhan agar tidak terjadi penyucian.

Dalam efesus 5:26 dikatakan bahwa fungsi firman Tuhan adalah untuk menyucikan dan menguduskan. Iblis tahu benar akan hal itu, itulah sebabnya dia berusaha mencuri setiap firman Tuhan yang di taburkan agar tidak terjadi pengudusan. Tanpa kekudusan kita tidak akan bisa melihat Tuhan (Matius 5:8), tanpa kekudusan maka kita tidak akan bisa masuk kedalam surga.

Namun satu hal, tidak semua benih yang ditabur bisa di curi begitu saja oleh iblis. Iblis hanya bisa mencuri benih yang di tabur di pinggir jalan. Tanah di pinggir jalan adalah tanah yang tidak memiliki penguasa, tanah yang tidak di kuasai oleh siapapun, dengan kata lain tanah yang tidak memiliki penjagaan. Tanah seperti itu akan dengan sangat mudah dimasuki oleh siapapun. Karena tidak ada yang berjaga-jaga. Ada dua jenis tanah yang tidak hidup dalam penjagaan yaitu:

1. Kehidupan yang tidak menjaga hati.
Amsal 4:23: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”.

Sebelum mendengarkan firman Tuhan, hati harus di persiapkan dan di jaga. Jangan biarkan masalah-masalah lain menguasai kita. Ada orang yang datang beribadah tetapi hati dan pikirannya tidak disitu. Dia sedang memikirkan hal-hal lain artinya hanya tubuhnya saja yang beribadah. Makanya ketika firman Tuhan disampaikan, firman itu berlalu begitu saja tidak ada yang tinggal sedikitpun.

2. Kehidupan yang tidak berada dalam penggembalaan.
Tahukah saudara bahwa doa seorang gembala itu sangat dahsyat? Dalam kita Yehezkiel dicatat bahwa mereka adalah orang-orang yang berjaga-jaga atas jiwa kita. Kita butuh doa gembala (hamba Tuhan) untuk menopang kita. Saya sangat bersyukur punya seorang gembala yang senantiasa berdoa buat jemaat yang di percayakan Tuhan di bawah penggembalaannya. Dialah Ibu Pdt. Rulhana Tanzil. Seorang ibu yang sudah banyak mencucurkan air mata buat kemajuan rohani anak-anak Tuhan.

Inti pada point ini adalah bahwa kita harus mempunyai penggembalaan yang menetap. Jangan berpindah-pindah dan jangan hidup diluar penggembalaan karena kita butuh doa gembala, itulah hamba-hamba Tuhan yang Tuhan percayakan untuk berjaga-jaga atas jiwa kita.

I Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Sekali lagi, sadarlah dan berjaga-jagalah. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan. Jangan biarkan iblis mengambil kesempatan dan membuat kita tidak bertumbuh dalam firman Tuhan dan hiduplah dalam pengembalaan. Tuhan Yesus memberkati.

--

Berdiri tegap dan berikat pinggangkan kebenaran


Efesus 6:13-17 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,

Dalam artikel terdahulu kita sudah membahas trik tipu daya iblis dan celah-celah dalam kehidupan manusia yang dimanfaatkan iblis untuk menguasai dan mengikat manusia. Dari ayat diatas kita melihat bahwa Tuhan meminta kita untuk mengambil perlengkapan senjata Allah. Benar sekali, karena kita tidak dapat melawan iblis dengan kekuatan kita sendiri. Kita bisa melawan iblis hanya dengan perlengkapan senjata Allah. Tanpa pertolongan Tuhan kita akan menjadi bulan-bulanan iblis.
Yakobus 4:7 Serahkanlah dirimu kepada Allah, tetapi lawanlah Iblis, maka Iblis itu akan lari kelak daripadamu.(Alkitab LAI terjemahan lama).

Ayat ini menjelaskan bahwa sebelum kita melawan iblis kita harus terlebih dahulu menyerahkan diri kita kepada Allah. Artinya kita harus hidup didalam ketetapan dan kebenaran Tuhan. Maka iblis tidak akan berkuasa atas kita, malah sebaliknya ia akan lari dari kita. Genaplah firman Tuhan yang tertulis dalam Roma 8:31b “Jika Allah dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Tidak ada!!!).

Saudaraku, dari Efesus 6:14-17 diatas kita menemukan enam perlengkapan senjata Allah yaitu :
1. Ikat pinggang kebenaran.
2. Baju jirah keadilan.
3. Kasut kerelaan memberitakan injil.
4. Perisai iman.
5. Ketopong keselamatan.
6. Pedang Roh.
Lima diantara perlengkapan senjata itu adalah untuk perlindungan/pertahanan, hanya satu yang di gunakan untuk menyerang yaitu pedang Roh. Ini menunjukkan betapa pentingnya pertahanan. Pertahanan yang kokoh dan menyeluruh membuat kita dapat bertahan menghadapi serangan lawan.

Namun sebelum kita memakai perlengkapan itu, ada satu syarat yang Tuhan minta, yaitu “berdirilah tegap” (Efesus 6:14a). Tuhan tidak ingin kita menjadi orang yang loyo, patah semangat dan kalah sebelum berperang.

Sikap berdiri tegap menunjukkan bahwa kita telah siap dan terlatih untuk bertempur. Sikap berdiri tegap juga menunjukkan bahwa kita tidak takut menghadapi apapun yang akan menjadi lawan kita. Namun sebaliknya, sikap yang loyo dan patah semangat menunjukkan bahwa kita “takut” dan tidak siap untuk bertempur. Semua perlengkapan senjata itu tidak akan berguna kalau kita tidak siap untuk bertempur. Orang yang tidak siap bertempur jangan maju, karena hanya akan menuai kekalahan.

Berdiri tegap juga menunjukkan sikap siap siaga dan berjaga-jaga atas segala kemungkinan serangan musuh. Sehingga ketika ada serangan tiba-tiba kita sudah siap untuk menghadapinya. Dalam pertempuran, secanggih apapun senjata kita tidak akan berguna kalau kita tidak siap siaga dalam menghadapi serangan musuh yang tiba-tiba.

I Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Saudaraku, berikut ini adalah pembahasan kita mengenai enam perlengkapan senjata Allah diatas.

1. Berikat pinggangkan kebenaran (Efesus 6:14)
Untuk mengerti hal ini saya tidak berusaha mengartikannya sesuai dengan pemikiran saya, melainkan mengartikannya sesuai dengan firman Tuhan. Untuk itu mari kita perhatikan ayat di bawah.

Yesaya 11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

Berdasarkan ayat ini kita melihat bahwa berikat pinggangkan kebenaran artinya kita senantiasa hidup dan setia dalam kebenaran. Sama seperti ikat pingang yang tetap terikat demikian pula kebenaran tetap terikat dalam hidup kita. Dalam Yohannes 17:17 di katakan bahwa firman Tuhan adalah kebenaran. Jadi berikat pinggangkan kebenaran sama dengan kita hidup dan setia dalam melakukan firman Tuhan.

Saudaraku, kita harus senantiasa hidup dalam kebenaran firman Tuhan agar iblis tidak punya celah untuk dapat masuk dan menguasai kita, dan tidak mempunyai sesuatu yang dapat dipakai untuk mendakwa kita dimasa yang akan datang. Ada satu trik licik iblis. Ia senantiasa merekam dan mengingat setiap yang kita kerjakan. Hati-hatilah, jika saat ini kita mengerjakan suatu hal yang tidak benar dan bertentangan dengan firman Tuhan, maka suatu saat ia akan mengingatkan dan mendakwa kita akan hal itu, akibatnya bisa menghambat pertumbuhan kerohanian kita. Ia berkata “Hei, kamu pernah melakukan dosa ini..dosa itu…kamu tidak pantas melayani, tidak ada gunanya kamu bertobat. Dosamu terlalu besar, Tuhan tidak akan mengampuni dosamu.”

Oleh sebab itu, betapa pentingnya ikat pinggang kebenaran, karena hal ini adalah salah satu alat pertahanan kita yang berguna menutup celah bagi iblis agar tidak masuk dan menjatuhkan kita melalui dakwaan-dakwaan kesalahan masalalu dan biarlah kita senantiasa mengenakannya pada pinggang kita. Tuhan Yesus memberkati.

--

Baju zirah keadilan

Efesus 6:14-15 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;


Setelah kita membahas perlengkapan senjata Allah tentang “ikat pinggang kebenaran” pada artikel yang lalu maka sekarang kita membahas “Bajuzirah keadilan”.

Bajuzirah adalah suatu perlengkapan perang yang berfungsi melindungi tubuh (perut sampai dada) dari senjata musuh, baik tubuh bagian depan maupun bagian belakang. Mengapa tubuh tersebut harus dilindungi? Karena dalam tubuh tersebut ada organ vital manusia yaitu hati/jantung. Selain perlindungan atas senjata musuh, bajuzirah juga sangat membantu keamanan pemakainya saat ada serangan musuh yang bersifat tidak di duga-duga.

Dalam peperangan rohani, umat Tuhan juga harus mengenakan bajuzirah, tetapi bukan bajuzirah secara jasmani, yang terbuat dari logam. Bajuzirah yang dikenakan adalah bajuzirah keadilan (Breastplate of Righteousness). Keadilan yang dimaksud disini adalah keadilan yang mengandung kebenaran, kebenaran firman Tuhan. Keadilan menurut dunia dan keadilan menurut firman Tuhan tidak sama. Di dalam alkitab di kisahkan ada seorang ibu janda miskin memberikan persembahan hanya 2 peser di bait suci, sementara itu orang-orang kaya memberikan banyak. Kalau kita tilik dari keadilan dunia maka siorang kayalah yang menyumbang paling banyak.Tetapi Tuhan Yesus menyatakan bahwa si janda miskinlah yang memberikan paling banyak karena dia memberikan seluruh yang ada padanya. Itulah keadilan yang mengandung kebenaran.

Saudaraku, seperti yang saya nyatakan diatas bahwa bajuzirah bertujuan melindungi jantung/hati. Jantung/hati adalah organ tubuh penting yang menyangkut hidup-mati manusia. Demikian pula bajuzirah keadilan (Righteousness) juga berfungsi melindungi/menjaga hati. Mengapa hati harus dilindungi/dijaga? Karena mati-hidup manusia rohani kita tergantung hati.

Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Markus 7:21-22 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.


Sadar atau tidak sadar sebenarnya hati kita senantiasa menjadi sasaran senjata iblis. Senjata yang dipakai iblis untuk menyerang hati manusia adalah keserakahan, kesombongan, iri hati, hawa nafsu, kebebalan dll. Semua senjata iblis itu dapat ditahan oleh baju zirah keadilan. Sekali lagi, yang saya maksud keadilan disini adalah keadilan yang mengandung kebenaran.


Saudaraku, hati yang terbuka yang tidak memiliki pelindung akan menjadi bulan-bulanan senjata iblis. Jangan heran kalau di dunia ini kita menemukan ada orang yang serakah, orang yang sombong, iri hati dan dengki dan lain sebagainya, itu karena mereka tidak memakai bajuzirah keadilan untuk menjaga dan melindungi hati mereka.

Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang mengenakan baju zirah keadilan (Orang yang menjaga hatinya dengan keadilan).

Tidak akan berpikir hanya untuk kepentingannya sendiri, melainkan berpikir untuk kepentingan semua orang. (Filipi 2:2-4)
Tidak sombong, tidak menganggap dirinya lebih hebat dari orang lain. Yesus adalah Putra Allah yang maha tinggi. Namun dia rela melepaskan semua kemulianNya dan turun ke dunia untuk menjadi sama dengan manusia bahkan menjadi hamba.
Tidak iri hati, iri hati timbul karena tidak bisa menerima kalau orang lain lebih baik dari dirinya.
Tidak serakah, orang serakah adalah orang yang hanya mencari keuntungan sendiri.
Dsb.
Saudaraku, hati harus senantiasa di kenakan baju zirah keadilan. Jangan sampai musuh merebut dan menguasainya. Bila itu terjadi maka kita akan benar-benar berada dibawah kendalinya. Saya ingat, sebelum saya dapat menikah dengan istri, saya harus terlebih dahulu merebut hati calon mertua saya, jadinya pernikahan saya dengan istri tidak terlampau rumit.

Hati adalah pusat segala aktivitas manusia. Apa yang diperbuat manusia tidak muncul begitu saja. Pertama sekali muncul di hati, kemudian hati bekerja sama dengan otak. Dan otak memerintahkan bagian-bagian tubuh untuk mengerjakannya. Itulah sebabnya, orang berbuat kejahatan bukan terjadi begitu saja. Kejahatan pertama sekali muncul di dalam hatinya, kemudian melalui otak hati memerintahkan anggota-anggota tubuh untuk melakukan kejahatan yang sudah dirancangkan dalam hati. Akhirnya kejahatanpun menjadi nyata.

Tuhan Yesus ketika di kayu salib, lambungnya di tikam dengan tombak. Lambung adalah bagian tubuh yang sangat dekat dengan hati. Dan saya yakin bahwa ujung tombak tersebut pasti menembus ke hati. Tuhan Yesus menanggung tikaman itu untuk menggantikan hati kita yang jahat yang seharusnya ditikam. Tuhan Yesus bukan hanya menyucikan kita oleh darah-Nya, melainkan juga rela menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung. Begitu besar kasih Tuhan atas kita. Oleh sebab itu marilah kita mengenakan baju zirah keadilan untuk menjaga hati kita dan menyerahkan hidup kita pada-Nya untuk dipakai menjadi senjata-senjata kebenaran. Tuhan Yesus memberkati.

--

Mari menghargai kasih karunia Tuhan
Roma 11:21-22 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga.

Dalam Roma 11:11-24 mencatat bahwa bangsa Israel adalah cabang-cabang asli dari pohon zaitun, bangsa-bangsa lain (kita) adalah cabang-cabang dari pohon zaitun liar. Namun karena kekerasan hati dan ketidak percayaan bangsa Israel maka Allah mematahkan beberapa cabang dari pohon zaitun asli tersebut dan mencangkokkan cabang-cabang dari pohon zaitun liar. Artinya karena penolakan Israel maka keselamatan sampai kepada bangsa-bangsa lain. Ini adalah sebuah kasih karunia yang luar biasa. Kita yang pada mulanya adalah bangsa kafir yang harus binasa di pilih Allah untuk diselamatkan.

Bagaimana kita menanggapi kasih karunia yang besar ini?. Apakah kita menghargainya sama seperti orang Yahudi? Tidak! Seharusnya kita menghargai kasih karunia ini lebih dari mereka. Kita harusnya lebih lagi mengasihi, menghargai, menghormati dan takut akan Tuhan, dan harus tetap mengerjakan keselamatan yang telah Tuhan berikan (Filipi 2:12). Kita harus senantiasa mengingat dan menyadari bahwa kita adalah bangsa kafir yang mendapat kasih karunia keselamatan dari Tuhan. Jangan sia-siakan kasih karunia itu. Seperti yang tercatat dalam ayat pembuka diatas, jika cabang-cabang asli saja Tuhan tidak menyayangkan apalagi kita yang adalah cabang-cabang yang di cangkokkan? Oleh sebab itu mari lebih lagi bertekun dalam ibadah, bertekun dalam firman Tuhan dan tak lupa senantiasa bersyukur atas kasih karunia keselamatan yang luar biasa dari Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.

Doa:
Tuhan Yesus, sungguh tak terukur betapa besar kasih-Mu atas kami. Kami bersyukur atas keselamatan yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Kami yang seharusnya binasa telah Engkau pilih untuk di selamatkan. Ajar kami untuk menghargai keselamatan dari pada-Mu, ajar kami untuk lebih mengasihi-Mu. Dan tolonglah kami supaya kami mampu mengerjakan keselamatan itu agar kami cabang-cabang yang di cangkokkan ini tidak Engkau patahkan seperti beberapa dari cabang asli. Tuhan, kami juga berdoa bagi mereka yang masih menolak Engkau. Lembutkan hati mereka agar mereka juga menerima keselamatan itu. Terima kasih Tuhan, inilah doa kami yang kami sampaikan melalui Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

--

Iman timbul dari pendengaran

Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Dalam kehidupan kerohanian mendengar adalah suatu sikap yang sangat-sangat penting. Bahkan dalam Alkitab dicatat mendengarkan lebih baik dari korban sembelihan (I Samuel 15:22). Saul ditolak menjadi raja karena ia tidak mendengarkan Tuhan. Ia lebih mendengar suara rakyat dari pada suara Tuhan yang disampaikan melalui nabi Samuel. Akibatnya imannya lemah, ia lebih melakukan apa yang diminta rakyat dari pada apa yang diminta Tuhan.

Pendengaran sangat berpengaruh kepada kehidupan kita. Apa yang kita dengar bisa mempengaruhi kejiwaan kita. Anak-anak kecil, balita bisa berkata kotor karena ia sering mendengarkan perkataan kotor di dalam keluarga maupun di lingkungannya. Kekuatiran bisa melanda hati jika terlalu sering mendengar kesusahan-kesusahan zaman ini.Oleh sebab itu janganlah bergaul dengan orang-orang yang berpikiran negatip karena nanti bisa menjadi sama seperti dia.

Demikian juga halnya dengan iman. Iman timbul dari pendengaran, yaitu pendengaran akan firman Tuhan. Oleh sebab itu agar hidup kita selalu memiliki iman, marilah kita lebih mengarahkan pendengaran kita kepada firman Tuhan dari pada kepada perkara-perkara dunia ini. Firman Tuhan memperkuat iman, perkara-perkara dunia ini melemahkan iman. Dunia ini penuh dengan kesusahan. Deru perang terjadi dimana-mana, krisis melanda secara global. Jika kita mengarahkan pendengaran hanya kepada perkara itu maka iman akan menjadi luntur dan lemah.

Lalu bagaimana dengan membaca firman Tuhan, apakah tidak menumbuhkan iman?
Seperti pada ayat diatas bahwa iman tumbuh dari pendengaran maka bacalah firman Tuhan dengan bersuara sehingga telinga kita mendengar apa yang kita baca karena dengan demikian maka iman kita akan tumbuh dari pembacaan itu.

Doa:
Ya Tuhan, Tolonglah kami untuk lebih mengarahkan telinga kami kepada firman-Mu agar iman kami semakin bertumbuh didalam Engkau. Perkara-perkara dunia ini begitu mengkuatirkan kami namun firman-Mu memberikan kesegaran. Oleh sebab itu berjaga-jagalah ya Tuhan di telinga kami sehingga kami tidak mengarahkan pendengaran kami hanya kepada perkara dunia ini. Terpujilah nama-Mu, dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin

--

Tuhan tidak memberikan roh ketakutan

II Timotius 1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Apabila kita benar-benar merenungkan ayat diatas maka tidak ada alasan bagi kita untuk merasa takut. Perasaan takut di sebabkan oleh suatu roh yang disebut dengan roh ketakutan. Roh ketakutan berasal dari iblis dan salah satu senjata iblis yang paling ampuh untuk menjatuhkan orang Kristen adalah dengan menaruhkan suatu roh yang disebut dengan roh ketakutan di dalam hati manusia.

Iblis sangat senang bila kita merasa ketakutan karena orang yang ketakutan cenderung akan melupakan Tuhan dan mencari pertolongan kepada dunia ini. Ada orang yang sakit, karena tidak sembuh-sembuh dan takut menghadapi kematian akhirnya mencari jalan pintas melupakan Tuhan dengan mencari pertolongan dukun. Ada orang yang takut akan masa depan, akibatnya dia mencari tukang ramal untuk melihat apa yang akan terjadi pada kehidupannya kelak. Ada orang yang takut menghadapi kesusahan, akibatnya dia membunuh dirinya serta anak-anaknya. Ketika itu terjadi iblis akan bertepuk tangan dan tertawa terbahak-bahak. Bahkan pernah saya melihat seorang Kristen yang sedang hamil yang bertindak bodoh, ia menaruh gunting dibalik pakaiannya dengan alasan takut kalau bayinya kena guna-guna dari orang jahat yang menuntut ilmu hitam. Dia lebih percaya kepada gunting dari pada kepada Tuhan. Saya yakin Tuhan pasti merasa sangat terhina sekali melihat itu. Bagaimana tidak, seorang manusia lebih percaya kepada sebuah gunting dari pada kepada Elohim, Allah yang menciptakan langit dan bumi.

Saat ini roh ketakutan ini sedang menyebar keseluruh dunia. Kondisi dunia yang kurang baik membuat roh ini menyebar dengan leluasanya. Banyak orang Kristen tanpa disadari di kuasai oleh roh ini. Oleh sebab itu apabila suatu waktu kita merasa ketakutan, percayalah bahwa perasaan itu bukan berasal dari Tuhan, sebelum roh itu menguasai kita, usirlah dalam nama Yesus maka dia tidak akan berkuasa atas hidup kita.

Salah satu yang membuat Roh Tuhan undur dari raja Saul adalah karena Saul membiarkan roh ketakutan itu berkuasa atasnya ketika menghadapi Goliath sementara Daud tidak. Daud mengusir roh ketakutan itu dengan mengingat segala kebaikan Tuhan dan pertolongan Tuhan atas hidupnya. Daud percaya jika Tuhan pernah melepaskan dirinya dari cakar singa dan beruang maka Tuhan yang sama pula akan melepaskan dia dari tangan Goliath. Oleh sebab itu mari kita letakkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan usir roh ketakutan itu dalam nama Tuhan Yesus. Maka Roh yang berasal dari Allah yaitu Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban akan menguasai kita. Amin.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih buat firman-Mu hari ini yang mengingatkan saya untuk tidak perlu merasa takut atas apapun yang sedang terjadi karena Engkau berfirman bahwa Engkau tidak memberikan roh ketakutan melainkan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Biarlah Roh Kudus-Mu menguasai saya sehingga saya berdiri teguh didalam Engkau. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa. Amin

--

Hadapilah dengan tenang

Yesaya 30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."

Perkiraan banyak orang tahun 2009 adalah tahun yang penuh dengan kesulitan. Ekonomi akan semakin sulit, PHK besar-besaran akan terjadi. Imbas krisis global tahun 2008 akan semakin terasa ke Indonesia pada tahun 2009. Kekuatiran melanda manusia, terutama kekuatiran akan kebutuhan hidup. Ditempat saya bekerjapun sudah semakin berdampak. Angka penjualan turun drastis hingga mencapai 40%. Semua orang mulai kuatir. Bagaimana kalau angka penjualan tidak kunjung naik? Bahkan penambahan karyawan sudah di stop yang ada adalah penilaian untuk seleksi. Suatu saat jika terpaksa maka karyawan yang tidak qualified akan dikurangi untuk meningkatkan effisiensi perusahaan.
Kita yang benar-benar percaya kepada Tuhan tidak usah terlalu kuatir kepada hal itu. Jangan sampai kekuatiran itu membaut kita bersungut-sungut yang akhirnya menjauhkan diri dari Tuhan. Yang perlu kita lakukan adalah Bertobat, dan tinggal dengan tenang. Yang dimaksud dengan tenang bukan berarti kita tidak bekerja, tetapi suasana hati kita harus tenang. Serahkanlah semuanya kepada Tuhan. Orang yang menyerahkan segala kekuatirannya kepada Tuhan pasti akan merasa tenang. Mengapa kita harus tenang? Karena dengan kondisi tenanglah maka kita dapat berdoa. Kita tidak akan bisa berdoa kalau suasana hati kita kacau.

I Petrus 4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Dengan bertobat, tenang dan berdoa maka pembelaan Tuhan akan nyata dalam hidup kita. Percayalah bahwa Tuhan akan membuat perbedaan orang yang beribadah dengan orang yang tidak beribadah kepada-Nya (Malekahi 3:18).

Ishak adalah orang yang pernah mengalami hal itu. Kejadian 26 menceritakan bahwa suatu waktu daerah tempat Ishak tinggal mengalami musim panceklik. Jelasnya pada saat itu orang tidak bisa menabur karena apapun yang ditabur pasti tidak akan tumbuh Ishak tidak gelisah dan kasak kusuk. Ia hanya tenang dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Ishak tidak terpengaruh oleh keadaan, apapun yang terjadi saat itu tidak mengurangi imannya kepada Tuhan karena ia tahu bahwa Tuhan yang ia sembah adalah Tuhan pencipta langit dan bumi. Dengan tenang ia menabur, padahal pada saat itu mungkin orang sekitarnya menganggap dia sudah gila karena secara logika pasti apa yang ditanam itu tidak tumbuh. Namun kenyataannya tidak demikian, Ishak justru menuai seratus kali lipat dari apa yang ia tanam (Kejadian 26:12). Bahkan kehidupannya semakin lama semakin kaya sehingga orang-orang Filistin cemburu kepadanya.

Saya mempunyai seorang sahabat yang sangat setia melayani Tuhan. Sahabat saya itu bekerja pada sebuah industri perkayuan. Beberapa waktu lalu ia datang kepada saya dan bercerita bahwa perusahaan tempat dia bekerja akan mengadakan pengurangan karyawan besar-besaran. Akibat penertiban ilegal logging harga dasar kayu melonjak tinggi yang mengakibatkan perusahaan tempat dia bekerja harus mengurangi karyawan untuk effisiensi. Kami berdoa dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Pembelaan Tuhan nyata, hampir 70% karyawan dikurangi namun sahabat saya tidak termasuk didalamnya. Sebenarnya secara logika dia masuk dalam pertimbangan PHK karena atasannya bukanlah orang percaya kepada Kristus.

Oleh sebab itu bagaimanapun sulitnya keadaan saat ini percayalah kepada Tuhan. Mari bertobat, dan tinggal tenang. Serahkan semuanya kepada Tuhan. Nantikan pertolongan-Nya maka tangan pembelaan Tuhan akan dinyatakan sehingga kita terkagum-kagum kepada-Nya dan biarlah segala kemuliaan hanya bagi-Nya.

Mazmur 25:3a Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;

Doa :
Ya Tuhan, aku percaya kepada-Mu. Aku pegang janji-Mu bahwa orang yang menanti-nantikan Engkau tidak akan mendapat malu. Apapun yang terjadi pada saat ini ajar aku untuk bersabar dan tenang dan menyerahkan semuanya kepada-Mu. Karena aku tahu bahwa pertolongan-Mu akan nyata dalam hidupku. Dalam nama Yesus inilah doaku. Amin.

--

Sumber Peperangan & Kekacauan

Yakobus 3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Kita melihat akhir-akhir ini di beberapa negara terjadi kekacauan dan peperangan. Korban yang tak berdosa berjatuhan. Mayat-mayat bergelimpangan mulai dari anak-anak kecil sampai orang dewasa. Sungguh menyayat hati, sepertinya harga nyawa manusia tidak berharga lagi. Mengapakah semua itu terjadi? Itu terjadi karena ke egoisan dan rasa iri hati manusia. Semuanya mementingkan diri sendiri, memikirkan kepentingan golongan sendiri tanpa memikirkan orang lain. Merasa diri paling benar, merasa diri kaum mayoritas sehingga berhak untuk melakukan sesukanya. Padahal seandainya mereka berpikir bahwa manusia itu sama, sama-sama berhak untuk hidup, sama-sama berhak untuk mendapat tempat tinggal tanpa membedakan suku, bangsa dan agama, maka peperangan dan kekacauan pastilah tidak terjadi.
I Korintus 14:33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.

Dari ayat diatas dapat kita lihat bahwa kekacauan dan peperangan bukan kehendak Allah. Allah menghendaki kehidupan yang penuh damai. Seorang dengan yang lain saling mengasihi. Inti dari 10 hukum Taurat adalah "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” Dan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:37-39). Tuhan menghendaki kita mengasihi DIA dan mengasihi sesama manusia. Itulah hukum kasih. Seandainnya hukum kasih diterapkan dengan benar maka kekacauan pastilah tidak terjadi.

Bukan hanya dunia secara global, didalam rumahtanggapun sumber kekacauan adalah karena mementingkan diri sendiri dan iri hati. Jika suami atau Istri lebih mementingkan kepentingan diri sendiri daripada kepentingan bersama, maka terjadilah pertengkaran yang ujung-ujungnya dapat menimbulkan perceraian. Kita lihat ditelevisi banyak pasangan yang bercerai, setelah diteliti ternyata antara suami dan istri sudah tidak saling percaya lagi, suami dan istri saling tuduh dan saling bongkar kejelekan masing-masing. Bukankah itu wujut dari pembenaran diri sendiri?

Para politisi dunia saat ini sedang berusaha mencari rumusan dan metode untuk menciptakan perdamaian dunia. Namun satu hal yang saya mau nyatakan bahwa tidak ada satu hukumpun di dunia ini yang bisa menciptakan perdamaian terlebih lagi perdamaian abadi selain hukum kasih. Jika semua orang menuruti dan patuh pada hukum kasih maka perdamaian abadi akan tercipta.

I Korintus 13:4-7 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Doa:
Tuah Yesus, terima kasih buat kasih-Mu yang begitu besar. Bahkan Engkau rela mati untuk menggantikan kami yang seharusnya mati karena dosa-dosa kami. Tuhan kami berdoa buat mereka yang sedang berada dalam suasana kekacauan peperangan, juga buat orang-orang yang tak berdosa yang telah menjadi korban. Taruhlah kasih-Mu didalam hati mereka, hanya karena kasih-Mulah maka perdamaian dunia ini dapat tercipta. Didalam nama Yesus kami berdoa, amin.

--

Tinggikanlah nama Tuhan, maka jemaat akan semakin ramai.

Akhir-akhir ini diberbagai tempat semakin sering diadakan yang namanya “Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR)”. Ini adalah hal yang positif, itu berarti ada kemajuan rohani karena anak Tuhan mempunyai kerinduan untuk dibangun kerohaniannya. Memang KKR sangat perlu diadakan untuk membangunkan kerohanian yang sedang tertidur. Saya pribadi sangat senang mengikuti KKR karena membuat kita bangkit dan bersemangat kembali untuk memuji dan menyembah Tuhan. Dalam KKR tumbuh kebersamaan, kesehatian anak-anak Tuhan dalam memuji dan meyembahNya.
Namun terkadang ada hal yang sangat disayangkan, terkadang motivasi untuk mengadakan KKR tidak jelas. Mengapa saya katakan demikian? Terkadang kita menjumpai brosur-brosur atau spanduk-spanduk yang dibuat lebih banyak menonjolkan pembicara terkenal atau menonjolkan artis-artis ibu kota dari pada Nama Tuhan Yesus. Bahkan terkadang nama Yesus tidak kelihatan sama sekali. Yang ada hanya nama artis dan nama pembicara/pengkotbah. Pernah pula saya temukan spanduk yang menonjolkan nama orang tua dari si pembicara yang memang semasa hidupnya amat terkenal.

Memanggil pembicara dalam atau luar negeri yang handal atau mengundang artis ibu kota, terlebih lagi artis yang telah bertobat adalah amat baik. Tapi dengan menonjolkan pembicara/pengkotbah atau artis untuk mengundang orang berbondong-bondong datang, ini yang saya rasa tidak tepat. Karena bisa membuat motivasi orang yang datang tidak tepat sasaran. Orang yang datang bukannya merindukan Tuhan Yesus, tetapi merindukan penampilan para artis itu yang mungkin selama ini sudah tidak tampil lagi di muka umum karena sudah bertobat.

Suatu kali, saya mengikuti kebaktian akbar di sebuah stadion sepakbola. Kebaktian berjalan dengan penuh hikmat, tertib dan khusuk. Acara demi acara berlangsung dengan tertib dan teratur. Setelah kebaktian selesai acara dilanjutkan dengan kesaksian dan nyanyian dari artis-artis yang diundang. Acara yang tadinya tertib dan khusuk berubah jadi riang-riuh. Orang-orang yang hadir jadi ketahuan “belang”nya. Bahkan pada sesi ini orang-orang semakin banyak yang berdatangan, jadi semakin jelaslah motivasi orang yang datang. Maaf disini saya tidak bermaksud menghakimi siapapun.

Ada satu firman Tuhan yang tertulis begini :
“ dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Yohannes 12:32

Jadi dari ayat diatas kita bisa mengambil kesimpulan, supaya orang datang berbondong-bondong ke ibadah kita, atau agar gereja kita dipenuhi oleh jiwa-jiwa, atau agar jemaat di gereja kita tidak berpindahan, maka marilah kita meninggikan Tuhan Yesus. Jangan tonjolkan manusia. Karena jika Tuhan Yesus ditinggikan maka Ia akan mengundang jiwa-jiwa untuk beribadah kegereja kita. Bagi gereja yang saat ini tidak mengalami pertumbuhan jemaat, atau malah jemaatnya berpindahan, marilah kita mengoreksi diri apakah ditempat kita beribadah nama Tuhan Yesus yang ditinggikan atau sebaliknya kita sibuk mencari nama sendiri.

Ada satu kisah di Alkitab yaitu di zaman pembangunan menara Babel. Pada masa itu pengetahuan manusia semakin bertambah sehingga manusia sepakat mendirikan sebuah menara yang puncaknya sampai kelangit. Menara itu terkenal dengan menara babel. Peristiwa ini dapat kita temukan dalam Kejadian 11:1-9. Namun pada akhir cerita kita melihat bahwa Tuhan tidak merestui rencana mereka bahkan mengacau balaukan sehingga umat manusia yang tadinya bersatu menjadi terpecah-pecah dan berserak.
Apa sebenarnya yang salah? Mengapa Tuhan mengacaukan mereka?

Untuk pastinya mari kita lihat ayat dibawah :
Kejadian 11:4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."

Pengertian positif mendirikan menara yang puncaknya sampai kelangit adalah usaha manusia untuk mencari dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Jikalau itu tujuannya, maka mereka tidak salah. Namun ternyata motivasinya tidak demikian. Motivasi mereka hanya “mencari nama”. Sebagai akibatnya Tuhan membubarkan dan mengacau balaukan mereka.

Demikian juga didalam gereja, sebaiknya para pelayan maupun jemaat jangan sibuk “mencari nama”, agar Tuhan tidak menyerakkan jemaatnya seperti Tuhan menyerakkan orang-orang di Babel pada masa pembangunan menara tersebut.

Di beberapa gereja terjadi perpecahan karena sesama pelayan maupun sesama jemaat gontok-gontokan. Setelah diteliti ternyata salah satu penyebabnya adalah didalam gereja itu pelayan maupun jemaatnya sibuk “mencari nama” dan jabatan. Oleh sebab itu marilah kita meninggikan Tuhan Yesus. Kita agungkan Dia, kita Muliakan Dia. Sebab Dia Raja diatas segala raja yang layak menerima sembah, hormat dan puji-pujian. Dan biarlah segalanya hanya Bagi Dia. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:
Tuhan jadikanlah kami satu, satu dalam memujiMu, satu dalam menyembahMu. Tidak mencari kepentingan kami sendiri, tidak mencari nama kami sendiri. Dan biarlah namaMu yang dipermuliakan diatas bumi ini karena kami menyadari ketika namaMu yang ditinggikan, maka Engkau akan menarik jiwa-jiwa datang kepadaMu. Inilah doa kami yang kami sampaikan didalam nama Tuhan Yesus kekasih jiwa kami. Amin.

--

Rahasia dibalik kesuksesan Daniel
(menjadi kepala, bukan menjadi ekor)

Bila melalui artikel ini anda diberkati silahkan KLIK DISINI untuk voting

Daniel 6:29 Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu.
Bagi orang Kristen nama Daniel bukanlah asing lagi karena sudah sering di dengar dan diajarkan sejak sekolah minggu. Dalam karir dan kedudukan, Daniel adalah orang yang sangat sukses, dia menjadi orang yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi yaitu menjadi wakil raja di kerajaan Babilonia.
Di tinjau dari segi logika sebenarnya mustahil bagi Daniel memiliki kedudukan setinggi itu karena dia berasal dari kaum minoritas bahkan dari budak buangan. Kita bandingkan saja dengan keadaan sekarang, di negara manapun kaum minoritas itu sulit sekali mendapatkan kedudukan yang tinggi apalagi zaman dulu yang masih sangat memperhatikan status kasta. Namun bagi Tuhan tidak ada yang mustahil karena Dialah yang empunya langit dan bumi beserta isinya. Daniel menyadari akan hal itu sehingga ia berani berkata : ”Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian.” (Daniel 2:20-21).

Mungkin apa yang didapatkan oleh Daniel sama dengan apa yang di dapatkan oleh Barrack Obama saat ini. Saya sendiri berpikir dalam hati, hanya dengan muzizatlah Obama mendapatkan kedudukan setinggi itu, menjadi pemimpin dunia. Dia berasal dari keturunan minoritas yang selama ratusan tahun dijadikan budak dan tidak dianggap sama sekali oleh kaum mayoritas. Namun satu hal yang saya yakin bahwa tidak serta merta ia mendapatkan kedudukan itu kalau dia tidak memiliki kemampuan jauh lebih tinggi dari kaum mayoritas.
Dalam catatan saya ada 4 orang yang memperoleh kedudukan yang sangat tinggi yang berasal dari kaum minoritas,yaitu ;
Yusuf : Anak Yakub, dijual oleh saudaranya dan dijadikan budak kemudian menjadi penguasa atas Mesir.
Daniel : menjadi wakil raja di Babel
Nelson Mandela (Afrika Selatan)
Barrack Obama (USA) menjadi Presiden Amerika Serikat (Pemimpin Dunia).
Sama seperti Daniel, Daniel dapat memiliki kedudukan tinggi itu karena ia mempunyai kemampuan yang jauh lebih tinggi dari kaum mayoritas. Namun satu hal, kemampuan Daniel bukan di peroleh karena kehebatannya sendiri dengan belajar di bangku kuliah, tapi kemampuan dia berasal dari Tuhan, Tuhanlah yang memberika roh hikmat dan pengetahuan kepadanya.

Daniel 1:17 Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.

Tuhan sangat mengasihi Daniel sehingga mengaruniakan kepadanya roh hikmat dan pengertian. Jadi rahasia di balik kesuksesan Daniel adalah KARENA ALLAH BERSAMA DENGAN DIA.

Ada 4 hal yang dilakukan oleh Daniel sehingga Allah menyertai dia yaitu :
1. Daniel senantiasa bersekutu erat dengan Tuhan.
Daniel 6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

Dari ayat diatas kita lihat bahwa Daniel memiliki persekutuan erat dengan Tuhan. Tiga kali sehari dia bersekutu dan berdoadan itu sudah menjadi kebiasaannya. Jadi bukan saat ada tekanan saja. Saya sangat meyakini bahwa ini bukan doa biasa. Kalau doa biasa cukup di tempat dimana kita berada, menundukkan kepala dan berdoa. Disini dikatakan Daniel mengambil tempat khusus di ruang atas rumahnya. Ini menunjukkan keseriusannya untuk bertemu dengan Tuhan, bukan hanya sekedar mengucapkan permohonan, tapi persekutuan yang sangat intim sampai merasakan hadirat Tuhan turun menaunginya.

Inilah yang membuat Tuhan sangat mengasihi Daniel karena dia senantiasa memiliki hati yang rindu untuk bersekutu dengan hadirat Tuhan.

Mazmur 34:11 Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik.

2. Daniel tidak mementingkan diri sendiri.
Daniel 2:49 Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.

Daniel bukan orang egois, ketika dia mendapat kedudukan dia tidak memikirkan diri sendir dia mau berbagi dengan teman sebangsanya. Tapi dia buka orang yang asal pilih, dia memilih orang-orang yang juga sama seperti dia yaitu orang-orang yang takut akan Tuhan yang memiliki hikmat dan pengetahuan dari Tuhan. Dan tujuan utamanya adalah untuk mengangkat derajat kaum dan bangsanya yang sedang dalam pembuangan.

3. Daniel memiliki sikap yang rendah hati.
Daniel 2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.

Daniel tidak menjadi sombong dengan pengetahuan yang dimilikinya. Dia tidak mau mencuri kemuliaan Tuhan. Karena dia menyadari betul bahwa kemampuan yang dimilikinya itu berasal dari Tuhan. Itulah sebabnya segala kemuliaan dan hormat di kembalikan kepada Tuhan.

Sikap inilah yang perlu dimiliki oleh setiap orang percaya. Segala sesuatu yang kita miliki pada saat ini adalah karena kemurahan Tuhan. Jangan menyombongkan diri dan merasa sudah hebat. Kembalikan segala puji syukur dan kemuliaan hanya kepada Tuhan.

4. Daniel tidak mau kompromi dengan hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan.
Dalam Daniel 6 dikatakan bahwa dalam 30 hari tidak seorang manusiapun diijinkan menaikkan permohonan kepada allah lain selain kepada raja Darius. Jika ketahuan maka akan dihukum mati dengan cara dimasukkan kedalam lobang singa untuk jadi santapan singa-singa kerajaan. Dalam hal ini Daniel tidak mau kompromi. Sebenarnya bisa saja dia tidak berdoa kepada Tuhan selama 30 hari dengan alasan tidak mempunyai kuasa untuk menolak karena itu adalah titah raja yang harus di patuhi kalau tidak ingin mati. Dan saya yakin Tuhan maha pengampun. Tapi Daniel tidak melakukannya karena kecintaannya kepada Tuhan lebih dari kecintaannya kepada nyawanya sendiri. Daniel menyadari bahwa hidupnya tidak berarti tanpa penyertaan Tuhan.

Jujur saudara, saat menuliskan ini saya sedikit terenyuh mengingat bagaimana luarbiasanya cinta Daniel kepada Tuhan. Dia tetap berdoa tiga kali sehari seperti yang biasanya dilakukan walau akhirnya dia dimasukkan kedalam lobang singa. Namun Tuhan tidak tinggal diam, Tuhan menyelamatkannya dari singa-singa lapar itu.

Oleh sebab itu marilah kita belajar dari kehidupan Daniel. Belajar dari intimnya persekutuannya dengan Tuhan. Belajar untuk tidak egois dan mementingkan diri sendiri. Belajar untuk mengembalikan segala hormat dan kemuliaan kepada Tuhan, dan akhirnya belajar untuk tidak kompromi dengan hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan. Percayalah suatu saat Tuhan pasti akan mengangkat kita menjadi kepala dan bukan menjadi ekor karena itulah janji Tuhan kepada hamba-hambanya yang setia.

Ulangan 28:13-14 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."

--

Tuhan adalah tempat penghiburan bagi orang yang mengalami kesesakan.

Mazmur 59:17 Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku.

Entah kenapa hari ini saya begitu tertarik dengan ayat ini dan begitu ingin sekali menulis masalah kesesakan. Kesesakan adalah suatu keadaan yang berada dalam tekanan. Kesesakan yang tidak terkendali akan membuat orang mengalami yang namanya depresi. Lama kelamaan menjadi sakit jiwa atau setidak-tidaknya menjadi orang yang linglung. Kesesakan disebabkan oleh beberapa hal antara lain penindasan, beban-beban permasalahan yang mengganggu pikiran dan lain-lain.
Jujur, saat ini saya sedang merasakan sedikit kesesakan karena sedang merindukan anak dan istri yang sudah seminggu saya tinggalkan di Medan. Saat ini saya berada di Kota Pekanbaru sehubungan dengan adanya tugas dari kerjaan.
Saudaraku, kondisi dunia saat ini membuat banyak orang hidup dalam kesesakan. Ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang mengalami kebangkrutan usaha, ada pula yang mengalami putus cinta dan lain sebagainya. Dan yang paling merasakan kesesakan pada saat ini adalah penduduk Palestina yang baru saja menghadapi gempuran-gempuran pesawat tempur Israel. Tapi percayalah, kesesakan apapun yang sedang kita alami, datanglah kepada Tuhan karena pada-Nya kita akan mendapat penghiburan dan kekuatan.

Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Tuhan Yesus itu sungguh baik, Dia bisa merasakan apa yang sedang kita alami. Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia rela turun ke dunia menjadi sama dengan kita. Dia Zat yang maha kuasa merendahkan dirinya menjadi manusia sehingga Dia juga turut merasakan penderitaan-penderitaan manusia. Bukankan itu luar biasa? Apa yang kita rasakan, Dia juga merasakannya. Itulah sebabnya Dia berkata “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Oleh sebab itu seberat apapun permasalah kita saat ini mari datang kepadaNya. Kita serahkan beban kita pada-Nya karena Dia akan memberikan kelegaan.

I Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Saudaraku, ayat ini memberi penjelasan kepada kita bahwa apapun kesesakan yang sedang kita alami, itu adalah pencobaan biasa dan manusiawi. Artinya bahwa pencobaan itu masih sebatas kekuatan manusia. Mengapa? Karena Tuhan tidak pernah mengijinkan kita di cobai melebihi kekuatan kita. Tuhan tidak pernah mencobai kita, iblislah yang sering mencobai kita. Karena iblis ingin kita jatuh dan berbalik dari jalan Tuhan.Oleh sebab itu ingatlah saudara, ketika kita dicobai jangan bersungut-sungut karena sungut-sungut adalah tabiat orang fasik (Yudas 1:16). Tapi ingatlah bahwa pencobaan itu tidak pernah melebihi kekuatan kita.

Saudara ingat Ayub? Ayub diijinkan oleh Tuhan untuk di cobai oleh Iblis. Namun Tuhan tidak mengijinkan Iblis mengambil nyawa Ayub. Dalam satu hari seluruh harta dan anaknya binasa, yang tinggal hanya ia dan istrinya, bahkan akhirnya istrinya mengutuki dia pula. Namun Ayub tidak bersungut-sungut malah ia berkata begini “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"(Ayub 1:21). Luar biasa iman Ayub!

Yakobus 1:2-3 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Terkadang Tuhan sengaja membiarkan kita di cobai, tujuannya untuk menguji kemurnian iman kita dan yang pasti ujian itu akan menghasilkan ketekunan. Kemurnian iman kita belum kelihatan kala kita hidup senang-senang dan nyaman. Kemurnian iman hanya bisa dilihat pada saat kita sedang berada dalam pencobaan. Kemurnian iman Ayub teruji pada saat dia berkata “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan”. AMIN

Doa:
Tuhan Yesus, segala puji syukur dan kemuliaan hanyalah bagi-Mu. Engkaulah Tuhan penghibur kami. Ketika kami sedang dalam kesesakan, pertolongan dan penghiburan hanya datang dari pada-Mu. Tolonglah kami ya Tuhan, apapun masalah yang sedang kami alami biarlah kami senantiasa berkemenangan di dalam Engkau. Kami juga berdoa bagi mereka yang sedang dalam kesesakan. Kuatkan dan hiburkanlah mereka. Angkat dan lepaskanlah segala beban penderitaan mereka. Didalam nama Yesus kami berdoa. Amin

--

Berkat bagi orang yang murah hati

Psalm 41:1 Blessed is he that considereth the poor: the LORD will deliver him in time of trouble. (KJV)

Diberkatilah orang yang memperhatikan orang miskin/susah: Tuhan akan meluputkan dia pada masa-masa yang sukar. Itulah kira-kira pengertian dari ayat diatas. Ayat ini saya ambil dari alkitab versi King James. Melalui ayat ini Tuhan mengajarkan kita untuk saling memperhatikan terutama memperhatikan orang-orang miskin. Tuhan tidak ingin kita egois, hanya memikirkan kepentingan sendiri. Tuhan ingin kita berbagi karena itulah wujut nyata dari kasih. Kasih mempunyai arti memberi atau berkorban. Tuhan Yesus mengasihi kita, salah satu wujut kasih Tuhan adalah Dia memberikan nyawanya bagi kita di kayu salib untuk menggantikan kita yang seharusnya mati karena dosa.
Dalam kitab Kisah Para Rasul kita dapat melihat bagaimana wujut kasih itu benar-benar di praktekkan pada gereja mula-mula. Semua jemaat merasa senasib dan sepenanggungan. Mereka benar-benar satu di dalam Kristus. Tidak ada yang merasa lebih hebat, tidak ada yang merasa lebih kaya. Mereka saling berbagi, yang mempunyai membagikan apa yang dipunyainya kepada mereka yang tidak punya. Dari sekian ribu orang jemaat mula-mula hanya satu keluarga saja yang memiliki roh ketamakan yaitu Ananias dan istrinya dimana akhirnya mereka mati oleh karena ketamakannya.

Jemaat antiokhia terkenal dengan kebaikan hatinya. Mereka suka mengumpulkan uang dan mengirimkan ke jemaat-jemaat lain yang membutuhkan bantuan, maka tidaklah mengherankan jikalau julukan “Kristen” pertama sekali diberikan kepada mereka oleh orang sekitarnya (lihat Kisah para rasul 11:26). Jadi jelaslah bahwa kata Kristen berkaitan erat dengan kebaikan dan kemurah-hatian. Oleh sebab itu jika ada orang Kristen yang pelit, egois maka kekristenannya perlu dipertanyakan.

Saudaraku, perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan menjadi sia-sia. Karena dalam Amsal 19:17 Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah/miskin, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. Jadi jika kita memperhatikan orang-orang susah, maka Tuhan sendiri yang akan membalas semuanya. Dalam kitab Matius dikatakan “Berbahagialah orang yang murah hati karena ia akan beroleh kemurahan”. Kemurahan apa yang akan kita peroleh dari Tuhan adalah :

1. Diluputkan dari masa kesesakan (Mazmur 41:2).
Saat ini dunia sedang mengalami kesesakan, percayalah sesuai dengan janji Tuhan, jika kita memperhatikan orang-orang susah maka Ia akan memelihara kita pada masa kesesakan ini.

2. Akan di pelihara oleh Tuhan (Mazmur 41:3 TSS).
Kita akan mengalami berkat pemeliharaan. Ishak adalah contoh orang yang mengalami berkat pemeliharaan Tuhan. Ia menabur pada musim panceklik dan ia menuai seratus kali lipat. Sehingga ia menjadi kaya dan bertambah kaya. Bukankah itu pemeliharaan Tuhan?

3. Hidup Bahagia (Mazmur 41:3).
Kebahagiaan tidak bisa dibuat oleh manusia. Banyak orang memiliki harta yang berlimpah namun hidupnya berantakan, tidak bahagia. Kebahagiaan adalah suatu berkat dari Tuhan dan hanya datangnya dari Tuhan. Mau bahagia? Mari berbagilah dengan sesama.

4. Perlindungan atas Musuh (Mazmur 41:3).
Sebaik apapun kita, pasti ada saja orang yang tidak suka terhadap kita. Namun Tuhan menjanjikan perlindungan bagi orang yang murah hati.

5. Kesembuhan dari penyakit (Mazmur 41:4).
Setiap orang pasti akan mengalami yang namanya penyakit. Akhir dari penyakit ada dua yaitu sembuh atau meninggal. Tapi bagi orang yang rajin berbuat baik Tuhan menjanjikan kesembuhan. Oleh sebab itu jika ada diantara kita yang sudah lama sakit dan tidak sembuh-sembuh, mari koreksi diri dan mari perbaiki diri selagi masih ada kesempatan.

Jadi saudaraku, jika kita ingin mengalami kelima berkat diatas marilah kita berbuat baik dengan memperhatikan sesama. Memberi lebih mulia dari menerima. Jadilah saluran berkat, karena kita diberkati untuk memberkati. Amin

Doa:
Tuhan Yesus, kami bersyukur atas segala kebaikan-Mu. Engkau begitu mengasihi kami sehingga Engkau rela mati bagi kami agar kami memperoleh hidup yang kekal. Engkau rela memberikan apapun yang Engkau punyai, bahkan nyawa-Mu sendiripun Engkau serahkan bagi kami. Ajar kami untuk hidup dalam teladan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin

-

Pendidikan Laskar Kristus

Maz 144:1 Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang;

Dari ayat diatas kita melihat bahwa Tuhan ingin setiap umatnya menjadi prajurit yang gagah perkasa yang setiap bertempur. Tuhan ingin umatnya memiliki jiwa kepahlawanan. Namun satu hal,Tuhan bukan menginginkan kita bertempur untuk melawan darah dan daging karena musuh kita bukan terdiri dari darah dan daging yaitu manusia, tetapi penguasa-penguasa dan penghulu-penghulu di udara yaitu roh-roh jahat, roh yang menimbulkan kejahatan. Peperangan bagi orang Kristen adalah suatu keharusan sehingga setiap orang Kristen wajib masuk dalam wajib militer Tuhan. Namun yang dimaksud dengan perang disini adalah perang rohani bukan perang jasmani seperti Israel dengan Palestina.
Dengan menjadi prajurit Kristus bukan berarti kita harus membentuk Laskar Pembela Kristus dan menghajar setiap orang yang menghina Kristus. Tuhan tidak butuh pembelaan kita. Tuhan Yesus itu maha kuasa yang menciptakan langit dan bumi. Dia sanggup bertindak sendiri tanpa perlu campur tangan manusia. Memangnya siapa kita? Sudah merasa lebih hebat dari Tuhan? sehingga berdiri dihadapanNYA untuk melawan musuh-musuhNYA?

Dalam Yeremia 17:5 dikatakan “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”. Saudaraku, justru dengan berbuat itu kita malah kena kutuk karena telah mengandalkan kekuatan sendiri.

Dalam Keluaran 13:17 diceritakan ketika Tuhan melepaskan bangsa Israel dari tanah Mesir menuju tanah perjanjian yaitu tanah kanaan, Tuhan tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun itu jalan yang paling dekat melainkan harus berputar melalui padang gurun. Mengapa? Karena Tuhan tahu bahwa bangsa Israel masih lemah, masih memiliki mental budak. Bila mereka berhadapan dengan orang Filistin yang tinggi, tegap bagai raksasa, tentulah nyali mereka ciut dan lari kembali ketanah Mesir. Oleh sebab itu Tuhan membawa mereka ke padang gurun untuk didik oleh Tuhan menjadi prajurit-prajurit yang handal dan gagah perkasa. Ini mengingatkan kita bahwa terkadang Tuhan mengijinkan kita mengalami suasana padang gurun, yaitu suasana yang penuh penderitaan untuk mendidik kita menjadi prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa dan menanggalkan mental budak yang selama ini mengikat kita yaitu budak dosa dari kehidupan masa lalu.

Tuhan mendidik kita menjadi prajurit-prajuritNYA agar kita tidak takut menghadapi musuh yang seolah-olah bagaikan raksasa. Musuh kita adalah iblis yang senantiasa tampil bagaikan raksasa yang menghadang di depan dengan tujuan kita takut dan lari kembali ke Mesir yaitu kehidupan lama kita. Tuhan ingin kita seperti Daud tidak takut menghadapi raksasa Goliat walaupun Goliat tampil dengan ancaman-ancaman dan teriakan-teriakan yang menakutkan. Tahukah saudara bahwa Iblis sering tampil bagai Goliat? Iblis sering tampil bagai raksasa dan menakut-nakuti kita dengan berkata “Hai! kamu lemah, sudah sana, nggak usah sok rajin ibadah. Dosamu sudah banyak, Tuhan tidak akan mengampuni kamu.” Atau berkata begini “Hai kamu, hutangmu sudah banyak, kamu tidak akan sanggup membayarnya, usahamu sudah bangkrut, pergi sana …bunuh diri aja, kan beres? Kamu tidak dikejar-kejar utang lagi?’.

Saudaraku, apa jadinya kalau kita tidak memiliki mental prajurit. Tentunya kita akan kalah oleh gertakan si Iblis dan mengambil jalan yang salah. Itulah sebabnya Tuhan mendidik kita untuk memiliki mental prajurit agar kita tidak kalah oleh tipu daya licik Iblis.

Daud sanggup mengalahkan Goliat bukan secara kebetulan. Sebelum bertempur, Tuhan telah terlebih dahulu mendidik Daud melalui dombanya yang hanya dua atau tiga ekor jumlahnya. Karena dombanya itu Daud sering menghadapi singa atau beruang yang besar-besar. Itulah sebabnya dia menjadi kuat dan tidak takut menghadapi Goliat.

Oleh sebab itu saudaraku, jika kita sedang mengalami tantangan hidup, kesukaran-kesukaran dan penderitaan-penderitaan yang mungkin keadaannya bagaikan padang gurun yang gersang, anggaplah itu suatu didikan. Dan itu akan menjadikan kita prajurit-prajurit Tuhan yang tangguh yang sanggup menyingkarkan Goliat-goliat yang senantiasa berdiri dihadapan kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, sungguh mulia dan ajaib Engkau. Engkau tahu segala kelemahan kami. Oleh sebab itu Engkau mendidik kami agar kami dapat menjadi prajurit-prajurit-Mu yang gagah perkasa. Tolonglah kami ya Tuhan, sehingga kami senantiasa berkemenangan. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin

--

Lepas dari segala belenggu dan keterikatan

II Korintus 3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

Apakah kita sudah merdeka? Mungkin kita menjawab dengan tegas “ya!, saya adalah orang merdeka, tidak dijajah dan tidak diperbudak oleh siapapun. Bahkan saya juga tidak mengalami yang namanya budak kemiskinan, ekonomi saya berkecukupan, hidup saya makmur”.

Secara jasmani mungkin benar kita adalah orang-orang yang merdeka, tidak dijajah atau diperbudak oleh siapapun. Tapi apakah kita adalah orang-orang merdeka secara rohani? Apakah kita bebas dari belenggu dosa dan ikatan-ikatan lainnya?
Saudaraku, tanpa disadari banyak orang yang hidupnya masih terbelenggu yaitu : belenggu narkoba, percabulan, judi, kuasa-kuasa kegelapan, rokok, minuman keras, gay, lesbi, dsb. Kalau ditanya apakah mereka sebenarnya suka melakukan itu? Jawabnya pasti tidak, mereka ingin lepas dari semuanya itu tapi tidak bisa.

Paulus pernah berkata demikian “Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. (Roma 7:15). Tidak seorangpun yang mau melakukan dosa. Itu semua dilakukan karena masih hidup dalam keterikatan. Saya punya keponakan yang hidup dalam keterikatan judi. Bahkah karena itu dia pernah di penjara selama beberapa hari tapi tidak tobat-tobat juga. Istri dan orangtuanya sangat menderita atas pebuatannya itu.

Saya juga pernah hidup dalam keterikatan, yaitu ikatan rokok (lihat halaman kesaksian). Bahkan hampir selama 30 tahun saya tidak bisa berbicara secara normal. Saya menjadi orang pendiam, tidak banyak bicara. Pada dasarnya saya bukan pendiam tapi karena menyembunyikan ke “gagap”an saya maka saya menjadi pendiam. Tapi puji Tuhan, saya sudah di merdekakan dari semua itu. Sekarang saya tidak merokok dan tidak gagap lagi. Haleluya, biarlah semua kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus.

Bagaimana saya bisa bebas dari semuanya itu? Itu semua adalah karena perbuatan tangan Tuhan yang ajaib bukan karena kuat dan gagah saya. Tuhanlah yang membebaskan saya, karena dimana ada Roh Tuhan disitu ada kemerdekaan.

Saudaraku, belenggu apa yang sedang mengikat saudara saat ini? Mungkin saudara merasa tersiksa dan ingin lepas dari belengu itu. Mari undang Roh Tuhan hadir ditengah-tengah hidup saudara maka belenggu/ikatan itu akan di lepaskan.

Dalam kitab Kisah para rasul di ceritakan suatu waktu Paulus dan Silas di penjarakan karena pengajaran mereka. Kaki mereka di belenggu sehingga dalam penjarapun mereka tidak bisa bergerak bebas. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. (Kisah Para Rasul 16:25-26).

Kisah ini menyatakan bila Roh Tuhan hadir maka tidak satu belenggupun yang sanggup mengikat kita. Kuasa-kuasa kegelapan yang menyebabkan kita terikat akan di guncang sehingga mereka terlepas dan lari terbirit-birit. Ketika mereka lari maka lepaslah dari segala ikatan, karena sebenarnya roh-roh jahatlah yang mengikat kita. Roh jahat mengikat kita melalui keinginan daging.

Bagaimana agar Roh Tuhan hadir dalam hidup kita?

1. Hiduplah dalam persekutuan dan dalam doa.
Matius 18:20 berkata : “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”
Persekutuan dengan sesama anak Tuhan sangat menyenangkan hati Tuhan. Dimana ada persekutuan yang didalamnya meninggikan nama Tuhan maka DIA hadir.

2. Hidup dalam pujian dan penyembahan.
Mazmur 22:4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.

Ayat diatas menunjukkan bahwa puji-pujian adalah tahta Tuhan. Saat pujian dinaikkan Tuhan hadir disitu. Saat Tuhan hadir maka segala belenggu/ikatan akan di lepaskan.

Oleh sebab itu dua point ini sangat penting untuk di perhatikan bagi saudaraku yang saat ini terikat dan ingin kelepasan. Percayalah bila kita hidup di dalamnya maka kelepasan akan terjadi karena kuasa-kuasa kegelapan telah di goncangkan dan di hancurkan. Tuhan Yesus memberkati.

--

Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?

Mazmur 22:2 Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.

Ayat ini di tulis oleh raja Daud jauh hari sebelum Tuhan Yesus lahir, Daud adalah raja Israel yang mendapat janji dari Tuhan bahwa dari garis keturunannya akan lahir seorang Raja yang memerintah Israel selama-lamanya. Namun sebelum janji itu menjadi kenyataan, Daud juga mendapat penyataan dari Tuhan bahwa sang Raja itu akan mengalami penderitaan dan sengsara dan mati di kayu salib. Daud mendapat pernyataan nubuatan tentang apa yang dikatakan dan yang di alami oleh Tuhan Yesus. Jadi, apa yang di alami oleh Yesus bukan terjadi begitu saja.

Ada sekelompok orang yang tidak mengakui kematian Yesus. Mereka mengatakan bahwa sebenarnya Yesus tidak mati, melainkan di selamatkan oleh Tuhan. Mereka berprinsip seperti itu karena tidak memahami apa tujuan Yesus datang ke dunia. Mereka beranggapan bahwa Yesus datang ke dunia hanya sebagai nabi yang membawa pesan dari Tuhan. Mereka tidak memahami bahwa sebelum Yesus turun ke dunia, Yesus sudah mendapatkan misi dari Bapa untuk menyelamatkan manusia dan menebus dosa manusia, dan untuk itu Ia harus menderita bahkan mati dengan cara yang paling hina.
Dosa tidak bisa di tebus dengan perbuatan baik dan dengan menjalankan ibadah keagamaan saja, karena kita manusia yang terdiri dari daging ini tidak akan pernah berbuat baik lebih banyak dari pada perbuatan dosa, dalam satu hari kita bisa berbuat dosa puluhan bahkan ratusan kali, sementara perbuatan baik kita hanya bisa di hitung dengan jari.

Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri

Titus 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Jadi, itulah sebabnya Tuhan Yesus harus mati, dan itu telah dinyatakan Bapa melalui para nabi-Nya ratusan bahkan ribuan tahun sebelumnya. Seandainya Yesus tidak mati, bukankah Allah berdusta tentang nubuat yang di sampaikan-Nya melalui para nabi tersebut?

Saudaraku, kegenapan dari Mazmur 22:2 diatas ada pada Matius 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Dari ayat ini kita dapat membayangkan betapa sedih dan menderitanya Tuhan Yesus. Dia yang senantiasa bersama-sama dengan Bapa, saat itu harus merasakan penderitaannya seorang diri. Betapa sedihnya pada saat kita mengalami penderitaan, orang yang kita kasihi meninggalkan kita pula. Ini artinya, kita harus menanggung penderitaan itu dengan kekuatan kita sendiri. Itulah yang di alami oleh Tuhan Yesus saat itu.

Mengapa Bapa meninggalkan-Nya? Itu karena saat itu tubuh Tuhan Yesus sedang menanggung dosa dan kutuk seisi dunia. Bapa yang Maha Kudus tidak bisa bersatu dengan dosa. Roh yang Maha Suci itu tidak bisa tinggal di dalam tubuh yang sedang menanggung dosa.

II Korintus 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Tuhan Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak pernah berbuat dosa. Namun karena kasihnya pada kita, Tuhan rela menanggung segala dosa itu. Bahkan Tuhan juga rela menanggung segala kutuk akibat dosa itu. Lihat, betapa berharganya kita di mata Tuhan. Kita yang terbuat dari debu tanah namun mendapat kasih yang besar dari Tuhan. Darah Tuhan Yesus telah melepaskan kita dari kuasa maut, karena sesungguhnya upah dosa adalah maut.

Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Oleh sebab itu mari menghargai kasih karunia Tuhan. Mari menghargai pengorbanan Tuhan dengan menghambakan diri kepada-Nya. Jangan lagi menyerahkan tubuh kita menjadi hamba dosa, melainkan menyerahkannya untuk di pergunakan bagi kemuliaan Tuhan, karena Tuhan Yesus telah membeli kita dengan harga yang lunas yaitu dengan nyawanya sendiri, menebus kita dari maut dengan darahnya, bahkan Tuhan Yesus harus masuk kedalam maut itu dan merebut kunci kerajaan maut sehingga kita tidak hidup dibawah kerajaan maut, melainkan hidup di dalam kerajaan kekal dimana Tuhan Yesus yang memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya. Amin

I Korintus 6 :20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Tuhan Yesus memberkati.

--

Yesus dihina, di caci maki dan di olok-olok

Mazmur 22:8 Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:

Dari ayat diatas kita melihat bahwa Bapa juga menunjukkan kepada Daud penghinaan, caci maki dan olok-olok yang akan di alami Tuhan Yesus. Hal ini membuat Tuhan Yesus menderita bukan hanya secara jasmani tetapi juga secara Rohani. Bukan hanya tubuh jasmani Tuhan Yesus saja yang dilukai, mental psikologinya juga. Kegenapan dari ayat diatas dapat dilihat pada ayat dibawah ini:

Matius 27:39-41 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!" Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:



Namun untuk semua itu Tuhan Yesus tidak mengeluarkan sepatah katapun untuk melakukan pembelaan diri. Tuhan Yesus hanya diam dan siap diperlakukan apapun. Tuhan Yesus tidak membalas setiap caci maki dan hujatan itu walaupun Dia mampu melakukan itu. Kalau Dia mau, dengan sepatah kata saja Dia bisa membinasakan orang-orang yang menganiaya-Nya tersebut, karena setiap perkataan-Nya memiliki kuasa yang besar. Bahkan angin topan dan badaipun tunduk pada perkataan-Nya. Oleh sebab itu genaplah apa yang tertulis dalam kitab nabi Yesaya.

Yesaya 53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Kisah ini menunjukkan bagaimana Tuhan Yesus memberi teladan bagi kita untuk tidak membalas setiap perbuatan caci maki dan olok-olok orang. Kisah ini juga memberi teladan bagi kita untuk menahan diri dan berdiam diri terhadap orang-orang yang menganiaya kita. Mengapa? Karena tidak semua masalah bisa di selesaikan dengan perdebatan. Perdebatan menunjukkan kalau orang yang terlibat dalam perdebatan ini menganggap dirinya dirinya lebih benar dari lawannya. Maka tak jarang perdebatan di akhiri dengan pertengkaran.

Makna lainnya yang kita ambil dari kisah ini adalah bahwa Tuhan Yesus juga memberi teladan kepada kita untuk tidak mencari pembenaran dari manusia. Hal ini juga pernah di katakan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridnya. Tuhan Yesus tidak ingin kita bertindak sendiri, melainkan Dialah yang bertindak.

Lukas 21:14-15 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.


Saudaraku, terkadang tanpa kita sadari sebenarnya kita sering melukai Tuhan dengan perkataan kita. Kita sering menyakiti Tuhan dengan lidah kita. Mungkin kita pernah mengeluarkan caci maki kepada orang lain, mungkin kita juga pernah mengucapkan kata-kata kotor, hujat, sumpah serapah dan olok-olok kepada orang lain, dan itu sungguh sangat menyakiti hati Tuhan. Yang diinginkan Tuhan adalah agar perkataan kita bisa membangun dan menjadi berkat bagi orang lain.

Efesus 4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

Saudaraku, siapa diri kita sebenarnya dapat dilihat orang dari perkataan kita. Bagaimana cara kita berkata-kata menunjukkan siapa kita. Apa yang ada dihati pasti akan keluar dari perkataan kita. Ibaratkan bak penampungan air, mulut kita adalah kerannya. Ketika keran itu di buka maka keluarlah air dari dalam bak itu. Oleh sebab itu apa yang keluar dari keran itu tergantung dari apa yang ada didalam bak itu.

Lukas 6:45 Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."

Oleh sebab itu sadaraku,marilah kita menjaga lidah kita. Mari berjaga-jaga atas setiap perkataan dan jangan biarkan mulut kita mengeluarkan perkataan-perkataan yang sembrono, caci maki, sumpah serapah dan olok-olok karena hal itu akan menyakiti hati Tuhan. Mari kita gunakan lidah kita untuk memberkati dan memuji-muji nama Tuhan. Jangan lagi menyalibkan Tuhan Yesus untuk yang kedua kalinya dengan perkataan kita. Dan satu hal, Tuhan berjanji jika kita menjaga lidah kita maka kita akan memiliki hari-hari baik.

I Petrus 3:9-10 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab: "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.


--

Tangan dan kaki Yesus di paku


Mazmur 22:17 Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.

Nubuatan ini menceritakan penderitaan apa yang akan di alami oleh Tuhan Yesus. Kaki dan tangan Tuhan Yesus akan di tusuk dengan paku. Betapa sakit dan kejamnya penderitaan yang dialami oleh Yesus. Yesus di gantung di kayu salib dengan tangan dan kaki dipaku dan ditancapkan pada kayu salib. Nubuatan ini di genapi pada ayat dibawah ini.
Yohanes 20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."

Saudaraku, pada kayu salib, Tuhan Yesus telah menebus segala perbuatan kita. Tangan-Nya yang indah dan halus harus rela menjadi korban tajamnya paku tentara romawi untuk menggantikan tangan kita yang seharusnya di hukum. Mungkin tanpa kita sadari sebenarnya tangan kita banyak melakukan kesalahan. Dengan tangan ini kita pernah mengambil hak yang seharusnya bukan menjadi hak kita. Juga dengan tangan ini kita pernah memukul orang dan dengan tangan ini pula kita pernah menyakiti orang. Itulah sebabnya tangan ini seharusnya di hukum. Namun Tuhan tahu kelemahan kita. Tuhan tahu kita tidak sanggup menanggung hukuman itu, itulah sebabnya Tuhan rela menggantikannya dan merelakan tangan-Nya untuk di tancapkan pada salib itu.

Demikian pula dengan kaki-Nya. Kaki Tuhan harus di paku dan ditancapkan pada kayu salib untuk menggantikan kaki kita yang seharusnya di hukum. Kita pernah melangkahkan kaki ketempat yang seharusnya kita tidak jalani. Dengan kaki ini kita pernah melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak menyenangkan hati Tuhan. Bahkan mungkin dengan kaki ini kita gunakan untuk menyakiti orang lain. Kaki yang seharusnya kita gunakan untuk melangkah dengan memberitakan injil damai sejahtera Tuhan justru kita gunakan untuk menendang dan menyakiti orang lain. Kaki yang seharusnya di pakaikan kasut kerelaan memberitakan injil, justru kita lumuri dengan perbuatan-perbuatan dosa.

Jadi saudaraku, apa yang dialami oleh Yesus, itu bukanlah suatu kebetulan. Seluruh Tubuh Tuhan Yesus harus mengalami siksaan demi menggantikan tubuh kita. Oleh sebab itu selayaknyalah kita bersyukur punya Tuhan yang luar biasa kasih-Nya itu. Bagaimana tidak, Dia yang adalah TUHAN rela mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba untuk menanggung segala dosa kita.

Filipi 2:5-8 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Saudaraku, banyak orang percaya kalau Tuhan adalah Maha pencipta, yang sanggup menciptakan langit, bumi beserta isinya. Artinya, banyak orang percaya kalau Tuhan sanggup menciptakan apapun yang DIA mau. Tapi yang mengherankan, banyak pula orang yang tidak percaya kalau Tuhan sanggup mengubah diri-Nya menjadi manusia. Mereka merasa mustahil kalau Allah sanggup merubah dirinya menjadi manusia. Itulah sebabnya banyak orang yang memandang Yesus hanya sebagai nabi dan manusia biasa.

Mengapa Allah harus menjadi manusia?
Sejak manusia pertama yaitu Adam kedalam dosa, maka kehidupan manusia berada dalam kuasa maut, karena upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Karena yang berbuat dosa adalah darah dan daging, maka dosapun harus di tebus oleh darah dan daging. Namun Tuhan begitu mengasihi manusia sehingga DIA tidak rela kalau manusia harus binasa. Itulah sebabnya mengapa Tuhan harus menjadi manusia, agar dengan tubuh-Nya yang menjadi manusia itu, ia dapat menebus dosa-dosa kita.

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Oleh sebab itu saudaraku, mari kita bersyukur dan memuliakan Tuhan yang penuh kasih itu. Mari kita layani Dia dengan sepenuh hati. Jangan lagi kita melakukan perbuatan perbuatan yang menyakiti hati Tuhan. Tapi mari membuang diri ke ladang Tuhan untuk di pakai Tuhan menjadi alat-Nya. Dan biarlah kita bisa menjadi seperti perabot rumah yang dipakai untuk pekerjaan yang mulia. Tuhan Yesus memberkati. Amin

II Timotius 2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

--

Paskah, bukan sekedar rutinitas perayaan

Paskah adalah salah satu perayaan besar orang Kristen. Secara umum orang Kristen memperingati perayaan paskah sebagai perayaan untuk memperingati hari kebangkitan Tuhan Yesus. Itulah sebabnya seremonial ini sudah menjadi kewajiban dan akan dilakukan secara rutin di setiap gereja setiap tahunnya.

Bila kita tinjau kebelakang, Paskah dilakukan pertama sekali ketika Tuhan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Kisah ini dapat kita temukan pada Keluaran 12:1-28. Perayaan Paskah diadakan bersamaan dengan tulah ke sepuluh yang ditimpakan Tuhan kepada Mesir. Pada bangsa Israel terjadi pembebasan, sementara pada bangsa Mesir terjadi duka yang amat dalam karena kematian seluruh anak sulung baik dari manusia maupun hewan yang ada di Mesir. Paskah ditandai dengan penyembelihan domba yang tidak bercacat dan darahnya dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan ambang atas rumah. Setiap rumah yang ditemukan tanda darah ini maka tidak akan dihampiri oleh pemusnah.
Peristiwa ini adalah gambaran dari suatu peristiwa yang masih jauh di depan yaitu pembebasan umat Umat Tuhan dari dosa dan kutuk maut melalui darah Yesus yang merupakan gambaran dari darah domba paskah yang tidak bercacat cela. Bahkan melalui peristiwa ini, Tuhan juga sudah memberitahukan bagaimana Tuhan Yesus akan mencurahkan darahnya di kayu salib. Kita perhatikan ayat dibawah ini.

Keluaran 12:22 Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.

Dari ayat diatas kita temukan bahwa darah domba itu dibubuhkan pada ambang atas rumah dan pada kedua tiang pintu. Darah pada ambang atas jika di perpanjang maka akan membentuk garis secara horizontal. Dan darah pada tiang pintu jika di perpanjang akan membentuk garis vertikal dan pertemuan dari kedua garis ini akan membentuk Cross (salib). Kisah ini adalah gambaran bahwa darah anak domba yang tidak bercacat cela itu akan tercurah di kayu salib.

Lalu, apa makna peristiwa paskah yang dapat kita ambil saat ini?

1. Paskah adalah peringatan bahwa kita telah di bebaskan dari perbudakan dosa.
Keluaran 12:14a Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu.

Paskah juga berkaitan erat dengan peringatan, yaitu peringatan akan bebasnya bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Mesir ialah lambang dari dunia ini yang penuh dengan perbuatan-perbuatan dosa. Jadi perayaan paskah juga memperingati bebasnya manusia dari perbudakan dosa. Yesus adalah domba paskah yang mati di kayu salib untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa. Dengan darah Yesus kita menjadi umat yang merdeka. Tahukan saudara seberapa besar nilai kita di mata Tuhan? Nilai kita tidak bisa di bandingkan dengan emas dan perak bahkan dengan apapun yang ada di dunia ini. Dimata Tuhan kita senilai dengan darah Anak-Nya yang tunggal. Oleh karena begitu berharganya kita di mata Tuhan, sehingga Ia rela membeli kita dengan darah Anak-Nya yang tunggal, maka kita jangan lagi menjual diri kita menjadi hamba dosa. Melainkan marilah kita memperhambakan diri kepada-Nya.

I Korintus 6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Intinya, dengan merayakan paskah kita harus mengingat bahwa kita telah di bebaskan dari perbudakan dosa. Oleh sebab itu marilah kita hidup dalam kesucian dan kebenaran.

2. Paskah adalah pertanda awal kehidupan baru.
Keluaran 12:2 "Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.

Pada konteks ini paskah berbicara mengenai pembaharuan. Melalui Paskah kita memulai kehidupan baru yang berkenan di mata Tuhan. Kita tinggalkan cara hidup yang lama.
Intinya, Paskah adalah moment yang tepat untuk hidup baru.

3. Paskah adalah membuang segala kemunafikan dan hidup dalam kekudusan..
Keluaran 12:15 Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertama pun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel.

Ragi adalah salah satu campuran adonan kue. Jika adonan kue di campur dengan ragi, maka kue itu akan menjadi kembang. Jadi saya simpulkan ragi berkaitan erat dengan kemunafikan dan kesombongan (membesarkan diri).

Intinya, melalui peringatan Paskah, kita diingatkan untuk menghidari kemunafikan dan kesombongan, dan sebaliknya kita hidup dalam kesucian.

--

Berbahagia pada masa pencobaan, mungkinkah?

Bila melalui renungan ini anda di berkati silahkan KLIK DISINI untuk voting

Yakobus 1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

Dalam kehidupan sehari-hari, pencobaan itu biasanya ada dua bentuk yaitu berbentuk penderitaan maupun berbentuk godaan kenikmatan hidup/daging. Dari kedua pencobaan itu yang paling berbahaya adalah pencobaan yang bersifat godaan kenikmatan hidup. Mengapa? Karena kenikmatan hidup sering membuat orang terlena dan lupa diri. Kenikmatan hidup sering membuat orang tidak sadar bahwa jalannya sudah menyimpang dari kebenaran firman Tuhan.

Salah satu bentuk godaan kenikmatan hidup yang paling berbahaya adalah “Pujian”. Pujian membuat kita akan berusaha terus untuk mengejar dan mendapatkan pujian-pujian lainnya. Dalam dunia pekerjaan, pujian adalah salah satu senjata yang paling ampuh untuk meningkatkan semangat kerja karyawan. Pujian tidak memerlukan biaya, namun dampaknya bisa lebih besar dari pada penghargaan berbentuk materi. Pujian membuat karyawan bersangkutan merasa di hargai atas usaha dan pekerjaaannya.

Namun satu hal, orang yang terlalu sering dipuji akan membuat dia rawan jatuh dalam kesombongan. Mengapa? Karena pujian akan mendongkrak harga diri orang yang menerima pujian tersebut. Semakin banyak pujian yang diterima maka semakin tinggi pula harga dirinya hingga suatu waktu ia akan merasa bahwa dirinya sudah lebih hebat dari orang lain. Bila itu sudah terjadi maka yang muncul adalah kata-kata yang berisikan nada kesombongan. Kata-kata yang keluar dari mulutnya cenderung mengejek, mengolok-olok dan merendahkan orang lain. Dia merasa dirinyalah yang paling benar, tidak mau lagi menerima saran dan pendapat orang. Akibatnya kehidupannya penuh dengan pertentangan-pertentangan dan percekcokan-percekcokan. Komunikasi dengan orang lain tidak terjalin harmonis. Oleh sebab itu agar tidak terjebak dalam kesombongan maka kita harus menyadari bahwa apapun yang kita capai pada saat ini bukan karena kekuatan kita. Saya sangat menyenangi sebuah lagu rohani yang berbunyi begini:

Bukan karena kekuatanku,
ku dapat jalani hidup ini
tanpa Tuhan yang di sampingku
ku tak mampu sendiri.....dsb

Akan hal ini Tuhan dengan jelas dan tegas mengatakannya pada ayat dibawah:
Ulangan 9:4 Janganlah engkau berkata dalam hatimu, apabila TUHAN, Allahmu, telah mengusir mereka dari hadapanmu: Karena jasa-jasakulah TUHAN membawa aku masuk menduduki negeri ini; padahal karena kefasikan bangsa-bangsa itulah TUHAN menghalau mereka dari hadapanmu.

Kita harus menyadari bahwa kita bukan siapa-siapa, apapun yang kita capai pada saat ini adalah karena Tuhan oleh sebab itu selayaknyalah segala pujian dikembalikan kepada Tuhan.

Bentuk pencobaan yang kedua adalah penderitaan hidup. Ini adalah bentuk pencobaan yang paling berusaha di hindari oleh setiap orang. Tidak ada seorangpun yang mau menderita. Semua orang ingin senang, tenang dan bahagia. Manusia ingin menikmati ketenangan hidup tanpa mau diganggu hal yang lain yang dapat merusak ketenangannya. Tuhan Yesus pernah berdoa kepada Bapa agar jika boleh cawan itu dilalukan dari-Nya. Itulah daging, secara daging Tuhan Yesus berkehendak jika boleh Ia lepas dari penderitaan yang harus ditanggungnya. Namun Dia tidak tunduk pada keinginan dagingnya itu, melainkan tunduk pada keinginan Bapa.

Dalam Alkitab ada satu orang yang tercatat tidak bersungut-sungut walaupun ia mengalami pencobaan penderitaan yang hebat, ia adalah Ayub. Dalam satu hari Ayub kehilangan harta dan anak-anaknya. Bahkan orang yang dikasihinyapun yakni istrinya, akhirnya meninggalkannya. Namun Ayub tidak bersungut-sungut dan mempersalahkan siapapun termasuk Tuhan, ia menerima segala yang dideritanya. Ini dapat kita lihat pada ayat dibawah :

Ayub 1:21-22 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

Mengapa Ayub bisa menerima segala pencobaan itu? Pertama, Itu karena dia memiliki sifat kerendahan hati. Ia menyadari ketika ia ada di dunia ini ia tidak memiliki apa-apa. Semua yang diperolehnya itu berasal dari Tuhan, maka berhak pula Tuhan mengambil apa yang telah di berikanNya itu. Kedua, ia menyadari bahwa hidupnya demikian pula anak-anaknya tidak luput dari kesalahan, karena itu ia merasa layak untuk menerima hukuman dari Tuhan seandainya Tuhan menghukum dia karena kesalahan itu. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah :

Ayub 1:5 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.

Walaupun demikian, bagi anak-anak Tuhan pencobaan yang Tuhan ijinkan tidak akan pernah melebihi kekuatan kita. Karena Tuhan mengasihi kita dan tidak akan membiarkan kita dicobai melebihi kekuatan kita.

I Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Percayalah bahwa ketika kita dicobai, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita walaupun terkadang seolah-olah kita merasakan kita sendirian. Kalau Tuhan meninggalkan kita, kita pasti tidak akan dapat hidup lagi. Kita pasti binasa karena pencobaan itu.

Tuhan Yesus adalah manusia satu-satunya yang ketika berada dalam pencobaan di tinggalkan oleh Bapa. Untuk menebus dosa seluruh dunia, Yesus harus menderita dan mencurahkan darahnya di kayu salib. Puncak penderitaanNya adalah bahwa dia untuk sementara waktu harus di tinggalkan Bapa. Yesus tahu dan merasakan Bapa telah meninggalkannya sehinga dia berkata seperti yang tertera pada ayat di bawah:

"Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46)

Mengapa Bapa meninggalkan Dia? Pertama, karena pada saat itu tubuh Tuhan Yesus sedang menanggung kutuk dosa seluruh dunia. Bapa yang suci tidak bisa bersatu dengan dosa, itulah sebabnya mengapa Bapa harus meninggalkan Dia. Kedua, jika Bapa masih bersama-sama dengan dia maka Yesus tidak bisa menyerahkan nyawanya. Itulah sebabnya pada saat Bapa meninggalkan Dia disitulah Yesus menyerahkan nyawa-Nya.

Kembali kepada Yakobus 1: 2 diatas, ada 4 alasan mengapa Paulus mengajak kita untuk menganggap suatu kebahagiaan ketika mengalami pencobaan, yaitu :

1. Pencobaan membuat kita lebih tekun mengikut Tuhan.
Yakobus 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Biasanya orang yang pernah menghadapi pencobaan dan menang akan cenderung lebih kokoh iman keyakinannya dari pada orang yang tidak pernah merasakan penderitaan. Orang ini cenderung lebih memiliki mental yang teguh dan tidak cengeng. Dia akan lebih bisa menguasai diri sehingga tidak gampang terjebak akan tipu daya Iblis.

Daud adalah contohnya. Ketika masa puncak kejayaannya dia harus kembali menghadapi pencobaan dimana anaknya Absalom memberontak dan mengambil alih tahta kepemimpinan. Ketika dalam pengungsian seorang kerabat Saul yang bernama Simei bin Gera mengutuki Daud dengan berkata begini "Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila! TUHAN telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah." (2 Samuel 16:7-8)
Daud tidak membalas perkataan itu walaupun ia mampu melakukannya, bahkan salah seorang dari anakbuahnya itulah Abisai menawarkan diri untuk memenggal kepala Simei. Namun Daud tidak bertindak dan tidak mau berbuat dosa. Ia hanya berkata begini: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?" (2 Samuel 16:10)

Mengapa Daud bisa bertindak demikian? Itu karena penderitaan demi penderitaan membuat dia memiliki iman yang teguh sehingga ia menyerahkan setia permasalahannya kepada Tuhan.

2. Pencobaan membuat kita lebih matang.
Yakobus 1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Orang yang banyak merasakan pahit manisnya kehidupan akan lebih kuat. Ia akan kokoh seperti batu karang, tidak akan gampang diombang-ambingkan badai. Ia sudah mengenal seluk beluk kehidupan sehingga tidak gampang jatuh dalam kekuatiran. Orang yang gampang diombang-ambingkan kekuatiran tidak akan pernah menghasilkan buah yang matang, itu tercatat pada ayat dibawah:

Lukas 8:14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

3. Pencobaan membuat kita menyadari bahwa kita butuh hikmat dari Tuhan.
Yakobus 1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Sebenarnya sering pencobaan dan penderitaan terjadi karena kita kurang berhikmat dan salah dalam mengambil keputusan. Dalam dunia bisnis, salah dalam mengambil keputusan bisa membuat usaha bangkrut. Bukan hanya dalam dunia bisnis, dalam hal apapun jika salah dalam mengambil keputusan akan menghasilkan penderitaan. Itulah sebabnya mengapa kita membutuhkan hikmat dari Tuhan. Hikmat akan menghindarkan kita dari kesulitan-kesulitan hidup.

Amsal 29:15 Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.

4. Pencobaan adalah bukti bahwa Tuhan masih mengasihi kita.
Ibrani 12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Sebenarnya tanpa kita sadari kita sering menyimpang dari kehendak Tuhan. Kalau tidak ada sesuatu yang mengingatkan kita terkadang kita tidak menyadari kalau kita telah melakukan kesalahan.

Contoh : Banyak orang menyadari kalau merokok itu salah ketika mereka sudah terkena penyakit paru-paru. Sebelum penyakit itu menimpa mereka walaupun pada bungkus rokok tertulis “merokok dapat merugikan kesehatan” mereka cenderung mengabaikan dan tidak memperdulikan peringatan itu.

Kita juga sering demikian, ketika melakukan suatu hal yang tidak berkenan,suara Roh Kudus sering mengingatkan di dalam hati bahwa kita telah melakukan hal yang salah. Namun peringatan-peringatan itu sering diabaikan. Akibatnya datanglah hajaran. Namun, apapun bentuk dari hajaran, itu tandanya Tuhan masih peduli dan ingin mengembalikan kita kejalan yang benar sehingga kita tidak binasa.

Oleh sebab itu marilah kita tidak bersungut-sungut ketika mengalami pencobaan. Karena pencobaan pada akhirnya mendatangkan kebaikan bagi kita.

Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

--

Jangan berhenti di tengah jalan

II Timotius 4:10 karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.

Demas adalah seorang pelayan Tuhan yang sangat membantu Paulus dalam tugas pelayanannya. Namun suatu ketika Demas pergi meninggalkan Paulus, ia melepaskan semua pelayanannya dan pergi ke Tesalonika. Tesalonika adalah ibu kota Makedonia, sebuah provinsi kerajaan Roma yang merupakan sebuah kota bisnis/perdagangan.

Demas pergi meninggalkan Paulus karena tidak tahan menderita bersama-sama dengan Paulus. Demas lebih memilih kehidupan dunia ini yang menawarkan banyak kenikmatan-kenikmatan daging. Bila ia terus ikut Paulus, maka penderitaan demi penderitaan dan penjara menantinya. Sementara itu di lain pihak, kota Tesalonika menawarkan banyak kesempatan untuk berkarir dan kesenangan-kesenangan dunia lainnya.

Lalu, mengapa Demas bisa mengambil jalan yang salah tersebut? Itu karena Demas salah dalam meletakkan pengharapannya kepada Tuhan. Demas hanya meletakkan pengharapannya kepada Tuhan hanya untuk kehidupan dunia ini saja. Itulah sebabnya ketika dia mengalami penderitaan, dia berbalik dan meninggalkan Tuhan. Maka benarlah apa kata firman Tuhan dibawah ini

I Korintus 15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Sungguh malang nasib Demas, hanya karena tidak tahan menderita sesaat akhirnya dia memilih jalan yang mempengaruhi keselamatan jiwanya. Saya tidak menemukan dalam alkitab bahwa Demas bertobat dan kembali melayani Tuhan. Tidak seperti Markus, ia juga pernah melakukan apa yang Demas lakukan yaitu meninggalkan pelayanan (Kisah para rasul 13:13), namun pada akhirnya Markus bertobat dan kembali melayani Tuhan walaupun akibat perbuatannya terjadi perselisihan antara Paulus dan Barnabas (Kisah para rasul 15:37-39).

Saudaraku, terkadang kita sering mengalami suatu di lema. Di satu pihak kita ingin melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Namun di lain pihak, kebutuhan jasmani sering menuntut kita untuk melepaskan pelayanan. Memang tidak di pungkiri bahwa kita masih hidup di dunia yang pasti masih ditandai dengan keinginan daging. Namun jangan kita biarkan kehidupan dunia itu yang memegang kendali atas kehidupan kita. Jangan sampai kehidupan dunia itu membuat kita melepaskan pelayanan kita kepada Tuhan. Dan Jangan meletakkan pengharapan pada Tuhan hanya untuk memperoleh berkat jasmani saja karena nanti kita akan kecewa. Akibatnya kita bisa melakukan apa yang Demas lakukan.

Saudaraku, jika saudara saat ini sudah menjadi pelayan Tuhan, Bersyukurlah!, karena tidak semua orang bisa memilih dan berkesempatan menjadi pelayan Tuhan dan karena saudara telah menjadi rekan sekerja Allah untuk mewujutkan visi Tuhan atas dunia ini. Teruskanlah pelayananmu, jangan berhenti di tengah jalan. Percayalah Tuhan tidak pernah meminta anak-anak-Nya untuk berhenti melayani Dia.

Roma 12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Dan jika ada diantara saudara yang saat ini masih belum menjadi pelayan Tuhan, jangan diam saja. Mari tanamkan di hati dan tumbuhkan kerinduan untuk ambil bagian dalam pelayanan. Berdoalah pada Tuhan agar Tuhan buka jalan buat pelayanan saudara. Mari bergandengan tangan melayani Tuhan Yesus. Karena yang kita layani itu “Tuhan diatas segala tuhan, dan Raja diatas segala raja”. Berkat Tuhan menyertai kita. Amin.

--

Apakah Fokus Hidup orang Kristen?

Matius 16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Kalimat dalam ayat ini Yesus ucapkan ketika memberitahukan penderitaan yang akan di alaminya untuk pertama kali kepada murid-muridnya. Melalui ayat ini Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa memperoleh harta dunia bukanlah fokus utama orang Kristen. Harta dunia memang perlu, namun itu bukanlah sasaran akhir yang harus di perjuangkan mati-matian. Sebab harta dunia pada suatu saat tidak akan menolong lagi. Seberapa besarpun kekayaan yang kita miliki, itu tidak akan membuat kita hidup selamanya.

Orang-orang yang tidak mengenal Tuhan Yesus menganggap bahwa harta dunia adalah sesuatu yang harus di kejar mati-matian. Maka janganlah heran kalau banyak orang yang menghalalkan bermacam cara. Mereka berlomba untuk menjadi lebih kaya dan lebih kaya lagi sehingga dengan berkembangnya zaman, berkembang pula metode kejahatan. Bahkan banyak orang yang menjadi gila karena tidak mampu memperolehnya.

Orang yang memfokuskan hidupnya untuk mengejar harta dunia pasti akan jatuh pada roh ketamakan, yaitu roh yang membuat manusia tidak pernah puas dan tidak akan pernah berkata cukup atas apa yang telah di perolehnya. Saya teringat ada dua ayat yang berkaitan dengan ketamakan,yaitu :

Amsal 30:15-16 Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!" Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"

Ayat ini menggambarkan bahwa orang yang tamak sama dengan lintah, dunia orang mati, rahim yang mandul, bahkan disamakan dengan api.

Saudaraku, penyembahan kepada Tuhan sudah ada sebelum masa penciptaan langit bumi beserta isinya. Di Surga penyembahan di pimpin oleh malaikat Luciel (Lucifer) namun karena kesombongannya yang ingin menyamakan diri dengan Tuhan Lucifer dan pengikut-pengikutnya di campakkan kebumi. Dan Tuhan tidak mengangkat malaikat lain untuk menggantikan Luciel. Tuhan menciptakan manusia dengan harapan manusialah yang akan menyembah dan memuji Tuhan. Namun banyak orang Kristen yang tidak menyadari bahwa hidupnya diciptakan Tuhan untuk menyembah dan memuliakan-Nya. Malah mereka lebih memilih menyembah kepada harta dunia ini (mammon) dari pada menyembah kepada Tuhan. Banyak orang menganggap bahwa jika dia beragama Kristen berarti dia sudah menyembah kepada Tuhan Yesus. Apakah benar demikian? Belum tentu. Mengapa?

Wujut dari menyembah adalah tunduk, hormat dan patuh serta menomor satukan apa yang kita sembah. Kalau kita menyembah Tuhan Yesus itu artinya kita harus tunduk, hormat dan patuh serta menomorsatukan Tuhan Yesus. Itulah sebabnya Tuhan berkata ”Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Ulangan 20:3), mengapa? Karena Tuhan tidak mau di duakan dan di nomor duakan. Maka, apabila kita lebih mengutamakan dan menomor satukan mencari harta dari pada mencari Tuhan itu artinya kita adalah penyembah dan memberhalakan harta, bukan penyembah Tuhan. Oleh sebab itu berhati-hatilah jangan sampai kita nanti ternyata melanggar firman Tuhan yang tertera pada kitab Ulangan 20:3 diatas.

Saudaraku mari kita perhatikan ayat dibawah :
Pengkhotbah 1:2-3 Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?

Pengkotbah di tulis oleh Salomo pada masa tuanya. Pada masa mudanya Salomo adalah seorang yang sangat berhasil dalam memimpin dan membangun Israel. Namun pada masa tuanya dia menyadari bahwa apapun yang telah di capainya, semua adalah sia-sia karena semuanya itu tidak bisa mencegah dia dari ketuaan bahkan dari kematian, terlebih lagi pada masa tuanya Salomo mengalami kemerosotan rohani dimana dia jatuh dalam penyembahan berhala.

Oleh sebab itu mari memfokuskan diri untuk mencari Tuhan dan mencari kerajaannya. Sebab itulah yang di kehendaki Tuhan atas hidup kita. Ketika kita mencari Tuhan, maka Tuhan yang akan memenuhi segala yang kita butuhkan.

Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Dan satu hal, ada yang lebih penting dari pada harta dunia ini yaitu hidup. Tidak ada gunanya kita memperoleh segala harta dunia ini namun akhirnya kita mengalami kematian selamanya. Lebih baik kita hidup sesuai dengan maunya Tuhan namun kita hidup selamanya dan berkelimpahan dengan kekayaan-kekayaan sorga. Tuhan Yesus memberkati. Amin

Matius 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

--

Untuk memperoleh kemuliaan kepala, maka setialah dalam perkara kecil

Ulangan 28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,

Saya mempunyai seorang sahabat yang sangat setia melayani Tuhan dan taat beribadah. Dalam hal kegiatan kerohanian di gereja kami dia tidak pernah ketinggalan. Bahkan hampir dari separuh waktunya dia berikan untuk Tuhan. Suatu hari dia datang kepada saya dan bercerita tentang pergumulan hidupnya. Mereka ada delapan bersaudara dan dia adalah anak yang paling kecil. Dia bercerita tentang kehidupan ekonominya yang sampai saat ini kurang begitu baik. Dia hanya bekerja pada sebuah toko di sebuah pasar, dan dengan gajinya yang pas-pasan tersebut dia menghidupi dan menanggung saudara-saudaranya yang tidak bekerja karena mereka sudah tidak memiliki kedua orang tua lagi..

Beberapa waktu yang lalu atap rumahnya bolong karena di terjang angin yang kencang, belum lagi selesai masalah rumah, salah satu keluarganya di timpa penyakit yang harus dirawat inap di rumah sakit. Dan itu semuanya menjadi tanggungannya karena kakaknya yang lain tidak mau membantu dan sibuk dengan urusan keluarganya masing-masing walaupun mereka mampu. Dengan menangis dia bercerita kenapa begitu berat beban yang harus di tanggungnya, kenapa Tuhan ijinkan hal-hal seperti itu terjadi. Untuk memperbaiki atap rumah yang bolong saja dia mesti hutang, di tambah lagi masalah baru yaitu kakaknya sakit dan harus di opname di rumah sakit. Abangnya yang paling besar yang dari segi ekonomi jauh lebih mapan tidak ambil peduli walaupun seharusnya itu adalah tugas dan tanggungjawabnya sebagai anak tertua. Dia tidak habis pikir kenapa dia yang paling bungsu justru yang menanggung semua kebutuhan keluarga dan mengambil tugas sebagai kepala keluarga di tengah-tengah keluarganya.

Saudaraku, satu hal yang saya pribadi memetik hikmah dari masalah ini. Seperti tertulis pada ayat pembuka di atas, Tuhan menggenapi janjinya bahwa anak-anak Tuhan akan menjadi kepala, bukan menjadi ekor. Masalahnya, Banyak orang menarik pengertian ayat ini untuk hal-hal berkat lahiriah saja. Mereka menganggap menjadi kepala adalah suatu berkat dalam bentuk kedudukan dan kemuliaan. Memang sasaran akhir dari menjadi kepala adalah kemuliaan, namun untuk mencapai kemuliaan itu kita harus berkorban dan rela menderita. Seperti Tuhan Yesus, Dia di permuliakan setelah mengalami proses sengsara dan jalan salib.

Untuk sahabat kita ini saya katakan bahwa dia mesti bersyukur kepada Tuhan sebab Tuhan menempatkan dia menjadi kepala di tengah-tengah keluarganya walaupun dari segi lahiriah justru dia yang paling bungsu. Tuhan menempatkan dia sebagai kepala justru karena Tuhan melihat dialah yang paling mampu menjadi gembala ditengah-tengah keluarganya walaupun secara lahiriah ada yang lebih mampu. Saya teringat kisah Daud, Tuhan mengangkat Daud menjadi Raja atas Israel walaupun secara lahiriah dia bukan anak yang paling tua, dan bukan pula seorang yang gagah perkasa seperti saudara-saudaranya yang lain. Tuhan mengangkat dia karena dia memiliki hati seorang gembala. Tuhan melihat kesetiaan Daud dalam menggembalakan kambing domba yang hanya dua tiga ekor (I Samuel 17:28). Bahkan Daud menghajar singa ataupun beruang yang mencoba memakan kambing dombanya, itu tertera pada ayat dibawah

I Samuel 17:34-35 Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.

Dari sini kita melihat bagaimana kesetiaan Daud. Sebenarnya tidak layak dia mempertaruhkan nyawanya menghadapi singa dan beruang hanya untuk menyelamatkan satu ekor kambing domba yang harganya tidak seberapa. Oleh karena kesetiannya dalam perkara kecil tersebut maka Tuhan memberikan tanggungjawab yang lebih besar lagi yaitu untuk menggembalakan umat Israel.

Matius 25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Saudaraku kemuliaan menjadi kepala tidak di peroleh begitu saja tanpa pengorbanan. Di dunia ini saja banyak orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh kemuliaan itu. Ada yang bersemedi di gunung kawi, ada pula yang bersemedi di gunung-gunung dan lembah-lembah lainnya. Itu membuktikan bahwa ada harga yang harus di bayar untuk memperoleh kemuliaan kepala. Tuhan tidak meminta kita melakukan itu, bahkan hal itu merupakan kekejian di mata Tuhan. Tuhan hanya minta kita setia dalam perkara kecil dan setia di dalam mengiring akan Dia, maka suatu saat kemuliaan kepala itu akan Tuhan berikan. Sama seperti yang Tuhan berikan kepada Yusuf dan Daud. Tuhan Yesus memberkati.

--

Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing
Amsal 16:4 TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.

Baru saja seorang teman sepelayanan bercerita kepada saya mengenai pergumulan hidupnya. Dia tidak mengerti kenapa masalah demi masalah terus mengguncang hidupnya. Seolah-olah tidak ada waktu untuk kelegaan. Bahkan dia berkata begini : “Pergumulanku kok tidak pernah berhenti, ya? sampai-sampai aku tidak bisa merasakan kalau Tuhan itu ada”.

Saudaraku, terkadang kita juga merasakan apa yang di alami oleh saudara kita ini. Pergumulan yang berat membuat kita buta dan tidak bisa melihat kehadiran Tuhan. Apakah benar demikian saudara?. Sebenarnya tidak. Tuhan itu senantiasa ada di dekat kita. Namun kita hanya membayangkan Tuhan itu datang dalam bentuk hal-hal yang indah-indah saja. Mengapa ada orang mudah sekali kecewa dan gagal dalam pengiringan akan Tuhan? Itu karena mereka beranggapan bahwa ketika ikut Tuhan maka semuanya akan beres, tidak ada masalah. Ikut Tuhan pasti akan senantiasa berbahagia karena Tuhan ada di depan.

Benar Tuhan itu maha kuasa, namun Tuhan mengijinkan permasalahan terjadi untuk mendidik dan mendewasakan kita. Permasalahan itu Tuhan pakai untuk menguji kemurnian iman kita. Melalui ujian itu akan ketahuan kita membangun iman diatas apa, apakah emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami (I Korintus 3:12). Kalau kita membangun diatas emas, maka ketika di bakar maka iman kita akan semakin murni, namun jika kita membangun diatas jerami, ketika di bakar maka iman kita hangus terbakar.

Ayub adalah orang yang pernah merasakan bagaimana panasnya dapur api ujian Tuhan. Bahkan ujian yang dialami Ayub melebihi dari ujian yang dialami oleh manusia normal. Namun Ayub berhasil menang dalam ujian itu sehingga dia berani berkata seperti yang terdapat dalam ayat di bawah :

Ayub 23 :10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

Ayub menyadari apa yang dialaminya adalah sebuah ujian dari Tuhan, oleh sebab itu dia tetap sabar dan bertahan karena dia ingin menunjukkan kepada Tuhan bahwa imannya adalah iman yang di bangun diatas emas. Dia ingin membuktikan kepada Tuhan bahwa dia taat dan setia kepada Tuhan bukan karena Tuhan telah memberkati dia dengan luar biasa. Dia ingin membuktikan bahwa ketika sengsarapun dia tetap ikut Tuhan. Dan itu semua terbukti.

Saudaraku, seperti ayat pembuka diatas, Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing. Benar, karena rancangan yang Tuhan rancangkan bukanlah rancangan kecelakaan melainkan racangan yang mendatangkan damai sejahtera (Yeremia 29:11). Yaitu rancangan masa depan yang penuh harapan. Tuhan mengijinkan kita di uji agar kita memiliki iman yang dewasa dan murni kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

--

Hidup nyaman? hati-hatilah!!

Hallo para sahabat, Bagaimana keadaan saudara pada saat ini? Apakah dalam keadaan baik-baik saja? Dalam arti kata bahwa saat ini anda sedang dalam keadaan hidup yang nyaman/mapan? Jika ya, maka- hati-hatilah. Sebab keadaan ini bisa membuat kita terlena. Keadaan ini terkadang membuat kita lupa bahwa kita butuh Tuhan.

Adalah sifat umum manusia ketika ia dalam masalah akan lebih tekun beribadah dan memiliki jam-jam doa yang khusus kepada Tuhan agar masalah itu segera mendapat jalan keluar. Namun ketika masalah sudah tidak adalagi, artinya suasana hidupnya sudah tenang dan nyaman, maka dia sudah tidak memiliki jam-jam doa lagi. Jikapun berdoa, itu bukan karena kerinduan mencari wajah Tuhan melainkan hanya karena rutinitas saja. Bahkan waktu-waktu ibadahpun dipakai untuk kesenangan pribadi, misalnya piknik pada hari minggu, dan ada juga yang melakukan bisnisnya pada hari minggu karena sayang kalau omzet hilang.
Suasana nyaman membuat hidup kerohanian kita menjadi suam-suam kuku, tidak dingin ataupun tidak panas. Artinya ibadah hanya dilakukan karena rutinitas saja, bukan karena ingin bertemu dan mencari hadirat Tuhan. Hal itu di alami oleh jemaat Laodikia pada ayat dibawah ini :

Wahyu 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Jemaat Laodikia merasa hidupnya sudah kaya, mapan dan nyaman sehingga mereka tidak merasa butuh lagi akan Tuhan. Mereka tidak rindu lagi bertemu dengan Tuhan. Mereka merasa segala kebutuhan mereka sudah cukup. Dan hal itu membuat Tuhan marah dan berkata “Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku”.

Mengapa Tuhan memuntahkannya?
Ibaratkan makanan? Orang yang suam-suam kuku adalah makanan yang hambar, tidak enak dan memuakkan sehingga orang yang memakannya ingin memuntahkannya. Betapa kerasnya gambaran perumpamaan ini.

Apa akibatnya kalau dimuntahkan?

1. Kemungkinan akan hidup dalam kenajisan.
Matius 15:18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.

Ketika ia berada di dalam mulut Tuhan, itu sama artinya ia hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan hidup dalam kesucian. Tapi ketika ia dimuntahkan, sama seperti muntah adalah najis maka kemungkinan besar kehidupannya pun akan berada dalam kenajisan. Orang yang tidak hidup dalam pesekutuan dengan Tuhan akan cenderung hidup dalam keinginan daging dimana hal itu akan membawanya dalam hal-hal yang najis.

2. Gampang jatuh dalam ajaran sesat.
Amsal 26:11 Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.

Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa anjing akan memakan apa yang telah dimuntahkan. Anjing adalah gambaran dari nabi-nabi dan guru-guru palsu.

Filipi 3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,

Maka jangan heran kalau suatu ketika kita melihat ada orang yang mulanya hidup kudus, rajin dan taat beribadah namun akhirnya jatuh kedalam ajaran sesat. Mengapa? Itu bisa terjadi karena kenyamanan hidup telah menjebaknya dalam “suam-suam kuku”, tidak bertobat, akhirnya dimuntahkan oleh Tuhan.

Tapi percayalah, sebelum semuanya itu terjadi, Tuhan pasti telah terlebih dahulu memberikan teguran. Karena Tuhan tidak membiarkan orang yang di kasihinya itu jatuh lebih dalam lagi. Bagi mereka yang mau bertobat maka hal itu tidak akan terjadi. Tetapi bagi mereka yang tetap mengeraskan hati maka hal itu akan terjadi.

Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Saudaraku, Daud adalah seorang yang sangat setia dan taat kepada Tuhan sehingga Tuhan sering berkata “Daud hamba-Ku”, namun suatu waktu Daud jatuh dalam dosa yang besar yaitu perzinahan bahkan disertai dengan pembunuhan berencana. Dosa itu terjadi bukan pada saat Daud dalam keadaan tertekan karena di kejar-kejar Saul. Dosa itu terjadi justru pada saat Daud berada dalam suasana yang nyaman dan tenteram.

Pada II Samuel 11: 1 diceritakan bahwa pada saat prajuritnya berperang, Daud malah bersantai ria di istananya sambil memandang-mandang. Pada saat itulah Daud melihat seorang perempuan yang sedang mandi yang amat elok rupanya dan ternyata adalah istri dari seorang prajuritnya yaitu Uria. Lalu Daud menghampiri perempuan itu. Ketika diketahui perempuan itu mengandung, Daud menyuruh Uria suaminya bertugas di garis paling depan dengan niat si Uria terbunuh dan Daud bisa mengambil istrinya menjadi miliknya, dan itu menjadi kenyataan.

Betapa jahatnya perbuatan Daud itu. Namun satu hal, mengapa Daud sampai jatuh seperti itu? Itu karena Daud merasa posisinya sudah nyaman, prajuritnya di berkati Tuhan sehingga menjadi prajurit yang gagah perkasa. Oleh sebab itu dia merasa tidak perlu turut maju dalam pertempuran. Dia lebih memilih bersantai-santai di istana sambil menunggu kabar kemenangan dari anak buahnya. Hal itu membuat dia terlena dan jatuh dalam dosa yang besar.

Saudaraku, kisah ini mengingatkan kita betapa berbahayanya zona nyaman ini. Mungkin saat ini bentuknya tidak sama dengan seperti kisah kejatuhan Daud. Saat ini bentuk yang paling banyak adalah kesombongan. Berkat yang melimpah seharusnya membuat orang bersyukur kepada Tuhan, beribadah dan berdoa dengan lebih bersungguh-sungguh, bukan malah sebaliknya, menjadi sombong, besar kepala dan egois. Saya ingat satu firman Tuhan yang berkata begini.

Ulangan 9:5 Bukan karena jasa-jasamu atau karena kebenaran hatimu engkau masuk menduduki negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu, dan supaya TUHAN menepati janji yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub.

Kita harus ingat apapun yang kita capai saat ini bukan karena kuat dan gagah kita, melainkan oleh karena Tuhan, Tuhanlah yang memberikan semuanya itu kepada kita.

Paulus adalah orang yang dipakai oleh Tuhan secara luar biasa untuk memberitakan injil bagi bangsa-bangsa yang bukan Yahudi. Namun ada satu yang menjadi pergumulannya yaitu ada sesuatu yang menjadi duri dalam dagingnya. Sudah tiga kali Paulus berseru kepada Tuhan agar hal itu di singkirkan, namun Tuhan membiarkannya. Mengapa? Agar Paulus tidak menjadi sombong atas apa yang telah dia capai. Kita lihat ayat dibawah :

II Korintus 12:7-9 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Saudaraku, secara pribadi ayat ini mengingatkan saya. Dulu saya adalah orang yang gagap bahkan sangat gagap dalam berbicara. Kelemahan itu sangat menghambat karir pekerjaan saya. Sebab tidak mungkin seorang gagap diangkat menjadi pemimpin. Namun saat ini saya menyadari bahwa semuanya itu Tuhan ijinkan terjadi agar saya tidak menjadi orang yang sombong melainkan tetap mengandalkan Tuhan. Dan saya benar-benar menyadari tanpa Tuhan saya tidak bisa berbuat apa-apa.

Oleh sebab itu, marilah senantiasa bersyukur. Apapun yang sedang kita alami percayalah bahwa semuanya itu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita terutama agar kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Tuhan memberkati. Amin

Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

--

Yefta, orang yang terbuang yang akhirnya di permuliakan

Hakim-Hakim 11:2 Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain."

Yefta adalah salah seorang pribadi yang pernah memimpin umat Tuhan pada zaman hakim-hakim, yang telah membuat sejarah bagi bangsa Israel karena kepahlawanannya. Bahkan nama Yefta tercatat dalam kitab Ibrani sebagai pahlawan-pahlawan iman (Ibrani 11). Pastinya nama itu tercatat bukan secara kebetulan saja tetapi karena sesuatu hal yang telah dialami dan dilakukannya yaitu penderitaan, iman dan kepahlawanannya yang telah membawa bangsanya kepada kemenangan demi kemenangan.

Yefta pada awalnya bukanlah orang yang diperhitungkan karena catatan garis keturunan yang tidak baik. Dia adalah anak seorang Israel yang bernama Gilead, namun ber-ibukan yang berasal dari kehidupan yang tidak baik, yaitu wanita sundal. Karena latar belakang seorang ibu yang tidak baik tersebut membuat Yefta disingkirkan oleh saudara-saudaranya yang berasal dari ibu yang berbeda sehingga dia tidak memperoleh apapun dari harta warisan yang seharusnya juga dia mendapat bagian di dalamnya. Karena itu Yefta harus berjuang sendiri dan hidup dengan cara yang keras dan dia bergabung dengan orang-orang yang dianggap tidak berharga, orang yang di sia-siakan yang nasibnya sama seperti dia (Hakim2 11:3 King James Version). Bahkan dia menjadi pemimpin kelompok itu. Namun satu hal, kehidupan yang keras itu membentuk Yefta menjadi seorang yang bermental tangguh dan berjiwa pejuang. Maka benarlah apa yang tertulis dalam Roma 8:28 yang berbunyi : “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Kehidupan yang keras itu mendatangkan kebaikan bagi Yefta, bahkan juga bagi seluruh bangsa Israel karena dengan kepemimpinannya bangsa Israel dapat mengalahkan musuh-musuhnya. Namun ada satu hal yang tidak boleh kita lupakan, walaupun dia disingkirkan dan diusir dari keluarganya, iman Yefta tidak pernah surut. Bahkan ia menyerahkan semua perkaranya kepada Tuhan. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:

Hakim-hakim 11:11b ..... Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita semakin dekat dengan Tuhan atau justru semakin jauh ketika kita menghadapi keadaan yang dialami oleh Yefta?. Mudah-mudahan kita bisa seperti Yefta, pada saat dalam pergumulan berat justru kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

Daud juga pernah mengalami pergumulan berat dalam hidupnya. Dia pernah disepelekan saudara-saudaranya bahkan dia pernah di kejar-kejar Saul untuk dibunuh karena roh iri hati menguasai Saul. Namun Daud tidak pernah menjauhkan diri dari Tuhan. Dia menyadari bahwa apa yang dialaminya itu adalah didikan Tuhan untuk menjadikan dia seorang yang gagah perkasa. Kita perhatikan ayat dibawah:

Mazmur 144:1 Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang;

Banyak yang bisa dijadikan alasan bagi Daud untuk bersungut-sungut. Pertama, Tuhan telah memilihnya dan diurapi oleh Samuel menjadi raja. Artinya hak-hak sebagai raja seharusnya sudah menjadi miliknya. Namun apa yang dialaminya justru sebaliknya. Dia dikejar-kejar oleh Saul bagaikan seorang pemberontak. Tapi Daud tidak menyerah sebab ia menyadari apa yang dialaminya adalah didikan dari Tuhan untuk menyiapkan dirinya menjadi seorang raja yang besar dan tangguh.

Saudaraku, rancangan Tuhan sangat indah bagi hidup kita walaupun untuk mewujutkan rancangan itu kita harus mengalami suatu hal yang tidak enak. Tuhan tidak pernah merancangkan rangangan kecelakaan melainkan rancangan masa depan yang penuh harapan.

Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Sama seperti ketika bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan, tanah yang subur yang berlimpah susu dan madu. Untuk menuju kesana bangsa Israel harus melalui suatu tempat yang bernama padang gurun. Di tempat ini umat Israel dididik untuk mengetahui yang namanya kesabaran. Disini pula Tuhan mendidik mereka agar menyadari bahwa mereka adalah bangsa yang lemah, bukan siapa-siapa sehingga mereka tidak berbangga-bangga pada diri sendiri, jika mereka boleh keluar dari Mesir itu bukan karena usaha sendiri melainkan semuanya karena perbuatan tangan Tuhan.

Ulangan 9:4 : Janganlah engkau berkata dalam hatimu, apabila TUHAN, Allahmu, telah mengusir mereka dari hadapanmu: Karena jasa-jasakulah TUHAN membawa aku masuk menduduki negeri ini; padahal karena kefasikan bangsa-bangsa itulah TUHAN menghalau mereka dari hadapanmu.

Saudaraku, mungkin diantara kita ada yang seperti Yefta, di singkirkan dan di kucilkan dari lingkungan dan keluarga hanya karena sesuatu hal. Percayalah jika saudara menyerahkan perkara saudara kepada Tuhan dan tetap mengandalkanNya maka rancangan manusia yang tidak baik akan Tuhan ubah menjadi rancangan yang indah bagi masa depan saudara. Itu juga pernah dialami oleh Yusuf. Saudaranya merancangkan kecelakaan namun Tuhan mengubah semua rancangan kecelakaan itu menjadi rancangan yang indah yaitu penyelamatan sebuah bangsa yang besar, bangsa Israel.

Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita. Ingat saja proses pembuatan tembikar dalam Yeremia 18. Seandainya saja tanah liat bisa berteriak mungkin pada saat pembuatan tembikar tersebut dia akan berteriak-teriak karena kesakitan. Pertama, dia harus diambil dan dipisahkan dari kumpulannya dan dari habitatnya. Kemudian dia dihancurkan untuk menyingkirkan pasir dan kotoran-kotoran yang tidak berguna, selanjutnya dia dibentuk menurut rancangan yang sudah ditetapkan oleh penjunan. Proses selanjutnya adalah dia dibiarkan sendiri untuk beberapa waktu lamanya sehingga sedikit kering. Selanjutnya adalah dia dihaluskan lagi dan diberi pewarna agar nanti menghasilkan tembikar warna warni yang indah. Puncaknya adalah dia harus dibakar sampai suhu sekitar 1000 derajat celcius lebih, maka jadilah tembikar yang indah. Tadinya dia adalah hanya sebatas tanah liat yang tidak berharga, namun setelah mengalami proses yang menyakitkan dia menjadi tembikar indah yang mungkin saja sangat mahal harganya, yang dipakai menjadi perabot-perabot untuk menghiasi rumah.

Proses itulah yang dialami Yefta, penderitaan demi penderitaan mengubah hidupnya menjadi seorang pria yang gagah perkasa yang akhirnya membuat dia dipermuliakan. Orang-orang yang tadinya mengusirnya kembali datang kepadanya bahkan mengangkat dia menjadi hakim atas umat Israel. Tuhan memakai Yefta secara luar biasa menyingkirkan segala musuh yang mencoba menghancurkan umat Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati. Amin

--

Mengasihi Tuhan lebih dari segalanya

Matius 10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.

Pak Mazdan adalah seorang Bapak yang sangat saya kagumi. Banyak hal yang dapat saya lihat dari sikap hidupnya yang dapat saya teladani, terutama dalam pengiringannya kepada Tuhan. Usianya kira-kira 65 tahun. Ia hidup pas-pasan dengan beberapa anak dan seorang istri. Pekerjaannya hanya sebagai supir mobil Box sebuah perusahaan dan istrinya bekerja sebagai buruh di tempat yang sama. Walaupun kehidupan sehari-harinya pas-pasan dan cenderung dalam kesulitan, kasihnya kepada Tuhan tidak pernah luntur. Setiap ada kesempatan sharing dengannya, beliau menyaksikan bagaimana pertolongan Tuhan yang luar biasa atas hidupnya, terlebih lagi pada saat masa-masa sulit. Janji Tuhan senantiasa di imani dan dipegang teguh. Ada satu firman Tuhan yang sering diucapkannya ketika kami bertemu yaitu : “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; (Mazmur 37:25)”. Kesaksian dan firman itulah yang senantiasa menghiburkan kami ketika kami sedang merasakan kesulitan. Pak Mazdan telah banyak membawa berkat-berkat rohani bagi kami.

Beberapa waktu yang lalu kami kembali bertemu, kebetulan pak Mazdan datang kerumah untuk keperluan sesuatu. Dalam pertemuan itu beliau kembali bersaksi bagaimana dia menghadapi tekanan dan olok-olok dari saudara-saudaranya karena ketekunannya mengiring Tuhan. Saudara-saudaranya menekannya dengan keras dan mengucilkannya dari lingkungan keluarga karena beliau sudah tidak mau lagi melakukan acara-acara tradisi yang menurutnya sangat bertentangan dengan firman Tuhan.

Saudaraku, apa yang dialami Pak Mazdan mungkin kita juga mengalaminya. Ketika kita benar-benar serius ikut Tuhan, kita dianggap aneh bahkan dipandang sesat karena kita sudah tidak lagi melakukan hal-hal yang orang dunia lakukan. Kalau orang-orang luar yang menganggap begitu, mungkin pengaruhnya tidak begitu besar. Namun bagaimana kalau yang menekan kita adalah orang-orang yang kita kasihi, yaitu keluarga kita? Sangat menyakitkan bukan? Disatu sisi kita sangat mengasihi mereka, namun disisi lain kita ditekan dan di paksa untuk melanggar iman kita kepada Tuhan.

Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita harus menuruti kemauan mereka supaya kita bisa diterima dan tidak di kucilkan lagi dari lingkungan keluarga? Atau, cuekin saja, biarkan mereka melakukan apa yang menjadi kehendak mereka, yang penting saya ikut Tuhan, saya tidak melanggar perintah Tuhan?.

Ini adalah suatu keadaan yang sangat sulit. Jika kita pilih mengikuti kemauan mereka, itu berarti kita lebih takut kepada manusia dari pada kepada Tuhan dan ternyata kita lebih mengasihi manusia daripada mengasihi Tuhan. Jika hal itu terjadi maka kita tidak layak bagi Tuhan (Matius 10:37). Jika kita cuekin saja dan tidak mau tahu keadaan mereka walaupun kita lebih memilih taat pada firman Tuhan, itu juga tidak benar karena berarti kita telah kehilangan kasih terhadap saudara-saudara kita. Bagaimana kita bisa mengasihi Tuhan kalau saudara-saudara kita yang kelihatanpun tidak kita kasihi?

I Yohanes 4:20-21 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Yesus adalah contoh teladan yang baik bagi kita. Dalam pelayanannya Yesus tidak pernah diterima oleh dunia, bahkan oleh orang-orang yang mengaku beribadah kepada Tuhan. Justru orang-orang yang mengaku beribadah kepada Tuhanlah yang senantiasa mengincar dan merancangkan kecelakaan bagi-Nya. Imam-imam kepala senantiasa mencari-cari kesalahan Tuhan Yesus. Apa yang Yesus lakukan sehingga membuat mereka tidak senang kepadanya? Itu karena mereka menganggap Tuhan Yesus datang untuk mengubah segala kebiasaan dan adat istiadat mereka.

Kisah para rasul 6:14 sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita."

Dalam beberapa kasus sering terjadi perdebatan antara Yesus dan orang-orang farisi karena Yesus membiarkan murid-muridnya melakukan hal yang bertentangan dengan adat istiadat Yahudi. Orang-orang farisi merasa keberatan dan mencemooh mereka. Namun Tuhan Yesus tidak pernah terpengaruh dan menjadi kompromi dengan orang-orang tersebut. Tuhan Yesus lebih memilih patuh kepada Bapa dan tidak berlaku munafik seperti mereka.

Saudaraku, walaupun Yesus dimusuhi dan dicelakakan oleh orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat tersebut, namun Dia tetap mengasihi mereka dengan rela mati bagi manusia. Bahkan Yesus berdoa kepada Bapa supaya kesalahan mereka diampuni.

Lukas 23:34a Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."

Tuhan Yesus berdoa bagi keselamatan mereka. Sesakit apapun yang Tuhan terima atas perbuatan mereka, Tuhan tidak merancangkan pembalasan. Rasa belaskasihan Tuhan lebih besar dari rasa sakit yang di deritanya, bahkan lebih dari nyawa-Nya sendiri.

Dari teladan Yesus dapat kita ambil kesimpulan, walaupun kita dimushi oleh orang-orang, bahakan oleh keluarga kita karena pengiringan kita kepada Tuhan, janganlah kita kompromi. Tetaplah tempatkan Tuhan diatas segala-galanya. Jangan pula rancangkan dan doakan pembalasan bagi mereka. Mari kita tiru teladan Yesus, walaupun disakiti baik secara jasmani dan rohani, Yesus tetap mendoakan keselamatan orang-orang yang menyakiti-Nya. Demikianpula kita, mari kita doakan keselamatan orang-orang yang membenci dan mengucilkan kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin

--

Apakah anda sedang dikhianati? Berdoalah bagi mereka.

Mazmur 54:1-3 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Nyanyian pengajaran Daud, ketika orang Zifi datang mengatakan kepada Saul: "Daud bersembunyi kepada kami." Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu!

Air susu di balas air tuba, itulah kata-kata yang pantas bagi seorang penghianat. Dalam peperangan musuh yang paling ditakuti bukanlah musuh yang sesungguhnya, melainkan musuh yang dari dalam yaitu penghianat. Musuh yang sesungguhnya akan sangat mudah dikenali tetapi musuh yang dari dalam, yang merupakan musuh dalam selimut sangat sulit dikenali, dan itulah yang paling berbahaya. Daud adalah orang yang paling sering mengalami penghianatan. Salah satu yang mengkhianatinya adalah orang-orang Zifi. Demi mencari muka terhadap raja Saul, orang Zifi berkhianat melaporkan tempat persembunyian Daud.

Saudaraku, dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi hal penghianatan, baik itu di gereja, di tempat kerjaan maupun di tempat lainnya. Salah satu wujud bentuk penghianatan yang sering kita alami adalah digosipkan dan dijelek-jelekkan. Namun satu hal, walaupun mereka bertindak demikian biarlah kita menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Janganlah kita menghakimi, karena penghakiman bukanlah milik kita. Biarlah penghakiman kita serahkan kepada Tuhan. Berdoalah bagi mereka yang berkhianat sehingga suatu saat Tuhan menjamah hati mereka sehingga mereka diubahkan dan bertobat. Daud adalah seorang yang gagah perkasa, namun dia tidak mau membalas perbuatan orang Zifi. Daud menyerahkan penghakiman hanya kepada Tuhan, dia berkata “Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu!”

Musa juga pernah menghadapi penghianatan. Dia dikhianati oleh Saudaranya yaitu Miryam dan Harun. Mereka memberontak terhadap kepemimpinan Musa dengan mengolok-olok dan mengata-ngatainya. Mereka berkata : "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?".
Mereka menonjol-nonjolkan diri dan menjelek-jelekkan Musa. Namun Musa tidak membalas olok-olok mereka. Ia menghadapi mereka dengan sikap yang lemah-lembut dan berdiam diri. Namun ada satu pribadi yang tidak berdiam diri, yaitu Tuhan. Tuhan bertindak, akibatnya Miryam kena kusta dan disingkirkan dari umat Tuhan selama waktu tujuh hari (Bilangan 12:10,14). Maka genaplah apa yang di firmankan Tuhan pada ayat dibawah

Keluaran 14:14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

Namun, ketika Tuhan menjatuhkan hukuman kepada Miryam, Musa tidak beria-ria dan merasa berkemenangan atas pembelaan Tuhan tersebut. Dia malah turut prihatin dan berdoa buat kesembuhan Miryam. Ini adalah contoh yang harus kita teladani. Kita harus berdoa bagi kesembuhan mereka yang menghianati kita yaitu pertobatan dan keubahan hidup.

Matius 5:44-45 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Itulah yang menjadi perbedaan kita dengan orang-orang yang tidak mengenal Yesus. Orang Kristen yang benar adalah orang yang mau mengampuni dan mendoakan musuhnya. Standard kerohanian orang Kristen dituntut lebih tinggi dari orang-orang yang tidak mengenal Yesus. Kalau mengasihi orang yang berbuat baik semua orang pun bisa melakukannya,dan hal itu sangat lazim bagi orang-orang dunia. Namun untuk mengasihi dan berdoa untuk musuh, orang-orang dunia dan orang yang tidak mengenal Yesus tidak akan mampu melakukannya. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

Mazmur 25:3 Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya.

--

Menerima keselamatan saja tidak cukup!

Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Banyak orang yang beranggapan sekali selamat tetap selamat. Banyak orang terjebak dengan doktrin ini. Mereka beranggapan bahwa sekali mereka menerima keselamatan pasti selamat untuk seterusnya. Memang betul ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan percaya kepada Nya maka nama kita dicatat dalam kitab kehidupan sebagai orang-orang yang diselamatkan, namun satu hal jangan lupa bahwa nama itu bisa saja Tuhan hapus jika kita menjadi orang-orang yang kalah dan tidak mengerjakan keselamatan yang Tuhan berikan. Kita perhatikan ayat dibawah:

Wahyu 3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Wujut dari mengerjakan keselamatan adalah menjauhi segala kecemaran dan hidup dalam kekudusan serta memberitakan injil keselamatan kepada mereka yang masih belum menerima keselamatan itu. Tuhan tidak menginginkan kita menjadi orang yang egois, yaitu hanya memikirkan keselamatan pribadi. Tuhan ingin kita menjadi berkat dengan membawa berita keselamatan bagi jiwa-jiwa yang masih belum di selamatkan. Itulah sebabnya mengapa Tuhan berdoa begini:

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu (Yohanes 17:9)

Point yang saya ambil adalah Yesus mengatakan “bukan untuk dunia Aku berdoa”. Lalu yang berdoa untuk dunia tugas siapa?. Itu adalah tugas kita yang telah menerima keselamatan dari Tuhan.

Dalam Lukas 19:11-27 kita menemukan sebuah kotbah Tuhan Yesus mengenai perumpamaan tentang uang mina. Dalam perumpamaan itu di kisahkan ada seorang bangsawan yang berangkat ke suatu negeri yang jauh untuk di nobatkan sebagai raja. Sebelum ia berangkat, ia membagikan sepuluh uang mina kepada sepuluh orang hambanya. Masing-masing hamba mendapatkan satu mina. Suatu waktu, setelah dinobatkan menjadi raja, bangsawan itu kembali dan meminta pertanggungjawaban dari masing-masing hambanya atas satu uang mina yang telah di berikan itu. Ada hamba yang menghasilkan sepuluh mina, ada yang menghasilkan lima mina, namun ada pula yang tidak mengerjakan apa-apa sehingga yang satu mina itu tetap menjadi satu mina. Orang yang tidak mengerjakan tersebut di kategorikan sebagai hamba yang jahat dan di samakan dengan pemberontak yang akhirnya di bunuh dan mengalami kebinasaan kekal.

Saudaraku, apa makna yang dapat kita ambil dari kisah ini? Satu uang mina adalah sebuah modal yang Tuhan berikan kepada kita yaitu keselamatan. Tuhan telah memberikan sebuah keselamatan secara cuma-cuma kepada kita. Namun Tuhan tidak ingin mina yang satu itu hanya kita kuburkan dan sembunyikan. Tuhan ingin kita mengerjakannya sampai berlipat ganda dan menghasilkan sepuluh mina yang lain, yaitu orang-orang yang diselamatkan. Dan bagi mereka yang tidak berbuat dan menghasilkan apa-apa, hukuman kekal siap menanti. Oleh sebab itu mari saudara “tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar” sehingga nama kita tidak di hapus dari kitab kehidupan. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

--

Tersangka kasus dugaan pencucian uang dan pembobolan uang nasabah Citibank, Malinda Dee, dirawat di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, sejak Kamis (26/5/2011) karena butuh perawatan. Ia mengalami peningkatan tekanan darah (hipertensi).

"Dia masih dibantarkan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar yang dihubungi hari Senin (30/5/2011).

Sebelumnya beredar kabar, Malinda kembali dirawat di RS Polri karena mengalami peradangan di bagian dada. Terkait itu, Kepala RS Polri Brigjen (Pol) Budi Siswanto menyatakan, Malinda memang dirawat di RS Polri sejak Kamis.

Boy menambahkan, Malinda sakit karena tekanan darahnya naik.

--
10 software Asli buatan Indonesia
15:31 rofiek 3 comments
Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Berbagi ke Google Buzz

Sekian banyak software yang di gunakan, saya bertanya apakah sudah setiap orang indonesia yang memiliki komputer memakai sistem operasi yang asli? Menurut survey yang di lakukan IDC, indonesia tingkat pembajakan software mencapai 86%. Wouw..cukup perihatin dengan keadaan ini tetapi bukan berarti Indonesia menjadi ‘raja’ pembajak software dunia. Masih ada sejumlah negara yang lebih memprihatinkan dari Indonesia. Sang pemuncak bahkan berasal dari benua biru Eropa.

Berikut 10 besar negara dengan tingkat pembajakan software terbesar di dunia menurut data IDC:
1. Georgia 95%
2. Zimbabwe 92%
3. Bangladesh dan Moldova 91%
4. Armenia dan Yaman 90%
5. Sri Lanka 89%
6. Azerbaijan dan Libya 88%
7. Belarusia dan Venezuela 87%
8. Indonesia 86%
9. Irak, Ukraina, dan Vietnam 85%
10. Algeria dan Pakistan 84%

Ternyata georgia lah yang menjadi ‘Raja’ pembajak software yang paling banyak di dunia. Dan indonesia bertengger di posisi 8 untuk negara paling banyak pembajakan Software.
Di tengah suasana maraknya pembajakan software, Seharus nya kita bangga masih ada anak bangsa yang mampu berbuat banyak di bidang teknologi, khusus nya software. Software yang dibuat berguna untuk mempermudah dalam mengolah data. Software - software yang di buat antara lain:

1. Software minimarket
Dapat digunakan untuk toko yang menahani transaksi-transaksi penjualan dan pembelian. Download versi Demo klik di sini.

2. Software Apotek
Dapat di gunakan di apotik-apotik dengan penyimpanan data obat dan transaksi. Download versi Demo klik di sini.

3. Software counter HP
Dapat digunakan di countr HP yang melayani penjualan dan servis. Download versi Demo klik di sini.

4. Software Restoran
Dapat di gunakan di restoran untuk mempermudah pemesanan makanan. Download versi Demo klik di sini.

5. Software rental VCD
Dapat di gunakan di Rental VCD untuk membantu memperlancar peminjaman dan pengembalian. Download versi Demo klik di sini.

6. Software Koperasi
Dapat di gunakan di Koperasi untuk membantu memperlancar peminjaman dan pengembalian dana. Download versi Demo klik di sini.

7. Software Distro
Dapat di gunakan di Distro untuk mencatat pembelian dan penjualan barang. Download versi Demo klik di sini.

8. Software Sekolah
Dapat di gunakan di sekolah untuk sistem administrasi dan pengolahan data-data siswa. Download versi Demo klik di sini.

9. Software Bengkel
Dapat di gunakan di bengkel untuk membantu mempermudah transakasi jual-beli onderdil dan servis kendaraan . Download versi Demo klik di sini.

10. Software perpustakaan
Dapat di gunakan di Perpustakaan untuk membantu memperlancar peminjaman dan pengembalian buku dan keanggotaan. Download versi Demo klik di sini.

untuk mencoba versi demo di install terlebih dahulu server local bisa di download di:
http://www.software-id.com/download/program/appserv-win32-2.4.2.exe

Sedikit cerita tentang software buatan asli indonesia. Turut menghargai karya anak bangsa dan menjadikan indonesia jaya di ranah dunia.

--

Setiap ujian pasti ada tujuannya

Yakobus 1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

Renungan ini adalah pembahasan lebih lanjut dari renungan yang kami telah kami tulis terdahulu yang berjudul “berbahagia pada saat pencobaan, mungkinkah?”. Kita bisa berbahagia atau tidak, itu tergantung apakah kita mengerti maksud dan tujuan dari pencobaan itu. Orang yang mengerti akan bisa menerima pencobaan dengan hati tulus iklas dan tidak bersungut-sungut.
Yang dimaksud dengan berbahagia pada masa pencobaan bukan berati kita harus melompat-lompat atau tersenyum-senyum saat mengalaminya. Kalau demikian kita pasti akan dianggap aneh bahkan mungkin dianggap tidak waras. Berbahagia maksudnya adalah kita dapat menerima pencobaan itu dengan tulus iklas dan memiliki pengharapan bahwa dibalik pencobaan itu Tuhan memiliki rencana yang indah. Bila semua orang bisa mengerti demikian maka pasti tidak akan banyak orang yang stress, gila bahkan bunuh diri karena masalah yang menimpa mereka.

Ada enam hal yang menjadi tujuan dari pencobaan, yaitu :
1. Supaya kita menjadi kuat dan tahan uji.
Yakobus 1:3-4 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Saudaraku, Tuhan menginginkan setiap kita agar berbuah. Namun satu hal yang Tuhan inginkan bukan hanya berbuah saja, tetapi harus berbuah sampai matang. Tuhan tidak ingin buah yang mentah atau buah yang busuk. Buah yang matang adalah buah yang sempurna yang adalah gambaran dari kehidupan yang kuat dan tahan uji. Buah yang tidak tahan uji tidak akan pernah menjadi matang karena akan mengalami pembusukan. Ujian membuat kita menjadi matang dan dewasa rohani dan itulah yang Tuhan inginkan.

2. Supaya kita layak memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada saat Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua.
1 Petrus 1:6-7 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Saudaraku, banyak orang percaya Tuhan itu ada pada saat mereka hidup dalam berkat yang berkelimpahan. Tapi ketika mereka berada dalam kesusahan mereka berkata ”Dimana Engkau Tuhan?, Kalau Engkau ada kenapa aku mengalami cobaan ini?” akibatnya banyak iman yang gugur dan mereka pergi mencari orang pintar.

Ibrani 10:35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.

3. Supaya kita memuliakan Anak Allah (Yesus).
Suatu ketika Lazarus sakit dan hampir mati, Marta dan Maria saudaranya memberitahukan kepada Tuhan Yesus tentang masalah itu. Namun Yesus berkata "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." (Yohanes 11:4). Dan benar saja, ketika Lazarus di bangkitkan, banyak orang Yahudi yang percaya kepada Yesus (Yohanes 11:45). Jadi, Tuhan mengijinkan kita di cobai agar kita lagi memuliakan dan meninggikan Tuhan.

Paulus pernah mengalami suatu pencobaan yang dianggapnya seoerti duri dalam daging. Dia berseru kepada Tuhan agar hal itu disingkirkan. Namun Tuhan berkata “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.". Tuhan ingin mendidik Paulus agar tidak menyombongkan diri melainkan tetap mengandalkan Tuhan. Oleh sebab itu melalui pencobaan itu Tuhan mendidik kita untuk tidak menyombongkan diri melainkan meninggikan dan memuliakan Tuhan.

4. Supaya kita mengandalkan Tuhan.
2 Korintus 1:8-9 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

Melalui pencobaan Tuhan mendidik kita untuk menyadari bahwa kita adalah manusia yang terbatas sehingga kita mengandalkan dan menaruh pengharapan hanya kepada Tuhan bukan kepada diri sendiri.

5. Supaya kita dapat menghibur orang lain yang sedang menderita.
2 Korintus 1:3-4 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

Ayub adalah orang yang sudah banyak memberkati orang lain melalui kisah hidupnya. Tuhan mengijinkan Ayub di cobai dengan dahsyatnya agar banyak umat Tuhan yang sedang mengalami penderitaan mendapatkan penghiburan. Bahkan melalui pencobaan itu Ayub memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan, itu dinyatakannya pada ayat dibawah.

Ayub 42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

Oleh sebab itu, Tuhan mengijinkan kita di cobai agar kita bisa menghibur orang lain yang akan mengalami pencobaab yang sama dengan kita sehingga nama Tuhan di permuliakan.

6. Supaya kita belajar dan mengerti ketetapannya.
Mazmur 119:71 Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.

Pada dasarnya Tuhan tidak menciptakan penderitaan bagi manusia. Pada masa penciptaan, Tuhan menaruh manusia di taman Eden dimana semua kebutuhan manusia telah Tuhan sediakan. Akibat dosa, Tuhan mengusir manusia dari taman Eden dan harus hidup dengan kerja keras dan penderitaan (Kejadian 3:17). Kisah ini menggambarkan bahwa penderitaan yang kita alami salah satu penyebabnya adalah dosa. Itulah sebabnya kenapa Tuhan ijinkan kita di cobai agar kita bisa koreksi diri dan belajar hidup dalam firman Tuhan.

Yesaya 59:1-2 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Namun tidak semua orang bisa mengerti dan memahami maksud dan tujuan dari setiap pencobaan. Agar kita bisa mengerti maksud dan tujuan dari setiap pencobaan maka kita butuh hikmat. Hikmat membuat kita mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita. Ada dua hal yang Tuhan pasti kabulkan ketika kita memintanya dengan iman yaitu Keselamatan dan hikmat. Keselamatan Tuhan berikan dengan cara cuma-cuma. Agar kita dapat mengerjakan keselamatan itu maka Tuhan memberikan hikmat.

Yakobus 1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Oleh sebab itu mintalah hikmat, maka dengan hikmat itu kita akan mengerti rahasia maksud dan tujuan dibalik pencobaan yang kita alami. Tuhan Yesus memberkati. Amin


--

Pada hari-hari terakhir akan datang masa-masa yang sukar.

II Timotius 3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
Ayat ini dengan tegas menjelaskan bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa-masa yang sukar, artinya keadaan zaman ini semakin hari tidak akan semakin baik. Justru akan semakin sulit. Kesukaran demi kesukaran akan datang, dan kehidupan akan semakin sulit. Akibatnya kejahatan semakin merajalela.

Saat ini kesukaran dan kesulitan itu semakin jelas bahkan sudah terjadi. Contohnya, siapa mengira Amerika Serikat dan beberapa negara maju lainnya akan ditimpa krisis ekonomi seperti yang sedang terjadi pada saat ini? Bahkan dampaknya terasa keseluruh dunia sehingga krisis ini disebut krisis global. Negara yang dulunya kaya raya dalam sedikit waktu saja hampir mengalami kebangkrutan. Pertumbuhan ekonominya yang dulu dibangga-banggakan kini mengalami penurunan dratis bahkan mencapai angka dibawah nol. Akibatnya pengangguran besar-besaran terjadi. Semakin besar tingkat pengangguran maka kemungkinan angka kejahatan akan semakin meningkat pula. Apa yang pernah terjadi melanda dunia pada zaman Yusuf terjadi lagi. Bedanya kalau pada masa Yusuf kelaparan terjadi karena kegagalan panen saat ini terjadi karena melemahnya dan kegagalan daya beli.

Banyak lagi hal lain yang sedang terjadi saat ini yang membuat kita kuatir dan takut. Dahulu orang dapat menaiki pesawat dengan aman, tenang dan damai, tetapi sekarang begitu menakutkan karena kecelakaan pesawat semakin sering terjadi. Demikian pula dengan bencana alam seperti gempa bumi, angin puting beliung yang dahulu adalah berita langka karena jarang terjadi, tapi kini sudah menjadi berita yang biasa di dengar. Bahkan berbagai penyakit aneh bermunculan yang dahulu tidak pernah kita dengar yang sekarang mewabah bak penyakit sampar yang berjalan dalam gelap. Kalau beberapa dekade yang lalu penyakit paling berbahaya yang paling di takuti adalah Malaria. Kini muncul penyakit baru seperti SARS, Aids, DBD, Flu Burung dan akhir-akhir ini yang sedang marak terjadi adalah Flu Babi. Ditambah lagi tindakan para teroris yang benar-benar meresahkan. Kejahatan semakin meningkat. Manusia seakan-akan tidak takut lagi untuk berbuat kejahatan. Metode kejahatan semakin canggih saja. Teknologi dan ilmu pengetahuan di gunakan untuk berbuat kejahatan. Jadi genaplah apa yang tertulis dalam ayat dibawah ini :

Wahyu 22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

Saudaraku, hal itu menunjukkan bahwa firman Tuhan sedang di genapi, kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kali sudah tidak lama lagi bahkan sudah diambang pintu (Markus 13:29). Oleh sebab itu kita yang menantikan kedatangan Tuhan, marilah terus menguduskan diri sampai Tuhan datang menjemput kita.

I Yohanes 2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Dunia ini memang sedang menuju kebinasaan. Kita tidak bisa mencegah itu karena suatu saat hal itu pasti terjadi. Kita tidak bisa melakukan apapun untuk itu. Bahkan iblis pun tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegahnya, saya yakin dia pasti berusaha untuk mencegahnya karena dengan kebinasaan dunia ini maka tibalah pula penghukuman bagi dirinya. Tapi apa yang dilakukannya justru sebaliknya, tanpa disadari tindakannya justru membuat dunia ini semakin cepat menuju kebinasaan. Maka jangan heran kalau iblis sedang berpacu dengan waktu untuk menyesatkan manusia sebanyak-banyaknya agar semakin banyak manusia yang mendapat hukuman sama seperti dirinya. Oleh sebab itu kita sebagai anak-anak Tuhan juga harus berpacu juga untuk merampas jiwa-jiwa yang telah menjadi tawanan Iblis sehingga semakin banyak jiwa yang diselamatkan dan di menangkan bagi Tuhan. Haleluya...

Saudaraku, walaupun dunia ini akan dan sedang mengalami kesukaran-kesukaran dan bahaya-bahaya, namun untuk anak-anakNya Tuhan akan memberi perlindungan khusus. Kita perhatikan ayat di bawah:

Mazmur 91:1-7 Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.

Namun, perlu kita perhatikan saudara, tidak semua anak-anak Tuhan yang akan mendapat perlindungan. Hanya anak-anak Tuhan yang tinggal dalam lindunganNya saja yaitu yang tinggal di tanah “Gosyen” yang akan mendapat perlindungan. Bagi anak-anak Tuhan yang masih tinggal di Mesir pasti akan mengalami juga apa yang di alami Mesir. Kita perhatikan ayat di bawah :

Keluaran 8:21-23 sebab jika engkau tidak membiarkan umat-Ku itu pergi, maka Aku akan melepaskan pikat terhadap engkau, terhadap pegawai-pegawaimu, rakyatmu dan rumah-rumahmu, sehingga rumah-rumah orang Mesir, bahkan tanah, di mana mereka berdiri akan penuh dengan pikat. Tetapi pada hari itu Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di mana umat-Ku tinggal, sehingga di sana tidak ada terdapat pikat, supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini. Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu. Besok tanda mujizat ini akan terjadi."

Ayat ini menjelaskan bahwa tulah hanya akan menimpa mereka yang berdiam di Mesir. Mesir adalah lambang dari kehidupan dunia ini. Orang yang hidup di Mesir adalah orang yang hidup dalam keinginan-keinginan dunia ini. Sementara bagi mereka yang tinggal di Gosyen tidak akan mengalami tulah. Gosyen adalah tanah penggembalaan dan pemeliharaan. Orang yang hidup dalam penggembalaan adalah orang yang hidup dibawah pimpinan, tuntunan dan pemeliharaan dari sang Gembala yaitu Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa membawa kita kepada rumput yang senantiasa hijau yaitu firman Tuhan yang selalu baru.

Saudaraku, tahukah saudara bahwa saat ini Tuhan sedang menyiapkan umatnya untuk masuk ke tanah perjanjian yaitu Yerusalem baru. Maka jangan heran kalau banyak tulah yang sedang dan akan terjadi atas dunia ini. Oleh sebab itu mari tinggalkan Mesir dan hiduplah di Gosyen karena di Gosyen kita senantiasa tergembala, terpelihara dan terhindar dari tulah yang sedang menimpa dunia ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin

--

Kuasai amarah sebelum amarah menguasai kita.

Yakobus 1:19-20 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

Amarah adalah suatu sikap yang muncul dari dalam diri seseorang sebagai reaksi spontan atas suatu tekanan/serangan yang dialaminya, baik tekanan/serangan secara fisik maupun secara mental psikologi. Sesabar-sabarnya manusia namun ia pasti punya batas kesabaran. Ketika serangan/tekanan itu melebihi dari batas-batas kesabarannya maka reaksi yang timbul adalah amarah. Tindakan selanjutnya yang mungkin terjadi adalah tergantung dari besar kecilnya tingkat tekanan amarah yang menguasai orang tersebut. Semakin besar tingkat tekanan amarah maka semakin tidak terkendali pula tindakannya.

Amarah adalah suatu celah yang paling sering dimanfaatkan oleh Iblis untuk masuk dan menguasai manusia. Sering terjadi perkelahian dan pembunuhan akibat dari amarah. Bahkan dalam beberapa kesempatan saya pernah melihat seorang yang sangat marah dimana puncak dari kemarahannya adalah ia mengalami kerasukan roh-roh jahat. Itulah sebabnya mengapa Paulus mengingatkan kepada Jemaat Efesus untuk tidak menyimpan amarah. Karena amarah adalah celah yang lebar bagi iblis untuk masuk dan menguasai.

Efesus 4:26-27 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Kita perhatikan pada ayat pembuka diatas, dikatakan bahwa amarah tidak mengerjakan kebenaran dihadapan Allah. Benar! Karena amarah akan membuat buta mata hati, tidak tenang dan tidak bisa berpikir jernih yang tentunya hal ini mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak bisa berdoa (I Petrus 4:7). Bahkan buahnya cenderung mengarah kepada kejahatan semata.

Musa adalah seorang yang sangat lembut hatinya, bahkan orang yang paling lembut di dunia pada masanya (Bilangan 12:3). Ketika Harun dan Miryam kakaknya memberontak dan mengata-ngatainya Musa hanya diam. Namun sesabar-sabarnya Musa, suatu ketika bisa kehilangan kesabaran juga. Musa marah dan dalam kemarahannya itu Musa jatuh dalam dosa yaitu melanggar perintah Tuhan. Akibatkan dia tidak Tuhan ijinkan memasuki tanah perjanjian. Kejatuhan Musa diawali oleh sungut-sungut bangsa Israel karena tidak ada air. Musa membawa perkara itu kepada Tuhan dan Tuhan memberi perintah kepadanya untuk melakukan seperti pada ayat di bawah :

"Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya." (Bilangan 20:8)

Namun ketika Musa kembali berhadapan dengan orang Israel emosinya kembali terpancing. Akibat emosi itu, Musa lupa apa yang telah di perintahkan Tuhan kepadanya. Dia tidak melakukan persis apa yang diperintahkan. Sebaliknya dengan emosi dia marah sambil memukul bukit batu dengan tongkatnya. Lebih jelasnya kita perhatikan ayat dibawah:

Bilangan 20:10-11 Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.

Saudaraku, ada beberapa point yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari kisah ini, yaitu:
Pertama, amarah cenderung membawa kita kepada kejahatan, setidaknya kejahatan yang paling umum terjadi adalah caci maki dan ejekan. Kemarahan membuat mulut kita tidak terkendali, makanya tidak heran orang yang di kuasai amarah akan mengeluarkan kata-kata sepedas dan sekotor mungkin. Ujung-ujung dari semuanya itu tidak jarang mengarah kepada pembunuhan, baik berupa pembunuhan secara fisik maupun secara karakter.

Kedua, amarah membuat kita tidak bisa tenang. Orang yang tidak tenang tidak akan pernah bisa berdoa.

Ketiga, amarah adalah celah bagi iblis untuk masuk dan menguasai. Ketika seorang pembunuh di wawancarai acapkali mereka berkata bahwa sebenarnya dia tidak ingin melakukan itu. Tidak jarang terjadi mereka melakukan itu dalam kondisi yang tidak sadar karena emosi. Setelah emosi mereda barulah mereka sadar dan menyesal. Itulah pekerjaan Iblis, Iblis memanfaatkan emosi mereka untuk melakukan suatu hal yang sebenarnya tidak ingin mereka lakukan.

Keempat, amarah membuat kita tidak ingat akan firman Tuhan. Seperti yang di alami oleh Musa seperti yang telah dijelaskan diatas. Zaman sekarang hal ini masih terjadi, amarah sering membuat sepasang suami istri Kristen mengambil keputusan bercerai, mereka tidak ingat bahwa Tuhan sangat membenci perceraian. Mengenai hal ini dapat kita lihat pada ayat dibawah:

Maleakhi 2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

Matius 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Oleh sebab itu berhati-hatilah. Kendalikan diri, jangan sampai amarah yang mengendalikan kita. Karena bila itu terjadi maka hal-hal yang tidak terdugapun bisa terjadi. Jangan beri kesempatan kepada Iblis untuk masuk dan menguasai kita. Buanglah segala amarah, karena amarah adalah ciri-ciri orang yang masih hidup dalam manusia lama. Saya katakan demikian bukan berarti kita tidak boleh marah, tetapi kalaupun kita marah janganlah berlarut-larut dan jangan biarkan amarah itu yang menguasai kita.

Efesus 4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.

Tuhan Yesus memberkati. Amin

--
Doa Nazar yang sembrono

Hakim-Hakim 11:30-31 Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."

Itu adalah doa nazar yang di ucapkan Yefta ketika dia akan berperang dengan bani amon. Jika kita perhatikan, maka kita melihat bahwa Yefta adalah seorang yang tidak berfikir panjang, tidak menjaga perkataan dan gegabah/kurang berhikmat. Dia tidak memikirkan dampak dari perkataannya. Dengan sembarangan dia mengucapkan nazar kepada Tuhan dimana akibat dari nazar itu anak satu-satunya harus di korbankan. Kemenangan terhadap bani Amon harus dibayar mahal yaitu dengan nyawa anaknya.

Sebenarnya untuk memperoleh kemenangan Yefta tidak harus sampai bernazar. Cukup dengan merendahkan diri dan meminta pertolongan Tuhan mereka sudah pasti menang. Bernazar memang baik tetapi kalau nazar diucapkan dengan sembarangan maka akan sangat berbahaya. Kejadiannya bisa sama seperti kisah ini.

Sampai saat ini masih acapkali kita jumpai seseorang bernazar. Biasanya nazar di ucapkan karena orang yang mengucapkan nazar tersebut mempunyai keinginan yang besar agar permohonannya di kabulkan Tuhan. Tapi perlu diingat bahwa ketika nazar diucapkan maka nazar itu harus di tepati karena kalau tidak nazar itu akan menjadi dosa (Ulangan 23:21). Jadi, lebih baik kita tidak usah bernazar dari pada nantinya tidak melakukannya.

Nah, apa hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ini?
1. Janganlah sembarang berkata-kata.
Kita harus menjaga setiap perkataan kita agar jangan perkataan itu menjadi jerat bagi kita. Lidah yang tidak terkendali cenderung mendatangkan kesukaran dan malapetaka. Banyak terjadi pertengkaran disebabkan oleh ketidakmampuan mengendalikan lidah.

Amsal 21:23 Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.

Yefta gagal dalam menjaga perkataannya akibatnya ia berada dalam kesukaran besar dan jatuh kedalam dosa pembunuhan karena harus membunuh orang yang tidak bersalah dan mempersembahkannya menjadi korban bakaran. Yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah korban persembahan nazar Yefta diinginkan oleh Tuhan? Jawabannya adalah tidak, Tuhan tidak pernah menginginkan korban bakaran berupa daging manusia. Dalam kitab Imamat, Tuhan sudah mengatur apa-apa saja yang bisa di persembahkan sebagai korban bakaran dan saya tidak menemukan bahwa manusia adalah salah satu di dalamnya.Tuhan tidak pernah memerintahkan manusia mempersembahkan manusia untuk menjadi korban persembahan bagi-Nya. Malah itu adalah suatu kekejian dimataNya. Seandainya Tuhan menyukainya, tentulah pada saat Abraham mempersembahkan Ishak, Tuhan tidak menghalanginya.

Lebih parahnya, ada satu hal yang Yefta lupa yaitu bahwa nazar mengenai seorang manusia sebenarnya dapat di tebus. Memang benar ada firman Tuhan yang berkata bahwa apabila seseorang mengucapkan nazar maka nazar itu harus tepat dilakukan seperti yang diucapkan. Namun untuk nazar mengenai manusia, Tuhan memberi pengecualian yaitu nazar tersebut dapat di tebus. Besarnya biaya penebusannya adalah tergantung dari jenis kelamin dan umur dari manusia yang akan di tebus. Kita perhatikan ayat dibawah.

Imamat 27:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada TUHAN mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu,

Imamat 27:5 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur lima tahun sampai yang berumur dua puluh tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus dua puluh syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.

Kita berandai-andai bahwa anak gadis Yefta adalah berumur 20 tahun, maka besarnya tembusan yang harus di keluarkan oleh Yefta adalah sebesar 10 syikal perak. Yang menjadi pertanyaan, mengapa Yefta tidak melakukan pembayaran tebusan atas nazar yang di ucapkannya? Kemungkinan salah satu penyebabnya adalah bahwa Yefta tidak mengetahui firman Tuhan tersebut.

Saudaraku, betapa pentingnya kita mengetahui firman Tuhan. Pengetahuan akan firman Tuhan menyebabkan kita terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Kita bersyukur bahwa Tuhan tidak melarang Alkitab di terjemahkan ke berbagai bahasa sehingga setiap orang bisa membaca, belajar, mengerti dan mematuhi firman Tuhan. Dengan membaca maka kita bisa belajar, dengan belajar maka kita bisa mengerti dan dengan mengerti maka kita bisa mematuhi firman Tuhan. Mematuhi firman Tuhan lebih baik dari persembahan bakaran dan persembahan manapun. Itu tercatat pada ayat dibawah

I Samuel 15:22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan (versi KJV= obey = mematuhi) lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.

2. Jangan bertindak tergesa-gesa, gegabah/kurang berhikmat.
Dari doanya menunjukkan bahwa Yefta adalah orang yang tergesa-gesa, gegabah/kurang berhikmat. Orang yang tergesa-gesa cenderung tidak merencanakan apa yang akan di lakukannya termasuk yang akan di ucapkannya. Apa yang dilakukan dan diucapkannya adalah berdasarkan apa yang muncul di hatinya pada saat itu. Akibatnya Yefta menjadi salah langkah, maka benarlah apa yang alkitab tuliskan pada ayat di bawah:

Amsal 19:2 Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.

Orang yang gegabah/kurang berhikmat cenderung tidak berfikir panjang tentang apa yang akan dilakukannya dan dampak dari perbuatannya itu. Akibatnya dia terjerat dengan perkataannya sendiri yang tentunya bukan saja merugikan dirinya tetapi juga merugikan orang lain.

Pengkhotbah 9:18 Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.

Kekurang hikmatan Yefta juga kelihatan ketika dia menghadapi tekanan orang Efraim yang tersinggung karena Yefta tidak mengajak mereka bergabung menghadapi bani Amon. Bahkan Yefta menantang balik sehingga terjadi perang saudara yang mengakibatkan tewasnya orang Efraim sebanyak empat puluh dua ribu orang. Yefta tidak belajar dari kepemimpinan Yosua. Pada masa Yosua juga sempat terjadi kesalah pahaman karena suku Ruben, Gad dan Manasye yang setengah dengan sembilan setengan suku lainnya. Ini dikarenakan suku Ruben, Gad dan Manasye yang setengah mendirikan mezbah di Gelilot pada sungai Yordan di sebelah wilayah Israel. Ini tercatat dalam Yosua 22:11. Sembilan setengah suku yang lain merasa tersinggung karena menganggap mereka membuat mezbah tandingan dan memberontak. Akibatnya mereka mengumpulkan kekuatan untuk menghancurkan yang dua setengah suku ini. Namun Yosua bertindak bijak sana. Dia mengirim utusan yaitu para pemimpin suku untuk menanyakan dan menyelidiki hal tersebut. Dan ternyata tidak benar mereka memberontak, mereka mendirikan Mezbah itu sebagai peringatan bagi anak-cucu mereka bahwa mereka juga adalah bagian dari Israel yang menyembah Allah yang hidup yaitu Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Akhirnya pertumpahan darah sia-sia dapat dihindarkan.

Oleh sebab itu janganlah tergesa-gesa dan gegabah dalam bertindak, sebaliknya marilah kita meminta hikmat kepada Tuhan agar kita tidak salah dalam melangkah sehingga tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.

Namun mengapa Alkitab tidak dengan gamblang mencatat kesalahan Yefta? Itulah yang di sebut kasih karunia Tuhan. Tuhan tidak akan mengingat setiap dosa yang sudah diampuni yang pernah dilakukan anak-anakNya, terlebih mereka yang hidup dalam iman kepadaNya. Setiap tindakan iman kita akan di catat dalam kitab kehidupan-Nya, sama seperti nama Yefta yang tercatat sebagai pahlawan iman dalam Kitab Ibrani 11. Namun sebaliknya, Tuhan akan menghapus dan tidak mengingat dosa-dosa kita lagi apabila kita hidup dalam iman kepadaNya seperti Tuhan juga tidak mencatat dosa-dosa Yefta dalam alkitab.

Yesaya 43:25 Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.

--



Pemimpin Eropa mempersiapkan batasan bagi pihak luar dalam intervensi penyelesaian hutang Yunani. Ketentuan lebih jelas dibutuhkan supaya campur tangan internasional terhadap pajak dan privatisasi aset bisa dihindari.


Pihak yang terlibat dalam pembicaraan ini mengatakan bahwa paket bailout baru akan mencakup pemberian insentif bagi pemegang aset Yunani. Terutama bagi mereka yang bersedia menerima penjadwalan ulang atas pelunasan Yunani. Tidak hanya itu, Eropa juga tengah membahas mekanisme pemangkasan jilid baru yang akan diberlakukan Athena.

Demi meraih pinjaman 60-70 miliar euro, Yunani terpaksa harus merelakan aset negara sebagai bagian dari termin reschedule pelunasan. EU dan IMF kemudian bisa memberi suntikan tambahan sebesar 30-40 miliar euro untuk melengkapi komitmen bantuan senilai total 110 miliar euro. Pejabat Eropa mengingatkan bahwa setiap bagian kesepakatan bailout rentan memicu perlawanan. Baik oleh kalangan pemerintah maupun institusi yang berkepentingan.

Pada Jumat lalu, pemerintah gagal mencapai kesepakatan dengan berbagai partai politik ihwal bailout baru. Padahal konsensus politik adalah prasyarat bantuan Eropa. Di saat sama, ECB terus membantah isu restrukturisasi hutang yang beredar ke permukaan. Seorang pejabat ECB mengklaim bahwa segala sesuatu bisa terkendali jika segala sesuatu tersusun rapi. (dim)

--

Monexnews - Euro tergelincir dekat resisten kunci seiring investor masih cemaskan ketidakpastian penanganan krisis utang Yunani. Rendahnya volume perdagangan, akibat libur Inggris dan AS hari ini, mungkin akan jaga euro di bawah Moving Average 55 hari, $1.4326. Trader juga melihat stop-loss di area $1.4350 dengan aksi beli di bawah $1.42.

"Pasar agak ragu dorong euro lewati level tinggi Mei $1.4345 akibat ketidakpastian apakah Yunani akan penuhi syarat untuk terima bantuan berikutnya dari IMF/Uni Eropa," ungkap Niels Christensen, strategis Nordea. "Ada tarik-menarik kepentingan antara euro dan dollar mengingat suramnya data ekonomi AS yang turut sakiti dollar."

Yield obligasi pemerintah Yunani kembali melebar setelah ECB’s Smaghi ujar peringatan default. “Hanya khayalan yang mungkinkan Yunani restrukturisasi utang secara teratur,” papar anggota dewan gubernur ECB Lorenzo Bini Smaghi kepada Financial Times. Harian Der Spiegel juga tulis kemungkinan Yunani tidak dapatkan dana bantuan berikutnya karena tidak penuhi target fiskal. Baik Yunani dan IMF bantah laporan tersebut; sedangkan Menteri Keuangan George Papaconstantinou cukup optimis dengan kemampuan anggaran Yunani. (fir)

--

Final Liga Champions Eropa melahirkan Barcelona sebagai pemenang setelah mengandaskan Manchester United. Duel akbar itu menyita perhatian warga dunia. Tak hanya terpaku menatap televisi, para fans juga membanjiri platform jejaring sosial.

Topik tentang final yang berakhir dengan skor 3-1 untuk Barcelona itu mendominasi Twitter dan Facebook. Sekitar 2 juta mention soal final muncul di Facebook saat pertandingan berlangsung.

Lionel Messi yang akhirnya jadi Man of the Match menjadi pemain terpopuler di Facebook, dengan mention mencapai 439.108. Di posisi kedua, nangkring Wayney Rooney dengan 153.782 mention.

Seperti detikINET kutip dari situs resmi UEFA Champions League, Senin (30/5/2011), popularitas Messi melesat setelah dia mencetak gol. Kala itu, mention tentang dia di Facebook mencapai 70 ribu per menit.

Sedangkan tim Barcelona tidak hanya menang di atas lapangan stadion Wembley, tapi juga di Facebook. Kata Barcelona jadi referensi sebanyak 1.831.779 dibanding Manchester United yang cuma sejumlah 305.830.

Di Twitter, even itu juga sangat menyita perhatian. Namun yang jadi bintang bukan Messi, melainkan giliran Rooney. Tercatat muncul update 6.303 tweet per detik saat Rooney menyamakan kedudukan bagi MU. Di posisi dua sejumlah 6.277 tweet per detik saat Villa mencetak gol terakhir Barca.


--

Kondisi di Timur Tengah makin tidak menentu di tengah memburuknya situasi di Yaman dan Suriah. Al Jazeera laporkan pasukan keamanan Yaman bakar tenda pengunjuk rasa dan tembaki demonstran di Taiz, Sanaa selatan. Ribuan demonstran telah berkemah sebelumnya demi tuntut penyingkiran Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. 3.000 orang berunjuk rasa demi pembebasan enam demonstran yang ditahan pada 26 Mei silam. Pengunjuk rasa bahkan menangkap seorang tentara dan meminta imbalan pembebasan rekannya.

Di Suriah, helikopter militer tembaki demonstran kemarin jelang konverensi pers oposisi di Turki besok. Militer menembaki orang-orang di kota-kota Talbiseh dan Rastan, melukai sedikitnya 16, kata Ammar Qurabi, pimpinan Organisasi HAM Suriah. Al Arabiya laporkan 13 orang terluka dan 8 demonstran meninggal di Talbiseh ketika pasukan Suriah menembaki bus sekolah. Kantor berita resmi Suriah SANA, utarakan 4 tentara tewas di Talbiseh. Uni Eropa telah jatuhkan sanksi ke Suriah pekan lalu sedangkan AS bekukan aset Assad.

Di Libya kemarin, jet NATO bombardir gudang senjata dan truk minyak di Ajdabiya, menurut laporan Al Jazeera. Serangan terjadi sehari setelah Inggris katakan pesawat NATO telah hancurkan tempat perlindungan pemimpin Qaddafi di Tripoli. (fir)

--

Sutradara Michael Bay sepertinya benar-benar total untuk memberikan spesial efek terbaik untuk bagian ketiga Transformers. Film yang memiliki judul lengkap 'Transformers: Dark of the Moon' itu menghabiskan US$ 30 juta dolar atau sekitar Rp 256 miliar hanya untuk biaya visual efek 3D.

Meskipun tidak mudah membuatnya, namun sutradara kelahiran 17 Februari 1965 itu yakin kalau tampilan efek dalam 'Transformers: Dark of the Moon' memiliki kualitas yang sangat bagus. Film yang diproduseri Steven Spielberg itu rencananya akan dirilis di bioskop Amerika Serikat dalam versi 2D dan 3D pada 29 Juni mendatang.

"Aku tidak berpikir segalanya akan berjalan dengan baik untuk (film) 3D. Tapi ini cocok untuk 3D, dan itu adalah cara untuk mengubah pengalaman menonton film ini, dan merasakan robot-robot itu. Aku rasa itu berhasil untuk film ini," ucap Michael seperti dilansir Aceshowbiz, Senin (30/5/2011).

Film yang dibuat dengan biaya US$ 195 juta itu merupakan sequel dari 'Transformers: Revenge of the Fallen'. Untuk mengintip sedikit kehebatan teknologi tiga dimensi dalam film tersebut, trailer 'Transformers: Dark of the Moon' sudah beredar di internet.

'Transformers: Dark of the Moon' bercerita tentang Shia LaBeouf (Sam Witwicky) dan teman robotnya. Ketika peristiwa misterius dari masa lalu bumi meletus ke masa kini, maka perang besar pun tak terelakkan. Aktris Rosie Huntington-Whiteley akan memerankan tokoh Carly Miller, pacar Sam Witwicky.

--

Di samping dipandang merugikan dari sisi ekonomi, pembajakan software juga membawa dampak lain. Di antaranya menghalangi terbentuknya manusia kreatif seperti Bill Gates, sang pendiri Microsoft.

"Mengapa orang seperti Bill Gates bisa muncul di Amerika Serikat adalah karena penghargaan terhadap hak kekayaan intelektual di sana sangat tinggi dan masyarakat bisa mengapresiasi karya-karyanya," ucap Prof. Dr. Ahmad M. Ramli, Dirjen Hak Kekayaan Intelektual di Jakarta, Senin (30/5/2011).

Pada masa sekarang, ekonomi kreatif mengandalkan ide atau gagasan. Nah, di negara seperti Amerika Serikat, ide atau gagasan tersebut dilindungi oleh hukum yang ketat, di samping kesadaran masyarakat untuk menghargai karya tersebut.

Sedangkan di Indonesia, Ramli menilai masyarakat belum begitu menghargai Hak Kekayaan Intelektual (HKI), khususnya di bidang software. Ia pun berpandangan tren ini dapat membuat kreativitas bangsa turun dan menghalangi lahirnya manusia-manusia kreatif.

"Masyarakat perlu diubah pola pikirnya untuk lebih menghargai HKI. Di sini seakan mencuri lagu atau software itu diperbolehkan, padahal kan sebenarnya tidak" kata dia.

Menurut Ramli, di samping tindakan represif penegakan hukum, upaya untuk menekan pembajakan software bisa lebih dikedepankan dalam upaya edukasi pada masyarakat. Kesadaran bahwa pembajakan hal yang terlarang perlu muncul dari dalam diri sendiri.

"Jika software yang dipakai legal, kemungkinan usaha yang dilakukan juga bisa lebih berkah," imbuhnya.

--


Final Liga Champions Eropa melahirkan Barcelona sebagai pemenang setelah mengandaskan Manchester United. Duel akbar itu menyita perhatian warga dunia. Tak hanya terpaku menatap televisi, para fans juga membanjiri platform jejaring sosial.

Topik tentang final yang berakhir dengan skor 3-1 untuk Barcelona itu mendominasi Twitter dan Facebook. Sekitar 2 juta mention soal final muncul di Facebook saat pertandingan berlangsung.

Lionel Messi yang akhirnya jadi Man of the Match menjadi pemain terpopuler di Facebook, dengan mention mencapai 439.108. Di posisi kedua, nangkring Wayney Rooney dengan 153.782 mention.

Seperti detikINET kutip dari situs resmi UEFA Champions League, Senin (30/5/2011), popularitas Messi melesat setelah dia mencetak gol. Kala itu, mention tentang dia di Facebook mencapai 70 ribu per menit.

Sedangkan tim Barcelona tidak hanya menang di atas lapangan stadion Wembley, tapi juga di Facebook. Kata Barcelona jadi referensi sebanyak 1.831.779 dibanding Manchester United yang cuma sejumlah 305.830.

Di Twitter, even itu juga sangat menyita perhatian. Namun yang jadi bintang bukan Messi, melainkan giliran Rooney. Tercatat muncul update 6.303 tweet per detik saat Rooney menyamakan kedudukan bagi MU. Di posisi dua sejumlah 6.277 tweet per detik saat Villa mencetak gol terakhir Barca.

--

Bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang Maret lalu ternyata telah membuat perubahan yang signifikan terhadap kondisi bumi, lebih dari yang diperkirakan oleh peneliti sebelumnya.

Seperti dikutip dari situs DailyMail, gempa hebat itu ternyata telah menggeser dasar laut secara memanjang, hingga 79 feet atau 24 meter. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Science.

Pada paper tersebut, pengawas pantai Jepang merilis data dari lima instrumen geodesi yang antara 200-2004 mereka tempatkan di sepanjang garis patahan di dasar laut, yang menjadi penyebab terjadinya gempa hebat itu.

Salah satu instrumen tadi, bahkan berada tepat di atas episentrum gempa yang berskala 9 Skala Richter itu. Instrumen itu diberi nama stasiun MYGI.

Ternyata, pengukuran yang dilakukan menyatakan bahwa telah terjadi pergesaran stasiun pemantau itu, hingga sepanjang 24 meter ke arah Timur-Tenggara dari lokasi sebelumnya, yang diukur pada Februari 2011.

Tak hanya itu, stasiun itu juga telah bergerak ke atas hingga sekitar 3 meter. Dr Mariko Sato, pakar geodesi dari pengawas pantai Jepang yang berbasis di Tokyo, yakin bahwa seluruh pergerakan itu terjadi selama gempa Jepang berlangsung.

"Skala pergeseran ini nyaris dua kali lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya, bila menggunakan data terestrial," kata Sato kepada situs BBC.

Dengan adanya temuan ini para peneliti mewanti-wanti kemungkinan terkumpulnya tekanan seismik yang sangat besar yang tersimpan di sekitar wilayah gempa, sehingga memicu resiko adanya gempa yang lebih mematikan lagi. Gempa dan tsunami itu sendiri telah memakan 24 ribu korban jiwa dan hilang. (umi)

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar