Segar banget

Segar banget
bangett

Selasa, 02 Agustus 2011

Jesus, Single Like Me


Jesus, Single Like Me (1)
WEDNESDAY, 22 SEPTEMBER 2010
Total View : 2034 times

Yesus menjalani kehidupan lajang sampai kematiannya. Karena Yesus menjalani hidup sebagai seorang lajang, Dia memahami setiap aspek dari apa yang Anda dan saya alami hari-hari ini. Tulisan berseri ini membahas ‘kesendirian’ Kristus dalam hubungannya dengan ‘kesendirian’ kita dengan harapan Anda akan terdorong untuk berjalan seturut dengan kehendak-Nya. Sebuah perjalanan yang tidak hanya mengarah kepada salib untuk keselamatan kita tapi juga untuk kebangkitan-Nya demi masa depan kita.

Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang lajang, saya sering mendengar bahwa saya tidak bisa berteman dengan lawan jenis. Dari komentar Billy Crystal dalam bukunya When Harry Met Sally kepada teman-temannya yang memiliki pengalaman buruk, gambaran pertemanan dengan lawan jenis telah condong menjadi sesuatu yang negatif.

Mereka mengatakan dalam semua pertemanan dengan lawan jenis, salah satu diantaranya akan jatuh cinta sedangkan yang lainnya tidak. Pihak yang jatuh cinta akan diam, menunggu dan berharap agar temannya menyadari bahwa ‘ia’ adalah seseorang yang telah dipersiapkan Tuhan baginya. Itupun jika mereka menjalani pertemanan mereka cukup lama, maka benih cinta itu bisa saja tumbuh di antara mereka berdua, kemudian mereka menikah, memiliki sejuta bayi dan hidup bahagia selamanya.

Yah, hal itu memang bisa saja terjadi. Kenapa? Karena saya mengenal mereka yang telah berteman dalam waktu yang lama dan akhirnya menikah serta hidup bahagia selamanya – tentu saja tanpa sejuta bayi, tapi hanya satu atau dua orang bayi. Tetapi artikel saya kali ini adalah bicara tentang pertemanan dengan lawan jenis dan tidak berakhir dengan cinta. Dan Anda pun tidak akan menyesali pertemanan itu. Apakah itu mungkin? Apakah Anda ingin agar hal ini mungkin?

Baru-baru ini saya mengundang salah seorang teman wanita saya, katakan saja namanya Jane, untuk nongkrong bareng dengan teman-teman pria saya. Salah seorang teman saya (Bob) memberitahu saya bahwa ia tertarik untuk mengenal Jane. Saya pun memberitahu Jane bahwa Bob ingin lebih mengenal dirinya. Mungkin mereka bisa ngopi bareng. Bob merasa bahwa mereka berdua memiliki banyak kesamaan. Mereka berdua telah kehilangan pasangannya masing-masing dua tahun yang lalu. Saya pikir hal ini akan menjadi suatu hal yang bagus, karena Jane sekali-sekali bisa keluar rumah. Saya pikir dengan Jane bertemu sosok pria lain, dapat memberikan semangat baru kepadanya. Pada dasarnya, Jane memberitahu saya dengan singkat bahwa ia belum berminat untuk mencari pasangan baru saat ini.

Menemukan pasangan??? Saya hanya ingin agar ia memiliki teman baru. Jane menjawab, “Kris, kamu tidak bisa berteman dengan lawan jenis.” Sayapun langsung membantahnya, kata siapa? Saya meminta Jane untuk menjelaskan maksudnya. Jane berkata di masa lalu, ketika suaminya masuk rumah sakit, mereka berdua berteman dengan pasien kanker lainnya yang seruangan dengan suaminya. Ketika suaminya meninggal dunia, pria ini terus berusaha berteman dengannya. Sejalan dengan waktu, apa yang ia pikir hanya sekedar pertemanan ternyata ditafsirkan sebagai sesuatu yang romantis dari pihak sang pria. Keadaanpun akhirnya menjadi kacau dan Jane memutuskan untuk mengakhiri pertemanannya dengan pria tersebut dan bersumpah tidak akan pernah menjalin pertemanan dengan pria lagi.

Saya merasa prihatin kepada Jane karena saya pikir ia telah kehilangan sebuah pertemanan baru yang luar biasa. Tapi inilah kunci yang belum ditemukan oleh Jane; semua pertemanan (bahkan dengan jenis kelamin yang sama sekalipun) membutuhkan komunikasi dan memiliki batasan-batasan. Bahkan jika benih cinta tumbuh pada salah satu pihak, Anda perlu memperjelas posisi masing-masing. Cara ini bukanlah hal yang baru, tapi saya percaya inilah yang Yesus lakukan kala ia hidup sebagai seorang lajang. (bersambung...)

--

Jesus, Single Like Me (2)
FRIDAY, 24 SEPTEMBER 2010
Total View : 1627 times

Yesus, selama hidup di dunia, hidup sebagai seorang pria lajang. Saya percaya Yesus mengalami semua hal yang juga kita alami saat ini sebagai seorang lajang. Seperti persahabatan yang dijalin Yesus dengan wanita khususnya. Dalam media hari ini, orang tidak bisa percaya Anda bisa bersahabat dengan lawan jenis tanpa mengarah ke seks. Mengapa? Karena kita hidup dalam suatu masyarakat yang berfokus pada diri sendiri. Namun jika kita melihat pada persahabatan yang Yesus lakukan dan kita melakukan apa yang Dia lakukan, kita tidak hanya dapat bersahabat dengan lawan jenis namun kita juga dapat memanfaatkan persahabatan itu untuk memperlebar kerajaan Surga – tidak hanya memikirkan diri kita sendiri.

Berikut adalah beberapa wanita yang menjadi sahabat Yesus:

Maria Magdalena

Kita semua tahu mengenai kontroversi yang ada di seputar kehidupan Maria. Media telah menyimpangkan kebenaran dengan menyebutnya sebagai istri Yesus. Dunia hanya tidak bisa percaya bahwa Yesus bisa sangat dekat dengan wanita namun tidak jatuh cinta kepadanya.

Berbicara dari titik pandang wanita, saya percaya Maria Magdalena mungkin tertarik kepada Yesus, bahkan mungkin sejak awal ia telah memiliki perasaan itu. Bagaimana tidak, Pria Ini telah menyelamatkan hidupnya. Ia telah menyembuhkannya dari ikatan tujuh roh jahat. Tidakkah Anda ingin mengikuti Seseorang yang telah melakukan semua hal itu untuk Anda? Saya pikir Maria bersyukur dan ia ingin tahu lebih jauh siapa Oran Ini.

Kita tahu dari Alkitab bahwa Maria akhirnya menjadi bagian dari murid-murid Yesus yang menjadi pengikut-Nya. Maria belajar tentang Yesus. Maria belajar begitu banyak sehingga kekagumannya beralih dari awalnya memandang Yesus sebagai gurunya, temannya, menjadi Juru Selamatnya dan Tuhannya. Maria adalah orang pertama yang melihat Yesus bangkit dari antara orang mati. Maria adalah orang pertama yang menceritakan Kabar baik itu! Ini adalah sebuah tanggung jawa besar ketika Tuhan memilih wanita lajang untuk menjadi teman-Nya. Maria Magdalena menghabiskan waktunya bersama Yesus untuk mengetahui langkah selanjutnya dalam hidupnya – sebuah langkah yang memimpinnya kepada salib, kematian Yesus dan kebangkitan-Nya dan akhirnya kepada pelayanan-Nya. Yesus berteman dengan Maria Magdalena yang akan mendatangkan berkat bagi kedua belah pihak.

Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah. Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya. (Yohanes 20:10-18).

Maria dan Martha

Maria, Martha, dan saudara laki-laki mereka Lazarus, semuanya adalah sahabat Yesus. Yesus seringkali mengunjungi mereka seperti layaknya seorang sahabat. Dalam salah satu kunjungannya, kita ingat kisah ketika Martha marah karena adiknya tidak membantunya menyiapkan makanan. Martha meminta Yesus agar memberitahu adiknya untuk membantunya. Maria melakukan apa yang Tuhan inginkan untuk dia lakukan; Maria membuat keputusan yang tepat untuk duduk di kaki Yesus. Yesus mengajarkan sebuah pelajaran tentang prioritas kepada Martha.

Apa yang kita pelajari dari persahabatan ini adalah Yesus makan bersama-sama dengan kedua wanita ini, menghabiskan waktu bersama dengan mereka, mengajar mereka, tertawa bersama mereka dan akhirnya menangis bersama mereka (ketika mendengar Lazarus telah meninggal). Yesus adalah tuan mereka, raja mereka, tapi Ia juga sahabat mereka.

Saya dapat membayangkannya saat ini bagaimana Yesus mampir untuk membagikan tentang Tuhan, makan lasagna, dan main game Uno. Yesus mengajarkan kepada kita bahwa berada di sekitrar lawan jenis adalah baik karena keberadaan mereka akan mengajarkan kepada kita mengenai lawan jenis. Apa cara terbaik untuk mempersiapkan pernikahan kita? Apa cara terbaik untuk menjangkau yang terhilang? Apa cara terbaik untuk mengenal satu sama lain?

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10:38-42) (bersambung...)

--

Jesus, Single Like Me (3)
MONDAY, 27 SEPTEMBER 2010
Total View : 1641 times

Semua wanita yang menjadi teman Yesus dan juga banyak wanita lainnya berharga bagi Tuhan. Apakah beberapa di antara mereka mengikuti Yesus karena berpikir mungkin Dia dapat dijadikan suami? Mungkin saja. Namun mereka pada akhirnya mengetahui takdir-Nya, tujuan-Nya dan menyadari bahwa persahabatan mereka hanya bisa sebatas teman, tidak lebih.

Saya percaya bahwa Yesus yang sepenuhnya adalah manusia dan juga Tuhan, memiliki keinginan untuk menikah sebagaimana kaum lajang pada umumnya. Dia menginginkan sebuah rumah, anak-anak, dan menjalani kehidupan-Nya sebagaimana saudara-saudara dan ayahnya menjalani kehidupan mereka di bumi ini. Namun jalan hidup yang ditempuhnya tidak menuntun-Nya untuk menjalani semua hal itu. Bagi beberapa di antara kita, Tuhan juga mengatakan hal yang sama. Entah Dia mengatakan tidak sekarang atau bahkan tidak akan pernah.

Jadi, apakah itu artinya kita tidak bisa berteman dengan lawan jenis karena kita tidak akan menikah? Tidak, bukan itu artinya. Namun hal ini berarti kita harus memahami batasan dan memiliki komunikasi. Saya percaya Yesus memiliki batasan yang jelas dengan semua orang yang ada di dalam hidup-Nya. Tidak hanya Dia harus mengkomunikasikan apa yang akan terjadi dalam hidup-Nya di masa yang akan datang, tapi juga hidup-Nya saat ini.

Saya percaya, dengan Maria Magdalena dan juga wanita lain yang menjadi pengikut-Nya, Ia harus berhati-hati untuk tidak sendirian, untuk melindungi pelayanan-Nya dan juga mereka. Saya percaya Ia harus berhati-hati terhadap sentuhan fisik, pelukan, ciuman, dll. Ketika Ia pergi ke rumah Maria dan Martha, Ia tidak pergi sendiri dan ia tahu mereka berdua sedang ada di rumah – dan sekali lagi, untuk berjaga-jaga. Sama seperti hari-hari ini, kita harus melindungi persahabatan kita. Kita harus menjaga hati kita. Kita harus mendoakan mereka.

Ingatlah, ketika kita terbuka kepada Tuhan dan pimpinan-Nya, kita akan terbuka kepada semua hubungan yang dibawa-Nya ke hadapan kita. Semua hubungan berawal dengan Tuhan dan untuk Tuhan.

Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu. (Keluaran 34:14)

Ketika kita bertemu dengan orang baru, kita perlu berdoa terlebih dahulu untuk persahabatan itu. Apakah tujuan dari persahabatan ini? Apakah ini hanya sekedar teman, dimana berkat-berkat Tuhan akan datang secara alami atau apakah Tuhan menginginkan kita untuk menjadi teladan? Apakah Ia menginginkan Anda untuk membantu mereka terhubung dengan orang lain? Untuk pergi ke gereja atau pemahaman Alkitab, misalnya?

Ketika kita menolak untuk berteman dengan lawan jenis, kita akan kehilangan begitu banyak berkat dari Tuhan. Teman lawan jenis akan mengajar kita untuk mengenal satu sama lain, bagaimana agar dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan bagaimana cara untuk peduli dengan lawan jenis. Ketika Anda berteman dengan lawan jenis, Anda belajar untuk mengasihi sahabat Anda apa adanya. Ya, terkadang hal ini akan menimbulkan benih-benih cinta – tapi jikapun tidak, Anda akan menikmati persahabatan yang luar biasa.

Saya senang bertemu dengan orang baru dalam hidup saya. Saya selalu berasumsi kalau mereka ‘bukanlah orangnya’ sehingga sayapun dapat menikmati persahabatan kami. Jika persahabatan ini mengarah ke arah percintaan, itu hal yang bagus. Tapi jikapun tidak, saya memiliki saudara di dalam kristus dengan siapa kami bisa menikmati hidup dalam kekekalan bersama.

Mulailah hari ini untuk berdoa dan meminta Tuhan mengungkapkan kebenarannya kepada Anda. Apa yang dikatakan Tuhan kepada Anda tentang pertemanan Anda dengan lawan jenis? Apakah ada seseorang di dalam hidup Anda yang Anda perlu jujur tentang perasaan Anda kepadanya? Apakah ada seseorang yang ingin Anda jadikan teman tapi Anda takut kalau ia ‘menyukai’ Anda? Apakah ada teman lawan jenis yang bisa membuat Anda gila dan Anda perlu belajar untuk mengasihi mereka di dalam Kristus? Selesai.

-


--

Chris Medina = Pria Impian?
Relationship n Romance lestari99
05 May 2011 10:00:44 615 8 2
Siapa yang ga kenal ma Chris Media. Kisah cintanya yg dibagikan kepada juri American idol saat audisi langsung mengundang simpatik dari banyak pihak. Bayangin aja, di zaman yang serba instan di mana orang cenderung mencari cara tercepat dan teraman untuk menyenangkan dirinya, Chris Medina tetap memilih untuk mendampingi tunangannya yang cacat akibat kecelakaan fatal dan sangat kecil kemungkinannya untuk bisa kembali normal.

Lagu terbaru yang diluncurkannya dan telah diupload di Youtube langsung meraih view lebih dari 5 juta viewers. Bukti kalo kisah cinta Chris Medina menjadi sebuah kisah yang fenomenal di dunia yang semakin miskin kasih ini. Apalagi kalau nyimak lirik lagu "What Are Words" yg begitu menyentuh. Salah satu liriknya kurang lebih kyk gini: "What kind of Guy I am if I have to leave you when you need me most". Cewek mana yg ga bakalan klepek2 kalo denger perkataan seperti itu dari seorang pria.

Benarkah pria seperti Chris Medina langka di dunia ini? Kalau mau tanya pendapatku sih, sebenarnya tidak. masih banyak pria yang memiliki cinta yang penuh dengan pengorbanan. Bisa percaya bisa engga. hanya saja pria seperti ini biasanya tersembunyi di balik penampilan fisik yang biasa saja (in my opinion).

kalau mau jujur, wanita manapun yang melihat Chris Medina langsung membayangkan seandainya aq bisa mendapatkan pria seperti dia hehehe.... ayo jujur hihihihi... Namun sayangnya kebanyakan wanita tergiur dengan body sixpack, muka ganteng, penampilan ok, mobil bagus, dompet tebal dll. padahal belum tentu para pria ini memiliki cinta yang tulus dan penuh pengorbanan.

bayangkan saja Chris Media tanpa kisah cintanya. ia hanyalah seorang pria pendek gemuk berambut keriting yang bisa nyanyi. Hampir tidak ada yang spesial dari dirinya. tapi begitu orang mengetahui jenis cinta penuh pengorbanan yang dimilikinya, tak dapat dipungkiri banyak wanita yang langsung tergila-gila dan mendambakan mendambakan seorang pendamping seperti dirinya.

banyak yang bisa kita pelajari dari Chris Media. kebanyakan pria sekalipun akan mereview kembali hubungan mereka dengan pasangannya masing2 ato paling engga bertekad untuk mencintai siapapun pendampingnya kelak dengan segenap hati. Dan para wanita, sepertinya kita perlu membuka mata kita lebar2 utk tidak terfokus pada apa yang nampak dari luar tapi apa yang ada di dalam hati.

Tanpa bermaksud promosi, Chris Medina mungkin memang ga bisa jadi American Idol tp dia udh jadi World Idol di hati banyak orang dengan kisah cintanya yang penuh inspirasi.

--

Bersiap-Siap Jatuh Cinta
SATURDAY, 30 JULY 2011
Total View : 1040 times

Salah satu yang menjadi kendala seorang pria atau wanita belum memiliki pasangan adalah karena ia belum siap jatuh cinta. Menjalani kehidupan sebagai seorang lajang selama bertahun-tahun pastilah membuat ia menjadi nyaman. Adaptasi untuk menerima kehadiran orang lain di dalam hati dan hidupnya bukanlah perkara yang mudah.

Jika begitu, apa yang harus dilakukan agar tidak kaget atau bingung nantinya saat cinta itu datang ke dalam hati Anda? Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui dan persiapkan dari sekarang juga:

1. Hubungan yang intim dengan Allah. Mengapa ini saya letakkan sebagai yang pertama? Karena janji bahwa kita memiliki pasangannya adalah datangnya dari Allah sendiri. Tanpa Anda memiliki hubungan yang erat dengan-Nya, Anda akan kesulitan untuk menerima janji-Nya tersebut.

2. Hati yang lembut. Anda tidak akan pernah dapat jatuh cinta atau menemukan diciptakan sebagai pasangan Anda jika Anda mengeraskan hati Anda. Mengeraskan hati disini adalah Anda menolak perasaan jatuh cinta atau kata hati Anda yang mengatakan bahwa ‘dia adalah tulang rusukmu’.

3. Pikiran yang positif dan tertuju kepada rencana Allah. Salah satu penghalang dari tergenapinya rencana Allah bagi manusia adalah pikiran yang tidak sejalan dengan-Nya. Pikiran yang salah dan yang diisi dengan ajaran-ajaran dunia seperti, “enakkan jomblo daripada punya pasangan hidup” atau “Ngapain menikah jika sekarang saja sudah bahagia’ dapat membawa Anda ke dalam kehidupan yang keliru. Hidup berkeluarga adalah rencana Allah bagi manusia. Karena ini adalah rancangan-Nya maka pasti terdapat berkat Allah disana ketika Anda menjalani-Nya.

Demikian sejumlah persiapan yang perlu Anda kerjakan sebelum Anda nantinya terkena panah jatuh cinta. Tidak ada yang sulitkan? Kalau Anda sependapat dengan saya, maka saya hanya ingin mengucapkan kepada Anda, ”Selamat melakukan 3 hal diatas di dalam kehidupan Anda sehari-hari mulai hari ini. Tuhan Yesus memberkati.”

--

Jadilah Single Selamanya
MONDAY, 01 AUGUST 2011
Total View : 812 times

Kata ‘single’ dalam artinya sebenarnya berarti tunggal, di dalam kata itu terkandung kata utuh, penuh. Namun, pada kenyataannya, dalam hubungannya dengan status kita, single berarti sendiri. Ketika kita sudah menikah, kita akan jadi ‘double’. Padahal, itu merupakan pengertian yang salah. Ketika kita sudah menikah, kita harus tetap ‘single’. Kita harus dapat menjadi pribadi yang utuh atau penuh. Kita harus tetap tunggal.


Permasalahannya adalah banyak anak muda yang sibuk mencari pasangan terlebih dahulu daripada menjadi pribadi yang utuh. Dia tidak mengisi dirinya sendiri. Waktu kita bayi, kita sangat tergantung kepada orang lain. Jika tidak ada orang yang mau memberi makan, maka kita akan mati. Semua orang pasti pernah mengalami masa itu. Waktu kita memasuki usia anak-anak, kita mulai diajarkan untuk mampu makan sendiri, mandi sendiri, bahkan belajar segala sesuatu.


Untuk itulah, peran orangtua dalam mendidik anak sangat penting agar anak dapat menjadi mandiri. Namun, bukan itu yang hendak ditekankan di sini. Bagaimana hidup kita menjadi pribadi yang utuh, itulah yang harus kita kejar. Kita harus mengejar tujuan hidup kita yang sudah Tuhan sediakan untuk kita. Kita harus memberikan sumbangsih buat kehidupan. Kita harus menjadi pribadi yang mampu menyenangkan Tuhan. Ketika mengejar semuanya itu, maka percayalah ketika Anda mulai berhubungan dengan seseorang, Anda dapat menjalankan hubungan yang sehat. Karena Anda sudah utuh, mengenal Tuhan dengan dewasa, secara otomatis Anda akan mencari orang yang seperti itu dan membangun hubungan yang dewasa di dalam Tuhan. Betapa hubungan yang luar biasa bukan?

Ketika menikah nanti, ada dua pribadi yang single, utuh untuk membangun kehidupan bersama. Pernikahan yang baik diibaratkan Anda ingin membuat jus dari dua macam buah. Kedua buah ini sangat mempengaruhi apakah jus yang nanti akan lezat atau tidak, hal ini tergantung dari seberapa baik kualitas buah tersebut. Jika salah satu dari buah itu busuk, maka hasilnya tidak akan baik. Hal ini jugalah yang terjadi dalam sebuah pernikahan. Karena itulah, baiklah kita menjadi pribadi yang utuh dan Tuhan akan bekerja dalam hubungan Anda.

--

10 Tips Kencan Untuk Para Single Kristiani
SATURDAY, 16 JULY 2011
Total View : 1741 times

Anda mungkin saat ini sedang berkencan dengan pria yang sangat tampan atau wanita yang sangat cantik. Anda berdua merasa memiliki ketertarikan. Apa yang Anda lakukan setelahnya? Sekarang bukanlah waktu untuk memutuskan! Terlalu sulit untuk berpikir ketika nafsu cinta sudah menghinggapi hati Anda. Anda perlu memperhatikan sejumlah hal ini dulu sebelum memutuskan untuk melakukan kembali atau memulai kencan dengan si dia.

1) Janganlah menjadi pasangan yang tidak seimbang.

Rasul Paulus dalam tulisannya kepada Jemaat di Korintus mengingatkan agar mereka yang masih single mencari pasangan yang seimbang (dalam hal ini adalah seiman) karena menurut Paulus, tidak mungkin orang yang percaya Tuhan Yesus dapat bersatu dengan yang tidak percaya dengan Tuhan Yesus (II Kor. 6:14).

Jika anda berpacaran dengan seseorang yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Kristus, Anda sedang bermain dengan api. Jika Anda jatuh cinta, apa yang akan Anda lakukan? Jangan biarkan kemajuan hubungan ke titik fisik dan kemudian berharap Anda dapat memotongnya kemudian.

2) Pakailah perlengkapan senjata Allah setiap hari.

Anda membutuhkan semua bantuan yang bisa Anda dapatkan di dunia sekarang ini. Apakah Anda menghabiskan waktu bersama Allah? Apakah Anda bergantung pada-Nya untuk memenuhi kebutuhan cinta dan keamanan Anda? Anda dapat menahan godaan jika Anda meletakkan seluruh perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:10-20).

3) Tempatkan ketaatan di atas gairah.

Tidak semua yang Anda anggap baik adalah benar. Ketika perasaan sayang dan cinta telah merasuki diri Anda maka Roh Kudus yang di dalam hati Anda tidak Anda dengarkan. Oleh karenanya, berkomitmenlah untuk taat kepada Kristus. Tempatkan Dia sebagai pemegang atas hidup Anda.

4) Ekspresi fisik harus sesuai dengan hubungan yang sedang Anda jalani.

Sentuhan fisik / keintiman harus sesuai dengan komitmen yang Anda ambil berdua. Ini haruslah dalam konteks hubungan yang berarti, tidak dikurangi untuk kepuasan kebutuhan pribadi.

5) Buatlah Batasan-batasan yang disepakati bersama.

Kedua pasangan harus mengambil tanggung jawab untuk menetapkan batas. Menjaga batas-batas dalam berkencan mencerminkan kedewasaan.

6) Periksa motif pribadi Anda.

Apa motivasi Anda - kekuasaan dan kontrol, ego memuaskan Anda sendiri, memenuhi kebutuhan egois, atau kasih sayang yang tulus?

7) Apakah lebih banyak hal-hal fisik dan terlalu sedikit bagi lainnya?

Jika dimensi sosial emosional, dan spiritual Anda berdua kurang maka Anda berada di luar keseimbangan. Jika Anda tidak dapat mengontrol diri Anda tetapi memiliki hubungan fisik yang dominan maka pikirkan kembali hubungan yang sedang Anda bangun.

8) Lebih baik sedikit.

Jika satu orang merasa tidak nyaman dengan semua jenis ekspresi fisik, maka jangan melakukannya. Anda harus menghargai dan menghormati satu sama lain. Jangan melakukan sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman.

9) Dipandulah oleh kasih, bukan nafsu.

Kasih adalah buah Roh. Darinya datang kontrol diri. Beroperasilah dalam kasih, bukan nafsu.

10) Biarkan Roh Kudus mengarahkan dan menuntun Anda.

Jika Anda merasa bersalah atas perilaku tertentu, berhenti melakukan itu.

Catatan Khusus: Jika Anda seorang remaja, Anda harus menghormati orang tua Anda dan dengar-dengarlah akan nasihat mereka (Efesus 6:2-3). Anda harus tunduk pada otoritas orangtua. Janganlah berperilaku aktif secara seksual hanya karena Anda mempunyai kebebasan untuk melakukannya.

--

Tips Tetap Bahagia Menjomblo Saat Semua Sahabat Menemukan Pasangan
MONDAY, 13 JUNE 2011
Total View : 2578 times

Sahabat-sahabat terdekat Anda saat ini telah menemukan pasangannya masing-masing sementara Anda tetap dengan status jomblo. Apa yang akan Anda lakukan?

Ketika berteman dengan sesama jombloers, menjalani hidup sendiri tetap terasa menyenangkan. Namun kesenangan itu sedikit mereda ketika pacar baru memasuki kehidupan persahabatan dua orang jombloers. Ketika sahabat terbaik Anda menemukan cinta, Anda mungkin merasa ditinggalkan, tapi ingatlah: Hanya karena status jomblo sahabat Anda telah berubah, hubungan Anda dengannya tidak harus berubah.


Mengalahkan Sindrom Jomblo Sejati


Anda mungkin menemukan bahwa Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri Anda sendiri saat ini. Jangan menganggap hal ini sebagai kesepian. Sebaliknya, lupakan status jomblo Anda dan salurkan energi Anda untuk mengeksplorasi berbagai cara yang dapat membuat hidup Anda terasa lebih menarik.


1. Tantang diri Anda untuk melakukan akivitas fisik yang baru, seperti berolahraga dengan didampingi pelatih profesional.


2. Mulai menulis blog. Lebih trendi untuk menulis di blog daripada di jurnal, dan Anda memiliki kesempatan yang jauh lebih baik untuk seseorang yang spesial menemukan kata-kata Anda yang penuh dengan kebijaksanaan.


3. Rencanakan liburan untuk mengunjungi seorang teman yang tinggal di tempat yang jauh dari Anda, lebih baik seorang teman yang tinggal di dekat pantai.


4. Kunjungi kafe secara berkala. Cobalah semua variasi minuman, jadikan membaca koran sebagai kebiasaan – dan yang terpenting, bersikap ramah pada setiap orang. Siapa yang tahu dengan siapa Anda akan bertemu?


Jaga Persahabatan Anda Tetap Hidup


Jangan lupakan sensasi jatuh cinta. Teman Anda mungkin merasa bahwa dirinya seolah-olah merupakan gadis yang paling berbahagia di seluruh dunia. Sementara itu, sebagai temannya yang masih berstatus jomblo, Anda mungkin memiliki perasaan cemburu dan juga mengasihani diri sendiri. Buang jauh-jauh perasaan ini dari diri Anda, karena memelihara perasaan seperti ini pada akhirnya akan menyakiti Anda berdua dan juga persahabatan Anda.


1. Jangan menolak pacar baru sahabat Anda.


2. Jangan membuat sahabat Anda merasa bersalah atau mengasihani kesendirian Anda. Hal ini hanya akan membuatnya semakin menjauh dari Anda.


3. Anda mungkin dapat terinspirasi oleh Cindy Guirdy, wanita lajang yang sangat terkenal bahagia. Ia menulis buku “The Last Single Woman in America”.


4. Carilah lebih banyak waktu dengan sahabat Anda setelah ia mendapatkan pria idamannya. Aturlah makan siang bersama atau pertemuan khusus wanita selama akhir pekan.


5. Anggaplah pacar baru sahabat Anda sebagai teman baru Anda. Anda bisa mendapatkan perspektif seorang pria dalam hal kencan dari dirinya, bahkan mungkin dapat berkenalan dengan teman-temannya. Jaringan pertemanan ini dapat dijadikan pertimbangan untuk mendatangkan keuntungan bagi Anda.

--

Pentingnya Menjadi Diri Sendiri Saat Berkencan
MONDAY, 30 MAY 2011
Total View : 2385 times

Jika Anda pernah menyaksikan episode Bachelor atau The Dating Game – Anda dapat melihat hanya beberapa orang yang menjalankan seni menjadi diri sendiri. Kebanyakan menampilkan senyum palsu, cekikikan dan tawa yang terlalu keras, memainkan rambut secara berlebihan dan sedapat mungkin menyembunyikan kekurangan mereka – apakah itu menyembunyikan komedo di wajah maupun ketidakmampuan untuk bertahan dalam sebuah pekerjaan. Sungguh sangat membuang-buang waktu! Sangat jelas, jika Anda berkencan dengan seseorang maka Anda mencari seseorang yang ‘nyambung’ dengan Anda. Namun, jika Anda tidak dapat menjadi diri sendiri atau mencoba dengan berbagai cara untuk menghindari orang lain mengetahui siapa Anda yang sebenarnya... Anda mungkin akan berakhir di rumah.

Sayangnya, dunia kencan online saat ini telah membuat seseorang semakin mudah untuk hidup dengan identitas palsu dan membuat orang lain berpikir bahwa mereka adalah seseorang yang sebenarnya tidak demikian adanya. Tentu saja, Anda telah mendengar akan kisah-kisah orang menikah yang memakai status single, atau foto yang menipu untuk menuntun orang lain membayangkan seseorang yang salah. Semua hal ini tampaknya bodoh. Tekhnologi sama yang digunakan orang untuk terhubung dengan orang lain juga dapat digunakan untuk mencari tahu diri Anda yang sebenarnya.


Kencan pertama dapat diibaratkan sebagai wawancara kerja. Sama halnya Anda tidak mungkin membiarkan pewawancara Anda tahu bahwa Anda adalah seorang perokok berat, cukup normal dan mungkin bijaksana untuk menyembunyikan beberapa hal kepada orang yang Anda kencani di pertemuan pertama. Kencan pertama dengan pembicaraan yang melantur, kemudian mulai menjadi nyaman dalam pertemuan selanjutnya, mungkin dapat membuat Anda terlihat baik dan menawan. Namun bagaimanapun juga, berbohong kiri kanan meskipun hanya untuk hal-hal sepele apalagi jika merupakan hal yang serius, hanya akan membuat Anda terlihat buruk pada akhirnya. Intinya adalah mengetahui bagaimana meninggalkan kesan yang baik tanpa menyembunyikan kekurangan Anda. Toh Anda bukan psikopat yang sedang menyamar, jadi tidak ada salahnya menjadi diri Anda sendiri.


Ahli hubungan menyarankan kepada para pasangan kencan untuk setidaknya bersikap jujur dan tidak takut mengungkapkan beberapa informasi yang bersifat pribadi. Berbicara mengenai minat Anda dan menjadi diri sendiri saat kencan dengan tidak mengkompromikan nilai-nilai atau pendapat Anda pribadi sangatlah penting untuk menjaga harga diri Anda. Hal ini juga baik jika Anda ingin menghemat waktu dan menyingkirkan rumput liar yang mengganggu dengan lebih cepat daripada nanti. Apakah ini artinya Anda harus terburu-buru memperdebatkan pandangan politik dan agama Anda? Belum tentu. Namun, jika Anda melihat bahwa seseorang yang Anda kencani memiliki beberapa pendapat sendiri yang kuat dan jelas tidak sejalan dengan sistem nilai Anda, ada kemungkinan dalam jangka panjang sekalipun hubungan itu tidak akan berhasil.


Saat ini jika menjadi diri sendiri dalam sebuah kencan berarti menyertakan beberapa perilaku yang tidak diinginkan atau kasar bahkan sampai mempertanyakan perilaku Anda – Anda mungkin ingin menundanya untuk sementara waktu. Hanya karena Anda senang memakai celana yang telah dipakai berhari-hari atau pergi keluar rumah tanpa mandi, atau bahkan maruk saat makan malam, tidak berarti Anda juga dapat melakukannya saat sedang berkencan. Bahkan sebenarnya, kurangnya tata krama menunjukkan tingkat keseriusan dari tidak menghormati baik diri sendiri maupun seseorang yang Anda kencani. Pada saat yang sama, akan datang satu titik mengenai kemana arah hubungan Anda saat mereka melihat sisi lain dari Anda. Pasangan kencan Anda akan memutuskan apakah sisi kualitas Anda ternyata lebih kurang bernilai dibandingkan hasrat yang diinginkannya.


Manfaat yang didapatkan dengan menjadi diri sendiri saat kencan jelas sangat banyak. Salah satunya, Anda tidak perlu berpura-pura merasa baik mengenai diri Anda sendiri saat kencan. Bahkan jika kencan tidak berjalan dengan baik, adalah lebih baik daripada mengorbankan siapa diri Anda sendiri demi orang lain. Kedua, mengawali hubungan dengan kejujuran merupakan ide yang baik. Jika Anda memulainya dengan kepalsuan, orang yang Anda kencani akan terus bertanya-tanya apalagi yang Anda sembunyikan. Ini jelas bukan tujuan Anda berkencan jika Anda menginginkan hubungan jangka panjang. Manfaat lain, jika Anda sendiri bersikap lebih natural dan jujur, Anda akan merasa lebih nyaman. Anda akan menunjukkan diri Anda yang terbaik, daripada menghabiskan energi menjadi orang lain yang bukan Anda. Dan jika Anda berdua ternyata tidak cocok, atau bahkan tidak ingin melanjutkan pertemuan kencan lagi – paling tidak Anda tahu bahwa ini adalah diri Anda yang sebenarnya dan bukanlah Anda yang sedang berpura-pura. Dunia ini dipenuhi dengan miliaran orang sehingga dalam berkencan sangatlah normal jika Anda merasa tidak ‘nyambung’ dengannya.


Versi mudahnya seperti ini. Ketika Anda berkencan dengan seseorang, Anda ingin agar mereka mengenal Anda yang sebenarnya. Jika Anda bersembunyi di balik ‘penampilan’, mencoba menjadi seseorang yang bukan Anda untuk membuat pasangan kencan Anda terkesan dengan seolah-olah menjadi pasangan ideal bagi mereka – Anda sedang menipu diri Anda sendiri dan pasangan kencan Anda. Anda sedang membuang waktu dan energi Anda, dan beresiko merusak kepercayaan diri dan harga diri Anda dalam proses berjalannya kencan. Gugup merupakan satu hal, namun menutupi hal itu dengan berpura-pura merupakan hal lain. Menjadi diri sendiri saat berkencan bukan soal membuat seseorang terkesan, tapi mencoba merasakan dan mencari tahu apakah orang ini adalah seseorang yang bisa Anda lihat setiap hari dan menghabiskan hidup bersamanya selamanya. Anda harus dapat menjadi diri sendiri saat kencan dan masih tetap sopan, menarik, atraktif dan diinginkan. Jika tidak, Anda mungkin perlu menghabiskan waktu di kantor seorang konselor atau sekolah etika sebelum Anda melanjutkan kencan.


Bahkan, jika Anda memposting profil diri Anda sendiri dalam sebuah forum kencan online – meskipun hanya untuk bersenang-senang pada awalnya, berusahalah untuk sejujur mungkin. Anda tidak pernah tahu siapa yang akan Anda temui atau kemana hubungan ini akan membawa Anda.

--

Pikiran Negatif Yang Harus Dibuang Seorang Single
TUESDAY, 04 JANUARY 2011
Total View : 3628 times

Sebagai jomblo yang sudah berulang kali gagal dalam membina hubungan, memang sulit untuk tetap semangat dan berpikir positif tentang suatu relationship. Mati rasa? Tentu banyak yang sudah mengalaminya. Dan bukan hanya mati rasa, bahkan banyak yang beranggapan kalau mereka tidak akan mungkin menjalin hubungan kembali. Tapi jangan langsung pasrah. Coba Anda telusuri penyebab kegagalan-kegalan hubungan Anda terdahulu.
Suatu cara berpikir merupakan aspek penting dalam menjalin hubungan. Beberapa pikiran-pikiran negatif yang harus Anda buang jauh-jauh yang menyebabkan Anda sulit menemukan pasangan:
Capek
Capek yang dimaksudkan di sini bukan capek setelah bekerja atau semacamnya, namun capek menjalin hubungan. Merasa lelah dan kehilangan kepercayaan terhadap suatu hubungan. Anda jadi merasa pesimis bahwa hubungan Anda akan berlanjut, atau bahkan malas mencari cinta baru. Seiring berjalannya usia, pemikiran seperti ini membuat Anda lebih merasa nyaman menjadi single.
Unlucky
Hanya dipermainkan, dia tidak serius, diduakan, ternyata dia sudah punya pasangan, beda agama, beda prinsip, overprotective, long distance? Masalah-masalah tersebut membuat Anda merasa hidup ini tidak adil. Mengapa mereka yang datang pada Saya akhirnya pergi lagi, atau selalu menjalin hubungan dengan orang-orang yang bermasalah? Merasa selalu tidak beruntung ini akhirnya hanya akan membuat Anda berhenti berusaha.
Terlalu Percaya Diri
Percaya diri memang sesuatu yang positif. Namun jika berlebihan, hati-hati ia akan membuat Anda jatuh. Misalnya, Anda tertarik dengan pria beristri. Anda merasa yakin karena fisik dan usia Anda yang masih muda, ia pasti akan berpaling. Namun ternyata orang itu hanyalah pria yang takut kepada istri. Secara tidak sadar, ternyata Anda hanya dimanfaatkan olehnya.
Oleh karena itu, Anda harus tetap berpikir positif. Mr. Right pasti akan muncul pada waktunya. Tetap realistis, tetap berharap dan berusaha. Jangan takut menemui kegagalan lagi. Karena Mr. Right pasti akan muncul setelah Mr. Wrong.

--

Tanggung Jawab Yang Ada Dibalik Setiap Berkat
TUESDAY, 25 JANUARY 2011
Total View : 1732 times

Bicara mengenai keuangan yang sejalan dengan Alkitab, maka akan membawa kita kepada kata “tanggung jawab.” Seperti ketika seorang hamba yang dipercayakan talenta oleh tuannya, hamba tersebut suatu saat harus mempertanggung jawabkan bagaimana ia mempergunakan talenta itu kepada tuannya. Demikian juga dengan kita, suatu hari kita harus mempertanggung jawabkan hidup kita, termasuk didalamnya berkat yang Tuhan berikan kepada-Nya.

Jika kita mengelola dengan baik, tentu Tuhan akan berkata, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25:23). Namun jika tidak, Anda bisa temukan ganjarannya di Matius 25:28-30.

Ada tiga tanggung jawab utama yang Tuhan berikan bersamaan dengan berkat yang melimpah dalam hidup Anda. Ketiga hal berikut adalah:

1. Keluarga. Anda memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga Anda, bahkan saat Anda masih single, Anda memiliki kewajiban untuk membantu orangtua dan saudara Anda. Paulus dalam 1 Timotius 5:8 menuliskan, “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.” Bukan tugas pemerinta, atau gereja untuk memelihara anggota keluarga Anda yang berkekurangan. Tuhan menaruh tanggung jawab itu di pundak Anda.

2. Gereja atau hamba-hamba Tuhan yang melayani sepenuh waktu. Dalam kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, umat Tuhan memiliki kewajiban untuk menyokong kebutuhan para pelayanan Tuhan yang bekerja sepenuh waktu di rumah Tuhan. Dalam Galatia 6:6 versi Alkitab Firman Allah Yang Hidup (FAYH) dituliskan, “Yang diajar tentang Firman Allah seharusnya membantu para pengajarnya dengan membayar mereka.” Bahkan Paulus menuliskan dalam 1 Korintus 9:11 dalam terjemahan FHYH seperti ini: “Kami telah menanamkan benih-benih rohani yang baik dalam jiwa Saudara. Apakah kami mengharapkan terlalu banyak, kalau sebagai imbalannya kami minta sekadar sandang dan pangan?”

Jika kita melihat pada Perjanjian Lama, Tuhan telah memerintahkan dari awal agar bangsa Israel memberikan sepersepuluh dari pendapatan mereka ke perbendaharaan rumah Tuhan untuk memelihara saudara-saudara mereka dari Kaum Lewi yang telah dikhususkan untuk menjadi imam bagi mereka.

3. Orang yang membutuhkan. Dalam Matius 25:34-35 Yesus mengajarkan untuk memberi makan mereka yang lapar, memberi minum kepada yang haus, memberi pakaian kepada orang telanjang, mengunjungi mereka yang dipenjara dan memberi tumpangan kepada orang asing. Mengapa kita harus melakukan semua itu? Karena ketika Anda melakukan sesuatu bagi salah satu orang yang kurang ini, Anda telah melakukannya untuk Tuhan.

Jadi, jika Anda melihat seseorang yang berkekurangan dalam kebutuhan dasar mereka (sandang, pangan, dan papan – tempat tinggal), jika Anda bisa membantunya, maka berikanlah bantuan.

--

6 Cara Hidup Puas Sebagai Jomblo
FRIDAY, 19 NOVEMBER 2010
Total View : 2714 times

Anda bisa merasakan kepuasan tanpa harus terganggu dengan kondisi lain yang ‘mungkin’ Anda impikan. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menjalani hidup sepenuhnya.

1. Terhubung Dengan Tuhan

Kebangkitan rohani merupakan urutan pertama yang harus menjadi urusan para jomblo. Tahun-tahun jomblo yang kita lewati – baik itu hanya hitungan kurang dari setahun maupun lebih – bisa menjadi saat untuk terhubung secara mendalam dengan Tuhan dibandingkan bila kita memiliki status lainnya. Seperti yang dikatakan oleh Paulus, ini adalah saat dimana Anda dapat memberikan “pengabdian tak terbagi” (1 Korintus 7:35). Oleh karena itu, persembahkan diri Anda untuk mengenal Tuhan dengan membaca, mempelajari dan menyembah Dia.

2. Terhubung Dengan Teman-Teman

Menjadi single tidak berarti sendirian. Ibrani 10:24-25 mengatakan, “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat”. Ketika Anda menjadi orang Kristen dengan percaya kepada Kristus, Anda otomatis menjadi bagian dari keluarga Allah. Dan di dalam keluarga ini Anda terpanggil baik untuk menguatkan maupun dikuatkan.

3. Komitmenkan Diri Anda Pada kekudusan

Untuk dapat menikmati hidup dengan penuh sukacita dan dalam kepuasan, Anda harus mengkomitmenkan tubuh dan pikiran Anda kepada Tuhan. Ini bukanlah tugas yang mudah dengan budaya seks bebas yang semakin merajalela. Majalah, televisi, papan reklame, teman-teman dan terkadang anggota keluarga sendiri akan mendorong Anda kepada sesuatu yang menjadi wajar di dunia ini: pergaulan bebas, pornografi, nafsu, dan perselingkuhan. Tapi Tuhan begitu mengasihi Anda sehingga Ia tidak ingin Anda mengambil jalan yang hanya mendatangkan rasa sakit dan kehilangan martabat. Anda pasti akan menemui kesulitan untuk melaksanakan komitmen ini, namun para kaum single dapat menanggung salib ini dengan menghormati dan menghargai diri sendiri.

4. Hidup Dengan Penuh Gairah Dan Memiliki Tujuan

Apa yang Anda sukai? Apa yang menggerakkan Anda? Apa yang menarik minat Anda? Anda perlu mengejar apa yang Anda sukai. Fotografi, teologi, menulis, musik, bahasa, membangun, memasak, dansa, pengobatan, olahraga... apapun yang membuat Anda terjaga sampai larut malam atau membuat Anda bersemangat sangatlah penting untuk mengenali pengejaran Anda.

5. Melayani

Gairah Anda harus menggerakkan Anda untuk melayani dengan berbagai macam cara. Ketika gairah Anda menggerakkan Anda untuk melayani, Anda akan menemukan tujuan besar dalam hidup Anda. Apakah Anda menikmati olahraga? Mungkin Anda bisa menjadi sukarelawan. Dapatkah Anda memasak? Tanyakan pendeta Anda akan kebutuhan yang ada di dalam gereja Anda... mungkin Anda dapat membuat masakan bagi keluarga yang baru memiliki bayi atau seseorang yang anggota keluarganya masuk rumah sakit. Tuhan memberikan kepada setiap kita talenta dan gairah yang unik untuk memuliakan nama-Nya.

6. Latihlan Pikiran Dan Tubuh Anda

Ada sukacita besar dalam mendedikasikan pikiran kita untuk mempelajari Firman Tuhan, dan ada sukacita besar juga saat kita menyembah-Nya dengan tubuh kita. Latihan adalah suatu disiplin besar yang memberikan Anda energi yang dibutuhkan untuk belajar dan melayani Tuhan.

-

Menunggu Yang Terbaik Dari Tuhan
WEDNESDAY, 10 NOVEMBER 2010
Total View : 4537 times

Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. – Mazmur 130:5-6

Refleksi

Saya seringkali bertanya-tanya bagaimana saya bisa tetap sabar dengan rencana Allah atas hidup saya kalau saya masih tetap jomblo. Saya sudah bicara begitu banyak mengenai hal itu sehingga bukan sebuah rahasia lagi – saya ingin menikah. Kebenarannya adalah ada banyak momen ketika saya sudah merasa lelah untuk menunggu seseorang yang tepat bagi saya. Ibu saya pernah menantang saya sekali. “Kamu harus pasrah dan percaya kepada Tuhan akan hal ini,” ujarnya. Saya mulai menangis. Ibu saya benar. Saya pun bertanya, “Bagaimana saya bisa memasrahkan sesuatu yang sangat penting?”

Mempercayakan perkara ini kepada Tuhan merupakan suatu proses yang cukup panjang, tapi saya tidak menginginkan apa-apa bagi diriku sendiri jika Tuhan tidak menginginkannya untuk saya. Dimanakah sukacita dan hidup yang berkelimpahan jika saya memaksakan hidup tidak sejalan dengan kehendak Tuhan dalam hidup saya? Merelakan hal ini ternyata sungguh sangat membebaskan. Saya masih percaya Tuhan akan memberikan saya keinginan itu, tapi saya akan percaya kepada cara Allah yang baik. Sampai Anda tiba di lingkungan yang mengabaikan Anda, rumput tetangga akan selalu tampak lebih hijau. Jika Anda tidak dapat menyerahkan sesuatu yang penting seperti halnya pasangan hidup, hal yang membahayakan adalah ketika ada yang datang, Anda tidak akan ingin melepaskannya lagi, dan mungkin saja Anda bisa berakhir dengan menyakiti hal yang justru sangat Anda rindukan. Saat ini saya merasa saya akan bisa masuk ke dalam pernikahan sebagai manusia seutuhnya. Daripada berdoa seperti, “Tuhan, kapan Engkau akan membawa seseorang yang spesial dalam hidup saya?”, lebih baik saya berdoa, “Tuhan, saya tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran-Mu akan masa depan saya... tapi saya akan menunggu apapun itu dengan penuh harap, dengan menyadari bahwa Engkau lebih mengenal saya daripada saya mengenal diri sendiri”. Saya ingin yang terbaik yang ada di dalam pikiran-Nya, tidak kurang dari itu.

Mencari Lebih Lanjut

Pernahkah Anda menunggu sesuatu begitu lama dan ketika hal itu benar-benar terjadi, sangat jauh dari apa yang Anda harapkan? Apakah Anda pernah merindukan untuk membuka hadiah Natal dan setelah Anda melakukannya Anda justru merasa kecewa? Pernahkah Anda bermimpi begitu indah dan ketika Anda terbangun Anda kecewa saat menyadari hal itu bukanlah kehidupan nyata? Pengalaman seperti itu bisa benar-benar membuat frustrasi. Kita tentu tidak ingin harapan yang kita bangun runtuh dalam kekecewaan saat kita masuk dalam pernikahan. Dan jika kita tidak berhati-hati, kita bisa hidup dalam dunia fantasi yang mengarungi kebahagiaan dan tidak mungkin diwujudkan dalam kehidupan nyata. Di sisi lain, rencana Tuhan bagi kita mungkin jauh melampaui apa yang kita bayangkan bagi diri kita sendiri. Nabi Yesaya pernah mengatakan hal ini:

Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian. Engkau menyongsong mereka yang melakukan yang benar dan yang mengingat jalan yang Kautunjukkan! – Yesaya 64:4-5a

Kunci utama saat kita menantikan Tuhan, ujar Yesaya adalah dengan terus berjalan bersama Tuhan, bergaul dengan kehidupan dan melakukan kebaikan.

Berserah Sepenuhnya

Apakah Anda sudah menempatkan kehidupan dan juga masa depan Anda sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan? Jika belum, Anda dapat membuka telapak tangan Anda ke tanah dan katakan pada-Nya bahwa Anda ingin melepaskan keinginan pribadi Anda. Kemudian buka telapak tangan Anda ke langit sehingga menghadap surga, dan katakan kepada Bapa Surgawi bahwa Anda akan menyerahkan masa depan Anda seturut dengan kehendak-Nya atas hidup Anda. Doa ini mungkin menakutkan, tapi satu yang pasti sukacita surgawi dan hidup berkelimpahan akan tersedia bagi Anda. Tuhan akan melihat hati Anda bagaimana Anda membebaskan Tuhan berkarya sepenuhnya di dalam hidup Anda. Ketika semuanya telah dibukakan bagi Anda, tak ada kata yang terucap dari bibir Anda selain ucapan syukur atas jalan-jalan-Nya yang ajaib dalam hidup Anda.

--

Jomblo Bukan Penyakit!
WEDNESDAY, 27 OCTOBER 2010
Total View : 2372 times

Berapa banyak dari Anda yang ingin mengumumkan kepada dunia (dan Tubuh Kristus) bahwa menjadi jomblo abadi itu BUKAN BERARTI sakit! Jika Anda memiliki keinginan itu, Anda tidak sendirian. Banyak kaum jombloers yang lelah untuk menjawab pertanyaan akan ‘kapan menikah’, ‘yang mana pasangannya?’ dan dianggap tidak memiliki kehidupan yang menyenangkan. Inilah saatnya bagi gereja untuk mengakui bahwa menjadi jomblo hanya menggambarkan salah satu sisi dari Anda. Jomblo hanya merupakan sebuah status semata.

Keuntungan Menjadi Jomblo

Fakta membuktikan, menjadi jomblo justru memberikan keuntungan lebih dibandingkan mereka yang telah menikah ketika bicara tentang melayani Tuhan. Paulus mengatakan hal ini di dalam 1 Korintus 7:33-35.

Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.

Paulus pada dasarnya mengatakan kaum jomblo lebih memiliki kemampuan untuk melayani Tuhan tanpa gangguan. Secara khusus Paulus mengatakan perempuan yang tidak menikah dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Sebaliknya, perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi. Intinya adalah seorang jomblo dalam perjanjiannya dengan Tuhan dapat mengabdikan dirinya untuk pekerjaan Tuhan.

Pribadi paling terkemuka yang pernah hidup, Yesus, juga seorang jomblo sejati. Yesus fokus melakukan pekerjaan Bapa. Yesus tidak memiliki banyak waktu untuk terganggu dengan urusan keluarga. Paulus dan sejumlah orang lainnya yang memiliki misi untuk menyebarkan Injil, tidak pernah menikah. Jadi, mengapa kita menganggap status jomblo sebagai suatu penyakit di masyarakat, bahkan di gereja?

Seorang jomblo memiliki kebebasan yang luar biasa untuk mengabdikan diri pada pekerjaan Tuhan karena ia tidak perlu direpotkan dengan masalah keluarga dan pasangan. Anda mungkin dipanggil untuk menjadi jomblo secara permanen atau untuk sementara waktu dalam rangka mencapai apa yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup Anda. Jangan pernah berpikir bahwa status Anda lebih rendah daripada yang lain. Sudah tiba waktunya bagi gereja untuk bangkit dan mengakui kontribusi luar biasa yang dapat Anda berikan bagi pelayanan Tuhan.

Menjadi seorang jomblo bukanlah penyakit. Status ini bisa saja menjadi hasrat Anda. Ketahuilah apa yang menjadi panggilan Tuhan untuk Anda lakukan dan penuhilah panggilan itu. Jangan lagi terlalu mengkuatirkan status Anda melainkan berikan hati Anda untuk dipakai Tuhan lebih lagi. Janji-Nya adalah untuk menyediakan segala yang Anda butuhkan seturut dengan kekayaan dan kemuliaan-Nya.

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar