Segar banget

Segar banget
bangett

Rabu, 31 Agustus 2011

Mengakui Kuasa Allah dalam Doa





Bagikan
Oleh: Puji R.

Matius 6:8

"Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya."

Perkataan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus ini hendak mengajarkan kepada kita tentang bagaimana caranya berdoa. Kalimat ini juga mau menyatakan tentang Kuasa Allah. Kuasa Allah yang menembus batas sampai kedalaman hati dan pikiran manusia.

Ketika kita sakit secara jasmani atau sakit secara rohani, seringkali kita bawa dalam doa-doa kita, bahkan orang sering mengatakan bahwa kalau kita sakit atau sedang dirundung masalah datanglah kepada Tuhan dalam doa. Kita menyadari bahwa ada suatu Kuasa yang mampu melepaskan kita dari belenggu yang mengikat kita yaitu Allah. Namun dari kebanyakan orang yang mengaku sudah berdoa untuk sakitnya atau untuk masalahnya, tetapi kesembuhan atau jalan keluarnya tidak mereka temukan, lantas apa yang menjadi penyebabnya??? Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk memperoleh kemenangan, sembuh dari sakit penyakit dan keluar dari masalah melalui doa-doa kita:

Mengakui Kuasa Allah.

Fokuskan diri kita pada Kuasa Allah dan akui dengan sungguh bahwa Kuasa Allah saja yang mampu menyembuhkan kita dari sakit penyakit. Jangan fokuskan pikiran kita pada penyakit yang sedang kita derita. Kita tidak perlu menceritakan lagi penyakit yang sedang kita derita, karena sebenarnya Allah telah mengetahui apa yang akan kita sampaikan kepada Allah sebelum kita mengucapkannya. Daripada berkata, "Ya Tuhan, aku sakit", lebih baik kita berkata, "Ya Tuhan, Engkaulah sumber kekuatanku dan keselamatanku".

Hikmat Allah

Allah memiliki hikmat untuk memecahkan setiap masalah, Ia memiliki kuasa untuk meraih setiap kemenangan. Untuk hal ini kita dapat belajar dari Nabi Daud yang selalu bersikap positif dalam doanya, sehingga ia mampu berkata pada akhir doanya dalam Mazmur 23:6, "Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa".

--

Kontraktor II


Bagikan
Oleh: Herwin

Bahan renungan ini, sebagai lanjutan dari bahan renungan "Kontraktor", mencoba menjelaskan mengapa Amsal 8:22-36 menunjuk kepada Yesus.

Perhatikan ayat 22 yang mengatakan "TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala."

Kata "aku" dalam ayat ini tidak menunjuk kepada Salomo sebagai penggubah kitab Amsal, karena Salomo baru lahir kira-kira 1067 S.M. Sedangkan di ayat ke 23 dikatakan "sudah sejak purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada."

Kalau kita melihat kepada ayat-ayat sebelumnya, kata "aku" juga tidak menunjuk kepada hikmat sebagai permulaan ciptaan Allah, karena Roma 16:27 dikatakan "bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin." Sejak Allah ada, hikmat juga sudah ada; dan hikmat tidak diciptakan, karena hikmat merupakan pengetahuan yang dipraktikkan. Apakah kita akan menyebut seseorang sebagai seorang yang berhikmat kalau sudah tahu bahwa kompor itu panas dan masih dipegang juga olehnya, tanpa alat bantu? Tidak bukan?

Kalau begitu, kalimat "TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya" menunjuk kepada siapa? Ini menunjuk kepada Yesus Kristus, coba perhatikan ayat-ayat berikut ini:

Kolose 1:15 mengatakan, "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan."

Siapa yang dimaksud dengan ayat ini yang mengatakan "Ia ..., lebih utama dari segala yang diciptakan"?

Wahyu 3:14 mengatakan, "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah."

Siapa yang dikatakan sebagai permulaan dari ciptaan Allah? Untuk mendapat jawabannya coba kita jawab pertanyaan berikut, siapa yang menyampaikan wahyu kepada Rasul Yohanes? Di Wahyu 1:1 dikatakan, "Inilah wahyu Yesus Kristus ........" Jadi cocok bukan kalau Amsal 8:22 menunjuk kepada Yesus?

Perhatikan ayat ke 30 dikatakan "aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya."

Kata sebagai "anak kesayangan", menunjuk kepada siapa? Mari kita perhatikan ayat-ayat ini:

Matius 3: 17 dikatakan, "lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah aku berkenan" ( Yesus dibabtis)

Matius 17: 5 dikatakan, "Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia (Yesus transfigurasi)

Dari dua ayat ini, jelas membantu kita mengerti bahwa yang dimaksud Amsal 8:30 "sebagai anak kesayangan" menunjuk kepada Yesus. Karena hanya kepada Yesuslah dua kali dikatakan sebagai anak yang kukasihi/kusayangi tidak ada pribadi lain yang dikatakan demikian oleh Allah.

Perhatikan ayat ke 35 dikatakan "Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan Tuhan berkenan akan dia."

Siapakah di dalam alkitab yang pernah mengatakan kata-kata yang seperti ini? Mari kita perhatikan ayat dibawah ini :

Yohanes 14: 6 dikatakan, "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Roma 6: 23 dikatakan "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Krisus Yesus, Tuhan kita."

Jadi jelas dari ketiga ayat di Amsal 8: 22; 30 dan 35 ini, Yesuslah yang dimaksudkan, bukan?

--

Allah Roh Kudus


Bagikan
Oleh: Wiempy Wijaya

Di bawah ini akan saya bahas mengenai Allah Roh Kudus.

ALLAH ROH KUDUS

Siapakah Roh Kudus itu ?
Roh Kudus adalah Allah oknum ketiga

Apakah buktinya bahwa Roh Kudus adalah Allah ?
Menerima sebutan sebagai Allah. (Kisah Para Rasul 5:3-4, 26:16-25; Ibrani 10:15)
Memiliki kepribadian Allah. (Ibrani 9:14; Mazmur 139:7-10; Kisah Para Rasul 1:8; 1 Korintus 2:10)
Melakukan pekerjaan Allah. (Kejadian 1:2; 1 Korintus 6:11; 1 Petrus 1:21; Kisah Para Rasul 20:28)
Namanya disebut bersama-sama dengan Allah. (Matius 28:20; 2 Korintus 13:13)
Roh Kudus itu dilambangkan dengan apa saja ?
Angin (Yohanes 3:8)
Merpati (Lukas 3:22)
Api (Kisah Para Rasul 2:3)
Materai (Efesus 1:13-14)
Kapan Roh Kudus mulai bekerja ?
Roh Kudus sudah ada sebelum dunia ada dan segala isinya tercipta (Kejadian 1:1-2). Namun pada hari Pentakosta aktivitas Roh Kudus dinyatakan kepada manusia yang menunjukkan masa baru (Kisah Para Rasul 2).

Apakah pekerjaan Roh Kudus itu ?
Mengingatkan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yohanes 16:8)
Melahir-barukan orang percaya (Yohanes 3:5-6)
Tinggal dalam hati orang percaya (Yohanes 14:17, 1 Korintus 6:19)
Memberi jaminan keselamatan (Efesus 1:13-14)
Menghibur hati yang berduka (Yohanes 14:26)
Membantu orang yang percaya berdoa (Roma 8:16-27)
Membantu orang percaya berbicara (Lukas 12:11-12, Kisah Para Rasul 2:4)
Menolong orang percaya berbuah (Galatia 5:22-23)
Memberi karunia Rohani (1 Korintus 12:8-11)
Mengutus Missionari (Kisah Para Rasul 13:2)
Memberitahukan hal-hal yang akan datang (Yohanes 16:13)
Mewahyukan firman Tuhan (2 Petrus 1:20-21)
Memberi kuasa (Kisah Para Rasul 1:8)
Mencipta (Kejadian 1:2)
Apakah buktinya Roh Kudus itu suatu bentuk pribadi ?
Roh Kudus dapat melakukan pekerjaan dan juga dapat diperlakukan sebagai pribadi antara lain sebagai berikut :
Dapat di bohongi (Kisah Para Rasul 5:3)
Dapat didukacitakan (Efesus 4:30)
Dapat dihujat (Lukas 12:10)
Dapat mengajar (Lukas 12:11-12)
Dapat menghibur (Yohanes 14:26)
Dapat mengutus (Kisah Para Rasul 13:2)
Bagaimana seseorang dapat dipenuhi dengan Roh Kudus ?
Setiap orang percaya menerima Roh Kudus untuk memimpin hidupnya. Jika orang tersebut membuang dosanya dan berada dalam ketaatan penuh pada pimpinan Roh Kudus maka orang itu dipenuhi dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 4:31)

Apakah tanda-tanda orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus ?
Berani memberitakan firman Tuhan (Kisah Para Rasul 4:8)
Mempunyai iman yang besar (kuat) (Kisah Para Rasul 11:24)
Penuh kuasa (Kisah Para Rasul 2:37-41)
Lebih mengerti kitab suci (Alkitab) (Kisah Para Rasul 2:14-36)
Berbuah Roh (Galatia 5 :22-23)
Berapa lamakah Roh Kudus berdiam dalam diri seseorang ?
Roh Kudus tinggal selama-lamanya dalam diri orang yang percaya (Efesus 1:13-14, Yohanes 14:17)

Apakah artinya dibaptiskan dengan Roh Kudus ?
Dibaptiskan dengan Roh Kudus yaitu masuknya Roh Kudus dan berdiam dalam diri orang yang menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Baptisan Roh Kudus terjadi satu kali saja dalam hidup seorang percaya (Kisah Para Rasul 1:5). Jadi jika ada di antara saudara sekalian mau pindah dari gereja aliran Protestan ke gereja aliran Pantekosta, dan oleh Pdt. dari gereja Pantekosta tsb minta dibaptis ulang dengan cara baptis selam untuk bisa menjadi jemaat di gereja tersebut atau agar bisa mengikuti pelayanan di gereja tersebut, saya sarankan jangan mau dibaptis ulang untuk yg kedua kalinya. Baptisan hanya berlaku dan terjadi satu kali saja dalam hidup kita sebagai orang Kristen. Jika hanya gara-gara pindah gereja dan lalu kita dibaptis ulang untuk yang kedua kalinya, hal ini tidak diperkenankan.

Apakah orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus harus berbahasa Roh ?
Dengan tegas saya katakan Tidak harus !!! Kita ambil contoh Rasul Petrus yang penuh dengan Roh Kudus namun berbahasa biasa (Kisah Para Rasul 4 :8, 13:9-10)

Apakah yang perlu diketahui tentang bahasa Roh atau bahasa lidah ?
Hanya berkata-kata kepada Allah (1 Korintus 14:2)
Tidak ada seorang pun yang mengerti (1 Korintus 14:2)
Mengucapkan hal-hal yang rahasia (1 Korintus 14:2)
Membangun diri sendiri (1 Korintus 14:4)
Tidak terlalu berharga (1 Korintus 14:5)
Dapat ditafsirkan (1 Korintus 14:5)
Berdoa dengan Roh dan tidak menggunakan akal budi (1 Korintus 14:14)
Tidak berguna di depan jemaat (1 Korintus 14:19)
Tanda untuk orang yang tidak beriman (1 Korintus 14:22)
Apakah segi negatif dari bahasa Roh ?
Tidak dapat dibedakan antara bahasa Roh yang sungguh dan yang palsu.
Menimbulkan kesombongan Rohani.
Menjadi batu sandungan (1 Korintus 14:23)
Memanipulasi pekerjaan Tuhan.

--

Hadiah yang Dijanjikan


Bagikan
Baca: Yesaya 8:23-9:1-6

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita." (Yesaya 9:5)

Beberapa tahun yang lalu, saya membaca satu artikel tentang seorang wanita yang membeli lima puluh kartu Natal dengan terburu-buru tanpa melihat pesan yang tertulis di dalamnya. Dengan tergesa-gesa, ia membubuhkan tanda tangan, menuliskan alamat pada kartu-kartu tersebut, dan segera memasukkannya ke kotak pos. Namun, ia masih menyisakan sebuah kartu. Bayangkan betapa terkejutnya dirinya ketika membaca tulisan dalam kartu yang belum terkirim itu:

Kartu ini hanya menyampaikan pesan
Sebuah kado kecil akan datang untuk Anda.
Tidak heran jika 49 orang yang menerima kartu tersebut akan bertanya-tanya mengenai kado yang memang tidak ada dalam rencana wanita tadi.

Janji Allah sungguh berbeda! Bertahun-tahun sebelum kelahiran Sang Juru Selamat, Tuhan telah berbicara melalui perantaraan Nabi Yesaya, demikian: "Seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel!" (Yesaya 7:14). Selanjutnya pada pasal 9:5, kita membaca, "Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita." Lalu, apakah Allah menepati janji-Nya? Ya! Galatia 4:4 menyatakan, "Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya."

Pada hari yang istimewa ini, ketika kita memperingati kelahiran Kristus, marilah kita bersyukur kepada Allah karena Dia menepati janji-Nya. "Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!" (2 Korintus 9:15). --RWD

Pada pagi Natal dahulu kala,
Ke dalam dunia penuh dosa dan kutuk,
Sang Juru Selamat datang,
Ia adalah hadiah kasih Allah yang luar biasa,
Hadiah Allah untuk manusia yang terhilang,
O muliakanlah nama-Nya!
-- Staples --
Tak ada hadiah yang lebih dibutuhkan dunia yang sekarat ini selain Juru Selamat yang hidup.

--

Kecewa


Bagikan
Oleh: Ev. Sudiana

Kata kecewa sangat intim dengan kita:

karena ada banyak hal yang kita harapankan tidak sesuai keinginan kita

kenapa kita kecewa? Karena kita tidak bertanya apa yang Tuhan harapkan dari diri kita

kekecewaan akan membawa kita pada perubahan

kekecewaan juga akan membawa kita mengerti dan menyadari bahwa hanya Tuhan yang sanggup membahagiakan kita

buanglah kekecewaan, karena kekecewaan akan menghambat kita bertumbuh

Perayaan Natal sudah berlalu. Kebahagiaan yang kita dapati dalam Natal seharusnya menghiasi atau menjadi dasar kita melangkah pasti bersama Tuhan Yesus yang penuh kuasa. Tetapi dalam kenyataan ada jemaat yang sharing sangat kecewa, karena merasa seperti tidak merayakan Natal dan tidak memiliki komitmen untuk melangkah menyongsong tahun 2011 yang penuh dengan tantangan.

Alkitab memberi jawaban Mazmur 143 bahwasanya Tuhan Yesus selalu baik.

Mazmur 143:10 "Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!"

Mari kita melangkah sesuai harapan Tuhan Yesus; sehingga kita tidak akan pernah kecewa lagi. Selamat Natal dan tahun baru -- melangkah pasti bersama dengan Tuhan Yesus.

--

Janganlah Takut, Kabarkanlah Injil!


Bagikan
Oleh: Eullhenya Nabroza

Tuhan Yesus sudah berfirman bahwa seseorang dapat datang kepada Yesus jika Bapa menarik orang tersebut ( Yoh 6 :44-45 " Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-KU, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku dan Ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi. Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepadaku").

Karena itu tugas kita sebagai pengikut Kristus, perkenalkanlah Yesus kristus kepada siapa saja yang kita temui, karena Bapa menyertai kita selamanya (Mat 28:19-20 " Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh kudus. Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu, yang telah Kuperintahkan kepadamu, Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampaikepada akhir zaman"). Bahkan Tuhan Yesus sudah berjanji kepada kita akan mengirimkan Roh kudusnya untuk menjadi penolong bagi kita ( Yoh 7:8 "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu; Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.

Sebab jika aku tidak pergi penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang. Ia akan menginsafkan dunia akan dosa,kebenaran, dan penghakiman") Oleh karena itu kita tidak perlu takut untuk memberitakan keselamatan itu karena kita tidak bekerja berdasarkan kemampuan kita sendiri. Allah sudah berjanji dalam Yohanes 60:61 "Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karna Tuhan telah mengurapi aku ; ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik untuk orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitahukan pembebasan bagi orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara". Jadi marilah kita maju untuk kebenaran, karena kita tidak sendiri melainkan Allah beserta kita. Amin! GBU

--

Mengapa Tuhan Mengijinkan Kita Kecewa


Bagikan
Oleh: Sunanto

Saya menemukan banyak orang kristen yang mundur sebab mereka mengalami kekecewaan dalam hidup mereka. Mereka kecewa terhadap saudara seiman, pemimpin rohani bahkan kecewa kepada Tuhan. Kekecewaan merupakan hal yang wajar dalam kehidupan ini, malah sebenarnya kekecewaan itu dibutuhkan bagi pertumbuhan rohani kita. Kasih yang terbesar tumbuh dalam tanah kekecewaan yang tak tertahankan terhadap kehidupan ini.

Setiap kali kita merasa kecewa terhadap sesuatu sebenarnya kita telah menggantungkan kebahagiaan kita kepada hal yang mengecewakan kita. Kekecewaan pasti akan terjadi sebab akibat natur dosa yang kita bawa menyebabkan kita cenderung meletakkan kebahagiaan kita di luar Tuhan. Respon kita menghadapi kekecewaan sangat penting sebab hal itu akan menentukan apakah kita akan naik atau turun. Milikilah sikap yang positif dan bersyukur saat menghadapi kekecewaan sebab hal itu pasti akan menyebabkan kita menjadi naik. Rajawali tidak takut dengan badai tetapi ia justru terbang semakin tinggi saat badai datang. Orang kristen yang memiliki iman sejati akan semakin kuat saat badai kehidupan datang menerpanya.

Satu hari Tuhan mengijinkan saya kehilangan seseorang yang sangat saya kasihi sehingga saya sangat kecewa dan hati saya serasa mau mati. Malamnya saya bermimpi melihat sebuah makam dengan batu nisan yang bertuliskan nama saya. Lewat mimpi tersebut Tuhan hendak berbicara bahwa Ia mengijinkan hal itu untuk mematikan keakuan saya. Proses pengosongan memang sangat menyakitkan tetapi tanpa pengosongan tidak akan ada pengisian. Kita harus semakin kecil dan Kristus harus semakin besar. Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku (Gal 2:20a). Mengatakan atau menghafalkan ayat ini tidak sukar tetapi untuk mengalaminya sangat sukar.

--

Ketika Allah Melangkah Keluar


Bagikan
Baca: Kolose 1:15-20

Kita tidak perlu bertanya-tanya seperti apakah Allah itu. Kita juga tidak perlu bertingkah seperti anak kecil yang menatap ke langit dan bertanya kepada ibunya, "Apakah Allah ada di atas sana?" Ketika ibunya meyakinkan anak itu bahwa Allah ada di atas sana, si anak menanggapi, "Bukankah lebih baik bila Ia memperlihatkan wajah-Nya supaya kita dapat melihat-Nya?"

Apa yang tidak dimengerti anak tersebut ialah bahwa Allah telah mengizinkan kita untuk melihat-Nya. Dengan mengutus Anak-Nya, Yesus, ke dunia, Bapa di surga benar-benar memperlihatkan diri-Nya sendiri. Yesus adalah Allah "yang menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia" (1 Tim. 3:16). Ia mengatakan dengan jelas kepada Filipus, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yoh. 14:9). Para ahli teologi menyebut kebenaran ini sebagai inkarnasi.

Ini adalah kabar baik yang terkandung dalam

Natal, bahwa Allah telah menunjukkan kepada kita seperti apakah diri-Nya dalam diri Anak-Nya. Ia meninggalkan kemuliaan surga dan datang ke bumi untuk lahir dari seorang perawan. Semua atribut Allah yang tidak terbatas berdiam dalam diri sang Bayi yang dibaringkan oleh Maria di dalam palungan Betlehem. Ia adalah "gambar Allah yang tidak kelihatan", pribadi yang "di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu" dan "segala sesuatu ada di dalam Dia" (Kol. 1:15-17).

Saat kita berhenti sejenak untuk merayakan kelahiran Yesus, ingatlah siapa Dia. Di dalam Yesus, kita melihat kekudusan, kasih, dan anugerah dari Allah yang kekal.

Pada hari Natal, Allah sungguh-sungguh keluar dari surga. -- PVG

Suatu hari Allah membuka pintu surga
Dan datang untuk tinggal di dunia:
Menjelma dalam tubuh manusia --
Seorang bayi yang lahir sederhana. -- D. De Haan

Kandang Betlehem adalah langkah pertama dalam perjalanan kasih Allah menuju ke salib Kalvari.

--

Mengapa Persembahan Tidak Diterima


Bagikan
Oleh: Yoanna Greissia

Sudah waktunya memberi persembahan untuk Tuhan

Korban penghapusan dosa...Pencurahan darah

Kedua pemuda itu bersiap-siap

Memberikan yang seharusnya diberikan...

Si sulung, petani yang rajin, hasil tanahnya baik

Si bungsu, peternak yang ulet, kambing dombanya gemuk

Sudah waktunya memberi persembahan untuk Tuhan

Korban penghapusan dosa...pencurahan darah

Si bungsu memilih ternak terbaik

dicurahkan darah, diambil lemak-lemaknya

dibakarnya sebagai korban persembahan untuk Tuhan

Penghapusan dosa...

Si sulung berpikir

"Ah, mengapa harus mencurahkan darah,

mengapa banyak sekali aturan

Aku punya hasil tanahku

Ku rasa aku dapat memberikannya untuk Tuhan

Aku tetap memberikan yang terbaik"

Kayu disiapkan, korban disiapkan

dari mezbah yang satu darah tercurah

lemak-lemak terbakar...

dari mezbah yang lain dedaunan disimpan

dan dibakar...

Tuhan melihat... Tuhan memilih...

Si sulung berteriak dalam hati...

"mengapa persembahanku tidak diterima?"

"aku rasa sudah memberikan yang terbaik"

"Apa yang salah?"

Si sulung tak mengerti

Persembahan...

Seharusnya menyukakan hati Tuhan

Seharusnya sesuai dengan yang Tuhan mau

dan bukan apa yang kita mau....

Saat Tuhan menjadi fokus...

kita memberikan persembahan

Saat diri kita menjadi fokus...

kita memberikan diri kita hiburan

Persembahan, adalah tentang memberi, bukan menonjolkan diri

Persembahan, adalah tentang kerendahan hati, bukan kesombongan

Persembahan, adalah tentang yang terbaik menurut Tuhan, bukan menurut kita...

Persembahan adalah soal hati...dan bukan sekedar harta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar