Segar banget

Segar banget
bangett

Senin, 13 Juni 2011

DIBALIK PENCIPTAAN LAGU " DIA BUKA JALAN "


DIBALIK PENCIPTAAN LAGU " DIA BUKA JALAN " ( GOD WILL MAKE A WAY )

Pengharapan Hanya Ada Di Dalam Dia

Lagu ini diciptakan oleh Don Moen setelah tragedi yang dialami keluarganya.

Di suatu larut malam Don Moen menerima telpon yang memberitakan berita menyedihkan bahwa adik iparnya telah kehilangan putra sulungnya dalam suatu kecelakaan mobil.

Craig dan Susan Phelps dan keempat anak mereka sedang melakukan perjalanan dari Texas ke Colorado saat mobil mereka ditabrak oleh truk peti kemas.

Pada saat tabrakan terjadi semua anak mereka terlempar keluar dari mobil, hanya mereka berdua saja yang masih di dalam mobil. Dengan susah payah mereka berdua mencari keempat anak mereka dan mengumpulkannya di suatu tempat.

Keempat anak mereka mengalami luka parah,tapi sewaktu Craig ( ia seorang dokter) mendapati Jeremy,anak itu telah meninggal karena patah leher, sehingga tak ada lagi yang dapat dilakukan untuk menolongnya.

Sewaktu Don Moen menerima kabar tersebut beberapa jam kemudian ia berkata, "Saya merasa terguncang, tapi besok saya harus terbang ke kota lain untuk melakukan rekaman sesuai dengan jadwal yang telah diatur beberapa minggu sebelumnya. Sekalipun saya tahu mereka berduka, saya tak dapat bersama mereka sampai satu hari sebelum pemakaman "

Dalam penerbangan pagi itu Tuhan memberinya suatu inspirasi baginya satu lagu baru dengan syair sebagai berikut , " God will make a way where there seems to be no way. He works in ways we cannot see. He will make a way for me. (Dia buka jalan saat tiada jalan, dengan cara yang ajaib Dia buka jalan ku) "

Dasar dari lagu ini adalah Yesaya 43 : 19, "Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarangsudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya ?"

Ya, aku hendak mebuat jalan di padanggurun dan sungai-sungai di padang belantara."

Di kemudian hari Susan menulis,"Kami melihat kebenaran dari ayat tersebut."

Sewaktu teman-teman Jeremy mengetahui bahwa ia telah menerima Kristus sebelum ia meninggal, mereka mulai bertanya-tanya kepada orangtuanya masing-masing tentang suatu jaminan bahwa mereka dapat ke surga sewaktu mereka meninggal.

Kecelakaan itu juga membawa berkat terselubung bagi Craig dan Susan, karena sejak peristiwa itu hubungan mereka dengan Tuhan semakin meningkat dan mereka masuk ke dalam pelayanan yang ebih lagi padaNya.

Susan juga menceritakan," Di hari kecelakaan itu sewaktu saya keluar dari mobil untuk menolong anak saya, saya merasa bahwa putra sulung saya telah meninggal. Dan saya mempunyai pilihan untuk marah dan mengalami kepahitan atau secara total menerima semua rencanaNya pada saya.

Dan saya pun melihat buah dari semua pilihan saya itu, dan pilihan yang
saya ambil, akan berulang secara terus menerus. Saya merasa bahwa kematian putra saya tak sia-sia, begitu saya mengetahui di kemudian hari begitu banyak jiwa yang datang pada Tuhan karena tragedi ini. Benar ! Ia telah membuka jalan bagi kami sekeluarga."

Segera setelah "God Will Make Away" masuk dapur rekaman, Don Moen menerima begitu banyak telpon, surat dan sharing yang menceritakan tentang tragedi yang mereka alami.

Semua telpon dan surat yang masuk mempunyai tema yang sama bahwa Tuhan telah membuka jalan bagi mereka, saat mereka dalam keadaan putus harapan.

Betapa Tuhan telah membawa mereka keluar dari situasi mereka yang tak ada harapan dengan memberi mereka kekuatan, iman dan harapan baru untuk menghadapi kehilangan yang mereka alami.

Kesaksian ini membuktikan sekali lagi bahwa Tuhan akan membuka jalan bagi mereka yang menaruh harapan kepadaNya, dan hal ini bukanlah sesuatu hal yang sia-sia.

Tuhan memberkati

--

STUPIDTY of many acknowledges that:

A. Forex is easy
Software rises return on the investment.

For those who lack knowledge, make sure you are aware of the followings criteria that are neither complement ‘easy forex’ nor are supported by any ‘software’ in the world.


To gain 1 pip in the market, that is $1, $10, or $100 u need to be well aware and assisted of the followings:

Define the trend – trend at 1 hr chart is totally different from trending the 4 hr, daily, or weekly chart. To give you an example: Do trend in 1 hr chart and switch it to the weekly chart, you will note a difference of at least 100 pips in many and many cases.
You want to BUY – you never ask: why I should buy? And, why buying now should be profitable?... you do not ask these questions because the answers do not exist within your respected knowledge.
If forex is so easy, then why there 10s of indicators? Namely, MA 5, MA 10, MA 20, MA 50, MA 100, MA 200, stochastic, ROC, OB, OS, geometrical formations, Ichimoku cloud, candle, bar, Japanese system, Russian system, your system, my system, softwares (sssss) systems, etc…
Fundamentals: there are so many data on a daily basis, not forgetting the BOE, ECB, RBA, FOMC, BOC etc… are you sure you have a master degree in economics to be well knowledgeable in those fundamental decisions? Don’t you know that economic at the university uses no panic systems because it is based most on TRUE THEORY which does not exist in real life?
How software inserts the data of the fundamental since the reaction of the market explodes mostly after launching those data?
Finally, how come no one dares to launch a real statement of at least one year? They all disappear upon asking.

For the sake of the trading business, gaining 1 pip is so hard that you will never make it yourself, even if you win today and tomorrow. There is the day that comes when the trap is yours because greed and fear will climb your head.

You need to lose money on the demo for at least 10 years to be able to gain 1 pip in real life. Think of it, and remind me when you fall in the trap.

I wrote this tiny memo just to warn investors to avoid falling in traps.

Good luck to everyone – summer is hot for trading and a new crisis on the built. Result won’t come out in the wash!

-
NILAI DIRI KITA

Pada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat kaket tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka, dan berkata:

“Siapa diantara kalian yang mau uang Rp. 50.000!!”

Semua anak itu terhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”

Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Di remasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yang masih mau dengan uang ini lusuh ini?” Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan.
“Tapi,, kalau kakek injak bagaimana? “. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Di pijak dan di tekannya dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya:

“Siapa yang masih mau uang ini?”

Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan.
-------------------------------------
Sahabat ..... , cerita diatas sangatlah sederhana. Namun kita dapat belajar sesuatu yang sangat berharga dari cerita itu. Apapun yang dilakukan oleh si Kakek, semua anak akan tetap menginginkan uang itu, Kenapa? karena tindakan kakek itu tak akan mengurangi nilai dari uang yang di hadiahkan. Uang itu tetap berharga Rp. 50.000

Sahabat ... seringkali, dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil, kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang di berikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain.

Kita merasa di sepelekan, di acuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh lingkungan kita.
Namun, percayalah, apapun yang terjadi, atau *bakal terjadi*, kita tak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf.

Kita tetap tak ternilai di mata Allah.

Nilai dari diri kita, tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari apa yang kita dapat. Nilai diri kita, akan dinilai dari akhlak dan perangai kita. Tingkah laku kita. seberapapun kita diinjak oleh ketidak adilan, kita akan tetap diperebutkan, kalau kita tetap konsisten menjaga sikap kita.

Sahabat, akhlak ialah bunga kehidupan kita. Merupakan seberapa bernilainya manusia. Dengan akhlak, rasa sayang dan senang akan selalu mengikuti kita, dan merupakan modal hidup.
Orang yang tidak mempunyai akhlak, meskipun ia berharta, tidak ada nilainya. Meskipun dia cantik, tapi jika sikapnya buruk dan tiada berakhlak, maka kecantikannya tiada berguna baginya. Begitu pula dengan orang yang berpangkat tinggi, tanpa akhlak, dia menjadi orang yang dibenci.

Guys, thanks for reading. Hope u r well and please do take care.
Semoga anda selalu dalam keadaan tersenyum
*di CoPas dari Milis sebelah*

--

beberapa orang yang gue temui akhir-akhir ini, nggak punya integritas.
apalagi mereka cowok. haaaaaah, cowok macam apa yang tindakannya berbeda dengan apa yang diucapkannya?
dia berkata A, tapi yang dia lakukan adalah sebaliknya. dia berkata tidak akan berbuat B, tapi dia malah melakukannya. atau yang lebih menyebalkan adalah, ketika dia menyesal sama perbuatannya itu, bukannya mengakui kesalahan dan memperbaikinya, dia malah menyalahkan orang lain!
heeeeeeeeey, lo beneran cowok? -.-" ckckckk

well, lupakan mereka sejenak. soalnya orang-orang seperti mereka itu orang-orang yang belum dewasa. (gaya lu Haw, emang lu udah dewasa? emang belum sih tapi kan gue cewek jadi wajar dong.. *ngeles*)

saya, Hedwayah Ayu Wardani. 18 tahun. single. senang menyanyi dan menari. cinta Tuhan melebihi hidupnya. memiliki kecerdasan rata-rata namun memiliki kepekaan yang tajam akan situasi dan perasaan seseorang (dibaca: sensitippp). mudah bergaul. suka sekali dengan pelangi. acrophobia dan benci sekali dengan laba-laba. hyperaktif (bah!).
(heeeeey ini bukan ajang pencarian jodoh!!!)
dan terakhir, gue adalah orang yang (sebenarnya) mudah sekali percaya pada seseorang.
itulah kelemahan saya sebagai seorang wanita sejati. -____- menyedihkan sekali bukan? ya enggaklah! apanya yang menyedihkan deh...

*ngupil sebentar*

gue gampang percaya sama orang. tapi ketika kepercayaan gue udah hancur, udah. selesai. sekian. atas perhatian saudara saya ucapkan terimakasih. (eh belum deeeng notes ini belum selesai!)
yaaaaaaa, jahat nggak sih seperti itu? tapi emang bener kata bokap gue kalo "kepercayaan itu mahal harganya..". kalimat itu nggak lebay, coba lihat deh kondisi dunia saat ini? banyak sekali orang yang nggak bisa dipercaya. bahkan ada orang-orang yang akhirnya susah banget untuk percaya sama orang lain saking kejamnya dunia saat ini. (eh bahasa gue ketinggian nggak sih?)
jadi wajarlah, ketika gue udah percaya sama orang, terus gue dikecewain. selanjutnya gue nggak akan percaya sama dia sampai kapanpun! bukan berarti gue pendendam atau nggak bisa memaafkan orang itu. maafin sih maafin, tapiiiiiiiiiiiiiiiii....... traktir magnum dulu bisa kaleee haha.
enggak kok bercanda tapi kalo mau traktir beneran juga boleh. semoga Tuhan memberkati.

ehm. serius ah!

well, intinya kepercayaan itu mahal harganya guys!
(sebenernya gue bingung inti penulisan notes gue kali ini. kalo gue terusin nanti jadinya malah curhat. apa mau curhat aja nih? oke, karena 98% dari kalian meminta gue untuk melanjutkannya meskipun akhirnya curhatan, yaudaaaah gue nggak mau membuat kalian semua kecewa.)

sebenarnya.... emm....


sebenarnya....
gue...


gue...



gue kebelet pipis. bentar yaaa izin ke WC dulu.
*brb*


hmm, sampai mana tadi? ohyaa...
sebenarnya gue udah jomblo 1 tahun! wahahahahhaaaaaa...
buat para JOMBLONGERS (jomblo blengers) yang udah lebih dari 1 tahun, hahaa selamat yaaa.. ternyata ada yang lebih senior dari gue.
tapi buat yang kurang dari 1 tahun apalagi yang cuma baru beberapa minggu atau beberapa bulan, hmm DIEM AJA DEH!

mungkin ini memang bukan hal yang fantastik untuk beberapa orang yang sudah merasakan jomblo selama beberapa dekade terakhir ini, atau mungkin semasa hidupnya dia memang sudah (maaf) JOMBLO.
bahkan mungkin ada dari mereka yang dalem hati bilang : "yaelaaah baru setahun doang. lo nggak tau gue udah (piiip, disensor. kasian.) tahun menjomblo???"

*nyedot ingus*

tapi, terkadang gue butuh pengertian dari kalian-kalian yang terkadang meremehkan para ababil yang sedang galau di malam hari.(Sebenernya gue juga sering meremehkan mereka sih karena GUE UDAH NGGAK PERNAH GALAU lagi sekarang, ooooohyeaaaaahhh!! BERI KEMULIAAN BUAT TUHAN!!! *prok! prok! prok!*)
well, kata "GALAU" adalah euforia yang terjadi di remaja-remaja seumuran gue sekarang. beberapa dapat menyembunyikannya dalam hati dan membiarkannya menjadi jerawat. tapi terkadang gue nggak bisa memendamnya dan berjerawat terus-menerus. iyalaaaah gimana gue mau laku kalo muka gue jerawatan?!?!?!?!?!?!?
tapi, secara temen-temen gue kalo malam banyak yang curhat dan nge-galau, terkadang gue jadi ikutan.
ada pepatah baru mengatakan: "NGGAK GALAU? NGGAK GAUL!" (pelajari ini, pasti keluar di soal UN anak SD tentang peribahasa)

secara gue anak GAHOELS gitu kaaaaaan, ini buktinya --> ┒('o'┒) ELO..., (┌','┐) GUE..., ┒(˘- ˘ )┎ END!!!

*nahan pengin muntah*

kadang suka iri ngeliat temen-temen gue pacaran. begonya mereka pacaran di depan muka gue! kan emang minta dilinggis banget mereka! tapi apalah daya, daripada gue masuk penjara gara-gara ngebunuh orang pacaran mendingan gue menjauhkan diri dari pencobaan.
tapi bukan berarti, karena masalah itu gue jadi kebelet pipis lagi. tadi kan udah pipis.
apalagi kebelet pengin punya pacar. baaaaaaaaaah! maaf ya bukannya sombong, tapi gue udah pernah dan bosen pacaran. (ASLI, SOMBONG GILA INI BOCAH YAAAA!!!)

karena dari pengalaman-pengalaman gue di masa lalu (aseeekkk), pacaran yang didasarkan karena gengsi, keinginan akan pengakuan, atau nafsu, cuma akan berujung sakit hati.
kalo ada yang pernah baca bukunya Eric & Leslie Ludy yang judulnya "When God writes your loves story" mungkin kalian mengerti kenapa gue bisa bertobat begini.
sejak setahun yang lalu, kejadian paling tragis dalam hidup gue ...(ehm, tunggu sebentar.. tolong baca bagian ini sambil dengerin lagunya Taylor Swift ft. Colbie Caillat yang judulnya Breathe)
adalah ketika sosok yang gue anggap sempurna melengkapi hidup gue, telah menghancurkan kepercayaan gue yang dibangun kokoh selama satu setengah tahun, dihancurkan dengan begitu mudah hanya dalam waktu satu malam! ha-ha-ha... *ketawa miris*

gue udah nggak sedih lagi sih sekarang, malahan bersyukur dan berterimakasih. karena dari dia, gue belajar banyak hal. yaaaa, BANYAK HAL!!! belajar untuk setia, belajar percaya, dan yang paling penting adalah belajar untuk mengampuni dan merelakan :)
kejadian itu membuat gue sadar bahwa banyak hal yang sebenarnya di luar kemampuan gue dan hanya Tuhan yang sanggup membuat itu semua.
bersyukur sih gue nggak marah sama Tuhan dan menjauh dari Dia. yang ada sebaliknya, semuanya membuat gue berbalik minta ampun sama Tuhan karena selama ini sudah menomorduakan Dia.
kalo kata kak Atha (PKK gue pas masa SMA) bilang : "God's way to get my attention when I run away from HIM.."
dan puncaknya, gue menyerahkan hati gue sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan. sebait doa gue di suatu malam di bulan Juni tahun 2010...
"ini hatiku Tuhan, aku serahkan ke dalam tangan-Mu. aku nggak mampu menjaganya dengan kekuatanku sendiri karena aku akan dengan mudahnya memberikan kepada orang lain. tapi kalo Tuhan yang menjaga hatiku ini, aku percaya penuh Tuhan nggak akan sembarangan ngasih ke orang yang hanya akan melukainya lagi..
karena itu, Tuhan... jagalah hatiku dan berikan hanya untuk seseorang yang dari tulang rusuknya Engkau menciptakan aku.
amin."

*hening*

eh, nggak usah terpukau gitu kali. biasa aja. hahahahaa
karena ituuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu, sampai detik ini gue masih menjomblo.
maaf bukannya sok-sok jual mahal, tapi emang gue NGGAK LAKU. hahahahahahahaaa gue nggak berani untuk berpacaran (lagi) kalo bukan dari Tuhan. <-- ini bukannya ngeles loh
lagipula, pacaran itu kan sebenarnya untuk persiapan pernikahan. gue belum siap nikah!!! GUE MASIH 18 TAHUN, oh my guide!!!
well, kecuali cowok gue udah kerja dan udah mapan. contohnya pegawai pajak atau polisi gitu. uuupss! -___- bercanda...
mendoakan sih mendoakan, tapi intinya balik lagi ke jawaban Tuhan :)
hidup gue udah puas dengan kehadiran Tuhan saja. so, kehadiran pacar hanyalah bonus (buat yang bakalan jadi pacar gue kelak, maaf yaaa lo hanya bonus! hahaaa bercanda...)

segitu dulu ya, next time kita curhat lagi. hahaha
kalo ada salah kata, mohon jangan dimurkai saya-nya. cukup didoakan saja supaya bertobat. saya memang begini adanya. sudah dari lahir...
bye..
Tuhan memberkati :*

--

Seorang disiplin memandang bahwa waktu dan kesempatan merupakan perbendaharaan istimewa yang dimilikinya. Jadi dengan menempatkan waktu secara efektif akan menghasilkan pribadi yang teratur dalam segala hal.
Berikut beberapa tipsnya:
Jangan membuang waktu walau sedikitpun. Jangan dipergunakan untuk hal-hal yang tak berguna.
Memiliki target, untuk mencapai tujuan dan maksud dengan menentukan masa waktunya.
Jangan menunda-nunda dalam melakukan sesuatu.
Mencurahkan energi sepenuhnya untuk menyelesaikan pekerjaan secepatnya dengan sabar dan tepat pada sasaran.
Jangan terpikat oleh hal-hal yang menganggu.
Bertanggung jawab besar, baik terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang lain.
Selalu bergerak sesuai dengan jadwal.
Punya kepribadian yang solid, tanggap terhadap kesulitan, karena dibalik kesulitan ada kemudahan.
Banyak berolah raga biar badan sehat, karena kesehatan adalah salah satu faktor pendukung untuk berdisiplin.

--

Adam Khoo, orang Singapura. Waktu anak-anak, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV.

Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana. Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura.

Di awal SMP, kebiasaan Adam tidak berubah. Akibatnya, ia mendapat peringkat 10 terburuk. Bayangkan saudara, menjadi peringkat 10 terburuk di SMP terburuk. Bagaimana buruknya itu.

Usia 13 tahun, ia mengikuti suatu program dari Ernest & Young. Dalam program itu, ia belajar apa yang namanya Neuro Linguistic Programme (NLP), Accelerated Learning, dan sebagainya.

Program ini benar-benar bermanfaat bagi Adam. Ia mulai mempraktekkan keterampilan barunya. Apa yang ia lakukan setelah kembali ke sekolah?Pertama ia menulis tujuannya. Ia akan lulus dari SMP tersebut dengan nilai A semua. Ia akan masuk ke Victoria Junior College. SMU terbaik di Singapura. Adam kemudian melakukan tindakan gila. Ia umumkan tujuannya itu di depan kelasnya. Apa yang terjadi? Ia ditertawakan seluruh isi kelas. Termasuk gurunya sendiri.
Bila anda jadi gurunya, anda pun mungkin melakukan hal yang sama. Bagaimana mungkin seorang yang berada di urutan 10 terburuk di SMP terburuk ingin lulus dengan nilai A semua dan masuk ke SMU terbaik.
Tapi Adam tidak bergeming. Tertawaan dan cemoohan guru dan teman-temannya ia jadikan sebagai sumber semangat. Ia pikir, bila ia tidak bisa membuktikan kata-katanya, ia akan lebih ditertawakan lagi.

Karena itu, Adam berusaha keras. Ia gunakan semua cara belajar hebat yang ia dapat dari program Ernest & Young. Hasilnya luar biasa. Adam mulai bisa menjawab pertanyaan di kelas. Meski ia tetap ditertawakan karena membuat catatan pelajaran dengan cara yang beda dan aneh. Ia gunakan peta pikiran yang penuh dengan gambar dan simbol untuk mencatat.

Akhirnya keras keras dan tekad baja Adam membuahkan hasil. Ia lulus dari SMP itu dengan nilai A semua. Ia berhasil masuk ke Victoria Junior College. Di SMU terbaik ini pun, Adam tetap menjadi yang terbaik. Ia lulus dari Victoria Junior College dengan nilai A semua dan sebagai lulusan terbaik.

Adam pun masuk ke National University of Singapore (NUS). Universitas terbaik di Singapura. Di NUS, ia berhasil masuk ke NUS Development Program. Inilah program bagi mahasiswa Top One Percent. Mahasiswa dengan prestasi akademis yang sempurna. Program bagi para jenius. Dari NUS, Adam lulus juga sebagai lulusan terbaik.

Itulah kesuksesan Adam di dunia akademisnya. Bagaimana dengan dunia bisnis? Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.

Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.

Nah, sekarang mari kita merenung. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Adam Khoo. Bagaimana seorang anak yang dicap bodoh, hobinya nonton TV dan main games bisa meraih sukses seperti itu? Sukses yang mungkin sekali tidak diraih oleh teman-teman seangkatannya. Teman-teman yang di SD-nya pintar?

Saya mencatat, ada tiga hal besar yang menjadi kunci sukses Adam Khoo. Tiga kunci sukses ini pun yang menhantarkan siapapun meraih sukses. Nah, sebutlah orang sukses yang anda kenal. Dan perhatikan, bagaimana kondisi tiga hal berikut ini pada diri orang sukses itu:

1. Tujuan yang Jelas
2. Keyakinan yang Benar dan Kuat
3. Aksi yang tepat

Mari kita bahas satu per satu

1. Tujuan yang Jelas

Tujuan Adam jelas. Ia ingin mendapat nilai A untuk semua mata pelajarannya. Ia pun sangat jelas menginginkan masuk ke Vistoria Junior College dan National University of Singpore. Ketika berbisnis, Adam pun membuat tujuan yang jelas. Ia menetapkan berapa penghasilan yang ingin ia peroleh.

Tujuan yang jelas mempunyai kekuatan yang luar biasa. Dengan tujuan yang jelas, orang ‘bodoh’ lainnya, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bola lampu dan mempatenkan 1000 lebih inovasi. Tujuan itu lah yang membuat Edison bisa bertahan pada setiap kegagalan yang terjadi. Ia gagal dalam mencoba 10.000 jenis logam untuk bola lampunya. Bukannya menyerah, Edison justru mengatakan :”Saya tidak gagal 10.000 kali. Saya telah sukses 10.000 kali untuk mengetahui jenis logam yang tidak berfungsi.

Saya yakin anda ingin sukses. Langkah pertama menuju kesana adalah TETAPKAN dan TULISKAN TUJUAN ANDA. Buat tujuan yang jelas. Misalnya pendapatan. Jangan buat tujuan : “Saya ingin mempunyai pendapatan sebesar-besarnya” kenapa begitu? Karena tujuan di atas tidak jelas. Untuk merubahnya menjadi jelas, anda cukup mengganti sebesar-besarnya dengan angka yang anda kehendaki. Misalnya Rp. 100 juta per bulan. Jadi tulisan tujuan anda akan menjadi: “Saya ingin mempunyai pendapatan Rp. 100 juta per bulan.”

Jangan juga gunakan kata “tidak”. Jangan membuat tujuan : “Saya tidak mau miskin lagi” tujuan ini, meski benar, tapi menggunakan kata-kata yang negatif. Jadi aroomanya juga negatif. Dan sering kali apa yang tidak diinginkan itu justru benar-benar terjadi. Kalau anda bila tidak mau miskin, mungkin anda akan tetap miskin. kenapa begitu? Karena otak anda hanya merekam kata miskin itu.
Contoh mudah begini. Sekarang, saya harap anda bisa membaca kalimat di bawah ini dan melakukannya:

“JANGAN BAYANGKAN SEEKOR MONYET YANG SEDANG NAIK SEPEDA”
Apa yang terjadi? Apakah anda justru membayangkan monyet yang sedang naik sepeda? Padahal tulisan di atas justru melarangnya.
Hal sama terjadi dengan peringatan : “Jangan Membuang Sampah di Sini“. Apa yang terjadi di areal dengan tanda peringatan itu? Banyak sampahnya, pasti.

Supaya lebih jelas, buat juga tujuan anda dengan batasan waktu tertentu. Misalnya: “Saya ingin mempunyai pendapatan Rp. 100 juta dalam enam bulan ke depan.”

Tujuan yang tajam seperti ini sangat berguna. Apa gunanya? Ia akan memaksa pikiran anda untuk benar-benar memikirkan cara yang efektif untuk mencapainya. Artinya anda berpikir lebih keras lagi. Pikiran yang lebih keras akan memaksa tindakan yang lebih keras juga. Tindakan yang yang lebih keras akan mendatangkan hasil yang lebih baik juga.

Misalnya sekarang, ketika anda baca buku ini. Katakanlah anda membacanya di rumah. Nah, sekarang praktekkan apa yang tertulis di bawah ini:

ANDA HARUS LONCAT DAN MENYENTUH PLAFON.

Apa yang anda pikir? Kemungkinan besar anda akan berpikir: Tidak mungkin saya bisa loncat dan menyentuh plafon di atas itu. Oke. Tidak apa-apa.

Sekarang, praktekkan lagi apa yang tertulis di bawah ini:

“ANDA HARUS LONCAT DAN MENYENTUH PLAFON. KALAU TIDAK BISA, ANDA AKAN DITEMBAK MATI.”

Bila benar-benar sebuah pistol menempel di pelipis anda dan siap ditembakkan, apa yang akan anda pikirkan? Kemungkinan besar anda akan berpikir jauh lebih keras dari kasus yang pertama tadi.

Anda tidak ingin kehilangan nyawa anda. Karena itu anda berpikir lebih keras. Setelah itu anda mungkin berpikir :”Oh, saya taruh kursi ini di meja. Saya naik ke atas kursi. Setelah itu saya loncat. Pasti bisa menyentuh plafon.”
Nah, anda dapat jawabannya. Itu karena anda berpikir lebih keras. Meski sebabnya bukanlah sesuatu yang anda inginkan. Bahkan itu adalah sesuatu yang menakutkan.

Itulah hebatnya tujuan yang jelas. Ia bisa menggerakkan seseorang. Ia memotivasi orang. Motivasi penting. Tanpa motivasi, manusia akan seperti zombie. Mayat berjalan.

Tujuan itu ada dua. Pertama, mendapat kesenangan. Kedua, menghindari derita. Survei membuktikan bahwa tujuan yang kedua (menghindari derita) jauh lebih kuat dari tujuan yang pertama (mendapat kesenangan).

Contoh mudahnya begini. Mana yang lebih berpengaruh pada anda? Mendapat uang Rp. 10 juta? Atau kehilangan uang Rp. 10 juta? Saya yakin sekali, anda akan lebih terpengaruh oleh kehilangan uang Rp. 10 juta itu.

Itulah sebabnya, banyak orang kaya berasal dari orang miskin. Mereka telah merasakan sakitnya miskin. Mereka tidak mau terus sakit. Itu sebabnya mereka berjuang habis-habisan keluar dari kemiskinan.

Tapi, banyak juga orang miskin yang ‘betah’ dalam kemiskinan. Sampai akhirnya mereka meninggal dalam keadaan miskin. Rasa sakit karena miskin itu tidak cukup kuat untuk membuat mereka berjuang habis-habisan. Mereka telah belajar untuk ‘menikmati’ rasa sakit karena miskin.

2. Keyakinan yang Benar dan Kuat

Adam Khoo sukses salah satunya karena ia merubah keyakinannya. Ketika ia dicap bodoh, ia yakin bahwa ia bodoh. Ia pun melakukan hal-hal bodoh. Terlalu banyak nonton TV dan main games.

Tapi hasil pelatihannya menunjukkan bahwa keyakinan itu SALAH BESAR. Ia pun mulai membangun keyakinan yang BENAR BESAR.

Keyakinan yang benar itu adalah bahwa ia justru orang yang sangat cerdas. Ia pun meninggalkan tindakan bodohnya. Ia melakukan hal yang benar. Hasilnya luar biasa. Adam bisa merubah peringkatnya. Dari peringkat 10 terburuk jadi terbaik.

Itulah hebatnya keyakinan. Itu pula sebabnya mengapa semua orang sukses mempunyai keyakinan seperti Adam Khoo. Keyakinan yang benar dan kuat.

Semua orang bisa sukses adalah keyakinan yang benar. Sukses tidak ditentukan oleh jenis kelamin, warna kulit, pendidikan, usia, agama, ras, suku, orang tua, bangsa, lokasi, dan sebagainya. Sukses hanya ditentukan oleh tiga hal besar. Tiga hal yang sedang kita bahas ini. Tujuan, keyakinan, aksi.

Karena itu, mulai sekarang, bangunlah keyakinan yang benar. Apa pun, siapa pun, bagaimana pun situasi dan kondisi anda. Anda bisa sukses. Saya malah yakin, setiap anda ditakdirkan sukses.

Keyakinan juga harus kuat. Keyakinan salah tapi kuat akan mengalahkan keyakinan benar tapi lemah. Misalnya anda yakin bahwa anda bisa sukses. Tapi orang-orang sekeliling anda mengatakan sebaliknya.

Nah, mana yang lebih kuat pengaruhnya? Keyakinan benar anda atau keyakinan salah orang-orang di sekeliling anda? Bila anda tetap bertahan pada keyakinan anda, berarti keyakinan anda kuat. Bila anda mengikuti orang-orang di sekeliling anda, berarti keyakinan anda yang benar itu ternyata lemah.

Ada satu hal yang harus saya peringatkan berkaitan dengan keyakinan, yaitu:

Jangan Memaksakan Keyakinan Anda Pada Orang Lain Yang Berkeyakinan Berbeda.

Jadi, anda hanya mengungkapkan keyakinan anda sendiri. Alasan-alasan keyakinan anda. Dan anda selalu siap mendengarkan keyakinan orang lain yang beda itu. Jadikan perbedaan keyakinan itu sebagai berkah.

Jangan meributkan perbedaan keyakinan itu. Lebih baik anda mencari persamaan dengan orang lain. Pasti lebih banyak manfaatnya. Baik bagi anda maupun orang lain. Misalnya beda keyakinan. Tapi tujuan sama. Anda tinggal ucapkan: “Sampai jumpa di tujuan kita, ya.“

3. Aksi yang tepat

Tujuan yang jelas, keyakinan yang benar dan kuat memerlukan aksi yang tepat. Tujuan yang jelas tanpa aksi yang tepat percuma saja. Sang tujuan pasti tidak tercapai.

Misalnya anda menetapkan tujuan: “Mendapat pendapatan Rp. 10 juta per bulan“. Tapi setiap hari anda hanya nonton TV. Pasti tujuan jelas anda itu tidak akan tercapai.

Demikian juga dengan keyakinan yang benar dan kuat. Tanpa aksi, keyakinan itu tidak akan membuat anda mencapai tujuan. Jadi, anda benar-benar membutuhkan aksi untuk mencapai tujuan.

Misalnya anda lapar. Tujuan anda adalah menjadi kenyang. Anda yakin di lemari makan ada makanan. Anda juga yakin anda bisa mengambil dan memakannya. Tapi anda tidak bergerak. Apakah anda akan kenyang? Pasti tidak.

Jadi, apakah aksi lebih penting dari tujuan dan keyakinan? Jelas tidak. Tanpa tujuan, aksi anda tidak akan menghasilkan apa-apa. Anda akan seperti mayat berjalan tanpa tujuan. Tanpa keyakinan, anda pasti diliputi keraguan dan ketakutan. Keraguan dan ketakutan justru membuat anda tidak bertindak sama sekali.

Aksi yang tepat ada tiga. Pertama, belajar. Kedua, praktek apa yang telah dipelajari. Ketiga, evaluasi.
Misalnya anda ingin menjadi pebisnis sukses dengan penghasilan Rp. 100 juta per bulan. Maka anda harus belajar. Apa yang anda pelajari? Anda harus belajar apa-apa saja yang anda perlukan untuk jadi pebisnis sukses. Anda harus belajar tentang ide bisnis, marketing, produk, komunikasi dengan mitra bisnis dan sebagainya.

Setelah belajar pada tahap tertentu, langsung praktekkan. Dengan praktek, anda akan tahu, apakah hasil belajar anda telah cukup atau tidak. Bila cukup, maka anda akan mencapai tujuan anda. Bila ini yang terjadi, anda harus membuat tujuan baru. Dan belajar lagi.

Bila belum cukup – berarti tujuan anda belum tercapai – maka anda harus evaluasi diri. Apa yang masih kurang itu? Bila sudah tahu, anda harus belajar lagi. Begitu terus sampai tujuan anda tercapai. Itulah aksi yang tepat.

Bagaimana anda bisa belajar dengan lebih baik? Ada satu rumus yang bagus. Belajar lah dari orang-orang yang sudah sukses.

Contoh sederhana bila anda ingin naik ke puncak gunung untuk pertama kalinya. Mana yang lebih baik? Anda naik bersama teman-teman yang belum pernah naik gunung juga? Atau naik gunung bersama orang yang sudah pernah naik gunung sampai ke puncaknya? Pasti yang disebut terakhir lebih baik.

Karena itu belajar lah dari orang yang telah sukses. Ingin jadi artis sukses, belajar dari artis sukses. Ingin jadi pebisnis sukses, belajar dari pebisnis sukses. Kemungkinan suksesnya pasti jauh lebih besar. Selamat beraksi. Belajar. Praktekkan. Evaluasi.

--
Parah2.....dengerin siaran radio RRI Pro 3 FM...dialog antara akedimisi prof.dr dari UGM dengan Tokoh senior PKS yang sebagian orang menyebutnya tokoh nasional, Ustadz Hidayat Nurwahid, dimana dalam dialog tersebut tokoh PKS ini selalu dipanggil usdtadz oleh pembawa acara, dan akedimisi....beliau ketika disampaikan oleh pembawa acara bahwa ada aspirasi dari masyarakat yang menginginkan PKS bersikap mengenai kasus Nunun Nurbaiti dimana suaminya menjadi anggota DPR KOMISI 3 dari PKS....APA JAWABAN BELIAU....silahkan tanya ke DPP yang mengetahui hal tersebut day by day...saya kan hanya anggota majelis syura yang tugasnya mengawasi dan bersidang 6 bulan sekali.....dan saya juga kan anggota komis 1 yang tidak mengurusi masalah hukum, seharusnya komisi 3...harusnya RRI Pro 3 FM mengundang fahri hamzah yang duduk di komis 3 dan Duduk di DPP.....
Kelihatan baget bersilat lidah dan tidak sensitif...
Wajar banyak mendapatkan kecaman dari pendengar...banyak yang kecewa sama pernyataan tokoh nasional kita kita ini....

--

Masih ngejomlo? Hari gini masih jomlo alias lom punya doi, wah ngak level lah ya.. Itu kata sebagian orang, ada juga yang mengatakan enakkan jomblo.. Tapi tak selamanya donk ingin ngejomblo terus... Please deh, nah tak musim, kata kawan ku.

Ada orang dilahirkan gampang mendapatkan pasangan, karena terlahir cantik plus tajir, tapi ada juga yang membutuhkan usaha ekstra keras untuk mendapatkan pasangan yang pas, ada juga tipe yang mudah dapat tapi juga mudah putus.

Bagi kamu neh yang termasuk tipe butuh ekstra kerja keras, sudah gitu susah banget untuk menemukan kekasih, sepertinya kamu membutuhkan tempat untuk menemukan cinta...

Tentunya untuk menemukan cinta harus dimulai dengan sesuatu yang baik, dimana ya bisa menemukan cinta? Kamu tidak akan pernah bisa menyangka menemukan cinta dalam kegiatan-kegiatan amal dan sosialisasi kemasyarakatan.

Karena itu, bagi yang masih jomblo neh jangan pernah ragu untuk berpratisipasi dalam kegiatan amal, misalnya aja neh mengantarkan sumbangan korban bencana alam. Dengan begitu, kamu mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang.

Selain itu, kegiatan amal yang sudah kamu kerjakan akan membuat kamu merasa lebih baik lagi dan who know u will meet someone special in your activity..

Nah, lain haknya bagi kamu yang tak pernah melakukan perjalanan jauh, ada baiknya mencoba satu ini. Kenapa? Siapa tahu belahan jiwa kamu berada di sana dan juga sedang mencari mu.

Bagi kamu yang tak melakukannya, ada baiknya lho merencanakan dan melakukan perjalan jauh. Sebab, dengan begitu kamu akan bertemu dengan orang-orang yang senang melakukan perjalanan jauh. Siapa tau, kamu bisa menemukannya. Karena kamu belum pernah melakukannya, jadi kesempatan untuk menemukannya jadi terbatas.

Merasa sedih karena teman-teman kamu sudah banyak yang menikah. Sebenarnya kamu tak perlu sedih. Malah itu adalah baik. Koq bisa ya? Alasannya karena kesempatan kamu untuk minta di jomblangkan dengan teman-teman mereka yang masih jomblo lebih banyak. Misalnya neh, kawan kamu hanya sang mempelai wanitanya, kini mempelai pria juga menjadi kawan kamu.

Nah, banyangkan aja berapa banyak kesempatan untuk menemukan belahan jiwa kamu, yang biasa orang gaul bilang soulmate. Tak, ada salahnya koq meminta kawan yang sudah berkeluarga dan juga menghadiri acara resepsi pernihakan. Siapa tahu aja, pria incaran kamu mank ada di sana menunggu kedatangan diri mu.

--
TIPS BUAT KALIAN-KALIAN YANG LAGI JOMBLO"
1. JANGAN PERNAH JAIM

Jangan pernah pengen selalu terlihat sebagai co sopan dan baik-baik (kecuali di depan calon mertua). Bersikaplah sedikit bandel dan nakal. ce-ce umumnya lebih suka co yg bandel ketimbang co yg terlalu baik. lebih mempunyai daya pikat dan terlihat tidak membosankan.

lagipula .. hey .. emangnya enak dicap sebagai co yg hanya cocok jadi suami ketimbang jadi kekasih? :D
________________________________________
2. APA ADANYA

Jangan memaksakan diri. kebanyakan co suka berlebihan dalam upayanya menggaet ce. Apalagi kalo urusannya berhubungan dengan uang. gue bilangin ya. uang ga ada hubungannya dengan cinta. uang itu untuk KENIKMATAN HIDUP. jadi, kalo ada ce sifatnya matre .. itu tandanya dia pengen hidup lebih layak aja .. ::hhh::

Laen halnya kalo emang lo tajir. enak, lo ga usah bingung mikirin 'ini ce seneng ma gue sejujurnya karena apanya sih?'. daripada lo ragu terus, mendingan ntu uang ditabung buat masa depan. rugi kan? lo pake uang buat ngejar ce .. tapi bukannya dapet, malah patah hati buntutnya .. ;)

simak pengalaman gue:

gue dulu sama ex-GF kalo ngedate kemana-mana biasa bs bs. paling-paling soal ongkos gue yg nanggung, dan kadang-kadang, kejutan-kejutan kecil yg ga sering. ga berlebihan, soalnya alokasi dana untuk itu dah gue perhitungkan tiap bulannya.

tapi pernah suatu ketika gue bosen, koq kayanya acara ngedate gue sama dia tuh terkesan jadi rutinitas biasa. nah, pas giliran ngapel berikutnya, gue bilang aja ga bisa hadir. alesannya gue bilang lagi bokek .. ga ada dana buat jalan. padahal sih males banget .. :D

eh .. ga taunya dia bilang apa? "aduh Iand .. ga perlu jalan kemana-mana. yg penting kita ketemu terus ngobrol. di kost gue juga bisa kan?"

abis denger gitu, gue malah jadi niat ngapel, yg tadinya males. satu hal yg pasti, lagi bokek atau ga, kehadiran gue tetep menyenangkan buat dia .. :D

dan sejak saat itu, hubungan gue ama dia lebih jujur, asyik dan terbuka. masing-masing berani mengutarakan pendapatnya maupun bilang hal-hal yg ga disukai atau disetujui.
________________________________________
3. PERCAYA DIRI

lo tipe co minderan? ga pede? pemalu? waduh, gawat .. ada sesuatu yg harus dibenahi.

terserah kalo lo merasa nyaman dengan diri lo yg sekarang. Tapi soal PD dah jadi suatu keharusan jaman sekarang ini. dalam hal apapun. dan ingat, PD bukan berarti OVERACT.

lagipula, apa sih yg lo minderin? tiap orang kan punya kelebihan masing-masing ..

minder soal fisik? bisa diperbagus, asal rajin merawat diri. yg penting terlihat segar dan penuh semangat.

minder soal uang? ga masalah. bisa diusahain. bisa dicari. sekali lagi, uang ga ada kaitannya dengan cinta. tuh, ex-GF gue diatas, jauh diatas gue soal kemampuan finansialnya. gue malah baru taunya pas dah setahun jalan, maen ke kampung halamannya. dari penampilan sehari-hari sih, gue sebetulnya tau kalo dia cukup berada. cuma ga nyangka aja ternyata setajir itu. jadi minder? sempet sih .. tapi dia bilang 'jangan jadi masalah'

jadi intinya .. pikiran lo yg harus dibenahi.

ayolah .. asah 'natural ability' lo .. jadikan itu sebagai pembangkit semangat ..

TRIK BUAT CO GA PDan:

gue ngerti .. kenapa co minderan biasanya selamanya akan tetep minder. karena mereka lebih seneng berkhayal ketimbang berbuat sesuatu. DREAM ON, DREAMER!

gini aja deh. biasanya tiap co punya tipe ce impian. nah, dari tipe impian tsb, turunin deh levelnya 2 tingkat, dan kejar ce semacam itu. jadikan itu sebagai latihan, buat mengasah kepercayaan diri. kesannya maenin? ya ga lah. ini semua demi kebaikan. besides, yg namanya jodoh sih siapa tau? mungkin malah yg tadinya cuma sebagai latihan .. bisa berlanjut .. ;)
________________________________________
4. JUJUR, LOW PROFILE, dan GA MEMBUAL!

banyak co suka melebih-lebihkan kemampuannya dalam hal menggaet ce. bahkan, melebih-lebihkan apa yg sebenarnya ga dia miliki. yg begini ini sih basi. pake nalar donk. ce yg kita gebet, kalo sampe jadian kan ntar bakal jadi orang yg paling deket sama diri kita. jelas, suatu saat, dia bakal tau belangnya kita. cuma masalah waktu.

mendingan juga low profile .. low profile dan misterius itu suatu daya pikat yg luar biasa bagi wanita.

Asal tau aja, playboy sekelas Cassanova ga pernah membanggakan betapa banyak ce yg pernah jatuh ke pelukannya. cara dia memikat hati wanita yaitu terutama melalui cara bicaranya, yg mampu menimbulkan rasa nyaman dan selalu penuh penghargaan.
________________________________________

5. PUJI dan HARGAI CE

siapa sih orang yg ga seneng dipuji? tapi khusus ce .. hausnya mereka akan pujian memang sangat besar.

jangan ragu buat memuji ce. ga ada ruginya. tapi simpel aja. ga usah berlebihan.

contohnya kalo ce gebetan lo abis potong rambut, puji dia. bilang, "lo hari ini keliatan tambah ok deh .." cukup gitu aja. dijamin ntu ce bakalan tersipu-sipu. dia juga merasa ga sia-sia ke salon.

atau kalo ada ce yg bikinin teh buat lo, puji aja. bilang, "tehnya enak". simpel, tapi tulus dan malah bikin ntu ce penasaran pengen dipuji lebih jauh lagi. mungkin karena komentarnya terlalu singkat? :D

tapi dijamin, dia bakal tersenyum dan mengucapkan "terima kasih". ;) ;) ;) ;) ;) ;) ;)
________________________________________
6. CUEK

ce itu aneh. semakin disakiti, semakin besar pula rasa cintanya. tapi gue ga mau ngasih saran buat nyakitin ce. terlalu ekstrim, meskipun pasti berhasil.

cuek dah cukup. tapi pada tempatnya.

satu yg harus dilakukan, cueklah, terutama kalo ce lagi mancing-mancing rasa cemburu lo. naturally, ce itu seneng banget diperhatiin. dan bagi mereka, memancing rasa cemburu co adalah suatu permainan yg menyenangkan.

gue kasih tau deh. kita sebagai co mesti pinter-pinter tau gelagat ce kalo lagi pengen bikin cemburu. percuma kesel, mending ikutin aja permainannya. kalo dia muji co laen, puji juga co tersebut. atau pokoknya secara overall, cuekin aja. pura-pura ga tau.

dijamin nanti malah ce-nya yg geregetan, karena ngeliat usahanya narik perhatian ga berhasil. mereka jadi tambah penasaran .. dan tambah cinta .. ;)

biarin aja. rasain ndiri. lagian ce kadang-kadang emang suka aneh-aneh aja sih caranya .. ::hhh::

CUEK YG FORBIDDEN:

- cuek ga tau atau lupa ultah ce. YOU'RE DEAD, MAN!
- cuek kalo ce lagi sakit
- cuek dalam hal-hal urgent lainnya
________________________________________

7. TEGAS dan BERANI BERKATA TIDAK

kalo lo ga setuju terhadap sesuatu hal, katakan pendapat lo. jangan diem aja. dan jangan nurut terus apa maunya ce lo. biasain diskusi, toh dia orang yg deket buat lo.

lo iyain terus apa kata ce lo? hah! gue pastikan lo bakal jadi tipe suami takut istri nantinya .. ::hhh::
________________________________________
8. ASAH KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI

sekali aja, pada saat lo lagi pdkt, ce-nya merasa lo ga asyik buat diajak ngobrol, YOU'RE DEAD!
siap-siap aja buat patah hati. kecuali .. ada suatu perubahan besar ..

kalo ngobrol tu ye, ga perlu lah .. pake bahasa yg tinggi-tinggi .. ribet amat. ngebosenin tau. yg nyante-nyante aja .. mau setinggi apapun jabatan seseorang, sama aja, kalo sama kekasih atau istri sendiri sih pasti maunya lepas dan biasa-biasa aja.

mudah-mudahan ga ada deh yg ngalamin kejadian-kejadian mengerikan ini: mendadak jadi kaku, mati gaya, atau kehabisan bahan obrolan .. kalaupun itu semua terjadi, siasati dengan sedikit rangkulan, genggaman tangan, atau rayuan.

dan jangan lupa. This one little thing is always work in every circumstances. A JOKE!
________________________________________
9. SELALU JADI PENDENGAR YG BAIK

yang ce butuhin dari co itu sebetulnya sederhana. co yg mau dengerin dia kalo dia lagi pengen curhat, dan co yg mau meluk untuk menghibur dirinya kalo dia lagi sedih.

terkadang, co suka egois dan males dengerin curhat ce-nya. malah kalopun dengerin, komentarnya ngaco dan ga bisa jadi solusi.

soal curhatnya ce, gini .. kalo ce lagi curhat, dengerin aja semuanya dulu. iyain aja. kalo dah ngerti permasalahannya, baru kasih tanggapan.

dan cara nanggapin juga jangan sampe salah. ce, kalo lagi curhat itu bukan pengen dikritik. tapi didukung. kalo ternyata ce-nya itu yg salah? ya kasih pengertian, tapi jangan bilang kalo dia salah. ntar malah ngambek lagi.
________________________________________
10. BUNGA dan BONEKA

selalu berhasil untuk memikat hati wanita. khusus boneka, untuk memikat hati ABG tepatnya. ::hhh::

tapi betul kok. soal bunga, ga usah banyak-banyak. setangkai aja. dan jangan keseringan. pada hari spesial aja.

malu takut dikomentarin: "masa co beli dan bawa-bawa bunga ama boneka sih?" cuekin aja. namanya juga usaha. positive thinking aja. selama bisa bikin berhasil, kenapa ga?


--
Ingat lagu pop yang beberapa saat lalu sering diputar?,......lagu dukungan bagi para single atau jomblo... I'm single, I'm very happy.....Menjadi single person di tengah teman-teman atau orang-orang yang sudah punya pasangan, terkadang bisa kurang menyenangkan. Terlebih bila harus menghadiri pesta atau sejenisnya. Yang ada justru keengganan untuk datang ke sana.

Bila sudah menjalankan sejumlah trick untuk menggaet kekasih baru atau menikmati kesendirian namun belum juga bisa, mungkin tips berikut bisa memberikan banyak ide. Paling tidak, Anda bisa merasakan bahagianya menjadi single person tanpa harus terburu-buru mencari tambatan hati.

Apa saja tipsnya? Berikut sebagian di antaranya yang tentu saja patut Anda coba. (Nothing to lose kan?)

1. Have Fun
Merencanakan merayakan atau menjalani sebuah aktivitas tentu saja tak ada salahnya untuk dicoba. Nikmati dan buat rencana tersebut menjadi kegiatan yang takkan terlupakan. Coba pula untuk lebih memperhatikan diri sendiri. Misalnya dengan mengunjungi salon kecantikan yang sebelumnya jarang kamu kunjungi. Cobalah untuk facial ataupun massage. Melakukan terapi juga bisa menentramkan pikiran kamu.

Mulai juga menghubungi teman-teman dan sahabat kamu yang selama ini teracuhkan atau hanya bisa bersay hello via telepon. Ajak bertemu untuk hanya sekedar makan bareng atau menonton film bagus. Buat acara singles party juga bisa kamu coba. Yang terpenting dari semuanya yakni nikmati dan bersenang-senanglah!

2. Party with the Star
Belakangan di Indonesia mulai banyak program yang memberikan kesempatan para fans untuk bisa bertemu dengan para idolanya. Bisa dengan makan bareng, ataupun menonton pertunjukkan konser tunggal mereka. Nah manfaatkan ajang ini. Buat sebuah moment yang takkan pernah bisa kamu lupakan sampai kapanpun.

Menghadiri konser dari bintang idola kamu sedikit-banyak bisa menghilangkan kepenatan hatimu. Di sana kau pun bisa bertemu orang-orang baru yang mungkin saja akan menjadi orang yang berperan penting dalam perjalanan hidup kamu. Yang pasti tentu saja harus membuka diri seluas-luasnya untuk menerima kehadiran orang lain.

3. Star by Loving Yourself
Mulailah untuk belajar mencintai diri sendiri. Langkah pertama yakni dengan menjadi sosok yang kamu inginkan. Mulailah berkonsentrasi untuk mencapai keinginan tersebut. Dan jika kamu selalu tidak suka dengan bentuk tubuh kamu, mulailah untuk melakukan diet sehat dan juga berolahraga tiga hari dalam sepekan.

Mulai juga untuk menjalani aktivitas sosial agar bertemu dengan banyak kalangan. Dengan memperhatikan diri dan membuka diri, tentu saja ini akan membuat optimisme kamu semakin tinggi untuk bisa sukses dalam berhubungan dikemudian hari. So star today!

4. Make New Friends
Being single means different things to everyone. Untuk beberapa orang, ini hanyalah sebuah waktu yang singkat, akan tetapi bagi banyak orang, ini adalah sebuah kesepian yang menimbulkan duka. Untuk menghilangkannya tentu saja inti dari poin-poin diatas juga mengajak untuk bisa mendapatan teman-teman baru.

Bila kamu terlalu malu untuk memulai pergaulan bukan tak mungkin bila kamu harus menghadiri sejumlah even yang memungkinkan kamu bertemu banyak orang sekaligus. Mulai pula merubah cara bergaul kamu lewat sebuah hubungan baru.

5. Banish Negative Thoughts!
Hal terakhir yang harus kamu lakukan yakni meminimalisir pikiran negatif. Jika pikiran negatif mulai datang yakinkan dirimu bahwa hal ini adalah pikiran buruk. Buatlah keputusan besar untuk membuang pikiran tersebut dan mencoba berpikir sesuatu yang lebih positif. Ini sangatlah mudah, seperti kamu memfokuskan betapa indahnya hari ini.

Ingatkan diri kamu bahwa banyak hal yang bagus yang kamu miliki. Dengan berpikiran negatif juga akan membuat kamu punya kebiasaan buruk dan juga depresi. Jadi mulailah menghargai diri sendiri dan jalani hal-hal positif dalam diri.

Selamat mencoba!

Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/1960878-tips-bagi-yang-jomblo/#ixzz1PBJ5XbGl

--

Tips Buat Para jomblo - Thread Not Solved Yet
Apakah anda termasuk kategori pria yang sampai hari gini masih melajang? Padahal tampang OK, body 100, tongkrongan keren .. so what is the problem? Kalau ini yang terjadi pada anda, bersiaplah untuk mengakhirinya. Caranya mudah, baca dan praktekkan 10 tips berikut. Saya bukan peramal, namun saya yakin usai anda mencoba ‘jurus-jurus’ ini para cewek bakalan ‘tergila-gila’. Maka bersiaplah mengucapkan, “Selamat tinggal jomblo .. “ hahahaha ...

1. Jujur
Dengan cara yang tepat, bukan hal sulit membuat seorang cewek ‘mendatangi’ anda. Jika anda merasa telah bertemu dengan seorang cewek idaman, tunjukkan bahwa anda adalah pria jujur, sopan, sekaligus charming .. atau istilah gaulnya, anda tidak ada duanya deh.
Jika ia ingin sharing, curhat atau sekedar ngobrol, tunjukkan juga kalau anda sangat antusias untuk mendengarkan ceritanya. Setelah itu anda akan merasakan indahnya dikelilingi para cewek.

2. Jangan Banyak Menilai
No Body Perfect. Hal inilah yang kerap dilupakan para cowok (termasuk cewek juga). Siapa sih yang nggak sebel kalau dinilai terus-terusan. Usahakan untuk tidak membandingkan seorang cewek dengan cewek lain, bisa-bisa dia malah kabur.

3. Jangan Mengikat
Suka dan berharap one day ia bakal jadi milik anda boleh-boleh aja. Sah kok .. namun bukan berarti anda boleh mengikatnya. Beri dia ruang gerak, maksudnya jangan keseringan ‘berkeliaran’ di sekitar dia. Biarin ia menebak dimana anda berada, sedang ngapain dan sama siapa.
Asal tahu saja, ketidakhadiran anda itu, justru bisa menumbuhkan kerinduan dalam dirinya. Ah senengnya kalo lagi dikangenin orang ..

4. Willing
Saat dia bercerita, tunjukkan kesan bahwa anda tertarik dan antusias mendengarkannya. Tunjukkan pula bahwa anda bersedia mendengarkan keluhan dan curahan hatinya. Entah cerita biasa-biasa saja atau masalah keluarga, pekerjaan, hobi, sampai mimpi-mimpinya. Jangan lupa untuk menanggapi cerita-ceritanya dengan pendapat yang brilian, tanpa terkesan menggurui.

5. Senyum
Pepatah bijak mengatakan, “Senyuman adalah senjata ampuh untuk menebar pesona.” Bahkan ada yang bilang senyum itu merupakan refleksi diri seseorang yang punya pemikiran positif. Nah, jika anda gemar tersenyum, tularkan kebiasaan ini pada cewek yang ditaksir.
Caranya? Lontarkan gurauan yang akan bikin dia tersenyum. Tapi akan lebih baik lagi jika anda juga membuat teman-temannya atau bahkan keluarganya ikut tersenyum. Hasilnya ia pasti makin terpesona dengan anda. Survei membuktikan 9 dari 10 wanita menyukai cowok yang punya selera humor tinggi.

6. Be The Best
Anda tidak perlu memaksakan diri melakukan hal-hal yang muskil hanya untuk menjadi yang terbaik. Anda cukup memastikan bahwa anda tampil bersih, harum, nafas segar, dan nggak berantakan, cewek pasti banyak yang melirik.

7. Jangan Terlalu Nafsu
Saat lagi PDKT, cobalah tahan hasrat dalam diri. Nelpon? Boleh aja kok, tapi jangan terlalu terlalu sering. SMS or kirim e-mail? Boleh .. tapi jangan ngegombal melulu. Batasi kontak anda dengannya, seperlunya saja. Namun usahakan agar isi pembicaraan cukup bermakna dan membuat dia terpesona.

8. Jual Mahal
Meskipun yakin si cewek udah jatuh hati pada anda atau bahkan udah ngebet banget, coba deh pura-pura nggak butuh atau bisa juga berlagak cuek kalau anda sedang di dekatnya. Dijamin dia bakalan penasaran abis.

9. Buat Dia Penasaran
Bukan rahasia lagi kalo yang namanya cewek itu demen banget dengan segala sesuatu yang bersifat misterius. Maka dari itu di kesempatan pertama, anda tidak usah langsung membuka diri. Beri sedikit informasi tentang siapa sebenarnya anda.
Jika anda langsung membuka diri, bisa-bisa dia akan bosan dan merasa tak ada tantangan lagi. Kalau sudah begini sia-sia dong usaha anda. Makanya biarkan rasa ingin tahunya tentang diri anda terus tumbuh dan berkembang. Dengan begitu, dia pun akan selalu berharap untuk bisa mengenal anda lebih jauh lagi.

10. Jangan Sok Akrab
Banyak cewek lebih memilih menjadi sahabat ketimbang menjadi kekasih. Alasannya adalah karena , dia merasa hubungan dengan anda sudah kelewat dekat, sehingga lebih enak untuk dijadikan teman. Nah, bila anda benar-benar suka sama cewek, sebaiknya jangan dulu sok akrab.

betul tips ini sangat membantu buat para jomblo jangan bersedih tuhan blm aja mengirim bidadari nya turun ke bumi tetapi dengan tips ini mungkin akan bertemu dengan bidadari pujaan hati nya,jangan di sesali dengan status ke jombloan mu tetapi nikmatilah status mu itu

--

Guys, Jangan "Beli" Cinta Wanita!

DI mata wanita, kesalahan demi kesalahan bagai tiada henti dilakukan pria. Bila tidak segera disadari, wanita bisa hilang feeling, salah satunya ketika pria menganggap uang sebagai pemulus cinta.

Sebenarnya, alasan wanita untuk menyukai seorang pria sangatlah sederhana. Wanita tidak terpatok kepada ketampanan, melainkan pria yang memiliki daya tarik serta selera humor yang baik. Selain itu, beberapa pantangan juga patut Anda jauhi guna menjaga cintanya.

Apa saja? Simak poin-poinnya, seperti dikutip Your Modern Living.

Memaksakan cinta

Jika gebetan tidak tertarik, jangan pernah mencoba mengubah perasaan mereka dengan memohon-mohon. Memaksakan cinta tidak akan mengubah pendirian wanita tentang sosok Anda.

Selalu meminta persetujuan

Wanita tidak menyukai pria yang selalu meminta persetujuan maupun ijin untuk melakukan sesuatu. Perilaku “terlalu baik” ini justru mengganggu wanita.

“Membeli” cinta

Pria tidak seharusnya menghamburkan uang dengan membelikan hadiah guna mendapatkan cinta gebetan. Uang adalah penyokong cinta, bukan penentu keberhasilan hubungan dan biarkan dimanfaatkan apa adanya. Kalau masih mendewakan uang, Anda hanya akan mengirimkan pesan negatif kepada pasangan kalau “cinta dia bisa dibeli”.

Menyatakan cinta terlalu cepat

Kesalahan paling fatal yang dilakukan pria ialah menyatakan cinta terlalu cepat. Kebanyakan pria masih tidak menyadari bahwa wanita seharusnya didekati dengan banyak cara. Kalau ini yang terjadi, wanita idaman Anda hanya akan melihat Anda jatuh cinta terlalu cepat dan tidak bisa menahan diri.

-

10 Cara Ampuh Usir Stres dalam Hubungan

TERNYATA, stres tak hanya menyerang tubuh. Serangan klasik ini pun bisa merusak sebuah hubungan cinta. Tak percaya?

Kronisnya sebuah hubungan biasanya bermula dari minimnya komunikasi yang terjalin antara Anda dan pasangan. Imbasnya, hubungan yang terbina pun terserang stres yang akut, di mana biasanya ditandai dengan munculnya percekcokan dan kejenuhan satu sama lain. Sebelum gejala tersebut mengandaskan kapal pernikahan yang Anda bangun, intip tip berikut seperti dibeberkan Times of India.

Pencegahan

Jika stres berasal dari faktor luar keluarga Anda, maka jangan pernah membawa pulang masalah itu dan secara tidak sengaja melibatkan pasangan untuk berbagi tentang masalah tersebut.

Pahami diri sendiri

Pada saat-saat stres, saatnya belajar untuk mengendalikan diri sendiri. Evaluasi perasaan Anda dengan tidak memerlakukan pasangan semena-mena.

Menepi sejenak

Ketika Anda sedang terlibat adu argumen dengan pasangan, cara efektif untuk mengatasinya adalah menepi sejenak darinya agar konflik dapat teredam sementara waktu. Buatlah pasangan mengerti dengan alasan mengapa Anda harus menjaga jarak tersebut.

Bertanggung jawab

Jadilah seseorang yang sadar dengan kewajiban Anda dalam menjaga harmonisasi sebuah hubungan. Jangan biarkan stres merusak ikatan hubungan pernikahan yang telah Anda bina bertahun-tahun.

Lenyapkan kekhawatiran

Rasa khawatir biasanya datang ketika Anda tidak memiliki langkah untuk mengantisipasi sebuah masalah. Tapi ketika pikiran Anda memiliki berbagai rencana alternatif dalam menghadapi masalah, maka rasa khawatir itu pun akan terbenamkan dengan sendirinya.

Tidak mudah menyerah

Bila Anda berada di bawah tekanan sekalipun, hal termudah yang biasa ditempuh adalah menyerah. Tapi jika Anda menyerah selama masa-masa sulit rasa itu pun akan menghantui selama hidup Anda.

Mampu mengendalikan diri

Aturlah emosi dengan sebaik mungkin. Ketika kendali tersebut dapat Anda kuasai maka secara otomatis Anda pun dapat mengendalikan stres yang menghampiri.

Bersikap fleksibel

Anda harus mampu mengidentifikasi situasi dan dimanapun dia berada. Jadi bila Anda mendapati hal-hal yang dilakukannya tidak sejalan dengan keinginan Anda, cobalah bersikap fleksibel untuk menerimanya.


Menyibukkan diri

Ketika Anda merasa hubungan sedikit terasa tegang, maka cara terbaik utnuk mengalihkan pikiran Anda dari segala hal adalah menyibukklan diri dengan berbagai aktifitas.

Konsultasi dengan orang lain

Jika merasa Anda sudah tak mampu lagi mengendalikan masalah yang hadir, tak ada salahnya menanyakan dan berkonsultasi dengan seseorang untuk meminta nasihatnya. Dengan demikian, Anda pun mendapatkan banyak masukan yang dapat menuntun Anda saat harus mengambil keputusan atau bagaimana Anda harus bersikap.

--

Jangan Tanyakan 6 Hal Ini pada Wanita
Minggu, 12 Juni 2011 - 16:10 wib
Fitri Yulianti - Okezone

(Foto: gettyimages)
MENURUT ilmu pengetahuan, ada 78 gen yang membedakan seorang pria dan wanita. Jika kita benar-benar mencatat perbedaan lain, daftarnya pasti akan sangat panjang.

Sebagai bukti pria dan wanita itu berbeda, mereka terus-menerus mengucapkan kata-kata yang dianggap salah satu sama lain. Simak enam hal yang sebaiknya tidak diucapkan pria kepada kekasihnya, seperti dilansir Shine.

Soal komitmen

Kebingungan pria dimulai sejak hari pertama berpacaran; 'Haruskah aku bilang akan meneleponnya?", "Apakah dia benar-benar mencintaiku?", kebingungan yang sama juga bermain di pikiran wanita.

Sebaiknya, jangan pernah membiarkan orang lain tahu betapa Anda ingin membangun komitmen hubungan. "Di fase awal pacaran, jangan pernah mengatakan soal komitmen atau betapa Anda takut dengan komitmen. Jangan menjadi orang pertama yang menyatakan cinta, biarkan dia melakukannya terlebih dahulu. Pria memainkan peran menunggu, seperti halnya wanita," kata Karan Madan, seorang praktisi medis.

Pembohong!

Seorang wanita tidak akan pernah percaya pada pria yang mengatakan dia lah cinta pertamanya. Seorang wanita juga tidak akan percaya jika pria mengatakan dirinya masih perjaka (bahkan bila itu benar). Setiap orang memiliki masa lalu. Bila si dia mulai mengungkit masa lalu yang membuat Anda tidak nyaman, cara paling aman adalah mengubah topik pembicaraan.

Penampilan

Tidak ada gunanya mengatakan bahwa busana yang dia pakai tidak cocok dengan aksesorinya. Yang terjadi justru Anda akan menerima serangan balik, “apa yang kamu tahu soal pakaian?” darinya. Juga, jangan berkomentar soal isi tasnya yang penuh sesak. Sebab, seorang wanita membawa ‘dunia’ ke dalam tasnya.

Soal lemak

Apakah ukurannya berat badannya hanya 40 kg atau 65 kg, seorang wanita tidak pernah bahagia dengan bentuk tubuhnya. Bahkan jika Anda mengatakan Anda menyukai penampilannya dan bahwa Anda nyaman bersamanya, dia tidak akan percaya. Jawaban atas pertanyaan, "Apakah aku gemuk?” jelas sulit dijawab. Jadi, lebih baik Anda ubah topik pembicaraan.

Kamu marah ya?

Jika seorang wanita marah dengan Anda, itu pasti karena sesuatu yang telah Anda lakukan. Anda membuat jebakan untuk diri sendiri jika bertanya apa yang membuatnya marah. Kalau Anda menguatkan keberanian untuk bertanya padanya, maka Anda harus sabar untuk mendengarkan ocehannya. Jangan membantah ataupun memotong ucapannya.

Ketidaksetujuan

Perbedaan pendapat adalah “resep” untuk bencana. Jawaban paling ampuh adalah ungkapan seperti 'uhmmm'. Ketika ungkapan ini berhenti dipakai, Anda harus menggantinya dengan jawaban sejenis.

Wanita zaman sekarang jauh lebih bebas. Mereka akan menyampaikan ketidaksetujuan sebagai suatu aturan dan tindakan konkrit. Jadi, jangan bertanya alasan ketidaksetujuannya.

--

Anak Panah Di Busur Pahlawan
Ayat bacaan: Mazmur 127:4
======================
"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Beda generasi, beda gaya. Itu sudah menjadi hal yang lumrah dalam perkembangan jaman. Karena beda generasi inilah terkadang muncul konflik dalam keluarga antara orang tua dan anak. Orang tua tidak bisa menerima gaya hidup generasi yang lebih muda, mereka tetap berpegang kuat kepada tradisi mereka, sementara anak-anak merasa orang tua mereka terlalu kolot/kuno dan tidak mau mengerti mereka. Selalu ada perbedaan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan selalu ada ciri dimana generasi yang lebih muda akan menentang generasi sebelumnya. Jika dalam hal-hal kecil tentu masalah yang timbul dari perbedaan generasi ini tidak akan terlalu berakibat besar. Namun bagaimana mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masa depan? Ada sebuah contoh nyata dari keluarga saya. Salah seorang paman memaksakan kehendaknya agar anaknya mengikuti jejaknya menjadi seorang dokter. Si anak sama sekali tidak tertarik, ia lebih tertarik untuk mendalami komputer dan/atau belajar menjadi koki, karena ia sangat hobi memasak. Karena paksaan, ia pun akhirnya dimasukkan ke fakultas kedokteran. Ini terjadi 6 tahun yang lalu. Saat ini, si anak sudah dikeluarkan karena tidak berprestasi apa-apa, sering bolos dan hidupnya pun tidak karuan. Saya sempat berpikir, seandainya paman saya bisa lebih bijaksana. Andaikan ia memang ragu anaknya bisa sukses, setidaknya mungkin ia bisa memberikan kesempatan bagi si anak untuk membuktikan pilihannya adalah benar. Atau setidaknya mereka bisa berbicara dari hati ke hati sebelum memutuskan secara sepihak. Si anak (sepupu saya) ini dahulu sering berkeluh kesah kepada saya mengenai hal ini. Tapi saya tidak memiliki otoritas untuk ikut campur. Orang tua otoriter, tapi di sisi lain, sepupu saya juga salah karena tidak menurut. Ia memberontak dengan sengaja merusak kuliahnya sendiri. Siapa yang salah? Orang tua yang merasa mereka lebih punya pengalaman dan lebih tahu, atau anak yang merasa mereka tidak didengarkan?

Nyanyian ziarah Salomo dalam Mazmur menengahi hal ini dengan indah. Salomo berkata: "Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah." (Mazmur 127:3). Dalam versi Inggrisnya anak-anak lelaki ini dikatakan sebagai "children", jadi hal ini saya kira berlaku baik untuk anak laki-laki maupun perempuan. Lihatlah Alkitab berkata bahwa anak adalah sesungguhnya pemberian Allah, anugerah luar biasa indah yang dititipkan kepada para orang tua. Pemiliknya tetaplah Allah sendiri. Bagaimana anak ini nantinya terbentuk, itu adalah pertanggungjawaban dari orang yang dititipkan (orang tua) kepada sang Pemilik (Tuhan). Ayat selanjutnya berbunyi demikian: "Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda." (ay 4). Jika anak-anak diibaratkan sebagai anak-anak panah, maka orang tua diibaratkan sebagai pahlawan, yang siap menembakkan anak-anak panah ini ke tempat yang tepat. Busur yang tidak elastis dan kuat tidak akan bisa mengarahkan anak panah dengan baik. Di sisi lain, anak panah yang berat dan berekor kaku juga akan melenceng dari arah yang benar, meski busurnya baik. Untuk mencapai sasaran yang benar, keduanya harus baik.

Apa yang saya maksud adalah begini. Busur yang elastis adalah sikap para orang tua yang, alangkah baiknya, tidak terlalu kaku dan mau mendengar keluh kesah dan pendapat anaknya. Memang orang tua jauh lebih berpengalaman, lebih banyak makan asam garam, namun ada kalanya mereka kurang tanggap terhadap perkembangan jaman, dan kurang mengenal anak-anak mereka. Jalannya hubungan hanyalah satu arah, dan tidak pernah interaktif. Anak tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan-keputusan yang menyangkut masa depan mereka. Terlalu sibuk pada warna rambut, mengkritik mode, tren dan sebagainya, terlalu kaku dan otoriter sehingga lupa menyiapkan busur yang kuat sebagai tempat berpijak dan sumber terbangnya anak-anak panah. Di sisi lain, anak-anak pun seringkali terlalu cepat menentang orang tuanya. Salah satu saja tidak berfungsi baik akan membelokkan arah ke tempat yang salah, apalagi jika dua-duanya tidak berfungsi.

Pemazmur mengingatkan : "Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa; seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan." (Mazmur 33:16). Seorang raja tidak akan selamat jika hanya bergantung pada besarnya kuasa mereka sendiri, seorang pahlawan tidaklah tergantung dari besarnya kekuatan mereka sendiri. Orang tua tidak akan bisa menjadi pahlawan jika mereka mengandalkan kekuasaan dan kekuatan mereka semata dalam menentukan kelanjutan masa depan anak-anaknya. Di sisi lain, anak pun hendaknya jangan menjadi pribadi pembangkang. Terlalu cepat menentang tanpa pikir panjang juga salah. Karena ada kalanya anak harus belajar dari pengalaman dan kebijaksanaan orang tua mereka. Belum ketemu jalan tengahnya? Ini yang menjadi titik tengah: Apa yang bisa membuat segalanya baik hanyalah jika kedua pihak, baik orang tua maupun anak mendasarkan segala sesuatunya kepada Tuhan. "Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan." (ay 18-19). Jika kita melihat dari pribadi Kristus sendiri, lihatlah bagaimana bentuk doa Kristus. "datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga." (Matius 6:10). Lalu, ".....tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (26:39). Bukan kehendak kita, bukan kehendak orang tua, bukan kehendak anak, tapi yang terbaik adalah seperti yang Tuhan kehendaki.

Belajar dari hal ini, yang terbaik adalah orang tua dan anak duduk bersama-sama, saling terbuka dan mendengar pendapat masing-masing. Beri kesempatan masing-masing untuk mengutarakan pandangannya. Dan yang lebih penting lagi, berdoalah bersama. Biarlah Tuhan yang berbicara dan memberitahukan apa yang terbaik. Bersikap otoriter tidak akan pernah mendatangkan kebaikan. Di sisi lain, anak-anak hendaklah menghormati orang tuanya. "Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu." (Ulangan 5:16). Jangan terburu-buru membangkang. Dengarkanlah dan jangan sia-siakan suara mereka. "Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu" (Amsal 1:8). Generasi boleh berbeda, sifat dan gaya boleh berbeda, tapi dalam Tuhan kita semua satu dan tetap sama. Orang tua, jadilah busur yang kuat dan elastis agar anak-anak panah anda bisa mencapai sasaran yang tepat. Fleksibellah kepada anak-anak anda, dengarkan kebutuhan, keinginan, cita-cita dan impian mereka. Anak-anak, jadilah anak-anak panah yang stabil, jangan mengeraskan hati sehingga sulit diarahkan. Bersatulah dalam doa, dengarlah apa kata Tuhan, karena itulah yang terbaik.

Bukan menurut kita, tapi menurut Tuhan, itulah yang terbaik

--

Anak Panah di Tangan Pahlawan

“Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.” (Mazmur 127:4-5)

Hal-hal luar biasa sedang Tuhan lakukan melalui orang muda. Mereka adalah anak-anak panah di tangan Tuhan, sang Pahlawan yang gagah perkasa. Ia membidik dan melepaskan anak panahNya ke arah sasaran, dan menghancurkan musuh-musuhNya. Orang muda, engkaulah anak panah kemenangan di tangan Tuhan. Biarkan dirimu dibawa oleh Tuhan dalam rencanaNya yang sempurna.

Yusuf berumur 17 tahun ketika ia menerima mimpi bahwa ia akan menjadi pemimpin yang luar biasa (Kej. 37:2-5). Banyak anak muda menerima panggilan Tuhan pada usia belasan tahun, dan mereka akan dibentuk oleh Tuhan menjadi pemimpin-pemimpin yang mengubah nasib bangsanya. Sejak kecil, Samuel sudah melayani Tuhan dan ia mendengar suara Tuhan diperkirakan pada usia remaja belasan tahun (1 Sam 3: 1,8). Saat ini, para remaja belasan tahun akan memiliki hubungan yang begitu akrab dengan Tuhan dan akan menerima berbagai pewahyuan yang mengubah kehidupan banyak orang.

Daud juga diurapi menjadi raja pada masa remajanya. 1 Samuel 16:12 menulis bahwa mukanya masih “kemerah-merahan”. Beberapa tahun kemudian Tuhan memakai Daud untuk mengalahkan dan membunuh Goliat (1 Sam. 17:55-58). Tuhan sedang mengurapi anak muda usia 15-25 untuk menghancurkan raksasa-raksasa yang selama ini menjerat bangsa kita dalam ketakutan.

Raja Hizkia berusia 25 tahun ketika menjadi raja (2 Raja-Raja 18:2). Ester menjadi ratu pada masa mudanya. Raja Yosia berusia 26 tahun ketika ia memerintahkan untuk memperbaiki rumah Tuhan, sehingga kitab Taurat ditemukan kembali dan kebangunan rohani nasional terjadi (2 Raja-Raja 22:1,3-8). Jangan lupa, bahwa Yesus mati di kayu salib pada usia 33,5 tahun. Tuhan sedang mempercayakan tanggung jawab yang begitu signifikan pada mereka yang berusia sekitar 25 – 35 untuk menjadi pemimpin yang mengubah bangsa-bangsa.

Sudah waktunya orang muda tidak lagi membuat hidupnya tersia-sia. Tuhan ingin membentuk engkau menjadi anak-anak panah yng membawa kemenangan dalam peperangan. Berikan dan biarkan dirimu dipakai seturut dengan kehendakNya!

--

Anak Panah di Tangan Pahlawan
Tugas yang utama dan mulia dari orang tua adalah mempersiapkan dan mendampingi anak-anak mereka untuk melangkah ke masa depan yang akan mereka hadapi. Hari-hari yang akan mereka hadapi adalah hari-hari yang akan lebih dipenuhi persaingan dan kejahatan. Kesiapan iman mereka dan kemampuan mereka untuk bersaing dalam kancah kehidupannya pada masa depan adalah tanggung jawab orang tua mereka pada masa kini.

Mempersiapkan mereka berarti berusaha dengan segala daya upaya yang dapat diberikan orang tua untuk memperlengkapi mereka mengembangkan kecerdasan dan bakatnya. Uang memang penting tetapi bukan segala-galanya. Dalam keterbatasan finansial, masih banyak orang tua yang dapat mengembangkan kecerdasan, bakat dan talenta yang ada dalam diri anak mereka. Orang tua ditantang untuk mengenali kecerdasan dan bakat anak-anaknya, menolong anak-anak mengenal kecerdasan dan bakat mereka, serta memberi kesempatan kepada anak-anaknya untuk mengembangkan kecerdasan dan bakatnya.

Mendampingi mereka berarti hadir dan menjadi model kehidupan bagi mereka. Tak pelak lagi, kehadiran orang tua dalam kehidupan anak anaknya memiliki dampak yang sangat mendalam secara fisik, mental dan rohani hingga mereka mampu mengembangkan hubungan yang baik dengan Tuhan dan sesamanya. Pengalaman iman orang tua yang dapat dan langsung disaksikan oleh anak menjadi inspirasi paling jitu bagi anak-anak untuk menjalani kehidupan iman yang sama dengan orang tuanya, bahkan mengalami pengalaman iman yang lebih besar. Pengalaman menjalani fase-fase kehidupannya bersama orang tua menjadi bekal mempersiapkan dirinya menjadi pribadi yang berkembang sesuai kodrat yang telah dikaruniakan oleh sang Pencipta. Kehangatan orang tua yang dirasakan olehnya akan mengembangkan kehangatan dalam dirinya. Kehangatan ini dapat dirasakan melalui pernyataan kasih orang tua dengan sentuhan dan pelukan ibu atau pengakuan-pengakuan positif yang dinyatakan ayah kepadanya. Kehangatan ini akan memampukan anak-anak untuk menerima dirinya sendiri dan mengembangkan rasa percaya diri yang kuat.

Betapa puasnya hati orang tua dan dipenuhi dengan kerelaan ketika harus melepas anaknya meraih masa depannya. Mereka melihat anak-anak mereka telah menjadi pribadi yang utuh sedang berjalan bersama dengan Tuhan dan perlengkapan yang telah disiapkannya. Mereka akan menjadi anak-anak panah di tangan pahlawanNya. "Maka berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu," Mazmur 127:4-5.

Kesuksesan dan kebahagiaan hidup tidak jatuh dari langit. Untuk mencapainya, usaha dan kerja keras kita akan membawa kita berada di dalam jalan sukses dan bahagia. Pengorbanan orang tua terhadap anak-anaknya tidak akan ada yang sia-sia. Mari kita mengenali dan menerima tugas utama dan mulia yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita, dan tetap berada di dalam jalan-jalanNya.

Usaha dan kerja keras kita bukanlah satu-satunya perjuangan kita. Melibatkan Tuhan di dalam semua perjuangan kita akan mendatangkan berkat bagi keluarga kita yang dicintai-Nya, Mazmur 127:2. Bahkan ketika kita tidur Ia sedang merajut hari-hari yang kita akan kita jalani dengan semua kebaikan-Nya. Kiranya Tuhan memberkati kita dengan kasih, kekuatan dan hikmat-Nya untuk memberkati anak-anak kita.

--

Anak Muda = Panah di Tangah Pahlawan
Anak panah adalah salah satu senjata yang banyak banget digunain di masa perang jaman dulu, selain pedang tentunya. Sering kita nonton film-film macam Robin Hood, Lord Of The Ring, 300 (Spartan), bahkan di film Dendam Nyi Pelet pun, anak panah selalu hadir di banyak adegannya. Anak panah merupakan senjata tipe range (jangkauan), dan buat yang doyan game MMORPG, pasti tau kenapa anak panah begitu spesial.

Di sini gue mo ngegambarin kalo anak muda tuh ga jauh beda ama anak panah. Cepat, tepat, dan mematikan. Syaratnya adalah : Anak panah tersebut harus ada di tangan pemanah yang jago (baca:pahlawan).

Ayo kita teliti karakteristik anak panah.

ANAK PANAH MEMPUNYAI TUJUAN

Coba deh liat ke bandara ato di mal. Untuk menandakan arah, pasti dipake gambar panah. Arah ke toilet digambarin pake tanda panah, arah keluar ditandain pake gambar panah, kalo tersesat juga petunjuknya pake tanda panah, semua tujuan digambarin pake tanda panah. Ga pernah selama ini gue liat arah toilet ditandain pake gambar bunga. Hal ini menandakan kalo anak panah selalu punya tujuan.

Kalo lu anak muda, maka lu harus punya yang namanya tujuan hidup. Tentuin kemana tujuan hidup lu. Tujuan ga cuman bicara soal cita-cita. Tapi juga tujuan lu pacaran, tujuan lu kerja, tujuan lu ngelakuin hal-hal yang ga penting sekalipun. Semuanya harus punya tujuan. Orang yang hidup tanpa tujuan ga bakal pernah nemuin jalan hidupnya.

Gw pernah nanyain sama seorang temen SMA gw, sebut saja Dwi (nama sebenarnya).

Gw : "Lu abis lulus SMA ini mo kemana, Wi?"
Dwi: "Gatau lah, gw mah flow the river. Biarkan aja mengalir.."

Dan ga cuman si Dwi aja yang ga tau jalan hidupnya. Masi banyak orang lain yang gatau kemana arah yang dia tuju.

Kalo lu biarkan mengalir, brarti lu adalah anak panah butut yang gampang ketiup angin. Sebuah anak panah yang harusnya mengenai musuh, malah melenceng mengenai putri yang harus diselamatkan. Gawat kan?

Makanya tentuin tujuan hidup lu dari sekarang.

ANAK PANAH PUNYA PENJAGA KESEIMBANGAN

Di bagian ekor, ada sekumpulan bulu-bulu halus yang fungsinya menjaga agar arah panah tersebut tetap balance/presisi. Kalo ga ada bulu-bulu ini, anak panah bakalan susah banget buat dikendaliin ama pemanahnya, dan berakibat bakal salah tembak.

Anak musti bisa ngatur keseimbangan hidupnya.
Gw pernah ngebaca deskripsi sebuah program di Prambors bernama Mucho Macho. Disitu tertulis bahwa anak muda tu harus punya yang namanya Iman, Ilmu, Amal. Artinya, anak muda tuh harus percaya dan ngelakuin semua yang Tuhan perintahkan, serta punya pengetahuan yang luas, dan semua dijalanin dengan cara sosialisasi yang metal.

Jadi, kita ga bisa tiap kerjaannya cuman ibadah, ibadah, ibadah, dan ibadah. Ibadah itu penting, men. Tapi kalo lu cuman ngabisin waktu lu di tmpat ibadah tiap hari tanpa nonton tivi, baca koran dan ngeliat keadaan sekitar, itu sih sama aja lu tinggal di hutan. Gatau apa-apa. Dan kalo lu tiap hari kerjaannya cuman belajar, belajar, belajar, dan belajar tanpa minta pertolongan Tuhan, itu juga sama aja lu ngandelin kekuatan lu sendiri. Padahal yang nyiptain kepintaran lu Tuhan. Dan walaupun lu pintar dan ibadah lu bagus, lu juga ga bisa hidup tanpa bersosialisasi dengan orang-orang. Lu mesti ngebangun hubungan dengan orang-orang yang ada di sekitar lu.

Ketiga elemen itu harus dijalanin bersamaan. Ga bisa kurang salah satu. Makanya anak muda musti ngejaga keseimbangan hal-hal itu. Bisa salah tujuan tar kalo ga balance.

ANAK PANAH HARUS BERADA DI TANGAN YANG TEPAT

Pernah nonton Robin Hood of Locksley kan? Yang main waktu itu Kevin Costner kalo ga salah.

Musuh utama Robin adalah Sheriff of Notingham yang suka memeras pajak rakyatnya.

Di tangan Robin, anak panah selalu jadi senjata yang tepat untuk bisa menembus dada prajurit Notingham. Tiap anak panah yang ditembakkan selalu mengenai sasaran. Bahkan Robin bisa bikin kayu disampingnya untuk jadi panah yang mematikan.

Nah, ada satu teman Robin yang bernama Little John (digambari sbg orang gede tapi hatinya lembut). Little John jago banget mainin tongkatnya untuk ngejatohin lawan-lawannya. Tapi Little John ga punya skill untuk nembakin panah.

Apa yang terjadi kalo Little John gunain panahnya Robin? Mungkin aja tu panah bakal ngenain istrinya. Padahal yang dipake adalah panah yang sama. Loh kok bisa gitu? Ya Little John ga bisa make anak panah.

Orang yang tepat berbicara soal siapa yang mendidik lu dari kecil. Gue ga tau lu tumbuh di lingkungan seperti apa. Yang pasti hal itu bakal mempengaruhi karakter lu. Mungkin lu punya satu orang yang lu anggap sebagai guru, mentor, atau orang tua skalipun.

Gue sendiri diajarin orang tua gue untuk selalu semangat ngerjain segala hal, ga pantang menyerah dan selalu bersyukur. Segala hal positif yang ada di gue, itu semua datangnya dari orangtua yang ngajarin gue.

Harus ada orang yang ngendaliin lu supaya lu ga keluar jalur. Entah itu orang tua, pacar, atau teman. Intinya adalah, orang itu harus bisa ngebawa lu kepada suatu tujuan yang bener. Seseorang yang selalu jadi panutan lu.
Dan gw sendiri, gw punya seseorang yang selalu gw kagumin. Dan itu yang membuat hidup gw selalu punya tujuan dan gw selalu melangkah buat mencapai tujuan gw itu.

So, klo lu mau jadi anak muda yang bener-bener berbeda dan berkualitas, jadilah anak panah di tangan pahlawan!

--

"Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung;...
Pertolonganku ialah dari Tuhan,
yang menjadikan langit dan bumi."
Mazmur 121:1-2

"Sebab kasih-setia Mu lebih baik daripada hidup;
bibirku akan memegahkan Engkau"
Mazmur 63:4

--

Pria Penyimak, Seksnya Hebat
Minggu, 12 Juni 2011 - 18:15 wib
Fitri Yulianti - Okezone

(Foto: gettyimages)
WANITA gemar berkata-kata, karena itu mereka bahagia bila pasangannya adalah pria yang mau menyimak kata-katanya. Lebih membahagiakan karena ternyata, pria penyimak memiliki performa ranjang yang hebat.

Para ilmuwan mengatakan, pria penyimak bukan hanya menyediakan telinga mereka untuk menampung curhat pasangannya, tapi juga memberikan Anda kehidupan seks luar biasa.

Penelitian mengungkap bahwa pria yang bisa berkomunikasi dan mendengarkan dengan baik lebih mungkin untuk memberikan pasangan mereka orgasme. Namun, kualitas pria seperti ini juga harus disempurnakan dengan wanita yang percaya diri dan mandiri. Hasilnya, baik suami maupun istri bisa sama-sama menikmati kehidupan seks.

Penelitian

Penelitian di Amerika Serikat adalah yang pertama menemukan hubungan solid antara kesejahteraan mental dan kesenangan seksual. Guna mencapai kesimpulan penelitian, para peneliti mengamati 3.237 responden berusia 18-26 tahun.

Kesimpulan didapat berdasarkan tiga faktor kebahagian seorang individu, meliputi harga diri, otonomi, dan empati. Ketiganya dibandingkan dengan tiga ukuran kenikmatan seksual, yakni keteraturan orgasme, kenikmatan menerima seks oral, dan menikmati selama seks oral.

Tim peneliti dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menemukan bahwa kenikmatan seksual pada wanita secara konsisten terkait dengan empati pasangannya. Mereka menemukan bahwa ketika pria responsif dan peduli, maka hal tersebut membangun “siklus umpan balik” yang meningkatkan kepuasan wanita.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa harga diri dan rasa otonomi wanita mampu meningkatkan kadar kenikmatan seksual mereka.

“Aset diri ini mungkin lebih penting untuk kenikmatan seksual wanita muda karena membantu mereka memecah halangan untuk komunikasi dan eksplorasi seksual," kata pemimpin penelitian Profesor Adena Galinsky.

Lebih lanjut, timnya menemukan bahwa pria muda lebih mungkin memiliki tingkat kenikmatan seksual tertinggi—hampir 9 dari 10 pria orgasme pada sebagian besar atau setiap kali berhubungan seks—dibandingkan dengan 47 persen wanita.

"Kenyataannya, mayoritas pria muda benar-benar fokus pada kegiatannya untuk memberikan kesenangan pada pasangan mereka. Ada perbedaan cukup konsisten antara pria muda dan wanita muda," tambahnya, seperti dilansir LiveScience.

--

Anugerah-Mu Tuhan

Dulu, ada seorang laki-laki. Ia hidup di Amerika. Ia sangat jahat. Ia selalu menangkap seorang kulit hitam. Suatu hari, saat dia sedang berjalan dengan rakitnya yang kecil, ia bertemu dengan seorang perempuan kulit putih yang sikapnya tidak sama dengannya. Perempuan itu tahu sikapnya yang jahat. Walau begitu, perempuan itu tetap baik dengannya. Laki-laki itupun sadar, bahwa Tuhan Yesus telah membuatnya sadar lewat perempuan itu. Akhirnya, ia membuat lagu;

Amazing Grace how sweet the sounds, that saved a wretch like me,
I once wast lost but now I’m found, was blind but now I see.

Artinya: Anugerah-Mu sangat indah.yang menyelamatkan seorang yang berdosa seperti saya. Dulu saya pernah terhilang, tapi sekarang saya telah ditemukan. Dulu saya seorang buta tetapi sekarang saya melihat.

--

Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah."

Kalau saya senantiasa memandang kepada Tuhan, dan Tuhan berdiri di sebelah kananku, iman saya tidak akan goyah oleh karena apapun.

Sebelum saya memandang kepada Tuhan, saya memang merasa agak tersiksa. Namun, ketika saya menemukan ayat ini, saya sadar bahwa setiap kali saya beraktifitas, Tuhan Yesus ada di samping saya. Saya memang merasakan bahwa Tuhan Yesus ada di samping saya. Saya sadar bahwa Tuhan Yesus lah yang selalu menjaga saya. Tuhan Yesus telah menciptakan dunia dan seisinya. Dia adalah Allah yang luar biasa. Saya sangat bersyukur memiliki Allah yang luar biasa yaitu, Tuhan Yesus Kristus. Saya akan terus belajar memandang kepada Tuhan. Give The Best!

--
Love is something eternal-- the aspect may change but not the essence. Van Gogh

Love does not dominate; it cultivates. Von Goethe.

Love is as strong as death, its jealousy unyielding as the grave.
It burns like blazing fire, like a mighty flame.
Many waters cannot quench love; rivers cannot wash it away.
If one were to give all the wealth of his house for love, it would be utterly scorned. (Song of Songs 8:6-7)

--

Apa yang Membuat kita berbeda?
"Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Darimanakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapanMu, yakni aku dan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?" (Keluaran 33:15-16)

Menjalani kehidupan sehari-hari tanpa penyertaan Tuhan, maka perjalanan kehidupan kita sebagai umat Tuhan akan sama saja dengan kehidupan yang dijalani oleh orang pada umumnya. Tuhan menciptakan hujan dan panas untuk dialami oleh semua orang di muka bumi ini, termasuk orang percaya. Tuhan mengijinkan semua orang yang hidup di muka bumi ini mengalami masalah dalam kehidupan, termasuk orang percaya. Lalu apa yang membuat orang percaya menjadi berbeda dalam menjalani kehidupannya?

Melaksanakan kepemimpinan tanpa pimpinan Tuhan, maka kepemimpinan kita akan sama saja dengan kepemimpinan para pemimpin dunia pada umumnya. Bahkan, ada banyak pemimpin yang baik di dunia ini. Apa yang membuat kita menjadi pemimpin yang berbeda? Tantangan dan masalah dalam kepemimpinan dihadapi oleh semua orang yang menyebut dirinya sebagai pemimpin di dunia ini. Tantangan dan masalah-masalah kepemimpinan, bahkan terkadang lebih pelik dari yang dihadapi oleh para pemimpin dunia ini, dihadapi oleh para pemimpin Kristen. Apa yang membuat para pemimpin Kristen menjadi berbeda dari pemimpin dunia ini?

Pernyataan Musa bukanlah lip service atau sekedar pernyataan bibir manis sebagai pemanis khotbah di hadapan publik, tetapi pernyataan yang dikatakan langsung kepada Tuhan dalam kegentaran dan takut akan Tuhan. Pernyataan tersebut bukan sekedar pengetahuan dan pengakuan belaka, namun keluar dari pengalaman berjalan bersama dengan Tuhan. Pengalaman berjalan bersama Tuhan seharusnya menjadi pengalaman pengenalan akan Tuhan. Pengenalan akan Tuhan membawa umat dan pemimpin menjadi secure dalam perjalanan kehidupan dan kepemimpinan mereka. Betapa tidak pengalaman berjalan bersama Tuhan tidak hanya dialami oleh umat atau pemimpin yang dipilihNya, namun dialami oleh Tuhan sebagai pribadi. Tuhan begitu mengenal Musa karena Musa begitu terbuka dan tulus di hadapan Tuhan (Keluaran 33:17), bukan semata-mata mengenal karena kemaha-tahuan Tuhan namun dari pengalaman berjalan bersama Musa. Hubungan sudah terjalin, rasa saling percaya telah tercipta. Musa sadar bahwa dari situlah sumber dan arah dari kepemimpinannya berasal. Kel. 33:11-14 memperlihatkan bahwa Tuhan berbicara kepada Musa seperti layaknya berbicara kepada seorang teman. Pada waktu itulah jaminan penyertaan Tuhan diberikan. Musa tidak perlu mengandalkan siapapun dalam timnya, namun Tuhan sendiri yang akan membimbing dan memberi ketentraman kepadanya. Tuhan berkata kepada Musa, " Juga hal yang telah kau katakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau." Lagi, kisah ini memperlihatkan betapa dekatnya hubungan Musa dengan Tuhan, hingga Tuhan "mencari cara" untuk memperlihatkan kemuliaanNya kepada Musa (ayat 18-23). Musa memimpin bukan dengan rasa Percaya Diri nya karena ia adalah seorang yang berkharisma dan diurapi, namun ia menjadi percaya bahwa ia mampu memimpin karena Tuhan yang menyertainya, yang mengenali dia dalam semua kekurangannya.

Musa mengetahui bahwa yang membuat dia dan umat Tuhan menjadi berbeda dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini adalah penyertaan dan pimpinan Tuhan dalam perjalanan kehidupan dan pelayanan mereka (Keluaran 33:15-16). Musa telah tiba pada kesadaran bahwa ia bisa saja memimpin umat yang dipercayakan kepadanya, namun ia tidak mau berjalan tanpa Tuhan sendiri yang membimbingnya. Pernyataan hatinya kepada Tuhan menunjukkan bahwa Musa telah menyadari bahwa direction in life or leadership comes from the relationship with God. Musa berkata, "Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu" (ayat 13).

Kalau sama saja dengan yang lain, buat apa?

--

Mengandalkan Tuhan
"Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan, namun terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri " Yeremia 17:5-8.

Pada saat Israel membawa serta anak-anaknya ke Mesir, anak-anaknya melihat dan mengalami pemeliharaan Tuhan yang luar biasa di tengah-tengah musim paceklik yang dialami oleh bangsa-bangsa di sekitar Mesir. Namun apabila kita mau melihat dengan jeli dalam kehidupan yang diselamatkan dan diberkati, terdapat dua cara pandang yang berbeda di antara anak-anak Isarel. Cara pandang seseorang memperlihatkan kepercayaan seseorang. Hal tersebut dapat dilihat pada saat anak-anak Israel mengalami masa-masa ketidak pastian akan masa depan mereka setelah ayah mereka meninggal. Apa yang dipikirkan oleh mereka telah menunjukkan kepercayaan mereka.

Lihatlah peristiwa pada saat mereka kembali dari Kanaan setelah mengubur ayah mereka yang meninggal. Kejadian 50:15-17 mencatat percakapan mereka yang menunjukkan kekuatiran akan masa depan mereka. Setelah menyuruh orang untuk menyampaikan pesan, merekapun datang sujud kepada Yusuf (ayat 18) untuk menjadi budak agar dapat tetap menjalani kehidupan di Mesir. Percakapan dan tindakan mereka telah menunjukkan bahwa mereka telah mengandalkan pengaruh ayah mereka atas Yusuf dan mengandalkan Yusuf untuk kelanjutan hidup mereka.

Bandingkanlah cara pandang dan sikap Yusuf tentang kehidupan dan masa depannya dengan apa yang terjadi pada saudara-saudaranya. Respon Yusuf terhadap tindakan saudara-saudaranya menunjukkan bahwa ia melihat kehidupan dan masa depan dengan iman kepada Allah yang memiliki rancangan yang baik bagi masa depan umatNya (ayat 19-20). Ia tidak menjadi sakit hati karena ia memiliki cara pandang dan tindakan yang benar. "Aku inikah pengganti Allah?" demikian Yusuf menjawab mereka. Ia menyadari bahwa ia bukanlah Allah, tidak dapat menentukan apa-apa bagi masa depannya sendiri maupun keluarganya. Ia menyadari dan percaya bahwa Allah adalah Allah yang merancang kebaikan bagi umatNya, memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Ia sangat percaya kepada janji Allah. Karena ia memiliki iman dan pengharapan di dalam Allah, ia menghiburkan dan menenangkan hati saudara-saudaranya dengan perkataannya. Bahkan, menjelang kematiannya, Yusuf tetap menguatkan iman saudara-saudaranya, dengan penegasan bahwa ... "tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negri ini, ke negri yang telah dijanjikanNya kepada Abraham, Ishak dan Yakub!" (ayat 24). Perjalanan kehidupan Yusuf hingga kematiannya telah menunjukkan bahwa orang yang mengandalkan Tuhan memiliki dan menikmati kehidupan yang diberkati; "... seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air dan tidak mengalami panas terik, daunnya tetap hijau dan tidak kuatir akan musim kering namun terus menerus menghasilkan buah" (Yeremia 16:8). Apa yang menjadi kerinduannya tetap dipedulikan oleh Allah. Saat Allah membawa umat ini keluar dari Mesir, Musa membawa tulang-tulang Yusuf keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian (Kel. 13:19).

Namun, apa yang terjadi dengan saudara-saudaranya? Janji Tuhan tidak pernah berubah!
Kisah dalam kitab Kejadian tidak berakhir pada fasal 50 kitab tersebut. Kisah perjalanan kehidupan anak-anak Israel berlanjut dalam kitab Keluaran. Allah terus memberkati mereka dengan sangat berlimpah, mereka bertambah banyak hingga memenuhi Mesir. Namun, keadaan makmur hanya dihadapi dengan sikap take it for granted oleh mereka. Saat hidup mereka tertindas dan mengalami kepahitan, bahkan harus kehilangan setiap anak lelaki mereka, Allah tetap memelihara bangsa ini. Pengalaman berikutnya, perjalanan hidup mereka selama di Mesir hingga perjalanan keluar dari Mesir, mengajar mereka untuk beriman dan mengandalkan Allah. Israel diajak untuk tidak mengandalkan diri mereka sendiri, agar dapat meninggalkan semak bulus di padang belantara dan mulai mengalami keadaan baik, dapat meninggalkan tanah angus di padang gurun dan meninggalkan tanah asin yang tidak berpenduduk (Yer.17:5-6).

Israel yang terbiasa mengandalkan kepandaian manusia, kekuatan kuda, harus belajar untuk percaya dan mengandalkan Tuhan dan tidak menjauhkan diri dari Tuhan.
Prinsip inipun berlaku bagi semua orang percaya. Siapapun yang menyebut dirinya sebagai orang percaya, harus percaya dan mengandalkan Tuhan, dan tidak menjauhkan diri dari Tuhan.
Bagaimana dengan saya dan anda?

--

Kamu terlanjur masuk dan sengaja atau tidak membaca tulisan ini..? Ok tidak jadi masalah. intinya kamu ingin tau.
Jgn cuma bisa mecahin masalah org lain aja, kalo kamu liat tulisan ini, kamu tertarik membacanya, berarti kamu jg sedang punya masalah.. yaitu sedang sendiri, jadi Jablay (Jarang di belay).. jangan kawatir gw punya solusinya.
Untuk menggait seseorang agar mendekati kamu tidak susah sebenernya.. Menurut pengalaman gw yg uda belasan thn menyelidiki tentang kelemahan, Sifat, Karakter, Ego, dan lain-lain dari manusia, akhirnya tidak sulit untuk hal ini. Kuncinya memahami.
Tips 1
Kamu harus sedikit caper (cari perhatian), jgn malu karna itu sangat di perlukan agar si doi dpt mengenal kamu.
Orang tdk akan mengenal kita dengan cuma skilas pandang.
Agar kita bs dengan mudah di ingat oleh Doi atau siapapun di bumi ini kita harus buat suatu sensasi..
kamu bisa tunjukan prestasimu di depan semua orang, kalo bisa kamu terkenal dan mempunyai gelar..
Medapatkan gelar gak perlu sekolah tinggi, atau sampe keluar negri.. cara mudahnya seperti ini.
Bangun tengah malam, lalu berjalan ke arah rumah doi, atau rumah lurah sekalian.. buka jendela, lalu ambil beberapa barang, dan kamu bawa keluar lalu berjalan di tmpat yg ada penjaganya. jika ia teriak maliiingg… kamu jgn lari, biarkan kamu tertangkap, nanti setelah kejadian itu kamu di jamin dapet gelar baru..
Misal nama kamu si Anu, dan akan menjadi si Anu Maling atau kerennya si A-Mal (anu maling)
Tips 2
Jika cara seperti yg diatas tidak ampuh, kamu bisa ikutin cara yg ke dua..
Biasanya ini paling ampuh…
Tips ini menggunakan kata-kata..
tidak semua orang dapat mengerti dengan perbuatan atau di sebut juga tingkah laku.
Jika kita hanya menunjukan tingkah laku, perbuatan tersebut bernilai tapi tidak sempurna jika tidak kita katakan. agar mendapat nilai Plus, unkapkan padanya.
Contoh:
Doi lagi pulang kerja, sekolah, atau apalah..
Kamu sedang nongkrong main gitar, main judi, mabok atau apalah itu yang pastinya kamu sedang melihat dia.
Cara tepat agar si doi langsung mendatangimu, menciummu, atau mungkin keluarganya datang kerumahmu ialah dengan cara maki dia habis-habisan, hina dia, atau cela dengan kata-kata yg sangat menyakitkan. Di jamin doi datengi kamu, mencium pipimu dengan telapak tangannya, atau datang dengan keluarganya kerumahmu.
Tips 3
Yang inininininini… di jamin super ampuh buanget…
Warisan dari eyang guoblok… gunakan jikalau cara sebelumnya tidak manjur.
ini di sebut dengan cara gaib..
Jurus ini di namakan dengan sebutan “PEMANGGIL JASAT”
Untuk menggunakan ilmu ini gak perlu repot2 puasa mutih, senin kamis atau sebulan gak makan. Yg perlu di lakukan adalah memunguti batu-batu di jln (salah satu ritualnya) gak perlu banyak, menurut kamu cukup ya sudah.
Caranya:
Batu-batu yg kamu kumpulin tadi kamu lemparkan ke doi, kalo bisa pas di kepalanya sampe keluar darah..
Di jamin Doi datengin kamu bersama keluarganya serta pak Polisi yg siap dengan borgolnya.. kamu jgn kawatir dulu, karna kamu akan dianggap orang gila bila ikutin tips ini.. ya palingan rumah sakit jiwa.
Semoga Berhasil.

-

Hari Sabtu kembali, saatnya untuk menikmati ‘malam minggu’ bersama sang kekasih hati. Tapii.. Haha, weekend kali ini kamu ngga ada yang nemenin alias jomblo bahagia. Duh.. Kasihan. (Halah, padahal Helda gitu juga koq). Ngga mau kan jadi jomblo yang menyedihkan? Sebenarnya menurut Helda jadi jomblo ngga menyedih-nyedihkan amat koq, apalagi masih muda gini. Helda masih 18 tahun, Bo’, jadi ngga penting-penting banget sama yang namanya pacar.

Nah, mungkin kamu beda sama Helda, atau ada beberapa orang di sekitar kamu yang kalo udah jadi ‘jomblo’ aja, duhh.. Rasanya udah mau kiamat aja. Ada, ada?


Kalo ada yang begitu, yuk, kita share pengalaman, cara-cara, atau tips jadi jomblo bahagia ala kita masing-masing. Dimulai dari Helda dulu. Saya punya beberapa 3 tips buat para jomblo di luar sana, biar jomblo tapi tetep eksis, Bo’!



1. Nikmati Kesendirian

Ngga salah koq untuk menyendiri sesekali. Buat kamu yang baru putus, kamu bisa jadiin waktu kesendirianmu untuk mengintropeksi diri. Coba renungkan dan pikirkan apa-apa aja sih penyebab kamu dan pacar putus, sehingga untuk dengan yang lainnya tidak akan seperti itu lagi. Di sini kamu bisa berbenah diri kembali.

2. Bergaul dan Tebar Pesona

Setelah kamu renungkan dan mulai berbenah diri, akan terasa lebih bahagia kalo orang-orang melihat kamu menjadi ‘kamu yang sekarang’ tentunya. Rasanya kayak jadi barang baru lagi gitu loh. Hehe.

Tentunya ngga asik kan kalo tetep ‘menyendiri’ aja, apalagi kalo kamu ‘menyendiri’-nya untuk intropeksi diri seperti yang diuraikan di poin nomor 1. Oleh karena itu, tetaplah bergaul dan bahkan kamu harus semakin gencar – asal jangan membabi buta aja. Tau kenapa? Analisis Helda adalah: kalo kamu punya pacar pastinya kamu lebih fokus dan bahkan jauh lebih fokus terhadap si do’i, kalo udah gitu temen-temen kamu juga beralih dong. [Dari analisis ini juga bisa diambil kesimpulan bahwa kalo kamu udah punya pacar, jangan ngelupain temen, biar ntar kalo dah jadi jomblo kaga kesepian. Haha].



3. Jadilah Jomblo Bahagia yang Berkualitas!

Jomblo bahagia yang berkualitas, ini dia! Tips jadi jomblo bahagia di poin kedua bakal makin klop kalo ditambah dengan berkualitas, bener nggak? Iya dong. Kalo kamu tebar pesona dan bergaul, tapi kamunya ngga ada apa-apanya, ya sama doang – KOSONG!

Kamu bisa jadi jomblo bahagia yang berkualitas, dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang meningkatkan produktivitas tentunya, seperti melakukan hobi kamu, membaca, olahraga atau mungkin blogging! Waah.. Pasti bakal seru tuh, apalagi kalo kamu bisa ‘menghasilkan sesuatu’ dari aktivitas yang kamu lakuin. Jamin dah… Orang-orang bakal salut sama kamu, dan cowok-cowok juga bakal melirik.

Intinya, ngga usah takut buat jadi jomblo! Kan ada tips jadi jomblo bahagia, dan semoga kamu bisa jadi jomblo yang sedia intropeksi diri, jomblo gaul, dan jomblo bahagia yang berkualitas.

Kamu punya tips jadi jomblo bahagia lainnya, bagi-bagi di blog remaja yah…

--

Whether or not your father is alive, or present in your life, you can explore your relationship with him by asking yourself these questions. Give yourself a point for each one you can answer.

1) What are your father’s hobbies?

2) What makes him laugh?

3) What kind of relationship did he have with his father?

4) Who are his heroes, and why?

5) What was one of the scariest–or the happiest–moments in his life?

6) Who was his best friend when he was a boy?

7) How old was he when he first fell in love?

8) Under what circumstances did he meet your mother?

9) What was his greatest disappointment?

10) What financial constraints or conditions have affected him?

11) What does he like about himself?

12) What does he like about you?

13) What has he tried but failed to do?

14) What is one bad habit he has tried to break?

15) What was he doing when you were being born?

If you scored 10-15 points: Congratulations!! Either you have a close relationship with your father, or you have already given a lot of thought to understanding him, perhaps as a way of resolving issues in your own life. What else would you like to know about your father? What would you like him to know about you?

If you scored 5-10 points: You are on your way to knowing your father. If it’s possible, ask him the questions you were unable to answer — or ask family members or friends.

If you scored 0-5 points: Your father is somewhat of a stranger, perhaps because you have a very formal relationship, or perhaps because his absence or death prevented you from knowing him. Still, you might seek out other people who can shed light on your father’s role in your life — and help relieve any confusion or doubts that may be hurting you.

--

The prayer of Saint Francis of Assisi:

Lord, make me an instrument of your peace;
Where there is hatred, let me sow love;
Where there is injury, pardon;
Where there is doubt, faith;
Where there is despair, hope;
Where there is darkness, light;
And where there is sadness, joy.

O Divine Master, grant that I may not so much seek
to be consoled, as to console;
To be understood, as to understand;
To be loved, as to love;
For it is in giving that we receive,
It is in pardoning that we are pardoned.
And it is in dying that we are born to eternal life. Amen.

--

Anak Panah di Tangan Pahlawan


Ir.Jarot Wijanarko adalah seorang konselor di bidang keluarga. Beliau juga adalah pengarang beberapa buku dan banyak berbicara mengenai pendidikan keluarga dan motivasi. Bersama istri terkasih, Ir.Esther Setiawati, dan ketiga anak mereka, Nathania Christy, Benaya Christo dan Levina Christy, saat ini berdomisili di Jakarta.





Betapa berbahagianya anak-anak yang berada dalam tangan yang tepat, pemazmur menggambarkan bahwa mereka seperti ‘anak-anak panah ditangan pahlawan’ (Maz 127:4-5).

Pada pertengahan tahun, Maggie ditugaskan mengajar di daerah kumuh pusat kota. Yang dikatakan sang kepala sekolah hanyalah bahwa guru yang ia gantikan tiba-tiba pergi, dan kelas yang diajarnya adalah kelas murid-murid ‘khusus’. Jangan kuatir, guru kelas khusus juga akan mendapat fasilitas dan tunjangan istimewa. Ia hanya diminta untuk ‘bertahan’ dan sanggup menyelesaikan hingga kenaikan kelas, setelah itu ia punya pilihan untuk kelas yang lain jika menghendaki.

Maggie memasuki kelas yang kacau balau, bola kertas beterbangan di udara, kaki-kaki naik ke atas meja, kebisingannya memekakkan telinga. Ia melangkah lebar ke depan kelas dan membuka buku absen. Di sebelah setiap nama dalam daftar itu tertulis angka yang cukup besar seperti 127,132,147 dan lain-lain dalam kisaran 125-145. Oh, pikirnya. Tidak heran mereka begitu bersemangat, kreatif, tidak bisa diam, selalu pindah kursi, ada saja yang ditanyakan atau dibantah dan suka berdebat, karena rupanya ini kelas ‘khusus’ dengan IQ yang tinggi-tinggi.

Pada awalnya, murid-murid itu tidak mau mengumpulkan tugas, dan tugas yang dikumpulkan dikerjakan dengan tergesa-gesa dan ceroboh. Maggie berbicara kepada mereka, mengenai kepandaian bawaan mereka, bakat mereka, IQ mereka dan bahwa yang ia harapkan adalah hasil terbaik sesuai keadaan dan bawaan mereka bukanlah hal yang mengada-ada. Ia terus-menerus mengingatkan mereka akan tanggung-jawab mereka untuk menggunakan semua kepandaian ekstra yang telah diberikan TUHAN kepada mereka.

Guru Maggie tersenyum dan menenangkan mereka. Maggie mulai memperlakukan mereka sesuai keadaan mereka. Dia membagi murid dalam kelompok-kelompok dan membangun sistem belajar dimana anak-anak pada hari tertentu, tiap kelompok boleh memilih pelajaran yang mereka sukai. Dia menugaskan tiap kelompok 1x seminggu mempelajari sesuatu, menyampaikan di depan kelas dan yang lain boleh ‘mendebat’.

Keadaan mulai berubah. Anak-anak duduk dengan tegak dan mereka bekerja, belajar dengan rajin, berdiskusi dengan jujur dan tertib serta melakukan kegiatan ekstra dengan antusias.

Mereka memperlihatkan hasil yang kreatif, akurat dan orisinil. Suatu hari, kepala sekolah berjalan melewati kelas khusus dan secara kebetulan melihat ke dalam ruangan. Ia melihat murid-murid yang sedang rajin belajar. Bahkan hasil tes semester mereka melampaui rata-rata kelas lainnya.

Selesai pelajaran, Maggie dipanggil kepala sekolah di kantornya. “Apa yang telah anda lakukan dengan anak-anak ini?” tanyanya. “Hasil mereka melampaui semua kelas normal.”

“Yah.. bukankah itu wajar? Mereka khan anak-anak berbakat dengan IQ tinggi kan?”sahut Maggie

“Berbakat? Mereka murid-murid dengan kebutuhan khusus, mengalami gangguan perilaku! Anak nakal, hiperaktif, dll.”

“Kalau begitu mengapa IQ mereka begitu tinggi? Saya lihat di daftar absen mereka...”tanya Maggie.

“OOO itu bukan IQ, itu nomor kursi! supaya mereka tidak pindah kursi setiap hari,” jelas sang kepala sekolah.

Sudah terlanjur 6 bulan Maggie berpikir bahwa itu IQ mereka, dan Maggie memperlakukan mereka seperti anak-anak pandai. Perlakuan selama 6 bulan, 4 minggu tiap bulan dan 6 hari tiap minggu dengan 6 jam sehari, maka PERLAKUAN tersebut sudah merupakan TERAPI yang luar biasa.

PERSEPSI mempengaruhi PERLAKUAN kita kepada orang lain. Bangunlah persepsi yang benar tentang anak-anakmu, anak buahmu dan orang di sekitarmu, dan mulai perlakukan mereka dengan baik. Mereka akan seperti ANAK PANAH, mereka akan berhasil mencapai sasaran mereka dan ANDA layak disebut sebagai PAHLAWAN.

Didik dengan tepat, berikan kesempatan dan penghargaan, beri dorongan dan perlakukan mereka sebagai anak-anak baik, maka mereka akan menjadi baik. Gbu.

--

Memang ada koq yang berubah karena seseorang. Itu wajar. Tapi, coba de perhatikan dan bedakan. Antara menerima dengan mengubahnya.

Awalnya, kita memang udah tetapkan: “Aku bakal mengubah dia!”. Namun pada tindakannya, apa kita benar-benar menjalankannya? Kembali ke poin pertama – karena udah pake perasaan duluan dan bukannya ketegasan, eh, statement kita tanpa kita sadari menjadi begini: “Dia pasti berubah!”

Kesimpulannya:

Apakah dalam tahap pe-de-ka-te, dia sudah mau ‘bertindak’? Itu jadi poin penting. Kalu kita terus-terusan pake perasaan dan memperlihatkan kita suka dia dalam keadaan seperti ituh, kita sama saja menurunkan standar kita! Kenapa ngga? Lha wong kita bisa suka sama cowo ugal-ugalan.

Kita ngga benci sama orangnya tapi sama sifat buruknya ituh. Sifat buruknya ituh ada dimana? Ada di orangnya. Oleh karena itu, berusahalah agar sifat buruknya itu hilang terlebih dahulu sebelum jadi pacar, apalagi pasangan hidup.

Kita juga bukan berarti tidak menerima dia apa adanya, kita cuma menetapkan standar. Nah, jika kita berkukuh pada standar kita ituh, Helda yakin, dia pasti salut! Dia susah payah ngedapetin kita, sampe-sampe harus berubah! Mengubah sifat yang udah berurat-berakar ituh susah loh! Dia pasti akan sangat menjaga kita! Karena kamu bisa mengubah dia!

--

Waktu pe-de-ka-te ama seorang cowo’, pernah ngga temen-temen [cewe’] sekalian mengeluarkan statement seperti ituh? Especially, kamu-kamu yang lagi deket ama cowo’-cowo’ ‘bad-boy’. Hmmm.. Ngga harus bad-boy sih, yang pasti dari diri cowo tersebut ada yang sebenernya di dalam lubuk hatimu kamu ngga suka! Tapiii.. ntah kenapa hati ini teteup lengkeeettt ajah ke dia. Ngga bisa lepas lagi! XD





Mengubah Sifat Seseorang
#PengalamanPribadi nih ya. Actually, Helda pernah sedang suka dengan satu orang cowo’. Yang pasti dia baik, dia ngga sakit, apalagi sakit jiwa. ;p Selalu ada ketika aku butuh dia, sangat perhatian, tidak pelit and bla-bla-bla. Tapiii, ada yang mengganjal di hati Helda namun sebisa mungkin Helda tidak menghiraukan hal ituh, YAITU:

DIA PLAYBOY

Yah, kaya’ di pelem-pelem, cewe’ baik-baik *eh* yang tertarik pada cowo’ brengsek. Kemudian keluarlah statement yang ada di judul post Helda.info di atas:

Aku yakin, aku pasti bisa ngerubah dia!

Pada dasarnya sih ngga salah koq. Niat kita baik banget. Daann… Maybe ada yang mengalaminya? Just say it at the comment section, please! Hanya saja ada yang perlu kita pertimbangkan juga.

Helda rasa pertama kali kita bertemu pasti si cowo’ ngga nunjukin gimana buruk-buruknya yah. Pengalaman Helda juga begituh. Awal-awal Helda kenal ama tuh cowo’, wihh, dia baik banget! Sangat, sangat, sangat. Di sinilah titik kelemahan kita para cewe’. Kalu udah dikasih perhatian ajah, pasti de klepek-klepek! Kalu udah ‘kenak’ aja, jalan cerita akan seperti berikut ini:

Seraya waktu berjalan, datenglah masukan dari sana-sini ke telinga kita. Ternyata ada sisi negatifnya yang sebenernya ngga boleh dibiarin gitu ajah. Namun, kita seolah tidak mendengarnya. Sampai akhirnya! Kita melihat dengan mata-kepala-sendiri! Lalu? Ya teteup dengan minded – aku pasti bisa ngubah dia!

Kita sebisa mungkin selalu menjaga perasaan dia. Tapi dia? Dengan segudang alasan dan penjelasan yang kedengarannya memang masuk akal banget [ditambah tatapan mata, keseriusan dan pernak-pernik lainnya] akhirnya bisa MELULUHKAN hati kita! Setiap kali dia membuat sesuatu hal yang (mungkin) kita merasa ‘sengaja’ dia lakukan untuk ngebuat kita CEMBURU. Tapiii…

Hei! Cowo’ yang bener-bener sayang sama kamu, ngga bakal ngebuat kamu cemburu, apalagi dengan memanfaatkan cewe’ lain. Sebisa mungkin, dia pasti selalu jaga perasaanmu!

*Loh koq ngelantur ke cemburu-cemburuan inih yah

-

Punya perasaan yang mendalam kepada seorang cowo atau cewe? Namun, karena sesuatu kamu harus menghentikan perasaan tersebut, ntah karena putus, dianya ngga jelas, dia ngga seperti yang kamu bayangkan dan sebagainya. Sakit banget yah! Tapi, sebagai orang yang sama-sama sedang dalam proses melupakan seseorang, nih dia tips dari Helda. #curcol



Jangan menghindar dari si dia
Makin kita berusaha menghindar maka kita bakal makin memikirkannya! Kita bakal makin tertekan kalu di setiap momen yang mengharus kita ada di sekitarnya, kita malah menghindar. Apalagi momen ituh ketika sobat-sobat kamu di situh juga? Mau menyendiri?

Oleh karena itu, coba de bersikap biasa aja dan wajar. Susah memang. Tapi, kalu kita bersikap seolah teman biasa, kemungkinan besar perasaan kita lama-kelamaan ya seperti itu. Kenapa? Karena perasaan kita dilatih untuk begitu. Hehe.



Jaga jarak dengan dia
Walau kita ngga boleh menghindar dari si dia, teteup kita harus jaga jarak juga dengan si dia. Ya misalnya, usahain kita dengan dia ngga boleh deket dalam jarak kurang dari 1 meter. Hehehe. Intinya sih, Helda tandaskan yah: TEMAN BIASA. Tau dong temen biasa seperti apa. Berarti kita ngga deket sama dia kan yah, b-i-a-s-a.


cara melupakan seseorang
Perluas pergaulanmu
Dengan punya lebih banyak teman lagi, perhatian kita bisa tersimpangkan dari dia. Syukur-syukur, kalu nemu ‘yang lainnya’. Yup! Punya banyak temen bakal bikin fokus kita ngga lagi berpikir kalu ‘hanya dia satu-satunya’. Makin luas pergaulan kita, kita bakal semakin sadar kalu ada banyaaak yang lebih baik!



Sibuk
Dengan punya banyak kegiatan, kita ngga punya waktu lagi untuk memikirkannya.

Biasa saja
Kadang memang ada tekanan untuk ngebuat dia cemburu, ‘melihat kita’ dalam artian kita berusaha ngebuat dia memperhatikan kita lagi atau mungkin membuat dia membenci kita. Sebenernya dengan memikirkan hal-hal tersebut (secara langsung atau tidak), kita hanya bakal susah buat melupakan dia.

Especially, ngebuat dia benci kita. Mungkin ada yang berpikir begitu yah. Kalu dia benci kita, pastinya kita lebih mudah melupakannya. [Kaya di sinetron-sinetron. ;p] Tapiiii, percaya de, itu hanya akan menyiksa dirimu sendiri! Walau ngga mau ‘ada hati’ lagi dengan si dia, bukan berarti kita mau dibenci kan? Jangankan sama si dia, sama orang lain ajah kita ngga mau dibenci.

So, biasa ajalah! Seiring waktu kita pasti bisa melupakan dia.. Hmm.. Actually, melupakan dia sih ngga mungkin (kecuali kalu kamu amnesia). Nah, kalu ngga punya perasaan lagi terhadap si dia, itu baru mungkin!

--

Pernah tidak temen-temen berpikir akan menjadi apa 5 tahun lagi? Atau temen-temen sudah berancang-ancang mengenai 5 tahun ke depan? Helda yakin kalian pasti, pernah! Tapi, setelah menjalaninya, semuanya ngga semudah yang kita bayangkan yah. Nah, kalu gitu, yuk kita saling sharing gimana sih supaya ‘masa depan yang lebih baik itu sudah di tangan’ sejak SEKARANG!

*bahasa MLM banget*

Helda kira di zaman yang serba canggih sekarang, masa depan yang lebih baik ituh sudah bisa kita prediksi dan sudah di tangan – pasti bisa tercapai! Curhat-curhat di blog, eh, bisa dibukukan. Iseng-iseng upload video ke Youtube, eh, bisa nge-top. Gimana lagi jadinya kalu kita merencanakannya dengan teknologi, lebih maksimal pastinya!



Dulu-dulu Helda ngga pernah terpikir kalu dengan nge-blog, Helda bakal bisa hidup. Awal-awalnya Helda hanya ingin menulis ajah, orang baca ajah, udah seneng banget! Tapi, seraya waktu berlalu, semua ngga hanya berjalan seperti ituh ajah, Temans! Dari blog yang membahas tentang remaja inih yang bermodalkan belajar tentang remaja secara otodidak – that’s because I called myself ‘psikolog otodidak kehidupan remaja, hahaha – banyak hal yang Helda dapetin dan sekarang sedang merencanakan masa depan.


Sony Vaio Seri YB
Bukan hanya materi, tapi networking. Sesuai dengan resolusi Helda di tahun 2011 inih: bersosialisasi. Yak! Helda ngga hanya merencanakan masa depan hanya dari sudut materi saja, tapi juga networking – pertemanan.

Menurut Helda sih untuk bisa menggenapinya, 2 kuncinya: materi dalam hal ini bisa dengan berkarya dan pertemanan. Maka ‘better future is in your hand’ dan kita bakal jadi generasi ‘Step Up Generation’!



Seperti yang udah Helda singgung sebelumnya, dengan teknologi kita bisa berkarya. Dulu-dulu kalu pengen berkarya, kita harus punya apaaa gitu, bakat, les inih-ituh, modal besar dan sebagainya. Sekarang? Buat musik ajah bisa pake teknologi komputer, as example grup musik dari Bandung, Bottlesmoker. Apalagi kalu kita punya teknologi mobile computing yang punya fitur:

Mobilitas dan Ringan

Dengan layar 11,6 inci dan bobot 1,46 kg, tipis dan ringan banget yah. Dimana dan kapan pun, kita bisa berkarya. Mau dibawa kemana aja, bisa! Mau nge-blog? Jadinya bisa dimana ajah, especially-nya pas ada event, wuih, bisa real-time tuh.

--

Ye call me master and obey me not;
Ye call me Light and see me not;
Ye call me Way and walk not;
Ye call me Life and desire me not;
Ye call me Wise and follow me not;
Ye call me Fair and love me not;
Ye call me Rich and ask me not;
Ye call me Eternal and seek me not
Ye call me Gracious and trust me not;
Ye call me Noble and serve me not;
Ye call me Mighty and honor me not;
Ye call me Just and fear me not;
If I condemn you BLAME ME not!

--

Mazmur 84:1-13
"Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi menjadi tempat berair; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat." (Ayat 6 dan 7)

Pada masa pembuangan, kebanyakan umat Allah merasakan kerinduan untuk kembali ke Yerusalem. Kerinduan tersebut dinyatakan dengan melakukan ziarah ke Yerusalem, tempat kediaman Allah. Yerusalem dikenal sebagai tempat di mana Allah membesarkan umatNya, beranak-cucu dari genarasi ke generasi. Keadaan ini digambarkan dengan gambaran kehidupan burung pipit dan burung layang-layang yang mendapatkan tempat tinggal, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah Tuhan (ay.4-5). Yerusalem selalu menjadi tempat kerinduan umatNya untuk kembali karena disitulah keamanan dan kenyamanan diperoleh sekalipun keadaan sekeliling begitu mengancam.
Dalam perjalanan ziarah ke Yerusalem, mereka harus melewati sebuah gurun yang gersang, tak berair, bahkan mematikan. Gurun tersebut dikenal dengan sebutan lembah Baka. Di gurun tersebut hanya tumbuh satu jenis pohon semacam kaktus yang mampu mengeluarkan getahnya sekalipun tanah sekitarnya sangat kering. Pohon itu dikenal memiliki akar yang mampu menembus tanah dan bebatuan yang keras untuk mencari sumber air di dalam tanah. Pohon tersebut menggambarkan tentang kehidupan yang diperoleh apabila memiliki akar yang terus mencari sumber air yang akan menghidupinya. Demikianlah kerinduan umat-Nya yang berusaha untuk melewati lembah yang gersang dan mematikan untuk mendapat aliran kehidupan dari sumber kehidupan, Tuhan. Kerinduan untuk kembali ke Yerusalem menunjukkan kerinduan untuk selalu berada di dalam Tuhan (Ayat 2-3), dan mendapatkan kehidupan. Dalam perjalanan ziarah seringkali terdengar ratap dan tangis umat karena penderitaan atau kematian yang disebabkan beratnya tekanan dan kesulitan. Namun mereka yang berjuang untuk mempertahankan hasratnya dan terus berjalan melewati lembah Baka mengalami kebahagiaan (ayat 5) dan memperoleh kekuatan (ayat 6, 8) sehingga dimampukan untuk mengubah keadaan-keadaan yang gersang menjadi dilimpahi oleh berkat-Nya.

Untuk senantiasa berada dalam Allah, manusia harus memperjuangkan hasratnya menjadi tindakan. Iman kepada Tuhan adalah suatu perjuangan hidup karena banyak kali kesulitan mampu mematikan hasrat dan kekuatan. Perjalanan iman umat Tuhan banyak kali menghadapi rintangan dari lingkungan dan situasi kehidupannya. Kehidupan ini begitu penuh perjuangan Lembah baka akan menjadi penguji, apakah hasrat kita sedemikian kuat sehingga kita tetap bertindak untuk melangkah ke Rumah Allah.

Kegersangan lembah Baka seringkali menantang kita untuk meninggalkan dan melupakan hasrat itu. Ketika kita memandang kegersangan itu, maka kekuatan kita akan habis. Jangan tinggal di dalam kegersangan, lewatilah lembah Baka itu. Karena, lebih baik satu hari di pelataranMu, daripada seribu hari di tempat lain, lebih baik berdiri di ambang pintu Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik (ay.11). Umat Allah yang merindukan (ay.3) dan mengandalkan (ay.6) Allah yang hidup akan mampu menerobos kegersangan bahkan mengubahnya menjadi lembah bermata air (ay. 7), dan berjalan semakin hari semakin kuat (ay.8).

Doa: Tuhan, kuatkanlah hasratku untuk berada dalam hadiratMu sekalipun aku harus melewati "lembah Baka" aku akan berjuang untuk tetap berada di dalam Engkau. Kiranya semakin hari aku akan menjadi semakin kuat di dalam Engkau. Bersama Engkau aku akan mengubah lembah baka menjadi tempat kemenangan, di mana ratap tangis diubah menjadi sorak sorai.

Kata-kata Hikmat:
Orang yang berjuang mempertahankan iman dan mengandalkan Tuhan akan mengubah lembah air mata menjadi lembah bermata air.

--

"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat dan jiwaku benar-benar menyadarinya" Mazmur 139:13-14

--

Cinta yang Mengerti Kita



Jati Pungkasan

Ada sebuah kisah unik tentang sekelompok burung yang tinggal di lautan Artik. Burung yang disebut Guillemot ini tinggal di sekitar pantai kepulauan lautan Artik. Burung ini biasa tinggal di lereng-lereng batu yang sempit secara berkelompok. Karena burung tersebut tinggal berkelompok, maka pada saat para betinanya bertelur, mereka meletakkan telur-telur itu secara berjejer sehingga telur telur tersebut membentuk garis yang panjang di pesisir pantai. Hal yang menarik dari burung ini adalah para betinanya sanggup mengenali setiap telur meraka masing-masing, bahkan para ahli meneliti, walaupun telur-telur itu dipindahkan dengan jarak yang jauh, namun sang betinanya bisa mencari dan mengenali telur-telur mereka dan kemudian mengembalikan telur itu ke posisi semula.

Waw, kisah yang luar biasa, jika burung saja yang mempunyai banyak keterbatasan bisa mengenali dan mencari telur telurnya, apalagi Allah kita. Dia pasti bisa mengenali kita, jauh melebihi siapapun. “Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya"(2 Tim 2:19a). Ya Tuhan mengenal kita, Tuhan tahu apapun yang kita rasakan, Tuhan tahu apapun yang kita pikirkan, Tuhan tahu apapun yang kita lakukan.

Ada 3 hal yang harus kita ingat sebagai anak-anak Allah:

Tuhan tahu setiap masalah kita
Ingat, Tuhan peduli sama setiap masalah kita. Jangan pernah merasa sendiri, karena Tuhan selalu peduli dan ga pernah ninggalin anak-anak-Nya. Ayo mulai belajar untuk tidak lagi menutupi setiap masalah kita, kalo ada masalah jangan berusaha dengan kekuatan sendiri, tapi mulailah kita serahkan pada Tuhan, jangan dibawa pusing sendiri, tapi cerita dong sama Bapa di Surga, karena Dia peduli dan Dia mengerti. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat 11:28).

Tuhan tahu setiap dosa kita
Celakalah orang yang menyembunyikan dalam-dalam rancangannya terhadap TUHAN, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap sambil berkata: "Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita?" Yes 29:15. Tuhan tahu apapun yang kita lakukan, jadi jangan coba coba kita menyembunyikan setiap dosa kita dari Tuhan, mungkin orang lain ga tahu tapi Tuhan tahu lho.. jadi kalo masih ada dosa dalam hidup kita, ayo cepat kita akui dan bertobat.

Tuhan tahu masa depan kita
Hal ketiga yang harus kita ingat adalah bahwa Tuhan tahu masa depan kita, Tuhan punya rancangan yang indah untuk kita, bukan rancangan kecelakaan tapi rancangan damai sejahtera. Ayo jangan lagi kita khawatir sama masa depan kita, khawatir dengan sekolah kita, kerjaan kita, keluarga kita.. Percaya deh, selama kita connect dengan Tuhan, maka kita akan lihat rancangan Tuhan yang baik akan terjadi dalam hidup kita.

--

Generasi Baru, Hubungan yang Kuat


Ir.Jarot Wijanarko adalah seorang konselor di bidang keluarga. Beliau juga adalah pengarang beberapa buku dan banyak berbicara mengenai pendidikan keluarga dan motivasi. Bersama istri terkasih, Ir.Esther Setiawati, dan ketiga anak mereka, Nathania Christy, Benaya Christo dan Levina Christy, saat ini berdomisili di Jakarta.





Anak saya yang pertama Nathania Christy, dan yang kedua Benaya Christo, keduanya endapatkan beasiswa dari pemerintah Singapura sejak kelas 3 SMP dan tinggal di Wachong International Boarding School. Selama itu, Nathania memenangkan kompetisi program A.Star, sehingga bisa memilih di Raffles Junior College Intitution.

Melihat anak-anak kami mendapat beasiswa, orang berkata kepada saya; “Wah istri bapak luar biasa, bisa mendidik anak-anak menjadi teladan”. “Kenapa bilang istri saya luar biasa? Kenapa ndak bilang saya bapak yang hebat?” Mereka menjawab; “Pak.. kalau anak pintar-pintar, ibunya siapa? Kalau anak bandel-bandel, orang tanya bapaknya siapa?” Anak bangun siang kayak bapaknya, main game kayak bapaknya, naruh handuk sembarangan kayak bapaknya, tidur malam-malam kayak bapaknya dan semua yang jelek-jelek ditimpakan ke bapaknya. Mungkin saja ada benarnya, makanya dalam edisi ini saya mau ceritakan kehebatan istri saya mendidik anak-anak, menyiapkan Generasi Baru.

Kami percaya, akan muncul Generasi Baru, yang pandai seperti Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, mereka hidup kudus, memiliki karier hingga ke puncak dan komitmen untuk menyembah TUHAN dan mempertahankan iman di negri perantauan. Generasi Baru yang akan mewarisi bumi, mengendalikan bisnis, menguasai jaringan distribusi, mewarnai dunia media, berpengaruh di panggung politik dan kebijakan publik, memiliki kepandaian istimewa dan menemukan temuan-temuan baru yang dipatenkan dan menjadikan mereka kaya raya. Kami arahkan anak-anak kami menjadi Generasi Baru seperti itu, dan satu lagi, mereka akan mengusir setan-setan.

Untuk kasus anak-anak kami, yang mulai masuk jalur tersebut, dimulai dengan mimpi kami dan khususnya istri untuk membawa mimpi Generasi Baru ini dalam doa kepada TUHAN setiap hari. Mimpi ini oleh istri diperjelas dalam target nyata tahun demi tahun, bahkan menulis target tersebut dalam kertas yang ditempel di dashboard mobilnya, yang akan terbaca setiap saat. Awal tahun 2010 ini dia tulis; “My mission is to fully support Levina Christy to be succesfull to get her scholarship”. Target yang tidak mudah, karena sejak kelas 1 SD hingga 6 SD dia belum pernah rangking 1. Paling rangking 10 atau 9 paling bagus 8. Sekarang Levina menginjak remaja naik ke kelas 1 SMP. Remaja dengan segala gejolak psikologisnya, menjadikan targetnya hampir-hampir menjadi ‘mission impossible’. Tapi kami percaya di dalam TUHAN, semua adalah mungkin dan TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ORANG PERCAYA.

Mimpi yang terus didoakan, diperjelas menjadi target, ditulis dan dibaca setiap hari. Ini menguatkan istri saya untuk tetap terus sabar menghadapi anak remaja, menemani belajar, mengantar ke outlet untuk berbelanja, antar jemput sekolah sendiri oleh istri supaya terbentuk hubungan yang kuat. Terkadang istri harus memilih, mendampingi saya pelayanan, supaya dilihat oleh jemaat atau gereja yang mengundang bahwa kami adalah pasangan yang hebat, atau tinggal di rumah menemani anak (yang kadang menjengkelkan). Sayapun ada kebutuhan untuk ditemani, karena kemana pergi ditanya gereja yang mengundang kotbah; “Istrinya kok ndakpernah ikut?” Apalagi kalau kotbahnya tema pernikahan dan memang tema itulah yang paling sering saya bawakan.

Istri saya tetap menguatkan hatinya, untuk mendampingi anak-anak, demi sebuah mimpi dan target, anak-anak harus sukses dan mereka butuh pendampingan. Kami berdua sepakat, ada harga yang harus dibayar dan saya tidak boleh ‘kolokan’ atau ‘manja’ minta ditemani kemana-mana, kecuali acara khusus, seperti retreat couples, pelayanan wanita dan itupun kami pilih satu bulan satu kali saja pergi berdua. Mesra tidak harus didepan umum, yang penting di rumah kami punya hubungan yang kuat.

Melalui komitmen seperti itu, tahun demi tahun sejak anak-anak lahir, hingga sekarang paling kecil kelas 1 SMP dan sepertinya akan ada 2 tahun lagi, sampai nanti anak paling kecil kelas 3 SMP keluar negri mengikuti kedua kakaknya, jumlah waktu yang cukup panjang, sejak 1992 anak pertama lahir hingga nanti 2012, 20 tahun! Pendampingan yang lekat pada anak-anak, menghasilkan hubungan yang amat kuat. Istri dan anak-anak sekarang bagaikan kakak dan adik, mereka ngobrol, chatting, facebook-an dan ketika anak-anak keluar negri, hubungan masih erat sekali. Hubungan ini yang menjadi fondasi, apapun nasehat menjadi efektif, karena adanya hubungan. Begitu dekatnya hubungan istri dan anak-anak, sehingga internet, hp, facebook password-pun dibertahukan ke istri, sehingga tidak ada rahasia antara anak dan orangtua.

Sering orangtua mengalami kesulitan mengarahkan anak-anak, menasehati dan dibantah, memerintah dan ditentang, berbicara dan tidak didengar, menghukum dan dilawan. Karena tidak ada keintiman kelekatan hubungan. Bagian terpenting dan utama, adalah membangun hubungan. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan dibicarakan, namun hanya bisa berbicara dan ‘nyambung’ jika ada hubungan. Karena itu bangunlah hubungan yang kuat dengan anak-anak Anda.

Tips membangun hubungan dengan anak akan saya sambung dalam edisi selanjutnya.

-
Punya perasaan yang mendalam kepada seorang cowo atau cewe? Namun, karena sesuatu kamu harus menghentikan perasaan tersebut, ntah karena putus, dianya ngga jelas, dia ngga seperti yang kamu bayangkan dan sebagainya. Sakit banget yah! Tapi, sebagai orang yang sama-sama sedang dalam proses melupakan seseorang, nih dia tips dari Helda. #curcol



Jangan menghindar dari si dia
Makin kita berusaha menghindar maka kita bakal makin memikirkannya! Kita bakal makin tertekan kalu di setiap momen yang mengharus kita ada di sekitarnya, kita malah menghindar. Apalagi momen ituh ketika sobat-sobat kamu di situh juga? Mau menyendiri?

Oleh karena itu, coba de bersikap biasa aja dan wajar. Susah memang. Tapi, kalu kita bersikap seolah teman biasa, kemungkinan besar perasaan kita lama-kelamaan ya seperti itu. Kenapa? Karena perasaan kita dilatih untuk begitu. Hehe.



Jaga jarak dengan dia
Walau kita ngga boleh menghindar dari si dia, teteup kita harus jaga jarak juga dengan si dia. Ya misalnya, usahain kita dengan dia ngga boleh deket dalam jarak kurang dari 1 meter. Hehehe. Intinya sih, Helda tandaskan yah: TEMAN BIASA. Tau dong temen biasa seperti apa. Berarti kita ngga deket sama dia kan yah, b-i-a-s-a.


cara melupakan seseorang
Perluas pergaulanmu
Dengan punya lebih banyak teman lagi, perhatian kita bisa tersimpangkan dari dia. Syukur-syukur, kalu nemu ‘yang lainnya’. Yup! Punya banyak temen bakal bikin fokus kita ngga lagi berpikir kalu ‘hanya dia satu-satunya’. Makin luas pergaulan kita, kita bakal semakin sadar kalu ada banyaaak yang lebih baik!



Sibuk
Dengan punya banyak kegiatan, kita ngga punya waktu lagi untuk memikirkannya.

Biasa saja
Kadang memang ada tekanan untuk ngebuat dia cemburu, ‘melihat kita’ dalam artian kita berusaha ngebuat dia memperhatikan kita lagi atau mungkin membuat dia membenci kita. Sebenernya dengan memikirkan hal-hal tersebut (secara langsung atau tidak), kita hanya bakal susah buat melupakan dia.

Especially, ngebuat dia benci kita. Mungkin ada yang berpikir begitu yah. Kalu dia benci kita, pastinya kita lebih mudah melupakannya. [Kaya di sinetron-sinetron. ;p] Tapiiii, percaya de, itu hanya akan menyiksa dirimu sendiri! Walau ngga mau ‘ada hati’ lagi dengan si dia, bukan berarti kita mau dibenci kan? Jangankan sama si dia, sama orang lain ajah kita ngga mau dibenci.

So, biasa ajalah! Seiring waktu kita pasti bisa melupakan dia.. Hmm.. Actually, melupakan dia sih ngga mungkin (kecuali kalu kamu amnesia). Nah, kalu ngga punya perasaan lagi terhadap si dia, itu baru mungkin!

--

Tips/Cara Mendapatkan Cinta Dan Hati Wanita/Cewek/Perempuan - Panduan Untuk Jomblo Pria Indonesia
Fri, 09/11/2007 - 1:04am — godam64
Hati seorang wanita bisa didapatkan seorang pria dengan berbagai cara. Wanita yang memiliki kualitas yang baik baik dari segi fisik maupun intelektual akan lebih sukar ditaklukkan dibandingkan yang memiliki jasmani dan rohani yang biasa-biasa saja. Karena kebanyakan laki-laki pada dasarnya menyukai cewek yang berkualitas dan jumlah wanita yang memiliki kualitas yang baik jumlahnya terbatas, maka persaingan untuk mendapat cinta perempuan idaman antar lelaki adalah hal yang lumrah dalam dunia percintaan.

Berikut ini adalah faktor atau hal yang disukai wanita / gadis / perempuan / cewe dari seorang laki-laki pada umumnya :

1. memiliki finansial / uang yang baik.
2. memiliki penampilan fisik yang baik.
3. memiliki pekerjaan serta masa depan yang cemerlang.
4. memiliki kepandaian / intelektual yang baik.
5. memiliki kemampuan memimpin dan membina rumah tangga yang baik.
6. memiliki sikap dan perilaku yang terpuji.
7. memiliki kesamaan pola pikir, visi dan misi.
8. memiliki latar belakang keluarga dan kehidupan yang baik.
9. memiliki kontak / komunikasi yang menyenangkan, dll.

Sudah barang tentu hal-hal di atas tidak banyak dimiliki oleh seorang pria dalam satu paket. Lelaki semacam itu sangat didambakan oleh banyak wanita. Sama pula dengan laki-laki, perempuan juga memburu lelaki yang memiliki kriteria di atas, dan karena jumlahnya terbatas maka persaingan pun terus terjadi dari waktu ke waktu tanpa henti.

Untuk mendapatkan hati dan cinta seorang gadis maupun janda yang diinginkan maka paling sedikit jomblowan / jomblo pria harus memiliki hal-hal di bawah ini :

1. Kesungguhan dan keseriusan hati bahwa si cowok sayang dan cinta pada si cewek.
2. Setia / kesetiaan yang dapat ditunjukkan.
3. Jujur / kejujuran hati yang hakiki dan tidak dibuat-buat.
4. Sikap dan perilaku yang baik terhadap orang lain.
5. Masa depan yang terlihat cerah.
6. Komunikasi yang menyenangkan dengan cewe yang menjadi target.

Jadi tidak selamanya fisik menjadi yang diunggulkan dibandingkan hati. Wanita yang tadinya hanya mengejar prestise dari sang lelaki mungkin dapat disadarkan bahwa uang bukanlah segalanya. Wanita yang belum tersadar akan sulit untuk didekati. Sehingga jika anda termasuk yang pas-pasan atau di bawah standar perlu berfikir ulang untuk menaklukkan wanita tersebut.

Kebahagiaan adalah kunci sukses merangkai masa depan yang cemerlang. Tunjukkan kalau anda adalah cowo yang serius dan memiliki sikap dan perilaku yang baik tidak banyak laki-laki lain yang memilikinya. Buat kondisi dan suasana yang menyenangkan ketika si wanita itu berhubungan dengan kita sehingga si dia nyaman untuk curhat, ngobrol ngalor ngidul, dn lain-lain. Buat komunikasi yang ada datangnya dari hati yang terdalam, bukan dibuat-buat.

Kebahagiaan positif dalam menjalani hidup di dunia dapat diraih dengan :
- keluarga berkualitas yang sakinah mawahdah warohmah
- istri yang shalihah dan anak-anak yang saleh.
- hidup sederhana berkecukupan dan tidak serakah harta.
- disukai dan punya banyak teman yang siap membantu di kala kesulitan.
- memiliki bekal yang cukup untuk kehidupan selanjutnya di akherat.
- memiliki cita-cita tinggi dan berusaha mencapainya dengan cara yang sehat dan baik.
- menjadi diri sendiri, tidak pura-pura di depan orang lain.
- hobby membantu orang lain dan senang melihat orang lain senang.

hal yang harus dijauhkan ketika memilih wanita / perempuan untuk pendamping hidup :
- hanya melihat fisik saja tanpa melihat sifat, sikap dan perilaku.
- terburu nafsu dalam mengambil keputusan penting.
- memilih cewek yang memiliki sifat buruk seperti serakah, matre, jahat, kejam, dsb.
- memiliki agama yang berbeda demi masa depan yang tenang dan damai.
- memiliki penyakit lahir maupun batin yang di luar batar wajar.
- menutupi sifat aslinya yang hanya memperlihatkan sandiwara kepura-puraan.
- tidak suka anak kecil / bayi.
- manja tidak mau kerja keras dan hanya mengandalkan orang lain.
- tidak mau mendengar kritik, saran, masukan, komentar alias egois, kepala batu.
- punya emosi yang tinggi tidak terkontrol.
- taat agama dan mau diatur suami.

Dengan demikian wanita/perempuan/gadis/janda/cewek yang sudah nyaman dengan kita akan malas untuk mencari pengganti kita dan selanjutnya terserah anda. Wanita tidak suka dibohongi dan berlakulah seperti apa adanya tanpa dibuat-buat. Sekian tip / pedoman dari saya, apabila ada masukan, kritik dan saran silahkan saja gunakan fitur komentar yang ada. Terima Kasih.

--

Anak Yang Terhilang
Teks: Lukas 15:11-32

Yesus sedang mengalamatkan perumpamaan ini kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat (ayat 1-2). Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat sedang bersungut-sungut tentang sikap Yesus terhadap masyarakat umum dan orang-orang berdosa (ay. 3). Perumpamaan ini dimaksudkan untuk pembelaan terhadap persekutuanNya di meja makan bersama dengan orang-orang berdosa, sekaligus merupakan tawaran bagi mereka untuk menyambut persekutuan dengan Yesus dan sesama.

Dalam rangkaian ayat pada Lukas 15, Yesus memberikan tiga buah perumpamaan yang senada yaitu “Domba yang Hilang” (ayat 4-7), “Dirham yang Hilang” (ayat 8-10) dan “Anak yang Hilang” (ayat 11-32). Rangkaian perumpamaan ini menekankan kasih Allah terhadap orang-orang berdosa. Suatu tindakan Allah untuk menawarkan pemulihan bagi hubungan yang telah terputus karena dosa.

Episode pertama: Anak yang bungsu (Lukas 15:11-24)

Ayat 11-16 menunjukkan siapa yang dimaksud dengan Anak yang Terhilang: Anak yang Keluar dari Rumah Bapa. Anak yang bungsu meminta warisan kepada Bapanya pada saat Bapanya masih hidup. Menurut Ulangan 21:17; biasanya anak bungsu akan memperoleh 1/3 dari harta orang tuanya sedangkan anak sulung memperoleh 2/3nya. Bagi pandangan adat istiadat Timur Tengah, anak ini benci kepada Bapanya dan ingin supaya ia lekas mati (Stein, 119). Dia lebih mementingkan harta bapa daripada Bapa itu sendiri. Lalu ia menjual semua hartanya dan menghabiskan semuanya (ayat 12, 14).

Arti kejadian ini menurut kehidupan orang pada jaman Yesus: Anak yang terhilang ini telah bersatu dengan masyarakat kota. Bagi orang farisi dan ahli-ahli Taurat; hal ini merupakan sesuatu yang membuat mereka dipengaruhi oleh dosa mereka. Apalagi pergaulan anak ini begitu bebas (ayat 13b), berfoya-foya dan memboroskan hartanya (wild living). Kehidupan seperti itu justru seringkali menjadi penyebab kehancuran rumah tangga. Hal ini sangat bertentangan dengan kehidupan orang Yahudi yang sangat berhati-hati dengan uang dan perbuatan keduniawian.

Gambaran kehidupan tersebut nyata dalam kehidupan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa (ayat 1, Lukas 5:30). Orang yang berfokus pada uang dan tindakan-tindakan berdosa yang mencemarkan kehidupan pribadi dan keluarga. Yesus berhubungan dengan orang-orang kafir (perwira di Kapernaum, Lukas 7:1-10), wanita pelacur (Lukas 7:36-50), penjudi, pemabuk dan pelaku dosa yang lainnya di dalam masyarakat. Mereka adalah orang-orang diperbudak oleh keinginan daging yang berdosa.

Ketidak layakan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa dihadapan orang Farisi dan ahli-ahli Taurat diangkat oleh Yesus dengan gambaran anak bungsu yang lapar dan ingin makan makanan babi. Babi adalah binatang haram dan kotor sekali bagi mereka. Gambaran ini menunjukkan hal bagaimana tidak layaknya bagi mereka untuk bergaul dengan orang berdosa.

Lalu, mengapa Yesus duduk makan dengan mereka?

Ketika orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bertanya, “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” (Lukas 5:30)

Ia berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” (Lukas 5:31-32)

Yesus menawarkan pemulihan hubungan kepada mereka yang diperbudak oleh dosa. Itu adalah maksud kedatanganNya di antara orang berdosa karena melalui diri Yesus, Allah ingin memberi jalan keluar bagi manusia yang diperbudak oleh keinginan dosa dapat terbebas dan kembali memiliki hubungan dengan Allah.


Episode kedua: Anak yang Sulung (Lukas 15:23-32)

Anak yang sulungpun mendapat harta warisan yang menjadi bagiannya (ayat 12) dan ia tinggal di dalam rumah dan melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tanpa pernah melanggar peraturan apapun (ayat 29) tetapi ia tidak pernah menikmati bagian harta yang telah menjadi warisannya, bahkan ia mengatakan bahwa “tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.”

Si sulung berkata, “Telah bertahun-tahun aku melayani bapa (I have been slaving for you).” Ia merasa diperbudak dengan semua pekerjaan dan tanggung jawab sebagai anak. Ia tidak merasakan berharganya menjadi Anak Bapa. Ia kehilangan perkara yang paling penting dalam rumah Bapa yaitu hubungan keanakan dengan Bapanya. Akibat kehilangan hubungan dengan Bapa ia kehilangan hubungan dengan adik yang telah meninggalkan rumah Bapa. Ia menyebut adiknya sebagai anak Bapa tetapi bukan adikku (ayat 30). Ia membandingkan dirinya lebih baik dari adiknya sendiri. Ia menilai kasih Bapa berdasarkan harta, bukan kasih Bapa yang melebihi semua harta yang dimilikinya. Ia diperbudak oleh pemikiran bahwa ia harus melakukan sesuatu agar hubungan dengan Bapa tetap terbina dan baru dapat makan dalam rumah. Ia tidak memahami arti keanakan dalam rumah Bapa.

Mengapa Yesus melanjutkan perumpamaan Anak yang Terhilang hingga episode kedua? Ia sedang menyampaikan perumpamaan tersebut kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Baik anak yang bungsu maupun anak yang sulung masing-masing terhilang dari hubungan keanakan dengan Bapanya. Anak yang bungsu merasa dengan harta Bapa ia mampu menunjukkan kepada Bapa bahwa ia akan berhasil dalam kehidupannya. Sedangkan di pihak lain, anak sulung berusaha menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan bertanggung jawab dalam rumah Bapa maka ia akan menjadi orang yang layak mendapatkan harta dalam rumah Bapa bahkan bertanggung jawab atas pemakaian harta dalam rumah Bapa. Ayat 28 menunjukkan bahwa ia marah dan tidak mau masuk. Ia menilai bahwa Bapanya telah salah bertindak. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat sedang meragukan apakah benar Yesus berasal dari Allah. Memperlakukan orang-orang berdosa sebagaimana yang dilakukan Yesus adalah tidak masuk akal bagi mereka.

Siapakah mereka dalam golongan anak sulung? Ia tinggal di rumah Bapa. Ia bekerja keras dan bertanggung jawab dalam rumah Bapa, tetapi kehilangan hubungan pribadi dengan Bapa. Ia merasa diperbudak dengan tanggung jawabnya dalam rumah Bapa. Ia merasa bahwa dirinya lebih baik dari orang-orang berdosa yang tidak layak dan kehilangan hubungan dengan Allah, tetapi ternyata dirinya sendiri sedang kehilangan hubungan pribadi dengan Allah. Ia sendiri merupakan seorang yang tidak layak, sekalipun lahir dalam keluarga kristen, mengikuti kegiatan keagamaan bahkan secara ketat, tetapi tidak memiliki pengalaman pribadi dengan Allah.

Banyak orang yang nampaknya adalah orang-orang yang rajin dan bertanggung jawab dalam Rumah Tuhan (gereja) tetapi tidak memiliki hubungan pribadi dengan Allah. Ia merasa semua kerja keras yang ia lakukan di Rumah Tuhan dan tanggung jawab yang diembannya akhirnya menjadi rutinitas tanpa dapat menikmati semua berkat rohani yang tersedia secara berlimpah di dalamnya. Kehidupannya masih terseret oleh kedagingan dan keinginan untuk memuaskan diri; melalui penghormatan karena jabatan gerejawi atau keuntungan-keuntungan lain yang dapat diperolehnya. Kehidupan imannya tidak bertumbuh karena sebenarnya ia tidak memiliki iman. Iman adalah pernyataan dari hubungan di antara seseorang dengan Allah sebagai pribadi yang nyata dan dekat dengan kehidupannya. “Iman menunjukkan jenis hubungan tertentu dengan Allah… Iman mengarahkan pikiran orang percaya kepada Allah dalam doa dan dalam perenungan hal-hal surgawi. Jadi pertumbuhan dalam kehidupan Kristen bisa dikatakan pertumbuhan dalam kehidupan iman, yang merupakan penguatan ikatan pribadi dengan Allah.” (Chan, h. 106)

Tindakan Bapa (Gracious Father)

Pernyataan Bapa kepadanya memulihkan hubungannya dengan Bapa, “Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu” (Ayat 31). Perkara inti dalam rumah Bapa adalah: memelihara hubungan dengan Bapa dan menikmati semua berkat yang ada dalam rumah Bapa. Hubungan dengan Bapa harus yang terutama, barulah berkat-berkat dapat dinikmati, bukan sebaliknya.

Perumpamaan ini menunjukkan bahwa Allah senantiasa mencari inisiatif untuk mengulurkan tangan, mendapatkan sambutan, dan memulihkan hubungan dengan manusia. Terhadap anak bungsu (ayat 20) Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia dan terhadap anak sulung (ayat 28) ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Stein memberi judul bagi perumpamaan ini sebagai The Parable of the Gracious Father. Stein, h.115ff.

Bapa memulihkan kita kepada kedudukan ke-anak-an. Dan, akhirnya, Dia mengundang kita untuk menikmati semua kekayaanNya. Inilah adalah sebuah penegasan dari kelayakan kita dan kenyataan bahwa kita dikasihi. Rozell, h. 91. Kebanyakan orang telah gagal untuk memahami siapa mereka sesungguhnya. Allah, bagaimanapun, tidak meninggalkan kita meraba-raba dalam kegelapan. Dia bermaksud untuk menolong kita. Allah yang berinisiatif mengajak bersekutu dan menjadikan kita partner dalam percakapan sejati dengan Bapa dan Anak melalui Roh Kudus.(Chan, 101)

Tanpa pemulihan hubungan dengan Bapa maka kita tidak dapat menikmati semua berkat-berkat di rumah Bapa. Pahamilah arti frase “menjadi anak.” Manusia diciptakan untuk sebuah persekutuan (manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah berarti memiliki ciri pribadi yang sama sehingga dapat bersekutu) tapi telah dirusak oleh dosa. Persekutuan dengan Tuhan diganti dengan persekutuan dengan diri sendiri dan dunia. Tujuan persekutuan menjadi persekutuan pribadi yang tidak memuliakan Tuhan tapi memenuhi keuntungan diri sendiri dan mengikuti keinginan daging yang berdosa (Galatia 5:19-20; “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.) Paulus mengingatkan mereka pada ayat 21; Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu – seperti yang telah kubuat dahulu – bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.

Baik orang-orang berdosa maupun orang-orang yang merasa lebih layak dari orang berdosa (orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat) harus membuka diri kepada kehadiran Yesus di antara mereka untuk menjadi pemulih hubungan mereka dengan Allah melalui iman kepadaNya. Iman menunjukkan hubungan tertentu dengan Allah. Chan, 106 Pertumbuhan dalam kehidupan kristen bisa dikatakan pertumbuhan dalam kehidupan iman, yang merupakan penguatan ikatan pribadi dengan Allah. Chan, 106.

Bukti bahwa seseorang telah mengalami hubungan pribadi dengan Allah adalah kemenangan atas dosa dan kebiasaan kehidupan lama dalam dirinya. Allah bertindak dalam lingkup tindakan manusia. Chan, 104. Luther mengatakan, “Merupakan hal yang tepat untuk mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan diri kita, sejauh Allah bekerja dalam diri kita, kita bekerja-meskipun “bekerja”di sini sebenarnya berarti bahwa orang yang melakukan tindakan itu sendiri dimainkan, didorong dan dipimpin.” Dikutip oleh Simon Chan, h. 105.

Usaha Manusia dan Anugerah Allah

Anak sulung berusaha dengan kekuatannya untuk dapat menikmati berkat-berkat dalam rumah Bapa, tetapi ia tidak dapat menikmatinya. Sebagian orang berusaha untuk menciptakan “teknik mempercayai Allah atau mengasihi Allah” sehingga kehilangan arti pengembangan hubungan. Anak sulung seharusnya menyadari bahwa tindakan ayah yang menghampirinya adalah usaha ayahnya untuk menawarkan perbaikan hubungan dengannya. Demikian juga, orang yang menamakan dirinya seorang kristen tidak dapat melupakan rahmat atau anugerah Tuhan di dalam usaha untuk melakukan kehendak Tuhan. Orang kristen yang menyadari bahwa keterbukaannya terhadap anugerah Tuhan adalah respon terhadap uluran tangan Tuhan yang sedang berinisiatif memulihkan hubungan yang telah rusak oleh dosa. Baik Agustinus, Bapa Gereja Latin Terbesar, maupun Martin Luther, Bapa Reformasi, menyadari bahwa sementara mereka mencari kebenaran yang dapat membebaskan mereka dari penghambaan diri mereka, anugerah Allah sedang selalu terulur kepadaNya menawarkan pemulihan hubungan dengan Allah dan menikmati berkat yang tersedia di dalam-Nya.

--

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.



Seperti anak-anak panah,

Masa muda adalah masa yang penuh arti, masa awal pencaharian jati diri, tujuan hidup, dan......

kita sebagai Pemuda, Salomo mengibaratkan kita seperti anak panah, tajam dan fokus, sekali terlepas dari tali busur dan busurnya, anak panah itu akan terarah tidak terdistorsi oleh angin.

Tajam menghujam sasaran.

Semangatnya meluap-luap bak deburan air samudra yang tak pernah berhenti untuk mengairi pasir pantai yang putih. Terkadang ini terlihat dari tingkah laku, dari impian-impian kita, dari cita-cita agung kita, dari gaya bicara kita.



Di tangan Pahlawan,

kemana anak panah itu akan melesat cepat setelah terlepas dari tali busur dan busurnya,

secara tidak langsung semangat pemuda yang meluap-luap, kekuatan otot yang masih prima dan kecerdasan otak yang cemerlang tak lepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, entah itu orang tua kita, pendeta kita, guru, dosen, teman kita.

Mereka menjadi sarana dan penopang kita untuk mengejar cita-cita dan impian kita.

Petuah mereka mengarahkan kita, terkadang teguran mereka mendorong kita untuk dewasa, mereka juga membuka wawasan kita terhadap hidup ini.

“Pahlawan”, senjata yang dimiliki oleh seorang pahlawan pasti bukan senjata yang sembarangan, jikalau kita ada pada tangan pahlawan, maka......,

seorang pahlawan pasti tidak akan sembarangan dalam menggunakan senjatanya, musuh yang dihadapinya juga bukan orang sembarangan.

Anak-anak panah yang terlepas dari busur sang pahlawanpun pasti bukan menuju pada sasaran yang sembarangan.



Refleksi,

Kita, pemuda sebagai anak-anak panah, di tangan siapakah sekarang kita berada?

Jika kita berada pada tangan yang salah, maka arah hidup kita juga akan mengalami masalah.

Sudah sepatutnya kita meletakkan hidup kita pada tangan yang benar.

Ya Tangan Allah sebagai Pahlawan.

Jika hidup kita terletak pada tangan Allah, Sasaran yang besar, rancangan Damai sejahtera Allah yang akan kita tuju.

“Pastikan Hidup kita ada pada tangan yang benar !!!”

--

II Korintus 3:3

“Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.”

Rasul Paulus menulis kepada jemaat yang sedang terpengaruh oleh orang-orang yang tidak suka dan iri kepadanya. Kerasulan Paulus sedang diragukan. Ia menuliskan hal tersebut untuk mengingatkan siapa mereka sebagai jemaat Allah di Korintus. Dalam II Korintus 3, Paulus sedang menunjuk kepada pelayan-pelayan Perjanjian Baru, pelayan-pelayan Tuhan yang telah dipakai oleh Roh Allah. Walaupun sorotan terhadap para pelayan Tuhan tidak dapat dihilangkan pada konteks ini, saya ingin lebih memfokuskan pikiran kita pada jemaat, sebagai orang percaya yang telah dilayani oleh pelayan Tuhan yang dipercayakan oleh Allah.

Jemaat adalah semua orang percaya, tidak perduli apakah ia sekarang menjadi seorang pelayan Tuhan, namun ia adalah seorang jemaat Kristus, atau paling tidak ia pernah menjadi jemaat. Dalam ayat ketiga disebut bahwa orang percaya adalah surat Kristus. “karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus.” II Kor 3:3. Semua orang percaya adalah surat Kristus, surat yang hidup.

Orang percaya adalah sebuah surat pujian yang tertulis di dalam hati pelayan Tuhan yang melayaninya. Ia dikenal dan dapat dibaca oleh semua orang. Kehidupannya terbuka kepada semua orang yang dapat membacanya. Apa yang dapat dibaca dari kehidupannya adalah hal yang membanggakan hati pelayan Tuhan yang melayaninya. Rasa bangga dapat dirasakan oleh pelayan Tuhan pada saat ia dapat melihat kehidupan orang yang dilayaninya. Saya dapat merasakan kebanggaan karena menyaksikan orang orang yang saya layani sekarang masih setia kepada Tuhan, melayani Tuhan, bahkan dipakai lebih luar biasa dari saya sendiri. Orang yang dilayani-nya menjadi alasan bagi pelayan Tuhan untuk menaikkan pujian-nya kepada Tuhan. Hal ini berbeda dengan kesombongan, tetapi ini merupakan suatu syukur kepada Allah karena apa telah dilakukan-Nya melalui pelayanan-nya. Kehidupan kita nyata kepada semua orang bahwa kita adalah hasil ketaatan dan kerja keras seseorang. Kita tidak boleh melupakan hal itu. Anda adalah orang yang dibanggakan oleh orang yang telah melayani anda, maka jadilah kebanggaannya yang dapat membanggakan. Hal ini seharusnya membawa kesadaran bahwa kita harus melanjutkan kehidupan ini sesuai dengan apa yang sudah dimulai dalam hidup kita. Jangan melupakan pengorbanan dan pengabdian seseorang yang pernah berjuang dan membayar harga bagi diri kita.

Orang percaya adalah surat yang ditulis… bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup. Paulus mengatakan bahwa kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah (ay.5). Apa yang telah terjadi dalam hidup kita; pertobatan, pemulihan, kemampuan dan kesempatan untuk melayani adalah pekerjaan Roh dari Allah yang hidup. Ingatlah, Tuhan yang telah melakukannya. Roh-Nya yang telah mengalirkan tinta kehidupan yang menulis syair-syair indah yang menggema dalam batin kita. Kita telah mengijinkan-Nya untuk memulainya, marilah kita terus mengijinkan-Nya untuk menulis lebih banyak syair indah yang tidak hanya menggema dalam batin kita, tetapi menggantikan nyanyian-nyanyian sumbang dalam hati yang sering mengganggu iman. Kiranya kita mengijinkan Ia membisikkan ungkapan-ungkapan iman yang mampu menghidupkan gairah keyakinan kita akan kuasa-Nya yang mengubahkan dan membangkitkan kita dari keterpurukan dan ketidak berdayaan. Roh dari Allah yang hidup akan mewarnai surat hidup kita dengan kehidupan-Nya yang dinamis sehingga semakin membuat kita lebih hidup.

Orang percaya adalah surat Kristus, … bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. Apa yang sudah dimulai oleh Roh Allah dalam hidup kita,adalah hasil dari kerja sama kita dengan Roh-Nya. Kita menjadi surat Kristus karena ada kelembutan dan kesediaan untuk merespon kepada-Nya. Hati manusia tidak digambarkan bukan sebagai loh-loh batu yang keras, tetapi loh-loh daging yang lembut. Kita memang sering mendengar pernyataan bahwa hati manusia keras dan berdosa hingga tidak mengalami sentuhan-Nya. Memang hati manusia berdosa menjadi keras dan tidak perduli. Namun, kita tidak boleh melupakan Tuhan yang menciptakan hati kita. Ia memaksudkannya untuk menjadi tempat di mana Roh-Nya bertahta. Jangan termakan oleh pernyataan sepihak yang melemahkan kita, namun lihatlah ada kelembutan yang telah dikerjakan Roh-Nya. Ijinkan Roh-Nya terus melanjutkan karya-Nya dalam hati kita, maka kita akan terus menjadi surat Kristus yang hidup dan dikenal dan dibaca orang. Apabila kita mengijinkan hati kita berbalik kepada Tuhan, maka Ia akan mengambil selubung dari padanya. Di dalam karya Roh-Nya ada kemerdekaan. Kita tidak lagi diperhamba oleh keterbatasan berpikir dan kelemahan kita. “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan” (ayat 17). Ijinkan Roh-Nya terus berkarya dan menorehkan tinta-Nya untuk membuat lukisan yang indah dalam kehidupan kita.

Kiranya Tuhan Yesus menolong kita untuk tetap menjadi surat Kristus yang hidup. Kehidupan berbicara tentang menjadi dinamis dan terus bertumbuh. Dia menginginkan agar kita akan terus diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar (ayat 18). Kiranya surat Kristus yang hidup ini akan mencerminkan kemuliaan Tuhan.

--

Sekarang ini, sebenarnya anak-anak kita hidup dalam masa penjajahan.
Namun, kita para orang tua dan para pendidik tidak menyadarinya.”
~ Kak Sugeng
Seperti anak panah di tangan pahlawan yang siap diluncurkan, demikianlah mereka menggunakannya sebagai senjata untuk melawan musuh. Anak panah itu adalah anak-anak kita. Para pahlawan itu adalah kita, para orang tua, yang berjuang dengan sekuat tenaga. Dan, tergantung kita, apakah kita meluncurkan anak panah tepat sasaran atau meleset, sehingga akan tidak ada artinya sama sekali.
Anak-anak adalah generasi masa depan suatu bangsa. Andai sekarang ini anak-anak hancur, tidak bermoral, tertindas, maka ke depannya entah bagaimana nasib bangsa ini. Sudah selayaknya kita benar-benar menjaga anak-anak kita supaya mereka benar-benar menjadi manusia yang tangguh dan berdaya saing.
Sekarang ini banyak negara maju sedang menginvestasikan dana yang besar agar generasi mudanya bisa melanjutkan kejayaan bangsanya. Anak-anak seharusnya dijaga karena lebih berharga dari kekayaan alam yang dimiliki satu bangsa. Anak-anak kita adalah harta karun terpendam, seperti permata yang sangat berharga. Kita para orang tua seharusnya menjaga dengan cinta dan penuh kewaspdaan. Kadang sikap penjagaan kita terhadap kekayaan tidak sebanding dengan kewaspadaan untuk menjaga buah hati kita.
Hari-hari ini, ada aparat keamanan menjaga dengan ekstra keras tempat-tempat tertentu guna menanggulangi ancaman teror. Masa sekarang sedang gencar-gencarnya menjaga keamanan dengan kewaspadaan. Setiap aparat tidak ingin tempat yang mereka jaga kecolongan terkena aksi teror.
Namun sayangnya, kewaspadaan menjaga keamanan sekeliling kita tidak sebanding dengan upaya menjaga anak-anak kita. Lihat saja di malam hari anak-anak dengan bebasnya melihat tayangan-tayangan yang sebetulnya belum saatnya mereka lihat. Orang tua tanpa sadar membiarkan anak-anak diteror oleh ancaman bahwa anak-anaknya akan bertindak seperti yang mereka tonton. Akibatnya, sekarang tidak sedikit anak bertindak ala orang dewasa. Masih ingat, dulu sampai ada korban meninggal gara-gara sang anak meniru gulat bebas yang dia tonton dari tayangan televisi.
Sebentar lagi kita akan memasuki pasar bebas. Persaingan akan ketat sekali. Bangsa-bangsa yang maju sudah selangkah lebih maju menyiapkan generasi mudanya agar nantinya bisa bersaing. Sejak dari kecil sudah dilacak apa potensinya dan diasah supaya benar-benar menjadi generasi yang mumpuni.
Namun, ironi sekali dengan kondisi anak-anak di negeri tercinta. Di sini anak-anak tertindas dengan sistem pendidikan yang nyata-nyata membebani mereka. Potensi anak tidak tersentuh sama sekali. Anak-anak hanya dicekoki dengan mata pelajaran yang kadang-kadang belum waktunya, bahkan berlebihan kadarnya. Indikasinya, lihat saja ketika anak akan berangkat sekolah. Raut muka mereka tidak ada secercah pun senyuman gembira. Dari rumah mereka sudah dibayang-dibayangi oleh monster soal-soal yang sepertinya siap menerkam mereka. Mungkin, setiap kali diberi tahu besok mau ulangan, itu seperti teror saja.
Kasihan anak-anak. Siapa yang akan menjadi pembela anak-anak. Masih adakah orang tua yang dengan senang hati menanyakan, “Nak, apakah kamu senang di sekolah tadi? Kalau kamu sudah lelah, sana tidur lagi!” Sekarang ini, waktu bermain dan masa-masa liburan adalah waktu emas yang mereka tunggu. Ketika mereka bisa libur, itu seperti keluar dari penjara.
Saya ingat betul, anak saya yang baru TK Besar, ketika bangun pagi sepertinya (dalam bahasanya jawa) aras-arasen selama beberapa bulan. Saya amati, ternyata anak sekecil itu sudah harus dipaksa untuk bisa ini bisa itu.
Sekarang ini, sebenarnya anak-anak kita hidup dalam masa penjajahan. Namun, kita para orang tua dan para pendidik tidak menyadarinya. Kapan waktunya proklamasi kemerdekaan bagi anak-anak? Kapan waktunya anak-anak bebas merdeka mengepresikan potensinya?
Kalau Anda amati pengalaman anak-anak yang masih TK, rasa ingin tahu mereka besar sekali. Setiap hari saya mengalaminya, anak saya tanpa lelah memberondong saya dengan banyak pertanyaan. Namun, apakah rasa ingin tahu yang besar ini akan bertahan pada tahun-tahun berikutnya? Faktanya, ketika anak sudah menginjak kelas 3 SD ke atas, rasa ingin tahu itu hilang entah ke mana.
Ketika guru selesai menjelaskan materinya, lalu bertanya kepada anak-anak apakah ada pertanyaan, kenyataannya tidak ada satu pun yang bertanya. Kalau rasa ingin tahu ini sampai mati dalam diri anak-anak kita, itu fatal sekali. Orang-orang jenius, penemu-penemu ternama, orang-orang berpengaruh di dunia, modal utama mereka ya rasa ingin tahunya itu.
Para orang tua, para pendidik, dan siapa pun yang terlibat dalam dunia pendidikan… Mari benar-benar memoles anak-anak kita supaya menjadi anak panah yang siap diluncurkan untuk bersaing dalam kehidupan nyata yang penuh perjuangan. Kita sendirilah yang akan menuai. Jangan sampai kita menjadi orang tua yang menabur beban bagi anak-anak kita. Karena, kita sendiri yang akan menuainya. Mari kita bangun generasi anak menjadi generasi anak panah.[ks]
* Kak Sugeng adalah Motivator Pelajar pertama di Solo yang telah melayani lebih dari 1500 pelajar dari SD sampai SMA. Bekerja di GBI Keluarga Allah pada Staff Departemen Anak bagian pelayanan masyarakat. Website: facebook.com/kaksugeng.

--


Anak Panah & Pahlawan
embesarkan anak merupakan hal yang rumit dan pelik. Sejak dari waktu anak dikandung ibu, sampai anak tersebut lahir, diteruskan dengan masa-masa pertumbuhan, orang tua menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menjalankan berbagai tugas dan tanggung jawab. Orang tua harus mem-beri makan anak, memastikan kesehat- annya, melindungi keselamatannya, membayar pengeluaran yang serasa tak kunjung habis, menyediakan pendidikan, dan seterusnya. Kadang waktu 24 jam terasa tidak cukup, bahkan waktu untuk diri sendiri saja acap harus dikorbankan. Setelah berjerih lelah bertahun-tahun demi anak, akhirnya apa yang didapat orang tua? Kadang kala orang tua harus kecewa karena anaknya ternyata tidak sesuai dengan harapan mereka. Sejalan dengan waktu dan pertumbuhannya, anak mulai mempunyai pemikiran dan pandangan sendiri yang berbeda dengan orang tua, memberontak dan menjauhkan diri dari orang tua, menjalani kehidupannya pribadi, bahkan serasa meninggalkan mereka setelah membangun keluarga sendiri. Orang tua merasa kehilangan anaknya, dan segala pengorbanan untuk membesarkan anak tersebut terasa percuma.

Alkitab tidak tinggal diam dalam hal membesarkan anak. Salah satu bagian dari mana kita dapat mengambil pelajaran adalah Mazmur 127 ayat 3 dan 4. Kendati pun bagian ini tidak membahas segalanya tentang membesarkan anak, namun di dalamnya Tuhan telah menetapkan suatu sikap serta pola kewajiban dan tanggung jawab yang mendasar bagi orang tua di dalam membe-sarkan anak.

Mazmur 127:3-4, "Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda." (NIV, "Sons are a heritage from the LORD, children a reward from him. Like arrows in the hands of a warrior are sons born in one's youth"). Ayat 3 mengajarkan bahwa anak adalah pemberian dari Tuhan. Kendati pun orang tua menyediakan sarana fisik, mental dan material untuk mendapatkan seorang anak, namun pada akhirnya Tuhanlah yang menghadirkan anak tersebut.

Dari sini kita dapat belajar bahwa orang tua harus membesarkan anaknya dengan hati dan fokus yang terarah pada Tuhan, bukan pada ego dan kehendak diri sendiri. Anak ada karena kasih karunia Tuhan semata; menaruh fokus pada Tuhan di dalam membesarkan anak merupakan salah satu ungkapan syukur dan terima kasih orang tua kepada Tuhan sang pemberi karunia tersebut. Lebih dari itu, anak disebut sebagai milik pusaka. Hal ini menunjukkan betapa berharganya anak di mata Tuhan, sehingga ia layak disebut suatu pusaka.

Tuhan tidak asal memberi; anak pemberianNya adalah makhluk yang berharga. Oleh sebab itu, orang tua tidak boleh asal membesarkan anak, melainkan harus melakukannya dengan benar dan bertang-gung jawab. Orang tua harus menjawab kepada Tuhan bagaimana ia membesarkan milik pusaka yang Tuhan berikan kepada mereka.

Sekarang kita melangkah ke ayat ke-empat. Ayat ini memberikan gambaran yang menarik tentang hubungan orang tua dengan anak. Anak digambarkan sebagai anak panah, sedangkan orang tua digambarkan sebagai pahlawan yang memegang anak panah tersebut. Pada masa dahulu, panah dan busur adalah salah satu senjata andalan para pejuang dalam peperangan. Agar seorang pejuang dapat menjadi pahlawan bangsa yang berhasil, ia harus dapat menggunakan senjatanya, termasuk panah dan busurnya, dengan baik. Gambaran orang tua dan anak sebagai pahlawan dan anak panah memberikan kepada kita suatu pelajaran tentang apa yang Tuhan inginkan di dalam hubungan orang tua dengan anak, dan dari padanya kita dapat memetik pelajaran tentang salah satu tanggung-jawab yang harus dipikul orang tua terhadap anaknya.

Untuk dapat menggunakan anak panah dengan efektif, pertama seorang pahlawan atau pemanah harus terlebih dahulu pasti akan sasarannya. Ia harus yakin ke mana ia harus mengarahkan anak panahnya, sasaran apa yang harus dituju oleh anak panahnya. Tanpa keyakinan sedemikian akan membuat pemanah ragu-ragu di dalam mengarahkan anak panahnya, keraguan mana akan mengurangi efektifitas serangannya. Lebih jauh lagi, sasaran yang ia yakini itu haruslah sasaran yang benar dan memang selayaknya dijadikan sasaran.
Keyakinan yang buta, yaitu keyakinan dengan hal yang salah sebagai sasaran, akan membuat anak panahnya melesat dengan baik, namun mengenai obyek yang tidak seharusnya. Kedua hal di atas adalah hal yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pahlawan. Demikian pula dengan orang tua yang memiliki anak.

Orang tua harus menyadari bahwa hidup anaknya mempunyai suatu sasaran tertentu. Merupakan tanggung jawab orang tua untuk mencari hikmat Tuhan agar mengetahui sasaran hidup anaknya yang sebenarnya, lalu mengarahkan tepat ke sana. Tanpa keyakinan akan sasaran dan panggilan anak dalam hidupnya akan membuat orang tua membesarkan anak dengan seram-pangan dan membuat anak bertumbuh tanpa arah. Keyakinan pada sasaran yang salah akan membuat orang tua memaksakan pertumbuhan yang tidak sesuai dengan jati diri anak dan membuat hidup anak tidak penuh dan tidak memuaskan. Keduanya tidak pantas dilakukan oleh orang tua. Oleh sebab itu, orang tua harus menyadari bahwa membesarkan anak itu lebih dari sekedar memberi cukup makan, menyediakan papan yang memadai, mencukupi segala kebutuhan materi, menyediakan pendidikan yang ter-baik, ataupun mempersiapkan cukup harta. Betapa pun berguna segala hal itu, itu bukan segalanya bagi anak, bahkan mungkin bukan yang paling penting dalam hidup anak.

Orang tua harus menyadari bahwa hidup anak mempunyai tujuan tertentu dari Tuhan, dan tujuan hidup itu belum tentu sama dengan harapan pribadi orang tua. Orang tua mungkin berharap anaknya akan menjadi orang sukses, tenar, kaya, atau memegang kedudukan penting dalam pemerintahan, menjadi dokter, atau konglomerat. Namun orang tua juga harus belajar menyampingkan semua harapan itu dan mencari tahu apa yang Tuhan kehendaki dari hidup anak itu, dan jikalau ternyata kehendak Tuhan tidak sama dengan harapannya, orang tua harus bersedia mengi-kuti kehendak Tuhan. Bukankah anak itu pemberian dan pusaka dari Tuhan, bukan hasil kehendak diri sendiri? Tuhan menghen-daki orang tua untuk bertindak sebagai pahlawan yang dengan baik memakai anak panahnya, yang tahu dengan pasti sasaran yang tepat dalam hidup anaknya.

Setelah mengetahui sasarannya, pahlawan harus tahu bagaimana membidik dan mengarahkan anak panahnya agar dapat dengan tepat mendarat pada sasarannya. Betapa pun yakinnya pahlawan akan sasaranya, dan betapa pun tepat keyakinannya itu, jikalau ia tidak mampu membidik dengan benar, anak panahnya tidak akan memberikan faedah, bahkan mungkin akhirnya mendarat di tempat yang salah dan merugikan. Demikian pula orang tua sebagai pahlawan, harus tahu bagaimana mendidik anaknya ke arah sasaran yang tepat. Orang tua harus mengarahkan anaknya kepada tujuan yang dipersiapkan Tuhan, mengarahkan hatinya dan mempersiapkan hidupnya kepada apa yang Tuhan kehendaki dari anak itu. Dan hal ini perlu dilakukan sejak usia dini, karena semakin anak bertumbuh dewasa dan terbuka pada pengaruh luar yang semakin luas dan di luar kontrol orang tua, semakin berat tarikan pada anak itu untuk menjauhi jalan Tuhan. Bimbingan yang benar di masa kecil merupakan dasar yang kokoh bagi kehidupan anak. Semakin baik didikan di masa kecil, semakin kuatlah anak menghadapi badai hidup yang berupaya menghanyutkannya keluar dari jalan Tuhan. Tuhan menghendaki agar orang tua mengarahkan anaknya pada sasaran hidup yang Tuhan telah tetapkan, sebagaimana pahlawan membidik anak panahnya pada sasaran yang tepat.
Setelah mengetahui sasaran yang tepat dan membidik dengan benar, pahlawan harus melepaskan anak panahnya. Betapa pun tepatnya sasaran yang diincar dan betapa pun mahirnya bidikan yang dilakukan, namun jikalau anak panah itu tetap ditahan dalam tangan pahlawan, anak panah itu tidak akan pernah berguna. Demikian pula orang tua sebagai pahlawan, harus berani melepaskan anaknya menjalani kehidupannya sendiri. Pada setiap tahap pertumbuhan anak, orang tua harus membimbing dengan benar, lalu melepaskan anaknya untuk merealisir bimbingan tersebut dalam hidup yang riil. Semakin dewasa pertumbuhan anak, semakin harus dilepas agar dapat melesat lebih cepat, menerjang tantangan kehidupan, menempuh jarak yang lebih jauh dalam hidup, maju langkah demi langkah semakin dekat dengan sasaran hidupnya.

Orang tua tidak perlu kuatir anaknya akan tersesat dalam hidup jikalau mereka telah menjalankan tanggung jawab-nya membimbing anak sejak kecil kepada sasaran yang benar. Orang tua tidak perlu kuatir anaknya tidak memenuhi harapan mereka jikalau mereka telah meletakkan harapan itu pada kehendak Tuhan dalam hidup anaknya, dan sekali lagi, telah mengarahkan anaknya pada sasaran tersebut. Hanya orang tua yang egois dan gagal dalam mendidik anak yang perlu merasa kuatir untuk melepaskan anaknya. Sedangkan orang tua yang sudah menjalankan kewajib-annya namun tidak rela melepaskan anaknya, akan membuat hidup anaknya tidak berguna. Orang tua yang membesarkan anaknya di dalam Tuhan, mengarahkan hidupnya ke tujuan yang telah dipersiapkan Tuhan, dapat melepas anaknya di dalam penyerahan kepada Tuhan dan berharap untuk melihat hidup anaknya melesat bagi kemuliaan Tuhan.

Mengenal sasaran yang benar, membidik dan melepaskan adalah hal-hal yang perlu dilakukan seorang pahlawan di dalam memakai anak panahnya. Demikian pula dengan orang tua. Dengan menggam-barkan orang tua sebagai pahlawan dan anak sebagai anak panahnya, Tuhan mengajarkan pada orang tua untuk mencari tahu kehendak Tuhan untuk hidup anaknya, mengarahkan anaknya pada sasaran itu, lalu melepaskannya untuk memenuhi panggilan hidupnya itu. Walaupun benar bahwa hasil akhir juga bergantung pada banyak faktor lainnya lagi, namun ketiga hal tersebut tetap merupakan sarana membangun dasar yang mantap bagi anak. Orang tua memang menanggung berbagai kewajiban lain untuk anak dan diri sendiri, namun tanpa ketiga hal di atas hidup anak akan menjadi tanpa arah, tidak matang dan tidak berguna di mata Tuhan.Tanpa ketiga hal tersebut, dapat dikata segala pengorbanan orang tua adalah sia-sia. Orang tua tidak boleh mengelak dari tugas ini, karena ini adalah bagian dari tanggung jawab dan rasa syukur orang tua kepada Tuhan yang telah mengaruniakan anak itu sendiri -- suatu pusaka, sesuatu yang berharga -- kepada mereka.

Biarlah hikmat Raja Salomo dalam Amsal 22:6 dapat membimbing para orang tua: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.". Amin.

-

Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis tema ini, “Superwoman Kampung”. Berawal dari ketertarikan saya akan sepak terjang seorang hawa di kampung saya. Tidak muluk-muluk tampaknya jika saya menggunakan istilah kampung untuk menyebut pemukiman saya. Sebuah kompleks perumahan yang wilayahnya mengalami perluasan bertahap. Alotnya transaksi pembebasan lahan dengan penduduk lokal rupanya sedikit menghambat pengembang mendulang kesepakatan harga jual. Kawasan pemukimannya sendiri tidak besar. Kawasan ini menginduk pada satu Rukun Warga, yang menaungi tiga Rukun Tetangga, berisi rata-rata lebih dari lima puluh KK disetiap RT.
Tidak bermaksud untuk berhiperbola ketika saya menggunakan istilah superworman. Sosoknya biasa saja, ibu rumah tangga dengan dua orang putri yang sopan dan pintar-pintar. Semula saya tidak mengenalnya, mengingat kami tidak berada dalam lingkungan RT yang sama. Dalam satu RT saja belum tentu 100 persen saya hafal penghuninya, apalagi beda RT? Ditambah aktivitas saya di kantor yang tidak menjamin keberadaan saya setiap saat full day di rumah (bukan bermaksud ngeles, lho). Kesempatan bebas bertemu tetangga hanya terjadi pada akhir pekan, sabtu dan minggu.
‘Kerjasama’ saya dengan ibu ini berawal dari ajakannya mengikuti kegiatan silaturahmi yang dikemas dalam bentuk arisan RW. “Supaya lebih saling mengenal,” katanya kala itu. Pesertanya tidak banyak. Dua puluh lima orang tapi dari berbagai RT. Ini artinya, sang ibu berhasil mengumpulkan peserta dari ujung ke ujung. Jangan salah, tidak hanya sebatas arisan RW saja, model arisan ekonomis yang bermodal seratus ribu rupiah per orang pun dia selenggarakan. Alasannya supaya mencakup berbagai kalangan.
Tidak berhenti pada arisan, ibu ini juga merambah pada bisnis kecil khas ibu-ibu RT. Segala musim tidak pernah sepi berdagang. Kue kering lebaran, tabungan kurban, buku dan alat tulis, seragam sekolah, semua dijajakan door to door antar-tetangga. Dari alas kaki, pakaian pria-wanita, tas, dompet hingga perlengkapan rumah tangga aneka merek.
Tidak jarang juga, si ibu mengambil peran sebagai event organizer yang mendatangkan aneka demo untuk ibu-ibu rumah tangga. Demo rias wajah, masak-memasak, demo tabung gas hemat energi, demo aneka alat masak. Semua dikoordinir sendiri. Belum lagi untuk perayaan-perayaan hari besar. Andilnya tidak pernah hilang, bahkan untuk menjadi vokalis karaoke pada acara 17-an.
Pernah saya bertanya mengenai kesibukannya ini. Dari sisi materi, saya rasa jauh dari yang namanya kurang. Alasannya hanya satu, aktivitas dan bisnis kecil yang dia jalankan semata-mata untuk menyibukan dirinya. Barangkali ini adalah cara terampuh membunuh kesepian lepas mengantar kedua putrinya bersekolah, sementara profesi suaminya yang seorang pelaut, tentu dapat diprediksi keberadaannya di rumah.
Cinta dan perhatian pada kedua buah hatinya kadang mengundang kecemburuan saya. Setiap pagi telaten menyuapi sebelum mengantar ke sekolah. Malam hari menemani mengerjakan PR. Beberapa kali saya temui jika kebetulan bertandang kerumahnya. Si ibu ini tidak sungkan pula merayakan ulang tahun putrinya pada acara arisan ibu-ibu RW.
Hilir mudik dari klien ke klien, dia lakukan dengan sepeda motor bebeknya. Setiap kali melaju di depan rumah saya, formasi duduknya tidak berubah, berbonceng tiga dengan kedua putrinya. Antar-jemput sekolah, sekadar bertandang ke kerabat, atau mengantar barang orderan klien.
Perannya menjadi ‘toa’ kampung, istilah saya untuk penyebar informasi terkini (seputar kampung tentunya), tidak diragukan lagi. Jadwal arisan, kelahiran, kedukaan, pengajian, hajatan, keamanan lingkungan, produk dagangan baru, setiap saat tersebar secara face to face atau via sms.
Saya sering membaca profil sukses superwoman Indonesia. Pendidikan tinggi, karier cemerlang, anak-anak pintar, keluarga yang bahagia, memimpin lebih dari satu perusahaan, plus social live after office hour. Luar biasanya mereka. Dua puluh empat jam yang dimiliki teralokasi super sempurna. Apa yang saya lakukan saat ini mungkin tidak mampu menandingi kesuperannya.
Hal yang menarik, menjadi super rupanya tidak melulu membutuhkan pendidikan tinggi, tidak perlu jebolan universitas manca negara, tidak perlu memiliki kerajaan bisnis, atau tidak perlu terlahir dari klan ‘berada’. Tergantung pada bagaimana mendefinisikan super itu sendiri. Untuk saya, apa yang dilakukan ibu tetangga saya ini sudah luar biasa bagi perempuan seprofesinya.
Pendidikan yang tidak tinggi, berbekal gaya komunikasi dan kehebatan bersosialisasi (yang entah dari mana belajarnya) dirinya membuka rintisan membangun jaringan, meski hanya seputaran kampung, toh sampai sekarang bisnis kecilnya tidak pernah mati. Kegiatan arisan saja bersambung jilid dua untuk tahun berikutnya.
Inisiatifnya dalam mengadakan acara-acara positif inilah yang menarik perhatian saya. Apa saja dikerjakan, peminatnya juga jangan ditanya. Bahasa gaulnya, “Nggak ada matinya”. Komitmennyalah yang patut dipuji. Bahkan ketika ‘tas kerjanya’ raib dirampas penjahat jalanan, tak kenal lelah beliau mendatangi satu per satu kliennya, sekadar mencatat ulang nomor handphone dan menyalin kembali catatan arisan dan tabungan kurban klien. Salah satu bentuk tanggung jawab si ibu rupanya.
Keberadaan figur seperti ini sesungguhnya sangat diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Ketika sekelompok orang disibukkan dengan aktivitas di kantor (seperti saya), fungsi penggerak seperti ini sangat membantu sekali. Ibaratnya kalau semua orang sibuk di kantor, tentu perlu seseorang yang luwes yang mampu dan mau menyemarakkan kampung. Selain Pak RT tentunya, yah.
Ibu rumah tangga yang cerdik, pandai memanfaatkan waktu, percaya diri, mau mencoba dan pintar melihat peluang meskipun dalam skala kecil. Lingkungan kampung. Kelas RT. Kelas Kampung! Superwoman Kampung.[fi]

--

Beberapa hari yang lalu saya mengalami kejadian yang cukup menggelitik perasaan saya. Bukan perkara besar, malah barangkali boleh dibilang sepele, yaitu perihal mengucap kata ‘terima kasih’. Sore itu perjalanan dari Kuningan menuju Sudirman saya tempuh dengan menumpang sebuah taksi yang sudah cukup memiliki nama di wilayah Jakarta. Taksi berhenti tepat di stasiun kereta Dukuh Atas, argo mencatat biaya sebesar Rp. 12.400,-.
Merasa tidak ada pecahan ribuan, terpaksa saya keluarkan satu lembar lima puluh ribuan yang langsung terulur ke arah si sopir seraya bertanya, “Ada kembalian tidak, Pak?” Sesaat melirik ke arah lembaran rupiah di tangan, si sopir bertanya “Kembalian berapa?” Sungguh, pertanyaan yang tidak cukup cantik untuk mengekspresikan harapan si sopir beroleh tip.
Apa dia tidak tahu harus mengembalikan berapa rupiah, pikir saya saat itu. “Lima belas ribu saja, Pak…” jawab saya segera. Saya rasa cukup fair untuk ukuran kantong saya melakukan pembulatan tagihan menjadi Rp. 15.000,-. Sejurus kemudian tanpa mengucapkan terima kasih dan menoleh ke arah saya untuk sekadar berbasa-basi sekalipun, si sopir mengulurkan kembalian sebesar Rp. 35.000,-.
Terlepas dari ikhlas atau tidak ikhlas memerkarakan sejumlah tip sebesar Rp. 2.600,-, saya dibuat heran dengan perilaku si sopir. Kenapa tidak ada kata terima kasih yang terucap? Terlalu kecilkah tip yang saya berikan? Atau, memang sedemikian sulit untuk mengucap terima kasih? Atau memang kata ini terlalu sepele untuk diucapkan?
Kata terima kasih bersama dengan teman-temannya seperti kata maaf, tolong, silakan, mohon, bagaimana jika..., bisa saya…, dapatkah..., mari saya..., merupakan contoh deretan magic words atau kata-kata ajaib yang tampaknya biasa, namun sesungguhnya memiliki dampak besar jika diucapkan kepada si penerima kata.
Mengucap terima kasih bagi saya memiliki makna perwujudan rasa syukur kepada sang Mahapemberi atas sesuatu yang diberikan melalui tangan manusia yang dipilih-Nya. Bentuk pemberian dalam hal ini bisa bervariasi; informasi, jawaban, hadiah, jabatan, kenaikkan gaji, jasa antar atau sekadar titipan pesan. Demikian juga bagi si penerima kata, walaupun terkadang tampak sebagai formalitas—lantaran kerap diucapkan—disadari atau tidak ucapan ini membawa dampak positif bagi si penerima. Energi positif akan tersalur menyertai kata-kata ajaib ini, dan berikutnya, siklus memberi dan menerima akan terus berputar.
Ada kebiasaan unik dari salah satu kantor tempat saya pernah bekerja dulu. Dari posisi manajer hingga office boy, setiap kali menutup telepon selalu berucap ‘thank you, yah…!’ dengan intonasi yang sama dan khas menurut saya. Tidak jelas siapa yang memulai, namun saya percaya pengucapan kata ajaib ini tentu diawali oleh seseorang, kemudian menular kepada followers lainnya. Satu bukti bahwa kebiasaan mengucap magic word dapat ditularkan.
Mengucapkan kata ajaib ‘maaf’ misalnya, belum tentu si pengucap telah melakukan kesalahan. Kata maaf dalam hal ini berfungsi sebagai penetralisir suatu interaksi yang tengah membara. Bagi pekerja di bidang service tentu sangat akrab dengan kata ini. Maaf terbukti cukup jitu meredakan emosi pelanggan dengan hard complaint. Tentunya, customer tetaplah customer, kadang-kadang salah pun belum tentu meminta maaf. Justru pihak pemberi service-lah yang harus memasukkan kata maaf dalam bahasa layanannya. Lain halnya dengan maaf sebagai pernyataan telah berbuat salah. Tentu saja mengucap ‘maaf’ dalam hal ini perlu keberanian dan kematangan tingkat tinggi. Hanya gentleman sejati yang mampu melakukannya.
Ketika memasuki area gedung perkantoran, security guard di garda depan, tentu akan meminta tanda pengenal Anda. Cermati, apakah semuanya menggunakan kata ‘maaf’ terlebih dahulu? “Maaf Pak, boleh saya pinjam ID card-nya?” Bagi sebagian orang yang terburu-buru memasuki gedung tentu tidak akan menemukan nilai rasa ‘lebih’ ketika mendapat ungkapan tersebut. Bandingkan dengan sapaan “ID card-nya, Pak!”, mana yang lebih santun dan mana yang membawa energi positif? Mana yang membuat kita merasa nyaman?
Tampaknya magic words tidak serta merta diucapkan begitu saja. Setiap kata yang terlontar tentunya memiliki harapan membawa kebaikan bagi penerima kata. Hal lain yang perlu mendapat perhatian pada saat mengucap magic words adalah bagaimana bahasa non-verbal dan intonasi suara yang digunakan.
Anda dapat membayangkan, melontarkan kata ajaib ‘maaf’ dengan posisi tubuh membelakangi si penerima kata, apakah akan tetap menjadi kata ajaib? Adakah kesantunan di sana? Atau “Tolong ya, kamu hubungi si vendor sekarang juga!” Mengucap ‘tolong’ dengan nada suara tinggi, apakah menjamin muatan magic-nya tidak berubah menjadi bentuk menyuruh? Dapat Anda bayangkan reaksi penerima kata tersebut saat itu. Minta tolong ya minta tolong, tapi jangan nyuruh begini dong…! Mungkin, demikian kira-kira ekspresi yang timbul.
Kata ‘silakan’ untuk mempersilakan duduk misalnya, apakah akan menimbulkan kenyamanan jika dilakukan tanpa memandang atau melakukan eye contact dengan si penerima kata? Terlebih tanpa mengalihkan pandangan kita dari layar komputer misalnya?
Magic words bukan masalah besar, namun mengucapkannya akan membawa dampak besar bagi penerima kata. Di mana pun kita berinteraksi dengan orang lain, semestinya magic words tidak perlu lepas dari jalinan kalimat yang terucap dari bibir. Bagaimana menggunakannya pun tentu memerlukan kaidah pengucapan yang tidak semata-mata keluar dari bibir saja. Namun, itu juga perlu memerhatikan posisi tubuh, gerak tubuh, kontak mata, dan nada suara pada saat mengeluarkan kata ajaib tersebut. Seperti kutipan dari Erik Peterson dan Virginia Greene berikut: “Believe it or not, what you say to your customers and how you says it make an impact.”[fi]

--

Teringat ucapan seorang kawan sembilan tahun lalu, pada sebuah kantor tempat saya bekerja untuk pertama kalinya. “Sudah malam, kerjakan besok saja. Jangan sampai besok enggak ada kerjaan!” katanya ketika mendapati saya masih tidak beranjak dari meja kerja Padahal, jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. “Betul juga!” pikir saya saat itu memberikan pembenaran. Kalau diselesaikan malam ini, besok kerja apa? Demikianlah kesimpulan sederhana, minimalis, dan jangka pendek dari pemikiran seorang karyawan baru seperti saya.
Lain kasus ketika melakukan perekrutan untuk karyawan baru, sering kali saya melemparkan pertanyaan pada setiap kandidat perihal bagaimana mereka menyelesaikan aneka macam tugas pada saat tight schedule. Jawaban yang saya terima beraneka ragam. Kerjakan yang paling penting dahulu, atau utamakan yang deadline-nya paling cepat, atau kerjakan yang sedang ditunggui oleh user, atau kerjakan satu per satu dengan prinsip first in first out.
Berada dalam kondisi tight schedule tentunya pernah dihadapi oleh sebagian karyawan selama menjalani rutinitas di kantor. Tidak jarang seorang karyawan tidak berkutik mencari cara menentukan mana yang menjadi prioritasnya. Di sisi lain, sebagian karyawan justru asyik menjalani rutinitas tanpa memberikan jeda untuk mengkaji apakah yang dikerjakan selama ini sudah benar-benar tepat dikerjakan, atau bahkan malah beranggapan itulah prioritasnya.
Saya sering mengamati perilaku dari beberapa karyawan perihal bagaimana mereka melakukan penyelesaian tugas. Untuk bagian tertentu, mereka tampak mahir menerapkan strategi efektif hingga pada jam pulang kantor, mereka dapat menutup seluruh pekerjaannya. Bagian yang lain, justru hampir setiap hari langganan pulang malam, dan anehnya didominasi oleh pekerja yang itu-itu saja.
Secara perorangan, saya juga mendapati bahwa ternyata kemampuan mengelola waktu dan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan, berlainan antara satu dengan yang lainnya. Sebagian tangkas menyelesaikan apa pun yang dititahkan kepadanya, sebagian cerdik mengatur dan melakukan delegasi tugas, sebagian memborong pekerjaan karena krisis kepercayaan terhadap rekan kerjanya, dan sebagian yang lain justru menunda apa yang sebenarnya menjadi prioritas.
Jujur, saya pernah menjalani semua cara mengalokasikan waktu dan tenaga untuk menyelesaikan tugas. Kadang saya bisa secepat kilat menyelesaikan ‘orderan’ kadang takes time, butuh waktu untuk check & recheck. Kadang saya bisa dengan cepat melakukan delegasi dan bagi-bagi tugas, atau tidak jarang saya menyelesaikan pekerjaan sendiri dengan pertimbangan akan lebih cepat jika di-handle sendiri. Sampai pada akhirnya saya terbentur pada suatu pemahaman prinsip Do It Now diikuti dengan kajian penundaan yang tepat.
Do It Now akan memfokuskan kita untuk menuntaskan pekerjaan sekarang, bukan nanti. Hari ini, bukan esok hari. Jika perkerjaan hari ini tidak diselesaikan hari ini, tidaklah bijak jika kita sengaja menggesernya menjadi kewajiban esok hari. Jangan takut tidak ada lagi yang akan dikerjakan esok hari jika semua pekerjaan dikebut hari ini, karena setiap hari memiliki tantangannya sendiri. Perlu diingat bahwa kesengajaan menggeser sedikit saja merupakan gejala awal penyakit menunda. Sebelum penyakit ini menggerogoti, cegah dari sekarang.
Analisis dengan saksama, perlukah melakukan penundaan? Tentukan apa yang menjadi prioritas Anda. Review kembali bagaimana cara Anda memanfaatkan waktu dan tenaga. Penundaan boleh saja dilakukan, namun putuskan dengan cermat, buat skala prioritas, pegang komitmen penyelesaian. Analisis terlebih dahulu tingkat kepentingan dan kemendesakannya.
Seberapa penting tugas yang akan diselesaikan. Apakah hal ini mendukung pencapaian target atau sasaran kerja kita ? Atau justru tidak memberi kontribusi terhadap pencapaian target? Analisis kemendesakkannya. Apakah menuntut penyelesaian saat ini juga, atau sebenarnya justru tidak berpacu dengan waktu? Kemendesakan identik dengan alokasi waktu penyelesaian.
Penting dan mendesak, tentu saja ini menjadi prioritas utama penyelesaian tugas. Biasanya hal yang dikerjakan memiliki kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian target kerja serta dibatasi oleh waktu. Misalnya, pembayaran gaji karyawan, komplain pelanggan, pembayaran vendor jatuh tempo.
Penting dan tidak mendesak, merupakan prioritas kedua penyelesaian tugas. Biasanya hal yang dikerjakan memiliki kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian target kerja, namun tidak dibatasi oleh waktu. Sifatnya antisipatif untuk memperlancar tugas diprioritas pertama. Misalnya scheduling pembayaran vendor jauh-jauh hari, pencadangan dana untuk semua expenses perusahaan, budgeting di awal tahun.
Tidak penting tetapi mendesak. Sangat dibatasi waktu, namun apa yang akan diselesaikan tidak memberikan sumbangsih terhadap pencapaian target dan sasaran kerja. Contoh sederhana menjawab telepon, membuka surat masuk, atau menerima tamu asing.
Tidak penting dan tidak mendesak. Tidak dibatasi waktu, dan apa yang akan dikerjakan tidak memberi kontribusi terhadap target dan sasaran kerja. Apakah masih perlu dikerjakan? Atau coba geserkan aktivitas ini di luar waktu kerja. Misalnya, mengobrol dengan teman, jokes via e-mail, curhat karyawan yang berlebihan.
Analisis tingkat kepentingan dan kemendesakkan akan melahirkan daftar tugas yang menjadi prioritas Anda. Kelompokkan mana yang akan diselesaikan sekarang, dan mana yang menjadi prioritas kedua, ketiga atau dapat dilakukan penggeseran waktu penyelesaian. Pada saat melakukan penundaan, tanamkan komitmen untuk menyelesaikan sesuai kesepakatan waktu yang digariskan. Sedikit jeda atau misdeadline yang berulang, akan menjadi kebiasaan menunda.
Problem penundaan akan mengikat erat waktu yang kita miliki. Satu hal yang terus berjalan dan tak dapat dipanggil balik. Kehilangan waktu di hari ini, belum tentu akan kita peroleh esok hari. Buat apa ditunda jika bisa dituntaskan sekarang. So, Do It Now![fi]

-

Indonesia Menatap Kepemimpinan Global
Editor | Kolom Lepas | September 1st, 2009 | 1 Comment »
Oleh: J. I. Michell Suharli*
Kepemimpinan global adalah kepemimpinan yang pengaruhnya melintasi batas budaya dan negara. Dengan demikian, sifatnya universal dan berkontribusi besar kepada jiwa kemanusiaan yang mengubah peradaban manusia. Jasa para pemimpin global menyebabkan kehidupan banyak orang lebih menarik, lebih indah, lebih sejahtera, lebih bermartabat, atau lebih baik.
Pemimpin global pastilah seorang visioner, berjasa bagi kehidupan dan peningkatan kualitas hidup bangsa-bangsa di dunia. Sering kali para pemimpin global adalah pribadi kontroversial, namun fenomena kepemimpinan mereka tak pelak lagi telah mengubah kehidupan bangsa-bangsa.
Fenomena Kepemimpinan Global
Fenomena kepemimpinan global pertama adalah visi seorang pemimpin tentang bagaimana seharusnya hidup yang lebih bermartabat. Pada tahun 1862 Abraham Lincoln memproklamasikan tentang pembebasan budak. Sementara, Mahatma Gandhi memiliki visi perjuangan tanpa kekerasan sebagaimana pada pidato tahun 1920 di Madras. Marthin Luther King mengumandangkan visi tentang persamaan hak bagi warga kulit hitam pada pidato tahun 1963 di Washington. Bunda Theresa menyampaikan visi tentang kehidupan berlandaskan kasih selama abad ke-20 hingga dianugerahi hadiah nobel. Begitu pula visi “satu komputer di setiap meja dan di setiap rumah” dari seorang Bill Gates.
Fenomena kedua adalah kebesaran pikiran yang mampu mengubah cara berpikir global. Kelanggengan pemikiran Aristoteles (384-322 SM) yang diakui Plato sebagai filsuf kebenaran dan Cicero mengakuinya sebagai pemikir ”subur”. Socrates sebagai tokoh filsafat. Kejeniusan Albert Einstein dan Stephen W. Hawking yang memajukan dunia. Pemikiran spiritualitas Kung Fu Tze, Mahaguru Zen (Hui Neng), Kahlil Gibran, dan Anthony De Mello. Begitupula inspirator kesuksesan seperti: Napoleon Hill, Andrew Carnegie, Edward De Bono, John C. Maxwell, Stephen Covey, dan Peter Drucker.
Fenomena ketiga kepemimpinan global menemukan alat-alat yang dapat digunakan untuk kebaikan hidup dan keselamatan masyarakat dunia. Thomas Alfa Edison membantu manusia bekerja meski bumi diselimuti gelap. Alexander Graham Bell membantu manusia berbicara lintas benua. Wright bersaudara yang memampukan manusia ”terbang”. Alexander Fleming menyelamatkan banyak nyawa melalui antibiotika. Christian N. Bernard sebagai pencangkok jantung manusia pertama. Sedangkan Lee De Frost penemu tabung hampa udara dan bapak televisi.
Fenomena keempat adalah membuat hidup di dunia lebih menarik dan indah untuk dijalani. Mozart, Beethoven, dan Handel yang membuat musik dunia menjadi indah didengar. Charles Dickens dan Ernest Hemingway dengan gemerlap sinar dunia tulis-menulis. Shakespeare, G.Bernard Shaw, dan Charles Chaplin menciptakan ”dunia lain” di atas panggung. Leonardo Da Vinci dan Pablo Picasso sebagai pelukis dunia. Walt Disney dan Stephen Spielberg yang membuat ”dunia fantasi” di layar kaca. Begitu pula Pele, Muhammad Ali, Diego Maradona, dan Tiger Wood dalam dunia olahraga.
Fenomena kelima adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi di masyarakat dunia. Adam Smith, Luca Paciolo, J.M.Keynes, dan Karl Marx sebagai tokoh ekonomi. Henry Ford, Warren Buffet, Konosuke Matsushita, William Palley, Sichiro Honda, Lakshmi Mital, Sam Walton, Ronald Kuok Hock Nien, Lee Kong Chian, Donald Trump, Ray Kroc, Steve Jobs, Richard Branson, dan Jack Welch adalah contoh mereka yang banyak meningkatkan kesejahteraan dunia sebagai perbisnis global.
Konteks Indonesia
Indonesia adalah negara keempat terbesar dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Dibanding ketiga negara lain di atas, masih sedikit dunia mencatat pemimpin global dari Indonesia. Setiadi (2008) menyampaikan bahwa sesungguhnya, dibandingkan Cina dan India, Indonesia memiliki lebih banyak modal dasar selain jumlah penduduk yang besar (Setiadi, 2008). Cina cukup lama dalam pemerintahan komunis sedangkan Indonesia dipimpin pemerintahan yang relatif lebih demokratis. Sampai kini India tidak memiliki bahasa nasional sedangkan Indonesia telah memiliki Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sejal 1928. Sumber daya alam Indonesia juga lebih kaya daripada mereka.
Ki Hajar Dewantoro juga dapat ”diangkat” menjadi pemimpin global dengan konsep Tut Wuri Handayani yang menjadi inti The 8th Habit dari Stephen Covey. R.A. Kartini juga memiliki kualitas kepemimpinan global sebagai pejuang persamaan gender. Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjunjung keharmonisan budaya Barat dan budaya Timur. Ir. Soekarno sebagai pelopor KTT Asia-Afrika dan H.M. Soeharto sebagai penggagas gerakan nonblok, Moh.Hatta, Frans Seda, Gus Dur, Franz Magnis Suseno, dan Nurcholis Madjid punya jejak kepemimpinan global sebagai tokoh cendikiawan. Indonesia juga punya tokoh seperti William Soeryadjaya, Ciputra, Julius Tahija, dan Yohanes Surya yang dapat kita jagokan.
Sayangnya, kita terlalu sibuk ”ribut” sendiri di dalam rumah bersama, bernama Indonesia. Akibatnya, minim upaya ”mengangkat” kepemimpinan mereka ke tataran masyarakat global. Banyak dari kita yang tidak rela apabila saudara sebangsa menjadi pemimpin global. Ini yang disebut sindrom ”nabi ditolak di negerinya sendiri”.
Semua pribadi memang punya kekurangan. Namun, demi kebesaran bangsa, mengapa kita tidak mampu mewartakan jasa-jasa kepemimpinan saudara sebangsa ke tataran global? Mohon dicatat, pemimpin sejati adalah mereka yang berjasa atau menjadi pahlawan bagi kehidupan orang yang dipimpin dan mengalami akibat dari kepemimpinannya. Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya?[jims]
* J.I. Michell Suharli adalah seorang edupreneur dan penulis buku Mind Set – Winning Strategy for Winning People.

--

Mazmur 127:4. “Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.”
Pernah memikirkan bagaimana bentuk sebuah anak panah? Benda itu memiliki sebuah ujung yang tajam, yang ketika mengenai sasaran, mampu menusuk dengan ketajaman yang dimilikinya. Sasaran dapat hancur atau robek. Tetapi pernahkah anda berpikir bagaimana anak panah mampu mengenai sasarannya? Jawabannya cuma satu, anak panah itu dilepaskan dari busurnya oleh tangan yang tepat.

Tidak setiap anak panah mampu mengenai sasaran dengan tepat. Sekuat apapun ia dilepaskan dari busur, jika tidak diarahkan dengan tepat, maka anak panah itu hanya akan dilepaskan untuk meleset! Seringkali terjadi, kita seperti anak panah itu. Dilepaskan dari busurnya hanya untuk meleset. Kehidupan kita menjadi kehidupan yang jauh dari rencana Allah yang sempurna. Mengapa? Karena kita tidak berada di tangan yang tepat.
Berada di tangan yang tepat adalah kunci sebuah anak panah yang berhasil mengenai sasaran. Alkitab mengatakan bahwa anak panah itu harus berada di tangan pahlawan. Anda tahu bagaimana seorang pahlawan membidik dengan tepat sasaran yang ada di depannya menggunakan anak panah? Dia akan mengambil anak panah itu dari tabungnya, memasangnya pada busur, diam sejenak lalu dengan kekuatan penuh menarik tali busur hingga terdengar suara “krek”. Itu adalah titik lengkungan yang tepat diperlukan untuk melepaskan sebuah anak panah dengan kecepatan dan “tenaga dorong” yang terbaik.

Ada hal penting yang harus diperhatikan. Sebelum anak panah tersebut maju ke depan, maka dia harus ditarik ke belakang terlebih dahulu. Ditarik oleh sebuah tangan yang kuat dan kokoh, tangan seorang pahlawan, yang tahu persis melakukan ancang-ancang untuk menembak sasaran dengan cepat dan tepat. Kehidupan kita, apabila berada di dalam kehendak Allah yang sempurna, adalah seperti anak panah tersebut. Ditarik ke belakang terlebih dahulu sebelum dilepaskan. Itu sebabnya jika hari-hari ini kita menemukan diri kita seperti anak panah yang sedang ditarik “ke belakang”, jangan cepat berputus asa atau kecewa. Jangan-jangan, anda adalah sebuah anak panah yang memang sedang dipasang pada busur dan ditarik untuk dilepaskan kembali pada sasaran yang tepat. Masalah, beban, pergumulan dan kehilangan, adalah hal-hal yang dapat membuat kehidupan kita seperti ditarik ke belakang. Bahkan masa lalu yang buruk adalah sesuatu yang bisa menarik kita kebelakang.
Tetapi kita tidak punya pilihan lain. Jangan sampai kita menjadi anak panah yang cuma diciptakan untuk disimpan di dalam tabung dan tidak pernah digunakan. Jadilah anak panah yang dipakai, yang berani ditarik ke belakang untuk dilepaskan dengan cepat, penuh tenaga dan akurat menuju sasaran. Seringkali kita merasa sakit jika kehidupan kita seperti anak panah yang ditarik ke belakang. Sepertinya tidak ada masa depan buat kita dan sama sekali kehilangan harapan dan optimisme. Sepertinya kita sedang turun dan situasi yang kita hadapi bukan malah membaik tetapi terus memburuk.

Ingat, selama seorang pahlawan memerlukan kita di dalam tabungnya, maka kita harus siap dipasang, ditarik ke belakang baru dilepaskan. Kita jangan cuma mau dilepaskan menuju sasaran tanpa mau ditarik ke belakang. Ditarik kebelakang adalah harga yang harus kita bayar. Ditarik ke belakang adalah masa-masa yang memang sulit dan menyakitkan. Tetapi ingatlah bahwa anak panah itu tidak terus menerus ditarik. Ada sebuah titik dimana gaya tarik itu berhenti dan tepat pada saat itulah, anak panah itu akan dilepaskan menuju sasaran dengan tepat.

Itulah gambaran kehidupan kita jika mau menjadi anak panah di tangan seorang pahlawan. Tuhan adalah pahlawan kita. Kita aman di dalam tabungnya. Kita aman jika tangannya yang kokoh itu yang menarik kita ke belakang. Kita aman jika mau turut dan taat pada daya tarik yang membawa kita kebelakang. Kita memang tidak tahu kapan persisnya dan berapa lama kita ditarik. Tetapi, kehidupan ini tidak selamanya ditarik ke belakang. Kita ditarik untuk maju.

Oleh sebab itulah, mari kita belajar taat. Memang kita tidak mengerti apa yang terjadi. Tetapi pada saat ditarik itulah kita seharusnya berpikir dan merenung, bahwa kita justru sedang berada di dalam kehendak Allah yang sempurna. Mungkin saat ini kehidupan yang ditarik itu tidak membawa kenyamanan dan sukacita, tetapi pada saat dilepaskan dan mengenai sasaran, kita akan mengerti bahwa segala sesuatu itu menjadi indah pada waktunya.(GPdI Hermon Semarang-030107).

--

Jendela Yang Terbuka
aktu berjalan begitu lambat…. Kunantikan respon dari anakku. Banyak hal sudah kuajarkan sejak ia dalam kandungan, akan tetapi ia tetap membisu. Sampai tiba suatu saat seperti seolah-olah jendelanya mulai terbuka. Kulihat segala sesuatu yang pernah kuajarkan ada di dalamnya…. Dan ia dengan leluasa memperlihatkan kepadaku segala sesuatu yang ia miliki. Iapun selalu siap menerima hal-hal baru yang kumasukkan melalui jendela itu.

Usia 2-3 tahun adalah usia yang indah, dimana anak-anak mulai menyatakan "saya bisa". Sekalipun ia belum betul-betul menguasai apa yang ia nyatakan "bisa". Banyak hal ia tiru, banyak hal ia serap. Detik demi detik terasa begitu berharga bagi seorang ibu dan ayah dari anak usia 2 tahun. Karena setiap detik yang ia lewati adalah masa belajar bagi anak ini.
Apa saja yang bisa diajarkan kepada anak usia 2-3 tahun dalam hidup sehari-hari:

1. Warna
Anda dapat mengajarkan warna melalui baju yang ia pakai, balon yang anda tiup dan mainkan bersama, bunga-bunga yang anda perlihatkan ketika berjalan-jalan pagi berdua, mobil yang ada di dekat mobil anda ketika bepergian, warna lampu lalu lintas, warna kue tart ketika mengunjungi saudara yang berulang tahun, dll.
Anda juga dapat menghubungkan warna dengan Injil, misalnya: Merahnya darah Yesus, Putihnya hati yang diampuni Tuhan Yesus, Hitamnya dosa (Kuning untuk surga, dan Hijau untuk pertumbuhan masih terlalu abstrak bagi anak-anak ini).

2. Bentuk
Selain belajar bentuk melalui mainan yang dibeli di toko, anda juga dapat melatih anak untuk menggolongkan bentuk. Pada saat membereskan buku, ajak anak menumpukkan buku-buku persegi empat dan mengajaknya untuk merapihkan sisi-sisinya, atau menumpuk piring-piring yang berbentuk lingkaran, atau memotong kue segitiga.

3. Angka dan huruf.
Setelah anak mengenal bentuk yang sederhana, ia akan lebih mudah mengenal dan mengingat angka dan huruf. Tunjukkan kepada anak angka dan huruf setiap kali anda menemukannya (pada buku yang anda baca, mainan, kardus kemasan, plat mobil, papan reklame toko, dll.). Anda juga dapat menunjukkan sambil menulis dan menyanyikan baik di atas kertas juga pada dinding yang sudah anda lumuri busa pada saat mandi.

4. Rasa kepemilikan
Rasa kepemilikan atau ‘sense of belonging’ merupakan hal yang penting dimiliki oleh seseorang. Rasa kepemilikan merupakan dasar seseorang dapat menemukan arti kemurahan hati yang sejati. Anda dapat melatih anak anda memiliki hal ini dengan menempatkan secara khusus barang-barang yang menjadi miliknya. Tempat duduk tertentu untuknya, untuk papa dan untuk mama. Menunjukkan barang-barang milik papa yang berbeda dengan milik mama dan berbeda pula dengan miliknya. Mencari barang-barang yang hilang dari tempatnya sampai menemukan kembali, meletakkan barang-barang miliknya pada tempatnya.

5. Melatih daya ingat dan sistematis berpikir
Ajak anak anda untuk ‘recall’ (mengingat kembali) kejadian-kejadian yang baru saja dialaminya dan dorong anak untuk menceritakan kembali kejadian-kejadian tersebut. Dengan demikian, anak akan terlatih untuk mengingat dan mengelompokkan kejadian sesuai dengan urutannya. Sekalipun masih terbatas dan kadang banyak hal-hal yang orang dewasa tidak mengerti, kita harus menghargai segala yang ia ucapkan. Bagi orang dewasa hal ini sangat lucu dan kita sering tergoda untuk mentertawakan. Bagi anak, banyak hal yang ia anggap serius dan ia tidak mengerti mengapa orang lain tertawa untuk hal itu. Jika ia menceritakan sesuatu yang berlebihan, jangan langsung menganggap ia berbohong karena ia sedang berimaginasi dan banyak data yang campur aduk di dalam pikirannya. Pada saat ini, ia tidak akan menceritakan sesuatu yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Akan tetapi, jika anda rajin melatih dan menghargainya, lama kelamaan cara berpikirnya akan berkembang. Suatu saat ia akan dapat menceritakan kembali cerita Alkitab yang sering anda ceritakan. Bukankah hal ini merupakan modal baik untuk Komisi Sekolah Minggu di masa mendatang?

Banyak hal yang dapat dilakukan orangtua bersama dengan anak 2-3 tahun di dalam kehidupan sehari-hari. Anda dapat menggunakan segala sesuatu yang ada di lemari dapur, di dalam laci meja belajar, di atas ranjang (bantal-bantal dan selimut) sebagai sarana belajar dan bermain dengan anak anda.

Dalam masa krisis moneter seperti sekarang sudah barang tentu mainan akan lebih mahal, oleh sebab itu orangtua harus lebih kreatif di masa-masa sulit. Dan saya yakin, anak-anak yang dididik di masa krisis moneter akan menjadi anak yang lebih baik dan lebih kreatif pula.
Selagi Jendela masih terbuka….. masukkan sebanyak-banyaknya hal yang berharga untuk disimpan. Karena ada suatu saat dimana jendela itu makin lama akan makin tertutup dan akhirnya akan tertutup sama sekali.

--

Istilah jaim (jaga image) sudah menjadi istilah pembicaraan sehari-hari. Kita semua—kalau mau jujur—pastinya cukup sering melihat orang melakukan pekerjaan jaim tersebut, dan pada saat yang sama juga melakukan aktivitas jaim di kehidupan kita sehari-hari. Contohnya, saya tidak mungkin tertawa terbahak-bahak selepas ketika saya sedang tertawa di depan teman-teman dekat saya sendiri. Saya tak mungkin tertawa terbahak-bahak ketika, misalnya, saya sedang berada di depan kumpulan group ibu-ibu orang tua murid di sekolah anak saya, di mana saya tidak kenal dengan mereka. Dan, saya sangat tidak berharap ada kesan bahwa Mamanya si Jessie (nama anak saya) tidak bisa menjaga sikap, urakan, agak enggak beres, atau ketiga kesan itu kumpul menjadi satu.

Saya yakin, kita semua ada cerita sendiri-sendiri mengenai kapan dan mengapa aktivitas jaim ini kita lakukan. Namun kalau mau jujur, sebenarnya jaim itu adalah suatu aktivitas yang lumayan meletihkan. At least bagi saya. Capek deh kalau setiap saat harus jaim. Dan lagian, ternyata apa yang menurut kita sudah jaim belum tentu di pandangan orang lain yang melihatnya sudah seperti itu.

Contoh, suatu ketika saya pernah di-interview oleh wartawan sebuah majalah traveling. Mungkin, karena saya dianggap cukup sering traveling. Namanya interview, bohong-benar kalau on some level kita yang sedang di-interview tidak melakukan aktivitas jaim. Namun, terserah Anda mau percaya apa tidak, ada masa-masa di kehidupan kita—mungkin dengan bertambah usia— kita lama-lama tidak sadar sedang jaim atau memang itulah kita apa adanya.

Ketika copy majalah sampai di rumah, yang melakukan interview menulis mengenai saya bahwa baginya kualitas terbesar saya adalah ‘her humble sincerity’. Anehnya, banyak orang bilang kalau enggak kenal saya beneran kelihatannya saya ini orangnya sombong. Jadi, Anda bisa bayangkan kalau kita harus jaim terus-menerus memikirkan apa pendapat orang mengenai diri kita. Betapa letihnya kita dan belum tentu juga ngefek. Sebab, kalau orang sudah ada pendapat tersendiri mengenai kita, rasanya akan cukup sulit mengubah image tersebut.

Anyway, tak lama kemudian wartawan yang begitu baiknya menyebut saya memiliki kualitas sebagai manusia yang humble (rendah hati) dan sincere (tulus) itu menghubungi saya. Dia bertanya apakah saya bersedia menjadi kontributor di majalah tersebut. Saya jawab saya lihat dulu tulisan seperti apa yang dibutuhkan, dan beliau menjawab akan mengirim e-mail mengenai hal itu. Ketika e-mail saya buka, singkat kata wartawan tadi benar-benar over-estimate kemampuan saya, baik dari sisi menulis dalam bahasa asing maupun pengetahuan saya mengenai traveling. Sedangkan saya sendiri under-estimate pengetahuan sebagian orang mengenai apa yang mereka ketahui. Dan, pada saat yang sama over-estimate mengenai sebagian kelompok orang lagi mengenai apa yang mereka tahu.

Saya over-estimate bahwa kalau orang bisa menulis buku mengenai kesehatan, artinya dia pasti olahraga teratur tiga kali sehari. Saya over-estimate bahwa kalau orang memimpin suatu perusahaan pastinya dia serba tahu. Saya under-estimate bahwa orang yang baru lulus kuliah pasti tidak banyak tahu apa-apa. Ternyata tidak semuanya selalu seperti itu.

Saya pun akhirnya mencoba tetap humble dan sincere. Saya membalas e-mail wartawan itu dan berkata bahwa sepertinya kemampuan saya dalam hal ini sudah di-over-estimate. Saya belum sanggup menulis seperti contoh yang diberikan, namun saya bisa memberi beberapa tips lepas—yang bila ada yang mau merangkumnya kembali dalam tulisan ke bahasa Inggris—minimal saya bersedia membantu, tulus tentunya.

Setelah kejadian itu saya berpikir, berapa kali saya over-estimate orang lain atau under-estimate dan mana yang lebih baik? Di-over-estimate atau di-under-estimate oleh orang lain? Well, jika orang lain over-estimate kita, artinya apa yang sebenarnya kita adalah KURANG dari apa yang dipikirkan orang, dan juga diharapkan dari orang itu. Sedangkan jika kita di-under-estimate oleh orang lain, artinya apa yang sebenarnya diri kita ini LEBIH dari apa yang orang pikir.

Maka dari itu kalau dipikir pikir lagi, walau dianggap remeh oleh orang lain, yang pasti lebih menyebalkan daripada dianggap lebih dari apa adanya kita. At the end of the day, hanya kita yang tahu sesungguhnya kita itu seperti apa.

Sebagai penutup, ada kenalan saya yang cerita bahwa hobinya mengumpulkan mobil dan jam. Mungkin itu benar, mungkin itu jaim. Mungkin dengan ceritanya itu sebagian orang akan menganggap dia kaya raya, sebagian lagi akan menganggap dia suka pamer. Lalu, sebagian lagi mungkin hanya sirik, tapi lagi-lagi at the end of the day, hanya diri kita sendiri yang tahu, sebenar-benarnya dan sesungguh-sungguhnya kita itu siapa, bisa apa, dan tidak bisa apa. Dan, bila kita enggak suka dengan apa adanya kita itu, hanya kita juga yang tahu mesti diapakan dan apakah kita mau melakukannya.[ad]

* Alexandra Dewi adalah seorang eksekutif sebuah perusahaan pemasar suplemen makanan, penulis buku The Heart Inside the Heart, Queen of Heart, dan co-writer buku I Beg Your Prada. Dewi baru saja meluncurkan bukunya keempatnya tentang fashion yang ditulis bersama Fitria Yusuf berjudul Little Pink Book. Ia juga sedang menyiapkan buku-buku berikutnya. Dewi dapat dihubungi melalui pos-el: inthelalaland[at]yahoo[dot]com.

--

Kita sering mendegar bahwa manusia senangnya mengambil jalan pintas. Daripada capek-capek sekolah dan belajar tahap demi tahap, dan karier merangkak dari bawah, mendingan jadi gigolo kalau ada modal tampang. Kan lebih cepat dapat uang? Itu soal pilihan karier. Jalan singkat lainnya adalah daripada diet sehat dan olahraga, capek, mendingan kalau ada dananya liposuction saja. Langsung kurus. Saya sendiri kalau ada jalan pintas, jalan cepat jadi kaya, cepat kurus, cepat ini dan itu, kemungkinan besar saya akan mengambilnya, terutama apabila sudah kefefet.

Namun ternyata, mengambil jalan pintas selain penuh dengan resiko; jadi gigolo bisa kehilangan harga diri belum lagi kalau ditangkap pihak berwajib, liposuction selain menguras kantong tentu merupakan operasi besar berisiko tinggi. Nah, selain penuh risiko ternyata mengambil jalan pintas juga secara faktor kematangan mental kita akan membuat kita menjadi manusia yang kurang bahagia.

Pertama, apa pun yang kita dapatkan dengan usaha minimum atau gratisan, atau pada intinya didapatkan tanpa usaha keras, biasanya tidak kita hargai sepenuh hati. Makan dengan perut yang tidak lapar tidak akan seenak makan ketika kita sedang kelaparan. Jalan keluar dari suatu permasalahan yang kita temukan tidak akan membawa begitu rasa bahagia apabila masalah itu tidak muncul pada awalnya. There is no joy without sorrow. Tidak bisa dibedakan mana terang apabila tidak pernah melihat gelap.

So, all the process untuk menikmati kehidupan, seperti sebuah cycle, cycle kematian dan kehidupan. Tanpa pernah merasa kesepian (kematian) saya tidak akan tahu menghargai rasanya ditemani oleh teman-teman (kehidupan). Tanpa mengalami kesukaran finansial saya tidak akan tahu bagaimana menghargai uang. Tanpa kehilangan orang yang kita cintai kita tidak tahu bagaimana bahagianya setelah kita berhasil melakukan proses letting go dan moving on. Tidak akan ada suatu transformasi yang significant dalam kehidupan kita apabila kita tidak bersedia melewati PAIN.

Hidup ini tidak bisa dibilang gampang. Life is hard. Begitu kita menyadari bahwa tidak pernah dijanjikan kepada kita bahwa hidup kita akan mudah, begitu kita menerima bahwa hidup ini memang sudah normal dan lumrah adalah susah, maka kita tidak akan merasakan lagi bahwa hidup ini susah. Inilah kehidupan, tidak lebih tidak kurang. Dan dalam menaunginya, apabila kita menyadari bahwa setiap pain and suffering bila kita lewati dengan kebijaksanaan—tidak mengambil jalan pintas dan dilalui dengan cara yang menyakitkan namun yang paling efektif—justru dari proses yang menyakitkan itulah kita dibentuk, ditransformasi menjadi manusia manusia yang luar biasa. Semakin kita bertambah usia, maka bertambahlah kebijaksanaan kita.

Bukan hanya bertambah angka usia tapi kematangan mentalnya ya segitu-gitu saja karena tidak pernah mau mencoba melalui tantangan hidup dengan cara yang menyakitkan. Realitas kehidupan dan kebenaran (truth) biasanya kita hindari apabila hal itu menyakitkan. Dan dari menghindari itu, kita hanya mengganti suatu realitas dengan jalan pintas. Cobalah kita mengambil jalan yang orang jarang lalui. Jalan pintas sudah penuh dengan orang. Jalan yang orang jarang lalui akan menuju ke suatu tempat yang tidak banyak orang yang bisa melihat, apalagi merasakan bagaimana rasanya tiba di tempat itu.[ad]

-

Kalau mau sukses dalam menjalankan usaha, katanya harus bisa berdiplomasi. Tidak boleh menunjukkan perasaan atau pikiran kita secara terang-terangan. Bahkan, kepada yang berutang kepada perusahaan sekalipun, surat yang isinya menagih utang saja tidak berbunyi kasar. Isinya menagih tapi secara diplomatis. Yang berutang saja masih disebut YTH (Yang Terhormat). Sama seperti menulis surat penawaran harga atas jasa/barang yang kita perdagangkan.
Dalam menjalankan pertemanan, ternyata sama seperti perusahaan, kita harus diplomatis. Mengerti mana yang harus dikatakan, mana yang tidak, dan kalau dikatakan pun harus secara diplomatis. Mengapa saya menulis soal diplomatis ini? Karena saya baru mendengar cerita dua orang kawan lama, yang gara-gara kurang diplomatis, malah menjadi kurang harmonis hubungannya.
Begini ceritanya. Kedua kawan saya ini sebut saja Amanda dan Cindy. Mereka sudah saling kenal sejak SMP. Saya dengar Amanda sudah lama dalam keadaan ekonomi yang bisa dikatakan cukup sulit. Kalau tidak salah selepas SMA Amanda tidak sempat kuliah tapi langsung menikah dan punya anak. Lalu dia bercerai dan menikah lagi. Namun, karena satu dan lain hal, dari suami pertama ke suami yang sekarang, keadaan ekonominya belum bisa dibilang berkecukupan.
Cindy sempat kuliah dan sekarang bekerja di suatu perusahaan milik keluarga. Ketika Amanda bertanya apakah ada lowongan di perusahaan tempat Cindy bekerja—tentu saja secara diplomatis—Cindy bisa menjawab bahwa soal menerima karyawan atau karyawati baru bukan wewenang Cindy. Toh, walau perusahaan milik keluarga, Cindy bukan pemilik atau pimpinan perusahaan yang berwenang menerima pegawai baru. Untung, jawaban diplomatis Cindy diterima dengan baik oleh Amanda.
Amanda kadang curhat kepada kawan lamanya bahwa biaya hidup di rumah tangganya sangat pas-pasan, dan berat sekali rasanya memenuhi kebutuhan dasar sekalipun. Kasihan dengan kawan lamanya, Cindy menawarkan penghasilan tambahan kepada Amanda. Caranya dengan memesan kue-kue untuk acara staff gathering yang akan diadakan oleh perusahaan tempat Cindy bekerja.
Amanda sendiri mengakui bahwa dirinya tidak bisa membuat kue. Tetapi omanya pandai memasak kue dan dari hasil masakan omanya itulah yang akan dijual kepada Cindy. Namun, karena tujuan memesan kue ini sebenarnya adalah untuk menolong teman, tentu Cindy tidak banyak bertanya. Ia memesan beberapa jenis kue yang mana salah satu jenis kuenya adalah tiramisu (yang harus diletakkan di lemari es sebelum disajikan).
Beberapa hari sebelum acara staff gathering, Cindy baru sadar bahwa di kantornya tidak ada lemari pendingin (kulkas). Ia pun segera meghubungi Amanda lewat telepon untuk membatalkan pesanan tiramisu. Setelah Amanda mendengar bahwa Cindy membatalkan pesanan salah satu jenis kue itu, Amanda marah “Lho, Cin! Aku udah order, lho!” Yang fatal, setelah berkata penuh amarah, Amanda menutup telepon secara tiba tiba. Mungkin di tengah-tengah rasa kecewa dan amarah, juga panik atau rasa tidak enak kepada omanya, dicampur lagi desakan kebutuhan keuangan keluarga. Akhirnya, Amanda kehilangan apa yang namanya diplomasi atau lebih simpelnya penguasaan diri.
Cindy yang merasa telah mencoba membantu tentu tidak terima teleponnya ditutup seperti itu oleh Amanda. Tapi hebatnya, teman saya si Cindy ini meneliti dulu apa yang salah pada dirinya sendiri. Ia mengakui ketika menjelaskan kepada Amanda bahwa kantornya tidak ada kulkas, ia sempat juga berkata, “Sorry, perusahaan aku bukan menjual kue. Jadi, aku enggak kepikir soal kue mana yang harus dikulkasin. Aku kan bukan tukang kue, Amanda…!” Cindy mengakui, kata-katanya itu pastinya menyinggung perasaan Amanda sehingga Amanda menutup telepon.
Akhirnya, Cindy menelepon Amanda kembali, “Amanda, sorry aku tadi mungkin berkata-kata kurang baik. Orderanku semua aku teruskan, termasuk yang tiramisu. Tapi, aku harus juga menerangkan bahwa ini adalah pesananku yang pertama dan terakhir yang aku pesan darimu. Sebab, aku enggak mau kita menjadi seperti ini…. berkelahi dan berselisih paham.”
Amanda juga berkata, “Sorry Cindy, tadi aku tutup telepon.”
Cindy menjawab, “Iya, enggak apa, sama-sama. Sorry, salah aku juga…”
Dari kalimat saling meminta maaf sepertinya urusan sudah selesai. Tetapi, seperti yang Cindy katakan tadi, ia tidak akan memesan kue lagi ke Amanda. Dilihat dari sisi usaha, bad for business. Dilihat dari sisi pertemanan, bad for friendship.
Itu dia. Diplomatis. Enggak heran tidak semua orang bisa jadi diplomat.
Dari mendengar cerita ini, yang mana saya tidak terlibat emosi di dalamnya, saya jadi berpikir bahwa berlatih penguasaan diri, berdiplomasi ternyata sangat amat penting dalam segala aspek kehidupan. Ada orang yang sepertinya memahami sekali dalam berdiplomasi. Mungkin nenek moyangnya sampai dianya semuanya keturunan diplomat tujuh turunan. Jadi, lahir-lahir memang dia sudah diplomatis. Namun, bagi saya atau Anda yang lahir-lahir bukanlah anak diplomat, ada baiknya—kalau bukan sangat penting—untuk menguasai ilmu diplomasi ini.
Cerita lain soal pemilik perusahaan A yang berutang kepada pemilik perusahaan B. Bila keduanya bertemu person to person secara tidak sengaja di sebuah restaurant, nasihat dari seseorang yang saya anggap sangat diplomatis menganjurkan yang diutangi untuk tidak menyebut apalagi menagih utang secara langsung. Bapak A yang—walau jengkel kepada Bapak B—yang bisa enak-enaknya makan sushi tapi utang kepadanya. Bila mau diplomatis, harus pura-pura lupa soal itu dan berinteraksi biasa-biasa saja. Soal utang harus orang lain yang menagih, baik itu surat dari bagian keuangan di kantor, baik itu pihak ketiga lain seperti bank atau debt collector company. Kalau mau jengkel dan tidak bisa menahan jengkel dan langsung hajar bleh dengan mengutarakan apa yang plek-plekan ada di hati, maka tidak dianjurkan untuk menjadi pengusaha, apalagi jadi pengacara.
Anyway, mudah-mudahan cerita saya di atas mengingatkan kita semua bahwa setiap kali kita sedang emosi, atau sedang dalam keadaan yang kurang stabil (stres, letih, dll) sebaiknya kita yang bukan automatis diplomatis untuk menunda hal-hal yang mau kita katakan atau lakukan semalam saja. Pengalaman saya, kebanyakan kali, satu malam tidur yang nyenyak sering kali menyelamatkan saya dari hal-hal bodoh yang bisa dengan mudahnya saya ucapkan dengan secara tidak diplomatis.[ad]

--

Selama kita masih menjadi yang namanya manusia, tentu kehidupan kita akan mengalami pasang surut, up and down, joy and pain, tawa dan air mata. Tidak ada yang namanya tra la la tra lili terus. Namun kebalikannya, on more positive not, tentu tidak ada yang namanya nelangsa seumur hidup. Hanya saja… tidak tahu kenapa yang sering diingat adalah masa-masa nelangsa yang membuat banyak dari kita berubah.
Banyak sudut pandang ketika kita sedang diberi cobaan oleh yang Mahakuasa dalam jalan kehidupan kita. Ada pendapat begini, cobaan membuat kita lebih dekat kepada Tuhan. Ada yang berkata supaya kita menjadi lebih dewasa. Ada juga pendapat, mungkin itu karma. Namun, apa pun itu jenis cobaannya, dalam masa itu we experience: Pain.
Dalam keadaan mengalami pain, orang-orang yang dekat dengan kita biasa memberikan kalimat-kalimat yang tujuannya adalah untuk menghibur. Salah satu cara menghibur adalah dengan menceritakan kasus lain yang sama parah atau lebih parah dari sudut pandang si penghibur.
Contoh soal, seorang teman saya yang kehilangan pekerjaan. Dia dihibur oleh temannya dengan menceritakan bahwa ada kenalannya yang kena penyakit jantung dan harus dioperasi sehingga, jangankan kehilangan pekerjaan, tetapi si teman itu juga harus menguras isi tabungannya untuk biaya berobat. Tujuan membanding-bandingkan masalah si A dan si B ini adalah untuk memberi perspektif atau sudut pandang yang membuat si pemilik masalah merasa better; bahwa masalah yang dia alami tidak ada apa-apanya dibanding masalah orang lain (yang tentunya akan diberi contoh masalah orang lain yang lebih besar).
Namun, mungkin kita semua pernah mengalaminya. Walaupun teman kita sudah menceritakan pengalaman orang lain yang lebih parah dari keadaan yang sedang kita alami—kita tentunya bersyukur masalah tidak separah atau seberat masalah pembanding—tetapi bersyukurnya hanya sejam atau maksimal hari itu saja. Setelah itu, kita biasanya kembali tenggelam dalam masalah kita sendiri.
Tentu saja kita sadar jika kita harus memilih masalah mana yang harus dihadapi: kehilangan pekerjaan atau mengalami sakit jantung dan harus dioperasi? Tentu kita akan memilih kehilangan pekerjaan karena pekerjaan masih bisa dicari lagi sedangkan kesehatan tidak bisa di ganti. Namun, walau sadar akan pilihan itu, yaitu kehilangan pekerjaan, tetap saja painfull dan berat untuk kita, simply karena masalah itu adalah masalah kita.
Kita yang mengalami kepusingan, kemumetan, dan segala kekhawatiran akan masa depan. Masa depan dalam hal ini adalah bagaimana membayar segala biaya kehidupan di bulan yang akan datang. Belum lagi kalau sudah berkeluarga, tentu beban tersebut akan lebih berat lagi. While, kita bersimpati kepada cerita si orang yang sedang berjuang melawan penyakit jantung, tetapi dengan bersimpati kepadanya pun masalah kita masih ada di sana.
Sehingga, suatu kali saya membaca salah satu tulisan Dr. Phil, “I was in the hospital with my broken leg while I saw a guy came in with no leg. That is terrible! But, it doesn’t make my broken leg hurt any less.” Maksudnya, “Saya sedang berada di rumah sakit dengan kaki yang patah dan saya melihat seorang lain masuk dengan kaki yang baru diamputasi. Itu sangat menyedihkan, tetapi tidak membuat kaki saya yang patah menjadi tidak sakit.”
Ketika saya membaca kalimat sederhana itu, akhirnya saya mulai berpikir bahwa membandingkan diri kita dengan orang lain, terutama dari sisi masalah, ternyata hanya akan membantu kita sejenak. Kasarnya seperti, “Oh, puji Tuhan itu tidak terjadi terhadap saya.” Tetapi, tetap saja kita akan kembali menggerutu soal masalah kita sendiri karena besar kecilnya, how painfull it is, small pain, big pain, it is pain and that pain is even more important because it is our pain. Sangat manusiawi, sangat real. Dan, it is time to get real.
Masalah kita harus kita hadapi, harus kita selesaikan, bukan hanya dengan membandingkan masalah kita dengan orang lain yang lebih parah. Tetapi, menyelesaikan masalah dengan segera, melakukan segala upaya, damage control, dan upaya lain yang menyelesaikan masalah itu. Dan, God bless you, jika anda sudah tidak bermasalah lagi, mudah-mudahan Anda terketuk hatinya untuk membantu orang lain yang bermasalah.
Sudah menjadi contoh umum bahwa kita harus tahu bagaimana untuk take good care of ourselves dulu. Harus bisa menolong diri kita sendiri dulu baru kita bisa menolong orang lain. Ada analogi begini, jika pesawat terpaksa akan melakukan pedaratan darurat, kita harus mengenakan alat bantu pada diri kita sendiri dulu, baru kemudian kepada anak kecil yang traveling bersama kita di pesawat itu.
Namun, pengalaman saya pribadi pun memberi saya pelajaran tentang bagaimana menolong orang lain pada saat kita bermasalah. Ternyata, langkah itu justru menolong diri kita sendiri juga. Dan, it is my personal belief that kindness, never go out of style and this world goes around. Saya baik kepada Anda, tidak pasti saya akan mendapat kebaikan yang sama dari Anda. Namun, somehow, someway, karena dunia ini berputar, saya akan menerima kebaikan dari orang lain.
Nah, jadi mana yang benar dalam hal ini? Should we care for ourselves first and foremost atau tetap membagikan kebaikan dalam keadaan apa pun yang sedang kita alami?
Akal sehat berkata, kita tidak bisa membantu orang lain kalau diri kita sendiri sedang sungsang sumbel atau gundah gulana. Tetapi, misteri kehidupan menunjukkan bahwa kadang di tengah badai dan kenelangsaan kita, kita malah bisa keluar lewat upaya kita untuk tidak terlalu memfokuskan kepada diri sendiri dan membantu sesama. So what should we do? Inilah yang namanya diperlukan instict, judgement call, dan kebijaksanaan dalam bertindak.
Manakah yang bijak? Baik terhadap orang lain apakah selalu benar? Kalau dilihat dari cerita orang yang diberi air susu lalu membalas dengan air tuba, apakah bijak bila kita tetap berbuat baik terhadapnya? Tentu, terlepas dari segala urusan agama, apakah sebaiknya kita mengorbankan kepentingan diri sendiri demi orang lain?
Anehnya, jawaban dari semua pertanyaan ini , yaitu dibutuhkannya instict, judgement call, dan ilmu bijak, ternyata hanya bisa didapat dari kita melalui berbagai macam pain dan membantu orang lain yang sedang experience pain in their life.
Saya tidak percaya orang lahir lahir langsung jadi bijaksana. Saya ragu ada orang lahir dengan instict dan judgement call yang selalu pas dan tepat untuk dipakai di setiap situasi dan setiap dilema kehidupan. Jadi, kalau sekarang Anda atau saya, from one time to another mengalami somekind of pain, apa pun masalah Anda, masalah saya, tidak ada salahnya menyadari kita bersama sedang dibentuk dan dibekali dengan segala yang kita perlukan untuk menjadi sesuatu yang lebih baik, di luat dugaan kita semua.[ad]

--

Saya mencoba menceritakan sebuah kisah percintaan yang saya harap nanti bisa dijadikan sebuah kumpulan cerita dan dibukukan. Cerita pertama ini berasal dari salah satu kenalan saya. Supaya saya tidak menggunakan nama samaran, saya menulis seolah-olah orang ini yang menceritakan langsung dan mudah-mudahan juga bisa lebih mudah dimengerti.
Here it goes.
Saya datang dari keluarga sederhana. Orang tua saya bukan orang melarat, tetapi bukan pula yang kaya raya sampai bisa menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri. Sehingga, ketika sepupu jauh saya menawari saya sekolah ke Amerika dengan biaya dari keluarganya—walau awalnya saya sempat shock, that this is seems too good to be true—akhirnya saya berangkat juga. Usia saya ketika itu 17 tahun.
Di Amerika saya tinggal dengan kakak perempuan saya yang juga dibiayai oleh sepupu kami. Tidak lama kuliah di sana, saya sudah mendapat seorang pacar bernama Hans, tiga tahun lebih tua dari saya. Kami amat sangat saling mencintai. Waktu yang saya lewatkan bersama Hans, bagi saya adalah masa-masa terindah dalam kehidupan saya. Semula saya tidak percaya ada “surga”. Tetapi, dua tahun pertama saya di Amerika bersama Hans itu berarti surga. Tidak ada yang bisa lebih baik dari saat itu.
Setelah dua tahun berjalan, kakak perempuan saya Cindy yang berusia 23 tahun—walau belum punya pacar yang cocok—pun sangat menikmati masa muda kami kuliah di negara itu. Suatu hari, Cindy berkata, “Sepupu (yang selama ini membiayai semua kebutuhan kami) mau melamar dan menikahiku.”
Cindy berkata kepada saya, kalau ia menolak lamarannya, sepupu kami itu akan berhenti membiayai sekolah kami dan semua biaya lainnya. “Aku sama sekali tidak ada rasa cinta sama dia. Apa yang bisa kita lakukan?” tanya Cindy.
Saya duduk terdiam. Betapa bodohnya saya selama ini. Saya pikir ada orang atau sanak saudara yang begitu tulus membiayai pendidikan kami, ternyata semua ada syaratnya. Saya melihat Cindy sangat tertekan. Dan, ketika ultimatum diberikan kepadanya, akhirnya saya berkata, “OK, kalau begitu biar kita cari kerja saja di sini!”
Cindy bertanya, “Bagaimana bisa cari kerja? Kita bukan penduduk? Kita tidak punya green card? Kita harus pulang!”
Alangkah mudahnya kalau Cindy bisa menerima lamaran dari saudara jauh kami itu. Tetapi, alangkah egoisnya saya menyuruh atau bahkan merelakan kakak saya sendiri menikah dengan pria yang tidak dicintainya.
Ketika saya sampaikan masalah ini kepada Hans, dia pun terdiam. Saya tahu dia sedih, tetapi saat itu pun dia masih hidup dengan dibiayai orang tuanya. Usianya baru jalan 23 tahun. Kuliahnya masih di tengah-tengah. Setelah segala sudut kami telaah dan tidak ada jalan keluar, akhirnya saya dan Cindy pulang ke Singapura. Saudara jauh kami ternyata benar-benar sudah tidak mengirim uang sekolah maupun biaya sewa apartemen kami.
Ketika saya berpisah dengan Hans, kami berdua masih saling berjanji. Saya berjanji untuk cari kerja di Singapura dan menabung untuk mengunjunginya. Sementara, Hans menjanjikan hal yang sama, dan apabila selesai kuliah dia akan melamar saya.
Ketika tiba di Singapura, saya benar-benar seperti orang terkena depresi. Rasa rindu saya kepada Hans lebih sakit daripada rasa belum makan berhari-hari. Setiap kali kami bicara lewat telepon, saya selalu menangis. Di antara tahun-tahun pertama kami berpisah—saking tidak tahannya tidak bertemu—saya rela menjual semua perhiasan saya untuk tiket mengunjungi Hans di Amerika. Gaji saya tidak pernah cukup ditabung karena untuk hidup sehari-hari saja sudah sangat pas-pasan.
Hans pun sempat datang mengunjungi saya di Singapura. Saya tidak tahu bagaimana dan dari mana Hans dapat uang untuk membeli tiket. Sebab, saya tahu semua biaya hidupnya di sana masih dari orang tua, dan dia pun belum punya mata pencaharian. Waktu berjalan dan terasa semakin berat karena orang tua Hans mulai keberatan dia bolak-balik ke Singapura mengunjungi saya. Apalagi kuliahnya juga belum selesai. Saya tidak menyalahkan orang tuanya. Orang tua mana pun tentu ingin anaknya selesai kuliah dengan baik.
Di tempat kerja saya berjumpa dengan Ron, pria mapan asal Amerika yang usianya 20 tahun lebih tua dari saya. Saya tahu Ron berminat pada saya, tetapi ketika saya berjumpa Ron, dia sudah menikah. Saya tidak pernah menanggapi, apalagi saya masih berharap Hans akan menepati janjinya; selesai kuliah dia akan melamar saya.
Tetapi, lama kelamaan Hans tidak bisa berkunjung lagi walau dia masih sering menghubungi saya lewat telepon. Mungkin, orang tuanya melarang atau dia tidak tahu harus pinjam dan dapat uang dari mana lagi untuk menemui saya. Sementara kami begitu jauh, saya kesepian, letih bekerja, dan fake a smile everyday. Saya amat sangat kangen pada Hans tetapi tidak tahu lagi harus bagaimana….
Ron berkata bahwa dia bersedia menceraikan istrinya jika saya mau menikah dengannya. Saya lihat kegigihan dan keseriusan Ron dengan mata kepala saya sendiri. Ron berkata jika bercerai dengan istrinya, dia harus memberikan hampir semua yang dia miliki kepada istrinya. Karena angan-angan saya bisa hidup bersama Hans semakin pupus dimakan habis oleh realitas kehidupan, akhirnya saya coba membuka sedikit celah hati kepada Ron.
Sebelum bercerai dengan istrinya Ron punya rumah, mobil, dan aset yang cukup. Tetapi ketika menikah dengan saya, hampir semua harta bendanya harus diserahkan kepada (mantan) istrinya. Ron tidak banyak cerita mengapa harus terjadi demikian itu. Yang saya tahu, ketika saya akhirnya menikah dengan Ron, kami tidak hidup berkelimpahan. Ron harus mulai dari awal. Tetapi, saya cukup bersyukur karena pekerjaannya sebagai GM di sebuah club golf internasional cukup untuk menghidupi rumah tangga kami.
Pada hari pernikahan saya, semua seperti blur. Saya masih punya rasa cinta untuk Hans. Tetapi, rasa itu saya tepis karena harapan untuk bersamanya tinggal angan-angan belaka. Saya tidak sadar bahwa saya masuk ke suatu pernikahan, yang mana hati saya masih bersama pria lain. Hans, hanya dia yang saya cintai sepenuh hati.
Karena usia Ron sudah 45 tahun, kami memutuskan segera punya anak. Anak pertama kami laki laki, Josh… luar biasa lucunya. Darah Asia saya yang terkombinasi dengan Ron yang caucasian, Josh really a handsome litte boy. Tidak lama kemudian lahir putra kami yang kedua dan yang ketiga.
Menjadi seorang ibu buat saya merupakan pengalaman yang sangat indah. Saya suka anak-anak. Dan, saya menilai diri saya sebagai seorang wanita yang sangat berbakat dalam menjadi seorang ibu. Semua amat sangat natural bagi saya. Proses hamil pun bagi saya indah terasa. Saya menjadi full time mother, full time wife.
Ketika usia pernikahan kami menginjak tahun kedelapan, Ron kehilangan pekerjaannya karena mulai sering sakit-sakitan. Memang, usianya sudah lebih dari 50 tahun. Ketika kehilangan pekerjaan Ron jadi sangat down. Setiap hari dia mulai minum-minum dan saya hampir tidak pernah bisa bicara dengannya ketika dia tidak sedang mabuk. Saya pun mulai harus lebih berhemat lebih dari dari sebelumnya. Memotong kupon discount di koran bukan hal yang baru buat saya, malah sekarang menjadi kerjaan saya sehari-hari. Uang pensiun Ron tidak cukup untuk menghidupi kami sekeluarga.
Bukannnya saya tidak pernah membayangkan bahwa masa-masa seperti ini akan benar-benar tiba. Akhirnya, saya toh harus membesarkan ketiga anak saya yang masih kecil-kecil dengan suami saya yang sudah kelihatan sangat tua—dan dengan kebiasan minumnya yang di luar dugaan saya. Kadang saya pergi naik bus malam-malam ketika anak-anak dan Ron sudah tidur, hanya untuk menunggu penumpang terakhir turun, dan bus berputar satu kali lagi, dan saya bisa menangis sendiri.
Saya tidak bisa menangis di depan anak-anak atau di depan Ron. Anak-anak masih terlalu kecil untuk mengerti dan saya tidak ingin mereka melihat ibunya menderita. Saya tidak ingin Ron semakin down karena dia tahu saya amat sangat merana. Karena, usia kami berbeda 20 tahun, maka saat saya menceritakan kisah ini, saya sudah 38 tahun dan Ron sudah 58 tahun. Usia 38 tahun bisa dibilang tidak muda, tetapi saya masih ingin pergi makan dengan teman-teman. Saya kadang masih ingin beli baju baru. Tetapi, Ron sudah tidak ada semangat untuk melakukan semua itu. Ia sakit-sakitan dan tidak ada hasrat untuk meninggalkan rumah, kecuali untuk hal-hal seperlunya seperti ke toserba atau ke dokter. Saya melihat pasangan pergi nonton, makan di restoran, dan saya hanya bisa menghela napas.
Berkali-kali terlintas di pikiran saya untuk bercerai. Lebih gila lagi saya ingin mencari di mana Hans berada. Hans…. Tidak ada satu hari pun terlewat tanpa teringat kenangan indah kami di Amerika.
Pada tahun-tahun pertama saya menikah dengan Ron, tentu saya masih mendengar kabar soal Hans dari teman-teman lama kami. Saya dengar dia punya pacar. Saya coba cari fotonya, saya bandingkan diri saya perempuan itu. Buat apa saya begitu, saya tidak tahu. Lalu, beberapa tahun kemudian saya dengar Hans putus dengan pacarnya. Diam-diam saya berharap dia akan mencari saya. Itu bahkan sampai terbawa bawa dalam mimpi. Saya sangat berharap itu terjadi, tetapi saya lupa bahwa saya bukan saya yang dulu. Sekarang saya sudah menjadi milik Ron dan ketiga anak saya.
Saya coba melupakan angan-angan gila itu tadi, tetapi saya tidak bisa. Karena saya tahu, Hans masih sendiri dan saya berharap, siapa tahu minimal Hans masih mau berteman dengan saya? Tidak lama kemudian, Hans menikah. Lagi-lagi saya membanding-bandingkan diri saya dengan istrinya. Saya juga sadar itu tidak ada gunanya, tetapi masih saja saya lakukan. Saya dengar istrinya pun pernah menikah dan bercerai sebelum menikah dengan Hans. Sakit hati saya, kenapa bukan saya? Kalau sama-sama menikah dengan janda, saya pun bisa menjanda dan menikah dengannya, jika dia masih menginginkan saya.
Herannya, setelah dia menikah—walau sakit mendengar kabar itu—saya mulai bisa menerima kenyataan bahwa Hans tidak akan pernah hadir dalam kehidupan saya. Mungkin, itu karena kali ini dia sudah beristri. Kenyataan ini seperti tamparan buat saya, dan terbangunlah! Kenyataan… habis sudah harapan saya untuk bisa bersamanya, walaupun sekadar berteman.
Akhirnya, saya tetap jalankan kehidupan hasil pilihan saya sendiri dengan suami seusia ayah saya, dengan keadaan ekonomi sangat minim, dan saya harus bertahan demi anak-anak. Setiap hari hanya mereka yang masih bisa membuat saya tersenyum. Lain dari itu, saya sadar surga jelas-jelas bukan di dunia ini. Terbalik 180 derajat dengan ketika saya jumpa Hans puluhan tahun lalu.
Tiga tahun setelah Hans menikah, saya mendapat kabar dari teman kami bahwa dia mau datang berkunjung ke Singapura bersama temannya itu, dan bahkan mau bertemu saya. Sejak saya dengar kabar itu, saya tidak bisa tidur. Saya menangis karena saya ingin sekali jumpa dia. Sudah puluhan tahun sejak menikah saya inginkan kesempatan itu. Tetapi, saya malu karena rupa saya sudah tidak seperti dulu lagi, dan keadaan saya pun tidak sedang baik-baik. Saking malunya, saya hampir berpikir untuk tidak usah berjumpa dengan Hans nantinya. Tetapi, rasa kangen saya begitu besar dan mengalahkan segala-galanya.
Hari itu ketika kami membuat janji bertemu di sebuah coffee shop, saya datang tepat waktu. Saya bersolek sebisa saya karena saya sudah tidak punya dana ke salon. Makanya, saya sampai mengantri di department store ketika mereka menggelar promosi “Free Make Over”. Dan, karena saya tidak punya uang untuk membeli baju baru, saya pinjam sebuah gaun sederhana dari seorang teman—mama temannya Josh di sekolah. Saya sudah berada di tempat janjian dan tidak satu menit pun terlalu pagi, karena saya tidak ingin memberi kesan bahwa saya yang menunggu-nunggu. Juga tidak terlambat satu menit pun karena saya tidak mau memberi kesan bahwa saya tidak menghargai waktu.
Begitu banyak persiapan baik luar maupun dalam hanya untuk pertemuan ini. Hans…. Tidak tahukah dia, hanya dia yang saya cintai? Tentu dia tidak tahu, dan sampai kapan pun lebih baik dia tidak tahu. Saya wanita menikah dan dia juga sudah beristri. Bisa bertemu saja sudah anugerah buat saya. Apa pun kenangannya, biar buat saya simpan di hati saya yang paling dalam.
Ketika kami bertemu saya pun terperangah…. Hans juga sudah berumur sekarang. Sudah 15 tahun lebih kami tidak jumpa. Rambutnya sudah menipis dan badannya tidak seramping dulu. Herannya, betapapun tubuh luar bisa dimakan usia, essence dari manusia yang kita cintai masih ada saja di sana. Kami duduk di cafe itu setelah sebelumnya kami saling berpeluk sebentar. Saya harus menahan diri untuk tidak memeluknya seperempat detik lebih lama dari yang sepantasnya. Kami membicarakan hal-hal lucu mengenai orang-orang yang sama-sama kami kenal dari masa sekolah dulu. Apa pun pembicaraannya, asal bukan soal apa yang terjadi dulu di antara kami.
Walau dalam hati saya ingin sekali bertanya, mengapa dia tidak pernah menepati janjinya dulu? Apakah dia bahagia di pernikahannya sekarang? Apakah dia pernah atau sering memikirkan soal saya walau kami jelas-jelas sudah tidak berjodoh? Sering kali saya tidak bisa menangkap kata-kata kasual yang keluar dari mulutnya karena saya terlalu terserap atas semua pertanyaan terpendam itu.
Ketika Hans berpamit, saya pun tersenyum dan berkata bahwa senang bisa jumpa kembali. Dan, saya titipkan salam untuk keluarganya. Saya adalah seorang ‘kawan lama’ yang sedang bertemu ‘kawan lama’, dan sekarang pertemuan itu sudah berakhir. Time to say Good Bye. Tetapi Tuhan tahu, hanya dia yang saya cintai sepenuhnya, dan saya sadar saya tidak akan pernah bisa bersamanya. Saya kadang berpikir apakah hanya saya seorang yang punya perasaan dan nasib seperti ini.

--

Saya baru pulang dari liburan ke Bali. Karena Bali itu consider dekat dari Jakarta, saya sudah lupa berapa kali saya ke sana. Seingat saya setahun sekali saya ke sana, walau ada bom atau apa, saya tidak pernah merasa Bali tempat yang menyeramkan. Boleh dibilang saya agak kurang balance, tetapi saya selalu merasa kalau Tuhan mau saya meninggal, saya kok rasanya punya suatu keyakinan sudah dari dulu-dulu saya dipanggil. Entah apa yang Tuhan pikirkan, tetapi saya merasa kok masih ada tugas yang Tuhan masih suruh saya lakukan.
Anyway, sambil mengetik ini saya pun dalam hati minta maaf kepada Tuhan YME kalau saya ke-pede-an soal apa yang saya baru ketik di atas. Tahu-tahunya kapan saya ke mal lalu kena bom, sama sekali enggak lucu, kan? Akhirnya, saya tambahkan sedikit doa supaya saya masih dikasih kesempatan untuk menjadi alat-Nya seumur hidup saya. Dan, tentu saya tidak ada banyak pilihan sampai kapan Tuhan inginkan saya jadi alat-Nya. Dan, sementara saya masih bisa duduk di sini dan mengetik artikel ini, saya ingin sharing pengalaman demi pengalaman, dari satu trip ke Bali ke trip berikutnya.
Dengan segala kejujuran dan kerendahan hati, setiap kali saya ke Bali saya ganti hotel. Tetapi, pemandangan masing-masing hotel itu tidak kalah bagusnya. Semuanya indah. Breath taking. Tetapi lagi, rasa di dalam hati saya dari tahun ke tahun, dari hotel ke hotel, tidak selalu sama.
Pernah saya ke sana dalam suasana hati tenang. Namun, justru pemandangan tidak begitu saya hargai. Laut? Pantai? Laut ya laut, pantai ya pantai. So what? Aneh kan saya? Sedangkan kalau saya sedang kalut, saya lihat pantai dan laut itu justru punya nilai lebih, seperti ada the higher power there. OK, please jangan bilang saya gila. Yang saya maksud di sini adalah, Bali tetap Bali, tetapi apa yang saya—dan mungkin sebagian dari Anda—bisa relate adalah bahwa apa yang kita rasakan dari tempat yang sama dengan apa yang kita rasakan ketika di sana hasilnya beda.
Sok ahli matematika: A = saya, B = Bali, ternyata A dan si B bersama di waktu yang berbeda dan dengan perasaan yang berbeda hasilnya bisa AB, bisa ABB, bisa BB, bisa AA, dan lain sebagainya. Maksud saya, ada kalanya yang saya lihat hanya Bali-nya dan tidak ada kenangan apa-apa kecuali waktu kena sun burn (terbakar sinar matahari karena lupa mengenakan sun block/tabir surya). Justru perasaan yang paling berkesan ketika saya di sana adalah ketika saya sedang mumet. Bukan ketika saya sedang tidak merasa ada masalah.
Pernah suatu kali saya ke sana sedang, istilahnya, broken hearted alias patah hati. Aduh, kalau sedang patah hati lebih baik tidak ke sana dan melihat tempat-tempat romantis. Kalau Anda enggak kuat nanti Anda bunuh diri. Dan, di Bali ada berbagai macam cara untuk melakukan itu, kan? Misalnya, naik perahu pura-pura mau snorkling, di tengah lautan Anda tinggal lompat tanpa ban. Atau, Anda bisa naik flying fish (sejenis balon udara), lalu Anda lepaskan tali pengamannya dan terjun bebas. Atau lagi, Anda sign up mau melihat shark, lalu terjun ke tempat shark itu. Atau yang lain, bisa juga bungy jumping dengan membawa gunting untuk memotong talinya sehingga Anda, lagi-lagi, terjun bebas tanpa safety net. Waduh, banyak juga ya cara mau bunuh diri di Bali hahaha….
Tentu, setelah saya ke sana dengan tidak ada rasa patah hati lagi, saya mau enggak mau harus teringat dengan rasanya dulu. Teman saya ajak pergi makan, saya tanya dulu, “Romantis enggak tempat itu? Kalau romatis gue enggak mau. Gue maunya ke pasar atau warung pinggir jalan.” Sekarang, saya bisa tertawa menertawakan apa yang sudah lewat. Tetapi dulu, ketika sedang nelangsa, ke Bali seperti disuruh membajak sawah rasanya hahaha….
Apalagi melihat pengantin baru atau pasangan yang lagi mesra-mesraan di tempat romantis. Ditambah ada pertunjukan di lobi yang mengalunkan lagu-lagu atau irama musik yang sebenarnya sangat teramat romantis (bagus). Rasanya malah membuat saya ingin memberi tip kepada pemain piano atau gitarnya supaya stop dan jangan main musik romantis lagi. Ya, begitulah namanya orang yang sedang kehilangan.
Kehilangan, nah ini dia. Berat rasanya. Kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang kita cintai, kehilangan harapan, pokoknya kehilangan. BERAT! Waktu rasanya seperti digeret semut. Mau menggerakkan badan seperti angkat barbel. Berat! Walau semua orang memotivasi: Time heals. God loves you. This is the best. Badai pasti berlalu. Yada yada yada, bla bla bla…. Itu yang masuk ke telinga saya ketika itu.
Nah, trip yang saya ceritakan kali ini, ceritanya saya lagi duduk di lobi untuk mengetik artikel (bohong ding, sebenarnya untuk mengecek Facebook). Di sana saya duduk melihat ke arah pantai, dan persis di belakang saya ada seorang penyanyi wanita duduk sambil main piano. Lagu-lagunya adalah With or Without You (U2), lalu ada lagu Will You Still Love Me Tomorrow, dan You Are Still the One, dan lagu-lagu romantis lainnya. Saya duduk di sana dengan laptop saya sambil memandang ke pantai dan lobi yang open door, memberi angin sepoi-sepoi dan lilin di sana sini serta bisikan dan desiran pantai masih terdengar dari situ.
Mau enggak mau saya jadi mengenang sekilas jalan hidup saya, alias kebawa suasana. Buktinya, begitu musiknya stop karena penyanyinya lagi istirahat, saya kembali meng-email karyawan saya di kantor mengenai masalah pekerjaan yang ada. Anyway, apa yang saya coba sampaikan di sini adalah bahwa menjadi berkat itu berat-benar berat, berat untuk dipercaya ketika kita sedang kehilangan.
Umpama Anda sedang kehilangan dompet, handphone, dan seluruh isi ATM Anda. Lalu, saya kasih Anda tiket gratis ke Bali dan tiga malam menginap di hotel pilihan Anda di sana. Anda pasti tidak akan excited soal Bali. Itulah bedanya melihat dunia ini ketika sedang ‘normal‘ atau ‘tidak normal‘.
Saya duduk di meja itu dan berpikir, “Bagaimana aku bisa menyakinkan orang yang sedang kehilangan ketika aku sendiri sedang ‘kehilangan’?” Berat bisa menjadi berkat. Wong tinggal tambah huruf K di tengah huruf R dan A. Bagaimana saya bisa memberi sedikit harapan kepada mereka, yang rasanya, kalau besok kiamat juga mereka sama sekali tidak keberaratan?
Akhirnya, saya memutuskan menulis sebuah buku lagi. Kumpulan cerita orang-orang yang saya kenal, yang hidupnya bisa dibilang cukup berat tetapi masih bisa semangat, dan kebetulan kebanyakan ya wanita.
Cowok yang curhat ke saya rata-rata juga jaim banget soal perasaan dia yang katanya mau mati saja. Ada kenalan saya, seorang pria yang ditinggal pacarnya empat kali gara-gara dia masih belum bisa beli mobil (konon ceritanya seperti itu). Tetapi, kalau dilihat tampilan luarnya, sepertinya sangat amat normal. Saya pernah lihat dia mabuk suatu malam, baru deh warna aslinya keluar. Berat. Anda bisa mencoba membayangkannya sendiri.
Mudah-mudahan kenalan pria saya ini mau curhat kepada saya suatu saat, supaya saya lebih jelas apa sih yang dia rasakan dan bagaimana sehari-harinya dia membawa diri. Apakah dia mendemonstarsikan FAITH? Atau, dia sedang jadi academy awards nominee alias aktor sebagai orang kuat, padahal dalamnya seperti kuda lumping (seperti makan beling?). Kalau dia mau sharing kepada saya bagaimana dia masih bisa sampai di kantor jam 7 pagi dan pulang jam 7 malam dengan penuh semangat, dan saya bisa tuliskan, betapa tidak sia-sianya segala rasa berat yang dia rasakan. Karena dengan ceritanya, dia bisa menyemangati orang lain yang amat sangat membutuhkannya.
Banyak training motivasi ditawarkan saat ini. Pendapat saya pribadi, training motivasi adalah untuk orang-orang yang sudah somewhat punya semangat. Mereka sadar memelihara semangat itu penting sehingga mereka pergi ke sana. Bagi yang sedang kena malapetaka, patah hati, atau kehilangan, jangankan pergi ke training motivasi, mau mandi saja hampir tidak ada tenaga.
These people need other people who understand. Orang-orang yang mengerti apa yang sedang mereka lalui, menerima mereka apa adanya, bahkan percaya lebih dari diri mereka sendiri bahwa mereka akan bangkit lagi. Orang-orang ini perlu waktu, perlu teman yang menyemangati dengan memgerti bahwa beban dia berat, namun yakin bahwa berat tersebut pasti menjadi berkat. Mungkin dengan kenal orang yang pernah melewati masalah yang sama, atau bahkan lebih berat lagi dan berhasil melewatinya. It is not an easy job, untuk menyemangati orang yang merasa tidak ada lagi light at the end of the tunnel. Mudah-mudahan tulisan saya kelak bisa sampai ke mereka yang membutuhkannya.[ad]

--

Mulai dari buku saya yang kedua Queen of Heart: Kartu Andalan untuk Memenangkan Hati Pria Idaman, hingga buku lanjutannya Heart inside the Heart: Apa yang Perlu Diketahui Wanita sebelum Menikah, Selingkuh atau Bercerai, pertanyaan yang paling banyak saya dapat dari pembaca adalah: “Bagaimana caranya saya melupakan orang ini?”
Kasus soal cinta yang tidak kesampaian dan kandas atau soal hubungan yang tidak bisa dilanjutkan ini ternyata membuat orang menjadi kecewa, trauma, sakit hati, dan lain sebagainya. Orang sering meremehkan masalah perasaan, cinta, dan hati. Padahal saya yakin, kalau orang patah hati, hanya the brave, the strong willed, dan orang yang minta kekuatan iman dari Tuhan saja yang bisa survived.
Baru-baru ini negara kita kena bom. Saya yakin kalau tukang bomnya sedang patah hati atau sedang jatuh cinta, bomnya tidak jadi karena yang tukang bom kalau sedang jatuh cinta tidak bakalan mau repot-repot membuat bom. Sebab, dia bakalan sibuk pacaran, sedangkan kalau si tukang bom sedang patah hati, dia akan terlalu lemas dan tidak ada semangat bikin bom. Tetapi, kalau si tukang bom sungguh-sungguh patah hati dan patah semangat, saya enggak heran jika dia mau bawa bom dan bunuh diri, karena judulnya “udah ogah hidup”.
Saya sungguh tidak becanda dalam hal satu ini. Patah hati saja sudah lemas, tetapi itu masih OK kalau tidak dibarengi dengan patah semangat. SEMANGAT. Suatu kata yang Papa saya bilang, “Dewi, kamu boleh kehilangan segalanya asal kamu tidak hilang semangat!” Sehingga, yang namanya semangat saya enggak mau tahu bagaimana caranya, saya pelihara itu seperti saya memelihara kulit saya atau memelihara kesehatan saya. Pokoknya biar bagaimanapun, saya berdoa “Tuhan, apa gunanya kalau aku hilang semangat dan mati suri, bagaimana aku bisa menjadi alat-Mu?”
Bohong kalau saya bilang tidak ada “one of those days“ yang rasanya saya malas, lemas, tidak ada semangat untuk ngapa-ngapain. Bohong kalau saya tidak kena penyakit malas. We all just human and its OK to have one of those days. Tetapi, setelah saya menggeret pantat saya ke kamar mandi sambil mengimani bahwa kalau Tuhan masih kasih saya suruh bangun hari ini, berarti Dia belum selesai dengan saya. Tentu ditambah dengan memasang lagu Kek Apa Kek, dan yang paling menolong buat saya adalah teman-teman baik saya. Mereka tahu apa yang saya rasakan karena saya ceritakan apa adanya, dan akhirnya saya menertawakan segala kelemahan, kelemasan, dan apa pun ciri khas manusia yang hidupnya penuh dinamika.
Saya tidak bisa membayangkan orang yang tidak punya sahabat sejati itu akan seperti apa rasanya. Kenalan saya, kalau ketemu saya enggak tahu basa-basi atau apa, suka memuji bahwa saya awet muda. Dan, resep orang dulu bilang bahwa tertawa bikin awet muda itu mungkin ada benarnya juga (di samping saya spend a fortune on my skin), dan kebetulan saya usaha di bidang makanan kesehatan. Tetapi, saya punya habit menertawakan masalah dan diri saya sendiri (Dan, kadang tentu menertawakan orang lain).
Menangis juga sangat diperbolehkan. Kalau kita kehilangan orang yang kita cintai, sayangi, baik karena yang bersangkutan dipanggil Tuhan atau meninggalkan kita, monggo, Anda disilakan menangis. Sangat diizinkan untuk berkabung! Wong di perusahaan dan peraturan tenaga kerja saja ada izin cuti tiga hari tanpa potongan uang hadir jika ada keluarga yang meninggal. Hm… mungkin kelak ada cuti patah hati juga tiga hari, kali ya? Anyway, apa pun emosinya, mau menangis silakan, mau menertawakan God’s sense of humor juga boleh. Asal: SEMANGAT tetap ada. Lose your heart to love, keep your SEMANGAT to you!
Kembali ke pertanyaan klasik: “Mbak Alexa, bantu saya Mbak. Bagaimana caranya supaya saya normal kembali dan bisa melupakan…?” Yang dimaksud pembaca di sini kadang soal melupakan orang yang menyakiti mereka atau melupakan soal kejadian pacar, suami, atau istri yang ketahuan selingkuh.
Karena saya sendiri pernah sakit hati, dan saya pernah patah hati, saya tidak akan mengeluarkan jawaban-jawaban mengesalkan dan membosankan seperti; “Time heals” atau “Aduh, cowok berengsek begitu saja dipikirin“ atau “Hey, move on!”. Karena, saya yakin pembaca sudah tahu soal itu dan mereka hanya bertanya soal “ How?” atau bagaimana?
Akhirnya, saya menulis soal ini dengan suatu jawaban yang menurut saya layak dicoba: Jangan dilupakan. Biarkan saja. Let it be.
Kenapa malah jangan dilupakan? Karena, Tuhan sudah memberi kita otak, memberi memory atau daya ingat. Ya, mau lupa? Kena amnesia dulu baru bisa lupa. Hal hal ini tidak bisa dilupakan. Sampai mati juga enggak bakalan lupa, teman-temanku….
Justru semakin dipaksa apa yang lumrah, sudah dasar dan intinya diberikan Tuhan, secara tidak langsung kita menentang kehendak Tuhan. Atau, setidaknya menentang pemberian-Nya. Jangan dilupakan, apalagi dipaksakan untuk dilupakan. Apa yang perlu dicoba dilakukan dan masih bisa besar harapan untuk terjadi adalah: Memaafkan dan berdamai dengan keadaan yang terjadi.
Terima saja bahwa kita mencintai orang itu dan orang itu bukan jodoh kita. Terima saja bahwa misalnya kita mencintai orang yang salah. Terima saja bahwa kita dikhianati oleh orang yang kita cintai dan coba pertama; menerima, kedua; memaafkan. Menerima semua akan membuat kita tenang karena kita tidak berontak akan keadaan yang sedang menghampiri kita, let it be. Sedangkan OMG…. Memaafkan itu enak sekali! Kalau kita benci sama orang, saya umpamakan adalah kita menjadi seperti seorang budak. Budak dari sifat tidak bisa memaafkan itu sendiri, atau bahkan budak dari orang yang kita benci.
Ketika kita sedang benci (tes ini sudah saya lihat di berbagai jenis kasus dan orang yang berbeda-beda); mereka mengutuk, memaki, bahkan ada yang mendoakan orang yang mereka benci supaya kena karma! Lha, kena kecelakaan, kena ini dan itu (yang jelek-jelek tentunya), dan tidak jarang yang bela-belain mau ke dukun kalau bisa diguna-gunain atau diapain deh untuk melampiaskan dan menghakimi orang yang menyakiti mereka.
Lalu, saya bertanya kembali: “Lho, katanya CINTA kepada orang itu… kalau cinta beneran, doain dong yang baik-baik, bukan malah dikutuki? Hah! Kadang kata CINTA itu dipakai sembarangan juga. Kalau orang yang katanya kita CINTAI menyakiti kita, bisakah kita memaafkan dia, dan bahkan mendoakan serta mengaharapkan hal baik buat dia, walau apa pun rencana hidupnya tidak melibatkan kita?
SEMANGAT – kalau itu kita masih punya, kenapa takut dia bahagia? Kita pun masih bisa bahagia, mulai dari diri kita sendiri: Maafkan! Jangan remehkan ilmu menerima dan memaafkan. Itu obat yang jauh lebih manjur daripada memaksa otak kita untuk melupakannya.
CINTA—buka definisi dan kamusnya serta artinya, dari berbagai ahli agama saya rasa enggak ada yang mengajarkan bahwa cinta itu artinya membenci. Malah, bukankah diajarkan rasa amarah itu harus pupus sebelum matahari terbenam? Jangan pas matahari terbit lagi, ya marah lagi, malahan dua kali lipat dari hari sebelumnya. Ya, itu dia namanya juga manusia.
Kalau teringat dia terus ya biarkan saja. Yang penting sudah salam damai di dalam hati dan hei, kata orang dulu, kalau jodoh tidak ke mana. Sementara belum jodoh, mendingan hidup damai dan terima saja orang atau kejadian pahit itu apabila masih ada di memori kita. Entar sudah tua, sudah jompo pasti juga lupa sendiri hahaha….[ad]

-

Dalam kehidupan, kita diajarkan untuk selalu mempunyai mimpi atau goals. Katanya, semakin tinggi cita-cita kita, semakin bagus karena kalau tidak punya cita-cita, kita tidak punya impian dan goals. Artinya, kita tidak punya tujuan hidup. Bahkan, sebaiknya cita-cita kita setinggi langit, karena kalau separuh saja dari cita-cita itu tercapai, itu menunjukkan bahwa kita sudah sukses. Kalau cita-cita hanya menjadi tukang cuci sepatu, bagaimana mungkin bisa menjadi direktur sebuah perusahaan, misalnya.
Namun, dalam menjalankan kehidupan—di mana faktor timing, faktor keselarasan rencana Tuhan dengan apa yang kita rencanakan misalnya belum sesuai—tidak jarang apa yang kita rencanakan dan kita impikan akhirnya tidak sama dengan hasil nyatanya. Akhirnya, banyak orang yang frustrasi, stres, atau bahkan dua-duanya.
Belum lama berselang anak saya yang bungsu baru saja wisuda dari Taman Kanak Kanak (TK). Dan, saya dengan senang hati menerima tawaran untuk menjadi pembicara tamu dalam acara wisuda tersebut. Walau hanya wisuda TK, bagi saya wisuda tetaplah wisuda. Saya coba susun suatu speech sederhana yang mudah-mudahan memberikan partisipasi. Syukur-syukur kalau ada efek positif bagi yang hadir di sana. Dorongan lain mengapa saya terima tawaran ini adalah untuk kenang-kenangan buat anak-anak saya ketika mereka dewasa nanti.
Anyway pada acara wisuda tersebut masing-masing anak ditanya apakah cita-cita mereka ketika dewasa nantinya. Alangkah menggemaskan, lucu, dan entertaining mendengar semua jawaban yang anak-anak umur 6 tahun itu berikan. Anak saya sendiri menjawab bahwa kalau nanti sudah dewasa ia ingin menjadi fire fighter (petugas pedaman kebakaran).
Kebetulan sekali! Speech saya hari itu tanpa saya kong kalikong dengan panitia , juga mengenai cita-cita masa kecil serta apa yang terjadi ketika kita sudah menjadi dewasa. Saya ceritakan bahwa ketika saya kanak kanak, saya banyak cita-cita. Kalau ditanya, “Nanti kalau sudah besar mau jadi apa?” Jawaban saya beraneka ragam, mulai dari mau menjadi perawat atau pramugari. Alasannya ketika itu adalah karena saya suka dengan seragamnya.
Dan, saya juga pernah ingin jadi pengacara karena Mama saya pernah berkata, jika sedang berdebat dengan beliau, selalu saja saya ada sejuta alasan, dan tahu kata-kata apa yang harus saya lontarkan untuk balik menyerang. Layaknya seorang pengacara memang. Sampai akhirnya, saya ganti lagi cita-citanya, yaitu ingin menjadi penterjemah bahasa asing yang menguasai lima bahasa sekaligus.
Tetapi sekarang setelah saya dewasa, jadi perawat tidak pernah kecuali pakai seragam perawat ketika pesta Hallowen. Saya juga tidak pernah jadi pramugari. Suami saya bahkan berkomentar, dengan level kesabaran saya yang masih serba minim, saya tidak bakalan tahan satu bulan jadi pramugari. Bahkan, bisa-bisa saya menyuruh penumpang yang menuangkan teh kepada saya hahaha…. Dan, saya pun tidak pernah masuk sekolah hukum. Boro-boro jadi pengacara betulan, iya kali kalau pengacara yang artinya pengagguran banyak acara hahaha…. Dan, jangankan bisa lima bahasa asing, bisa dua bahasa saja ini sudah puji Tuhan.
Akhirnya, saya berpikir bahwa apa pun yang kita cita-citakan ketika kita masih anak-anak, dan apa jadinya kita sekarang tidak membuat kita frustrasi. Karena, kita bisa menerima kenyataan bahwa dalam perjalanan hidup, kesempatan apa yang ada di depan mata kita, yang REAL, itulah yang kita jalankan dulu. Walau saya juga tahu, ada orang-orang yang benar-benar mengerjakan cita-cita masa kecilnya. Tetapi, lebih banyak saya tahu yang sekolah guru malahan akhirnya jadi pedagang, atau yang arsitek tetapi malah punya sekolah musik. Wah, macam-macam deh.... Tidak semua yang direncanakan terjadi dan dalam hal ini saya pikir tidak ada buruknya sama sekali.
Boleh saja kita sekolah lulusan sastra, tetapi jika kesempatan yang terbuka di depan kita tidak ada sangkut pautnya dengan sasta dan bidang disekitarnya, toh itu REAL dan itu masih namanya kesempatan. Kalau kita terlalu kaku dengan cita-cita kita, dan tidak menghiraukan kesempatan yang datang di depan mata kita, alangkah sayangnya…. Bisa-bisa kesempatan itu hilang, cita-cita pun tidak dapat. Saya pikir, dalam hal ini lebih baik kita flexible.
Saya juga—kalau boleh pilih—ingin coba rasanya jadi Paris Hilton, seperti apa ya? Tetapi, kalau saya kekeuh cita-cita saya harus seperti Paris Hilton, elooooh orang tua saya saja tidak punya hotel, bagaimana mau jadi Paris Hilton, gitu lhoooo!
Mendingan saya melihat apa yang ada di depan mata saya saja, dan saya coba kerjakan kesempatan, baik kecil maupun besar. Dan dari situ, lihat ada jalan apa lagi yang Tuhan sediakan untuk saya. Lagipula saya pribadi berpendapat, kalau kita tidak bisa hargai rezeki kecil, bagaimana mau langsung dapat rezeki besar?
Balik ke acara wisuda anak saya. Saya sempat katakan dalam speech sederhana itu, setelah dewasa saya baru sadar bahwa kualitas hidup kita sebenarnya tidak seratus persen dibilang sukses atau tidak, semata dari label pekerjaan dan berapa digit angka penghasilan kita. Banyak orang sudah berkelimpahan tetapi masih saja tidak tahu bagaimana menggunakan anugerah itu untuk live well. Sebaliknya, ada juga yang sudah tidak punya uang namun masih saja foya-foya (pakai uang pinjaman) dan malas bekerja. Semua itu tergantung kepada diri kita sendiri, bukan soal apa label dan title kita. Tetapi, itu soal apakah kita bisa hidup bahagia, apa pun pekerjaan atau mata pencaharian kita.
Saya ingin anak-anak saya tahu bahwa punya uang dan punya ‘class’ bukan hal yang sama. Saya ingin mereka tahu mana benar mana salah, dan mudah-mudahan most of the time, mereka akan pilih mana yang benar walaupun tidak ada yang melihat kecuali Tuhan tentunya. Dan, saya juga ingin mereka tahu kadang being kind can be more important than being right.
Saya ingin anak perempuan saya mendefinisikan “sexy” sebagai: “Saya ingin bersama pria ini karena saya mau, bukan karena saya tidak ada pilihan atau jalan lain.” Saya ingin anak laki-laki saya kelak menjadi seorang pria dewasa yang berani mengambil risiko, bertanggung jawab, dan tahu bagaimana mencintai serta menghormati wanita. Karena, teman-teman wanita saya sering komplain bahwa zaman sekarang susah sekali cari pria yang “bener“, mudah-mudahan saat ini setidaknya saya sedang berusaha membesarkan anak laki-laki saya supaya menjadi salah satu pria yang “bener”, sehingga stok pria “bener“ di masa depan setidak-tidaknya akan bertambah satu.
Itu semua cita-cita, dan seperti semua cita-cita lainnya, tentu harus diperjuangakan. Namun, anak-anak saya jadi apa pun kelak, saya sebenarnya hanya ingin mereka REALLY…HAPPY. Itu saja. Suatu wishing yang very typical… typical tetapi real. Biar saja dibilang typical alias pasaran yang penting real dan enggak neko-neko, daripada heboh tetapi hanya ada di fantasi kita saja.[ad]

--

Saya baru saja menggunakan jasa Google untuk mencari definisi dari istilah networking. Dua dari definisi yang saya dapat adalah:
“The developing of contacts or exchanging of information with others in an informal network, as to further a career.”
“The interconnection, as over communication lines, of computer system.”
Untuk yang pertama, kira-kira saja artinya adalah mengembangkan banyak kontak atau bertukar informasi dengan orang lain secara informal, seperti untuk mengembangkan karier. Dan, arti yang nomor dua kira-kira adalah pertukaran hubungan, misalnya garis komunikasi dari sistem komputer.
Well, kalau digabungkan definisi pertama dan kedua, zaman sekarang ini networking sangat mendapat banyak bantuan dari teknologi. Chatting lewat internet, baik Yahoo Messanger, MSN, Google Chat, wah… banyak, deh! Belum lagi Facebook.
Tetapi, belum lama ini saya jadi berpikir soal networking lewat komputer ini. Karena, waktu saya jalan-jalan ke luar negeri, ada teman saya yang menitip postcard. Saya sampai lupa kalau di zaman serba email, chatting, iPhone, dan BlackBerry, di mana gambar bisa dikirim instan, kok masih ada orang yang menggunakan postcard. Begitu juga kartu ucapan ulang tahun, sekarang bisa dikirim lewat e-card atau lewat Facebook Greeting Card. Saya sendiri tidak ingat kapan terakhir menulis postcard, dan mengirimkannya lewat pos dengan menggunakan perangko. Padahal, dulu kalau ada yang kirim postcard ke saya dari luar negeri, saya senang sekali. It is so personal.
Lalu, soal social networking, di dunia nyata, tanpa komputer. Saya melihat wajah dan menempelkan nama kepada pemilik wajah tersebut, dan kemudian harus mengingatnya saja sudah berkali-kali gagal. Jadi, bagi para netwokers sejati, saya benar-benar kagum akan social skills mereka. Orang yang punya networking yang bagus tentunya akan banyak manfaat untuk karier mereka. Namun, jujur saya rasa hal ini seperti talenta, siapa yang bisa dia bisa, siapa yang tidak bisa ya tidak bisa. Dan, ada juga yang bisa tetapi tidak mau, mungkin seperti saya ini salah satunya.
Dari lingkaran teman dan kenalan yang saya tahu, mungkin saya salah bergaul atau memang semua seperti ini; semakin banyak orang tahu Anda, semakin sering berita yang muncul soal Anda. Bisa mulai dari kesan pertama. Misalnya, “Wah, si Anu orangnya kayaknya sok atau pilih-pilih teman!” Atau begini, “Ah, kalau si Anu memang pandai menjilat atasan, makanya gajinya naik terus!” And so on, and so on, sampai ke hal-hal yang di luar urusan karier. Misalnya, urusan rumah tangga atau pribadi akan menjadi ‘berita hangat’ jika social network Anda semakin luas. Itu sudah satu paket, kalau mau terkenal ya harus mau diomongin orang. Saya saja yang tidak terkenal kadang-kadang kena sambit gosip, apalagi mereka mereka yang terkenal.
Ada kenalan saya yang cukup terkenal dan network-nya pun luas. Suatu kali kami makan siang bersama, tahu-tahu ada seorang wanita yang menghampiri dan mengaku sudah berteman di Facebook dan ingin foto bersama. Lalu, teman saya ini tentu dengan ramahnya bergabung di meja si wanita tadi dan berfoto bersama. Setelah selesai, acara selebritas-selebritisannya dia berkata, “Makanya, Wi, loe jangan aja mau jadi terkenal!”
Saya jadi berpikir, kalau saya terkenal seperti Angelina Jolie atau Brad Pitt enggak apa, deh! Pertama, sekali main film saja honornya konon bisa 20 juta dollar AS, dan tentu digosipkan secara internasional di majalah majalah gosip dunia. Tetapi, yang membaca kan kita tidak kenal. Yang saya tidak berminat adalah kalau terkenal di Indonesia ini. Bukan kenapa, sudah honornya tentu enggak ada apa-apanya dibandingkan dengan Angelina Jolie atau Brad Pitt, tetapi astaga ribetnya dan gosipnya, saya enggak tahu, apakah worth it atau tidak. Apalagi yang menggosipkan adalah kenalan-kenalan sendiri.
Selain itu, kalau Angelina Jolie atau Brad Pitt yang menggunakan keterkenalannya untuk, misalnya, membuat yayasan (charity) tentu dampaknya akan lebih terlihat daripada orang terkenal di Indonesia—yang setulus-tulusnya susah payah membuat suatu yayasan—tetapi tidak ada dukungan. Mengapa? Karena, pertama, sudah ada pikiran negative jangan-jangan uangnya mau dipakai sendiri alias dikorupsi. Kedua, memang tidak ada yang peduli. Dan ketiga, tidak ada yang nge-fans dengan yayasannya atau dengan orangnya. Padahal sama-sama terkenal, sama-sama hidupnya dipakai untuk infotainment.
Tetapi, tetap saja banyak orang ingin terkenal. Saya sebagai penulis misalnya, bagaimana mungkin saya tidak ingin tulisan atau buku saya diterima baik oleh masyarakat and so—ujung-ujungnya akan terkenal sebagai penulis. Tetapi, embel-embelnya kalau beneran suatu ketika saya terkenal—saya yakin anjuran teman saya tadi, “Makanya, Wi, loe jangan aja mau jadi terkenal!” akan saya tambahkan dengan dua kata lagi, yaitu ‘di Indonesia’.
Jadi terkenal di Indonesia ini, kalau saya pikir-pikir lagi, akan lebih banyak tidak enaknya dibanding enaknya. Kalau boleh, saya mau punya uang sebanyak Bill Gates (namanya saja manusia– jadi maruk) tetapi saya tidak mau dikenal orang. Karena, kalau saya seterkenal Bill Gates, saya lupa kasih tip saja misalnya, bisa jadi berita dunia. Kalau uang saya sebanyak Bill Gates, tetapi tidak ada yang kenal saya, saya bisa lenggang kangkung ke mana pun saya pergi, dan tidak ada yang menggosipkan saya. Wah, alangkah enaknya. Kalau saya ada kesempatan bertanya kepada Bill Gates, mungkin enggak ya, dia setuju dengan saya—bahwa keterkenalan itu bisa jadi anugerah, bisa juga jadi beban. Yang pasti, di negara kita ini, saya pribadi masih melihatnya sebagai beban daripada anugerah.
Kembali ke soal networking ini—tentu networking adalah hal yang positif—namanya kita makhluk sosial, alangkah baiknya kalau kita bisa saling kenal dan saling berbagi informasi. Tetapi, di Indonesia ini, karena kesenjangan sosial sangat senjang, netwokers harus membuat network dengan golongannya sendiri. Sebaiknya jangan berharap dengan networking ke ‘atas’ akan ada manfaatnya dalam karier kita. Apalagi kalau itulah senjata utama Anda satu satunya. Tidak ada orang di dunia ini yang—baik kaya maupun miskin—mau istilahnya “dimanfaatkan”. Tetapi, karena sad but true, yang tidak terkenal dan miskin memang tidak banyak yang bisa “dimanfaatkan” dari mereka, yang ada adalah orang pada berlomba-lomba mendekati mereka yang bisa “dimanfaatkan”.
Networking idealnya berkembang secara alami dan tidak serba instan. Seperti postcard itu menurut saya sederhana dan ada personal touch. Kalau lewat Facebook saja dan tidak pernah ketemu langsung serta berkawan di dunia nyata, saya rasa sejauh ini tidak begitu efektif. The trust factor its not there, kalau hanya lewat dunia maya. Wong yang kenal di dunia nyata saja, walau sudah ketemu person to person, kadang tetap enggak nyambung, lha tidak ada chemistry, atau enggak tahu kenapa, istilahnya enggak klik saja satu sama lainnya.
So, intinya saya melihat sebagian orang kerja keras melakukan networking ini (futher up) alias ke atas, tetapi kalau judulnya sedang susah, yang menolong ya kalau enggak keluarga sendiri, ya justru teman-temannya yang tidak terkenal. Jadi, saya tanya lagi, seberapa bergunanya keterkenalan dan networking di Indonesia ini bila pada dasarnya: pertama, kita sendiri tidak punya modal? Kedua, kita tidak ada bakat atau skill yang menunjang?[ad]

--

Korban Yang Membawa Keselamatan
Author : gpdiworld | This author have 251 posts

Firman Tuhan, Keluaran 12:1-7. Kemudian darahnya haruslah diambil sedikit dan bubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.

Saudara, setelah genap waktunya Allah bagi bangsa Israel tinggal di Mesir, maka tibalah saatnya mereka akan keluar dari Mesir kemudian menuju ke padang gurun dan selanjut – nya ke tanah Kanaan. Ini mengenapai nubuatan Allah dalam: Kejadian 15:13, Firman Tuhan kepada Abraham: “Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa:

1.Keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri yang bukan kepunyaan –

mereka, dan,

2.Bahwa mereka akan di perbudak dan di aniaya 400 tahun lamanya.

Ayat 14, Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Ku-hukum dan sesudah itu(sesudah pehukuman), mereka(bangsa Israel) akan keluar dari ( Mesir) dengan membawa harta benda yang banyak.

Saudara, untuk itu, Tuhan menawarkan kepada penguasa Mesir, yaitu Firaun, melalui Musa untuk membiarkan/membolehkan orang Israel keluar dari tanah Mesir menuju kepadang gurun untuk membawa korban bagi Allah.

Keluaran 7:2, Musa dan Harun di utus Tuhan untuk menyampaikan semua firman Allah kepada Firaun supaya di biarkan/diperbolehkan orang Israel itu pergi dari negerinya. Ayat 13, berkata: Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka berdua (Musa dan Harun).

Ayat 4, Bilaman Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku (pehukuman-Ku) kepada Mesir.

Tujuan pehukuman itu adalah: Untuk mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat.

Akhirnya karena kekerasan hati Firaun, maka Tuhan mendatangkan 10 penghukuman bagi tanah Mesir, yaitu:

1.Keluaran 7:14-25, Dengan air menjadi darah. 2.Keluaran 8:1-15, Dengan Katak.

3.Ayat 16-19, Dengan Nyamuk, 4.Ayat 20-22, Dengan Lalat Pikat. 5.Keluaran 9:1-7, Dengan penyakit sampar pada ternak. 6.Ayat 8-12, Timbul Barah di seluruh badan manusia danbinatang.7.Ayat 13-35,Datangnya Hujan Es.8.Keluaran 10:1-20, Datangnya Hama Belalang 9.Ayat 21-29, Dengan Gelap Gulita. 10.Ayat 29, Anak sulunga dari raja, bangsawan dan rakyat sampai kepada binatang- binatang semuanya mati.

Saudara, selama pehukuman berjalan diseluruh Mesir, di tempat kediaman bangsa Israel yaitu di Gosyen, tidak ada pehukuman yang datang menimpahnya.

Saudara, bagaimana supaya bangsa Israel terhindar dari pehukuman kematian yang menimpah bangsa Mesir. Dalam Keluaran 12:1-7, Tuhan berbicara kepada Musa:

Pada tanggal 10 bulan satu diambilah oleh masing-masing seekor anak domba, harus jantan, tidak bercela, berumur satu tahun, kamu harus mengurungnya sampai hari yang ke 14 bulan satu; lalu semua orang Israel yang berkumpul; harus menyembelihnya, pada waktu senja=petang hari.

Saudara, setelah domba itu sudah disembelih, ayat 7, berkata: Kemudian dari darahnya, haruslah diambil sedikit dan bubuhkan pada:1.Kedua tiang pintu, dan

2.Pada ambang atas, pada rumah-rumah dimana orang memakannya.

Saudara, mengapa kedua ting pintu dan ambang atas pintu itu harus di bubuhkan darah? Sebab ada ayat 12, Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir dan semua anak sulung, dari manusia sampai anak binatang, akan Ku-bunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Ku-jatuhkan hukuman; Akulah, TUHAN.

Saudara, ada pehukuman bagi Mesir, yaitu pehukuman kematian, untuk itu Musa berkata kepada bangsa Israel:

Ayat 21, “Pergilah ambil kambing domba untuk kaumu dan sembelihlah anak domba Paskah, ayat 22, Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu. Seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.

Saudara, setelah semua pintu rumah orang Israel di beri tanda darah, ayat 29 berkata: Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk ditahtahnya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan beserta segala anak sulung hewan.

Saudara, akibat pehukuman itu: Ayat 30 mencatat:

Dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian.( dengan kata lain kematian menutupi seluruh Mesir).

Saudara, bagaimana dengan rumah-rumah orang Israel yang ada tanda darah? Ayat 23, berkata: Dan TUHAN akan menjalani Mesir Untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada amabang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk kedalam rumahmu untuk menulahi.

Saudara, akibat dari adanya korban darah, maka:

1.Bangsa Israel-àTerluput dari maut/kematian.

2.Bangsa Israel-àDapat keluar dari Mesir dan berjalan ke padang gurun menuju Kanaan.

Saudara, apa yang terjadi di Mesir, itu akan terulang lagi bagi dunia ini. Di zaman akhir ini bahkan saya mau tegaskan bahwa sekarang pehukuman-pehukuman itu sedang berlansung dan intensitasnya semakin hari semakin menghebat, sejak pembukaan ke 7 meterai Allah dalam kitab Wahyu, yaitu:

Meterai ke 2: Wahyu 6:3-4, Kuda Merah dengan penunggangnya, ini berbicara tentang

penumpahan darah=peperangan berkecamuk di dunia ini.

Meterai ke 3: Wahyu 6:5-6, Kuda Hitam dengan penunggangnya, ini tentang kelaparan,

dimana: Secupak gandum sedinar, dan 3 cupak jelai sedinar.

Meterai ke 4: Wahyu 6:7-8, Kuda Hijau Kuning/Abu-abu, ini tentang bala sampar,

artinya bermacam-macam penyakit akan melanda dunia ini.

Meterai ke 5: Wahyu 6:9-11, Tentang kematian Syahit, karena mempertahan iman

kepada Tuhan Yesus Kristus.

Meterai ke 6: Wahyu 6:12-17, Mengenai antara lain gempa bumi yang dasyat yang akan

memporak porandakan dunia ini.

Saudara, puncak dari di bukanya mererai ke 6, adalah dalam Wahyu 6:15-17, dimana terjadinya kerusuhan yang disertai dengan kekacauan yang hebat di seluruh bumi/dunia.

Tetapi ditengah-tengah dunia yang sedang kacau-balau karena bencana alam yang hebat desertai dengan kerusuhan umat manusia, TUHAN kita bekerja untuk memeteraikan ke 144 ribu orang dengan memberikan tanda pada dahi mereka sebagai pemilihan TUHAN.(inilah rahim gereja yang sempurna, dan sekaligus Allah menyempurnakan gereja-Nya dan disiapkan untuk menikah dengan Anak Domba Allah.

Saudara, sejak awal dari akhir zaman, dimana segala pehukuman sedang melanda dunia ini, tapi sebagaimana Allah melindungi orang-orang Israel di Mesir dengan tanda darah domba Paskah, demikianlah juga saudara dan saya, gereja Tuhan di zaman akhir ini, kita juga terluput dari semua pehukuman untuk dunia ini, karena ada Anak Domba Allah, yang telah dikorbankan di kayu salib dan darahNya telah memeteraikan kita sebagai miliknya TUHAN, sebagai mana di katakana dalam:

I Petrus 1:18, Ia telah menebus kita dari cara hidup kita yang sia-sia.

Ibrani 9:15, Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran kita.

I Korintus 1:30, Ia telah membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.

Markus 10:45, Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, malainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Sehingga barang siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan binasa melaikan beroleh hidup yang kekal.

Terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus. Haleluya.

--

Kita Bukan Lagi Dibawah Hukum Taurat,
Author : Pdt. Ventje C Singkoh | This author have 1 posts
Kita Bukan Lagi Dibawah Hukum Taurat, Tapi Dibawah Kasih Karunia.

Firman Tuhan, Kolose 2:6-14, Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan olehmanusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa.

Saudara, sebagaimana kita telah pelajari bahwa, sunat adalah meterai Allah untuk perjanjianNya dengan Abram.

Dalam Roma 4:11, Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukannya, sebelum ia disunat. Dengan demikian ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka, ayat 12, dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita, pada masa ia belum disunat.

Roma 10:4, Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Pertanyaan: Mengapa Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat?

Jawabnya: Roma 3:20, Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

Saudara, dengan kata lain hukum Taurat:

1.Tidak dapat menuntun/membawa manusia untuk hidup benar di hadapan Tuhan.

2.Tida dapat membenarkan manusia.

Dalam Galatia 3:10, Karena semua orang yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada dibawah kutuk/pehukuman. Sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.” Ayat 11, Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat.

Mengapa? Ayat 12 berkata: Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melaku- kan, akan hidup karenanya.

Saudara, kalau kita lihat ayat-ayat ini, maka dengan hukum Taurat tidak ada satu orangpun akan hidup/ selamat, sebab tidak ada satu menusiapun yang dapat menjalankan hukum Taurat dengan sempurna.

Itulah sebabnya dalam Roma 10:4, Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat.

Bagaimana pelaksanaannya:

1.Lukas 2:21-27, Yesus disunat di Bait Allah di Yerusalem pada hari ke delapan, menurut hukum Taurat.

2.Galatia 3;13, Yesus menjadikan diriNya orang terkutuk/terhukum karena kita.

Yesus menjadi substitusi/substitute kita=menjadi pengganti kita. Jadi Yesus menggantikan posisi kita sebagai orang terkutuk/terhukum, artinya: Kutuk yang ada pada kita karena dosa, sekarang kutuk itu / pehukuman itu dipindahkan kepada orang berdosa.

Siapakah dia orang berdosa itu?

Menurut firman Allah dalam Galatia 3:13, dikatakan:

Terkutuklah orang yang tergantung di kayu salib. Siapakah yang tergantung di kayu salib? Dialah Yesus Anak Domba Allah. Jadi Yesus Anak Allah menjadi/dijadikan orang berdosa dan dengan demikian saudara dan saya dibenarkan oleh karena Yesus telah menjadi substitusi/substitute=pengganti buat kita.

Saudara, kutuk/pehukuman masuk ke dalam dunia ini melalui sebatang pohon, yaitu pohon pengeta – huan baik dan jahat, karena Adam dan Hawa memakan buahnya waktu di taman Eden.

Di Zaman Taurat, Orang-orang yang berbuat dosa=melanggar aturan-aturan hukum Taurat, mereka akan menjalankan pehukuman dengan digantung di sebuah pohon.

Di zaman Yesus, Yesuslah yang tergantung/digantung di pohon kayu salib di atas bukit Golguta, sebab Yesus telah menggantikan posisi saudara/saya bahkan kita semua orang yang percaya padaNya.

Saudara, berkat kita dibenarkan oleh karena posisi kita digantikan oleh Yesus Anak Domba Allah, sehing- ga Dia terhukum, adalah:

1.Dalam Galatia 3:14a, Berkat Abram sampai kepada bangsa-bangsa lain=bangsa kafir/non Yahudi=saudara dan saya. ( Ini bicara berkat-berkat jasmani).

2.Dalam Kolose 2:11-12, ..karena dengan Dia=Yesus kamu dikuburkan dalam baptisan air, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkit Dia dari orang mati. (Ini bicara berkat rohani)

3.Galatia 3:14b, Sehingga oleh iman kita/orang percaya kepada Allah, kita akan menerima Roh yang telah dijanjikan itu. Puji Tuhan.

Jadi saudara, dengan iman, kita menerima berkat-berkat jasmani, dengan iman kita menerima baptisan air, dengan iman kita menerima kuasa Roh Kudus, yang kesemuanya ini akan menjadikan kita ahli waris segala berkat Abraham, dan segala janji Allah didalam Yesus Kristus, sampai kita masuk dalam hidup yang kekal. Haleluya.

--

Pasang Rambu Jalan Bagimu
Author : Pdt Herling Wenur | This author have 2 posts
Yeremia 31 : 21. Dirikanlah bagimu rambu-rambu jalan,pasanglah bagimu tanda-tanda jalan erhatikanlah jalan raya baik-baik, jakni jalan yang kau tempuh! Kembalilah,hai anak dara Israel, kembalilah ke kota-kotamu.

Tl. Dirikanlah akan dirimu beberapa tanda alamat,taruhlah bagi dirimu beberapa tiang peringatan, perhatikanlah jalan raya,jalan yang kau sudah kau turut; baliklah,hai putri Israel,baliklah kemari kepada negeri-negerimu.

Banyak kali terjadi kecelakaan karena kecorobohan pemakai kendaraan itu, maupun dijalan raya ataupun dipersimpangan jalan kereta api . siapakah yang dipersalahkan ?……..

Ayat pokok tersebut tidak berkata pasanglah atau dirikanlah bagiKu (Tuhan) tetapi ayat tersebut mengatakan dirikanlah bagimu(bagi diri kita) dan pasanglah /taruhlah tanda-tanda jalan atau beberapa tiang peringatan .

Untuk siapakah rambu jalan dipasang ?……..

Tidak lain adalah untuk pemakai jalan itu (kita semua )

Alkitab atau Firman Tuhan yang kita baca dan dengan banyak peringatan-peringatan,larangan ; tuijuannya tidak lain untuk keselamatan jiwa kita.

Contoh : Promosi-promosi /reklame rokok :

Jangan merokok akan ada gejala kanker,…….apakah sudah berenti mereka merokok ?……

Jangan memakai narkoba tetapi orang lebih suka dan senang untuk memakainya – siapakah yang harus dipersalahkan ?……

Kita melihat banyak terjadi KKN.

Para pejabat telah disumpah sebelum mereka menjalankan tugas,tanggung jawab, tetapi apa yang terjadi pada pemerintahan kita !…………

KKN – Korupsi,Kolusi,Neotisme

Kemerosotan akhlak, moral, krisis iman .(jawabannya ada pada Alkitab)

Mihka 7: 1- 4. Dibaca

Mik 7:1 Celaka aku! Sebab keadaanku seperti pada pengumpulan buah-buahan musim kemarau, seperti pada pemetikan susulan buah anggur: tidak ada buah anggur untuk dimakan, atau buah ara yang kusukai.

Mik 7:2 Orang saleh sudah hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia. Mereka semuanya mengincar darah, yang seorang mencoba menangkap yang lain dengan jaring.

Mik 7:3 Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat; pemuka menuntut, hakim dapat disuap; pembesar memberi putusan sekehendaknya, dan hukum, mereka putar balikkan!

Mik 7:4 Orang yang terbaik di antara mereka adalah seperti tumbuhan duri, yang paling jujur di antara mereka seperti pagar duri; hari bagi pengintai-pengintaimu, hari penghukumanmu, telah datang, sekarang akan mulai kegemparan di antara mereka!

Nabi Mikha meneratapi kebobrokan dalam masyarakat dimana dia hidup.kekerasan,ketidak jujuran,kebejatan merajalelah di kota itu, orang saleh sudah hilang dan orang jujur tiada lagi,

Semua orang mengincar darah.

Habakuk 1:4. itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan,sebab orang fasik mengepung orang benar;itu sebabnya keadilan muncul berbalik.

Pasanglah / dirikanlah rambu-rambu larangan bagimu dan memperhatikan tanda peringatan bagimu .

(TB). Perhatikanlah jalan raya baik-baik (TL).Perhatikanlah jalan raya,jalan yang kau sudah kau turut.

Siapa yang senang mengikuti jalan raya ?….

Siapa yang senang masuk pintu yang lebar ?…

Matius 7:13-14. Masuklah melalui pintu yang sesak itu,karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan.dan banyak orang yang masuk melaluinya;kerena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan,dan s. dibaca.

Mat 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Mat 5:21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.

Mat 5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Luk 13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?”

Luk 13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.

Kebenaran orang Farisi dan AlhiTaurat hanya bersifat lahiria – mereka banyak mentaati peraturan –hanya sekedar lahiriah saja.

Mat 6: 1-2 dan 5. dibaca.

I Kor 10 : 6. Semuanya ini terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita mengingini hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,….

Kel 20:1-17. Ulg 5:1-22. Rambu-rambu jalan

(10 hukum Tuhan)

Banyak pelanggaran-pelanggaran lampu merah dan rambu-rambu jalan akibatnya terjadi kecelakaan dan berurusan dengan pemasang rambu-rambu tersebut. (Bapak Polisi)

Bagaimana dengan rambu-rambu organisasi siapa yang mengawasinya ?………dan bagaimana dengan rambu-rambu firman Tuhan ?…..

Galatia 6:7. Jangan sesat !Allah tidak akan membiarkan diri-Nya dipermainkan.Karena apa yang ditabur orang,itu juga yang akan dituainya.

--

Terapi Energi 5 Elemen: Yin, Yang, dan Keseimbangan Hormon pada Pria dan Wanita

Wei Tsuei, seorang Master Traditional Chinese Medicine, menjelaskan dalam bukunya Roots of Chinese Culture & Medicine mengenai keseimbangan hormon dalam filsafat Yin dan Yang. Yin dan Yang merupakan simbol keseimbangan energi. Di dalam energi Yin terdapat benih Yang, dan di dalam energi Yang terdapat benih Yin.


Hormon Estrogen (Estradiol), Androgen (Testosteron), dan Indeks Keseimbangan:

Kita beranggapan bahwa hormon estrogen hanya dibutuhkan oleh wanita, dan hormon androgen hanya dibutuhkan oleh pria. Tetapi dari penelitian medis, diperoleh hasil bahwa baik wanita maupun pria membutuhkan kedua-duanya. Untuk mengukur keseimbangan energi hormon pada pria dan wanita, saya akan menggunakan Indeks Keseimbangan.

Wanita membutuhkan hormon estrogen sebanyak 0,07 – 0,17 mg/dl (tergantung pada fase siklus menstruasi), dan androgen sebanyak 0,5 mg/dl. Dengan kondisi ini, diperoleh nilai Indeks Keseimbangan hormon sebesar +50% untuk wanita.

Pria membutuhkan hormon estrogen sebanyak 0,024 mg/dl, dan androgen sebanyak 6,5 mg/dl. Dengan kondisi ini, diperoleh nilai Indeks Keseimbangan sebesar +50% untuk pria.


Sulit Hamil dan Menopause pada Wanita:

Wanita akan sulit hamil bila Indeks Keseimbangan hormon kurang dari +20%. Jadi bila ingin hamil, sebaiknya keseimbangan hormon ditingkatkan di atas +20%, dengan mengonsumsi makanan sehat yang sesuai.

Ketika menikah, istri saya belum bisa hamil, karena saat itu Indeks Keseimbangan hormonnya hanya +5%. Tetapi setelah mengonsumsi obat dan makanan yang cocok, Indeks Keseimbangan hormonnya naik mencapai +20%.

Ketika Indeks Keseimbangan hormon kurang dari +5%, wanita akan memasuki masa menopause. Menopause biasa terjadi pada usia 55 tahun, tetapi bisa saja terjadi pada usia di bawah itu. Untuk memperlambat menopause, sebaiknya keseimbangan hormon ditingkatkan pada kondisi minimal +10%, dengan mengonsumsi makanan sehat yang sesuai.


Makanan Sehat untuk Menjaga Keseimbangan Hormon pada Wanita:

Hormon sex terletak pada elemen kedua Air. Jadi hormon ini terutama membutuhkan makanan sehat elemen Air. Beberapa makanan sehat yang dapat menjaga Indeks Keseimbangan Hormon pada wanita adalah:

· Tempe segar: mempunyai Indeks Keseimbangan energi hormon untuk wanita = +20%. Indeks Manfaat = +20.

· Pepaya segar: Indeks Keseimbangan hormon = +30%. Indeks Manfaat = +5.

· Jambu biji: Indeks Keseimbangan hormon = +30%. Indeks Manfaat = +5.

· Air kelapa tua: Indeks Keseimbangan hormon = +40%. Indeks Manfaat = +30.

· Tomat: Indeks Keseimbangan hormon = +20%. Indeks Manfaat = +10.

· Semangka – daging buah yang merah dan putih dimakan bersama: Indeks Keseimbangan hormon = +30%, bagian daging buah yang merah saja: Indeks Keseimbangan hormon = 0%, bagian daging buah yang putih saja: Indeks Keseimbangan hormon = 0%. Jadi semangka harus dimakan bagian merah dan putih bersama-sama. Indeks Manfaat = +10.

· Terong: Indeks Keseimbangan hormon = +20%. Indeks Manfaat = +10.

· Daun katuk = +30%. Indeks Manfaat = +10.

· Daun pepaya = 0%.

· Apel hijau atau merah = +2%.

· Pir = +2%.

· Pisang = +2%.

· Nenas = +5%.

Tempe segar merupakan makanan sehat 4 elemen, mulai dari elemen kelima Eter, elemen keempat Udara, elemen ketiga Api, dan elemen kedua Air. Jadi, tempe juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan hormon sex. Menurut penelitian kesehatan, tempe segar memang mengandung hormon estrogen.

Daun pepaya, apel hijau, apel merah, pir, pisang, dan nenas kurang bermanfaat untuk keseimbangan hormon, tetapi makanan sehat ini tetap bermanfaat untuk fungsi kesehatan lainnya.


Makanan Sehat untuk Menjaga Keseimbangan Hormon pada Pria:

· Tempe segar: mempunyai Indeks Keseimbangan energi hormon untuk pria = +20%. Indeks Manfaat = +10.

· Pepaya segar: Indeks Keseimbangan hormon = +30%. Indeks Manfaat = +10.

· Jambu biji: Indeks Keseimbangan hormon = +20%. Indeks Manfaat = +5.

· Air kelapa tua: Indeks Keseimbangan hormon = +10%. Indeks Manfaat = +20.

· Tomat: Indeks Keseimbangan hormon = +30%. Indeks Manfaat = +5.

· Semangka – daging buah yang merah dan putih dimakan bersama: Indeks Keseimbangan hormon = +40%, bagian daging buah yang merah saja: Indeks Keseimbangan hormon = 0%, bagian daging buah yang putih saja: Indeks Keseimbangan hormon = 0%. Jadi semangka harus dimakan bagian merah dan putih bersama-sama. Indeks Manfaat = +10.

· Terong: Indeks Keseimbangan hormon = +20%. Indeks Manfaat = +10.

· Daun katuk = +0%.

· Daun pepaya = +20%. Indeks Manfaat = +10.

· Apel hijau atau merah = 0%.

· Pir = 0%.

· Pisang = +5%.

· Nenas = +0%.

Terlihat ada sedikit perbedaan pada beberapa jenis makanan untuk menjaga keseimbangan hormon pada wanita dan pria. Tetapi secara umum, makanan yang bermanfaat untuk wanita, juga bermanfaat untuk pria. Hal ini disebabkan oleh adanya konsep keseimbangan energi Yin dan Yang.


Buah-buahan Banyak Biji dan Buah-buahan Hasil Rekayasa Genetika Tanpa Biji:

Buah-buahan yang banyak bijinya umumnya bermanfaat untuk pria dan wanita. Jadi, berhati-hatilah bila ingin mengonsumsi makanan hasil rekayasa genetika yang sudah tidak berbiji, misalnya pepaya dan semangka tanpa biji. Menurut analisis Energi 5 Elemen, Indeks Keseimbangan hormon pada buah-buahan yang sudah tidak berbiji ini bernilai 0% sampai -3%. Jadi, buah-buahan ini bisa mengganggu keseimbangan hormon. Sebaiknya tetap mengonsumsi makanan alami yang masih banyak bijinya


-

“Aktivitas-aktivitas kreatif ternyata dapat meningkatkan fungsi otak. Sebaliknya aktivitas yang tidak kreatif, menurunkan fungsi otak.”

~ Aleysius H. Gondosari


Otak merupakan organ tubuh pada elemen kelima Eter. Dari analisis Energi 5 Elemen, saya mendeteksi kenaikan dan penurunan energi yang berhubungan dengan fungsi otak, tergantung kepada aktivitas yang dilakukan.


Fungsi Otak pada Anak Usia Balita, SD, SMP, SMA, 20-an, 30-an, 40-an, dan 50-an:

Anak usia balita umumnya banyak aktivitas sehingga fungsi otaknya mencapai 20%. Ketika duduk di SD, kegiatan belajar lebih banyak menghafal. Hal ini menyebabkan fungsi otak menurun menjadi 10%. Ketika naik SMP, kegiatan belajar semakin banyak menghafal, sehingga fungsi otak turun lagi menjadi 5%. Selanjutnya, sewaktu naik SMA kegiatan belajar semakin monoton sehingga fungsi otak turun lagi menjadi hanya 2%. Sewaktu masuk universitas, fungsi otak turun lagi menjadi hanya 1%.

Pada usia 20-an, rata-rata orang hanya menggunakan 1% dari kapasitas otaknya. Pada usia 30-an otak hanya digunakan 1/2% saja. Pada usia 40-an fungsi otak semakin menurun menjadi hanya 1/4%. Ketika memasuki usia 50-an otak yang digunakan semakin menurun menjadi hanya 0,05% saja.


Mengobrol, Menggambar, Menyanyi, Bermain Alat Musik, Menulis

Mengobrol dapat meningkatkan fungsi otak sebanyak 2%. Menggambar atau melukis juga dapat meningkatkan fungsi otak sebanyak 2%. Bermain alat musik juga dapat meningkatkan fungsi otak sebanyak 2%. Menyanyi dapat meningkatkan fungsi otak sebanyak 5%. Sementara menulis sebuah tulisan pendek juga dapat meningkatkan fungsi otak sebanyak 5%. Dengan menulis sebuah buku, fungsi otak akan meningkat sebanyak 10% hingga 20%. Menulis buku setebal Laskar Pelangi atau buku setebal Harry Potter dapat meningkatkan fungsi otak sebanyak 20%. Jadi, bila Anda ingin meningkatkan fungsi otak Anda kembali, berlatihlah menggambar, menyanyi, atau menulis.


Menonton TV dan Mendengar Lagu

Menonton TV hanya membuat otak berfungsi 1%. Mendengar lagu tanpa ikut bernyanyi membuat otak berfungsi sebanyak 1%. Jadi, sebaiknya ketika mendengar lagu Anda juga ikut bernyanyi sehingga fungsi otak meningkat menjadi 5%.

Dalam tulisan sebelumnya, saya telah menulis tentang seorang nenek berumur 98 tahun yang masih sehat dan senang menyanyi karaoke. Juga ada seorang nenek berumur 93 tahun yang setiap malam mengajar cucunya bernyanyi. Salam Sehat Bahagia![ahg]

--

5 Elemen dan 5 Aspek Kehidupan: Kesadaran, Bakat, Sifat, Profesi, Kesehatan
Editor | Kolom Tetap | November 25th, 2009 | 4 Comments »
Oleh: Aleysius H. Gondosari*
Di China, konsep Wu Xing serta Yin dan Yang digunakan dalam berbagai aspek kehidupan seperti spiritual (Tao), kesehatan (akupunktur), pernapasan sehat (Chi), olahraga kesehatan dan bela diri (Tai Chi dan Chi Kung), geomansi (Feng Shui), dan astrologi (Shio).
Demikian pula di India, konsep Pancha Mahabutha dan Tiga Guna diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan seperti spiritual (Yoga), pernafasan sehat (Pranayama), olahraga sehat (Asana), dan pengobatan (Ayurveda).
5 Aspek Kehidupan
Dari hasil analisis energi, saya menemukan adanya energi dari 5 aspek kehidupan dari 5 Elemen, yaitu:
1. Aspek Spiritual: spiritual, kesadaran, nilai-nilai, meditasi, intuisi, konsentrasi.
2. Aspek Pendidikan: bakat, kecerdasan, pendidikan.
3. Aspek Karakter: karakter, sifat.
4. Aspek Kekayaan: kekayaan, penghasilan, rejeki, bisnis, usaha, karir, pekerjaan, profesi.
5. Aspek Kesehatan: kesehatan, panjang umur, kekuatan, perlindungan.
Pada setiap orang, aspek yang menonjol akan berbeda-beda, tergantung kepada elemen-elemen yang aktif. Kita akan mengambil contoh 5 orang dengan elemen aktif yang berbeda-beda.
Orang yang pertama mempunyai energi yang menonjol pada aspek Kesadaran. Ia bisa mempunyai beberapa elemen yang aktif pada aspek Kesadaran sehingga ia lebih suka bergerak di bidang yang berhubungan dengan spiritual, kesadaran, nilai-nilai, intuisi, doa, dan meditasi.
Orang yang kedua mempunyai energi yang menonjol pada aspek Bakat dan Kecerdasan. Ia bisa mempunyai beberapa elemen yang aktif pada aspek Bakat, sehingga ia lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan bakat dan kecerdasan. Sebagai contoh, orang yang mempunyai bakat sepakbola akan senang bermain bola sejak kecil.
Orang yang ketiga mempunyai energi yang menonjol pada aspek Karakter. Ia bisa mempunyai beberapa elemen yang aktif pada aspek Karakter, sehingga ia selalu lebih mementingkan karakter, sifat, dan penampilan.
Orang yang keempat mempunyai energi yang menonjol pada aspek Kekayaan. Ia bisa mempunyai beberapa elemen yang aktif pada aspek Kekayaan, sehingga ia lebih fokus pada bagaimana meningkatkan kekayaan, penghasilan, rezeki, bisnis, usaha, profesi, karier, dan pekerjaan.
Orang yang kelima mempunyai energi yang menonjol pada aspek Kesehatan. Ia bisa mempunyai beberapa elemen yang aktif pada aspek Kesehatan, sehingga ia tampak selalu memerhatikan aspek kesehatan, panjang umur, kekuatan, serta perlindungan dari bahaya.
Tentu orang tidak dibatasi hanya mempunyai kemampuan pada aspek tertentu saja. Orang bisa saja mempunyai energi yang cukup untuk dua aspek kehidupan atau lebih. Jadi, bisa saja ada orang yang mempunyai kemampuan yang menonjol pada aspek Kesadaran, Sifat, dan Kesehatan tetapi kurang menonjol pada aspek Bakat dan Profesi.
Orang yang lain bisa saja mempunyai kemampuan yang menonjol pada aspek Bakat, Karakter, dan Profesi, tetapi kurang menonjol pada aspek Kesadaran dan Kesehatan.
Hal ini menjelaskan mengapa tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Sebab, jarang sekali ada orang yang energinya aktif pada seluruh aspek kehidupan. Jadi, kita akan menemukan orang-orang seperti contoh berikut ini:
* Orang pertama yang mempunyai bakat yang sangat menonjol, tetapi kariernya tidak cemerlang.
* Orang kedua mempunyai kecerdasannya biasa-biasa saja, tetapi karier dan bisnisnya luar biasa.
* Orang ketiga mempunyai kesadaran yang tinggi, menjunjung nilai-nilai yang baik, dan kariernya juga sukses.
* Orang keempat sangat berbakat, kariernya juga sukses, tetapi kesehatannya kurang baik.
* Orang kelima mempunyai karier yang sukses, kesehatan baik, tetapi kurang menyukai aspek kesadaran dan nilai-nilai.
Resep Sehat Bahagia
Dengan menyadari pada aspek-aspek mana saja kita lebih menonjol, dan pada aspek-aspek mana saja kita masih memiliki kekurangan, kita akan dapat memilih pola hidup yang sesuai dengan kelebihan kita, sambil memperbaiki kekurangan kita.
Di sini, kita lebih banyak membahas tentang aspek Kesehatan, karena setiap orang bisa sehat dengan memperbaiki energi yang aktif pada aspek Kesehatannya. Ia dapat meningkatkan elemen yang aktif untuk kesehatan secara bertahap mulai dari 1, 2, 3, 4, atau mengaktifkan kelima elemennya dengan menjalankan kebiasaan hidup sehat. Salam Sehat Bahagia![ahg]

--

Rahasia 3 Sifat Makanan dan Kuadran Energi Yin dan Yang
Editor | Kolom Tetap | November 11th, 2009 | No Comments »
Oleh: Aleysius H. Gondosari*
Dalam tulisan ini, kita akan melihat rahasia kesehatan dari sifat-sifat energi. Dari hasil analisis terhadap sifat-sifat makanan, ditemukan adanya tiga sifat energi pada makanan, yaitu aktif, sehat (stabil), dan pasif. Energi yang sehat dan stabil menyehatkan bagi manusia. Sedangkan energi yang bersifat aktif dan pasif ternyata tidak sehat dan dapat menyebabkan sakit. Energi 5 Elemen (E5E) mengutamakan makanan dengan sifat energi yang sehat dan stabil.
Ayurveda dan 3 Sifat Makanan
Dalam Ayurveda disebutkan bahwa makanan mempunyai tiga sifat, Rajasik, Tamasik, dan Satvik. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Rajasik atau aktif: makanan yang bersifat aktif sehingga merangsang pikiran untuk melakukan aktivitas yang berlebihan.
Tamasik atau pasif: makanan yang dapat menyebabkan kemalasan, kemarahan, dan sebagainya.
Satvik atau sehat: makanan yang bersifat sehat dan menghasilkan kesehatan serta ketenteraman pikiran.
Energi Yin dan Yang pada 3 Sifat Makanan
Sejak 5.000 tahun yang lalu, para filsuf dari China telah mengenal dan memformulasikan pasangan energi Yin dan Yang, di antaranya adalah Lao Tse sekitar tahun 600 SM. Manusia sehat mempunyai energi Yin dan Yang yang positif. Kita sakit ketika salah satu atau kedua energi ini menjadi negatif. Makanan sehat juga mempunyai energi Yin dan Yang yang positif. Sebaliknya, makanan tidak sehat mempunyai salah satu atau kedua energi ini bernilai negatif.
Yin dan Yang adalah istilah dari filsafat Tao untuk menggambarkan dualisme atau dua kondisi yang selalu berpasangan. Di dunia selalu ada siang dan malam, pria dan wanita, panas dan dingin, pahit dan manis. Listik mempunyai muatan listrik positif dan muatan listrik negatif. Magnet mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Manusia selalu membutuhkan keduanya. Bila keduanya seimbang, akan terjadi harmoni. Pria dan wanita bergabung menjadi keluarga yang harmonis. Energi listrik dan magnet adalah dua energi yang berpasangan menjadi energi elektromagnetik yang digunakan dalam teknologi modern seperti radio, televisi, dan handphone.
Pada makanan, energi Yin dan Yang juga selalu ada, tetapi tidak selalu dalam kondisi seimbang. Pada makanan sehat dan stabil, energi Yin dan Yang akan bernilai positif dan seimbang. Pada makanan aktif serta penyakit kanker, energi Yin bernilai negatif, dan energi Yang bernilai sedikit positif atau nol. Pada makanan pasif, energi Yin bernilai sedikit positif atau nol, dan energi Yang bernilai negatif.
Energi di Atas Dualisme: Kesadaran, Tao, Shabd, Cahaya
Di atas elemen kelima Ether, ada elemen keenam yang kita sebut dengan elemen Kesadaran. Elemen Kesadaran juga mempunyai energi yang kita sebut energi Kesadaran. Ada yang menyebutnya sebagai energi Cahaya. Filsafat Tao menyebutnya sebagai energi Tao. Filsafat Yoga menyebutnya sebagai energi Shabd. Energi ini belum mengenal adanya dualisme, karena dualisme hanya ada di dunia fisik pada 5 elemen di bawah elemen Kesadaran.
Kuadran Energi Yin dan Yang
Dalam dunia finansial, kita telah mengenal Cash Flow Quadrant yang diperkenalkan oleh Robert T. Kiyosaki. Dalam dunia energi, kita juga mengenal energi Yin dan Yang dengan Kuadran Energi Yin dan Yang. Yin dapat kita umpamakan sebagai sumbu X, dan Yang dapat kita gambarkan sebagai sumbu Y. Kondisi keempat kuadran dapat kita gambarkan sebagai berikut:
Kuadran Pertama: Yin positif dengan Yang positif, akan terjadi kondisi sehat dan stabil
Kuadran Kedua: Yin negatif dengan Yang sedikit positif atau nol, akan terjadi kondisi kekurangan energi Yin, yaitu kondisi aktif
Kuadran Ketiga: Yin sedikit positif atau nol dengan Yang negatif, akan terjadi kondisi kekurangan energi Yang, yaitu kondisi pasif
Kuadran Keempat: Yin negatif dengan Yang negatif, akan terjadi kondisi kekurangan energi Yin dan Yang, yaitu kondisi sakit
Kuadran Pertama: Makanan Sehat yang Stabil dengan Indeks Manfaat Positif
Makanan yang sehat adalah makanan yang sifatnya stabil. Makanan ini mempunyai energi Yin positif dan Yang positif. Makanan ini akan menstabilkan kesehatan pada sel-sel dan organ-organ tubuh kita. Sel-sel juga akan tumbuh dengan stabil. Bila diperiksa dan dianalisis dengan E5E, maka makanan ini akan memberi ciri-ciri sebagai berikut:
Mempunyai energi Yin dan Yang yang positif dan seimbang.
Energi sehat 5 elemen mengalir lancar mulai dari elemen kelima Ether, elemen keempat Udara, elemen ketiga Api, elemen kedua Air, dan elemen pertama Bumi.
Bersifat basa dengan pH yang sehat dengan nilai 7,0 hingga 7,4.
Bervibrasi pada frekuensi rendah yang sehat mulai dari 1 Hz hingga 1/6 Hz sehingga membuat pikiran tenang, santai, dan bahagia.
Menjaga kestabilan pertumbuhan sel-sel baru pada tubuh.
Mempunyai Indeks Manfaat (IM-E5E) yang bernilai positif dari +1 hingga +100.
Mempunyai Indeks Kecocokan (IK-E5E) yang bernilai positif dari 5% hingga 100%.
Termasuk dalam golongan makanan ini adalah tumbuh-tumbuhan, yaitu sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, akar, umbi, jamur, makanan fermentasi, susu segar, yang semuanya masih dalam kondisi segar, dikukus, atau direbus, serta dikonsumsi dalam jumlah secukupnya.
Indeks Manfaat yang nilainya positif akan membuat energi pada organ tubuh tertentu menjadi lebih sehat. Semakin tinggi nilainya, maka manfaatnya semakin besar pula. Penjelasan yang lebih rinci mengenai Indeks Manfaat dari makanan dapat dibaca dalam tulisan saya lainnya di www.5elemen.com.
Kuadran Kedua: Makanan Aktif dan Stres dengan Energi Yin Negatif
Makanan yang aktif adalah makanan yang sifatnya mengaktifkan sel-sel dan organ tubuh. Makanan ini mempunyai energi Yin negatif dan Yang sedikit positif atau nol. Makanan ini dapat membuat pikiran dan tubuh kita menjadi terlalu aktif sehingga membuat pikiran menjadi tidak tenang dan stres.
Analisis E5E memberikan hasil sebagai berikut :
Mempunyai energi Yin yang negatif, dan energi Yang dengan nilai positif atau 0.
Energi sehat 5 elemen tidak bisa mengalir dengan lancar, tetapi justru akan menghambat energi pada elemen tertentu pada kelima elemen.
· Bersifat asam dengan pH di bawah 7,0.
Bervibrasi pada frekuensi tinggi yang tidak sehat dan dapat menimbulkan stres dari 2 Hz hingga 6 Hz.
Dapat menimbulkan kanker karena pertumbuhan sel tubuh yang tidak terkendali.
Mempunyai Indeks Manfaat yang bernilai negatif dari –1 hingga –100.
Mempunyai Indeks Kecocokan yang bernilai negatif.
Termasuk dalam jenis makanan ini adalah kopi, telur, daging, ikan, bumbu-bumbu dan rempah-rempah yang digunakan dalam jumlah banyak seperti garam, lada, cabe, dan bawang yang dimakan dalam jumlah banyak, makanan yang dikonsumsi dalam jumlah banyak, obat bersifat aktif yang dikonsumsi terus-menerus, makanan yang mengandung zat beracun, makanan kaleng atau makanan yang diawetkan dengan bahan pengawet kimia.
Bawang putih dan cabe bila dimakan terlalu banyak juga dapat bersifat aktif. Jadi, bawang putih dan cabe sebaiknya dimakan secukupnya saja, yaitu antara ¼ sampai ½ buah saja.
Makanan sehat yang dikonsumsi dalam jumlah banyak juga dapat menyebabkan menjadi makanan aktif.
Kuadran Ketiga: Makanan Pasif dan Malas dengan Energi Yang Negatif
Makanan yang pasif adalah makanan yang sifatnya membuat tubuh kita menjadi lebih malas dan membuat pikiran kita menjadi lebih pasif, apatis, dan mudah marah. Makanan ini mempunyai energi Yin sedikit positif atau nol dan energi Yang negatif.
Analisis E5E memberikan hasil sebagai berikut:
Energi Yin bernilai positif atau nol dan energi Yang bernilai negatif.
Energi sehat 5 elemen tidak bisa mengalir dengan lancar, tetapi justru akan menghambat energi pada elemen tertentu dari kelima elemen.
Bersifat asam dengan pH di bawah 7,0.
Bervibrasi dengan frekuensi tinggi yang tidak sehat dari 2 Hz hingga 6 Hz sehingga dapat membuat pikiran dan emosi mudah marah dan stres
Indeks Manfaat bernilai negatif dari –1 hingga –100.
Indeks Kecocokan bernilai negatif.
Termasuk dalam jenis makanan ini adalah makanan beracun, daging, minuman keras dan beralkohol, narkoba, tembakau, obat tidur, makanan yang sudah rusak/basi/kadaluarsa, makanan kaleng atau makanan yang diawetkan, makanan yang sudah mengalami rantai proses yang panjang, misalnya kue yang menggunakan telur, biskuit dan gula putih, makanan dan minuman yang sangat manis, teh, kopi, dan susu yang dikonsumsi dalam jumlah banyak, obat tidur yang berlebihan.
Efek Negatif Penyakit dari Makanan Aktif
Bila makanan aktif dimakan terus-menerus dalam jumlah yang cukup banyak, maka akan terjadi hambatan energi pada elemen tertentu sehingga menimbulkan penyakit. Penyakit yang dapat timbul dari makanan aktif contohnya adalah stres, kanker, bisul, jerawat, gatal-gatal, alergi.
Efek Negatif Penyakit dari Makanan Pasif
Bila makanan pasif dimakan terus-menerus dalam jumlah yang cukup banyak, maka akan terjadi hambatan energi pada elemen tertentu sehingga menimbulkan penyakit. Penyakit yang dapat timbul dari makanan pasif contohnya adalah obesitas, gangguan kholesterol, diabetes, asam urat, apatis, tidak mempunyai semangat hidup.
Buah dengan Energi Yin dan Yang yang Positif dan Seimbang
Bila mengonsumsi buah, sebaiknya memilih buah yang sudah matang, karena gizinya sudah lengkap dengan energi Yin dan Yang bernilai positif dan seimbang. Buah yang masih muda belum mengandung cukup zat gizi, dan biasanya bersifat asam karena mineral-mineralnya belum cukup. Buah yang masih muda mengandung energi yang tidak seimbang dengan energi Yin atau energi Yang yang masih negatif. Buah yang terlalu matang juga sudah mulai busuk, dan dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, buah yang terlalu matang juga mengandung energi Yin atau Yang yang negatif.
Air kelapa muda mengandung energi Yin yang masih negatif, dan belum mengandung cukup mineral. Air kelapa yang sudah matang dan segar mengandung energi Yin dan Yang yang positif dengan energi Yin yang lebih kuat. Jadi, air kelapa tua cocok untuk mengobati kanker yang mengandung energi Yin negatif yang tinggi. Selain itu juga mengandung cukup mineral yang bermanfaat untuk menjaga kestabilan asam-basa pada darah.
Jahe merupakan kebalikan dari air kelapa tua. Jahe mengandung energi Yin dan Yang positif, dengan energi Yang yang lebih kuat. Jahe cocok untuk membersihkan endapan kholesterol dari pembuluh darah, karena kholesterol mengandung energi Yang negatif yang tinggi.
Mentimun utuh mengandung Yin dan Yang yang seimbang. Bagian pangkal mengandung lebih banyak energi Yang, sedangkan bagian ujung lainnya mengandung lebih banyak energi Yin. Kulit buah mengandung lebih banyak energi Yang, dan daging buah mengandung lebih banyak energi Yin. Agar memperoleh energi yang seimbang, kita perlu mengonsumsi kedua ujung mentimun, kulit buah, dan daging buah. Buah mentimun bagian pangkal dengan energi Yang positif yang tinggi cocok untuk mengobati hipertiroid yang mengandung energi Yang negatif yang tinggi.
Semangka juga mengandung energi Yin dan Yang yang seimbang. Bagian yang merah mengandung lebih banyak energi Yin, sedangkan bagian luar yang putih mengandung lebih banyak energi Yang. Bijinya bersifat Yin, dan kulitnya bersifat Yang. Agar memperoleh energi yang seimbang, kita perlu mengonsumsi bagian merah dan putih bersama-sama.
Makanan Sehat dan Makanan yang Dipanaskan
Makanan sehat dengan energi Yin dan Yang positif adalah makanan fermentasi, biji-bijian, buah-buahan, sayur-sayuran, dan umbi-umbian. Makanan ini bisa dimakan segar, dikukus, atau direbus.

Makanan sehat yang digoreng atau dipanggang akan mengalami pemanasan yang berlebihan dengan temperatur di atas 93,30C. Dalam kondisi ini, zat gizinya sudah rusak, dan makanan sehat telah berubah menjadi makanan aktif atau pasif. Jadi makanan sehat sebaiknya dikonsumsi dalam kondisi segar, dikukus, atau direbus.
Mengonsumsi Makanan Sehat Secukupnya
Walau pun buah merupakan makanan sehat, sebaiknya mengonsumsi buah secukupnya, tidak berlebih-lebihan, karena tubuh mempunyai batas kemampuan untuk mencerna makanan. Buah-buahan seperti apel, alpukat, sawo, pir, dan jeruk umumnya mempunyai berat 100 gram sampai 150 gram per buah. Demikian pula dengan wortel, bengkuang, kentang, dan ubi. Kita cukup mengonsumsi ½ sampai 1 buah per jenis per hari dan ini sudah mencukupi.

Umbi-umbian herbal seperti jahe, kencur, dan kunyit cukup dikonsumsi sebesar 1 ruas jari setiap hari.

Resep Sehat Bahagia
Pilihlah makanan yang bersifat sehat dan stabil dengan energi Yin dan Yang yang positif dan seimbang.
Hindarilah makanan yang bersifat aktif atau pasif.
Makanlah makanan sehat dalam jumlah yang secukupnya sehingga dapat dicerna oleh tubuh secara optimal.

--
Rahasia Sehat dan Panjang Umur Nenek 93 Tahun: Jalan Kaki dan Makan Sayur
Editor | Kolom Tetap | October 21st, 2009 | No Comments »
Oleh: Aleysius H. Gondosari*
Istri saya baru saja berkenalan dengan nenek berusia 93 tahun yang sehat, masih kuat jalan kaki ke mana-mana, dan masih bisa berbelanja sendiri. Nah, apa rahasia kesehatan sang nenek sehingga panjang umur dan masih sehat sampai sekarang? Nenek ini mengatakan, bahwa dalam hidup ini kita harus mempunyai hati yang baik, dan suka berbuat baik pada orang lain. Bila kita berbuat baik, hati kita akan senang dan bahagia, dan orang juga akan berbuat baik pada kita.
Pagi-pagi, nenek ini minum segelas air putih, dan kemudian jalan kaki selama 1 jam. Sampai sekarang masih dilakukan, tetapi sekarang hanya jalan kaki di dalam rumah saja. Untuk makan pagi, nenek in selalu makan havermut dengan segelas susu. Untuk menjaga agar kaki tetap kuat, ia lebih suka kamar tidur di lantai atas. Dengan demikian, ia tetap bisa melatih kaki dengan naik turun tangga. Tetapi karena sekarang sudah tua, ia hanya diizinkan tidur di lantai dua saja. Nenek ini juga suka berdoa. Bila berjalan kaki waktu olahraga atau pergi ke tempat lain, maka sambil berjalan kaki ia berdoa dalam hati.
Dalam hal makanan, si nenek in juga lebih suka makan sayur-sayuran. Dalam sebulan, ia puasa dua kali. Pada saat puasa, ia hanya makan makanan vegetarian saja, yaitu makanan sayur tanpa daging. Sementara kalau malam hari, ia masih suka menyanyi sambil mengajar lagu-lagu pada cucunya. Kebetulan si nenek pintar menyanyikan lagu Mandarin. Jadi, ia menyanyi sambil mengajar lagu Mandarin pada cucunya.
Nah, dari analisis Energi 5 Elemen, saya mendapatkan Indeks Sehat keseluruhan yang bernilai positif +5. Indeks Sehat pada masing-masing elemen adalah:
Elemen kelima Ether: +1. Organ otak, saraf, dan panca indra sehat
Elemen keempat Udara: +1. Organ jantung dan paru-paru sehat
Elemen ketiga Api: +1. Organ hati, pencernaan, dan arteri & vena sehat
Elemen kedua Air: +1. Darah, pankreas, ginjal, dan otot sehat
Elemen pertama Bumi: +1. Tulang sehat
Energi Sehat yang seimbang pada seluruh elemen menunjukkan bahwa si nenek ini mengonsumsi cukup banyak minuman dan makanan sehat, yaitu air, havermut, dan sayur-sayuran. Makanan sehat bersifat melancarkan dan menyehatkan energi sehat, sehingga kesehatan merata pada seluruh elemen.
Jalan kaki setiap pagi telah menyehatkan organ tulang pada elemen pertama Bumi dan otot pada elemen pertama Bumi dan elemen kedua Air. Jalan kaki mempunyai Indeks Manfaat keseluruhan +5. Dengan naik turun tangga setiap hari, nenek menyehatkan energi pada 4 elemen, yaitu keempat Udara, elemen ketiga Api, elemen kedua Air, dan elemen pertama Bumi. Naik turun tangga mempunyai Indeks Manfaat keseluruhan +10. Jadi, sebaiknya rumah Anda mempunyai tangga untuk meningkatkan kesehatan.
Menyanyi mempunyai Indeks Manfaat keseluruhan +10. Dengan bernyanyi setiap malam, nenek menyehatkan organ pada 4 elemen, yaitu organ jantung dan paru-paru pada elemen keempat Udara, hati serta arteri dan vena pada elemen ketiga Api, darah dan otot pada elemen kedua Air, serta tulang dan otot pada elemen pertama Bumi. Menyanyi juga membuat hati menjadi gembira, membuat napas menjadi lebih panjang dan dalam, sehingga semakin banyak oksigen yang diserap, dan semakin banyak CO2 yang dibuang. Jadi, ingat-ingatlah kembali lagu kenangan dan lagu kesayangan Anda, dan mulailah bernyanyi setiap malam.
Berdoa sambil berjalan kaki akan menyehatkan seluruh 5 elemen, dengan Indeks Manfaat keseluruhan +5. Sementara berhati baik dan berbuat baik juga akan menyehatkan seluruh 5 elemen, dengan Indeks Manfaat keseluruhan +5.
Resep Sehat dan Panjang Umur dari Nenek:
Berhati baik dan berbuat baik
Berdoa
Rajin jalan kaki dan naik turun tangga
Minum air putih sehat segelas setiap pagi
Makan havermut dan susu
Makan sayur-sayuran yang banyak
Puasa 2 x sebulan hanya makan nasi dan sayur
Bernyanyi setiap malam.
Salam sehat bahagia![ahg]

--

Bhutan: Rahasia Negara dengan Indeks Bahagia Tertinggi di Dunia
Editor | Kolom Tetap | October 6th, 2009 | 9 Comments »
Oleh: Aleysius H. Gondosari*
Beberapa waktu yang lalu, teman saya Hadi Prabowo memperoleh artikel yang sangat menarik dari Ade Gumilang, dan meneruskannya kepada saya, yaitu tentang negara bahagia Bhutan. Telah bertahun-tahun negara ini mengukur tingkat kebahagiaan penduduk dan negaranya dengan ukuran kebahagiaan Gross National Happiness (GNH), dan bukan dengan ukuran ekonomi Gross Domestic Product (GDP).
Bhutan disebut sebagai “Shangrilla di kaki gunung Himalaya”. Dalam sebuah survei tahun 2005, 97 persen menganggap diri mereka berbahagia, dengan 45 persen merasa sangat berbahagia. Hal ini membuat tingkat kepuasan penduduk Bhutan berada dalam kelompok 10 persen tertinggi di dunia berdasarkan Happy Planet Index. Bukannya kebahagiaan yang berasal dari pemuasan nafsu dunia fana, melainkan berasal dari iman dan konsep “tahu-cukup”.
Orang Bhutan beranggapan kemiskinan yang sesungguhnya adalah apabila tak mampu beramal kepada orang lain, mereka sudah sangat puas asalkan memiliki sawah dan rumah.
Dikarenakan mereka adalah umat Budha, maka mereka tidak membunuh makhluk berjiwa, itulah sebabnya mereka mengimpor daging dari India. Namun demikian, di atas meja makan jarang terlihat makanan jenis daging, melainkan makan sayur-sayuran atau produk dari susu sudah membuat mereka puas.
Pengalaman kebahagiaan Bhutan berasal dari Jigme Singye Wangchuck IV, sang mantan raja yang tidak mendahulukan perkembangan ekonomi melainkan mendirikan sebuah negara yang berbahagia sebagai amanah jabatannya, dengan kesetaraan, kepedulian, dan konsep ekologi menyulap Bhutan menjadi negara besar dalam hal kebahagiaan.
Pada 2005, Bhutan menjadi fokus berbagai media besar seantero dunia, “Model Bhutan” ciptaannya, teori Gross National Happiness (GNH) yang ia usulkan memperoleh perhatian saksama masyarakat internasional, dan menjadi tema pelajaran ilmu ekonomi yang digandrungi para pakar dan institut penelitian sebagian negara seperti AS, Jepang dan lain-lain. Konsep “baru” dalam pandangan negara maju pada abad-21 ini, di Bhutan diam-diam telah dijalankan selama hampir 30 tahun lamanya.
Yang disebut “Model Bhutan” ialah mementingkan perkembangan yang seimbang antara materi dan spiritual, perlindungan terhadap lingkungan hidup dan proteksi terhadap kebudayaan tradisional diletakkan yang di atas perkembangan ekonomi. Standar untuk pengukuran perkembangan ini disebut Gross National Happiness (GNH).
Raja Wangchuk sangat memerhatikan pelestarian lingkungan hidup Bhutan, ia memberlakukan larangan merokok di seluruh negeri, melarang impor kantong plastik. Selain itu pemerintah menentukan, setiap orang setiap tahun minimal harus menanam 10 batang pohon.
Angka cakupan hutan belantara di Bhutan sebesar 72 persen berada pada urutan nomor 1 di Asia. Sebanyak 26 persen tanah di seluruah negeri dijadikan taman nasional.
Pada 2005 Bhutan memperoleh hadiah “Pengawal Bumi” dari Pelestarian Lingkungan Hidup PBB (United Nations Environment Programme, UNEP).
Demi melindungi lingkungan hidup dan kebudayaan mereka, Bhutan rela “mengurangi profit” dan mempunyai pertambangan tapi tidak dibuka.
Orang Bhutan beranggapan, “Kehidupan yang benar-benar bernilai, bukannya hidup di tempat dimana dapat menikmati materi tingkat tinggi, melainkan memiliki taraf spiritual dan kebudayaan yang kaya.”
Energi 5 Elemen Negara Bhutan
Dari hasil analisis energi 5 Elemen, negara Bhutan mempunyai energi pada 5 Elemen. Ini merupakan hal yang luar biasa, karena biasanya suatu negara hanya mempunyai energi pada 3 elemen. Pola energi negara Bhutan adalah Air-Bumi-Api-Udara-Ether, dengan nilai Indeks Energi keseluruhan = +10.
Indeks Energi 5 Elemen atau 5 Elements Energy Index pada masing-masing elemen adalah:
Elemen Air = +2
Elemen Bumi = +2
Elemen Api = +2
Elemen Udara = +2
Elemen Ether = +2
Dari adanya kelima elemen ini, terlihat bahwa Bhutan memerhatikan kebahagiaan dari seluruh aspek kehidupan, yaitu adanya keseimbangan materi dan spiritual, dan bukan hanya mementingkan segi ekonomi saja, tetapi juga pelestarian alam.
Kebahagiaan memerlukan energi positif dari 3 elemen, yaitu elemen Air, Api, dan Udara.
Keseimbangan antara materi dan spiritual memerlukan energi positif dari 5 elemen, yaitu elemen pertama Bumi, elemen kedua Air, elemen ketiga Api, elemen keempat Udara, dan elemen kelima Ether.
Pelestarian alam memerlukan energi positif dari elemen Air, Api, Udara, dan Ether. Memperhatikan kebahagiaan rakyat juga memerlukan energi positif dari elemen Ether, Udara, Api, dan Air.
Sedangkan konsistensi untuk tetap mempertahankan pelestarian alam memerlukan energi positif dari elemen Bumi. Konsistensi larangan merokok untuk menjaga kesehatan rakyat juga memerlukan energi positif dari elemen Bumi.
Happiness Index atau Indeks Bahagia Penduduk Bhutan
Rata-rata penduduk Bhutan mempunyai Indeks Bahagia yang positif, yaitu +3. Bandingkan dengan Indeks Bahagia rata-rata orang yang tinggal di kota-kota besar yang bernilai negatif -2, karena tekanan stres yang tinggi. Semakin besar nilai negatifnya menunjukkan tingkat stres yang semakin tinggi. Denmark yang juga dijuluki sebagai negara paling bahagia di dunia karena kepeduliannya terhadap pelestarian lingkungan memiliki Indeks Bahagia dengan nilai positif +2.
Nilai Indeks Bahagia berkisar antara +5 sampai -5. +5 berarti sangat bahagia, dan -5 berarti sangat tidak bahagia.
Sebenarnya Indeks Bahagia penduduk Bhutan telah berkurang sejak tahun 2007. Pada tahun itu, televisi mulai memasuki Bhutan. Sebelum tahun 2007, Indeks Bahagia penduduk Bhutan mencapai +5. Tetapi sejak televisi masuk, penduduk Bhutan mulai menjadi lebih konsumtif, sehingga saat ini Indeks Bahagia turun menjadi +3. Tetapi masih tetap menjadi Indeks Bahagia yang tertinggi di dunia. Hal ini sebenarnya juga disayangkan oleh para pengamat lingkungan dan pengamat Gross National Happiness. Mudah-mudahan penduduk Bhutan bisa meningkatkan kembali Indeks Bahagia-nya menjadi +5.
Kebahagiaan yang Holistik
Semoga semakin banyak negara yang memerhatikan kebahagiaan bukan hanya dari aspek ekonomi dan bisnis saja yang cenderung menyebabkan stres, tetapi juga memerhatikan kebahagiaan dari keseimbangan materi dan spiritual, dari sisi kualitas hidup untuk rakyat seperti pemandangan yang indah, lingkungan yang hijau, udara yang segar, air yang jernih, dan makanan yang sehat.[ahg]

-

2011: The Year Of God’s Favour
Author : Pdt. Dr. Sonny E. Zaluchu | This author have 8 posts
Pesan Profetik Awal Tahun 2011.
Oleh : Pdt. Dr. Sonny Eli Zaluchu, M.Th

Secara khusus, Tuhan telah menaruh visi bahwa tahun 2011 adalah tahun kemurahan Tuhan. Lepas dari berbagai analisis kritis tentang keadaan sosial ekonomi dan politik, anak-anak Tuhan di negeri ini, justru hidup dibedakan dengan yang lain karena mereka berada di dalam masa kemurahan. Kemanapun anak-anak Tuhan pergi dan apa yang mereka kerjakan, akan berhasil karena ‘kemurahan Tuhan’ selalu berada di atas kepala mereka.

Tahun kemurahan atau juga dikenal dengan tahun rahmat identik dengan sebuah tradisi dalam bangsa Israel kuno yang dikenal dengan istilah tahun sabat. Dalam aturan keimamatan tertulis seperti berikut ini.

Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu, tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi. (Imamat 25:3-4)

Setelah bangsa Israel bekerja mengolah tanah selama 6 tahun, maka mereka harus berhenti pada tahun yang ketujuh dan mengistirahatkan tahan itu. Selanjutnya di dalam perikop itu, mereka diperintahkan untuk menghitung tujuh kali tahun sabat dan diperoleh 49 tahun (7 x 7 tahun sabat). Tahun ke-50 setelah 7 tahun sabat itulah yang disebut sebagai tahun Yobel atau tahun pembebasan. Memasuki tahun ke-50, para Imam melepaskan berkat kepada seluruh umat Israel dan sangkakala ditiup di seantero negeri sebagai tanda memasuki tahun penuh kemurahan. Mengapa demikian? Karena di tahun Yobel dan atau di setiap tahun Sabat akan terjadi hal-hal sebagai berikut:

(a) budak-budak dibebaskan dan mereka menjadi orang merdeka, bebas menentukan nasib sendiri. Ingat, seorang budak tidak punya hak bahkan atas dirinya sendiri. Tetapi di tahun tersebut, terjadi pemulihan kedudukan dan harkat orang-orang yang selama ini terikat dengan status budaknya (Im 25:41)

(b) tanah-tanah yang selama ini digadaikan, dijual dan tidak dapat ditebus oleh pemiliknya karena tidak mampu membayarnya, dikembalikan kepada pemiliknya semula (Im 25:28)

(c) Israel menerima berkat triple portion karena mereka baru diperkenankan menabur di tahun yang ke delapan. Jadi ada semacam berkat khusus di tahun keenam yang dapat mereka nikmati selama tiga masa sehingga mereka tetap hidup dan bertahan. Hasil taburan di tahun keenam diberkati sedemikian rupa sehingga berlipat kali ganda dan mencukupi kebutuhan untuk tiga tahun ke depan (Im 25:21-22)

(d) utang-utang dihapuskan dan piutang ditiadakan. Orang-orang dibebaskan dari jerat hutang dan kewajiban melunasinya (Ul 15:1)

(e) orang-orang miskin menjadi prioritas karena diperintahkan untuk memperhatikan mereka (Ul 15:8)

Melihat sejumlah hal yang terjadi di atas, maka kita tentu berpikir, bahwa tahun sabat dan juga setiap kali Yobel berlangsung, adalah tahun yang dinanti-nantikan banyak orang Israel karena itulah kesempatan pemulihan dan berkat yang besar di dalam hidup mereka secara utuh. Tidak ada yang tidak menantikan tahun tersebut. Seandainya kita hidup di masa Israel kuno, maka kitapun pasti dengan penuh harapan menantikan untuk memasuki tahun itu untuk menerima berkat-berkatnya.

Ribuan tahun kemudian, di dalam sebuah rumah ibadat Yahudi (sinagoge), Yesus mengingatkan orang Yahudi tentang makna sejati dari tahun Yobel.

-

Kemenangan Di Awal Tahun
Author : Pdm Edison Sinurat STh | This author have 6 posts
“Sesudah itu matilah Elisa, lalu ia dikuburkan. Adapun gerombolan Moab sering memasuki negeri itu pada pergantian tahun. Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.” 2 Raja-raja 13:20-21

Puji Tuhan, kita sudah berada di tahun yang baru, tahun 2011. Berkat-berkat yang baru, kesuksesan baru tentunya kita harapkan di sepanjang tahun ini. Banyak hal yang kita pikirkan yang menjadi target dan sasaran. Untuk meraih hal tersebut kita harus memiliki prinsip-prinsip hidup yang sesuai dengan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan.

Bagaimana hidup kita di sepanjang tahun ke depan sangat tergantung dari sikap kita di awal tahun ini. Susunlah rencana dengan melibatkan Tuhan.

Kita belajar dari sebuah kisah di Israel pasca pelayanan nabi Elisa. Dalam ayat di atas, diceritakan bagaimana tentara Moab biasanya menyerang daerah Israel pada setiap awal tahun. Moab menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa ini.

Moab adalah bangsa yang berasal dari keturunan “daging”. Moab lahir dari hubungan inses antara Lot dengan putrinya (Kejadian 19:34-37). Moab adalah gambaran dari keinginan daging yang mengancam kehidupan rohani kita. Apabila kita tidak waspada maka segala rupa-rupa keinginan daging akan mengkandaskan iman percaya kita. Jangan sampai terlena dan terbius oleh kesenangan-kesenangan daging di awal tahun ini. Memang momen ini menjadi kesempatan bagi kita untuk berkumpul dengan keluarga, sahabat, kesempatan yang dinanti-nanti apalagi setelah sepanjang tahun sibuk dengan pekerjaan. Tetapi jangan sampai pesta pora dan hura-hura menguasai kita. Tetap perhatikan kehidupan rohani kita. Bersyukur dan menyerahkan secara total hidup kita kepada Tuhan dan biarkan Dia yang mengaturnya.

Elisa adalah seorang nabi yang luar biasa dipakai oleh Tuhan pada masa pelayanannya. Ia adalah hamba Elia, nabi seniornya. Mujizat yang dilakukan Elisa dua kali lebih banyak dari yang dilakukan nabi Elia. Elisa adalah seorang nabi yang telah menghidupkan kerohanian bangsa Israel pada masa itu lalu meninggal di masa tuanya. Satu kali ketika orang mau menguburkan mayat, mereka melihat gerombolan Moab, mereka ketakutan dan melemparkan mayat tersebut dan mengenai tulang-tulang Elisa lalu mayat itu hidup kembali. Bahkan tulang-tulangnya pun mampu menghidupkan orang mati oleh kuasa Tuhan. Ini menjadi gambaran bagi kita gereja Tuhan, bahwa hidup kita harus berdampak dan menjadi pembawa kehidupan kepada orang-orang di sekitar kita.

Hidup kita sangat berpotensi, apakah potensi negatif atau potensi positif, menjadi pengaruh buruk atau menjadi pengaruh yang baik, tergantung bagaimana kita mengarahkannya. Gereja Tuhan harus hidup menjadi garam dan terang yang pengaruhnya terlihat jelas di awal tahun ini. Banyak orang kelihatan hidup tetapi sesungguhnya di pemandangan Allah mereka sudah mati rohani. Menjadi tugas kita gereja Tuhan, anak-anak Tuhan mempengaruhi mereka sehingga mereka memperoleh kehidupan itu.

Jangan sampai kita terpengaruh dengan kesenangan-kesenangan duniawi, tetapi kita yang mempengaruhi mereka dengan gaya hidup kristiani yang saleh.

Kisah lain yang dapat kita jadikan cermin adalah kisah Daud dalam 2 Samuel 11:1 “Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.” Biasanya pada pergantian tahun, raja-raja maju berperang dan memperoleh kemenangan, tetapi kali ini, raja Daud menyuruh panglimanya saja yang memimpin peperangan sedang ia sendiri tinggal di istananya di Yerusalem. Kalau kita baca selanjutnya, inilah awal dari dosa Daud, yaitu berzinah dengan Batsyeba.

Para pemimpin yang dikasihi Tuhan, jangan sampai terlena di awal tahun ini. Kita akan meraih kemenangan atau justru kemerosotan di tahun 2011 ini sangat tergantung bagaimana kita mempersiapkan diri di awal tahun ini. Mintalah petunjuk Tuhan melalui doa yang serius dan bacalah Firman-Nya yang akan meneranagi rencana-rencana kita ke depan.

Presiden Amerika Serikat yang ke-20 Garfield memberi teladan bagi rakyatnya yang semuanya berdasarkan nilai-nilai Alkitab seperti yang saya kutip dari renungan Mansor tersebut di bawah ini: jangan pernah bermalas-malasan, sedikit membuat janji, selalu mengatakan kebenaran, hidup sesuai penghasilan, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan, tidak minum minuman yang memabukkan, karakter yang baik di atas segala sesuatu, menjaga rahasia diri jika punya rahasia, memelihara hal-hal baik ketika bersama-sama maupun ketika sendiri, jangan pernah meminjam jika kamu dapat membantunya, jangan menikah sebelum kamu dapat menopang kehidupan seorang isteri, ketika kamu berbicara kepada seseorang tataplah matanya, selamatkanlah masa mudamu untuk bisa melewatkan masa tua dengan baik, jangan pernah berhutang sebelum kamu sekali lagi melihat kemungkinan ada sebuah jalan keluar, jika seseorang mengatakan yang jahat tentang kamu,l biarlah hidupmu menjadikan tak seorang pun percaya kepadanya, ketika kamu pergi tidur pada waktu malam berpikirlah baik-baik apa yang kamu kerjakan pada hari ini.

--

Tips Bagi yang masih jomblo
1. Nggak Males !
Kata 'Males' harus dicoret dari daftar kegiatan kamu, bahkan dari menu keseharianmu.
Wajah cantik atau ganteng, belum cukup buat modal kamu untuk menarik lawan jenis kamu.

Makanya jangan males untuk mengembangkan diri kita semaksimal kemampuan yang kita punya.
Kalau perlu perbanyak program pengembangan diri, biar makin lihai.



2. Jangan Jadi orang JUTEK!
Menjadi orang yang ramah dan murah senyum itu banyak untungnya juga.
Yang pasti kita bakal disukai oleh orang yang kita temui. Kesan pertama akan beda, dan akan selalu diingat.

Sebenarnya gampang untuk jadi Cowok atau Cewek yang ramah,
dengan bersikap nggak Jutek. Tapi jangan sampai SKSDSA
alias Sok Kenal Sok Deket Sok Akrab ama tiap orang dalam kesempatan yang nggak penting - penting amat.
Dan satu lagi, jangan asal senyum ke semua orang kalau belum yakin bakalan nggak ada yang respon,
malah bakal ngejatuhin image kita.



3. Feminim and Maskulin !
Beauty and Handsome nggak selalu identik dengan body langsing, berlekuk indah atau kulit putih,
buat yang cewek, atau body atletis, bermuka macho dan dada/perut berbidang buat yang cowok;
tapi lebih bagaimana kita mau appreciate atau mengahargai tubuh kita sendiri.

Artinya, selain menjaga tubuh dan merawat tubuh kita dengan baik,
jangan lupa mengisi jiwa dan pikiran kita dengan hal -hal yang positif dan bermanfaat.
Jadi kita bisa jadi lebih enak diajak ngobrol oleh teman kita,
nah inilah senjata / magnet buat merebut perhatian lawan jenis kita.



4. Tebar Jaring !
Menebar pesona juga harus dibarengin ama menebar jaring - jaring alias pukat penarik cinta.
Perbanyak kesempatan bergaul kesemua lapisan dan perkumpulan.
Tapi jangan ke perkumpulan yang nggak - nggak yaa... Khan banyak sekarang perkumpulan hobby kita.

Tinggal pilih, lalu join ke dalam dah. Justru cinta kadang - kadang muncul dan melekat ke kita ditempat - tempat yang tidak terduga.
Siapa tahu ada cowok atau cewek yang nyantol ama kita.



5. Atur Waktu kamu!
Tanpa harus melupakan aktivitas kita sehari - hari,baik masih belajar atau udah kerja,
nggak ada pantangan untuk kita buat meng-update jadwal acara kita buat terjun ke tempat-tempat keramaian,
seperti mal, liga olahraga, atau pagelaran teather; itu khan area pedekate bahkan berburu yang potensial.

Kalau nggak sering terjun ke keramaian kapan ada cowok atau cewek yang melihat kita,
atau yang iseng ngeggoda atau melihat kita tampil di depan publik, emang artis aja yang bisa...? hohohoho



6. Positive Thinking !
Ini yang terpenting dalam menjalankan keseharian, biar jomblo, tapi kudu berpikir positif.
Sehingga selalu terpacu untuk terus maju dan tidak pasrah ama ke-jombloan kita.
Udah nggak jaman lagi bagi yang cewek buat diam dan menunggu diajak cowok.
Berpikirlah positif,"Pasti ada yang bisa atau mau diajak jalan ma gue!".

Bagi para cowok, berpikir positif disegala hal, setelah ngelakuin no 1 sampe no 5,
masa sih nggak ada cewek yang tertarik, atau mulai mendekat.
Tapi inget kata ngajak jangan disalah artikan,
ngajak yang dimaksud positifnya adalah memulai lebih dulu kepada lawan jenis untuk kenalan...



7. Pray, Effort and 'Never Give Up!'
Satu jurus sebelum pamungkas adalah Pray,Effort, and 'Never Give Up!'.
Bagi para jomblo, jangan berhenti berdoa, berharap dan berusaha,
karena dimana kita berusaha pasti selalu ada jalan yang diberikan.
Dan 'Never Give Up!' untuk terus mengembangkan diri, berkenalan,
menambah wawasan, berpikir positif, dan mencari pasangan.

Inget! berusaha tanpa didahului doa! Biar gimanapun, curhat ke Tuhan lebih enak dibanding ke seseorang, bisa bocor.
Jurus yang ampuh, doakanlah tipe cowok atau cewek idola kamu tiap kamu berdoa,
siapa tahu akan menjadi kenyataan dan dibukakan jalan olehNya!



8. Update ke-GAPTEK-an kamu!
Nah, jurus akhir dari gw, dan mungkin agak modern dikit yaitu adalah 'Jangan GapTek' alias Gagap Teknologi.
Sekarang ini makin banyak sarana untuk mempermudah berkomunikasi dengan orang lain.
Selain teknologi hanphone atau Short Messaging Service (SMS) dan Chating, ada tempat dimana kita bisa mencari teman sebanyak mungkin dan memilih teman - teman kita.

lewat internet, kita bisa buka situs yang menyediakan jasa untuk bertukar obrolan dan juga gambar.
Banyak sekali kemudahan dalam berkomunikasi didalamnya. Hanya tinggal mendaftarkan email kita, login, nah... terbuka dah gerbang komunikasi lintas negara.
Jadi cobain aja yaa, siapa tahu kamu bisa ketemu dengan teman atau bahkan pasangan kamu.


Sumber: Tips Bagi yang masih jomblo - IndoForum http://www.indoforum.org/t70326/#ixzz1PBToGkkb
Hak Cipta: www.indoforum.org

--

12 Langkah Menghadapi Krisis
Author : gpdiworld | This author have 251 posts
Dalam hidup ini, tidak seorangpun manusia yang tidak pernah mengalami krisis dalam hidupnya. Entahkah dia orang Percaya, Atheis, Tua, Muda, Kaya, Miskin, kulit Coklat, Hitam, Putih atau siapapun kita diatas muka bumi ini, semua pernah melewati krisis dalam hidup.

Berbagai pandangan manusia juga berbeda-beda ketika melewati atau memandang sebuah krisis. Ada yg survive tapi ada juga yang gagal. Baik itu krisis keluarga, Pekerjaan, Kesehatan, Lingkungan, Ekonomi, pendeknya semua yang ada diatas muka bumi ini selama kita hidup, kita akan dan pernah melewati yang satu ini.

Saya ingin sharing dan mencoba membagi pengalaman ketika melewati masa-masa krisis dalam hidup saya. Tidak semua mungkin setuju dengan pandangan dan langkah-langkah yang saya ambil. Tapi biarlah boleh menjadi berkat bagi kita, dan saya mengakui tidaklah mudah untuk kita mampu dan tetap kuat ketika melewati masa-masa krisis itu, saya menyadari kita masih manusia biasa yang oleh karena kasih karuniaNya sajalah kita tetap kuat.

Salah satu kekuatan itu adalah lihatlah krisis itu sebagai proses dimana kita sedang memasuki satu keadaan yang lebih baik yang telah disediakan olehNya. Ya hanya melalui kaca mata rohani yaitu iman, kita akan mampu dan mengerti bahwa saat kita masuk pada masa krisis, Tuhan sedang membawa kita kepada hal-hal yang baru.
Coba simak 12 langkah ini ketika kita melewati krisis itu:

1. Sebetulnya bahwa KRISIS itu normal saja. Ini penting menjadi bagian dalam prinsip hidup kita. Krisis itu adalah sebuah perubahan dari sebuah keadaan yang sekarang, kepada sebuah keadaan yang belum kita ketahui. Sebagaimana Krisis yg dilewati Bangsa Israel bukanlah mereka gagal ketika mereka menghadapi Firaun, tetapi mereka gagal ketika melewati sebuah perubahan dari kehidupan Tanah Mesir menuju kehidupan Tanah Perjanjian. Apa yang menjadi pola hidup mereka, bahwa mereka melihat krisis sebuah bencana yang membawa mereka kepada kematian di padang gurun. Saya percaya hal ini banyak terjadi dalam hidup kita.Tuhan tidak pernah rugi untuk memberikan tanah yg melimpah dengan susu dan madunya, tetapi masalahnya adalah kita tidak siap menerimanya ketika kita melewati sebuah perubahan dalam hidup kita, yaitu dari keadaan yang sudah kita sukai menuju keadaan yang belum kita ketahui.

2. Lihatlah gaya hidup Yesus yang selalu mengampuni. Siapa yang harus diampuni? Yang pertama adalah diri kita sendiri, kenapa? Karena pada saat masa Krisis yg kita lewati, yg sering kita lakukan adalah menyalahkan diri kita sendiri, akibatnya kita terjerat kepada perangkap Iblis yaitu tidak dapat mengasihi atau mengampuni orang lain, sebab bila diri kita sendiri saja tidak dapat kita kasihi atau ampuni bagaimanakah kita dapat mengasihi dan mengampuni orang lain? FirmanNya katakan: Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.
Tahukah saudara, Tuhan membawa kita melewati krisis untuk mengubah Life Style kita, agar serupa dengan gaya Hidup Yesus.

3. Sadarlah bahwa Allah Bapa adalah sumber Kita. Siapapun yg hidup dalam dunia ini mereka harus sadar bahwa Tuhan lah sumber berkat itu. Satu hari ketika saya sedang menyiram tanaman dengan mempergunakan sebuah selang, saya merasakan Roh Tuhan bertanya: siapakah yang pertama kali menikmati air dari kran itu? Tanaman atau Selang? Saya jawab: Tanamannya Tuhan. Dan Tuhan menjawab: engkau salah, yg pertama kali menikmatinya adalah selang itu dan barulah tanamannya. Akulah Kran itu, Akulah sumber berkat itu. Jika engkau mau menjadi selangKu, Aku akan pakai untuk menyirami begitu banyaknya tanaman yg kering. Pernahkah kita berpikir bahwa Allah tidak hanya sumber berkat itu, tetapi Dia juga menyediakan segala macam, jenis, sifat, model, bahkan berkat yg tidak pernah kita minta, seperti yang Dia katakan: Mintalah Berkat bagi Orang yang Mengutuk kamu.
Pernahkah saudara minta jenis berkat ini? Wah luar biasa !! Kalau jujur sering kita hanya minta berkat jasmani, financial, kesehatan, karunia, talenta, pekerjaan dan mungkin daftarnya tak terhitung.
Pada masa krisis sering kita salah mengerti kepada orang lain bahkan juga sebaliknya, kita disalah mengerti orang lain. Mintalah berkat bagi yang mengutuk kita, jenis berkat ini adalah berkat yang begitu mahal yang tidak dapat dinillai oleh apapun, kenapa? Sebab siapakah didunia ini yg memberikan berkat kepada seseorang pada saat orang yang menerima berkat itu mengutuki pemberi berkat?

4. Tetap Tenang dan Jangan Panik. Tidak sedikit anak2 Tuhan panik ketika Krisis itu tiba2 datang. ingatlah dengan tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Suara yg tenang namun tegas terdengar ketika Yesus berkata “Calm down!!” kepada angin ribut juga kepada murid-muridNya yg begitu panik dan tidak tahu harus berbuat apa, pada saat perahu mereka hampir tenggelam dilanda angin ribut. Dalam versi English (CEV) dikatakan: Then He got up and ordered the wind and waves to calm down. And everything was calm. Ya, Yesus memberi “Order” kepada Angin dan Gelombang Laut untuk Calm down, Haleluya!!
Kita perlu calm down ketika menghadapi krisis, kita perlu menyediakan waktu kita dan mulai mendengarkan suara Roh Allah yang akan berbicara “Tenanglah”. Dalam ketenangan justru kita akan lebih peka mendengar suara Allah. Bayangkan ketika kita ditengah2 keramaian akan sulit bagi kita mendengar seseorang yg sedang berbicara.
Ketika Tuhan menciptakan kita, dikatakan bahwa kita itu seperti gambarNya. Kalau kita punya telinga, Tuhanpun punya telinga. Bila telingamu untuk mendengar bukankah telinga Allah jauh lebih peka dari telinga manusia? Tuhan bilang; Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang?

5. Pegang prinsip Kemahakuasaan dan Kedaulatan Allah. Semua yang bergerak dan tidak bergerak, segala sesuatu yg kita lihat maupun tidak, yang kita ketahui maupun tidak, ada dalam kontrol dan kedaulatan Tuhan.
Betapa besarNya Tuhan kita itu, renungkan bahwa Bumi itu hanya seperti setitik air didalam sebuah timba, sebagaimana Yesaya katakan: Sesungguhnya, bangsa2 adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau2 tidak lebih dari abu halus beratnya. Tidak ada satupun yang jatuh keatas Bumi ini tanpa seijin Allah Bapa, daun-daun yang jatuh, ranting yang jatuh, dan Tuhan katakan: Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya.
Ooaalaa dahsyatnya Engkau Tuhan….!!

6. Tuhan membedakan dan mengenal milik kepunyaanNya.
Masa krisis adalah masa dan waktunya untuk Tuhan menyatakan perbedaan bagi mereka yang menjadi milik kepunyaanNya. Ya saudara, harus ada perbedaan siapa yg menjadi milik Tuhan atau bukan. Orang-orang yang mengenal dan yang dikenal oleh Allahnya, akan mengerti saat-saat mereka melewati krisis itu dalam hidup mereka. Firman Tuhan berkata: Tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.
Ketika kita sadar bahwa krisis adalah alat Tuhan untuk menyatakan bahwa kita umat kepunyaanNya itu adalah sama dengan kita dibedakan dengan orang-orang dunia ini. Antara orang yang sungguh-sungguh dan yang tidak.
Tuhan katakan: Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Semua orang dapat berkata kamipun beribadah, tetapi tidak semua yg beribadah itu menjadi pemenang ketika melewati krisis dalam hidupnya. Semua juga dapat berkata, kami adalah orang benar tetapi melalui krisis kita akan tahu apakah kita tetap bersandar pada Kebenaran atau tidak.
Krisis yg dilewati Sadrakh, Mesakh dan Abednego bukan saja krisis antara tetap beribadah kepada Tuhan atau kepada allah lain. Tetapi mereka melewati satu keadaan antara mempertahankan atau menyerahkan keteguhan Iman mereka, krisis itu mencapai puncaknya ketika suara itu keluar dari kedalaman hatinya yg berkata: Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja. tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”
Krisis adalah kesempatan bagi Allah untuk menyatakan siapa saya, siapa saudara dihadapan Tuhan dan Dunia.

7. Jaga pikiranmu untuk tidak membatasi Allah. karena pikiran kita sering membatasi Allah. Sebab itu arahkanlah pikiran kita kepada perkara2 Tuhan, perkara2 diatas, perkara2 tentang perbuatan2 yg telah dilakukanNya dalam hidupmu.
Untuk kita bisa membedakan kehendakNya pada saat krisis adalah dengan memperbaharui pola pikir kita, Paulus ingatkan itu: Don’t be like the people of this world, but let God change the way you THINK. Then you will know how to do everything that is good and pleasing to Him.
Bagaimana kita memperbaharui pikiran kita, Yesus katakan: Bukanlah kehendakKu, tetapi biarlah kehendakMu yang jadi. Di English ver (GW) dikatakan: However, You will must be done, not mine. Ijinkan Tuhan memperbaharui pikiran kita dengan mengijinkan dia menyelesaikan, memenuhi setiap ruangan dalam pikiran kita yg pada dasarnya adalah Let Him finished and must be done.
Sehingga tidak ada lagi ruangan kosong dalam pikiran kita, karena semuanya telah dipenuhkan olehNya.

8. Is only Temporary. Ingatlah prinsip ini, untuk segala sesuatu yang ada dibawah kolong langit ini ada waktunya. Demikian dengan Krisis, itu hanya sementara, itu tidak selama2nya. Bila itu selama2nya sia2lah apa yang dikatakan Raja Salomo; Untuk segala SESUATU ada masanya, untuk apapun dibawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk menanam, ada waktu mencabut yang ditanam, ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa. Berarti ini adalah hukum yang ada dibawah kolong langit ini, bahwa segala sesuatu yang sedang kita lewati hanyalah temporary. Ada waktunya kita akan menuai, karena kita pernah menabur. Masa krisis adalah masa dimana kita sedang menunggu tuaian itu. Kita harus bersabar, seperti seorang petani yang menunggu apa yang dia telah tabur. Ada 2 musim hujan yang akan kita lewati ketika sedang menunggu tuaian; yaitu Hujan musim gugur dan hujan musim semi. Hujan musim gugur adalah waktu dimana kita menanggalkan semuanya, will kita, mind kita, ego kita, yang artinya semua yg menjadi kekuatan atau kemampuan kita seperti sifat musim (session) hujan yg membuat gugur semua daun2, demikianlah seluruh kekuatan daging kita dirontokan, agar kekuatan roh Allah saja yg nyata. Dan hujan musim semi sebelum Penuaian adalah saat tunas2 yg baru mulai tumbuh, saat sebelum buah muncul maka tunas2 baru yg keluar. Manusia Allah tidak akan nyata didalam kehidupan kita sebelum segala sesuatu dirontokkan. Tunas2 pekerjaan Manusia Allah itu pasti nyata sebelum Buah2 Roh itu siap Dituai. Masa Krisis yg kita lewati sangat menentukan, apakah kita akan menuai buah buah kemenangan atau tidak, itu sama dengan 2 musim hujan yang kita lewati. Tidak heran bila Rasul Paulus mengatakan, agar kita mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar sebab Masa krisis adalah juga karya keselamatan, dimana hidup kita yg temporary menerima yang Kekal itu dalam karya keselamatanNya.

9. Rendahkan diri kita utk menaati Allah, ingat kekuatan, kemampuan diri sendiri adalah buah2 dari kesombongan, percayalah bhw Alllah akan membela dan membenarkanmu.
Raja Daud katakan: Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai hakim yang adil Engkau duduk diatas takhta

10. Jangan tawar hati, ini saya umpamakan seperti orang yang lidahnya tawar, sulit membedakan yang manis dan yg asam. Saya ingat waktu pernah terbaring di rumah sakit. Ketika Nurse menawarkan makan, dan saya mulai memakan makanan itu. Saya tidak merasakan apa2, karena lidah dan mulut saya tawar atau hambar. Ini disebabkan karena tubuh saya yg sedang sakit atau tdk stamina. Demikian dengan Hati kita jangan sampai tawar ketika melewati krisis, sebab itu hanya perubahan saja. Mungkin dari yang tadinya manis dan sekarang menjadi pahit. Sebetulnya kita bersyukur bila kita masih merasakan yg pahit, itu adalah tanda bahwa hati kita tidak tawar. Yesus katakan sesuatu yg tawar akan dibuang karena tidak berguna: kamu adalah garam dunia, jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan ? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Banyak anak2 Tuhan telah menjadi tawar hatinya, dan ketawaran hati membuahkan kekecewaan, dan ketika kita kecewa, kekecewaan itu akan membuahkan kecewa kepada diri sendiri, kepada orang lain dan terakhir kepada Tuhan. Ingatlah jagalah hatimu sebab dari sanalah memancar kehidupan

11. Berkomunikasilah dengan orang yg saudara anggap dapat dipercaya. Ingat yang dapat dipercaya artinya tidak hanya bisa menyimpan rahasia, tetapi yang tidak bocor mulut. Murid2 Tuhan juga seringkali tidak dapat dipercaya Yesus, berulangkali Alkitab katakan Yesus mengingatkan murid2Nya agar menyimpan perkara itu, tapi toh akhirnya mereka tidak bisa menyimpannya. Dapat dipercaya artinya: Jerih Payah Seseorang Dalam Menjaga Kepercayaan Itu.
Firman Tuhan katakan: Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yg baik dalam jerih payah mereka.

12. Bertindaklah berdasarkan prinsip Iman yaitu Pengharapan kepada Tuhan, melalui janji2Nya firmanNya. Peganglah perkataanNya, JanjiNya, seperti Pemazmur katakan: Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai Semua orang yang berharap kepada Tuhan.

--

Doa Zakharia
Author : Pdt. M.D. Wakarry | This author have 35 posts
Lukas 1:5-25
Dalam Injil Lukas pasal I ini kita membaca tentang bagaimana malaikat Gabriel datang memberitakan akan kelahiran Yohanes Pembaptis dan kemudian Yesus Kristus. Kelahiran Yesus sudah dinubuatkan nabi-nabi jauh-jauh hari sebelumnya. Keistimewaan kelahiran Yohanes pembaptis karena terjadi dalam keluarga imam. Zakharia adalah seorang imam, Elisabeth istrinya juga keturunan dari Harun. Jadi baik Zakharia maupun Elisabeth adalah keturunan Imam Besar Harun.


Dalam I Tawarikh 24:7-18 kita baca bahwa raja Daud membagi imam-imam dalam 24 kelompok untuk melayani di Bait Allah. Berarti dalam satu tahun satu kelompok bisa melayani dua minggu di Bait Allah. Dan Zakharia termasuk dalam kelompok kedelapan yaitu kelompok yang bernama Abia. Untuk melayani khusus di mezbah dupa mungkin satu imam hanya bisa melayani sekali seumur hidupnya. Dalam perikop di atas ditulis bahwa Zakharia mendapat giliran undian untuk membakar dupa di mezbah dupa pada saat usia lanjut. Tetapi untuk melayani Tuhan sebagai imam tidak pandang umur. Kalau Tuhan masih memberikan kesehatan kita pun dapat melayani Tuhan seumur hidup.

Kualitas kerohanian Zakharia luar biasa (lihat ayat 6). Zakharia dan Elisabeth adalah orang benar di hadapan Allah, suami-istri ini hidup menurut segala perintah (sepuluh hukum torat), melakukan segala ketetapan Tuhan (peraturan-peraturan Tuhan), dan mereka melakukannya dengan tidak bercacat. Begitu tinggi kualitas mereka sebagai hamba Tuhan, tetapi ada satu yang kurang dalam keluarga ini yaitu Zakharia dan Elisabeth tidak mempunyai anak. Di tradisi Israel, satu keluarga yang tidak punya anak dianggap seakan terkena kutuk. Karena itu orang Israel kalau tidak punya anak dia bisa kawin lagi atau menceraikannya. Tetapi mereka tetap hidup suami-istri walaupun tidak ada anak. Tentu keluarga Zakharia sering mendengar suara-suara sumbang dari orang lain. Tetapi mereka tetap hidup benar, mereka tetap melaksanakan hukum dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Di zaman sekarang ini ada orang Kristen yang gampang merajuk karena doa-doanya sepertinya tidak dijawan Tuhan. Tetapi Zakharia dan Elisabet menjadi model keluarga-keluarga Kristen. Kita perlu terus untuk hidup benar di hadapan Tuhan, walaupun ada kekurangan dalam berkat-berkat.

Zakharia artinya Yahweh telah mengingat. Elisabeth artinya Allah adalah nazarku. Abia = Abiah artinya Yahweh adalah Bapaku. Dalam nama-nama Israel ini terselip nama Tuhan. Bagaimana dengan kita yang hidup sekarang ini, Apakah kita perlu menyelipkan nama Tuhan di dalam nama kita? Setiap anak Tuhan waktu di baptis air dia mendapat nama baru yaitu Tuhan Yesus Kristus. Sebab dalam baptisan air kita dibaptis dalam nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus yaitu dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Berarti setiap orang yang dibaptis telah mendapat nama Tuhan Yesus Kristus dalam hidupnya. Itu sebabnya penting sekali orang-orang percaya dibaptis.

Ketika Zakharia mendapat undian giliran untuk melayani membakar dupa di mezbah dupa dia begitu gembira karena pelayanan ini terjadi sekali seumur hidup. Ketika dia sedang melayani muncul malaikat Gabriel serta berkata : Zakharia, .Elisabeth, istrimu akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. Roh Kudus bisa memenuhi bayi di kandungan. Dalam Yoel 2:28-29 dinubuatkan bahwa anak-anak akan penuh dengan Roh Kudus dan anak-anak akan bernubuat. Oleh sebab itu orang-orang tua jangan lupa untuk membawa anak-anaknya ke kebaktian anak-anak. Anak-anak Tuhan bisa dipakai Tuhan untuk kemuliaan Tuhan.

Waktu malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Zakharia dia gemetar, dia ketakutan. Tetapi malaikat berkata : Jangan takut, sebab doamu telah dikabulkan. Mungkin ada doa-doa saudara yang sampai sekarang ini belum dikabulkan Tuhan. Saudara jangan kecewa, Tuhan selalu punya rencana yang terbaik bagi kita. Tuhan mendengar doa orang percaya. Tetapi ada doa yang dikabulkan cepat, tetapi ada doa yang agak lambat baru dikabulkan, tetapi ada juga doa yang Tuhan tidak kabulkan karena Tuhan tidak berkenan. Ketika Zakharia menerima berita ini, Zakharia tidak percaya sehingga dia sempat bisu selama 9 bulan. Dia tidak bisa ngomong sampai anaknya lahir. Nama anaknya ialah Yohanes yang artinya Yehovah mengasihi.

Kita sudah berada di akhir tahun 2005. adakah doa-doa anda yang sepertinay belum dijawab Tuhan? Saya anjurkan supaya anda tetap hidup benar, tetap berdoa, tetap melakukan perintah Firman Tuhan. Semua firman Tuhan Mari kita usahakan untuk melakukannya walaupun mungkin berat. Tuhan mengingat dan mencatat semua jerih perbuatan kita. Tuhan mendengar, mengingat dan mengabulkan pada waktunya. Haleluyah.

--

Dosa
Author : gpdiworld | This author have 251 posts
Mazmur 51:1-8
Allah menghendaki agar saudara dan saya bertumbuh!!
Apapun yang kita hadapi, kerohanian harus terus bertumbuh. Jangan biarkan berkat atau pergumulan berat membuat kerohanian kita berhenti bertumbuh.

AWAL KEJATUHAN
Ketika tentara dan rakyat sedang berperang melawan bani Amon, Daud tinggal di Yerusalem dan tidak melakukan apa-apa. Ia membiarkan hidupnya santai, sehingga ketika suatu sore ia berjalan-jalan di atas sotoh rumah, ia melihat seorang perempuan yang sangat elok sedang mandi. Itulah saat ia tergoda, sampai akhirnya jatuh ke dalam dosa yang jahat di mata Tuhan.
Daud membuat Batsyeba hamil. Setelah upayanya menyuruh Uria, suami Batsyeba, pulang untuk tidur dengan istrinya gagal, Daud menyuruh Yoab menempatkan Uria di barisan depan dalam pertempuran paling hebat, supaya ia terbunuh mati – 2 Samuel 11; 12.

Awal kesalahan Daud ialah ketika ia membiarkan kehidupannya santai dan tidak berbuat sesuatu. Ia tidak ikut berperang bersama tentara dan rakyatnya. Jangan biarkan kehidupan rohani kita santai/stagnant, entah karena terlalu banyak menerima berkat, atau karena terlalu banyak menghadapi masalah. Salomo pernah berdoa agar Tuhan tidak memberikan terlalu banyak kekayaan hingga ia lupa akan Tuhan, atau kemiskinan sehingga ia mencemarkan nama Allah – Amsal 30 : 8-9.
Kita semua, tanpa kecuali, telah jatuh ke dalam dosa. Tetapi syukur kepada Tuhan, sebab melalui darah Kristus, saudara dan saya telah ditebus dan diampuni dari segala dosa. Dia tidak akan mengingat lagi segala pelanggaran dan dosa kita.

DOSA
Dalam Perjanjian Lama, ada empat kata dalam bahasa Ibrani yang digunakan untuk mendefinisikan kata “dosa”. Yang paling sering digunakan ialah CATAH yang berarti “tidak mengenai sasaran”.
Dalam Perjanjian Baru, ada sembilan kata, dan yang paling sering dipakai ialah HAMARTIA (174 kali), yang berarti “tidak mengenai sasaran” atau “mencoba mencapai hasil yang di luar kemampuan seseorang”.
Dosa ialah tidak mencapai sasaran, sesuai dengan kehendak Allah. Jadi, semua yang ada di luar kebenaran Allah ialah dosa !
Akibat D o s a
Setelah ditegur oleh nabi Natan, Daud sadar akan dosanya – Mazmur 51:3-5.; Ia juga sadar akan segala akibat yang ditimbulkan oleh dosa.
1. Hidup terpisah dari Allah. – Yesaya 59:1-3.
Hidup terpisah dari Allah adalah suatu kehidupan yang sangat merana dan penuh penderitaan. Sengaja atau tidak, kita semua masih melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah. Tetapi lewat pemberitaan Firman Allah pagi ini, mari kita kembali kepada kebenaran Alkitab. Allah itu baik dan penuh kasih. Jika kita datang, Ia pasti akan menerima kita.

2. Kematian – 2 Raja 14 : 6.
Setiap orang harus dihukum mati, karena dosanya sendiri. Dalam Mazmur 73, kita membaca bagaimana orang fasik tampak begitu diberkati. Inilah pula yang kita lihat sehari-hari dalam kehidupan orang yang tidak mengenal Tuhan. Tetapi sesungguhnya, mereka semua akan binasa dalam sekejab, lenyap habis oleh kedahsyatan (ayat 18-19). Dosa merupakan beban yang membuat orang tergelincir dari tangan Allah, dan mati.

3. Menghambat yang baik – Yeremia 5:25.
Dosa menghambat sesuatu yang baik dari kita. Saudara dan saya diciptakan menurut gambar dan teladan Allah. Banyak hal baik yang ada dalam kita. Tetapi dosa menghalangi hal-hal baik itu. Rasul Paulus berkata, ketika ia ingin melakukan yang baik, yang jahat yang ia kerjakan. Tuhan Yesus menyebutkan, ada tiga belas macam kejahatan dalam diri kita – Markus 7:21-22. Ketika kita hidup jauh dari Allah, maka benih-benih kejahatan akan timbul, dan menghalangi yang baik dari kita. Pelihara hati dan kehidupanmu. Singkirkan dosa dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Isi hidup kita dengan Firman Allah, sebab hanya Firman Allah yang dapat membawa kita aman sampai tiba di seberang sana. Mari alami semua kebaikan dari Tuhan.

4. M a u t – Roma 6 : 23.
Akibat d o s a ialah maut. Tidak ada kompromi ! Tetapi puji syukur, Allah memberikan Yesus untuk menyelamatkan umatNya dari dosa mereka – Matius 1:21. Tidak ada seorang manusia yang dapat menghapus dan mengampuni dosa orang lain. Hanya Yesus !! Dialah Juruselamat !! Ijinkan Yesus sungguh-sungguh hidup di dalam kita, sehingga orang dunia dapat melihat Yesus melalui tingkah laku dan karakter saudara dan saya yang telah diubahkan.

Yesus Sang Juruselamat. Yesus telah melakukan sesuatu yang luar biasa. Ia telah mati karena segala dosa kita, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci – 1 Korintus 15:13-14.

Ini adalah catatan kebenaran sesuai dengan Kitab Suci !! B u k a n mitos, legenda atau dongeng. Dia telah naik ke Surga, dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa – Ibrani 1:3-4.
Yesus telah lahir, mati, dibangkitkan, dan naik ke surga. Tetapi Dia masih akan datang untuk kedua kalinya -bukan sebagai bayi mungil yang tak berdaya, melainkan sebagai Hakim dengan pedang di tangan. Dosa sering masuk ke dalam pikiran, tatkala kita sedang santai. Sebab itu, jangan beri celah bagi Iblis untuk masuk, agar hati dan pikiran kita tetap terpelihara. Tuhan sudah memberikan FirmanNya yang hidup !! Jangan ijinkan dosa membuat Roh Kudus yang ada dalam kita berduka cita – Efesus 5:30, sebab mendukakan Roh Kudus sama dengan mendukakan Allah.

Mari minta Tuhan senantiasa memperbaharui hidup kita dengan kuasa Roh Kudus, sebab hanya dengan kuasa itu kita akan dapat bertahan melawan dosa. Tuhan mau agar kita semua bertobat dan kembali kepadaNya – Yesaya 45:22.

Sekalipun dosamu merah bagaikan kirmizi, Tuhan sanggup menyucikannya menjadi putih seperti salju – Yesaya 1:18. Puji Tuhan. Tuhan memberkati saudara ! (WJ.1120 – GPdI Ketapang).

--

Dua Macam
Author : Pdt. A. H. Mandey | This author have 131 posts
Ayat Pokok: Matius 10:34

Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Mengapa kedatangan Yesus membawa pedang = peperangan, bukan damai sejahtera?

Amanat Agung Yesus vs Amanat Imam Kepala Yahudi
Terkait kebangkitan Yesus, para imam kepala dan tua-tua Yahudi menyogok para serdadu yang menjaga kubur Yesus. Mereka memberikan sejumlah besar uang dan menyuruh mereka menyebarkan kabar bohong: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur” – Matius 28:11-15. Alhasil, berita itulah yang tersebar dan dipercaya banyak orang Yahudi sampai sekarang. Itu sebabnya mereka tidak percaya bahwa Yesus sudah bangkit!

Bertolak belakang dengan amanat keji para imam dan tua-tua orang Yahudi, setelah bangkit, Yesus memberikan Amanat Agung kepada murid-murid. “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” – Matius 28:16-20. Puji Tuhan!

Tetapi perhatikan, meski sudah melihat sendiri Yesus yang sudah bangkit, tetap masih ada murid yang ragu! “Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.” Sudah melihat, tetapi masih ragu. Jadi jangan heran, kalau ada orang yang meski rajin beribadah, tetapi masih meragukan kuasa Tuhan!

Apakah saudara termasuk dalam kelompok yang tengah menyebarkan Amanat Agung Tuhan? Atau sebaliknya? Saudara sedang menyebarkan amanat Iblis berupa kabar bohong bahwa Yesus tidak bangkit?

Damai vs Pedang
Tuhan Yesus sendiri berkata, bahwa kedatanganNya bukan untuk membawa damai, tetapi pedang = peperangan di atas muka bumi.
Kedatangan Yesus bagaikan dua sisi mata uang:
1. Mendatangkan kehidupan kekal bagi yang percaya kepadaNya, dan
2. Kebinasaan bagi mereka yang tidak percaya.
Yohanes 3:16 – “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Yesus akan datang kembali kelak dalam kuasaNya dan dalam api yang bernyala-nyala untuk mengadakan pembalasan kepada yang:
1. Tidak mau mengenal Allah [memang orang tidak percaya]; dan
2. Tidak menaati Injil Yesus [orang-orang percaya yang mendengar Firman Tuhan,
tetapi tidak menaatinya].
Dan mereka semua akan menjalani hukuman kebinasaan untuk selama-lamanya – 2 Tesalonika 1:6-9.
Menaati Injil adalah salah satu prasyarat untuk bisa memperoleh hidup kekal. Jadi, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” – Matius 7:21.

Bukankah Yesus adalah Raja Damai? Kepada siapakah Ia datang untuk membawa damai? Saat Yesus lahir, terdengar bala tentara sorga memuji Allah dan berkata, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” – Lukas 2:8-14. Dengan kata lain, bagi yang tidak berkenan kepada Tuhan, tidak akan ada damai!

Lalu siapa orang-orang yang berkenan kepada Allah?“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” – Ibrani 11:6. Haleluya! Orang yang berkenan kepada Allah adalah orang-orang yang beriman. Merekalah yang akan menikmati damai sejahtera – bukan pedang/peperangan – meski hidup di tengah dunia yang bergelora!

Mau memiliki damai dalam hati dan pikiran? Percayalah hanya kepada Yesus, yang memiliki segala kuasa di bumi dan di sorga. Dalam tanganNya saudara dan saya aman terlindung. Tak ada satu kuasa yang dapat menarik kita dari genggamanNya, kecuali… kehendak kita sendiri!

Gandum vs Lalang
Dalam Matius 13:24-30, Tuhan Yesus mengumpamakan Kerajaan Sorga seperti seorang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Perhatikan fakta berikut:
- Benih gandum yang baik ditabur lebih dulu;
- Pada waktu malam [= akhir zaman], musuh datang menaburkan benih lalang;
- Meski ditabur belakangan, lalang tumbuh lebih cepat, sehingga pada satu ketika
keduanya tumbuh sama tinggi;
- Baik lalang maupun gandum dibiarkan tumbuh bersama dalam ladang yang sama;
- Saat tiba waktu menuai, lalang dikumpulkan untuk dibakar. Sedangkan gandum
dibawa masuk ke dalam lumbung.

Demikianlah, di akhir zaman musuh, yaitu Iblis datang membawa pengajaran palsu ke dalam gereja Tuhan. Meski di awal masa pertumbuhan, tidak terlihat perbedaan antara orang percaya sejati dan yang setengah hati percaya, mereka tidak akan dicabut. Semua dibiarkan tumbuh bersama dalam satu ladang, sampai tiba musim menuai!

Pastikan saudara dan saya termasuk dalam berkas-berkas gandum yang pada masa menuai akan dibawa masuk ke dalam lumbung, yaitu surga yang kekal. Bukan lalang, yang akan dikumpulkan untuk dibakar dalam neraka untuk selama-lamanya!

Tolak ajaran palsu & berita bohong yang berkata Yesus tidak bangkit! Percayalah kepada Yesus yang telah mati dan bangkit! Pertahankan imanmu sampai Yesus datang kembali. Ada upah menanti saudara dan saya. Tuhan Yesus memberkati saudara. Ketapang-041110.

--

Gaya Hidup Kerajaan Sorga
Author : Pdm Edison Sinurat STh | This author have 6 posts
Kisah 1:3 :

“Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.”

Sebelum naik ke Sorga, berulang-ulang Yesus menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Sorga selama empat puluh hari. Hal yang disampaikan secara berulang-ulang terlebih saat-saat mau berpisah adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan, perlu disimak baik-baik.

Yesus Kristus menyampaikan pesan penting yaitu soal Kerajaan Sorga yang Rajanya adalah Yesus Kristus sendiri (Matius 28:18). Sebuah Kerajaan di mana kehendak Yesus Kristus sang Raja itu berlaku mutlak.

Dalam “Doa Bapa Kami” Yesus menghendaki agar ‘suasana’ Kerajaan Sorga itu terjadi di bumi. Jadi sementara kita masih berada di bumi, kehidupan Kerajaan dan prinsip-prinsip serta sistemnya sudah kita mulai di bumi.

Yesus menginginkan kita hidup berwawasan kerajaan. Sebelum kematian-Nya, Yesus pernah berkata: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33). Kerajaan Allah haruslah prioritas kita dalam hidup ini. Gaya hidup kita haruslah merefleksikan gaya hidup kerajaan Sorga yang tentu sangat berbeda dengan gaya hidup duniawi. Rasul Paulus berkata agar kita jangan serupa dengan dunia ini.

“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17). Bukti bahwa seseorang sedang mengalami Kerajaan Allah ialah kehidupan yang penuh dengan : kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”

Dalam wilayah Kerajaan itu ada hukum-hukum kebenaran yang harus kita patuhi. Hukum-hukum Kristus yang menjadi landasan perjalanan hidup kita. Hidup yang berkenan dan penuh pengabdian harus diperlihatkan kepada Raja itu sampai saatnya Ia akan berkata: “Hai hambaku yang baik dan setia…”

Raja Herodes berkenan memberikan apa saja bahkan setengah dari kerajaannya kepada Salome putrinya karena “menyukakan hatinya.” Dalam Lukas 11:13, Yesus berkata: “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya” Raja Sorga itu lebih dari bapa yang jahat yang tahu berbuat baik kepada anak-anaknya. Raja Sorga itu adalah Bapa kita juga yang akan memberi Roh Kudus sebagai pemberian terbaik kepada kita.

Sebelum kita ke Sorga, suasana Kerajaan itu harus kita hadirkan di bumi. Kita adalah warga Kerajaan Sorga yang untuk sementara ada di bumi (Filipi 3:20). Melalui kitalah dunia akan mengetahui soal Kerajaan itu dan mengenal Rajanya.

Hidup kita harus berwawasan Kerajaan Sorga. Dalam sebuah kerajaan, rakyatnya tunduk total kepada sang Raja. Kehendak Raja itu berlaku mutlak. Sebelum Raja itu pergi ke Sorga, ia menyampaikan sebuah pesan yang harus dilakukan dan diteruskan oleh murid-murid pertama kepada generasi selanjutnya sampai kepada generasi akhir yang akan bertemu kembali dengan Raja itu pada waktu kedatangan-Nya yang kedua kali yang merupakan kesudahan alam (kiamat).

Pertama : Pergi dan menjadikan semua bangsa murid Yesus. Sering kita berdoa begini : “Tuhan kirimlah jiwa-jiwa, agar jumlah kami semakin bertambah-tambah.” Ini dapat berarti kita menyuruh Tuhan yang bekerja dan kita pasif saja. Tuhan bermaksud agar kitalah yang bekerja, pergi memberitakan Injil, pergi menghasilkan buah. Untuk itulah kita dipilih (Yohanes 15:16). Dari 7 milyar orang penduduk planet bumi, kita termasuk orang-orang yang dipilih. Dan bukan tanpa maksud Allah memilih kita. Apakah saudara sudah pergi bersaksi, memberitakan Injil, menuntun orang kepada Yesus? Jika tidak, jangan-jangan saudara bukan termasuk orang pilihan. Sebab memang Yesus pernah berkata : “Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih.” (Matius 22:14). Kepada kita diberi kunci Kerajaan Sorga. Kalau kita pegang kuncinya, Tuhan ingin supaya kita membawa orang-orang masuk ke dalamnya. Memang tidak mudah, tetapi ingat, kuncinya ada di tangan kita. Hiduplah sebagai anak-anak Kerajaan dalam ketaatan dan kesetiaan, hidup benar dan menyukakan hati Raja itu.

Kedua : Menghasilkan buah. Gaya hidup yang mempengaruhi dunia ini. Yesus berkata: “Kamulah garam dan terang dunia.” Garam dan terang mempunyai sifat “pengubah”. Saya, saudara, kitalah yang mengubah atau mempengaruhi dunia ini, bukan sebaliknya. Perhatikan saja akhlak dan mental masyarakat di sekitar kita. Tanpa kita sadari, kita pun jadi ikut-ikutan. Ini berarti kita belum dapat mempengaruhi dunia ini, tapi kita yang dipengaruhinya.

Dalam Kerajaan Allah berlaku prinsip “diberkati untuk menjadi berkat”. Firman Tuhan juga pernah berkata “lebih berkat memberi daripada menerima”. Orang-orang yang menjadi ahli waris Kerajaan itu akan terbiasa dengan prinsip ini, menjadi saluran berkat bagi orang lain, hidup saling memperhatikan dan hidup di dalam kasih. Mengasihi bukan hanya lips service saja tetapi dilakoni. Ingat bunda Teresa di Kalkuta? Sesungguhnya, Kristus selama pelayanan-Nya di dunia ini menghabiskan lebih banyak waktu-Nya untuk menangani orang-orang berdosa dan dalam kesusahan. Dia ingin agar kita mengikuti teladan-Nya, saling mengasihi seperti Dia mengasihi kita.

Yesus berkata bahwa kita adalah garam dan terang dunia. Garam sebagai pengawet. Dunia ini penuh dengan sampah, dan sedang terjadi pembusukan. Tetapi di dunia itu ada garam yang dapat menahan pembusukan tersebut. Dunia akan berbau busuk tanpa garam. Ia bekerja dengan diam tetapi mempunyai dampak dan pengaruh yang luas.

Garam membuat rasa haus orang untuk datang pada Yesus sumber air kehidupan. Hidup Kristen harus dapat merembes mempengaruhi hidup orang lain sehingga datang kepada Yesus. Kehadiran kita mengingatkan dunia bahaya dehidrasi rohani, mereka perlu Allah. Unsur-unsur garam sebenarnya adalah racun. Natrium dan Chlorida. Tetapi oleh suatu proses, jadi berguna. Hidup manusia penuh racun, tetapi oleh jamahan RK dan FA, hidup kita jadi berguna.

Jangan sampai kehilangan karakteristik, kehilangan pengaruh. Kita yang harus mempengaruhi bukannya dipengaruhi. “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda tetapi jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 Timotius 4:12)

Allah belum hukum dunia ini karena masih ada gereja yang menahan. Dunia alami kemerosotan (degenerasi) yang puncaknya pada munculnya seorang yang benar-benar jahat, antikris. Manusia akhir zaman mengalami peningkatan dalam pengetahuan, edukasi, medical, intelektual, teknologi tetapi mengalami kemerosotan secara moral batiniah, rohaniahnya. Itu sebabnya eksistensi kita sebagai garam harus semakin nyata. Orang Roma menempatkan garam pada rangking dua setelah matahari dalam kehidupannya.

Delapan karakter dalam khotbah Yesus di bukit mendahului garam dan terang dunia. Anak-anak Tuhan yang mempunyai dan mengalami karakter tersebut pasti menjadi pengaruh di dunia ini sebagai garam dan terang. Terang selalu menarik perhatian orang lain. Posisi rohani kita tinggi. Kita tidak bisa menutup diri, harus berfungsi di tengah masyarakat. Memang secara rohani kita terpisah, tetapi secara jasmani, kita harus masuk di tengah-tengah mereka.

Kita tidak bisa memenangkan dunia dengan gaya dunia tetapi harus dengan gaya hidup kristiani seperti yang Yesus ajarkan.

Sebuah nubuatan oleh nabi Mikha dan nabi Yesaya bahwa gereja di zaman akhir akan menjadi pusat perhatian dunia (Mikha 4 dan Yesaya 2). Di tengah dunia yang semakin bobrok, gereja menjadi model. Dunia akan berbondong-bondong datang ke gunung rumah Tuhan untuk mencari pengajaran dan Firman Tuhan. (22 Oktober 2010)

-

Sering kali kita melakukan suatu hal begitu saja tanpa didasari oleh rencana strategis yang baik. Akibatnya, banyak pekerjaan kita yang tidak membuahkan hasil memuaskan, bahkan kadang terbuang percuma. Di sisi lain, kalau kita mau membuat perencanaan strategis, kita bisa terbentur oleh beberapa faktor. Dan, tak jarang yang paling dominan adalah faktor M alias malas. Ini disebabkan karena kalau tidak terbiasa, membuat perencanaan strategis itu akan terkesan njelimet, kompleks, dan bertele-tele.
Meskipun demikian, kita tidak boleh menghilangkan perencanaan sama-sekali. Ya, perencanaan harus dibuat sebelum sesuatu dilakukan atau dikerjakan. Tetapi, bagaimana mau membuat perencanaan yang baik? Apalagi kalau orang pada tidak mau yang kompleks-kompleks? Baik, saya mempunyai cara sederhana sebagai panduan dalam membuat rencana strategis. Yaitu, dengan melakukan dua hal, do the right things dan do the things right.
Do the right things berarti soal melakukan sesuatu atau memilih peluang dengan suatu tingkat ketepatan tertentu. Ini akan berdampak pada faktor efektivitas. Contoh, pada zaman sekarang, jika kita akan membuka kursus mengetik, do the right things-nya adalah kursus mengetik yang menggunakan komputer, bukan kursus mengetik dengan mesin ketik manual. Contoh lain lagi, kalau berniat berjualan di Jakarta, do the right things-nya adalah berjualan tabung gas atau menjadi agennya, bukan berjualan kayu bakar.
Jadi, untuk menjadi efektif dan efisien dalam jangka panjang, ketepatan dalam pemilihan jenis dan model bisnis maupun pekerjaan sangatlah menentukan. Jika salah, maka sudah jelas kalau apa yang kita kerjakan bakalan tidak efektif dan efisien. Ujung-ujungnya kita akan kehilangan waktu, tenaga, dan biaya. Lalu, bagaimana memilih bisnis atau pekerjaan yang akan efektif dan efisien?
Memilih bisnis atau pekerjaan harus berdasarkan dua hal berikut ini:
Pertama, aktualitas jangka panjang. Bisnis atau pekerjaan yang akan kita lakukan harus bermanfaat buat orang banyak, punya nilai tambah (added value), dan aktualitasnya bias bertahan dalam selama mungkin. Namun, bukan hanya hal ini saja yang perlu diperhatikan.
Kedua, bisnis atau pekerjaan itu harus sesuai dengan diri atau hobi kita. Hal ini sangat penting, karena jika bisnis, pekerjaan, atau peluang yang akan kita jalankan sesuai dengan diri atau hobi kita, dengan kata lain kita bisa dan enjoy mengerjakannya, maka saat kita down, gagal, atau sedang ada masalah, kita tidak akan mudah atau pernah menyerah. Karena, kalau kita sudah menyukai dan enjoy mengerjakan suatu hal, pekerjaan yang berat bisa terasa ringan. Sebab, semua itu dikerjakan dengan senang hati. Bahkan, pekerjaan atau bisnis itu dianggap sebagai suatu permainan dengan tantangannya yang menyenangkan.
Lalu, bagiaman caranya supaya tahu pekerjaan, bisnis, atau peluang itu sesuai dengan diri kita atau tidak?
Ingat-ingatlah, pekerjaan apa yang membuat Anda menahan untuk tidak ke toilet, padahal sudah kebelet banget, bahkan bisa menunda makan Anda, karena kata hati Anda menyatakan “tanggung” kalau itu ditinggal? Jika Anda berhasil mengingatnya, itulah jawabannya.
Berikutnya adalah do the things right. Ini mengandung arti bahwa kita harus menepati apa yang kita rencanakan atau janjikan. Hal ini akan berdampak pada efisiensi kerja, profesionalisme, dan performance kerja kita. Contoh, kita sudah memutuskan membuka kursus mengetik komputer. Ini sudah do the right things. Jika kita menjanjikan kursus akan diselenggarakan di ruang ber-AC, dengan proyektor Infocus serta dengan jadwal dan guru yang baik, maka do the things right-nya adalah kita harus penuhi semua janji tersebut.
Contoh lagi, kita sudah memilih sebagai agen gas dan berjanji akan mengantar setiap pesanan gas maksimal 15 menit sudah sampai di tempat pelanggan. Do the things right-nya adalah mengantar gas sesuai pesanan dan dalam waktu kurang dari 15 menit.
Jadi, ini yang terpenting. Jika do the right things-nya sudah salah, maka bisnis atau pekerjaan kita pun tidak akan efektif dan efisien. Contoh, kita memutuskan membuka kursus mengetik dengan mesin ketik manual. Hal ini sudah tidak do the right things karena keterampilan ini sudah tidak aktual lagi. Sekalipun kita janjikan mengetik dengan mesin ketik manual 10 bahkan 15 jari, kita pun menjanjikan peserta kursus akan mahir dalam waktu hanya 5 hari, dan kita juga bisa menepati semua janji kita itu. Namun, bisnis atau pekerjaan ini tidak akan efektif dan efisien karena sudah dilindas oleh penggunaan komputer.
Juga dalam berbisnis atau menjalankan pekerjaan sebagai penyedia kayu bakar di Jakarta. Sekalipun kita janjikan dalam waktu 5 menit akan diantar dan sampai di rumah pelanggan, dan kita pun bisa penuhi janji itu, nmaun bisnis ini juga tidak akan efektif dan efisien karena do the right things-nya sudah salah.
Jadi, do the right things sangat-sangat penting dan harus benar karena itu akan menentukan efektifitas dan afisiensi bisnis atau pekerjaan kita. Kalau do the right things-nya sudah salah dari awal, kita akan sangat sulit memperbaikinya. Kalau mau melakukan perbaikan, biasanya harus memulai dari awal alias ganti bisnis atau pekerjaan. Akan tetapi, jika do the things right-nya yang salah, kita masih bisa dan tidak terlalu sulit untuk memperbaikinya.
Orang-orang pintar menyebut dua hal ini sebagai esensi dari strategic planning management. Jadi, jangan sampai salah menentukan keduanya. Pilihlah peluang dan bisnis/pekerjaan Anda sesuai dengan dua parameter di atas. Salam Anda Luar Biasa![ep]

--

Cukup seringkah Anda merasa menghabiskan satu hari tanpa rencana? Sehingga, seakan hari lewat begitu saja, tidak terasa hasil nyatanya? Apalagi pada zaman sekarang, banyak sekali kegiatan penggoda yang bisa menghabiskan waktu kita secara cepat dan tak terasa. Contohnya adalah game di komputer, baik offline maupun online. Begitu juga dengan keasyikan chating dengan teman, baik melalui Yahoo Messenger, Facebook, dan masih banyak lagi media messenger lain yang mengasyikan.
Hal ini terjadi begitu saja dan mengisi hari-hari kita. Sehingga, seakan-akan dalam sehari kita tidak menghasilkan apa-apa. Kalaupun ada yang bisa kita hasilkan, sering kali itu hanyalah sedikit dan kurang produktif. Hal ini berbahaya bagi kita, karena produktivitas kita akan selalu menurun, dari hari ke hari. Kalau hal ini diakumulasikan dari bulan ke bulan, dan dari tahun ke tahun, akan sangat membahayakan kinerja (performance) kita. Selanjutnya, kita bisa rasakan akibat jangka panjangnya, lebih banyak hal negatif yang akan menimpa kita. Bahkan, kalau kita ini karyawan, bisa-bisa kita diberhentikan dari pekerjaan, atau kalau bisnis kita bisa bangkrut atau pailit.
Terus, apa yang bisa mencegah hal itu?
Banyak orang menyodorkan manajemen waktu yang harus kita lakukan, yaitu dengan cara menjadi lebih disiplin. Ini terasa klise bagi kita dan juga agak rumit melakukannya. Karena, kalau dari awal kita mendengar hal-hal yang berbau menajemen kita langsung jadi malas. Jangankan melakukan, mendengarkan saja kita sudah malas. Kedengaraanya perlu usaha keras dan panjang untuk menerapkan manajemen waktu dengan disiplin. So, kita jadi malas, deh! “Manajemen waktu dengan disiplin… Hmmm, sound so good…but too good to be true!”
Saya pun sudah mengalami problem manajemen waktu seperti di atas, memang tidak mudah. Sampai akhirnya saya menemukan hal dan cara yang sederhana, yang bisa kita lakukan untuk membuat diri kita tetap on the track dengan hasil-hasil yang baik dan tetap mempertahankan top performance kita. Di sisi lain, kita pun masih tetap bisa fun, enjoy, dan chating namun kinerja masih tetap nomer 1.
Pengalaman saya begini:
Setiap pagi sebelum mulai melakukan aktivitas, baik di kantor maupun bisnis, setelah saya sampai di kantor dan pertama kali duduk di kursi, saya luangkan waktu 5 menit saja untuk menuliskan 5 hal paling prioritas yang harus selesai hari itu pada secarik kertas (kertas Post It).
Saya urutkan kelima hal tadi sesuai prioritasnya dan saya beri kotak kecil sebagai tempat mencentang kalau sudah selesai.
Lebih jelas lagi kalau di setiap hal itu juga diberi jam, sebagai tanda kapan waktu saya harus mengerjakannya.
Saya tempelkan kertas kecil ini di dekat monitor kumputer atau saya masukkan ke dalam saku baju. Lalu saya fokus dan berkomitmen untuk menyelesaiakan semuanya hari itu juga.
Dengan langkah sederhana dan tidak merepotkan ini, kita akan tetap terjada pada jalur atau target-target kita. Dan juga, kita masih bisa main game dengan tenang karena kita sudah bisa mengontrol aktivitas dan target-target kita hari itu.
Untuk detailnya, yang biasa saya alami begini. Pagi jam 08.15 saya sampai di kantor. Setelah menyalakan dan menunggu komputer loading up, seperti biasa saya meluangkan waktu 5 menit untuk memikirkan 5 target terpenting yang harus kelar hari itu.
Meng-upload hasil evaluasi seluruh anak buah di data base.
Mengecek bahan rapat divisi sebagai persiapan sebelum rapat.
Membuat laporan implementasi proses dan prosedur baru.
Menulis atau merevisi bab-bab dari rangkaian naskah buku saya.
Self-learning untuk hal teknis.
Bayar SPP anak.
Lho, kenapa kok 6? Ya, yang nomor 6 adalah target yang tidak terlaksana hari kemarin. Jika ada target hari kemarin yang tidak bisa selesai, maka target itu harus tercantum dan dilaksanakan pada hari berikutnya. Jadikan itu prioritas nomer 1 di hari berikutnya. Itulah yang ada di pikiran saya, dan saya menuliskannya di kertas Post-It begini.
SPP anak, 10.00-10.30.
IPM (nama lain dari evaluasi di perusahaan saya), 09.00-10.00.
Rapat divisi, 10.30-11.00.
Proses & prosedur, 11.00 – 12.00.
Training, 13.30-15.00.
Menulis/revisi naskah, 17.00-18.00.
Di samping setiap aktivitas itu saya berikan kotak kecil sebagai tempat mencentang apabila sudah berhasil saya kerjakan. Dan, hari itu biasanya pada jam 11.00 aktivitas no 1-4 sudah selesai.
Nah, di sini kita bisa pilih apakah kita mau istirahat sebentar (karena tinggal dua aktivitas yang tersisa, sedangkan waktu masih banyak) atau kita bisa melanjutkan aktivitas ke-5 dan ke-6 sampai selesai dulu, baru kita bermain. Atau, kita bisa bermain dulu barang 30-60 menit, baru mengerjakan pekerjaan berikutnya. Mengasyikan, bukan? Bisa chating, browsing, main game, atau diskusi ringan dengan teman dll, tanpa kita lupa atau kelewatan tugas-tugas kita!
Setiap kita mencentang sebuah aktivitas sebagai tanda sudah menyelesaiakannya, ada rasa senang, lega, dan yang paling penting semangat bertambah untuk menyelesaiakn semua aktivitas hari itu. Nah, cara ini sederhana tetapi ampuh sekali. Hanya perlu waktu 5 menit saja. Itulah 5 menit yang bisa menentukan hidup kita. Selamat mencoba. Anda Luar Biasa![ep]

-


Mau Sukses? Harus SAKTI Dulu!
Editor | Kolom Lepas | January 3rd, 2011
Oleh: Wuryanano*

Di dunia ini, beragam cara yang dlakukan orang untuk meraih SUKSES dalam hidupnya. Siapa sih yang tidak ingin sukses? Semua orang normal pasti menginginkan sukses! Semua orang pasti mengimpikan sukses dalam menjalani hidupnya ini. Lalu bagaimana caranya? Jawabnya ada banyak cara untuk meraih sukses. Anda tinggal pilih saja, mau cara NEGATIF atau POSITIF.

Cara negatif ini misalnya pergi ke dukun minta bantuan jin, tuyul dan sebangsanya… biasanya sukses yang didapat lewat cara ini memang terbukti instan…tapi jangan lupa, selalu ada persembahan besar yang harus ditanggung oleh pencari sukses jalur negatif ini. Ada akad kredit antara pencari sukses dengan dukun beserta makhluk gaibnya itu, dan biasanya akad kredit semacam ini “bunganya” sangat mencekik leher beneran…hehehe… Sebaiknya Anda hindari cara mencari sukses lewat jalur negatif ini. Pasti sangat merugikan Anda pada sesi akhirnya!

Terus cara positifnya bagaimana? Gampang saja jawabnya: Anda harus SAKTI dulu, baru bisa sukses! Waduh… harus SAKTI dulu baru bisa sukses? Iyaa… Wah, kan nggak gampang Pak Nano untuk bisa menjadi orang yang SAKTI… Saya kan beda dengan Pak Nano. Iya memang nggak gampang…butuh usaha keras dan pantang menyerah untuk menjadi SAKTI! Lha kalau mau cara gampang dan instan untuk bisa sukses? Hmm…NGGAK ADA tuh. Bahkan cara meraih sukses yang negatif saja juga nggak gampang, tetap ada usaha keras dan risiko sangat besar di sana.

Nah, untuk bisa sukses dengan lebih dulu menjadi orang SAKTI justru jauh lebih mudah dan tidak berisiko apa pun. Paling banter risikonya adalah gagal dan tidak sukses saja, akibat Anda tidak berhasil melakukan cara-cara untuk menjadi orang SAKTI.

Baiklah, saya beritahukan bagaimana caranya untuk bisa sukses dengan menjadi orang SAKTI lebih dulu. Coba saja Anda menyimaknya di bawah ini:

Pertama, Anda harus Semangat! Bersemangatlah dengan tujuan hidup Anda sendiri. Semangatlah saat Anda mengimpikan sukses Anda. Semangatlah saat Anda merancang impian sukses Anda. Bersemangatlah di setiap detik jantung Anda berdetak… selalu bersemangatlah di setiap hari… di setiap saat!
Kedua, Anda harus berani Ambil Risiko! Jika Anda berani untuk mengambil risiko apa pun dalam upaya meraih impian sukses Anda, maka Anda sudah berada di jalur yang benar. Orang yang sudah terbukti sukses memang orang yang berani Ambil Risiko dalam hidupnya.
Ketiga, Anda harus Kreatif! Ya, dengan berpikir Kreatif, maka tidak ada satupun hambatan yang bisa membuat Anda mundur ke belakang pada saat meraih impian sukses Anda. Kreatiflah dalam upaya meraih sukses Anda. Kreatif artinya, Anda selalu bisa memikirkan cara-cara lainnya, jika saja ada hambatan di tengah jalan Anda meraih sukses itu.
Keempat, Anda harus Tulus! Benar… Anda harus Tulus pada saat Anda memulai perjalanan sukses, apalagi sudah berada di rel perjalanan sukses Anda ini. Tuluslah pada diri Anda sendiri, sebelum anda Tulus kepada orang lain. Bersikap tulus-ikhlas pada diri sendiri ini artinya, Anda bisa menerima sepenuhnya potensi diri Anda. Kelebihan maupun kekurangan yang ada di dalam diri Anda bisa sepenuhnya Anda pahami. Sehingga dengan demikian, Anda bisa lebih fokus pada kelebihan Anda di sepanjang perjalanan meraih sukses ini.
Kelima, Anda harus punya Integritas! Ya… punya Integritas. Ini berarti, apa yang Anda pikirkan, apa yang Anda ucapkan, dan apa yang Anda lakukan itu merupakan satu kesatuan yang serasi, seimbang, dan memiliki bobot positif yang sama. Integritas diri inilah yang membuat diri Anda bisa dipercaya oleh orang lain. Dan, jika Anda sudah bisa dipercaya sepenuhnya oleh orang lain, maka tentu saja sukses bisa dipastikan menjadi milik Anda.
Saya akan meringkas cara menjadi orang SAKTI ini untuk Anda, agar lebih mudah untuk dihafal kemudian dipahami dan akhirnya bisa Anda lakukan buat meraih sukses Anda. Perhatikanlah, SAKTI adalah: Semangat–Ambil Resiko–Kreatif–Tulus–Integritas.

--

Memperkaya Diri Lewat Kegagalan
Editor | Kolom Tetap | January 17th, 2011
Oleh: Relon Star*

“Orang yang mencoba melakukan sesuatu namun gagal,

adalah jauh lebih baik daripada mereka yang tidak

mencoba apa pun, namun berhasil”

~ Lloyd Jones


Tidak ada seorangpun yang mau gagal. Bahkan tidak ada orang yang merancangkan kegagalan singgah di hidupnya. Namun terkadang kita perlu memiliki sedikit kisah tentang kegagalan hidup, supaya berkaca dari kegagalan dan mengambil langkah yang lebih cerdas untuk membenahi kehidupan kita.

Aku termasuk dalam deretan orang yang pernah gagal. Bahkan gagal dalam rentang waktu yang cukup lama yaitu selama tujuh tahun. Entah kenapa, orang sealim diriku (ehem!) bisa terlibat jauh dalam dunia narkotika dan obat-obatan terlarang. Padahal, menurut guruku di sekolah, aku ini termasuk anak yang cerdas loh! Bahkan suatu kali guru Bahasa Indonesia pernah berusaha menjebakku dalam sebuah ujian harian. Ia memberikan pertanyaan yang sangat sulit, supaya aku tidak bisa menjawabnya. Namun di luar dugaan, semua pertanyaan bisa kujawab. (Ini pengakuan beliau ketika aku menjumpainya untuk diwawancara seputar kisahku dulu semasa sekolah, demi keperluan penulisan buku perdanaku).

Menjadi orang gagal selama tujuh tahun, cukuplah membuatku jera. Ketika teman-temanku yang lain sudah menginjak bangku kuliah, aku masih bingung bin bengong jika ditanya soal masa depan. Tak seorang pun sependapat bahwa aku bisa memiliki masa depan gilang gemilang. Tetapi untunglah penulis skenario hidupku membuat kisah yang berbeda dalam hidupku. Karena setelah aku putar haluan—dari seorang mantan morfinis menjadi penulis—kini hidupku berbeda. Bahkan kegagalan tersebut kini menjadi harta karun yang berharga bagiku, karena melalui kisahku berjuang lepas dari jerat candu narkoba, kini aku dapat memperkaya iman orang lain yang merasa hidupnya hancur, tapi merasa punya teman: seorang mantan morfinis … yang kini sukses menjadi penulis.

Kalau Anda mau menambahkan diriku dalam daftar teman Anda, silahkan saja. Asalkan Anda terinspirasi dengan kisahku, dan mulai menciptakan kisah sukses Anda sendiri … yang pernah gagal tetapi bisa bangkit kembali.

Anda tidak dapat menghubungkan titik demi titik di dalam kehidupan ini dengan melihat ke depan. Anda hanya dapat melihat titik-titik tersebut terhubungkan ketika Anda melihat ke belakang. Anda mungkin tidak memahami kegagalan demi kegagalan saat ini, tetapi percayalah suatu saat nanti Anda akan sangat mengerti dan menghargai nilai dari kegagalan.

Ingatlah, kegagalan adalah sukses yang tertunda. Dan, setiap kegagalan adalah batu loncatan penting untuk sebuah kesuksesan, semua bergantung pada bagaimana Anda melihatnya.

Kalau Anda menyebutkan satu nama dari seseorang yang sudah sukses sekarang, coba perhatikan dengan seksama bagaimana kehidupannya … tentu ia pernah mengalami kegagalan. Bahkan mungkin daftar kegagalannya lebih banyak dari yang kita ketahui, dan yang kita sendiri pernah alami.

Kalau kita mau jujur, kegagalan dapat memberikan sumbangsih yang besar bagi kita jika mau mengambil makna dari kegagalan tersebut, lalu mengambil langkah yang lebih cerdas untuk mencetak sukses di masa mendatang.

Berapa banyak orang di dunia ini yang pernah mengalami kegagalan, namun ketika ia bangkit dari keterpurukan, maka ada masa depan baru di hidupnya. Aku salah satunya. Kini aku menyikapi kegagalan dengan pandangan yang berbeda. Bahkan aku menyulap kegagalanku ini menjadi harta karun yang berharga, karena banyak orang yang terinspirasi begitu mendengar kisah hidupku. Tanpa adanya kisah masa gelapku, aku tidak dapat bercerita banyak tentang kisah suksesku kini, karena ceritanya diawali dari masa gagal selama tujuh tahun.[rs]

--

Tuhan Mengirimkan Lelaki di Tengah Hujan
Editor | Kolom Lepas | January 17th, 2011
Oleh: Hanna Fransisca*

Beberapa waktu belakangan ini, saya seringkali dihinggapi penyakit mudah naik darah. Kesabaran saya bisa tiba-tiba terbang oleh emosi yang meledak, –tanpa bisa ditahan. Ada banyak hal kecil yang sesungguhnya tak patut dijadikan alasan untuk marah, akan tetapi entah kenapa, emosi selalu kembali datang secara tiba-tiba.

Malam itu sopir kantor terlambat datang, padahal jadwal rapat sudah ditentukan. Terlalu lama menunggu, maka emosi pun menyelinap tanpa bisa ditahan. Akhirnya saya putuskan untuk meloncatkan diri di atas motor tukang ojek, dengan pertimbangan praktis: untuk menghindari jebakan macet, dibanding dengan memilih taksi.

Tapi hasilnya tentu saja sudah bisa ditebak: debu-debu jalanan membuat saya semakin kesal. Belum lagi tingkah tukang ojek yang ternyata sangat liar, melebihi perhitungan kepraktisan ketika saya memutuskan memilih ojek. Ia bertingkah bak seorang pembalap. Menyalip sana, menyelip sini, memotong jalur, memainkan gas dengan seenak hati, hingga katup jantung saya rasanya ingin meledak. Ingin rasanya saya berteriak, meloncat turun dan memarahinya: “Kamu cari mati ya? Mau membunuhku ya? Dasar bodoh!”

Niat buruk belum terlaksana, hujan tiba-tiba datang. Sungguh hujan yang sangat tidak tepat waktu. Meski pada saat-saat normal saya teramat menyukai hujan, tapi malam itu saya benar-benar tidak membutuhkan hujan. Sungguh-sungguh hujan yang menjengkelkan. Saya tentu tidak ingin basah kuyup di tempat rapat. Alangkah malu dan terhinanya jika sampai hal itu terjadi. Maka saya memutuskan menyuruh tukang ojek untuk segera mencari tempat berteduh. Apa hendak dikata, maksud hati ingin cepat, tapi justru semakin terlambat. Saya harus segera mencari pengganti ojek dengan taksi. Tapi di mana pula saya bisa mendapatkan taksi? Di tengah hujan deras begini…. Dalam hati, saya mulai menyesali keputusan yang dipilih beberapa saat lalu. Andai saya lebih sabar menunggu supir kantor, tentu saat ini saya tengah duduk nyaman di dalam mobil. Sekeras apa pun hujan datang, tentu saya tidak akan mengalami kepanikan yang tidak penting.

Kami segera merapat ke halte bus untuk berteduh. Jelas tak ada taksi menunggu di halte bus. Dan jelas, di tengah hujan deras diperlukan kerja keras untuk menghentikan taksi yang tengah lewat. Sementara waktu semakin merambat. Sementara orang-orang padat berkerumun di halte bus, berdesakan menghindari deras air yang mengguyur.

Orang-orang berlarian sambil melindungi rambut mereka dengan tas di kepala mencari tempat berteduh. Suara-suara knalpot motor, klasok mobil, teriakan kernet bus, membuat kepala saya pening. Untunglah saya bisa memperoleh tempat duduk di bangku besi yang dingin. Saat itulah mata saya terpana oleh seorang lelaki tua yang sedang menyeret-nyeret pantatnya.

Tangan kanan lelaki tua itu dijadikan tumpuan kekuatan. Ia begitu sabar menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit. Saya melihat ia meraba-raba trotoar. Bisa dibayangkan betapa pedih telapak tangan itu saat menyentuh pasir-pasir dan kerikil kecil. Bisa dibayangkan betapa nyeri paha, pantat, dan kaki yang diseret di tanah, atau di bekas-bekas retakan beton, atau di pinggir tonjolan batu-batu yang menempel pada aspal. Ia mulai meraba-raba lagi. Saya tidak bisa melihat dengan seksama apa yang ingin ia raba kini, sebab dirinya mulai tertutup timbunan manusia lain yang sibuk mencari tempat berteduh.

Sejenak lupa dengan ojek dan taksi, tiba-tiba timbul rasa iba di hati. Tapi entah bagaimana setan bekerja, rasa iba yang telah muncul dengan keras kemudian ditepis. Saya kembali tidak peduli. Secara refleks mata kemudian berpaling, dan tidak memperhatikan lelaki itu lagi.

Untuk menghibur diri, karena toh pada akhirnya memang harus pasrah menerima keadaan, maka saya mengeluarkan ponsel. Mengakses jaringan internet dan menulis status FB, “SEDANG BERTEDUH DI HALTE BUS”. Rasa kesal, dan juga sekaligus kegeraman pada keterlambatan yang mungkin tak akan termaafkan, telah memunculkan penyakit eksistensi yang berbau narsis. Entah gejala apa, sejak popularitas dunia maya diwakili oleh dinding facebook, hampir setiap orang selalu membayangkan dirinya penting untuk diketahui. Hampir setiap orang selalu membayangkan, bahwa setiap kejadian yang menimpa diri sendiri (bahkan hingga pada taraf yang sangat pribadi), juga penting diketahui oleh orang lain. Barangkali sejenis penyakit “ingin terkenal”, atau “ingin disanjung”, yang tak terlampiaskan dalam pergaulan sehari-hari, dan kemudian terwakili oleh dinding facebook yang sanggup mengabarkannya pada dunia yang lebih luas.

Pada kenyataannya, facebook memang bisa menjadi wakil dalam menumpahkan kejengkelan pribadi, terutama pada saat-saat semacam ini. Tentu, dengan harapan mendapat respon saat menulis status berita semacam ini (yang sesungguhnya tidak terlalu penting untuk orang lain), saya menunggu respon. Banyak yang memberi jempol, sedikit yang memberi tanggapan serius. Tak peduli apakah jempol itu doa berkah atau sebaliknya mensyukuri diri saya yang sedang kehujanan, saya tetap merasa bangga bak seorang seleb. Mata seolah tidak ingin lepas dari layar facebook. Saya pun mulai menghitung berapa jempol yang diberikan teman-teman, dan siapa saja yang menghadirkan jempolnya.

Beberapa saat saya merasa sekeliling saya semakin sesak. Tersadar berada di tempat umum dan tidak aman berponsel ria, akhirnya saya memasukkan kembali benda kecil itu ke dalam tas. Memperhatikan tumpahan hujan yang kian menderas, melihat kembali kiri-kanan siapa tahu ada keberuntungan datang sebuah taksi. Dan entah kenapa, tiba-tiba muncul kembali rasa penasaran pada lelaki tua tadi. Mata saya jelalatan mencari sosok tubuhnya.

Astaga! Ia masih terlunta-lunta untuk bisa berteduh. Rambutnya yang kriting awut-awutan terlihat basah kuyup. Celana panjangnya, bajunya, seluruhnya kuyup. Saat itulah saya bisa melihat lebih jelas, ternyata: kakinya kecil sebelah. Ia mengibas-ngibaskan kedua telapak tangannya untuk membersihkan pasir-pasir yang menempel. Ia meraba-raba tongkat kayunya. Sentuhan tangan itu seolah menyentuh batang hatiku. Ia duduk diam. Tongkat kayu kini di taruh di atas pahanya. Beberapa orang melempar uang logam padanya. Ia bergeming. Seorang wanita gemuk berbaju batik ketat seperti karung yang membungkus nangka, menarik dua bungkus kerupuk di kayu penyangka jualan. Wanita itu membayar pada lelaki tua. Saya terkejut saat lelaki itu memperlihatkan bola matanya yang putih keluar sebelah. Sebelah lagi terpejam. Tuhan! Di samping cacat kaki, dia juga buta.

Tak tahan menahan rasa iba, saya pun berdiri, menyibak kerumunan, dan memberikan selembar uang kertas di telapak tangannya. Di luar dugaan, ia membuat harga diri saya luruh terjatuh.

“Saya bukan peminta-minta,” katanya. Ia mengulurkan kembali uang kertas itu, dan meminta maaf. Ada kemarahan dalam suaranya yang bergetar, “Kalau mau membeli kerupuk saya, silahkan.”

Sekali lagi, belakangan ini saya sedang diserang penyakit mudah marah. Dan perlu diketahui, bahwa marah adalah penyakit menular tercepat di dunia. Dengan serta merta saya mengambil kembali uang kertas dari tangannya. Bisa dibayangkan betapa wajah saya memerah saat itu, lebih-lebih saat diketahui beberapa pasang mata memandang lurus tepat ke arah saya. Baru saja bibir saya terbuka ingin menyahut dengan rasa tersinggung, ibu berpakaian batik tadi mendekat.

“Dia setiap hari berjualan kerupuk di situ, Neng” bibirnya meruncing ke arah trotoar di samping kali besar yang airnya hitam, “Dia tidak mau menerima uang cuma-cuma.” Dalam hati saya ingin menyahut, “ah! dasar sombong!”

“Di jaman sekarang mana ada manusia seperti itu, Neng. Seribu satu,” si ibu berpakaian batik kembali berkata.

Tiba-tiba saya merasa malu sebagai manusia yang dibekali akal sehat dan tubuh tanpa cacat. Sebenarnya ingin saya membeli kerupuk dari lelaki tua itu, sebagai empati saya yang datang tiba-tiba. Tapi niat saya urungkan mengingat kesombongan diri saya sesaat lalu. Hujan mereda. Saya pun meninggalkan tempat itu begitu saja. Bergegas ke tepi jalan, diikuti tukang ojek yang terus bertanya: “Ayo naik lagi, Bu.”

“Saya mau cari taksi!”

***

Tiba di rumah, seusai rapat yang gagal, saya membersihkan tubuh. Menyantap makan malam, dan dihantui pikiran macam-macam. Wajah lelaki tua itu, ucapan ibu yang berpakaian batik, berkelebatan dalam ingatan saya. Lalu hal yang paling aneh, Si Mbok yang membantu saya di rumah, malam itu menyajikan kerupuk. Kerupuk yang sama seperti yang dijual oleh lelaki tua buta yang tidak sengaja kutemui beberapa saat lalu. Selera makan saya tiba-tiba sirna. Kerupuk itu berbayang di mata. Saya teringat bagaimana lelaki tua itu berusaha keras mencari tempat berteduh. Ia yang menyeret-nyeret pantat dan pahanya, tanpa peduli nyerinya kulit yang tergelupas demi perjuangan hidup. Ia yang saban hari tersiram debu, kadang kehujanan. Ia yang mungkin juga dimaki-maki orang, “dasar buta!” Astaga. Saya merasa, sayalah yang sesungguhnya buta. Sepanjang malam, saya dirundung gelisah.

Esok harinya, saya sengaja melewati jalan itu agar bisa bertemu dengan lelaki buta bersama kerupuk dagangannya. Saya ingin memborong seluruh kerupuknya, sebagai tanda sesal dan permintaan maaf. Tapi lelaki tua itu tak ada di sana. Lusanya pun begitu. Bahkan lusanya lagi dan lagi. Lelaki tua itu seperti lenyap ditelan bumi. Jejaknya tidak pernah saya temukan lagi. Ia seolah sirna bersama satu peluang yang telah Tuhan berikan kepada saya. Kesempatan ternyata tidak datang dua kali, bahkan untuk melakukan hal baik sekali pun. Barangkali Tuhan sengaja mengirimkan sebuah pelajaran paling berharga pada malam itu, dan pelajaran itu hanya datang pada satu malam saja. Dan saya dengan tega telah melewatkannya.

Setiap teringat itu, saya selalu merenung. Dan setiap kali saya membuka dinding facebook, serta menemukan jempol-jempol yang bermunculan di sana, saya selalu bertanya: untuk apakah sesungguhnya makna jempol-jempol itu. Bukankah sesungguhnya, lelaki tua buta itulah yang paling berhak mendapatkan jempol atas kualitas dirinya. Tapi bagaimanakah saya harus memberikan jempol itu padanya, sedangkan ia tak pernah lagi saya temukan.[hf]

Jakarta, September 2010.

--

Bangkit dari Krisis
Editor | Kolom Lepas | January 17th, 2011
Oleh: David Siagian*


“I was never myself discouraged or hopeless… When one theory was discarded, I developed another at once. I realized very early that this was the only possible way for me to work out all the problems.”

~ Thomas Alfa Edison


Dalam perjalanan hidupnya setiap orang pasti pernah mengalami krisis—baik karena persoalan yang berasal dari diri sendiri maupun dari luar. Namun, apa yang membuat seseorang bisa cepat pulih, sedangkan yang lain membutuhkan waktu yang lama atau malah putus asa?

Optimisme dan upaya keras meraih kembali harapan tentu saja sangat diperlukan agar seseorang bisa keluar dari krisis. Banyak orang-orang besar, organisasi-organisasi, dan perusahaan-perusahaan high profile dunia pulih kembali dari krisis yang mereka alami setelah berupaya keras dan optimis meraih kembali visi awal. Mereka raih kembali cita-cita mereka dan memenangkan kembali kepercayaan publik. Namun tidak sedikit pula orang-orang, perusahaan atau organisasi sulit untuk berjalan kembali ke rel yang benar menuju sukses.


Merespon dengan cepat

Salah satu kunci keberhasilan mereka bangkit dari krisis adalah segera merespon krisis dan memperbaiki kesalahan. Thomas Alfa Edison awalnya adalah murid terbodoh di kelasnya dan ia selalu diejek oleh murid-murid lainnya karena kelemahan nalarnya. Bahkan ia dikeluarkan dari sekolah karena dianggap menyebalkan. Namun kita tahu bahwa Edison menjadi ilmuwan besar, dan penemuannya dinikmati orang di seluruh dunia hingga kini. Penulis-penulis besar pun mengalami hal yang serupa dengan kegagalan Thomas Edison. Mereka pernah ditolak. Tulisan-tulisan mereka pernah direndahkan dan diabaikan oleh penerbit hingga ratusan atau bahkan ribuan kali. Tentu saja kegagalan-kegagalan seperti ini adalah saat-saat krisis yang bisa menjatuhkan semangat berkarya. Tetapi mereka tetap optimis, mencoba lagi dan mencoba lagi hingga akhirnya menjadi penulis besar.

Menarik sekali jika akhir-akhir ini kita membaca dan mendengar bahwa perusahaan otomotif terbesar dunia, Toyota Motors Corp, mengalami krisis hebat setelah jutaan mobil mereka harus ditarik di seluruh dunia terutama di Amerika Serikat dan Eropa karena kegagalan sistem Toyota, yang bertumbuh pesat menjadi raksasa dunia mengalahkan General Motors, telah mengabaikan masalah kecil yang berdampak serius terhadap keselamatan penumpang. Yang patut disayangkan lagi mereka gagal merespon keluhan konsumen dengan cepat dan mengkomunikasikannya ke publik. Walaupun demikian bukan berarti Toyota tidak bisa bangkit lagi. Hanya saja cost yang mereka keluarkan akan semakin besar karena kelengahan mereka.

Jonathan Hemus, Kepala Konsultan pada perusahaan konsultasi Insignia Inggris mengatakan kepada AFP bahwa pemulihan akan semakin cepat jika krisis segera direspon. Sebaliknya ia menambahkan, “Pemulihan akan lebih sulit jika Anda memulainya dengan buruk dan menunda untuk bertindak.”

Jika sebuah organisasi atau seseorang bertindak cepat menangani krisis dalam beberapa hari pertama, maka organisasi itu akan merasa lebih positif kemudian hari, kata Hemus. Namun jika orang atau organisasi itu baru bertindak setelah seminggu atau lebih, maka masalah akan semakin sulit.

Penarikan kendaraan-kendaraan Toyota beberapa bulan terakhir ini telah merusak imej produsen mobil terbesar di dunia itu. Raksasa Jepang itu telah menjadi sorotan semenjak Januari terkait dengan berbagai kesalahan teknis yang telah menyebabkan penarikan kendaraan lebih dari delapan juta kendaraan di seluruh dunia. Namun ketika perusahaan itu menghadapi krisis terbesar dalam sejarahnya, para analis optimis bahwa reputasinya tidak akan jatuh sama sekali.

Presiden Toyota Akio Toyoda harus diingatkan bahwa beberapa perusahaan high-profile di masa lalu juga bisa bangkit dari keterpurukan, bahkan kadang-kadang krisis yang mereka hadapi justru memperkuat posisi mereka di masa depan dan dalam jangka waktu yang lama. Hanya Toyota bergerak lambat dalam merespon krisis yang dihadapinya bahkan Toyoda, 53, presiden Toyota, menghindar dari publik selama dua pekan setelah penarikan kendaraan mereka di AS. Mereka juga lamban merespon keluhan kosumen, “sehingga saya kira Toyota dalam posisi sulit saat ini,” kata Hemus.

Krisis yang dialami Johnson & Johnson’s, perusahaan obat AS, terkait dengan produk pil mereka yang terkontaminasi dengan Tylenol di awal 1980-an bisa bangkit kembali dan menjadi pahlawan, kata para pakar industri Public Relation.

Ketika delapan orang meninggal setelah meminum obat penawar rasa sakit cyanide-laced, perusahaan itu melakukan penarikan massal dan melakukan kampanye media secara besar-besarann untuk memperkenalkan paket ganti rugi dan memberikan pengganti secara grastis kepada para konsumennya.


Tindakan Ideal

Berbeda dengan Johnson & Johnson’s yang bertindak cepat melakukan penarikan produk bermasalah, sebaliknya Toyota dikecam karena bergerak sangat lambat dalam merespon keluhan konsumen.

Nama besar seperti Coca-Cola dan Exxon Mobil pun tidak luput dari krisis atau kegagalan. Namun mereka, sama seperti Toyota saat ini, mendapat kecaman di masa lalu karena lambannya merespon publik, walapun demikian mereka berhasil memperbaiki reputasi mereka kembali.

“Jelas, situasi seperti Johnson & Johnson–dimana mereka bereaksi dengan sangat cepat, dimana mereka bersiap siaga, merespons dan mengkomunikasikan masalah dengan cepat dan terbuka—adalah tindakan yang ideal,” kata Deborah Hayden dari Kreab Gavin Anderson Jepang.

Krisis yang alami Thomas Alfa Edison ditanggapi ibunya dengan cepat. Edison tidak dibiarkannya jatuh dalam kegagalan tapi dengan sabar ia telah membngkitkan semangat sang anak. Edison pun, kemudian, menjadi orang besar yang akan dikenang oleh setiap orang di saat menghidupkan lampu listrik. Baginya semakin banyak mengalami kegagalan akan semakin dekat dengan keberhasilan. Bukan tidak mungkin saat ini kita mengalami krisis atau kegagalan, tapi yang penting adalah bagaimana merespon krisis tersebut.[ds]

--

Don’t Open Your Mouth When …
Editor | Kolom Lepas | January 17th, 2011
Oleh : Emmy Angdyani Erawati*

Ketika saya membuka e-mail lama yang masuk ke inbox saya, saya tertarik membaca kembali e-mail yang dikirim oleh seorang teman. “Don’t open your mouth when : “, demikian judulnya. Ada lebih kurang 15 point singkat petunjuk praktis tentang judul di atas.


01. In the heat of anger

Jika panas sudah sampai di ubun-ubun, hati kita sudah panas mendidih, tentu Anda setuju siapa pun dan sepandai-pandainya orang me”manage” hati, pasti kecenderungan kalimat yang kontraproduktif bahkan destruktif akan terlontarkan.


02. When you don’t have all the facts and you haven’t verified the story .

Check and recheck mungkin itu singkatnya. Acapkali kita sudah memperbincangkan bahkan telah membroadcast kemana-mana, padahal kevalidan berita atau cerita belum ada.


03. If you can’t say it without screaming it.

Saya pernah mendapat pertanyaan dari mentor rohani saya begini, “Mengapa jika dua orang bertengkar, maka volume suara akan begitu keras, bahkan sampai berteriak-teriak?” Jawabannnya adalah karena secara fisik ke dua orang itu berdekatan, tapi jiwa ke dua orang itu berjauhan sehingga dalam menyampaikan sesuatu , satuan “decibel” suara akan berlipat agar sampai kepada lawan bicara. Biasanya naiknya emosi berbanding lurus dengan volume suara.


04. If you would be ashamed of your words later or you may eat your words later

Istilah yang umum dipakai adalah “menjilat ludah sendiri”. Lebih baik tidak berkata apa-apa dari pada kita sendiri yang malu di kemudian hari. Atau pepatah “mulutmu harimaumu” juga tepat dikaitkan dengan point ini.


05. If your words will damage a friendship

Tidak jarang pertemanan atau relationship lainnya yang sudah dibangun dengan susah payah seringkali ternodai karena kita tidak mampu mengendalikan kata kata yang keluar dari mulut kita.


06. If your words will damage someone else’s reputation

Biasanya diawali dengan “bisik bisik” menceritakan kejelekan atau aib orang lain, lama-kelamaaan reputasi orang lain akan tercoret dengan tinta merah. Berawal dari bisik-bisik, secara sistemik akan mampu merusak reputasi seseorang. Bukankah ini berarti secara sistemik pula kita menghancurkan hidup orang lain?

Ada pepatah yang mengatakan: “Pikiran hebat membicarakan ide, pikiran biasa membicarakan kejadian, pikiran bodoh membicarakan orang.” Tentu membicarakan orang di sini dalam konotasi membicarakan kejelekan atau aib orang. Apakah kita memilih untuk berpikiran bodoh?


07. It is time to listen

Ada waktu untuk berbicara, ada waktu untuk mendengar. Mengapa Tuhan menciptakan kita dengan dua telinga dan satu mulut, agar kita ingat bahwa kita perlu cepat mendengar dan lebih lambat untuk berbicara.


Jadi, jika saat kita membuka mulut, malah membuat panas suasana, mendemotivasi, tidak jelas kebenarannya atau membuat perpecahan, adalah lebih bijak jika kita berdiam diri.[eae]

--

Lely Arrianie: Ani Yudhoyono Bukan Politisi, Tapi Bisa Muncul Kalau Melakukan Make Over
Editor | Aditokoh | January 17th, 2011

Dr. Lely Arrianie MSi, pakar komunikasi politik
Pemilu presiden 2014 masih jauh sekali, tetapi kegenitan melempar wacana capres sudah tampak meriah. Nama tokoh-tokoh seperti Aburizal Bakrie, Megawati, Prabowo Subianto, Sri Mulyani Indrawati, dan Mahfud MD belakangan cukup sering disebut. Bahkan, nama first lady Indonesia, Kristiani Herawati Yudhoyono pun mulai diunjukcobakan dan dikomunikasikan dalam wacana pilpres 2014. Pro dan kontra pun membahana memeriahkan diskusi-diskusi politik ke depan.
Namun dalam perspektif komunikasi politik, apa saja peluang serta halang rintang yang mesti mereka hadapi? Apakah mengomunikasikan calon presiden sejak saat ini sudah tepat waktu? Apa wahana komunikasi politik yang pas untuk menyiarkan potensi mereka? Dan, bagaimana pula efektivitasnya bila dikaitkan dengan realitias bahwa mayoritas pemilih kita adalah pemilih irasional?
Lely Arrianie, pakar komunikasi politik dari Universitas Bengkulu memberikan perspektif berdasar temuan-temuan penelitiannya yang sudah dibukukan dengan judul Komunikasi Politik-Politisi dan Pencitraan di Panggung Politik (Widya Padjajaran, 2010). Menurut Lely, contoh keberhasilan komunikasi politik di negara maju tidak serta merta bisa diaplikasikan di sini. Harus ada modifikasi dan kemas ulang, itu jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal.
“Meski dari segi pemasaran politik istilah yang digunakan sama, positioning, targetting, dan segmentasi, menurut saya ketika hendak diterapkan dalam proses komunikasi pemasaran politik, ketiganya harus disesuaikan dengan budaya politik, etika politik, dan bahkan transformasi nilai-nilai kearifan lokal,” papar Lely, yang menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Padjadjaran Bandung, tahun 2006 dengan predikat cum laude ini.
Untuk mengetahui lebih jauh sisi-sisi terpenting dari komunikasi dan pemasaran politik, secara khusus Edy Zaqeus dari AndaLuarBiasa.com mewawancarai Lely Arrianie yang kelahiran Tanjung Enim, 2 April 1966 ini. Berikut petikan wawancara yang dilakukan melalui situs jejaring sosial Facebook belum lama berselang:
Sekarang wacana calon-calon presiden mulai bergulir. Dari sisi komunikasi politik, apakah ini sudah waktunya atau terlalu pagi?
Tergantung siapa yang memandangnya. Bagi rakyat, masyarakat kebanyakan, jelas ini enggak penting-penting amat. Bukan masih pagi, tapi terlalu subuh, fajar hehehe. Tapi bagi mereka yang menggagas program dan kepentingan politik partainya, jelas ini adalah lonceng, bedug, dan terompet yang harus segera dimainkan. Tapi menyedihkan jadinya, mengingat pascapemilu 2009 nyatanya pemenang prosesi pemilu pun belum menunjukkan bagaimana merealisasikan program.
Salah satu alasan mewacanakan capres lebih awal adalah untuk “testing the water”. Ibaratnya, melempar satu nama capres atau produk untuk melihat-lihat reaksi pasar. Masuk akalkah?
Enggak juga. Nyatanya yang digadang-gadang akhirnya masuk karung juga. Sekarang saya tanya balik. Antara kredibilitas dan popularitas mana yang berpeluang lebih besar untuk terus melenggang menjajal tujuan politik? Ingat kasus Amien Rais pascareformasi? Apa yang kurang dari popularitas dia? Apa yang tak pas dilihat dari kredibilitasnya? Lagi pula, dua kali kasus kenaikan ke kursi presiden nyatanya muncul karena merasa “iba” terhadap calon yang dizalimi, bukan? Pasar politik tidak sama dengan pasar ekonomi. Makanya, saya bilang politik itu komedi dilihat dari dekat, tapi tragedi dilihat dari jauh.
Dalam ranah survei politik ada pembedaan antara popularitas seseorang dengan tingkat elektabilitasnya. Dari perspektif komunikasi politik, bagaimana menyinkronkan keduanya supaya popularitas berdampak pada peningkatan elektabilitas?
Survei kadang bisa tergantung pesanan. Yang popular belum tentu elektabilitasnya tinggi, yang elektabilitasnya tinggi kadang tidak muncul dari proses meritokrasi. Tapi penyelenggara survei semacam ini pelan-pelan akan terdegradasi. Pernah dengar anekdot 3-D? Alias, duit, doa, dan dukun. Nah, di zaman gonjang-ganjing politik seperti ini, kenapa mereka berani berspekulasi dengan segala upaya pencitraan diri tadi?
Ongkos politik memang mahal, tapi tetap miskin subisatansi. Orang tiba-tiba dianggap bercitra. Pemilih seperti ditawarkan kucing dalam karung. Tapi bagi saya, orang yang popular pun tidak hanya perlu popular di media, tapi juga harus mengakar ke publilk. Jadi, kadang keduanya antara popularitas dan elektabilitas bisa dipertemukan, tetapi kadang juga tidak.

Lely: komunikasi politik kita banyak yang sifatnya manipulatif
Para politisi belajar banyak dari kasus kekalahan Jusuf Kalla dan Wiranto pada pemilu presiden 2009 lalu. Mereka start sangat terlambat dan akhirnya gagal. Ditinjau dari perspektif komunikasi politik, apakah mewacanakan calon kandidat presiden mulai sekarang percuma saja?
Bukan masalah start , tetapi masalah mesin politik yang memang bekerja atau tidak. Menurut saya, ke depan partai politik seharusnya berfungsi untuk memanajerialkan tokoh, kader, dan aktivis partainya. Sehingga, ketika sang tokoh, kader, dan aktivis dimunculkan untuk menduduki peran presiden atau kepala daerah sekalipun, semua bergerak untuk menjelaskan ke publik. Bahwa, sang tokohlah yang memang layak menjadi pilihan. Sederhana, bukan? Tapi, karena politik adalah perang tak berdarah dan perang adalah politik berdarah, maka yang terjadi orang-orang memanfaatkan partai tidak dalam kapasitas yang sejalan dengan ideologi partai pun tampaknya dianggap tak masalah.
Menyangkut wahana komunikasi politik untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. Sebenarnya mana yang paling efektif, komunikasi langsung ke konstituen ataukah melalui media massa, cetak, maupun elektronik?
Tadi kan kubilang “bersinar di media” tetapi (harus juga) mengakar ke publik. Kalau media biasanya dengan agenda setting selalu menganggap, bahwa apa yang dianggap penting oleh media maka dianggap penting oleh publik. Sehingga, dengan berbagai cara analisis framing berita tentang si tokoh, baik isi atau content-nya dengan segala literasi politik sang tokoh, dianggap bisa menjadi popular. Nyatanya, akhirnya kembali ke pemilih juga.
Ingat kasus iklan Sutrisno Bachir dan Rizal Malarangeng yang dimunculkan bertubi-tubi, hanya popular sesaat, bukan? Tapi yang jelas media dianggap mampu membenuntuk opini publik, asalkan tepat. Nah, kalau pemilihan kepala daerahnya di Papua sana, lalu pakai iklan di Jak Tv, pas enggak?
Dalam disiplin komunikasi politik, apakah ada strategi atau teknik yang memadupadankan antara karakter seorang calon presiden misalnya, dengan pilihan model kemasan komunikasi politik?
Oh, banyak… Tapi kan orang Indonesia latah? Mentang-mentang Obama menang terus gaya dan teknik pemasaran politik Obama dikira sama bisa digunakan juga di Indonesia. Meski dari segi pemasaran politik istilah yang digunakan sama, positioning, targetting, dan segmentasi, menurut saya ketika hendak diterapkan dalam proses komunikasi pemasaran politik, ketiganya harus disesuaikan dengan budaya politik, etika politik, dan bahkan transformasi nilai-nilai kearifan lokal.
Tapi, kan model komunikasi politik kita begitu acak. Sehingga, bisakah kita membedakan gaya komunikasi politik seorang calon dari partai yang berbasis agama, nasional, ataupun sebenarnya diam-diam bergaya komunikasi politik tradional? Apa yang dikatakan pemimpin partainya adalah harga yang tidak bisa ditawar, dibantah, dan diabaikan misalnya.
Untuk ketidakjelasan pola komunikasi politik yang tidak bersesuaian antara garis ideologi partai dengan gaya personal sang calon, apa ada “obat mujarabnya” di tengah bervariasinya demografi dan latar belakang calon pemilih?
Menurut saya agak susah. Kita kan sudah terpola dengan gaya komunikasi sesuai langgam masing-masing. Apa bisa Anda bedakan andaikan Ruhut Sitompul dan Anas Urbaningrum bertarung? Keduanya dari partai yang sama, ideologi, platform juga sama. Tapi lihat literasinya. Idialek, bukan dialek keduanya... Anas gayanya bahkan lebih mirip Maruarar Sirait, kan? Nah, persepsi berbasis demografi membelah personal branding calon dalam kekhasan kemasan yang sebenarnya penuh manipulasi juga. Apa boleh buat, itulah fenomenanya sekaligus dinamika politik yang kita hadapi, entah sampai kapan.

Lely saat mewawancarai narasumber aktivis dalam penelitian politiknya
Mari menukik ke contoh konkret. Tiga nama perempuan disebut-sebut berpeluang maju ke pemilu presiden 2014, Ani Yudhoyono, Megawati soekarnoputri, dan Sri Mulyani Indrawati. Singkat saja, apa kelemahan dan kekuatan masing-masing dari sisi komunikasi politik?
Ani Yudhoyono, mungkin karena terlahir dari seorang Sarwo Edi yang notabene adalah tokoh militer yang disegani, ada nuansa maskulinitas yang dia tampilkan. Tapi, dia tetap tidak bisa disejajarkan dengan seorang Aisyah Amini (politisi senior PPP) yang pernah dianggap Margaret Thatcher-nya Indonesia. Ani Yudhoyono bukan politisi, tapi mendampingi pemimpin negara yang juga ketua dewan pembina partai politik. Dia juga tidak bisa disandingkan dengan Hillary Clinton yang mengembangkan naluri politknya. Tapi, dia bisa muncul kalau diterjunkan, diceburkan, dengan terlebih dahulu melakukan make over.
Megawati mungkin tidak akan tampil lagi. Meski pemilu kemarin suara pemilih masih cukup besar, diam, tapi teguh dalam sikap politik. Tetap konsisten dalam garis oposisi. Lalu Sri Mulyani, saya pikir dia perempuan pintar, tapi mabok ketika bersentuhan dengan politik. Sehingga, dia diskenariokan lari dari tanggung jawab pun dia menganggap adalah sebuah kebenaran. Separuh maskulin dan setengah femininitas.
Bagaimana dengan tiga kandidat pria yang paling sering disebut saat ini, yaitu Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, dan yang dari non partai Mahfud MD?
Ketiganya berpeluang sama tapi dengan kriteria dan standard error yang berbeda. Eh, ini bahasa kuantitatif ya. Tapi enggak apa apa juga, sebentar lagi akan bermunculan kalkulasi kuantitatif dari lembaga survei, yang sebagian besar justru disiapkan oleh mereka yang ingin, akan, dan “dijerumuskan”, “terjerumus”, dan “menjerumuskan” diri dalam pertarungan politik itu. Kesiapan partai yang mengusung yang berkolaborasi dengan kesiapan calon dan semua jajaran tim sukses, termasuk menyiapkan intrik politiknya, akan menempatkan mereka sebagai balon. Kemudian, mereka menjadi calon yang akan “dijual” serta bagaimana ketiganya “menjual diri politik”.
Jadi baik Ical, Prabowo, atau Mahfud punya kans untuk itu. Jika dibandingkan kemenangan Partai Demokrat yang spektakuler pada pemilu lalu, yang disisipi aroma “Century”, membuat kita bisa berasumsi bahwa “uang” bisa memenangkan sebuah prosesi setingkat pemilihan kepala desa sekalipun. Pengalaman sebagai calon, posisi incumbent dengan fasilitas politik yang dimanfaatkan calon juga menjadi pembelajaran politik yang cukup efektif untuk bertarung. Tapi, harga sebuah “idealisme” seperti Mahfud MD mungkin tidak cukup popular di mata pemilih yang “irasional”, bukan? Sebab, masalahnya rata-rata pemilih kita memang kebanyakan irasional. Kepentingan sesaat jauh lebih dominan.
Mungkin juga karena kebanyakan masyarakat “lapar” dan permisif. Sehingga, ketika mereka menyadari bahwa hampir pasti komunikasi antara pemilih dan yang dipilih selesai ketika yang dipilih “terpilih”, maka sikap irasional menjadi rasional. Simbiosis mutualis antara yang memilih dan yang dipilih. Jadi, silahkan prediksi antara Ical, Prabowo, dan Mahfud berhadapan dengan pemilih yang irasional tadi.
Dari perspektif komunikasi politik, bagaimana cara memecah kebuntuan pemilih irasional tersebut?
Pemilih irasional akan tetap ada, terus ada, dan itu berlangsung terus sepanjang prosesi politik lebih mengedepankan untuk hanya siap mendapatkan kemenangan. Sehingga, kekalahan dianggap sebagai aib. Tetapi, menurut saya yang mengakar ke publik pemilih irasional bisa menjadi rasional. Dulu, ketika teori ethos, logos, dan pathos Aristoteles begitu diaplisasikan dalam pendekatan komunikasi massa, beberapa bagian yang ditawarkan Aristoteles relevan juga. Nyatanya ketika bungkusan atau kemasan pencitraan menyerbu dalam semua ruang hampa, pemilih yang rasional pun menjadi tidak rasional.
Ketika SBY dikemas sedemikian rupa, ia dipilih oleh ibu-ibu karena ganteng. Dipilih oleh bapak-bapak karena dizalimi. Dulu juga di negeri uwak Kennedy dia cukup lari di pantai berpasir sambil bertelanjang dada dengan postur tubuh proporsionalnya, dada bidang dan berbulu, terus para perempuan di pantai itu pada teriak histris “Kennedy… Kennedy…“, dan mereka merasa Kennedy lah yang harus dipilih.
Kasus Jabar juga. Hasil survei digugurkan semuanya karena Agum Gumelar yang popular dengan elektabilitas tertinggi di Jabar, toh tidak melenggang ke kursi gubernur. Dan ternyata, pemilih yang sebagian besar adalah perempuan dengan penuh percaya diri mengatakan memilih Dede Yusuf karena ganteng. Jadi, bukan gubernurnya yang dipilih. Jadi, konteks rasional dan irrasionan macam apa pula ini? Tapi, menurut saya komunikasi linier harus disingkirkan dalam tiap relasi yang menyangkut psikologis pemilih. Jadi, menjadi jelas di mana positioning, segmentation, dan targetting dalam komunikasi pemasaran politik.

Lely Arrianie: selangkah lagi ke profesor komunikasi politik
Baik, Anda sudah menelurkan buku komunikasi politik. Apa ssaja yang Anda tawarkan dalam buku itu yang mungkin bisa dijadikan rujukan bagi praktisi politik?
Buku saya merupakan hasil penelusuran panjang dari fenomena panggung politik dengan segala pernak-perniknya. Pendekatan yang saya cenderung masih agak langka digunakan di panggung politik. Sebab itu, saya bisa melihat suatu yang tersirat di balik yang tersurat. Saya menemukan beberapa model yang meski tidak dapat digeneralisasikan, tapi cukup menjelaskan bagaimana ranah politik menjadi panggung para komunikator politik dalam mengemas “impression management” politiknya.
Dan, para komunikator politik, yang menurut Nimmo hanya terbagi menjadi aktivis, profesional, dan politisi, di temuan penelitian saya menyatakan, bahwa masyarakat biasa yang menyampaikan apresiasinya ke lembaga-lembaga politik adalah juga komunikator politik. Termasuk jurnalis yang meliput siaran politik. Ini artinya, meski gaya komunikasi linier yang digagas Laswell sangat popular, menurut saya tidak dapat diterapkan di panggung politik. Karena, para komunikator politik nyatanya adalah manusia dinamis, kreatif, yang gagasan dan pikiran politiknya bahkan selalu berkembang. Jadi, sulit di tebak dan selalu berubah. Karenanya dalam “mempertukarkan” pesan politiknya mereka cenderung bergerak dinamis pula dalam model yang interaksional. Sirkuler dan konvergen, bahkan transaksional.
Terkait dengan temuan Anda itu, apa saran Anda untuk para komunikator politik kita?
Dalam konteks ini, dengan yakin saya katakan bagi para komunikator politik, “bacalah” buku saya (Komunikasi Politik-Politisi dan Pencitraan di Panggung Politik, Widya Padjajaran, 2010). Dan, ketika Anda menemukan apa yang saya tulis ternyata tidak membuat Anda melek memaknai panggung politik, berarti Anda belum membacanya.
Pesan penting dari model komunikasi yang Anda paparkan tadi apa?
Yang pasti “berkomunikasi politik” dan melakukan impression manajemen politik apa pun, harusnya tetap membuat relasional antara pemilih yang telah memilih mereka dan mereka yang terpilih tidak selesai begitu saja. Atribut apa pun yang membuat para praktisi menjadi “berjarak” dengan konstituennya, jelas merupakan manipulasi subjektif yang membuat mereka akan tersingkirkan dari prosesi politik dalam setiap wilayah panggung. Front stage ataupun back stage. Dan, saya menemukan nyatanya ada juga middle stage yang diciptakan sendiri oleh para politisi. Salanjutnya dalam ketiga wilayah tadi, saya sarankan para komunikator politik khususnya profesional, aktivis, dan politisi dapat mengemas literasi politik yang relevan. Karena, ketika mereka menggagas peran di panggung depan harusnya perilaku yang tidak layak harus steril dari penonton. Sembunyikan di belakang panggung.
Dan, karena mereka dituntut tampak biasa menguasai peran, menurut saya seharusnya para politisi terutama, tidaklah menganggap parlemen sebagai kawah candradimuka yang baru akan menggodok mereka untuk berperan. Melainkan parlemen adalah tempat mereka mempraktikkan “pembelajaran” politik yang telah mereka tempuh sepanjang menjadi aktivis, kader, dan bahkan simpatisan atau pengurus partai. Jadi, istilah “learning by doing” tidak pas untuk mereka. Sekali lagi “berbuat politiklah” ketika anda terpilih.[ez]

--

EQ di Dunia Kerja
Editor | Kolom Lepas | January 3rd, 2011
Oleh: Liliana Wahyudi*

Semakin hari dunia terasa semakin tua dan semakin penuh ketidakpastian. Kondisi ini membuat banyak orang mengalami stres dan tidak tahan menghadapinya, sehingga ada yang memutuskan untuk mendahului Tuhan dengan mengakhiri hidupnya sendiri. Sungguh miris rasanya mendengar begitu banyak kejadian bunuh diri di sekitar kita. Sehingga untuk mengantisipasi hal ini, perlu sekali kapasitas pribadi yang memadai untuk bisa menghadapi kondisi sesulit apa pun menjadi lebih baik.

Tertarik dengan hal ini, saya ingin mengetengahkan tentang bagaimana EQ (Emotional Quality – bukan Emotional Quotient). Di saat situasi tidak pasti ini emosi sering kali menjadi mudah meledak dan labil, karena itu dibutuhkan orang-orang yang punya kualitas emosi yang prima untuk bisa membuat suasana yang kondusif. Sebagai penyeimbang, dibutuhkan pula SQ (Spiritual Quality).

Anthony Robbins dalam buku best sellernya yang berjudul Awaken Giant Within menuliskan tentang 5 (lima) pokok permasalahan hidup yaitu :

•Mengendalikan emosi

•Mengendalikan fisik

•Mengendalikan hubungan

•Mengendalikan keuangan

•Mengendalikan waktu


Dalam tulisan kali ini saya ingin membahas lebih dalam tentang mengendalikan emosi. Sering kali orang menjadi salah kaprah tentang EQ dan SQ yang tinggi. Sebagian orang berpendapat bahwa orang yang EQ tinggi berarti orang itu tidak pernah marah. Padahal pendapat ini keliru besar. EQ dan SQ tinggi dan rendah dapat dilihat ketika suasana memanas, orang yang bisa dengan mudah mengatakan ”Anjing!!! Goblok lu!!!! Babi !!! Stupid!!! dan kata-kata ’kebun binatang’ lainnya bisa dipastikan memiliki kecerdasan emosi yang rendah. Sementara orang yang EQ dan SQ tinggi, ketika marahpun, dia dapat mengontrol perilaku dan kata-kata yang dikeluarkannya sehingga mengena pada masalah yang akan dibereskan. Misalnya dengan kata-kata ”Saya tidak suka dengan sikap kamu ketika menghadapi pelanggan tadi ….seharusnya….,” Jadi jelas di sini, orang yang ber EQ – tinggi bisa marah… hanya kemarahan itu diungkapkan pada konteks untuk menegur dan memperbaiki sesuatu yang tidak tepat menjadi lebih baik. Sementara orang yang berEQ rendah mudah meledak-ledak, kata-katanya tidak terkontrol sehingga cenderung melukai hati orang lain bahkan menimbulkan dendam.

Bila Anda menyimak berita di pertengahan Desember 2007 di mana ada seorang guru olah raga di sebuah SMTP di Sukabumi yang tega menusuk muridnya hingga akhirnya muridnya ini meregang nyawa dalam perjalanan menuju rumah sakit. Mengapa hal ini terjadi? Karena sang guru yang tidak dapat mengendalikan diri akibat sering menerima ejekan dari muridnya itu yang menjadi tetangganya. Seandainya, Sang guru memiliki EQ dan SQ yang cerdas tidak seharusnya guru tersebut menjadi sakit hati dan melampiaskan dengan membabi buta, guru tersebut bisa saja memanggil muridnya, membereskan masalahnya, dan menyadarkan sang murid bahwa kata-kata yang dilontarkannya tidak pantas dan menyakitkan.

Seorang yang EQ dan SQ-nya cerdas akan dapat :

Selalu bersemangat termasuk ketika lingkungan pekerjaannya sedang mengalami demotivasi atau memiliki prinsip RMS (Rajin Malas Sama saja) atau prinsip yang penting kerja dan akhir bulan gajian.
Selalu berpikir progresif supaya pikiran dan perasaannya tidak memiliki kebuntuan dan kejenuhan.
Bersikap proaktif untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan rekan sekerja serta atasannya.
Selalu bersikap positif, tidak mudah sakit hati termasuk ketika atasan atau rekan sekerjanya melakukan tindakan yang berlebihan dan cenderung melukai. Napoleon Hill seorang pakar motivasi mengatakan, ”Tidak ada seorang pun yang bisa menyakiti Anda jika tidak Anda izinkan.” Dalam pengertian ini, ketika Anda ditegur secara keras oleh atasan Anda, maka Anda hanya akan mengambil poin pembelajarannya bukan makian-makin kasar yang dilontarkannya.
Selalu mengisi hari-harinya bukan hanya untuk mengumpulkan harta duniawi saja tetapi juga mengumpulkan pahala untuk bekal di kehidupan nanti.
Dalam pengalaman saya di lapangan, acap kali para front-liner, sales people belum memiliki aspek-aspek di atas secara memadai sehingga mereka mudah mengalami burn-out, mudah tersulut emosinya ketika menghadapi pelanggan yang sulit. Keadaan akan menjadi lebih mudah ketika saya mengajak mereka melakukan refleksi diri dan latihan mengembangkan empati. Saya cenderung mengajak mereka membuat balancing pikiran, fisik, dan kerohanian mereka terlebih dahulu dan setelah itu baru dibekali ilmu untuk berempati. Mereka menjadi lebih mudah memahami bahwa pelanggan yang marah-marah ketika berhadapan dengan mereka bisa jadi karena mengalami banyak masalah sebelum berhubungan dengan mereka, sehingga ketika ada sedikit saja masalah yang tidak berkenan bisa membuat mereka meledak. Dengan latihan empati, mereka bisa menerima reaksi-reaksi pelanggan, dan tidak menjadikan mereka reaktif melainkan responsif untuk tetap fokus pada solusi terbaik bukan fokus pada makian dan sikap customer para pelanggannya, bahkan beberapa menjadikan hal tersebut tantangan ketika saya katakan bahwa ” kecerdasan emosi Anda jempolan, pahala Anda banyak ketika Anda bisa membuat pelanggan yang marah-marah menjadi reda kemarahannya bahkan bisa keluar dari ruangan Anda dengan senyum manis”.

Hasilnya para front liner dan sales people yang mau mengembangkan EQ secara sungguh-sungguh menjadi lebih ’happy’ menjalankan pekerjaan mereka. Dengan EQ yang cerdas hubungan antar departemen pun menjadi lebih harmonis sehingga suasana kerja lebih menyenangkan dan produktivitas lebih meningkat.

Melalui tulisan ini saya berharap Anda bisa mengambil makna pembelajarannya, mari kita menjadikan setiap hari yang kita jalani sebagai anugerah Tuhan, dan mengisi dengan hal-hal yang berkualitas, supaya hidup menjadi lebih hidup. Selamat mempraktikkan![lw]

--

Ketenangan dalam Secangkir Teh
Editor | Kolom Lepas | January 3rd, 2011
Oleh: Abd Basid*

Tidak banyak orang tahu akan asal usul teh. Konon suatu hari Kaisar Shen Nung dari China akan minum air mendidih. Ternyata beberapa daun jatuh dari pohon karena tertiup angin sehingga terjatuh dari panci berisi air mendidih tersebut. Bukannya mengangkat daun dari panci, Sang Kaisar malah memutuskan untuk mencicipi air rebusan itu. Tidak disangka air rebusan itu sedap dan menyegarkan tubuh.

Secangkir teh memang lebih bersahabat ketimbang secangkir kopi. Secangkir kopi mungkin akan dan sering dinikmati para pecandu rokok, akan tetapi secangkir teh sering dinikmati semua kalangan—baik itu pecandu rokok atau bukan, baik itu kaum Adam maupun Hawa. Ketika orang terkena pilekpun dan “bernafsu” untuk menikmati minuman selain air putih, sudah pasti pilihannya akan jatuh pada teh hangat. Bahkan saking akrabnya, tidak jarang kata “teh” sering digunakan untuk menunjukkan keselarasan dan analogi kesemangatan, seperti yang penulis temukan dalam judul salah satu pengantar penerbit buku Sekuntum Nyawa untuk Sahabat, bertuliskan “Secangkir Teh Hangat dari Penerbit”.

Aroma teh memang sangat memesona. Aroma harum teh akan langsung tercium tatkala diseduh. Ketenangan dan kenikmatan akan terasa saat diseruput. Ada aroma dan kenikmatan tersendiri dalam teh. Apalagi diminum di sore hari—baik dalam kesendirian maupun dalam kebersamaan—dikala senja sudah menampakkan merahnya.

Minum teh di sore hari merupakan kebiasaan orang-orang Eropa. Untuk mencari ketenangan di sore hari setelah seharian menyibukkan diri, tidak sedikit dari mereka yang menghabiskannya sambil meminum teh. Bahkan bagi sebagian besar orang minum teh bukan hanya untuk menghilangkan dahaga, melainkan lebih dari itu, untuk mencari ketenangan, apalagi setelah seharian menyibukkan diri. Nikmat sekali.

Di Indonesia hal seperti itu mungkin masih jarang. Masyarakat Indonesia masih lebih memilih jalan-jalan ke toko, mal, dan sejenisnya. Padahal dalam secangkir teh ada ketenangan yang tidak kalah nikmatnya dibanding jalan-jalan ke toko dan mal. Namun, belakangan ini banyak masyarakat Indonesia yang mulai terbiasa bersahabat dengan (secangkir) teh.

Penulispun demikian. Secangkir teh yang menemani penulis dalam menulis kadang mendatangkan ketenangan, yang efeknya dapat mendatangkan imajinasi cemerlang. Namun, bukan berarti penulis menuhankan secangkir teh, akan tetapi penulis rasa setiap sesuatu membutuhkan satu yang lain, baik itu yang bergerak atau tidak. Dan secangkir teh mungkin bisa dikatakan perangkat lunak dalam ketenangan dan bersantai. Tulisan inipun ditemani secangkir teh yang pastinya dibalut dengan doa.

Teh mempunyai banyak jenis. Setiap jenis teh mempunyai pengaruh masing-masing. Sebut saja seperti teh hitam dan hijau. Teh hitam dan teh hijau dengan aroma melatinya dapat menyegarkan. Sementara teh putih mempunyai pengaruh dan memberi efek menenangkan. Bahkan ada beberapa jenis teh herbal dapat berefek dan membuat penikmatnya lebih rileks dan cocok dinikmati sebelum tidur. Hal ini bisa ditemukan seperti pada jenis teh herbal cammomele.

Apakah hal di atas mengada-ada? Tentu tidak. Hal di atas benar adanya. Apabila kita tidak melihat apa yang terkandung pada teh mungkin terkesan mengada-ada. Teh mengandung diantaranya; Pertama, antioksidan. Antioksidan yang dimiliki teh memberikan perlindungan bagi tubuh dari penuaan ataupun efek dari polusi. Kedua, berkafein lebih rendah dari kopi. Kopi biasanya mempunyai kafein 2 hingga 3 kali lipat lebih banyak dari teh. Secangkir kopi mengandung sekitar 135 mg kafein, sedangkan kafein di teh dengan ukuran yang sama, hanya terdapak kafein sebanyak 30-40 mg saja. Ketiga, melindungi tulang. Tidak hanya susu yang ditambahkan pada teh yang dapat memperkuat tulang. Akan tetapi juga ada pada teh. Ada sebuah penelitian yang menemukan bahwa orang yang telah meminum teh lebih dari 10 tahun memiliki tulang yang kuat. Ini mungkin disebabkan oleh phytochemical yang terkandung di dalam teh. Keempat, memberikan senyuman yang indah. Bukan teh yang menyebabkan kerusakan gigi, namun gula yang dicampurkan di dalamnya yang mempunyai efek buruk pada gigi. Teh sendiri mengandung flouride yang menjauhkan plak dari gigi, sehingga seseorang tidak akan malu dan grogi untuk tersenyum. Kelima, meningkatkan pertahanan tubuh. Dalam arti, dengan minum teh tubuh bisa terhindar dari infeksi. Keenam, menjaga tubuh untuk tidak kekurangan cairan. Selama ini minuman yang mengandung kafein dianggap tak dapat dikategorikan dalam minuman yang memberi kontribusi cairan bagi tubuh. Namun para peneliti ternyata menemukan bahwa minuman berkafein dapat memberikan kontribusi cairan yang sama dengan minuman lain.

Itulah salah satu logikanya, mengapa teh dapat mendatangkan ketenangan dan kesegaran pada tubuh dan cocok untuk segala suasana, terlebih lagi suasana nyantai—baik dalam kesendirian dan kebersamaan.[ab

--

Menjalani Peran sebagai Ibu Rumah Tangga sebagai Pilihan Hidup
Editor | Kolom Lepas | January 3rd, 2011
Oleh: Tanenji

Seorang mahasiswi yang telah menyelesaikan studinya dan menikah, sempat curhat via fasilitas chatting di situs jejaring sosial facebook. Ia mengeluh karena capek-capek menjalani kuliah dan menyelesaikan S1-nya tetapi menjadi percuma dan sia-sia belaka. Karena ia hanya menjadi seorang ibu rumah tangga saja. Baginya seakan-akan ilmu dan pengetahuan yang telah susah payah diraihnya selama lebih kurang 4 tahun menjadi sia-sia. Perasaannya memuncak seolah-olah dunia seperti mau kiamat.

Banyak di antara kita dibesarkan dalam sebuah keluarga tradisional ala pedesaan di tengah pola kehidupan yang agraris. Hidup normal di antara keluarga inti yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan anak-anak sebagai anggota keluarga. Seorang ayah bekerja dengan pergi ke kantor, sedangkan yang lainnya ke sawah, atau ke pasar, atau tempat lainnya dalam mencari nafkah. Sedangkan ibunya mengurusi rumah dan segala atributnya—mulai dari menyiapkan makanan, merapihkan rumah, membayar tagihan-tagihan, dan seabrek kegiatan domestik lainnya.

Tata keluarga yang demikian memungkinkan terjadinya bias gender karena menganggap bahwa yang berhak keluar rumah untuk sekadar mengaktualisasikan diri adalah pria. Sedangkan wanita dunianya adalah hanya sekitar dapur, sumur, dan maaf kasur.

Mind set yang demikian masih mendarah daging dalam sebagian pemikiran orang-orang yang hidup di alam modern ini. Walaupun jaman telah meng-global, tetapi ada saja yang mengkungkung diri dengan pemikiran tersebut.

Seiring dengan perkembangan kehidupan, tingkat melek huruf dan lama bersekolah penduduk berjenis kelamin perempuan semakin meningkat. Dunia kerja tidak lagi didominasi oleh pria. Bahkan dalam pekerjaan yang cenderung secara tradisional merupakan wilayah laki-laki telah terjamah oleh pelaku yang berjenis kelamin perempuan, seperti supir, dll.


Laki-Laki Penanggung Jawab Pencari Nafkah

Secara normal dan didukung oleh banyak doktrin keagamaan sebenarnya laki-laki-lah yang memiliki tanggung jawab dalam mencari nafkah untuk bekal melangsungkan kehidupan sebuah keluarga.

Untuk itu beberapa keluarga memprioritaskan anak laki-laki dalam mendapatkan kesempatan meraih pendidikan terbaik guna menyiapkan diri mereka menjadi calon kepala rumah tangga. Dari sinilah wacana pengarusutamaan gender (gender mainstreaming) mendapatkan tempat dalam pembahasaannya.

Seandainya toh ada wanita yang bekerja maka bukan merupakan tanggung jawabnya dalam mencari nafkah. Tetapi hanya sebagai tambahan penghasilan bagi keluarganya karena didukung oleh pihak laki-laki atau sang suami. Walaupun tidak dipungkiri banyak yang penghasilannya lebih besar wanita dari pada laki-laki karena berbagai hal, seperti ruang lingkup pekerjaannya, latar belakang pendidikan dan pengalaman, dan banyak hal lainnya. Hal ini biasanya kalau tidak dikelola secara fair dalam hubungan antara suami isteri akan menjadi kerikil dalam hubungan harmonis antara mereka. Hal tersebut mengakibatkan banyak pasangan yang sebelumnya sama-sama bekerja akan memutuskan untuk salah satu saja yang bekerja. Dan hampir dipastikan yang terkalahkan adalah pihak si isteri. Hal ini bisa terjadi karena adanya kekhawatiran dominasi laki-laki menjadi runtuh. Penghormatan terhadap kepala rumah tangga terancam gara-gara wanita berpenghasilan mandiri.


Menjadi Wanita Pekerja

Wanita boleh bekerja menjalani aktifitas sehari-hari di luar rumah sesuai dengan perjanjian dengan sang suami. Pada dasarnya apabila suami tidak mengijinkan, beberapa doktrin keagamaan cenderung melarangnya apabila wanita tetap melakukannya ia dianggap tidak menghormati keputusan suaminya. Bila diijinkan ada baiknya wanita tetap pada koridor, bahwa pencari nafkah utama adalah pria, sedangkan ia hanya sebagai tambahan. Sehinggan sang suami tidak merasa direndahkan eksistensinya.

Konsekuensi dari seorang ibu bekerja adalah meninggalkan anak dalam waktu yang lumayan lama. Anak lalu diasuh oleh seorang baby sitter atau pembantu rumah tangga. Kalau seorang wanita menjadi guru masih lumayan, banyak waktu tersisa yang dapat dijalaninya dengan si buah hati. Bagaimana dengan para wanita pekerja kantoran yang berangkat pagi dan pulang ke rumah menjelang malam?

Pada dasarnya saya sepakat dengan wanita yang memilih untuk tetap bekerja di luar rumah setelah menikah. Bahkan saya cenderung mewajibkan para wanita itu dapat bekerja. Hal ini dikarenakan bila sang suami sudah tiada, maka ia akan mengandalkan siapa lagi dalam mendapatkan penghasilan yang memadai untuk melangsungkan kehidupannya? Tunjangan pensiun yang tidak seberapa itu? Belas kasih dari keluarga besar? Uluran tangan dari negara? Boro-boro, iya enggak?[]


Menjadi Ibu Rumah Tangga sebagai Pilihan Hidup

Life is all about choice. Hidup itu bicara tentang pilihan. Menjadi ibu rumah tangga bisa menjadi semacam pilihan tanpa paksaan bagi sebagian besar wanita dalam sebuah keluarga. Ia—sebagaimana digambarkan oleh sebuah iklan televisi—adalah ahli akuntansi terbaik dalam sebuah keluarga. Seorang ibu dapat menjadi guru les bagi anak-anaknya yang dapat mengalahkan guru formal yang sudah terkategori profesional sekalipun. Ia adalah koki terbaik yang pernah ada. Ia adalah house keeper andalan yang setia dengan pekerjaannya. Ia adalah ojek terbaik dalam antar jemput anak sekolah, hehe…

Kehidupan yang rutin itu di mana saja dan kapan saja tetap mempunyai potensi yang dapat membuat kondisi seseorang mengalami kebosanan. Termasuk menjadi ibu rumah tangga, dimana kehidupannya yang dihadapi itu-itu saja sepanjang hidupnya. Apabila mau diuangkan (baca: dihargai secara professional) sebenarnya ibu rumah tangga adalah profesi tak ternilai penghargaannya. Agar tidak menjadi bosan/jenuh seorang ibu rumah tangga bisa mengaktualisasikan dirinya dalam banyak hal. Dunia arisan, dunia majelis taklim, dan dunia sosial lainnya sebenarnya memungkinkan kehidupan seorang ibu rumah tangga dapat lebih berwarna. Bahkan dapat melebihi warna pelangi terindah yang pernah ada dalam sejarah umat manusia. Untuk itu bersiap-siaplah ia keluar dari zona kenyamanan (comfort zone).

Banyak aktifitas yang dapat dijalani, baik profit maupun non-profit. Ia dapat menjadi penulis freelance. Ia juga dapat menjalani peran sebagai guru les bagi anak-anak tetangga kanan-kiri yang kurang mampu secara ekonomi secara gratis atau free of charge. Waktu luangnya bisa dimanfaatkan dengan mendesain buku-buku cerita. Ia juga bisa menuliskan pengalaman hidupnya sebagaimana pernah dikatakan oleh penulis novel laris JK Rowling. Tulislah apa yang Anda ketahui, ucapkan, lakukan, dan rasakan.

Lagian perasaan tersisih, perasaan melihat orang lain lebih bahagia dari dirinya adalah karena cuma saling memandang. Dalam istilah bahasa Jawa disebut sebagai sawang sinawang. Siapa bilang menjadi ibu rumah tangga itu kampungan? Siapa bilang menjadi ibu rumah tangga kurang berpengalaman? Siapa bilang menjadi wanita sebagai pekerja kantoran itu berarti hebat? Jaminan menjadi langsung kaya raya? Ya, coba kita wawancarai atau survei sebagian dari teman atau tetangga yang menjalani aktifitas seperti itu. Apakah ia dapat menjamin bahwa dirinya bahagia? Bukankah kebahagiaan itu bersifat abstrak? Bukankah kebahagiaan itu bicara soal hati? Soal bagaimana seni dalam memberikan sebagian dari yang kita miliki untuk orang lain? Karena bagaimana pun kebahagiaan itu ada dan tanpa syarat. Karena kebahagiaan itu pilihan. Termasuk menjalani peran menjadi ibu rumah tangga. Bukankah begitu kawan?

--

Yang Muda, yang BerWirausaha
Editor | Kolom Lepas | January 3rd, 2011
Oleh: Pratama Puji Widiyanto*

“Perjalanan 1000 langkah selalu dimulai dari langkah pertama, kalau tidak berani melangkah dari sekarang, kapan lagi? Action saja!”

~ Mas Mono

Tulisan di atas selalu saya ingat terus sepanjang hari, setelah saya mengikuti Seminar Entrepreneur University Rabu (21/7) kemarin. Kebetulan yang mengisi acara tersebut adalah Mas Mono, pemilik waralaba Ayam Bakar Mas Mono yang sudah terkenal di Jakarta. Mas Mono berkisah pada awal perjalanannya tahun 2001 yang bekerja sebagai Office Boy (OB) di salah satu perusahaan di Jakarta, karena ingin maju dia membuat surat “memajukan diri” (bukan pengunduran diri) dan berjualan gorengan, setelah itu mencoba peruntungan dengan berjualan nasi uduk pada pagi hari dan ayam goreng kalasan pada siang harinya. Suatu hari, Mas Mono mendapat omset sangat tinggi karena berhasil menghabiskan 80 ekor ayam, namun keesokan harinya usaha tersebut digusur. Berawal dari situlah, Mas Mono berpindah tempat di daerah Tebet, dan membuka cabang. Usaha yang menggurita itu kini mempunyai brand “Ayam Bakar Mas Mono”. Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, nama Mas Mono tentu sudah tidak asing lagi.

Di Jakarta ada Mas Mono, dari Surabaya ada ada Hendy Setiono, pemilik Waralaba “Kebab Turki Baba Rafi”. Di usianya yang tahun ini baru menginjak 27 tahun, Hendy berhasil mengembangkan usaha yang dirintisnya 4 tahun lalu menjadi sangat fenomenal sekali, tercatat sekitar 600 outlet dan gerai “Baba Rafi” eksis di berbagai penjuru negeri. Setelah Baba Rafi, kini lahir adiknya yaitu Piramizza dan Roti Maryam. Berbagai prestasi baik dari dalam dan luar negeri telah dia dapatkan. Bagi saya, 2 orang Entrepreneur Muda ini adalah Inspirasi Luar Biasa untuk membangun usaha. Ketika ada niat dan konsisten, yang Maha Kuasa pasti memberi jalan. Saya sangat percaya itu.

Kalau kita amati, berapa banyak dari sekian ratus juta penduduk Indonesia yang terjun ke dunia usaha? Data yang saya dapat dan sering disebutkan di berbagai forum/seminar, ”hanya” 0,08 % dari 200 juta lebih penduduk Indonesia yang berwirausaha. Sedikit sekali rupanya. Dan di Asia angka tersebut termasuk yang paling rendah. Sangat jauh dari Singapura yang 5% lebih. Oleh karena itu, Singapura cepat sekali berubah wajahnya dari negara berkembang menjadi negara maju karena syarat suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju apabila ”minimal” 2% dari penduduknya adalah pengusaha.

Jadi masih ada sekitar 4 juta lowongan kerja menjadi wirausaha. Siapa tertarik? Tidak seperti lowongan kerja yang dipajang di headline media seperti Kompas, Sindo, dan yang lainnya, lowongan ini tidak mempunyai banyak syarat. Tidak perlu menjadi sarjana terlebih dahulu. Banyak sekali pengusaha sukses Indonesia yang sekolahnya S3 (SD, SMP, SMU). Pak Purdi E.Chandra dan Andrie Wongso contohnya. Hayoo siapa yang tertarik jadi pengusaha angkat tangan?!?

Menjadi seorang wirausaha bagi kebanyakan orang merupakan pilihan sulit, itu yang saya lihat. Ketika bertemu teman atau saudara, pertama kali yang ditanyakan adalah ”Sekarang bekerja di mana?” Mungkin itulah salah satu penyebab kenapa orang berlomba-lomba menjadi seorang pegawai atau karyawan. Hal ini juga yang saya rasakan setelah lulus kuliah. Tidak ada pikiran mau membuka usaha, yang ada hanyalah membuat lamaran kerja, kirim sana sini, menunggu panggilan, interview dan bla, bla, bla. Job Fair selalu penuh, antriannya berjubel sekali seperti orang yang antri beras. Itu juga saya alami sendiri setahun kemarin.

Pengalaman selalu memberi hikmah tersendiri, dan setelah menjadi seorang pegawai seperti sekarang ini, saya justru mendapat pencerahan untuk memulai terjun ke dunia usaha. Sayang kalau seumur hidup, kita jadi orang yang gajian, begitu pak Valentino Dinsi pernah bilang. Sekali-kali kita menggaji orang dan membuka lapangan usaha bagi banyak orang/masyarakat di sekitar kita. Bukankah pengangguran sudah semakin parah saat ini? Bekerja dan Berwirausaha, biar seimbang antara otak kiri dan otak kanan. Begitulah motivasi yang ada di benak saya sekarang.

Berwirausaha adalah suatu hal yang mulia, bahkan panutan kita sampai akhir zaman Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang Pengusaha Sukses dan Amanah. Beliau memulai usaha di usia remaja. Kalau Rasul kita saja seorang pengusaha dan saudagar kaya, apakah kita tidak tertarik untuk mengikutinya?!? Kalau tidak memulai dari sekarang, kapan lagi? Niat Positif dan Action Saja. Yang Muda, yang Berwirausaha. SOS, Salam Optimis Selalu!!!

Semoga bermanfaat tulisan ini. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan.[ppw

--

Makna di Balik Derita
Editor | Kolom Lepas | January 3rd, 2011
Oleh: Ade Asep Syarifuddin

Seorang psikiater, Victor Emil Franklin, suatu hari dipaksa hidup di camp konsentrasi NAZI. Ayah, ibu, saudara, dan isterinya dibunuh semua. Ia sendiri dipaksa menyaksikan berbagai bentuk penyiksaan dan penderitaan. Satu hal yang ia amati dalam pengalaman tragis itu adalah banyaknya tawanan yang meninggal dunia karena ketakutan dan putus asa, bahkan sebelum disiksa. Sementara ada sekelompok tawanan yang disiksa bagaimanapun, dalam penderitaan seperti apa pun, mereka tetap tegar bertahan dan bahkan akhirnya selamat seperti dirinya.

Orang-orang yang bertahan ini kemudian diteliti oleh sang psikiater. Dan ternyata ditemukan fakta bahwa mereka bisa bertahan karena memiliki meaningful life. Mereka bisa menemukan makna di balik penderitaan. Mereka bisa mengatasi ketakutan karena ada makna di balik ketakutan tersebut. Dalam bahasa Nietzhe, “If you know the why, your can bear any how“. Jika Anda tahu untuk apa Anda menderita, maka Anda akan bisa menahan penderitaan seberat apa pun.

Cerita di atas benar-benar menginspirasi kita untuk memberikan makna terhadap segala hal yang terjadi pada diri kita, terutama hal-hal yang tidak enak dengan sebuah gambaran yang menyenangkan. Setiap hari silih berganti datang sesuatu yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Kebanyakan kita akan tertawa apabila menemukan kebahagiaan, dan sebaliknya akan menangis apabila menemukan hal-hal yang menyedihkan. Itu tidak keliru karena orang pada umumnya memaknai sesuatu persis seperti yang dirasakan oleh perasaan pada saat itu.

Namun apabila kita memaknai sesuatu seperti yang dilihat dan didengar dan dirasakan apa adanya, maka akibatnya hidup kita akan sangat rentan untuk berubah setiap saat. Pagi hari mendengar kabar mendapat hadiah, langsung gembira tiada tara. Beberapa jam kemudian mendengar keluarga ada yang sakit langsung menangis. Sore hari bisa jadi tertawa kembali, begitu seterusnya.

Kita hidup dibagi dua, yang pertama hidup jangka pendek dan yang kedua jangka panjang. Agar kita memiliki pola hidup yang konstan, semangat yang stabil dan mental yang kokoh, maka setiap orang harus membuat rancangan dan gambaran hidup di akhir nanti akan seperti apa.

Seseorang yang dicap teroris tidak lagi memiliki ketakutan berhadap-hadapan dengan senjata dan bom. Makna apa di balik kenekatan mereka tersebut? Mereka memiliki keyakinan bahwa melawan Amerika itu adalah jihad fi sabilillah. Sementara jihada balasannya adalah surga. Barangsiapa yang meninggal karena jihad, dia akan bertemu dengan bidadari di surga. Tidak heran kalau mereka menjadi sangat nekat dan tidak lagi memiliki rasa takut, karena makna di balik itu sangat mendalam.

Atau contoh sederhana lain, seorang ibu yang hamil selama 9 bulan, bukan tanpa penderitaan. Di awal-awal kehamilan, biasanya struktur tubuh berubah, dan dengan sendirinya kimia tubuhpun memengaruhi fisik secara langsung. Ada rasa mual, rasa tidak nyaman, muntah, tidak enak badan, dan lain-lain. Bulan semakin berjalan bukannya tidak ada risiko tambahan, bebanpun semakin bertambah. Tapi mengapa seorang ibu tetap masih bertahan, bahkan tersenyum ketika hamil? Itu karena dia membayangkan bayi mungil yang lucu sebentar lagi akan menemani dia dan menjadi teman hidupnya. Harga kehamilan 9 bulan dengan diiringi rasa sakit dan tidak nyaman nyaris tidak terasa karena memiliki makna lain.

Atau seorang ayah yang nekat masuk ke dalam kobaran api yang sedang menyala. Ia langsung masuk tanpa tanya sana sini. Ternyata dia mau menolong anaknya yang ada di dalam rumah yang terbakar tersebut. Bagi kita yang tidak memiliki niat di balik kenekatan tersebut, rasa-rasanya tidak akan coba-coba mendekati api yang sedang berkobar. Dan banyak lagi cerita-cerita lain yang menunjukkan heroism, dan secara logika tidak masuk akal orang tersebut melakukannya.

Kalau dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, kitapun bisa melakukan hal-hal yang agak nekat tersebut untuk kepentingan dan kebaikan kita di masa mendatang. Seseorang yang bekerja sangat disiplin—bangun pagi-pagi, berangkat ke kantor, mengadakan rapat, dan pergi menemui klien. Kemudian sore harinya rapat kembali. Dia melakukannya berulang kali setiap hari. Ada dua kemungkinan reaksi karyawan yang melakukan rapat dan disiplin tiap hari. Karyawan pertama akan merasa terbebani karena merasa lelah dan capek. Sementara karyawan kedua merasa sangat bersemangat karena dia sadar dia akan mendapatkan reward atau penghargaan dari perusahaannya.

Kasus para pekerja Jepangpun menjadi contoh lain yang patut ditiru. Di Jepang memang memiliki jam kerja yang sama dengan di Indonesia, 8 jam, termasuk istirahat 1 jam. Tetapi bukannya 8 jam-1 jam, melainkan 8 jam + 1 jam istirahat. Alhasil jam kerja totalnya adalah 9 jam. Hanya memang ketika bekerja, mereka benar-benar bekerja, tidak lagi dibarengi dengan kegiatan lain yang tidak mendukung pekerjaan. Sementara orang Indonesia, ketika jam kerja masih menyempatkan diri untuk berleha-leha—entah itu untuk merokok, ngegosip, dan ngobrol tidak karu-karuan dengan teman-temannya. Para pekerja di Jepangpun memiliki makna bahwa dengan bekerja mereka memiliki harga diri dan kebanggaan yang tinggi karena bisa membangun negaranya lewat pekerjaan mereka. Tidak heran dengan semangat bekerjanya, Jepang menjadi negara yang sangat diperhitungkan di dunia.

Satu contoh lagi yang bisa dijadikan analogi betapa penderitaan yang kita alami bisa memiliki makna yang sangat dalam. Hal ini terjadi pada orang yang berpuasa. Logikanya tubuh membutuhkan nutrisi untuk aktivitas dan kegiatan sehari-hari. Tapi karena ingin meraih sesuatu makna yang lebih dalam, seseorang melakukan puasa seharian, tidak makan, tidak minum. Hanya kekuatan makna di balik puasa tersebut sajalah yang bisa membuat seseorang bertahan dan bahkan gembira menjalankan puasa. Bahkan sebagian orang sama sekali tidak merasakan lapar atau haus secara berlebihan karena sudah biasa.

Pertanyaan selanjutnya, apa tujuan Anda di masa mendatang? Apakah Anda benar-benar yakin bahwa tujuan hidup tersebut memberikan arti yang sangat dalam bagi Anda? Kalau ya, pasti Anda akan mau membayar harganya, apa pun itu dan tidak ada tawar menawar. Ini bukti dari kesungguhan seseorang untuk mengejar makna yang berefek pada eksistensi diri, dan harapan yang akan datang. Semua pekerjaan menjadi sangat ringan ketika ada pemaknaan di balik penderitaan. [aas]

--

5 Tips Untuk Para Jomblo Dalam Mengusir Kesepian

Mempunyai kekasih adalah hal yang diinginkan oleh seluruh orang kecuali pendeta ataupun yang lain. Bagi orang biasa yang tidak terikat aturan seperti pendeta, pasti mau memiliki seorang pasangan yang selalu menemani. Memiliki pasangan memang sangat indah bagi pasangan tersebut, tapi tidak dengan mereka yang tidak punya pasangan atau yang disebut ‘jomblo’. Jomblo itu tidak selamanya sengsara karena melihat teman-temannya asik pacaran. Ada tips agar para jomblo dapat melangsungkan hidup dengan bahagia.

1. Miliki Teman Baru
Untuk menghilangkan kesepian karena tidak punya pasangan, Anda harus coba untuk mendapatkan teman baru dan lingkungan baru agar dapat mengisi pikiran Anda dengan hal menarik ketimbang memikirkan kalau Anda sedang ’sendiri’.

2. Party with the Star
Anda bisa datang ke konser atau pertunjukan bintang idola Anda. Disana Anda dapat mendapatkan kenangan indah yang tidak terlupakan. Selain itu Anda akan bisa membuka diri dengan dunia baru yang positif.

3. Hapus Pikiran Negatif
Jika pikiran negatif mulai datang yakinkan diri Anda bahwa hal ini adalah pikiran buruk. Buatlah keputusan untuk membuang pikiran tersebut dan mencoba berpikir sesuatu yang lebih positif. jalani hidup dengan hal-hal positif dalam diri dan hargailah diri sendiri.

4. Cintailah Diri Sendiri
Mulailah untuk belajar mencintai diri sendiri. Dengan memperhatikan diri dan membuka diri, tentu saja ini akan membuat optimisme kamu semakin tinggi untuk bisa sukses dalam berhubungan dikemudian hari.

5. Bersenang-senanglah
Inti dari semua tips di atas adalah Anda harus bersenang-senang walaupun kita sedang sendiri atau jomblo.
Kesenangan itu bisa Anda raih dengan membuat acara kumpul bersama kawan-kawan lama atau acara-acara lain yang bisa membuat Anda senang dan bahagia.

Bagi para jomblo, berhentilah iri terhadap pasangan lain, karena Anda juga tidak tahu kalau sebenarnya mereka lebih tersiksa daripada Anda yang jomblo, misal saat mereka bertengkar mereka ingin putus dan sendiri. Jadi, tidak usah bersedih, bersenang-senanglah!

--

"Adalah kesalahan besar bila seorang Anak merasa lebih pintar dalam segala hal dari pada Orang Tua mereka".
oleh Agus Sunandar Mulawi pada 24 Mei 2011 jam 14:45
Kebanyakan sang Anak menjadi jauh lebih pintar (dalam hal pengetahuan, pendidikan, kekayaan, dll) dari Orangtuanya, karena Orangtuanyalah yang walaupun dalam segala keterbatasannya selalu mengharapkan (DOA) yang terbaik bagi kehidupan Anaknya dan berjuang mengarungi badai kehidupan untuk selalu memberikan yang terbaik bagi sang Anak.
"Semua yang Orangtua tersebut lakukan agar sang Anak dapat memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dari kehidupan mereka hanya itu saja". Untuk itu sebagai sang Anak walaupun telah menjadi hebat dengan gelar, pangkat dan status sosial yang tinggi, adalah salah besar bila dalam segala hal kita merasa lebih pintar dari Orangtua.

Terkadang dalam pikiran sadar maupun dibawah pikiran sadar sering kali meremehkan mereka dalam pengambilan keputusan penting dikehidupan kita, sehingga berakibat fatal.

Sudahkah meminta maaf atas kesombongan kita dan berterima kasih atas segala hal yang telah mereka berikan yaitu Kehidupan mereka?

"Sesungguhnya merekalah yang HEBAT dan PENUH-HIKMAT. Jadi kitalah yang perlu belajar dari perkara yang sesederhana apapun melalui kehidupan mereka".

* Amsal 1 : 8 ; Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
* Amsal 4 :1 ; Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian
* Amsal 13 : 1 ; Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan.
* Amsal 15 : 5 ; Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.

--

Trading selalu dipersepsikan dan banyak ditulis sebagai jalan menuju kaya raya dengan mudah. Padahal kenyataannya tidak seperti itu, kenyataannya trading adalah jalan cepat untuk kehilangan uang :)

Trading juga dipersepsikan sebagai upaya mudah untuk mencari uang. Cukup duduk di depan komputer (darimanapun, dari rumah, kantor bahkan di jalan) dan tinggal klik sana sini, tiba-tiba dalam 15 menit profit 50 pip sudah diperoleh. Di forum sendiri dan jejaring sosial ini banyak sekali trader-trader pemula yang membanggakan diri berhasil profit 20 - 30 pip dengan mudahnya. Tetapi jarang sekali yang menceritakan loss yang dialaminya.

Dunia trading sebenarnya adalah dunia impian dimana kebanyakan orang cenderung mencari cara tercepat (shortcut) untuk meraihnya. Akibat hal ini, semua hal yang dapat menjanjikan shortcut akhirnya bisa dijual. Mulai dari robot, indikator, managed funds, seminar dan workshop, software trading, dan masih banyak lagi hal lainnya yang berkaitan dengan trading yang bisa dijual.

Hebatnya, seluruhnya laris seperti kacang goreng dikarenakan lebih banyak yang berminat mencari shorcut daripada melatih diri (earn it).

Satu hal yang sangat saya yakini, shortcut tidaklah abadi. Shortcut hanyalah dapat bertahan sebentar tetapi nantinya waktu yang akan membuatnya hancur lebur. Cepat atau lambat, waktu yang akan membuktikan bahwa shorcut adalah hal yang tidak akan bertahan lama.

Tetapi bila Anda melatih diri dengan tekun sehingga nantinya pengalaman dan keahlian akhirnya diperoleh (earn it), hal inilah yang akan abadi. Market selalu berubah tiap saat, tetapi dengan pengalaman dan keahlian yang telah dimiliki tentunya perubahan tersebut telah dapat diantisipasi dengan baik.

Hal ini sama saja dengan membandingkan yang kaya karena berusaha keras dan yang kaya karena menang undian. Perhatikan saja yang memang benar-benar pengusaha sejati meskipun jatuh bangun tetapi pada akhirnya selalu mampu bangkit kembali akibat keuletan dan pengalamannya. Tetapi coba perhatikan yang kaya karena menang undian, merampok, korupsi, dan berbagai hal buruk lainnya, begitu sekali jatuh pada umumnya sangat sulit untuk dapat bangkit kembali.

Dunia trading bukanlah untuk mereka yang malas, tidak tekun, tidak fokus, dan tidak matang emosionalnya. Perbedaan utama antara trader gagal dan sukses bukan terletak pada karena yang sukses lebh jenius daripada yang gagal. Tetapi terletak pada kemampuan melewati ratusan bahkan ribuan kegagalan. Anda harus mampu melewati kegagalan demi kegagalan agar kemudian dapat meraihnya (earn it).

Agar dapat mencapainya, harus dimiliki kematangan emosional dan pola pikir yang selalu positif. Tidak apa-apa dicemooh karena gagal terus, sepanjang rajin dan tekun, tidak putus asa mencoba dari satu cara ke cara lain, tetap fokus kepada tujuan akhir, tidak pernah bosan, maka suatu hari nanti Tuhan akan bosan sendiri dengan Anda dan akhirnya membukakan pintu-Nya.

Tuhan lama kelamaan akan bosan sendiri, kok orang ini gak ada kapok-kapoknya mencoba terus padahal sudah diberi ribuan kegagalan :)

Kematangan emosional, pola pikir positif, dan keyakinan di hati adalah modal utama untuk dapat melampaui kegagalan tersebut. Bayangkan kalau hal tersebut tidak dimiliki, begitu sekali dicemooh atau dihina teman maka sakit hati dan putus asa yang melanda sehingga tidak fokus lagi ke tujuan semula.

Tetap fokus ke tujuan, tidak apa-apa dicemooh dan dihina karena gagal terus, toh pertempuran belum berakhir (sepanjang masih bisa bernafas). Score bukan dihitung sekarang, tetapi nanti. Buktikan bahwa Andalah yang tertawa pada titik akhir nanti. Bukankah kata orang, siapa yang tertawa paling akhir dialah pemenangnya? OK!!!

Ilmu trading adalah ilmu sulit, jadi wajar saja kalau mengalami banyak kegagalan dan tidak bisa-bisa, meskipun sudah bertahun-tahun :)

Bayangkan kalau ilmu trading itu mudah, tentunya saat ini sudah banyak milyuner yang bertebaran. Hukum alam memang membuatnya seperti itu, makin sulit sesuatu maka makin besar juga potensinya.

Meskipun kadang bagi yang awam agak sulit dipahami, masa begitu saja gak bisa-bisa dan gagal melulu sih. Tetapi coba bandingkan dengan sekolah, berapa lama kita harus bersekolah kemudian baru bisa menghasilkan uang. SD sampai SMA ditambah kuliah 4 tahun, hampir 20 tahun sekolah baru bisa menghasilkan uang. 20 tahun lhoo!!

Tentunya sebuah prestasi yang hebat kalau dalam waktu 4-5 tahun belajar trading kemudian dapat konsisten profit, bila dibandingkan harus bersekolah 20 tahun. Apalagi profit dari trading tentunya jauh lebih besar daripada gaji yang kita terima tiap bulannya (padahal sudah capek 20 tahun sekolah :) )

--

http://www.gpdiworld.us/category/khotbah

-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar