Segar banget

Segar banget
bangett

Kamis, 01 September 2011

Maukah Engkau Menjadi Anak-KU?


Maukah Engkau Menjadi Anak-KU?
Posted: 31 Aug 2011 08:23 AM PDT
Yohanes 1:12-13
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Kita semua diperhadapkan dengan sebuah keputusan yang harus dibuat dalam hidup ini. Apakah kita menerima pemberian Putra Allah yang Tunggal itu atau menolak Dia? Ini adalah pilihan kita. Bapa tidak menginginkan satu orang pun yang menolak pemberian yang sangat berharga ini, namun Ia juga tidak akan pernah melanggar kehendak bebas kita untuk memilih. Ia menawarkan kepada setiap kita ekspresi yang tertinggi dari kasih-Nya yaitu melalui pemberian Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus. Pemberian ini diberikan dengan cuma-cuma dan juga harus diterima dengan sukarela.

Kitalah yang harus membuat keputusan ini. Allah Bapa telah melakukan semua yang dapat Ia lakukan untuk menyingkirkan semua penghalang yang akan menghalangi kita untuk kembali pada-Nya. Yesus memastikan hal itu dengan cara menanggung atas diri-Nya sendiri seluruh beban dan hukuman dosa kita ketika Ia mati di kayu salib di Kalvari. Sekarang tidak ada lagi yang dapat menghalangi kita untuk menjadi anak Allah; kecuali satu hal yaitu pilihan kita sendiri.

Jadi, pastikan hari ini Saudara mengambil pilihan yang tepat, yakni menerima anugerah Bapa dengan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan menerima Dia dalam hidup Saudara. Jika Saudara belum pernah berdoa untuk dapat dilahirkan ke dalam keluarga Allah yang luar biasa; doa berikut ini dapat menolong Saudara untuk mengekspresikan dengan kata-kata seruan hatimu untuk dikasihi dan diterima seutuhnya dan tanpa syarat oleh Allah Bapa & Putra-Nya Yesus Kristus.

Doa: Bapa, saya mau menjadi anak-Mu! Saya berterimakasih karena Engkau telah mengutus Putra-Mu Yesus untuk menggantikanku di kayu salib & menanggung dosaku, sehingga saya bisa pulang ke rumah kepada kasih-Mu. Aku percaya bahwa Yesus Kristus mati bagiku dan aku dengan sukacita menerima-Nya sebagai Tuhan & Juruselamatku. Terima kasih Yesus untuk ketaatan-Mu kepada kehendak Bapa-Mu, dengan cara mati di kayu salib bagiku. Aku berterima kasih karena Engkau telah menanggung dosaku. Aku berbalik dari cara hidupku sendiri & menerima kehidupan-Mu sebagai hidupku. Datanglah ke dalam hatiku Tuhan Yesus, hari ini. Amin.

--

10 Tanda Gereja adalah dalam Masalah
Oleh: Thom S. Rainer
Salinan asli dari cerita ini dapat ditemukan di http://www.bpnews.net/bpnews.asp?ID=35256.

Sebelum ke tempat ini pelayanan saya, saya menghabiskan lebih dari 20 tahun konsultasi dengan gereja-gereja di seluruh Amerika. Saya juga memiliki kesempatan bagus untuk penelitian terutama gereja-gereja di Amerika Serikat. Seiring waktu saya mulai melihat pola-pola tertentu atau tanda-tanda yang akan menunjukkan jemaat mungkin menuju masalah.

Setelah meninjau catatan saya konsultasi dan penelitian, saya menemukan 10 tanda-tanda peringatan bagi gereja-gereja. Jika gereja memiliki empat atau lebih dari tanda-tanda ini, aku akan membiarkan kepemimpinan tahu bahwa upaya perbaikan berada di urutan. Jika enam atau lebih tanda-tanda hadir, saya khawatir bahwa jemaat dalam masalah segera.

Tanda-tanda peringatan di bawah ini tidak tercantum dalam urutan tertentu. Juga mereka hasil sebuah studi ilmiah yang akurat. Meskipun informasi tersebut baik pengalaman dan anekdot, saya menemukan hal itu sangat membantu dalam mendiagnosa kesehatan gereja.

Pemimpin Gereja harus peduli ...

Jika pendeta tidak memiliki waktu yang cukup untuk di Word atau jika ia memilih untuk tidak melakukannya.
Jika anggota menghabiskan waktu berdebat tentang bagaimana uang harus dibelanjakan.
Jika tidak ada atau hanya beberapa pemimpin kunci secara aktif membagikan iman mereka.
Jika tidak ada proses yang jelas tentang pemuridan di tempat, hanya sejumlah program dan kegiatan.
Jika doa bersama bukan merupakan penekanan utama dalam gereja.
Jika anggota gereja berdebat tentang gaya ibadah atau kali ibadah.
Jika anggota gereja mengharapkan staf yang dibayar untuk melakukan sebagian pelayanan, bukan staf melengkapi anggota untuk melakukan pekerjaan pelayanan ("Kenapa dia tidak mengunjungi saya di rumah sakit?")
Jika ada ketidaksepakatan yang sedang berlangsung tentang hal-hal fasilitas gereja.
Jika gereja memiliki pertemuan lebih dari murid-murid baru.
Jika kepemimpinan gereja tidak memiliki rencana yang koheren untuk apa yang diajarkan dalam kelompok kecil atau kelas Sekolah Minggu.
Ada sebuah pola umum untuk sebagian besar tanda-tanda peringatan. Anggota gereja lebih peduli tentang preferensi dan keinginan mereka. Mereka hati terfokus. Mereka bertanya apa yang gereja dapat lakukan untuk mereka, daripada bertanya bagaimana Allah dapat menggunakan mereka berkorban dan secara radikal melalui pelayanan gereja lokal.

Kekristenan yang sejati adalah iman yang selalu berusaha untuk menempatkan orang lain terlebih dulu. Sayangnya, dalam banyak gereja-gereja di seluruh tanah kami, anggota lebih peduli tentang mendapatkan kebutuhan mereka sendiri dan preferensi pribadi bertemu.
--

10 Signs a Church is in Trouble
By : Thom S. Rainer
The original copy of this story can be found at http://www.bpnews.net/bpnews.asp?ID=35256.

Prior to my present place of ministry, I spent more than 20 years consulting with churches across America. I have also had the wonderful opportunity to research churches primarily in the United States. Over time I began to notice certain patterns or signs that would indicate a congregation might be headed for trouble.

After reviewing my consultation notes and research, I found 10 warning signs for churches. If a church had four or more of these signs present, I would let the leadership know that remedial efforts were in order. If six or more signs were present, I was concerned that the congregation was in immediate trouble.

The warning signs below are not listed in any particular order. Nor are they the result of a scientifically accurate study. Though the information is both experiential and anecdotal, I found it immensely helpful in diagnosing the health of a church.

Church leaders should be concerned …

If the pastor does not have adequate time to be in the Word or if he chooses not to do so.
If the members are spending time arguing about how money should be spent.
If none or only a few of the key leaders are actively sharing their faith.
If there is no clear process of discipleship in place, just a plethora of programs and activities.
If corporate prayer is not a major emphasis in the church.
If church members are arguing about worship style or worship times.
If church members expect the paid staff to do most of the ministry, instead of the staff equipping the members to do the work of ministry (“Why didn’t he visit me in the hospital?”)
If there are ongoing disagreements about matters of the church facilities.
If the church has more meetings than new disciples.
If the leadership of the church does not have a coherent plan for what is taught in small groups or Sunday School classes.
There is a common pattern for most of the warning signs. Church members are more concerned about their preferences and desires. They are inwardly focused. They ask what the church can do for them, instead of asking how God can use them sacrificially and radically through the ministries of the local church.

True Christianity is a faith that always seeks to put others first. Sadly, in many of the churches across our land, members are more concerned about getting their own personal needs and preferences met.

--

4 KEKUATAN BESAR YANG DIPERTUHAN MANUSIA MASA KINI ( SIAPAKAH ANTIKRIS ZAMAN INI? ). Serie 1
Teks : Matius 11 : 25 – 27 Matius 12 : 18 – 21
Oleh : Ev.Andereas Dermawan

Apa yang terlintas di pikiran anda bila mendengar kata Berhala? Kebanyakan orang memaknai berhala adalah sesuatu yang disembah, seperti misalnya patung ukiran, yang berbentuk dewa maupun yang berbentuk hewan, misalnya berbentuk naga dan symbol symbol hewan perkasa lainnya. Sesuatu yang kita per Tuhan itulah Berhala. Jadi cakupannya lebih luas dari yang sudah diuraikan di atas. Jadi Berhala itu bisa apa saja dalam hidup kita. Sesuatu yang kita per Tuhan itulah berhala? Kalau begitu apa arti kata di PerTuhan? Dalam bahasa sederhananya memper Tuhan sesuatu adalah mengistimewakan/ memperioritaskan sesuatu/ mengasihi sesuatu lebih daripada mengasihi Tuhan pencipta kita. Kalau saya bertanya kepada saudara : Apakah yang terpenting dalam hidup saudara? Maka akan banyak jawaban yang muncul. Tentunya tergantung dari apa yang saudara paling kasihi di dunia ini.

Sekarang saya lanjutkan pertanyaan saya : Apakah yang paling saudara kasihi di dunia ini? Jawaban atas pertanyaan ini tentunya itulah yang akan saudara prioritaskan/istimewakan dalam hidup ini. Dan secara tidak langsung atau tanpa kita sadari kita telah memberhalakannya.

Topik Artikel Renungan kita kali ini berjudul : 4 Kekuatan Besar Yang di PerTuhan Manusia Masa Kini. Kiranya bisa membuka mata kita akan realitas yang ada dan sekaligus melakukan koreksi, apakah kita masih ada di jalan Kebenaran yang ditunjukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.

Ada 4 Kekuatan Besar Yang DiPerTuhan Manusia pada masa kini yakni : 1.Kekuatan IPTEK 2.Kekuatan Nafkah 3.Kekuatan Politik 4. Kekuatan Agama. 4 kekuatan ini masing masing memiliki imam ( Pemimpin ). Marilah kita bahas satu persatu tentang 4 kekuatan ini, yang begitu akrab dan penting dalam kegiatan sehari hari hidup kita yang mungkin tidak kita sadari telah mendominasi hidup kita

1.KEKUATAN IPTEK : Masih ingatkah kita bahwa pada mulanya Iblis membujuk manusia pertama Adam dan Hawa di taman Eden. Apakah yang ditawarkan Iblis kepada manusia bukankah tentang buah pengetahuan baik dan jahat? Bukankah Iblis mempunyai keinginan untuk sama dengan Allah dalam hal pengetahuan? Dan keinginan yang sama telah dijual kepada manusia pertama Adam dan Hawa. Dan ternyata jualan Iblis yang ampuh itu serta merta dibeli oleh Adam dan Hawa dan jatuhlah manusia di dalam dosa. Maka Adam dan Hawa menjadi pengikut iblis yang pertama. Disusul kemudian oleh semua keturunannya termasuk kita sekalian yang hidup di muka bumi pada masa kini. Dan tidak ada suatu kekuatan apapun yang dapat melepaskan diri dari cengkeraman iblis itu. Iblis untuk sementara waktu diberi kekuasaan atas dunia ini sampai hari penghukuman nanti. Ia menjadi penguasa tunggal atas dunia yang telah cemar oleh dosa. Oleh sebab itu janganlah heran kalau kita membaca di Alkitab, Yesuspun ditawarkan gemerlapnya dunia ini dengan 4 kekuatan besar yang digengamnya, yang tengah kita bahas dalam judul renungan ini. 4 power ( kekuatan besar ) ini akan diberikan kepada Yesus, yang kala itu masih sebagai manusia biasa seperti kita asal mau menyembah/ memperTuhankan Iblis dan menjadi pengikutnya. Sadarkah saudara, bahwa dunia ini adalah surga imitasi yang diciptakan oleh iblis? Iblis ingin menyamai Allah, apa bisa? Tentu saja tidak! Namun Allah yang Maha Kasih ingin melepaskan manusia dari cengkraman iblis, dengan mengutus Yesus yang telah menang dari godaan iblis itu. Tetapi sayangnya saudara, manusia lebih memilih bersama iblis dengan tawarannya yang menggiurkan itu. Gemerlapnya dunia seperti kekayaan, pangkat, pujian telah membutakan manusia akan jalan keselamatan yang telah dinyatakan melalui Tuhan Yesus Kristus. Manusia lebih memilih dunia menjadi pengikut iblis ketimbang menjadi pengikut Kristus. Manusia lebih memilih surga yang instant yang ditawarkan iblis ketimbang surga yang asli yang harus diperoleh melalui perjuangan yang berat dan melalui penderitaan. Manusia lebih memilih keamanan ( safety ) daripada memilih Keselamatan ( Salvation). Manusia lupa bahwa kehidupan di dunia ini hanya bersifat sementara dan tempat untuk kesempatan manusia untuk bertobat bagi kehidupan yang sebenarnya. Kalau kita mengamati keadaan manusia dewasa ini, bukankah manusia tetap bebal? Manusia tetap tidak bertobat, manusia tetap mengejar pengetahuan setinggi mungkin, ingin mirip bahkan sama dengan Allah dalam hal pengetahuan, dan bahkan lebih durhakanya manusia ingin mempelajari Tuhan, Tuhan dianggap sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan di dunia ini, yang dapat dipelajari dan ditaklukan. Apakah manusia tidak boleh memiliki pengetahuan? Tentu saja boleh! Pengetahuan apa yang harus kita pelajari? Yang Tuhan inginkan agar manusia memiliki pengetahuan akan ketaatan atas perintah Allah. Memang Perintah Allah tidak memberikan kepada manusia suatu kenyamanan bahkan kelihatannya suatu hal yang aneh dan tidak menarik bahkan dianggap suatu kebodohan bagi manusia. Siapakah menurut saudara di dunia ini yang memiliki kwalitas ketaatan kepada Allah? Orang pintar atau Orang bodoh ? Jawabannya dapat saudara temukan dalam kitab Injil perjanjian baru, di mana Tuhan Yesus memilih orang bodoh, orang orang kecil untuk mempermalukan orang orang pintar. Oleh sebab itu tugas yang diberikan Tuhan Yesus bukan untuk mencari pemimpin, tetapi Ia mencari seorang hamba, yang mempunyai kwalitas ketaatan. Seperti itu pula yang diperankan oleh Yesus ketika mendapat mandat dari Allah BapaNya. Ia taat memerankan diri sebagai hamba yang taat, meskipun iblis berusaha menggagalkan dengan memberi peran lain sebagai pemimpin/ penguasa dunia, bagi dunia memilih peran sebagai hamba tidak memilih peran lain misalnya sebagai penguasa dunia, adalah suatu kebodohan. Rasul Paulus dalam surat kirimannya mengatakan bahwa : “ Apa yang dikagumi manusia dibenci Allah, namun sebaliknya apa yang dihina dan dianggap suatu kebodohan bagi dunia dikagumi oleh Allah. Dan ini senafas dengan apa yang telah dilakukan oleh Kristus di dunia ini. Ia secara hurufiah mentaati perintah Allah BapaNya dengan sempurna. Ketaatan adalah bukti dari iman. Yesus bukanlah Sang Imam ( pemimpin agama ) tetapi Ia adalah Sang Iman ( Implementator ketaatan ).

Ciri ciri seorang Hamba adalah ketaatan pada majikan. Seorang hamba yang taat hanya melaksanakan perintah majikannya secara letterlex/hurufiah dan bukan kepintaran mentafsirkan perintah Tuhan seperti yang dilakukan oleh para imam/ ahli kitab, Tetapi seorang hamba dengan lugunya ia melakukan saja apa yang diperintahkan oleh majikannya. Kalau Ia tidak ngerti, ia hanya menanyakan langsung kepada majikannya, ia tidak berani mentafsirkan sendiri perintah majikannya itu. Seorang hamba yang mempunyai kwalitas ketaatan, modalnya hanya takut dan taat pada majikannya. Peran itu telah diejahwantahkan oleh Yesus secara nyata dalam mengemban misi Injilnya di dunia ini. Sebagai orang orang yang mengaku sebagai pengikutNya, tentunya kitapiun harus meneladani peran yang serupa, sehingga semakin hari kita makin serupa dengan Yesus Tuhan kita. Mencermati keadaan manusia pada masa kini maka kita melihat manusia makin bertambah sombong. Dengan menguasai iptek mereka berpikir mereka dapat lari dari hukuman Allah atas dunia ini. Sejak kecil manusia dimotivasi untuk mengejar pengetahuan setinggi mungkin, sebab manusia berpikir bahwa dengan memiliki pengetahuan mereka bisa memiliki segalanya. Seperti memiliki : Jabatan, Kekayaan, kepopuleran. Itulah paradigm yang terbangun di dunia ini. Tapi dari sudut pandang Allah, justru kebalikannya. Orang bodohlah yang nantinya diberikan kemenangan. Yang tinggi akan direndahkan dan yang rendah akan ditinggikan! Sistim/ tatanan dunia ini memang berorientasi pada pengembangan iptek, dengan menguasai iptek manusia dapat mengukur kwalitas dan prestasi seseorang dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam hal mencari nafkah, penentuan jabatan seseorang tidak lepas dari seberapa besar ia menguasai iptek. Sebab itu tidaklah mengherankan zaman sekarang orang lebih memprioritaskan penguasaan iptek menjadi tujuan hidup utama ketimbang mencari jalan kebenaran atau mencari Tuhan. Yang pada gilirannya tujuan hidup akhir manusia adalah mengejar kekayaan/ harta, uang dan kekuasaan. Dan sayangnya tujuan hidup seperti ini sudah merambah ke dunia agama, termasuk pemeluk agama Kristen. Orang seolah olah ingin mendirikan kerajaan agama sebagai ganti kerajaan surga yang kelihatannya tidak menarik untuk diperjuangkan. Mereka mengejar pengetahuan agama, menjadi pakar pakar agama, dan tentu saja orang orang tersebut umumnya menerima banyak pujian atas kepintarannya mentafsirkan agama yang dianutnya. Pada zaman Yesus hal ini juga pernah terjadi, semula banyak orang berduyun-duyun menjumpai Yesus, tetapi setelah mengetahui visi/misi Yesus yang berlawanan dengan aspirasi keinginan mereka, maka mereka berangsur angsur meninggalkan Yesus, dan hanya tersisa 12 murid yang tetap setia mengikut Yesus. Diantara orang orang yang meninggalkan Yesus tercatat ada beberapa parisi/ ahli kitab. Dan Alkitab juga mencatat alasan mereka meninggalkan Yesus. Adalah karena mereka ingin mendapat pujian manusia. Bukankah suatu realitas di dunia ini bahwa dalam memilih orang selalu didasarkan pada pengetahuan/kepintaran. Dengan menjadi ahli/pakar dibidangnya maka orang akan mendapatkan jabatan yang tinggi dengan bayaran yang tinggi pula. Bukankah hal ini juga sudah merambah di dunia agama? Pemaparan lebih lanjut tentang 3 kekuatan lainnya akan dilanjutkan pada serie renungan ini bagian keII kiranya anda tetap mau mengikuti terus uraian topic bahasan ini pada bagian yang kedua. Amin.

--

4 KEKUATAN BESAR YANG DIPERTUHAN MANUSIA MASA KINI ( SIAPAKAH ANTIKRIS ZAMAN INI? ) Serie 2
Teks : Markus 10 : 23 – 25 Markus 10 : 28 – 31
Oleh: Ev.Andereas Dermawan

Pada bagian pertama serie renungan ini telah diuraikan bahwa ada 4 kekuatan besar yang dipertuhan oleh manusia pada masa kini yakni : 1. Kekuatan besar IPTEK 2. Kekuatan besar nafkah ( ekonomi ) 3. Kekuatan politik 4. Kekuatan agama. Pada serie 1 renungan ini telah dijelaskan secara singkat tentang kekuatan yang pertama yaitu Kekuatan Iptek ( Ilmu Pengetahuan ). Selanjutnya saudara, kita akan membahas tentang kekuatan besar yang kedua yaitu Kekuatan nafkah atau dapat disebut juga sebagai kekuatan ekonomi.

Kekuatan nafkah merupakan suatu kekuatan yang berpengaruh dan berkuasa dan tidak kalah berkuasanya dari kekuatan yang pertama kekuatan iptek. Kekuatan nafkah/ ekonomi adalah kekuatan yang sangat penting dan menjadi pusat perhatian manusia karena ini merupakan masalah urusan perut ( Urusan makan dan minum ). Kekuatan nafkah/ekonomi ini juga memiliki Imam ( Pemimpin ) dari tingkat terendah sampai tingkat yang tertinggi. Siapakah pemimpin nafkah/ ekonomi dalam tingkat yang terendah? Sudah menjadi kelaziman di dunia ini bahwa seorang suami adalah sebagai kepala / pemimpin ( Imam ) dalam keluarga. Dengan demikian pertanyaan siapakah pemimpin ekonomi dalam hirarki atau tingkatan terendah sudah terjawab yaitu adalah para suami/ kepala keluarga. Para suami adalah kepala keluarga ( imam ), pencari nafkah disebut juga sebagai tulang punggung suatu keluarga.

Mayoritas manusia di dunia ini masuk dalam hirarki ini. Maka menurut pandangan dunia ini betapa hina dan tercelanya bila seorang imam dalam keluarga atau kepala keluarga tidak bekerja mencari nafkah/ uang. Dan sebaliknya alangkah terpujinya seorang imam ( kepala ) dalam keluarga kalau ia pintar dalam mencari nafkah karena di sinilah letak harga diri seseorang. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan kalau orang tidak tertarik mengikut Yesus apalagi bekerja untuk Yesus. Ada sebuah lagu rohani yang syairnya berkata : Kerja buat Tuhan terlalu manise, biarpun tanpa gaji……dst. Orang Kristen kerapkali menyanyikannya, tapi dalam prakteknya antara yang dinyanyikan dengan yang dilakukan sangatlah berlawanan! Belum lagi sebuah lagu rohani lainnya yang syairnya berbunyi demikian : Saya mau iring Yesus, meski miskin dan menderita dalam dunia…dst. Yang terjadi justru kebalikannya, manusia begitu munafik, antara yang terucap dengan fakta adalah sangat jauh berbeda ( Kelakuan parisi/pemimpin agama pernah dikecam oleh Yesus karena berperilaku seperti itu ). Kelakuan parisi modern zaman sekarangpun tidak kalah durhakanya terhadap Yesus, tetapi orang Kristen berlaku cuek atau masabodoh terhadap tawaran Yesus untuk bekerja melayaniNya. Sekarang ini sudah terbangun asumsi bahwa yang namanya Melayani Yesus itu dikhususkan untuk para pendeta, majelis gereja dan aktifis aktifis yang aktif dalam kegiatan ritual gerejawi. Dan mereka berkata : biarlah kami kan bisa mendukung mereka dalam bentuk kehadiran kami di gedung gereja, memberi persembahan, perpuluhan dan menjalankan kegiatan kegiatan ritual, sedangkan urusan lainnya biarlah para pendeta, majelis gereja, para aktifis yang mewakilinya. mereka adakan untuk melayani kami anggota jemaatnya. Bukankah tidak ubahnya seperti bekerja di sebuah perusahaan yang melayani karyawan dan nasabahnya? Pertanyaannya sekarang apakah melayani bekerja untuk Yesus sama seperti itu ? Tentu saja tidak seperti itu saudara! Mengikut Yesus justru kebalikannya, setiap orang harus rela melepaskan harga dirinya, bahkan menjadi hina dan bukan memperoleh pujian manusia. Manusia lebih memilih melayani kegiatan keagamaan, patuh pada pemimpin agama/ parisi modern zaman ini ketimbang mengikut dan melayani Yesus karena mereka lebih aspiratif terhadap keinginan manusia. Mengikut Yesus secara letterlex dianggap berlawanan dengan aspirasi mereka, Pengikut Yesus adalah orang orang hina, tidak punya harga diri, sangat memalukan, bisa bisa dianggap sesat dan gila. Hal ini juga pernah dialami oleh Yesus. Perjanjian Baru mencatat, Manusia menolak Yesus, Ia dikucilkan, mau dilempar batu, dihina dan dianiaya mereka menghina Yesus dan menyebutnya sebagai orang gila. Selanjutnya siapakah pemimpin nafkah/ekonomi dalam tingkat yang tinggi? Alkitab mencatat di kitab Wahyu akan kebinasaan dari para pedagang/pebisnis/ pengusaha, merekalah masuk dalam kategori pemimpin nafkah/ekonomi dalam tingkat yang tinggi. Kemudian juga kehancuran dari suatu Negara yang paling banyak sumber ekonominya/ Negara kaya, merekalah yang masuk dalam kategori pemimpin ekonomi yang tertinggi. Sekarang kalau kita mau merefleksi diri, bukankah Negara miskin mengharapkan bantuan dan mengabdi pada Negara kaya/ pemimpin ekonomi dunia? Bukankah para suami pemimpin ekonomi terendah juga mengabdi pada para pengusaha sebagai pemimpin nafkah yang lebih tinggi? Inilah suatu realitas yang ada di dunia ini. Bukankah hal ini merupakan kenyataan bahwa manusia menggantungkan hidup pada kekuatan nafkah dari tingkat yang terendah sampai pada tingkat yang tertinggi? Dalam kehidupan ritual, kelihatannya manusia mencari Tuhan, tetapi pada praktek hidup sehari-hari nya manusia menggantungkan diri pada kekuatan nafkah/uang. Maka ajaran Tuhan Yesus untuk bekerja melayaniNya dan meninggalkan nafkah/pekerjaan dipandang tidak konstektual, dianggap sebagai ajaran orang yang tidak waras, itulah faktanya! Yesus ditolak, Yesus dihina! Manusia lebih memilih dunia ini ketimbang memilih Yesus Sang Juruselamat. Mereka baru mau ikut Yesus kalau syarat lahir baru yang diminta Yesus bisa dikompromikan. Dalam Alkitab mengungkapkan dengan jelas orang orang yang urung mengikut Yesus, ketika Yesus menolak berkompromi dengan orang orang yang menggunakan alasan untuk mengurusi ladangnya/bisnisnya lebih dulu baru mereka mau mengikut Yesus. Banyak argument yang dewasa ini dipakai orang untuk tetap mempertahankan nafkahnya, dan umumnya imam imam modern justru melegalkan argument tsb, dan mengeruk keuntungan dari pengajarannya itu. Argumen argument itu antara lain adalah : Asal jadi orang baik baik, suka beramal maka orang Kristen justru harus kaya supaya bisa menolong orang, sebab itu diperlukan nafkah/ uang, orang Kristen harus berhikmat, jangan bodoh mengikuti bulat bulat perkataan Yesus! Inilah beberapa argument kelihatannya bagus apalagi dibungkus dengan bahasa rohani. Apa betul argument argument itu saudara? Selaku hamba Kristus, dengan tegas saya mau katakan bahwa argument itu tidaklah benar! Argumen argument itu adalah bukti seseorang menolak Kristus. Dan dosa menolak Kristus tidak ada ampunnya. Dosa dosa lain umumnya terjadi antar manusia, dan itu bisa diampuni kalau seseorang mau bertobat dan tidak mengulanginya. Tetapi dosa menolak Kristus tidak terampunkan, dosa menolak Rohkudus.( Setelah dimuliakan Yesus bukanlah manusia biasa Dia adalah wujud kepenuhan Allah/hadirat Allah. Saya mau katakan di sini itulah beratnya mengikut Yesus, perlu penyangkalan diri/pengosongan diri dari keinginan dunia ini. Sungguh tidak populer! Tuhan Yesus selalu berterus terang kepada setiap orang yang mau jadi pengikutnya bahwa risiko mengikut Yesus adalah engkau akan dihina, harus berani menerima malu. Sebab itu Tuhan Yesus mengingatkan barangsiapa yang malu mengikut Yesus, maka Yesuspun malu mengakuinya dihadapan BapaNya kelak. Tetapi berbahagialah orang yang karena mengikut Aku engkau ditolak, dihina dan dikucilkan bahkan dianiaya dan dibunuh karena upahmu besar di surga. Mengikut Yesus adalah pengabdian penuh atau pekerjaan penuh waktu ( Full Time ). Dan patut diingat bahwa pekerjaan mengikut Yesus bukanlah pekerjaan ritual ( agama ), tetapi merupakan pekerjaan yang nyata. 100% nyata, bukan 50% ritual dan 50% faktual ( nyata ). Itulah beratnya mengikut Yesus, karena mengerjakan pekerjaan nyata/ faktual 100% tapi tanpa gaji. Jauh berbeda dengan pekerjaan nyata da lainnya, karena upah dari pekerjaannya adalah gaji/ berupa uang. Sedangkan pekerjaan mengikut Yesus adalah tanpa gaji, tapi Yesus menjanjikan upahnya yang jauh lebih berharga yaitu suatu kehidupan kekal. Lalu bagaimanakah sikap kita mengenai masalah perut? Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita tentang Doa Bapa Kami, yang antara lain berisi kata kata : “ Berilah kepada kami, makanan kami yang secukupnya. Arti kata secukupnya bukanlah berarti suatu kemapanan tetapi makna yang terkandung adalah bermakna hidup seperlunya. Karena doa itu dilanjutkan dengan kata kata : Biarlah kesusahan sehari cukuplah sehari. Berarti sehari saja dan tidak bergantung pada tabungan atau deposito anda, tapi hidup bergantung pada pemeliharaan Tuhan. Apakah dengan mengikut Yesus kita diajarkan jadi pemalas? Sama sekali tidak saudara! Karena pekerjaan yang dikerjakan Yesus adalah pekerjaan faktual bukan pekerjaan ritual, tapi pekerjaan sungguhan yang harus dikerjakan dengan lebih rajin. Lalu darimana uang untuk membiayai hidup? Yohanes Pembaptis mengatakan : “ Hasilkanlah dari buah buah pertobatanmu”. Dan salah satu dari tulisan Rasul Paulus juga mengatakan: “ Memberi dari apa yang ada padamu dan bukan dari apa yang tidak ada padamu, dan cukupkanlah hidupmu dari apa yang ada padamu. Marilah kita kembali merefleksi diri, bahwa pada waktu sebelum anda bertobat dalam pertobatan lahir baru , hidup kita menimbun harta sebanyak-banyaknya sehingga kita selalu merasa kurang, kita selalu merasa kurang banyak untuk memiliki dan menyimpan/ menimbun. Namun setelah bertobat seharusnya kita harus merubah orientasi hidup kita dari orientasi hidup menyimpan/ memiliki/menimbun menjadi orientasi hidup yang baru seperti yang telah diteladankan oleh Tuhan Yesus menjadi orientasi hidup melepaskan hak milik kita/ menggunakan/ mengosongkan diri, ini bisa terjadi kalau ada penyangkalan diri melalui pertobatan lahir baru. Orientasi hidup seperti Yesus, juga telah diteladani oleh rasul Paulus. Rasul Paulus mengatakan, bahwa biarlah aku semakin berkurang kurang, tetapi bertambah-tambah dalam Kristus. ( Menjadi serupa dengan Yesus ), itulah orientasi hidup Paulus setelah ia bertobat. Kepada murid muridNya Yesus pernah mengingatkan untuk tidak bekerja pada 2 majikan, Tuhan atau Mamon? Kristus meminta pada muridNya untuk memilih salah satu. Kalau tidak akan terjadi conflict of interest ( benturan kepentingan ). Kalau memilih mammon harus bekerja sepenuh waktu untuk Mamon ( tidak boleh separuh separuh), begitu pula sebaliknya kalau memilih Kristus. Siapakah Mr Mamon itu? Mamon adalah nama lain dari Uang ( Nafkah ). Tadi sudah dipaparkan siapa saja pemimpin nafkah/ekonomi di dunia ini. Yakni para kepala keluarga/ para suami pencari nafkah untuk hirarki pemimpin nafkah terendah, dan para pengusaha/ pemberi nafkah untuk pemimpin nafkah untuk hirarki yang lebih tinggi dan pemimpin ekonomi dunia suatu Negara kaya dan besar di dunia ini. Para pemimpin nafkah/ ekonomi ini mempunyai kekuatan yang sangat besar dan berpengaruh, karena dengan kekuatan uang/ ekonomi mereka, mereka dapat mengarahkan dan mempengaruhi pada 3 kekuatan besar lainnya. Bukankah suatu fakta yang sudah terjadi zaman sekarang ini dimana para pengusaha ( imam dibidang ekonomi ) telah berkolaborasi dengan para pemimpin politik ( pemimpin Negara ) dan pemimpin agama, mengatur pemerintahan dunia ini. Rasul Paulus dalam surat surat kirimannya kepada Timotius menubuatkan bahwa pada akhir zaman banyak orang akan cinta uang dan memperTuhan perut ( urusan nafkah/ urusan makan minum ). Dan sekarang ini kalau kita cermat mempelajarinya, maka apa yang sudah dinubuatkan Rasul Paulus itu telah menjadi kenyataan. Sebab itu Rasul Paulus dengan tegas mengatakan bahwa akar atau biang keladinya kejahatan adalah uang. Inipun suatu fakta! Selanjutnya marilah kita menantikan serie ke 3 untuk membahas 2 kekuatan besar lainnya yakni kekuatan Politik dan kekuatan agama. Kiranya anda tetap mengikutinya dengan seksama. Amin.

--

4 KEKUATAN BESAR YANG DIPERTUHAN MANUSIA MASA KINI ( SIAPAKAH ANTIKRIS ZAMAN INI ? ) Serie 3
Teks Bacaan Alkitab : Yohanes 4 : 24 Lukas 4 : 1 – 8
Oleh : Ev.Andereas Dermawan

Pada serie kedua topik renungan yang lalu kita telah membahas Kekuatan Nafkah adalah salah satu kekuatan besar dari 4 Kekuatan Besar pada judul renungan di atas. Selanjutnya pada bagian ketiga serie renungan ini marilah kita melihat uraian dari 2 kekuatan lainnya yaitu Kekuatan Politik dan Kekuatan Agama.

KEKUATAN POLITIK : Adalah salah satu kekuatan yang berpengaruh di dunia ini. Orientasinya adalah jelas yaitu bagaimana caranya memperoleh kekuasaan atau power. Kekuatan politik terjadi diberbagai bidang kehidupan utamanya dibidang pemerintahan suatu Negara. Karena orientasinya kekuasaan, maka orang saling bersaing untuk singkir menyingkirkan untuk memperoleh kekuasaan dalam berbagai jabatan tinggi. Bukankah kekuasaan adalah attribute dari seorang pemimpin ( Imam )? Ingat Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin, bahkan sebaliknya Ia menjadi seorang Hamba yang taat. Ia datang tanpa jabatan ( powerless), lalu bandingkan dengan para penguasa Negara dan penguasa dibidang lainnya sebagai pemegang power/ kekuasaan ( powerfull ). Iblis memberontak terhadap Allah, karena Ia ingin berkuasa seperti Allah. Dan keinginan yang sama telah ditransfer oleh iblis kepada manusi a pertama Adam dan Hawa serta seluruh keturunannya, termasuk umat manusia yang hidup dimasa kini.

Seperti kita ketahui kekuatan politik juga ada Imam atau Pemimpinnya. Untuk jabatan puncak dari kekuatan politik suatu Negara adalah jabatan Presiden. Dan jabatan jabatan yang setingkat seperti MPR, DPR, Mahkamah Agung. Setelah itu jabatan tinggi di bawahnya adalah Para Menteri serta eselon dibawahnya. Dan ini berlaku juga di Negara lainnya dengan sebutan Raja, Kaisar, Perdana Menteri dst.

KEKUATAN AGAMA : Kekuatan besar yang berpengaruh berikutnya adalah Kekuatan Agama. Kekuatan ini juga ada pemimpinnya yakni para Pemimpin Agama/ Ahli Ahli Kitab/ Pengajar Agama/ Parisi. Dan hirarki keagamaan yang sejak ribuan tahun lalu masih terus diterapkan sampai zaman sekarang ini yaitu adanya jabatan Imam dan Imam Besar ( Sekarang ini dibahasakan dengan sebutan : Pastur/Romo, Pendeta dan berbagai sebutan lainnya ). Umumnya orang Kristen tidak mau ambil perduli dengan sistim hirarki seperti ini, karena mereka merasa lebih nyaman dengan sistim/ aturan seperti ini bila dibandingkan dengan syarat mengikut Yesus. Perintah Yesus dianggap tidak flexible terutama menyangkut tentang pertobatan Lahir Baru. Pertobatan yang dibuat oleh pemimpin agama jauh lebih aspiratif dan masih bisa ditoleransikan, ketimbang pertobatan lahir baru yang diminta oleh Yesus. Dan sayangnya para Imam ini dengan menggunakan bahasa malaikat ( bahasa rohani ) mereka juga menyebut diri mereka hamba Tuhan ( entah Tuhan yang mana? ) sehingga banyak orang menjadi terkecoh. para imam/ imam besar/ parisi modern zaman sekarangpun tetaplah sama dengan pemimpin agama/ parisi dizaman Tuhan Yesus. Kelakuan mereka tetap tidak berubah. Hirarki yang digunakan tetap sama, yaitu para Imam ( pendeta dan sebutan lainnya ), mengangkat seorang Imam Besar ( Pemimpin Sinode/ Sinagoge ). Sama halnya pada zaman Tuhan Yesus, zaman sekarangpun pengaruh kekuasaan para pemimpin agama sangat menentukan bagi pemimpin Negara ( politik ) dalam mengambil setiap kebijakan bahkan dalam membuat undang undang. Kalau kita mencermati apa yang terjadi di Negara kita, bukankah fakta seperti ini yang terjadi. Bahkan hal ini juga terjadi di seluruh dunia, dimana Para Pemimpin Agama menjadi rujukan bagi Raja/ Presiden dalam mengambil keputusan, seolah olah mereka mewakili Tuhan di dunia ini. Kekuatan/ pengaruh agama memiliki kekuatan yang sangat besar bahkan melebihi 3 kekuatan besar lainnya. Dalam Alkitab realitas ini juga dialami oleh Tuhan Yesus dan murid muridNya. Sebab itu Tuhan Yesus juga memperingatkan kepada para pengikutNya bahwa mereka juga nanti akan dianiaya dan diperhadapkan kepada Mahkamah Agama ( Pemimpin tertinggi Agama ). Seperti telah dijelaskan dalam tulisan tulisan saya sebelumnya bahwa Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin agama. Pada waktu itu umat manusia mendambakan seorang pemimpin agama yang kuat dan kharismatik, yang dapat mengalahkan para raja yang menindas mereka. Tetapi mereka keliru, mereka kecewa ternyata Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin Agama seperti yang mereka dambakan. Tetapi Tuhan Yesus datang sebagai Hamba Allah yang taat. Tuhan Yesus datang sebagai seorang hamba yang dianggap hina oleh dunia ini. Dan Ia tidak bergeser dari peran hamba itu, meskipun Iblis berusaha membujuk Yesus untuk mengganti peran hamba menjadi peran Imam ( Pemimpin ). Pada mulanya para murid Yesus juga kecewa dengan Yesus, karena para murid semula juga mempunyai ekpektasi yang sama dengan orang banyak. Namun setelah Yesus menyelesaikan misiNya dan dimuliakan oleh Allah BapaNya, maka barulah mereka mengerti dan bertobat dengan sesungguhnya. Tuhan Yesus datang sebagai hamba yang taat, seorang hamba statusnya budak pada zaman Yesus, dan tidak memiliki hak apa apa, apalagi memiliki jabatan, budak atau hamba adalah manusia tanpa jabatan, suatu jabatan/ status yang paling hina. Suatu ketika para murid bertengkar memperebutkan siapa yang paling besar atau siapa yang layak jadi pemimpin? Kemudian Yesus menjelaskan makna Pemimpin dari sudut pandang yang lain, dan sangat berlawanan dengan nalar atau logika dunia ini. Tuhan Yesus mengatakan : Bila kalian ingin menjadi pemimpin, hendaklah kalian menjadi hamba untuk yang lainnya. Inilah yang Tuhan Yesus maksudkan dengan kata Yang TerKecil akan menjadi yang Terbesar. Kata Kata Tuhan Yesus ini semula dianggap sebagai canda biasa, namun setelah mereka melihat bagaimana Tuhan Yesus telah mengimplementasikannya barulah kelak mereka sadar dengan apa yang telah dijelaskan oleh Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus telah memilih jalan yang tidak populer, Ia telah mengosongkan dirinya demi ketaatan kepada Allah BapaNYa. Sekarang marilah kita bandingkan dengan para Imam/ Imam Besar yang merupakan representasi dari Kekuatan Agama dari salah satu Kekuatan Besar Yang Dipertuhan masa kini, bukankah terlihat suatu yang kontras?? Dan jauh sekali perbedaannya dengan Yesus, dimana Yesus rela memilih taat pada Allah BapaNya dengan memilih status Hamba, suatu jabatan yang paling hina dan Yesus menolak mentah mentah jabatan prestisius yang ditawarkan oleh Iblis untuk menjadi Penguasa dunia dengan cara yang mudah yaitu Menyembah Iblis. Kalau kita mau serius mencermati realitas zaman sekarang, bukankah manusia sudah terkecoh oleh perangkap Iblis, dimana Iblispun menggunakan sarana penyembahan sebagai cara untuk mengelabui manusia. Pada umumnya manusia mengasosiasikan kata penyembahan ini sebagai wujud ibadah kepada Tuhan. Manusia terkecoh, karena Iblispun sangat pandai meniru menjadi seolah olah Tuhan, karena kalau kita pelajari dari Alkitab, bukankah Iblis itu adalah mantan penghulu malaikat yang diusir oleh karena pemberontakannya kepada Allah. Ia memberontak kepada Allah, karena Ia ingin menyamai Allah, sebagai mahluk roh iblis juga ingin disembah seperti Allah. Alkitab menyatakan bahwa Allah adalah Roh dan Iblis yang mantan penghulu malaikat itu juga adalah mahluk roh. Nah disinilah letak kekeliruan manusia selama ini dalam memahami arti kata Ibadah dan arti kata penyembahan. Kalau anda ditanya untuk apa anda kegereja? maka anda akan menjawab saya akan beribadah dan menyembah Tuhan! Namun pernahkah anda memikirkan apa betul yang saudara sembah itu Tuhan, yang adalah Roh itu? Atau sebaliknya anda menyembah Roh yang lain lawannya Roh Tuhan yaitu Iblis yang juga adalah Roh? Nah disini perlu suatu kecermatan untuk menguji mana yang Roh Tuhan dan mana yang Roh Iblis? Lalu bagaimana caranya kita membedakan yang mana yang Roh Tuhan dan yang mana yang Roh Iblis. Tuhan Yesus mengatakan barangsiapa yang melihat Aku maka Ia juga telah melihat Bapa, Karena Bapa dan Aku adalah satu.Dengan demikian jelaslah bagi kita untuk mengenal Allah yang adalah Roh yang tidak kelihatan, tidak ada jalan lain selain harus menemukan Yesus sebagai gambar Allah yang kelihatan. Pada tulisan saya yang lalu saya menulis bahwa Adam adalah benih Allah pertama yang dihembuskan nafas hidupnya dari Roh Allah sendiri bukan hasil perkawinan biologis antara benih laki laki dan perempuan, Adam pertama adalah gambar Allah pertama yang dapat dilihat, tetapi sayang gambar Allah ini telah rusak akibat dosa. Dan benih Allah yang rusak ini harus diganti oleh benih Allah yang baru yang steril dari dosa untuk menggantikan gambar Allah yang rusak itu.

Tuhan Yesus adalah gambar Allah yang dapat dilihat, dimana ribuan tahun yang lalu Ia telah menampakkan diriNya di dunia ini. Bagaimana rupa Yesus waktu itu? Apa Ia berbentuk malaikat ? Kitab Nabi Yesaya menubuatkan dalam Perjanjian Lama bagaimana rupa Yesus sebelum Ia dimuliakan oleh Allah, Ia adalah seorang yang digambarkan sebagai seorang Hamba dalam rupa yang tidak menarik atau tidak semarak menurut penglihatan mata manusia. Justru itulah yang dipilih oleh Allah. Dan apa yang dijanjikan Allah selalu digenapi. Bila kita mendengar istilah Ibadah maka orang Kristen atau umat agama lainnya mengaitkannya dengan suatu kegiatan penyembahan. Apa betul demikian saudara?

Banyak orang tidak memahami arti Ibadah yang sebenarnya. Ibadah menurut sudut pandang Allah adalah suatu pengabdian pada majikan/ tuan . Dari kata pengabdian melekat dengan tindakan ketaatan kita pada siapa yang menjadi tuan atau majikan kita. Siapa Majikan saudara di dunia ini? Jawabnya adalah tempat kita mengabdi/ bekerja/ melayani. Nah sekarang saya pertajam pertanyaannya? Sekarang siapa majikan saudara itu? Apakah ada yang berani mengatakan bahwa majikan saudara itu Tuhan Yesus Kristus? Tentunya saudara akan mengatakan saya mengabdi pada perusahaan xyz misalnya dan bossnya adalah Mr. Wang misalnya. Mungkin anda akan mengatakan bahwa pertanyaan saya ini aneh dan bodoh. Tapi selaku hamba Kristus saya lebih suka dianggap bodoh daripada saya harus mendukakan majikan agung saya Tuhan Yesus Kristus. Karena saya tidak mau menukar majikan agung saya pemilik surga dengan perusahaan besar apapun. Lalu respon keliru yang saya sering dengar adalah kalau begitu semua orang harus jadi pendeta semua? Ini lebih keliru lagi saudara!! Semua perusahaan kalau gitu harus jadi gereja? Inilah pemahaman yang salah kaprah! Dalam uraian saya sebelumnya telah dijelaskan bahwa pekerjaan/ pelayanan untuk Tuhan bukanlah pekerjaan ritual/ agama tapi pekerjaan yang sama dengan pekerjaan nyata lainnya. Cuma bedanya ialah pekerjaan untuk Tuhan adalah tanpa gaji. Inilah yang membuat orang tidak tertarik bekerja dan menjadikan Yesus sebagai Boss dalam hidup keseharian mereka. Manusia lebih memilih bekerja pada pemimpin ekonomi/ pemimpin nafkah yang dapat memberi mereka nafkah/uang. Dengan uang manusia bisa membeli apa saja, bahkan dapat membeli jabatan/ kekuasaan. Manusia lupa bahwa keselamatan jiwa tidak bisa dibeli dengan uang. Ada Gereja dari denominasi tertentu yang menjual surat pengampunan dosa, yang jelas surat itu dibuat oleh manusia sang pemimpin agama, bukan oleh sang Juruselamat. Jadi agama bisa dibeli saudara! Tapi keselamatan jiwa manusia tidak bisa dibeli oleh apapun. Nah sekarang kembali tentang masalah ibadah penyembahan? Dari 2 roh yang akan kita pilih sebagai majikan, kira kira yang mana menurut anda, roh yang mensyaratkan orang untuk menyembahnya? Roh Kristus atau Roh Iblis? Mari kita telaah bersama dengan cermat! Pada waktu Tuhan Yesus dibawa kepadang gurun, Yesus bertemu dengan 2 roh yang satu RohKudus dan yang satu lagi adalah Roh Iblis. Bukankah Iblis yang meminta Yesus untuk menyembahnya? ( Ingat dalam peristiwa itu Yesus adalah masih manusia biasa seperti kita ). Dan sekarang perhatikanlah dengan cermat apa bonus/gaji/upah yang diberikan oleh iblis bila manusia mau menyembahnya? Bukankah permintaan permintaan yang marak dewasa ini di dunia kekeristenan yaitu : Berkat/sukses/ kaya/ mujizat dan sederet permintaan lainnya yang digandrungi oleh manusia di dunia ini, itulah yang juga ditawarkan kepada Yesus. Sebab itu saya selaku hamba Kristus menghimbau kepada saudara sekalian untuk berwaspada terhadap yang namanya penyembahan, karena penyembahan juga bisa digunakan iblis untuk membelenggu manusia masuk perangkapnya. Dan memang iblis bisa memberikan semua itu, karena ia untuk sementara waktu diberikan kekuasaan atas dunia ini sebelum nanti ia dan pengikut pengikutnya dibuang dalam siksaan kekal api neraka. Waspadalah!! Penyembahan adalah suatu preferensi/ kegemaran iblis dalam memperdaya anak anak Tuhan. Sekarang mari kita bandingkan dengan Roh Kristus. Yesus berkata : Aku datang bukan untuk dilayani/disembah, tetapi Aku datang untuk melayani sebagai hamba/ pelayan. Dan kata kata ini diulang kembali menjelang saat saat sengsara penyalibanNya, Ia mengatakan bahwa Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu sudah memberi contoh bagaimana melayani, demikian juga itu yang harus kalian lakukan. Preferensi Roh Kristus berbeda dengan preferensi Roh Iblis. Dengan demikian sekarang kita dapat membedakan yang mana Roh Kristus dan yang mana Roh Iblis ( Antikris ). Sebab itu pekerjaan Yesus di dunia ini bukanlah pekerjaan ritual/ penyembahan, tapi pekerjaan Yesus adalah nyata. Sebab itu Tuhan Yesus mengatakan: Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup, Dia tidak mengatakan Akulah Malaikat terang ( Mahluk Rohani ) yang perlu manusia sembah, ritualkan. Tetapi Ia adalah Sang Kebenaran. Orang orang yang hidup dalam kebenaran, merekalah penyembah penyembah yang benar. Yohanes 4 :24 mengatakan : “ Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam Roh dan Kebenaran”. Kitab Yohanes juga mengatakan : Bahwa Allah adalah Firman, berarti Firman itu juga adalah Roh Allah yang tidak kelihatan. Tetapi Firman itu telah menjadi manusia di dalam Tuhan Yesus Kristus sang kebenaran itu. Tuhan Yesus wujud dari Firman yang tidak kelihatan itu, supaya melalui kebenaranNya, Firman yang tidak kelihatan itu menjadi kelihatan. Bagaimana hidup dalam kebenaran? Untuk itu kita harus mengerti apa arti kata dari kebenaran? Dalam artikel saya berjudul : Kebenaran versus Kebaikan, telah saya uraikan dengan jelas arti kebenaran itu. Arti Kebenaran berbeda dengan Kebaikan. Sebab tidak ada orang benar di dunia ini semuanya telah berdosa. Sebab itu manusia harus dibenarkan oleh sang raja kebenaran pemilik kebenaran. Karena bukan orang baik yang masuk surga tetapi pemilik surga adalah orang orang yang sudah dibenarkan melalui kelahiran baru ( lahir baru ). Jadi apa arti Kebenaran itu di mata Allah? Kebenaran bukan bermakna perbuatan baik atau jahat! Namun merujuk pada kata kembar dari kata kebenaran itu. Apa kata kembar yang bermakna parallel dengan kata kebenaran? Kata kembar dari kebenaran adalah keadilan, karena bukan kebenaran namanya tanpa keadilan begitupula bukan keadilan namanya tanpa kebenaran, dua kata ini bagaikan dua sisi mata uang dalam lembar uang yang sama. Perbuatan baik tanpa keadilan dan kebenaran adalah suatu kemunafikan atau kamuflase semata. Lalu apa arti keadilan saudara? Tuhan Yesus mengatakan Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri, apa maksud kalimat ini? Bukankah ini bermakna adanya persamaan hak yang diminta oleh Yesus? Zacheus pada waktu Ia bertobat, ia mengucapkan bukti pertobatannya dengan mengatakan: Separuh dari hartaku akan kukembalikan kepada orang miskin……….dst. Apa arti kata separuh, Ini menunjukkan suatu persamaan fifti fifti. Ucapan Zacheus bukanlah tindakan ritual, tetapi adalah tindakan faktual. Pertobatan lahir baru haruslah dimulai dari sini. Itulah sebabnya persembahan/ibadah janda miskin itu diterima Tuhan, Ia bukan memberi dari kelebihannya, tetapi memberi dari kemiskinannya. Ibarat orang lomba lari, maka haruslah berada digaris start yang sama, menuju pada titik nol/ kemiskinan. Inilah yang dimaksud dengan penyangkalan diri sebagai bukti orang orang yang sudah dilahirkan kembali ( lahir baru ). Kiranya artikel renungan ini merupakan sarana koreksi dan memberikan pencerahan dan penyadaran untuk kita semua. Amin.

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar