Segar banget

Segar banget
bangett

Selasa, 21 Juni 2011

Pujian Bagi Tuhan Bawa Kita Pada Kemenangan



Pujian Bagi Tuhan Bawa Kita Pada Kemenangan“Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” Mazmur 40:4

Bacaan Alkitab : 2 Tawarikh 20:19-22
(19) Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring.
(20) Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: “Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!”
(21) Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: “Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!”
(22) Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.

Banyak orang tidak mengerti akan arti dari memuji Tuhan. Arti dari pujian kepada Tuhan adalah suatu penghormatan yang sangat besar yang ditujukan kepada Allah. Dalam bacaan Alkitab di atas di ceritakan tentang Raja Yosafat dan bangsanya yang sedang menghadapi musuh yang tidak dapat mereka atasi, musuh bertekad untuk menghancurkan mereka. Pada saat mereka ketakutan Allah meyakinkan mereka dengan mengatakan melalui nabinya :

2 Tawarikh 20:15-17 “dan berseru: “Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.
Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel.
Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.”

Saya percaya bahwa pada saat Yosafat mendengar hal itu, semua beban yang teramat berat yang ditaruh di pundak Yosafat terlepas begitu saja. Seketika hilanglah segala pusing kepala yang dideritanya beberapa hari terakhir ini karena tidak dapat tidur. Maka dengan segera berlututlah raja Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem pun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya. Serasa air sejuk dari surga yang membasahi bumi, hilanglah seluruh ketegangan bangsa Yehuda.

Perhatikan betapa orang-orang Yehuda sangat percaya kepada Tuhan, mereka memegang apa yang Tuhan janjikan kepada mereka. Oleh sebab itu secara spontan orang-orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah, yang terkenal sebagai penyanyi dan pemusik diantara bangsa itu, bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring buat kemenangan yang dijanjikan kepada mereka, dan yang pasti kemenangan itu datang.

Ketika Raja Daud memimpin prosesi membawa tabut perjanjian ke Yerusalem, ia memuji Allah dengan segenap kekuatannya.

Dikatakan dalam Mazmur 22:4 “Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.“

Sungguh pujian Daud sangat berkenan kepada Allah, sehingga Allah hadir di dalam kerajaannya dan memberinya kemenangan terhadap setiap peperangan melawan musuh-musuhnya. Lewat pujian Allah membawa Daud kepada kemenangan, dan membuat setiap orang menjadi takut dan percaya pada Allah.

Anda seharusnya memiliki sukacita ketika Anda mengetahui bahwa Allah yang Anda sembah itu mempunyai janji yang selalu di genapi! Ketika Anda takut dan cemas, Dia katakan dalam Yesaya 41:10, “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

Ketika Anda dalam peperangan Allah mengatakan dalam Keluaran 14:14, “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”

Ketika Anda kuatir akan masa depan, Allah akan menjamin masa depan Anda ketika Anda masuk dalam rancanganNya, Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Ketika Anda menderita sakit, Yeremia 33:6, “Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.”

Mari mulai Anda percaya dan fokus terhadap jaminan yang Allah sediakan untuk Anda yaitu kemenangan. Anda memiliki masalah ataupun tidak, mari mulai memuji Tuhan dengan lagu di dalam hati Anda, jangan pernah fokus pada keadaan Anda saat ini. Raih kemenangan yang Allah siapkan setiap hari dengan menghadirkan Allah di dalam hidup kita.

--

MAKNA KEBANGKITAN KRISTUS
=========================

Rasul Paulus, salah seorang pengikut Kristus yang sebelum bertobat
menjadi penantangnya bahkan membunuh orang-orang Kristen, menulis
bahwa jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan
kita (baca: 1Korintus 15:17). Peristiwa kebangkitan tersebut sangat
penting karena Kebangkitan Kristus:

1. Mengesahkan bahwa Tuhan Yesus Kristus, adalah Allah yang tidak
dapat ditaklukkan oleh maut, bahkan maut telah dikalahkannya
(baca Yohanes 11:25). Oleh karena itu, barangsiapa yang percaya
kepada-Nya sekalipun akan mengalami kematian jasmani, namun akan
tetap hidup dalam roh bersama Tuhan.

2. Menyatakan bahwa iman umat Kristen didasarkan pada fakta sejarah
dan bukanlah mitos (baca 1Korintus 15:3-8).

3. Mengukuhkan bahwa pernyataan Kristus yang mengatakan bahwa pada
Hari yang Ketiga Ia akan bangkit dari kematian. Inilah keunikan
Kristus, yang tidak dimiliki penganjur agama lainnya
(baca Kisah Para Rasul 2:23-24).

4. Menunjukkan bahwa penebusan Kristus di kayu salib untuk
membenarkan orang berdosa sehingga mereka bisa diterima oleh
Allah Bapa (baca Roma 4:25).

5. Merupakan inti Injil, tiada berita sukacita yang sempurna dan
sejati bagi umat manusia bila Kristus tidak dibangkitkan
(baca 1Korintus 15:18-19).

6. Memungkinkan umat manusia mengenal dan menemukan-Nya pada masa
kini, karena Dia tetap hidup (baca Wahyu 2:8).

7. Menjamin kebangkitan orang-orang percaya di masa yang akan
datang, karena Dialah buah sulung kebangkitan
(baca 1Korintus 15:20-22).

8. Mengalahkan kuasa maut. Sekalipun masih ada keresahan dalam
menghadapi kematian, namun kita harus melenyapkan ketakutan
terhadap apa yang akan terjadi diseberang kematian tersebut
(baca 1Korintus 15:55-56; Ibrani 2:14-15).

9. Memberi kemenangan bagi orang-orang percaya, memperoleh kuasa
ilahi untuk mengalahkan kejahatan (baca Efesus 1:18-21).

10. Menjadi model bagi kebangkitan orang-orang percaya dengan tubuh
yang mulia dalam kehidupan yang tidak berkeputusan, kekal dan
abadi (baca 1Korintus 15:35-44,49).

11. Menegaskan akan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya, untuk
membawa umat manusia pada akhir sejarah
(baca Kisah Para Rasul 17:31).

12. Mendorong orang-orang percaya untuk tidak goyah dalam iman dan
giat bekerja bagi kerajaan Allah, mengabarkan Injil Keselamatan
Tuhan Yesus Kristrus, karena mengetahui bahwa semua jerih lelah
tersebut tidak sia-sia (baca 1Korintus 15:58).

Tatkala murid-murid Tuhan Yesus dalam ketakutan yang hebat pada
malam hari Kebangkitan Tuhan, pada PASKAH Pertama, tiba-tiba Tuhan
Yesus muncul di tengah-tengah mereka dengan mengucapkan sebuah
kalimat yang sungguh menjadi dambaan umat manusia sepanjang sejarah:
"Damai sejahtera bagi kamu!", sambil menunjukkan telapak tangan-Nya
yang bekas dipaku dan rusuk-Nya yang telah ditusuk. Rasul Yohanes
kemudian melaporkan bahwa murid-murid itu bersukacita ketika mereka
melihat Tuhan (baca Yohanes 20:19-20).

Di tengah dunia yang menakutkan ini -- penduduk dunia menghadapi
ketidakpastian ekonomi, sosial dan politik, serta makin merosotnya
moral dan meningkatnya kejahatan. Kiranya ucapan Tuhan Yesus: "Damai
sejahtera bagi kamu!", akan sungguh-sungguh memberi kita sukacita,
karena mengetahui bahwa Tuhan yang sudah mati dan bangkit itu,
berkuasa atas sejarah manusia. Dengan menyadari bahwa sebagai
manusia yang terdiri dari darah dan daging, kita masih dimungkinkan
resah menghadapi kenyataan yang tidak menggembirakan ini, marilah
dengan iman kita menghadapi kehidupan dan masa depan kita dengan
penuh sukacita surgawi yaitu sukacita yang melebihi akal. Juga
dengan penuh gairah seperti para pengikut Tuhan di masa permulaan
Gereja menyaksikan kasih dan penebusan Kristus kepada mereka yang
belum percaya, karena yakin bahwa segala kuasa di bumi dan di surga
telah diberikan kepada-Nya serta Dia pun berjanji untuk senantiasa
menyertai kita (baca Matius 28:18). Semoga PASKAH tahun ini membawa
suatu perubahan radikal dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun
pelayanan kita, hingga Nama Tuhan dimuliakan.

--

Tujuan Hidup: Bekerja Memberi Buah
oleh Bless to Blessing pada 28 Januari 2011 jam 21:45
“Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.” Filipi 1:22a
Begitu banyak hal yang harus kita hadapi selama kita masih hidup di dunia ini. Masalah tidak akan pernah habis-habisnya, tetapi akan terus datang. Menjadi pengikut Kristus bukan berarti bahwa kita akan terlepas dari masalah, tetapi kita akan mendapat kekuatan dari Tuhan untuk dapat melalui masalah tersebut.

Rasul Paulus sendiri juga menyadari hal tersebut. Dia mengalami begitu banyak masalah dalam hidupnya. Tidak hanya masalah biasa, tetapi hingga aniaya dan penderitaan yang hampir merenggut nyawanya.

“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Filipi 1:21
Rasul Paulus mengerti bahwa jika dia sudah tidak ada di dunia ini lagi, dia tidak akan mendapat berbagai masalah lagi dan tidak perlu bersusah-payah seperti yang dia alami saat itu. Tetapi dia tetap menyadari bahwa hidupnya adalah milik Kristus. Dan jika dia masih hidup, dia harus terus bekerja untuk menghasilkan buah bagi kemuliaan nama Kristus.
Kita banyak melihat anggota keluarga, teman, kenalan dan orang-orang yang sudah dipanggil Tuhan lebih dahulu. Mereka yang telah percaya kepada Yesus akan menerima upahnya di Sorga. Mereka telah lebih dahulu menjalankan tugas yang diberikan Tuhan bagi mereka dan tugas mereka telah selesai.

Lalu bagaimana dengan kita yang masih hidup? Sama seperti yang disampaikan oleh Rasul Paulus, kita harus menyadari bahwa kita hidup dengan suatu tujuan. Dan kita mempunyai tugas untuk menghasilkan buah bagi Kerajaan Sorga, baik itu buah pertobatan, buah pelayanan, buah jiwa-jiwa dan lainnya.

Kita dapat melayani Tuhan di manapun kita berada. Pelayanan bagi jiwa-jiwa tidak hanya di dalam gereja saja, tetapi juga di luar gereja. Begitu banyak jiwa yang belum terjangkau dan belum mengenal Kristus. Melalui setiap pribadi kita, Tuhan dapat memakai hidup kita untuk menjadi saksi Kristus. Orang-orang di sekitar kita akan melihat kehidupan yang kita jalani sehingga mereka akan mendapat berkat melalui kehidupan kita.

Mari kita terus bekerja untuk memberi buah bagi Kristus. Tidak ada kata selesai selama kita masih hidup di dunia ini. Kalaupun saat ini kita masih belum tahu apa yang harus kita lakukan, lakukan saja kebaikan dan perintah-perintah yang Tuhan Firmankan. Dengan menjalani hidup sesuai dengan Firman Tuhan, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, kita telah ikut ambil bagian untuk memberi buah bagi Kristus.

Tidak hanya itu saja, bagi kita yang bekerja di dunia sekuler, biarlah kita bekerja dengan sungguh-sungguh. Bagi yang berwirausaha, biarlah melakukan usahanya sesuai dengan nilai kebenaran. Bagi yang sedang studi, biarlah belajar dengan rajin. Bagi yang ada dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, biarlah tetap melayani dengan hati yang murni. Apapun yang kita kerjakan, biarlah itu kita lakukan dengan sungguh-sungguh seperti kita melakukannya untuk Tuhan.

Tuhan akan terus menambahkan talenta bagi setiap pribadi yang tekun dan setia menjalani pekerjaannya dan melakukan perintahNya. Dia akan terus mengangkat hidup kita dan Dia akan senantiasa memberikan kekuatan bagi hidup kita.
Ada saatnya kita merasa lelah, tetapi jika kita mengalami kelelahan tersebut, biarlah kita datang kepada Tuhan. Dia akan memberikan kekuatan baru bagi hidup kita. Dan kita tidak akan pernah berhenti bekerja untuk memberi buah. Haleluya!

--

Hati Yang Berhikmat Lebih Bernilai Dari Kekayaan
oleh Bless to Blessing pada 26 Februari 2011 jam 19:39
Hati Yang Berhikmat Lebih Bernilai Dari Kekayaan
Bacaan 1 Raja-Raja 10 : 1-13, Kunjungan ratu negeri Syeba
1.Ketika ratu negeri Syeba mendengar khabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki. 2. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakanyalah segala yang ada di dalam hatinya kepadanya. 3. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. 4. Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, 5. makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah TUHAN, maka tercengalah ratu itu.
6. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, 7. tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. 8. Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu ! 9. Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel ! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran”. 10. Lalu diberikannyalah kepada raja seratus dua puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah dan batu permata yang mahal-mahal; tidak pernah datang lagi begitu banyak rempah-rempah seperti yang diberikan ratu negeri Syeba kepada raja Salomo itu.

11. Lagi pula kapal-kapal Hiram, yang mengangkut emas dari Ofir, membawa dari Ofir sangat banyak kayu cendana dan batu permata yang mahal-mahal. 12. Raja mengerjakan kayu cendana itu menjadi langkan untuk rumah TUHAN dan untuk istana raja, dan juga menjadi kecapi dan gambus untuk para penyanyi; kayu cendana seperti itu tidak datang dan tidak kelihatan lagi sampai hari ini. 13. Raja Salomo memberikan kepada ratu negeri Syeba segala yang dikehendakinya dan yang dimintanya, selain apa yang telah diberikannya kepadanya sebagaimana layak bagi raja Salomo. Lalu ratu itu berangkat pulang ke negerinya bersama-sama dengan pegawai-pegawainya.

Masa ini terjadi sekitar pada abad ke enam Sebelum Masehi. Pada masa ini belum ada suatu jaringan alat komunikasi dalam bentuk apapun. Setiap berita yang beredar itu hanya berlangsung dari mulut ke mulut saja. Berita tentang raja Salomo yang bijaksana yang melayani Allah yang berkuasa ini terdengar dan sampai juga kepada ratu negeri Syeba di daerah Arab Selatan yang jaraknya sangat jauh, yaitu sekitar 1.200 mil letaknya ke arah selatan Yerusalem.
Berita tentang raja Salomo yang begitu bijaksana dan tentang Allah yang disembah oleh Salomo itu menarik perhatian ratu Syeba. Tidak puas hanya mendengar berita tentang raja Salomo yang bijaksana itu maka ia berketetapan ingin datang berkunjung kepada raja Salomo untuk dapat melihat langsung dan menyaksikakannya sendiri semua berita yang telah ia dengar tersebut.
Waktu yang diperlukan untuk menempuh perjalanan sejauh 1200 mil itu adalah sekitar 60 hari, kurang lebih selama 2 bulan. Perjalanan panjang yang harus ditempuh ini bukanlah menjadi penghalang bagi ratu Syeba karena hatinya sangat merindukan hikmat. Melalui kisah ratu Syeba ini kita dapat belajar mengenai betapa berharganya nilai dari hati yang memilki hikmat, nilainya melebihi kekayaan materi, bahkan emas dan permata.

Untuk memiliki hati yang berhikmat, Ratu Syeba menempuh tujuh langkah berikut, yaitu:
1. Rindu Mendengar Hikmat
Ia telah mendengar kabar tentang raja Salomo yang berhubungan dengan nama Tuhan, informasi yang telah ia dengar itu sangat menarik perhatiannya sehingga ia mau datang berkunjung ke istana raja Salomo dan hendak mengujinya dengan teka-teki, (ayat 1). Pada masa itu Ratu Syeba juga dikenal karena kecantikannya, kekayaan dan kebesarannya yang sangat legendaris. Tampaknya Ratu Syeba sudah memiliki segalanya, tetapi Ratu Syeba menyadari bahwa semua yang ia miliki itu belum berarti dan bernilai baginya. Ia belum merasa puas dengan apa yang telah ia peroleh dan yang telah dilakukannya sebagai seorang ratu, karena itu hatinya sangat merindukan hikmat.
Apa yang didengarnya tentang raja Salomo adalah suatu hal yang belum ia ketahui dan perbuat, itu sangat menarik perhatiannya untuk dapat ia miliki. “Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh Tuhan”, Amsal 20:12. “ Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan”, Amsal 20:15.
.
2. Ia Datang dengan Rela Berkorban
Ratu Syeba datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal, (ayat 2). Perjalanan dari Arab Selatan menuju Yerusalem dengan membawa rombongan unta untuk melintasi padang pasir sejauh 1200 mil, harus ditepuhnya selama kurang lebih 2 bulan dan dengan biaya yang besar. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah bagi ratu Syeba untuk datang dan melihat sendiri segala kebijaksanaan raja Salomo yang telah didengarnya. Dengan keingintahuan yang sangat tinggi dan kehausannya untuk mencari hikmat ratu Syeba merelakan dirinya untuk menempuh sendiri perjalanan itu.
Persiapan yang matang dilakukan, untuk meninggalkan istananya sendiri dalam waktu yang cukup lama itu, ia harus mengatur segala sesuatu pelaksanaan tugas di istananya dengan baik. Ratu ini juga mempersiapkan perjalanannya dengan pasukan pengiring yang sangat besar, para pelayanan dan dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal serta kayu-kayu cendana yang berkualitas terbaik.
Bagi ratu Syeba, hikmat yang hendak ingin diperolehnya itu adalah sebuah kekayaan yang termahal, bagi dirinya tidak akan ada usaha dan pengorbanan yang sia-sia untuk pencarian dan untuk memperoleh hikmat. Ia rela menghabiskan apapun juga untuk memperoleh kekayaan hikmat yang tak ternilai harganya. Bersama pasukan pengiringnya ia menempuh perjalanan melintasi padang pasir sekitar 2 bulan lamanya. Sekalipun lama perjalanan itu, sekalipun melelahkan, ratu ini telah siap menempuhnya. Ia melakukan pencarian ini bukan untuk sebuah kesenangan yang fana, tetapi untuk suatu tujuan yaitu mencari hikmat yang sejati. “ Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas “, Amsal 16:16.
.
3. Belajar dari Orang yang Bijaksana
Sejumlah pertanyaan tentang kehidupan dan Tuhan telah disiapkan oleh ratu Syeba, supaya dapat ditanyakan langsung ketika ia berbincang-bincang dengan raja Salomo. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu, (ayat 3). Semua pertanyaannya yang sulit telah dijawab oleh raja Salomo dan tentu tidak ada hal yang sukar bagi raja Salomo. Semua jawaban-jawaban yang diberikan Salomo itu disimak, diperhatikan dan didengarkan oleh ratu Syeba dengan baik. Ratu ini mau belajar dari orang yang paling bijaksana pada masa itu. Belajar tentang hikmat Tuhan yang dimiliki Salomo itu tidak melelahkan ratu ini, sebab ratu sangat menginginkannya. Ratu berbahagia mendapatkan hikmat-hikmat yang belum ia ketahui dan miliki.
.
4. Melihat Melebihi Apa yang Didengar
Selain mendengarkan semua perkataan hikmat dari raja Salomo, ratu Syeba juga dapat melihat semua hal tetang kehidupan raja itu. Dengan melihatnya sendiri iapun memahami akan hikmat yang telah ia dengar itu. Melihat segala hikmat Salomo, dan istananya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayanannya melayani dan berpakaian, minumannnya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu, (ayat 4,5). Ratu Syeba benar-benar terpesona memperhatikan semua itu dan ia sangat bergembira dapat menyaksikan semuanya, sungguh sebagai suatu kehormatan baginya dapat melihatnya sendiri.
Ratu Syeba mempercayai serta membenarkan semua hal tentang berita yang telah ia dengar tentang hikmat Salomo yang memimpin dengan keadilan dan kebenaran itu. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnyapun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar, (ayat 6,7).
Mata ratu Syeba terbuka, ia menyaksikan semua hikmat itu, tidak ada usaha yang sia-sia, baginya semua hal yang dilihatnya itu adalah sebuah harta yang sungguh mahal harganya, yang tidak ternilai. Diluar dugaan dan pikirannya tentang semua yang ia telah dengar tentang Salomo. Ternyata, yang ia lihat itu adalah jauh melebihi dari semua yang ia telah dengarkan. Bukan cuma sekedar cerita saja tetapi hikmat itu nyata, menjadi kenyataan yang dapat dilihat oleh ratu sendiri.
.
5. Berbahagia karena Memperoleh Hikmat
Betapa menyenangkan hati ratu Syeba dapat melihat sendiri hikmat Salomo itu. Bertemu dan berbincang-bincang dengan raja Salomo serta melihat semua yang ia dengar itu, walaupun hanya dalam beberapa waktu telah membuat ratu Syeba bergembira. Luapan kegembiraannnya itu diungkapkannya dengan perkataannnya kepada raja Salomo. “Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan meyaksikan hikmatmu!, (ayat 8).
Ratu Syeba dapat merasakan kebahagiaan itu bila hidup dalam hikmat Tuhan yang dimiliki Salomo. Suatu kebahagiaan yang belum pernah ia terima sebelumnya telah dirasakannya kini karena telah memperoleh hikmat, kebahagiaan itu melampaui kebahagiaannya dalam memperoleh harta, emas dan permata. Ratu Syeba terkenal dengan kekayaaannya, diatas kekayaan yang ia miliki itu ia menyatakan bahwa memperoleh hikmat itu lebih bernilai dari apapun maka itu ia mengatakan alangkah bahagianya orang yang memperoleh hikmat.
“Berbahagialah orang yang mendapatkan hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga daripada permata, apapun yang kau inginkan, tidak dapat menyamainya”, Amsal 3: 13-15.
.
6. Memuji Tuhan
Apa yang dimiliki oleh raja Salomo itu bukanlah pengetahuan manusia, bukan pula kepintaran manusia, tetapi segala hal yang dipunyai oleh Salomo itu adalah berasal dari Tuhan. Allah telah memberikan hati yang penuh hikmat dan pengertian itu kepada Salomo. Salomo memulai masa pemerintahannya dengan iman dan kasihnya kepada Allah. Salomo telah berdoa memohon hikmat dan hati yang paham, dan Allah berkenan dengan permohonannya ini serta mengabulkannya. Bahkan apa yang tidak diminta Salomo pun Tuhan berikan yaitu kekayaan dan kemuliaan. Menyaksikan sendiri hikmat yang dimiliki Salomo itu maka ratu Syebapun memuji Tuhan.
“Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel!”, (ayat 9a).
.
7. Bersyukur Memperoleh Hikmat Tuhan
Raja Salomo telah memberikan semua hikmat yang dikehendaki dan yang diminta oleh ratu Syeba. Bagi ratu Syeba tidak ada seorang yang begitu bijaksana dan tidak ada Allah yang begitu terkenal seperti yang disembah oleh raja Salomo. Sebelum kembali pulang ratu Syeba memberikan begitu banyak hartanya yang telah dipersiapkannya kepada Salomo karena ia telah memperoleh kekayaan hikmat yang tidak ternilai itu. Kita mungkin sulit membayangkan kekayaan yang dimiliki oleh ratu Syeba, sebab wanita yang termasyhur ini dapat memberikan begitu banyak harta yang sungguh bernilai tinggi kepada raja Salomo, berupa emas, batu permata, rempah-rempah, dan kayu cendana dalam jumlah yang tidak pernah terdengar. Sebuah pemberian yang sangat besar dan Alkitab mencatat pada ayat 10-12 di atas, bahwa dengan pemberian ratu Syeba tersebut, raja Salomo mengerjakan kayu-kayu itu menjadi langkah untuk rumah Tuhan, istana raja dan juga untuk menjadi kecapi dan gambus. Itu berarti pemberian ratu Syeba kepada Salomo sangatlah besar jumlahnya.
Bagi ratu Syeba, semua pemberian itu, telah melebihi dari apa yang diperoleh, yaitu kini ia memiliki pengenalan yang sejati akan Allah dan hikmat yang menyertainya. Dan tidak ada harga yang dapat menyamai pengenalan akan Tuhan, karena “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian”, Amsal 9:10.
Melimpahnya harta-harta yang diberikannya kepada Salomo tidak bisa menandingi hikmat dan pengertian yang baru didapatkannya akan Allah. Ia bersyukur atas hikmat yang tak ternilai harganya. Ia kembali pulang ke negerinya melintasi padang pasir sejauh 1200 mil itu dengan membawa harta pusaka yang tak ternilai yaitu hati yang berhikmat, dan ia sudah dipenuhi oleh pengenalan akan Allah.
.

Menyenangkan bila kita melakukan perjalanan pencarian hikmat seperti yang ratu Syeba lakukan. Kita patut bersyukur dan memuji Tuhan sebab Ratu Syeba telah menunjukkan kepada kita betapa berharga dan mahalnya nilai hikmat itu. Hikmat itu lebih bernilai dari apapun juga. Untuk memperoleh hikmat kita harus memiliki kerinduan untuk mendengar hikmat, mencari hikmat dengan rela berkorban, mau belajar, melihat dan mengalami sendiri akan hikmat Tuhan, memperoleh kebahagiaan karena hikmat, dan memuji Tuhan serta bersyukur atas hikmat yang telah disediakan bagi kita. Ratu Syeba layak menerima penghargaan, dan Yesus sendiri memuji ratu dari selatan ini dengan semua langkah yang telah ditempuhnya untuk memperoleh hikmat itu. “Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan yang sesungguhnya yang ada disini lebih dari pada Salomo”, Matius 12:42.

Mendapatkan hikmat itu memang tidak gampang sebab hanya akan diperoleh oleh mereka yang dengan tekun mencarinya dan yang bersedia membayar harganya. Hubungan pribadi dengan Allah adalah langkah awal yang harus dilakukan dalam memperoleh hikmat sejati. Kita dapat menerima hikmat dengan menghampiri Allah dan memohonnya dengan iman. “Tetapi apabila diantara kamu ada yang kekurangan hikmat , hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya”, Yakobus 1:5.

Hidup pada zaman ini semuanya serba instan, kita hidup dalam masyarakat yang tergesa-gesa, bahkan manusia cenderung menginginkan segala sesuatu tanpa usaha. Menghadapi berbagai macam tantangan dan tekanan hidup yang begitu kompleks, kita sangat memerlukan hikmat Tuhan, supaya dapat menghadapi setiap persoalan itu dengan baik dan tidak menjauhkan kita dari kasih Tuhan dan berkatNya. Kita perlu cerdas secara intelektual dan cerdas secara spiritual.

“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian”, Amsal 2: 6.
Apakah kita telah berusaha untuk mengambil waktu setiap hari untuk memperoleh hikmat, dengan membaca Firman Tuhan. Firman Tuhan yang dapat memberikan hikmat kepada kita. Apakah kita bersedia juga membayar harga untuk membaca buku/situs rohani, mengikuti pelatihan/seminar rohani yang dapat membantu membuat kita menjadi bijaksana dalam jalan Allah?

.

“Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, mengenal yang Mahakudus adalah pengertian”, Amsal 9:10.

“Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu, kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau, supaya engkau terlepas dari jalan orang jahat , dari orang yang mengucapkan tipu muslihat, Amsal 2 :10-12.
“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat”, Wahyu 1:3.


Powered by Max Banner Ads
Keyword yang dicari pada artikel ini:
kata-kata berhikmat firman Tuhan kristen (12), khotbah kristen tentangkehidupan rumah tangga (10), HATI YANG BERHIKMAT LEBIH BERNILAI DARI KEKAYAAN (8), raja salomo yang bijaksana (6), pelita hidup 2011 (6)

--

Pujian Bagi Tuhan Bawa Kita Pada Kemenangan
58Share
“Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” Mazmur 40:4
Bacaan Alkitab : 2 Tawarikh 20:19-22
(19) Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring.
(20) Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: “Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!”
(21) Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: “Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!”
(22) Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
Banyak orang tidak mengerti akan arti dari memuji Tuhan. Arti dari pujian kepada Tuhan adalah suatu penghormatan yang sangat besar yang ditujukan kepada Allah. Dalam bacaan Alkitab di atas di ceritakan tentang Raja Yosafat dan bangsanya yang sedang menghadapi musuh yang tidak dapat mereka atasi, musuh bertekad untuk menghancurkan mereka. Pada saat mereka ketakutan Allah meyakinkan mereka dengan mengatakan melalui nabinya :
*courtesy of PelitaHidup.com
2 Tawarikh 20:15-17 “dan berseru: “Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.
Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel.
Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.”
Saya percaya bahwa pada saat Yosafat mendengar hal itu, semua beban yang teramat berat yang ditaruh di pundak Yosafat terlepas begitu saja. Seketika hilanglah segala pusing kepala yang dideritanya beberapa hari terakhir ini karena tidak dapat tidur. Maka dengan segera berlututlah raja Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem pun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya. Serasa air sejuk dari surga yang membasahi bumi, hilanglah seluruh ketegangan bangsa Yehuda.
Perhatikan betapa orang-orang Yehuda sangat percaya kepada Tuhan, mereka memegang apa yang Tuhan janjikan kepada mereka. Oleh sebab itu secara spontan orang-orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah, yang terkenal sebagai penyanyi dan pemusik diantara bangsa itu, bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring buat kemenangan yang dijanjikan kepada mereka, dan yang pasti kemenangan itu datang.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika Raja Daud memimpin prosesi membawa tabut perjanjian ke Yerusalem, ia memuji Allah dengan segenap kekuatannya.
Dikatakan dalam Mazmur 22:4 “Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.“
*courtesy of PelitaHidup.com
Sungguh pujian Daud sangat berkenan kepada Allah, sehingga Allah hadir di dalam kerajaannya dan memberinya kemenangan terhadap setiap peperangan melawan musuh-musuhnya. Lewat pujian Allah membawa Daud kepada kemenangan, dan membuat setiap orang menjadi takut dan percaya pada Allah.
Anda seharusnya memiliki sukacita ketika Anda mengetahui bahwa Allah yang Anda sembah itu mempunyai janji yang selalu di genapi! Ketika Anda takut dan cemas, Dia katakan dalam Yesaya 41:10, “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika Anda dalam peperangan Allah mengatakan dalam Keluaran 14:14, “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”
Ketika Anda kuatir akan masa depan, Allah akan menjamin masa depan Anda ketika Anda masuk dalam rancanganNya, Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Ketika Anda menderita sakit, Yeremia 33:6, “Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.”
*courtesy of PelitaHidup.com
Mari mulai Anda percaya dan fokus terhadap jaminan yang Allah sediakan untuk Anda yaitu kemenangan. Anda memiliki masalah ataupun tidak, mari mulai memuji Tuhan dengan lagu di dalam hati Anda, jangan pernah fokus pada keadaan Anda saat ini. Raih kemenangan yang Allah siapkan setiap hari dengan menghadirkan Allah di dalam hidup kita.
Mazmur 150:6 “Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN ! Haleluya!” (Gbu)
APAPUN YANG ANDA HADAPI, SUSAH ATAUPUN SENANG,
ATAU SEKALIPUN PERANG BELUM DIMENANGKAN,
BUATLAH SAMA SEPERTI BANGSA YEHUDA
YANG SUDAH BEGITU YAKIN AKAN KEMENANGAN
YANG DIJANJIKAN TUHAN UNTUK MEREKA.
RAYAKAN KEMENANGAN ANDA
DENGAN PUJI PUJIAN KEPADA ALLAH
MAKA ANDA AKAN MENGUBAH HASIL AKHIR
DARI PEPERANGAN INI YAITU KEMENANGAN !

--

NYANYIKAN NYANYIAN KEMENANGAN!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Mei 2011 -

Baca: Mazmur 44

"Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri, bukan lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan, melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu, sebab engkau berkenan kepada mereka." Mazmur 44:4

Ketika seseorang sedang berduka, kecewa atau putus asa, jarang sekali dari mulutnya nyanyian atau puji-pujian. Kalau pun mereka bersenandung, seringkali yang dinyanyikan adalah lagu-lagu cengeng atau lagu-lagu yang sesuai dengan keadaan yang menimpa. Contoh: Ketika sedang diputus pacar, lagu yang dinyanyikan bertema putus cinta. Namun biarlah 'orang-orang dunia' saja yang bernyanyi demikian! Bagi kita orang percaya, nyanyian kemenangan dan sukacitalah yang harus keluar dari mulut kita setiap waktu, bukan nyanyian cengeng tanda frustasi, kecewa dan kegagalan! Biarlah setiap nyanyian dan pujian kita selalu menjadi tanda adanya kemenangan dalam kehidupan kita, tanda bahwa kita percaya kepada janji-janji Tuhan.

Mari lihat contoh nyanyian yang dinyanyikan oleh Debora (baca Hakim-Hakim 5). Di sini Debora sedang menyanyikan nyanyian kemenangan bagi bangsa Israel atas musuh-musuhnya; nyanyian yang bermuatan iman, yang membuat musuh menjadi gemetar dan takut; nyanyian pengagungan bagi Tuhan, yang menggerakkan hatiNya untuk bertindak. Perhatikan nyanyian Debora ini: "Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka! Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi Tuhan, bermazmur bagi Tuhan, Allah Israel! Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya Tuhan! Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya." (Hakim-Hakim 5:3, 31). Debora sangat percaya akan kuasa Tuhan! Ia yakin jika Tuhan ada di pihak bangsa Israel tak ada bangsa mana pun yang sanggup melawannya. Nyanyian kemenangan seperti inilah yang dapat menghasilkan mujizat, sebab Tuhan hadir di setiap pujian umatNya seperti tertulis: "Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." (Mazmur 22:4). Bila Tuhan sendiri yang bertakhta di atas puji-pujian kita bisa dipastikan kemenangan, pemulihan, kesembuhan dan berkat-berkatNya dinyatakan atas kita.

Apa yang Saudara alami saat ini? Apakah hari-hari Saudara dipenuhi kekuatiran, ketakutan, kekecewaan, kekalahan dan sebagainya? Mulai hari ini mari belajar memuji-muji Tuhan! Jangan diam dan merenungi nasib saja!

Nyanyikan nyanyian kemenangan Tuhan setiap waktu, hidup Saudara pasti diubahkan!

--
Otoritas
Orang Percaya
Bagaimana untuk menghentikan
kekalahan dan memulai kemenangan
Oleh: A.L Gill
Gill Ministries
www.gillministries.com
IndonesianAuthority
Perihal Pengarang
A.L dan Joyce Gill adalah pembicara, penulis buku dan pengajar Alkitab yang dikenal
secara mendunia. Perjalanan pelayanan Apostolik A.L telah membawanya ke lebih dari
lima puluh negara di seluruh dunia, berkhotbah kepada lebih dari seratus ribu jiwa dan
kepada berjuta-juta orang melalui radio dan televisi.
Buku-buku dan manual top-selling mereka telah terjual lebih dari dua juta kopi di
Amerika Serikat. Tulisan-tulisan mereka telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa
dan sedang dipergunakan di sekolah-sekolah Alkitab dan seminar-seminar di seluruh
dunia.
Kebenaran Firman Tuhan yang mengubah hidup dan yang berkuasa meledak dalam hidup
orang lain melalui khotbah, pengajaran, tulisan dan pelayanan audio-video yang dinamis.
Kemuliaan hadirat Tuhan yang luar biasa terjadi pada seminar-seminar pujian dan
penyembahan karena orang-orang percaya mendapati bagaimana menjadi penyembahpenyembah
yang benar dan intim. Banyak orang menemukan dimensi kemenangan dan
kebenaran yang baru dan yang menggairahkan melalui pengajaran mereka pada topik
“otoritas orang percaya”.
A.L dan Joyce Gill telah melatih banyak orang percaya untuk melangkah masuk ke dalam
pelayanan supranatural yang telah Tuhan berikan melalui kuasa kesembuhanNya yang
mengalir melalui tangan mereka. Banyak orang telah belajar untuk hidup di dalam
kuasaNya yang ilahi karena mereka juga akan dilepas untuk menggunakan sembilan
karunia Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari dan pelayanan mereka.
A.L dan Joyce kedua-duanya telah meraih gelar Master of Theological Studies. A.L juga
telah berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy dalam bidang Teologi dari Vision
Christian University. Pelayanannya didasarkan secara kuat atas Firman Tuhan, berpusat
pada Yesus, kokoh dalam iman dan pengajaran mengenai kuasa Roh Kudus.
Pelayanan mereka adalah demonstrasi hati Bapa yang penuh kasih. Khotbah dan
pengajaran mereka disertai dengan pengurapan yang berkuasa, tanda-tanda heran yang
ajaib dan mukjizat kesembuhan yang dahsyat dimana banyak orang rebah di dalam kuasa
dan hadirat Allah.
Tanda-tanda kebangunan rohani termasuk Tawa Kudus (Holy Laughter), ratapan di
hadirat Tuhan serta manifestasi-manifestasi kemuliaan dan kuasa Tuhan yang
menakjubkan telah dialami oleh banyak orang yang menghadiri pertemuan-pertemuan
ibadah mereka.
Prakata Bagi Guru Dan Siswa
Studi yang berkuasa mengenai Otoritas Orang Percaya ini akan memberikan pewahyuan
dan pemulihan kuasa ke dalam kehidupan para siswa. Mereka akan mempelajari
bagaimana menghentikan kekalahan dan mulai hidup berkemenangan dalam menghadapi
setiap pergumulan hidup. Setiap orang percaya di dalam Yesus Kristus akan dimotivasi
oleh pewahyuan-pewahyuan yang segar. Studi ini akan melepaskan suatu keberanian dan
keyakinan akan kemenangan ke dalam hidup para siswa.
Kami menyarankan sebelum mengajar mata pelajaran ini, anda melihat atau
mendengarkan rekaman audio atau video pada seri ini dan juga membaca buku-buku
yang ada di dalam daftar ”bacaan yang disarankan”. Dengan lebih lagi anda disarankan
untuk memenuhi diri anda sendiri dengan kebenaran Firman Tuhan mengenai Otoritas
orang percaya dan peperangan rohani, terlebih lagi karena kebenaran-kebenaran ini akan
mengalir dari pikiran ke dalam roh anda. Manual ini akan memberikan garis-garis besar
bagi anda untuk digunakan sebagaimana anda mengimpartasikannya ke orang lain.
Ilustrasi-ilustrasi kehidupan pribadi adalah sebuah keharusan bagi pengajaran yang
efektif. Penulis telah menghilangkan hal-hal tersebut dari buku ini supaya guru bisa
memberi ilustrasi dari pengalaman pribadinya sehingga siswa mampu untuk
menghubungkan dengan pelajarannya..
Harus selalu diingat bahwa Roh Kuduslah yang datang dan hadir untuk mengajar kita
akan segala sesuatu dan juga ketika kita sedang belajar ataupun pada saat mengajar, kita
harus selalu dipenuhi dan dipimpin oleh kuasa Roh Kudus.
Studi ini sangat amat baik untuk pembelajaran pribadi atau kelompok, sekolah Alkitab,
sekolah minggu dan kelompok-kelompok rumah. Adalah sangat penting bagi guru dan
siswa untuk sama-sama memiliki buku ini selama proses jalannya studi.
Buku-buku yang terbaik sebaiknya diberi catatan, digarisbawahi, direnungkan dan
dicerna. Kami menyediakan tempat kosong untuk catatan dan komentar anda. Format ini
telah dirancang dengan sistem referensi cepat untuk tinjauan ulang dan membantu anda
untuk menemukan topiknya kembali. Format yang khusus ini akan memungkinkan setiap
orang untuk belajar melalui buku ini dan untuk mengajarkan isinya kepada orang lain.
Rasul Paulus menulis kepada Timotius dalam 2 Timotius 2:2b
”Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah
itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang
lain”.
Pelajaran ini dirancang sebagai pelajaran Alkitab yang praktis dalam format sistem
pengembangan pelayanan (MINDS) yang merupakan pendekatan yang dikembangkan
secara khusus untuk studi yang terprogram. Konsep ini dirancang bagi multiplikasi /
pelipatgandaan di dalam kehidupan, pelayanan dan bagi para siswa supaya dapat
mengajar pelajaran-pelajaran ini pada masa yang akan datang. Para siwa yang sudah
pernah menggunakan buku ini dapat dengan mudah mengajarkannya kepada orang lain.
Daftar Isi
Bab Satu Mengetahui Musuh Anda 5
Bab Dua Otoritas Di Bumi 13
Bab Tiga Rencana Penipuan Setan 21
Bab Empat Yesus Datang Ke Dunia (Rencana Allah) 28
Bab Lima Yesus Melayani Dengan Otoritas 37
Bab Enam Dari Salib Menuju Tahta 44
Bab Tujuh Otoritas Yang Dipulihkan Bagi Manusia 52
Bab Delapan Strategi Setan Hari-Hari Ini 62
Bab Sembilan Gereja Dan Otoritas 70
Bab Sepuluh Kunci Kerajaan 78
Bab Sebelas Nama Yesus 86
Bab Dua Belas Peperangan Rohani Yang Berkemenangan 95
Ayat-Ayat Hafalan 103
~ 5 ~
Pelajaran I
MENGETAHUI MUSUH ANDA
KITA SEDANG BERADA DI DALAM PEPERANGAN!
Peperangan
Sebagai orang kristen, kita harus sadar akan kenyataan bahwa kita
terlibat di dalam peperangan. Salah satu strategi utama setan adalah
untuk membutakan mata kita terhadap konflik yang ada sehingga
membuat kita menjadi tidak berdaya terhadap serangan-serangannya.
Tetapi Allah telah memberikan kita setiap senjata yang kita butuhkan
untuk menang atas musuh kita.
2 Korintus10:3,4 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami
tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam
perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang
diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk
meruntuhkan benteng-benteng.
1 Timotius 6:12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang
benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah
dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan
banyak saksi.
Penting untuk diingat bahwa senjata-senjata ini bukanlah berasal dari
alam dunia ini. Senjata-senjata itu adalah dari Roh.
Banyak penulis perjanjian baru menggunakan istilah peperangan. Ini
bukanlah istilah simbolik, tetapi merupakan gambaran peperangan yang
sebenarnya dimana kita terlibat di dalamnya. Peperangan ini dilakukan
di dalam alam roh.
Musuh kita
Kita berada di bawah serangan musuh di dalam setiap aspek kehidupan
sehari-hari dan di dalam hubungan kita, di dalam:
􀂾 keluargakeuangan
􀂾 pekerjaan
􀂾 pikiran (mental)
􀂾 tubuh (kesehatan)
􀂾 rumah
􀂾 tetangga
􀂾 kota
􀂾 negara
􀂾 dunia
Salah satu hal terpenting untuk dipelajari adalah bahwa peperangan kita
bukanlah terhadap orang-orang. Peperangan kita adalah terhadap setan
dan roh-roh jahat. Ini terjadi di dalam dunia roh . Masuk kedalam
~ 6 ~
konflik dengan orang-orang hanya berakibat kepada frustasi dan
kekalahan.
SIAPA MUSUH KITA?
Jikalau kita mengetahui bahwa kita ada di dalam peperangan, adalah
penting untuk menentukan siapa musuh kita.
Apakah musuh kita adalah:
􀂾 Keluarga kita?
􀂾 Orang-orang yang bekerja dengan kita?
􀂾 Pemerintah?
􀂾 Keuangan kita?
Bukan!
Penguasa-Otoritas
Kuasa-kekuatan rohani
Rasul Paulus menggambarkan musuh kita dengan jelas sekali. Dia
memberitahu kita bahwa perjuangan kita bukanlah dengan orang-orang
disekitar kita. Dia berkata kita bergumul bukanlah melawan darah dan
daging.
Efesus 6:12 Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan
penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap
ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Iblis
Petrus memperjelas bahwa lawan kita adalah iblis.
1 Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan
mencari orang yang dapat ditelannya.
Rancangan
Rancangan iblis adalah strategi dan rancangan penipuannya yang dia
gunakan terhadap kita. Dia memiliki rencana perang kemiliteran yang
dapat dipakai untuk usaha mengalahkan kita. Akan tetapi dengan
sadarnya kita akan rencana iblis, kita hanya menjadi lebih sadar akan
baju perang dan senjata-senjata yang telah Allah sediakan bagi kita
untuk berperang. Baju perang itu adalah pertahanan kita. Senjata-senjata
itu adalah untuk serangan kita yang berkemenangan terhadap musuhmusuh
kita.
Efesus 6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah,
supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
~ 7 ~
Peringatan
􀂾 Selalu dekat bersama Yesus
􀂾 Mengetahui otoritas kita
􀂾 Jangan pernah diintimidasi oleh iblis
Kita tidak menjadi terfokus ataupun terlalu terkesan dengan iblis, setan
atau rancangannya. Tetapi kita harus terfokus dan dipenuhi oleh Yesus.
Pada waktu kita menatapNya, kita akan menjadi sadar siapa kita di
dalam Dia. Pada waktu kita sadar akan otoritas yang dipulihkan melalui
Yesus, keberanian akan muncul di dalam roh kita. Kita tidak akan lagi
diintimidasi oleh iblis ataupun rancangannya.
ALLAH MENCIPTAKAN MAKHLUK SURGAWI
Allah adalah kekal
Allah adalah kekal. Dia selalu ada dan Dia adalah pencipta segala
sesuatu.
Yohanes 1:1-3 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersamasama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu
pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di
antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan
yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran.
Firman itu ialah Yesus
Allah menciptakan malaikat-malaikat
Sebagai Putera Allah, Yesus menciptakan segala sesuatu termasuk
malaikat. Mereka bukan hanya diciptakan oleh Dia, tetapi mereka
diciptakan untuk tujuan IlahiNya
Kolose 1:16,17 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala
sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan
dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik
pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia
dan untuk Dia.Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala
sesuatu ada di dalam Dia.
Malaikat-malaikat itu terorganisasi
Ketika Paulus menjabarkan tentang tahta, otoritas kerajaan dan kuasa,
ada referensi bagi malaikat. Dia menggunakan istilah-istilah sesuai
dengan fungsi mereka masing-masing.
Mereka mempunyai nama-nama yang berbeda:
􀂾 Penghulu malaikat
~ 8 ~
􀂾 Kerub
􀂾 Serafim
􀂾 Makhluk-makhluk yang hidup
Mereka mempunyai fungsi yang berbeda-beda:
􀂾 Tahta
􀂾 Otoritas
􀂾 Kerajaan
􀂾 Kuasa
ALLAH MENCIPTAKAN LUSIFER
Karena kita tahu bahwa Yesus menciptakan segala sesuatu, kita tahu
bahwa Dia menciptakan Lusifer.
Posisi Lusifer sebelumnya
Posisi Lusifer yang asli adalah posisi yang memiliki kehormatan
tertinggi. Salah satu namanya adalah Bintang Fajar.
Yesaya 14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang
Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi,
hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
Ayub 38:7...pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak
bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?
Gambaran Lusifer
Nabi Yehezkiel dan Nabi Yesaya sama-sama memberikan pandangan
akan gambaran Lusifer.
􀂾 Model kesempurnaan
􀂾 Penuh hikmat
􀂾 Sempurna dalam kemolekan
Yehezkiel 28:12b Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau,
penuh hikmat dan maha indah.
􀂾 Dipenuhi dengan batu permata
Yehezkiel 28:13a Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh
segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan
yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu
darah dan malakit.
􀂾 Suara yang indah
Yehezkiel 28:13b Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan
disediakan pada hari penciptaanmu.
Yesaya 14:11a Ke dunia orang mati sudah diturunkan
kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu
Suaranya seperti paduan suara yang besar
~ 9 ~
􀂾 Tidak bercela
Yehezkiel 28:15 Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak
hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.
Fungsi Lusifer
Nabi Yehezkiel menulis apa fungsi Lusifer yang sebenarnya
􀂾 Pengawal tahta
Yehezkiel 28:14 Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di
gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah
batu-batu yang bercahaya-cahaya.
Walaupun ada Kerub pada kedua sisi Tutup Perdamaian yang menutupi
Tabut perjanjian (Keluaran 25:18-22). Lusifer berada di sisi Allah yang
memiliki kehormatan tertinggi. Karena namanya Bintang Fajar atau
Putera Fajar, dia menutupi dan melindungi tahta Allah dan
mencerminkan sinar kemuliaan Allah. Dia diurapi sebagai Kerub
pelindung. Dia dipercaya Tuhan pada posisi yang memiliki tanggung
jawab yang teragung
􀂾 Pemimpin Pujian
Dari gambaran suaranya yang merdu, maka dapat dilihat bahwa dia juga
memimpin semua malaikat dalam pujian dan penyembahan kepada
Allah dan bahwa mengawal tahta Allah dengan tutup pujian dan
penyembahan
PEPERANGAN DI SORGA – KEJATUHAN LUSIFER
Disebabkan oleh kesombongan/ pemberontakan
Dengan mengerti akan pemberontakan Lusifer, kejatuhannya dan
mengakibatkan peperangan di sorga, memberikan kita pengertian betapa
berartinya peperangan yang kita lakukan di bumi
Yehezkiel 28:15,17 Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu
sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.
Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan
engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung
Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah
batu-batu yang bercahaya.
Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan
demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau
Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.
Lusifer adalah sempurna sampai dia memusatkan perhatiannya pada
kemolekannya dan bukan pada kemolekan Dia yang menciptakannya.
Dia berpikir tentang kecemerlangan dirinya dan bukan terus
mangarahkan perhatiannya pada pancaran terang Allah sendiri
~ 10 ~
”Aku hendak”
Ada satu kehendak, yaitu kehendak Allah yang memerintah akan alam
semesta sampai suatu ketika kesombongan memasuki Lusifer.
Yesaya 14:12-17 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang
Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi,
hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke
langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang
Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di
sebelah utara.
Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak
menyamai Yang Mahatinggi!
Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke
tempat yang paling dalam di liang kubur.
Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan
mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat
bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan
bergoncang,
yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan
menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orangorangnya
yang terkurung pulang ke rumah?
Sampai saat ini, hanya ada satu kehendak di alam semesta ini yaitu
kehendak Allah. Dalam pemberontakan lusifer menjalankan
kehendaknya yang berlawanan dengan kehendak Allah. Sebagaimana
yang diungkapkan dalam 5 buah ”Aku hendak” dari Lusifer, penipuan
dan ungkapan pemberontakannya berada dalam posisi berusaha untuk
menggantikan tahta Allah di dalam Sorga.
Peperangan
Wahyu 12:7-8 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan
malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu
dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat
bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
􀂾 Setan dan malaikat-malaikatnya
dilemparkan ke bumi
Wahyu 12:9-10 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis
atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke
bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikatmalaikatnya.
Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga
berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan
pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,
karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara
~ 11 ~
kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah
kita.
Yehezkiel 28:16 Dengan dagangmu yang besar engkau penuh
dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan
engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan
engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya.
Lusifer dan malaikat-malaikatnya dilempar dari Sorga
Akibat peperangan
Sepertiga malaikat berada dibawah komando Lusifer dan mereka jatuh
bersama dengannya. Malaikat yang lain, dibawah komando Mikhael dan
Gabriel, tetap setia pada Allah.
􀂾 Kejatuhan sepertiga malaikat
Wahyu 12:4a Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang
di langit dan melemparkannya ke atas bumi.
Lusifer dan malaikat-malaikatnya dilempar ke bumi
Wahyu 12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau
Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia
dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya
􀂾 Perubahan nama
Nama Lusifer menjadi berubah. Karena dia diberikan nama-nama yang
agung seperti Putera Fajar dan Kerub yang diurapi, sekarang namanya
menjadi:
􀂾 Naga,
􀂾 Ular tua
􀂾 Iblis
􀂾 Setan
Malaikat-malaikat yang berada dibawah kuasa Lusifer adalah mereka
yang mengikutinya di dalam pemberontakan, mempunyai struktur
organisasi dalam hal tahta, kuasa, pemerintah dan otoritas, tetapi namanama
mereka berubah sehingga mencerminkan sifat kejatuhannya.
Mereka sekarang disebut jin, iblis / setan, roh-roh jahat.
􀂾 Perubahan sifat
Keseluruhan sifat setan berubah. Dia adalah:Bintang timur
􀂾 Putera Fajar
􀂾 Yang memimpin pujian dan penyembahan
􀂾 Yang mengawal dan melindungi tahta Allah
Dia menjadi:
􀂾 jahat
􀂾 terhina
􀂾 dilempar dari surga
~ 12 ~
Dia kehilangan:
􀂾 kemolekannya yang agung
􀂾 posisi yang tinggi di dalam kerajaan Allah
Sifatnya menjadi:
􀂾 gelap
􀂾 kotor
􀂾 jahat
􀂾 penuh kebencian
Inilah semua akibat dosa kesombongan dan pemberontakannya.
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
1. Gambarkan fungsi dan kedudukan asli Lusifer.
2. Gambarkan akibat pemberontakan, kejatuhan dan peperangannya
3. Siapakah musuh yang sebenarnya bagi orang percaya pada hari–hari ini?
~ 13 ~
Pelajaran II
OTORITAS DI BUMI
BUMI DICIPTAKAN
Oleh Allah
Dalam kitab kejadian, diberitahukan bahwa Allah menciptakan bumi
Kejadian 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
􀂾 Untuk didiami
Menurut Yesaya, bumi tidak diciptakan untuk kosong. Bumi diciptakan
untuk didiami
Yesaya 45:18 Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan
langit, -- Dialah Allah -- yang membentuk bumi dan menjadikannya
dan yang menegakkannya, -- dan Ia menciptakannya bukan supaya
kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami --: "Akulah TUHAN
dan tidak ada yang lain.
􀂾 (menjadi) Belum berbentuk
Akan tetapi Kejadian 1:2 menggambarkan bumi yang belum berbentuk,
kosong dan gelap gulita. Gambaran ini bukanlah gambaran sebuah
tempat yang siap untuk dihuni. Dalam bahasa Ibrani, kata yang tepat
adalah ” menjadi tidak berbentuk”
Kejadian 1:2 Bumi (menjadi) belum berbentuk dan kosong; gelap
gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di
atas permukaan air.
Dalam Kitab Yeremia, kita menemukan kata ibrani yang sama
dipergunakan dan diterjemahkan
Yeremia 4:23-25 Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur
dan (menjadi) kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada
terangnya. Aku melihat kepada gunung-gunung, ternyata goncang;
dan seluruh bukit pun goyah. Aku melihat, ternyata tidak ada
manusia, dan semua burung di udara sudah lari terbang.
􀂾 Menjadi gelap gulita dan kosong
Yeremia menjelaskan bahwa penghakiman Allah mengubah bumi yang
sempurna itu menjadi tempat kehancuran (kegelapan)
Yeremia 4:23 Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan
kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya.
Yeremia melanjutkan dengan menggambarkan penghakiman Allah atas
bumi ini
Yeremia 4:26,27 Aku melihat, ternyata tanah subur sudah menjadi
padang gurun, dan segala kotanya sudah runtuh di hadapan
TUHAN, di hadapan murka-Nya yang menyala-nyala! Sebab
~ 14 ~
beginilah firman TUHAN: "Seluruh negeri ini akan menjadi sunyi
sepi, tetapi Aku tidak akan membuatnya habis lenyap.
􀂾 Setan datang ke bumi
Adalah mungkin bahwa setan dilemparkan ke bumi diantara Kejadian
1:1 dan Kejadian 1:2 (Lihat catatan hal 17)
Coba bayangkan setan bagaimana dia dilemparkan ke bumi ini. Dia
memegang salah satu posisi tertinggi di sorga. Dia memiliki kemolekan
yang diluar gambaran manusia. Dia adalah pencermin kemuliaan Allah.
Akan tetapi dalam pemberontakannya, dia ingin lebih lagi. Dia
berkeinginan untuk memerintah di sorga.
Ada sebuah peperangan. Dia dan malaikat-malaikatnya yang mengikuti
dilemparkan ke bumi. Dimanapun setan kelihatan bahwa dia diingatkan
akan Allah pencipta yang sekarang ini sangat dibencinya. Dia diingatkan
akan semua yang telah ia lepaskan melalui pemberontakannya.
Mungkin Setan sebagai yang datang untuk mencuri, membunuh dan
membinasakan, dalam kebencian dan kemarahannya sebenarnya telah
menghancurkan bumi ini. Satu hal yang tertinggal baginya untuk
memerintah telah menjadi kosong, hampa dan berada sepenuhnya di
dalam kegelapan.
Lusifer hendak memerintah seluruh alam semesta. Sekarang semua yang
dia tinggalkan adalah sebuah planet yang kecil, gelap dan kosong.
Bumi dipulihkan oleh Allah
Dalam kejadian 1:2, kita membaca bahwa Roh Allah melayang-layang
di atas air. Kejadian 1:3 menyebutkan bahwa Allah berkata ”Jadilah
terang”. Setan mengetahui suara itu.
Dia telah mendengarnya di dalam kekalahannya yang lampau.
Bayangkan betapa paniknya dia ketika dia mendengar suara Tuhan.
Bahkan di bumi ini dia tidak dapat bersembunyi dari Allah. Bahkan
disini, Allah tidak akan meninggalkannya sendirian.
Betapa takutnya/terkejutnya Setan ketika dia melihat Allah memulihkan
bumi ke dalam keindahannya semula dalam 5 hari ke depan.
”Lalu Allah berkata”
Bumi diciptakan kembali melalui FirmanNya. Penting untuk dimengerti
bahwa Allah berbicara kembali kepada seluruh keberadaan yang telah
rusak.
Kejadian 1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu
jadi.
Ayat 6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air
untuk memisahkan air dari air."
~ 15 ~
Ayat 9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah
langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang
kering." Dan jadilah demikian.
Ayat 11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan
tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis
pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya
ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
Ayat 14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada
cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah bendabenda
penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa
yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
Ayat 20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan
makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas
bumi melintasi cakrawala."
Ayat 24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan
segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan
segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.
Ayat 26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan
atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di
bumi."
Ayat 29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan
kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi
dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan
menjadi makananmu.
Reaksi Setan
Semua yang sempurna, yang telah rusak di muka bumi ini, Allah telah
membuatnya menjadi sempurna kembali. Apa rencana Allah? Mengapa
Allah tertarik kepada planet ini?
Bayangkan Setan berseru kepada roh-roh jahatnya, ”mengapa Allah
tidak bisa meninggalkan kita sendirian ? Dia memiliki seluruh alam
semesta ini untuk diperintah dan semua yang kita miliki adalah sebuah
planet yang kecil ini.”
Panik dan kebencian pastilah telah mencengkeram setan setiap hari
selam 5 hari, suara Allah terdengar. Sebagaimana Allah berfirman maka
bumi dipulihkan kepada keindahannya semula. Intensitas kebencian
Setan terhadap Allah pastilah telah bertambah setiap hari.
Catatan: Para sarjana Alkitab tidaklah setuju dengan rangkaian peristiwa yang
berhubungan dengan setan dan penciptaan manusia. Bahan dalam pelajaran ini
didasarkan pada ”teori gap” yang mengajarkan bahwa ada ”gap (jurang pemisah)
antara ayat 1 dan ayat 2 dalam kitab kejadian pasal 1. Teori ini mengajarkan bahwa
setan dilemparkan ke bumi setelah pemberontakannya dan sebagai akibatnya bumi
menjadi tidak berbentuk, kosong dan gelap gulita seperti yang digambarkan dalam
~ 16 ~
ayat 2. yang lain mengajarkan bahwa pemberontakan setan dan kejatuhannya terjadi
setelah manusia diciptakan. Semua sarjana juga tidak setuju tentang waktu
pembuangan Setan dari Sorga ke bumi.
Tidaklah penting untuk menyetujui rangkaian peristiwa seperti apa yang
digambarkan dalam pelajaran ini, tetapi yang penting adalah untuk mengerti tentang
manusia, yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, diberikan otoritas
mutlak dan kuasa atas bumi ini. Juga penting untuk dimengerti bahwa inilah alasan
mengapa setan begitu sangat membenci umat manusia.
OTORITAS YANG DIBERIKAN KEPADA UMAT MANUSIA
Diciptakan segambar dan serupa dengan Allah
Setelah Allah menciptakan bumi ini kembali, dia menciptakan laki dan
perempuan segambar denganNya. Lalu Dia memberikan otoritas atas
semua yang hidup di muka bumi ini.
􀂾 Biarlah mereka berkuasa
Dalam kejadian 1, kita diberitahu bahwa umat manusia diciptakan
segambar dan serupa dengan Allah. Dalam kejadian 9, kita diberitahu
hal yang sama kembali.
Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak
dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi."
Kejadian 9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya
akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu
menurut gambar-Nya sendiri.
Dengan mengetahui bahwa pria dan wanita diciptakan segambar
denganAllah maka penting untuk dimengerti tentang hal ini karena
gambar Allah memiliki otoritas.
Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki
dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Diberikan Kehidupan Allah
Allah membentuk tubuh manusia dari debu tanah dengan tanganNya
sendiri dan kemudian Dia menghembuskan nafasNya ke dalam manusia
itu. Allah menghembuskan sifatNya sendiri ke dalam diri umat manusia
Dia memberi kita hidupNya. Kehidupan Allah ada di dalam kita!
Kejadian 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu
dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Otoritas atas Setan
Setelah terjadi peperangan di Sorga, Setan telah dilemparkan ke bumi.
Bisakah anda bayangkan betapa takutnya Setan pada saat ia melihat
~ 17 ~
Allah menciptakan manusia, menghembuskan ke dalamnya kehidupan
Allah sendiri dan kemudian memberikannya hak untuk memerintah dan
berkuasa atas segala yang hidup di muka bumi?
Otoritas diberikan kepada keduanya
Allah membentuk Hawa dan bersama-sama dengan Adam, mereka
memiliki otoritas dan kuasa atas segala sesuatu dibumi.
Dalam kej 2, kita dapat melihat cerita tentang penciptaan Hawa
Kejadian 2:21-24 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur
nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk
dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu,
dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada
manusia itu.
Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan
daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia
diambil dari laki-laki."
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya
dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu
daging.
􀂾 Bukan hanya untuk Adam
Dari pernyataan pertama tentang manusia, Allah berkata ” Biarlah
mereka berkuasa”. Allah tidak berkata ”Biarlah ia berkuasa”
Kejadian 1:26-28 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak
dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi."
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka.
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burungburung
di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Pria tidak berkuasa atas wanita dan juga wanita tidak berkuasa atas pria,
tetapi sebagai satu daging, mereka berjalan bersama-sama di dalam
kuasa dan otoritas atas bumi.
Bersama-sama mereka diberikan otoritas atas:
􀂾 ikan-ikan di laut
􀂾 burung-burung di udara
􀂾 segala ternak
~ 18 ~
􀂾 seluruh bumi
􀂾 segala yang hidup di bumi
􀂾 Bukan terhadap manusia lainnya
Manusia tidak memiliki otoritas atas sesamanya. Manusia diberikan
otoritas atas semua ciptaan Allah di bumi ini, atas setan-setan dan rohroh
jahat.
Allah mempunyai otoritas dan kuasa atas seluruh alam semesta kecuali
planet bumi. Di sini Dia telah memberikan otoritasnya bagi makhluk
baru yang serupa dengan Allah yang disebut pria dan wanita.
Manusia diberikan kehendak atas bebas
􀂾 Kehendak
Allah memberikan kehendak bebas kepada Adam. Dia memiliki kuasa
untuk memilih mematuhi ataupun tidak mematuhi Allah. Manusia diberi
kehendak, pilihan dan kehendak bebas.
Kehendak bebas manusia telah diuji di dalam sebuah Taman yaitu
antara menaati ataupun tidak menaati, antara makan buah pohon
pengetahuan , tentang yang baik dan jahat ataupun tidak memakannya.
Manusia masih memiliki kehendak bebas
Kejadian 2:16,17 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada
manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya
dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari
engkau memakannya, pastilah engkau mati."
SETAN MEMBENCI MANUSIA
Setan memberi Adam dan Hawa karena mereka diciptakan segambar
dan serupa dengan Allah. Pada saat penciptaan mereka, mereka
diberikan segala sesuatu dan Setan mencoba untuk mengambil dengan
paksa.
􀂾 Mereka kelihatan seperti Allah
􀂾 Mereka berbicara seperti Allah
􀂾 Mereka berjalan seperti Allah.
Mereka telah diberikan kuasa atas segala sesuatu yang ada di bumi dan
juga termasuk setan. Ini termasuk segala sesuatu yang atasnya setan
berkuasa dan juga termasuk seluruh kerajaannya.
Ketakutan Setan yang terbesar
Setan tahu otoritas kita. Dia tahu apa yang Allah telah ucapkan dan
lakukan.
Ini sangatlah penting baginya kalau kita tidak menemukan dan mulai
berjalan dalam otoritas dan kuasa yang telah Allah berikan. Setan
memiliki alasan untuk menakuti pria dan wanita yang berjalan di dalam
otoritas yang Allah berikan.
~ 19 ~
Kehendak-kehendak Setan
Ingat kata ” Aku hendak” dalam kitab Yesaya.
Yesaya 14:13-15. Karena Engkau berkata dalam hatimu; Aku
hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi
bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit
pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi
ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke
tempat yang paling dalam di liang kubur.
Segala sesuatu diberikan kepada manusia.
Segala sesuatu yang setan kehendaki dalam pemberontakannya, Allah
menciptakan manusia menjadi demikian.
􀂾 Setan berkata ” Aku akan naik ke langit”
Manusia diciptakan untuk bersekutu dengan Allah, kita diciptakan untuk
berjalan dan berbicara dengan Allah semesta alam ini. Kita diciptakan
untuk memerintah denganNya.
Wahyu 20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian
dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak
berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam
Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja
bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
􀂾 Setan berkata,”Aku akan meninggikan
tahtaku di atas bintang-bintang Allah”
Bintang-bintang Allah merujuk kepada malaikat-malaikat. Setan ingin
berada di atas malaikat-malaikat dalam kepentingannya.
Rasul Paulus menulis bahwa suatu hari kita akan menghakimi malaikatmalaikat.
1 Korintus 6:2,3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang
kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia
berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk
mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah
kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi
apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.
􀂾 Setan berkata,” Aku akan duduk di atas bukit
pertemuan di bagian terjauh dari utara”
Kita ditempatkan di dalam Alam Sorgawi di dalam Yesus.
Efesus 2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita
juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
~ 20 ~
􀂾 Setan berkata,”Aku hendak naik
mengatasi ketinggian awan-awan”
Kita akan bertemu Yesus di udara-di awan-awan.
1 Tesalonika 4:16,17 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada
waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi,
maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati
dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan
diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong
Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya
bersama-sama dengan Tuhan.
􀂾 Setan berkata,”Aku hendak
menyamai yang maha tinggi”
Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Apakah anda
berpikir mengapa setan membenci manusia?
Kita telah diciptakan untuk:
􀂾 Melihat seperti Allah
􀂾 Berbicara seperti Allah
􀂾 Berjalan seperti Allah
􀂾 Memerintah bersama Allah
Betapa terhinanya bagi Setan karena kita telah diberikan segala sesuatu
yang Setan ingin dapatkan melalui pemberontakannya.
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
1. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri asal mula bumi, kejatuhan setan dan akibatnya yaitu
penghakiman atas bumi
2. Gambarkan bagaimana Allah bergerak di dalam otoritas dan kuasa pada saat Dia menciptakan
bumi
3. Jelaskan mengapa setan membenci anda. Apa yang telah anda lakukan sehingga timbul
kebencian yang sedemikian rupa?
~ 21 ~
Pelajaran III
RENCANA PENIPUAN SETAN
Setan melihat bahwa Adam dan Hawa dan juga seluruh manusia sudah
diberikan kehidupan dan sifat yang sama yang Allah miliki. Setan pasti
menjadi terkejut bahwa manusia sekarang mempunyai otoritas atas
segala sesuatu di bumi ini.
Manusia kelihatannya seperti Allah. Dia bertindak seperti Allah, telah ia
alihkan kepada manusia. Dia tidak bisa membiarkan manusia berhasil.
Jadi, setan memikirkan rencananya sendiri!
RENCANA SETAN
Penipuan
Setan telah menipu malaikat-malaikat di sorga dan malaikat yang
mengikutinya di dalam pemberontakan. Dia sudah berpengalaman di
dalam menipu.
Allah telah memberikan manusia sebuah kehendak bebas-mereka bisa
memilih untuk menaati ataupun tidak menaati. Dengan adanya
kebebasan memilih, Dia juga memberikan hukuman bagi ketidaktaatan
Kejadian 2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari
engkau memakannya, pastilah engkau mati."
􀂾 Menyembunyikan dirinya
dan mempertanyakan Allah
Setan memilih untuk menyembunyikan dirinya dalam rupa sebuah ular
tua jadi dia bisa masuk ke Taman itu tanpa ketahuan. Dia tidak
mempunyai hak untuk berada di Taman dan Adam akan mengusirnya
jika setan berjalan dengan berani tanpa penyamaran.
Kejadian 3:1a Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala
binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah.
”Cerdik berarti lihai atau licik”
Setan yang ada di dalam badan ular ketika ia berbicara dengan Hawa.
Roh jahat masih memasuki tubuh-tubuh pada hari-hari ini. Itulah
penyamaran mereka dan menutupi kejahatan yang akan mereka lakukan.
Kejadian 3:1b Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah
Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu
makan buahnya, bukan?"
Setan mempertanyakan apa yang Allah pernah firmankan dan pada saat
yang sama mencoba menghilangkan hukuman dosa.
~ 22 ~
􀂾 Mengutip firman Allah
Perhatikan bahwa setan mengutip Firman Allah untuk dapat menipu
manusia.
Kejadian 3:2,3 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah
pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang
buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:
Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Hawa menambahkan kata raba kepada apa yang sebenarnya Allah telah
firmankan tetapi dia masih ingat hukumannya.
􀂾 Kebohongan setan
Ayat 4b "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
Setan menentang apa yang telah difirmankan Allah tetapi Hawa masih
terus mendengarkannya. Lalu setan menjanjikan upah terhadap dosa.
􀂾 Anda akan seperti Allah
Ayat 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi
seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Setan berkata kepada Adam dan Hawa,”Matamu akan terbuka dan kamu
akan menjadi seperti Allah”. Mereka sudah seperti Allah tetapi setan
memperdaya mereka supaya mereka ingin yang lebih lagi.
ADAM DAN HAWA BERDOSA
Keduanya berdosa
Sering kali kita menggambarkan Hawa seorang diri pada saat setan yang
menyembunyikan diri dalam rupa seekor ular, datang kepadanya.Itu
bukanlah apa yang Alkitab katakan. Dalam Ayat 6, kita membaca,
”Diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia
dan suaminya pun memakannya.
Mereka berdua berhenti mematuhi Firman Allah, mengikuti perasaan
alaminya, memdengarkan setan dan memakan buah itu.
Ayat 6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk
dimakan dan sedap kelihatannya,
Ketika Adam dan Hawa melanggar perintah Allah dan memakan buah
itu,sifat Allah meninggalkan mereka.Mereka yang telah berpakaian
terang kemuliaan Allah dan sifat allah namun sekarang mreka menjadi
telanjang.
Dengan menggunakan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat,
setn telah menipu Adam dan Hawa, memperdaya dan mengalahkannya.
Setan tidaklah berubah. Taktiknya sama untuk hari-hari ini.
~ 23 ~
Mereka menjadi
􀂾 Kalah
􀂾 Telanjang
Setan telah menipu mereka dan manusia telah ditelanjangi, kuasa dan
otoritas
Kejadian 3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka
tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon
ara dan membuat cawat.
􀂾 Takut
􀂾 Bersembunyi
Setan telah mengalahkan Adam dan Hawa. Sekarang penguasa-penguasa
dunia yang lampau menjadi takut dan bersembunyi dibelakang semak
Kejadian 3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa
Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku
telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
􀂾 Masih segambar dan serupa dengan Allah
Penting untuk dimengerti bahwa bahkan setelah Adam dan Hawa
berdosa, mereka masig segambar dengan Allah. Akan tetapi, mereka
tidak lagi memiliki hidup Allah di dalam dirinya. Mereka mati secara
rohani.
Kejadian 9:1,2,6 Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya
serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah
banyaklah serta penuhilah bumi.
Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan
segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan
segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu
diserahkan.
Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan
tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu
menurut gambar-Nya sendiri.
Manusia masih harus:
􀂾 berbuah
􀂾 bertambah
􀂾 memenuhi bumi
􀂾 memegang kendali
􀂾 berkuasa dan memerintah
Sekarang hal tersebut dilakukan dengan susah payah, dengan berpeluh
dan semua mahluk hidup akan hidup takut kepada manusia.
~ 24 ~
Tinjauan
Allah menciptakan Adam dan Hawa untuk memerintah bumi ini. Akan
tetapi ketika manusia tidak menaati Allah dan menjalankan
kehendaknya melawan kehendak Allah, dia mati secara rohani. Dia
telah kehilangan otoritas dan kuasa Allah
SETELAH MANUSIA BERDOSA
Datanglah kutuk
􀂾 Atas ular itu
Karena ular mengijinkan setan menggunakan badannya,maka kutuk
menimpa semua ular.
Kejadian 3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu:
"Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara
segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan
perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan
kaumakan seumur hidupmu.
􀂾 Atas wanita
Ada 2 bagian kutuk yang menimpa wanita. Ia akan menderita pada saat
melahirkan dan pria akan berkuasa atasnya.
Kejadian 3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah
payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan
kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan
berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
Kehendak Allah adalah pria dan wanita memiliki otoritas
dan kuasa
Kehendak Setan adalah agar manusia memberontak
melawan Allah. Adam dan Hawa mempunyai pilihan.
Mereka memiliki kehendak bebas namun mereka memilih
untuk menyekutukan kehendaknya dengan kehendak Setan.
Setan mencuri nama Adam yaitu - penguasa dunia ini -
pangeran dunia ini
~ 25 ~
Ketika wanita menerima Yesus sebagai Juru selamat pribadinya, ia
mendapatkan kembali posisi penciptaannya yang semula. Yesus telah
menjadi kutuk baginya.
Galatia 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat
dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis:
"Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
􀂾 Atas pria
Kutuk menimpa pria dimana ia harus bersusah payah mencari rejeki dari
tanah.
Kejadian 3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena
engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah
pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari
padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah
payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
􀂾 Atas bumi
Bumi juga terkutuk
Ayat 18,19 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya
bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai
engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau
diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi
debu."
􀂾 Atas Setan
Pada saat sama setan mendapatkan kemenangan besar atas manusia,
Allah membri kutuk atasnya
Kejadian 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau
dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya;
keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan
meremukkan tumitnya."
Allah berkata kepada Setan, yang ada di dalam ular itu dan berkata
kepadanya bahwa keturunan wanita itu akan meremukkan kepalanya.
Janji penebusan
Kutuk atas setan adalah juga janji pertama atas kedatangan mesias
”benih” itu merupakan nubuatan atas Yesus yang akan dilahirkan
seorang wanita.
Setan akan berada dibawah kaki Yesus. Kepalanya akan memar dan
diremukkan.
~ 26 ~
Simbol masa depan
Dalam cerita kejatuhan manusia ada beberapa tipe atau simbol masa
depan
􀂾 Daun Ara
Daun-daun Ara yang Adam dan Hawa pakai untuk menutupi mereka
sendiri adalah simbol dari usaha manusia untuk menutupi dosa-dosanya.
Ini juga adalah simbol-simbol keagamaan yang dirancang oleh manusia.
􀂾 Hewan yang disembelih
Perumpamaan darah pertama sekali dilakukan oleh Allah untuk
menutupi Adam dan Hawa. Ini adalah tanda ataupun contoh dari Yesus
yang akan dibunuh sebagai tebusan dosa seluruh dunia
Rencana Allah
Bahkan di titik tergelap dari sejarah umat manusia pun, Allah memiliki
rencana keselamatan bagi umat manusia
Yesus Kristus, Putera Allah, dari kehendakNya sendiri, akan
memberikan hidupNya kepada kita.
Dengan kematianNya, Dia akan mengalahkan stan. Setan akan
meremukkan tumit Yesus, tetapi Yesus akan meremukkan kepala setan.
Otoritas setan akan diremukkan dan otoritas itu akan dipulihkan bagi
manusia menurut rencana Allah semula.
RENCANA SETAN
Penipuan setan
Setan tidak pernah berhenti membenci dan menakut-nakuti pria dan
wanita yang telah diciptakan untuk melihat dan bertindak seperti Allah.
Rencana penipuannya tidak pernah berhenti. Melalui penipuan
pemimpin-pemimpin rohani selama berabad-abad telah kehilangan
kuasa mereka. Merka menjadi pemimpin buta bagi orang buta.
Tugas Setan
Setan mengorganisir kekuatannya menjadi rencana yang pnuh dengan
peperangan. Penguasa kegelapan ditugaskan ke stiap bangsa, setiap pria
dan wanita dan anak, untuk menaruh mereka ke dalam perbudakan.
Instruksi mereka adalah untuk mencuri, membunuh dan membinasakan.
Allah membawa hukum kepada manusia supaya merka dapat
memperoleh pengampunan dosa dan berjalan di dalam keintiman
denganNya. Tetapi selama 4000 tahun setan tinggal di dalam kuasa atas
bumi akibat ketidaktaatan manusia.
~ 27 ~
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
1. Jelaskan mengapa Setan sangat membenci makhluk ciptaan yang disebut pria dan wanita?
2. Gambarkan akibat dosa dan kejatuhan manusia
3. Apa janji penbusan Allah seperti yang tertulis dalam kitab Kejadian 3:15
Manusia yang diciptakan untuk
memerintah atas planet ini telah menjadi buta dan menjadi
peminta-minta di pinggir jalan,
terikat dengan roh kelemahan,
kerasukan roh-roh jahat legion.
Wajah dan tubuh yang diciptakan seperti Allah,
telah dihabiskan oleh penyakit kusta yang menakutkan.
Pria dan wanita yang diciptakan untuk memerintah, sedang
hidup di dalam kekalahan.
~ 28 ~
Pelajaran IV
YESUS DATANG KE DUNIA
(RENCANA ALLAH)
ADAM PERTAMA-ADAM TERAKHIR
Allah mengutus PuteraNya
Pada saat Adam dan Hawa berdosa, Allah berjanji untuk mengirimkan
PuteraNya, benih dari wanita itu untuk meremukkan kepala setan
(kejadian 3:15). Paulus memberitahukan peristiwa ini dan
dihubungkannya dengan janji pertama akan seorang penebus.
Galatia 4:4,5 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus
Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada
hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk
kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
Hubungan manusia terhadap Allah dan otoritasnya dipulihkan oleh
korban pertukaran yang Yesus lakukan dengan mati di atas kayu salib
Ditebus dari dosa, hukumannya dan dari akibat kutukan oleh hukum,
manusia dapat lahir kembali kedalam keluarga Allah. Dia bisa menjadi
ciptaan baru. Dia bisa sekali lagi, menerima Roh Allah di dalam dirinya.
Adam membawa dosa
Dosa masuk ke dalam dunia melaui ketidaktaatan Adam
Roma 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam
dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah
maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang
telah berbuat dosa.
Yesus membawa
􀂾 Kebenaran
Melalui ketaatan yang total dari satu pribadi, Yesus banyak yang bisa
dibenarkan
Ayat 19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua
orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan
satu orang semua orang menjadi orang benar.
􀂾 Kabar baik
Setelah Adam dan Hawa berdosa, ketika mereka tahu bahwa Tuhan
datang, mereka bersembunyi di belakang semak. Sekarang Yesus, Putera
Allah datang dan malaikat berkata, ”Jangan takut! Inilah kabar baik
untukmu!
Lukas 2:10,11 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan
takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan
~ 29 ~
besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu
Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
􀂾 Damai bagi manusia
Seorang malaikat memberikan pesan kepada gembala-gembala di
Betlehem pada malam itu, tetapi sukacita sorga sangat besar, roh masuk
ke dalam dunia alami.
Ayat 13,14 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat
itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Betapa luar biasanya janji yang diberikan itu, bahkan ketika Yesus
dilahirkan. ” Damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepadaNya”
YESUS ADA DI BUMI SEBAGAI MANUSIA
Apakah Yesus menggunakan kuasa dan otoritas dibumi sebagai Allah
atau sebagai manusia yang dipenuhi oleh kuasa roh kudus?
Yesus, Adam yang terakhir
Paulus merujuk kepada Yesus sebagai Adam yang terakhir
1 korintus 15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam
menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi
roh yang menghidupkan.
Yesus sebagai Adam yang terakhir, berjalan dan melayani dengan
otoritas di atas bumi bahkan seperti pada saat Dia menciptakan Adam
pertama untuk melakukannya.
Sangatlah penting untuk dimengerti akan hal ini sebab inilah satusatunya
cara yaitu dengan menggenapi hukum sebagai Adam yang
terakhir sehingga Dia bisa membawa kita terbebas dari hukum itu.
Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan sukacita
yang dirasakan di seluruh alam semesta ini.
Malaikat-malaikat begitu bersukacita
sehingga mereka hadir di hadapan gembala-gembala untuk
menyampaikan pujian-pujian.
Bahkan bintang-bintang memproklamasikan
kelahiranNya.
~ 30 ~
Hanya menjadi manusia Dia bisa menjadi juru slamat kita. Adalah perlu
bagi Yesus untuk mengalahkan setan, sebagai manusia, untuk
memenangkan kembali otoritas yang setan telah curi dari Adam yang
pertama.
Karena Yesus adalah manusia pertama yang sempurna sejak dari Adam,
Dia memiliki semua otoritas yang diberikan kepada Adam. Dan pada
waktu Roh kudus turun atas Nya, Dia juga memiliki kuasa di dalam
Nya.
Baptisan Yesus
􀂾 Roh Kudus turun atasNya
Yohanes pembaptis melihat Roh Allah turun atas Yesus dan peristiwa
ini sangatlah penting sehingga hal ini dicatat di dalam keempat Injil
(Mar 1:10 , Luk 3:22 , Yoh 1:32)
Matius 3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan
pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti
burung merpati turun ke atas-Nya,
􀂾 Mukjizat terjadi
Yesus tidak melakukan mukjizat apapun selama 30 tahun pertama
hidupNya, tetapi ketika Dia memulai pelayanan umumNya Roh Kudus
turun atasNya. Lalu di dalam kuasa Roh Kudus, pelayanan Mukjizat
Yesus dimulai.
Otoritas Allah yang digerakkan oleh RohNya adalah kuasa ganda yang
berkemenangan!
Yesus melepaskan hakNya sebagai Allah
􀂾 Dia mengosongkan diriNya
Rasul Paulus memberikan sebuah pengertian akan pikiran Kristus
sewaktu Dia datang ke dunia. Paulus menuliskan bahwa Yesus
melepaskan seluruh atributNya sebagai Allah.
Filipi 2:5-8 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan
Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan
sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Yesus hendak:
􀂾 membuat diriNya tanpa reputasi
􀂾 mengambil rupa seorang hamba
􀂾 menjadi sama seperti manusia
􀂾 merendahkan diriNya
􀂾 taat sampai mati
~ 31 ~
Yesus mempunyai sifat Allah dan sama dengan Allah namun Dia
mengosongkan diriNya dari semua hakNya sebagai Allah dan hidup di
bumi ini senagai manusia. Dia mengambil rupa seorang hamba dan sama
seperti seorang manusia. Dia merendahkan diriNya dan menjadi taat
sampai mati. Dia datang ke bumi ini sebagai manusia dan kuasaNya atas
bumi ini datang melalui Rah Kudus.
Mengapa hal ini penting?
Adam, manusia pertama, tidak menaati Allah dan menyerahkan seluruh
otoritasnya kepada Setan. Yesus, sebagai Adam yang terakhir,
melakukan segala sesuatu di muka bumi ini sebagai seorang manusia
yang dipenuhi oleh kuasa Roh Allah. Dia menjadi manusia sempurna di
bumi ini sebagaimana Adam telah diciptakan untuk melakukannya.
Sebagai Anak Manusia
Ketika Yesus berada di bumi ini, otoritas yang Dia miliki adalah sebagai
Anak Manusia. Dalam ayat berikutnya, Yohanes menggunakan kata-kata
yang sangat tepat:”Anak Allah” – ”Anak manusia”
Yohanes 5:25-27 Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya
untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.
Orang mati akan mendengar suara Anak Allah. Diluar bumi ini, Yesus
merupakan salah satu pribadi dari Allah Tritunggal.
Di bumi ini, Yesus berjalan di dalam otoritas karena Dia adalah Anak
manusia. Manusia diciptakan untuk berjalan dalam otoritas dan kuasa.
Adalah manusia Yesus yang memiliki otoritas. Hal ini karena Yesus
adalah sebagai Anak Manusia, Adam yang terakhir, bukan karena Dia
Anak Allah.
Jikalau Yesus melakukannya,kita pun juga bisa melakukannya!
Yesus hanya melakukan apa yang sebenarnya manusia telah diciptakan
untuk melakukannya. Dia bergerak di dalam kuasa Roh Kudus dan
bukan di dalam kuasaNya sebagai Anak Allah! Hal ini sangat penting
bagi kita! Seandainya Yesus berkarya di bumi ini sebagai manusia, lalu
kita pun dapat melakukan hal yang sama. Kita memiliki kuasa yang
sama, otoritas dan hak untuk melakukan segala sesuatu yang Yesus telah
lakukan pada saat Ia ada di bumi ini sebagai seorang manusia.
MENGHADAPI COBAAN SEBAGAI MANUSIA
Dicobai seperti kita
Allah telah memberikan Adam dan Hawa sebuah kehendak bebas,
pilihan dan keinginan. Yesus mempunyai keinginan yang sama untuk
menjadi Adam terakhir yang sempurna, Yesus juga harus menjalani
cobaan.
~ 32 ~
Adam dan Hawa dicobai dalam 3 aspek:
􀂾 Tubuh: Hawa melihat buah itu, bahwa buah pohon itu baik untuk
dimakan dan sedap kelihatannya.
􀂾 Jiwa: Setan menjanjikan hikmat, tahu tentang yang baik dan yang
jahat.
􀂾 Roh: Akhirnya setan menjanjikan Hawa bahwa dia bisa seperti Allah.
Yesus juga dicobai dalam ketiga aspek ini.
Cobaan pertama – Tubuh
Yesus berada di padang gurun selam 40 hari. Setan mencoba pada saat
terjadi kelemahan secara fisik, untuk mencobai Yesus untuk
menggunakan kuasaNya sebagai Putera Allah untuk memuaskan
kebutuhan jasmani manusiaNya. Tetapi Yesus telah menanggalkan
atribut Allah ketika Dia datang ke Bumi ini untik hidup sebagai Anak
manusia.
􀂾 Memuaskan kebutuhan manusia
Matius 4:1-3 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk
dicobai Iblis.
Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam,
akhirnya laparlah Yesus.
Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika
Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi
roti."
Pada saat penggoda datang kepadaNya, penggoda itu berkata, ”Jikalau
Engakau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti”.
Seandainya Yesus mengubah batu menjadi roti maka Dia tidak lagi
hidup sebagai manusia. Berarti Dia masih menggunakan atributNya
sebagai Allah. Kalau Yesus melakukan hal itu, setan telah mengalahkan
Adam pertama dan Adam kedua.
􀂾 Yesus menjawab
Yesus menjawab setan dengan mengutip firman Allah
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup
bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah."
Perhatikan bahwa Yesus menyatakan diriNya sebagai manusia
Ayat 5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan
menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
~ 33 ~
Cobaan kedua – Jiwa
Cobaan kedua adalah pada aspek jiwa. Setan menggoada Yesus untuk
melawan kehendak Allah bagiNya dan untuk bertindak atas dasar
emosiNya.
􀂾 Buktikan diri Mu
Ayat 6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,
jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai
Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan
mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu
jangan terantuk kepada batu."
Ini adalah lanjutan dari cobaan dasar yang sama. ”Kalau Engkau Anak
Allah....” Setan tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah. Hidup Yesus di
bumi ini adalah hidup sebagai Anak Manusia, sebagai Adam yang
terakhir.
􀂾 Yesus menjawab
Yesus mengalahkan Setan dan memperkatakan Firman Allah dengan
benar. Yesus tahu bahwa Dia adalah Tuhan dan setan juga mengetahui
hal itu.
Ayat 7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah
engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Cobaan ketiga – Roh
Pada cobaan yang ketiga ini setan menawarkan Yesus semua kerajaan
dunia dengan kemegahannya. Bukankah itu alasan mengapa Yesus
datang kedunia ini? Bukankah Dia datang untuk mengambil kembali
bumi dari tangan setan?
􀂾 Jadilah Tuhan atas bumi ini
Matius 4:8,9 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang
sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan
dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu
akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Setan memiliki hak untuk menawarkan seluruh kerajaan dunia kepada
Yesus. Setan, yang telah menipu dan mencuri otoritas Adam, kemudian
menjadi penguasa atas bumi ini.
Tapi Yesus tidak tertarik untuk mengambil bumi dari setan dengan cara
apapun yang merupakan ketidaktaatan pada Bapa.
􀂾 Yesus menjawab
Yesus tidak masuk ke dalam perdebatan dengan Setan. Dia tidak
berargumentasi dengan setan tentang siapa penguasa dunia ini. Yesus
memerintahkannya untuk pergi. Dia memperkatakan Firman Allah
sekali lagi.
~ 34 ~
Matius 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis!
Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan
hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Tinjauan
Jikalau Yesus bertindak sebagai Anak Allah ketika Setan mencobaiNya,
berarti Dia telah melepaskan hakNya sebagai Anak manusia, Dia tidak
lagi memenuhi persyaratan menjadi pengganti yang sempurna untuk
memberikan tebusan bagi umat manusia.
Setan menawarkan Yesus akan hal-hal yang Dia ingin ambil kembali
dengan kedatanganNya ke bumi ini yaitu hak untuk memerintah di bumi.
Adalah ”mudah” untuk melakukan cara setan tanpa harus mati di kayu
salib. Yesus tahu bahwa tanpa penumpahan darahNya maka tidak ada
pengampunan dosa.
Bahkan ketika Yesus mati di kayu salib , setan melalui orang banyak
mengolok-olok Yesus dengan kata-kata yang sama.
Matius 27:40 Seringkali setan menawarkan kita hal-hal yang
sebenarnya Allah telah janjikan bagi kita. Metode kita untuk
menang atas strategi-strategi setan adalah dengan mengetahui dan
memperkatakan firman Allah.
YESUS, TELADAN KITA DALAM MELAWAN COBAAN
Yesus mengerti apa itu cobaan.
Sebagaimana cerita tentang cobaan Yesus dihubungkan di dalam injil
Matius, Kita diberikan kesempatan untuk mempelajari bagaimana
setan dikalahkan pada aspek ini. Kita juga mempunyai pilihan bebas,
kita juga akan dicobai, tapi ketika Yesus berjalan didalam
kemenangan, kita juga akan demikian!
Paulus menyatakan bahwa karena Yesus telah menderita karena
pencobaan, Dia dapat menolong mereka yang dicobai
Ibrani 2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena
pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Yesus dicobai sama seperti kita
Kita dapat mengalami keyakinan yang teguh dengan mengetahui
bahwa Yesus dicobai oleh setiap aspek meskipun seperti kita
sebagaimana Yesus tidak menyerah kepada pencobaan, kita pun kita
dapat datang kepada Allah dengan memperoleh bantuan adikodratiNya
untuk bertahan atas cobaan yang kita hadapi.
Ibrani 4:14-16 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar
Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak
Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang
tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
~ 35 ~
sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak
berbuat dosa.
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri
takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada
waktunya.
Semua pencobaan adalah pencobaan-pencobaan biasa
Salah satu strategi setan adalah membuat kita merasa berbeda, bahwa
cobaan kita adalah unik ataupun lebih berat daripada yang dialami oleh
orang lain. Tetapi semua pencobaan Allah pencobaan-pencobaan biasa
dan Allah telah memberikan kita jalan keluar sehingga kita dapat
menanggungnya.
1 Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan
manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan
membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu
kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,
sehingga kamu dapat menanggungnya.
Ikuti teladan Yesus
Yesuslah teladan kita. Hanya karena Yesus menjawab setan dengan
menggunakan Firman Allah, kita pun harus melakukan hal yang sama.
Ketika setan datang kepada Yesus, Yesus tidak:
􀂾 beradu pendapat dengan Setan
􀂾 berunding dengan Setan
􀂾 mempertimbangkan untuk mempergunakan cara Setan
Yesus mengutip firman Allah yang tertulis
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup
bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah."
Inilah caranya bagaimana setan dikalahkan. Firman Allah harus
mengalir keluar melalui mulut kita.
Ketika penyakit mencoba masuk ke tubuh kita, kita bisa berkata, ”Ada
tertulis, oleh bilur-bilurNya saya sudah disembuhkan”
Ketika kemiskinan mencoba masuk dalam bidang keuangan kita, kita
bisa berkata,”Ada tertulis, Allah akan mencukupkan segala
keperluanku...”
Ketika setan mencoba untuk menyesatkan anak-anak kita, kita bisa
berkata,”Ada tertulis, semua anak-anakku akan diajar oleh Tuhan..”
~ 36 ~
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
1. Mengapa penting bagi anda untuk mengetahui bahwa Yesus telah melepaskan hakNya sebagai
Allah dan hidup sebagai manusia sewaktu Dia ada di bumi ini ?
2. Contoh apa yang bisa anda berikan tentang Yesus yang hidup dengan menggunakan
otoritasnya sebagai seorang manusia ketika Dia ada di bumi ini?
3. Dengan mengikuti teladan Yesus, bagaimana anda bisa mengalahkan setan ataupun roh-roh
jahat pada waktu mereka coba untuk menggoda anda untuk tidak menaati Allah?
Perkatakan jalan keluar – bukan masalahnya
Perkatakan jawaban – bukan kebutuhannya
Perkatakan dan percaya kepada Firman Allah,
dan setan akan:
secara total,
sepenuhnya,
sama sekali,
terkalahkan !
Dan anda akan berkemenangan!
~ 37 ~
Pelajaran V
YESUS MELAYANI DENGAN OTORITAS
RENCANA ALLAH BAGI SEMUA ORANG PERCAYA
Yesus sebagai manusia
Yesus hidup di bumi ini sebagai manusia. Dia dengan tujuan tertentu
telah mengosongkan diriNya dari hakNya sebagai Anak Allah. Dia
menderita karena pencobaan sebagai seorang manusia. Dia mengalahkan
setan sebagai seorang manusia.
Adalah manusia Yesus yang mempunyai otoritas di bumi ini.
Otoritasnya adalah karena Dia adalah Anak Manusia, Adam yang
terakhir, bukan karena Dia adalah Anak Allah.
Yesus datang sebagai Adam yang terakhir yaitu untuk menggenapi
semua yang harus digenapi oleh Adam yang pertama. Dengan
menggenapi rencana Allah bagi Adam yang pertama, Yesus berjalan d
idalam otoritas dan kuasa mutlak atas bumi ini.
Penting untuk dimengerti tentang otoritas yang Yesus pakai. Jikalau
otoritas itu adalah otoritas yang Allah pada saat penciptaan, telah
mmberikannya pada manusia, lalu (pada hari-hari ini) kita pun dapat
berjalan di dalam otoritas yang sama sebagai pria dan wanita yang telah
ditebus.
Lukas 10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada
kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk
menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan
membahayakan kamu.
Adanya ciptaan baru di dalam Yesus yang dapat menjadi pria dan wanita
yang diciptakan di dalam rencana Allah. Hanya dengan membaca Injil
dan melihat Yesus hidup sebagai manusia sempurna maka kita pun dapat
berjalan di dalam otoritas dan kuasa mutlak setiap hari di dalam hidup
kita.
LUKAS MEMBERITAHU OTORITAS YESUS
Pesan pertama
􀂾 Di dalam kuasa Roh Kudus
Pada saat Yesus dibaptis di sungai Yordan, Roh kudus turun atasNya
untuk memenuhi Yesus dengan kuasa untuk pelayananNya di bumi ini.
Segera sesudah ini, Yesus dibawa ke padang gurun, dimana Dia menang
atas setan dan cobaannya dengan memperkatakan Firman Allah. Dengan
mendemonstrasikan otoritasNya di muka bumi sebagai manusia yang
dipenuhi kuasa Roh Kudus, Dia siap untuk memulai pelayananNya di
bumi ini.
~ 38 ~
Dia memulai pelayananNya di Galilea, diurapi oleh kuasa Roh Kudus
dan berbicara dengan otoritas
Lukas 4:14,16,18-21 Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea.
Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.
Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut
kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu
berdiri hendak membaca dari Alkitab.
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan
Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada
orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta,
untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada
pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu
tertuju kepada-Nya.
Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini
genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
(Yesus membaca dari kitab Yesaya 61:1,2)
Pesan kedua
Setelah Yesus berbicara di Nazaret, Dia berbicara di Kapernaum. Disana
orang-orang tercengang dengan otoritasNya.
􀂾 Memiliki otoritas
Lukas 4:31,32 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota
di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya
penuh kuasa.
􀂾 Mengusir roh-roh jahat
Ayat 33-35 Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan
setan dan ia berteriak dengan suara keras:
"Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami?
Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa
Engkau: Yang Kudus dari Allah."
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari
padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengahtengah
orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali
tidak menyakitinya.
Yesus memerintahkan roh jahat untuk keluar dan karena roh jahat itu
tahu otoritas Yesus, ia pun keluar
~ 39 ~
􀂾”Otoritas dan Kuasa”
Ayat 36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang
lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan
penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh
jahat dan mereka pun keluar."
OTORITAS YESUS ATAS ROH-ROH JAHAT, SAKIT-PENYAKIT, POHON DAN BADAI
Markus juga menulis tentang pelayanan Yesus di Kapernaum dan orangorang
terkagum otoritas yang Yesus pakai di pelayananNya. Markus
meneruskan dengan memberitahukan tentang orang yang kerasukan dan
orang sakit disembuhkan
Otoritas atas roh-roh jahat
Yesus memiliki otoritas atas roh-roh jahat
Ayat 40,41 Ketika matahari terbenam, semua orang membawa
kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacammacam
penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka
masing-masing dan menyembuhkan mereka.
Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak:
"Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang
mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena
mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.
Otoritas atas penyakit
Yesus memiliki otoritas atas sakit penyakit
Markus 1:40,41 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan
sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya,
katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan
tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku
mau, jadilah engkau tahir."
Otoritas atas tubuh manusia
Yesus berbicara kepada orang yang mati sebelah tangannya. ”ulurkan
tanganmu ”
Markus 3:1-3 Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ
ada seorang yang mati sebelah tangannya.
Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan
orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan
Dia.
Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari,
berdirilah di tengah!"
Yesus tahu bahwa orang itu akan disembuhkan. Dia berkata,”Mari,
berdirilah di tengah-tengah”.
~ 40 ~
Ayat 4,5 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang
diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat,
menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi
mereka itu diam saja.
Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia
memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada
orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka
sembuhlah tangannya itu.
Dengan otoritas, Yesus mengucapkan sepatah kata dan orang itu
mengulurkan tangannya dan ia disembuhkan
Otoritas atas ciptaan
􀂾 Mengutuk pohon ara
Yesus mempunyai otoritas atas pohon ara
Matius 21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ,
tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun
saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi
selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
Otoritas atas unsur-unsur dunia
􀂾 Meredakan angin ribut
Yesus berbicara kepada angin dan laut dengan otoritas dan mereka taat
kepadaNya
Markus 4:35-38 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus
berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan
membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana
Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak
menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai
penuh dengan air.
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka
murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya:
"Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Yesus menghardik angin ribut dan berbicara kepada laut.
Ayat 39.40 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata
kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan
danau itu menjadi teduh sekali.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut?
Mengapa kamu tidak percaya?"
Kesimpulan pernyataan Yesus adalah ”mengapa kamu begitu takut?
Mengapa tidak percaya?”
~ 41 ~
Ayat 41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada
yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau
pun taat kepada-Nya?"
YESUSLAH TELADAN KITA
Yesus adalah teladan kita tentang bagaimana kita harus berjalan dan
melayani di dalam otoritas, karyaNya di bumi sebagai Adam yang
terakhir adalah teladan bagi kita, sebagai manusia yang ditebus dan
dipulihkan adalah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan Yesus pada
saat sekarang ini. Kita bisa hidup dan melayani di dalam otoritas penuh
yang sama sebagaimana yang Yesus pernh lakukan pada waktu kita
melakukan pekerjaanNya.
Yohanes 14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan
yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar
dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
Yesus menghardik sakit demam
Yesus berbicara dengan otoritas ketika Dia menghardik sakit demam ibu
mertua Petrus
Lukas 4:38,39 Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan
pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras
dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu,
dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera
bangun dan melayani mereka.
Membangkitkan Lazarus
Yesus berbicara secara berani dan berseru dengan suara yang keras pada
kuburan Lazarus.
Yohanes 11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia
dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
Melakukan pekerjaan-pekerjaaan Yesus
Kemanapun Yesus pergi, ia melayani dengan penuh keberanian yang
merupakan hasil dari mengetahui otoritasNya sebagai Anak Manusia.
Pada saat Dia melepaskan otoritas di dalam kuasa Roh Kudus, Dia
menyembuhkan orang sakit, mengusir iblis dan membangkitkan orang
mati. Dia melakukannya sebagai teladan bagi orang percaya baik pada
saat itu maupun pada saat hari-hari ini. Yesus memberitahu muridmuridNya
untuk melayani di dalam otoritas yang sama dan melakukan
pekerjaan yang sama seperti yang telah Dia lakukan.
Matius 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati;
tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah
memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula
dengan cuma-cuma.
~ 42 ~
Murid-murid dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan Yesus karena Dia
telah memberikan otoritas yang sama ketika Dia hidup dan melayani
Lukas10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada
kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk
menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan
membahayakan kamu.
Otoritas dengan penuh keberanian
Pelayanan Yesus memberikan teladan keberanian dan kuasa, bukan
ketakutan dan sifat malu-malu
II Timotius 1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh
ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih
dan ketertiban.
Yesus memberitakan Injil dengan penuh keberanian, mengusir setan dan
menumpangkan tanganNya atas orang sakit dan melihat mereka
dipulihkan karena Dia melayani dengan kuasa. Yesus, teladan kita,
meninggalkan kita dengan kata-kata berikut.
Markus 16:15-18 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke
seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa
yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka
akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara
dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun
maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh."
Ketika kita mengikuti teladan Yesus, sebagai Adam yang terakhir, kita
akan mendapati diri kita menaati perkataan Yesus, sebagai pencipta
terhadap Adam yang pertama. Kita akan menemukan diri kita
memerintah dan mempunyai kuasa atas bumi ini dan segala sesuatu di
bumi termasuk sakit-penyakit, perbudakan, kemiskinan, dan kematian.
Sekali lagi kita akan melakukan apa yang telah Ia ciptakan kita untuk
melakukannya
Ketakutan Setan
Sebagaimana Yesus melayani di bumi ini, Setan pasti telah melihatnya
dengan penuh ketakutan. Di sini Yesus berkarya sebagai manusia,
mempunyai kuasa, berbicara dan melayani dengan otoritas dan dengan
demikian membinasakan pekerjaan setan
I Yohanes 3:8b Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya,
yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
~ 43 ~
Karena kita mengikuti teladan Yesus pada hari ini, kita pun akan hidup
dan melayani dengan otoritas yang telah Allah berikan, kita pun akan
membinasakan pekerjaan iblis.
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
1. Menurut Yohanes 5:25-27, Apakah Yesus berjalan di dalam otoritasNya sebagai Anak Allah
atau sebagai Anak Manusia?
2. Berikan contoh-contoh dimana Yesus berjalan dengan otoritas atas unsur-unsur dunia, atas
sakit-penyakit dan atas roh-roh jahat!
3. Apa reaksi orang banyak terhadap tindakan Yesus di dalam otoritas di bumi ini?
4. Apa yang mungkin menjadi reksi orang banyak pada saat ini ketika anda berjalan di dalam
otoritas di bumi ini?
~ 44 ~
Pelajaran VI
DARI SALIB MENUJU TAHTA
KEMATIAN YESUS
Kerajaan setan sedang dibinasakan dan setan tahu bahwa Yesus harus
dibunuh. Penipuan telah bekerja dengan malaikat-malaikatNya. Hal ini
juga terjadi atas Adam dan Hawa namun tidak akan terjadi kepada
Yesus.
Akan tetapi, sekali lagi setan menggunakan penipuan. Dia menipu
pemimpin-pemimpin agama pada saat itu untuk menuntut kematian
Yesus. Setan merasuki tubuh Yudas untuk melakukan penghianatan
sebagaiman setan telah merasuki badan ular untuk melakukan penipuan
terhadap Adam dan Hawa.
Setan sangat membenci Yesus sehingga tidak hanya ia
menginginkanNya mati, ia menginginkan Yesus disiksa. Seluruh
kerajaan kuasa setan, penguasa kegelapan dan roh-roh jahat datang
untuk melihat dengan sorak kemenangan. Mereka pasti telah
mempersiapkan saat-saat kemenangan dan perayaan terbesar pada saat
kebinasaannya sendiri tiba.
Yesus dikhianati, dipukul dan disalibkan.
Penipu ulung, tertipu
Setan, penipu ulung telah tertipu. Dalam kebenciannya yang buta dia
tidak menyadari bahwa ia baru saja menyebabkan kematian seseorang,
dengan kematianNya dan dengan kebangkitanNya mengalahkan dan
menebus umat manusia dari dosa.
Yesus membayar harga untuk dosa-dosa kita dengan mati di kayu
salib
Dia melepaskan semua dosa, sakit-penyakit dan kelemahan kita dengan
jalan disiksa. Ketika semua dosa dunia diangkat dari Yesus, Kuasa Allah
datang kepadaNya. Seluruh bumi bergetar selama waktu peperangan
rohani yang besar ini. Yesus menghancurkan setan dan roh-roh jahatnya.
Setan, sejak zaman Adam, telah membuat manusia berada dibawah
otoritasnya. Yesus mengambil kembali kunci otoritas dari Iblis
APA YANG TERJADI DI BUMI?
Ada 3 hari peperangan. Yesus telah mengatakan demikian sebagaimana
Yunus selama 3 hari 3 malam berada di perut ikan paus, Dia akan 3 hari
3 malam berada di rahim bumi.
Matius 12:40 Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga
hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di
dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
~ 45 ~
􀂾 Tabir terbelah dua
􀂾 Bumi bergoncang
􀂾 Bukit-bukit batu terbelah
􀂾 Kuburan-kuburan terbuka
Manusia tidak lagi terpisah dari Allah. Tabir bait suci, untuk masuk k
ruang Maha Kudus, terbelah dua. Bumi bergoncang dengan hebat karena
Yesus menghancurkan tali kematian di dalam rahim bumi.
Matius 27:50-53 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu
menyerahkan nyawa-Nya.
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke
bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah
meninggal bangkit.
Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur,
lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak
orang.
APA YANG TERJADI DI DALAM DUNIA ROH?
Peperangan itu bergabung antara Yesus, pengganti kita dan setan dengan
grombolan roh-roh jahatnya.
Pada waktu Yesus dipaku di atas kayu salib, setan pasti telah
mengumpulkan semua roh-roh jahatnya untuk menyaksikan peristiwa
yang penting ini. Ini sangat amat pnting bagi mereka untuk tidak
dilewatka! Karena Yesus mati di kayu salib, setan dan roh-roh jahatnya
pasti telah mempersiapkan kegembiraan yang jahat atas apa yang
mereka pikir akan menjadi saat-saat kemenangan terbesarnya.
Tidaklah cukup untuk setan melihat tubuh Yesus yang tidak bernyawa
tergantung di kayu salib. Dalam kebencian buta, setan pasti brsorak, ”
Dia pasti dilemparkan ke Alam Maut (hades)”! Setan dan roh-roh
jahatnya dalam kebodohannya pasti telah mulai dengan suasana
kegirangan, tetapi singkatnya perayaan itu karena pintu neraka tertutup
dengan keras dibelakang Yesus.
Yesus, dengan membawa dosa seluruh umat manusia, memderita iksaan
alam maut karena Dia dengan tidak berdaya turun ke dalam bagian bumi
yang paling bawah untuk melepaskan setiap dosa yang telah dilakukan.
Dia menguburkan semua dosa untuk tidak diingat lagi.
Mazmur 103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya
dari pada kita pelanggaran kita.
~ 46 ~
Telah dinubuatkan oleh Daud
􀂾 Menanggung hukuman dosa
􀂾 Menanggung penghakiman dosa
Daud menggambarkan apa yang akan terjadi dengan Yesus setelah
kematianNya. Dengan menanggung dosa-dosa kita, Dia nampaknya tak
berdaya atas rencana Setan untuk menghancurkanNya. Dia turun ke
bagian terdalam dari alam maut. Di sini, mereka yang meninggal di
dalam ketidakpercayaan akan disiksa dan dihakimi.
Yesus pergi ke neraka, menanggung hukuman dan penghakiman dosa.
Mazmur 88:3-7 Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku;
sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah
dekat dunia orang mati.
Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang
kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan.
Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang
yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat
lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam
kegelapan, dalam tempat yang dalam.
Daud juga menubuatkan tentang kebangkitan Yesus
Mazmur 16:10 sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia
orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat
kebinasaan.
Telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya
Nabi Yesaya menubuatkan kematian dan kebangkitan Yesus
Yesaya 53:8-12 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil,
dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia
terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena
pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan
dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia
tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan.
Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia
akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak
TUHAN akan terlaksana olehnya.
Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi
puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan
~ 47 ~
membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan
mereka dia pikul.
Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar
sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat
sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan
nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara
pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak
orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Domba Allah
􀂾 Menanggung dosa orang banyak
􀂾 Menjadi perantara bagi orang berdosa
Ayat 12 Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang
besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat
sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan
nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara
pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak
orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Di atas salib, Yesus memenuhi fungsi/syarat sebagai domba korban pada
perjanjian lama
Yohanes 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus
datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah,
yang menghapus dosa dunia.
Sebagai korban tebusan
Karena Yesus menanggung dosa-dosa kita sampai ke dalam perut bumi
maka Dia menggenapi fungsiNya sebagai korban yang akan
menanggung dosa umat manusia.
Imamat 16:10,21,22 Tetapi kambing jantan yang kena undi bagi
Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan TUHAN
untuk mengadakan pendamaian, lalu dilepaskan bagi Azazel ke
padang gurun.
dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala
kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala
kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran
mereka, apa pun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan
semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian
melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang
yang sudah siap sedia untuk itu.
Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala
kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus
dilepaskan di padang gurun.
~ 48 ~
YESUS TIDAK DAPAT DIJAMAH
Ketika Yesus membebaskan dosa-dosa kita sampai ke dalam bumi,
kuasa Allah turun atasNya.
Kisah Para Rasul 2:27 sebab Engkau tidak menyerahkan aku
kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu
melihat kebinasaan.
Pintu gerbang neraka (hades) tidak dapat menang atas Yesus. Dengan
menerobos pintu neraka, Yesus telah merebut kembali kunci maut,
neraka dan kubur dari setan.
Iblis dan setan telah dikalahkan.
Sejarah peperangan kuno dan kekalahan musuh memberi pengertian
yang istimewa akan kemaknaan dari ayat berikut.
Kolose 2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan
penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam
kemenangan-Nya atas mereka.
Kuasa dan otoritas, seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, adalah
referensi terhadap organisasi setan dan roh-roh jahatnya.
Pada zaman kuno, sewaktu para tentara mengalahkan musuh, merka
membuat musuh menjadi tidak berdaya, melucuti pakaian merka,
mengikat musuh dengan rantai antara satu dengan yang lainnya dan
membariskan mereka tanpa hormat sebagai budak bagi negara yang
menang.
Yesus secara pribadi telah membuat setan dan semua roh-roh jahat
menjadi tidak berdaya. Dia telah mengambil semua senjata setan. Dia
melucuti mereka. Yesus telah membuat mereka menjadi tontonan
umum.
Mereka yang pada awalnya merayakan Yesus tergantung dan dilucuti,
telanjang dan terhina di kayu salib, sekarang harus menjadi terhina
dengan cara yang sama.
Setan telah mengalahkan Adam dan Hawa
􀂾 dan membiarkannya dilucuti, telanjang
􀂾 merebut otoritas mereka
Setan berpikir ia sudah mengalahkan Yesus dengan
􀂾 membiarkannya dilucuti, telanjang
􀂾 tergantung di atas kayu salib
Akan tetapi, Yesus mengalahkan Setan dan semua roh-roh jahatnya
dengan
􀂾 menelanjangi mereka
􀂾 merebut kembali otoritas mereka sampai selama-lamanya
~ 49 ~
Kebangkitan
Dengan membayar hukuman dosa melalui kematianNya di kayu salib
dan melepaskan dosa-dosa kita sampai pada kedalamannya, Yesus
mengambil kunci maut, neraka dan kubur dari setan.
Dengan mengalahkan setan dan menghancurkan kuasanya atas maut.
Kubur tidak lagi bisa menahan tubuh Yesus. Dalam ledakan
kemenangan yang berkuasa, Yesus bangkit dari kematian. Setan dan
setiap roh-roh jahat sudah dikalahkan!
Efesus 1:19-21 dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya,
sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia
dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-
Nya di sorga,
jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan
kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut,
bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan
datang.
YESUS NAIK KE SORGA
Dalam kemenangan
Yesus naik kembali ke sorga dengan penuh kemenangan dan Dia
membawa para tawanan di dalam jalanNya
Efesus 4:8-10 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat
tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberianpemberian
kepada manusia."
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke
bagian bumi yang paling bawah?
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari
pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
Ketika Yesus membawa para tawanan, kita mempunyai gambaran Yesus
sebagai seorang Jendral penakluk membawa musuh yang kalah di dalam
parade-tidak berdaya, dilucuti, dirantai, dengan penuh kehinaan dalam
pandangan jelas dihadapan seluruh malaikat sorgawi.
Setan dan semua roh-roh jahat telah mutlak dikalahkan dan dengan
penuh aib telah dibuatNya menjadi tontonan umum.
Ketika Yesus merebut kunci otoritas dari setan, Dia telah mengambil
kembali kunci otoritas dimana dalam ketidaktaatannya Adam telah
serahkan kepada setan. Sebagaimana Yesus telah merampas kunci-kunci
otoritas itu dari tangan setan, Dia membuat setan menjadi tidak berdaya
dalam otoritasnya atas umat manusia dan atas bumi ini. Yesus sendiri
telah mengalahkan setan dan segala roh-roh jahatnya.
~ 50 ~
Diterima dengan penuh sukacita
Tentunya tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan sukacita sorga
pada sat kembalinya Putera Allah kepada tempatNya yang sah di dalam
sorga
Bagaimanakah manusia bisa menggambarkan kembalinya Yesus dengan
penuh kemenangan?
Daud diinspirasi untuk memberikan kepada kita deskripsi pada saat ini.
Mazmur 24:7-10 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan
terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya
masuk Raja Kemuliaan!
"Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa,
TUHAN, perkasa dalam peperangan!"
Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah
kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja
Kemuliaan!
"Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam,
Dialah Raja Kemuliaan!" S e l a
Memproklamasikan kemenanganNya!
Rasul Yohanes memberikan kepada kita kata-kata Yesus, pada saat Dia
menyatakan kemenanganNya
Wahyu 1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku
hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci
maut dan kerajaan maut.
YESUS MEMILIKI KUNCI
Yesus kembali ke sorga dengan bersorak,”Bapa, Aku telah memiliki
kunci” Setan telah kalah dan Aku memiliki kunci itu!.
Yesus memiliki kunci otoritas di dalam tanganNya sebagaimana telah
Dia peroleh dari setan yang telah mencurinya di Taman yaitu pada saat
setan menipu Adam dan Hawa.
Pentingnya kunci itu
Yesus telah mengambil kembali kunci itu dari setan, tetapi Dia tidak
menyimpannya. Dia memberikannya kembali kepada manusia.
Dalam pewahyuan Gereja yang pertama sekali, Yesus memberitahu
murid-muridNya bahwa Dia akan memberikan mereka kunci kerajaan
Sorga.
Matius 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.
Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang
kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Dalam Yesaya ada referensi lain tentang kunci itu
~ 51 ~
Yesaya 22:22 Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas
bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup;
apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Pada masa lampau, kunci-kunci sangatlah besar, berat dan banyak
hiasan.Orang-orang kaya setiap membawanya di atas bahu mereka
karena bobotnya tetapi lebih adalah karena keindahannya. Seringkali 2
atau3 budak akan ikut orang kaya yang membawa kunci itu pada bahu
mereka. Ini menunjukkan kekayaan / harta mereka.
Ketika Yesus menubuatkan kedatangan Mesias, dia membicarakan
tentang makna kunci yang dibawa di atas bahu.
Yesaya 9:5a Sebab seorang Anak telah lahir untuk kita, seorang
Putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di
atas bahuNya
Kunci, pemerintahan dan otoritas ada di tangan Yesus! Yesus
mengambil kunci-kunci itu dan membrikan kepada gerejaNya.
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
1. Setelah kematian Yesus di kayu salib, dimana Yesus mengambil semua dosa dan kesalahan
kita?
2. Apa yang Alkitab maksudkan dengan Yesus telah menghancurkan kerajaan dan kuasa dunia
dan membuatnya menjadi aib yang terbuka?
3. Apa yang dilambangkan dengan kunci seperti yang Yesus katakan dalam Wahyu 1:18?
Otoritas di bumi ini telah
dipulihkan bagi manusia !
~ 52 ~
Pelajaran VII
OTORITAS YANG DIPULIHKAN BAGI MANUSIA
KARYA YESUS SEMPURNA!
Karya Yesus sempurna!
Ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa, Dia memberikan otoritas
untuk menguasai bumi ini. Melalui dosa, mereka telah kehilangan
otoritas ini dari setan. Lalu Yesus, manusia sempurna itu, Adam yang
terakhir, berjalan dibumi ini didalam setiap cara yang Allah telah
ciptakan manusia untuk melakukannya. Yesus mengambil dosa seluruh
manusia di atas diriNya dan mati di kayu salib untuk membayar
hukuman atas dosa-dosa itu.
Dia menderita kematian bagi seluruh umat manusia. Dia telah
melepaskan dosa-dosa itu sampai kedalamannya dan lalu kuasa Allah
sendiri turun atas Yesus. Dia telah mengalahkan setan dan semua rohroh
jahat pada pintu gerbang neraka. Yesus mengambil kembali kunci
otoritas itu.
Yesus mengambil segala sesuatu yang setam telah curi dari manusia.
Segala sesuatu yang Allah telah ciptakan bagi Adam dan Hawa untuk
dimiliki telah diperoleh kembali dan diberikan kembali kepada manusia
oleh Yesus.
Ketika Yesus pertama kali berbicara tentang Gereja yang akan di
bangun, Dia berkata
Matius 16:18b,19 di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang
kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan
di dunia ini akan terlepas di sorga."
Yesus di Sorga
Penulis kitab Ibrani memberikan kita kedudukan Yesus pada hari ini
Ibrani 10:12,13 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu
korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di
sebelah kanan Allah,
dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuhmusuh-
Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.
Yesus duduk di sisi kanan Allah Bapa. Daud juga menubuatkan
kedudukan Yesus sekarang ini
Mazmur 110:1 Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada
tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuhmusuhmu
menjadi tumpuan kakimu."
~ 53 ~
Daud menubuatkan bahwa Yesus akan duduk di sisi kanan Bapa.
Yesus sedang menunggu
Daud dan penulis kitab Ibrani memberitahukan kita bahwa Yesus
melakukan lebih daripada duduk di sisi kanan Bapa. Yesus sedang
menunggu sampai semua musuhNya dibuat manjadi tumpuan kakiNya
Siapa yang akan membuat musuh-musuhNya menjadi tumpuan
kakiNya?
Yesus sedang menunggu umat tebusan Tuhan untuk menemukan
kembali otoritas mereka dan untuk menunjukkan bahwa setan adalah
musuh yang telah dikalahkan. Karya Yesus adalah sempurna. Dia
sedang menunggu musuh-musuhNya dibuat menjadi tumpuan kakiNya.
Adalah tugas orang percaya untuk meletakkan setan pada tempatnya.
Orang percaya harus meletakkan setan dan roh-roh jahatnya di bawah
kaki Yesus.
Yesus telah melakukan segala sesuatu yang Dia harus lakukan. Sekarang
tanggung jawab ada pada kita. Kita adalah tubuhNya di bumi ini. Kita
adalah tanganNya dan kakiNya, kita adalah orang-orang yang menguasai
dunia pada saat sekarang ini.
DOA PAULUS
Rasul Paulus mendoakan sebuah doa yang penting dan berkuasa bagi
semua orang kudus. Doanya mencakup posisi Yesus di sisi kanan Bapa,
posisi kita dan tanggungjawab kita.
Efesus 1:18-23 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar
kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam
panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-
Nya bagi orang-orang kudus,
dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan
kekuatan kuasa-Nya,
yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia
dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-
Nya di sorga,
jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan
kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut,
bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan
datang.
Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan
Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala
yang ada.
Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang
memenuhi semua dan segala sesuatu.
~ 54 ~
Kedudukan Yesus
Menurut Rasul Paulus:
􀂾 Yesus dibangkitkan dari antara orang mati
􀂾 Duduk di sisi kanan Bapa di dalam sorga
􀂾 Jauh lebih tinggi dari segala pmerintahan, penguasa kerajaan dan
kekuasaan
􀂾 Di atas tiap-tiap nama yang dapat disebut
􀂾 Segala sesuatu ada di bawah kakiNya
􀂾 Ditetapkan menjadi kepala
Yesus jauh lebih tinggi dari semua kuasa roh-roh jahat. Yesus jauh lebih
tinggi dari tiap-tiap nama yang dapat diberikan ataupun yang akan atau
pernah diberikan, segala sesuatu ada di bawah kaki Yesus.
Standar Kuasa
Ada 2 standar kuasa. Satu di Perjanjian Lama dan yang lain di Perjanjian
Baru.
Dalam Perjanjian Lama, standar kuasa adalah pembelahan Laut Merah
Dalam Perjanjian Baru, standar kuasa adalah dan masih tetap adalah
kuasa kebangkitan Yesus Kristus.
Paulus menulis
Efesus 1:19b, 20a sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang
dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari
antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di
sorga,
Posisi orang percaya
Rasul Paulus berdoa agar orang percaya diberi penerangan/pengertian
sehingga mereka dapat mengetahui:
􀂾 harapan akan panggilanNya
􀂾 kekayaan, kemuliaan warisanNya
􀂾 kebesaran kuasaNya
􀂾 kita adalah tubuhNya
􀂾 kita adalah kepenuhanNya
Kita harus memiliki pengetahuan akan kekayaan kemuliaan warisanNya,
dan kuasaNya yang dahsyat yang tiada tara bagi kita yang percaya. Kita
harus berjalan di dalam kuasa yang sama yang telah membangkitkan
Yesus dari antara orang mati.
~ 55 ~
KEPENUHANNYA
Paulus berdoa bagi ”Gereja” yang adalah tubuh Kristus yaitu
kepenuhanNya yang memenuhi segala sesuatu.
Jikalau kita, GerejaNya sedang memenuhi kekosongan atau kehampaan
di dalam Anak Allah, kapankah kekosongan ini terjadi? Mungkin
kekosongan ini kembali ke masa lusifer sebagai kerub yang diurapi yang
berjaga dan dilempar dari sorga dengan malaikat-malaikat yang
mengikutinya di dalam pemberontakan.
Yehezkiel 28:14 Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di
gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah
batu-batu yang bercahaya-cahaya.
Kepemimpinan malaikat
Sebagaimana Allah Tritunggal, maka tritunggal juga muncul pada
malaikat di dalam kepemimpinannya. Mereka adalah Mikhael, Lusifer
dan Gabriel.
􀂾 Sepertiga
Ketika Lusifer memberontak, dikatakan bahwa ”malaikat-malaikatnya”
dilemparkan bersama-sama dengan dia.
Wahyu 12:7-9 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan
malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu
dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat
tempat lagi di sorga.
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang
menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan
ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya
Malaikat-malaikat yang digambarkan sebagai malaikat-malaikat setan
dan yang dilemparkan ke bumi bersam-sama dengan dia, terdiri dari 1/3
malaikat di sorga.
Wahyu 12:4a Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang
di langit dan melemparkannya ke atas bumi
􀂾 Mikhael
Mikhael adalah satu-satunya penghulu malaikat
Yudas 1:9a Tetapi penghulu malaikat, Mikhael...
Adalah Mikhael dan malaikat-malaikatnya yang adalah malaikat pejuang
yang berperang dengan setan, ”Naga dan malaikat-malaikatnya”
Wahyu 12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan
malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu
dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
~ 56 ~
Mungkin sebagai penghulu malaikat, Mikhael dan 1/3 malaikat sorga
ada dibawah komandonya, melayani Allah Bapa.
􀂾 Gabriel
Mungkin Gabriel yang selalu muncul sebagai malaikat pembawa pesan
dan 1/3 malaikat ada di bawah komandonya, melayani Roh Kudus.
Dia muncul kepada Zakharia, untuk memberinya pesan bahwa istrinya
Elisabeth akan melahirkan seorang putera yang akan dipenuhi Roh
Kudus bahkan sejak dari lahir.
Lukas 1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang
melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan
engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.
Gabriel juga muncul kepada seorang perawan yang bernama Maria
Lukas 1:30,31 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai
Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Maria bertanya, ”Bagaimana hal itu mungkin terjadi karena aku belum
bersuami?”
Ayat 35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun
atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau;
sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus,
Anak Allah.
Gabriel menyatakan pekerjaan Roh Kudus.
􀂾 Lusifer
Lalu bisakah kemudian, bahwa Lusifer dan malaikat-malaikatnya
melayani Anak Allah?
Lusifer melayani sebagai Kerub penjaga dan dia digambarkan sebagai
kerub penjaga yang ada pada setiap sisi tutup pendamaian. Dia ada di
sisi kanan Tahta Allah. Seperti yang kita lihat, tutup itu adalah
pelayanan pujian dan penyembahan.
Ketika, mendadak dalam pemberontakannya, lusifer dan semua
malaikat-malaikatnya dilemparkan dari Sorga, bagaimana kehampaan ini
diisi?
Apakah Bapa meminta Mikhael dan Gabrial untuk menugaskan kembali
beberapa malaikatnya untuk mengisi kekosongan ini dalam melayani
Sang Anak? Kita tidak memiliki catatan tentang peristiwa ini.
Mungkinkah bahwa Allah mempunyai rencana yang lebih baik ketika Ia
menciptakan manusia dalam gambarNya, menjadi penyembahpenyembahNya,
duduk dengan Dia di dalam Sorga, duduk di sisiNya
dan untuk berkuasa dan memerintah denganNya di dalam kekekalan?
~ 57 ~
Kehampaan diisi
Pria dan wanita diciptakan dalam gambar Allah, hanya dapat menjadi
sempurna dan dipenuhi sebagaimana sang pencipta menghembuskan
nafasNya sekali lagi kepada merka pada saat keselamatan. Dia
memenuhi kekosongan hidup dengan diriNya sendiri. Sekarang
tubuhNya adalah untuk memenuhi kekosongan di dalamNya dengan
menberikan diri mereka kepadaNya di dalam pelayanan pujian dan
penyembahan.
Pada permulaan, hanya ada satu pelayanan yaitu pelayanan pujian dan
penyembah, ketika hal itu berhenti, banyak pelayanan lain menjadi perlu
misalnya pelayanan kesembuhan, pelepasan, rekonsiliasi, pemulihan dan
lain-lain.
Mungkinkah kalau pelayanan pujian dan penyembahan dipulihkan di
dalam gereja, pelayanan-pelayanan yang lain ini tidak lagi perlu di
dalam tubuh Kristus seperti halnya pada hari-hari ini?
Ketika kita menghabiskan lebih dan lebih banyak waktu melayani di
dalam pujian dan penyembahan kepada Allah, kita akan mnemukan
bahwa ada penurunan kebutuhan untuk kesembuhan atau pelepasan
ataupun pelayanan-pelayanan lain di dalam hidup kita.
Kita penting bagi Allah! Kita harus dipenuhi olehNya. Kita harus
melayaniNya di dalam pujian dan penyembahan. Dengan demikian kita
yang ada tubuhNya menjadi ”kepenuhanNya yang memenuhi segala
sesuatu”
Efesus 1:22,23 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah
kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai
Kepala dari segala yang ada.
Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang
memenuhi semua dan segala sesuatu.
Dengan kita memuji dan menyembah Allah, kita tidak hanya memenuhi
fungsi lucifer yang semula dan malaikat-malaikatnya, kita sedang
menunjukkan kenyataan bahwa mereka sudah dikalahkan dan tidak ada
lagi tempat di sorga. Kita sedang menghina dan meletakkannya di bawah
kaki kita. Dengan kita menari dihadapan Allah, kita sedang meremukkan
setan di dalam kekalahan dengan setiap tindakan dari kaki kita.
Catatan: Untuk studi pendalaman, tentang pujian dan penyembahan, baca Buku
Pujian dan Penyembahan oleh A.L dan Joyce Gill.
Apa artinya bagi kita?
Dengan karya Yesus di kayu salib dan oleh peristiwa-peristiwa yang
mengikutinya, setan telah dikalahkan! Setiap roh-roh jahat telah
dikalahkan! Yesus mengalahkan mereka dan membawa mereka di dalam
kekosongan! Dia membuat mereka menjadi ”Nol Besar”
􀂾 Mengapa kita membiarkan setan mengalahkan kita sekarang ini?
~ 58 ~
􀂾 Mengapa kita membiarkannya mengambil rumah kita dari kita, kota
kita dan bangsa kita?
􀂾 Mengapa kita membiarkannya menaruh sakit-penyakit atas kita?
􀂾 Mengapa kita menerima kemiskinan?
Jawabannya adalah bahwa kita harus belajar dan mengetahui apa yang
telah Yesus Kristus berikan kepada kita. Kita harus menemukan otoritas
kita yang telah dipulihkan.
Kita telah dilepaskan!
Sewaktu Rasul Paulus menulis kepada jemaat Kolose, dia berkata kita
telah:
􀂾 dilepaskan
􀂾 diubah
􀂾 ditebus
􀂾 diampuni
Kolose 1:13,14 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan
memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di
dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
Kerajaan ada disini
Apa yang dimaksud dengan Kerajaan Sang Anak?
Ketika Yesus mengajar murid-muridNya untuk berdoa, Dia berdoa
demikian
Matius 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi
seperti di sorga.
Kerajaan Allah bukanlah sesuatu yang ada di masa yang akan datang,
kerajaanNya ada di sini sekarang ini. Kita telah dilepaskan dari kerajaan
kegelapan dan dipindahkan ke dalam Kerajaan Anak Allah melalui
penebusan dan pengampunan dosa-dosa kita,
Dengan pengetahuan atas otoritas kita yang telah dipulihkan, kita bisa
menjadi pria dan wanita yang kuat yang memiliki peranan penting di
dalam menghadirkan Kerajaan Sorga ke atas bumi ini.
Matius 11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang,
Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba
menguasainya.
Paulus melanjutkan dengan gambaran Yesus yang luar biasa.
Kolose 1:15-18 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam
Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang
ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik
singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
~ 59 ~
Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di
dalam Dia.
Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama
bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama
dalam segala sesuatu.
Yesus adalah kepala kita
Yesus adalah:
􀂾 Gambar Allah
􀂾 Pencipta segala sesuatu
􀂾 Ada terlebih dahulu dari segala sesuatu
􀂾 Segala sesuatu ada di dalam Dia
􀂾 Dialah Kepala Gereja
􀂾 Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati.
Sehingga Dia lebih utama dalam segala sesuatu.
Yesuslah kepala kita. Kita adalah tubuhNya. TubuhNya terdiri dari
semua orang percaya. Sebagai tubuhNya kita telah digambarkan telah
diselamatkan dari kerajaan setan dan dipindahkan ke dalam kerajaan
yang baru dimana kita akan memerintah bersama Yesus, Putera Allah.
Kita digambarkan telah ditebus dan secara sempurna diampuni dari
segala dosa kita.
Kepala dari tubuh, yaitu Yesus, ada di dalam Sorga. Sisa tubuhNya
termasuk kakiNya ada di bumi ini. Di bumi inilah manusia harus
memenuhi fungsinya dengan kuasa yang absolut. Disinilah, kita harus
menghadirkan Kerajaan Allah dengan melakukan peperangan rohani
yang efektif.
POSISI SETAN
Dibawah kaki Yesus
Allah menempatkan setan di bawah kaki Yesus dan telah menetapkan
Yesus menjadi kepala atas segala sesuatu mengenai Gereja
Efesus 1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki
Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala
dari segala yang ada.
Di bawah kaki kita
Roma 16:20a Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan
menghancurkan Iblis di bawah kakimu.
Dibawah kaki seseorang adalah gambar dari penaklukan dan
penundukan kekalahan total juga adalah gambar otoritas dan kuasa yang
absolut.
~ 60 ~
Kejadian 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau
dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya;
keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan
meremukkan tumitnya."
Dibawah otoritas kita
Setan ada dibawah kaki Yesus karena Yesus telah mengalahkan dengan
sempurna dan naik jauh lebih tinggi darinya dan semua roh-roh jahatnya.
Setan dan roh-roh jahatnya sekarang diletakkan dibawah kaki kita
karena kita menemukan otoritas kita dan mulai untuk menggunakan
otoritas itu di bumi ini.
Terinjak-injak
Lukas memberi kita gambaran yang jelas tentang posisi setan. Dia harus
terinjak-injak di bawah kaki kita. Kita juga dijanjikan bahwa tidak ada
sesuatupun yang akan melukai kita dengan cara apapun.
Lukas 10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada
kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk
menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan
membahayakan kamu.
Manusia telah diselamatkan, dibawa masuk, ditebus, diampuni dan
dipulihkan secara sempurna ke dalam gambar Allah di bumi ini,
sekarang adalah untuk menginjak setan di bawah kakinya dan
menunjukkan bahwa dia adalah musuh yang kalah.
Ketika Yesaya menggambarkan kisah akhir dari setan, Dia
menunjukkannya sebagai sebagai seseorang yang telah terinjak-injak
Yesaya 14:18-20 Semua bekas raja bangsa-bangsa berbaring dalam
kemuliaan, masing-masing dalam rumah kuburnya.
Tetapi engkau ini telah terlempar, jauh dari kuburmu, seperti taruk
yang jijik, ditutupi dengan mayat orang-orang yang tertikam oleh
pedang dan jatuh tercampak ke batu-batu liang kubur seperti
bangkai yang terinjak-injak.
RANTAI PERINTAH
Ketika Yesus naik kembali kepada Bapa, Dia menanggalkan hakNya
sebagai Putera Manusia dan mengambil seluruh hakNya sebagai Putera
Allah.
Hak-hak manusia di bumi
Sebagai Allah, tidak hanya Dia lagi yang menjalankan kuasa di bumi,
karena Dia juga telah memberikan segala kuasa kepada manusia.
Manusialah yang harus meletakkan setan dibawah kakinya di bumi
sebagaimana yang manusia telah diciptakan untuk melakukannya.
Nabi Yesaya memberi kita nubuatan yang luar biasa dan menguatkan:
􀂾 Engkau akan ditegakkan di atas kebenaran
~ 61 ~
􀂾 Engkau akan jauh dari pemerasan
􀂾 Engkau tidak usah takut lagi
􀂾 Kekejutan tidak akan mendekat kepadamu
􀂾 Siapapun yang menyerbu engkau, ia akan rebah melawan engkau
􀂾 Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau, tidak akan berhasil
􀂾 Engkau akan membuktikan salah terhadap setiap orang yang
melontarkan tuduhan melawan engkau
Yesaya 54:14-17 engkau akan ditegakkan di atas kebenaran.
Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi
takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan
mendekat kepadamu.
Apabila orang menyerbu, itu bukanlah dari pada-Ku; siapa pun
yang menyerbu engkau, ia akan rebah melawan engkau.
Sesungguhnya, Akulah yang menciptakan tukang besi yang
menghembus api dan menghasilkan senjata menurut
kecakapannya, tetapi Akulah juga yang menciptakan pemusnah
untuk merusakkannya.
Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil,
dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau
dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang
menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka
terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Bagian kita adalah sesuatu yang menjadi milik kita oleoh karena hak
kelahiran.
Yesaya menubuatkan,
Inilah yang menjadi bagian dari hamba-hamba Tuhan.
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
1. Jikalau segala sesuatu berada di bawah kaki Yesus, mengapa Iblis dan kekuatan Setan masih
bisa terus melakukan kejahatan di muka bumi ini?
2. Mengapa Allah mengizinkan Setan untuk terus melakukan kejahatan di muka bumi ini setelah
Yesus telah mengalahkannya dengan kematianNya di atas kayu salib dan oleh kebangkitanNya?
3. Perubahan apa yang per;u di hidup anda jikalau anda berjalan di dalam otoritas yang telah
dipulihkan – untuk menunjukkan bahwa Setan adalah musuh yang sudah kalah?
~ 62 ~
Pelajaran VIII
STRATEGI SETAN HARI-HARI INI
APA YANG TERJADI?
2000 tahun kemudian - Setan telah mengambil otoritas itu.
STRATEGI SETAN
Untuk mencuri, membunuh dan membinasakan.
Selama berabad-abad, tujuan setan tidak pernah berubah
Yohanes 10:10a Pencuri datang hanya untuk mencuri dan
membunuh dan membinasakan
Iblis sangat membenci kita sehingga ia telah memberikan perintah
kepada tingkatan-tingkatan roh-roh jahatnya untuk mencuri, membunuh
dan membinasakan! Tugas telah diberikan oleh Iblis untuk merampok
kebutuhan hidup dan pelayanan kita. Perintah telah dikeluarkan untuk
membunuh kita melalui roh kelemahan, pembunuhan dan bunuh diri.
2000 tahun kemudian kita melihat:
Orang-orang hidup tanpa mengetahui nama Yesus
Orang-orang hidup di dalam kemiskinan
Orang-orang hidup di dalam dosa
Orang-orang hidup di dalam kekalahan
Orang-orang bercerai
Orang-orang dengan anak-anaknya terikat
dengan narkoba
Orang-orang menyembah kuasa kegelapan
Mengapa setan masih bertindak sebagai allah
atas dunia ini?
Dia telah dikalahkan Yesus dan telah
kehilangan kuasanya
Yesus telah melakukan bagianNya untuk
melepaskan kita!
Sudahkah kita melakukan bagian kita dengan kuasa, otoritas dan
kemenangan?
~ 63 ~
Kecelakaan tragis telah dicobai atas hidup kita. Iblis telah mengeluarkan
perintahnya, ”Apapun yang telah terjadi, mereka harus dihancurkan!”
Kalau roh-roh jahat tidak mampu membunuh kita, mungkin mereka akan
melaporkan bahwa mereka telah memperlambat kita ataupun telah
menghentikan kita untuk memenuhi pelayanan Allah.
Menugaskan roh kelemahan
Setan berusaha untuk mencuri kesehatan kita dengan menggunakan rohroh
kelemahan tubuh
Lukas 13:11-13 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan
belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk
punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata
kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."
Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika
itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah
Yohanes 5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan
tahun lamanya sakit.
Untuk menekan, membingungkan dan menganiaya
Rasuk Paulus menggambarkan serangan setan di dalam hidupnya dan di
dalam pelayanannya. Sangat menguatkan hati dengan melihat bahwa
semua usaha setan gagal untuk menghentikan pelayanan Paulus bagi
Tuhan.
II Korintus 4:8,9 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak
terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami
dihempaskan, namun tidak binasa.
Setan menyerang segala yang baik dan yang penting di dalam hidup kita:
􀂾 Pernikahan
􀂾 anak-anak
􀂾 Keluarga
􀂾 Teman-teman
􀂾 Pelayanan
􀂾 Kesehatan
􀂾 Sukacita
􀂾 Damai sejahtera
~ 64 ~
PERTAHANAN KITA
Mengetahui strategi musuh
Pria dan wanita binasa karena kurangnya pengetahuan. Kalau mereka
akan menghentikan setan dari tujuannya untuk mencuri, membunuh dan
membinasakan, mereka harus mengetahui musuh dan strateginya.
􀂾 Setan membawa kematian tetapi Allah memberikan kehidupan
􀂾 Setan membawa kebencian tetapi Allah memberikan kasih
Yesus
􀂾 Membinasakan maut
Yesus telah membinasakan maut dan membawa kehidupan dan
kekekalan
II Timotius 1:10 dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan
Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan
kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
􀂾 Membinasakan kuasa iblis
Yesus telah membinasakan Iblis dan membebaskan kita dari ketakutan
akan maut
Ibrani 2:14,15 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah
dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan
mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-
Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang
seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya
kepada maut.
􀂾 Melepaskan kita dari perbudakan
Setan tidak ada hak untuk membawa kita ke dalam perbudakan. Kita
melalui iman dalam Yesus Kristus, telah ditebus dari ikatan perbudakan
setan dan kerajaannya.
Sewaktu setan dan roh-roh jahatnya datang untuk mencuri, membunuh
dan membinasakan, mereka tidak boleh menemukan kita mudah
diserang, tanpa perlindungan atau tanpa pertahanan. Selain melalui
pengetahuan akan firman Allah kita harus ditutup bungkus dengan darah
Yesus. Kita harus berdiri teguh dengan perisai iman. Kita harus dengan
berani dan dengan penuh keyakinan memperkatakan Firman Allah
bersama-sama dengan Nabi Yesaya
Yesaya 54:17a Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak
akan berhasil...
~ 65 ~
PRIORITAS UTAMA SETAN – MENCURI FIRMAN ALLAH DARI KITA
Pertajamkan pedangmu
Jikalau kita tidak memiliki Firman di dalam pikiran dan roh kita, kita
tidak dapat mengalahkan Setan dan pengikut-pengikutnya dengan
Firman. Yesus ingin kita memiliki kelimpahan di seluruh jalan hidup
kita. Jikalau kita tidak memilikinya, kita telah dicuri Setan.
Kita harus mengetahui siapa kita di dalam Kristus untuk menyadari
bahwa kita sudah memenangkan peperangan itu !
Perumpamaan Tentang Seorang Penabur- Sebuah Pewahyuan Untuk Kemenangan
Perumpamaan
Markus 4:3-8
"Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar
untuk menabur.
Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh
di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan
memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang
tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera
tumbuh, karena tanahnya tipis.
Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan
menjadi kering karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu
makin besarlah semak itu dan menghimpitnya
sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh
dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang
tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali
lipat, ada yang seratus kali lipat."
Yesus menjelaskan perumpamaan
Markus 4:14-20
Penabur itu menaburkan firman.
Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman
itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar
firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman
yang baru ditaburkan di dalam mereka.
Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang
berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar
firman itu dan segera menerimanya dengan
gembira,
tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar
saja. Apabila kemudian datang penindasan atau
penganiayaan karena firman itu, mereka segera
murtad.
Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah
semak duri, itulah yang mendengar firman itu,
lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan
dan keinginan-keinginan akan hal yang lain
masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak
berbuah.
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik,
ialah orang yang mendengar dan menyambut
firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali
lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada
yang seratus kali lipat."
~ 66 ~
Banyak yang mengerti perumpamaan ini berhubungan dengan benih
keselamatan yang ditabur dan hasil penginjilan yang berbeda dan ini
adalah benar.
Akan tetapi Yesus berkata bahwa berbicara mengenai firman Allah,
Yesus mengajar bahwa ketika kita menerima pengertian yang baru akan
firman Allah , setan akan datang segera untuk mencurinya dari kita. Ini
dapat terjadi pada saat firman Allah dilakukan dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Seberapa sering anda mendengar orang-orang berkata bahwa setelah
bersekutu dengan Tuhan , pencobaan selalu akan datang? Setelah
menghadiri konferensi ataupun seminar yang luar biasa, segala sesuatu
nampaknya makin berantakan. Yesus berkata bahwa ini adalah
pekerjaan setan yang datang untuk mencuri firman Allah.
Salah satu dari ketiga hal
Ketika firman ditabur ada 3 hal yang akan terjadi:
􀂾 Setan bisa mencuri Firman dengan segera jikalau kita menjadi
tersinggung / terluka pada waktu Setan membawa penganiayaan dan
masa yang sulit.
􀂾 Firman dapat terhimpit oleh kekuatiran hidup dan tipu daya kekayaan
atau oleh keinginan dosa
􀂾 Firman dapat berakar dan bertumbuh
Penganiayaan / penindasan
Yesus mengingatkan mereka bahwa penganiayaan atau penindasan bisa
datang karena firman Allah.
Markus 4:17 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin
besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia
tidak berbuah.
Setan datang dengan segera
Setan tahu bahwa bila pewahyuan Firman Allah tinggal dalam hati kita
maka dengan Firman yang sama Setan dapat dikalahkan. Sewaktu Setan
memiliki banyak rencana dan strategi untuk membawa kekalahan di
dalam hidup kita, prioritas utamanya adalah untuk selalu merampas
pewahyuan Firman Allah dari kita. Yesus berkata bahwa Setan selalu
datang ketika mereka mendengarkan Firman Tuhan.
Markus 4:15 Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu
ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah
Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam
mereka.
~ 67 ~
YESUS MENENANGKAN LAUT
Pada saat Yesus selesai mengajar, Dia dan murid-muridNya naik ke
sebuah kapal, segera Yesus tidur di buritan. Lalu setan datang dengan
kekuatiran hidup
Markus 4:35-41 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus
berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan
membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana
Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak
menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai
penuh dengan air.
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka
murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya:
"Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau
itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi
teduh sekali.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut?
Mengapa kamu tidak percaya?"
Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang
lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat
kepada-Nya?"
Badai yang datang adalah salah satu penganiayaan atau penindasan.
yang Yesus katakan bahwa Setan akan segera bawa sesudah Firman
ditaburkan.
Perhatikan reaksi murid-murid. Mereka menjadi marah ”Guru, Engkau
tidak peduli kalau kita binasa?”. Mereka marah karena Yesus tertidur
dan tidak takut sebagaimana halnya mereka, dan mereka menuduhnya
tidak peduli.
Kita mempunyai pilihan
Ketika setan membawa penganiayaan dan penindasan terhadap kita
dalam rangka merampas firman Allah dari kita, kita mempunyai pilihan.
Kita bisa berterima kasih kepada Tuhan karena sudah mengingatkan kita
supaya kita tidak acuh tak acuh terhadap rancangan setan dan kemudian
menghardiknya. Kita bisa menjadi tersinggung, kehilangan sukacita
dengan demikian kita mengijinkan setan untuk merampas dari kita
firman Allah yang telah ditabur di dalam hati kita.
Berapa seringkah ketika penganiayaan dan penindasan datang, kita
mulai menjerit dan menyalahkan Allah?
􀂾 Guru, tidakkah Engkau peduli kalau kita akan tenggelam?
~ 68 ~
􀂾 Allah, tidakkah Engkau peduli anak-anak saya akan tersesat?
􀂾 Allah, tidakkah Engkau peduli bahwa penyakit datang dalam
hidupku?
􀂾 Allah, tidakkah Engkau peduli bahwa saya tidak dapat membayar
tagihan-tagihan saya?
Ketika kita mengijinkan hidup kita menjadi marah atau kecewa dan
menyalahkan Allah atas badai-badai di dalam hidup kita, sesungguhnya
kita sedang mengijinkan Setan untuk merampas benih yang berharga
dari Firman Allah.
Berbicara dengan iman
Tindakan positif dari Iman perlu bila kita akan tetap menyimpan benih
Firman di dalam hati kita dan mengharapkan penuaian yang besar
dengan 30, 60 atau bahkan seratus kali lipat dari apa yang sudah
ditaburkan
Markus 4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Berbicara dengan otoritas
Bukannya menjadi marah atau kecewa saat badai hidup menerpa perahu
kita, melainkan kita harus berdiri teguh atas iblis dan dengan berani
memperkatakan Firman Allah di dalam Iman.
Markus 4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata
kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan
danau itu menjadi teduh sekali.
Berjaga-jagalah
Meskipun Setan adalah musuh yang sudah dikalahkan, ia akan
melakukan apapun untuk mencegah kita berjalan di dalam otoritas yang
Allah berikan. Kita harus berjaga-jaga, berwaspada dan siap untuk
mengatasi setiap serangan hidup kita.
I Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan
mencari orang yang dapat ditelannya.
Perlengkapan senjata Allah
Dengan Iman, kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata
Allah sehingga kita dapat bertahan melawan setiap rancangan/ rencana
Iblis
Efesus 6:10,11 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di
dalam kekuatan kuasa-Nya.
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu
dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
~ 69 ~
Ketika kita melakukan ini, kita akan menemukan diri kita sedang berdiri
di tengah badai melawan Iblis.
Efesus 6:13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah,
supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat
itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Otoritas kita
Pekerjaan Yesus sudah genap / selesai! Dia telah mengalahkan Iblis dan
roh-roh jahatnya.
Di bumi Ia telah menciptakan pria dan wanita untuk berjalan di dalam
otoritas. Dia telah memulihkan otoritas kita dan sekarang kita harus
bangkit dan menunjukkan bahwa Iblis adalah musuh yang kalah. Kita
harus dengan berani menghadirkan Kerajaan Allah di bumi ini.
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
1. Menurut Yohanes 10:10, Setan datang untuk menyerang hidup kita dengan tiga sasaran utama.
Sebutkan 3 sasaran ini!
2. Menurut perumpamaan tentang penabur, apa prioritas utama Setan sebagai pencuri?
3. Mengapa penting bagi kita untuk bertindak di dalam otoritas dan tidak mengijinkan diri kita
untuk menjadi marah ketika kita menghadapi penganiayaan dan penindasan?
~ 70 ~
Pelajaran IX
GEREJA DAN OTORITAS
APA YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA?
Sebutan pertama
Diseluruh perjanjian lama, penyembahan selalu berpusat disekitar
tabernakel, bait Allah atau sinagoga. Tidak ada Gereja seperti yang kita
kenal sekarang ini.
Ketika pertama kali Yesus menyebutkan Gereja, Dia juga
menyingkapkan 3 hal yang merupakan ciri khasnya di atas fungsinya
yang lain. Gereja didirikan oleh Yesus. Gereja harus menang
menghadapi lawan dan menang terhadap pintu gerbang alam maut.
Gereja memiliki kuasa untuk mengikat dan melepaskan
Matius 16:13-18 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia
bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak
Manusia itu?"
Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada
juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan:
Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu,
siapakah Aku ini?"
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah
yang hidup!"
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus
sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan
Bapa-Ku yang di sorga.
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas
batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut
tidak akan menguasainya.
Kebenaran yang mendasar
Petrus mengetahui dari pewahyuan Allah sendiri bahwa Yesus adalah
Mesias, Sang Putera Allah. Inilah kebenaran dimana Gereja dibangun di
atasnya.
Didirikan oleh Yesus
Karakteristik pertama dari Gereja adalah bahwa Yesus yang akan
membangunnya. Gereja tidak akan dibangun oleh manusia, oleh tradisi
ataupun program manusia.
Mengalahkan pintu gerbang alam maut
Karakteristik kedua adalah bahwa pintu gerbang alam maut tidak akan
menguasainya
~ 71 ~
Dalam ”amplified Bible”, kita baca, Saya akan mendirikan Gerejaku dan
pintu gerbang alam maut (kuasa neraka) tidak akan menguasainya- atau
kuat menghadapi gangguan ataupun bertahan terhadapnya.
Kunci untuk mengikat dan melepaskan
Gereja mempunyai kuasa untuk mengikat dan melepaskan
Matius 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.
Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang
kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Ada 3 hal yang perlu kita pelajari tentang Gereja dari waktu pertama kali
Yesus menyebutnya,
􀂾 Gereja akan didirikan oleh Yesus berdasarkan pewahyuan dari Bapa
bahwa Yesus adalah kristus, Anak Allah yang hidup
􀂾 Pintu gerbang alam maut tidak akan dapat bertahan terhadap Gereja
􀂾 Gereja akan diberikan kunci kerajaan Sorga dan mempunyai kuasa
untuk mengikat dan melepaskan
KUNCI-KUNCI YANG DIPULIHKAN
Kita telah memperlihatkan bahwa kunci dapat di ibaratkan sebagai
otoritas di bumi ini. Kunci- kunci yang dapat mengunci ataupun
membuka pintu-pintu gerbang yang kita telah lihat merupakan
pemerintahan atas kesatuan apapun apakah itu manusia, keluarga,
lembaga / organisasi, kota, bangsa maupun negara.
Kunci untuk memerintah
Inilah kunci otoritas yang Allah berikan kepada manusia pada saat Dia
menciptakan pria dan wanita di dalam gambarNya
Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak
dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi."
Dicuri oleh setan
Inilah kunci yang dimaksudkan Allah untuk digunakan untuk kebaikan
di bumi ini. Akan tetapi, ketika Adam dan Hawa berdosa, mereka
menyerahkan kunci itu kepada Setan yang telah datang untuk mencuri,
membunuh dan membinasakan
Kunci otoritas dibawah kontrol Setan menjadi kunci maut dan alam
maut.
Wahyu 1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku
hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci
maut dan kerajaan maut.
~ 72 ~
Didapatkan kembali oleh Yesus
Inilah kunci otoritas yang Yesus rebut dari Iblis setelah Dia
membebaskan dosa-dosa kita sampai ke alam maut. Ketika Yesus datang
mendobrak pintu gerbang alam maut dengan berkemenangan, Dia
mengambil kunci otoritas ini dari setan. Setan tidak lagi mempunyai
otoritas yang sah di muka bumi ini.
Dipulihkan bagi manusia
Kunci ini adalah otoritas yang Yesus pulihkan bagi manusia sebagai
ciptaan yang baru setelah kebangkitanNya dan kenaikanNya kepada
Bapa di sorga. Sejak kunci ini dipulihkan bagi pemiliknya yang asli /
semula di bumi ini, kunci itu tidak lagi disalahgunakan sebagai kunci
maut dan alam maut. Melainkan sekarang kunci itu dikenal sebagai
kunci Kerajaan Sorga.
Kunci Kerajaan Sorga
Matius 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.
Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang
kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Dengan kunci ini kita bisa menegakkan kehendak Allah dan kerajaan
Allah di atas bumi ini.
Ini adalah kemenangan yang Yesus ajarkan kepada murid-muridNya
untuk didoakan
Matius 6:9,10 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di
sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di
sorga.
Sebagaimana halnya kita, tubuh Kristus menggunakan kunci otoritas
yang Allah berikan menurut kehendakNya, kita sedang membangun
kerajaan Allah di atas bumi ini.
PINTU GERBANG ALAM MAUT
Gereja berada dalam serangan (ofensif)
Ketika Yesus pertama kali menyebutkan kata Gereja segera Dia
nyatakan bahwa pintu gerbang alam maut tidak akan menguasainya
Matius 16:18b ...jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.
Penting untuk dimengerti apa yang Yesus maksudkan ketika Dia berkata
pintu gerbang alam maut tidak akan menguasai Gereja
Dalam masa kita, kita berpikir pintu gerbang sebagai pintu yang terbuka
di pagar atau tembok. Dengan gambar yang ada di pikiran kita itu, sulit
untuk mendapatkan pengertian yang benar dari ayat ini. Kebanyakan
kita tidak pernah diserang oleh pintu gerbang.
~ 73 ~
Apa yang dimaksud dengan pintu gerbang?
Dalam masa Alkitab pemerintahan dan bisnis dari sebuah kota
diselenggarakan pada pintu gerbangnya. Oleh karena itu, pintu gerbang
yang memberikan keamanan bagi kota yang dibentengi, juga menjadi
acuan bagi pemerintahan sebuah kota atau sebuah negara. Raja Salomo
mengacu hal ini kepada salah satu amsalnya
Amsal 31:23 Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk
bersama-sama para tua-tua negeri.
Memiliki pintu gerbang
Ketika Allah memberkati Abraham, Dia mengacu kepada kepemilikan
atas pintu gerbang musuhnya. Itu adalah berkat.
Kejadian 22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpahlimpah
dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang
di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan
menduduki kota-kota musuhnya.
Berkat atas Ribka juga mengacu kepada kepemilikan pintu gerbang
musuh
Kejadian 24:60 Dan mereka memberkati Ribka, kata mereka
kepadanya: "Saudara kami, moga-moga engkau menjadi beriburibu
laksa, dan moga-moga keturunanmu menduduki kota-kota
musuhnya."
Memiliki pintu gerbang musuh berarti mengambil alih ataupun
mengontrol pemerintahannya. Hari ini kita harus memiliki pintu gerbang
musuh kita di dalam alam roh. Dengan otoritas, kuasa dan peperangan
rohani yang agresif dan sengit, pintu gerbang itu diambil dengan paksa.
Raja Salomo berkata demikian
Amsal 14:19 Orang jahat tunduk di dekat orang baik, orang fasik di
depan pintu gerbang orang benar.
Banyak yang menggambarkan diri mereka sedang diserang oleh Iblis
sedangkan mereka gemetar ketakutan didalam pintu gerbang dengan
ketakutan dan kecemasan. Akan tetapi, adalah Gereja dan bukan Setan
yang akan berada pada serangan.
Kita sebagai Gereja harus menggempur pintu gerbang alam maut dan
dengan berani menghadirkan Kerajaan Allah di seluruh dunia.
~ 74 ~
KUNCI UNTUK KERAJAAN SORGA
Ketika pertama kali yesus menyebutkan Gereja. Dia berkata ” Aku akan
memberimu kunci-kunci. Itulah yang akan terjadi di masa yang akan
datang kemudian. Setelah kematian dan kebangkitanNya Dia
memberitahu Bapa, ” Aku memiliki kunci”
Kunci melambangkan otoritas manusia yang telah dipulihkan. Itulah
kunci yang telah Yesus rebut dari Setan ketika Dia melucuti kuasa dan
otoritasnya.
Apa yang dimaksud dengan Kerajaan Sorga yang telah kita pegang
kuncinya iu?
Yesus Raja segala Raja, memerintah bersama Bapa atas seluruh alam
semesta. Di bumi inilah, kerajaanNya ditegakkan.
Kerajaan Allah akan dihadirkan di seluruh dunia karena orang-orang
tebusanNya menggunakan kunci otoritas rohani yang telah dipulihkan
itu.
Ini adalah kunci yang Yesus katakan kita harus menggunakan untuk
mengikat dan melepaskan. Kita memiliki otoritas untuk mengikat Setan
dan roh-roh jahatnya dan kita mempunyai kunci otoritas untuk
melepaskan yang terikat! Ketika kita memenangkan peperangan di alam
roh, hal itu akan ditunjukkan (bermanifestasi) pada alam jasmani / fisik
PRINSIP MENGIKAT DAN MELEPASKAN
Yesus berkata Dia akan memberi kita kunci Kerajaan Sorga dan apapun
yang kita ikat di bumi akan terikat di Sorga dan apapun yang kita
lepaskan di bumi akan terlepas di Sorga.
Apa maksudnya itu?
Yesus mengikat orang kuat
Yesus berkata mengenai mengikat orang kuat
Matius 12:28,29 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh
Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang
kepadamu.
Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang
kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu
orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok
rumah itu.
Siapakah orang kuat itu?
Orang kuat itu adalah Setan ataupun roh-roh jahat yang berkuasa yang ia
tugaskan atas pemerintahan, lembaga maupun atas hidup seseorang.
Yesus masuk ke rumah orang kuat dan mengikat orang kuat itu (Setan
dan roh-roh jahat yang berkuasa)
~ 75 ~
Kita mengikat setan dan roh-roh jahat yang berkuasa dan berkata dengan
otoritas,
􀂾 ”Setan, Aku ikat engkau di dalam nama Yesus!”
Setelah itu kita harus ikat orang kuat itu, dan katakan dengan
berani terhadap penguasa roh jahat tersebut,
􀂾 ”Engkau roh jahat yang najis, Aku ikat engkau di dalam nama
Yesus!”
Apa yang dimaksud dengan mengikat?
Mengikat berarti membatasi Setan atau penguasa roh-roh jahat untuk
berkuasa atas situasi tertentu dimana Allah memimpin kita dalam
peperangan rohani
Sebagai contoh, ketika kita mengikat anjing dengan rantai yang
dikencangkan kepada sebuah pancang, anjing tersebut hanya bisa pergi
ke jarak yang terbatas. Ia terbatas pada area sepanjang panjang rantai
yang kita ikatkan dan tidak dapat melebihi batasan tersebut. Kita telah
membatasi alam pengaruhnya. Inilah apa yang kata ”ikat” maksudkan
Menghancurkan rumahnya
Lalu kita harus menghancurkan rumahnya. Kita lakukan ini dengan
memerintah roh-roh jahat yang ada di bawah otoritas orang kuat untuk:
” Keluar di dalam nama Yesus!”
Kita bisa mengetahui identitas roh-roh tersebut dengan memakai karunia
membedakan roh dan berkata-kata dengan pengetahuan. Kita juga dapat
mengetahui identitas mereka dengan fungsi mereka yang jelas.
Beberapa diantaranya adalah:
􀂾 Roh-roh okultisme
􀂾 Roh-roh penghambat / penghalang
􀂾 Roh-roh najis; roh-roh hawa nafsu, roh-roh jahat
􀂾 Roh-roh kelemahan
􀂾 Roh-roh penyiksa
􀂾 Roh-roh bunuh diri
Usir roh-roh jahat itu
Dengan mengusir roh-roh ini, kita sedang menghancurkan rumah orang
kuat, ketika rumahnya sudah hancur, ia menjadi tidak berdaya dan kita
dapat memerintahkannya untuk pergi di dalam nama Yesus
Lukas 11:21,22 Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap
bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala
miliknya.
Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan
mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan
senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan
rampasannya.
~ 76 ~
Yesus telah melucuti kuasa dan otoritas Setan serta telah membuat
mereka menjadi tontonan umum. Dia telah naik jauh lebih tinggi dari
mereka dan sekarang duduk di sisi kanan Allah Bapa. Ini adalah fakta
yang telah selesai digenapi di dalam Sorga
Otoritas orang percaya
Sebagai orang percaya kita harus menggunakan otoritas dan kuasa kita
di bumi. Sekarang kita harus menyelesaikan dan menjalankan di dunia
ini apa yang telah diselesaikan di alam lain (alam roh). Apa yang
merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri di Sorga. Di bumi, kita harus
mengikat Setan dan roh-roh jahat yang berkuasa dan melepaskan yang
terikat. Kita harus membatasi alam pengaruhnya.
Matius 16:19b Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga
dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Dengan melakukan ini kita turut melucuti kuasa dan otoritasnya serta
membuatnya menjadi tontonan umum, mengalahkan mereka oleh kayu
salib.
POSISI SETAN
Tidak berpengaruh lagi
Yesus dengan kematian dan kebangkitanNya telah membuat setan
menjadi tidak berpengaruh lagi.
Ibrani 2:14 (Amplified Bible) karena anak-anak ini adalah anak darah
dan daging, yaitu sifat fisis dari manusia. Dia sendiri dengan cara yang
sama mengambil bagian dalam sifat yang sama, yaitu dengan
kematianNya Dia mengalahkan mereka dan membuat mereka tidak lagi
berpengaruh atasNya yang memiliki kuasa maut (yaitu Iblis)
Tidak lagi sebagai penahan/penawan kita
Kita telah dibebaskan dari ketakutan akan kematian dan perbudakan
Ibrani 2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan
mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh
karena takutnya kepada maut.
Dengan karya Yesus yang sudah selesai melalui kematianNya dan
kebangkitanNya yang berkemenangan, pria dan wanita tidak lagi
ditawan oleh ketakutan akan kematian. Ketika kita menemukan
kebenaran ini, kita dibebaskan dan dibebaskan seutuhnya dari
perbudakan dan ketakutan kepada Iblis
Pekerjaan Iblis dihancurkan
Mengapa Anak Allah dinyatakan?
􀂾 Untuk menghancurkan pekerjaan Setan
􀂾 Membuat mereka menjadi tontonan umum
I Yohanes 3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari
Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak
~ 77 ~
Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan
perbuatan-perbuatan Iblis itu.
Kolose 2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan
penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam
kemenangan-Nya atas mereka.
GEREJA YANG TERTIDUR SEDANG DIBANGKITKAN
Ketika Yesus datang ke bumi untuk menghancurkan pekerjaan Iblis, Dia
menanggalkan otoritasNya sebagai Allah. Di bumi sebagai Adam yang
terakhir, Dia berjalan dan melayani dengan otoritas dan kuasa.
Setan telah dikalahkan sepenuhnya oleh Yesus. Dia telah dikalahkan dan
dibuat menjadi tidak berdaya. Yesus membuat Iblis menjadi ”nol besar”
Sekarang otoritas ini adalah kunci yang telah dipulihkan untuk umat
tebusan yang melalui iman sekarang merupakan GerejaNya dan
tubuhNya di bumi ini.
Sebagai musuh yang kalah, yang Setan dapat lakukan di bumi ini adalah
pada saat kita di dalam kelalaian sehingga telah membiarkannya
melakukannya. Dengan pewahyuan dari Firman Allah ini, kita bisa
bangkit dan mengikat Setan serta roh-roh jahatnya yang berkuasa. Kita
bisa meruntuhkan benteng pertahanan Setan, ketika kita mengikat orang
kuat dan menghancurkan rumahnya ketika kita perintahkan roh-roh jahat
untuk pergi di dalam nama Yesus.
II Korintus 10:4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah
senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan
kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
Gereja yang Yesus katakan Dia akan dirikan telah menjadi gajah yang
tertidur. Sekarang saatnya untuk bangkit dan memakai otoritas yang
Allah telah berikan dan itu akan menghancurkan benteng pertahanan
Setan.
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
1. Apa yang Yesus maksudkan ketika Dia berkata bahwa ”pintu gerbang alam maut tidak akan
menguasai Gereja?”
2. Yesus berkata bahwa kita harus mengikat dan kita harus melepaskan. Gambarkan bagaimana
anda berencana untuk melakukan instruksi yang penting ini dari Yesus.
3. Setelah mengikat orang kuat pada salah satu benteng pertahanan Setan. Yesus berkata bahwa
harta bendanya baru dapat dirampas. Siapa yang digambarkan sebagai orang kuat? Apa prosedur
merampas harta bendanya?
~ 78 ~
Pelajaran X
KUNCI KERAJAAN
YESUS MEMILIKI KUNCI ITU
Apakah anda ingat kata-kata kemenangan yang Yesus ucapkan saat Dia
kembali ke dalam Sorga?
Wahyu 1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku
hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci
maut dan kerajaan maut.
Yesus mengambil kunci maut dan kerajaan maut dari Setan. Sekali
Yesus melepaskan dosa-dosa kita sampai ke alam maut, tidaklah
mungkin bagiNya untuk ditawan lagi di sana.
Kisah Para Rasul 2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan
melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap
berada dalam kuasa maut itu.
Yesus telah mengalahkan maut !
Yesus memulihkan otoritas, kuasa dan kerajaan bagi manusia. Dia
memulihkan bagi kita segala sesuatu yang Setan telah curi.
Kita tahu bahwa Allah ingin kita hidup di dalam kuasa dan otoritas yang
penuh atas Setan karena Dia mengorbankan PuteraNya sendiri untuk
memulihkan semua yang Dia telah ciptakan bagi kita dan supaya kita
melakukan kehendakNya di bumi ini.
Darah Yesus, kunci untuk menang
Ketika Allah menciptakan Adam, Dia menghembuskan nafasNya
sendiri. Kehidupan tersebut tidak dibatasi oleh salah satu bagian dari
tubuh Adam. Allah meletakkan hidupNya di dalam darah Adam. Hidup
Allah itu sudah dipompakan secara berkesinambungan ke dalam setiap
bagian tubuh Adam.
Musa menulis bahwa nyawa mahluk hidup berada di dalam darah
Imamat 17:11a Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya...
Dosa Adam – Kematian
Karena dosa, Adam kehilangan hidup Allah yang ada dalam darahnya.
Hidup ini hanya dapat dipulihkan kepada manusia melalui rencana
penebusan Allah. Bagi manusia yang dipulihkan ke dalam gambar Allah,
dia sekali lagi harus memiliki hidup Allah di dalam darahnya.
Di dalam rencana penebusan Allah, PuteraNya Yesus harus
mencurahkan darahNya sendiri.
Ibrani 9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum
Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada
pengampunan.
~ 79 ~
Hukuman dosa, yaitu kematian, harus dibayar oleh seorang pengganti
yang sempurna yang tidak kehilangan hidup Allah di dalam darahnya
karena dosa.
Dikandung dari Roh Kudus dan dilahirkan oleh seorang perawan, Yesus
tidak mewarisi darah Adam. Dia menjadi pengganti yang sempurna yang
dengan penuh kerelaan menyerahkan hidupNya dengan menumpahkan
darahNya sendiri yang tidak bercacat.
Melalui darah Yesus kita mempunyai
􀂾 Pengampunan dosa
Penebusan kita ada di dalam darah Yesus
Efesus 1:7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh
penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih
karunia-Nya,
I Petrus 1:18,19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu
itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau
emas,
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang
sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
􀂾 Pembenaran
􀂾 Keselamatan
Kita telah dibenarkan dan kebenaran Allah itu dipulihkan ke dalam
hidup kita oleh darah Yesus
Roma 5:8,9 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih
berdosa.
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya,
kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
Keadilan Allah yang sempurna itu sudah terpuaskan dan kita
diselamatkan dari murka Allah ketika Yesus menjadi pengganti kita dan
menanggung hukuman maut dengan mencurahkan darahNya di atas
kayu salib.
Dengan mengambil bagian di dalam pencurahan darah Yesus yang
memiliki hidup Allah maka kita sekali lagi bisa mempunyai hidup Allah
di dalam kita.
􀂾 Persekutuan
Darah Yesus akan menghapuskan segala dampak dosa dalam hidup kita
sehingga sekali lagi hidup Allah dapat dipulihkan kembali di dalam kita.
I Yohanes 1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti
Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang
~ 80 ~
dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita
dari pada segala dosa.
􀂾 Penebusan
Penebusan kita dan pengampunan dosa kita yang sepenuhnya adalah
melalui darahNya.
Kolose 1:13,14 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan
memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di
dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
Tanpa menerima korban penebusan dan anugerah keselamatan dari
Allah melalui pencurahan darah Yesus, tidak ada jalan bagi manusia
untuk bisa diampuni dan dipulihkan.
Ibrani 9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum
Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada
pengampunan
Ibrani 9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke
dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba
jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya
sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
􀂾 Tidak bercela
􀂾 Dapat melayani
Melalui darah Yesus, kita dibersihkan sehingga kita dapat melayani
Allah
Ibrani 9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah
sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati
nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita
dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
􀂾 Memiliki keyakinan
Sebagaimana Adam berjalan di dalam persekutuan sehari-hari di dalam
hadirat Allah sebelum ia berdosa, demikianlah oleh darah Yesus,
manusia dibebaskan dari semua kesalahan dan penghukuman. Kita bisa
sekali lagi berjalan dengan penuh keberanian di dalam hadirat Allah.
Ibrani 10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang
penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
􀂾 Memiliki damai sejahtera
Damai sejahtera dan rekonsiliasi menjadi mungkin dilakukan melalui
darahNya
Kolose 1:19,20 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di
dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu
dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga,
sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
~ 81 ~
􀂾 Dipulihkan seperti keadaan semula
Darah Yesus mengalahkan Setan sebagaimana halnya darahNya juga
menebus dan merestorasi umat manusia menuju hidup Allah melalui
kelahiran baru.
Setan datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan manusia
yang Allah telah ciptakan serupa dan segambar denganNya di bumi ini.
Karena dosa manusia kehilangan hidup Allah. Manusia menjadi tidak
berdaya atas serangan-serangan Setan di dalam hidupnya. Oleh karena
rencana Allah yaitu penebusan melalui pencurahan darah PuteraNya
sendiri, manusia dapat dipulihkan secara sempurna menuju kedudukan
ketika penciptaan dan hubungan dengan Allah seperti pada awalnya.
Oleh darah Yesus, manusia yang telah jatuh di dalam kekalahan, dapat
menjadi lebih dari pada pemenang.
􀂾 Tutup perlindungan
Bahkan sebagai Imam di dalam perjanjian lama mengambil darah domba
korban dan memerciknya pada tutup pendamaian Allah untuk menjadi
penutup atau pertobatan atas dosa-dosa manusia, demikian juga halnya
pada hari-hari ini, oleh iman, darah Anak Domba Allah menjadi penutup
perlindungan bagi manusia yang telah ditebus
􀂾 kemenangan!
Oleh karena darah Yesus, kita memiliki kemenangan !
Karena kita berjalan di dalam pengampunan, dalam ketaatan kepada
Allah dan dengan iman, kita dapat berkata dengan penuh keberanian:
􀂾 ”Setan, saya ditutup bungkus oleh darah Yesus!”
􀂾 ”Keluarga saya dan setiap yang saya miliki ditutup bungkus oleh
darah Yesus!”
􀂾 ”Setan, engkau telah dikalahkan oleh darah Yesus!”
􀂾 ”Oleh karena darah Yesus, engkau tidak dapat menjamahku!”
Seperti Yesus telah mengalahkan Setan dengan darahNya, kita juga bisa
menjadi pemenang oleh darah Yesus! Oleh perlindungan darahNya,
tidak ada satupun senjata yang ditempa melawan kita.bisa berhasil
Wahyu 12:11a Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak
Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka
Setan telah dikalahkan oleh darah Yesus
Kunci otoritas darah Yesus telah diberikan kepada setiap kita yang telah
ditebus oleh darahNya. Dengan kunci yang penuh kuasa itu, kita
menjadi pemenang dan Setan akan terus dikalahkan di dalam hidup kita.
~ 82 ~
FIRMAN ALLAH – KUNCI YANG PENUH DENGAN KEMENANGAN.
Pedang Roh
Dalam kitab Efesus, senjata kita untuk memenangkan peperangan
digambarkan sebagai ”Pedang Roh”, yang adalah Firman Allah (6:17).
Firman Allah yang kita perkatakan melalui mulut akan menjadi senjata
berkuasa untuk melawan Setan yang tidak berdaya. Dengan kita
perkatakan Firman Allah di dalam otoritas, kita akan mengalahkan sStan
di dalam hidup kita.
Wahyu 12:11a Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak
Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka
Perkataan dalam kesaksian
”Perkataan kesaksian” bisa dengan tepat diterjemahkan sebagai
”Perkataan di dalam kesaksian”. Kesaksian kita adalah apa yang kita
ucapkan. Ketika kita berhenti membicarakan masalah kita, pikiran kita
atau ketakutan kita dan mulai dengan berani memperkatakan Firman
Tuhan mengenai keadaan kita lalu kita juga akan menjadi pemenang.
Perkataan membawa kemenangan
Supaya Firman Allah terus keluar mengalir dari mulut kita, penting bagi
kita untuk membaca, mempelajari dan merenungkan Firman Allah. Lalu
hal ini akan berakar dalam iman dalam kehidupan kita.
I Yohanes 2:13,14 Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa,
karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku
menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah
mengalahkan yang jahat.
Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal
Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu
mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu,
hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di
dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.
Orang-orang ini dikatakan sebagai pemenang yang kuat karena mereka
memiliki Firman Allah di dalam diri mereka. Karena mereka
memperkatakan Firman melalui mulut mereka dengan otoritas dan kuasa
Allah, mereka telah mengalahkan si jahat.
Efesus 6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh,
yaitu firman Allah,
Pedang Roh ialah Firman Allah
Wahyu 19:13 – 16 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam
darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka
menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih
bersih.
~ 83 ~
Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan
memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka
dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan
anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.
Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu:
"Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
Memperkatakan Firman
Yesus memberitahukan contoh iman yang besar dari seseorang yang
mengerti otoritas dan tahu bagaimana mempraktekkannya dengan
memperkatakan Firman.
Matius 8:8-10 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku
tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja
sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula
prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!,
maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang,
ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia
mengerjakannya."
Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada
mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada
seorang pun di antara orang Israel.
Firman diteguhkan
Firman Allah diteguhkan dengan tanda-tanda heran dan mukjizat.
Markus 16:19-20 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada
mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan
Allah.
Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan
Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tandatanda
yang menyertainya.
Yesus adalah Firman
Nama Yesus yang sebenarnya adalah Firman Allah
Wahyu 19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam
darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersamasama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Firman Allah tidak akan kembali sia-sia
Allah mengucapkan kuasa FirmanNya melalui Yesaya
Yesaya 55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku:
ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan
~ 84 ~
melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa
yang Kusuruhkan kepadanya.
Allah mengucapkan kuasa FirmanNya yang menyembuhkan melalui
Daud.
Mazmur 107:20 disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-
Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.
Firman yang kita perkatakan dengan otoritas adalah efektif dalam
mengerjakan hal-hal yang menyenangkan Allah. Firman Allah
menjanjikan bahwa hal itu akan berhasil.
Firman yang menciptakan
Firman berkuasa untuk menciptakan
Ibrani 11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah
dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah
terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Firman memiliki otoritas
Yesus mengucapkan Firman dengan otoritas
Lukas 4:36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada
yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab
dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada rohroh
jahat dan mereka pun keluar."
Firman kedalam-Firman keluar
Sangatlah baik untuk mengetahui Firman, tetapi bila kita menghadapi
situasi/masalah dan kita tidak memperkatakan Firman, maka kita tidak
akan memperoleh kemenangan.
Yesus mengucapkan Firman dengan otoritas dan kuasa.
Iman yang berkenan kepada Allah:
􀂾 Percaya kepada Firman
􀂾 Mengucapkan Firman
􀂾 Melihat Firman melakukan mukjizat
Kunci Firman Allah tidak akan gagal kalau kita terus menerus
mengucapkannya dengan penuh otoritas dan kuasa.
Agar kita dapat hidup berkemenangan dan penuh kuasa di dunia yang
untuknya kita telah diciptakan, Yesus memberikan kepada kita
GerejaNya, kunci otoritas untuk peperangan rohani yang
berkemenangan. Kalau kita menemukan kunci-kunci ini dan
menggunakannya dengan efektif, kita akan menemukan diri kita sendiri
hidup dalam kemenangan atas segala pergumulan hidup. Kita akan
menemukan diri kita menjadi seperti apa yang Yesus telah nyatakan.
~ 85 ~
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
1. Jelaskan mengapa Darah Yesus begitu efektif dalam mengatasi dan menang atas serangan Iblis
atau roh-roh jahat?
2. Berikan contoh bagaimana memperkatakan Firman Allah yang memberikan kemenangan
dalam hidup anda!
3. Ayat Firman mana yang akan anda hafal untuk dipergunakan sebagai senjata dalam
peperangan rohani anda?
Kita lebih daripada pemenang
Kita menjadi pemenang di dalam namaNya
~ 86 ~
Pelajaran XI
NAMA YESUS
NAMA YESUS – KUNCI YANG PENUH DENGAN KEMENANGAN.
Ketika kita menggunakan nama Yesus kita sedang berbicara dengan
otoritas Yesus. Ketika kita mengucapkan nama itu, sama halnya dengan
seolah-olah Yesus sedang berdiri dan berkata-kata kepada situasi /
masalah itu. Dia telah memberikan kita hak untuk menggunakan
namaNya.
Tanda-tanda mengikuti keyakinan di dalam Nama Yesus
Tanda-tanda akan menyertai mereka yang percaya dalam nama Yesus.
Markus 16:15-18 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke
seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa
yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka
akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara
dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun
maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh."
Tidak ada tanda baca dalam bahasa Yunani, yaitu dimana Perjanjian
Baru pertama sekali ditulis. Tanda baca dalam Alkitab kita ditambahkan
oleh penerjemah menurut pertimbangannya sendiri
Markus 16:17 tertulis, dan tanda-tanda ini akan menyertai orang
yang percaya...
Seharusnya diterjemahkan secara akurat dengan
Dan tanda-tanda ini akan menyertai orang yang percaya dalam
namaKu...
Yesus berkata, penting bagi kita untuk percaya dalam namaNya. Kita
harus mengerti otoritas yang adalah milik kita di dalam nama Yesus.
Kita harus dengan berani melepaskan otoritas di dalam iman ketika kita
menggunakan nama Yesus.
Ketika kita dengan berani mengucapkan dan bertindak dengan penuh
kepercayaan di dalam nama Yesus, kita akan mengusir Setan dan rohroh
jahat. Kita menumpangkan tangan atas orang sakit dan mereka akan
sembuh.
~ 87 ~
Hak yang mengagumkan
Sebelum pekerjaan diselesaikan Yesus di atas kayu salib, tidak ada yang
berani menggunakan nama Allah. Hal ini dianggap terlalu suci / kudus
untuk diperkatakan dengan keras. Hal ini tertulis di dalam Ruang Maha
Kudus dan hanya diketahui oleh Imam Besar.
Ketika Yesus memberikan orang-orang percaya hak untuk
mempergunakan namaNya. Hal ini adalah hak istimewa yang
mengagumkan dan tidak boleh dianggap sepele.
Melepaskan otoritas Yesus
Karena Yesus adalah Anak Allah maka
􀂾 Dia memiliki segala otoritas di Sorga
Karena Yesus adalah Anak manusia maka
􀂾 Dia memiliki segala otoritas di bumi
Matius 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku
telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Ketika kita mempergunakan namaNya, otoritas dan kuasa dilepaskan.
Hal ini seolah-olah kita sedang berdiri dalam tempat kudusNya dan
menggunakan otoritasNya.
Kuasa Jaksa
Ketika Yesus memberikan hak yang sah untuk mempergunakan
namaNya, Dia menaruh kepercayaanNya yang tertinggi dalam kontrol
kita.Dalam istilah resminya, Dia memberikan keoada kita ”Kuasa jaksa”
untuk menggunakan namaNya.
Dalam sistem pengadilan, Kuasa Jaksa adalah dokumen sah yang
memberikan hak dan keistimewaan kepada seseorang untuk
menggunakan nama orang lain. Ketika seseorang yang sudah
dipercayakan menandatangani kontrak atas nama seseorang dan
membubuhkan salinan kuasa jaksa pada kontrak itu, hal ini mempunyai
efek mengikat secara sah yang sama seolah-olah orang itulah yang telah
menandatangani kontrak tersebut.
Mendengarkan Allah
Ketika Yesus sedang melayani di muka bumi ini, Dia sedang bertindak
atas nama BapaNya.
Yohanes 5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan
sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa
mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang
dikerjakan Anak.
Sekarang sebagaimana kita melayani di bumi ini, kita harus bertindak
atas nama Sang Anak. Kita tidak boleh menggunakan nama Yesus untuk
~ 88 ~
melakukan keinginan kita sendiri tanpa terlebih dahulu mengambil
waktu untuk mendengarkan Allah.
Menggunakan Nama dengan sembarangan
Berusaha untuk menggunakan nama Yesus untuk melakukan keinginan
kita tanpa terlebih dahulu melihat kehendak Allah, berarti kita
menggunakan namaNya dengan sembarangan.
Ulangan 5:11 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan
sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang
menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
Nama di atas segala nama
Nama Yesus di atas segala nama.
Filipi 2:5-11 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil
rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-
Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit
dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa!
􀂾 Setiap kuasa Setan dan roh-roh jahat mempunyai nama
􀂾 Setiap orang mempunyai nama
􀂾 Setiap sakit penyakit mempunyai nama
􀂾 Setiap rancangan Iblis mempunyai nama
􀂾 Ketika nama Yesus diucapkan, maka kuasa Setan dan roh-roh jahat
pergi
􀂾 Ketika nama Yesus diucapkan, kanker dan semua penyakit harus
tunduk
􀂾 Ketika nama Yesus diucapkan, rancangan Setan dikalahkan.
􀂾 Nama Yesus adalah Nama di atas segala nama yang lain. Setiap lutut
akan bertelut di dalam ketundukan kepada ketuhanan Yesus pada saat
namaNya diucapkan dengan iman.
~ 89 ~
Roh-roh jahat takluk kepada Yesus
Roh-roh jahat mengetahui kuasa nama Yesus dan mereka takluk kepada
nama itu,
Lukas 10:17,19 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan
gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami
demi nama-Mu."
Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk
menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan
kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan
kamu.
Matius 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku
telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Segala otoritas telah diberikan kepada Yesus. Dengan menggunakan
nama Yesus, kita pun memiliki otoritas yang sama di bumi ini.
Percaya dalam namaNya
Kita diperintahkan untuk percaya dalam nama Yesus
I Yohanes 3:23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya
akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling
mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada
kita.
Kita harus percaya dalam dalam nama Yesus untuk hidup yang kekal
Yohanes 3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan
dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah
hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Yohanes 20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat,
supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan
supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Kita harus memiliki keyakinan penuh akan keselamatan kita karena kita
percaya dalam namaNya
I Yohanes 5:13 Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya
kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu
memiliki hidup yang kekal.
Meminta dalam namaNya
Kita diinstruksikan untuk meminta dalam nama Yesus.
Yohanes 14:12-14 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaanpekerjaan
yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada
Bapa;
~ 90 ~
dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya."
Sewaktu Yesus hendak pergi kepada Bapa, Dia menginstruksikan para
pengikutNya untuk menggunakan namaNya. Dia memberitahukan
mereka bahwa apapun yang mereka minta Dia akan melakukannya,
supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak
Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang
memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu
pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa
yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya
kepadamu.
Yohanes 16:23,24 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan
apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya
kepadamu dalam nama-Ku.
Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-
Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah
sukacitamu.
Kita diinstruksikan untuk meminta di dalam nama Yesus.
Lakukanlah segala sesuatu dalam namaNya
Kita harus melakukan segala sesuatu di dalam nama Yesus. Betapa hak
istimewa yang luar biasa !
Kolose 3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan
perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama
Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah,
Bapa kita.
Kita harus juga mempertimbangkan agar segala sesuatu yang kita
lakukan harus sesuai / tepat untuk dilakukan di dalam nama Yesus.
Dengan melakukan ini akan mengubah cara hidup kita.
PARA RASUL MENGGUNAKAN NAMA YESUS
Para Rasul dan jemaat mula-mula di dalam kitab Kisah Para Rasul
menggunakan nama Yesus dengan berani untuk melakukan mukjizat.
Kuasa didalam namaNya
Kisah Para Rasul 3:1-10 Pada suatu hari menjelang waktu
sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes
ke Bait Allah.
Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga
ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu
~ 91 ~
gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta
sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk
ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat
sesuatu dari mereka.
Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi
apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus
Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia
berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti
mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta
memuji Allah.
Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah,
lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk
meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka
takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.
Iman di dalam namaNya
Petrus menjelaskan bahwa kunci untuk menggunakan nama Yesus,
adalah untuk melepaskan otoritas nama itu dengan iman
Kisah Para Rasul 3:12 Petrus melihat orang banyak itu lalu
berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian
itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat
orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?
Kisah Para Rasul 3:16
Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah
menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan
kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di
depan kamu semua.
Kesembuhan di dalam namaNya
Akibat dari hasil kesembuhan inilah Petrus dan Yohanes ditahan,
dipenjarakan dan diancam oleh pemimpin agama untuk tidak lagi
mengucapkan nama Yesus. Petrus dengan berani menjawab pertanyaan
mereka mengenai kesembuhan ini dengan berkata
Kisah Para Rasul 4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan
oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang
Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan
Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah
orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
~ 92 ~
Keselamatan di dalam namaNya
Akibat Petrus dan Yohanes menggunakan nama Yesus dalam
menyembuhkan laki-laki yang timpang, sejumlah orang percaya
bertambah menjadi kira-kira 5 ribu orang.
Kisah Para Rasul 4:4 Tetapi di antara orang yang mendengar
ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka
menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Keselamatan kita yang berharga ada di dalam nama Yesus yang
berkuasa
Kisah Para Rasul 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa
pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak
ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita
dapat diselamatkan."
Ketakutan orang akan namaNya
Petrus dan Yohanes diancam oleh pemimpin agama untuk tidak
mengucapkan nama itu lagi
Kisah Para Rasul 4:17,18 Tetapi supaya hal itu jangan makin luas
tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan
melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan
siapa pun dalam nama itu."
Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan,
supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam
nama Yesus.
Keberanian di dalam namaNya
Pada waktu itu roh keberanian turun atas Petrus dan Yohanes
Kisah Para Rasul 4:29,30 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah
bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada
hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan
adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus,
Hamba-Mu yang kudus
Filipus memberitakan namaNya
Kisah Para Rasul 8:12 Tetapi sekarang mereka percaya kepada
Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan
tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka
dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.
Ditahan karena Nama
Paulus dikirim untuk manahan orang-orang yang mngucapkan nama
Yesus
~ 93 ~
Kisah Para Rasul 9:14 Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh
dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang
memanggil nama-Mu."
Dipilih untuk membawakan namaNya
Paulus dipilih oleh Allah untuk membawa nama Yesus ke seluruh
penjuru dunia
Kisah Para Rasul 9:15 Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah,
sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan
nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orangorang
Israel.
Memberitakan dengan tidak takut dalam namaNya
Kisah Para Rasul 9:27 Tetapi Barnabas menerima dia dan
membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada
mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan
bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya
mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.
Pelepasan melalui namaNya
Kisah Para Rasul 16:18 Hal itu dilakukannya beberapa hari
lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu,
ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus
Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini."
Seketika itu juga keluarlah roh itu.
Hormat tinggi bagi namaNya
Kisah Para Rasul 19:17,18 Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk
Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka
ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan
Yesus.
Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan
mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan
perbuatan-perbuatan seperti itu.
TANDA-TANDA HERAN DI DALAM NAMA YESUS
Saat kita mendengarkan Allah dan menaati suaraNya, kita harus dengan
berani melangkah keluar dan dengan iman menggunakan otoritas nama
Yesus yang sungguh mengagumkan ini.
Ketika kita melakukannya, kita akan mengalami tanda-tanda heran
dalam hidup dan pelayanan kita sehari-hari.
Kisah Para Rasul 4:29-31 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah
bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada
hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
~ 94 ~
Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan
adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus,
Hamba-Mu yang kudus."
Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka
berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu
mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Saat kita terus menggunakan otoritas dan kuasa nama Yesus, kita pun
akan menggoncang dunia ini dengan hadirat kuasa dari Allah yang luar
biasa.
Kunci kehidupan Kristen yang berkemenangan ditemukan dalam nama
Yesus yang berkuasa.
Kita dapat berjalan dalam kuasa yang sama seperti yang digambarkan
dalam kitab Kisah Para Rasul, ketika kita bergabung dengan jemaat
mula-mula dalam menggunakan otoritas nama Yesus
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
1. Berikan 2 contoh dari kitab Kisah Para Rasul, dimana Para Rasul menggunakan nama Yesus !
2. Apa yang dimaksud pada saat kita mengucapkan nama Yesus seperti kita memiliki kuasa
jaksa?
3. Dalam tantangan apa yang sedang anda hadapi sekarang, anda berencana mengalami
kemenangan dengan menggunakan nama Yesus ?
~ 95 ~
Pelajaran XII
PEPERANGAN ROHANI YANG BERKEMENANGAN
DIPERLENGKAPI UNTUK BERPERANG
Kuasa Ilahi
Sekarang kita mengerti akan konflik kekal dan mengetahui otoritas dan
senjata kita yang berkuasa, kita diperlengkapi untuk peperangan yang
berkuasa dan berkemenangan.
Paulus menulis:
II Korintus 10:4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah
senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan
kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
Banyak orang telah mencoba untuk masuk ke dalam pperangan tanpa
pewahyuan ini. Mereka belum memahami otoritas yang mereka miliki di
dalam Yesus.
Bagi mereka, peperangan rohani telah menjadi perjuangan yang intens
dan konstan dengan musuh yang kuat. Mereka menjadi keasyikan
dengan Iblis dan roh-roh jahat. Semakin besar perhatian mereka berpusat
pada Iblis dan roh-roh jahat, maka mereka akan nampak lebih besar,
lebih jahat dan lebih berkuasa.
Musuh dikalahkan
Nabi Yesaya menulis tentang masa depan Setan. Dia memberikan kita
gambaran yang jelas akan nasibnya.
Yesaya 14:15-17 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau
diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan
mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat
bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan
bergoncang,
yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan
menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orangorangnya
yang terkurung pulang ke rumah?
Orang-orang akan menatap Setan yang sudah dikalahkan dan
direndahkan. Mereka akan terkejut pada Setan yang mereka anggap
begitu besar dan kuat. Mereka akan melihatnya gemetar ketakutan dalam
malu. Mereka akan bertanya: ”Inikah orangnya...?” ”Inikah dia yang
mana setiap manusia pernah berurusan dengannya ?”
Mereka akan menatap orang ini yang telah dikalahkan. Mereka akan
melihatnya dengan cemoohan. Mereka akan melihat Setan berada dalam
kekalahan total.
~ 96 ~
Ketika kita memiliki pewahyuan akan siapa kita di dalam Yesus, kita
tidak lagi terpikat dengan Iblis. Kita seterusnya dipenuhi oleh Yesus.
Iblis adalah musuh yang telah dikalahkan. Kuasanya telah dihancurkan.
Yesus telah mengalahkannya secara total. Iblis telah dilucuti,
dilumpuhkan dan dipermalukan di muka umum
Kalah total
Ibrani 2:14b ...maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan
mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-
Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
Kita tidak ada untungnya berurusan dengan Iblis dan roh-roh jahat. Kita
telah diberikan kuasa atas seluruh kuasa musuh.
Pada saat kita masuk ke dalam peperangan, kita harus memulai dari
posisi dengan keyakinan dan iman bahwa kita akan menang. Kita harus
masuk ke dalam peperangan pengertian kedudukan akan siapa kita di
dalam Yesus. Kita tidak boleh merencanakan pergumulan yang tegang
dengan musuh yang berkuasa. Sebaliknya kita harus melihat kepada
sukacita kemenangan saat kita menunjukkan fakta bahwa Iblis telah
dikalahkan.
􀂾 Iblis bukanlah menjadi ”persoalan penting”
􀂾 Yesuslah yang menjadi ”persoalan penting”
􀂾 Kita dapat melakukan segala hal bersama-sama dengan Dia!
Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang
memberi kekuatan kepadaku.
LANGKAH-LANGKAH MENUJU KEMENANGAN
Kuasa dan otoritas orang percaya bukanlah ”barang mainan” yang dapat
dipakai untuk keinginan egois kita pribadi. Kita harus sepenuhnya
berada di dalam kehendak Allah.
Pengakuan dosa
Jikalau kita ingin menang dalam peperangan rohani, kita pertama –tama
harus bertobat dan mengakui dosa-dosa kita kepada Tuhan dan
menerima pengampunanNya. Rasul Yohanes memberitahukan kita
bagaimana melakukannya
I Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan.
Komitmen
Kita harus menyerahkan hidup kita, seratus persen kepada Yesus sebagai
Tuhan atas hidup kita.
Roma 12:1,2 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah
aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan
~ 97 ~
tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Dipisahkan dari dunia
Kita harus memisahkan diri dari keterlibatan kita dengan urusan-urusan
duniawi
II Timotius 2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak
memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya
dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Mengesampingkan keinginan-keinginan kita
Kita harus mengesampingkan keinginan-keinginan kita sendiri dan
hidup dipimpin oleh Roh Allah. Kita, seperti Yesus, harus mengatakan,
”Saya hanya melakukan apa yang Saya lihat Bapa melakukanNya.”
Yohanes 5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan
sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa
mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang
dikerjakan Anak.
Allah telah memberikan setiap orang percaya otoritas dalam bidangbidang
tertentu seperti:
􀂾 Perkawinan mereka, anak-anak dan keluarga
􀂾 Tempat mereka tinggal 􀃆 lingkungan, kota, negara
􀂾 Tempat mereka diutus Allah untuk melayani
Kita sering kali akan tidak dilepaskan dalam Roh untuk masuk ke dalam
peperangan terhadap benteng pertahanan Iblis di area di luar otoritas
rohani yang telah Allah berikan. Allah ingin setiap orang percaya dalam
area itu untuk mempelajari otoritas mereka dan meruntuhkan bentengbenteng
musuh.
Memiliki sikap kasih
Sebagai tentara Allah , kita pria dan wanita yang beriman tidak boleh
menjadi sombong dan memiliki sikap keras terhadap sesama kita.
Filemon 1:4,5 Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali
aku mengingat engkau dalam doaku,
karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang
kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus.
~ 98 ~
Kita harus keras terhadap Iblis dan roh-roh jahatnya tetapi kita harus
terus-menerus berjalan dalam kasih terhadap orang-orang. Kita
membenci Iblis tapi kita mengasihi orang-orang (sesama).
Kita harus selalu ingat bahwa otoritas kita sebagai orang percaya bukan
untuk menguasai orang lain tetapi untuk berkuasa atas Iblis dan roh-roh
jahatnya.
Dengan berjalan di dalam kasih terhadap Allah dan sesama kita tidak
akan terus menerus berpikir tentang peperangan terhadap Iblis.
Tanpa kompromi
Dengan kita berhubungan dekat dengan Allah, tanpa kompromi, dosa
dan keduniawian dalam hidup kita Allah akan memperingatkan kita akan
strategi-strategi Setan untuk kita kalahkan dengan menggunakan karunia
Roh
Makin dekat kita dengan Allah , maka kita akan semakin sadar dengan
kehadiran kejahatan, penipuan, kompromi ataupun gabungannya pada
saat hal itu datang
Kita harus berfokus pada Yesus. Jikalau Setan atau roh-roh jahatnya
masuk dalam hidup kita , kita berurusan dengannya , lawan dia, usir
mereka keluar. Usirlah segala pikiran-pikiran dan imajinasi yang bukan
datang dari Allah. Kita harus memfokuskan mata kita kembali kepada
Yesus saat kita memujiNya untuk kemenangan.
II Korintus 2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus
selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan
perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan
Dia di mana-mana.
Tidak ada spesialisa rohani
Dalam Kerajaan Allah, bukanlah rencanaNya bahwa peperangan rohani
dan pelepasan dilakukan dengan menghubungi atau pergi ke seorang
spesialis ataupun ”pemburu Setan tingkat tinggi ”. Sebaliknya seperti
yang Rasul Yakobus tuliskan bahwa setiap orang percaya harus
melawan Iblis.
Yakobus 4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah
Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH
Allah telah menyediakan kita perlengkapan perang bagi kita untuk
menghadapi peperangan rohani. Rasul Paulus tidak menulis bahwa kita
harus memakai perlengkapan perang kita, melainkan dia tuliskan bahwa
kita harus memakai perlengkapan perang Allah
Ketika para ksatria pada masa abad pertengahan memakai perlengkapan
perang mereka dan topeng mereka dan menjatuhkan penutup topengnya
di wajah mereka. Mereka semua kelihatan seperti kuat, berotot dan
pejuang-pejuang yang berbahaya bagi musuh. Tanpa memperhatikan
~ 99 ~
kelemahan tubuh yang ada di dalam baju perang itu, mereka
kelihatannya seperti pejuang-pejuang yang tangguh.
Ketika kita memakai perlengkapan senjata Allah kita nampaknya seperti
Allah bagi iblis. Lalu yang harus kita lakukan untuk memenangkan
pertempuran adalah berbicara seperti Allah , berjalan seperti Allah dan
bertindak seperti Allah !
Kuasa kita
Kita harus hidup di dalam kuasa Allah. Kita tidak boleh masuk ke dalam
pertempuran dengan kekuatan kita sendiri.
Ef esus 6:10,11 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di
dalam kekuatan kuasa-Nya.
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu
dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
Perjuangan kita
Ayat 12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan
penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap
ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Paulus mengingatkan kita bahwa peperangan kita bukanlah melawan
darah dan daging tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan
penguasa-penguasa dan kekuatan roh-roh jahat. Perjuangan kita
bukanlah di dalam alam jasmani tetapi di dalam alam rohani.
Perlengkapan senjata Allah
􀂾 Ikat pinggang kebenaran
􀂾 baju zirah keadilan
􀂾 Kaki berkasutkan kerelaan untuk memberitakan injil
Ayat 13-15 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah,
supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat
itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan
berbajuzirahkan keadilan,
kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai
sejahtera;
Paulus mengulangi kata ”berdiri” sebanyak 3 kali. Pertama dia
mengatakan bahwa pada saat hari yang jahat tiba kita akan sanggup
untuk berdiri teguh. Lalu dia berkata, setelah kita selesai melakukan
segala sesuatu, kita harus berdiri. Akhirnya dia berkata berdirilah
tegap dengan baju zirah keadilan dan kaki kita berdasarkan kerelaan
untuk memberitakan Injil damai sejahtera.
Kebenaran itu ialah Firman Allah sendiri. Agar menjadi perlindungan
bagi kita, kita harus tahu apa yang Firman Allah katakan.
~ 100 ~
Baju zirah keadilan kita adalah keadilan Allah. Kita tidak diminta untuk
menjadi sempurna, tetapi kita diminta untuk tidak melakukan dosa
dalam hidup kita. Agar baju zirah ini dapat berada pada tempatnya.
Kaki kita berkasutkan kerelaan untuk memberitakan injil damai
sejahtera, kerelaan ini adalah bagian kita dan hal itu dilakukan dengan
mempelajari Firman Allah.
Paulus menulis kepada Timotius
II Timotius 2:15 Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan
Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus
terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
􀂾 Perisai iman
􀂾 Ketopong keselamatan
􀂾 Pedang Roh
Efesus 6:16,17 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman,
sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua
panah api dari si jahat,
dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman
Allah,
Kita harus menggunakan perisai iman untuk memadamkan semua panah
api dari si jahat. Panah api itu adalah pikiran, godaan, penyakit dan
strategi Setan lainnya yang dilemparkan pada kita. Kita harus
memadamkan itu semua dengan iman kepada Allah dan iman dalam
FirmanNya.
Ketopong keselamatan dikenakan ketika kita menerima keselamatan. Ini
adalah sebuah keselamatan yang bukan hanya memberikan kehidupan
kekal bagi kita tapi juga yang memulihkan kita sebagaimana yang Allah
inginkan pada saat penciptaan. Ketopong keselamatan memampukan
kita untuk memperbaharui pikiran kita kepada pewahyuan yang
sempurna akan keselamatan kita.
Roma 12:2a Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.
Pembaharuan pikiran ini datang melalui penyucian pikiran kita dengan
air kehidupan yaitu Firman Allah yang kita baca, pelajari dan renungkan
Efesus 5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
Kita diberikan satu senjata ampuh dan itu adalah Pedang Roh yaitu
Firman Allah. Paulus memberitahukan kita lebih lagi mengenai Pedang
Roh dalam kitab Ibrani
Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam
dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam
sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
~ 101 ~
Firman Allah adalah ikat pinggang kebenaran, penutup kaki dan pedang
kita. Jadi dengan demikian adakah keraguan untuk mempelajari
FirmanNya ?
Doa yang berkemenangan
Sekali kita memiliki iman, mengenakan seluruh perlengkapan senjata
Allah kita harus berdoa di dalam roh dalam semua situasi.
Efesus 6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap
waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu
dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang
Kudus,
Saat kita terus-menerus berdoa untuk segala orang kudus, menggunakan
otoritas kita, kita akan melihat runtuhnya benteng-benteng Setan. Kita
akan menjadi berani dalam pertempuran dan kita akan menghancurkan
kekuatan Setan.
Ibrani 11:33,34 yang karena iman telah menaklukkan kerajaankerajaan,
mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang
dijanjikan, menutup mulut singa-singa,
memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata
pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi
kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukanpasukan
tentara asing.
DIPERLENGKAPI UNTUK PEKERJAAN PELAYANAN
Yesus berkata kita harus pergi ke seluruh dunia dan beritakan Kabar
Baik.
Markus 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Yesaya menceritakan tentang orang-orang yang membawa Kabar Baik
Yesaya 52:7 Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit
kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan
memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan
berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!"
Paulus memberitahukan bahwa kita lebih daripada pemenang dan tidak
ada sesuatu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah
Roma 8:37-39 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada
orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikatmalaikat,
maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang,
maupun yang akan datang,
atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah,
ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita
dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
~ 102 ~
Yesus berkata tampilnya Yohanes pembaptis hingga sekarang, Kerajaan
Sorga dihadirkan dengan kekuatan
Matius 11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang,
Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba
menguasainya.
Paulus memberitahukan kita bahwa kekuatan itu adalah iman.
Ibrani 11:33 yang karena iman telah menaklukkan kerajaankerajaan,
mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang
dijanjikan, menutup mulut singa-singa,
KESIMPULAN
Karya Yesus sudah selesai !
Dia telah mengalahkan Setan
dan telah mengambil kembali segala sesuatu
Yang Setan telah ambil dari Adam dan Hawa
Dia telah memulihkan otoritas di muka bumi ini
bagi umat tebusanNya, yaitu bagi
mereka yang adalah GerejaNya – bala tentaraNya
yang berkuasa!
Sekarang inilah yang menjadi bagian kita !
Kitalah orang-orang yang membawa pesan
keselamatan yang agung ini ke seluruh dunia.
Kita harus dengan kuat dan berani menghadirkan
kerajaan Allah.
Kita harus membuat musuh-musuh Yesus
menjadi tumpuan kakiNya
Kita harus berjalan di dalam otoritas di muka
bumi ini, pada hari ini !
~ 103 ~
Ayat-Ayat Hafalan
Efesus 6:12 Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa,
melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh
jahat di udara.
I Petrus 5:8,9 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya.
Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua
saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan
membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi."
Kejadian 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan
kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Ibrani 2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia
juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan
mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis,
yang berkuasa atas maut
I Yohanes 3:8 Barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis
berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-
Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
Kolose 2;15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan
menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas
mereka.
Wahyu 1:18 Dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan
maut.
Efesus 1:22,23 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia
telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi
semua dan segala sesuatu.
Kolose 1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke
dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
~ 104 ~
Roma 16:20 Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan
Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai
kamu!
Lukas 10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk
menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan
musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
Matius 16:18,19 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di
dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini
akan terlepas di sorga."
Wahyu 12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh
perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa
mereka sampai ke dalam maut.
I Yohanes 2:13,14 Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal
Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang
muda, karena kamu telah mengalahkan yang jahat.
Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa.
Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia,
yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang
muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan
kamu telah mengalahkan yang jahat.
Filipi 2:9,10 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

--

Renungan Harian Air Hidup
Saduran dari buku Renungan Harian Air Hidup
Wednesday, September 30, 2009
Bertobat Dengan Sungguh
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 September 2009 -

Baca: Yehezkiel 33:1-20

"Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup karena itu." Yehezkiel 33:19

Sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa, dosa dan tabiat dosa mengikuti dan menjadi bagian dalam diri manusia sehingga kita dilahirkan ke dalam dunia dengan segala kecenderungan hati untuk selalu melakukan kejahatan (baca Kejadian 6:5). Daud menyadari hal itu dan berkata, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku." (Mazmur 51:7). Jadi, sesungguhnya kita ini adalah manusia berdosa yang pantas untuk menerima hukuman.
Namun kita patut bersyukur kepada Allah, Bapa kita, yang oleh karena kasihNya menganugerahkan PuteraNya, Yesus Kristus, untuk mati di salib. Darah Kristus mendamaikan kita dengan Allah, kita tidak lagi menjadi seteru Allah. Kristus "...telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran." (1 Petrus 2:24). Setelah menerima anugerah keselamatan kita harus dengan sungguh-sungguh hidup dalam pertobatan. Kita harus bertobat dari dosa! Kita tidak dapat menerima anuegerah Tuhan lalu tetap tinggal dalam dosa, karena Tuhan telah mencurahkan anugerahNya sewaktu kita masih berdosa dan kini dosa kita telah diampuni dan kita disucikan. Hidup dalam pertobatan itu suatu perintah, bukan sekedar himbauan! Kita harus dengan sadar meninggalkan dan menolak segala perbuatan dosa. Karena itu mari mencermati hidup kita, hal-hal apa yang sekiranya akan menyeret kita lebih jatuh ke dalam dosa: apakah lingkungan, tontonan atau bacaan yang negatif, serta pergaulan kita, sebab "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33) dan "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20). Semua perbuatan daging (baca Galatia 5:19-21) harus ditinggalkan.
Kita harus berhenti berbuat dosa dan menghindarkan diri dari jebakan dosa itu. Kita memang masih hidup di dunia yang penuh dosa, namun kita harus memilih untuk hidup sesuai kehedank Tuhan setiap hari, karena pertobatan tidak dapat dilakukan hanya sekali seumur hidup, melainkan suatu proses terus-menerus dalam hidup kita.

Jika tidak sungguh-sungguh bertobat, kita akan binasa!

Posted by Air Hidup Blog at 12:16 PM 0 comments
Tuesday, September 29, 2009
Petrus dan Integritas
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 September 2009 -

Baca: Yohanes 21:15-19

"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini? (murid-murid Yesus yang lain - red.)" Yohanes 21:15

Petrus (Simon Petrus) adalah satu dari tiga murid Yesus yang sering bersama-sama dengan Gurunya. Di mana pun Yesus melayani, ketiga orang itu selalu turut serta. Selain Petrus ada Yakobus dan Yohanes yang dikenal begitu dekat dengan Sang Guru. Contohnya saat Yesus membangkitkan anak Yairus mereka ada bersamaNya; juga ketika Yesus dimuliakan di atas bukit, ketiga orang itu juga turut menyaksikan momen tersebut. Meskipun demikian Petrus pernah mengkhianati Yesus. Walaupun ia berkata, "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, akan takkan menyangkal Engkau." (Matius 26:35a), tetapi apa yang diperbuat Petrus berbeda dengan apa yang pernah dia ucapkan. Pada waktu ayam berkokok Petrus telah menyangkal Yesus tiga kali. Dan ketika Yesus harus disalibkan, ketiga orang itu (Petrus, Yakobus dan Yohanes) kembali kepada kehidupan lamanya sebelum dipanggil menjadi murid Yesus yaitu sebagai nelayan.
Memang tidak mudah memiliki integritas, karena integritas berbicara tentang kesetiaan, komitmen dan totalitas secara keseluruhan. Apa yang kita ucapkan itulah yang harus kita lakukan! Sebagai anak-anak Tuhan kita dituntut menjadi orang-orang yang berintegritas. Bila kita berkata aku mengasihi Tuhan, atau Tuhan adalah yang utama dalam hidupku, maka kita harus membuktikannya dengan tindakan. Sejauh mana kita mengasihi Dia dan benarkah Ia prioritas utama dalam hidup kita? Apakah buktinya?
Kepada Petrus, meskipun sempat gagal dan tidak punya integrtias, Tuhan tetap menujukkan kasih dan kesabaranNya sekalipun dia sudah berkhianat dan menyakiti hatiNya. Ketika bertemu kembali dengan petrus Yesus masih memberinya kesempatan untuk kembali melayani. Ditanyakan apakah Petrus benar-benar mengasihi Tuhan, bahkan pertanyaan itu Tuhan ulang sebanyak 3 kali. Akhirnya Petrus tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, dia merespon panggilan Tuhan yaitu menjadi penjala jiwa-jiwa. Bila kita pelajari dalam Alkitab, Petrus menjadi orang yang luar biasa bagi Tuhan, bahkwa rela mati sebagai martir demi Injil Kristus.

Jadilah orang-orang Kristen yang berintegritas, bukan yang munafik.

Posted by Air Hidup Blog at 1:15 AM 0 comments
Monday, September 28, 2009
Sekali Lagi Tentang Hidup
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 September 2009 -

Baca: 2 Korintus 5:1-10

"Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat." 2 Korintus 5:10

Sudah beberapa tahun ini bencana atau musibah sering terjadi di negara kita: berita jatuhnya pesawat yang tidak lagi mengejutkan karena terlalu sering dan tak terhitung lagi jumlah korbannya; tanah longsor di daerah pertambangan; flu babi yang mulai menyerang; dan yang masih memiriskan hati kita adalah bom bunuh diri di hotel berbintang di Jakarta beberapa bulan lalu. Dan masih banyak lagi perkara-perkara yang setiap saat dapat merenggut nyawa manusia.
Kemarin diingatkan agar kita benar-benar memperhatikan bagaimana kita hidup. Yang diperhatikan Tuhan bukan bagaimana cara kita mati melainkan bagaimana cara kita hidup. Tuhan sendiri mengalami kematian dengan cara tidak terhormat, yaitu harus tergantung di atas kayu salib, dan ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13). Namun ada rencana indah di balik peristiwa itu. Sesungguhnya hidup di dunia ini hanyalah sementara, diperibahasakan seperti seserorang yang singgah untuk sekedar minum. Kita ini hanyalah pendatang dan perantau (baca 1 Petrus 2:11). Maka dari itu "...erhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif," (Efesus 5:15), karena setiap orang akan menghadap takhta pengadilan dan mempertanggungjawabkan apa yang sudah diperbuat selama hidupnya.
Jadi waktu yang sangat singkat ini mari kita gunakan sebaik mungkin. Alkitab menyatakan bahwa hidup ini ibarat orang yang sedang berkemah, suatu saat nanti kemah itu akan dibongkar; namun bagi orang percaya, Tuhan "...telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia." (2 Korintus 5:1). Bukan waktunya lagi untuk bermalas-malasan atau ogah-ogahan melayani Tuhan, justru kita harus semakin giat menabur dalam Roh sehingga pada saatNya kita akan menuai hidup kekal dari Roh itu.

Milikilah hidup yang berkenan kepada Tuhan sebelum waktu itu datang menjemput kita!

Posted by Air Hidup Blog at 1:51 AM 0 comments
Sunday, September 27, 2009
Selagi Masih Hidup
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 September 2009 -

Baca: Wahyu 20:11-15

"Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu." Wahyu 20:12

Ada peribahasa mengatakan: "Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama baik". Ketika orang dipanggil Tuhan (mati) pasti meninggalkan kesan bagi orang-orang yang ditinggalkan: keluarga/kerabat, teman atau orang sekitarnya. Ada yang sangat mengesankan karena semasa hidupnya banyak berbuat baik, memperhatikan dan menolong orang lain, setia melayani tuhan, atau mungkin spektakuler prestasinya seperti Michael Jackson misalnya, yang meninggal beberapa bulan lalu, yang sampai-sampai dijuluki "The King of Pop". Tapi ada juga yang justru meninggalkan kesan negatif: jahat, kikir, cerewet, sering bolos ibadah, tidak jujur.
Ada pun penentuan akhir perjalanan hidup manusia adalah penghakiman di hadapan Tuhan kelak. Di hari penghakiman nanti penilaian Tuhan bukan ditentukan karena orang itu kaya, miskin, terkenal, tampan atau cantik; bukan karena prestasinya tinggi dalam bidang olahraga, pernah menjadi presiden atau raja, pernah menjadi artis top, tercatat di MURI, Guinness Book of Records atau Hall of Fame. Maaf, Tuhan tidak punya buku untuk mencatat hal-hal demikian. Yang tercatat dalam buku Tuhan adalah perbuatan-perbuatan kita selama hidup. "...Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya," (1 Petrus 1:17), karena "...tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab." (Ibrani 4:13). Dan buku itu disebut kitab kehidupan.
Apakah kita yakin nama kita akan tercanum di kitab kehidupanNya? Di hari penghakiman nanti munkin kita akan dibuat terkejut melihat orang-orang hebat dipermalukan, sementara orang yang 'kecil' yang tak ternama dan dipandang remeh, namun selama hidupnya mengasihi Tuhan dan setia sampai akhir, diangkat dan dimuliakan Tuhan di sorga!

Mumpung masih ada kesempatan mari kita perhatikan bagaimana kita hidup!

Posted by Air Hidup Blog at 1:36 AM 0 comments
Saturday, September 26, 2009
Ketika Keadaan Baik-Baik Saja
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 September 2009 -

Baca: Yeremia 22:20-30

"Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa, tetapi engkau berkata: 'Aku tidak mau mendengarkan!' Itulah tingkah langkahmu dari sejak masa mudamu, sebab engkau tidak mau mendengarkan suara-Ku!" Yeremia 22:21

Sudah menjadi sifat manusia ketika hidupnya dalam keadaan sentosa, artinya baik-baik saja, aman, sehat, makmur dan berkecukupan, ia cenderung melupakan Tuhan dan sepertinya tidak lagi membutuhkan kehadiranNya. Saat keluarga baik-baik, anak-anak berhasil dalam studi, pekerjaan sudah mapan dengan gaji cukup tinggi, apa lagi yang perlu kita kuatirkan dan takutkan dalam hidup ini? Jadi kita tidak perlu ngoyo-ngoyo (berusaha keras - istilah Jawa, red.): ibadah ke gereja seminggu sekali saja; berdoa saat mau makan, hendak tidur pada malam hari dan setelah bangun pagi saja. That's enough! Sudah cukup! Ini sering kita lakukan. Sebaliknya kita baru mau mencari Tuhan sungguh-sungguh apabila bisnis sedang hancur, toko hampir bangkrut, studi gagal total, belum memiliki anak meski sekian tahun berumahtangga atau hal-hal buruk lain sedang menimpa kita.
Tidak salah bila kita datang mencari Tuhan ketika dalam masalah. Namun, apakah kita harus menunggu sampai musibah menimpa kita dahulu baru kita sungguh-sungguh di dalam Tuhan dan melayani Dia? Mengapa ketika masih muda, kuat, sehat dan berkellimpahan kita 'hitung-hitungan' dan tidak mau melakukan yang terbaik bagiNya?
Dalam Matius 19:16-22 ada anak mudah yang hidupnya makmud dan segalanya baik-baik saja. Bahkan dalam hal kerohanian sepertinya dia tidak bercacat, semua hukum Taurat dia lakukan dengan baik. Namun ada satu hal yang kurang, seperti kata Yesus, "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Matius 19:21). Dan ternyata anak muda ini lebih memilih mencintai hartanya daripada harus mengikut Tuhan. Harta/kemewahan/uang menjadi prioritas utama dalam hidupnya melebihi kasihnya kepada Tuhan. Oleh sebab itu dia memilih meninggalkan Tuhan daripada harus kehilangan hartanya.

Bersungguh-sungguhlah di dalam Tuhans elai keadaan kita baik, jangan tunggu sampai Dia menegur kita!

Posted by Air Hidup Blog at 6:47 AM 0 comments
Friday, September 25, 2009
Menuntun Orang Kepada Kebenaran
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 September 2009 -

Baca: Daniel 12:1-13

"Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya." Daniel 12:3

Berbicara tentang Daniel erat hubungannya dengan kesetiaan, ketekunan dan integritas. Di tengah situasi sulit Daniel muncul sebagai orang mudah yang bercahaya seperti bintang yang memancarkan sinarnya di tengah kegelapan malam. Itulah sebabnya kitab Daniel ditutup dengan begitu indahnya, di mana pada saat yang tepat orang-orang benar akan beroleh kemenangan.
Proses mencapai kemenangan tidak mudah, harus melewati ujian yang begitu berat sebagaimana halnya Daniel yang tidak serta-merta menjadi orang istimewa ('bercahaya') di antara orang-orang sezamannya. "...pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja." (Daniel 5:12a). Tapi ada harga yang yang harus dibayar! Daniel telah melewati ujian demi ujian sehingga pada akhirnya Daniel dapat berkata bahwa orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cakrawala!
Orang yang bijaksana atau berhikmat dalam Perjanjian Lama dikaitkan dengan hati yang takut akan Tuhan, karena "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Amsal 9:10). Jadi orang bijaksana adalah orang yang takut akan Tuhan, tidak hanya di dalam pikiran tapi juga di dalam hati dan perbuatannya. Orang-orang benar inilah yangg dapat menjadi saksi dan menuntun orang lain kepada kebenaran. Tugas dan tanggung jawab ini ada di pundak kita, sebagaimana yang Yesus perintahkan sebelum Ia terangkat ke sorga, "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." (Matius 28:19-20a). Sudahkan kita memenuhi kriteria sebagai orang-orang bijaksana yang layak menuntun orang lain kepada kebenaran?

Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Lukas 6:39

Posted by Air Hidup Blog at 1:28 AM 0 comments
Thursday, September 24, 2009
Bagaimana Respon Kita?
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 September 2009 -

Baca: Yeremia 1:4-19

"Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan." Yeremia 1:7

Adalah biasa bila manusia kurang responsif terhadap panggilan Allah dalam hidupnya, karena manusia lebih suka memilih jalannya sendiri daripada harus tunduk kepada tuntunan Allah, walaupun Dia tidak pernah merancangkan kejahatan bagi kehidupan manusia, melainkan, "...rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Jadi "...Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10), kata Ayub.
Ada beberapa contoh orang yang awalnya kurang bersemangat dan banyak alasan mendhindari panggilan Allah. Ketika Musa diutus Alah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir ia tidak menyambutnya dengan antusias, justru ia merasa dirinya tidak mampu dan tidak pandai biccara. Musa berkata, "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?" (Keluaran 3:11), apalagi, "...aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."" (Keluaran 4:10).
Begitu pula ketika Allah memanggil dan menetapkan Yeremia untuk menjadi nabi bagi bangsa-bangsa, Yeremia berdalih seperti Musa, "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." (Yeremia 1:6), walaupun Allah sudah memanggil dia sejak masih dalam kandungan ibunya, bahkan sebelum Allah membentuknya dalam kandungan Aia telah mengenalnya (Yeremia 1:5). Tidak semua orang dipanggil menjadi nabis seperti Yeremia atau sebagai pemimpin besar seperti Musa. Apa panggilan Allah bagi kita saat ini? Ialah "...supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya." (1 Tesalonika 2:12). Jadi hidup sesuai panggilan Allah adalah hidup dalam kekudusan (pertobatan) karena Dia tidak menghendaki kita binasa kekal.

Bila kita lari dari panggilan Allah dan lebih menuruti keinginan diri sendiri berarti kita sudah siap menanggung resikonya!

Posted by Air Hidup Blog at 1:31 AM 0 comments
Wednesday, September 23, 2009
Berduka Tapi Berbahagia
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 September 2009 -

Baca: Matius 5:1-12

"Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur." Matius 5:4

Yang namanya berdukacita pasti sangat berbeda dengan berbahagia. Dukacita adalah lawan kata dari kebahagiaan. Lalu, apakah firman yang ditulis itu tidak salah? Dukacita atau kesedihan menyelimuti hati seseorang ketika ia ditinggalkan orang yang dikasihi, entah itu orangtua, sahabat, pacar, suami atau istri dan sebagainya. Dukacita yang kita rasakan seolah-olah tak terobati meskipun terus dihibur oleh banyak orang. Lalu dukacita bagaimana yang dimaksud ayat di atas?
Ada dukacita yang merupakan dosa dan ada dukacita yang justru mendatangkan pengampunan. Dukacita yang merupakan dosa adalah kemurungan berlarut-larut karena putus asa, kecewa atau kesedihan yang mendalam terhadap perkara yang sia-sia, "...dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian," (2 Korintus 7:10).
Ada pun dukacita yang mendatangkan pengampunan adalah dukacita karena dosa, baik itu dilakukan diri sendiri ataupun perbuatan orang lain. Inilah dukacita yang Tuhan maksudkan! Menyadari ketidaklayakan di hadapan Tuhan akibat dosa-dosa yang ia perbuat akan menimbulkan rasa dukacita yang mendalam dalam diri seseorang. Orang berdosa yang yang telah dijamah oleh kuasa Roh Kudus tidak akan bersukacita karena dosa-dosanya. Sebaliknya ia akan meratap dan berduka karena sadar bahwa jalan-jalannya sudah jauh dari kebenaran dan telah melukai hati Tuhan, karena hidupnya sudah tidak kudus lagi. Dukacita semacam ini akan beroleh penghiburan dari Tuhan yaitu berupa pengampunan dan kehidupan kekal. Tuhan akan mengubah ratapan itu menjadi tari-tarian karena tuhan Yesus sudah menanggung segala dosa-dosa kita di atas kayu salib. Rasa dukacita itu seharusnya ada di dalam hati kita setiap kali kita berbuat dosa dan menyadarinya. Dukacita ini timbul bukan karena kekuatan kita sendiri, melainkan pekerjaan Roh Kudus. Bila masih ada orang Kristen yang telah bersukacita dan kelihatan santai-santai saja ketika melakukan dosa berarti masih perlu dipertanyakan kelayakannya sebagai orang percaya, berarti ia belum hidup dalam pertobatan. Ingat, tanpa pertobatan kita tidak beroleh bagian di dalam Kerajaan Sorga. Alkitab mencatat hal ini: "...tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:15).

Dukacita karena dosa menunjukkan seseorang peka dan benci terhadap dosa!

Posted by Air Hidup Blog at 1:20 AM 0 comments
Tuesday, September 22, 2009
Masalah dan Jalan Keluarnya (2)
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 September 2009 -

Baca: Mazmur 20:1-10

"Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya." Mazmur 20:7

Tuhan mengijinkan kita berada dalam 'masa-masa genting' untuk melatih 'otot' iman kita. Biasanya bila sudah terjepit dan babak belur kita baru mau berserah dan percaya kepada Tuhan. Bila kita menyadari Yesus ada di dekat kita, kita akan menjalani hidup dengan tenang. Memang secara kasat mata Yesus tidak keihatan, tetapi Roh Kudus ada di dalam kita. Sebesar apa pun badai menyerang, kita tetap mampu melewatinya karena Roh yang ada di dalam kita lebih besar dari segalanay.
Langkah apa yang harus kita lakukan supaya kemenangan yang dijanjikan Tuhan tergenapi dalam hdiup kita? 1. Setia dan tekaun membaca firman Tuhan. Jangan anggap ringan perihal membaca Alkitab. Mungkin kita berkata: pasti bisa kulakukan! Namun, seberapa lama kita konsekuen dan konstan melakukannya? Berapa lam kita baca Alkitab setiap hari? Alkitab adalah firman dan firman itu Yesus; ketika kita membaca firmanNya dan memasukkannya dalam hati dan pikiran, Yesus pun masuk ke dalam hati dan pikiran kita. 2. Berdoa dengan sungguh-sungguh. Sudahkah kita berdoa? Serempak kita akan menjawab: sudah! Doa yang bagaimana? Alkitab berkata, "Doa orang yan benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b). Doa orang yang hidupnya benarlah yang diperhatikan dan didengar Tuhan. Jika Tuhan sepertinya tidak memperhatikan dan tidak segera menjawab doa kita, bisa jadi itu karena dosa kita, karena "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2). 3. Hidup dalam pertobatan selalu. Bertobat berarti menanggalkan manusia lama, mengenakan 'manusia baru' setiap hari. Pertobatan adalah kehendak Tuhan yang utama; tanpa itu kita tidak akan menikmati janji-janji Tuhan.

Tidak ada masalah terlalu sulit bagi orang percaya asal tiga hal di atas menjadi bagian dalam hidupnya!

Posted by Air Hidup Blog at 1:34 AM 0 comments
Monday, September 21, 2009
Masalah dan Jalan Keluarnya (1)
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 September 2009 -

Baca: Matius 8:23-27

" 'Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?' Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali." Matius 8:26

Hidup dalam Tuhan bukan berarti bebas masalah. Saat berjalan dengan Tuhan sekalipun terkadang 'angin ribut' secara mendadak datang menyerang kita. Hal ini juga dialami oleh murid-murid Yesus saat mereka berada di dalam perahu. "Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur." (ayat 24). Karena angin ribut, mereka menjadi sangat panik dan ketakutan, padahal Yesus berada dalam satu perahu. Lalu mereka berseru, "Tuhan, tolonglah, kita binasa." (ayat 25b). Hal ini sering kita alami juga, bukan?
Ketika mengalami permasalahan yang berat kita cenderung panik dan menjadi takut, padahal Yesus bersama kita dan ada di dekat kita, bukannya membiarkan dan meninggalkan kita. Sebaliknya justu kita yang seringkali melupakan dan tidak mempercayaiNya. Kita masih terpengaruh dengan apa yang kita lihat dan dengar, terpaku dengan apa yang kelihatannya di sekitar kita, yang berarti kita tidak berjalan dengan iman. Akibatnya kita mudah stres, murung, putus asa; jangankan bersukacita, membuka mulut untuk memuji Tuhan saja kita enggan melakukannya. Ini menunjukkan bahwa kita adalah pecundang dan Iblis akan 'membusungkan' dada bila melihat orang Kristen seperti itu, padahal firmanNya jelas mengatakan, "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37).
Hidup dalam iman adalah hidup bukan berdasarkan pada suatu yang kelihatan, tetapi apa yang tidak kelihatan, serta memandang dan menyikap segala sesuatu dengan 'mata rohani'. Itulah yang dilakukan Paulus. Meski menghadapi tantangan hidup sangat berat dia tidak pernah menjadi lemah apalagi sampai frustrasi, karena "...hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat-" (2 Korintus 5:7), kata Paulus. Kita harus percaya meski tidak melihat. Jika dalam menjalani hidup ini kita banyak merasakan ketakutan dan kekuatiran berarti kita belum sepenuhnya percaya kepada Tuhan. Dam selama kita masih menggunakan akal dan kekuatan sendiri, maka masalah yang kita alami tidak akan pernah terselesaikan. Kita harus bisa melepaskan segala ikatan yang masih membelenggu perasaan kita! (Berlanjut)

Posted by Air Hidup Blog at 1:23 AM 0 comments
Sunday, September 20, 2009
Gereja Sebagai Tubuh Kristus
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 September 2009 -

Baca: 1 Korintus 12:12-31

"Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota." 1 Korintus 12:14

Tubuh kita terdiri atas berbagai anggota (bagian) tubuh: ada kepala, telinga, mata, hidung, mulut, tangan, kaki dan sebagainya, namun menjadi satu kesatuan utuh dan tak terpisahkan. Begitu pula gereja sebagai tubuh Kristus terdiri dari anggota-anggota yang menjadi satu kesatuan. Tidak akan ata tubuh jika hanya ada satu anggota. "Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh." (ayat 19-20). Maka antar anggota tubuh ada ketergantungan.
Semua anggota tubuh penting adanya, termasuk anggota yang paling lemah sekalipun. Seringkali kita menilai sesama anggota jemaat Tuhan dengan mata jasmani. akibatnya kita sering terfokus kepada mereka yang kelihatannya lebih menonjol dan berpotensi, sementara jemaat yang penampilan luarnya kurang meyakinkan, hina dan sepertinya kurang bisa berkontribusi kita abaikan. Namun Alkitab menyatakan; "Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus." (ayat 22-23). Oleh karena itu anggota jemaat yang lebih lemahlah yang harus kita perhatikan supaya tidak terjadi gap atau perpecahan di antara sesama anggota jemaat. Coba bayangkan seseorang yang kehilangan kaki atau tangan karena musibah, apakah tubuhnya dapat berfungsi dengan sempurna? Dalam hal ini rasul Paulus berkata, "...jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita." (ayat 26), sehingga terjalin keselarasan dan tubuh itu benar-benar utuh. Inilah rencana Tuhan bagi gerejaNya!
Bagaimana supaya gereja Tuhan (tubuhNya) tetap utuh dan sempurna? Dasarnya adalah kasih. Kasih Kristuslah yang menjadikan gereja utuh. Jika Kristus begitu mengasihi kita sehingga Dia memberikan segala-galanya kepada kita, maka sudah sepatutnya kita mengasihi sesama anggota tubuhNya.

Kita sesama anggota tubuh Kristus harus saling mengasihi dan memperhatikan!

Posted by Air Hidup Blog at 1:44 AM 0 comments
Saturday, September 19, 2009
Berdoa Secara Teratur
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 September 2009 -

Baca: Lukas 22:39-46

"Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia." Lukas 22:39

Beberapa waktu yang lalu telah ditulis bagaimana Yesus telah memberikan satu teladan kepada kita tentang kehidupan doaNya, di mana Dia senantiasa menyediakan waktu untuk bercakap-cakap dengan Bapa saat pagi masih gelap. BagiNya Bapa adalah segalanya. Keintiman dengan Bapa inilah yang menjadi kekuatan dalam pelayanan Yesus. Alkitab tidak pernah mencatat Yesus merasa bosan atau jemu berdoa. Justru Dia begitu teguh menjalankan waktu-waktu tetapNya berdua dengan Bapa dalam doa.
Berbicara kepada Bapa melalui doa bukalah sekedar runinias atau kebiasaan bagi Yesus, melainkan suatu kerinduan yang dalam untuk bertemeu, memandang wajahNya dan memahami kehendakNya karena, "...Aku hidup oleh Bapa," kata Yesus (Yohanes 6:57). Saat berada di Yerusalem Tuhan Yesus biasa berdoa di taman Getsemani di bukit Zaitun. Kata biasa menunjukkan keteraturan (rutininasNya) berdoa di situ. Di tempat itu pula Dia sering berkumpul dengan murid-muridNya. Tuhan Yesus sangat disiplin dalam hal waktu; Ia berdoa secara teratur di pagi hari guna mempersiapkan hati dan mempertajam kepekaanNya terhadap kehendak Bapa.
Hal ini juga dilakukan Daud, seperti katanya, "Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!" (Mazmur 57:9). Daud mencari hadirat Tuhan terlebih dahulu sebelum memulai segala sesuatu. Daniel pun memiliki tempat dan waktu khusus di mana ia secara teratur berdoa. "Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11b). Inilah kekuatan Daniel sehingga ia tetap berkemenangan meski berada dalam situasi-situasi gawat, contohnya di saat raja Darius melarang seluruh rakyatnya menyembah apa paun selain kepadanya. Siapa pun yang melanggar titah raja akan menanggung akibatnya! Namun Daniel memiliki keberanian berkata tidak! Kehidupan Daniel menjadi kesaksian karena dia sangat dekat dengan Allah melalui jam-jam doanya. Bagaimana dengan kita?

Berdoa teratur dan disiplin adalah kunci memiliki hidup berkemenangan!

Posted by Air Hidup Blog at 1:23 AM 0 comments
Friday, September 18, 2009
Bersekutu Dengan Roh Kudus
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 September 2009 -

Baca: Kisah Para Rasul 5:26-42

"Dan kami (rasul-rasul) adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia." Kisah 5:32

Kehidupan rohani orang Kristen yang benar pasti mengalami pertumbuhan (tidak stagnan), makin hari makin bertumbuh dewasa. Itulah yang dikehendaki Tuhan. Untuk mencapai kedewasaan rohani tidak dapat kita upayakan dengan kekuatan sendiri, mau tidak mau kita harus melibatkan Roh Kudus dalam seluruh aspek kehidupan kita.
Alkitab banyak sekali menceritakan tokoh-tokoh yang mengalami dan melakukan perkara-perkara yang luar biasa oleh karena penyertaan Roh Kudus. Saat ini Allah memberikan Roh Kudus kepada kita sebagai Pribadi yang senantiasa menyertai dan menolong kehidupan orang percaya. Tuhan juga hendak memakai setiap kita dengan luar biasa sesuai dengan rencanaNya, asalkan kita mau membuka hati dan bersekutu dengan Roh Kudus. Namun masih banyak anak Tuhan yang tidak menyadari kehadiran Roh Kudus, bahkan tidak mengijinkan Roh Kudus masuk dalam kehidupannya. Jangankan bersekutu dengan Roh Kudus, kesadaran untuk bersekutu dengan Tuhan pun sudah tidak ada lagi. Maka tidaklah mengherankan bila mereka tidak pernah mengalami terobosan baru, hidupnya biasa-biasa saja, monoton, jatuh bangun dalam dosa dan tidak punya 'nilai lebih'. Apabila kita ingin mendapatkan kasih karunia Allah dan berkemangan dalam hidup, firman Tuhan mengajarkan agar kita membangun persekutuan dengan Roh Kudus. Tuhan ingin agar kita bersahabat dengan Roh Kudus. Menjadi sahabat berarti selalu berjalan bersama-sama dalam segala hal di setiap waktu, bukan hanya dalam hal-hal tertentu atau saat-saat tertentu saja.
Selain itu kita harus menjadikan Roh Kudus rekan sekerja; artinya kita melibatkan Roh Kudus dalam segala hal agar Ia menuntun dan menolong kita dalam mengamil setaip keputusan, baik bagi diri kita sendiri maupun di dalam pekerjaan dan pelayanan kita. Petrus dalam pelayanannya senantiasa melibatkan Roh Kudus dan mengakui bahwa Roh Kudus adalah rekan sekerjanya. Tanpa penyertaan Roh Kudus dia tidak akan memiliki keberanian saat dihadapkan pada Mahkamah Agama.

Karena 'kedekatannya' dengan Roh Kudus, hidup Petrus menjadi kesaksian bagi dunia.

Posted by Air Hidup Blog at 1:46 AM 0 comments
Thursday, September 17, 2009
Tuhan Kita Berkuasa
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 September 2009 -

Baca: Mazmur 103:1-22

"TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu." Mazmur 103:19

Kita patut berbangga karena kita memiliki Tuhan yang hidup dan berkuasa. Perihal kemahakuasaanNya dapat kita pelajari dalam Alkitab. Maka kita harus senantiasa menyukai firmanNya dan merenungkan itu siang dmalam sehingga kita makin mengerti bahwa tidak ada satu hal pun di dunia ini yang terjadi di luar pengetahuan dan kontrol Tuhan, bahkan "...tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang." (Lukas 21:18).
Tidak ada alasan bagi kita untuk takut, kuatir dan putus asa menghadapi hari esok. Alkitab juga menulis: "Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (Lukas 12:6-7). Seringkali kita berpikir bahwa hal buruk yang terjadi dalam hidup kita tidak dapat dikendalikan dan dihentikan sehingga kekuatiran dan kecemasan selalu menguasai hati dan pikiran kita hari lepas hari.
Ada beberapa kebenaran tentang Tuhan kita yang berkuasa: 1. Tuhan itu Mahahadir. Daud berkata, "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?" (Mazmur 139:7). Tidak ada tempat di mana Tuhan tidak dapat hadir. Di saat kita merasa sendirian dan orang lain tidak ada yang menghiraukan kita, Dia hadir dan sesungguhnya berada di dekat kita. 2. Tuhan mengetahui segala sesuatu, seperti tertulis "TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia; dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi." (Mazmur 33:13-14). Dia sangat mengetahui keadaan kita, seburuk apa pun itu: saat dalam kesusahan, sakit-penyakit atau beban yang berat. Itulah sebabnya jangan sekali-kali menganggap Tuhan tidak pernah peduli terhadap kita, apalagi sampai menyalahkan Tuhan. Bukankah ini sering kita lakukan? Mengapa kita harus kuatir? Kita tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi Dia yang memegang masa depan; Dia mengetahui apa yang akan terjadi; Dia tahu segala kebutuhan hidup kita. Adakah sesuatu yang mustahil bagiNya?

"Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala seuatu mungkin." Matius 19:26

Posted by Air Hidup Blog at 1:02 AM 0 comments
Wednesday, September 16, 2009
Gereja Yang Mempersatukan
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 September 2009 -

Baca: Efesus 4:1-16

"Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu," Efesus 4:3-4

Bila kita renungkan keberadaan gereja kita, di mana kita biasa bersekutu dan beribadah bersama, sangatlah mengherankan karena ternyata masing-masing kita memiliki latar belakang yang begitu berbeda: keluarga kita berbeda, warna kulit, asal-usul (suku), profesi, pendidikan dan juga hobi atau kesenangan kita, namun kita bisa berkumpul dan dipersatukan dalam satu ikatan keluarga Kerajaan Allah.
Ternyata oleh karena darah Kristus dan Injil kita menjadi satu kesatuan: satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, dan satu Allah dan Bapa (ayat 4-6), sehingga kita "...bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah," (Efesus 2:19). Kini tugas kita adalah mempertahankan persatuan dan kesatuan di antara jemaat agar gereja tetap menjadi tempat yang hangat. Hal intu akan terwujud apabila tiap jemaat memiliki kesadaran akan dirinya. Tidak perlu ada bujukan dan paksaan karena semua orang akan senang dan bersedia memainkan peranan aktif dalam kehidupan bergeraja.
Ketika jemaat menyadari bahwa mereka bukanlah tamu atau orang asing, melainkan kawan sewarga dalam keluarga Allah, tidak perlu adanya rayuan untuk mengajak terlibat dan aktivitas gereja. Ini merupakan 'bahan baku' terbentuknya gereja yang hangat. Adalah perlu belajar dari kehidupan jemaat gereja mula-mula: "Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah" (Kisah 2:46-47a). Lebih-lebih para pemimpin Gereja harus memberikan teladan dan contoh yang baik, karena "perbuatan berbicara lebih keras daripada perkataan", apalagi kondisi tiap-tiap jemaat berbeda: ada yang kaya atau miskin. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kasih tanpa pandang bulu bukan dalam ucapan saja, tetapi dalam perbuatan nyata.

Akhirnya, gereja bisa menjadi kesaksian dan juga sarana yang efektif untuk menjangkau jiwa-jiwa!

Posted by Air Hidup Blog at 1:52 AM 0 comments
Tuesday, September 15, 2009
Pemberontakan dan Akibatnya
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 September 2009 -

Baca: Yesaya 1:10-20

"Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.'Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya.'" Yesaya 1:20

Pada zaman dahulu sebelum negara kita merdeka bahkan sesudah merdeka seringkali terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau golongan, dengan tujuan ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan RI. Sampai saat ini pun televisi dan surat kabar sering menayangkan berita-berita pemberontakkan yang terjadi di mana-mana. Memberontak berarti tidak taat! Bukankah hal ini juga sering dilakukan oleh banyak anak Tuhan? Kita cenderung memberontak kepada Tuhan saat masalah dan kesulitan terjadi dalam kehidupan kita. Kita tidak memiliki sikap hati yang benar dalam menanggapi permasalahan yang ada.
Banyak contoh dalam Alkitab tentang orang-orang yang memberontak kepada Tuhan yang akhirnya harus menanggung akibatnya pula. Salah satunya adalah Saul. Ketika menjadi raja atas Israel Saul hidup dalam ketidaktaatan, sering memberontak kepada Tuhan. Saul memberi kesempatan bagi Iblis sehingga roh pemberontakan itu tumbuh dalam kehidupannya, sehingga ia memilih untuk tidak tunduk kepada perintah Tuhan. Samuel menegurnya dengan keras, "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah Tuhan, Allahmu, yang diperintahkanNya kepadamu; sebab sedianya Tuhan mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap." (1 Samuel 13:13-14a). Akibat memberontak kepada Tuhan kehidupan Saul berakhir dengan kehancuran.
Seberat apa pun kehidupan kita saat ini jangan pernah memberontak kepada Tuhan. Pemberontakan bukan karakter orang Kristen. Prinsip kehidupan orang Kristen adalah taat. Ketaatan bukan untuk dihindari! Tuhan akan memberikan imbalan apabila kita taat. "Jika kamu menurut dan mendengar, maka kamu akan memakn hasil baik dari negeri itu." (Yesaya 1:19). Hari ini Tuhan menghadapkan kita pada suatu pilihan: memberontak atau taat, kebahagian (berkat) atau kehancuran (malapetaka). Mari kita belajar dari kehidupan Tuhan Yesus yang tidak pernah memberontak kepada Bapa meskipun harus mengalami penderitaan, bahkan sampai mati di kayu salib.

Jadilah seorang Kristen yang taat dan jangan pernah memberontak!

Posted by Air Hidup Blog at 1:34 AM 0 comments
Monday, September 14, 2009
Akibat Keangkuhan
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 September 2009 -

Baca: Obaja 1-7

"Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sanapun Aku akan menurunkan engkau, --demikianlah firman TUHAN." Obaja 4

Nama Obaja berarti pelayan Allah. Ia mendapatkan penglihatan dari Tuhan tentang keberadaan bangsa Edom. Obaja mendengar kabar dari Tuhan bahwa Dia telah mengirim seorang utusan untuk datang ke tengah-tengah bangsa tersebut dengan tujuan untuk memeranginya. Mengapa demikian? Edom secara geografis merupakan negeri yang sangat strategis, kuat, terlindung, sehingga bangsa lain tidak mudah menyerangnya. Karena merasa 'di atas angin' inilah bangsa Edom menjadi angkuh. Orang-rang Edom sangat membanggakan dirinya dan berpikir tak kan ada bangsa lain yang mampu menandingi dan mengalahkannya, seperti tertulis, "Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: 'Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?'" (ayat 3). Mereka lupa satu hal: "Allah menentang orang yang congkak,..." (Yakobus 4:6b).
Suatu bangsa bisa menjadi besar, kuat dan juga berlimpah dengan kekayaan alam (makmur) adalah karena campur tangan Tuhan. Bila mengandalkan kekuatan sendiri mustahil hal itu terwujud. Jadi yang berkuasa meninggikan atau mengangkat suat bansa adalah Tuhan saja. Pemazmur berkata, "tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!" (Mazmur 118:16), dan "...direndahkanNya yang satu dan ditinggikanNya yang lain." (Mazmur 75:8b).
Begitu juga kehidupan kita. Keberhasilan, karir yang menanjak, studi yang berhasil datau harta kekayaan kita adalah anugerah Tuhan saja. Tidak seharusnya kita membanggakan diri dan menjadi angkuh. Ingat! "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." (Amsal 16:18). Jika bukan Tuhan tak mungkin kita dapat mempertahankan keadaan kita. Yang kita miliki hari ini belum tentu esok masih ada. Tanpa Tuhan kekayaan dan kejayaan dengan sekejap dapat lenyap.

"Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya." 1 Petrus 5:6

Posted by Air Hidup Blog at 1:24 AM 0 comments
Sunday, September 13, 2009
Kisah Seorang Perwira: Sikap Hati Yang Benar
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 September 2009 -

Baca: Matius 8:5-13

"Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: 'Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.' " Matius 8:13

Permasalah selalu datang dan menimpa siapa pu nyang ada di dunia ini tanpa memandang bulu: entah itu orang kaya, miskin, berpendidikan tinggi atau rendah, tinggal di kota, desa atau pun yang bermukim di daerah pegunungan (terpencil). Berbagai upaya telah diusahakan oleh setiap orang untuk mencegah dan menanggulanginya, namun faktanya manusia sama sekali tak mampu mengelak dari masalah yang ada. Karena itulah manusia sangat membutuhkan pertolongan dan jalan keluar yang terbaik dari permasalahan yang menderanya. Harus diakui bahwa kita tidak mampu mengatasi setiap permasalahan itu dengan kekuatan sendiri, apalagi berharap dan bersandar kepada sesama kita. Alkitab menyatakan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" (Yeremia 17:5). Masih ada satu jalan keluar dan sumber pertolongan, asal kita mau datang kepada Juruselamat yaitu Yesus Kristus.
Ada kisah seorang perwira sedang mengalami persoalan yaitu hambanya sedang terbaring di rumah karena sakit lumpuh. Perwira itu membuat keputusan untuk datang dan meminta pertolongan kepada Yesus. Yesus pun tergerak hatiNya untuk menolong, padahal Dia tidak mengenai perwira itu sebelumnya. Akhirnya hamba perwira itu mengalami kesembuhan. Ada 3 faktor penting yang dimiliki perwira itu sehingga Yesus memperhatikan dan menjawab permohonannya: 1. Ia memiliki kasih dan tanggung jawab terhadap hambanya yang sakit itu. 2. Ia memiliki kerendahan hati. Terbuki ketika Yesus hendak datang ke rumahnya untuk menyembuhkan hambahnya dia berkata, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku," (Matius 8:8a). Tuhan sangat mengasihi orang yang rendah hati, tetapi membenci orang yang congkak. 3. Ia memiliki iman yang besar. Perwira itu mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak perlu datang ke rumahnya, tetap cukup sepatah kata saja yang diucapkan Tuhan akan sanggup menyembuhkan hambanya (Matius 8:8b).

Selama sikap hati kita tidak benar dan belum memiliki iman yang cukup kepada Tuhan, doa kita akan sulit beroleh jawaban!

Posted by Air Hidup Blog at 1:53 AM 0 comments
Saturday, September 12, 2009
"Nasi Sudah Menjadi Bubur"
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 September 2009 -

Baca: Ibrani 12:12-17

"...sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata." Ibrani 12:17

Kita pasti pernah mendengar orang berkata, "Seandainya aku dulu rajin olah raga dan memiliki pola makan yang benar aku pasti tidak akan mengalami sakit seperti ini."; "Seandainya aku dulu rajin belajar dan tidak banyak bermain aku pasti lulus dengan nilai yang bagus."; "Seandainya aku dulu rajin menabung pasti bisa membayar sewar rumah dan tidak berkekurangan seperti ini."; "Seandainya waktu dapat diputar kembali aku tidak akan membuat kesalahan yang sama." dan semacamnya. Kata seadainya di sini jelas mengandung unsur penyesalan dalam diri seseorang. Kita boleh menyesali apa yang telah berlalu, namun kenyataannya waktu terus berjalan maju, tidak mundur. Walaupun kita berusaha dengan mencucurkan air mata, bahkan air mata darah sekalipun, kita tidak akan pernah mampu memaksa waktu diputar kembali. Kini yang ada hanyalah rasa penyesalan. "Nasi sudah menjadi bubur"!
Rasa penyesalan yang dalam ini juga dialami Esau. Ia telah menjual hak kesulungannya kepada Yakub hanya demi semangkuk sup merah. Akibatnya Esau harus kehilangan berkat yang seharusnya menjadi miliknya; ia tidak hanya kehilangan kesempatan/peluang, tapi juga tidak lagi beroleh kesempatan memperbaiki kesalahannya. Jangankan menarik kembali hak kesulungannya, untuk mendapat berkat yang tersisa saja tidak ada lagi kesempatan! Dalam hati Esau pasti terbersit pikiran ini: "Seandainya dulu aku bisa menahan laparku dan tidak pernah menjual hak kesulunganku kepada Yakub, maka tidak akan seperti ini." Esau telah kehilangan hak kesulungannya karena ia memandang rendah hak kesulungan itu demi memuaskan keinginan dagingnya.
Sebagai anak-anakNya kita berhak mewarisi janji-janji Tuhan (berkatNya), namun untuk melangkah menuju berkat itu ada harga yang harus kita bayar; kita harus menjaga hidup agar tetap berjalan dalam kehendak Tuhan. Tanpa penyangkalan diri dan pikul salib kita akan kehilangan hak kesulungan kita yaitu berkat-berkat Tuhan. Oleh sebab itu mari kita gunakan kesempatan yang ada sebaik mungkin yaitu hidup dalam pimpinan Roh Kudus, bukan memuaskan keinginan daging.

Jangan tunda-tudan lagi sebelum semuanya terlambat. Penyesalan tiada guna!

Posted by Air Hidup Blog at 1:40 AM 0 comments
Friday, September 11, 2009
Dicari: Orang Yang Setia
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 September 2009 -

Baca: Rut 1:1-22

"Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;" Rut 1:16

Seringkali mertua perempuan tidak cocok dengan menantu perempuannya, begitu juga sebaliknya. Namun ayat firman Tuhan yang kita baca hari ini memberikan satu contoh tentang seorang menantu (Rut) yang begitu setia, mengasihi mertuanya (Naomi) dengan segenap hati, padahal suaminya sudah meninggal. Bukankah ini jarang terjadi? Tidak mudah mendapatkan kesetiaan dalam diri seseorang, hal yang juga dikeluhkan oleh Salomo, "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?" (Amsal 20:6). Tuhan sedang mencari 'Rut-Rut' akhir zaman. Banyak orang baik hati, tetapi Tuhan mencari lebih dari itu yaitu orang-orang yang setia.
Kesetiaan sesorang akan teruji kualitasnya setelah melewati proses waktu. Banyak orang Kristen gagal dalam ujian kesetiaan, misal: karena doanya belum juga beroleh jawaban, orang tidak lagi sungguh-sungguh berdoa; karena sakitnya tak kunjung sembuh, belum juga memperoleh pekerjaan, gagal dalam studi dan sebagainya kita tidak lagi setia melayani Tuhan. Kita begitu mudahnya berubah padahal Tuhan Yesus begitu setia mengasihi kita, bahkan sampai mati di kayu salib. Sungguh, kesetiaan seperti barang yang sangat langka dan mahal didapat. Kini, rasa-rasanya, "...telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia" (Mazmur 12:2). Tuhan menuntut kita menjadi anak-anakNya yang setia. Tapi, kita harus setia dalam hal apa? Setia dalam hal ibadah dan memberikan penyembahan kepada Tuhan. "...beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu," (Ulangan 10:12b).
Kita pun harus setia dalam hal pelayanan. Tuhan telah memperlengkapi kita dengan karunia dan talenta yang harus kita maksimalkan untuk melayani pekerjaan Tuhan sehingga kehidupan kita berbuah. Mari bekerja, "...selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4).

"Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia" (Mazmur 18:26A)

Posted by Air Hidup Blog at 1:47 AM 0 comments
Thursday, September 10, 2009
Membangun Mezbah Bagi Tuhan
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 September 2009 -

Baca: Galatia 3:15-29

"Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." Galatia 3:29

Kita patut bersyukur kepada Tuhan, oleh karena iman dan percaya kepada Tuhan Yesus akhirnya kita juga berhak menikmati janjiNya yang diberikan kepada Abraham, yang tertulis di Galatia 3:14, "Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu."
Ada hal-hal yang harus kita perhatikan dari kehidupan Abraham, apa saja yang dia lakukan sehingga begitu dikasihi oleh Allah dan beroleh berkat-berkatNya yang melimpah. Ternyata Abraham adalah orang yang taat, "...ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui." (Ibrani 11:8). Tercatat juga di Alkitab bahwa di mana pun berada Abraham senantiasa membangun mezbah bagi Tuhan. Mezbah di sini berbicara tentang ibahdah dan di atas mezbah selalu ada korban.
Beberapa mezbah yang dibangun Abraham adalah dekat Sikhem (Kejadian 12:4-7). Kata Sikhem berarti bahu. Artinya ia mempercayakan segenap hidupnya di atas bahu Tuhan, bergantung penuh kepada tuntunanNya, tidak lagi mengandalkan kepintaran dan kekuatan sendiri. Penulis Amsal mengingatkan, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri." (Amsal 3:5). Bila kita 'mengangkat tangan' berserah kepada Tuhan, Dia akan 'turun tangan' menolong kita. Abraham juga mendirikan mezbah dekat Betel. "Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN." (Kejadian 12:8). Betel berbicara tentang kediaman Tuhan, tempat ia bertahta. Ini menunjukkan Abraham sangat menghormati Tuhan.
Berkat senantiasa tersedia bagi umat yang menghormati dan menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam hidupnya. Ini terjadi pada Obed Edom. Ketika ia menerima Tabut Allah di rumahnya, Tuhan memulihkan dan memberkati keluarganya secara luar biasa dalam waktu tiga bulan saja (2 Samuel 6:11-12).

Hormati dan utamakan Dia, berkat-berkat Abraham pun akan jadi bagian kita!

Posted by Air Hidup Blog at 1:33 AM 0 comments
Wednesday, September 9, 2009
Buktikan Kasihmu Kepada Tuhan!
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 September 2009 -

Baca: 1 Yohanes 2:1-6

"Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia." 1 Yohanes 2:5

Apakah saudara mengasihi Tuhan? Apakah saudara mencintai Tuhan lebih dari apa pun? Saudaraku, kasih dan cinta kepada Tuhan tidaklah cukup dengan berkata, "Aku mengasihi Tuhan" atau berseru dengan suara lantang, "Tuhan! Tuhan!". Mengasihi Tuhan membutuhkan bukti nyata. Firman Tuhan dengan jelas berkata, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 7:21).
Bukti nyata seseorang mengasihi Tuhan adalah apabila ia melakukan kehendakNya dan hidup dalam ketaatan. Tidak sedikitpun orang Kristen 'alergi' dengan kata taat ini; tidak banyak orang mau hidup taat. Contoh: orang-orang di zaman Nuh. Hanya Nuh dan keluarganya (8 orang) yang mau hidup menurut kehendak Tuhan, sedangkan yang lain memilih hidup dalam kejahatan. Akhirnya 8 orang inilah yang selamat.
Sesungguhnya, ketaatan kita kepada Tuhan adalah untuk kepentingan kita juga. Namun banyak orang lebih memilih hidup menurut keinginan hawa nafsunya darpada harus tunduk kepada pimpinan Roh Tuhan. Sungguh benar apa yang dikatakan Alkitab: "...karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Matius 7:13-14). Ada pun bukti lain bahwa kita mengasihi Tuhan adalah dengan mengasihi sesama kita. Bila kita membenci sesseorang kita tidak mungkin bisa mengasihi Tuhan, karena, "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya." (1 Yohanes 4:20).
Mari berhenti membenci, mendendam dan juga menjelek-jelekkan orang lain kiarena kita semua pernah 'cacat', maka dari itu ayo saling mengasihi dan mengampuni sesama. Alkitab menulis, orang yang membenci saudaranya sama seperti pembunuh dan tidak ada pembunuh dapat beroleh hidup kekal (baca 1 Yohanes 3:15).

"Tetapi orang yang mengasihi All, ia dikenal oleh Allah." 1 Korintus 8:3

Posted by Air Hidup Blog at 1:11 AM 0 comments
Tuesday, September 8, 2009
Suap: Memutarbalikkan Kebenaran
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 September 2009 -

Baca: Keluaran 23:1-13

"Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar." Keluaran 23:8

Berbicara tentang suap bukanlah hal yang tabu, baru atau mengejutkan lagi di negeri ini, bahkan bisa dikatakan bahwa praktek suap-menyuap sudah membudaya di berbagai aspek kehidupan dan sukar diberantas. Hari ini firman Tuhan dengan keras memperingatkan kita agar tidak terlibat dalam hal suap-menyuap ini. Apa pun alasanya praktek suap itu tidak berkenan dan sangat dibenci oleh Tuhan.
Banyak orang melakukan suap demi memperlancar suatu urusan. Tanpa ada 'uang pelicin' rasa-rasanya segala urusan tidak dapat berjalan dengan baik. Di zaman sekarang ini segala sesuatunya dapat dibeli dengan uang. Bahkan di bidang hukum (peradilan) pun uang yang berbicara. Yang benar bila disalahkan, sebaliknya yang salah menjadi benar. Itulah dunia! Dengan memiliki uang banyak siapa pun bisa melakukan apa saja yang diinginkan. Di manakah ada kebenaran dan keadilan sejati? Pengkhobah menyatakan, "Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan." (Pengkhotbah 3:16). Dengan suap, kebenaran bisa diputarbalikkan!
Ternyata, praktek suap ini tidak hanya terjadi zaman ini. Kisah Para Rasul 8:4-25 mencatat ketika Petrus dan Yohanes melakukan pelayanan di Samari banyak orang dijamah dan menerima Roh Kudus. Ada penyihir terkenal di kota itu yaitu Simon berkeinginan memperoleh kuasa Roh Kudus itu juga, lalu, "...ia menawarkan uang kepada mereka (Petrus dan Yohanes), serta berkata: 'Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus.'" (Kisah 8:18-19). Namun dengan tegas kedua rasul itu menolak. Petrus berkata kepadanya, "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang." (Kisah 8:20). Tapi sekarang ini jauh berbeda, banyak orang dengan mudahnya berkompromi, apalagi bila ada segepok uang di depan mata, masalah dosa menjadi nomor dua! Suap itu memang enak, tetapi hati nurani akan terus mendakwa kita!

Hentikan menyuap dan menerima suap karena itu adalah kebencian Tuhan!

Posted by Air Hidup Blog at 1:18 AM 0 comments
Monday, September 7, 2009
Kaleb: Roh Yang Berbeda
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 September 2009 -

Baca: Bilangan 13:1-33

"Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: 'Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!' " Bilangan 13:30

Tanah Kanaan adalah negeri yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel, negeri yang penuh susu dan madu. Sebelum mencapai Tanah Perjanjian itu Tuhan memerintahkan Musa memilih 12 orang sebagaai wakil tiap-tiap suku yang ada (12 suku) dan melaksanakan misi pengintaian. "...sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu, dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran" (ayat 25-26a). 10 orang responnya negatif; mereka diliputi rasa pesemis, takut dan ketidakmampuan. Namun 2 orang lain (Kaleb dan Yosua) memberikan laporan berbeda: dengan penuh iman mereka menyatakan akan mampu memasuki Kanaan dan mengalahkan musuh karena Tuhan menyertainya.
Untuk menikmati janji Tuhan digenapai dalam kehidupan kita dibutuhkan sikap hati (respon) yang benar. Bagaimana kita bisa menikmati berkat-berkatNya bila kita tidak pernah berhenti bersungut-sungut, mengeluh, pesimis, kuatir dan pikiran-pikiran negatif lain terus menerus menguasai kita? Itu hanya akan mempersulit kita sendiri untuk mengalami penggenapan janji Tuhan. Bilangan 14:24 berkata, "Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya." Kaleb memiliki Roh yang berbeda dari orang lain, ia mengikut Tuhan sepenuh hati. Janji Tuhan tersimpan dalam hatinya! Itulah yang membuat mampu memandang segala sesuati dengan mata rohani. Raksasa-raksasa yang mereka lihat pasti membuatnya takut, tapi Kaleb dan Yosua menaruh percayanya kepada Tuhan.
Pernyataan Kaleb adalah pernyataan iman! Mereka yakin tidak ada perkara sukar bagi Tuhan. Itulah sebabnya mereka sama sekali tidak terpengaruh keadaan atau situsasi buruk sekali pun. Karena ketekunannya Kabel dan Yosua dapat masuk ke Kanaan.

Buang hal-hal negatif dan tetaplah setia mengiri Dia, maka janjiNya pasti akan digenapi dalam hidup kita!

Posted by Air Hidup Blog at 6:17 AM 0 comments
Sunday, September 6, 2009
Beroleh Kasih Karunia Tuhan Lebih Lagi (2)
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 September 2009 -

Baca: Titus 2:11-15

"Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata." Titus 2:11

Kasih karunia Tuhan akan dinyatakan semakin melimpah dalam hidup kita ketika kita mampu menjaga perasaan Roh Tuhan. 2. Kita harus memiliki penundukan diri kepada Tuhan. Tunduk kepada Tuhan adalah bukti bahwa seseorang memiliki kerendahan hati. FirmanNya dengan tegas menyatakan, "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati" (Yakobus 4:6b). Kita harus menyadari keterbatasan dan ketidakberdayaan kita. Tanpa Tuhan kita tidak mampu berbuat apa-apa. Namun tidak sedikit anak Tuhan yang lebih membanggakan diri sendiri, mengandalkan kekuatan dan kepintaran dalam menghadapi setiap permasalahan hidup, serta menganggap bahwa semua keberhasilan dan kekayaan yang diraihnya adalah hasil usaha sendiri, bukan karena Tuhan.
Apakah yang menjadi bukti bahwa kita tunduk kepada Tuhan? Ialah bila kita hidup seturut kehendakNya. Bagaimana kita tahu kehendak Tuhan? KehendakNya dinyatakan melalui banyak cara, di antaranya: kotbah yang disampaikan para hamba Tuhan, firman yang kita baca melalui renungan, mimpi, peristiwa atau kejadian yang terjadi, atau pun Tuhan berbicara secara langsung. Maka dari itu "...tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" (Yakobus 4:7). Ingat! Di dalam nama Yesus kita diberi kuasa untuk melawan dan mengalahkan Iblis dengan segala tipu dayanya. Namun apabila kita hidup seenaknya tanpa mengindahkan firmanNya berarti kita sedang melangkah ke luar dan semakin menjauh dari kasih karunia Tuhan, sehingga kita akan menjadi sasaran empuk si Iblis. Sebaliknya bila kita hidup dalam ketaatan, kasih karunia Tuhan akan semakin ditambahkan dalam kehidupan kita.
Jadi kita harus memiliki kehidupan yang berbeda dengan orang-orang di luar Tuhan bila kita menginginkan kasih karuniaNya lebih lagi dinyatakan atas kita, sebab "...mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya," (Mazmur 33:18).

"Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani." Keluaran 33:19b

Posted by Air Hidup Blog at 1:26 AM 0 comments
Saturday, September 5, 2009
Beroleh Kasih Karunia Tuhan Lebih Lagi (1)
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 September 2009 -

Baca: Yakobus 4:1-10

"Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu" Yakobus 4:6a

Rancangan Tuhan atas hidup kita adalah rancangan yang terbaik seperti tertulis: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Dia berjanji akan membawa kita semakin hari semakin baik, semakin hari semakin naik, semakin hari semakin tinggi.
Supaya jantji Tuhan itu digenapi ktia sangat membutuhkan kasih karunia Tuhan lebih lagi, apalagi di masa-masa sukar sekarang ini. Hari esok sepertinya tambah suram dan gelap; bencana alam, wabah penyakit, kecelakaan dan terorisme terjadi di mana-mana, tidak disangka-sangka datangnya. Adakah tempat aman untuk berlindung? Uang (harta) dan pangkat, dapatkan menyelamatkan dan melindungi kita dari marabahaya?
Perlindungan dan rasa aman hanya akan kita dapatkan di bawah naungan sayap Tuhan. Dialah gunung batu keselamatan kita, kota perlindungan dan perisan bagi kita. Oleh karena itu kita harus datang kepada Tuhan. Betapa kita sangat memerlukan kasih karunia dari Tuhan lebih lagi! Supaya kasih karunia Tuhan ditambahkan lebih besar dalam hidup kita ada hal-hal yang harus kita perhatikan: 1. Jangan membuat Roh Kudus cemburu. Yakobus 4:5 mengatakan, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: 'Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!' ". Ketika kita mulai bercabang hati, ketika ada ilah lain dalam hidup kita dan kita tidak lagi mengutamakan Tuhan, pada saat itu pula lah Roh Kudus cemburu. Kita harus menjaga perasaan RohNya; jika tidak, Roh Kudus akan meninggalkan kita. Hal ini pernah dialami oleh bangsa Israel. Saat Musa naik ke gunung Sinai mereka (orang-orang Israel) tidak sabar menantikan Musa turun. Kemudian mereka memaksa Harun untuk membuat patung anak lembu emas (baca Keluaran 32:1). Apa yang bangsa Israel lakukan telah menimbulkan kecemburuan dalam hati Tuhan. Akibatnya malapetaka dan penderitaan datang silih berganti menimpa bangsa Israel oleh karena pelanggaran mereka sendiri.

Posted by Air Hidup Blog at 7:24 AM 0 comments
Friday, September 4, 2009
Sikap Orang Yang Bijak
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 September 2009 -

Baca: Amsal 22:1-16

"Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka." Amsal 22:3

Orang bijak atau berhikmat dalam Perjanjian Lama erat kaitannya dengan orang yang takut akan Tuhan. Ada tertulis "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Amsal 9:10). Jadi orang yang bijak adalah orang yang takut akan Tuhan, memiliki kepekaan terhadap firmanNya dan bisa membedakan mana yang menjadi kehendak Tuhan dan yang berkenan kepadaNya, sehingga ia menaruh sikap hormat akan Tuhan tidak hanya dalam pikiran, namun juga di dalam hati dan perbuatannya. Banyak orang kurang waspada melihat hal-hal yang tidak baik atau jahat sehingga mereka tetap saja berada dalam kejahatan dan tidak mau kelar dari perkara-perkara tersebut, padahal Alkitab jelas meminta: "Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu." (2 Korintus 6:17).
Ketidakmampuan untuk melihat hal-hal yang jahat atau perkata-perkara dosa adalah buta. Kebutaan mata rohani dalam diri seseorang disebabkan karena tidak berpean pada firman Tuhan. Apabila firman tidak terdapat dalam hati seseorang maka ia akan berjalan di dalam kegelapan sehingga mudah terjadh dan tak mampu membedakan yang jahat dan yang baik. Itulah sebabnya kita sangat membutuhkan firman Tuhan! Pemazmur berkatam "FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Bila kita tinggal di dalam firmanNya, firman itu akan menerangi langkah hidup kita sehingga apabila ada hal-hal yang tak berkenan bagi Tuhan dapat segera kita lihat dan lari meninggalkannya. Contoh: jika di dalam lingkungan pergaulan kita melihat adanya kejahatan dan kebiasaan-kebiasaan buruk yang menuju kepada dosa, kita harus mengambil langkah untuk menjauh dan keluar dari pergaulan itu, karena apabila kita tetap bertahan di tempat itu kita akan mudah terjerat atau terperangkap untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang sama.
FirmanNya tegas memperingatkan kita, "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33).

Renungkan firmanNya senantiasa supaya kita menjadi orang bijak!

Posted by Air Hidup Blog at 6:23 AM 0 comments
Thursday, September 3, 2009
Memiliki Dasar Yang Kuat
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 September 2009 -

Baca: Lukas 6:46-49

"Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun." Lukas 6:48b

Orang saleh adalah orang yang senantiasa taat kepada Tuhan dan memperhatikan titah-titahNya; umat seperti inilahyang menjadi kesayanganNya. an selalu ada kebahagiaan bagi orang-orang yang hidupnya saleh (baca Mazmur 16:11). Sebaliknya Tuhan sangat kecewa apabila anak-anakNya tidak mamu melakukan perintahNya, hanya berteori saja. Dalam hal ini, Tuhan Yesus berkata, "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?" (ayat 46).
Kekristenan bukanlah sekedar berseru-seru, "Tuhan, Tuhan!", bukan pula sekedar menjadi pendengar pasif. Lebih dari itu kita harus menjadi pelaku firman yaitu melakukan perkataan yesus. Alkitab mengatakan, "...hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yakobus 1:22). Setiap orang yang melakukan firman Tuhan "...sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu." (Lukas 6:48a), namun "...barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar." (Lukas 6:49a). Jadi ada dua jenis bangunan yang secara fisik tampak sama. Namun perbedaan dan kualitas bangunan itu baru terlihat apabila terjadi guncangan dari luar. Bangunan yang dasarnya kuat tidak akan goyah walaupun air bah dan banjir melandanya. Berbeda dengna bangunan yang didirikan di atas tanah tanpa pondasi yang kuat; secepat badai, taufan dan juga air bah datang, secepat itu pula bangunan itu akan roboh dan tinggal puing-puing.
Saat-saat ini kita harus membangun 'rumah rohani' kita: membangun iman, ketaatan, ketekunan, kesetiaan dan sebagainya, yang kesemuanya harus berlandaskan firman Tuhan yang didirikan di atas dasar batu karang yaitu Tuhan Yesus sendiri. Perbedaan kualitas 'bangunan rohani' masing-masing orang akan terlihat nyata saat badai persoalan itu datang dan menyerang kita.

Sudahkan kita membangun 'rumah rohani' kita dengan benar? Jika belum, segeralah berbenah sebelum terlambat!

Posted by Air Hidup Blog at 6:32 AM 0 comments
Wednesday, September 2, 2009
Teladan Yesus: Hal Berdoa
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 September 2009 -

Baca: Yohanes 13:1-20

"sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu." Yohanes 13:15

Ketaatan secara mutlak kepada kehendak Bapa di sorga adalah prinsip yang menguasai seluruh kehidupan Yesus saat menjalankan tugas pelayananNya di bumi. Tak sekalipun Ia menentang apa yang menjadi kehendak Bapa, seperti katanya: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34). Oleh karena itu Tuhan Yesus menghendaki supaya kita (umatNya) senantiasa meneladani dan mau belajar tentang cara hidupNya.
Semasa berada di bumi Yesus tidak pernah berhenti bekerja: melayani Bapa, juga manusia. Salah satu keteladanan yang Ia tunjukkan adalah dalam hal berdoa. Doa adalah kekuatan dan bagian terpenting dalam pelayanan Yesus. Itulah rahasia kehidupanNya. Dia senantiasa menyediakan waktu untuk bercakap-cakap dan membangun persekutuan dengan Bapa. " Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." (Markus 1:35). Disebutkan juga bahwa sebelum Yesus memanggil kedua belas muridNya, "...pergilah Yesus ke buki untuk berdoa dan semalam-malanan Ia berdoa kepada Allah." (Lukas 6:12). Bukanlah suatu kebetulan pula jika Yesus sering melibatkan dan memberi kesempatan kepada murid-muridNya untuk menyaksikan bagaimana Ia berdoa kepada Bapa seperti saat di taman Getsemani. "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." (Matius 26:36). Murid-muridNya dapat melihat dengan mata kepada sendiri bahwa Yesus begitu intim dengan BapaNya. Meskipun demikian Dia tidak pernah memaksa murid-muridNya; Dia tetap terus berdoa sampai mereka sendiri tergerak minta diajar olehNya bagaimana harus berdoa. Lalu pada saat yang tepat Tuhan Yesus meulai mengajar kepada mereka tentang prinsip-prinsip dasar doa (baca Lukas 11:1-13).
Jika Tuhan Yes saja sangat memperhatikan jam-jam doaNya dan senantiasa menyediakan waktu khusu 'bertemu dan bercakap-cakap' dengan Bapa, apalagi kita. Bukankah seharusnya kita juga demikian? Namun biasanya kita berdoa dengan all out ketika kita punya masalah saja.

Doa adalah nafas hidup kita, maka marilah, "Bertekunlah dalam doa." Kolose 4:2

Posted by Air Hidup Blog at 6:36 AM 0 comments
Tuesday, September 1, 2009
Berkat Saat Merenungkan Firman
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 September 2009 -

Baca: Mazmur 119:97-104

"Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." Mazmur 119:97

Firman Tuhan sangat penting bagi kehidupan orang percaya. Tanpa firmanNya langkah kaki kita akan tersesat. Hal itu disadari oleh Daud sehingga ia berkata, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Adalah mutlak bagi kita untuk senantiasa membaca, meneliti dan merenungkan firmanNya setiap hati.
Cukupkan waktu yang kita sediakan untuk merenungkan firman Tuhan? Ataukah kita membaca firmanNya hanya saat berada di gereja atau perseketuan, sedangkan di luar itu kita sama sekali tidak pernah menyentuh Alkitab kita? Sesungguhnya, daripada berhari-hari yang disediakan Tuhan kita habiskan untuk perkara sia-sia seperti chatting di internet berjam-jam atau clubbing dengan obrolan yang tidak ada faedahnya, alangkah bijaknya bila kita menyediakana waktu untuk membaca serta merenungkan firmanNya senantiasa, "...karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus 5:16b)
Mengapa kit harus menyukai firman Tuhan? Karena saat kita membaca serta merenungkan firmanNya kita akan mendapatkan hal-hal baru atau nilai-nilai moral yang tidak kita peroleh saat kita membaca buku-buku pengetahuan lainnya. Di dalam Alkitab tertulis banyak janji Tuhan, di mana janjinya adalah "...janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7), Setiap anak Tuhan yang hidupnya berkenan kepadaNya pasti akan menikmati janji-janji itu seperti tertulis "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3).
Dengan merenungkan firmanNya kita semakin mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, kita tahu tentang hal-hal apa yang harus kita tinggalkan, karena segala perbuatan yang bertentangan atau melanggar firmanNya adalah dosa, dan "...upah dosa ialah maut," (Roma 6:23a). Oleh karena itu kita harus tunduk dan mau dipimpin oleh Roh, bukan hidup menurut kehidupan daging dan berkompromi dengan dosa. Manusia lama harus kita tinggalkan!

Jangan tunda-tunda waktu lagi untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan!

Posted by Air Hidup Blog at 7:17 PM 0 comments
Monday, August 31, 2009
Berpusat Pada Firman Tuhan
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Agustus 2009 -

Baca: Amsal 4:20-27

"Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;" Amsal 4:20

Agar pikiran kita sejalan dan selaras dengan pikiran Kristus kita harus mengarahkan hati dan pikiran kita kepada firmanNya atau berpusat pada firman. Cara supaya kita berkelimpahan dengan pikiran Kristus adalah dengan merenungkan firman Tuhan secara teratur setiap hari. Yosua berpesan demikian, "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8).
Ketika kita merenungkan firman Tuhan siang dan malan, serta menaruhnya di dalam mulut kita, maka perjalanan kita akan berlimpah berkat dan kita memiliki kemampuan menghadapi setiap permasalahan dengan bijaksana karena firmanNya merupakan pikiran-pikiranNya sendiri yang tertulis di atas kertas untuk kita pelajari dan renungkan. Jadi firmanNya merupakan cara Dia berpikir tentang setiap situasi dan tentang setiap pokok permasalahan. Maka dari itu kita harus senantiasa memperhatikan firmanNya dan mempercayai setiap isi di dalamnya sebagai berita yang hidup di dalam hati kita. Bukan itu saja. Ketika tindakan merenungkan firmanNya itu sudah menjadi pola hidup kita, hal itu akan mempengaruhi tubuh jasmani kita dengan cara yang positif. Kita akan seperti pohon yang terus bertumbuh dan semakin berakar kuat, yang secara teratur akan menghasilkan buah serta tetap tahan terhadap situasi-situasi sulit sekalipun.
Merenungkan firman Tuhan, mempelajarinya, menghayatinya, mempraktekkannya serta memasukkannya dalam pikiran akan memberi kehidupan bagi kita yang akhirnya akan berdampak pula kepada orang-orang di sekitar kita. Dan, "Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri," (ayat 27a dari Amsal 4). Marilah kita mengembangkan dan menggunakan pikiran seperti yang terkandung di dalam pikiran Kristus. Akhirnya, "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8).

Sudahkah kita merenungkan firmanNya setiap hari?

Posted by Air Hidup Blog at 1:27 AM 0 comments
Sunday, August 30, 2009
Pikiran Yang Selaras Dengan Kristus
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Agustus 2009 -

Baca: Filipi 2:1-11

"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," Filipi 2:5

Acapkali pikiran kita dipenuhi hal-hal yang membuat diri kita lemah dan tidak berdaya. Ketakutan, kekuatiran, keragu-raguan, sakit hati serta hal-hatl negatif lain sealu memenuhi pikiran kita. Akibatnya kita sering jatuh bangun di dalam dosa. Tapi ada orang yang memiliki kehidupan selalu berkemenangan dan menjadi sumber inspirasi kita meski berada dalam situasi-situasi sulit. Bagaimana supaya kita memiliki pikiran yang berisi hal-hal positif dan berkenan kepada Tuhan? Bagaimana supaya kita dapat berpikir sebagaimana Tuhan berpikir? Mungkinkah? Sesungguhnya, kita dapat melakukannya!
Alkitab mengatakan bahwa melalui Perjanjian Baru di dalam Kristus, Allah telah memberikan kepada kita hati yang baru dan roh yang baru. Roh yang diberikanNya itu adlah RohNya sendiri. "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya." (Yehezkiel 36:26-26). Jadi kita bisa memiliki pikiran seperti Kristus seperti kata Rasul Paulus, "...kami memiliki pikiran Kristus." (1 Korintus 2:16b). Tuhan Yesus telah membuat rancangan bagi kita agar kita memiliki hidup yang berkemenangan dengan cara menaruh pikiranNya sendiri di dalam diri kita. Tuhan adalah Pribadi yang positif, maka bila kita berpikir sesuai dengan pemikiran Kristus, semua yang kita pikirkan adalah hal-hal yang positif, bukan negatif.
Selama pelayananNya di bumi Tuhan Yesus selalu memperlihatkan sikap dan penampilan yang positif sekalipun Dia menanggung banyak penderitaan, difitnah, diolok-olok dan ditinggalkan murid-muridNya di saat Ia justru sangat membutuhkan mereka. Namun di tengah-tengah semua hal yang negatif itu Ia tetap bersikap positif. Kata-kata yang keluar dari mulutNya selalu positif, bahkan kepada penyamun yang tergantung di atas kayu salib di sebelahNya pun.

Kapan pun kita berpikiran negatif, itu berarti pikiran kita sedang tidak selaras dengan pikiran Kristus.

Posted by Air Hidup Blog at 1:32 AM 0 comments
Labels: Filipi, Korintus, Paulus, rancangan, Yehezkiel
Saturday, August 29, 2009
Biji Mata Tuhan
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Agustus 2009 -

Baca: Mazmur 17:1-15

"Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu" Mazmur 17:8

Mata adalah bagian tubuh manusia yang sangat vital dan berharga. Alkitab menulis, "Mata adalah pelita tubuh." (Matius 6:22a). Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga dan melindungi mata dari segala macam gangguan: debu atau tangan jahil orang; tak satu pun orang kita ijinkan menyentuh mata kita. Jadi tak terbayangkan bila kita disebut 'biji mata' Tuhan, pastilah kita ini orang yang sangat istimewa bagiNya dan diperlakukan secara khusus olehNya seperti tertulis, "...siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mataNya-:" (Zakharia 2:8).
Tidak sembarang orang berani berkata kepada Tuhan agar memeliharanya seperti biji mataNya apabila ia tidak memiliki hubungan karib dengan Dia. Daud berani berkata demikian karena ia memiliki kedekatan dengan Tuhan sehingga Daud senantiasa mempersilahkan Tuhan menyelidiki dan mengoreksi hatinya; tidak ada sesuatu pun yang ia sembunyikan. Daud menyadari bahwa setiap organ tubuhnya tidak yang tersembunyi bagi Tuhan, termasuk hatinya. Ia berkata, "Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya." (Mazmur 139:1,13,16). Daud tidak takut bila hatinya terus dikoreksi dan diselidiki Tuhan sehingga dia sendiri mengundang Tuhan untuk melakukannya, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;" (Mazmur 139:23).
Kita harus menyadari bahwa mata Tuhan tak dapat dikelabui. Dia dapat melihat keberadaan hidup kita sampai ke relung-relung hati yang terdalam. Jadi jangan menyembunyikan sesuatu dari Tuhan. Bila ada sesuatu yang tidak benar, berkatalah jujur pada Roh Kudus, maka Dia akan memimpin kita ke jalan yang benar. Bila Roh Kudus memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu, kita harus taat. Namun untuk menjadi biji mata Tuhan kita harus memiliki kehidupan yang berkenan dan senantiasa menyenangkan hatiNya.

Taat melakukan kehendak Tuhan adalah langkah untuk menjadi biji mataNya!

Posted by Air Hidup Blog at 1:22 AM 0 comments
Labels: Matius, Mazmur, Zakharia
Friday, August 28, 2009
Mengakui Yesus Sebagai Tuhan
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Agustus 2009 -

Baca: Roma 10:4-13

"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." Roma 10:9

Yohanes 3:16 berkata, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.". Ayat ini menunjukkan betapa Allah mengasihi manusia; Dia tidak menghendaki manusia mengalami kebinasaan kekal. Untuk itulah Ia membuka jalan keselamatan bagi manusia melalui Yesus Kristus. Allah menawarkan keselamatan dengan jalan yang mudah, sangat sederhana: mengakui dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati. "Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (ayat 10 dari Roma 10).
Namun sayang, oleh karena gengsi dan keangkuhannya banyak manusia menolak keselamatan itu. Mereka tidak mau menerima dan mengakui Yesus sebagai Tuhan. Keselamatan yang diberikan Allah dengan cuma-cuma ditolak mentah-mentah. Lalu manusia berusaha mereka-reka jalan sendiri untuk mendapatkan keselamatan itu, padahal helas dikatakan bahwa "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12).
Injil keselamatan telah diberitakan dengan berbagai cara ke seluruh penjuru dunia, namun orang masih mengeraskan hati dan segaja tidak mau mendengar! Mereka berpikir setelah mati semuanya berakhir, neraka dan sorga dianggapnya isapan jempol semata. Salah besar! Sorga neraka adalah realita yang harus dihadapi setiap orang setelah kematian. Pikirkan baik-baik sebelum terlambat! Keputusan saat ini menentukan 'tempat-tinggal' kita kelak. Jangan sampai pola pikir kita dibutakan ilah zaman ini!

"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." Matius 10:32-33

Posted by Air Hidup Blog at 1:57 AM 0 comments
Labels: kisah para rasul, Matius, Roma, selamat, Yohanes
Thursday, August 27, 2009
Iman Wanita Kanaan
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Agustus 2009 -

Baca: Matius 15:21-28

"Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: 'Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.' Dan seketika itu juga anaknya sembuh." Matius 15:28

Menjalani hidup sebagai orang percaya bukanlah pekerjaan ringan, butuh ketekunan dan iman yang harus berakar kuat di dalam Tuhan. Jika tidak, kita akan mudah mengalami kekecewaan dan kepahitan saat menghadapi tantangan dan ujian. Tentunya kita pun tahu bahwa selma hidup di dunia ini kita tidak pernah luput dari apa yang dianamakan masalah.
Tokoh-tokoh besar dalam Alkitab juga mengalami banyak tantangan (ujian) dalam kehidupannya. Contohnya Yusuf dan Yosua. Sebelum janji Tuhan benar-benar terealisasi dalam hidupnya, Yusuf harus melewati tantangan demi tantangan. Yosua, sebelum berhasil membawa bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian, suatu negeri yang berlimpah susu dan madu, dia harus melewati rintangan dari bangsa-bangsa lain yang berusaha untuk menghadangnya.
Hari ini kita perlu belajar dari seorang wanita Kanaan yang anaknya sedang kerasukan setan. Ibu ini berhasil 'mengetuk pintu' hati Yesus dan beroleh belas kasihan dariNya sehingga anaknya diselamtkan. Untuk mengjangkau Yesus ibu ini harus menghadapi tantangan yang sangat berat, namun tidak membuatnya putus asa dan menyerah begitu saja. Dia terus berseru-seru kepada Yesus,"Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." (ayat 22). Murid-murid Yesus mereas terganggu dengan teriakan wanita itu dan berniat mengusirnya. Sebenarnya wanita Kanaan ini punya alasan untuk kecewa dan undur, apalagi mendengar perkataan kasar Yesus kepadanya "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." (ayat 26). Tapi dia tidak peduli, imannya tidak menjadi lemah dan sama sekali tidak terpengaruh keadaan dan situasi yang ada; dia percaya dengan iman bahwa Yesus berkuasa melakukan segala sesuatu. Dan karena ketekunannya ia beroleh jawaban " '...maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.' Dan seketika itu juga anaknya sembuh." (ayat 28).

Jangan pernah menyerah! Pandang saja Yesus karena Dia mahasanggup!

Posted by Air Hidup Blog at 1:47 AM 0 comments
Labels: iman, Kanaan, Matius, Yosua, yusuf
Wednesday, August 26, 2009
Tanpa Ketaatan Kita Akan Binasa
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Agustus 2009 -

Baca: Matius 24:37-44

"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia." Matius 24:37

Seperti apakah orang-orang di zaman Nuh dulu? Ternyata kehidupan mereka pada waktu itu penuh dengan segala jenis kejahatan. Mereka sama sekali tidak mengindahkan hukum-hukum Allah, lebih senang melakukan dosa daripada kebenaran. Moral manusia benar-benar telah rusak. "...dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata," (Kejadian 6:5).

Di masa sekarang ini menjelang kedatangan Yesus yang kedua, keadaan manusia tidak jauh berbeda dengan orang-orang zaman Nuh dulu, dimana segala jenis kejahatan merajalela di mana-mana (pembunuhan, kekerasan, tipu-muslihat, kedurhakaan dan sebagainya). Namun bukanlah berarti kehidupan orang-orang Kristen boleh tenggelam dan terlibat di dalamnya. Jika kita tidak berbeda dengan orang dunia maka kita juga akan mengalami hal yang sama seperti nenek moyang kita yaitu binasa. Tuhan menghendaki kita memiliki kehidupan seperti Nuh, "...seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; ...Nuh itu hidup bergaul dengan Allah." (Kejadian 6:9). Karena ketaatannya, Nuh dan seisi keluarga selamat dari air bah. Tuhan mencari orang-orang yang taat dan hidup tidak bercela. Inilah yang paling dicari Tuhan di akhir zaman ini! Bukan orang-orang yang hidup dalam kefasikan dan kesuaman. Terhadap orang yang suam-suam kuku, Tuhan dengan sangat keras berkata, "...Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu." (Wahyu 3:16).
Ketaatan menuntut kita menyangkali diri setiap hari, menyalibkan hawa nafsu kedagingan dan memiliki penyerahan diri total kepada Tuhan. Banyak yang berkata, "Mengapa harus capek-capek melayani Tuhan? Mendingan waktu kita digunakan untuk hal lain yang bisa menghasilkan uang. Jadi orang Kristen jangan rohani-rohani amat deh, gak ada untungnya". Namun bila kita menyia-nyiakan kesempatan, kelak kita akan menyesal karena setiap ketaatan selalu mendatangkan upah yaitu kehidupan kekal.

"...apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu." 1 Petrus 5:4

Posted by Air Hidup Blog at 1:31 AM 0 comments
Labels: kejadian, Matius, Nuh, Petrus, Wahyu
Tuesday, August 25, 2009
Haus dan Lapar Akan Tuhan
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Agustus 2009 -

Baca: Lukas 6:20-26

"Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa." Lukas 6:21

Menjadi Kristen bertahun-tahun bukanlah jaminan seseorang mengalami pertumbuhan iman atau menjadi dewasa rohani. Untuk mengalami perubahan dan pembaharuan dari waktu ke waktu seseorang harus memiliki rasa haus dan lapar secara rohani. Mungkin kita dapat 'berpura-pura rohani' dengan rajin ke gereja, namun kita tidak dapat membohongi Tuhan karena Dia tahu benar motivasi hati kita: apakah kita benar-benar punya kerinduan bertemu Tuhan dengan penuh rasa haus dan lapar, atau kita datang beribadah sekedar menjalankan kewajiban dan rutinitas belaka?
Rasa haus dan lapar itulah yang membedakan kualitas masing-masing orang. Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan." (Matius 5:6). Rasa haus dan lapar itu mendorong orang mendapatkan lebih banyak lagi dari Tuhan. Ia akan memiliki kerinduan yang begitu dalam kepada Tuhan, bukan sekedarnya; ia pun menyediakan waktu bersekutu, menyukai firmanNya dan sangat antusias terhadap perkara-perkara rohani. Daud merasakan demikian, "aku suka melakukan kehendakMu, ya Allahku; TauratMu ada dalam dadaku." (Mazmur 40:9). Rasa haus dan lapar itulah awal segala sesuatu. Lapar menyebabkan orang menjangkau sasaran yang lebih tinggi, menjadi agresif secara rohani, melangkah dengan segala upaya dan segenap keberadaan kita untuk menangkap setiap kesempatan yang dari Tuhan. Layaknya tentara militan yang sedang berperang, ia rela berkorban apa pun, tidak takut musuh demi satu tujuan: meraih kemenangan.
Sampai kapan kita harus meras haus dan lapar akan Tuhan? Sampai rasa haus dan lapar itu terpenuhi dan terpuaskan olehNya. Bagaimana mengembakan rasa haus dan lapar? Melalui latihan rohani sehingga roh (manusia batiniah) kita berkembang. Otot tubuh jasmani kita saja semakin kuat dan berkembang ketika kita rajin melatihnya, begitu juga tubuh rohani kita. Dan hal itu membutuhkan kedisiplinan yang begitu tingging.

Untuk mendapatkan hal yang lebih dari Tuhan kita harus memiliki rasa haus dan lapar akan Dia!

Posted by Air Hidup Blog at 1:18 AM 0 comments
Labels: Lukas, Matius, Mazmur, Motivasi
Monday, August 24, 2009
Tinggalkanlah Semua Kejahatan
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Agustus 2009 -

Baca: Roma 2:1-8

"tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman." Roma 2:8

Sering kita lihat di televisi dan juga berita di surat kabar banyaknya demonstrasi di negara kita: tawuran antarsiswa, perselisihan antargolongan yang disertai baku hantam dan lainnya. Akhir-akhir ini sedikit masalah saja akan mudah menyulut emosi seseorang dan mengakibatkan permusuhan serta pemberontakan. Orang-orang tidak lagi tunduk dan menghormati otoritas, lebih suka melakukan apa saja yang ingin mereka lakukan meskipun hal itu bertentangan dengan hukum. Ternyata ini tidaklah mengejutkan karena Alkitab sudah menyatakan bahwa kebanyakan orang "Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik," (2 Timotius 3:2b-3). Paulus mengatakan banyak orang tidak tahu berterima kasih. Meski sudah menerima banyak bantuan dan pertolongan mereka tidak mau mengungkapkan rasa terima kasih, sebaliknya malah mengharapkan lebih banyak lagi.
Kuatnya pengaruh dunia yang serba gemerlap ini membuat kekudusan menjadi suatu hal yang sangat langka dan sulit ditemukan dalam diri seseorang. Tetapi bagi kita yang menyebut Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat haruslah meninggalkan semua dosa dan membuangnya jauh-jauh! Bila kita menyebut diri pengikut Kristus tetapi masih dengan sengaj berbuat dosa berarti kita adalah orang-orang yang munafik! Dengan keras firmanNya berkata, "barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya." (1 Yohanes 3:8a). Seseorang yang telah menundukkan dirinya sendiri kepada nafsu kedagingan dan tidak ingin keluar dari kondisi itulah yang disebut Tuhan berasal dari Iblis.
Ketika kita bermain-main dengan dosa, tinggal menunggu waktu saja sampai dosa itu menghanguskan kita sendiri. Dosa memang memberi kenikmatan tetapi hanya untuk sesaat. Dan bila kita membuka sedikit saja celah, dosa akan menghancurkan hidup kita. Itulah yang dikehendaki Iblis!

"Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani," Roma 2:9

Posted by Air Hidup Blog at 1:41 AM 0 comments
Labels: dosa, emosi, Musuh, otoritas, Paulus, Roma, Timotius, Yohanes
Sunday, August 23, 2009
Kecantikan Batiniah
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Agustus 2009 -

Baca: 1 Petrus 3:1-7

"...perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah." 1 Petrus 3:4

Alkitab jelas menyatakan bahwa yang menjadi perhiasan bagi wanita bukanlah 'penampilan luarnya' semisal tata rias wajah, lembut, pakaian indah atau pun perhiasan yang ia kenakan (emas, berlian, permata) yang mengundang decak kagum siapa saja yang memandangnya, tetapi perhiasan seorang wanita adalah manusia batiniah atau kecantikan batiniahnya (inner beauty)! Penulis amsal berkata, "Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila." (Amsal 11:22). Kecantikan fisik (lahiriah) wanita tak akan berarti apa-apa. "Kemolekan adalah bohon dan kecantikan adalah sia-sia," (Amsal 31:30a) bila tidak diimbangi dengan moral yang baik. Wanita yang berbudi harus memiliki roh yang lemah lembut dan penguasan diri dalam segala hal sehingga keberadaannya senantiasa menjadi berkat, karena "Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya." (Amsal 31:26).
Banyak contoh wanita-wanita dalam Alkitab yang hidupnya menjadi teladan karena cantik batinnya. Ester adalah perempuan Yahudi yang berani mempertaruhkan reputasi dan juga nyawanya demi keselamatan bangsanya dari rencan jahat Haman; ia berjuang menegakkan kebeneran dan dengan tegas melawan ketidakadilan. Debora dipilih Tuhan untuk membebaskan bangsanya dari tangan Yabin, raja Kanaan. Ia pun mendukung dan memberi semangan kepada Barak menghadapi panglima perang raja Yabin yaitu Sisera. Kata Debora, "Baik, aku turut! Hanya engkau yang tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab Tuhan akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan"(Hakim-Hakim 4:9).
Seorang wanita tidak hanya pandai berbicara, tetapi ia juga akan memberi semangat, berdoa dan turut merasakan pergumulan yang dialami suami atau keluarga, serta mau membuka telinga terhadap keluh-kesah orang lain dan memiliki hati yang penuh dengan belas kasih dan pengampunan.

Jangan bangga karena kecantikan fisik, berbanggalah bila hidup kita bisa menjadi berkat dan teladan bagi orang lain!

Posted by Air Hidup Blog at 1:27 AM 0 comments
Labels: Amsal, Barak, Debora, Ester, Haman, Kanaan, Petrus, Sisera, wanita, Yabin
Saturday, August 22, 2009
Lidah: Hati-Hati Menggunakannya
- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Agustus 2009 -

Baca: Yakobus 3:1-12

"Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah," Yakobus 3:9

Pentingnya penguasaan lidah bagi kehidupan orang percaya telah sering dibahas dalam renungan ini. Yakobus mengatakan bahwa lidah itu seperti api, "...ia dapat membakar hutan yang besar." (ayat 5b). Api memiliki kuasa yang sangat dahsyat! Hanya dengan sedikit percikan saja sebuah hutan yang luasnya beratus-ratus hektar dengan aneka ragam pepohonan dapat ludes terbakar dalam sekejap! Begitu juga lidah manusia, satu organ tubuh yang kecil, namun melalui lidah seluruh tubuh dapat merasakan apakah makan ayang masuk ke dalam mulut itu berasa enak atau pun hambar. Melalui lidah orang pula kita dapat merasakan perkataan-perkataan yang bersifat membangun, menyentuh hati, pujian atau yang menyakitkan dan membuat pedih hati kita, bahkan dengan lidah pula keluar umpatan, caci maki, atau suatu kutukan sekalipun.
Ada ungkapan yang mengatkan bahwa 'lidah itu tak bertulang'. Itu dikarenakan seringnya kita kurang bertanggung jawab terhadap apa saja yang kita ucapkan, dan tidak berpikir panjang tentang dampak perkataan tersebut. Memang "...tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan." (ayat 8). Acap kali perpecahan terjadi di antara jemaat Tuhan sebagai akibat dari 'lidah yang tak bertulang' ini, misalnya seorang jemaat mundur dan tidak lagi datang beribadah karena mendengar perkataan yang pedas atau sindiran dari saudara seiman lainnya. Perhatikan! Kita harus bisa menjaga lidah kita. Bagaimana? Dengan cara menaklukannya di bawah pimpinan Roh Kudus, sehingga lidah kita tetap terjada dan tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Maka dari itu kita harus berani berkata, "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang..." (Mazmur 39:2).
Biarlah kita menggunakan lidah kita untuk memuji nama Tuhan, bersaksi tentang pekerjaan-pekerjaanNya yang besar dan memberitakan kabar keselamatan kepada siapa pun yang kita temui.

"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat haro-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat..." 1 Petrus 3:10

--



Selama ini sebagian pria menganggap kebiasaan menonton film porno merupakan hal wajar. Bahkan, tidak sedikit juga pria yang menganggap dengan menyaksikan film ini akan makin menambah referensi gaya bercinta.

Tapi, tunggu dulu. Menurut sebuah survei, pria yang kecanduan menonton adegan film porno bisa memunculkan dampak negatif, khususnya kepada pasangan, seperti dikutip dari Timesofindia.

Dampak yang muncul, antara lain, sebagian pria bisa memonopoli hubungan seksual. Pria bisa menganggap pasangannya pasti siap memenuhi semua keinginannya bercinta, seperti yang sering dia tonton dalam film porno. Pria yang sudah kecanduan menonton film erotis atau mengakses situs porno bisa menjadi kesal dan marah meledak-ledak ketika pasangan menolak untuk berperilaku layaknya bintang porno favoritnya.

Dampak negatif lainnya, pria yang ketagihan menonton film porno, dapat merasa sangat kecewa dengan kemampuannya seksual mereka sendiri. Mereka cenderung membandingkan performa seksualnya dengan aktor film porno yang punya kemampuan bercintanya hebat.

Tipe pria ini bisa merasa sangat tidak percaya diri saat bercinta dengan pasangan. Mereka bisa merasa seperti pecundang seksual dan selalu khawatir bila tidak mampu memuaskan pasangan.

Sebagian pria menganggap wanita selalu siap bercinta. Dalam film porno wanita sering menjadi objek dan bisa bercinta kapan saja. Hal itu bisa membuat pria yang kecanduan pornografi beranggapan, wanita bisa siap kapan saja untuk diajak bercinta. Padahal kenyataannya, wanita sangat dipengaruhi mood dan perasaan saat ingin bercinta.

-

Kecanduan pornografi juga merupakan penyakit otak yang paling sulit untuk diobati. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengobati kecanduan pornografi.


Kecanduan pornografi adalah kecanduan yang paling sulit untuk diobati, karena kecanduan ini menyerang ‘jantung’ kemanusiaan. Hal ini karena seksualitas merupakan pendorong utama dari kepentingan manusia.

Layaknya kecanduan bahan kimia, pecandu pornografi cenderung menggantikan sesuatu hal yang penting dengan seks atau bentuk lain dari pornografi. Orang yang kecanduan pornografi biasanya menggunakan media seperti majalah, video porno atau yang paling sering adalah internet.

Kecanduan pornografi sama saja dengan kecanduan bahan kimia yang dikategorikan sebagai penyakit
otak. Selain itu, otak manusia ternyata bisa tidak berfungsi jika terlalu sering melihat sesuatu yang berbau porno.

Dilansir dari Sexualrecovery, Kamis (23/9/2010), berikut beberapa gejala orang mengalami kecanduan pornografi:

1. Ketidakmampuan untuk menghentikan perilaku kecanduannya, walaupun pernah mencoba sebelumnya
2. Merasa tersinggung atau marah bila kegiatannya dihentikan
3. Menyembunyikan atau berusaha untuk menjaga rahasia dari semua kegiatan pornografi yang dilakukannya
4. Tetap melanjutkan kegiatan pornografi meski sudah kehilangan hal berharga dalam hidupnya, seperti hubungan asrama atau kehilangan pekerjaan
5. Lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang berbau pornografi ketimbang hal lain yang lebih penting

Untuk dapat menghentikan kecanduan pornografi dibutuhkan kejujuran dan kesadaran. Pecandu pornografi harus mampu jujur mengakui bahwa ia kecanduan dan ingin menghentikan kebiasaannya tersebut. Tidak seperti kecanduan alkohol atau narkoba, kecanduan pornografi lebih sulit untuk mendapatkan bantuan.

Tapi jika benar-benar ingin berhenti, berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Blokir perangkat lunak dalam komputer yang berhubungan dengan pornografi
2. Pasang gambar atau foto orang-orang yang menginspirasi di sekitar komputer atau kamar tidur, seperti foto anak atau orang-orang yang Anda cintai.
3. Pindahkan komputer ke ruangan umum di rumah selain kamar tidur, seperti ruang keluarga.
4. Ketahui tanda-tanda kecanduan pornografi, baik tanda umum ataupun khusus
5. Ketahui tahap kecanduan pornografi
6. Memiliki rencana dan komitmen pencegahan kecanduan
7. Buatlah sebuah komitmen yang harus Anda jalani bila melanggar komitmen yang sudah dibuat

--

Kecanduan Pornografi? Simak 7 Cara untuk Sembuh!
Sabtu, 21 Mei 2011 - 00:01 wib
Fitri Yulianti - Okezone

(Foto: gettyimages)
BERKAT internet, pornografi begitu mudah diakses. Bahkan, muncul Sexual Attention Deficit Disorder (SADD) alias penyakit terlalu banyak mengonsumsi pornografi lewat internet. Anda ingin keluar dari kecanduan ini?

Orang dengan SADD menjadi begitu terbiasa untuk selalu memperbarui visual dan stimulasinya dengan tayangan pornografi yang berasal dari internet. Mereka menjadi tidak fokus pada seks di kehidupan nyata. Akibatnya, orang dengan SADD sering sulit mempertahankan ereksi selama hubungan intim, kadang mengalami ejakulasi tertunda, atau hanya dapat klimaks dengan rangsangan manual atau oral.

Bila Anda sudah muak dengan segala content pornografi dan ingin keluar dari candu ini, simak ulasannya dari Galtime.

Cintai hubungan “tatap muka”

Dengan kiat ini, Anda tidak akan pernah puas dengan pornografi. Jagalah ikatan hubungan tetap berkualitas dengan sentuhan dan humor bersama teman-teman, pasangan, dan keluarga Anda. Pecandu pornografi meninggalkan Anda dengan sebuah “lubang” di dalam jiwa. Nah, hubungan yang lebih “hidup” akan mengisi lubang itu.

Hormati diri sendiri

Apakah Anda lelah berjanji pada diri akan berhenti menikmati pornografi? Pornografi memberi Anda “penghargaan” dengan rasa benci pada diri. Bayangkanlah Anda bangun di pagi hari yang penuh cinta pada diri dan kehidupan, itulah yang layak Anda dapatkan.

Imej diri

Anda mungkin diam-diam merasa diri bak sampah atau pecundang besar. Perilaku kecanduan porno Anda akan membuat Anda merasa lebih rendah dari itu! Tinggal dalam bayang-bayang kecanduan membuat Anda merasa tidak dicintai, tidak diinginkan, dan tidak layak. Anda harus mencintai diri.

Penuhi mimpi

Anda tidak bisa mengeluarkan gambar-gambar porno dari kepala Anda, bukan? Anda merasa seperti tinggal dalam sebuah kekosongan hitam. Kebebasan dari pornografi akan membawa Anda bisa memanfaatkan waktu lebih baik guna mencapai tujuan dan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.

Dapat penghargaan

Apakah Anda mengagumi seorang pahlawan karena ia bisa mampu membuat perubahan di dunia? Cara tercepat untuk keluar dari gangguan ini adalah dengan kembali pada jalur yang benar. Setelah Anda mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan dan mendapatkan kebebasan, Anda juga akan mampu membuat perbedaan untuk dunia, seperti pahlawan yang Anda kagumi.

Cinta dan romantisme

Content porno tidak melibatkan cinta dan asmara. Sampai Anda memiliki hubungan yang sehat, Anda akan kehilangan cinta dan asmara. Cinta meliputi romansa, perbuatan baik, pikiran dan tindakan penuh kasih, serta kebahagiaan. Apakah Anda benar-benar ingin kehilangan itu?

Stres membebaskan kehidupan

Berbohong tentang di mana dan apa yang telah Anda lakukan secara sembunyi-sembunyi tentu akan membuat hidup Anda tidak tenang. Anda tidak harus terus-menerus khawatir ketahuan. Bayangkan kejadian yang sama bila Anda tetap menjadi pecandu pornografi.

--

Kecanduan pornografi sempat menjadi isu besar di Indonesia. Kecanduan pornografi ini sering terabaikan, padahal dampak yang ditimbulkan kecanduan pornografi lebih besar ketimbang kecanduan narkoba.

Kecanduan pornografi merupakan trend baru masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang berdampak luas dan dalam waktu singkat dapat merusak tatanan psikososial masyarakat.

Kecanduan pornografi adalah perilaku berulang untuk melihat hal-hal yang merangsang nafsu seksual, dapat merusak kesehatan otak dan kehidupan seseorang, serta pecandu pornografi tidak sanggup menghentikannya.

"Banyak orang yang mengabaikan dampak pornografi, padahal efek negatifnya lebih besar daripada narkoba dalam hal merusak otak. Tak hanya itu, pecandu pornografi juga lebih sulit dideteksi ketimbang pacandu narkoba," ujar Dr Mark B. Kastlemaan, pakar adiksi pornografi dari USA, dalam acara 'Seminar Eksekutif Penanggulangan Adiksi Pornografi' di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Senin (27/9/2010).

Menurut Dr Mark, pornografi dapat menyebabkan kerusakan pada lima bagian otak, terutama pada

Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi). Sedangkan kecanduan narkoba menyebabkan kerusakan pada tiga bagian otak.

Kerusakan bagian otak ini akan membuat prestasi akademik menurun, orang tidak bisa membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian inilah yang membedakan manusia dengan binatang.

Pada pecandu pornografi, Dr Mark menjelaskan, otak akan merangsang produksi dopamin dan endorfin, yaitu suatu bahan kimia otak yang membuat rasa senang dan merasa lebih baik.

Dalam kondisi normal, zat-zat ini akan sangat bermanfaat untuk membuat orang sehat dan menjalankan hidup dengan lebih baik. Tapi dengan pornografi, otak akan mengalami hyper stimulating (rangsangan yang berlebihan), sehingga otak akan bekerja dengan sangat ekstrem dan kemudian mengecil dan rusak.

"Pada dasarnya orang yang kecanduan pornografi merasakan hal yang sama dengan pecandu narkoba, yaitu ingin terus memproduksi dopamin dalam otak. Tapi pecandu pornografi bisa memenuhi 'kebutuhan' barunya itu dengan lebih mudah, kapan pun dimanapun, bahkan melalui handphone. Akhirnya, ini akan lebih sulit dideteksi dan diobati ketimbang adiksi narkoba," jelas Dr Mark yang juga Kepala Edukasi & Training Officer for Candeo, perusahaan riset, teknologi dan pelatihan untuk penyembuhan adiksi secara online yang berpusat di Amerika Serikat.

Dr Mark mengatakan pornografi merupakan adiksi baru yang tidak tampak pada mata, tidak terdengar oleh telinga, namun menimbulkan kerusakan otak yang permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba.

Oleh karena itu, diperlukan suatu pembinaan dan pengawasan dari semua kalangan, khususnya untuk anak-anak, remaja dan dewasa muda, agar bisa terhindar dari bahaya kecanduan baru, yaitu pornografi.

sumber: detikhealth

--
Daftar 10 besar perusahaan terbesar dunia (Perusahaan Publik)

Jakarta - Majalah Forbes melansir dua ribu perusahaan publik terbesar di dunia. Raksasa finansial Amerika Serikat (AS), JP Morgan Chase & Co kembali menempati posisi pertama untuk dua tahun berturut-turut.

Dalam sepuluh besar perusahaan publik terbesar versi majalah Forbes itu. masih didominasi oleh perwakilan AS. Selain JPMorgan, raksasa finansial AS yang masuk dalam sepuluh besar adalah Citigroup.

Daftar 2.000 perusahaan terbesar dunia tersebut dibuat dengan melakukan kompilasi Data Interaktif, database Thomson Reuters Fundamentals and Worldscope via FactSet Research Systems, Bloomberg, Forbes.


Berikut daftar 10 besar perusahaan terbesar dunia versi majalah Forbes, Jumat (29/4/2011).



Peringkat Perusahaan Laba Aset Kapitalisasi Pasar
1 JPMorgan Chase (AS) US$ 17,4 Miliar US$ 2.117 Miliar US$ 182,2 Miliar
2 HSBC Holdings (Inggris) US$ 13,3 Miliar US$ 2.467 Miliar US$ 186,5 Miliar
3 General Electric (AS) US$ 11,6 Miliar US$ 751,2 Miliar US$ 216,2 Miliar
4 ExxonMobil (AS) US$ 30,5 Miliar US$ 302,5 Miliar US$ 407,2 Miliar
5 Shell (Belanda) US$ 20,1 Miliar US$ 317,2 Miliar US$ 212,9 Miliar
6 PetroChina (China) US$ 21,2 Miliar US$ 251,3 Miliar US$ 320,8 Miliar
7 ICBC (China) US$ 18,8 Miliar US$ 1.723,5 Miliar US$ 239,5 Miliar
8 Berkshire Hathaway (AS) US$ 13 Miliar US$ 372,2 Miliar US$ 211 Miliar
9 Petrobras-Petroleo Brasil (Brasil) US$ 21,2 Miliar US$ 313,2 Miliar US$ 238,8 Miliar
10 Citigroup (AS) US$ 10,6 Miliar US$ 1.913,9 Miliar US$ 132,8 Miliar

--

Daftar Perusahaan Terbesar di Indonesia

Dalam daftar 2.000 perusahaan terbesar menurut majalah forbes juga terdapat nama-nama perusahaan dari Indonesia. Berikut nama-nama perusahaan besar Indonesia yang ada dalam daftar tersebut.



Peringkat Perusahaan Laba Aset Kapitalisasi Pasar
652 Bank Mandiri US$ 758,5 Juta US$ 41,4 Miliar US$ 16,2 Miliar
673 Telekomunikasi Indonesia (Telkom) US$ 1,2 Miliar US$ 10,4 Miliar US$ 17,8 Miliar
692 Bank Rakyat Indonesia (BRI) US$ 774,7 Juta US$ 33,5 Miliar US$ 14,3 Miliar
755 Bank Central Asia (BCA) US$ 721,6 Juta US$ 29,9 Miliar US$ 18,4 Miliar
1296 Bank Negara Indonesia (BNI) US$ 263,3 Juta US$ 24,1 Miliar US$ 8 Miliar
1325 Perusahaan Gas Negara (PGN) US$ 660,3 Juta US$ 3 Miliar US$ 10,2 Miliar
1515 Bank Danamon US$ 320,1 Juta US$ 13 Miliar US$ 6 Miliar
1527 Adaro Energy US$ 462,9 Juta US$ 4,5 Miliar US$ 8,5 Miliar
1573 Gudang Garam US$ 366,3 Juta US$ 2,9 Miliar US$ 8,7 Miliar
1913 Matahari Putra Prima US$ 643,9 Juta US$ 1,2 Miliar US$ 934 Juta
1939 Semen Gresik US$ 352,6 Juta US$ 1,4 Miliar US$ 5,9 Miliar

--

Daftar anak muda terkaya yang menurut The Sunday Times

LONDON - Daniel Radcliffe didapuk menjadi aktor terkaya dengan pendapatan 28,5 juta poundsterling (Rp399,3 miliar) sepanjang 2009-2010. Itu mendorong total pendapatan Daniel meroket menjadi 48 juta poundsterling (Rp672,5 miliar).



Bukan hanya bintang film Harry Potter itu yang muncul dalam daftar anak muda kaya di The Sunday Times. Emma Watson , lawan main Daniel di film Harry Potter, bercokol di nomor 13 dengan kekayaan 2 juta poundsterling (Rp28 miliar).

Tak ketinggalan Robert Pattinson duduk di nomor sembilan dengan harta 32 juta poundsterling (Rp448 miliar), beda tipis dengan kekayaan Keira Knightley dengan 30 juta poundsterling (Rp420 miliar) di nomor 10. Demikian disitat Showbizspy, Senin (9/5/2011). Sumber:okezone

Sementara, Pangeran William dan Pangeran Harry mengekor di belakang Keira dengan harta warisan dan kekayaan berupa tanah milik mendiang Lady Diana.

Berikut ini daftar anak muda terkaya yang dilansir The Sunday Times:

1. Thomas Persson (bidang fesyen) 700 juta poundsterling

2. Robin Arora (bidang retail) 343 juta poundsterling

3. Fawn and India Rose James (bidang properti) 302 juta poundsterling

4. Arthur Landon (warisan) 200 juta poundsterling

5. Daniel Radcliffe (film) 48 juta poundsterling

6. Lord Mostyn and Family (tanah) 44 juta poundsterling

7. Sam Barnett (bidang internet) 40 juta poundsterling

8. Sean O'Connor (bidang properti) 32 juta poundsterling

9. Robert Pattinson (film) 32 juta poundsterling

10.Keira Knightley (film) 30 juta poundsterling.

--

Daftar anak muda terkaya yang menurut The Sunday Times

LONDON - Daniel Radcliffe didapuk menjadi aktor terkaya dengan pendapatan 28,5 juta poundsterling (Rp399,3 miliar) sepanjang 2009-2010. Itu mendorong total pendapatan Daniel meroket menjadi 48 juta poundsterling (Rp672,5 miliar).



Bukan hanya bintang film Harry Potter itu yang muncul dalam daftar anak muda kaya di The Sunday Times. Emma Watson , lawan main Daniel di film Harry Potter, bercokol di nomor 13 dengan kekayaan 2 juta poundsterling (Rp28 miliar).

Tak ketinggalan Robert Pattinson duduk di nomor sembilan dengan harta 32 juta poundsterling (Rp448 miliar), beda tipis dengan kekayaan Keira Knightley dengan 30 juta poundsterling (Rp420 miliar) di nomor 10. Demikian disitat Showbizspy, Senin (9/5/2011). Sumber:okezone

Sementara, Pangeran William dan Pangeran Harry mengekor di belakang Keira dengan harta warisan dan kekayaan berupa tanah milik mendiang Lady Diana.

Berikut ini daftar anak muda terkaya yang dilansir The Sunday Times:

1. Thomas Persson (bidang fesyen) 700 juta poundsterling

2. Robin Arora (bidang retail) 343 juta poundsterling

3. Fawn and India Rose James (bidang properti) 302 juta poundsterling

4. Arthur Landon (warisan) 200 juta poundsterling

5. Daniel Radcliffe (film) 48 juta poundsterling

6. Lord Mostyn and Family (tanah) 44 juta poundsterling

7. Sam Barnett (bidang internet) 40 juta poundsterling

8. Sean O'Connor (bidang properti) 32 juta poundsterling

9. Robert Pattinson (film) 32 juta poundsterling

10.Keira Knightley (film) 30 juta poundsterling.

--

"Suatu bangsa akan maju bila memiliki jumlah entrepreneur (wirausahawan) minimal 2 persen dari total jumlah penduduk". Pernyataan itu diungkapkan Ir Ciputra pada malam penganugerahan penghargaan Ernst and Young Entrepreneur of the Year 2007 di Hotel Mulia, Jakarta, (28/11/07). Kala itu, Ciputra mencontohkan Singapura memiliki wirausahawan sekitar 7,2 persen, dan Amerika Serikat memiliki 2,14 persen entrepreneur. Bagaimana dengan Indonesia?

Dari 220 juta lebih penduduk, Indonesia hanya memiliki sekitar 400.000 pelaku usaha mandiri, atau sekitar 0,18 persen wirausahawan dari jumlah penduduknya. Hal ini tentu memrihatinkan. Padahal, menurut pendiri University of Ciputra Entrepeneurship Center (UCEC) ini, potensi Indonesia terbilang besar. Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah siap diolah. Indonesia termasuk dalam ranking 10 besar penghasil tembaga, emas, natural gas, nikel, karet, dan batubara. Dan, masih banyak lagi keunggulan komparatif yang kita miliki. Karena itu, jika menyedikan stok enterpreneur yang cukup dan potensial, Indonesia bisa menjadi pemain internasional yang handal.

Peraih penghargaan Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneurship) Ernst and Young Entrepreneur tahun 2006 Bambang Ismawan mengatakan, wirausahawan muda di Indonesia mulai bangkit. Hal itu dapat dilihat dari minat dan pelaku wirausaha muda yang semakin bertumbuh. Namun dibandingkan jumlah penduduk, jumlah entrepreneur muda yang kita miliki memang masih sangat kurang.


"Lulusan perguruan tinggi lebih banyak yang ingin bekerja sebagai pegawai, sedangkan inisiatif untuk menciptakan lapangan kerja sendiri masih sangat kecil," ujarnya.

Rendahnya minat dan pertumbuhan wirausahawan muda, kata Bambang, terutama disebabkan oleh minimnya dorongan lingkungan keluarga sang anak. Orang tua lebih banyak mengharapkan anaknya bekerja sebagai pegawai negeri atau pegawai kantor. Pasalnya, pekerjaan seperti itu dinilai memiliki risiko kecil dibandingkan menjadi pengusaha. "Orang tua menginginkan anak mereka mendapatkan gaji tetap setiap bulan, daripada harus menunggu keuntungan yang memakan waktu lama," ujar Bambang.

Harapan orang tua ini didukung pula oleh lesunya sektor kewirausahaan dalam negeri. Sektor ini dinilai memiliki risiko tinggi, sementara itu kurang menjanjikan penghidupan yang layak. Karena itu, orang tua petani rela mengeluarkan biaya tinggi untuk menyekolahkan anaknya agar mereka tidak kembali kepada pertanian. Bambang mencontohkan, tamatan Institut Pertanian Bogor (IPB) lebih banyak menjadi wartawan atau pegawai, daripada menjadi petani.

Selain pengaruh lingkungan dalam keluarga, kata Bambang, rendahnya minat kaum muda terjun dalam bidang wirausaha, juga disebabkan oleh arah dan sistem pendidikan yang kurang mendukung. Pendidikan malah tampil sebagai alat untuk menumpulkan semangat berwirausaha. Metode menghafal, misalnya, membuat anak tidak memiliki daya kreasi dan inovasi, yang sangat dibutuhkan dalam dunia kewirausahaan. Karena itulah, Bambang mendesak agar pendidikan, terutama pendidikan tinggi segera dibenahi.

Desakan agar perguruan tinggi melakukan pembenahan - bahkan perubahan paradigma - juga disuarakan Ciputra. Menurutnya, salah satu penyebab rendahnya jumlah entrepreneur di Indonesia adalah sistem pendidikan yang hanya fokus pada penciptaan tenaga kerja, bukan menciptakan enterpreneur-enterpreneur potensial.

"Setiap tahun, lembaga-lembaga pendidikan menghasilkan pengangguran, karena mereka tidak didorong untuk menjadi pelaku wirausaha," ujarnya.

Menurut Ciputra, setiap tahun perguruan tinggi Indonesia melahirkan sekitar 750 lebih sarjana yang menganggur. Karena itu, tantangan perguruan tinggi di Indonesia ke depan, katanya, adalah melahirkan wirausahawan muda.

Menjawab tantangan itulah Ciputra mendirikan sekolah yang fokus pada upaya mengembangkan semangat kewirausahawan siswa, seperti Sekolah Ciputra, Sekolah Citra Kasih, Sekolah Citra Berkat, Sekolah Global Jaya, Sekolah Pembangunan Jaya. Terakhir, ia mendirikan University of Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC). Program yang disiapkan UCEC antara lain mempersiapkan modul pengayaan kewirausahaan untuk kurikulum nasional, mengembangkan kurikulum kewirausahaan di Universitas Ciputra, dan mengadakan pelatihan tiga bulan kepada masyarakat.

Selain dukungan keluarga dan perguruan tinggi, pertumbuhan wirausahawan muda juga membutuhkan peran dunia usaha dan lembaga dunia usaha. Bambang memberi contoh peran pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Organisasi ini seharusnya tidak hanya mendorong lahirnya pengusaha kaya dan bergerak dalam bidang usaha yang membutuhkan penyertaan modal tinggi, tapi juga harus mendorong munculnya pengusaha kecil yang bergerak dalam sektor kecil dan mikro (UMKM).

Potensi sektor UMKM, kata Bambang, sesungguhnya sangat menjanjikan. Dari seluruh entitas dunia usaha yang kita miliki, 95 persen (43 juta) merupakan usaha yang bergerak dalam sektor usaha mikro. Data ini, kata Bambang, memperlihatkan bahwa Indonesia potensial melahirkan wirausahawan yang bergerak dalam usaha mikro dan kecil.

Untuk itu, mental kewirausahaan mesti ditumbuhkan dan didorong terus, seperti kreatif, inovatif, dan berani mengambil risiko sebesar apa pun. Keluarga mesti menjadi lingkungan pertama yang menumbuhkan mental kewirausahaan anak. Dunia perguruan tinggi juga sudah saatnya diubah menjadi entrepreneur university. Swasta dan pemerintah harus mendukung terciptanya iklim kondusif bagi lahirnya wirausahawan muda. Jika iklim itu tersedia, maka wirausahawan muda berprestasi akan terus bertumbuh.Mungkin seperti cendawan di musim hujan. Very Herdiman

--


Di dunia kesehatan, menonton film atau gambar porno dikenal dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan seksual yang telah menurun. Tapi jangan berlebihan apalagi sampai kecanduan. Pria yang kecanduan, dalam jangka panjang, ...

Di dunia kesehatan, menonton film atau gambar porno dikenal dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan seksual yang telah menurun. Tapi jangan berlebihan apalagi sampai kecanduan. Pria yang kecanduan, dalam jangka panjang, rentan mendapat masalah seksual.

Studi menunjukkan pria yang memanjakan diri dengan rangsangan visual seperti pornografi, rentan terkena gangguan yang disebut Sexual Attention Deficit Disorder (SADD). Dalam jangka panjang, penderitanya akan sulit memiliki hubungan seksual yang sehat dengan pasangannya. Sebab, stimulus seks hanya dapat dipicu melalui gambar visual atau grafis, bukan wanita sebenarnya.

Pakar kesehatan seksual, Dr Rajan Bhonsle, menjelaskan dampak pornografi dan sejenisnya terhadap hubungan dewasa. SADD dapat ditelusuri dari beberapa sebab utama.

Bentuk eksplisit seperti pornografi, pedofilia, voyeurisme, aktivitas seks lebih dari dua orang dan aktivitas menyimpang lain menimbulkan ketidakpekaan saat bercinta. Dalam jangka panjang, mereka akan sulit merasakan kenikmatan dengan aktivitas seks normal. Sehingga, mereka cenderung merasakan seks menyimpang sebagai kebutuhan agar menjaga rangsangan seks tetap tinggi.

Seperti dikutip Times of India, aktivitas seksual dengan rangsangan gambar atau video porno membuat seseorang sulit bila dirangsang pasangan. Ini pula yang menimbulkan permasalahan dalam pernikahan dalam waktu lama.

Penyebab umum lain SADD adalah hubungan seksual dengan banyak pasangan sebelum menikah. Karena terbiasa dengan banyak pasangan sulit meletupkan gairah seks hanya pada satu pasangan.

Pria kecanduan seks biasanya telah memiliki gambaran tentang bagaimana wanita seharusnya. Dan, pasangan yang tidak sesuai harapannya mungkin menimbulkan kekecewaan yang berpengaruh pada gairah seks. Komunikasi intens akan membantunya lepas dari masalah ini.

Berbeda dari kecanduan umumnya, mengobati kecanduan seksual sangat rumit dan butuh waktu lama. Ada baiknya menjauhkan anak dan remaja dari pornografi sejak dini.

Menurut Bhonsle, ada beberapa cara untuk menanganinya:

- Hilangkan pornografi

Saat gairah memuncak, lebih baik mengenang memori dan sejarah erotis Anda ketimbang sambil melihat gambar atau video porno.

- Dekat dengan pasangan

Saling berbagi fantasi seks dan tak malu bereksperimen membuat gairah fisik dan seksual tetap terjaga.

--

Pornografi dan pornoaksi ada di sekitar kita baik melalui majalah, televisi, koran, komik, film, internet, dan lain-lain. Bagi orang dewasa mungkin pornografi pornoaksi adalah hal yang wajar, namun bagi anak-anak yang belum dewasa atau yang belum menikah adalah hal yang luar biasa. Sesuatu yang porno bisa menyebabkan kecanduan pada seseorang.

Anak-anak dan remaja yang belum menikah sebaiknya dijauhkan dari hal-hal yang merangsang nafsu birahi. Sedini mungkin baik orangtua dan guru harus memberikan pengetahuan tentang seks dengan penyampaian yang baik agar anak tidak terjerumus dalam kejahatan seks dan penyimpangan seks.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri orang yang kecanduan pornografi / bf / bokep :

1. Sering berkhayal sehingga sulit konsentrasi memusatkan pikiran.

2. Jika diajak bicara menghindari kontak mata.

3. Sering minum air karena mudah haus dan buang air kecil.

4. Suka menghabiskan waktu sendiri seperti main internet, video game, nonton film, dll.

5. Bergaul hanya dengan sedikit teman.

6. Berperilaku aneh dari yang lain kurang memperhatikan penampilan.

7. Jika sendiri senang memainkan alat kelamin (onani/masturbasi).

8. Nilai ujian dan ulangan cenderung turun.

Anak-anak yang senang pornografi perlu diberi bimbingan orang tua atau kerabat yang dekat agar anak tidak salah menafsirkan sehingga terjebak dalam penyimpangan perilaku seks serta melakukan tindakan kejahatan yang asusila.

--

Pada thread sebelumnya dengan topic "Bagaimana cara memilih broker" saya sudah janji akan menuliskan Lembaga Rugulator atau lebih tepatnya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka (kalo di Indonesia). Fungsi Badan Pengawas ini adalah untuk melindungi dana nasabah agar tidak disalahgunakan oleh broker-broker nakal. Nah setelah anda sekalian menentukan broker mana yang akan menjadi pilihan tempat trading maka ada baiknya anda mengecek status broker tersebut dilembaga Regulator. Jika tidak, anda akan merasa sangat menyesal telah menempatkan sejumlah dana dibroker tersebut. Misalnya WD yang lambat. Salah-salah, ketika keuangan dari broker tersebut hanya cukup untuk membayar biaya operasionalnya, langsung tutup mendadak. Tapi satu hal yang penting adalah :JANGAN PERNAH MENEMPATKAN DANA ANDA DALAM PORSI YANG BANYAK dibroker manapun entah itu ilegal ataupun legal. Mengapa? Kalo terjadi apa-apa dengan perusahaan broker tersebut anda akan pusing tujuh keliling karenanya. Saran saya tempatkan dana anda di beberapa broker yang terpercaya. Jadi kalau seandainya perusahaan broker A menghilang dari daratan, anda masih punya perusahaan broker B untuk investasi.

Berikut ini adalah nama-nama Badan Pengawas Perdagangan Forex di beberapa negara :

Negara Australia
Australian Securities and Investment Commission (ASIC) www.asic.gov.au

Negara Belize
International Financial Services Commission (IFSC) www.ifsc.gov.bz

Negara British Virgin Island
BVI Financial Services Commission (FSC of BVI) www.bvifsc.vg

Negara Bulgaria
Financial Supervision Commission of Bulgaria (FSC Bulgaria) www.fsc.bg

Negara Denmark
Danish Financial Supervisory Authority (Danish FSA) www.dfsa.dk

Negara Dubai
Dubai Multi Commodities Centre (DMCC) www.dmcc.ae

Dubai Gold & Commodities Exchange (DGCX) www.dgcx.ae

Dubai Financial Services Authority (DFSA) www.dfsa.ae

Emirates Securities and Commodities Authority (SCA) www.sca.ae

Negara Canada
British Columbia Securities Commission (BCSC) www.bcsc.bc.ca
Canadian Investor Protection Fund (CIPF) www.cipf.ca
Financial Transactions and Reports Analysis Center of Canada (FINTRAC) www.fintrac.gc.ca
Investment Industry Regulatory Organization of Canada (IIROC) www.iiroc.ca
Ontario Securities Commission (OSC) www.osc.gov.on.ca

Negara Cyprus
Cyprus Securities and Exchange Commission (CySEC) www.cysec.gov.cy

Nagara Firlandia
FIN-FSA in Finland www.finanssivalvonta.fi

Negara Perancis
Autorite des marches financiers (AMF) www.amf-france.org
Banque de France www.banque-france.fr
Credit Institutions and Investment Firms Committee (CECEI) www.banque-france.fr

Negara Jerman
Federal Financial Supervisory Authority (BaFin) www.bafin.de

Negara Hongkong
Securities and Futures Commission (SFC) www.sfc.hk

Negara Italia
Commissione Nazionale per le Societ? e la Borsa (CONSOB) www.consob.it

Negara Jepang
Financial Services Agency of Japan (FSA Japan) www.fsa.go.jp
Japan Securities Dealers Association (JSDA) www.jsda.or.jp
Japan Investor Protection Fund (JIPF) jipf.or.jp
Tokyo Commodity Exchange (TOCOM) www.tocom.or.jp

Negara Kuwait
Ministry of Commerce and Industry in Kuwait www.moci.gov.kw
Kuwait Chamber of Commerce & Industry (KCCI) www.kuwaitchamber.org.kw

-

Kunci Rahasia Untuk Meraih Kemenangan Dalam Setiap Masalah
59Share
“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” Amsal 16:32
Masalah merupakan hal yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Selama kita masih hidup kita tidak akan lepas dari masalah. Bahkan ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat kitapun, kita akan tetap menghadapi masalah demi masalah.
Tetapi ketika hidup di dalam Yesus, Dia akan memberi kita kekuatan untuk dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah. Dia berjanji untuk senantiasa memberi kemenangan demi kemenangan dalam setiap masalah kita. Dengan demikian, kita tidak perlu kuatir menjalani kehidupan ini. Tetapi pada prakteknya tidak semudah yang kita bayangkan.
Kita perlu mengetahui apa yang menjadi kunci rahasia untuk meraih kemenangan dalam setiap masalah.
Apakah kunci rahasia untuk meraih kemenangan dalam setiap masalah?
*courtesy of PelitaHidup.com
1. Sabar
“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan” Ams 17:32a
Masalah yang bertubi-tubi datang membuat kita ingin agar masalah dapat cepat terselesaikan. Kita selalu menginginkan jawaban yang instan dalam kehidupan kita. Sehingga pada akhirnya, jika tidak ada pilihan lain, kita mulai mencari jalan pintas. Kita mulai menghalalkan cara-cara yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.
Kita mulai berkompromi dengan kehidupan dosa. Iblis senantiasa mencari kesempatan melalui masalah yang kita hadapi untuk dapat menjatuhkan kita. Iblis selalu ingin menyeret kita untuk jatuh ke dalam dosa.
Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menjadi orang yang sabar. Orang yang sabar bagaikan seorang pahlawan. Seorang pahlawan adalah seseorang yang berjasa bagi orang/pihak tertentu, seorang yang mempunyai kekuatan untuk meraih kemenangan, seorang yang punya kemampuan untuk mengalahkan musuh dan seorang yang mampu memimpin orang banyak untuk memenangkan pertempuran.
Ketika kita menanti jawaban Tuhan dengan sabar, maka Dia yang adalah setia akan selalu menolong kita tepat pada waktunya. Dan pada akhirnya kita akan dapat menyelesaikan masalah demi masalah dengan kekuatan yang dari Tuhan dan meraih kemenganan bagi masalah kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
2. Kuasai Dirimu
“Orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” Ams 17:32b
Seringkali dalam menghadapi masalah, kita cenderung berada dalam posisi yang tertekan. Hal ini mengakibatkan emosi kita naik dan menjadi mudah marah. Orang-orang di sekeliling kita akan mudah sekali kena efeknya, entah itu keluarga, suami, istri, kakak, adik, teman, rekan kerja dan lainnya. Ada kecenderungan untuk mencari-cari kesalahan. Bahkan hal-hal masa lalu yang tidak perlu diungkitpun juga ikut terungkit kembali.
Kemarahan sering muncul ketika kita berada dalam masalah. Apalagi jika masalah yang satu belum selesai, kemudian datang lagi masalah-masalah lainnya. Seakan kepala akan meledak rasanya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kitab Amsal mengajarkan kita untuk menguasai diri dan menjadi lambat dalam amarah. Ketika kita mau belajar untuk mengendalikan amarah dan emosi kita, kita melebihi orang yang dapat menguasai sebuah kota dalam suatu peperangan. Kita dapat menguasai segala masalah berat apapun yang kita hadapi. Kita akan dapat menyelesaikan masalah dengan pikiran yang jauh lebih jernih. Sebagian besar keputusan yang diambil pada waktu emosi adalah keputusan yang akan berakibat buruk bahkan fatal. Oleh karena itu perlu sekali bagi kita untuk dapat mengendalikan emosi kita. Jangan sampai kita mengambil keputusan yang akan disesali di kemudian hari.
Amarah tidak akan membawa kepada penyelesaian masalah, melainkan akan menjadikan masalah semakin rumit. Tetapi kepala yang dingin akan sangat membantu sekali dalam menghadapi masalah.
“Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” 1 Pet 4:7b. Marilah kita menguasai diri dalam keadaan berat apapun yang dialami, sehingga kita sanggup meraih kemenangan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Firman Tuhan banyak sekali memberi rahasia untuk meraih kemenangan dalam berbagai masalah kehidupan. Di atas telah kita lihat beberapa di antaranya. Dengan menjadi sabar dan menguasai diri maka kita memiliki kunci rahasia untuk meraih kemenangan dalam setiap masalah.

--

KEMENANGAN
Written by Administrator
Sunday, 24 April 2011 16:34

- Yohanes 20 : 1 – 10 –
Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus merupakan peristiwa kemenangan Yesus atas maut. Kemenangan Yesus juga menjadi kemenangan bagi orang percaya. Alkitab mencatat dalam Yohanes 20 : 1 – 10, Maria adalah sosok orang percaya yang pertama mendapat bagian dalam kemenangan (Kebangkitan) Yesus Kristus. Maria ciri orang percaya yang memiliki kemenangan :
Cinta kasih pada Yesus Kristus membuat Maria ingin bertemu dengan Yesus dan tetap bertahan di kuburan yang kosong
Pengharapan dalam ketidakpastian dimana Yesus untuk tetap tinggal dan mencari Yesus
Keyakinan dalam cinta kasih dan harapan akan menemukan Yesus.
Adakah tiga hal tersebut ada di dalam diri kita selaku orang percaya?
Cinta kasih kepada Yesus yang diwujudkan dengan tetap tinggal dan hidup dalam terang Firman Tuhan
Pengharapan pada Yesus dalam kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian
Keyakinan pada Yesus yang selalu menyertai kita
Adakah kita seperti Petrus dan murid-murid lainnya yang begitu semangat ingin melihat kenyataan di kuburan Yesus dan dikala mereka melihat kubur yang kosong dan tidak ada kepastian dimana Yesus, seakan tiada pengharapan dan keyakinan mereka kembali kerumah mereka. Begitupulakah dengan kita ?? Dikala kita begitu semangat mengenal Yesus dan dikala kita tidak melihat kepatian dalam perjalanan hidup kita, seakan kita kehilangan harapan dan keyakinan kita memutuskan untuk kembali kepada kebiasaan dunia.

--

Kemenangan Mutlak Kristus di dalam Hidup Orang Percaya
oleh Yusuf Deswanto, M.Div: 08-09-2010, Dibaca: 690 kali

“Kemenangan Mutlak Kristus di dalam Hidup Orang Percaya”

Konsep Christus Victor dan Dampak Penebusan Kristus bagi Kehidupan Kristen sehari-hari.



"and then he told me, ‘My grace is enough; it’s all you need. My strength comes into its own in your weakness.’ Once I heard that, I was glad to let it happen. I quit focusing on the handicap and began appreciating the gift. It was a case of Christ’s strength moving in on my weakness."

(2 Corinthians 12:9 – Message)



KEMENANGAN KRISTUS = KEMENANGAN ORANG PERCAYA?

“Seringkali untuk hal-hal sementara, seperti bila kita sedang sakit, bila sedang menghadapi ujian dan permasalahan, kita mengandalkan Yesus. Namun untuk memperoleh keselamatan kekal, kita malah mengandalkan diri sendiri.” Itulah sepenggal kalimat di dalam penyajian Injil dari sebuah metode tertentu, yang digunakan untuk menjelaskan apa itu “iman yang tidak menyelamatkan,” yang kemudian disebut sebagai “iman sementara.” Pesan di dalam kalimat penyajian Injil gaya metode ini sarat dengan makna teologis mengenai apa itu “beriman kepada Kristus.”

Namun, kalimat di dalam penyajian Injil metode ini mungkin sekarang (sejauh pengamatan penulis) telah bergeser menjadi sebaliknya: “untuk memperoleh hidup kekal kita mengandalkan Kristus, tetapi untuk hal-hal lain di dalam hidup kita kita seringkali mengandalkan diri sendiri.” Mengapa demikian? Beban dan tantangan hidup yang berat di tengah dunia yang jungkir balik saat ini memang sangat potensial melahirkan manusia-manusia yang traumatik, yang kemudian seolah tak berpengharapan di dalam menatap masa depannya. Kondisi keluarga yang carut marut, beban berat ekonomi yang menghadang, serta suasana sosial politik yang penuh intimidasi terhadap kekristenan sangat berpotensi melahirkan pribadi-pribadi Kristen yang “kerdil.” Kalau kita memperhatikan khotbah-khotbah di gereja saat ini, nampaknya tema-tema penghiburan dan penguatan jauh lebih banyak melampaui tema-tema misi dan pengutusan jemaat untuk mampu “berbuat sesuatu” di tengah kehidupannya yang penuh tantangan. Hal ini dapat dikatakan sebagai indikasi bahwa umat Kristen pada umumnya datang ke gereja dengan ekspektasi (harapan) untuk dipulihkan dari “kekalahan-kekalahannya” menghadapi tantangan hidup. Khotbah “penghiburan” itu sendiri tidak salah, karena memang Yesus-lah sumber kelegaan yang sejati (Mat. 11:28). Namun, seharusnya gereja dan umat Tuhan juga harus sadar bahwa mereka dipanggil menjadi domba di tengah kawanan serigala (Mat. 10:16), dan bahwa Ia juga telah memberikan kuasa-Nya bagi kita (Kis. 1:8) untuk “berbuat sesuatu” di tengah dunia ini. Semua fenomena di dalam gereja ini memunculkan pertanyaan, “Apakah dampak kuasa kemenangan Kristus di atas kayu salib benar-benar memiliki dampak konkret dalam kehidupan Kristen saat ini?”

Berangkat dari pertanyaan di atas, tulisan ini berusaha menjelaskan secara sederhana satu konsep penebusan Kristus yang disebut dengan Christus Victor (Kristus Pemenang). Diharapkan melalui tulisan ini pembaca dapat kembali menyadari bahwa kemenangan Kristus di atas kayu salib bersifat mutlak dan menentukan (decisive) atas kehidupan umat-Nya. Tulisan ini tidak hendak membahas perdebatan mengenai teori penebusan secara mendalam, melainkan memaparkan secara singkat penekanan dampak kemenangan Kristus di dalam konsep Christus Victor.



KONSEP CHRISTUS VICTOR DI DALAM DOKTRIN PENEBUSAN

Kata penebusan di dalam bahasa Inggris adalah atonement, yang secara hurufiah berarti “proses menyatukan atau merekonsiliasi yang terpisah” (the state of being at one or being reconciled). Secara teologis “penebusan” dapat diartikan sebagai karya Kristus yang menyelesaikan masalah dosa manusia untuk kemudian menghubungkan kembali manusia kepada Allah. Wayne Grudem mendefinisikan penebusan sebagai “karya Kristus yang dikerjakan di dalam kehidupan dan kematian-Nya untuk mendapatkan keselamatan kita.”[1] Puncak karya penebusan Kristus ini ialah penyerahan diri-Nya sebagai korban penebusan untuk memenuhi tuntutan ilahi atas dosa manusia, sehingga manusia dapat direkonsiliasikan dengan Allah.

Di dalam diskusi mengenai doktrin penebusan Kristus sepanjang sejarah gereja, terdapat banyak teori yang diajukan oleh para teolog yang saling berbeda (bahkan bertentangan) satu dengan yang lain. Secara umum, terdapat tiga teori besar berkenaan dengan penebusan Kristus yang berseberangan dalam menjelaskan bagaimana dan untuk apa (siapa) Yesus Kristus mengerjakan karya penebusan-Nya. Yang pertama adalah yang disebut dengan ransom theory (teori tebusan). Pelopor teori ini adalah Origen (A.D. 185-254), seorang teolog dari Alexandria, yang kemudian diteruskan dan dikembangkan oleh beberapa teolog lainnya, seperti Gregory of Nyssa, Gregrory the Great, Agustinus, dan John of Damascus.[2] Teori ini menyatakan bahwa Kristus menjadi korban tebusan yang dibayarkan kepada Setan sebagai pengganti dari jiwa manusia yang mati dalam dosa, tetapi Setan tertipu karena Kristus sendiri akhirnya menang atas maut.[3] Teori ini jelas memiliki kelemahan dasar. Keberatan paling dasar dari teori ini adalah hakekat kekuasaan Setan yang jelas di bawah kuasa dan otoritas Allah sendiri. Gambaran tentang hal ini sangat jelas tampak di dalam drama perjumpaan Allah dengan Iblis di dalam Ayub 1. Maka, jika kuasa Iblis / Setan sendiri dibatasi oleh otoritas Allah, mengapa Allah harus menebus manusia darinya? Di samping itu, Allah tidak mungkin menggunakan cara penebusan yang mengandung tipuan atau trik.

Teori kedua yang banyak dibicarakan adalah satisfaction theory (teori pemuasan). Teori ini berangkat dari pandangan bahwa manusia berhutang kepada Allah. Kristus mati untuk memuaskan satu prinsip di dalam natur Allah Bapa, yaitu keadilan Allah.[4] Teori yang dipengaruhi latar belakang tradisi hukum Romawi ini dipelopori oleh Anselm (1033-1109), seorang Uskup Agung dari Canterbury. Teori ini dikembangkan dan dimodifikasi oleh beberapa teolog terkemudian. Pada abad ke-16 John Calvin mengembangkannya menjadi the penal theory, di mana dosa dilihat sebagai pelanggaran hukum, dan demi Keadilan Allah pelanggaran hukum tersebut harus dihukum.[5] Sementara pada abad ke-17, teori pemuasan dikembangkan oleh Hugo Grotius dengan istilah governmental theory. Teori ini berpandangan bahwa Allah adalah pemberi hukum yang mengerjakan dan memelihara hukum di alam semesta. Jadi, ketika manusia berdosa melanggar hukum, ia harus diadili dan akan berakhir pada kematian kekal.[6] Masalah dari teori ini, khususnya pandangan yang masih asli dari Anselm adalah bahwa manusia memang tidak akan mampu membayar kesalahannya, sebab perbuatan baiknya tidak akan memuaskan Allah. Ketidakmampuan ini kemudian menyebabkan Allah menjelma menjadi manusia, namun hal ini dilakukan-Nya bukan sebagai hutang, melainkan demi kehormatan-Nya sendiri.[7]

Teori ketiga adalah the moral influence theory (teori pengaruh moral). Teori ini dipelopori oleh Peter Abelard dari Inggris, yang menekankan bahwa penebusan adalah kasih Kristus yang tersedia bagi semua orang. Kasih Kristus di kayu salib menunjukkan keadilan yaitu bahwa kasih-Nya mampu membenarkan orang berdosa. Karya penebusan juga menjadi semacam tindakan simbolik yang efeknya dapat dirasakan oleh manusia.[8] Teori ini jelas memiliki kelemahan yang mendasar, karena kematian Kristus di kayu salib bukan sekedar demonstrasi kasih Allah di mana manusia dapat belajar daripadanya. Kematian Kristus memiliki dampak langsung (objective effect) bagi manusia.

Beberapa teori lain yang dicatat oleh beberapa sarjana adalah pengembangan dari ketiga teori ini. Sebenarnya beberapa teori di atas dapat dikelompokkan di dalam dua pandangan besar tentang penebusan: yang pertama adalah pandangan penebusan Latin (Latin view of atonement), dan yang kedua adalah pandangan Klasik (Classical view of atonement).[9] Pandangan Latin berfokus pada penebusan yang ditujukan bagi kepentingan (keadilan dan kasih) Allah sendiri. Sedangkan pandangan Klasik melihat bahwa penebusan Kristus memiliki dampak penting bagi manusia itu sendiri.

Konsep Cristus Victor sendiri oleh Erickson dikategorikan sebagai pengembangan teori tebusan (ransom theory).[10] Teori ini sudah mulai diuraikan di dalam pemikiran Martin Luther. Pandangan Luther terhadap penebusan Kristus sebenarnya sejalan dengan teori penghukuman (the penal theory), yang mana penebusan dipahami sebagai karya Kristus yang menanggung hukuman ilahi karena dosa manusia (pandangan Reformasi pada umumnya). Namun. Luther juga menjelaskan bahwa karya Kristus adalah sebuah kemengan atas “tirani-tirani,” di mana tirani-tirani ini dapat diartikan dengan luas sebagai hukum (law), murka Allah (ther wrath of God), dan kuasa jahat (evil power).[11]

Pada tahun 1931, seorang Bishop dari Swiss, Gustaf Emanuel H. Aulén, mengajukan konsep penebusan Christus Victor di dalam bukunya, Christus Victor: An Historical Study of the Three Main Types of the Idea of the Atonement. Secara hurufiah Christus Victor berarti Christ is the One who won the victory (Kristus Pemenang).[12] Aulén menyebut konsepnya sebagai “pandangan klasik,” di mana penekanannya kepada kemenangan Kristus secara decisive (menentukan) atas kuasa jahat Iblis yang membebaskan manusia dari belenggunya. Pandangannya didasarkan pada dua pendekatan: pendekatan dramatik – bahwa Alkitab berfokus pada drama peperangan antara Allah dengan kekuatan-kekuatan jahat yang membelenggu manusia, serta pendekatan dualistik – yaitu adanya dua kekuatan yaitu Allah dan Setan yang terus berperang di dalam tataran kosmik (semesta secara menyeluruh).[13] Konsep penebusan yang bermotif kemenangan ini dapat disimpulkan dalam tiga hal: (1) Penebusan sebagai sebuah karya Allah Secara Pribadi; (2) Penebusan sebagai Kemenangan atas Pengaruh Kuasa Jahat; dan (3) Penebusan sebagai proses Rekonsiliasi.[14]



DAMPAK KEMENANGAN MUTLAK KRISTUS DALAM HIDUP DAN PELAYANAN KRISTEN

Terlepas dari perdebatan yang masih mungkin muncul sebagai respons atas teori penebusan klasik atau Christus Victor,[15] pandangan Aulén ini memberikan kontribusi pemikiran yang signifikan khususnya bagi kehidupan praktis Kristen. Di dalam kondisi hidup yang penuh dengan tantangan berat saat ini, setiap orang Kristen harus sadar bahwa hidup di dunia ini bagi orang percaya adalah sebuah “peperangan rohani.” Kesadaran bahwa kemenangan Kristus yang bersifat mutlak itu seharusnya dapat menjadi “senjata” yang dapat digunakan oleh semua orang percaya untuk berani masuk dalam peperangan rohani tersebut. Di dalam 1 Korintus 12:9, rasul Paulus mengisahkan pengalamannya yang harus menghadapi realita hidup yang sulit. Dan Allah meneguhkannya dengan berkata, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Anugerah Allah cukup bagi setiap orang percaya. Demikian pula kemenangan-Nya cukup bagi setiap kita, umat-Nya.

Secara konkret, apa yang bisa dikerjakan oleh setiap orang percaya dalam memasuki arena peperangan rohani tersebut? Kehidupan doa yang terus bertumbuh adalah sarana utama seseorang agar dapat mengimplementasikan kemenangan Kristus di dalam hidupnya. Doa sebagai peperangan rohani harus didasarkan pada keyakinan bahwa Allah berkuasa penuh dalam mengontrol alam semesta dan segala kekuatan jahat yang ada di dalamnya. Berdoa dengan keyakinan atas kemenangan Kristus yang mutlak membawa orang Kristen untuk tidak lagi “cengeng” menghadapi beratnya beban dan tantangan hidup yang ada.

Di dalam kehidupan pelayanan Kristen, kesadaran akan kemenangan decisive Kristus atas kuasa jahat yang bersifat menyeluruh (kosmik), seharusnya membawa pelayanan Kristen semakin penetratif di dalam merebut jiwa-jiwa dari belenggu kuasa jahat. Peperangan dengan kuasa kegelapan adalah bagian dari pelayanan orang Kristen secara praktis. Ketika orang Kristen masuk dalam pelayanan (apapun bentuknya), ia sedang masuk di dalam sebuah sebuah pergumulan melawan kuasa kegelapan.

Penulis sendiri melihat realita di tengah pelayanan, betapa sulitnya saat ini mengajak mahasiswa untuk bertumbuh di dalam pelayanan pemuridan. Bukan hanya penolakan, bahkan intimidasi secara frontal sedang dipertontonkan oleh kuasa kegelapan melalui orang-orang yang menolak kuasa dan otoritas Allah. Yang di temui di tengah pelayanan PMK saat ini adalah semangat otonomi dan kebebasan independen dari pengaruh otoritas apapun (dan siapapun). Semangat ini sangat berbahaya, karena Alkitab (terutama PB) sangat menekankan ketaatan terhadap otoritas kelembagaan (misalnya pemerintah atau gereja) yang ditempatkan Allah sebagai wakil-Nya di dunia ini. Penulis sampai pada kesimpulan bahwa “kecanggihan” strategi dan metode apapun yang digunakan untuk membawa mahasiswa ke dalam penebusan Kristus dan kemudian masuk di dalam pertumbuhan rohani, tidak akan berhasil tanpa adanya kemenangan di dalam peperangan rohani dalam merebut jiwa-jiwa dari semangat zaman ini yang jahat.

Karena itu, di dalam lingkup pelayanan Perkantas yang semakin luas, sebaiknya setiap komponen pelayanan yang ada segera menyadari, bahwa segala metode dan strategi pelayanan yang sedang dirancangkan akan “mandul” tanpa kesadaran akan pentingnya “berperang” di dalam doa peperangan rohani. Ingatlah selalu, “perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Ef. 6:12). Namun kuatkan dan teguhkan hati, karena senjata kita juga telah diperlengkapi oleh kuasa Allah, yang sanggup meruntuhkan benteng-benteng dunia ini (2 Kor. 10:4). Dalam kehidupan pribadi dan dalam pelayanan, kita sebenarnya sudah diberi kuasa untuk menang, karena Christus Victor, Kristus Yesus Tuhan kita adalah Sang Pemenang.

--

Menjaga Sumber Kekuatan Di Dalam Hidup Kita
8Share
“Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” Matius 25:1-13
Dari kisah di atas kita melihat bahwa ada dua figur yang dinyatakan kepada kita, yaitu gadis bodoh dan gadis bijaksana. Kedua figur memiliki persamaan yaitu sama-sama membawa pelita dan sama-sama pergi untuk menyongsong mempelai laki-laki. Mereka juga bersama-sama menunggu kedatangan mempelai laki-laki dan juga sama-sama tertidur ketika sang mempelai belum datang juga.
Tetapi yang membedakan kedua figur ini adalah selain membawa pelita, gadis bijaksana juga membawa buli-buli yang berisi minyak. Sedangkan gadis bodoh tidak membawa cadangan minyak sama sekali. Dan kita melihat setelah sekian lama menunggu, minyak pada pelita mereka hampir habis sehingga mereka harus segera menambahkan minyak supaya pelita tidak padam. Dan pada akhirnya gadis-gadis bodoh tidak mendapat kesempatan memasuki perjamuan kawin karena mereka sibuk mencari minyak untuk pelita mereka.
*courtesy of PelitaHidup.com
Keadaan seperti ini menggambarkan umat Tuhan yang ada pada saat ini. Setiap orang yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya mempunyai pelita untuk mereka bawa. Pelita itu yang akan menerangi setiap langkah kehidupan mereka dan juga menerangi kegelapan dunia ini. Tetapi ketika umat Tuhan hanya berhenti pada titik keselamatan itu dan tidak melatih kehidupan rohani mereka dengan rajin beribadah (1 Tim 4:8), membaca firmanNya setiap hari dan senantiasa berdoa, mereka menempatkan diri mereka pada figur yang tidak membawa minyak bagi pelita mereka.
“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” Rat 3:22-23.
Minyak merupakan sumber energi bagi pelita. Demikian juga hubungan dengan Tuhan, persekutuan yang intim dengan Dia merupakan sumber kekuatan bagi hidup kita. Hubungan ini harus senantiasa dilakukan setiap hari. Kita tidak bisa mengandalkan hubungan yang kemarin atau minggu lalu, tetapi kita harus menjaga agar persekutuan yang intim senantiasa baru setiap harinya. Tuhan selalu mencurahkan rahmatNya baru setiap hari.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika kita senantiasa menjaga hubungan dengan Tuhan dan melatih kehidupan rohani kita, kita ada dalam posisi yang senantiasa berjaga-jaga dalam segala keadaan. Masalah boleh datang, goncangan boleh terjadi, krisis-pun boleh melanda kehidupan kita, tetapi bersama Yesus kita lakukan perkara besar. Bersama Yesus kita siap menghadapi segala hal. Dan Dia akan memberikan kekuatan dan jalan keluar bagi setiap masalah yang kita hadapi.

--


Renungan Harian Air Hidup
Saduran dari buku Renungan Harian Air Hidup
Friday, December 31, 2010
SAAT MEREFLEKSI DIRI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Desember 2010 -

Baca: Mazmur 46:1-12

"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." Mazmur 46:2

Di hari ini semua orang pasti berkata dalam hati, "Oh tanpa terasa hari ini adalah hari terakhir di tahun 2010. Waktu kok begitu cepat ya, padahal banyak hal yang belum tercapai." Malam ini pasti menjadi momen yang mendebarkan, berbagai rencana disusun untuk menyambut malam pergantian tahun. Biasanya banyak orang ingin menghabiskan acara end of year ini dengan pesta pora, menikmati kesenangan atau mungkin menghambur-hamburkan uang melalui pesta kembang api. Sudah dipastikan semua stasiun televisi melaporkan tentang hingar-bingar orang menantikan detik-detik pergantian tahun ini. Alkitab menyatakan, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun yang di bawah langit ada waktunya." (Pengkotbah 3:1). Yang pasti, waktu akan terus melaju dan siapa pun kita, tak mampu mengubah dan menghentikannya.

Berhargakah waktu bagi Saudara? Hari-hari yang kita jalanai sepanjang tahun 2010 ini akan menjadi suatu kenangan, menjadi masa lampau dan tak mungkin terulang kembali. Satu hal baik untuk kita lakukan di hari ini adalah merefleksi diri, karena tanpa merefleksi diri dan melakukan kontemplasi (perenungan) kita tidak akan bertumbuh. Di tahun 2010 mungkin banyak warna kehidupan suram telah kita alami: kesulitan, kesesakan dan penderitaan, di mana tak seorang pun dapat kita jadikan sandaran, bahkan uang yang kita punya pun tak dapat menolong dan menyelamatkan kita. Kita mungkin hanya bisa berdoa sebagaimana dinasihatkan Yakobus, "kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa!" (Yakobus 5:13a). Artinya kita menjadikan Tuhan, bukan yang lain, sebagai penolong dan pengharapan kita. Bukankah telah terbukti bahwa Tuhan sanggup menolong kita?

Mazmur 46 ini ditulis saat kesukarang sedang melanda, di mana Yerusalem sedang dikepung oleh Sanherib, raja Asyur, namun Tuhan sanggup melepaskan mereka dari kesesakan. Walaupun saat ini gunung bergoncang dan sekalipun bumi berubah, percayalah bahwa perlindungan Tuhan menjadi jaminan rasa aman kita. Dia selalu punya cara ajaib untuk menolong kita. Waktu tidak akan menunggu kita. Siapa yang dapat menjamin bahwa kita dapat menyambut matahari esok pagi?

Mari malam ini kita tutup lembaran 2010 dengan ucapan syukur, hanya karena Tuhanlah kita bisa melewati semuanya itu!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Thursday, December 30, 2010
HARGA ITU ADALAH KOMITMEN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Desember 2010 -

Baca: Lukas 9:22-27

"Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barngsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya." Lukas 9:24

Rasul Paulus menulis: "Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia." (2 Timotius 2:20-21). Segala sesuatu yang memiliki nilai guna tinggi pasti berharga sangat mahal; sesuatu yang berkualitas juga pasti sangat mahal harganya. Sebaliknya, sesuatu yang murah kualitasnya pasti sangat diragukan. Apa pun itu, baik perabot rumah tangga, perhiasaan atau aksesoris, atau pun suatu jabatan (profesi) dan lain-lain.

Begitu juga dalam pengiringan kita kepada Tuhan, ada harga yang harus kita bayar. Memang kita telah menerima keselamatan dari Tuhan secara gratis, tanpa bayar. Tetapi untuk mengikuti Dia dan melayaniNya kita harus mau membayar segala sesuatunya. Tuhan Yesus berkata, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." (Lukas 9:23). Harga itu adalah penyangkalan diri. Penyangkalan diri berarti rela mengesampingkan segala sesuatu yang merebut hati kita dari Tuhan; mau mengutamakan Tuhan lebih dari segalanya. Bila selama ini kita masih berkompromi dengan dosa, lebih mengasihi dunia ini, berarti kita belum mampu membayar harga itu. Harga dari keselamatan adalah kerelaan untuk menempatkan Yesus sebagai yang terutama dalam hidup kita.

Menjadi orang Kristen harganya adalah komitmen. Mengesampingkan kepentingan diri sendiri dan lebih mengutamakan Tuhan adalah bukti suatu komitmen. Inilah yang disebut pikul salib. Banyak orang ingin menjadi serupa dengan Kristus tapi hanya dalam hal melakukan mujizat, supaya namanya dikenal banyak orang.

Menjadi seperti Yesus berarti mau hidup seperti Yesus hidup: taat kepada kehendak Bapa sepenuhnya, senantiasa tekun berdoa dan rela menderita bagi Injil Kristus!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Wednesday, December 29, 2010
IMAN: Sudah Menerima Jawaban Doa
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Desember 2010 -

Baca: Markus 11:20-26

"apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." Markus 11:24

Di dalam Ibrani 11:1 dikatakan, "Iman adalah dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." Diperjelas pula bahwa "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:6a).

Dengan demikian, sebagai orang percaya kita harus hidup dalam iman, karena tanpa iman kita tidak berkenan kepada Tuhan. Oleh sebab itu saat kita berdoa memohon sesuatu kepada Tuhan, kita harus melakukannya dengan sungguh. Kita pun harus percaya bahwa Tuhan telah mendengar dan menjawab doa kita meski, secara kasat mata, jawaban itu belum kita terima, tapi kita harus mengimaninya. Doa dengan iman memang tidak mudah merupakan suatu tantangan, karena yang kita harapkan dan kenyataan yang kita hadapi terkadang sangat bertolak belakang. Seringkali kita gagal dalam hal ini. Kita gagal menerima jawaban doa atau janji Tuhan karena iman kita goyah dan ketekunan kita berhenti di tengah jalan setelah melihat situasi yang tidak menunjang, atau menanti terlalu lama dan kita kurang sabar menunggu waktu Tuhan.

Di sisi lain kita juga banyak mendengar saudara-saudara kita mengalami pertolongan Tuhan yang ajaib dan heran. Mereka beroleh jawaban karena mereka tekun dan berdoa dengan penuh iman. Tertulis demikian: "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23b). Bila kita perhatikan setiap kali hendak menyembuhkan orang sakit atau melakukan sesuatu kepada orang lain, Yesus terlebih dahulu melihat iman dalam diri orang tersebut, contoh: menyembuhkan hamba seorang perwira Kapernaum (Matius 8:10), orang yang lumpuh (Matius 9:2b), orang buta dicelikkan (Matius 9:29), perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun (Markus 5:34) dan sebagainya. Begitu juga dengan Abraham, imannya tidak goyah meski harus menunggu lama sampai akhirnya janji Tuhan itu benar-benar digenapi dalam hidupnya. Itulah sebabnya Abraham disebut sebagai bapa segala orang yang beriman.

Bila saat ini kita sedang memiliki pergumulan doa yang belum dijawab, jangan putus asa! Bangkitkan iman Saudara dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan, karena iman timbul dari pendengaran akan firmanNya (baca Roma 10:17).

Percayalah dengan iman bahwa janjiNya pasti digenapi!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Tuesday, December 28, 2010
KUASA DI BALIK DOA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Desember 2010 -

Baca: Yakobus 5:12-20

"Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya." Yakobus 5:18

Alkitab terlebih dahulu menjelaskan: "Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan." (ayat 17). Jadi sudah jelas bahwa Elia adalah manusia biasa, sama dengan kita. Yang mungkin membedakan adalah imannya.

Mengapa doa Elia begitu berkuasa? Ada kuasa yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada orang-orang benar yang sungguh-sungguh berdoa. Pernah kita baca dalam renungan beberapa hari lalu, bahwa orang benar adalah "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu." (Mazmur 24:4). Diartikan juga sebagai orang-orang yang hidup dalam kebenaran. Itulah yang menjadi kunci mengapa doa yang dipanjatkan Elia kepada Tuhan selalu menghasilkan kuasa mujizat. Ketika Elia berdoa supaya langit menurunkan hujan, maka terjadilah. "Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat." (1 Raja-Raja 18:45a). Mujizat juga terjadi di atas gunung Karmel saat ia berhadapan dengan nabi-nabi Baal (baca 1 Raja-Raja 18:36-40). Sungguh ada kuasa di balik doa orang benar! Juga karena doa Elisa, anak perempuan Sunem yang sudah meninggal sanggup dihidupkan kembali. "Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya." (2 Raja-Raja 4:35b).

Begitu juga ketika Yosua berdoa dengan sungguh-sungguh, katanya, "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon! Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa Tuhan mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah Tuhan." (Yosua 10:12, 13a, 14). Luar biasa! Doa orang benar itu menghasilkan kuasa! Kita pun bisa mengalami mujizat asal kita hidup benar di hadapan Tuhan.

Tak boleh dilupakan bahwa kita juga harus mengakui dosa-dosa kita, baik dosa terhadap sesama dan juga terhadap Tuhan (baca Yakobus 5:16), supaya doa kita didengar Tuhan.

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Monday, December 27, 2010
BUANG SEMUA KEMUNAFIKAN!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Desember 2010 -

Baca: Markus 12:38-40

"Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar," Markus 12:38

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dikenal sebagai orang yang 'suci'. Sayang, mereka melakukan ibadah atau kegiatan rohani hanya sebatas aktivitas fisik saja dan itu pun disertai dengan motivasi yang tidak benar, seperti tertulis: "Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi." (Matius 23:5-7). Tuhan Yesus berkata, "...di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan." (Matius 23:28).

'Hypocises' adalah asal kata dari 'munafik' yang artinya orang yang sedang bersandiwara atau, tindakan yang ia lakukan hanyalah sebuah kepura-puraan. Kemunafikan adalah sifat yang sangat dibenci Tuhan! Adakah orang Kristen yang hidup dalam kemunafikan? Jawabannya: banyak sekali! Saat berada di dalam ruangan ibadah atau gereja, atau saat sedang terlibat pelayanan, kita selalu terlihat begitu suci dan bersikap manis ala angels. Yang kita perbincangkan hanyalah tema-tema Alkitabiah. Tetapi sepulang dari ibadah, sikap, ucapan dan tindakan kita berubah secara drastis. Di rumah para tuan mulai memperlakukan pembantunya semena-mena tanpa kasih; para bos mulai menjalanan bisnis yang penuh dengan trik dan lain-lain. Sampai-sampai ada istilah 'Kristen tomat' (Minggu tobat, hari lain kumat/kambuh).

Orang dunia beranggapan bahwa kemunafikan adalah cara yang dibutuhkan agar kita dapat survive dalam pergaulan dan juga karier. Terhadap orang-orang yang munafik Tuhan Yesus memakai bahasa yang cukup keras: celakalah kamu yang munafik!

Bila saat ini kita masih tergolong sebagai orang-orang yang munafik, mari kita bertobat dengan sungguh, karena kemunafikan hanya akan membawa kita kepada kehancuran: Tuhan akan memalingkan wajahNya terhadap kita, artinya pintu berkat juga tertutup!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Sunday, December 26, 2010
HAL HIZKIA: Mujizat Masih Ada!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Desember 2010 -

Baca: 2 Raja-Raja 20:1-20

"Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur;" 2 Raja-Raja 20:6a

Ada sebuah acara musik di salah satu stasiun televisi swasta bertitel 'Zona Memori'. Suatu acara yang menampilkan artis-artis angkatan 80-an dengan lagu-lagu hits-nya. Dalam acara itu si host selalu meneriakkan yel-yel atau kata kuncinya yaitu: "Zona Memori...masih ada!" Lagu-lagu lama ternyata masih ada dan tidak pernah usang ditelan masa atau ditinggalkan penggemarnya. Pembacaan firman hari ini berbicara tentang mujizat yang dialami oleh Hizkia. Mungkin ada orang Kristen yang beranggapan bahwa mujizat itu sudah usang dan menjadi 'lagu lama'; itu dulu, sekarang tidak mungkin terjadi; mujizat itu sudah tidak ada, bukan masih ada.

Mari simak baik-baik, Ketika baru memerintah selama 14 tahun sebagai raja, Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Pesan yang disampaikan nabi Yesaya yang diutus Tuhan bahwa Hizkia tidak akan sembuh dan akan mati bak petir di siang bolong! Siapa pun yang mendengar berita ini pasti akan mengalami guncangan yang hebat, shock, sedih dan kaget bak disambar petir di siang bolong tadi. Namun Hizkia bukanlah tipe orang yang mudah frustasi dan mengasihani diri sendiri. Dalam keadaan tak berdaya ini "...Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan: 'Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapanMu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mataMu.' Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat." (ayat 2-3). Hizkia tahu benar bahwa mujizat itu masih ada dan pasti ada; ia sangat yakin bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara. Akhir kisah ini Hizkia mengalami kesembuhan; bukan hanya sampai di situ, Tuhan juga memperpanjang hidup Hizkia sampai lima belas tahun lagi. Awesome!

Hizkia beroleh mujizat dari Tuhan karena ia sangat menghormati firman yang disampaikan Yesaya. Sebagai raja ia punya alasan untuk marah atau tersinggung, tetapi ia tetap menghormati pesan Tuhan, apa pun isinya. Ini bukti bahwa Hizkia punya kerendahan hati. Itulah sebabnya ia berdoa kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Erangan dan tangisan yang ke luar dari hati yang remuk menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak.

"Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan?" Kejadian 18:14a

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Saturday, December 25, 2010
BETLEHEM: Berkat dan Pengharapan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Desember 2010 -

Baca: Lukas 2:1-20

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya." Lukas 2:14

Alkitab menyatakan: "...Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betleham, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin," (ayat 4-6). Bukan suatu kebetulan jika Yesus dilahirkan di Betlehem; semua dalam rencana Allah. Dalam bahasa Ibrani, nama 'Betlehem' berarti 'rumah roti', berbicara tentang berkat Tuhan. Di Betlehem inilah Allah menyediakan berkat-berkat bagi umat manusia sebagaimana disampaikan malaikatNya, "...aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (ayat 10-11). Inilah inti berita Natal yaitu kehendak Allah sendiri untuk memberikan anugerahNya bagi setiap orang yang percaya (baca Yohanes 3:16).

Di Betlehem Allah telah mendemonstrasikan kasihNya yang tak terbatas, di mana Ia menjadi sama dengan manusia. Suatu perkara yang tidak bisa dimengerti oleh orang-orang dunia: kasih Allah juga mengandung janji yang pasti yaitu jaminan hidup kekal bagi setiap orang yang percaya. "Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." (Yohanes 3:36).

Kehadiran Yesus Kristus ke dunia memberikan pengharapan baru dan juga masa depan. Ketika dunia diliputi oleh kegelapan yang begitu pekat, Yesus hadir dengan terangNya yang ajaib. Hari ini, "Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia." (Yohanes 1:9). Kini kegelapan tidak lagi menguasainya! Maka dari itu bersukacitalah dan "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana," (Lukas 2:15b). Lihatlah! Para gembala dan orang-orang Majus datang ke Betlehem. Mereka tidak datang dengan tangan hampa, tapi yang terbaik dari hidupnya mereka persembahkan kepada Tuhan!

Di hari Natal ini mari kita persembahkan hidup kita dan segala yang ada pada kita; karena Dialah kita beroleh anugerah keselamatan!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Friday, December 24, 2010
SIAPA LAYAK MENGHAMPIRI TUHAN? (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Desember 2010 -

Baca: Mazmur 66:13-20

"Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar" Mazmur 66:18

Kemarin disampaikan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk dapat naik ke gunung Tuhan dan masuk dalam hadiratNya yang kudus. Ternyata perbuatan, sikap hati dan juga ucapan kita harus selaras dengan kehendak Tuhan, baru kita dilayakkan menghadap Dia. Mulai saat ini, "Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu." (Amsal 4:24).

Tuhan hanya mau mendengar doa orang-orang yang hidupnya saleh dan yang melakukan kehendakNya. Bukankah seringkali kita menghadap Tuhan tanpa kekudusan? Itulah sebabnya doa-doa kita tidak dijawab karena kita menyimpan banyak dosa atau pelanggaran. Hati kita tidak bersih: ada kebencian, dendam, tidak mau mengampuni, suka berbohong dan menggemakan ucapan yang sia-sia, bersungut-sungut dan macam-macam lagi. Bahkan, ada sedikit niat jahat dalam hati saja Tuhan sudah tidak mau mendengarkan doa kita. Banyaknya dosa dan pelanggaran inilah yang menjadi penyebab utama doa-doa terhalang dan tidak dijawab Tuhan. "Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2).

Mata dan telinga Tuhan tertuju kepada teriakan dan permohonan dari orang-orang saleh. Orang saleh adalah orang yang hidup kudus di hadapan Tuhan, seseorang yang telah menanggalkan perbuatan lama dan mengenakan manusia baru. Sebaliknya, mata dan telingaNya tertutup untuk teriakan dan permohonan orang yang hidup dalam dosa. Sekarang ini banyak orang yang senang berkompromi dengan dosa daripada hidup dalam kekudusan; orang lebih suka berbuat jahat daripada berbuat baik; lebih suka berbohong daripada jujur. Jika kita salah satu dari mereka, marilah kita segera bertobat. Mohon pengampunan dari Tuhan. Jadilah orang-orang yang saleh, maka Ia akan mendengarkan doa dan permohonan kita.

Doa orang yang saleh sangat berharga di mata Tuhan dan itu mendatangkan kuasa!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 1 comments
Thursday, December 23, 2010
SIAPA LAYAK MENGHAMPIRI TUHAN? (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Desember 2010 -

Baca: Mazmur 24:1-10

"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempatNya yang kudus?" Mazmur 24:3

Alkitab menegaskan bahwa tidak semua orang dapat masuk ke hadirat Tuhan karena Ia adalah kudus, sehingga tanpa kekudusan kita pun tidak dilayakkan untuk menghampiriNya. Itulah sebabnya Rasul Petrus mengingatkan, "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16). Jadi kita tak dapat melihat Tuhan tanpa kekudusan, tanpa kesucian hati. Pemazmur pun bertanya, "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempatNya yang kudus?" Jawabannya: yang boleh datang menghampiri Tuhan atau naik ke gunungNya adalah "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu." (Mazmur 24:4). Jadi, bukan sembarang orang! Mari ingatlah itu.

Orang yang bersih tangannnya. Bersih artinya tidak bersalah atau bebas dari kesalahan. Sedangkan tangan berbicara tentang tindakan. Jadi orang yang bersih tangannya adalah orang yang memiliki tindakan atau perbuatan yang tidak bercela, bebas dari kesalahan. Tidak ada manusia yang bebas dari kesalahan, tapi "jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9).

Selain itu, orang yang memiliki hati yang murni. Murni artinya bersih, jernih, tidak ada hal-hal buruk yang tersimpan dalam hati. Keadaan hati seseorang sangat menentukan segalanya, karena dari hati "...timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat." (Matius 15:19). Oleh sebab itu kita harus berusaha menjaga hati kita supaya tetap berkenan kepada Tuhan karena dari situlah akan terpancar kehidupan (baca Amsal 4:23). Bila hati kita bersih, secara otomatis akan berdampak pula terhadap ucapan dan mulut kita. Mengapa demikian? "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati." (Matius 12:34b). Setiap orang yang terlibat dalam segala bentuk penipuan dan juga sumpah palsu tidak layak menghadap Tuhan. Penipuan dan sumpah palsu adalah kekejian di mata Tuhan.

Jadi, berhati-hatilah akan hal ini!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Wednesday, December 22, 2010
NAMA YESUS SANGAT BERKUASA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Desember 2010 -

Baca: Yohanes 14:1-14

"dan apa juga yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak." Yohanes 14:13

'Dalam nama Yesus' bukanlah kalimat biasa tanpa makna yang selalu atau biasa kita katakan pada saat kita mengakhiri doa-doa kita. Tetapi kalimat itu mengandung makna yang sangat dalam, seluruh perbuatan dahsyat dan karyaNya yang ajaib diwakilkan dalam nama Yesus. Itu sudah cukup!

Bila kita berseru meminta dalam nama Yesus, bila kita menyampaikan permohonan doa kita kepada Bapa dengan berlandaskan nama Yesus, Bapa di sorga akan mengabulkannya. Bukan karena kita layak untuk menerima tetapi karena Dia yang melayakkannya. Dikatakan, "Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepadaNya." (Efesus 3:12). Jadi kita harus percaya dengan iman bahwa nama Yesus menyandang cukup kekuasaan untuk menjamin doa-doa kita dikabulkan. Rasul Paulus mengatakan bahwa nama Yesus adalah nama yang berkuasa di atas segala nama. Nama Yesus adalah satu-satunya nama yang sanggup menekukkan lutut, baik itu yang ada di langit, di atas bumi, dan di bawah bumi. Iblis gemetar mendengar nama Yesus, dan nama Yesus satu-satunya yang sanggup mengusir setan dan segala kuasa jahat roh-roh jahat. Dalam Ibrani 1:4 juga dikatakan bahwa Yesus adalah nama yang lebih indah dari pada nama yang diberikan Allah kepada malaikat-malaikatNya. Oleh karena itu kita patut bersyukur memiliki Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Selain memperoleh keselamatan di dalam Dia, namaNya juga menjadi jaminan bahwa doa-doa kita akan didengar dan dijawab oleh Tuhan. Jadi nama Yesus adalah materai untuk mengesahkan doa-doa kita. Luar biasa! Yesus sudah lebih dari cukup bagi orang percaya!

Tetapi, mengapa kita kadang masih meragukan kuasa Tuhan Yesus dan berpaling mencari pertolongan ilah lain. Lebih menyedihkan lagi, kita pun seringkali rela meninggalkan iman demi materi, jabatan dan pasangan hidup.

"Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi," Filipi 2:9-10

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Tuesday, December 21, 2010
HARUS BERDOA: Hal Pencobaan Yang Diluputkan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Desember 2010 -

Baca: Mazmur 32:1-11

"Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepadaMu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya." Mazmur 32:6

Hidup di akhir zaman ini semakin hari semakin sulit dan tantangan kian bertambah-tambah, bahkan kita diperingatkan agar selalu waspada dan berjaga-jaga karena di sekeliling kita ada Iblis yang "...berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Ada pun yang menjadi mangsa Iblis adalah orang-orang percaya, karena orang-orang dunia sudah berada dalam cengkeramannya. Iblis mencari musuh-musuhnya yaitu orang-orang percaya yang tidak berjaga-jaga dalam doa.

Ada banyak percobaan yang harus dihadapi oleh para pengikut Kristus, dan untuk bisa menang melawan setiap pencobaan yang ada adalah melalui doa. Itulah sebabnya Yesus menegur Petrus saat berada di taman Getsemani, "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:40a-41). Yesus mendapati murid-muridNya tertidur. Sesungguhnya roh mereka mau berdoa tetapi daging mereka lemah. Karena tidak berdoa, para murid akhirnya tidak siap menghadapi pencobaan. Sewaktu Yesus ditangkap di taman Getsemani, tempat di mana Yesus sedang berdoa, "...semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri." (Markus 14:50). Petrus pun sempat menyangkal Yesus sebanyak tiga kali karena mengalami ketakutan.

Satu-satunya langkah agar kita tidak jatuh ke dalam pencobaan adalah dengan berdoa. Sebagaimana disampaikan oleh pemazmur, bila orang saleh berdoa, Tuhan akan meluputkan mereka dari berbagai kesulitan atau pencobaan (ayat nas). Di dalam doa terkandung kuasa yang dahsyat! Doa dapat meluputkan orang percaya dari bencana dan malapetaka. Ketika kita tekun berdoa ada jaminan perlindungan dari Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan pasti menggenapi semua janji firmanNya. Maka "Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur." (Kolose 4:2). Bertekun dalam doa artinya senantiasa berdoa dengan disiplin yang tinggi. Senantiasa berdoa artinya tidak peduli ada masalah, capai atau terlalu sibuk, "Tetaplah berdoa." (1 Tesalonika 5:17).

Saudara ingin berkemenangan di setiap pergumulan? Tekunlah Berdoa!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Monday, December 20, 2010
HARUS BERDOA: Hal Perintah Tuhan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Desember 2010 -

Baca: Lukas 18:1-8

"Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu." Lukas 18:1

Kemarin disampaikan bahwa tubuh kita sebagai bait Tuhan harus menjadi rumah doa, bukan untuk melakukan hal-hal yang najis karena "...bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu." (1 Korintus 3:17b). Maka, amat mengherankan jika masih ada orang Kristen yang malas atau jarang sekali berdoa karena doa harus menjadi pola hidup orang percaya!

Arti rumah doa berarti rumah untuk berdoa, dan rumah itu adalah tubuh kita sendiri. Jadi berdoa adalah suatu keharusan, karena ini adalah perintah Tuhan. Dari ayat nas yang kita baca dikatakan bahwa kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata tidak jemu-jemu artinya tidak bosan-bosan atau terus melakukannya. Mengapa kita harus berdoa terus-menerus tanpa jemu-jemu? Alkitab menyatakan bahwa kehidupan orang percaya di dunia ini seperti seekor domba di tengah-tengah serigala. Mampukah kita menghadapinya bila kita mengandalkan kekuatan sendiri? Domba sangat bergantung sepenuhnya kepada gembalanya. Begitu pula kita. "...di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5). Tanpa penyertaan Tuhan kita tidak punya kekuatan apa-apa karena hidup kita sepenuhnya di tangan Tuhan, seperti Gembala kita.

Jadi kita harus senantiasa berdoa. Berdoa berarti menyadari keterbatasan dan ketidak berdayaan kita. Kita harus berdoa karena kita sangat membutuhkan uluran tangan Tuhan yang penuh kuasa itu. Tuhan Yesus sendiri telah meninggalkan teladan bagi kita, selalu membangun kekariban dengan Bapa melalui doa. Orang Kristen yang suka berdoa berarti selalu mengandalkan Tuhan dalam seluruh kehidupannya. Dikatakan demikian, "Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!" (Yeremia 17:7). Artinya hidupnya akan berbagia karena ia senantiasa dipelihara oleh Tuhan. Sebaliknya orang yang tidak suka berdoa berarti mengandalkan kekuatannya sendiri, dan inilah yang dikatakan Alkitab: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!" (Yeremia 17:5).

Maka, "Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat!" Yesaya 55:6

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Sunday, December 19, 2010
HARUS BERDOA: Hal Rumah Doa
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Desember 2010 -

Baca: Matius 21:12-17

"Ada tertulis: Rumahku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Matius 21:13

Suatu ketika Yesus masuk ke Bait Allah di Yerusalem. Betapa terkejutnya Dia saat melihat bahwa Bait itu telah disalahfungsikan. Bait Allah adalah tempat di mana hadiratNya hadir, tempat di mana orang-orang bersekutu untuk memuji dan juga mendengarkan firmanNya; tetapi telah disalahfungsikan untuk berdagang atau berjual beli.

Melihat penyalahgunaan BaitNya Yesus sangat marah, sehingga "Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati" (ayat 12b) dan mengusir mereka semua. Dengan keras Yesus menegur mereka dengan berkata, "Rumahku akan disebut romah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Namun ternyata teguran Tuhan Yesus itu justru membuat para imam kepala dan ahli-ahli Taurat menjadi tersinggung sehingga mereka berusaha mencari jalan untuk membinasakan Yesus (baca Markus 11:18). Seharusnya mereka bersyukur menerima teguran Yesus ini, tapi reaksi mereka malah sebaliknya: marah dan membenci Dia. Hal ini menunjukkan bahwa mereka (para imam kepala dan ahli Taurat) tidak sungguh-sungguh melakukan firman Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang munafik, mengerti kebenaran tapi tidak melakukannya. Bait Tuhan sudah selayaknya menjadi rumah doa, bukan dijadikan sarang penyamun atau untuk perkara-perkara dosa. FirmanNya menegaskan bahwa "...bait Allah adalah kudus dan baik Allah itu ialah kamu." (1 Korintus 3:17b). Jadi tubuh kita ini adalah baitNya yang kudus. Tuhan menghendaki agar tubuh kita selalu dalam keadaan kudus dan menjadi rumah doa!

Sudahkah kita menggunakan tubuh kita sebagai rumah doa? Seringkali kita merasa tidak punya waktu untuk berdoa. Kita merasa letih atau capai, dan terlalu sibuk. Kalau pun berdoa kita melakukannya dengan terburu-buru, bila perlu saja dan ala kadarnya untuk formalitas. Doa memang mudah untuk diucapkan, tetapi tidak semua orang sanggup melakukannya dengan setia dan tekun sehingga seolah kita tidak ada waktu untuk berdoa. Melalui renungan hari ini kita diingatkan: marilah menghargai tubuh kita karena tubuh kita adalah rumah doa.

Jangan membawa tubuh kita kepada hal-hal yang najis atau dosa, karena barangsiapa membinasakan bait Tuhan, Tuhan akan membinasakan dia (baca 1 Korintus 3:16-17).

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Saturday, December 18, 2010
MUSUH HARUS KITA KASIHI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Desember 2010 -

Baca: Matius 5:38-48

"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menaganiaya kamu." Matius 5:44

Dunia mengajar kita untuk membalas setiap perbuatan jahat yang dilakukan oleh orang lain terhadap kita. Siapa pun yang menyakiti dan melukai kita harus dibalas dengan setimpal. Kalau bisa, pembalasan itu lebih kejam dari pada perbuatan. Mereka kita anggap sebagai musuh! Tetapi sebagai orang percaya kita diajar untuk mengasihi musuh kita. Tuhan mengajar kita untuk berbuat baik dan mendoakan orang-orang yang menganiaya dan membenci kita. Dikatakan, "Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu." (ayat 39-40).

Tentang hal mengasihi musuh ini kita bisa belajar dari Daud. Mari kita perhatikan bagaimana reaksi Daud saat mendapat kabar bahwa Saul dan Yonatan telah mati terbunuh di medan perang. "...Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga." (2 Samuel 1:11). Daud pun mengungkapkan demikian, "Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari singa." (2 Samuel 1:23). Luar biasa! Daud menyebut Saul sebagai orang yang banyak dicintai (termasuk oleh Daud) dan ramah, padahal Saul adalah seorang yang sangat membenci Daud. Hidup Daud menjadi tidak tenang dan menderita karena terus dikejar-kejar oleh Saul yang menginginkan kematiannya. Tetapi Daud tidak pernah membalas perbuatan jahat yang dilakukan Saul terhadapnya; ia tetap mengasihi Saul. Bahkan kematian Saul dan Yonatan benar-benar telah meninggalkan duka yang mendalam bagi Daud.

Seringkali kita menganggap teman sekantor yang suka memfitnah, rekan sepelayanan yang suka menyaingi kita, tetangga yang menjengkelkan atau orang lain yang berbeda status dan juga ras, sebagai musuh kita. Bila menjadi pengikut Kristus, mengasihi musuh adalah tindakan penyangkalan diri. Adakalanya Tuhan memakai orang-orang yang "menjengkelkan" sebagai cara untuk membentuk dan mempersiapkan kita menggenapi rencanaNya di dalam hidup kita.

Jika hal ini kita sadari, maka tindakan mengasihi musuh adalah sesuatu yang mutlak kita kerjakan!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Friday, December 17, 2010
KRITERIA CALON UTUSAN TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Desember 2010 -

Baca: Maleakhi 2:1-9

"Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan Tuhan semesta alam." Maleakhi 2:7

Kata 'Maleakhi' berarti 'utusanKu'. Tuhan memberi nama ini untuk Maleakhi bukan tanpa maksud dan tujuan, tetapi dari awal ada rencanaNya yang indah yaitu supaya ia menjadi hamba Tuhan yang menyampaikan kebenaran firmanNya. Tuhan berkata, "Lihat, Aku menyuruh utusanKu, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapanKu!" (Maleakhi 3:1a).

Untuk menjadi utusan Tuhan atau orang yang dipercaya olehNya kita pun harus memenuhi kriteria yang dikehendakiNya, seperti kata Rasul Paulus, "Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah." (1 Korintus 4:1). Rasul Paulus merasa sangat tersanjung karena telah dipilih dan dipercaya untuk menyatakan rahasia Allah. Ini adalah anugerah dan kemurahan Tuhan semata.

Ada pun kriteria untuk menjadi seorang utusan Tuhan adalah: 1. Memiliki hati yang takut akan Tuhan. "...ia (Lewi) takut kepadaKu dan gentar terhadap namaKu." (Maleakhi 2:5). Takut akan Tuhan adalah mutlak, artinya calon untuk utusan Tuhan (yaitu menjadi pelaku firman); berpikir benar dan bertindak benar, artinya pikiran dan tindakannya berjalan seirama. Ini berbicara tentang integritas! Sebagai utusan Tuhan, Rasul Paulus "...senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati yang murni di hadapan Allah dan manusia." (Kisah 24:16). 2. Menyatakan kebenaran. "Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya (Lewi) dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya." (Maleakhi 2:6a). Calon pelayan yang benar selalu menjaga setiap perkataan atau ucapannya. Yang ia sampaikan adalah kebenaran, tidak ada rekayasa atau kompromi sedikit pun dengan dosa. 3. Senantiasa berjalan bersama Tuhan, "Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia (Lewi) mengikuti Aku..." (Maleakhi 2:6b). Ia senantiasa karib dengan Tuhan dan ini menghasilkan kepekaan rohani dalam dirinya, artinya mampu memahami dan merespons setiap kegerakan Roh Kudus sehingga ia menjadi seorang yang teachable (rela diajar dan dikoreksi). 4. Membawa orang lain kembali kepada Tuhan (bertobat). "...banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan." (Maleakhi 2:6c).

Hidup seorang utusan Tuhan sudah seharusnya menjadi teladan atau berdampak bagi orang lain, sehingga ia mampu menuntun orang datang kepada Tuhan (Yakobus 5:19-20).

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Thursday, December 16, 2010
BENIH ILALANG DI ANTARA GANDUM
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Desember 2010 -

Baca: Matius 13:36-43

"Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis." Matius 13:39a

Dalam perumpamaan tentang lalang dan gandum Tuhan Yesus menjelaskan, "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat." (ayat 38). Setiap penaburan selalu bertujuan untuk melipatgandakan atau reproduksi sehingga pada saatnya akan menghasilkan tuaian sebagaimana pada awal penciptaan, ketika Allah memerintahkan Adam dan Hawa: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28). Ada pun maksud Allah memberkati mereka adalah supaya bumi ini dipenuhi oleh orang-orang yang serupa dan segambar dengan Allah.

Berbicara tentang benih, siapa pun orangnya, pasti akan menaburkan benih-benih yang baik di ladangnya. Tetapi dalam perumpamaan ini ternyata adalah lalang yang juga tumbuh di antara gandum. Dari manakah lalang itu? Tuhan Yesus menjelaskan bahwa ada musuh yang menabur lalang di ladang tuannya. Yang dimaksud ladang tuan di sini adalah ladang pelayanan. Sedangkan benih itu adalah Injil kebenaran. Benih kebenaran telah ditaburkan oleh Tuhan Yesus, dan kemudian pekerjaan 'menabur' ini dilanjutkan oleh murid-muridNya dan juga para Rasul yang telah menerima amanat agung dari Tuhan: "...pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." (Matius 28:19-20a). Ternyata Iblis yang juga tidak mau ketinggalan, ia menaburkan benih lalang ke dalam hati Yudas Iskariot; ini adalah benih lalang perdana dalam ladang pelayanan.

Di akhir zaman ini para penyesat bekerja ekstra untuk menaburkan benih lalang seperti yang dikemukakan oleh Rasul Yohanes, "Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus." (2 Yohanes 7). Karena itu kita harus berhati-hati dan selalu waspada agar kita tidak hanyut oleh ajaran-ajaran sesat yang saat ini sedang marak.

Adalah tanggung jawab kita sebagai pekerja-pekerja Tuhan untuk menaburkan benih yang benar (Injil) supaya banyak jiwa diselamatkan, karena pada saatnya lalang itu akan dibakar!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Wednesday, December 15, 2010
PELAYAN TUHAN HARUS LEMAH LEMBUT
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Desember 2010 -

Baca: 2 Timotius 2:24-26

"dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran," 2 Timotius 2:25

Apakah Saudara aktif melayani Tuhan di gereja, entah itu sebagai pendeta, penginjil, diaken, ketua persekutuan, worship leader, singer, anggota choirs dsb? Apakah Saudara seorang pelayan Tuhan yang lemah lembut? Atau sebaliknya, meski sudah terlibat dalam pelayanan, Saudara masih mudah emosi atau sering berkata-kata kasar yang mengakibatkan orang lain terluka? Seorang pelayan Tuhan tidak seharusnya bersikap seperti itu. Bagaimana kita bisa memenangkan jiwa bagi Tuhan atau menjadi berkat bagi orang lain bila kita tidak lemah lembut? "...seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan," (ayat 24:25a). Jadi, hati yang lemah lembut adalah unsur penting dalam melayani, karena kelemahlembutan adalah salah satu dari buah-buah Roh juga (baca Galatia 5:22-23).

Adalah tidak mudah menjadi seorang yang lemah lembut. Di mana-mana, kebanyakan orang begitu mudah terpancing emosi ketika menghadapi situasi-situasi 'panas'. Kelemahlembutan adalah sikap yang berlawanan dengan sikap kasar yang dilakukan oleh mereka yang keras kepala yang seringkali melukai perasaan orang lain. Seorang yang lemah lembut tidak akan mudah melakukan pembalasan meski telah disakiti atau diperlakukan tidak baik oleh orang lain; dan Tuhan Yesus adalah teladan utama kita! Saat melayani jiwa-jiwa Yesus selalu menunjukkan kelemahlembutannya, meski Ia sering ditentang, ditolak dan juga dihujat. Bahkan ketika harus menderita aniaya di kayu salib Yesus tidak pernah melakukan pembalasan. Sedikit pun tidak pernah terlontar kata-kata kutuk, justru Ia berdoa untuk mereka! Karena kelemahlembutanNya banyak orang bertobat dan diselamatkan.

Begitu juga kita. Meski orang yang kita layani mungkin menolak, mendebat atau mencemooh kita harus bisa bersabar dan membimbing mereka dengan lemah lembut. Jangan putus asa jika kita menghadapi ujian seperti ini. Juga kita yang melayani dengan cucuran air mata pada saatnya akan menuai dengan sorak-sorai.

Mohon pertolongan Roh Kudus untuk melembutkan hati kita, supaya pelayanan kita berdampak bagi orang lain!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Tuesday, December 14, 2010
DALAM SEGALA PERKARA TUHAN BEKERJA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Desember 2010 -

Baca: Mazmur 34:16-23

"Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." Mazmur 34:18

Selama kita masih berada di dunia ini kehidupan kita tak luput dari masalah. Kita tak pernah luput dari masalah atau penderitaan. Mengapa dunia dipenuhi dengan masalah? Masalah dan penderitaan timbul karena dunia sudah jatuh dalam dosa. Dalam 1 Yohanes 5:19 dikatakan bahwa "...seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat." Namun sebagai orang percaya kita tidak usah takut dan cemas karena Tuhan bisa memakai semua masalah atau penderitaan yang terjadi untuk menarik kita lebih dekat kepada Dia. Seringkali situasi sulit atau masa-masa gelap di dalam kehidupan kita memaksa kita untuk datang kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Kala kita terkulai tak berdaya karena sakit, tidak punya uang untuk bayar kos atau kontrakan, gagal dalam rumah tangga atau studi, ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi dan sebagainya, kita menangis dan berteriak kepada Tuhan. Pujian penyembahan kita naikkan kepada Tuhan dengan hati hancur dan mendalam. Seperti Hana. Dalam pergumulan berat, "...dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu." (1 Samuel 1:10). Daud berkata, "Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:19).

Belajarlah untuk bersabar dan tetap menaruh iman pengharapan hanya kepada Tuhan, sebab "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28). Tuhan adalah pemegang kendali seluruh kehidupan yang ada di muka bumi ini, termasuk masalah-masalah yang terjadi dan kita alami. Oleh karenanya serahkan beban itu kepada Tuhan, maka Dia akan turut bekerja. Allah turut bekerja yaitu 'mengolah' masalah tersebut sehingga mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan sanggup mengubah yang buruk menjadi baik karena ada pengorbanan yang sempurna yang sudah Tuhan Yesus kerjakan di atas kayu salib. Kita harus ingat bahwa kita memiliki Tuhan yang jauh lebih besar dari masalah apa pun yang ada di dunia ini. Alkitab mengatakan: "...semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita," (1 Yohanes 5:4).

Asal kita percaya penuh kepada Tuhan, setiap masalah selalu ada jalan keluarnya karena Dia turut bekerja!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Monday, December 13, 2010
SEGALA SESUATU ADA WAKTUNYA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Desember 2010 -

Baca: Yesaya 28:23-29

"Setiap harikah orang membajak, mencangkul dan menyisir tanahnya untuk menabur?" Yesaya 28:24

Di dalam Pengkotbah 3:1-2 tertulis: "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;" Di sini dapat disimpulkan bahwa untuk segala sesuatu ada masanya atau waktunya. Ada waktu untuk membajak, mencangkul dan juga menabur. Jadi tidak seluruh waktu harus digunakan untuk membajak, atau tidak seluruh waktu kita gunakan untuk menabur saja, sebab nantinya juga ada waktu untuk menuai.

Daud berkata, "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap." (Mazmur 90:10). Artinya kita hidup di dunia ini ada batas waktunya. Karena itu kita harus menggunakan kesempatan yang ada sebaik mungkin untuk melakukan penaburan, sebab akan tiba waktunya kita akan mati; sewaktu-waktu kita pun dapat mati, karena hidup kita ini seperti uap saja, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap.

Tuhan berfirman, "Jikalau kamu hidup menurut ketetapanKu dan tetap berpegang pada perintahKu serta melakukannya, maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya. Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur." (Imamat 26:3-5a). Berkat disediakan bagi umat yang hidup menurut ketetapan Tuhan dan perjanjianNya. Ini berbicara tentang berkat penuaian, dan berkat ini diberikan dengan maksud supaya kita giat menabur. Menabur dalam hal apa? Yaitu menabur dalam hukum Kristus. Kita tidak dapat melakukannya dengan hawa nafsu daging, tetapi harus di dalam Roh. Jadi, biji-biji buah Rohlah yang kita taburkan. Hal itu hanya dapat terwujud bila kita mau mematikan perbuatan-perbuatan daging, "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh..." (Galatia 5:17). Ketika menabur dalam Roh, kita harus rela mematikan perbuatan daging karena tidak semua yang kita tabur akan mempunyai nilai kekal.

Hanya bila kita menabur dalam Roh, penaburan kita akan memiliki nilai yang kekal.

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Sunday, December 12, 2010
HIDUP DI DUNIA INI SINGKAT! SADARILAH.
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Desember 2010 -

Baca: Pengkotbah 7:1-22

"Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya." Pengkotbah 7:2

Setiap kita pasti pernah melayat ke rumah duka atau menghadiri upacara pemakaman seseorang, entah itu salah satu anggota keluarga kita, rekan bisnis, kenalan atau pun tetangga kita. Beberapa waktu yang lalu penulis menghadiri upacara pemakaman seorang sahabat rohani yang telah dipanggil pulang ke rumah Bapa di sorga di usia yang relatif masih sangat muda yaitu 24 tahun, meninggalkan dunia ini karena sakit. Kami semua sangat kehilangan dia. Rona kesedihan pun terpancar di setiap wajah yang hadir. Yang perlu kita renungkan setiap kali kita melayat orang yang meninggal adalah bukan masalah tata cara upacara pemakamannya atau bagaimana seseorang itu meninggal, melainkan makna rohani yang kita dapatkan seperti yang dikatakan oleh Salomo, di mana lebih baik pergi ke rumah duka dari pada pergi ke rumah pesta. Di rumah duka kita kembali diingatkan bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Kematian adalah sesuatu yang pasti dan akan dialami oleh semua orang. Kematian tidak mengenal usia dan juga status, tua atau muda, kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan. Dan tak seorang pun yang tahu kapan hari kematian itu datang. Setiap hari bisa saja menjadi hari terakhir bagi kita.

Menjalani hidup ini seperti seseorang yang sedang berkemah. "...jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini," (2 Korintus 5:1-2). Jadi, kematian bukanlah akhir dari kehidupan manusia. Kematian hanyalah alat Tuhan untuk membawa kita dari dunia yang fana menuju kepada kehidupan yang baru yaitu di sorga yang baka. Bagi orang percaya kematian bukanlah suatu hal yang menakutkan, karena setiap kita yang ada di dalam Kristus, meski telah mati (jasmani), kita akan hidup (baca Yohanes 11:25).

Pertanyaannya sekarang: sudahkah kita ada di dalam Kristus? Jika belum, mengapa kita masih menunda-nunda waktu untuk datang kepada Dia?

Dosa akan membawa seseorang pada kematian kekal, tapi kehidupan kekal tersedia bagi setiap orang yang percaya kepada Kristus!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Saturday, December 11, 2010
BAIK ATAU BURUK: Tetap Mengucap Syukur
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Desember 2010 -

Baca: Ayub 2:1-13

"Tetapi jawab Ayub kepadanya (isterinya - Red.): 'Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?' Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya." Ayub 2:10

Adalah sangat mudah mengucap syukur ketika keadaan selalu baik dan semuanya normal saja. Tetapi jika keadaan berbalik 180 derajat, ada kesesakan, penderitaan, sakit-penyakit dan sebagainya, masih bisakah kita menaikkan pujian syukur kepada Tuhan? Atau mungkin kita akan bersikap seperti isteri Ayub? Ketika Ayub mengalami masalah dan penderitaan yang bertubi-tubi, hingga semua yang dimilikinya ludes, isterinya berkata kepada Ayub, "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" (ayat 9).

Mengarungi lautan kehidupan di dunia ini tidak selalu mulus dan tenang, kadang ada riak-riak kecil, deburan ombak, hembusan angin, bahkan gelombang yang besar dan sangat ganas. Orang dunia bilang bahwa hidup ini seperti roda yang berputar, kadang di atas kadang di bawah, ada suka ada duka. Dalam hal ini Ayub berkata, "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Seringkali kita menuntut Tuhan untuk melakukan apa yang kita mau/kehendaki, sehingga ketika terjadi sesuatu dalam kehidupan kita yang tidak seperti yang kita inginkan kita langsung marah dan kecewa kepada Tuhan. Iman kita mulai goyah dan kita mulai malas berdoa, malas beribadah dan sebagainya. Kemudian kita mulai mereka-reka jalan sendiri yang menurut pemikiran kita baik, padahal belum tentu baik dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Mari kita belajar dari Ayub, yang meski harus mengalami ujian berat masih bisa menyikapinya dengan pikiran yang positif: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" (Ayub 1:21). Belajarlah menerima keadaan apa pun, karena Tuhan tahu yang terbaik bagi kita.

Bila saat ini kita sedang mengalami hal-hal buruk, berhentilah mengomel. Rasul Petrus juga menasihati, "...kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." (1 Petrus 4:7b). Jangan sampai hal-hal buruk ini dimanfaatkan Iblis untuk merampas damai sejahtera kita. Mohon pertolongan Roh Kudus supaya kita diberi kekuatan untuk menjalaninya.

Tuhan berkata, "Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering." Yesaya 41:18b

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Friday, December 10, 2010
JANGAN KECEWA MENERIMA TEGURAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Desember 2010 -

Baca: Amsal 3:1-12

"Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihiNya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi." Amsal 3:12

Tak satu pun orangtua di dunia ini yang menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang gagal atau menderita di kemudian hari. Semuanya berharap anak-anaknya menjadi orang yang berhasil dalam studi, karir dan juga rumah tangga. Itulah sebabnya orangtua selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, bahkan mereka pun rela mengorbankan apa saja demi anak. Kasih, perhatian, perlindungan dan terkadang juga teguran diberikan orangtua kepada anak.

Dalam kehidupan rohani, Tuhan pun bertindak demikian. Di satu sisi Tuhan senantiasa melimpahkan kasih, kemurahan, pemeliharaan, penyertaan dan pertolongan kepada kita; di sisi lain Dia juga akan memberikan teguran atau hajaran kepada kita bila kita melakukan pelanggaran atau dosa di hadapanNya. Tujuan teguran itu adalah agar kita menjadi jera dan tidak lagi mengulangi kesalahan sehingga kita dapat bertumbuh ke arah yang benar sesuai dengan kehendakNya. Teguran Tuhan kepada kita dapat berupa masalah atau persoalan: sakit penyakit, krisis keuangan, masalah keluarga dan sebagainya. Tuhan mengijinkan hal itu terjadi agar kita segera menyadari kesalahan dan berbalik ke jalanNya yang benar. Oleh sebab itu "...janganlah engkau menolak didikan Tuhan, dan janganlah engkau bosan akan peringatanNya." (ayat 11). Daud pernah melakukan pelanggaran besar di hadapan Tuhan, berzinah dengan Betsyeba. Kemudian Tuhan memakai Natan untuk menegur Daud. Akhirnya Daud pun menyesal dan bertobat, katanya, " 'Aku sudah berdosa kepada Tuhan.' Dan Natan berkata kepada Daud: 'Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista Tuhan, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati.' " (2 Samuel 12:13-14).

Kunci utama ketika kita menerima teguran dari Tuhan adalah bertobat. Pengakuan diri kita telah melakukan dosa di hadapan Tuhan itu sangat penting dan itu adalah kunci untuk mengalami pemulihan dan berkat dari Tuhan. Jadi bila kita mendapat teguran dari Tuhan jangan menjadi kecewa atau marah, ini berarti Tuhan sangat mengasihi kita. "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?" (Ibrani 12:7).

Bersyukurlah bila kita ditegur Tuhan, karena hal itu mendatangkan kebaikan bagi kita.

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Thursday, December 9, 2010
ABRAHAM: Percaya Penuh Pada Janji Tuhan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Desember 2010 -

Baca: Roma 4:18-25

"Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup." Roma 4:19

Tuhan berkata kepada Abram, " 'Cuba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.' Maka firmanNya kepadanya: 'Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.' " (Kejadian 15:5). Itulah janji Tuhan kepada Abram bahwa Dia akan membuat keturunannya seperti debu tanah banyaknya dan juga seperti bintang-bintang yang bertebaran di langit.

Saat Tuhan berjanji, Abram sudah berumur kira-kira seratus tahun dan Sarai pun rahimnya sudah tertutup karena sudah berusia lanjut. Itulah sebabnya mereka sempat tertawa mendengar apa yang dikatakan Tuhan. Secara manusia itu adalah seperti 'mission impossible'! Namun pada akhirnya janji Tuhan itu digenapiNya: "Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya." (Kejadian 21:2-3). Ketika Tuhan berjanji, apakah dengan serta merta janji itu langsung digenapi? Abraham membutuhkan penantian yang melelahkan dan itu tidak mudah. Perlu waktu bertahun-tahun untuk dapat menikmati janji Tuhan. Adalah tidak mudah bagi Abraham untuk percaya kepada janji Tuhan, apalagi usianya sudah tua dan fisiknya pun semakin lemah. Secara logika Abraham punya alasan kuat untuk meragukan janji Tuhan, namun "...sekalipun tidak ada dasar untuk berharap,...Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: 'Demikianlah banyaknya nanti keurunanmu,' " (Roma 4:18). Di tengah keadaan yang tidak mendukung pun Abraham tidak menjadi bimbang meski janji Tuhan tidak langsung digenapi.

Seringkali kita dihadapkan pada situasi-situasi yang tidak menjadi lebih baik ketika kita sedang menantikan janji Tuhan, sementara orang-orang di luar Tuhan sepertinya begitu mudah mendapatkan apa yang diinginkan. Akibatnya kita tidak lagi bersemangat menjalani hidup ini, kita terus menggerutu kepada Tuhan, padahal masa-masa sukar yang kita jalani itu adalah proses ujian bagi iman kita.

Tetaplah kuat menantikan janji Tuhan, karena "...Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan." (Roma 4:21)

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Wednesday, December 8, 2010
SETIA DARI PERKARA YANG KECIL
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Desember 2010 -

Baca: Mazmur 18:21-30

"Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela," Mazmur 18:26

Penulis sering mendengar keluhan dari banyak anak muda Kristen perihal pelayanan mereka di gereja. Keluh mereka, "Pelayanan di gereja cuma begitu-begitu saja, tidak ada peningkatan. Sudah capai melayani, yang hadir cuma sedikit. Malas ah jadi singer terus." Kemalasan seringkali melanda anak-anak Tuhan, apalagi bila disinggung tentang pelayanan. Kita ogah-ogahan dan tidak setia terhadap tugas yang dipercayakan. Kita inginnya melayani Tuhan dalam skala yang lebih besar, langsung di atas mimbar atau terlibat dalam pelayanan yang besar dan spektakuler sehingga banyak orang mengenal siapa kita. Benar apa kata Alkitab bahwa tidak mudah menemukan orang yang setia sebagaimana juga dikatakan oleh Salomo, "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya." (Amsal 20:6).

Harus kita ketahui bahwa setiap hal yang besar akan datang dari hal-hal yang kecil. Ketika kita setia dalam perkara yang kecil, yang mungkin tidak berarti di mata manusia, itu sebenarnya adalah proses memperkuat kapasitas diri kita untuk dapat dipercaya mengemban tugas dan tanggungjawab yang lebih besar. Contoh tak asing bagi kita adalah perumpamaan tentang talenta: ada 3 orang hamba yang dipercayakan harta oleh tuannya. Yang pertama diberi 5 talenta, kedua diberi 2 talenta dan yang ketiga diberi 1 talenta sesuai dengan kesanggupan mereka masing-masing (baca Matius 25:15). Hamba pertama dan kedua dengan setia mengembangkan talenta yang dipercayakan kepada mreka, dan beroleh laba. Ketika tuannya datang mereka beroleh pujian: "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:23).

Tidak demikian dengan hamba yang ketiga. Dia tidak mau mengembangkan talenta yang dipercayakan kepadanya walaupun jumlahnya kecil, sehingga ketika tuannya datang, apa yang diberikan kepada hamba itu diambil darinya. Dan hamba yang tidak setia itu akhirnya dicampakkan "...ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." (Matius 25:30).

Apakah kita sudah cukup setia dengan apa yang saat ini Tuhan percayakan kepada kita?

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Tuesday, December 7, 2010
PERCAYA PENUH PADA KASIH SETIA TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Desember 2010 -

Baca: Mazmur 13:1-6

"...kepada kasih setiaMu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatanMu." Mazmur 13:6a

Berita tentang berbagai macam masalah dan kesusahan setiap hari menjadi menu utama di berbagai media massa dan televisi. Semua hal yang buruk itu tidak hanya terjadi di negara kita tetapi melanda semua negara di dunia ini. Dampak dari semua keadaan itu begitu luar biasa. Orang 'kecil' kian menjerit karena krisis ekonomi, dan hampir semua orang dilanda kesusahan dan ketakutan karena bencana alam dan terorisme. Keadaan manusia kian tertekan dan terjepit. Lalu, bagaimana seharusnya kita bersikap dalam menghadapi kondisi yang tidak baik ini?

Adalah manusiawi jika banyak orang menjadi takut dan kuatir. Hari ini firman Tuhan menasihatkan agar kita bisa menjaga sikap hati dengan benar. Jangan bersikap seperti orang dunia yang terus dihinggapi rasa takut dan kuatir karena Tuhan berjanji untuk menopang dan memlihara umatNya dari kesukaran yang ada. JanjiNya adalah ya dan amin, "Janji Tuhan adalah janji yag murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7). Mari kita mencontoh Daud. Mazmur pasal 13 ini merupakan ungkapan isi hati Daud saat ia mengalami pergumulan yang sangat berat. Hari-hari Daud penuh kegelisahan karena ia terus dikejar-kejar Saul yang hendak membunuhya. Bisa dibayangkan betapa tidak tenangnya perasaan Daud karena dihantui oleh bahaya kematian. Selain itu Daud juga harus menghadapi bani Amalek, suatu bangsa yang menjadi musuh bangsa Israel. Daud benar-benar dalam tekanan yang hebat. Wajar bila Daud sempat putus asa dan mengeluh kepada Tuhan, "Berapa lama lagi, Tuhan, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajahMu terhadap aku? Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?" (Mazmur 13:2-3).

Kita pun pasti pernah mengalami seperti yang dialami Daud. Tap, apakah kita juga bisa bertindak seperti Daud yang selalu mengingat-ingat segala perbuatan baik Tuhan? Atau, ketika masalah datang kita malah kian menjauh dari Tuhan dengan perasaan kecewa? Meski sempat mengeluh Daud tetap yakin bahwa Tuhan sanggup melepaskan dia dan itu telah terbukti.

Oleh sebab itu "Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak;" Mazmur 37:5

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Monday, December 6, 2010
HAL BANGSA ISRAEL: Mata Yang Tertuju Hanya Pada Berkat
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Desember 2010 -

Baca: Keluaran 13:17-22

"Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu." Keluaran 13:22

Peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah perbudakan di Mesir menuju tanah Perjanjian, yaitu Kanaan, sangat menarik untuk disimak dan dijadikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Di sepanjang perjalanan Tuhan menyatakan kasih dan perlindunganNya sehingga dengan mata kepala mereka sendiri mereka melihat betapa Tuhan sangat memperhatikan mereka. Bukti penyertaan Tuhan diwarnai tanda khusus yang berupa tiang awan dan tiang api. "Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam" (ayat 21). Dengan itu mereka tidak mengalami panas terik yang begitu menyengat pada siang hari, dan pada malam hari mereka tidak mengalami kedinginan.

Mujizat dan penyertaan Tuhan ini sebagai bukti bahwa Tuhan sangat peduli dan mengasihi bangsa Israel. Dia rindu supaya bangsa Israel mengarahkan pandangannya hanya kepada Tuhan yang sanggup melakukan perkara-perkara besar dan ajaib. Namun kenyataannya mereka tetap tidak bisa mengucap syukur, dan selalu saja memberontak. Mata mereka hanya tertuju pada berkat-berkatNya saja (hal-hal jasmaniah). Bila tidak ada air mereka langsung mengeluh dan bersungut-sungut. "Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa bangsa itu kepada Musa dan berkata: 'Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?'" (Keluaran 17:3). Bahkan mereka pun membuat patung lembu emas untuk mereka sembah. Akibatnya banyak yang tewas di padang gurun. Mengapa mereka mengalami kebinasaan? Karena mata mereka tidak tertuju kepada Tuhan dan tidak mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh, melainkan hanya mencari berkatNya saja.

Bukankah keadaan ini tidak jauh berbeda dengan orang-orang Kristen di zaman ini? Banyak yang beribadah ke gereja bukan untuk mencari Tuhan, tapi yang mereka cari adalah berkat-berkatNya saja. Dan ketika belum mengalami berkat-berkat Tuhan mereka mudah kecewa dan tidak lagi sungguh-sungguh mencari Tuhan.

Arahkan pandangan kepada Tuhan dan utamakan Dia, pasti berkatNya tersedia bagi kita!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Sunday, December 5, 2010
MEMILIKI KEKUATAN SEPERTI KUDA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Desember 2010 -

Baca: Ayub 39:22-28

"Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surat pada tengkuknya?" Ayub 39:22

Kuda melambangkan kekuatan, kecepatan dan juga ketangkasan. Semua yang ada pada kuda (kekuatan, kecepatan, ketangkasan) itu berasal dari Tuhan; Dia yang melengkapinya. Tuhan pernah berkata kepada Ayub, "Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surai pada tengkuknya?" Maksud perkataan Tuhan ini adalah untuk menegaskan kepada Ayub bahwa Ialah yang memberi kekuatan kepada kuda. Kalau kuda saja diberi kekuatan dan kelebihan yang luar biasa oleh Tuhan, apalagi kita anak-anakNya; Dia pasti sanggup memberikan segala yang kita perlukan.

Mengapa Tuhan memberikan suatu contoh tentang kuda? Itu bukan tanpa maksud. Kuda memiliki kecepatan berlari untuk menghindari pemangsa. Di samping itu kuda mempumyai keseimbangan dan insting yang kuat untuk melawan atau melarikan diri. Itulah sebabnya kuda bisa tidur meski dalam keadaan beridiri. Nilai lebih dari kuda adalah tenaganya yang besar. Seringkali kita merasa tidak punya kekuatan atau kemampuan untuk melayani Tuhan. Kita punya banyak dalih untuk menghindarkan diri dari pekerjaan Tuhan. Namun sebenarnya kita malas dan tidak mau bertindak! Tenaga kita lebih banyak kita habiskan untuk nonton tv, shopping, bersantai dan sebagainya. Sesungguhnya kalau kita meminta kekuatan dan kemampuan kepada Tuhan, Dia pasti akan memberikannya sebagaimana Ia berikan kepada kuda. (Nah, bukankah kita lebih dari kuda?) FirmanNya berkata, "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tidak berdaya." (Yesaya 40:29). Dibutuhkan keberanian untuk percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara di dalam kehidupan kita.

Saat ini Tuhan mencari orang-orang yang punya hati dan mau bertanggung jawab dengan apa yang Tuhan berikan. Hargailah setiap talenta dan pemberian Tuhan itu sebagai sesuatu yang sangat berharga. Jangan anggap remeh! Di hari-hari akhir ini Iblis terus melipatgandakan kekuatannya untuk menjerat orang-orang yang lemah, karena hari penghukuman itu akan segera tiba!

Maka dari itu kita harus punya kekuatan dan lompatan yang lebih dari kuda: lompatan dalam hal iman, lompatan dalam hal doa, lompatan dalam pelayanan dan lain-lain; jika tidak, kita akan tertinggal.

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Saturday, December 4, 2010
JALAN-JALAN TUHAN: Ajaib dan Berbeda
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Desember 2010 -

Baca: Yesaya 55:8-13

"Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan," Yesaya 55:8

Salah satu hal terindah dalam kehidupan orang percaya adalah kita belajar untuk mengenal jalan-jalan Tuhan yang luar biasa. Namun jalan Tuhan pada kenyataannya adalah sangat bertentangan dengan jalan-jalan kita. Jalan Tuhan itu terkadang aneh atau ganjil menurut penilaian kita dan hal itu sulit digambarkan atau dibayangkan. "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu." (ayat 9). Jalan-jalan Tuhan juga acapkali bertentangan dengan apa yang kita harapkan dan inginkan.

Mengapa Tuhan mendesain jalan-jalanNya sedemikian rupa? Kita yang belum memiliki keintiman dengan Tuhan akan beranggapan bahwa jalan-jalan Tuhan itu sama atau sesuai dengan keinginan dan kehendak kita sendiri. Bila yang terjadi itu sesuai dengan keinginan dan kehendak kita, maka dengan cepat kita akan menyimpulkan, "Inilah jalan Tuhan. Sebaliknya, jika jalan-jalan Tuhan itu tidak seperti yang kita harapkan, kita pun akan berkata, "Ini bukan jalan Tuhan." Di dalam Alkitab kita akan menemukan betapa jalan-jalan Tuhan itu justru sangat bertentangan dengan segala keinginan dan juga logika kita. Contoh: ketika terjadi kekeringan dan kelaparan, Tuhan membawa Elia ke sungai Kerit dan burung-burung gagak memberinya makan. Setelah itu kita renungkan, apa yang dialami Elia itu sungguh tidak masuk akal. Tetapi itulah jalan Tuhan yang benar-benar tak dapat kita selami.

Dunia berprinsip: setiap kejahatan juga harus dibalas dengan kejahatan, bahkan pembalasan lebih kejam dari perbuatan. Bagaimana jalan Tuhan? Jalan Tuhan adalah agar kita mengasihi musuh atau orang yang membenci kita. Dikatakan, "Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil." (Matius 5:39-41).

Jalan Tuhan dirancang agar kita senantiasa tinggal di dalam Dia dan belajar tunduk melakukan kehendakNya!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Friday, December 3, 2010
MEMILIKI BUAH-BUAH ROH: Bekal Melayani Jiwa-Jiwa
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Desember 2010 -

Baca: 2 Timotius 4:1-18

"Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!" 2 Timotius 4:5

Tuhan Yesus memberikan amanat agung kepada setiap orang percaya (Kristen): "...pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." (Matius 28:19-20a).

Banyak dari kita yang tidak mau melaksanakan amanat Tuhan ini dengan dalih bukan seorang pendeta atau penginjil dan merasa tidak punya karunia menginjil, padahal ada banyak cara bagi kita untuk bisa terlibat dalam penginjilan. Saat ini hampir semua agama berlomba-lomba menarik jiwa-jiwa baru masuk dalam agamanya. Kalau agama lain saja begitu giat 'menginjil' kepada orang lain, lebih-lebih kita sebagai murid-muridNya, tidakkah kita tergerak untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Yesus? Harus kita akui tidak mudah melayani orang lain, karena sebelum melangkah dan menjangkau orang lain kehidupan kita harus mempunyai buah-buah Roh terlebih dahulu, yaitu karakter Kristus yang makin hari makin nyata di dalam perkataan dan perbuatan. Ada pun buah Roh itu adalah: "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri." (Galatia 5:22-23a). Bila dalam diri kita ada buah-buah Roh, dipastikan kita memiliki integritas di setiap aspek kehidupan kita, artinya perkataan dan perbuatan kita itu selaras. Bila kita hanya bisa berkata-kata namun tidak mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana kita bisa menginjili orang lain?

Untuk bisa melayani dan membawa orang lain kepada Kristus kita harus bisa menjadi orang yang rendah hati dan sabar, karena kerendahan hati dan kesabaran memberi kesempatan orang lain menerima semua perkataan yang kita ucapkan, sebab orang yang kita layani itu ibarat 'bayi-bayi' rohani yang baru lahir dan membutuhkan perhatian secara khusus. Jadi kita harus sabar dan telaten melayani mereka sepanjang waktu. Selain itu kita juga harus punya kepekaan akan pergumulan orang lain dan akan kehendak Tuhan. Dikatakan, "...nyatakanlah apa yang salah, tegarlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran." (2 Timotius 4:2).

Tanpa memiliki buah-buah Roh, hidup kita hanya akan menjadi batu sandungan bagi orang yang kita layani!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Thursday, December 2, 2010
BAGAIKAN RAJAWALI: Hal Mengerti Kehendak Tuhan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Desember 2010 -

Baca: Mazmur 119:17-32

"Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari TauratMu." Mazmur 119:18

Masalah dan situasi-situasi sulit mungkin diijinkan Tuhan dengan tujuan untuk melatih iman kita. Dia ingin mendewasakan kita. Tuhan tidak pernah salah atas setiap tindakanNya karena Dia tahu sejauh mana kekuatan dan kemampuan kita. "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13). Oleh karenanya milikilah hati yang dapat menanggapi dengan benar setiap pencobaan yang sedang kita alami. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan kita! Mari camkan itu. Selalu ada rencanaNya yang indah.

Kembali kepada burung rajawali, ia memiliki pandangan mata yang sangat tajam. Ia bisa melihat ke arah depan dan samping pada waktu yang bersamaan. Rajawali bisa melihat ikan dalam air meski dari jarak yang sangat jauh saat sedang terbang melayang tinggi. Rajawali benar-benar memiliki ketajaman yang luar biasa dalam hal melihat. Memiliki ketajaman dalam hal melihat adalah kerinduan Tuhan bagi anak-anakNya. Mata yang tajam akan melihat kehendak Tuhan sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang benar dan tidak benar seperti tertulis: "Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." (Efesus 5:17). Mata yang tajam pasti dapat melihat setiap kesempatan yang ada dan menggunakannya sebaik mungkin. Apalagi menjelang kedatangan Tuhan yang semakin dekat ini, bukan waktunya untuk santai atau bermalas-malasan lagi, sebaliknya "...perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus 5:15-16).

Jadi kita butuh mata setajam rajawali yang bisa mencermati dan melihat keadaan sekitar. Kita juga harus menggunakan mata kita untuk melihat hal-hal yang baik, karena mata kita adalah jendela hati kita; apa yang kita lihat akan mempengaruhi keadaan hati kita.

Mata rohani yang tajam pasti dapat mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup ini.

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Wednesday, December 1, 2010
BAGAIKAN RAJAWALI: Hal Didikan Tuhan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Desember 2010 -

Baca: Ulangan 32:9-13

"Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya," Ulangan 32:11a

Ayat di atas menggambarkan tentang perhatian dan kasih Tuhan kepada umat Israel yang diumpamakan seperti induk rajawali dengan anaknya.

Mungkin banyak yang tidak mengetahui kehidupan burung rajawali. Burung rajawali suka sekali membongkar-bongkar sarangnya dan membiarkan anak-anaknya terjun bebas. Kisahnya demikian: bila waktunya sudah sangat tepat, induk rajawali akan melatih anak-anaknya untuk terbang. Dibongkarnya sarangnya lapis demi lapis sampai tersisa lapisan yang kasar dan keras. Lalu induk rajawali akan menerjunkan anaknya, memaksa mereka mengembangkan sayap dan melatih ototnya untuk terbang. Tentu saja anak-anak rajawali itu tidak langsung bisa terbang, berkali-kali mereka akan meluncur dengan cepat ke tanah dan seolah-olah si induk membiarkan mereka untuk jatuh dan mati. Namun sebelum menyentuh tanah, si induk segera menyambar dan membawanya naik kembali. Inilah proses yang harus dialami anak-anak rajawali. Lambat laun mereka menjadi terlatih dan dapat terbang bebas tanpa merasa takut lagi.

Itulah yang juga Tuhan kerjakan dalam kehidupan anak-anakNya. Adakalanya Ia memproses dan membentuk kita, dibongkarnya semua 'sarang' yang selama ini membuat kita merasa nyaman. Bukan berarti Tuhan bertindak kejam terhadap kita. Dia membongkar semua kenyamanan yang ada karena kasihNya kepada kita, bukan karena Dia tega terhadap kita. Kenyamanan seringkali membuat seseorang menjadi malas dan terlena: malas berdoa, malas melayani Tuhan, malas beribadah dan sebagainya. Bila kenyamanan itu dibiarkan bisa mengakibatkan kematian rohani.

Seperti induk rajawali yang menyelamatkan anaknya sebelum terbentur ke tanah, lebih-lebih lagi Tuhan terhadap kita. Saat tertentu Ia ijinkan kita mengalami kondisi yang tidak baik dan sangat menyesakkan yang menurut kita itu sangat tidak enak. Acapkali kita marah, bersungut-sungut, mengeluh, menyalahkan Tuhan serta berpikir bahwa Tuhan telah meninggalkan kita, padahal tak sedetik pun Tuhan melepaskan pandanganNya terhadap kita. Dia sangat tahu kapan saat yang tepat untuk menolong dan melepaskan kita. Itu adalah bentuk didikan Tuhan dan semuanya mendatangkan kebaikan bagi kita. (Bersambung)

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Tuesday, November 30, 2010
ROH KUDUS SEBAGAI ROH YANG KUDUS
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 November 2010 -

Baca: Roma 6:15-23

"Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan." Roma 6:19b

Roh kudus selalu bersedih, berdukacita dan meratapi dosa yang kita perbuat. Alkitab sendiri memperingatkan agar setiap orang percaya tidak mendukakan Roh kudus, "Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan." (Efesus 4:30). Tuhan menghendaki agar kita hidup kudus yaitu kekudusan yang meliputi seluruh aspek kehidupan kita, karena Tuhan tidak pernah berkompromi dengan dosa. Oleh karenanya kita dituntut suatu tanggung jawab untuk menjaga kekudusan pribadi dan gereja secara utuh. Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan dan telah berubah status -bukan lagi sebagai hamba dosa tetapi hamba kebenaran, yang kini disebut sebagai anak-anak Allah- tidak ada alasan kita untuk berbuat dosa.

Perhatikan satu kisah dalam Perjanjian Lama yaitu tentang Akhan. Akhan mencuri dan menyimpan barang-barang jarahan dari bangsa lain yang dikhususkan bagi Allah, dan menyembunyikan di bawah kemahnya. Allah sangat membenci tindakan Akhan itu, lalu Ia menyuruh orang Israel untuk mengumpulkan dan membakar barang-barang yang disembunyikannya serta seluruh hartanya termasuk ternak dan keluarganya, bahkan Dia memerintahkan mereka untuk melemparinya dengan batu sampai mati.

Tuhan tidak membenci Akhan karena ia menyimpan barang-barang yang indah dan berharga, tetapi perbuatan mencuri dan menyembunyikan barang-barang yang sebenarnya dikhususkan bagi Tuhan itulah yang Dia benci karena hal itu mencemarkan kekudusanNya (baca Yosua 7). Mungkin Akhan punya motivasi yang baik dalam hatinya dan bermaksud hendak membagi-bagikan barang-barang itu kepada orang-orang yang membutuhkan, atau mungkin ia akan menyumbangkannya untuk pembangunan Bait Suci; tetapi apa pun alasannya, perbuatan Akhan itu merupakan kekejian di mata Tuhan. Maka karena perbuatan Akhan seluruh keluarganya pun turut menanggung akibatnya.

Tuhan tidak pernah berkompromi dengan dosa, karena Dia adalah kudus!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Monday, November 29, 2010
BERTEKUN SAMPAI AKHIR MENDATANGKAN UPAH
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 November 2010 -

Baca: Wahyu 14:6-13

"Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus." Wahyu 14:12

Kepada jemaat di Kolose Paulus menasihati, "...kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit,..." (Kolose 1:23). Seberapa jauh kita bertekun di dalam Tuhan? Seberapa tekun kita dalam doa, membaca serta merenungkan firman Tuhan? Sudahkah kita bertekun menjalankan ibadah kita? Bertekunkah kita dalam mengerjakan tugas-tugas pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepada kita?

Berbicara tentang ketekunan, mari kita belajar dari seorang Salomo (baca 2 Tawarikh 8:1-8). Sepintas kalau kita perhatikan, apa yang dilakukan Salomo dalam menjalankan ibadah terlalu rumit. Ada saja korban yang harus dipersembahkan kepada Tuhan setiap hari, ada juga yang dipersembahkan pada hari-hari khusus: Sabat, bulan baru, hari raya dan sebagainya. Meski demikian Salomo melakukan semua itu dengan sukacita. Salomo dengan tekun dan setia menjalankan ibadahnya kepada Tuhan, tidak setengah-setengah dan tanpa keluh kesah.

Kehidupan kita sebagai orang percaya sudah seharusnya mencontoh apa yang dilakukan Salomo, bukan saja harus membangun ibadah kita, tapi juga harus memelihara dan menjaga kehidupan ibadah kita. Itu juga membutuhkan ketekunan dan kesetiaan kita. Di dalam ketekunan terkadandung unsur kemauan yaitu niat untuk beribadah dengan sungguh. Bukan hanya sekedar beribadah atau beribadah hanya sebagai kegiatan Mingguan atau kebiasaan saja, namun kita harus menjadikan ibadah itu sebagi suatu kebutuhan, sama seperti orang yang bernafas setiap hari. Mengapa kita harus bertekun dalam ibadah? Sebab dalam ketekunan selalu ada janji yang Tuhan sediakan, seperti dikatakan, "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu." (Ibrani 10:36).

Pada akhirnya, ketekunan inilah yang menjadi salah satu kunci kesuksesan orang Kristen atau tolok ukur kekristenan kita. Firman Tuhan menegaskan bahwa apa pun jerih payah yang kita lakukan untuk Tuhan tidak akan pernah sia-sia! Salomo dalam Amsalnya berkata, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,..." (Amsal 14:23). Sudahkah kita bertekun?

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Sunday, November 28, 2010
TUHAN TAHU KEBERADAAN KITA (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 November 2010 -

Baca: Mazmur 139:13-24

"Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;" Mazmur 139:23

Bila kita sadar bahwa hidup kita ini selalu dalam pengawasan Tuhan, masihkah kita berani untuk melakukan perbuatan-perbuatan dosa? Selama ini kita begitu gampangnya membicarakan kejelekan-kejelekan orang lain, mencemooh para hamba Tuhan, mendendam, mengumpat atau merancangkan kejahatan terhadap orang lain dan sebagainya, padahal "...tidak ada suatu makhlukpun yang tersembuyi di hadapanNya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggung jawab." (Ibrani 4:13).

Bila segala hal akan kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan di depan takhta pengadilanNya kelak, masihkah kita ogah-ogahan atau asal-asalan di dalam menjalankan peran kita masing-masing? Masihkah kita baru mau melayani Tuhan dengan giat kalau kita dipuji orang lain? Masihkah kita ngambek dari pelayanan bila hati kita sedang jengkel terhadap rekan yang tidak menghargai pelayanan dan pengorbanan kita? Atau kita lebih suka menghabiskan waktu untuk perkara-perkara dunia ini, dari pada berkorban untuk Tuhan? Ingat, tidak ada satu sudut pun dalam kehidupan kita ini yang berada di luar pengetahuan Tuhan!

Puji Tuhan! Hari ini kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk memulai sebuah lembaran hidup yang baru, yang kita tulis dengan tinta emas, kisah-kisah yang manis, menjadi berkat bagi orang lain dengan terlebih lagi menyenangkan Tuhan. Dan bila saat ini kita berada dalam kondisi yang tidak baik: dalam kesendirian, menderita karena sakit, diabaikan dan dipandang sebelah mata oleh orang lain, ingatlah bahwa Tuhan hadir di sana. Jangan biarkan beratnya penderitaan itu melumpuhkan kepekaan hati kita terhadap keberadaan Tuhan di dalam kehidupan kita. Ubahlah sikap pesimis menjadi sikap optimis, sambil benar-benar mengawasi setiap perkataan dan perbuatan kita. Tidak ada alasan bagi kita untuk larut di dunia ini, karena tangan Tuhan senantiasa terbuka untuk memeluk kita.

"Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu." Mazmur 121:4-5

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Saturday, November 27, 2010
TUHAN TAHU KEBERADAAN KITA (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 November 2010 -

Baca: Mazmur 139:1-12

"Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;" Mazmur 139:1

Tuhan itu menyelidiki dan mengenal setiap kita dengan baik, bahkan sampai kepada hal-hal terkecil pun dalam kehidupan kita, karena Dia Mahatahu. Maka dari itu kita harus memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup. Jangan sampai kita berperilaku tidak benar yang bisa mendatangkan murka Tuhan.

Sebagai seorang raja, Daud pasti setuju dengan pernyataan ini: "Seperti tingginya langit dan dalamnya bumi, demikianlah hati raja-raja tidak terduga!" (Amsal 25:3). Apa yang ada di pikiran dan hati seorang raja tak seorang rakyatnya pun tahu. Akan tetapi, raja-raja itu sama sekali tidak sanggup untuk menyembunyikan hati dan pikiran mereka dari hadapan Tuhan. Tuhan mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam hati dan pikiran kita, lebih dari kita sendiri tahu. Kok bisa? Sebab Tuhan adalah Pencipta kita, Dia itu Mahasempurna. Daud menambahkan, "Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh." (Mazmur 139:2). Ini menunjukkan bahwa Tuhan itu sangat peduli kepada kita. Saat kita duduk, Dia melihat dan memperhatikan; manakala kita berdiri, Dia juga ada di sana. Jadi, tidak ada satu tindakan pun atau gerak-gerik kita yang terlepas dari pengamatan Tuhan. Termasuk apa saja yang ada di pikiran kita, yang sedang kita pikirkan, bahkan pikiran-pikiran yang masih berupa imajinasi, angan-angan atau niat dalam diri kita, Dia sangat tahu secara rinci. Alkitab menyatakan, "Tuhan menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita." (1 Tawarikh 28:9a).

Daud juga berkata, "Engkau memeriksa aku, kalau akau berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi." (Mazmur 139:3). Ke mana pun kita pergi Tuhan ada di sana untuk dan mengawasi kita. Jadi kehidupan kita secara total, mulai dari pikiran atau pun yang sudah berupa perbuatan nyata, semuanya berada dalam pengawasan Tuhan. Lalu, "Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tanganMu ke atasku." (Mazmur 139:5). Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak menghendaki kita salah jalan atau tersesat, karena itulah tanganNya selalu menuntun, membimbing, menopang serta melindungi kita. Di sini dapat disimpulkan bahwa kapan pun dan di mana pun kita berada, kita selalu berada dalam pengawasan Tuhan. Dan tidak ada tempat di mana Tuhan tidak hadir.

Jadi, milikilah rasa hormat dan hati yang takut akan Dia!

--

Pertandingan Iman: Memenangkan Mahkota
171Share
“Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.” 1 Korintus 9:25
Dalam setiap pertandingan olahraga, selalu ada hadiah yang disediakan bagi pemenang. Dan setiap peserta pertandingan/perlombaan akan berusaha dengan maksimal agar mereka dapat memperoleh apa yang mereka kejar.
Merupakan suatu kebanggaan yang tak ternilai ketika kemenangan itu dapat diraih. Bahkan kita dapat melihat satu kota atau satu negara yang merayakan kemenangannya jika tim yang mewakili mereka dapat meraih juara. Tim tersebut akan dielu-elukan dan diarak ke seluruh kota.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tentunya mereka meraih posisi juara bukan tanpa perjuangan. Berbagai latihan keras mereka jalani agar mendapatkan performa yang maksimal. Kedisiplinan dalam berlatih harus terus dipertahankan agar mereka dapat menjadi juara. Berbagai teknik dan strategi diterapkan agar mereka dapat bersaing dengan lawannya dan memenangkan pertandingan.
Dan bagi mereka yang benar-benar mempersiapkan latihannya dengan sangat baik akan memperoleh juara dan menerima piala/medali atas kemenangannya.
Dalam hal kerohanian, ternyata kita juga harus menjalankan/mengikuti pertandingan/perlombaan iman. Kita tidak hanya menerima keselamatan dari Kristus saja, tetapi kita diwajibkan untuk mengikuti perlombaan iman.
*courtesy of PelitaHidup.com
“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” Ibrani 12:1
Tentu saja kita tidak sekedar mengikuti perlombaan itu tanpa memperoleh hasil. Sama dengan perlombaan/pertandingan olahraga, mahkota juara juga disediakan Tuhan bagi setiap kita yang dapat menyelesaikan perlombaan dengan baik. Dan mahkota yang disediakan bukan sekedar mahkota yang fana dan dapat pudar seperti piala/medali yang diperoleh olahragawan, tetapi merupakan mahkota yang kekal dan abadi, yang jauh lebih mulia dan berharga dibanding mahkota di dunia ini (1 Kor 9:25).
*courtesy of PelitaHidup.com
.
Bagaimana kita dapat mengikuti pertandingan/perlombaan yang diwajibkan ini dan bahkan meraih mahkota yang Tuhan sediakan?
1. Menanggalkan semua beban dan dosa
“Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita.” Ibrani 12:1
*courtesy of PelitaHidup.com
Jika seorang olahragawan mengikuti pertandingan dengan membawa sebuah tas yang tidak diperlukan dalam pertandingan tersebut, maka tas tersebut justru akan menjadi beban bagi dia dalam bertanding. Beban itu akan menganggu performanya sehingga akan mempersulit dia untuk meraih posisi juara.
Sama juga dengan beban hidup kita dan juga dosa yang masih kita perbuat, akan menganggu kerohanian kita. Beban hidup bisa berupa amarah, kekecewaan, sakit hati, iri hati, kesombongan, keputusasaan, keras hati dan lain sebagainya.
Jika kita masih membawa beban-beban tersebut dan melakukan dosa dalam kehidupan kita, maka kita akan kesulitan untuk dapat bertanding secara iman. Kita akan sulit berdoa, sulit membaca Firman Tuhan, sulit mengasihi sesama, sulit mengampuni dan masih banyak hal lagi yang akan menjadi sulit untuk dilakukan ketika masih ada beban dan dosa dalam hidup kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Bagaimana mungkin kita dapat mengikuti pertandingan iman bahkan meraih mahkota jika kita masih membawa beban hidup dan melakukan dosa?
Mari tanggalkan segala beban dan dosa yang dapat menghalangi kita untuk menjalani pertandingan iman.
.
2. Melatih diri
“Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.” 1 Korintus 9:26
Pertandingan bagi seorang olahragawan tidak hanya berpusat kejuaraannya saja, tetapi merupakan proses. Proses dimulai dari latihan fisik, latihan beban, latihan teknik, latihan strategi, kerjasama tim, pola makan yang baik, pola hidup yang baik, pola tidur yang baik dan lainnya. Semua aspek dijalani dengan baik dan terencana agar dapat memperoleh performa yang maksimal ketika bertanding.
Demikian juga dalam pertandingan iman, kita harus menjalani kehidupan rohani kita dengan seksama. Kita harus melatih hidup kita agar kita menjadi kuat dalam iman. Iman yang kuat dan bertumbuh tidak diperoleh dalam sekejap saja, tetapi merupakan iman yang dibina hari lepas hari dengan tuntunan Firman Tuhan.
“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Ibrani 10:25
Melalui ibadah, doa, pembacaan Firman Tuhan, mengasihi sesama, mengampuni orang yang menyakiti kita, membantu sesama, menghormati orang tua, menjalankan pekerjaan dan bisnis secara jujur, tidak kompromi dengan dosa, menjaga kekudusan pernikahan, tidak mengikuti pergaulan yang buruk dan masih banyak lagi yang dapat kita lakukan untuk melatih hidup kita agar dapat menjalani pertandingan iman dengan baik.
“Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” 1 Timotius 4:7b-8
.
3. Berlomba dengan tekun
“…. dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” Ibrani 12:1
Kesuksesan dalam pertandingan tidak diraih dalam waktu singkat. Banyak olahragawan yang memulai pelatihannya sejak usia dini dan mereka juga banyak menemui kekalahan dalam pertandingan-pertandingan yang dijalaninya. Tetapi kekalahan yang mereka alami tidak membuat mereka putus asa dan mundur. Jika mereka mengalami kekalahan, mereka akan kembali berlatih dan lebih giat lagi berlatih agar mereka dapat meraih kemenangan pada pertandingan berikutnya.
Ketekunan yang mereka jalani pasti akan membuahkan hasil yang manis pada waktunya. Olahragawan-olahragawan sukses yang berada di sekitar kita merupakan sosok-sosok yang bertekun dalam berlatih, bangkit dari kekalahan dan terus berlatih hingga meraih kemenangan.
Kegagalan dalam kehidupan kita merupakan hal yang biasa terjadi. Tidak ada kesuksesan yang tanpa diawali dengan kegagalan. Bahkan Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali sebelum dia sukses menemukan lampu pijar. Dan setelah itu dia menemukan banyak alat dan telah dipatenkan semuanya dengan jumlah 1.093 penemuan. Dia mengatakan bahwa:
“Saya sukses, karena saya telah kehabisan apa yang disebut dengan kegagalan”
“Jenius adalah 1 persen ide cemerlang dan 99 persen kerja keras”
Ketekunan dalam menjalani pertandingan iman yang diwajibkan bagi kita merupakan hal yang penting. Jangan menyerah ketika kita menemui berbagai masalah yang berat, jangan menyerah ketika kita disakiti oleh orang terdekat kita, jangan kecewa ketika keadaan tidak seperti yang diharapkan, jangan putus asa ketika tidak ada jalan keluar. Tuhan pasti akan memberikan kita kekuatan untuk menanggung semua yang kita alami.
Tetap setia mengiring Yesus, tetap tekun berdoa dan beribadah, tetap mengasihi sesama kita, tetap mengampuni orang yang menyakiti hati kita, tetap melayani walaupun banyak yang mengecewakan.
Ketekunan kita pasti akan membuahkan hasil. Tuhan akan memberikan upah bagi setiap orang yang setia. Iman kita akan bertumbuh menjadi kuat. Dan setiap kegagalan yang kita alami justru akan mempersiapkan kita untuk sesuatu yang lebih besar, untuk meraih kemenangan dan sekaligus mahkota yang abadi.
.
Mari jalani pertandingan iman yang diwajibkan bagi kita, persiapkan diri kita untuk dapat menjalani pertandingan dengan baik dan jalani pertandingan dengan tekun, maka kita akan melihat karya Tuhan yang luar biasa terjadi dalam kehidupan kita. Haleluya!
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.” Ibrani 12:2-3

--


Renungan Harian Air Hidup
Saduran dari buku Renungan Harian Air Hidup
Tuesday, June 21, 2011
MELAYANI TUHAN: Tulus, Tidak Mencari Keuntungan Sendiri!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Juni 2011 -

Baca: Titus 1:5-16

"Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan." Titus1:11

Memiliki motivasi yang benar adalah dasar melayani Tuhan. Alkitab melarang kita untuk mencari penghargaan atau keuntungan bagi diri sendiri. Tertulis: "Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya!" (Yeremia 45:5a, b).

Peninggian dan berkat bagi seseorang adalah hasil karya Tuhan dan bukan karena usaha kita sendiri. Oleh sebab itu saat melayani Tuhan kita harus memiliki hati yang benar. Kita melayani Dia karena kita ini berhutang budi kepada Tuhan. Dia terlebih dahulu mengasihi kita dan telah mengorbankan nyawaNya bagi kita. Karena pengorbananNya di atas kayu salib kita menerima keselamatan dan diangkat menjadi anak-anak Allah, sehingga kita pun beroleh berkat dan anugerah (Baca Efesus 1:3-8). Jadi melayani Tuhan adalah tindakan membalas kasih Tuhan, bukan untuk mencari hormat dan keuntungan diri sendiri. Simak pernyataan Paulus: "Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil." (1 Korintus 9:18).

Paulus pun berpesan kepada Titus agar ia berhati-hati dalam memilih penatua atau pelayan Tuhan. Hendaknya mereka adalah orang-orang yang memiliki hati yang tulus, bukan tipe orang yang suka mencari keuntungan pribadi. Sekarang ini masih saja ada pelayan Tuhan yang pilih-pilih tempat dalam melayani. Jika diundang berkotbah, ada yang bertanya: "Persembahannya berapa?" Ada pula yang bersemangat melayani ketika yang dilayani adalah orang-orang yang berkantung tebal dan berkedudukan tinggi. Tapi jika diminta untuk melayani orang-orang pinggiran, gereja kecil di pelosok, di mana jemaatnya adalah orang-orang miskin, tidak banyak hamba Tuhan yang tergerak.

Mari kita belajar dari Paulus, yang melayani Tuhan karena merasa berhutang kepada Kristus: "...adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus." (Galatia 1:10).

Layanilah Tuhan dengan tulus dan murni, jangan sekali-kali mencari hormat, apalagi keuntungan untuk diri sendiri!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Monday, June 20, 2011
IMAM-IMAM YANG GAGAL
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Juni 2011 -

Baca: 1 Samuel 2:11-26

"Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan Tuhan, sebab mereka mamandang rendah korban untuk Tuhan." 1 Samuel 2:17

Hofni dan Pinehas adalah anak imam Eli. Pastilah mereka bukan seperti anak-anak muda pada umumnya karena keduanya juga memegang jabatan sebagai imam Tuhan (baca 1 Samuel 1:3b), seperti tidak memiliki kehidupan yang berkenan kepada Tuhan; hidup mereka jauh dari yang diharapkan, padahal status mereka adalah 'imam' nya Tuhan. Anak-anak imam Eli berlaku sangat jahat di hadapan Tuhan. Alkitab menyatakan, "Adapun anak-anak lelaki Eli adalah anak-anak dursila; mereka tidak mengindahkan Tuhan," (1 Samuel 2:12). Dalam hal ini, siapa yang salah? Pasti imam Eli selaku orangtua memiliki andil besar mengapa anak-anaknya seperti itu. Seandainya imam Eli bersikap tegas dan mendidik mereka dengan benar pastilah mereka tidak akan melakukan hal-hal yang jahat, sebaliknya akan menghargai panggilan Tuhan atas hidup mereka sebagai imam.

Hofni dan Pinehas memang berjubahkan imam tetapi hati mereka menjauh dari Tuhan. Tak beda jauh dari kehidupan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi! Alkitab menyatakan, "hai kamu orang-orang munafik,...cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. ...kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran." (Matius 23:25, 27). Tugas seorang imam seharusnya sebagai pengantara, membawa orang lain kepada Tuhan dan menjadi berkat bagi mereka. Tetapi itu tidak dilakukan oleh anak-anak imam Eli, mereka malah mengambil keuntungan dari orang lain demi kepuasan diri sendiri.

Kita adalah imam-imamnya Tuhan (baca Wahyu 1:5b-6); kita dipanggil untuk melayani jiwa-jiwa dan membawanya kepada Kristus. Oleh karena itu kehidupan kita harus menjadi berkat bagi mereka, bukan menjadi batu sandungan.

Kita harus tegas terhadap dosa, jangan menjadi orang-orang yang munafik seperti anak-anak imam Eli yang gagal mengerjakan panggilan Tuhan!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Sunday, June 19, 2011
MELAYANI TUHAN: Beri yang Terbaik!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Juni 2011 -

Baca: Kolose 1:24-29

"Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus." Kolose 1:28

Di hari-hari akhir ini kita harus memanfaatkan sisa waktu yang ada dengan sebaik-baiknya untuk mengerjakan Amanat Agung dari Tuhan. Tuhan telah memanggil kita untuk menjadi rekan kerjaNya. Jadi "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4). Alkitab menyatakan, "...bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?" (Roma 10:14b, c-15a).

Inilah tugas kita yaitu mewartakan Kristus kepada dunia ini melalui kehidupan kita. Tuhan menghendaki kehidupan anak-anakNya menghasilkan, dan salah satunya adalah buah jiwa. Menjadi orang benar saja tidaklah cukup, harus disertai dengan pelayanan. Itulah sebabnya kita harus memiliki peranan! Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan telah menentukan dari semula panggilan keselamatan untuk kita, dan panggilan itu diteruskan kepada panggilan untuk melayani sebagaimana tertulis: "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman ... Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru." (2 Timotius 1:9, 11).

Bagaimana respons kita terhadap panggilan melayani ini? Kita harus meresponsnya dengan seluruh hidup kita sehingga kita dapat bertumbuh secara dewasa dalam kerohanian. Kita harus menambah jam-jam doa kita dan terus mempelajari firman Tuhan, sebab seorang pelayan Tuhan harus mengerti dan memiliki dasar yang kuat akan firman supaya bisa melayani orang lain. Jangan pernah berkata, "Aku tidak mampu!" sebab setiap kita yang telah dipanggil Tuhan untuk melayani pekerjaanNya pasti telah diberikan karunia untuk dapat melayani pekerjaanNya. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk berkata, "Tidak tahu harus berbuat apa dalam pelayanan."

Selama kita masih bernafas berilah yang terbaik bagi Tuhan!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Saturday, June 18, 2011
TUAIAN BANYAK! Mari Melayani Tuhan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Juni 2011 -

Baca: Lukas 10:1-12

"Kata-Nya kepada mereka: 'Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.' " Lukas 10.2

Kata pelayanan bukanlah sesuatu yang asing di telinga setiap orang Kristen, karena semua gereja pasti menghimbau setiap jemaatnya untuk turut ambil bagian atau terlibat secara langsung dalam pelayanan. Gereja ingin agar tiap-tiap anggotanya menjadi jemaat yang aktif -bukan pasif- yang hanya datang ke gereja, duduk mendengarkan kotbah, kemudian pulang.

Mengapa kita harus melayani? Perlu kita ketahui bahwa konsep pelayanan itu berasal dari sorga. Alkitab mencatat bahwa para malaikat di sorga, siang dan malam tanpa henti, melayani Tuhan. Tertulis: "Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayanp enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: 'Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.' Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya." (Wahyu 4:8-9). Sesuai dengan konsep pelayanan sorgawi ini setiap orang percaya, tanpa terkecuali, dipanggil juga untuk melayani Tuhan dan juga sesama. Bahkan Tuhan Yesus memberikan Amanat Agung ini: "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20). Dalam hal ini Tuhan Yesus tidak asal bicara atau memberi perintah, namun Ia sendiri telah memberikan teladan dalam hidupNya: "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28).

Sebagai pengikut Kristus kita harus mengikuti jejakNya. Adalah suatu keharusan bagi kita untuk melayani Tuhan, apalagi hanya sedikit waktu lagi Ia segera datang! Tuaian di bumi begitu banyak, tetapi perkara sangatlah sedikit.

Tidakkah kita terbeban untuk menjangkau mereka dan menjadi pengerjaNya?

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Friday, June 17, 2011
PERKATAAN IMAN MEMBAWA PEMULIHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Juni 2011 -

Baca: Markus 7:24-30

"Maka kata Yesus kepada perempuan itu: 'Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu,' " Markus 7:29

Ada seorang wanita dari bangsa Siro-Fenesia yang memiliki seorang anak perempuan sedang kerasukan roh jahat. Wanita itu datang dan memohon kepada Tuhan Yesus supaya Ia mengusir roh jahat itu dari anaknya. Simaklah tanggapan Yesus; "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." (ayat 27). Meski perkataan Yesus begitu pedas dan sepertinya wanita itu tidak dianggap, ia tetap meresponsnya dengan penuh kerendahan hati, "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." (ayat 28). Ia percaya bahwa Yesus memiliki kuasa dan sanggup melakukan mujizat.

Apakah Tuhan Yesus tidak mengasihi wanita itu? Bukan. Itu karena belum waktunya wanita itu menerima anugerah dari Tuhan. Namun kerendahan hatinya telah menggerakkan tangan Tuhan untuk bertindak sehingga wanita itu akhirnya beroleh anugerah dari Tuhan, seperti tertulis: "...orang yang rendah hati dikasihani-Nya." (Amsal 3:34b). Adalah tidak mudah menjadi orang yang rendah hati, apalagi bila kita sedang berada 'di atas'. Namun untuk mengalami pertolongan dari Tuhan dan hidup semakin dikenan oleh Dia kita harus belajar rendah hati. Melalui perkataannya yang bermuatan iman wanita ini beroleh jawaban dari Tuhan; ketika pulang ke rumah "...didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar." (Markus 7:30).

Apakah perkataan kita sehari-hari senantiasa menyatakan iman? Ataukah ucapan kita hanya berisikan keluh kesah karena sakit yang tak kunjung sembuh, kekecewaan, kegagalan, dan ketidakberdayaan? Berubahlah! Jangan pernah mengucapkan hal-hal yang sia-sia! Kita harus memiliki ucapan-ucapan yang mengundang kuasa Tuhan terjadi. Mari latih mulut kita untuk memperkatakan firman Tuhan. Alkitab menegaskan, "Tidak satu pun firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Ku firmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan Allah." (Yehezkiel 12:28). Seburuk apa pun keadaan kita saat ini, selalu ada harapan di dalam Tuhan. Kita harus tetap percaya pada janji firmanNya. Karena itu perkataan firman dengan iman.

Saatnya kita mengubah apa yang kita perkatakan dan jangan terpengaruh keadaan yang ada!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Thursday, June 16, 2011
SENANTIASA BERPEGANG PADA PERINTAH TUHAN!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Juni 2011 -

Baca: Amsal 7

"Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu." Amsal 7

Salomo, selain sebagai raja yang besar dan sangat kaya, ia juga sangat dikenal di antara bangsa-bangsa lain karena hikmatnya yang luar biasa. Hikmat yang ada dalam diri Salomo adalah pemberian dari Tuhan. Dalam amsalnya Salomo mengajarkan begitu banyak hikmat dan itu sangat berguna bagi kehidupan orang percaya. Bila kita mau merenungkan ayat demi ayat kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga bagi perjalanan kekristenan kita. Dikatakan, "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Amsal 9:10).

Langkah awal untuk memperoleh hikmat adalah ketika kita memiliki hati yang takut akan Tuhan, dengan kerendahan hati mau tunduk kepada kehendakNya. Ketika kita memilih untuk hidiup di jalan Tuhan, hikmat dari Tuhan akan dicurahkan bagi kita sehingga dengan hikmatNya itu kita dapat berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan. Hidup Salomo sangat diberkati Tuhan karena ia senantiasa mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

Ingin beroleh pemeliharaan dan berkat-berkat dari Tuhan? Inilah kuncinya: 1. "Berpeganglah pada perintahku,... simpanlah ajaranku seperti biji matamu." (Amsal 7:2). Di segala aspek kehidupan kita harus selaras dengan firman Tuhan. Di mana pun berada dan dalam keadaan apa pun kita harus tetap berpegang teguh pada firmanNya. Jadi tidak ada kata kompromi terhadap dosa! Bahkan kita diperintahkan untuk menyimpan ajaran firman itu seperti kita menjaga biji mata sendiri. Siapa pun kita pasti berusaha untuk melindungi dan memelihara matanya begitu rupa, jangan sampai ada orang lain yang menyentuh atau menyakiti mata kita. 2. "Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu." (Amsal 7:3). Dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari akan membuat firman itu termeteraikan di dalam hati kita; firmanNya akan selalu mengingatkan di setiap langkah hidup kita. Oleh karena itu mari kita praktekkan firman yang kita baca setiap hari sehingga firman itu akan senantiasa melekat dalam hidup kita; "...dengan demikian perjalanan akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8).

Jangan sekali-kali meremehkan firman Tuhan, karena firmanNya adalah perkataan Tuhan sendiri dan mengandung kuasa! Sudahkah kita berpegang padaNya?

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Wednesday, June 15, 2011
KEKAGUMAN DAUD AKAN KEAGUNGAN TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Juni 2011 -

Baca: Mazmur 8

"Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!" Mazmur 8:10

Dalam 2 Samuel 6:12-18 dikisahkan bagaimana Daud membawa Tabut Perjanjian dari rumah Obed-Edom menuju ke Yerusalem. Digambarkan betapa Daud sangat menghormati Tabut Perjanjian tersebut karena Tabut Perjanjian merupakan lambang kehadiran Tuhan. Tertulis: "Dan Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan." (2 Samuel 6:14). Tidak hanya itu; di sepanjang perjalanan, setiap enam langkah Daud mempersembahkan korban bagi Tuhan berupa seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan sebagai tanda ucapan syukurnya atas penyertaan Tuhan. Dampak dari kehadiran Tuhan itu sungguh luar biasa; ketika Tabut Perjanjian berada di rumah Obed-Edom, ia dan seisi rumahnya diberkati Tuhan. Juga saat Tabut Perjanjian berada di kota Daud, "...diberkatinyalah bangsa itu demi nama Tuhan semesta alam." (2 Samuel 6:18).

Daud sangat menghormati dan mengangungkan Tuhan karena ia sadar siapa dirinya di hadapan Tuhan. Karena itu Daud berkata, "Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan." (Mazmur 8:2). Sungguh ajaib dan agung segala perbuatan Tuhan itu. Tidak ada rencanaNya yang gagal! Tuhan sangat mengasihi manusia, karena itu Dia tidak pernah putus asa untuk memulihkan dan terus memperbaharui manusia: "Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat." (Mazmur 8:5b-6). Hal ini sangat dirasakan oleh Daud, hidupnya menjadi baru setelah Tabut itu kembali kepadanya. Sekian lamanya Tabut itu berada di tangan musuh sehingga bangsa Israel senantiasa engalami kekalahan. Namun setelah Tabut itu kembali berada di tanan orang Israel, terjadi suatu pemulihan yang luar biasa.

Walaupun manusia telah menjadi makhluk yang hina karena dosa, namun selalu diingat dan diindahkan oleh Tuhan. Bahkan Tuhan sendiri rela turun ke dunia dan mati di atas kayu salib untuk menebus dosa umat manusia sehinga kita tidak lagi hidup dalam kegelapan, menjadi ciptaan baru, beroleh pendamaian dengan Allah dan diangkat sebagai anak-anakNya.

Pengorbanan Kristus di Kalvari bukti karya agung Allah bagi manusia!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Tuesday, June 14, 2011
HIDUP DALAM IMAN: Siap Menanggung Resiko
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Juni 2011 -

Baca: Ibrani 11

"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." Ibrani 11:6a

Kita harus menyadari bahwa kekristenan itu dimulai dengan iman, karena "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (ayat 1). Karena iman telah terbuka pintu hubungan antara kita dengan Allah, sebab tanpa iman kita tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Dalam Ibrani 11 ini kita baca bagaimana para saksi iman ini harus mengalami pergumulan yang tidak mudah. Namun mereka tidak mempersoalkan besarnya ujian dan tantangan yang harus dihadapi, karena arah pandang mereka hanya tertuju kepada Allah. Musa, "...setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah." (ayat 24-26). Abraham rela meninggalkan kampung halamannya di Urkasdim tanpa tahu tempat yang ia tuju (ayat 8). Di tengah ujian yang menerpa mereka semakin meningkatkan iman, karena mereka tahu bahwa Allah yang mereka sembah adalah Allah yang hidup, sumber kekuatan, pertolongan, sukacita, penghiburan, dan jalan keluar yang terbaik.

Saksi-saksi iman adalah mereka yang beralan dengan iman, bukan dengan penglihatan. Berjalan dalam iman berarti harus siap menanggung resiko. Terlebih di akhir zaman ini tantangan semakin besar menghadang kita, namun kita harus tetap kuat. Sayang, tidak sedikit orang Kristen yang takut menanggung resiko sehingga rela meninggalkan imannya demi karir, jabatan dan sebagainya. Sadrakh, Mesakh dan Abednego, karena imannya kepada Allah berani menanggung resiko, rela dimasukkan ke dalam perapian yang apinya dipanaskan tujuh kali lipat (baca Daniel 3:16-18).

Berjalan dengan iman berarti taat menantikan janji Tuhan digenapi. Karena itu Daud berdoa, "Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu." (Mazmur 119:38). Maka bersabarlah sampai waktu Tuhan dinyatakan, walaupun saat menantikan itu mungkin kita harus menanggung olokan atau sindiran dari orang lain.

Mari arahkan pandangan hanya kepada Allah, karena dengan iman masalah sebesar apa pun pasti terselesaikan!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Monday, June 13, 2011
ROH KUDUS DICURAHKAN: Perubahan dan Kuasa (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Juni 2011 -

Baca: Kisah Para Rasul 2:14-40

"Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini." Kisah Para Rasul 2:33

Akibat kehadiran Roh Kudus mereka yang berkumpul itu dipenuhi dengan Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus artinya dikontrol olehNya; akibatnya mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain. Karunia bahasa lidah di sini merupakan kemampuan untuk berbicara suatu bahasa tanpa dipelajari terlebih dahulu.

Saat Roh Kudus turun ke atas para murid Yesus, mereka menerima kuasa yang dijanjikan Tuhan itu. Sejak saat itu perubahan besar terjadi! Petrus yang pernah meyangkal Yesus sebanyak tiga kali dan sempat tidak percaya pada kebangkitan Kristus, setelah menerima Roh Kudus, mengalami sesuatu dalam dirinya. Petrus dengan penuh keberanian bangkit dan menyampaikan kebenaran firman Tuhan, dan menyatakan kepada semua orang tentang Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut dan bangkit dari kematian. Dengan penuh keberanian Petrus berkata, "Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan." (ayat 21). Dengan kata-kata yang sederhana Petrus membangun dasar-dasar pengampunan dosa dan keselamatan. Bagaimana ia bisa berkata-kata seperti itu? Itu semua karena pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus yang mengajarinya, karena "...Roh Kudus, yang diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26). Setelah mendengar kotbah Petrus orang-orang yang hadir mengalami jamahan Tuhan. Mereka terharu dan bertanya apa yang harus mereka perbuat. Jawab Petrus, "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus." (Kisah 2:38).

Kita harus menyadari bahwa pekerjaan Roh Kudus adalah kuasa yang dikaruniakan Tuhan kepada gerejaNya di akhir zaman ini; kuasa untuk memberitakan rahasia kebenaran firman Tuhan; kuasa yang diberikan Tuhan kepada anak-anakNya supaya pelayanannya berdampak bagi dunia. Orang yang dipimpin Roh Kudus tidak akan memberitakan Injil dengan kata-kata yang berasal dari hikmat manusia, tapi dengan kata-kata yang diajarkan Roh Kudus.

Tanpa kehadiran Roh Kudus pelayanan kita tidak akan membawa perubahan apa-apa!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Sunday, June 12, 2011
ROH KUDUS DICURAHKAN: Perubahan dan Kuasa (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Juni 2011 -

Baca: Yohanes 14:15-31

"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan seorang penolong yang lain, supaya Ia meyertai kamu selama-lamanya," Yohanes 14:16

Hari Pentakosta selalu jatuh pada minggu ke-7 sesudah Paskah. Di hari itu, untuk pertama kalinya, Roh Kudus dicurahkan di Yerusalem ke atas murid-murid Yesus. Seperti tertulis: "Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya." (Kisah 2:2-4). Awalnya tidak banyak yang mengerti apa itu Roh Kudus dan tujuannya dicurahkan ke bumi. Namun yang pasti kehadiran Roh Kudus telah membawa perubahan besar dalam diri murid-murid Yesus, seperti api yang membakar semangat mereka untuk memberitakan Injil dan menjadi penggerak gereja mula-mula.

Pencurahan Roh Kudus adalah penggenapan dari janji Tuhan. Sebelum terangkat ke sorga Yesus berkata: "...kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yeresalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8). Kuasa apa yang dimaksudkan Yesus? Ialah kuasa untuk mengadakan tanda dan mujizat. Kuasa Roh Kudus adalah sangat unik, sehingga tanpaNya, kita tidak akan mampu menjadi saksi Kristus di tengah-tengah dunia ini. Dikatakan: "...apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang." (Yohanes 16:13).

Kuasa Roh Kudus itu jauh melampaui bakat alami dan ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia dari lembaga pendidikan mana pun. Roh Kudus memberikan kepada orang-orang percaya kemampuan untuk memahami rahasia kebenaran. Itulah sebabnya Tuhan Yesus memerintahkan para muridNya untuk tidak meninggalkan Yerusalem dan menunggu kuasa itu dinyatakan (baca Kisah 1:4).

Jika hanya kabar pertobatan yang diberitakan tanpa menanamkan nilai-nilai kebenaran, bagaimana kita dapat memperoleh kehidupan kekal?

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Saturday, June 11, 2011
WAKTU ADALAH BERKAT DARI TUHAN! Jangan Sia-siakan!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Juni 2011 -

Baca: Amsal 20

"Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa." Amsal 20:4

Seberapa berhargakah waktu bagi Saudara? Ada yang berkata, "Waktu adalah uang, karena itu saya gunakan waktu sebaik mungkin. Satu jam saja lewat, sudah berapa dollar yang melayang?" Di sisi lain ada orang lain yang menganggap sepele waktu sehingga ia suka menunda-nunda apa yang seharusnya bisa dikerjakan sekarang, katanya: "Ah, besok-besok saja, kan masih banyak waktu." Ingat! Waktu akan terus melaju dan siap menggilas orang-orang yang menyia-nyiakannya. Jadi, mari gunakan setiap kesempatan yang ada dengan baik.

Ketika musim menuai datang seorang pemalas tidak akan memanen apa-apa dari ladangnya, karena pada musim sebelumnya, ketika orang lain bekerja, ia tidak melakukan apa-apa, membiarkan waktu itu berlalu begitu saja. Musim menabur haruslah kita gunakan untuk menabur supaya pada musim menuai kita mendapatkan hasil yang kita harapkan. Dalam Pengkotbah 11:6 dikatakan: "Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik."

Mengapa kita harus menggunakan waktu dengan baik? Karena setiap waktu/kesempatan adalah berkat dari Tuhan bagi kita, baik itu pagi, siang maupun malam. Dan berkat yang disediakan Tuhan bagi kita adalah berkat yang selalu baru, bukan kadaluarsa, sesuai dengan yang kita butuhkan. Tertulis: "Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-haisnya rahmat-Nya, selalu baru setiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23). Ada berkat baru setiap pagi. Bangsa Israel mengalaminya: pagi-pagi sebelum matahari terbit Tuhan menyediakan manna bagi mereka. Pada waktu malam pu Tuhan berjanji memberikan berkatNya: "Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan maka roti yang diperoleh dengan susah payah -sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-nya pada waktu tidur." (Mazmur 127:2).

Jika kita rindu mengalami berkat-berkat Tuhan gunakanlah setiap waktu/kesempatan yang Dia beri dengan sebaik-aiknya, jangan sampai kita tertinggal oleh waktu sehingga akhirnya kita hanya bisa meratap dan menyesali diri. Percuma!

Posted by Air Hidup Blog at 10:00 AM 0 comments
Friday, June 10, 2011
KETENANGAN HANYA ADA DALAM TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Juni 2011 -

Baca: Mazmur 62

"Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." Mazmur 62:2

Dalam perjalanan hidupnya, mulai dari saat masih menjadi seorang penggembala domba hingga menjadi raja atas Israel, kehidupan Daud diwarnai dengan hal-hal yang menakutkan, sehingga ia merasa tidak aman. Saat menggembalakan kawanan domba ayahnya ia harus berhadapan dan bergumul dengan binatang buas: singa dan juga beruang yang hendak menerkam domba-dombanya. Jika ada singa atau beruang yang menerkam salah satu dombanya, Daud pun mengejarnya sampai ditemukan dan merebut kembali dombanya dari mulut singa atau beruang yang menerkamnya. Jadi, "Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini." (1 Samuel 17:36a).

Namun saat melawan Goliat tidak ada rasa takut sedikit pun dalam diri Daud karena ia tahu bahwa Tuhan yang menyertainya, dan terbukti ia mampu mengalahkan pahlawan Filistin itu dan meraih kemenangan secara gemilang. Ujian yang harus dilewati tidak hanya sampai di situ, Daud pun selalu dikejar-kejar oleh Saul yang hendak membunuhnya. Hidup Daud seperti berada di ujung tanduk. Secara manusia ia kerapkali merasa takut dan kuatir, namun ia tetap tenang, karena ia yakin ada Tuhan yang tidak pernah meninggalkannya. Inilah pernyataan Daud, "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4).

Daud sadar bahwa rasa tenang dan aman itu tidak ditentukan atau dipengaruhi oleh keadaan dan suasana sekitar, orang lain, uang atau harta yang kita miliki atau kuasa-kuasa di luar Tuhan, tetapi rasa tenang dan aman hanya akan kita rasakan ketika kita dekat dengan Tuhan, karena Dia adalah "...tempat perlindungan kita." (Mazmur 62:9b); dengan kata lain jika kita merasa aman bukan berarti tidak ada masalah atau ujian, tetapi karena ada Tuhan. Tuhan adlah jaminan rasa aman kita; perlindungan yang Dia berikan itu sempurna, dan melalui kuasa Roh Kudus Ia menopang, menghibur dan menguatkan kita senantiasa. Oleh karena itu mari percaya keapdaNya dengan sepenuh hati dan tidak bimbang. Percaya kepada Tuhan adalah keharusan bagi orang percaya.

Percaya kepada Tuhan berarti menyerahkan semua beban kita kepada Tuhan dan kita pun tidak meninggalkan Tuhan dalam keadaan apa pun dan bagaimana pun, sehingga pastilah rasa tenang akan tinggal tetap di dalam hati kita!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Thursday, June 9, 2011
TIDAK HANYA PERCAYA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Juni 2011 -

Baca: Yohanes 3:16-21

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Yohanes 3:16

Jika kita menyadari bahwa hidup di dunia ini tidak untuk selamanya, untuk apa sebenarnya kita hidup? Mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, meraih kesuksesan dan popularitas, menuntut ilmu setinggi langit, ataukah kita mulai berpikir akan keselamatan hidup kita kelak?

Pada mulanya Tuhan menciptakan manusia di bumi ini dengan satu tujuan yaitu menjadikan manusia serupa dan segambar denganNya, supaya manusia berkuasa atas segala ciptaanNya dan berkuasa atas seluruh bumi (baca Kejadian 1:26). Sayang, manusia (Adam dan Hawa) hidup dalam ketidaktaatan, akibatnya gambar dan rupa Tuhan dalam diri manusia itu menjadi rusak. Dan jelas bahwa "...upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 6:23). Meski demikian tujuan Tuhan tetap berlaku bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Untuk itulah Ia datang sebagai manusia, rela menderita dan mati di atas Kalvari untuk menebus dosa manusia. Jadi keselamatan itu dapat kita peroleh asalkan kita percaya kepada Yesus, sebab "...keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12).

Banyak orang menyalahartikan kata 'percaya' ini; mereka menganggap bahwa keselamatan itu sangat mudah didapat, modalnya hanya percaya, sementara mereka masih terus melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Sebaliknya tidak sedikit pula orang Kristen yang malah kehilangan rasa percayanya kepada Tuhan karena 'mata' mereka telah dibutakan oleh besarnya masalah yang dialami, padahal Tuhan ijinkan hal itu terjadi supaya nyata kuasa Tuhan di dalamnya, bahwa bukan kita sendiri yang bertindak, tapi Tuhanlah yang bertindak melalui iman kita yang bergerak aktif. Dalam Mazmur 37:5 dikatakan: "Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;"

Jadi kita harus selalu bergantung penuh pada Tuhan dan mengandalkanNya dalam segala hal, maka kita tetap percaya bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup ini Tuhan selalu menyelamatkan hidup kita.

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Wednesday, June 8, 2011
KARUNIA ROHANI DARI TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Juni 2011 -

Baca: 1 Petrus 4:7-11

"Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-riap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah." 1 Petrus 4:10

Bahasa Yunani untuk kata karunia adalah charisma, yang bisa diartikan kemampuan-kemampuan rohani yang diberikan Tuhan untuk memperlengkapi orang-orang percaya oleh karya Roh Kudus. Jadi setiap orang percaya, tanpa terkecuali, menerima karunia dari Tuhan. Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak melayani Tuhan. Namun seringkali kita merasa tidak pantas, tidak layak, tidak mampu untuk melayani, padahal "...kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus." (Efesus 4:7). Sama seperti tubuh jasmani kita terdiri atas banyak anggota,demikian juga anggota-anggota tubuh Kristus berfungsi dalam panggilan dan karunia yang berbeda. Tuhan yang menentukan tujuan dan fungsi kita dan setiap bagian itu penting, tak ada bagian yang dapat memisahkan diri dari yang lain.

Karena kita telah diberi karunia atau kemampuan supranatural oleh Tuhan, maka apa pun bentuk pelayanan yang kita kerjakan, baik itu berkotbah, mengajar, menginjil, menyanyi, bernubuat dan sebagainya harus dengan karunia itu, bukan dengan kekuatan atau kepintaran kita sendiri. Apabila kita melayani tanpa karunia dari Tuhan, pelayanan kita akan sia-sia. Dan bila kita menyadari bahwa di dalam kita ada karunia dari Tuhan harus kita optimalkan. Pesan Paulus kepada Timotius, "Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu." (2 Timotius 1:6). Karunia sudah ada di dalam Timotius! Apabila Tuhan menempatkan karuniaNya, itu tidak datang dan pergi, tetapi tinggal di dalam, "Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya." (Roma 11:29).

Karunia atau kuasa ini adalah perlengkapan yang dibutuhkan untuk memenuhi panggilan Tuhan atas diri kita masing-masing. Gereja tak akan berdiri teguh tanpa karunia-karunia ini, karena itu "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah." (1 Petrus 4:10).

Karunia yang ada pada kita adalah anugerah Tuhan, bukan milik kita, kita hanyalah pengurusnya; "Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma." Matius 10:8b

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Tuesday, June 7, 2011
MENANG TERHADAP INTIMIDASI IBLIS (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Juni 2011 -

Baca: Nehemia 6

"Karena mereka semua mau menakut-nakutkan kami, pikirnya: 'Mereka akan membiarkan pekerjaan itu, sehingga tak dapat diselesaikan.'. Tetapi aku justru berusaha sekuat tenaga." Nehemia 6:9

Nehemia tidak terpengaruh oleh hasutan-hasutan mereka. Jika ia menyerah di tengah jalan dan tidak lagi melanjutkan pembangunan itu, maka mereka (musuh) pasti akan melompat kegirangan dan bersukacita atas kegagalan Nehemia. Ituah yang dimaui oleh Iblis, karena memang pekerjaan Iblis adalah "...untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;" (Yohanes 10:10a).

Di tengah ujian berat yang mendera, Nehemia tidak putus asa. Ia datang kepada Tuhan dengan berpuasa dan berdoa sehingga ia beroleh kekuatan untuk menghadapi lawan-lawannya. Pemazmur berkata, "Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi." (Mazmur 121:1-2). Nehemia pun berani berkata, "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan diingat di Yerusalem!" (Nehemia 2:20). Para pengacau (Sanbalat dan Gesyem) tidak pernah berhenti untuk menggagalkan usaha Nehemia. Bahkan Sanbalat mengutus hambanya untuk yang kelima kalinya kepada Nehemia dengan membawa surat tuduhan bahwa Nehemia telah memberontak dan mencalonkan dirinya sebagai raja Yehuda (Nehemia 6:6). Berbagai upaya telah mereka lakukan, tapi semuanya tidak ada yang berhasil karena Tuhan menyertai Nehemia. Nehemia tetap kuat dan fokus terhadap tugas yang dipercayakan Tuhan untuk membangun kembali Yerusalem. Ia menjalankan tugas ini dengan penuh komitmen dan tidak menyalahgunakannya.

Bila saat ini kita sedang mengalami pergumulan yang tidak jauh berbeda dengan Nehemia, jangan putus asa! Memang, Iblis tidak pernah lelah untuk melemahkan kita. Jangan menyerah pada keadaan dan terpengaruh kata-kata negatif yang dilontarkan orang lain kepada kita. Tetaplah maju! Ada tertulis: "dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti," (1 Korintus 1:28).

Serahkan setiap perkara kepada Tuhan, maka Dia akan menyelesaikannya, karena tak ada rencanaNya yang gagal!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Monday, June 6, 2011
MENANG TERHADAP INTIMIDASI IBLIS (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Juni 2011 -

Baca: Nehemia 4

"Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokan orang Yahudi" Nehemia 4:1

Seringkali seseorang menjadi lemah dan tak berdaya oleh karena perkataan dari orang lain yang menyakitkan, melemahkan dan mengitimidasinya. Oleh karena itu kita harus berhati-hati terhadap apa pun yang kita ucapkan.

Hal serupa dialami oleh Nehemia, orang Yahudi yang hidup pada masa Israel berada dalam tawanan. Alkitab menyatakan bahwa beberapa tahun sebelumnya, orang-orang Babilonia telah datang dan menghancurkan Yerusalem. Mereka juga membunuh atau menawan sebagian besar penduduk. Tidak hanya itu, tembok-tembok dibakar dan diruntuhkan sehingga kota itu tinggal puing-puing. Kondisi ini benar-benar memilukan hati Nehemia dan Tuhan pun menaruh kerinduan dalam hatinya untuk pulang ke Yerusalem dan membangun kembali kota itu. Selama di pembuangan, Nehemia telah setia mengabdi kepada sang raja asing dan ia pun disukai raja itu. Karena itu raja mengijinkan dia untuk pergi dan melaksanakan semua yang telah Tuhan suruhkan kepadanya. Dengan segera Nehemia berangkat ke Yerusalem dan mengumpulkan orang-orang Israel yang tersisa, mendorong mereka untuk memperbaiki semua yang telah dihancurkan oleh musuh. Untuk mewujudkan rencana itu Nehemia harus menghadapi tantangan yang tidak mudah. Ada sekumpulan orang yang tidak menyukai niat mulianya, di mana mereka berusaha untuk mengintimidasi Nehemia dengan perkataan-perkataan yang melemahkan. Sanbalat, Tobia dan Gesyem tidak ingin tembok itu dibangun kembali. Mereka berusaha menentang dan menghentikan usaha Nehemia ini. Dikatakan, "...mereka mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: 'Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?" (Nehemia 2:19). Mereka juga berusaha untuk menghancurkan dan mengintimidasi Nehemia dengan perkataan-perkataan yang merendahkan. Ejek orang-orang itu, "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka." (Nehemia 4:3). Apa yang dikerjakan Nehemia menjadi bahan tertawaan mereka. Meskipun demikian Nehemia tidak termakan oleh provokasi mereka, dia terus maju. (Bersambung)

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Sunday, June 5, 2011
MENGERJAKAN KESELAMATAN: Makin Melekat Pada Tuhan!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Juni 2011 -

Baca: Mazmur 62

"Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku." Mazmur 62:6

Kita harus mempersiapkan diri dengan sungguh menjelang kedatangan Tuhan yang semakin dekat. Perwujudannya adalah menghormati Roh Kudus, yaitu dengan melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan yang kesemuanya tidak terlepas dari pimpinan Roh Kudus. Ketika kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus kita pasti tidak akan menuruti keinginan daging. Oleh karenanya kita harus menjauhkan diri dari segala bentuk kecemaran dunia ini, sebab "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus." (1 Tesalonika 4:7).

Seseorang yang menyadari bahwa keselamatan yang ia terima adalah kasih karunia dari Tuhan akan memiliki kerinduan untuk selalu melekat kepadaNya. Inilah yang dilakukan Daud, senantiasa merindukan hadirat Tuhan: "Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelantaran-pelantaran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup." (Mazmur 84:2-3). Daud tahu bahwa di dalam hadirat Tuhan ada sukacita, pemulihan, kemenangan, penghiburan dan kekuatan. Dan respons hati Tuhan terhadap siapa pun yang senantiasa melekat kepadaNya adalah seperti yang dikatakanNya, "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku." (Mazmur 91:14). Hal ini sungguh terbukti ketika Daud mengalami persoalan yang berat, di mana Tuhan menyatakan kuasaNya, "...sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:2b).

Seberapa dalam kerinduan kita kepada Tuhan? Seringkali kita malah menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah. Kita jarang sekali membaca Alkitab (firman Tuhan), apalagi merenungkannya, dan juga malas berdoa. Di akhir zaman ini jemaat Tuhan harus semakin intim dengan Kristus. Ketika kita melekat kepada Dia kita akan beroleh kekuatan dan mampu menang terhadap segala godaan dunia ini, sehingga keselamatan yang telah kita terima tetap terpelihara. Bahkan iman kita akan semakin bertumbuh.

...dan pada saatnya kehidupan kita menghasilkan buah bagi Tuhan, yaitu menjadi berkat bagi orang lain, "...supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela..." Filipi 2:15

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Saturday, June 4, 2011
MENGERJAKAN KESELAMATAN: Menjauhi Kejahatan!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Juni 2011 -

Baca: Filipi 2:12-18

"Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir," Filipi 2:12

Banyak orang yang mengaku dirinya percaya dan beriman kepada Yesus tetapi masih memandang rendah nilai pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Mereka mengganggap sepele keselamatan yang telah diberikan Tuhan. Petrus menegaskan, "...kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." (1 Petrus 1:18-19).

Apa buktinya seseorang dikatakan sudah tidak peduli lagi terhadap keselamatan yang telah diterimanya dari Tuhan itu? Hal ini bisa dilihat dari gaya hidupnya yang tidak mencerminkan sebagai anak Tuhan. Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan oleh kasih karunia kita telah dipindahkan dari kegelapan menuju terang. Maka dari itu kita harus "...meninggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya." (Roma 13:12b-14). Bukankah masih ada orang percaya yang belum sepenuhnya meninggalkan hidup lamanya, masih bersahabat dengan dunia ini dan mencintai dosa?

Rasul Paulus menasihati agar kita senantiasa taat dan mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Artinya kita harus berani berkata tidak terhadap dosa dan menghormati kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita. Rasa takut dan gentar yang dimaksud adalah menghormati Tuhan karena kuasaNya, kekudusanNya dan keadilanNya, sehingga kita pun takut melakukan dosa, karena setiap pelanggaran akan membawa konsekuensi. Salomo dalam amsalnya juga menyebutkan, "Takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat." (Amsal 8:13). (lanjut)

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Friday, June 3, 2011
TUHAN PEDULIKAN KITA: Berharga di MataNya!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Juni 2011 -

Baca: Yesaya 43:1-7

"Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu." Yesaya 43:4

Adalah suatu kebanggaan tersendiri apabila kita mendapat hormat, pujian dan penghargaan dari sesama kita karena kesuksesan atau prestasi yang telah kita raih. Contoh: keberhasilan tim sepakbola nasional Indonesia menjadi runner up dalam piala AFF beberapa waktu lalu. Semua pemain begitu dielu-elukan dan beroleh sanjungan dari para penggila bola tanah air. Hampir semua media menampilkan berita tentang mereka. Penghargaan dan bonus mengalir deras. Mereka menjadi aset berharga di dunia olahraga nasional. Tapi, apakah kita pernah menyadari bahwa kita ini sangat berharga di mata Tuhan? Tuhan tidak pernah memandang rupa, jabatan, atau kekayaan yang kita miliki. Sesungguhnya "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati." (1 Samuel 16:7b). Seburuk apa pun kita di mata dunia ini, bahkan mungkin kita telah dihina, dicaci, dan direndahkan, tetapi kita tetap berharga di mataNya. Kalau kita begitu bangga dipuji dan dihormati oleh orang lain, alangkah lebihnya bila kita dipandang sangat berharga dan mulia di hadapan Tuhan, bahkan disebutNya kita sebagai biji mataNya sendiri! Dan Alkitab menyatakan, "...siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya-" (Zakharia 2:8b).

Sudah sepatutnya hati kita berlimpah dengan syukur dan berhentilah untuk mengeluh dan bersungut-sungut dengan kondisi kita yang mungkin menurut kita tidak sebanding dengan orang-orang yang di luar Tuhan, sebab dengan ucapakan syukur kepada Tuhan kita akan semakin kuat di dalam Dia dan itulah awal dari karya Roh Kudus dalam hidup kita. Ketika Tuhan Yesus hendak memberi makan lima ribu orang, Ia "...mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuatNya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki." (Yohanes 6:11).

Dalam ucapan syukur ada kuasa yang turun dari tempat mahatinggi, sebab di dalamnya kita selalu percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan perkara yang ajab atas hidup kita. Ingat, kita berharga di mata Tuhan!

Keadaan apa pun yang kita alami saat ini, Tuhan tahu dan Dia sangat mempedulikan kita!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Thursday, June 2, 2011
RENCANA ALLAH TERGENAPI: Yesus Naik ke Sorga
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Juni 2011 -

Baca: Ibrani 10:19-39

"karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah." Ibrani 10:20-21

Alkitab telah menegaskan bahwa jalan untuk sampai ke tempat Mahakudus sudah terbuka bagi kita melalui pengorbanan Yesus. Oleh darah Yesus kita sudah dibersihkan dan disucikan sehingga kita bisa masuk ke ruang Maha Kudus. Sungguh, kedatangan Yesus ke dalam dunia ini adalah untuk menggenapi rencana Allah bagi kita; Allah mengutus Yesus supaya kita mengenal Dia sebagaimana tertulis: "Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya." (Yohanes 1:18).

KebangkitanNya dari kematian telah membuktikan kuasa ke-Ilahian-Nya; perbuatan-perbuatan Iblis telah dihancurkan, "...Maut telah ditelan dalam kemenangan." (1 Korintus 15:54b). Melalui karyaNya, jaminan keselamatan telah disediakan bagi kita. Tertulis: "demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia." (Ibrani 9:28).

Yesus telah menggenapi rencana Allah dengan sempurna! Dan kenaikan Yesus ke sorga, 40 hari setelah kebangkitanNya, merupakan klimaks kehidupanNya di dunia. Ini membuktikan Dia adalah Tuhan dan Juruselamat yang diutus Bapa dan kembali kepada Bapa. Yesus datang dari kekekalan dan kembali kepada kekekalan. Yesus berkata, "Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." (Yohanes 16:28). Yesus kembali kepada Bapa untuk menyediakan tempat bagi orang percaya: "Di rumah bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yohanes 14:2-3).

Di dalam Yesus ada jaminan kepastian hidup kekal. Jadi marilah kita menanti Dia dengan tekun sambil mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar.

"...Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." Kisah 1:11

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Wednesday, June 1, 2011
DALAM PUJIAN PENYEMBAHAN: Tuhan Bekerja!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juni 2011 -

Baca: Mazmur 103

"Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!" Mazmur 103:1

Setiap ibadah selalu diawali dengan pujian penyembahan. Mengapa? Karena pujian dan penyembahan kepada Tuhan sudah seharusnya merupakan gaya hidup yang tidak terpisahkan dari iman Kristen. Sejak awal Tuhan telah merancang kita untuk menjadi umat pemuji, bahkan sampai pada kekekalan di sorga tiada hentinya pujian dan penyembahan dinaikkan bagi Tuhan. Melalui pujian dan penyembahan nama Tuhan ditinggikan, sebab Dia hadir dalam pujian umatNya. Dengan pujian penyembahan kita mengundang hadiratNya yang penuh kuasa untuk melawat dan memulihkan keadaan kita. Terkadang tidak banyak orang percaya yang menyadari betapa pentingnya pujian penyembahan dalam suatu ibadah. Kita menganggapnya sebagai hal yang biasa dan rutin sehingga banyak orang yang sengaja datang ke gereja terlambat. "Ah, masih puji-pujian, nanti saja datang ketika firman akan dimulai!" Bahkan tidak sedikit orang Kristen yang lebih menyukai dan hafal dengan lagu-lagu duniawi daripada lagu-lagu rohani. Mereka tidak menyadari akan kuasa yang terkandung dalam puji-pujian kepada Tuhan.

Bila kita memuji Tuhan dengan segenap hati, kita akan mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan. Orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan pasti mengalami pembaharuan dalam hidupnya. Dampaknya: ia akan makin berkobar-kobar bagi Tuhan karena menyadari betapa besar kasih dan kebaikan Tuhan dalam hidupnya; betapa hidupnya berharga karena telah diselamtkan oleh Tuhan. Simak ungkapan hati Daud ini yang menyadari akan kasih Tuhan: "Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. ...setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setiaNya atas orang-orang yang takut akan Dia;" (Mazmur 103:8,11). Oleh karena itu penghormatan tertinggi hanya layak bagi Tuhan saja!

Apabila kita bisa mengingat betapa baiknya Tuhan dalam hidup ini tidak ada yang bisa kita perbuat untuk membalas kebaikanNya selain hanya pujian dan penyembahan yang selayakya kita haturkan sebagai rasa syukur kita.

Tidak ada alasan untuk tidak memuji Tuhan di segala waktu, sebab dalam pujian penyembahan yang kita naikkan kuasa Tuhan turut bekerja dan kita pun akan mengalami pemulihan yang luar biasa!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Tuesday, May 31, 2011
MEMPERTAHANKAN IDENTITAS (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Mei 2011 -

Baca: Mazmur 101:1-8

"Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah engkau datang kepadaku? Aku hendak hidup dalam ketutulsan di dalam rumahku." Mazmur 101:2

Pada masa ini kejahatan begitu merajalela, mulai dari percabulan, korupsi kecil hingga besar, penipuan pajak dan lainnya. Begitu marak pula selebritis yang tertangkap karena menggunakan narkoba. Uang dan popularitas telah membius mereka. Mengapa mereka menggunakan narkoba? Untuk menenggelamkan kesedihan mereka, mencari kebahagiaan, atau lari dari permasalahan hidup. Mereka sudah kehilangan identitas diri! Sebagai orang percaya yang telah ditebus dan diselamatkan, haruskah kita turut tenggelam dalam kehidupan dunia yang menyesatkan ini? Ketika norma-norma masyarakat mulai memudar, haruskah identitas kita sebagai umat pilihan Tuhan turut juga memudar dan mulai berkompromi dengan dosa seperti mereka? Justru di tengah-tengah dunia yang gelap ini "...hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16).

Kita harus bisa mempertahankan identitas kita ini dan tetap menjaga diri supaya hidup kita membawa pengaruh yang positif bagi orang lain. Mungkinkah? Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. Daniel, meski hidup di negeri asing yang penuh dengan kesenangan dan penyembahan berhala, tetap bertekad menjaga identitasnya sebagai orang percaya agar dirinya tetap murni, dan menolak untuk mencemakan diri dengan hidangan raja. Tertulis: "Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya." (Daniel 1:8). Daniel berani hidup berbeda dari orang lain dan mampu mempertahankan identitas rohaninya. Meski berada di tengah-tengah orang-orang dunia dia tidak turut hidup dengan cara-cara duniawi.

Contoh lain, adalah Yusuf, yang ketika hidup di Mesir tidak kehilangan identitasnya sebagai orang benar, tetap kuat menghadapi godaan isteri Potifar dan lebih memilih lari daripada harus berkompromi dengan dosa. Pemazmur pun berjuang agar hidupnya tetap berkenan kepada Tuhan. "Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila; perbuatan murtad aku benci, itu takkan melekat padaku. Hati yang bengkok akan menjauh dari padaku, kejahatan aku tidak mau tahu." (Mazmur 101:3-4). Ingatlah identitas kita!

Karena itu jadilah teladan dalam segala hal bagi orang-orang dunia.

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Monday, May 30, 2011
MEMPERTAHANKAN IDENTITAS (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Mei 2011 -

Baca: 1 Petrus 2:1-10

"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." 1 Petrus 2:9

Adalah sangat penting bagi orang percaya untuk menyadari siapa sesungguhnya kita ini di dalam Tuhan. Siapa sesungguhnya kita? Jika kita tahu jawabannya, inilah yang menjadi identitas kita.

Setiap orang pastilah memiliki latar belakang yang berbeda-beda: siapa orang tua kita, asal usul kita dari mana, atau kewarganegaraan kita apa dan sebagainya. Dalam edisi Maret lalu disampaikan bahwa setiap orang percaya memiliki kewargaan yang berbeda dari orang-orang dunia, karena kewargaan kita adalah di dalam sorga (baca Filipi 3:20). Sebagai warga Kerajaan Sorga kita memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah karena kita dituntut untuk hidup menurut hukum-hukum Sorga (firman Tuhan). Karena itu kita harus berhati-hati dalam berperilaku karena setiap hari kita menghabiskan sebagian besar waktu kita bersama-sama dengan orang-orang di luar Tuhan: dengan teman sekolah, teman sekantor atau pun dengan tetangga di lingkungan tempat tinggal kita. Setiap hari kita memperhatikan dan melihat setiap tingkah laku dan juga perkataan mereka. Namun yang Tuhan kehendaki adalah kita tidak kehilangan identitas kita sebagai orang percaya, baik itu di lingkungan sekolah, tempat kerja atau pun di tengah-tengah masyarakat.

Ayat nas di atas menyatakan bahwa kita ini adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus dan umat kepunyaan Allah sendiri. Luar biasa! Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita sudah memperoleh anugerah dan kemurahanNya. Dikatakan: "...kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." (1 Petrus 1:18-19). Jadi, "...kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah." (Galatia 4:7). Identitas baru ini kita dapatkan melalui pengorbanan Yesus di atas Kalvari; Dia telah mengangkat kita dari gelap kepada terangNya yang ajaib sehingga kita "...memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan." (Kisah 26:18). (Bersambung).

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Sunday, May 29, 2011
MENGASIHI TUHAN: Adalah Mengasihi Sesama!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Mei 2011 -

Baca: 1 Yohanes 4:7-21

"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah." 1 Yohanes 4:7

Berbicara tentang kasih tak ada habisnya, apalagi bagi setiap orang yang berlabelkan Kristen, karena kekristenan dan kasih itu tak terpisahkan. Jika kita tidak memiliki kasih ada yang salah dan tidak beres dalam pengiringan kita kepada Tuhan selama ini. Ada seorang teman yang curhat dan berkeluh kesah kepada penulis bahwa pimpinannya di kantor sangat cerewet, pelit dan suka mendamprat pegawainya dengan kata-kata kasar. Ia pun menambahkan, "Bosku itu kan orang Kristen, dan katanya juga ikut pelayanan di gereja, tapi koq begitu ya, tidak punya kasih. Padahal setahuku orang Kristen itu baik dan selalu mengasihi orang lain." Mendengar curhat teman yang 'tidak seiman' itu penulis hanya bisa bungkam dan benar-benar dibuat malu. Orang Kristen yang tidak memiliki kasih bisa dikatakan sebagai orang Kristen yang gagal; gagal menadi teladan yang baik dan gagal menjadi terang bagi sesamanya.

Mengapa kita harus memiliki kasih dan mengasihi sesama kita? Alkitab menyatakan bahwa kita mengasihi karena Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita. Dan bagaimana kita dapat mengasihi Allah jikalau mengasihi sesama manusia saja kita tidak bisa? Kasih Allah inilah yang seharusnya memotivasi kita untuk dapat mengasihi orang lain. Jadi mengasihi orang lain adalah suatu perintah yang harus kita taati. Tertulis: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Lukas 10:27). Kata kasihilah merujuk pada suatu perintah dan itu tidak dapat dilanggar. Dalam kenyataannya kita sering melakukan tindakan kasih yang disertai dengan syarat-syarat tertentu atau pilih-pilih. Kita mengasihi seseorang apabila orang tersebut juga mengasihi kita atau memberi keuntungan kepada kita. Sebaliknya bila tidak, orang tersebut kita anggap sebagai lawan atau musuh.

Bukti dari pernyataan kasih dalam kehidupan kita adalah kasih kepada Tuhan dan juga sesama. Bagian tersukar adalah kasih kepada Tuhan. Kalau kita berkata bisa mengasihi Tuhan, tapi bukti mengasihi saudara atau sesama tidak ada berarti nonsens.

Bukti bahwa kita mengasihi Tuhan adalah jika kita mengasihi sesama kita!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Saturday, May 28, 2011
GARAM TAWAR TIDAK BERGUNA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Mei 2011 -

Baca: Matius 5:13-16

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang." Matius 5:13

Saat ini acara wisata kuliner menjadi tren di hampir semua stasiun telebisi. Demikian pula acara masak-memasak aneka jajanan, masakan tradisional hingga menu masakan luar negeri pun dikemas secara menarik dengan menampilan orang-orang yang memang expert di bidangnya atau seorang chef terkenal. Apa pun jenis makanannya dengan resep yang berbeda-beda, hampir selalu ada garam yang menjadi salah satu bahan utamanya. Selain sebagai penyedap untuk setiap masakan, garam bergungsi untuk mengawetkan sesuatu yang telah mati agar tidak membusuk dan berbau. Makanan tanpa garam akan terasa hambar.

Alkitab mengatakan bahwa keberadaan orang percaya di tengah-tengah dunia ini adalah sebagai 'garam'. Suatu tugas dan tanggungjawab yang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sudahkah kita menjalankan fungsi kita sebagai garam dunia dengan benar? Dunia ini penuh dengan kebobrokan dan bisa dikatakan dalam proses membusuk karena dosa. Karena itu keberadaan orang percaya sebagai 'garam dunia' sangat dibutuhkan. Menjadi garam dunia berarti menjadi kesaksian bagi orang lain. Melalui hidup kita seharusnya banyak jiwa yang diselamatkan sehingga proses pembusukan dunia karena dosa dapat diperlambat. Sebagaimana Kristus "...datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (Lukas 19:10), begitu pula tugas kita sebagai garam dunia adalah menebarkan pengaruh bagi jiwa-jiwa di sekitar kita. Mungkin banyak orang di sekeliling kita telah menempuh hidup yang tidak benar: ada yang terlibat narkoba, seks bebas, perselingkuhan, korupsi dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Adakah karena kesaksian hidup kita mereka bertobat?

Kesaksian hidup kita harus terus bergulir hingga Tuhan Yesus datang kelak. Sayang, tidak sedikit orang percaya yang tidak bisa menjadi garam dunia karena hidupnya setali tiga uang dengan orang-orang dunia; tetap saja berkompromi dengan dosa sehingga susah dibedakan mana itu orang percaya dan yang bukan. Jika garam menjadi tawar berarti telah kehilangan fungsi dan pastilah sudah tidak berguna untuk apa pun. Garam tawar adalah garam yang telah hilang kegunaannya, ia hanya akan dibuang dan diinjak-injak orang (baca Lukas 14:34-35). Kita menjadi tidak berguna bagi Tuhan maupun bagi manusia. Keadaan ini sungguh memalukan!

Orang Kristen yang hidupnya tidak menjadi kesaksian sama dengan garam yang tawar!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Friday, May 27, 2011
BERJUANG MEMPEROLEH KRISTUS
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Mei 2011 -

Baca: Filpi 3:1-16

"Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus." Filipi 3:12

Tanpa sadar banyak orang Kristen merasa dirinya telah mencapai tingkat kerohanian yang tinggi, yang dirasa sudah lebih dari cukup: ibadah di gereja tidak pernah absen, setia membayar persepuluhan dan sudah terlibat dalam pelayanan. Apa lagi yang kurang? Cukuplah sudah. Tidak perlu lagi bersusah-payah, menggebu-gebu atau mengejar hal-hal rohani begitu rupa. Jika kita berpikiran seperti itu, berhati-hatilah, karena kita sedang dalam bahaya yang besar.

Rasul Paulus memiliki reputasi yang luar biasa dalam hal agama Yahudi, bahkan diakuinya sendiri bahwa "dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat." (ayat 6). Meski demikian Paulus merasa bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa dan tidak ada alasan baginya untuk memegahkan diri. "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu yang kuanggap rugi, karena pengenalan aku Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus," (ayat 7-9). Tidak ada yang lebih mulia dalam diri Paulus sebelum ia benar-benar mendapatkan Kristus dalam hidupnya. Maka dari itu ia terus berusaha dan berlari mengejar Kristus. "dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (ayat 14). Paulus meyadari bahwa jika ia mendapatkan Kristus dan Kerajaan Sorga bukanlah dua hal yang terpisah, tapi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Sudahkah kita memiliki Kristus sepenuhnya? Kehidupan orang percaya ibarat berada di arena pertandingan, di mana kita harus terus berjuang dan berlari untuk mendapatkan Kristus dan juga KerajaanNya. Jadi upaya mendapatkan Kristus adalah tugas seumur hidup kita. Jangan pernah merasa puas dengan apa yang kita lakukan saat ini. Masa lalu tidak bisa kita bangga-banggakan atau kita jadikan patokan. Apakah yang kurang dari Paulus? Namun dia tidak pernah berhenti berjuang. Bagi Paulus segala sesuatu selain Kristus adalah sampah. Apalah artinya kita memperoleh seluruh dunia ini jika pada akhirnya binasa?

Hanya Kristus yang terbaik, kita harus mengejar dan mendapatkan Dia.

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Thursday, May 26, 2011
MENINGGALKAN TUHAN KARENA DUNIA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Mei 2011 -

Baca: 2 Tawarikh 12:1-16

"Rehabeam berserta seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh." 2 Tawarikh 12:1

Akhir-akhir ini banyak orang percaya yang mengalami kelesuan dalam pengiringannya kepada Tuhan. Banyak faktor yang mengakibatkan seseorang tidak lagi setia kepada Tuhan, bahkan ada yang meninggalkan Tuhan dan secara terang-terangan telah menjual imannya. Salah satunya dalah karena kemapanan atau kemakmuran. Karena sudah memiliki jabatan yang tinggi dan bergelimangan harta, seseorang tidak lagi mengutamakan perkara-perkara rohani dan lebih mencintai jabatan dan hartanya itu daripada Tuhan. Ayat nas di atas sudah sangat jelas menyatakan bahwa Rehabeam adalah seorang raja yang sudah lupa diri; ia mabuk jabatan dan juga harta. Karena sudah merasa kuat, kaya, terkenal dan berkuasa ia pun meninggalkan Tuhan dan tidak lagi mengindahkan hukumNya. Rehabeam sepertinya sudah tidak membutuhkan Tuhan lagi dalam hidupnya.

Contoh lain orang yang meninggalkan Tuhan adalah Demas. Alkitab menyatakan bahwa Demas sebelumnya adalah seorang pelayan Tuhan dan rekan sekerja Paulus di ladang Tuhan; ia begitu setia menyertai Paulus di setiap pelayanannya. Namun dalam kisah berikutnya dikatakan oleh Paulus demikian: "...Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku." (2 Timotius 4:10a). Kepada Timotius Paulus menyatakan kesedihannya karena Demas telah berubah sikap, di mana dia lebih mencintai dunia ini dan tidak lagi turut ambil bagian dalam pelayanan pekabaran Injil. "Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?" (Galatia 3:3). Alkitab juga menyatakan bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah, "...Jadi barang siapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah." (Yakobus 4:4).

Ternyata bila kita bersahabat saja dengan dunia, tindakan kita ini sudah disebut telah memusuhi Allah, apalagi bila kita mencintai dunia ini. Mencintai dunia berarti mencintai segala sesuatu yang duniawi yang meliputi: keinginan daging, keinginan mata dan juga keangkuhan hidup (baca 1 Yohanes 2:16). Adalah tidak mungkin seseorang berkenan kepada Tuhan selama ia masih hidup dalam kedagingan dan mementingkan perkara-perkara duniawi!

Jangan pernah meninggalkan Tuhan dengan alasan apa pun, karena akibatnya akan sangat fatal!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Wednesday, May 25, 2011
MENGAKUI DOSA DAN BERDOA DENGAN IMAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Mei 2011 -

Baca: Mazmur 88

"Tetapi aku ini, ya Tuhan, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu." Mazmur 88:14

Banyak dari kita adakalanya merasa jenuh berdoa. Mengapa? Mungkin kita merasa doa-doa kita belum juga dijawab Tuhan padahal kita sudah berdoa selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun; entah untuk mendapatkan jodoh, keturunan (anak), kesembuhan, perlindungan, pemulihan keuangan, rumah tangga dan sebagainya. Atau mungkin kita sendiri merasa kurang yakin apakah doa yang kita panjatkan itu benar-benar didengar oleh Tuhan. Bahkan kita juga sudah meminta orang lain yang kita anggap 'lebih rohani' untuk berdoa bagi kita. Kita menganggap kalau mereka yang berdoa pasti akan lebih sakti dan manjur dibandingkan bila kita sendiri yang berdoa.

Tuhan memang memakai sebagian orang secara khusus untuk melayani jiwa-jiwa dengan karunia kesembuhan dan sebagainya, dan otoritasNya juga turun ke atas mereka. Bukan hal yang salah bila kita meminta dukungan doa dari mereka. Tetapi dalam hal berdoa Tuhan tidak membatasi siapa saja yang boleh menaikkan doa yang sekiranya memiliki kuasa. Yakobus memberikan kuncinya: "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16). Ada 3 hal yang harus kita perhatikan yaitu: kita harus mengakui dosa, saling mendoakan dan berdoa dengan yakin. Penghalang utama doa kita tidak didengar Tuhan adalah dosa. (baca Yesaya 59:1-2). Jika selama ini masih ada dosa yang kita perbuat maka kita tidak akan memiliki doa yang berkuasa. Karena itu kita harus mengakui dosa itu dengan jujur di hadapan Tuhan dan segera bertobat, Dia yang setia pasti akan mengampuni dosa kita. Adakalanya ketika kita sendiri sedang dalam masalah Tuhan meminta kita untuk berdoa juga bagi orang lain. Kita harus siap berdoa untuk orang-orang yang membutuhkan dukungan doa, sehingga Tuhan pun akan memberikan apa yang kita ingini.

Selain itu kita harus berdoa dengan yakin, artinya tidak ragu atau bimbang. Ketika menanti-nantikan jawaban dari Tuhan seringkali kita tidak sabar dan mulai meragukan kuasa Tuhan. Keraguan dan kebimbangan itu sama dengan ketidakpercayaan. Alkitab menyatakan, "Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:7).

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! Peganglah itu!

Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 0 comments
Tuesday, May 24, 2011
TETAP KUAT DI TENGAH KESUKARAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Mei 2011 -

Baca: Mazmur 68:1-7

"Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita." Mazmur 68:4

Ketika mengalami permasalahan yang berat kebanyakan orang menjadi letih lesu, sedih dan frustasi. Rasa-rasanya dunia mau runtuh. Tetapi Alkitab menasihatkan, "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12). Di tengah kesulitan yang terjadi, kita harus menguatkan hati untuk tetap bersandar kepada Tuhan.

Mari kita belajar dari nabi Habakuk yang hidup pada jaman di mana bangsa Israel sedang mengalami penderitaan hebat karena ditindas oleh musuh-musuhnya. Bukan hal yang mudah baginya untuk dapat terus mempertahankan imannya dan bersukacita. Rakyat sangat menderita karena ladang yang biasanya menjadi sumber penghasilan dan tumpuan penghidupan mereka tidak lagi membuahkan hasil. Begitu juga ternak yang menjadi harta kekayaan telah terhalau dari kandang. Suatu keadaan yang benar-benar hopeless (baca Habakuk 3:17). Mungkinkah bersukacita dan beria-ria di tengah penderitaan? Ingat! Tembok Yerikho runtuh bukan karena kekuatan pasukan bersenjata, namun justru ketika bangsa Israel selesai mengelilingi kota itu pada hari ke tujuh dengan sorak-sorai.

Puji-pujian bagi Tuhan menghasilkan kuasa yang dahsyat. Tembok permasalahan sebesar apa pun yang kita hadapi dapat diruntuhkan ketika kita tetap bersorak-sorai bagi Tuhan. Oleh karena itu tetaplah bersukacita dalam keadaan apa pun yang kita alami supaya kita bisa terus bertahan sampai pada akhirnya. Salomo menulis: "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." (Amsal 17:22). Bila mengandalkan kekuatan sendiri kita pasti tidak akan mampu. Yakinlah kita tidak menghadapi penderitaan itu sendirian, ada Roh Kudus yang akan menyertai dan menopang kita senantiasa.

Dia sekali-kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita, karena itu kuatkan hati dan tetaplah bersukacita.


--

Kesetiaan: Rahasia Untuk Tetap Mendapat Berkat Berkelimpahan
121Share
“Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.” Lukas 17:15-16
Mari kita lihat kisah dalam Lukas 17:11-19 ini, tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus:
‘Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”
Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?”
Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” ‘
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika mereka mengalami sakit-penyakit yang sangat parah, mereka beramai-ramai datang kepada Yesus dan berteriak agar Dia menyembuhkan penyakit mereka. Mereka sadar bahwa Yesus berkuasa untuk menyembuhkan segala penyakit yang ada, oleh karena itu dengan penuh keyakinan mereka berseru dan meminta kepada Yesus agar penyakitnya disembuhkan.
Tidak hanya itu saja, mereka juga mengikuti perintah yang diberikan oleh Yesus. Mereka melangkah dengan iman dan percaya bahwa mereka pasti disembuhkan.
Kesepuluh orang kusta tersebut sembuh dari penyakit yang mereka derita. Dan sudah seharusnyalah mereka bersyukur dan datang kepada Yesus untuk mengucapkan terima kasih, serta mempersembahkan hidup mereka bagi kemuliaan namaNya. Tetapi tidak demikian yang terjadi. Ternyata hanya satu dari sepuluh orang yang datang kembali kepada Yesus dan memuliakan namaNya. Bahkan Yesus-pun heran dan bertanya kemana orang-orang lain yang telah disembuhkan olehNya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kita dapat melihat bahwa Tuhan telah menyiapkan berkat lainnya bagi mereka yang mau setia datang kepadaNya. Tidak hanya kesembuhan yang diterima satu orang yang kembali itu, tetapi dia juga menerima berkat lainnya yaitu berkat keselamatan yang dari Tuhan.
Banyak orang yang ketika dalam masalah, mereka berbondong-bondong datang ke gereja, rajin beribadah, mengikuti setiap kegiatan doa dan acara apapun yang diadakan di gereja. Mereka beranggapan bahwa dengan cara itu mereka akan mendapatkan jawaban atas masalah yang mereka hadapi.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tuhan memang tidak pernah berhutang kepada setiap orang yang datang kepadaNya, berseru dan meminta kepadaNya. Dia akan memberikan jawaban bagi setiap doa dan pergumulan kita. Tetapi sebagian besar orang justru lupa untuk memuliakan nama Tuhan ketika mereka telah lepas dari masalah yang mereka hadapi.
Mereka mulai mengurangi kegiatan yang tadinya diikuti. Mereka mulai disibukkan dengan berbagai hal. Dan berbagai alasan muncul untuk menghindari kegiatan beribadah. Padahal bukan itu yang Tuhan inginkan. Tuhan ingin agar kita tetap setia dan dekat kepadaNya ketika kita telah lepas dari segala masalah. Tuhan ingin agar kita semakin intim dengan Dia. Dan Tuhan rindu agar kita tetap memuji dan memuliakan namaNya di saat kita sudah menerima jawaban atas doa-doa kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Jangan pernah lepaskan kasih karunia Tuhan ketika kita sudah menerima jawaban doa-doa kita. Jangan lupakan betapa baiknya Tuhan kepada kita, karena Dia telah menyembuhkan kita, memulihkan kita, memberi kita kekuatan, memberi kita pekerjaan, memberi kita kesuksesan dalam karir, memberi kita jalan keluar atas bisnis kita, dan lain sebagainya.
Tetap jaga hubungan kita dengan Tuhan walaupun kita sudah menerima jawaban atas masalah kita. Jangan pernah lengah, karena iblis selalu mencari kesempatan di saat-saat kita lengah. Dan ketika kita tetap menjaga hubungan intim dengan Tuhan, maka Tuhan akan mencurahkan berkat-berkat lainnya dalam kehidupan kita. Berkat-berkat yang tidak pernah kita pikirkan dan tidak pernah kita lihat akan kita terima dalam kehidupan kita.
Mari kita senantiasa menjaga hubungan kita dengan Tuhan pada saat Dia telah memberikan kemenangan atas masalah-masalah yang kita hadapi. Jangan lepaskan kesetian kita kepada Tuhan dan terimalah berkat berkelimpahan yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Haleluya!
*courtesy of PelitaHidup.com
“Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.” Lukas 19:17
“Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.” Matius 24:45-46

--

Tidak Menjadi Tawar Hati Karena Penderitaan
204Share
“Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.” Amsal 24:10
Ketika kita sudah percaya kepada Yesus dan mengakuiNya sebagai Tuhan dan juruselamat hidupnya, ini bukan berarti bahwa kita tidak akan menghadapi masalah. Bukan berarti juga bahwa kita bebas dari masalah dan kita akan langsung diberkati secara berkelimpahan baik dalam keluarga, pekerjaan, bisnis, usaha, pendidikan, di lingkungan dan lainnya.
Justru pada saat kita memutuskan mengikut Yesus, iblis akan berusaha untuk menarik kita kembali agar jatuh ke dalam dosa, karena dia tidak suka dengan keputusan yang kita ambil.
*courtesy of PelitaHidup.com
Berbagai masalah juga tetap akan datang menerpa kehidupan kita tanpa habis-habisnya selama kita masih bernafas.
Seringkali juga kita menyerah atas persoalan yang sedang menimpa kita. Kita berharap bahwa Tuhan segera menolong dan memberi jalan keluar atas masalah yang kita hadapi. Pada kenyataannya jawaban Tuhan tidak datang juga, sehingga kita menjadi tawar hati. Kita tidak tahu bahwa Tuhan sedang menguji dan memproses hidup kita agar kita dapat benar-benar percaya dan berserah kepada Tuhan dengan segenap hati kita.
Rasa tawar hati sering diikuti dengan perasaan kecewa dengan kondisi hidup kita dan bahkan ada juga yang kecewa kepada Tuhan, hingga tidak pergi lagi ke gereja.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kondisi ini akan membuat kita semakin lemah dan tidak mempunyai kekuatan untuk dapat melangkah maju menghadapi masalah yang ada.
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.” 2 Korintus 4:16-17
*courtesy of PelitaHidup.com
Rasul Paulus dalam penderitaannya yang begitu banyak dia alami, juga tetap menjaga hatinya agar tidak tawar hati. Walaupun secara lahiriah dia semakin lemah, tetapi manusia rohaninya semakin kuat di dalam Tuhan. Dia tahu bahwa apa yang telah Tuhan sediakan bagi dia jauh lebih besar dari apa yang dia alami. Inilah kekuatan yang memampukan Rasul Paulus untuk tetap setia mengiring Tuhan sampai akhir hidupnya.
Tawar hati justru akan membuat kita semakin lemah dan membuat hidup kita tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk menjalani masalah yang ada. Kita membutuhkan pengharapan kepada Yesus untuk tetap dapat kuat menghadapi masalah yang ada.
*courtesy of PelitaHidup.com
Jangan biarkan rasa tawar hati itu datang atau bahkan berlarut-larut melingkupi hidup kita. Cari wajah Yesus, maka Dia akan memberikan pengharapan dan kekuatan baru bagi kita untuk menjalani langkah hidup kita.
Doa:
Tuhan, berikanlah kami kekuatan agar sanggup menjalani hari-hari kami yang penuh dengan berbagai masalah. Biarlah terang FirmanMu yang menuntun jalan kami agar kami dapat tetap bersemangat di dalam kasih Tuhan, sehingga kami dapat menjadi pemenang dalam masalah yang kami hadapi.

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar