Segar banget

Segar banget
bangett

Kamis, 01 September 2011

Kerja Keras adalah Energi Kita


Kerja Keras adalah Energi Kita – Membangun Bangsa bersama Pertamina
Post under Kerja Keras adalah Energi Kita di Kamis, Oktober 29, 2009 Diposkan oleh Elsa

Nama PT. Pertamina (Perusahaan Tambang dan Minyak Negara) memang sudah akrab di telinga rakyat Indonesia. Perusahaan milik negara ini memang telah berperan banyak bagi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia melalui berbagai program dan produknya.

Pertamina sendiri sudah banyak mengalami perubahan sejak pertama kali didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Dahulu, pada awal-awal kemerdekaan sekitar tahun 1949, kita harus rela menghadapi perusahaan asing yang menguasai sumber daya minyak dan gas di Indonesia. Dua perusahaan besar, yaitu Royal Dutch/Shell dan Standard-Vacuum Oil Company (Stanvac) terus beroperasi di Indonesia sampai tahun 1951, hingga pada akhirnya Pertamina dibentuk pada tahun 1957 dengan nama awal Permina.

Tahun demi tahun berganti, dan Indonesia pun akhirnya bergabung menjadi anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak atau OPEC di tahun 1962. Setelah itu, kemajuan-kemajuan terus dibuat oleh Permina, seperti pada tahun 1965 ketika Permina telah berhasil memiliki 9 ladang pengeboran minyak, dan menghasilkan 21,000 barel minyak per hari.

Dengan adanya kemajuan ini, maka pemerintah Indonesia memiliki keberanian, dan tidak ragu lagi untuk membeli seluruh aset dari Shell sebanyak USD 10 juta selama periode 5 tahun setelah 1966.

Perkembangan positif yang dialami oleh Pertamina ini tak lepas dari usaha keras mereka, yang kalau boleh bisa kita ungkapkan dengan kalimat “kerja keras adalah energi kita”. Pertamina mencoba memberikan yang terbaik dengan kerja keras mereka, yang diharapkan dapat memberikan energi bagi kita sebagai bangsa Indonesia untuk terus maju dan berkembang, karena Pertamina mengurusi “hajat hidup orang banyak”.

Pertamina sendiri memiliki 6 tata nilai luhur dalam menjalankan usahanya, dan ini tentu kita harapkan untuk benar-benar diterapkan, bukan hanya hitam di atas putih saja:

1. Clean (Bersih)

Pertamina menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.

2. Competitive (Kompetitif)

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional.

3. Confident (Percaya Diri)

Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa


4. Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan)

Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.


5. Commercial (Komersial)

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

6. Capable (Berkemampuan)

Pertamina dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, juga berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

Dengan adanya 6 tata nilai luhur tersebut, Pertamina nampaknya mampu menjalankan bisnisnya dengan cukup baik, sehingga survey yang dilakukan oleh Majalah SWA akhirnya memberikan ICSA (Indonesian Consumer Satisfaction Award) 2009 melalui produk Prima XP.

Selain tata nilai luhur, seperti halnya perusahaan-perusahaan lain, Pertamina juga memiliki tanggung jawab sosial (corporate social responsibility), di antaranya yaitu dengan pengembangan masyarakat (community development).

Community development ini adalah bentuk pertanggungjawaban Pertamina terhadap perkembangan masyarakat sekitar. Bentuk kontribusinya bermacam-macam, seperti pengembangan dalam bidang ekonomi, pendidikan (beasiswa), agama, kesehatan, transportasi, sosial, dan lingkungan.

Melihat kontribusi Pertamina sampai saat ini, dari hati saya yang paling dalam saya ingin mengucapkan semoga Pertamina benar-benar bisa membuat “kerja keras sebagai energi kita”, memberi kontribusi positif bagi kemanjuan bangsa, dan visinya untuk bisa menjadi perusahaan kelas dunia serta sebagai perusahaan panutan (role model) di Indonesia bisa tercapai

--

Pushing to the Front: Pelajaran Sukses Orison Swett Marden #13-#15
Post under Pushing To The Front di Sabtu, April 03, 2010 Diposkan oleh Elsa

(Lanjutan Pelajaran Sukses Orison Swett Marden #10-#12)

13. Kekuatan Antusiasme

"Setiap momen besar dan hebat di sepanjang sejarah dunia adalah sebuah kemenangan yang berasal dari antusiasme.” Ralph Waldo Emerson

Dengan antusiasme, apa yang Anda kerjakan akan menjadi sebuah mahakarya yang tulus.

Ibaratnya seorang anak muda yang sedang jatuh cinta, jika Anda antusias, maka seakan-akan hanya keindahan yang Anda lihat. Anda akan bisa melihat hal-hal yang indah, yang bahkan tak bisa dilihat oleh orang lain.

Orang-orang hebat di sepanjang sejarah bisa mengukir kemenangan karena mereka memiliki antusiasme.

Sebagai contoh, saking antusiasnya menulis, Charles Dickens pernah mengatakan bahwa ia sering dihantui oleh jalan cerita dan karakter-karakter dalam ceritanya. Karena itu, ia tak bisa tidur atau beristirahat sebelum ia menuliskannya di atas kertas. Karya-karya besar yang melegenda pun akhirnya bisa lahir dari tangannya, di antaranya adalah David Copperfield dan Oliver Twist.

Antusiasme juga lah yang juga membuat Napoleon Bonaparte menjadi legenda.

Coba bayangkan: dalam hanya 15 hari, Napoleon berhasil memperoleh enam kemenangan, mengambil 55 meriam, menangkap 15 tahanan, dan menaklukkan Piedmon dalam sebuah pertempuran di Italia.

Orison Swett Marden memberikan sebuah kata bijak yang bagus tentang antusiasme:

” Dengan antusiasme, kita akan tetap memiliki jiwa yang muda sampai rambut kita memutih”

14. Ketepatan Waktu

"Penundaan menyebabkan akhir yang berbahaya."

Ya, jika Anda suka menunda-nunda, akhirnya bisa berbahaya.

Anda bisa belajar mengenai hal ini dari Kolonel Rahl.

Dalam peristiwa bersejarah di Amerika, The Battle of Trenton, diungkapkan bahwa Kolonel Rahl suatu saat sedang bermain kartu. Pada saat yang bersamaan, seseorang datang membawa surat yang mengatakan bahwa George Washington sedang melewati Delaware.

Tapi sayangnya, Kolonel Rahl tak mau repot-repot membuka surat tadi.

Ia hanya memasukkan surat tadi ke dalam kantong bajunya, dan memilih untuk melanjutkan permainan kartunya. Ia memang hanya menunda beberapa menit saja, tapi akibatnya sangat fatal. Ia kalah dalam peperangan.

Tak hanya kalah, Kolonel Rahl pun tewas, dan di dalam kantongnya masih ditemukan surat yang tak terbaca tadi.

Inilah pentingnya menghargai waktu.

Segera melakukan tindakan seperti ini bisa diibaratkan seperti memukul besi ketika masih panas (strike while the iron is hot), atau membuat jerami selagi matahari bersinar (make hay while the sun shines). Dua pepatah tersebut tepat sekali menggambarkan pentingnya waktu.

15. Pentingnya Penampilan

Memang kita tak bisa menilai seseorang dari penampilan luarnya saja.

Tapi coba pikirkan: kita mengekspresikan diri kita dari penamilan luar dahulu. Kemudian, orang lain baru akan menilai apa yang ada dalam diri kita melalui penampilan luar. Mereka menilai dari apa yang terlihat dahulu.

Mengenai penampilan luar, memang tak harus mahal dan mewah. Apa yang ditekankan oleh Orison di sini semata-mata adalah masalah kebersihan dan kerapian.

Memparafrase Orison, saya ingin mengatakan bahwa Tuhan tentu menyukai keindahan. Maka, bukankah akan lebih baik jika kita memperindah penampilan sebagai salah satu bentuk rasa syukur sebagai makhluk ciptaan-Nya?

Berhubungan dengan penampilan, mungkin kata-kata berikut ini tidak sepenuhnya benar dan agak sedikit lucu, tapi paling tidak bisa menggambarkan poin yang sedang kita bahas ini:

“Tunjukkan padaku semua pakaian yang dipakai seorang wanita sepanjang hidupnya, dan aku akan bisa menuliskanmu biografi tentangnya." - pepatah

--

Pushing to the Front: Pelajaran Sukses Orison Swett Marden #10-#12
Post under Pushing To The Front di Rabu, Maret 24, 2010 Diposkan oleh Elsa
(Lanjutan Pelajaran Sukses Orison Swett Marden #7-#9)


10. Karir Apa?

Dunia tidak menuntut Anda agar menjadi pengacara, menteri, dokter, petani, ilmuwan, atau pedagang. Dunia tidak mendikte apa yang harus Anda lakukan, tapi Anda perlu menjadi seorang ahli dalam apapun yang Anda lakukan.

Apapun yang Anda lakukan dalam hidup, berbuatlah lebih besar dari panggilan. Kebanyakan orang memandang pekerjaan atau panggilan hanya sebagai cara untuk mencari uang.

Orison mengatakan bahwa jika seseorang memilih suatu profesi hanya karena kakeknya memiliki nama besar di bidang tersebut, atau ibunya ingin ia menjadi seperti itu, tanpa cinta atau kemampuan menyesuaikan diri, maka akan jauh lebih baik baginya menjadi tukang reparasi motor atau mobil yang menghasilkan $1.75 (Rp16.000) per hari.

11. Memilih Pekerjaan

Cara apa untuk mengetahui profesi yang cocok buat Anda?

Orison memberi contoh sebuah semboyan dari Norwegia, yang artinya:

“Give thyself wholly to thy fellow-men; they will give thee back soon enough."
Dari semboyan tersebut, bisa disimpulkan bahwa jika Anda memberi orang lain apa yang benar-benar Anda bisa; maka mereka akan memberi Anda kembali.

Jadi pertanyaannya adalah,

Apa yang akan Anda lakukan pada keahlian yang Anda miliki, agar bisa memberi manfaat sebesar-besarnya pada orang lain?

Semboyan tadi memang bagus, tapi saya tidak sependapat akan kata-kata “soon enough”.

Sebab, selain Law of Attraction (Hukum Tarik Menarik), ada yang dinamakan Law of Germination (germination = pertumbuhan). Jadi, semua yang Anda lakukan seperti halnya tanaman. Anda perlu waktu untuk bisa merasakan hasil dari apa yang Anda tanam, dan semua itu tergantung pada energi yang Anda berikan pada apa yang Anda lakukan.

12. Konsentrasi / Fokus

“Ada terlalu banyak orang seperti teman Douglas Jerrold (seorang sastrawan), yang bisa bercakap-cakap dalam 24 bahasa, tapi tak memiliki ide untuk diungkapkan dalam satu bahasa pun.”

Perbedaan besar antara orang yang sukses dan orang yang gagal tidak tergantung dari seberapa keras mereka bekerja, melainkan oleh seberapa cerdas kerja mereka. Seperti kutipan di atas, tak ada gunanya jika Anda menguasai 24 bahasa, namun tak ada satu ide untuk diungkapkan dalam satu bahasa pun. Akan jauh lebih baik lagi bila Anda hanya menguasai dua bahasa, namun memiliki ide melimpah untuk diungkapkan dalam keduanya.

Orang yang hanya bisa melakukan satu hal, meski hanya tahu bagaimana menumbuhkan bunga, dan bisa melakukannya lebih baik daripada siapapun, berhak mendapatkan mahkota.

--

Pushing To The Front: Pelajaran Sukses Orison Swett Marden #7-#9
Post under Pushing To The Front di Minggu, Maret 14, 2010 Diposkan oleh Elsa
(Lanjutan Pelajaran Sukses Orison Swett Marden #4-#6)

7. Bagaimana Pemuda/i Miskin Mendapat Pendidikan

Di sini, Orison kembali menekankan bahwa keterbatasan tak akan bisa menghalangi seseorang untuk mewujudkan keinginannya.

Gaius B. Frost dahulu memasuki Dartmouth College dengan uang yang hanya cukup untuk membiayai kebutuhan dasarnya. Ia kemudian bekerja sambilan di kebun, dan pernah juga menjadi petugas kebersihan. Ia juga pernah melakukan pekerjaan-pekerjaan lain, seperti menjadi seorang porter di Oak Hill House dan bekerja di sebuah rumah penerbitan di Maine. Itu semua ia lakukan demi mengamankan pendidikannya di bangku kuliah. Meski memiliki banyak pekerjaan sampingan, Frost tetap mampu menduduki peringkat yang memuaskan di kelasnya.

Frederick Douglass dahulu adalah seorang budak yang bekerja di sebuah pabrik. Di sana, mengajarkan budak untuk membaca adalah tindakan kriminal. Tapi, Douglass mampu belajar membaca sendiri dari potongan kertas dan poster yang sering ia lihat.

"Jika seseorang memindahkan seluruh isi dompetnya ke dalam kepala, tak akan ada yang bisa mengambilnya. Investasi dalam pengetahuan selalu memberi bunga yang paling baik." – Benjamin Franklin

8. Jika Dihadapkan dengan Peluang, Apa yang Akan Anda Lakukan?

Anda pasti tahu bahwa tiap kali ada olimpiade, maka obor akan dinyalakan dan diserahkan secara bergilir (torch relay), bukan?

Nah, seperti halnya obor olimpiade, jika obor pembelajaran telah diberikan pada Anda, maka Anda harus memberi jalan terang pada orang-orang yang masih perlu bantuan Anda.

Jika di poin pelajaran Pushing to the Front ke-5 Orison memberi gambaran akan orang-orang yang tak melihat peluang yang ada di mana mereka berada, maka pertanyaan kali ini adalah, apa yang akan Anda lakukan jika peluang sudah ada di depan mata Anda?

Ibaratnya, obor yang ada di tangan Anda tadi adalah peluang. Apa yang Anda lakukan dengan obor tersebut? Mendiamkannya? Memadamkannya? Atau menggunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama?

9. Bundaran yang Masuk di Lubang Persegi

Ini juga sudah saya bahas dalam ”Berpikir Benar, Berpikir Positif”.

Tak akan ada orang yang sukses sebelum mereka menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan keahliannya.

Dahulu, ayah John Jacob Astor menginginkan agar ia bisa meneruskan pekerjaan ayahnya sebagai tukang daging. Namun, insting bisnisnya terlalu kuat, sehingga JJ Astor pun memutuskan untuk berbisnis dan akhirnya ia menjadi salah satu pionir milyuner di dunia.

Orang tua Michael Angelo dahulu juga tak menginginkan agar anaknya menjadi seniman. Mereka bahkan menghukum anaknya jika ia membuat gambar-gambar di dinding. Namun karena jiwa seninya begitu kuat, ia tak mau menyerah begitu saja. Ia tak mau berhenti sebelum bisa menghasilkan karya-karya seni bernilai tinggi.

Daniel Defoe pernah menjadi pedagang, tentara, sekretaris, manajer pabrik, akuntan, dan pekerjaan-pekerjaan lain sebelum ia menulis maha karyanya yang begitu terkenal, yaitu novel berjudul Robinson Crusoe.

J.J Astor, Michael Angelo, dan Daniel Defoe bukanlah ”bundaran” yang masuk ke dalam ”lubang persegi”. Mereka semua mengikuti kata hati, hasrat, dan keahliannya untuk menjadi yang terbaik di bidang masing-masing.

--

Pushing To The Front: Pelajaran Sukses Orison Swett Marden #4 - 6
Post under inspirasi dan motivasi, Pushing To The Front di Sabtu, Februari 27, 2010 Diposkan oleh Elsa
Ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya tentang Pushing To The Front. Pelajaran 4-6 untuk mencapai kesuksesan adalah:

4. Tak Dimanjakan Kemewahan

Tidak hanya di Indonesia, di negara-negara lain, termasuk Amerika, kota-kota besar selalu dipenuhi oleh orang-orang yang datang dari desa untuk mengubah hidup.

Meski tidak semua, kebanyakan dari orang-orang hebat di dunia tidak berawal dari kemewahan. Mereka pada umumnya datang dari kesederhanaan dan keterbatasan, namun pada akhirnya berhasil mengalahkan semua itu dengan pengorbanan dan kedisiplinan.

Misalnya, Abraham Lincoln dahulunya tinggal di pedesaan yang memiliki akses terbatas untuk perpustakaan dan sarana-prasarana lain. Orison mengatakan bahwa seandainya Lincoln lahir di antara perpustakaan-perpustakaan besar, maka ia tak akan memiliki rasa “lapar” akan buku-buku, dan tak akan rela berkorban untuk berjalan 32 km untuk meminjam buku karangan Blackstone berjudul “Commentaries”, dan membaca 100 halaman sepanjang perjalannya pulang.

Memang bukan berarti bahwa dilahirkan dan tinggal di tempat yang serba berkecukupan itu tidak bagus, tapi di sini apa yang Orison tekankan adalah “penempaan” yang dialami oleh orang-orang dari kalangan sederhana. Artinya, mereka tidak dimanjakan oleh kemewahan, yang justru membuat mereka malas.

Coba bayangkan, sementara anak-anak di Papua atau di daerah pelosok lain rela berjalan kaki dan menyeberangi sungai demi mendapat pendidikan di sekolah, banyak anak-anak di kota yang justru malas berangkat sekolah, padahal sekolah mereka tidak jauh.

5. Peluang Di Mana Anda Berada

"Kita melihat terlalu jauh untuk hal-hal yang dekat."

Suatu ketika, seorang profesor bernama Agassiz bercerita pada mahasiswa-mahasiswa di Harvard tentang seorang petani yang memiliki tanah luas namun tak menguntungkan, sehingga ia memutuskan untuk menjualnya dan beralih ke bisnis baru yang lebih menguntungkan. Ia kemudian terjun ke bisnis perminyakan, dan ia mempelajari semua hal yang berhubungan dengannya. Ia menjual tanahnya seharga $200, dan mulai mengurus bisnis barunya yang berjarak 320 km jauhnya. Hanya beberapa saat setelah tanah tersebut terjual, sang pemilik baru menemukan tambang minyak besar yang sebelumnya diabaikan oleh pemilik lama.

Ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh R.W Emerson,

”Dunia bukan lagi tanah lihat, tapi besi di tangan orang yang mengerjakannya, dan orang harus mencari tempat mereka sendiri dengan memukulkan palu mereka dengan pukulan yang konsisten dan kuat.”

6. Kemungkinan di Waktu Luang

“Aku menyia-nyiakan waktu, dan sekarang waktu menyia-nyiakanku.”
—William Shakespeare

Dr. Mason Good menerjemahkan "Lucretius" sementara dalam perjalanan mengunjungi pasiennya di London. Dr. Darwin menulis kebanyakan bukunya dengan menuliskan pikirannya di kertas di manapun ia berada. James Watt belajar kimia dan matematika di sela-sela waktu bekerjanya. Dr. Burney belajar bahasa Italia dan Perancis sementara ia menunggang kuda. Nyonya Somerville mempelajari botani dan astronomi serta menulis buku, sementara tetangganya bergosip dan menganggur.

Dalam bahasa Inggris, menghabiskan waktu diistilahkan dengan “kill time”, atau membunuh waktu. Karena itu, Orison berpesan,

“Beware how you kill time, for all your future lives in it.” – Berhati-hatilah dalam menggunakan waktu Anda, karena masa depan Anda ada di dalamnya.

Kalau Anda sudah “membunuh” waktu, maka masa depan Anda bisa hilang. Investasikanlah waktu Anda untuk masa depan.

--

My Inspiration
Motivation, Inspiration, Wise story, Contemplative, Wise words, Technology, Info, and Successful story.
beranda
about
archive
jump to navigation
Raja dan Laba-laba September 10, 2008
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
4 comments
Dahulu kala di negeri Skonlandia, ada seorang raja bernama Bruce.

Dia sudah enam kali memimpin pasukannya menuju medan perang melawan sang agresor dari England, namun selama enam kali pertempuran itu, pasukannya selalu babak belur dihajar oleh musuh, hingga terpaksa mengalami kekalahan dan melarikan diri ke hutan.

Akhirnya, dia sendiri juga bersembunyi di sebuah gubuk kosong di dalam hutan belantara.

Suatu hari, hujan turun dengan derasnya, air hujan menerobos dari atap rumah yang bocor mengenai muka Bruce, sehingga dia terbangun dari tidurnya. Sesaat dia merenungi nasibnya yang malang karena tidak dapat mengalahkan musuh, walaupun dia telah mengerahkan segala daya upaya.

Semakin dia memikirkan hal ini, hatinya semakin pedih dan hampir putus asa.

Pada saat itu, mata Bruce menatap ke atas balok kayu yang melintang diatas kepalanya, disana ada seekor laba-laba sedang merajut sarangnya.

Dia dengan seksama memperhatikan gerak gerik laba-laba tersebut, dihitungnya usaha si laba-laba yang telah enam kali berturut-turut berusaha sekuat tenaga mencoba mengaitkan salah satu ujung benang ke balok kayu yang berada di seberangnya, namun akhirnya gagal juga.

“Sungguh kasihan makhluk kecil ini.”

kata Bruce, “Seharusnya kau menyerah saja!”

Namun, sungguh diluar dugaan Bruce, walaupun telah enam kali si laba-laba gagal mengaitkan ujung benangnya, dia tidak lantas putus asa dan berhenti berusaha, dia coba lagi untuk yang ke tujuh kalinya, dan kali ini dia berhasil. Melihat ini semua, Bruce sungguh merasa kagum dan lupa pada nasib yang menimpa dirinya.

Bruce akhirnya berdiri dan menghela napas panjang, lalu dengan lantang dia berteriak: “Aku juga akan bertempur lagi untuk yang ketujuh kalinya!”

Bruce akhirnya benar-benar mendapatkan semangatnya kembali, ia segera mengumpulkan dan melatih lagi sisa-sisa pasukannya, lalu mengatur strategi dan menggempur lagi pertahanan musuh, dengan susah payah dan perjuangan yang tak kenal menyerah, akhirnya Bruce berhasil mengusir pasukan musuh dan merebut kembali tanah airnya.

Note :

Dalam kehidupan, manusia terkadang mudah mengeluh dan meyerah dengan situasi. Tapi dengan dorongan akan orang-orang yang kita cintai di sekitar kita, semangat kita akan bangkit kembali dan meraih kemenangan.

Masalah itu Tantangan tuk Maju Juli 12, 2008
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
24 comments
Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam, keadaan tetap bergerak, anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.

MASALAH adalah TANTANGAN tuk Maju

Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah dalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.

Mutiara Kata :

Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.

Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!

Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah msalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.

Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjauangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila anda terkagum pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, anda akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Berusahalah terus!

Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar.

Apapun yang anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Anda perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila anda melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan anda.

Seorang bijak berujar. “Bila busur anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu.” Semua tindakan anda bagaikan bumerang yang akan kembali pada anda. Bila anda melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan anda. Namun, bila anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai anda. Renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang anda lakukan.

Menghadapi Masalah Mei 31, 2008
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
30 comments


Saya tahu bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan menolak jika dia dilahirkan tanpa masalah dan selalu bahagia tanpa ada sedikit kesedihan. Tapi apakah itu mungkin ? Bahkan mereka, anda dan saya bahkan mau membayar berapa dollar pun kalo seandainya ada orang yang bisa membuat kita lahir di dunia ini dan hidup di dunia ini tanpa ada masalah dan kesedihan sama sekali. Bahagia selalu bahkan selalu ceria. Ini saya ada sedikit cerita inspirasi yang saya kutip dari sebuah buku yang selayaknya pantas untuk saya tuliskan disini. Buku ini judulnya adalah “Bila anda pikir bisa, Anda pasti bisa melaksanakan dan meraih apa yang anda inginkan”. Mari kita simak cuplikan cerita dari buku ini bersama-sama.

“Bung Norman,” kawan saya menyapa. “Tolong bebaskan saya dari masalah yang menindih hidupku ini, maka saya akan berikan anda seribu dollar uang kontan atas kebaikan jasa anda itu.”Tentu saja saya bukanlah seorang yang suka menampik permintaan semacam itu”. Maka saya pun merenungkan dan mempertimbangkan usul kawan saya itu dan muncul dengan satu pemecahan masalah yang lumayan juga. Sekurang-kurangnya cukup realistis sifatnya. Tetapi George nampaknya agak segan rupanya, sebab ia telah terlanjur menjanjikan 1000 dolar sebagai hadiah.

” Tidak apa george, ” norman berkata. “Saya tetap saja mau bantu kamu. Oleh sebab itu mari kita pecahkan bersama masalahnya. Kalau tidak salah anda ingin bebas dari segala masalah anda itu, bukan ? Sampai habis dan tuntas ?

“Ya Betul,” Jawab George. “Saya ingin lepas dari segala masalah yang saya hadapi dalam hidup ini. Saya sudah bosan dan kapok dalam menghadapi cobaan, ujian dan kemelut dalam hidup ini. Saya ingin bebas untuk selama-lamanya.”

”Baiklah George, saya sudah punya jawabannya”, kata norman. Akan tetapi saya sangsi apakah kau mau menerima jawaban saya atau tidak. Dengarkan ! Beberapa waktu lalu saya sedang melakukan tugas profesionalku, dimana saya harus berhadapan dengan pemimpin kelompok orang-orang yang yang lebih dari puluhan ribu jumlahnya. Dan tak seorang pun dari mereka memiliki masalah kehidupan.”

Wajah george langsung cerah, matanya berbinar-binar kegirangan karena keingin tahuannya.” Nah itulah tempat yang cocok bagi saya. Antarkanlah saya ke tempat itu teman”. Ujar si george girang.

“Baiklah,” jawab si norman.” Tetapi tempat yang saya maksud adalah perkuburan.”

” Dan memang itulah kenyataannya George. Bahwa di perkuburan itu tak ada seorang pun yang menghadapi masalah hidup. Bagi orang yang sudah menjadi penghuni di kuburan tidak akan pernah merasa cemas karena hidup yang penuh masalah itu telah berlalu bagi mereka. Mereka telah istirahat dari tugas dan pekerjaannya tiap hari. Mereka tidak peduli dengan apa yang kita baca dalam koran atau surat kabar atau bahkan apa yang kita lihat ditelevisi mereka sudah tidak peduli. Mereka tak punya masalah lagi dengan kehidupan, mereka beralih masalah pada hidup mereka di alam kubur. Karena memang mereka bukanlah orang hidup dan mereka adalah orang yang sudah mati.” Tegas Norman kepada George.

Dikutip dari Buku Bila Anda Fikir Bisa Anda Pasti Bisa Melaksanakan dan Anda Pasti Bisa Meraih yang Anda Inginkan

Dari cerita diatas sudah jelas sekali bagaimana bahwa secara logis bahwa kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh manusia itu adalah alamat dari kehidupan. Logikanya adalah bagi anda bahwa semakin banyak masalah yang anda hadapi dalam hidup ini maka semakin luas pulalah peluang anda untuk hidup yang terbuka bagi anda. Seseorang misalnya menghadapi 10 masalah yang pelik akan nampak lebih hidup dibandingkan dengan seorang yang bersikap apatis dan hanya memiliki 5 masalah.

Note :

Masalah bukan menjadi alasan kita untuk menghindarinya, namun dengan masalah kita menjadi lebih dewasa dan lebih terbuka menghadapi hidup ini.

Time to Change Januari 31, 2008
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
5 comments


Time To Change

Berhasil mengatasi masalah akan mengantarkan kita
pada posisi yang bagus untuk mengatasi masalah berikutnya.
Kesuksesan kita akan menjadi bekal yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan2 berikutnya.

Orang yang kaya menjadi lebih kaya bukan karena
harta yang dimilikinya, namun karena arah yang
benar dalam usaha dan kehidupannya;
tindakan yang benar dalam langkah-langkahnya,
sehingga kesuksesan itu akan muncul ber-ulang2!

Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya,
yang miskin makin miskin. Memang itu yang terjadi.
Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita makin kaya
atau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik arah.
Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kita
tetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinan
kita akan semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya, maka
melangkahlah makin cepat. Berlarilah! Karena arah Kita sudah benar.

Jika kita cenderung mengalami kemerosotan
dalam taraf kehidupan, maka saatnya sekarang
berbalik arah! Ubah arah kita karena itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Kita telah melakukan kesalahan!

Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kita
ubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harus
diubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalam
berpikir harus kita ubah dengan kreativitas
yang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengan
kewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisi
penuh dengan aktivitas, detik demi detik.
Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif.

Apakah mudah? Jangan bertanya lagi! Begitu kita ingat
maka lakukan perubahan itu, terus menerus, hingga kita
tidak akan merasakan itu, dan kita sudah berbalik arah.
Ya, sekaranglah saatnya kita banting setir!

Rasakan perubahan itu. Bila kehidupan kita sudah
mulai membaik, maka semangati untuk melakukan lebih
kencang, bergerak lebih cepat, berpikir lebih taktis
dan lakukan terus hal-hal baik yang sudah membuat
kehidupan kita menuju arah yang benar.

Ingat! Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena dia
memiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudah
berada diarah yang benar. Kesuksesan yang dia capai
telah membuat efek domino untuk kesuksesan berikutnya!

Sumber :
Efek Domino Kesuksesan
(disadur dari Buku: Time To Change Hari Subagya)

Menikmati Kesulitan dan Tantangan Januari 31, 2008
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
11 comments
Menikmati Kesulitan dan Tantangan



Kekuatan tidak didapat dari duduk santai dan pekerjaan gampangan. Kita bisa menanyakannya kepada para olahragawan, atlet binaraga misalnya. Segalanya datang dari kesulitan dan tantangan. Para atlet binaraga tahu bahwa mereka harus menempa semua otot mereka agar bertumbuh. Dan sama dengan hal itu, karakter kita akan ditempa dengan kesulitan yang kita temui.

Tanpa kesulitan, kita tidak akan mengenal kenikmatan, apalagi menikmatinya. Kesulitan dalam hidup, hanyalah agar kita lebih mengenali kenikmatan hidup. Setiap rintangan yang berhasil diatasi, akan membuat kita menjadi lebih kuat. Setiap tantangan yang kita lewati, menghasilkan kegembiraan yang lebih sempurna.

Tantangan memberi kita tugas untuk dikerjakan.

Bayangkan betapa keringnya hidup bila segala sesuatu muncul begitu saja saat kita inginkan. Hargailah masa susah, karena masa itu berlimpah kesempatan. Bangkitlah menghadapi tantangan pahit, dan hidup kita akan terasa manis.

Tahukah Kita.??

Nelayan-nelayan Jepang menggunakan bantuan burung Kormoran hidup untuk menangkap ikan. Kormoran adalah jenis burung laut pemakan ikan dengan kaki berselaput dan memiliki paruh berkantung seperti pelikan. Para nelayan Jepang kerap menjepit sayap Kormoran dan membawa kira-kira 10 hingga 12 ekor Kormoran dalam sebuah perahu kecil, selain diikat dengan tali, leher Kormoran dipasangi cincin kecil terbuat dari logam yang pas dengan ukuran leher Kormoran.

Kormoran selanjutnya dilepas untuk menangkap ikan. Saat ikan didapat, Kormoran tidak bisa menelannya karena ikan yang didapat tidak bisa melewati lehernya yang dijepit cincin logam. Saat itulah nelayan menarik Kormoran, lalu membuka mulutnya dan mengambil ikan di dalamnya, untuk selanjutnya melepas Kormoran kembali menangkap ikan. Kormoran akan terus menyelam dan menangkap ikan walau akhirnya ikan itu akan selalu diambil oleh nelayan.

Note :

Kata-kata Bijak Hari ini :
Agar dapat membahagiakan seseorang,………… isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan laparnya dengan makanan.!!
(Frederick E. Crane)

Cinta dan Kehidupan Januari 31, 2008
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
12 comments


Plato bertanya akan cinta dan
kehidupan …

Suatu hari, Plato bertanya pada
gurunya, “Apa itu cinta? Bagaimana
saya menemukannya? Gurunya
menjawab, “Ada ladang gandum yang luas
didepan sana. Berjalanlah kamu dan
tanpa boleh mundur kembali, kemudian
ambillah satu saja ranting. Jika kamu
menemukan ranting yang kamu anggap
paling menakjubkan, artinya kamu telah
menemukan cinta” .

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa
lama, dia kembali dengan tangan
kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak
membawa satupun ranting?” Plato
menjawab, “Aku hanya boleh membawa
satu saja,dan saat berjalan tidak
boleh mundur kembali (berbalik)”.
Sebenarnya aku telah menemukan yang
paling menakjubkan, tapi aku tak tahu
apakah ada yang lebih menakjubkan lagi
di depan sana, jadi tak kuambil
ranting tersebut. Saat kumelanjutkan
berjalan lebih jauh lagi, baru
kusadari bahwa ranting-ranting yang
kutemukan kemudian tak sebagus ranting
yang tadi, jadi tak kuambil
sebatangpun pada akhirnya”

Gurunya kemudian menjawab ” Jadi ya
itulah cinta”

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi
pada gurunya,”Apa itu perkawinan?
Bagaiman a saya bisa menemukannya?”

Gurunya pun menjawab “Ada hutan yang
subur didepan sana. Berjalanlah tanpa
boleh mundur kembali (menoleh) dan
kamu hanya boleh menebang satu pohon
saja. Dan tebanglah jika kamu
menemukan pohon yang paling tinggi,
karena artinya kamu telah menemukan
apa itu perkawinan”

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa
lama, dia kembali dengan membawa
pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon
yang segar/subur, dan tidak juga
terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa
saja.

Gurunya bertanya, “Mengapa kamu
memotong pohon yang seperti itu?”
Plato pun menjawab, “sebab berdasarkan
pengalamanku sebelumnya, setelah
menjelajah hampir setengah hutan,
ternyata aku kembali dengan tangan
kosong. Jadi dikesempatan ini, aku
lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah
buruk-buruk amat, jadi kuputuskan
untuk menebangnya dan membawanya
kesini. Aku tidak mau menghilangkan
kesempatan untuk mendapatkannya”

Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan ya
itulah perkawinan”

NOTE
Cinta itu semakin dicari, maka semakin
tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam
lubuk hati, ketika dapat menahan
keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang
berlebih akan cinta, maka yang didapat
adalah kehampaan… tiada sesuatupun
yang didapat, dan tidak dapat
dimundurkan kembali. Waktu dan masa
tidak dapat diputar mundur. Terimalah
cinta apa adanya.

Pernikahan adalah kelanjutan dari
Cinta. Adalah proses mendapatkan
kesempatan, ketika kita mencari yang
terbaik diantara pilihan yang ada,
maka akan mengurangi kesempatan untuk
mendapatkannya, Ketika kesempurnaan
ingin kita dapatkan, maka sia2lah
waktumu dalam mendapatkan pernikahan
itu, karena, sebenarnya kesempurnaan
itu hampa adanya

10 Kepribadian yang disukai… Desember 11, 2007
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
2 comments
Beberapa kepribadian yang disukai baik pria ataupun wanita:

1. Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Beda dgn rendah diri yg merupakan kelemahan, kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yg setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya
sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran jiwa dapat dilihat dr kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. Orang yg berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Sumber : Internet

Impian dan kemampuan mengelola pikiran November 18, 2007
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
2 comments
Betapa sering kita mengagumi berbagai hal di sekeliling kita. Kita mengagumi ciptaan Tuhan, seperti alam semesta dengan segala isinya: gunung-gunung, lautan, sungai, hutan, dan segala keindahan ciptaanNya yang menakjubkan. Kita juga bahkan mengagumi keindahan dan kecanggihan ciptaan manusia, seperti gedung-gedung tinggi, komputer, peralatan komunikasi, pesawat luar angkasa bahkan berbagai simbol kemewahan seperti: baju Ralph Laurent, sepatu Bally, pena Mont Blanc, dasi Giorgio Armani, dan berbagai jenis mobil mewah seperti Mercedez Benz, BMW, Jaguar, dan sebagainya.Kita seringkali dibuat takjub oleh hal-hal yang berada di luar kita tersebut. Tetapi di sisi lain kita justru sering tidak menyadari dan tidak pernah mengucap syukur atas ciptaan Tuhan yang luar biasa dan yang merupakan maha karya (master piece) Tuhan yang paling sempurna (the ultimate creation) dari seluruh ciptaanNya yang lain, yaitu kita, manusia. Setiap kita adalah sangat berharga, bernilai tinggi, unik, dan sangat indah serta jauh lebih berharga dibandingkan apa pun di dunia ini.

Pernahkah kita menyadari bahwa tubuh kita terdiri atas 200 bentuk tulang yang berbeda yang terangkai dan tersusun secara sempurna; dibungkus dengan milyaran serat otot dan dikoordinasikan oleh jaringan syaraf yang panjangnya tidak kurang dari 10 kilometer. Jantung kita adalah sebuah pompa mekanik yang mengagumkan, yang berdenyut rata-rata 36 juta kali setiap tahunnya sepanjang hidup kita, tanpa pernah beristirahat. Sedangkan otak kita merupakan komputer canggih yang mengendalikan lebih dari seratus tugas (super multi tasking) secara bersamaan dalam sistem tubuh kita.
Pernahkah pula kita sadari bahwa setiap kita adalah unik dan setiap kita berbeda dibandingkan dengan orang lain. Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang identik atau sama, bahkan saudara kembar identik pun tidak. Artinya sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna, setiap kita juga memiliki kelebihan dan kekuatan yang berbeda satu sama lain. Keyakinan itulah yang harus mendasari setiap pergumulan dan upaya kita meraih hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.

Pernahkah kita menyadari bahwa seorang tukang parkir yang berdiri di samping sebuah mobil Mercy S700, adalah jauh lebih mengagumkan dan luar biasa dibandingkan dengan mobil tersebut. Sang tukang parkir adalah ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa, sedangkan mobil mewah adalah ciptaan manusia; tetapi kita justru lebih mengagumi mobil tersebut dibandingkan seorang manusia yang tercipta dalam kesempurnaan ilahi.

Menurut Stephen Covey, ada empat anugerah Tuhan kepada manusia yang spesifik tidak dimiliki oleh ciptaanNya yang lain. Ke empat anugerah ilahi itulah yang membuat manusia unik dan memiliki daya untuk menjadi co-creator bagi kehidupannya.
1. Kesadaran diri, yaitu kemampuan untuk berpikir tentang proses berpikir kita sendiri. Ini yang menjadi alasan mengapa manusia memiliki kekuasaan atas semua benda di dunia ini dan mengapa manusia dapat membuat kemajuan penting dari generasi ke generasi.

2. Imajinasi, yaitu kemampuan untuk mencipta di dalam benak kita di luar realitas kita saat ini.

3. Suara hati, yaitu kesadaran batin yang dalam tentang yang benar dan yang salah, tentang prinsip-prinsip yang mengatur perilaku kita, dan pengertian tentang tingkat di mana pikiran dan tindakan kita selaras dengan prinsip-prinsip tersebut.

4. Kemauan, yaitu kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri kita, bebas dari semua pengaruh lain.

Dengan keempat anugerah Ilahi tersebut berarti sesungguhnya kapasitas manusia tidak terbatas. Hal ini karena kita memiliki semua hal yang diperlukan untuk mencipta (imajinasi) berdasarkan tuntunan atau panduan suara hati yang mewujud atas kesadaran diri dan terdorong oleh kehendak bebas dalam diri kita.

Kalau kita perhatikan sekeliling kita, semua benda ciptaan manusia, tidak ada satu pun yang tercipta tanpa terlebih dulu melalui proses imajinasi dan upaya yang tidak kenal lelah untuk mewujudkannya (kehendak bebas) dan berdasarkan tuntunan intuisi, ilham atau inspirasi. Artinya setiap kita juga memiliki kemampuan unik tersebut untuk mencipta dan mewujudkan setiap imajinasi atau gambaran mental yang ada dalam pikiran kita menjadi realitas fisik atau kenyataan.

Analogi Gunung Es dan Kekuatan Tersembunyi Kita
Setiap manusia pada dasarnya tidak menyadari kekuatan yang dimilikinya, sampai akhirnya pada suatu titik ketika beberapa orang yang sukses dapat menemukan rahasia tersebut dan menjadi dan atau memperoleh apa pun yang mereka impikan dan inginkan selama ini. Kekuatan tersebut adalah seperti bagian gunung es yang tidak kita ketahui sebelumnya.

David J. Schwartz dalam bukunya The Magic of Thinking Big mengemukakan empat alasan atau dalih mengapa banyak orang tidak mencapai impian atau kesuksesan. Dalih tersebut antara lain adalah dalih kesehatan, dalih usia, dalih intelegensi dan dalih nasib. Ke empat hal itulah yang sering digunakan manusia untuk meyakinkan dirinya bahwa kesuksesan dan kehidupan yang luar biasa adalah bukan untuknya. Kita adalah sebatas pikiran kita. Pernyataan ini sangat tepat untuk menunjukkan bahwa apa pun jadinya kita, apa pun yang kita miliki semuanya tergantung dari apa yang kita pikirkan dan kita yakini.

Enam Kekuatan Utama Manusia
1. Kekuatan Impian (The Power of Dreams)
Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.

2. Kekuatan dari Fokus (The Power of Focus)
Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu (termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti: kekuatan/strengths dan kelemahan/weakness dalam diri, peluang di sekitar kita, dan sebagainya) dengan lebih jelas dan mengambil langkah untuk mencapainya. Seperti sebuah kacamata yang membantu seorang untuk melihat lebih jelas, kekuatan fokus membantu kita melihat impian, sasaran, dan kekuatan kita dengan lebih jelas, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam melangkah untuk mewujudkannya.

3. Kekuatan Disiplin Diri (The Power of Self Discipline)
Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah sebuah kebiasaan. Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita. Untuk membangun kebiasaan tersebut, diperlukan disiplin diri yang kokoh. Sedangkan kedisiplinan adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita dan mengendalikannya untuk mencapai impian dan hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.

4. Kekuatan Perjuangan (The Power of Survival)
Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan. Seringkali kita lupa untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup, karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan (ingredient) yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.

5. Kekuatan Pembelajaran (The Power of Learning)
Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada aras yang lebih tinggi.

6. Kekuatan Pikiran (The Power of Mind)
Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita. Dengan melatih dan mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional dan bahkan kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ke tataran yang lebih tinggi.

Semua dari kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya. Semuanya ini adalah produk dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita.

Note :

No one is born to lose. Everyone is born to win. And the biggest difference that separates the one from the other is the willingness to learn, to change, and to grow.
Renungan ini tidak akan banyak berarti dan tidak akan pernah dapat menginspirasi kita untuk mencapai hal-hal terbaik dalam kehidupan kita, mencapai kehidupan berkelimpahan, jika setiap kita yang membacanya tidak memiliki kemauan dan hasrat untuk belajar, untuk berubah dan bertumbuh.

Antara Burung, Cacing, dan Manusia… Oktober 27, 2007
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
5 comments
Bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat pada burung dan cacing.

Kita lihat burung tiap pagi keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tidak terbayang sebelumnya kemana dan dimana ia harus mencari makanan yang diperlukan. Karena itu kadangkala sore hari ia pulang dengan perut kenyang dan bisa membawa makanan buat keluarganya, tapi kadang makanan itu cuma cukup buat keluarganya, sementara ia harus “puasa”. Bahkan seringkali ia pulang tanpa membawa apa-apa buat keluarganya sehingga ia dan keluarganya harus “berpuasa”. Meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak punya “kantor” yang tetap, apalagi setelah lahannya banyak yang diserobot manusia, namun yang jelas kita tidak pernah melihat ada burung yang berusaha untuk bunuh diri.

Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya ke batu cadas. Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menenggelamkan diri ke sungai. Kita tidak pernah melihat ada burung yang memilih meminum racun untuk mengakhiri penderitaannya. Kita lihat burung tetap optimis akan rizki yang dijanjikan Allah.

Kita lihat, walaupun kelaparan, tiap pagi ia tetap berkicau dengan merdunya. Tampaknya burung menyadari benar bahwa demikianlah hidup, suatu waktu berada diatas dan dilain waktu terhempas ke bawah. Suatu waktu kelebihan dan di lain waktu kekurangan. Suatu waktu kekenyangan dan dilain waktu kelaparan.

Sekarang marilah kita lihat hewan yang lebih lemah dari burung, yaitu cacing.
Kalau kita perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak mempunyai sarana yang layak untuk survive atau bertahan hidup. Ia tidak mempunyai kaki, tangan, tanduk atau bahkan mungkin ia juga tidak mempunyai mata dan telinga. Tetapi ia adalah makhluk hidup juga dan, sama dengan makhluk hidup lainnya, ia mempunyai perut yang apabila tidak diisi maka ia akan mati. Tapi kita lihat, dengan segala keterbatasannya, cacing tidak pernah putus asa dan frustasi untuk mencari rizki. Tidak pernah kita menyaksikan cacing yang membentur-benturkan kepalanya ke batu.

Sekarang kita lihat manusia. Kalau kita bandingkan dengan burung atau cacing, maka sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih.

Tetapi kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini seringkali kalah dari burung atau cacing?
Mengapa manusia banyak yang putus asa lalu bunuh diri menghadapi kesulitan yang dihadapi?
Padahal rasa-rasanya belum pernah kita lihat cacing yang berusaha bunuh diri karena putus asa.
Rupa-rupanya kita perlu banyak belajar dari burung dan cacing.

Sumber : Kiriman teman…

Batu Besar…
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
5 comments
Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA.

Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, “Okay, sekarang waktunya untuk quiz.”

Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember.

Ia bertanya pada kelas, “Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?”

Semua mahasiswa serentak berkata, “Ya!”

Dosen bertanya kembali, “Sungguhkah demikian?”

Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu.

Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, “Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”

Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, “Mungkin tidak.”

“Bagus sekali,” sahut dosen.

Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil.

Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, “Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”

“Belum!” sahut seluruh kelas.

Sekali lagi ia berkata, “Bagus. Bagus sekali.”

Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember.

Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, “Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini?”

Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, “Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya.”

“Oh, bukan,” sahut dosen, “Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari illustrasi mengajarkan pada kita bahwa:


Bila anda tidak memasukkan batu besar terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya.”

Apa yang dimaksud dengan “batu besar” dalam hidup anda?

Anak-anak anda
Pasangan anda
Pendidikan anda
Hal-hal yang penting dalam hidup anda
Mengajarkan sesuatu pada orang lain
Melakukan pekerjaan yang kau cintai
Waktu untuk diri sendiri
Kesehatan anda
Teman anda
Ingatlah untuk selalu memasukkan “Batu Besar” pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil terlebih dahulu, maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.

Oleh karena itu, tanyalah pada diri anda sendiri: “Apakah ‘Batu Besar’ dalam hidup saya?” Lalu kerjakan itu pertama kali.

Note :

Niat baik janganlah ditunda, lakukan semua menurut prioritasnya dahulu.

4 Lilin… Oktober 27, 2007
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
6 comments
Ada 4 lilin yang menyala,

Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah
percakapan mereka

Yang pertama berkata: “Aku adalah keindahan.” “Namun
manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku
mematikan diriku saja!”
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Kasih Sayang.” “Sayang aku
tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku,
untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:”Aku adalah
Cinta” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.”
“Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku
berguna.”
“Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang
mencintainya, membenci keluarganya. “
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin
ketiga.

Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan
melihat ketiga Lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh
apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku
takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:
Jangan takut,
Janganlah menangis,
selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat
selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

Akulah H A R A P A N “
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin
Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin
lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah H A R A P A N.
yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita
semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak
tersebut, yang dalam situasi apapun mampu
menghidupkan kembali Keindahan, Kasih Sayang
dan Cinta dengan HARAPAN-Nya…

Note :

Harapanlah yang membuat orang untuk lebih baik lagi, dimasa sekarang dan masa yang akan datang. Jadi jangan padamkan semangat dan harapanmu untuk hidup yang lebih baik…

Sebelum Mengeluh… Oktober 23, 2007
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
13 comments
Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.

Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa,
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa nasib kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda,
Pikirkan tentang seseorang yang terus memohon kepada Allah SWT untuk diberikan pendamping hidup.

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan bersyukurlah kepada Allah SWT bahwa kamu masih hidup
Life is a gift.
Live it…
Enjoy it…
Celebrate it… And fulfill it.

Note :
Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu.

Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan.

Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan, Mereka cantik/tampan karena anda mencintainya.

It’s true you don’t know what you’ve got until it’s gone, but it’s also true You don’t know what you’ve been missing until it arrives!!!

Mutiara dan Pasir September 23, 2007
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
7 comments
Alkisah, Seorang pemuda yang baru lulus kuliah mengalami perasaan sangat tertekan dan putus asa karena sulitnya mencari kerja sehingga ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menenggelamkan dirinya ke tengah laut, ketika dia sampai di pantai dilihatnya seorang tua yang ramah dan bijaksana yang kemudian mengajaknya berbicara sampai si pemuda tersebut mengutarakan niatnya bunuh diri dan alasannya.

Kemudian orang tua tersebut minta sang pemuda melihat apa yg dilakukannya, orang tua tersebut membungkuk mengambil segenggam pasir dan kemudian melemparkannya kembali kebawah, seketika pasir tersebut melebur dan menjadi satu dengan pasir lainnya yang ada dibawah, lalu kata orang tua tersebut kepada si pemuda “cobalah kamu ambil pasir yang tadi saya lemparkan ke bawah”, dan si pemuda keheranan dan berkata “mana mungkin saya dapat mengambil pasir tersebut karena pasir tersebut telah berbaur dan menjadi satu dengan pasir lainnya”, si orang tua tersebut tersenyum dan kemudian mengambil sebutir mutiara dari dalam kantongnya dan melemparkannya kebawah seraya berkata kepada pemuda tersbut “ambillah mutiara tersebut” , dan dengan mudahnya pemuda tersebut mengambilnya.

Orang tua tersebut berkata kepada pemuda tersebut bahwa untuk menjadi atau meraih apa yang kamu inginkan maka kamu harus berbeda denga orang lain, jikalau kamu sama dengan orang kebanyakan maka kamu tidak akan terlihat, demikian juga ketika kamu mencari kerja dan sebagainya.

Note :
Bila kita lemah terhadap diri kita maka kehidupan akan keras terhadap kita
Bila kita keras terhadap diri kita maka kehidupan akan lemah terhadap kita

Pilihan Sederhana September 15, 2007
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
3 comments
Bila dihadapkan pada pilihan, apakah anda memiliki untuk sehat, makmur, punya banyak teman, dan bahagia, ataukah anda memilih hidup miskin, sakit-sakitan, dibenci, dan sengsara…? Pilihan ini tentu gampang. Semua orang tentu akan mengambil pilihan pertama tanpa pikir panjang.

Tapi mengapa yang ada dalam pilihan pertama tidak seluruhnya hadir dalam kehidupan anda…? Adalah kenyataan, bahwa sebenarnya anda punya pilihan, tetapi tidak diberikan sekaligus seperti yang ada di awal tulisan ini. Pilihan itu melainkan diberikan secara bagian per bagian dalam setiap sisi kehidupan anda. Hari demi hari, saat demi saat – semua yang anda pilih dalam hidup sebenarnya adalah bagian dari pilihan di atas. Dan pilihan andalah yang menjadi kenyataan hidup anda.

Pilihan-pilihan sederhana yang anda buat, yang mungkin anda anggap sepele, akan membentuk jawaban besar. Pilihan-pilihan sederhana ini yang mempengaruhi hidup anda. Di sepanjang jalan kehidupan, anda akan terus berhadapan dengan pilihan-pilihan sederhana, untuk itu tetaplah fokus pada arah mana tujuan hidup anda bergulir. Buatlah pilihan yang tepat – sekalipun sederhana – karena hidup anda akan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang anda buat…

Memilih untuk Sukses September 15, 2007
Posted by safruddin in Artikel Motivasi.
3 comments
Seberapa besar tanggung jawab yang berani anda ambil…? Semakin besar tanggung jawab yang berani anda pikul – semakin besar sukses yang bisa anda capai. Beberapa orang melihat masalah sulit – dan mengatakan: “Itu bukan urusan saya.” Sementara ada orang lain yang melihat situasi yang sama – dan mengatakan : “Saya akan membuat hal itu menjadi urusan saya. Saya akan berbuat sesuatu.” Coba tebak, siapa di antara keduanya yang akan sukses…?

Ada sedemikian banyak alasan (dan beberapa diantaranya alasan yang sempurna) – untuk tidak mengambil tanggung jawab. Lalu mengapa ada orang yang mau mengambil tanggung jawab…? Karena dengan mengambil tanggung jawab – berarti mereka MEMILIH untuk mencapai sesuatu, memilih untuk sukses, memilih untuk membuat perbedaan.

Kita bisa saja hidup tenang tanpa mengambil tanggung jawab. Tetapi apakah hidup anda hanya untuk “numpang lewat”…?

Perhatikan, setiap kali anda melihat orang melarikan diri dari tanggung jawab, ambillah kesempatan untuk bertanggung jawab. Buat pilihan yang mendukung anda untuk sukses dan berhasil. Pilih untuk bertanggung jawab – dan anda akan berhasil.

« older posts
search
About...
"Safruddin" adalah seorang Penulis dan juga IT Professional, memiliki Hobi Travelling, Music, dan Internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar