Segar banget

Segar banget
bangett

Selasa, 21 Juni 2011

Hidup Oleh Roh Mengalahkan Keinginan Daging



“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh” Galatia 5:24-25
Tuhan senantiasa mengijinkan proses demi proses terjadi dalam hidup kita agar karakter kita dapat semakin disempurnakan hingga seperti Yesus.
Tapi dalam proses demi proses yang dijalani, keinginan daging senantiasa timbul dalam hidup kita. Sehingga pada akhirnya banyak umat Tuhan yang merasa putus asa, kenapa keinginan daging selalu mendominasi hidup mereka. Mereka menjadi bertanya-tanya, mengapa susah untuk melakukan perintah Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah kubuat dahulu–bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Galatia 5:19-21
Keinginan daging selalu bertentangan dengan keinginan Roh, demikian juga sebaliknya. Firman Tuhan menyatakan bahwa siapapun yang hidupnya masih dikuasai oleh keinginan daging tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa amarah, iri hati atau perselisihan bisa membuat kita tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Bukankah Yesus sendiri juga pernah marah ketika Bait Suci digunakan untuk tempat berjualan?
*courtesy of PelitaHidup.com
“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Efesus 4:26
Tuhan tidak melarang kita untuk marah, tetapi biarlah amarah yang keluar tidak membawa kita kepada dosa. Maksudnya adalah jika kita membiarkan amarah kita berlarut-larut hingga menjadi dendam berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun, maka kita telah berdosa di hadapan Tuhan. Jangan biarkan amarah kita terlalu lama, segera bereskan secepat mungkin agar kita tidak jatuh ke dalam dosa.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sebelum kita mengenal Yesus, keinginan daging telah begitu menguasai hidup kita. Bahkan keinginan daging telah menjadi suatu hal yang biasa dalam hidup kita. Oleh karena itu ketika kita mengenal Yesus, walau hati kita sudah percaya kepadaNya, tidak mudah untuk menghilangkan kebiasaan lama. Kita harus selalu berusaha agar keinginan daging tidak menguasai hidup kita.
Bagaimana agar keinginan daging tidak lagi menguasai hidup kita? Kuncinya adalah dengan hidup oleh Roh.
*courtesy of PelitaHidup.com
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” Galatia 5:16
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Galatia 5:22-23
Buah Roh hanya keluar ketika kita hidup di dalam Firman Tuhan, menjaga kehidupan doa, dan senantiasa melakukan apa yang menjadi perintahNya. Ketika kita hidup di luar Tuhan, maka kita tidak dapat hidup berbuah.
*courtesy of PelitaHidup.com
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Yohanes 15:4
Hanya hidup yang memiliki buah Roh-lah yang dapat mengalahkan segala keinginan daging yang timbul. Rasa amarah akan dikalahkan oleh kesabaran. Segala percabulan, kecemaran dan hawa nafsu akan dikalahkan oleh penguasaan diri. Kejahatan, perselisihan, iri hati, percideraan dan lainnya akan dikalahkan oleh kebaikan.
Hiduplah di dalam Tuhan, hiduplah oleh Roh, sehingga karakter kita akan menjadi semakin sempurna seperti Yesus.
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” Matius 5:48
Doa:
Tuhan ampuni kami jika selama ini kami masih mengikuti segala keinginan daging yang timbul. Mampukan kami agar kami dapat hidup oleh Roh. Bimbing kami dengan FirmanMu agar kami dapat mengalahkan segala keinginan daging yang timbul. Biarlah hidup kami semakin berkenan di hadapanMu dan mengeluarkan buah banyak bagi kemuliaan nama Tuhan.
Langkah iman:
Tinggalkan segala kebiasaan lama yang selalu mengikuti keinginan daging.
Tolak segala pikiran maupun keinginan daging yang timbul.
Lakukan Firman Tuhan, praktekkan kasih, sukacita, penguasaan diri dan buah Roh lainnya.

--

Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu yakni yang paling sedap di bukit-bukityang berabad-abad; semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang istimewa diantara saudara-saudaranya.”(Kej 49:26)
Yusuf adalah yang istimewa di antara saudara-saudaranya. . . . atau dia seperti seorang pangeran dibanding saudara-saudaranya. Apa maksudnya ? Yusuf punya perilak, sikap, perhitungan, kecerdasan, kedewasaan, carapikir, tanggung jawab dan sebagainya di atas rata-rata. Dia berfikir, berperasaan dan berpertimbangan yang amat beda. Tidak hidup seperti rata-rata orang lain, tetapi hidup diatas rata-rata dalam berprestasi,kematangan, sikap hati dan sekali lagi tanggung jawabnya.
Keistimewaan ini bukan bakat dari lahir, tetapi pengembangan kepribadian lewaat tempaan hidup. Tentu pengerjaan tangan Tuhan ada di balik semua yang dilewatinya.
Karena itu, jangan mudah bersungut-sungut, merengek rengek, manja, gampang menyerah, mudah kecewa dan putus asa. Mereka yang kekanak-kanakan tak bisa duduk di tahta. Mereka yang tak bertanggung jawab tak akan dipercayai.
Jadilah dewasa, diatas rata-rata. Amin.

--

Tidak Menjadi Tawar Hati Karena Penderitaan
204Share
“Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.” Amsal 24:10
Ketika kita sudah percaya kepada Yesus dan mengakuiNya sebagai Tuhan dan juruselamat hidupnya, ini bukan berarti bahwa kita tidak akan menghadapi masalah. Bukan berarti juga bahwa kita bebas dari masalah dan kita akan langsung diberkati secara berkelimpahan baik dalam keluarga, pekerjaan, bisnis, usaha, pendidikan, di lingkungan dan lainnya.
Justru pada saat kita memutuskan mengikut Yesus, iblis akan berusaha untuk menarik kita kembali agar jatuh ke dalam dosa, karena dia tidak suka dengan keputusan yang kita ambil.
*courtesy of PelitaHidup.com
Berbagai masalah juga tetap akan datang menerpa kehidupan kita tanpa habis-habisnya selama kita masih bernafas.
Seringkali juga kita menyerah atas persoalan yang sedang menimpa kita. Kita berharap bahwa Tuhan segera menolong dan memberi jalan keluar atas masalah yang kita hadapi. Pada kenyataannya jawaban Tuhan tidak datang juga, sehingga kita menjadi tawar hati. Kita tidak tahu bahwa Tuhan sedang menguji dan memproses hidup kita agar kita dapat benar-benar percaya dan berserah kepada Tuhan dengan segenap hati kita.
Rasa tawar hati sering diikuti dengan perasaan kecewa dengan kondisi hidup kita dan bahkan ada juga yang kecewa kepada Tuhan, hingga tidak pergi lagi ke gereja.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kondisi ini akan membuat kita semakin lemah dan tidak mempunyai kekuatan untuk dapat melangkah maju menghadapi masalah yang ada.
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.” 2 Korintus 4:16-17
*courtesy of PelitaHidup.com
Rasul Paulus dalam penderitaannya yang begitu banyak dia alami, juga tetap menjaga hatinya agar tidak tawar hati. Walaupun secara lahiriah dia semakin lemah, tetapi manusia rohaninya semakin kuat di dalam Tuhan. Dia tahu bahwa apa yang telah Tuhan sediakan bagi dia jauh lebih besar dari apa yang dia alami. Inilah kekuatan yang memampukan Rasul Paulus untuk tetap setia mengiring Tuhan sampai akhir hidupnya.
Tawar hati justru akan membuat kita semakin lemah dan membuat hidup kita tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk menjalani masalah yang ada. Kita membutuhkan pengharapan kepada Yesus untuk tetap dapat kuat menghadapi masalah yang ada.
*courtesy of PelitaHidup.com
Jangan biarkan rasa tawar hati itu datang atau bahkan berlarut-larut melingkupi hidup kita. Cari wajah Yesus, maka Dia akan memberikan pengharapan dan kekuatan baru bagi kita untuk menjalani langkah hidup kita.
Doa:
Tuhan, berikanlah kami kekuatan agar sanggup menjalani hari-hari kami yang penuh dengan berbagai masalah. Biarlah terang FirmanMu yang menuntun jalan kami agar kami dapat tetap bersemangat di dalam kasih Tuhan, sehingga kami dapat menjadi pemenang dalam masalah yang kami hadapi.
*courtesy of PelitaHidup.com
Langkah iman:
Perkatakan Firman Tuhan dalam hidup kita, sehingga itu menjadi kekuatan bagi kita.
Tolak segala rasa tawar hati maupun rasa kecewa yang ada.
Percaya bahwa Tuhan telah menyediakan yang terbaik bagi kita tepat pada waktuNya.

--

Menjadi Yusuf di akhir zaman

Date: Sunday, August 15th, 2010
Tags: Rev. Peter Kumar
Kalau Tuhan tidak bekerja dalam kehidupan kita, kita tidak akan menjadi seseorang yang Tuhan mau, dan di saat saat krisis global, kita perlu bangkit dan menjadi Yusuf bagi dunia ini, dimana Tuhan bukan saja bekerja dalam kehidupan kita tapi juga akan membawa kita ke tempat yang tinggi.

Yusuf adalah seseorang yang mengetahui bahwa Tuhan berserta dia, Yusuf tau bahwa Tuhan bekerja dalam kehidupannya dan mempunyai kasih karunia Tuhan dalam masa yang sulit. Tapi ada saja orang disekitar kita yang dalam masa kesulitan namun semakin lama semakin parah dan juga menyalahkan orang lain.

Kenapa kita perlu menjadi Yusuf? Sebab Yusuf dapat membuat ekonomi sendiri dan Gereja harus menjadi Yusuf di masa akhir jaman. Kita selalu bersiap sedia di masa masa akhir jaman dan kita perlu terus mendoakan bangkit nya Yusuf- Yusuf diakhir zaman, bersamaan dengan mendoakan damai buat Yerusalem, karena waktu kita mendoakan Yerusalem maka Tuhan akan memberkati kita.

‘Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya, sebab katanya: “Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku.”Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: “Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku.”’(Kejadian 41:51-52)

1. Tuhan memberikan suatu terobosan dalam masa kesukaran

Sekalipun Yusuf mengalami masa masa kesukaran, tapi dia tidak tinggal tetap dan kita dapat liat dia sekarang bahwa Tuhan membawa dia keluar sehingga dia dapat hidup tanpa masalah sampai pada masa akhir kehidupanya. Jangan sampai kita menjadi orang yang ketika keluar dari suatu permasalahan lalu kita kembali jatuh ke dalam permasalahan yang sama, dan berputar-putar sekitar masalah terus.

Yusuf hidup pada awal 30 tahunnya dengan kesukaraan tapi sisa 80 tahun dalam kehidupannya, tidak ada lagi kesukaran bagi nya (Kejadian 41:44-46), dan ketika kita dalam keadaan yang berkelimpahan, kita akan lupa masa kesukaraan kita (Kejadian 41:47-48).
Tapi jangan berhenti hanya dalam tahap kerinduan dan menginginkan saja tapi kita perlu siapkan diri kita untuk hidup dalam kelimpahan yang sebenarnya. Yusuf telah menerobos kesukarannya dan pada waktu dia kehilangan banyak hal, dia terus memposisikan diri untuk menerima kelimpahan sampai kelimpahan itu datang dan menjadi kenyataan dalam hidupnya.

Untuk dapat berada dalam tempat kelimpahan kita perlu dapat melihat hal hal yang orang lain tidak bisa, kita harus dapat melihat pandangan yang lebih jauh dari pada sekedar masalah kita (Kej 41:38-39). Saudara saudara Yusuf menolak dia dan apa yang dia mimpikan, tapi ingat bahwa rencana Tuhan telah menentukan kita masing masing untuk sesuatu yang kita dapat lihat, sekalipun bagi pandangan kita adalah suatu jalan yang buntu tapi Tuhan tetap menyediakan kelimpahan dan terobosan.

2. Mengenal pekerjaan Tuhan yang sering kelihatan sebagai suatu jalan yang buntu.

‘Kembalilah ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh harapan! Pada hari ini juga Aku memberitahukan: Aku akan memberi ganti kepadamu dua kali lipat!’ (Zakharia 9:12)

Kita dengan gampang sering memilih untuk menyerah ketika dihadapkan dengan jalan yang buntu, tapi kalau demikian kita tidak akan bisa mendapat warisan dua kali lipat yang seperti katakana di Yesaya 61:7.

Yusuf tidak pernah menabur, dia bahkan di masukan ke dalam lubang oleh saudaranya sendiri dan lalu dia bahkan dimasukan kedalam penjara karena tuduhan yang tidak benar, tidak ada kesempetan dimana Yusuf dapat menabur, tapi dia tetap mengharapkan mujizat dan dia pun pada akhirnya mengalami mujizat dengan berada dalam suatu tempat yang berkelimpahan. (Kejadian 41:49)

Tuhan bukan Tuhan yang bodoh maka kita pun janganlah menjadi bodoh dan melakukan hal hal yang hanya membawa masalah pada diri kita sendiri, kita bisa saja terus berdoa tapi tanpa tindakan iman kita tidak akan berada di tempat yang berkelimpahan.

‘Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak. Engkau telah membawa kami ke dalam jaring, mengenakan beban pada pinggang kami; Engkau telah membiarkan orang-orang melintasi kepala kami, kami telah menempuh api dan air; tetapi Engkau telah mengeluarkan kami sehingga bebas.’ (Mazmur 66:10-12)

Selamat menikmati kelimapahan dan kelegaan yang sudah Tuhan janjikan bagi Yusuf-yusuf di akhir zaman, AMIN.

--

Proses Rahasia untuk menjadi Yusuf Akhir Zaman

Kembali kepada Yusuf. Yusuf diproses untuk menjadi orang nomor dua dan menerima dominion. Kejadian pengangkatannya itu mungkin kurang dari satu jam atau mungkin hanya beberapa jam, tetapi yang jelas tidak mungkin berhari-hari, tapi bagaimana dengan proses keseluruhannya? Sebenarnya itu hanya apa yang kelihatannya enak, tetapi yang tidak enaknya adalah proses selama 13 tahun sebelum itu. Proses yang dialami Yusuf begitu luar biasa, ia diproses oleh orang-orang dekatnya sendiri. Memang, selain orang yang dekat kita, siapa lagi yang akan memproses? Bagi Yusuf, saudara-saudaranyalah yang memproses dia, lalu majikannya dan setelah itu tidak tanggung-tanggung ia dimasukkan ke penjara, dan teman sepenanggungan dalam penjara juga ikut memprosesnya. Yusuf berkata kepada juru minuman itu bahwa ia akan keluar dalam 3 hari lagi sedangkan juru roti akan digantung 3 hari lagi, dan itu memang terjadi. Namun setelah juru minuman itu keluar, ia lupa akan janjinya kepada Yusuf dan baru 2 tahun kemudian
ia teringat kembali. Jadi ke-3 orang yang paling dekat dengan Yusuf semua memprosesnya, tapi rahasia keberhasilan Yusuf adalah ia tidak menjadi sakit hati. Bahkan ia berkata "Kamu mereka-reka kejahatan, tapi Tuhan membuatnya menjadi kebaikan".

--

Kemenangan Orang Percaya


10
Bagikan
Konsep Perjanjian Lama mengartikan Paskah sebagai Hari Pembebasan mereka di dalam perbudakan, dalam Perjanjian Baru juga demikian, Paskah merupakan pembebasan orang-orang percaya dari "perbudakan" dosa dan maut, semestinya manusia itu mati karena dosa; namun kemenagan Tuhan Yesus di atas kayau salib telah membebaskan kita dari kematian itu. Yesus telah menang atas dosa-dosa umat manusia secara universal, artinya setiap orang yang percvaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Peringatan Paskah juga merupakan suatu pesta kemenangan besar Yesus Kristus, sekaligus Kemenangan besar bagi orang-orang percaya. Yesus bukan hanya menang atas kematiaan-Nya saja di dalam Kubur, tetapi sekaligus menang atas dosa manusia. Inilah salah satu dasar Iman Kepercayaan orang Kristen yang tidak boleh dilupakan. Makanya ketika Dokter Lukas mengatakan dalam bagian ini bahwa ";Ia Tidak Ada di sini, Ia Telah Bangkit" (Lukas 24:6), haruslah diyakini bahwa Yesus Kristus benar-benar telah bangkit dari kubur, di gua itu sudah kosong, yang ada hanay kain kafan bekas pembalut mayat Tuhan Yesus. Tidak ada sejengkal-pun alasan yang boleh membatalkan pernyataan ini.

Di dalam Teologia Apologetika, Yesus diyakini sebagai Anak Allah, kokoh atau hancurnya konsep ini sangat tergantung dan erat hubungannya dengan Kebangkitan Yesus Kristus. Kalau kita perhatikan 1 Korintus 15 :7 di sini rasul Paulus mengatakan “Jika Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu” Karena itu, Kebangkitan patutlah dianggap sebuah bukti tentang Pribadi Kristus yang Ilahi, Kemesiasan-Nya dan Kuasa-Nya menyelamatkan manusia dari dosa. Tanpa Kebangktan, itu berarti Yesus yang kita sembah adalah Yesus yang tidak bedanya dengan para tokoh-tokoh agama. Kebangkitan-Nya sekaligus membuktikan Ia Hidup.

"Kemenangan Orang Percaya" demikianlah judul tulisan ini. Tentu ada orang yang bertanya, apa sih bukti kemenangan itu, bukankah Yeus disalibkan di bukit Golgota? Ada orang berpendapat bahwa kubur Yesus yang kosong belum tentu merupakan indikasi Yesus bangkit, barangkali Yesus melarikan diri sebab Dia hanya semaput (pinsan), sekarang sudah siuman lalau pergi melarikan diri?. Atau, karena kepiawaian Yesus, maka Ia telah mengelabui orang-orang yang telah menyalibkan Dia, sesungguhnya yang disalibkan itu orang lain? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang seringkali muncul dalam benak orang-orang yang tidak percaya akan Kebangkitan bukan? Hal ini bisa kita maklumi, sebab kejadian Kebangkitan Yesus Kristus telah berlalu dua ribu tahun lebih, dan mereka yang tidak senang akan hal ini pasti punya banyak alasan dan cerita untuk menghancurkan Kebanaran ini. Jangankan orang-orang modern sekarang ini banyak yang tidak percaya, orang-orang yang hidup pada jaman Yesus-pun ada yang tidak percaya akan Kebangkitan ini. Salah satunya justru orang yang paling dekat dengan Yesus yakni murid-Nya yang bernama Tomas. Demikian kata Tomas, "Sebelum aku sendiri memasukkan jari tangan ke dalam telapak tangan bekas paku Tuhan Yesus dan memasukkan tanganku ke dalam perut bekas tusukan tombak, aku tidak percaya Yesus sudah bangkit" (lihat Yohanes 20:25) Sehubungan dengan Kemenangan orang Percaya ini, saya mencatat tiga hal yang akan kita soroti lebih mendetail.

I. Kemenangan Orang Percaya, buktinya Batu Besar Penutup Kubur Terguling

Di dalam Injil Matius 28 :2 tercatat " Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya" Sedangkan Markus mencatat, setelah lewat Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki mayat Yesus. Di tengah perjalanan, mereka bertanya siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita? Mereka sadar, bahwa ada yang kurang dari antara mereka yakni tidak membawa teman-teman pria. Sebab sesungguhnya batu penutup pintu kubur itu cukup berat untuk di geser. Namun apa boleh buat, saat ini sudah hampir tiba di Kubur. Satu hal yang sangat mengagetkan mereka semua adalah, ternyata batu besar dan berat itu sudah terguling dan kubur dalam keadaan terbuka. Ini berarti ada sesuatu sedang rterjadi di dalam Kubur itu.

Kebangkitan Tuhan Yesus merupakan peristiwa yang penting dan dahsyat. Begitu kuat-Nya kuasa Kebangkitan itu telah mendorong dan menggeser batu penutup kubur sekaligus menghancurkan penghalang itu dan membuat terobosan baru. Bagaimana dengan kita semua? Sesungguhnya apa yang menjadi penghalang kita dalam hidup ini supaya bisa menaruh kepercayaan seratus persen kepada Tuhan? Apa yang senantiasa menjadi penghalang, membnuat kita tidak setia kepada Tuhan. Sanggupkah kita menggulingkan batu penghalang hidup kita ini?

Pernah suatu hari dalam percakapan dengan salah seorang jemaat gereja, saya begitu kaget sebab saya menemukan ada jemaat yang sudah puluihan tahun berbakti di gereja tetapi dia belum dibaptis. Danm tatkala kita coba bertanya alasannya, terlalu banyak yang beralasa bahwa " orang tua kami masih hidup". Kita lihat bahwa jawabannya itu tidak sejalan dengan pertanyaannya bukan? Namun setelah saya coba selidiki latar belakangnya, ternyata memang orang tuanya belum percaya, sehingga apabila orang tuanya masih hidup, pastilah mereka marah sekali kalau anak-anaknya percaya Yesus, sebab apabila mereka sebagai orang tua meninggal, tidak ada yang menyembayangi. Tetapi kalau dipikirkan kembali, bukankah dia sebagai anak juga sangat "kejam", rela kalau orang tuanya meninggal tanpa Tuhan Yesus. Apalagi kalau orang tuanmya mengetahui akan Kebenaran ini, tentu mereka akan "sakit hati" pada anak-anaknya. Bukankah bagi jemaat tersebut. Orang tunya sebagai "batu besar penghalang" , yang harus segera digeser. Yang harus segera diubah konsepnya, sehingga yang tadinya penghalang dengan kekuatan Tuhan telah menjadi pendukung.

II. Kemenangan Orang Percaya, buktinya: Yesus tidak ada di dalam Kubur lagi

Lukas mencatat dalam bacaan tadi, "Pagi-pagi benar mereka, dalam hal ini para wanita itu yakni Maria Magdalena, Yohana, Maria ibu Yakobus dan Salome dan wanita-wanita lainnya berangkat menuju ke kubur. Kenyataan yang mereka hadapi adalah, Batu Penutup Kubur itu telah tergeser dari tempatnya; dan satu hal yang paling penting lagi mayat Yesus sudah tidak ada di dalam. Bagi murid-murid Yesus yang saat itu penuh ketakutan, barangkali mendapat sedikit penjelasannya saja, mereka sudah bisa mengerti dan menerima dan percaya peristiwa Kebangkitan itu. Sebab memang Yesus pernah menceritakan kepada mereka kronologisnya.

Namun fakta yang terjadi di lapangan beda, Tomas yang seringkali disebut Didimus itu masih ragu akan hal ini. Seorang ahli Teologia dari Amerika John F Walvoord menjelaskan perdebatan serta keraguan dan kecurigaan ini sebagai berikut :

Ada orang yang mengatakan bahwa murid-murid Yesus itu sesungguhnya telah datang ke kubur yang salah, sehingga wajar kalau tidak menemukan Yesus di sana. Apakah ini benar, bagaimana penjelasannya? "Kira-kira tigapuluhan tahun yang lalu, saya masih ingat cerita dari nenek saya mengenai kuburan orang-tuanya. Beliau mengatakan bahwa, kubur orang-tuanya hampir tidak ditemukan, karena tanda berupa patokannya hilang. Jadi ada kemungkinan pergi ke kubur yang salah. Di jaman sekarang ini, kuburan sudah di tata rapi, bahkan ada alamat dan nama bloknya. Misalnya di Jawa-Timur saja kuburan di Gunung Gansir atau Sentong Lawang sudah ada namanya, Blok A, Villa Masa Depan Sejahtera" atau entah nama apa lagi, sehingga orang-orang lebih gampang menemukannya. Namun, apakah benar murid-murid itu salah? Jawabannya tidak, sebab malaikat-malaikat ada di kubur itu, tidak mungkin malaikat berada pada kubur yang keliru bukan. Selain itu di sana juga ada para serdadu, jadi tidak mungkin mereka menjaga kubur orang lain, apa kepentingannya dengan kubur orang lain, sudah pasti itu kubur Yesus, walaupun pada waktu itu tidak diberi nomor Blok dan nama Villa.

Sementara itu ada lagi yang mengatakan bahwa para serdadu itu sendirilah yang telah mengarang cerita untuk meyakinkan orang banyak bahwa mayat Yesus benar-benar telah dicuri oleh seseorang tatkala mereka sedang tidur. Apabila kasus ini benar-benar terjadi, maka para serdadu itu pasti akan dihukum mati; sebab mereka yang diberi tanggung-jawab untuk menjaga tetapi kenyataannya mereka tidur. Sebaliknya menurut catatan Injil Matius, mereka itu disuap dengan uang untuk menyebarkan cerita bohong itu. Hal ini jelas merupakan suatu usaha untuk menutupi fakta kebenaran dengan mengandalkan uang. Tentunya para serdadu itu akan dijamain keselamatannya ats hukuman yang berlaku pada waktu itu.

Kurangnya bukti untuk mengadakan klaim bagi orang-orang yang berusaha menggugat kebangkitan-Nya membuat kita menerima catatan tentang Kebangkitan itu. Jikalau Kebangkitan itu tidak ajaib dan begitu penting sehingga menjadi dasar yang kokoh bagi seluruh iman Kristen, maka tentulah Kebangkitanm itu tidak pernah dipersoalkan. Sekali lagi murid-murid Yesus tidak mungkin mencuri mayat Guru-nya; dan kalau musuh-musuh Tuhan 269243g telah mengambil mayat-Nya, tentulah mereka akan mengeluarkannya kembali tatkala berita tentang Kebangkitan mulai tersebar. Kubur kosong merupakan saksi bisu yang yang tidak dapat disangkal tentang kenyataan Yesus Bangkit dari kubur-Nya.

Kalau kita semua megerti penjelasan dan pembelaan yang sederhana ini tentang Kebenaran akan Kebangkitan Yesus, mengapa kita masih belum mau percaya? Yesus bangkit menciptakan harapan baru bagi para pengikutnya, tadinya suam-suam kukuh sekarang berkobar lagi. Tadinya sudah hampir putus asa, sekarang tidak lagi.

III. Kemenangan Orang Percaya, buktinya: Yesus Bangkit dan Menampakkan Diri-Nya

Seperti biasanya, diantara murid-murid Yesus yang paling aktif, agresif dan penuh inisiatif adalah Simon Petrus. Kadang kala Yesus meras jengkel terhadap tinmgkah lakunya ini. Pada saat Yesus mau kembali Ke Yerusalem, Petrus yang menarik tangan Yesus; waktu itu Yesus memarahi dia. Sewaktu perajurit itu menangkap Yesus di Taman Getsemani, Petrus mengeluarkan pedang dan dipotong sehelai telinga perajurit itu. Nah, tatklala Petrus mendengar Yesus sudah bangkit (lihat ay. 12), ia langsung bangun dan pergi ke kubur. Kalau kemarin sewaktu di Taman Getsemani tatkala Yesus berdoa Petrus dan kawan-kawan selalau tertidur, seakan-akan semangatnya sudah pudar, tetapi pagi ini nampaknya ada perubahan. Benar, Petrus tidak menemukan mayat Yesus, ia hanya melihat kain Kafan saja. Bagi orang banyak pada waktu itu, peristiwa Kebangkitan ini merupaka cerita "omong kosong"( ay.11), tetapi kesaksian para murid ini tentunya akan membuktikan bahwa Kebangkitan Yesus bukan Omong Kosong.

Ditambah lagi Yesus menampakkan diri buat orang banyak. Ada tujuh belas kali Tuhan Yesus menampakkan diri sesudah kebangkitannya sampai setelah IA naik ke surga.

Penampakan yang pertama : Ditujukan kepada Maria Magdalena, mereka piker dia Tukang Kebun (Lihat Yohanes 20:11-17 dan Markus 16:9-11).

Penampakan yang kedua: Ditujukan kepada para wanita lain yang kembali ke kubur ( Matius 28:9-10)

Penampakan yang ke tiga: Yesus memperlihatkan Diri-Nya kepada Petrus pada suatu sore (Lihat Lukas 24:23 dan 1 Korintus 15:5)

Penampakan yang ke empat: Ditujukan kepada mereka yang berjalan menuju ke Emaus (Markus 16:12-13, Lukas 24:13-35)

Penampakan yang ke lima: Ditujukan kepada ke sepuluh murid Tuhan Yesus, waktu itu Tomas tidak ada di tempat, sehingga sebelum Tomas melihat sendiri ia tidak percaya. (Lukas 24:36-43 dan Yohanes 20: 19-23)

Pernampakan ke enam: Kembali ditujukan kepada murid-murid-Nya, dan saat itu Tomas sudah hadir (Yohanes 20:26-29)

Penampakan ke tujuh: Penampakan ini ditujukan kepada tujuh orang murid di Laut Galilea, waktu itu terjadilah penangkapan ikan yang penuh mujijat (Lihat Yohanes 21:1-23).

Penampakan ke delapan : Yesus menampakan diri secara umum, kepada lima ratus orang dan diikuti oleh Paulus (1 korintus 15:6)

Penampakan ke sembilan : Ditujukan kepada Yakobus saudara Yesus sendiri (1 korintus 15:7). Ada orang mengatakan bahwa Yakobus itu tidak percaya sebelum Kebangkitan Tuhan Yesus (Yohanes 7:3-5), tetapi setelah Yesus Bangkit, ia terhitung sebagai orang percaya.

Penampakan ke sepuluh : Kembali Yesus memperlihatkan Diri-Nya kepada ke sebelas murid-murid-Nya di bukit Galilea, ada perintah yang Agung yang sering disebut Amanat Agung untuk memberitakan Injil disampaikan kepada murid-murid pada saat ini (Matius 28:16-28)

Penampakan ke sebelas: Tatkala Yesus naik ke surga. Dari Bukit Zaitun IA Menampakkan Diri-Nya (Lukas 24:44-53 dan Kisah Para Rasul 1:3-9). Penampakan ini adalah penampakan yang terakhir sebelum Yesus naik ke Surga.

Penampakan ke dua belas: Yesus menampakkan Diri-Nya kepada Stefanus yang mati Martir (lihat Kisah Para Rasul 7:55-56). Selanmjutnya penampakan yang berbeda sifatnya untuk menguatkan fakta Kebangkitan Yesus.

Penampakan ke tiga belas: Penampakan ini ditujukan kepada rasul Paulus, waktu itu masih bernama Saulus. Di perjalanan ke Damsyik, sesungguhnya Saulus mempunyai rencana jahat terhadap orang-orang percaya, namun Yesus memperlihatkan Diri-Nya kepada Saulus, ia tersungkur dan bertobat/ (Kisah Para Rasul 9:3-6;22:6-11;26:13-18).

Penampakan ke empat belas: Sekali lagi penampakan itu ditujukan kembali kepada rasul Paulus ketika di Arabia (Kisah Para Rasul 20"24; 26:17).

Penampakan ke lima belas: Ditujukan lagi kepada Paulus tatkala di Bait Allah, Paulus diingatkan oleh Yesus bahwa penganiayaan terhadap orang-orang percaya sudah segera tiba (Kisah Para Rasul 22"17-21).

Penampakan ke enam belas: Kepada Rasul Paulus, waktu itu ia berada di dalam penjara di Kaisaria, dikatakan bahwa Tuhan datang berdiri disisinya dan memberitahu Paulus bahwa ia harus menyaksikan Injil di kota Roma ( Kisah Para Rasul 23:11)

Penampakan ke tujuh belas: Waktu itu ditujukan kepada rasul Yohanes, waktu itu ia berada di pulau Patmos ( Wahyu 1:12-20).

Inilah fakta, bahwa "Kubur Yesus Yang Kosong, Bukan Omong Kosong". Berdasarkan Kebenaran inilah, maka kita juga berani mempertarukan seluruih hidup kita kepada Tuhan. Sebagai orang percaya kita menyembah kepada Allah yang hidup, bukan yang mati tetap di Kubur. Masih ragukah anda akan kebenaran ini? Mari, tambahkan dam bangkitkan kembali semangat yang sudah letih dan lelah, kobarkan semangat Kebangkitan ini.

Apa yang bisa kita pelajari? Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Ia hidup, dan kita sebagai Umat-Nya bersandar sepenuhnya kepada-Nya yang Hidup pasti tidak sia-sia. Ini bukan "Omong Kosong", Yesus yang telah mati di kayu salib demi kita, maka kita harus hidup bagi Dia yang sudah bangkit. Ini komitmen penting dalam seluruih aspek hidup kita, dan ingat komitmen kita seharusnya bukan komitmen yang omong kosong. Banyak orang yang senantiasa hidup dengan Komitmen yang omong kosong, padahal ngakunya itu merupakan prinsip hidupnya. Prinsip hidup yang omong kosong adalah Hari ini kita katakan "tidak" tetapi keesokan harinya terlalu gampang berubah menjadi "ya". Komitmen yang bukan omong Kosong yakni, hari ini kita katakan "ya" besok dan selama-lamanya tetap katakan "ya". Kiranya Tuhan memberikan pertolongan kepada kita untuk senantiasa hidup dalam Komitmen yang benar, baik dalam pelayanan, bertutur kata, memegang prinsip dan sebagainya. Bukan Omong Kosong, Semoga!

--

Kesabaran Menghadapi Badai Kehidupan Memunculkan Pelangi Indah
142Share
Kejadian 29 : 31-35
31. Ketika Tuhan melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibukanyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul. 32. Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben, sebab katanya: “Sesungguhnya Tuhan telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku”. 33. Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata :” Sesungguhnya, Tuhan telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu diberikan-Nya pula anak ini kepadaku”. Maka ia menamai anak itu Simeon. 34. Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: “Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya”. Itulah sebabnya ia menamai anak itu Lewi. 35. Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: “Sekali ini aku akan bersyukur kepada Tuhan”. Itulah sebabya ia menamai anak itu Yehuda. Sesudah itu ia tidak melahirkan lagi.
Sejenak kita akan melihat terlebih dahulu latar belakang kisah ini dari ayat-ayat sebelumnya. Ishak, telah memberi pesan kepada anaknya Yakub, supaya Yakub jangan mengambil isteri dari perempuan Kanaan. Oleh karena itu Ishak menyuruh Yakub pergi ke Padan-Aram ke rumah Laban, pamannya yaitu saudara dari Ribka, ibunya. Ishakpun berpesan agar Yakub mengambil seorang isteri dari anak-anak Laban. Yakub mendengarkan perkataan ayahnya itu dan melakukannya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Di tengah perjalanannya menuju Padan Aram, Yakub berhenti di sebuah sumur di padang. Di tempat inilah biasanya berkumpul kawanan-kawanan domba untuk diberi minum. Salah satu anak perempuan dari Laban, pamannya, yang bernama Rahel datang juga ke sumur itu dengan membawa kambing domba ayahnya, sebab Rahel-lah yang menggembalakannya.
Melalui informasi para penggembala di sumur itu, Yakub akhirnya mengenal Rahel sebagai salah satu anak dari pamannya Laban. Kemudian Yakub menceritakan kepada Rahel bahwa dirinya adalah anak saudara ayah Rahel, anak Ribka, saudara perempuan ayahnya itu.
Setelah pertemuan ini kemudian pergilah Rahel untuk menceriterakan tentang Yakub kepada ayahnya. Mendengar hal itu, maka Labanpun pergi menyongsongnya untuk kemudian membawanya ke rumahnya. Yakub menceriterakan semua tentang dirinya kepada Laban, dan tinggallah Yakub di rumah Laban.
*courtesy of PelitaHidup.com
Yakub bekerja membantu Laban. Sebagai seorang paman, Laban menawarkan upah apakah yang diminta oleh Yakub darinya? Diam-diam ternyata Yakub telah jatuh cinta kepada salah satu anak Laban, yaitu Rahel.
“Laban mempunyai dua anak perempuan; yang lebih tua namanya Lea dan yang lebih muda namanya Rahel. Lea tidak berseri matanya, tetapi Rahel itu elok sikapnya dan cantik parasnya”, Kejadian 29: 16-17.
*courtesy of PelitaHidup.com
Singkat cerita, sesuai perjanjian antara Yakub dan Laban, maka Yakub bersedia bekerja 7 tahun lamanya pada Laban untuk mendapatkan Rahel. Setelah 7 tahun genap, Laban mengundang semua orang dan mengadakan perjamuan. Tetapi pada waktu malam tiba diambilnyalah Lea, lalu dibawanya kepada Yakub. Maka Yakub-pun menghampiri Lea.
Tetapi pada waktu pagi hari, tampaklah bahwa itu Lea. Laban telah menipu Yakub, karena di tempat itu tidak boleh mengawinkan adiknya terlebih dahulu daripada kakaknya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sesuai permintaan Laban, bahwa Yakub harus menggenapi 7 hari dulu perkawinannya dengan Lea, dan setelah itu Laban akan memberikan juga Rahel kepadanya sebagai upah asalkan Yakub bersedia bekerja 7 tahun lagi. Demikianlah Yakub menuruti permintaan pamannya itu, dan akhirnya Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel daripada Lea.
Inilah kisah perkawinan yang dialami oleh Lea. Dari perkawinan poligami ini, berbagai dampak burukpun telah terjadi, yaitu Yakub lebih cinta kepada Rahel daripada kepada Lea, dan tatkala dilihat Rahel ia tidak melahirkan anak bagi Yakub maka cemburulah ia kepada kakaknya itu yang telah melahirkan anak-anak bagi Yakub.
Demikianlah pergumulan yang dialami oleh Lea, yang hidup dalam perkawinan tanpa mendapatkan cinta dari suaminya Yakub, memperoleh ketidakadilan, ia dicurangi ayahnya, serta Lea dicemburui pula oleh adiknya sendiri yaitu isteri kedua dari suaminya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Secara fisik, Alkitab mencatat bahwa Rahel lebih cantik daripada Lea. Lea tentu sangat berharap untuk mempertahankan perkawinannya dan mendapatkan kasih dari suaminya. Sejumlah badai yang berupa awan kekecewaan, penderitaan, dan ketidakadilan harus dihadapi oleh Lea, ia terbelenggu dalam pernikahan yang tanpa cinta, dan terpaksa berbagi suami pula dengan adiknya, adalah merupakan suatu penderitaan yang harus dialaminya.
Sebagai seorang wanita yang sudah resmi dijadikan isteri, tentulah Lea sangat berjuang untuk mendapatkan pengakuan kasih dan cinta dari suaminya.
Bagaimanakah Lea menghadapi masalah badai dalam kehidupan perkawinannya, sejauh manakah Lea berusaha untuk mendapatkan cinta dari suaminya, dan apakah Yakub akhirnya memberikan sebuah penghargaan kepada Lea, sebagai isterinya.
Untuk memperoleh apa yang diharapkan Lea, dan untuk melihat sebuah pelangi yang indah dalam perkawinannya dengan Yakub, nampaknya Lea harus memiliki kesabaran dalam melalui badai hari-harinya yang tanpa cinta dari suaminya. Lea harus sabar, sebab yang menjadi saingannya adalah adiknya sendiri. Menarik untuk kita perhatikan bagaimana kesabaran yang dimiliki Lea.
.
Kesabaran yang dimiliki Lea dalam menghadapi badai kehidupannya ialah:
1. Menyadari Bahwa Tuhan Maha Melihat
Ayat 31 mengatakan bahwa Tuhan melihat bahwa Lea tidak dicintai oleh Yakub. Dalam perkawinan ini Lea cukup menderita, ia dimanfaatkan oleh Ayahnya, dan ia ditolak oleh suaminya.
Hatinya hancur, sebab ia harus berada dalam sebuah perkawinan tanpa cinta, dan yang lebih menyedihkan lagi ialah suaminya Yakub kemudian menikahi saudarinya yaitu Rahel. Yakub malah lebih cinta kepada Rahel daripada Lea.
Sesungguhnya Allah itu Maha tahu dan Maha melihat. Tuhanpun melihat bahwa Lea tidak dicintai Yakub. Ketika Allah melihat hal ini terjadi, Allah tidak tinggal diam saja, tetapi Allah melakukan sesuatu atas keadaan yang dialami Lea, yaitu dengan membuka kandungan Lea, sedangkan Rahel tetap dibiarkan Tuhan mandul.
Lihatlah, bagaimana Allah itu bertindak atas setiap persoalan yang kita alami. Tanpa kita sadari, jika kita sabar, sesungguhnya Allah itu telah melakukan sesuatu untuk kebaikan kita. Ketika kita percaya bahwa Allah selalu menyertai kita dalam segala perkara, maka kita pasti akan memperoleh segala kebaikanNya.
“Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya”, Mazmur 34:19.
Apapun persoalan yang sedang saudara alami, ingatlah bahwa Tuhan itu dapat melihat. Tuhan melihat semua penderitaan yang sedang terjadi pada saudara.
“Mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik”, Amsal 15:3.
“Karena mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia“, 2 Tawarikh 16: 9a.
Mata Tuhan selalu mengamat-amati setiap kehidupan kita, dan tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan. Karena Tuhan melihat, lebih baik bagi kita berserah saja pada Tuhan, tidak ada gunanya kita memberontak, menggerutu atau bersungut-sungut.
Milikilah kesabaran dan biarlah hati kita tetap percaya kepadaNya, maka Tuhan akan memberikan kekuatan kepada kita. Sadarilah bahwa Allah itu melihat kita, Ia tidak akan tinggal diam saja. Tatkala Allah melihat kita sedang menderita, percayalah bahwa Allah akan mengerjakan sesuatu bagi kita.
.
2. Merasakan Bahwa Allah Itu Peduli
Setelah kandungan Lea dibukakan oleh Tuhan, maka Leapun mengandung dan kemudian melahirkan seorang anak laki-laki. Lea tentu sangat senang atas kelahiran anaknya, dan ia memberi nama anak ini Ruben. Melalui kelahiran Ruben ini, Lea merasakan bahwa Tuhan itu peduli padanya dan penderitaan yang dialaminya.
Dikatakan dalam ayat 32b, “Sesungguhnya Tuhan telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku”.
Hadirnya tangisan seorang bayi sungguh membuat Lea bersukacita, sebab Lea merasakan bahwa Tuhan telah memperhatikannya dengan memberikan seorang anak kepadanya. Dengan melahirkan Ruben, Lea sangat berharap, Yakub akan memberikan perhatian kepadanya dan akan mendapatkan cinta dari Yakub.
Allah kita adalah Allah yang sangat peduli atas kehidupan setiap umatnya. Allah memperhatikan kesengsaraan dan penderitaan yang dialami oleh umatnya. Allah tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita. Perhatian Allah adalah bukti dari ke-Maha Tahu-anNya.
“Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh”, Maz. 139: 1-2.
Allah mengetahui semua persoalan yang kita alami, Allah mengetahui keinginan hati kita, ketakutan kita, kekhawatiran kita, dan semua pikiran kita bahkan segala sesuatu yang kita lakukan.
.
3. Mengetahui Bahwa Tuhan Itu Maha Mendengar
Lea berharap ia akan dicintai oleh Yakub karena telah dapat melahirkan seorang anak laki-laki baginya, yaitu Ruben. Ternyata kelahiran Ruben belum membawa suatu perubahan pada perkawinan Lea dengan Yakub. Lea belum mendapatkan cinta dari suaminya Yakub.
Kehadiran Ruben, suara tangisannya rupanya tidak membawa perubahan pada diri Yakub, untuk memberikan perhatian dan cintanya pada Lea. Ketika Lea merasakan belum mendapatkan cinta dari Yakub, Lea menyerahkan harapannya itu pada Tuhan, melalui doa.
Kemudian Lea mengandung lagi untuk yang kedua kalinya, dalam kehamilannya yang ke dua ini, Lea tetap berharap akan mendapatkan cinta Yakub. Lea hanya mengadukan segala perkaranya itu pada Tuhan, setiap keluh kesah penderitaan yang dialaminya itu dicurahkannya pada Tuhan melalui doa-doanya.
Kehadiran anak laki-lakinya yang pertama belum membawa perubahan pada suaminya Yakub, namun Lea tetap bersabar dengan lebih banyak berseru pada Tuhan, dalam doa. Kemudian lahirlah anaknya yang kedua laki-laki, dan Lea memberi nama Simeon. Simeon artinya mendengar.
Dikatakan dalam ayat 33b: “Sesungguhnya, Tuhan telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu diberikanNya pula anak ini kepadaku”.
Lea menyadari bahwa Tuhan itu telah mendengarkan semua keluh kesah dan kesulitan yang dialaminya. Kelahiran Simeon ini adalah merupakan bukti dari kehidupan doa Lea.
Kesulitan apapun yang sedang saudara alami, curahkan saja seluruh isi hatimu pada Tuhan dan berserulah padaNya. Dia Allah yang mendengar, karena Allah kita pengasih. Setiap kita berbicara dan setiap perkataan kita didengarNya
“Engkau yang mendengarkan doa. KepadaMulah datang semua yang hidup”, Mazmur 65:3.
“Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepadaNya, pada setiap orang yang berseru kepadaNya dalam kesetiaan”, Mazmur 145: 18.
.
4. Harus Mengandalkan Tuhan Dalam Segala Hal
Kehadiran Ruben dan Simeon belum mendatangkan perubahan, kenyataannya adalah Lea belum juga memperoleh apa yang diinginkannya, supaya diperhatikan dan dicintai oleh Yakub. Kehadiran dari kedua anak laki-lakinya, melalui tawa dan tangisan mereka, belum juga membawa perubahan pada sikap Yakub. Demikilanlah hari-hari yang harus dilewati oleh Lea, kelahiran kedua anaknya belum membuat harapan Lea menjadi kenyataan.
Tuhan terus memberkati kandungan Lea, kemudian Lea mengandung lagi anak yang ketiga, dan melahirkan seorang anak laki-laki. Lea memberi nama pada anaknya yang ketiga ini Lewi. Arti Lewi ialah terhubung. Dikatakan dalam ayat 34b: “Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya”.
Melalui perkataannya ini, Lea mulai fokus kepada kehadiran ketiga anak laki-lakinya tersebut, Lea mulai mengandalkan kekuatannya/dirinya, yang telah mampu melahirkan tiga anak laki-laki bagi Yakub. Setelah kelahiran Lewi, Lea berpikir, itu akan membuat Yakub mencintainya, dan pasti Yakub akan mencintainya karena telah melahirkan tiga anak laki-laki.
Dalam kesabarannya untuk menantikan cinta Yakub, Lea mulai melupakan Allah, Lea lebih mengandalkan kehadiran ketiga anaknya daripada kehadiran Allah dalam persoalannya. Apa yang telah dipikirkan oleh Lea, dengan menyakini pikirannya sendiri ternyata tidak membuat perubahan. Tatkala Lea mengandalkan dirinya, ia tidak memperoleh apa yang diharapkannya. Seharusya Lea tetap mengandalkan Tuhan dan menaruh harapannya kepada Tuhan.
Pengalaman Lea ini mengajarkan pada kita bahwa janganlah kita melupakan Tuhan dan segala kebaikanNya. Pada masa kemakmuran, berada dalam posisi yang nyaman, dan amam, kecenderungan manusia ialah biasanya melupakan Allah. Sebaliknya, bila sedang terhimpit dalam masalah, tertindas dan menderita, baru ingat dan berharap kepada Tuhan.
Berhati-hatilah, supaya kita jangan melupakan Tuhan dalam segala hal, apakah kita sedang dalam kekurangan atau kecukupan, penderitaan atau sukacita, kegagalan atau kesuksesan, tetaplah ingat pada Tuhan.
.
5. Mampu Mengucap Syukur Pada Tuhan Saat Ada Masalah
Demikianlah Tuhan tetap melihat, memperhatikan dan mendengar setiap keluh kesah Lea itu, dan Tuhan terus memberkati kandungannya. Lalu Lea kemudian mengandung lagi anak yang ke empat, seorang laki-laki lagi, Lea memberi nama Yehuda. Yehuda Artinya “pujian”.
Dikatakan dalam ayat 35b: ”Sekali ini aku akan bersyukur pada Tuhan”. Akhirnya Lea sadar bahwa ia harus tetap menyerahkan diri dan harapannya hanya pada Tuhan. Lea menyadari kekeliruannya bahwa kelahiran anak-anaknya itu ternyata tidak membawa perubahan pada kehidupan perkawinannnya. Lea sadar bahwa Ia harus tetap mengandalkan Tuhan.
Oleh karena itu Lea mulai mengalihkan fokus perhatiannya dari masalahnya beralih kepada Tuhan. Walaupun badai itu belum juga berlalu dari kehidupannya, Lea kini tidak mau fokus lagi pada badai masalahnya tersebut, tetapi ia fokus pada Tuhan dan kebaikanNya. Lea bersyukur pada Tuhan.
Di tengah badai yang ia hadapi itu, Lea tidak mau patah semangat, Lea tidak memberontak, Lea tidak mau bersungut-sungut, Lea tetap sabar, dan dalam kesabarannya ia mengucap syukur pada Tuhan.
Lea sudah merasakan bahwa Alah itu telah melihat penderitaannya, Allah itu telah memperhatikannya dan peduli kepada keadaan yang dialaminya dengan memberikan anak-anak baginya, Allah itu juga telah mendengar doa-doanya. Tidak ada lagi jalan lain bagi badai masalahnya, selain ia harus tetap mengandalkan Tuhan sepenuhnya, dan bersyukur pada Tuhan.
Lea menyerahkan semua harapan-harapannya pada Tuhan. Bagi Lea, Tuhan itu adalah segalanya baginya. Lea tidak lagi memikirkan soal perhatian dan cinta Yakub kepadanya, tetapi Lea kini hanya memberi pujian kepada Tuhan.
Lea mampu bersyukur kepada Tuhan di atas badai masalah yang ia hadapi itu. Lea bersyukur pada Tuhan karena Lea percaya Tuhan itu baik kepadanya. Banyak alasan bagi Lea untuk bersyukur kepada Tuhan. Mungkin Lea tidak pernah menikah karena parasnya kurang cantik, matanya kurang bersinar, tetapi ia diijinkan Tuhan untuk menikah dan Tuhan memberkati kandungannya.
“Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikkanNya”, Mazmur 103: 2.
Lea seakan tidak lagi membutuhkan orang lain (Yakub) untuk membuat dia bahagia, Lea telah mampu bersyukur pada Tuhan walaupun ia masih berada dalam badai pergumulannya. Di dalam Tuhan, Lea telah mampu menemukan sukacita karena sesungguhnya Tuhan tidak pernah membiarkannya.
“Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik”, Mazmur 136: 1a.
Lea melewati semua badai itu dengan kesabaran, Lea menghadapi hari-harinya yang sulit itu tetap bersyukur pada Tuhan, dan ternyata Tuhan memunculkan pelangi indah yang dapat diperoleh Lea.
.
Pelangi Indah bagi Lea adalah:
1. Yakub meminta, supaya ia dikuburkan disebelah kuburan Lea.
Kejadian 49:29-32, mencatat bahwa sebelum meninggal Yakub berpesan agar ia dikuburkan dekat di sisi nenek moyangnya, yaitu dalam gua yang di ladang Efron. Di situlah dikuburkan Abraham beserta isterinya Sara (kakek-nenek Yakub), Ishak beserta isterinya Ribka (orangtua Yakub), dan disitulah juga telah dikuburkannya Lea. Akhirnya, Yakub memberi perhatiannya dan menghargai Lea sebagai isterinya.
2. Lea dikenal sebagai ibu Yehuda, yang dari keturunannya kemudian lahirlah sang Juru Selamat.
“Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya”, Matius 1:1-2.
Lea adalah ibu atas enam orang pria dari 12 suku bangsa Israel. “Anak-nak Lea ialah Ruben, anak sulung Yakub, kemudian Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar dan Zebulon”, Kejadian 35: 23.
.
Saudara, pelangi indah seperti apakah yang kini sedang engkau nantikan dalam hidupmu ? Apapun badai masalah yang sedang terjadi padamu, sebuah kekecewaan, ketidakadilan, penyakit, masalah ekonomi/pekerjaan, masalah keluarga/hubungan suami-isteri, orangtua dan anak, dan sebagainya, apapun jenis penderitan yang sedang kau alami; bersabarlah menantikan pelangi indah itu muncul dalam hidupmu.
Kita dapat sabar dalam penderitaan karena Allah itu melihat, Allah peduli dan Allah mendengar, semua yang kita alami, semua jeritan hati dan tangisan kita.
Walau tiada seorangpun yang tahu dan yang mau dapat mengerti akan perasaan dan penderitaanmu, ingatlah kepada Tuhan yang dapat melihat, peduli dan mendengarkanmu. Oleh karena itu janganlah lupakan Tuhan, andalkan Dia dalam segala hal, dan jadikan Dia diatas segalanya dalam hidupmu.
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!”, Yeremia 17:7.
Bila kita berpusat pada manusia dan mengandalkan kekuatan sendiri pastilah akan kecewa, dan juga tidak dapat bertumbuh dalam hal rohani. Lebih baik kita andalkan saja Tuhan, percaya pada Tuhan bahwa Dia yang akan bekerja untuk memberikan apa yang kita butuhkan. Ketika kita mengandalkan Tuhan, maka kita tidak boleh takut atau khawatir lagi dalam situasi hidup yang bagaimanapun karena Tuhan yang akan bertanggungjawab atas keadaan kita.
Mungkin saat ini saudara sudah lama menunggu terjadi suatu perubahan dalam hidupmu, saudara tengah menantikan munculnya pelangi indah dari dalam badai masalah yang sedang dihadapi, tetaplah bersabar dan mengucap syukurlah pada Tuhan.
.
“Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah Bapa kita”, Efesus 5:20.
“Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”, 1 Tesalonika 5 :18.
Tetaplah mengucap syukur sekalipun berada dalam masa-masa yang sulit. Melalui pengucapan syukur kita kepada Allah adalah merupakan suatu sikap hati yang akan menimbulkan iman kita.
Semua kepahitan, dan keluhan serta setiap situasi yang sulit dapat kita kalahkan dengan pengucapan syukur kita kepada Tuhan. Ketika Tuhan melihat sikap hati kita yang tetap bersyukur kepadaNya maka Ia akan bekerja supaya kita dapat memperoleh apa yang kita harapkan itu, tetaplah bersyukur kepada Tuhan.
”Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang”, Mazmur 37:6.
“Besyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik”, Mazmur 136:1a.
Serahkan dirimu sepenuhnya pada Tuhan dan berharaplah pada kasih Allah yang akan membuat pelangi indah itu, dan berikan padaNya pujian melalui pengucapan syukur, maka bila saatnya tiba, saudara akan melihat munculnya pelangi indah itu dalam hidupmu. Tuhan memberkati saudara.
.
“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis didalamnya, sebab waktunya sudah dekat”, Wahyu 1:3.

--

Aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapanku,
(Filipi 3:13)
Salah satu senjata andalan si iblis buat nyerang kita adalah bikin kita ada di masa lalu terus-terusan. Loh bukannya katanya waktu ngak bisa dibalik lagi dan bakal terus maju ?? Betul. Terus bagaimana bisa si iblis bikin kita ada di masa lalu terus?
Caranya dia bikin kita terus ingat sama hal-hal yang udah lewat. Dia bikin kita sibuk ingat sama keberhasilan kita di masa lalu, sampe-sampe kita bisa bilang begini ‘Dulbaliu aq ....’ dengan bangganya. Atau sebaliknya dia bikin kita inget sama kesalahan kita di masa lalu, sampe-sampe bikin kita ngomong kayak gini, ‘kalau aja dulu aq ngak.... ; dan ngak berhenti menyesali diri
Anyway, ngak peduli apa dia mau ingetin kita sama keberhasilan atau kegagalan kita di masa lalu, tujuan si iblis sebenarnya cuma satu. Dia bikin kita sibuk sama masa lalu kita sampai kita lupa ngelakuin apa yang mesti kita lakukan di masa kini. Padahal seperti kata pepatah juga, “yang berlalu biarlah berlalu”. Boleh aja kita ingat masa lalu, ngak ada salahnya tapi jangan keterlaluan sampai lupa ma kewajiban kita dan kita ngak menyadari kalau kita ada di dalam rencana Tuhan.
So guys Tuhan punya rencana dalam hidup kita karna itu teruslah mengarahkan dirimu kepadanya!

--

Berdoa dengan otoritas
Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16b)

Kita sering berdoa sam Tuhan, ada doa yang langsung dijawab dan ada juga doa yang ngak langsung dijawab. kita kecewa dan bertanya-tanya kenapa doa Q ngak dijawab seh. Trus ngak jarang juga kita dengan gampangnya malah bilang Tuhan ngak sayang kita.
Hmmmm guys....aku mau kita belajar sesuatuneh, waktu doa kita ngak dijawab, ada hal yang mesti kita sadari dalam diri kita; yaitu ada apa dengan kita?? Jangan bisanya cuma ngoceh dan mengeluh aja sama Tuhan tapi cek dulu diri kita and ask it into your heart “What is wrong with me?”.
Tau ngak seh kamu kalau ternyata ada beberapa hal sebab kenapa doa kita sampe “ngak” dijawab sama Tuhan;
1.Dosa. Matius 5:48 bilang kita harus sempurna sama kayak Bapa kita, kata sempurna disini maksudnya memperbaiki diri.
2.Keragu-raguan. Kadang ragu itu datang waktu kita lagi doa, seolah bikin kita mikir Tuhan ngabulin doaQ ngak ya?? So kita musti yakin kalau Tuhan pasti mampu menjawab doa kita(Fil 3:9).
3.Kurangnya pengertian otoritas. Setiap orang yang percaya dan mau ikut Dia, Yesus kasih otoritas sama orang itu. Matius 16:19 ngomong kalau Yesus udah kasih kunci-kunci sama para pengikutNya.
4.Kehendaknya. Matius 6:10 bilang jadilah kehendakmu dibumi seperti disurga. Jangan pernah ngelawan kehendak Tuhan, karena dia itu tau banget apa yang terbaik dalam hidup kita
So guys kalau ke empat hal ini bisa kalian lakuin, bukan ngak mungkin doa-doa kalian bisa Tuhan jawab.

--

I did it my way
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu
dan rancangan-Ku dari rancanganmu. (Yesaya 55:9)


Ada sebuah lagu yang mungkin nggak semua temen-temen tau, tapi lagu yang satu ini cukup legendaris banget. Judulnya My way yang dinyanyiin sama Frank sinatra. Lagunya memang terdengar agak jadul tapi enak kok, buktien aja sendiri.

Oke kita back to topic, lagu ini memang bukan lagu rohani tapi bukan berarti artinya ngak ada yang bisa kita pelajari buat hidup rohani kita. Ada satu bagian dari lirik lagu itu yang keren banget, liriknya kayak begini, ‘ I did it my way (Aku melakukannya dengan caraku).’

Friends kadang kita juga suka lakuen hal yang sama ke Tuhan, kita tau Tuhan punya rencana buat kita. Kita malah mungkin dikasih kesempatan buat tau kita bakal jadi apa kedepannya. Tapi karna kita suka sok tau kita lebih suka I did it my way dari pada I do it your way (Aku lakukan dengan caramu) buat menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita. Bahkan kita ngucapen this is my way and I love my way.

Padahal siapa seh yang punya rencana? ........ ........ kita atau Dia?? .... Siapa seh yang lebih tau soal hidup kita? ........ ........ Kita atau Dia?? .... So cara siapa yang bakal kita pakai? ........ ........ kita atau Dia?? ........ (Ady)

--

I go back a long time been seeking the meaning of living the dream
back to my place where I could hide
Here I only release the restless heart of the story earlier story

from all I've ever lived, here is give peace in my heart ..

--

I Love You Forever
Kalimat “I love you” adalah kalimat yang sangat universal, singkat tapi memiliki power yang sangat kuat. Hanya dengan mengucapkan kalimat ini, kita bisa membuat hati dari pasangan kita bergetar dan tiba-tiba ada perasaan yang sulit dilukiskan oleh ribuan kata-kata sekalipun memenuhi seluruh hatinya. Ketika orang tua berkata, “I love you” atau “Aku sayang kamu nak”, hal yang sama juga terjadi kepada mereka. Hati mereka mendapatkan ketentraman dan perlindungan yang sulit dilukiskan oleh pujangga hebat sekalipun.

Jadi, kalimat “I love you” adalah seperti tetesan air segar di musim kering, seperti harum bunga mawar di tengah kesesakan, seperti terang bulan purnama di tengah kegelapan. Semua orang rindu untuk mendapatkan hal ini.

Suami istri, apalagi yang baru menikah pasti mendengar dan mendapatkan kalimat ini hampir setiap saat. Orang tua yang baru mendapatkan bayi juga pasti membisikkan kalimat ini di telinga sang bayi berkali-kali sambil mencium gemas sang buah hati. Kalimat “I love you” sanggup membawa suasana kebahagiaan bagi segala usia.

Namun, pada saat rumah tangga mulai dihadang badai, perahu rumah tangga terombang-ambing di tengah samudera masalah, adakah kalimat “I love you” sesekali terdengar ? Ketika sang buah hati mulai pandai membantah, sang bayi yang dulu menggemaskan telah tumbuh menjadi anak yang lihai dalam melawan orang tua, pandai berbohong, juara dalam menjadi anak yang malas serta menghindar dari pekerjaan yang ditugaskan, adakah kalimat “I love you” ini tetap memiliki power ? Rasanya kalimat ini tiba-tiba hilang begitu saja seperti melarikan diri dari rumah tangga !!! Hilang tanpa meninggalkan jejaknya.

Untuk itu, alangkah baiknya jika setiap orang menambahkan satu kata lagi di belakang kalimat yang powerful ini menjadi “I LOVE YOU FOREVER” !!!. Karena kata FOREVER berarti selamanya kita akan mencintai orang tersebut. Selamanya sang suami akan mencintai istrinya sekalipun ada gunung masalah yang harus dilaluinya. Selamanya sang istri akan mencintai suaminya, sekalipun harus melewati lembah kekelaman yang sangat dalam. Selamanya orang tua akan mengasihi anak-anaknya sekalipun sang anak rasanya tidak tahu lagi cara berterima kasih kepada orang tuanya.

Kiranya kalimat “I LOVE YOU FOREVER” ini mampu membantu bahtera-bahtera keluarga yang sedang berjuang keras di tengah-tengah hantaman gelombang masalah dan tiupan angin badai yang sangat kencang. Sekalipun di tengah gelora masalah ucapan ini hilang terbawa badai, tetapi kalimat ini telah diukir dalam hati setiap kita oleh tangan Tuhan yang penuh kasih ... I LOVE YOU FOREVER !!!

--

You're the One
Just one more night
to have you in my arms,
to hear you say you love me,
to shelter me from harm.

Just one more dream
before the break of dawn,
to echo the magic moments
when you were never gone.

Just one more kiss
with fingers interlaced,
to breath you in completely,
to memorize your taste.

Just one more dance
before the music dies,
to allow my heart's surrender
to passion's sad demise.

Just one more chance
before this poem is done,
to tell you that I love you,
you'll always be...
the one.

--

Yusuf - Yusuf Akhir Jaman 1



“Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.”
( Kejadian 49 : 22 )




Inilah ciri Yusuf-Yusuf akhir jaman :
Dahan-dahannya naik mengatasi atau melewati tembok.

Semua kita tahu bahwa jika kita memiliki pohon buah-buahan dan dahannya ada yang menjorok ke halaman tetangga, maka buah-buah yang tergantung pada dahan yang menjorok itu adalah milik tetangga tersebut. Kalau menjoroknya ke arah jalan umum, maka siapapun yang melintas boleh dan berhak mengambilnya.

Yusuf akhir jaman haruslah orang yang punya hati memberi, murah hati dan rela hati. Yusuf akhir jaman bukanlah seorang yang egois dan tidak peduli orang lain. Dia sadar kekayaan yang dimilikinya sesungguhnya milik Tuannya, sehingga ketika seluruh dunia datang pada kita, akan kita persembahkan bagi Tuhan.
Apakah Saudara murah hati ? Apakah ada dahanmu yang terjulur keluar melintasi tembok egomu? Mintalah hati seperti Yusuf. Amin.

By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Sumber : Generasi Yoel

--

20 berkat Tuhan
Renungan n Inspirasi indra
11 June 2011 16:24:21 55 2 0
1. mengapa saya berkata “Saya tidak bisa” jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?


2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi seg...ala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?

3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)?

4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)?

5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan 11:32)?

6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)?

7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)?

8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)?

9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?

10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)?

11. Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1) ?

12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1) ?

13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)?

14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14) ?

15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11) ?

16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21) ?

17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31)

18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33;2:12)

19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)?

20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)? ” Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah !

--

menata yang ada sembari menunggu yang terbaik dari Tuhan
Renungan n Inspirasi indra
12 June 2011 23:05:38 51 1 0
Bicara yang terbaik dari Tuhan , bukan sekedar jodoh /ph/teman hidup , pekerjaaan dan segala aspek /bidang dalam kehidupan ini




terkadang kita merasa frustasi dan jenuh bila yang terbaik itu tak kunjung datang sementara umur kita semakin bertambah , kita cenderung sering untuk menyalahkan diri kita sendiri dan menyalahkan Tuhan dengan membanding bandingkan keadaan diri kita dengan orang lain , ambil contoh saya pribadi yang punya kelemahan baik fisik maupun mental ,saya dulu menyalahkan Tuhan dan tidak menerima diri saya sendiri dengan mengatakan kepada Tuhan andai kata aku pintar ,iq nya ok seperti orang lain aq tentunya kerja dikantor dengan gaji tetap namun ternyata .....

setelah diproses Tuhan




Tuhan memberikan aku sebuah perusahaan bukan sebuah pekerjaan kantor dengan rutinitas yang bagiku membosankan dan melelahkan karena harus berangkat pagi 2xpulang malam



Tuhan memberikan penghasilan melebihi orang kantoran



Tuhan memberikan rekanan dan relasi bisnis yang semuanya adalah orang orang yang terbaik dan mengerti aku



Aku dijadikan saluran berkat bagi teman temanku yang butuh pekerjaan karena ada relasi bisnis atau rekanan yang mau menampungnya


Aku dijadikan Tuhan saluran berkat bagi keluarga so semuanya Tuhan berikan yang terbaik bagi kita dan seperti dalam nats alkitab bilang di yeremia 29:11



Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan



DAri hal ini aku bisa belajar apapun keadaan kita ,kita ini diciptakan sempurna dengan keadilan yang dari Tuhan , mungkin kita merasa sempurna gimana ????diri kita cacat atau diri kita kurang dibandingkan dengan yang lain,bisa dibilang sempurna ,



namun itu semua yang Tuhan mau kita jangan pernah untuk iri hari dan menginginkan diri oranglain itu ada pada kita ,karena diri kita itu beda dengan orang lain rancangan untuk kita itu beda dengan orang lain , namun yang Tuhan mau untuk kita mau menyerahkan semuanya kepada Tuhan 100 persen seluruh hidup kita ,bukan sepuluh atau lima puluh persen tapi semuanya 100 persen supaya hidup kita ditata Tuhan , hati kita dipulihkan sehingga menjadi ciptaan baru yang layak untuk menerima pemberian yang terbaik dari Tuhan baik itu jodoh ,teman hidup, pekerjaan dsb

GBU

--

Heavy rains remind us of challenges in life. Never ask for a lighter rain. Just pray for a better umbrella. That is attitude...

--

“ Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur ” (Filipi 4 : 6)

Seringkali dalam hidup kita, banyak yang yang kita inginkan dan butuhin namun belum bisa kita peroleh. Entah mungkin karena emang kita ngak tau gmana cara ngedapetinnya atau mungkin ngak ada kesempatan. Semua ini mungkin tampak ngak jeles dalam hidup kita. Sering banget gimana masa depan kita, gmana hari esok! Dan kayaknya makin susah aja sejak ikut Yesus……Sabar guys, Allah kita ngak mungkin ngak mampu menyelesaikan segala persoalan kita, Dia ngak mungkin ngasih ujian yang melebihi kekuatan kita, Think Positive!
Allah mau supaya dalam segala persoalan dan pergumulan hidup kita, kita tetap slalu bersandar kepadaNya, atau malah berpaling dan meninggalkanNya. Seringkali kita bersikap manja kalo masalah datang, kita Cuma bersyukur kalau gie senang aje. Tapi begitu ada masalah, langsung kita ngedumel yang ngak jeles dan berani-beraninya bilang Tuhan Yesus jahat…..Guys kalo Tuhan Yesus bilang “Jangan kuatir”, ya udah ngak usah kuatir santai aje lagi. Tuhan tau kapan saat yang paling tepat buat mengulurkan tanganNya..
Dia lebih tau segalanya, memang ngomong gampang dan ngak mudah buat tetep bersyukur kalo masalah datang, kadangkala kita merasa ngak kuat. Tetapi ayo sama-sama belajar taat dan tetep setia sampai akhirnya kita bisa nyaksien sendiri cara Tuhan menyelesaikan masalah-masalah kita!! Makanya jangan Give up di tengah jalan rugi banget friend’s

--

even if I'm
reborn a thousand more times
there wouldn't be another person like you
the person who
would warm up my sad life
I'm grateful for that person
for that person ......my heart could
hurt indefinitely

even if I can't tell that I love you
the fact that I'm able to
look at you from a distance
give you everything and love you
even if I'm sad, I'm happy

I don't want anything else except
your laughter....with it ....I'll be happy
because love is all giving
just about giving
so even if I'm sad, I'm happy

--

Iman Sebagai Dasar Kehidupan

Date: Sunday, November 21st, 1999
Tags: Ps. Samuel Yusuf
Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakannya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. Karena iman ia diam ditanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan disitu ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Ibr 11:8-9.

Saudara yang terkasih, kita semua tahu bahwa Abraham digelari sebagai bapak orang beriman. Mengapa ia disebut bapak orang beriman? Karena Abraham mentaati Tuhan dengan iman. Abraham pergi dengan iman tanpa mengetahui tujuannya…ia hanya taat, taat dengan iman. Apakah iman itu? Ibr 11:1, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

Jadi iman itu adalah suatu dasar/fondasi dari yang kita harapkan. Sebelum adanya suatu fondasi, maka kita tidak bisa membangun! Iman adalah awal/modal dasar kita. Iman tidak sama dengan Percaya! Percaya itu contohnya seperti kita percaya jika besok pagi matahari akan terbit di sebelah Timur. Kita tidak perlu iman untuk itu, karena itu pasti akan terjadi. Tetapi jika kita tidak punya uang tetapi mau mempunyai gedung yang jutaan dollar harganya…kita perlu iman!! Iman menjadikan segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin! Iman adalah permulaan, dasarnya! Tentu saja bukan iman yang ngawur atau dibuat-buat, seperti kita melihat sebuah mobil mewah lalu kita imani supaya menjadi milik kita. Iman itu harus datang dari Tuhan, karena Dialah pemberi iman itu! Abraham mendengar suara Tuhan dan janji Tuhan lalu ia beriman atasnya. Tuhan memperhitungkan kepercayaan (iman) Abraham sebagai kebenaran.

Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.” Ibr 11:10. Saudara, perhatikan ayat ini baik-baik…lalu siapakah dasar itu? Dasar itu adalah Yesus. Yang merencanakan: Yesus, yang membangun juga Yesus! Jadi dimana bagian kita?? Tidak ada….! Semua dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia! Abraham mengerti ini, itulah sebabnya ia berani pergi walaupun tidak jelas kemana, tetapi ia tetap pergi seperti yang Tuhan suruhkan. “Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham” Gal 3:6-7. Apakah saudara hidup dengan iman? Waktu kita hidup dari iman, maka iman seperti Abraham itu akan kita miliki.

Apakah itu iman yang dibenarkan? Iman yang dibenarkan adalah yang tahu iman itu dari Allah dan melangkah didalam ketaatan. Karena iman tanpa perbuatan adalah mati, sia-sia!

Sekarang mari kita lihat satu sisi lain, yaitu dari Yesus. “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yoh 14:6. Kebenaran itu bukanlah terdiri dari kata-kata tetapi adalah suatu pribadi!

Yesus berkata: “Sesungguhnya diantara orang yang hadir dsini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya” Mat 16:28. Banyak orang berpikir bahwa perkataan Yesus ini tidak tergenapi, karena mereka semua sudah mati dan Tuhan Yesus belum datang juga sebagai Raja. Saudara, mari kita melihat ayat-ayat selanjutnya, kejadian pada waktu Yesus dimuliakan diatas gunung, “Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Disitu mereka sendiri saja. Lalu Yesus berubah rupa didepan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.” Mat 17:1-2. Ternyata sesungguhnya apa yang dikatakan Yesus terjadi enam hari kemudian. Petrus, Yakobus dan Yohanes melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya!

Saudara, kerajaan Allah ada didalammu! Coba bandingkan Mat 17:4 dengan Mrk 9:5, “Kata Petrus kepada Yesus: “Rabi, betapa bahagianya kami berada ditempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu unutk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.” Petrus yang sifatnya sok tahu, ia cuma asal ngomong saja mengenai mendirikan tenda. Membuat tenda berarti: akan diam (tinggal didalam tenda), stop, tidak mengalir lagi, tidak bergerak! Berapa banyak dari kita yang mendirikan tenda buat Tuhan dan menaruh Tuhan didalamnya sehingga kita berhenti (tidak ada kemajuan) didalam hubungan dengan Tuhan, pelayanan, dll. Hidup kita harus ada movement bukannya monument!! Allah tidak mau kuasa-Nya dijadikan monument. Tuhan tidak suka orang yang suam-suam. “Pada waktu itu Aku akan menggeledah Yerusalem dengan memakai obor dan akan menghukum orang-orang yang telah mengental seperti anggur diatas endapannya dan yang berkata dalam hatinya: Tuhan tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat” Zef 1:12. Orang yang mengental, ia tidak bergerak kemana-mana.

“Saudara-saudaraKu yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan yang sebenarnya.” 1 Yoh 3:2. Kita berharap didalam iman kepada Yesus, bahwa kita satu hari nanti akan melihat Yesus didalam kemuliaan-Nya, rupa yang sesungguhnya. Rupa Yesus yang sesungguhnya bukanlah seperti yang kita lihat digambar atau di patung tetapi seperti yang tertulis di Why 1:13-16. Dia Allah yang dahsyat…!!! Penuh kemuliaan…! Harapan mulia itu, Yesus! Yesus adalah dasar iman kita!

--

Kuasa Darah Yesus

Date: Sunday, November 14th, 1999
Tags: Ps. Jacob Kurien
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Why12:11. Tahukah saudara bahwa Allah tidak menginginkan kita menjadi “victim” (korban) tetapi menjadi “victorious” (pemenang). Bagaimana caranya? Yaitu dengan darah Anak Domba, darah Yesus. Didalam darah terdapat kehidupan. “Karena nyawa mahluk ada didalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu diatas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.” Oleh karena itu Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk mengoleskan darah anak domba di ambang pintu, sehingga pada waktu malaikat maut itu datang ia tidak masuk ke rumah dan mengambil nyawa anak laki-laki. Baca kel 12:7,13.” Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah dimana kamu tinggal: Apabila Aku melihat, maka Aku akan lewat (Passover) dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan ditengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.” Dengan memercikka darah kita membuat perjanjian darah dengan Allah, blood covenant. Jadi tanpa darah maka penghukuman turun!

Allah memberikan syarat atau kontrak kepada umat-Nya supaya mereka diberkati Allah. Kontraknya adalah: “Janganlah engkau sujud menyembah kepada allah mereka atau beribadah kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi haruslah engkau memusnahkan sama sekali patung-patung berhala buatan mereka, dan tugu-tugu berhala mereka haruslah kuremukkan sama sekali. Tetapi kamu harus beribadah kepada Tuhan, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkanpenyakit dari tengah-tengahmu.” Kel 23:24,25. Perhatikan, Allah sangat ingin menyembuhkan kita! Dia mau supaya hidup kita diberkati! “Tidak akan ada di negerimu perempuan yang keguguran atau mandul. Aku akan menggenapkan tahun umurmu” ay26. Kemandulan adalah salah satu lambang dari kutuk! Adalah kehendak Allah untuk kita berbuah. Allah memerintahkan Adam supaya beranak-cucu dan berkembang biak. Upah ketaatan adalah berkat….tetapi upah ketidaktaatan adalah kutuk. (Baca ul 28, tentang berkat dan kutuk!)

Darah kita atau hidup kita sangat berharga bagi Tuhan! “Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan, darah mereka mahal dimatanya” Mz 72:14. Yesus memberikan darah-Nya untuk menebus dosa kita! Bayangkan, jika darah binatang saja dipakai menguduskan umat Tuhan pada waktu jaman Perjanjian Baru, apalagi darah Yesus. Penebusan Yesus cukup satu kali sampai selama-lamanya. Kita dikuduskan dan dibenarkan oleh darah Yesus. Ini suatu kontrak atau new covenant! Bukan dengan darah binatang lagi tetapi darah Yesus! Yesus berkata didalam perjamuan malam: “Sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuck pengampunan dosa…” Mat 26:28.

Kemenangan Yesus adalah pada waktu Ia berkata “Sudah selesai…” dan Ia menyerahkan nyawa-Nya. Sejak hari itu kita tidak perlu lagi mengorbankan darah binatang untuk bisa masuk hadirat-Nya karena Yesus sudah menjadi jalan bagi kita! Yoh 14:6. Sungguh indah yang dikatakan Yesaya 53:4, “Tetapi sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya…” Semua penyakit dan kelemahan kita telah lunas dibayar!! “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya” Rom 3:25 “Jadi sama seperti oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi benar” Rom 5:19. Karena darah-Nya kita bisa berdiri dihadapan-Nya tanpa tuduhan apapun.

Why 12:11, dijelaskan bahwa kita mengalahkan musuh-musuh kita setiap hari! Kita mengalahkan musuh dengan darah Yesus! Saudara, iblis bisa mengingatkan masa lalu kita….tetapi kita tahu masa depan si iblis! Masa depan iblis adalah di neraka selama-lamanaya! Jadi kita adalah orang-orang yang ditentukan untuk menjadi pemenang! Oleh darah anak Domba kita mengalahkan musuh-musuh kita!

--

Perjalanan Menuju Kemuliaan

Date: Sunday, November 7th, 1999
Tags: Ps. Samuel Yusuf
Maka orang akan takut kepada nama Tuhan ditempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya ditempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas Tuhan. Yes 59:19. Jika kita melihat dari terjemahan bahasa Inggris, kata “Ia” menjadi “enemy”; “…When the enemy comes in like a flood, The Spirit of the Lord will lift up a standard against him.” –NKJV. Jadi sebetulnya ayat ini menyatakan pada waktu musuh kita datang, Allah akan bangkit menjadi standard. Pada waktu masalah, tekanan dan proses datang bertubi-tubi seperti banjir…Allah mengerjakan rencana-Nya atas hidup kita. Ia menaikan standard-Nya! Justru pada waktu kita lemah kekuatan Allah sempurna! Masalah bisa membawa kebaikan kepada kita.

Kemuliaan Allah datang untuk mengalahkan musuh! Kemuliaan Allah datang sesuai waktu Allah dan dengan caranya Dia. Saudara yang terkasih, kita adalah orang-orang yang sedang menuju kepada kemuliaan Allah!

Allah menciptakan manusia serupa dengan gambarnya Dia (Kej 1:26) sudah sewajarnyalah jika kita mencerminkan kemuliaan Allah, karena Allah itu mulia adanya. Rasul Paulus berkata, “Jika pelayanan itu (di dalam Perjanjian Lama) datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! (di dalam Perjanjian Baru) 2 Kor 3:7-8. Saudara, tidak tahukah bahwa engkau telah dipilih Allah sejak dari semula? “Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya”" Rom 8:30. Kita ditentukan – dipanggil (bertobat) – dibenarkan (proses, bertumbuh, dimurnikan) – dimuliakan. Allah memanggil kita dengan tujuan supaya kita bisa dipermuliakan bersama dengan Dia.

Saudara, waktu sinar kemuliaan Tuhan itu datang kepada kita, maka sama seperti sinar matahari yang menyinari kita…ada bayangan dibelakang kita. Bayangan menggambarkan dosa-dosa kita. Semakin dekat sinar itu terhadap kita, maka bayangan yang terlefleksi dibelakang semakin besar juga. Artinya: semakin kemuliaan Tuhan itu datang atas kita…dosa kita akan semakin terbuka (expose). Pilihan ada ditangan kita, apakah kita mau terfokus pada bayangan kita atau kepada Allah…? Jika kita terfokus melihat pada bayangan/dosa kita maka kita tidak akan melihat kemuliaan Allah, tetapi jika kita melihat kepada Allah dengan hati yang hancur dan bertobat, maka kemuliaan Allah itu akan naik semakin tinggi diatas kita. Pada waktu sinar itu tepat di atas kepala kita, maka bayangan itu lenyap!! Kita perlu menghampiri kemuliaan Allah dengan caranya Dia, bukan cara kita! “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas tahta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku diatas tahta-Nya.” Why 3:21. Allah yang akan datang untuk memberikan kemuliaan-Nya. Bukankah duduk bersama denga Bapa ditahta-Nya adalah kemuliaan yang dahsyat?

Yesus mengalami kemuliaan waktu Ia pergi keatas gunung dengan 3 murid-Nya. “Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.” Lk 9:29. Mengapa hanya 3 murid yang diajak oleh Yesus? Dimana murid yang 9 lainnya? Allah berhak memilih. Pilihan adalah haknya Allah! Kita mendapatkan keselamatan secara gratis, anugrah, tetapi untuk kemuliaan…kita harus bayar dengan segalanya. Hubunganmu dengan Tuhan menentukan kemuliaanmu. Setiap hari kita dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu apakah kita mau hidup menurut pilihan Allah atau pilihan/keinginan kita sendiri? Yesus berubah mukanya! Sifat kita akan berubah waktu kemuliaan itu datang! Kemuliaan itu pada akhirnya akan membawa yang terbaik muncul dalam hidup kita! Janganlah kita puas dengan apa yang sudah dicapai. Ingatlah saudara bahwa yang baik bisa menghambat yang terbaik untuk datang!

Saudara, PROSES adalah jalan menuju kemuliaan! Kita akan masuk kedalam pemurnian Allah. Tujuannya supaya yang tidak murni itu naik kepermukaan (supaya Allah bisa mengambilnya) dan yang murni muncul! Stefanus waktu didalam sidang Makamah Agung, mukanya berubah sama seperti muka malaikat Kis 6:15. Walaupun ia dituduh, difitnah tetapi mukanya tidak berubah menjadi marah tetapi tetap bersukacita sehingga mukanya menjadi seperti malaikat. Kemuliaan Tuhan datang! Kis 7:55, “Tetapi Stefanus, yang penuh Roh Kudus, menatap kelangit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri disebelah kanan Allah.” Stefanus melihat Yesus didalam kemuliaan!

Untuk mencapai kemuliaan Allah, kita perlu fokus dan terus berjalan dari satu kesetiaan ke kesetiaan yang lain, satu kekuatan ke kekuatan yang lain dan dari satu kemuliaan ke kemuliaan yang baru sampai Ia menjemput kita dan mendudukan kita bersama dengan Bapa!

--

Mengasihi Berarti Mentaati

Date: Sunday, October 10th, 1999
Tags: Gunawan
Pada akhir jaman ini, sebelum kedatangan Tuhan yang kedua kali, Ia akan mempersiapkan gereja-Nya, calon mempelai-Nya. Dimasa dunia sekarang yang semakin tidak menentu dan bertambah buruk ini, Tuhan akan membangkitkan umat-Nya! Dunia boleh digoncangkan tetapi hanya satu yang tidak tergoncangkan , yaitu kerajaan Allah.

“Zak 8:23, “Beginilah firman Tuhan semesta alam: “Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!” Telah tiba saatnya untuk gereja Tuhan bangkit dan menyatakan kemuliaan Tuhan! Orang dunia akan mencari anak Tuhan untuk meminta nasehat, petunjuk dan jalan keselamatan. Gereja Tuhan akan memberi jawaban bagi mereka!

Yesus menceritakan suatu kisah tentang seorang miskin yang masuk sorga dan seorang kaya yang tidak selamat Kisah seorang kaya dan Lazarus yang miskin Luk 16:19. Diceritakan bahwa ada seorang kaya yang hidupnya setiap hari didalam kemewahan dan seorang miskin, Lazarus yang badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu. Orang miskin itu mengambil makanan dari makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Karena kelaparan, orang miskin itu akhirnya mati dan dibawa oleh malaikat ke pangkuan Abraham, ia masuk sorga! Lalu orang kaya tersebut juga mati dan ia menderita sengsara di alam maut. Kemudian ia melihat keatas, kepada Lazarus, orang miskin itu sedang duduk dipangkuan Abraham! Orang kaya itu meminta supaya Lazarus mencelupkan ujung jarinya kedalam air dan menyejukkan lidahku, sebab ia sangat kesakitan dalam nyala api itu, tetapi ia tidak mendapatkannya. Lalu karena ia masih mempunyai ayah dan lima saudara yang belum bertobat, ia meminta supaya Lazarus datang kepada mereka untuk memberitahukan supaya bertobat Tetapi Abraham tidak mengabulkannya, sebab sudah ada hamba-hamba Tuhan yang memberitakan kabar keselamatan.

Saudara, bukankah keadaan kita lebih baik dari Lazarus? Kita tidak perlu harus meminta-minta untuk makan. Berarti kita termasuk golongan orang kaya, bukan? Tetapi didalam Luk 18:18 dikatakan bahwa orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah! Jadi bagaimana caranya kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah…? Luk 16:31, “Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.” Kita harus mendengar suara Allah (suara Tuhan melalui hamba-hamba-Nya). Seorang yang kaya jika ia mau diselamatkan, ia harus mendengar! Contohnya: Ayub, ia seorang yang taat dan mengasihi Allah dan Allah memberkatinya sepuluh kali lipat! Yesus berkata didalam Yoh 14:2, “Dirumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” Ini adalah janji Yesus bagi kita, anak-anak-Nya. Ada jaminan keselamatan didalam Dia! Ia pergi kesorga untuk menyediakan tempat bagi kita….Haleluya! Syaratnya kita mentaati apa yang Tuhan perintahkan untuk kita lakukan. Jangan menjadi seperti orang kaya di Luk 18:18 yang tidak mau menjual segala hartanya dan membagikannya kepada orang miskin, pada waktu Yesus menyuruh dia untuk melakukannya. Alkitab berkata, “Dimana hartamu berada, disitu hatimu berada.” Yesus menguji hati orang kaya itu dan ternyata ia lebih mencintai uangnya dari pada Yesus! Sekarang bagaimana dengan hatimu? Dimanakah hatimu berada…? Apakah kita mengasihi Tuhan lebih dari segala yang kita miliki? Sudahkah engkau mengembalikan perpuluhan kepada Tuhan? Jawaban kita akan menentukan keadaan hati kita yang sebenarnya! Amin.


-

Diberkati Untuk Memberkati

Date: Sunday, October 3rd, 1999
Tags: Ps. Samuel Yusuf
Adalah kerinduan hati Allah untuk memberkati kita! Adalah kehendak Allah jika kita hidup berkelimpahan! 3Yoh 2, “Saudara yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” Lebih jelas lagi didalam terjemahan Inggris, “Beloved, I pray that you may prosper in all things and be in health, just as your soul prospers.” NKJV. Dikatakan bahwa biarlah kita berkelimpahan didalam segala hal; berlimpah didalam roh, jiwa dan tubuh (fisik). Menjadi orang yang diberkati dan hidup dalam kelimpahan adalah kehendak Allah. Sama seperti seorang bapa yang senang jika melihat kepada anak-anaknya hidup dengan baik, demikian juga Bapa kita di sorga!

Pada waktu bangsa Israel disuruh keluar meninggalkan Mesir, Tuhan sendiri yang berkata : “Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa, tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu” Kel 3:21-22. Rencana Tuhan untuk bangsa Israel adalah bukan keluar dengan tangan hampa tetapi dengan tangan penuh. Bagaimana caranya?? Meminta…! Allah akan mengubah hati kita menjadi murah hati! Perhatikan apa yang dilakukan orang Israel: “Orang Israel melakukan juga seperti kata Musa barang-barang emas dan perak serta kain-kain. Dan Tuhan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka.” Kel 12:35-36. Allah yang merubah hati mereka, Dia yang menggerakkan hati mereka untuk memberi!

Pertanyaannya sekarang, “Untuk apakah semua perhiasan itu, padahal mereka sedang didalam perjalanan?” Perhiasan itu akan dipakai untuk mendirikan Kemah Suci nantinya. Mari kita membaca dari Kel 25:1, “Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus, dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.” Jadi Allah memerintahkan Musa untuk meminta persembahan khusus dari orang-orang Israel untuk pembangunan Kemah Suci. Mengapa persembahan khusus?…ya’ karena persembahan itu diluar persembahan-persembahan yang biasanya mereka berikan. Allah bukanlah Allah yang biasa-biasa tetapi Ia adalah Allah yang meminta yang terbaik. Apakah yang Allah minta? “Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga; minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian, permata kisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.” Allah meminta yang terbaik dari yang mereka miliki! Dia juga meminta dari kita, persembahan yang terbaik. Bukan memberi sekedarnya atau asal-asalan! Allah merencanakan membangun Bait-Nya dan Dia mau yang terbaik!

Kel 25:8-9, “Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya.”

Saudara, engkau diberkati Allah supaya engkau memberkati Dia!!

Tuhan memerintahkan orang Israel untuk memberikan persembahan khusus. Persembahan khusus ini adalah persembahan selain persembahan biasa dan perpuluhan. Dalam hal ini untuk membangun Bait Suci Tuhan. Persembahan khusus ini bukanlah persembahan substitute, artinya mereka tetap memberi perpuluhan mereka kepada Tuhan. Tidak tahukah saudara bahwa orang kikir tidak akan masuk sorga? “Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah, dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.” 1Kor 6:9-10. Apa yang saudara tabur itu yang engkau tuai! Jika saudara mau menuai berkat financial didalam hidupmu, engkau harus menabur uang!! Adalah tidak mungkin jika saudara menanam pohon mangga tetapi mengharapkan akan memetik duren dari pohon itu!! Tidak mungkin…!

Tuhan menyuruh memberi persembahan khusus yaitu kepada orang-orang yang terdorong hatinya! Allah akan menggerakkan hati orang untuk memberi! Dia akan mengerakkan hatimu…!

Kemudian apa yang terjadi pada orang-orang Israel? “(ay.3)Mereka menerima dari pada Musa seluruh persembahan khusus, yang telah dibawa oleh orang Israel untuk melaksanakan pekerjaan mendirikan tempat kudus. Tetapi orang Israel itu masih terus membawa pemberian sukarela kepada Musa tiap-tiap pagi…(ay.5) dan berkata kepada Musa: “Rakyat membawa lebih banyak dari yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan Tuhan untuk dilakukan” Kel 36:3,5. Ini baru REVIVAL…! Mereka memberi persembahan sampai Musa harus berkata “Cukup!” karena persembahan yang diterima sudah melebihi dari yang dibutuhkan. “(ay.6)Lalu Musa memerintahkan, supaya dimaklumkan dimana-mana di perkemahan itu, demikian: “Tidak usah lagi lak-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus” Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi.” Mereka memberi sampai berkelimpahan! Sampai berlebih…! Bukankah Allah itu luar biasa…? Ia yang mengerakkan hati orang Israel untuk memberi dan mereka mentaatinya. Hari-hari ini kita sedang akan membangun Bait Suci Tuhan dan untuk membangun diperlukan uang. Tetapi seperti Tuhan sendiri yang menggerakkan hati orang Israel, maka Ia akan melakukan hal yang sama atas kita! Dia tetap Allah yang sama dulu sekarang dan selamanya! Ada satu janji Tuhan untuk kita semua: Yes 41:8-10, yang intinya “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, Janganlah bimbang sebab Aku ini Allahmu. Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Terpujilah nama Tuhan yang setia pada setiap janji-Nya kepada kita. Haleluya…!

--

Perjalanan Yang Berhasil

Date: Tuesday, September 28th, 1999
Tags: Hans Tandra
Saudara, kita akan belajar dari Petrus, waktu ia bertemu dengan Yesus dan berjalan di atas air yang terambil dari Mat. 14:22-33.

Waktu murid-murid Yesus berlayar dan angin sakal datang, tiba-tiba Yesus datang dan mereka ketakutan. “Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan diatas air.” Ay.28.

Saudara, didalam ketakutan, Petrus tahu adalah sesuatu yang mustahil bagi orang biasa/normal untuk berjalan atas air. Tetapi Petrus percaya jika Yesus yang suruh ia pasti bisa. Kita akan belajar, ada 4 langkah supaya perjalanan kita berhasil:

Langkah pertama adalah JANGAN MENDENGAR KATA MANUSIA.
Petrus lebih percaya kepada suara Yesus daripada suara teman-temannya! “Sebab hidup kami adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.” 2 kor 5:7. Petrus bahwa tahu ia tidak mungkin jalan diatas air, tetapi ia percaya!

Langkah kedua adalah JANGAN MENGANDALKAN KEKUATAN SENDIRI.
Petrus tidak mengandalkan kekuatannya sendiri tetapi mengandalkan Tuhan. There is a miracle when you believe. Kekuatan manusia itu terbatas, tetapi andalkanlah Tuhan yang tidak terbatas.

Langkah ketiga adalah JANGAN TINGGAL DIPERAHU.
Kata Yesus: “Datanglah!” maka Petrus turun dari perahu dan berjalan diatas air.” Ay.29. Kata ‘datanglah’ adalah kata undangan. Yesus juga mengundang kita untuk masuk dalam rencana-Nya dan rencana-Nya selalu baik! Perhatikan saudara, Petrus lebih senang untuk masuk kedalam gelombang lautan bersama Yesus daripada tinggal di kapal bersama teman-temannya! Dengan kata lain, ia lebih baik berada didalam bahaya bersama Yesus daripada ditempat yang aman tetapi tanpa Yesus. Saudara, Yesus saat ini mengundang engkau untuk meninggalkan ‘perahu’ mu. Perahu adalah gambaran dari dosa, persoalan, kesenangan dunia, drugs, dll.

Langkah keempat adalah JANGAN LIHAT SEKELILINGMU. “Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”" ay. 30-31. Saudara, kita sudah tahu bahwa orang benar hidup karena percaya dan bukan karena melihat, karena yang kelihatan itu adalah semu, sementara.

Ibr 1:6-8, “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.”

Orang yang bimbang hati tidak akan mendapatkan apa-apa. Kita harus mengarahkan pandangan kita kepada Yesus. Jika engkau dalam keadaan yang berbahaya atau bermasalah besar, perhatikan kemana arah pandanganmu hari-hari ini? Jika hari-hari ini matamu sedang tidak memandang kepada Yesus, ini adalah waktu yang terbaik untuk mengarahkan pandanganmu kepada-Nya. Percayakan hidupmu kepada Yesus dan jadikan Dia Tuhan dan juru selamat atas hidupmu! Amin.

--

Membawa Kemuliaan Tuhan

Date: Sunday, September 12th, 1999
Tags: Ps. Samuel Yusuf
Saudara yang terkasih, kita masih melanjutkan tentang kembalinya kemulian Allah, yaitu pada waktu tabut Allah dikembalikan kepada orang Israel. Setelah tabut itu sampai di Bet-Semes dan Allah menghajar mereka disana, maka tabut itu diambil oleh orang-orang Kiryat-Yearim, bangsa Israel. Tabut Allah, hadirat Allah telah kembali ke Israel! Lalu apa yang terjadi selanjutnya….?

1 Sam 7:2, “Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada Tuhan.” Mengapa sudah ada tabut Allah atau hadirat Allah, tetapi mereka terus mengeluh kepada Tuhan? Kiryat-Yearim artinya “the city of forrest” – ini seperti hidup didalam dunia yang penuh dengan keganasan, kekuasaan, dan uang.

Kita akan melihat bagaimana Allah memberkati orang yang memelihara hadiratnya. 2 Sam 6:11, “Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan Tuhan memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya….Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.” Coba bandingkan dengan orang-orang di Kiryat-Yearim. Sebetulnya mengapa mereka sampai hidupnya hanya mengeluh…dan mengeluh selama dua puluh tahun? 1 Sam 7:3, “Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: “Jika kamu berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukanlah hatimu kepada Tuhan dan beribadahlah hanya kepada-Nya, maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin.” Ternyata penyebabnya adalah mereka menyembah baal! Walaupun ada tabut Allah, Allah sendiri ada ditengah-tengah mereka….tetapi mereka tidak hidup takut akan Allah! Saudara yang terkasih, janganlah kita meniru gaya hidup orang Kiryat-Yearim yang tidak sungguh-sungguh beribadah kepada Allah. Kita melayani di gereja tetapi sebenarnya kita cuma melayani diri sendiri atau ambisi kita sendiri. Tidak tahukah saudara bahwa segala sesuatu yang tempatkan lebih tinggi dari Tuhan adalah berhala dihadapan Tuhan? Kita rajin ke gereja setiap hari Minggu, tetapi hari-hari lainnya hidup kita bergaya duniawi. Saudara, cinta akan Tuhan akan membuat engkau bergairah didalam ibadah dan hidupmu sehari-hari. Hadirat-Nya membuat kita bebas dan puas. Jika kita puas dengan Allah, kenikmatan dunia atau daya tariknya tidak akan mengganggu engkau lagi. Kis 13:22, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan dihati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” Sebelum Saul disingkirkan, tidak mungkin muncul Daud. Saudara memang ada waktu Tuhan dimana Tuhan membangkitkan pemimpin atau suatu generasi baru. Didalam 2 Sam 6:1-10, Daud mendapat misi dari Tuhan untuk mengembalikan tabut Allah, tetapi walaupun ia seorang yang dekat dengan hatinya Allah, ia tidak luput dari kesalahan juga. Apa kesalahannya? 1 Taw 13:1-7, jika saudara membaca semua ayat-ayat ini, akan diceritakan disana bahwa Daud memakai cara orang Filistin (orang dunia) untuk mengangkat tabut Allah. Baca 1 Sam 6:7, mereka memakai kereta baru. Perhatikan yang dilakukan Daud: “Mereka menaikan tabut Allah itu kedalam kereta yang baru dari rumah Abinadab, sedang Uza dan Ahyo mengantarkan kereta itu.” 1 Taw 13:7, kereta gambaran dari buatan manusia. Uza gambaran dari kekuatan manusia dan Ahyo gambar dari persaudaraan antara manusia. Banyak orang Kristen membangun dirinya, jemaat atau gereja dengan cara dan kekuatan manusia. Lalu apa yang Allah kerjakan…? ayat 9, “Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Kidon, maka Uza mengulurkan tangannya memegang tabut itu, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap Uza, lalu Ia membunuh Uza oleh karena Uza telah mengulurkan tangannya kepada tabut itu; ia mati disana dihadapan Allah.” Allah membuat lembu-lembu itu tergelincir dan Uza mati. Lalu Daud menjadi marah dan takut untuk membawa tabut itu. Daud memakai cara dunia untuk memenuhi misi dari Allah. Hasilnya….GAGAL…!!!

Akhirnya Daud mengerti dan memaki caranya Tuhan didalam mengangkut tabut Allah: baca 1 Taw 15:1-25, “Kemudian bani Lewi mengangkat tabut Allah itu dengan gandar pengusung dia atas bahu mereka, seperti yang diperintahkan Musa, sesuai dengan firman Tuhan.” Ayat 15. “Maka Daud dan para tua-tua Israel dan para pemimpin pasukan seribu pergi untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan itu dari rumah Obed-Edom dengan sukacita.” Ayat 25. Jika kita memakai caranya Tuhan didalam melakukan kehendak Tuhan, maka kita akan melakukannya dengan sukacita, termasuk beribadah dengan sukacita, berpuasa dengan sukacita, bekerja dengan sukacita dan melayani dengan sukacita…!!

Jika saudara membaca 2 taw 5, Salomo anaknya Daud melakukan seperti yang diperbuat ayahnya. Saudara yang terkasih, jika cara hidupmu benar maka anak-anakmu juga akan mengikuti yang benar darimu!

Kemuliaan membutuhkan pengorbanan. Tidak ada kebangkitan tanpa salib. No crown without cross! Kemuliaan mempunyai harga yang harus kita bayar! Baca 2 Sam 6:11-14. Kemuliaan Allah adalah janji Allah sendiri kepada gereja-Nya, kita masing-masing. Maukah saudara membayar harganya itu? Yaitu dengan hidup kudus dan berkenan kepada Allah! Amin.

--

Hidup Dengan Kemuliaan Allah

Date: Sunday, August 22nd, 1999
Tags: Ps. Samuel Yusuf
Saudara yang terkasih, sesungguhnya Allah sangat rindu menyatakan kemuliaan-Nya atas kita, tetapi untuk suatu kemuliaan dinyatakan…. ada harga yang harus dibayar! “Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.” Kel 25:8. Allah akan menyatakan atau tinggal didalam kita, jika kita menjadi tempat kudus-Nya. Kitalah yang harus menyiapkan tempat kudus itu! Kita harus membangun bait Allah itu. Bait Allah didalam Perjanjian Lama adalah suatu bangunan. Di dalam Perjanjian Baru adalah tubuh kita (1 Kor 3:16). Allah tidak akan hadir diatas ketidak kudusan! Tanpa kekudusan maka kita akan menjadi KUDIS-kurang disiplin, KUMAN-kurang iman, KURAP-kurang harap! Jadikan hidupmu kudus! Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan pertama kepada setiap individu /orang, lalu keluarga, geraja kemudian satu kota akan penuh kemuliaan Allah! Tahun ini telah ditetapkan sebagai tahun GLORY. Tetapi harapan kita bukan hanya tahun ini saja tetapi seterusnya Allah terus menyatakan kemuliaan-Nya atas kita! Amin. Kita akan berjalan dari kekuatan yang satu kepada kekuatan yang lain, dari kemuliaan yang satu kepada kemuliaan yang lain.

Kemuliaan Allah harus dijaga, karena jika tidak, kemuliaan itu dapat hilang! “Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: “Telah lenyap kemuliaan dari dari Israel” – Karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya. Katanya: “Telah lenyap kemualiaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas. “1 Sam 4:21-22 Jika saudara membaca pada pasal 2:22-25, diceritakan bahwa nabi Eli tidak mendidik anak-anaknya dengan benar, sehingga anak-anaknya tidak hidup takut akan Allah. Saudara, kitapun harus menjaga hidup kita , supaya Allah berkenan tinggal didalam kita! Jangan kompromi dengan dunia ini. Dahulukan Tuhan dalam segala hal!

“Dan Aku akan mengangkat bagiKu seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hatiKu dan jiwaKu.” 1 Sam 2:35. Allah inginkan kita bukan yang lain! Allah rindu untuk menikmati kita! Allah mengangkat kita bukan untuk kita menjadi sombong, tetapi itu semua kembali untuk Dia!

Mari kita lihat beberapa tanda akibat dari orang yang hidup tanpa kemuliaan Allah:

Hidup dalam kekalahan! 1 Sam 4:3. Seringkali kita hanya bertanya terus kepada Tuhan: “Mengapa… mengapa… dan mengapa?” Kita seharusnya bertanya kepada diri sendiri “Apakah aku sudah hidup kudus dihadapan Tuhan?” Akibat dari hidup tidak dalam hadirat Tuhan adalah KALAH! Ay.10. Eben-Haezer 1 Sam 7:12 –artinya: sampai disini Tuhan telah menyertai kita. Jadi setiap hari Allah akan terus menyertai kita! Inilah kabar baik bagi kita!
Afek artinya stronghold – benteng yang menghalangi. Ini berbicara mengenai gengsi, umur, cinta uang, kesukaan, hobby kita yang menghalangi kita bersungguh-sungguh kepada Tuhan.
Asdod artinya: menyamakan Tuhan dengan baal/berhala. (5:1) apa akibatnya? “Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi keesokan harinya, tampaklah Dagon (berhala-Red) terjatuh dengan mukanya ke tanah dihadapan tabut Tuhan…” (5:3) Jadi saudara tidak ada dosa yang tidak akan terbongkar dihadapan Allah dan manusia!
Gat artinya tempat pemerasan anggur. “lalu kata mereka: “Tabut Allah Israel harus dipindahkan ke Gat” Saudara waktu engkau mulai kompromi dengan dosa/dunia, segera engkau akan mendapatkan dirimu di tempat pemerasan anggur. Engkau akan diperas habis! Kemuliaan Allah hilang! Totally pressure!
Ekron artinya: mati, dicabut akarnya. Kekudusan Allah akan menghancurkan kita jika kita tidak hidup didalam kekudusan Allah! Why 3:1 berkata, “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup padahal engkau mati!” Orang yang mati adalah orang yang berbicara mengenai Tuhan tetapi tidak hidup didalam Tuhan. Bagaimana hidup saudara sekarang? Pada tingkatan ini orang akan murtad! Ini tingkatan yang terendah. Dari mulut mereka akan keluar kutuk, hukuman. Hati-hati engkau biasa saja tetap melakukan pelayananmu tetapi engkau tidak hidup di dalam Tuhan! Saudara, jika kita tidak menjaga hidup kita untuk hidup kudus, maka hidup kita akan kalah terus dan kemuliaan Tuhan tidak ada pada kita!

--

Bangkitlah menjadi teranglah

Date: Monday, March 8th, 1999
Tags: Ps. Samuel Yusuf
Bangkitlah menjadi teranglah, sebab terangmu telah datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaanNya menjadi nyata atasmu. Yes 60:1-2. Pesan yang bersifat ‘propethic’ ini merupakan keadaan yang terjadi hari- hari ini! Kita hidup di dalam dunia yang dikuasai oleh si jahat dan kejahatan, kegelapan, peperangan dan kekelaman meliputi seluruh bumi. Dunia sedang lenyap dengan keinginannya dan hari-hari ini banyak juga orang Kristen yang terbawa keadaan dunia ini, mereka menjadi ’suam-suam kuku’ dan rohani mereka ‘tertidur’. Alkitab berkata, “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu” Ef 5:14. Banyak orang yang ‘tidur rohani’ di gereja! Mereka datang ke gereja setiap minggu tetapi hidup mereka tidak berubah! Firman Tuhan berkata, BANGKITLAH!!

“Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup” Roma 8:13.

Firman Tuhan adalah makanan rohani supaya kita hidup! Berdoa dan membaca Firman Tuhan sampai Allah mengubah hidupmu! Maz 68:2 berkata, “Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuhNya…” Jika Allah sudah bangkit siapakah lawan kita?

Menjadi terang! Kita harus melawan kejahatan dan kerusakan dunia ini dengan menjadi terang Kristus. Bukan hanya untuk bangkit tetapi untuk bersinar!

Bagaimana untuk menjadi terang Kristus? Jadilah seperti lilin. Sebuah lilin harus meleleh/hancur untuk dia bisa menjadi terang. Demikian juga hidup kita, kita harus menghabiskan perbuatan-perbuatan daging kita! (baca Gal 5:19-21-Red). Untuk hidupmu bercahaya ada harga yang harus saudara bayar, yaitu SALIB. Yesus berkata, “Siapa yang mau mengikut Aku, ia harus memikul salib…” Yesus bukan hanya menjanjikan hidup kekal tetapi juga penderitaan, supaya segala perbuatan daging kita habis dan roh kita semakin kuat di dalam Dia!

Saudara baca Luk 9:28-36. Diceritakan bahwa Yesus membawa tiga orang muridNya; Petrus, Yohanes dan Yakobus pergi ke atas gunung untuk berdoa. Mengapa hanya tiga orang dari ke dua belas murid Yesus? Karena hanya tiga orang ini yang mau naik ke gunung! Yang lain, mereka lebih senang di lereng/bukit saja (tidak terlalu letih dibanding harus naik ke atas gunung). Tetapi karena ketiga murid ini mau bayar harganya, mereka mengalami kemuliaan Allah! Naik gunung sama dengan berada dalam hadirat Allah, mencari wajah Allah! “Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.” ‘Wajah’ berarti hati, pikiran kita yang berubah. Diubah semakin serupa dengan Allah! Dan ‘pakaian’ berarti sikap, tingkah laku kita yang berubah! “…Petrus berkata kepada-Nya: “Guru betapa bahagianya kami berada di tempat ini…” ayat 33. Sungguh hanya waktu kita berada di dalam hadirat Tuhan saja kita merasakan kebahagiaan, kepuasan yang penuh!

Saudara untuk keselamatan, kita menerimanya dengan gratis! Tetapi untuk suatu kemuliaaan kita harus melalui salib! Salibkan sifat-sifat/keinginan dagingmu! Yesus sudah menjadi contoh yang baik buat kita semua. Oleh karena ini tidaklah heran jika Bapa di surga memuliakan- Nya. Karena Yesus sudah taat, bahkan Dia taat sampai mati!

BANGKIT… hai umat Tuhan Bethany Sydney!! dan menjadi TERANG-lah, sebab TERANGMU sudah datang, dan kemuliaan Tuhan TERBIT atasmu!!! Amin…!

--

How Do We Receive Power?

Date: Monday, March 8th, 1999
Tags: Ps. Samuel Yusuf
Pesan yang bersifat ‘propethic’ ini merupakan keadaan yang terjadi hari- hari ini! Kita hidup di dalam dunia yang dikuasai oleh si jahat dan kejahatan, kegelapan, peperangan dan kekelaman meliputi seluruh bumi. Dunia sedang lenyap dengan keinginannya dan hari-hari ini banyak juga orang Kristen yang terbawa keadaan dunia ini, mereka menjadi ’suam-suam kuku’ dan rohani mereka ‘tertidur’. Alkitab berkata,”Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu” Ef 5:14. Banyak orang yang ‘tidur rohani’ di gereja! Mereka datang ke gereja setiap minggu tetapi hidup mereka tidak berubah! Firman Tuhan berkata, BANGKITLAH!! “Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup” Roma 8:13. Firman Tuhan adalah makanan rohani supaya kita hidup! Berdoa dan membaca Firman Tuhan sampai Allah mengubah hidupmu! Maz 68:2 berkata,”Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuhNya…” Jika Allah sudah bangkit siapakah lawan kita? Menjadi terang! Kita harus melawan kejahatan dan kerusakan dunia ini dengan menjadi terang Kristus. Bukan hanya untuk bangkit tetapi untuk bersinar! Bagaimana untuk menjadi terang Kristus? Jadilah seperti lilin. Sebuah lilin harus meleleh/hancur untuk dia bisa menjadi terang. Demikian juga hidup kita, kita harus menghabiskan perbuatan- perbuatan daging kita! (baca Gal 5:19-21-Red). Untuk hidupmu bercahaya ada harga yang harus saudara bayar, yaitu SALIB. Yesus berkata,”Siapa yang mau mengikut Aku, ia harus memikul salib…” Yesus bukan hanya menjanjikan hidup kekal tetapi juga penderitaan, supaya segala perbuatan daging kita habis dan roh kita semakin kuat di dalam Dia! Saudara baca Luk 9:28-36. Diceritakan bahwa Yesus membawa tiga orang muridNya; Petrus, Yohanes dan Yakobus pergi ke atas gunung untuk berdoa. Mengapa hanya tiga orang dari ke dua belas murid Yesus? Karena hanya tiga orang ini yang mau naik ke gunung! Yang lain, mereka lebih senang di lereng/bukit saja (tidak terlalu letih dibanding harus naik ke atas gunung). Tetapi karena ketiga murid ini mau bayar harganya, mereka mengalami kemuliaan Allah! Naik gunung sama dengan berada dalam hadirat Allah, mencari wajah Allah! “Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.” ‘Wajah’ berarti hati, pikiran kita yang berubah. Diubah semakin serupa dengan Allah! Dan ‘pakaian’ berarti sikap, tingkah laku kita yang berubah! “…Petrus berkata kepada-Nya: “Guru betapa bahagianya kami berada di tempat ini…” ayat 33. Sungguh hanya waktu kita berada di dalam hadirat Tuhan saja kita merasakan kebahagiaan, kepuasan yang penuh! Saudara untuk keselamatan, kita menerimanya dengan gratis! Tetapi untuk suatu kemuliaaan kita harus melalui salib! Salibkan sifat-sifat/keinginan dagingmu! Yesus sudah menjadi contoh yang baik buat kita semua. Oleh karena ini tidaklah heran jika Bapa di surga memuliakan- Nya. Karena Yesus sudah taat, bahkan Dia taat sampai mati! BANGKIT… hai umat Tuhan Bethany Sydney!! dan menjadi TERANG-lah, sebab TERANGMU sudah datang, dan kemuliaan Tuhan TERBIT atasmu!!! Amin…!

--

How Do We Receive Power?

Date: Monday, March 8th, 1999
Tags: Ps. Samuel Yusuf
Pesan yang bersifat ‘propethic’ ini merupakan keadaan yang terjadi hari- hari ini! Kita hidup di dalam dunia yang dikuasai oleh si jahat dan kejahatan, kegelapan, peperangan dan kekelaman meliputi seluruh bumi. Dunia sedang lenyap dengan keinginannya dan hari-hari ini banyak juga orang Kristen yang terbawa keadaan dunia ini, mereka menjadi ’suam-suam kuku’ dan rohani mereka ‘tertidur’. Alkitab berkata,”Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu” Ef 5:14. Banyak orang yang ‘tidur rohani’ di gereja! Mereka datang ke gereja setiap minggu tetapi hidup mereka tidak berubah! Firman Tuhan berkata, BANGKITLAH!! “Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup” Roma 8:13. Firman Tuhan adalah makanan rohani supaya kita hidup! Berdoa dan membaca Firman Tuhan sampai Allah mengubah hidupmu! Maz 68:2 berkata,”Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuhNya…” Jika Allah sudah bangkit siapakah lawan kita? Menjadi terang! Kita harus melawan kejahatan dan kerusakan dunia ini dengan menjadi terang Kristus. Bukan hanya untuk bangkit tetapi untuk bersinar! Bagaimana untuk menjadi terang Kristus? Jadilah seperti lilin. Sebuah lilin harus meleleh/hancur untuk dia bisa menjadi terang. Demikian juga hidup kita, kita harus menghabiskan perbuatan- perbuatan daging kita! (baca Gal 5:19-21-Red). Untuk hidupmu bercahaya ada harga yang harus saudara bayar, yaitu SALIB. Yesus berkata,”Siapa yang mau mengikut Aku, ia harus memikul salib…” Yesus bukan hanya menjanjikan hidup kekal tetapi juga penderitaan, supaya segala perbuatan daging kita habis dan roh kita semakin kuat di dalam Dia! Saudara baca Luk 9:28-36. Diceritakan bahwa Yesus membawa tiga orang muridNya; Petrus, Yohanes dan Yakobus pergi ke atas gunung untuk berdoa. Mengapa hanya tiga orang dari ke dua belas murid Yesus? Karena hanya tiga orang ini yang mau naik ke gunung! Yang lain, mereka lebih senang di lereng/bukit saja (tidak terlalu letih dibanding harus naik ke atas gunung). Tetapi karena ketiga murid ini mau bayar harganya, mereka mengalami kemuliaan Allah! Naik gunung sama dengan berada dalam hadirat Allah, mencari wajah Allah! “Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.” ‘Wajah’ berarti hati, pikiran kita yang berubah. Diubah semakin serupa dengan Allah! Dan ‘pakaian’ berarti sikap, tingkah laku kita yang berubah! “…Petrus berkata kepada-Nya: “Guru betapa bahagianya kami berada di tempat ini…” ayat 33. Sungguh hanya waktu kita berada di dalam hadirat Tuhan saja kita merasakan kebahagiaan, kepuasan yang penuh! Saudara untuk keselamatan, kita menerimanya dengan gratis! Tetapi untuk suatu kemuliaaan kita harus melalui salib! Salibkan sifat-sifat/keinginan dagingmu! Yesus sudah menjadi contoh yang baik buat kita semua. Oleh karena ini tidaklah heran jika Bapa di surga memuliakan- Nya. Karena Yesus sudah taat, bahkan Dia taat sampai mati! BANGKIT… hai umat Tuhan Bethany Sydney!! dan menjadi TERANG-lah, sebab TERANGMU sudah datang, dan kemuliaan Tuhan TERBIT atasmu!!! Amin…!

--

Atas Penentuan Allah

Date: Sunday, August 1st, 1999
Tags: Ps. Samuel Yusuf
Saudara yang terkasih, minggu ini akan menghabiskan seri kotbah dari Yunus, yaitu Yunus pasal 3 dan 4. Kita sudah tahu bahwa Yunus adalah gambaran gereja Tuhan di akhir jaman ini. Setelah Yunus keluar dari perut ikan, karena ia melarikan diri dari panggilan Tuhan, lalu Tuhan berfirman kepadanya untuk kedua kalinya: “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu.” Kali ini Yunus langsung mentaati Tuhan dan bersiap-siap untuk pergi ke Niniwe. Sesampainya di Niniwe, Yunus mulai berseru (berkotbah), “Empat puluh hari lagi, maka akan ditunggangbalikkan.” Yunus hanya menyampaikan apa yang Tuhan suruh dia katakan bagi kota itu. Dikatakan di ayat selanjutnya bahwa seluruh orang Niniwe berpuasa! Bahkan rajanya memerintahkan: “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.”ay.7-8.

Bayangkan, karena perkataan Yunus yang hanya beberapa kata saja maka seluruh bangsa itu bertobat kepada Tuhan. Betapa dahsyatnya kotbah Yunus ini! Mungkin ini adalah kotbah yang terpendek yang menghasilkan pertobatan yang terbanyak…! Hosea 6:1-3 berkata, “Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup dihadapan-Nya…” ay.1-2. Tuhan sangat mengasihi kita sebagai anak-anak-Nya, oleh sebab itu ada waktunya Dia perlu memukul kita jika kita nakal, tidak taat atau melanggar perintah-Nya. Sesungguhnya semakin lama Allah memproses kita, maka semakin indah juga kita jadinya nanti. Sama seperti seorang olahragawan yang berlatih. Semakin berat beban latihannya maka semakin kuat dan baik jadinya. Tetapi ingat… Tuhan tidak pernah memproses kita lebih dari kekuatan kita! Tujuan proses Tuhan adalah untuk membawa kita lebih dekat dengan Dia, bukan untuk menghancurkan!

Yunus sebetulnya dibangkitkan dari kematian di dalam perut ikan selama 3 hari. Saudara, tidak ada kebangkitan tanpa kematian.

“Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi” –ay.3

Saudara, tidak ada kemuliaan tanpa salib. Tidak ada kuasa tanpa proses! Hosea berkata bahwa kita perlu mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, artinya kita tidak bisa rindu kemuliaan Tuhan memenuhi hidup kita tetapi tanpa kita berusaha sungguh-sungguh. Tuhan Yesus dimuliakan, dibangkitkan setelah mati. Jika kita mau dibangkitkan Allah diakhir jaman ini dan kemuliaan Allah muncul seperti fajar maka kita harus mati atas keinginan daging kita. Alkitab berkata keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh. Jadi, jika saudara mau rohmu menjadi kuat maka keinginan dagingmu harus dimatikan. Mati secara daging, supaya dibangkitkan secara Roh! Kata-kata dari orang yang telah mati akan sangat berkuasa! Pelayanan dari orang yang telah mati akan luar biasa! Kemulian, penyertaan Tuhan akan turun dengan dahsyat!

Di akhir jaman ini, Allah akan membangkitkan pelayanan preaching dan conviction yang ajaib! Karena Allah sangat mengasihi jiwa-jiwa dan melalui hujan pengajaran dan Roh-Nya yang luar biasa, maka akan banyak orang bertobat dan diselamatkan.

Didalam Yun 4 diceritakan bahwa Yunus marah dan kesal kepada Allah, karena Allah tidak jadi menghukum Niniwe. Mungkin Yunus merasa gengsi atau malu karena ia telah berkotbah bahwa Niniwe akan ditunggang balikkan oleh Allah. Akhirnya ia keluar dari kota itu dan “…atas penentuan Allah, tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya… Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. Tetapi keesokkan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu… maka atas penentuan Allah, bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: “Lebih baik aku mati dari pada hidup.” Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: “Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?” Jawabnya: “Selayaknyalah aku marah sampai mati” Yunus menjadi over-acting. Lalu Allah menjawab: “Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuk sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. Bagaimana Aku tidak akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu…” Yun 4. Saudara, Yunus senang atas pohon jarak itu yang menggambarkan berkat Allah. Berkat Allah bukan untuk membuat kita kehilangan fokus! Fokus Allah adalah jiwa-jiwa. Saudara kita diselamatkan supaya kita juga membawa orang lain kepada keselamatan itu. Allah memberikan mujizat pada perkataan Yunus karena ia melakukan perintah Tuhan. Saudara, jika kita mau memberitakan Injil, maka Allah akan mengurapi mulut kita untuk maksud penyelamatan. Allah mau pakai hidup saudara seperti Ia memakai Yunus! Amin.

--

Hujan Untuk Masa Penuaian

Date: Sunday, August 8th, 1999
Tags: Ps. Samuel Yusuf
Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu. –Yoel 2:23.

Saudara yang terkasih, Allah berjanji akan mencurahkan hujan pada kita, gereja-Nya! Allah mencurahkan hujan awal dan hujan akhir. Allah sudah mencurahkan hujan awal, yaitu pada hari Pentakosta, waktu Tuhan mencurahkan Roh-Nya kepada murid-murid yang berkumpul – baca Kis 2. Hujan akhir adalah janji Tuhan sebelum Dia datang kembali. Apa maksudnya hujan? Apa tujuannya dan mengapa hujan? Didalam Yoel 2:28-29 dijelaskan bahwa menjelang hari Tuhan akan terjadi, “bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku keatas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga keatas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” Jadi, Allah akan mencurahkan hujan Roh-Nya keatas semua manusia! Dia akan menghujani manusia dengan hujan-Nya. Hujan awal/Roh Kudus untuk menggemburkan tanah/melembutkan hati. Sedangkan hujan akhir adalah untuk membuat tanaman itu berbuah/untuk pemulihan.

Itulah sebabnya gereja kita memakai lambang untuk visi gereja dengan Rain and Harvest. Karena Tuhan memberikan visi ini supaya kita mempersiapkan diri untuk masa penuaian! Lambang ministry ini, seperti yang dapat saudara lihat pada halaman disebelah, terdiri dari dua buah gambar yang bergambar hujan dan 3 batang bulir-bulir gandum. Kita akan lihat kedua gambar ini dan artinya.

Yang pertama, gambar hujan yang turun dari 3 buah awan (Allah Tritunggal) dengan 9 alur hujan (9 buah Roh dan karunia) adalah menggambarkan Allah pemberi buah dan karunia kepada kita untuk memperlengkapi kita sebagai penuai-penuai Allah.

Yang kedua, gambar 3 tangkai gandum (Allah Tritunggal), 7 bulir gandum ditengah (kesempurnaan) dan 5 pasang bulir gandum (5 jawatan dalam gereja) adalah gambaran dari Allah yang sempurna yang akan membangkitkan umat-Nya untuk pekerjaan penuaian. Sesungguhnya Allah sedang mencari orang-orang untuk dibangkitkan menjadi nabi dan rasul-Nya.

Pada akhir jaman ini, Allah bukan mencurahkan api melainkan hujan. Jika saudara baca didalam Why 1:15, penglihatan Yohanes di Patmos, ia mendengar suara Tuhan seperti desau air bah. Suara Tuhan sama dengan firman Tuhan. Ini berarti bahwa pada akhir jaman, Allah akan mencurahkan Firman-Nya secara luar biasa, seperti air bah…!!

Allah akan mencurahkan hujan pengajaran yang berlimpah, bukan hujan yang rintik-rintik tetapi hujan bah!

Seringkali kita berdoa supaya Tuhan mencurahkan hujan, dan waktu Tuhan mengirimkan hujan rintik-rintik…, kita sudah merasa puas. Kita perlu meminta hujan yang deras…AIR BAH!!!

Mari baca Why 22:1, “Lalu Ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Ditengah-tengah jalan kota itu, yaitu diseberang menyeberang sungai itu , ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan dun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.”

Dikatakan bahwa ada sungai air kehidupan yang mengalir dari dua buah takhta yang membawa kehidupan bagi pohon-pohon disekitar sungai itu dan pohon itu berbuah dua belas kali, sebulan sekali! Artinya: Jika Air/hujan Roh Tuhan turun atas hidup kita, kita akan membawa dampak kehidupan kepada sekitarnya dan perhatikan… kita akan terus menghasilkan buah tanpa harus menunggu musimnya. Setiap bulan sekali, berarti buah kita tetap, (bukannya musim-an atau angin-angin-an) sehingga kapanpun orang lain bisa menikmatinya. Hidup kita akan dinikmati orang, mereka akan merasakan kemanisan Tuhan, kebaikan dan kasih Tuhan melalui hidup kita!! Yang lebih dahsyat lagi, air itu menyembuhkan bangsa-bangsa; artinya hidup orang yang dihujani Roh Tuhan, ia akan membawa pemulihan bagi banyak orang. Kemanapun kita pergi, apapun yang kita kerjakan, itu akan membawa pengaruh bagi orang sekeliling kita! Firman (air) yang ada pada kita akan menyembuhkan orang yang sakit! Kuasa itu ada padamu!

Yoel 2:24, “Tempat pengirikan (gereja Tuhan) menjadi penuh dengan gandum (hidup kita), dan tempat pemerasan kelimpahan anggur(kemuliaan Tuhan) dan minyak (urapan, Roh Kudus).” Jadi artinya untuk kemuliaan Allah ada didalam hidup kita, kita harus mau diproses, ditumbuk seperti bulir-bulir gandum supaya gandum itu bisa dimakan!

Allah memberikan janji pemulihan pada kita…! “Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuj-muji nama Tuhan Allahmu, yang telah memperlakukan engaku dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan malu lagi selama-lamanya.” Untuk apakah semuanya itu…? Supaya kamu…”mengetahui bahwa Aku ini ada diantara orang Israel dan bahwa Aku ini, Tuhan adalah Allahmu dan tidak ada yang lain…” Allah akan memulihkan keadaanmu secara ajaib dengan satu tujuan supaya orang-orang tahu bahwa Dia, Allah ada didalam hidupmu dan tidak ada Allah lain selain Dia. Dia sangat rindu menyatakan kemuliaan-Nya melalui hidup saudara. Mari kita bersama-sama mempersiapkan diri kita untuk mejadi penuai-penuai akhir jaman ini. We are entering the harvest decade, get ready… get involve!!!

--

Doa Yesus untuk murid-murid-Nya

Date: Sunday, August 15th, 1999
Tags: Ps. Timotius Arifin
Yoh 17 adalah isi doa Tuhan Yesus untuk murid-murid-Nya. Apakah saudara percaya bahwa doa orang benar itu besar kuasanya? Apalagi doa Tuhan Yesus… pasti sangat besar kuasanya! Apa yang didoakan oleh Yesus… pasti terjadi! Sebelum kita membahas doa Yesus ini, kita akan lihat perkataan Yesus: Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” Yoh 16:33. Yesus adalah sumber damai sejahtera kita! Ia berkata: kita ada di dunia ini bukannya untuk mendapat pujian tetapi untuk menderita aniaya! Tetapi… Ia menjamin kita bahwa Ia telah mengalahkan dunia ini, maka kita pasti bisa dengan kekuatan dan damai sejahtera dari-Nya.

Saudara, kekeristenan tidak menjanjikan hidup saudara bebas dari masalah. Justru jika saudara ada didalam kehendak Allah yang sesungguhnya, maka iblis akan menyerang saudara dengan berbagai macam masalah. Dunia sering berkata “We are the champion” , tetapi kita bukanlah the champion of this world melainkan the overcomer of this world!!!

Saudara, doa TuhanYesus ini dapat dibagi menjadi tiga bagian:
Pertama, pada ayat 1-5 merupakan doa Yesus. Kedua, pada ayat 6-19 merupakan doa Yesus untuk rasul-rasul. Dan yang ketiga, pada ayat selebihnya merupakan doa meminta dikuduskan didalam kebenaran dan supaya gereja Tuhan bersatu. Sebetulnya inti dari semuanya ini adalah supaya Allah dipermuliakan. Yesus berkata pada ay.4, “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.”

Ada dua alat untuk penuaian:
Yang pertama adalah GLORY – kemuliaan Tuhan, tanda & mujisat, kuasa Allah. Tidak tahukah saudara bahwa sekarang iblis juga sudah mulai unjuk gigi? Mereka mencoba meniru-niru kuasa Allah tetapi sebetulnya itu cuma kebohongan belaka. Allah kita adalah Allah pembuat mujisat yang asli dan dahsyat!! Yang sekarang ini terjadi… itu baru tetesa-tetesan hujan tetapi akan segera datang hujan lebat itu, dimana mujisat dan tanda-tanda heran akan terjadi dimana-mana, disekitarmu…!. Ini adalah untuk membuktikan pada dunia bahwa Allah ada ditengah-tengah kita, umat-Nya! Haleluya…!!!

Yang kedua, adalah UNITY, kesatuan. Dunia tidak akan bisa memberikan kesatuan, hanya Yesus yang mempersatukan. Dengan kasih kita bisa bersatu. Ada satu ungkapan dari sebuah sticker, yaitu Christians are not perfect dan satu lagi: “Be patient on me, I’m still under construction!” Jadi tidak ada satu orangpun dari kita yang sudah sempurna. Oleh karena itu kasih mempersatukan kita! Hanya didalam gereja terjadi pernikahan antar suku/bangsa, mereka bisa bersatu karena ada kasih Allah! Dimana ada kesatuan, disitu Allah akan melipat gandakan kuasa-Nya. Kemuliaan itu akan turun!! Bpk. Pdt. Niko.N berkata bahwa saat ini bukannya lagi jaman Kemah Daud melainkan Bait Salomo, didalam Bait Salomo: pelita emasnya ada 10 (bukannya satu), meja pertunjukan ada 10 juga, artinya kemuliaan, kuasa Allah akan dimanifestasikan 10 kali lipat dari jaman dahulu!!! Tidakkah saudara bersemangat melihat ini? Kita hidup dijaman ini…!!!

Sekarang kita lihat ada 5 berkat dari Doa Yesus dalam Yoh 17 ini:

“Peliharalah mereka dalam nama-Mu” ay.11. Jika kita bisa hidup dan seringkali kita terluput dari bahaya sampai hari ini, itu semua karena Yesus sudah berdoa jauh sebelumnya untuk kita!! Ia tidak pernah meninggalkan kita!
“Supaya mereka menjadi SATU” ay.11. Unity, kesatuan. Allah tidak akan bekerja di dalam pertengkaran, iri hati, dll.
“Supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka” ay.13. Tahukah saudara, untuk seseorang itu kesurupan atau trans, harus ada unsur ke-terharuan? Hati-hati jika saudara sering terharu, mengasihani diri sendiri…!? Yes 56:7, berkata “mereka akan Ku-bawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Ku-beri kesukaan di rumah doa-Ku” Jadi, bukan karena kekuatan kita melainkan Allah yang membawa kita!. Saudara, sukacita itu sekarang masih ada di Rugby league, lapangan sepak bola, dan tempat-tempat lain. Tetapi sudah saatnya sukacita itu kembali ke Rumah Tuhan, gereja. Harus ada sukacita, tarian, pesta didalam gereja!
“Supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.” Ay.15. Salah satu senjata iblis adalah FITNAH. Dengan itu ia berusaha supaya anak-anak Tuhan saling membenci, tidak bersatu. Sebetulnya iblis paling takut dengan darah Yesus dan kesatuan. Iblis tahu jika anak-anak Tuhan bersatu, itu akan menjadi kekuatan yang sangat besar!
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran” ay.17. Kekudusan adalah syarat mutlak untuk mengenal dan bertemu dengan Allah. Kebenaran itu adalah Firman Allah. Bagaimana mungkin kita meminta kudus, tetapi kita tidak pernah membaca Firman, berdoa hanya 5 menit.
Saudara, apapun keadaanmu sekarang, kita punya kabar baik: bahwa Yesus sudah berdoa untuk kita dan itu pasti terjadi atas hidup kita yang percaya kepada-Nya. Terpujilah nama Tuhan!!

--

Berdoa Tapi Tidak Menerima

"Atau kamu berdoa juga,tetapi kamu tidak menerima apa-apa." (Yakobus 4:3a). Artinya ada doa yang dijawab Tuhan ada juga doa yang tidak dijawab Tuhan,padahal jika kita berpegang kepada janjiNya dalam Lukas 11:9-10, seharusnya doa-doa kita mendapatkan jawaban. Yang menghambat doa-doa kita,bukan karena kuasa Tuhan terbatas. Karenanya periksalah hal-hal dibawah ini,agar kuasaNya melimpah dalam anda:
→ Fokus Pada Diri Sendiri
Atau kamu berdoa juga,tetapi kamu tidak menerima apa-apa,karena kamu salah berdoa,sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. (Yakubus 4:3). Salah satu alasan doa tidak terjawab adalah seperti yang dikatakan firman Tuhan diatas; karena apa yang didoakan hanya bertujuan untuk memuaskan kepentingan sendiri.

→ Ada Niat Jahat
Seandainya ada niat jahat dalam hatiku,tentulah Tuhan tidak mau mendengar. (Mazmur 66:18). Jikalau kita memiliki niat,dosa,kejahatan yang tersembunyi di dalam hati kita,maka itu akan menghalangi datangnya jawaban atas doa kita.

→ Tangan Penuh Darah
Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa,Aku akan memalingkan muka-Ku,bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa,Aku tidak akan mendengarkannya,sebab tanganmu penuh dengan darah. (Yesaya 1:15-17). Hal ini dapat diartikan dengan kehidupan yang senantiasa menginjak-injak orang miskin,orang lemah,membinasakan orang-orang sengsara,menikmati kesenangan di atas kesusahan orang lain.

→ Bimbang
Hendaklah ia memintanya dalam iman,dan sama sekali jangan bimbang,sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut,yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira,bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. (Yakobus 1:6-7). Orang yang tidak seratus persen percaya kepada janji-janji Tuhan, bimbang dan mencari alternatif pertolongan kepada ilah-ilah lain. Maka ia tidak akan menerima yang baik dari Tuhan.

--

Kekuatan Sebuah Integritas

→ Apakah Integritas itu?
kata integritas dalam bahasa Latin adalah "integrate",artinya Komplit,utuh dan sempurna (tidak ada cacat). Pemimpin yang berintegritas adalah pemimpin yang tanpa kedok,yang bertindak sesuai dengan ucapan,sama di depan dan di belakang publik,konsisten antara apa yang diimani dan kelakuannya,antara sikap dan tindakan,antara nilai hidup yang dijalani,tanpa kompromi,pemimpin yang matang dan berintegritas berfokus untuk mencapai tujuan Allah.
→ Apakah Bedanya Antara Integritas-Moral-Etika?
MORAL. Moral adalah standar kehidupan tentang benar dan salah yang kita lakukan.

ETIKA. Etika adalah standar pemikiran dan keyakinan kita tentang benar dan salah.

INTEGRITAS. Integritas adalah tanpa kedok,bertindak sesuai dengan yang diucapkan,konsisten antara iman dan perbuatan, antara sikap dan tindakan.

Seorang pemimpin yang memiliki integritas adalah pemimpin yang memiliki integritas dalam moral dan etika. Pemimpin-pemimpin yang memiliki integritas dalam Alkitab: → Samuel (1 Samuel 12:1-4), → Ayub (Ayub 2:3), → Tuhan Yesus (Matius 22:16), → Paulus. Dunia membutuhkan para pemimpin yang berpengaruh,dan untuk mampu memiliki pengaruh,setiap pemimpin harus memiliki integritas. Sebab integritas dapat memberikan kuasa kepada kata-kata kita. Integritas dapat memberikan kekuatan bagi rencana-rencana kita. Kiranya Tuhan Yesus Memberkati!

--

Kekuatan sebuah tanggung jawab

Untuk menjadi pemimpin sejati ada harga yang harus di bayar, yaitu salah satunya bagaimana seseorang membangun dan menumbuhkan tanggung jawab dalam dirinya. Yosua 1:1-9 ( "Sesudah hamba Tuhan itu mati, berfirmanlah Tuhan kepada Yosua bin Nun, addi Musa itu, demikian: HambaKu Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang kan Kuberikan kepada mereka..." ) mari kita belajar dari kehidupan Yosua yang diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk memimpin umat Israel menuju ke tanah yang dijanjikan oleh Tuhan.
Bagaimana mengembangkan kekuatan tanggung jawab?
Tanggung jawab tidak bisa dibangun semalam, tetapi dibangun melalui proses panjang, seperti Yosua membangun dengan berbagai perbuatan teruji. Kalau kita mempelajari kehidupan Yosua seperti yang di tuliskan dalam alkitab kita akan menemukan bahwa:
1. Yosua merupakan pembantu akrab dan setia Musa selama 40 tahun pengembaraan di padang gurun (Keluaran 17:8-13; 24:13; 32:17-19)
2. Yosua seorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus (Bilangan 27:18-23)
3. Yosua mempersiapkan diri dengan baik untuk menjadi pemimpin.
4. Yosua sebagai pembantu Musa yang menunjukkan suatu pengabdian dan kasih yang mendalam kepada Allah dengan sering kali berada di hadapan Allah untuk jangka waktu yang lama.
5. Yosua juga sudah menunjukkan bahwa ia seorang yang beriman, bervisi, memiliki keberanian, setia, taat dengan sungguh-sungguh, tekun berdoa dan mengabdi kepada Allah dan firmannya.
Mengapa Tuhan memilih Yosua? Karena dimata Tuhan, Yosua dapat dipercaya untuk memikul tanggung jawab yang besar. Jadi betapa berharganya nilai sebuah tanggung jawab, sementara banyak orang tidak bersedia diberikan tanggung jawab. Makin besar tanggung jawab yang dipikul oleh seseorang, maka makin besarlah skala kepemimpinan orang tersebut.

--

Kunci kesembuhan dibidang keuangan

"Problem keuangan!" menjadi suatu masalah bagi kebanyakan anak-anak Tuhan. Masalah keuangan biasanya berakar dari tiga hal: 1. Tidak taat melakukan hukum memberi. 2. Mencari nafkah dan mengelola keuangan dengan cara yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip firman Tuhan. 3. Hawa nafsu. Banyak orang kristen percaya akan janji-janji Allah, tetapi mereka tidak mau dan tidak berani taat untuk melakukan Firman Allah. Yakobus 2:17 berkata "jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka pada hakekatnya iman itu mati." banyak orang kristen ingin "tingkap-tingkap langit" dibuka dan berkat-berkat dicurahkan baginya secara berkelimpahan oleh Tuhan, tetapi mereka tidak mau memberi persembahan persepuluhan. Memberi persembahan persepuluhan adalah latihan dasar agar kita bisa hidup berkelimpahan ada kelebihan untuk memberi. Dan ketika kita sudah dipercaya dan taat dengan persembahan persepuluhan ini, maka Tuhan akan memperbesar kapasitas kita untuk menjadi saluran berkat yang lebih besar lag.i
Kunci dari kesembuhan dibidang keuangan adalah, 1. Percaya dan berani taat pada Firman-Nya. 2. Memberi maka kita akan diberi. Tuhan Yesus memberkati.

--

Rahasia untuk menjadi seperti Yusuf!

Mari mulai hari ini kita berkata, "Sekarang saya tidak mau diperbudak lagi oleh sakit hati, benci, iri dan semuanya itu STOP di dalam nama Yesus!! " itu adalah kunci bagi Yusuf, karena Yusuf mengasihi Tuhan, ia mau menjaga hidupnya untuk tetap kudus, sehingga akhirnya ia menang! Ini yang Tuhan tunggu-tunggu, yaitu orang-orang yang seperti ini, yang akan diberikan dominion tadi. Jangan sia-siakan kepercayaan yang Tuhan berikan, tidak perlu menjadi nomor satu, tetapi yang penting apa yang Tuhan katakan, itu yang kita lakukan, dan itu semua untuk mempersiapkan Kerajaan Kristus di muka bumi ini. Amin!

--

Proses Rahasia untuk menjadi Yusuf Akhir Zaman

Kembali kepada Yusuf. Yusuf diproses untuk menjadi orang nomor dua dan menerima dominion. Kejadian pengangkatannya itu mungkin kurang dari satu jam atau mungkin hanya beberapa jam, tetapi yang jelas tidak mungkin berhari-hari, tapi bagaimana dengan proses keseluruhannya? Sebenarnya itu hanya apa yang kelihatannya enak, tetapi yang tidak enaknya adalah proses selama 13 tahun sebelum itu. Proses yang dialami Yusuf begitu luar biasa, ia diproses oleh orang-orang dekatnya sendiri. Memang, selain orang yang dekat kita, siapa lagi yang akan memproses? Bagi Yusuf, saudara-saudaranyalah yang memproses dia, lalu majikannya dan setelah itu tidak tanggung-tanggung ia dimasukkan ke penjara, dan teman sepenanggungan dalam penjara juga ikut memprosesnya. Yusuf berkata kepada juru minuman itu bahwa ia akan keluar dalam 3 hari lagi sedangkan juru roti akan digantung 3 hari lagi, dan itu memang terjadi. Namun setelah juru minuman itu keluar, ia lupa akan janjinya kepada Yusuf dan baru 2 tahun kemudian
ia teringat kembali. Jadi ke-3 orang yang paling dekat dengan Yusuf semua memprosesnya, tapi rahasia keberhasilan Yusuf adalah ia tidak menjadi sakit hati. Bahkan ia berkata "Kamu mereka-reka kejahatan, tapi Tuhan membuatnya menjadi kebaikan".

--

Mengamati Kalender Yahudi

Waktu merupakan Konsep yang menarik. Tidak berada dalam waktu seperti kita berada dalam waktu. Bapa kita mempunyai akses kepada setiap saat dalam kehidupan, dari awal sampai akhir seolah-olah itu adalah saat sekarang. Kita harus memahami tahun Yahudi untuk mengetahui kehendak Tuhan. Namun, dalam bahasa Yahudi sebuah angka mempunyai arti dari kata-katanya. Inilah ringkasan dari pandangan orang Yahudi mengenai musim yang selama ini telah kita hidupi: 5762 (Yahudi) Tahun 2001-2002: Tahun Permulaan Peperangan Selama 7 Tahun, Hal ini dihantar oleh tragedi 11 September, ketika World Trade Center dihancurkan oleh aktivitas teroris. Hal ini telah memulai peperangan terhadap rancangan perjanjian Tuhan di bumi. Hal ini memulai peperangan terhadap pewarisan jubah kepada generasi berikutnya.

5763 (Yahudi)/ Tahun 2002/2003: Tahun Perhentian Sabat. Satu masa peningkatan iman; tahun untuk menaklukan kesulitan dan tantangan. Dimulainya perubahan struktur ekonomi dan akan bermanifestasi sepenuhnya selama lima tahun ke depan.

5764 (Yahudi)/ Tahun 2003-2004: Tahun Samekh Hei! Tahun yang dipenuhi rahasia, misteri dan kejutan; Tahun untuk memiliki tujuan dalam hidup, menambah kekuatan baru dan meraung lebih kuat dari seekor singa yang mengaum.

5765 (Yahudi)/ Tahun 2004-2005: Tahun Mengelilingi, Mengepung dan Menjarah Perkemahan Musuh. Tahun yang dipenuhi pujian yang hebat! Tahun yang penuh dengan badai topan! Satu masa dimana angin Sorga membawa perubahan di bumi.

5766 (Yahudi)/ Tahun 2005-2006: Tahun Samekh Vav! Tuhan memancangkan patok di tenah badai. Satu masa untuk membuang pemikiran lama yang telah memenjarakan Anda!

5767 (Yahudi)/ Tahun 2006-2007: Tahun angka tujuh selalu merupakan tahun penyelesain dan pemenuhan. Ini adalah masa untuk mengakhiri dengan kekuatan. Angka tujuh, Zayin, adalah sebuah pedang dengan sebuah mahkota. Bagaiman Anda telah menang di musim yang lalu mengakibatkan Anda menerima perkenanan di masa depan Anda! Pedang itu adalah Firman, jadi kita sedang hidup dalam suatu masa yang profetik, dimana kita memperkatakan nubuatan itu untuk terjadi!

5768 (Yahudi)/ Tahun 2007-2008: Tahun Samekh Chet. Tahun lingkaran kehidupan yang penuh suatu permulaan yang baru milik Anda!

--

Yusuf-Yusuf Akhir Jaman Part 1
10:10 AM Hineni
“Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.”
( Kejadian 49 : 22 )


Inilah ciri Yusuf-Yusuf akhir jaman :
Dahan-dahannya naik mengatasi atau melewati tembok.

Semua kita tahu bahwa jika kita memiliki pohon buah-buahan dan dahannya ada yang menjorok ke halaman tetangga, maka buah-buah yang tergantung pada dahan yang menjorok itu adalah milik tetangga tersebut. Kalau menjoroknya ke arah jalan umum, maka siapapun yang melintas boleh dan berhak mengambilnya.

Yusuf akhir jaman haruslah orang yang punya hati memberi, murah hati dan rela hati. Yusuf akhir jaman bukanlah seorang yang egois dan tidak peduli orang lain. Dia sadar kekayaan yang dimilikinya sesungguhnya milik Tuannya, sehingga ketika seluruh dunia datang pada kita, akan kita persembahkan bagi Tuhan.
Apakah Saudara murah hati ? Apakah ada dahanmu yang terjulur keluar melintasi tembok egomu? Mintalah hati seperti Yusuf. Amin

--

Yusuf-Yusuf Akhir Jaman 2

"Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,"
( Kejadian 49 : 23 )
Dalam terjemahan lain disebutkan bahwa mereka pemanah-pemanah kepahitan. Ternyata orang yang suka memanah orang lain adalah orang yang dalamnya menyimpan kepahitan. Itu yang dilontarkan dengan tajam ke arah orang lain.
Memang panggilan dan berkat Yusuf mengundang iri dan dengki dari orang lain. Bahkan dari saudara sendiri. Itulah sebabnya mereka bahkan ingin membunuh dan menyingkirkannya. Jika sekumpulan orang yang tak mengalami kemajuan dan pertumbuhan apapun berkumpul, mereka takkan tahan jika bertemu dengan seseorang yang sedang dan terus naik. Tanpa sadar itu memahitkan hati mereka. Lalu panah-panah kepahitan yang ditembakkan.
Jika kita punya panggilan Yusuf, biasakan diri dengan panah-panah seperti itu tanpa membiarkan kita terluka dan jadi pahit seperti mereka. Ingatlah kekuasaan dan kemuliaan yang dibumbui kepahitan akan menghasilkan kekejaman, jadi… jangan pahit…

--

Berani Tampil Beda
“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” 2 Timotius 2:22
Dalam perkembangan jaman yang semakin cepat di era globalisasi saat ini membuat anak-anak muda berusaha tampil dengan mengikuti tren yang sedang berkembang. Kecenderungan anak-anak muda adalah berusaha untuk bisa mendapat pengakuan dari lingkungan sekitarnya. Mereka berusaha agar dapat diterima dalam lingkungan pergaulannya yaitu dengan cara mengikuti tren yang ada saat ini. Jika mereka tidak mengikuti tren yang sedang berkembang, maka mereka akan dianggap ketinggalan jaman dan kurang pergaulan.
Banyak hal yang bisa dianggap tren bagi anak muda, mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, cara berdandan/bergaya, gaya hidup, tempat jalan-jalan, tempat hiburan, tempat berbelanja, barang-barang mewah, musik, film, teknologi gadget, internet, bahkan sampai kepada kebiasaan buruk yaitu merokok hingga kepada dunia gemerlap (kehidupan malam).
*courtesy of PelitaHidup.com
Tekanan dari teman-teman sering dialami bagi anak-anak muda yang tidak mau mengikuti tren-tren itu. Bukan suatu hal yang mudah untuk menolak atau tidak mengikuti tren yang ada.
Sebagai anak muda yang mengenal Tuhan, tentunya harus dengan cermat mengikuti tren-tren yang ada. Anak-anak muda harus pintar-pintar memilih tren apa yang baik dan apa yang tidak baik bagi mereka, agar tetap berjalan dalam kehendak Tuhan dan tidak menyimpang dari jalanNya.
.
*courtesy of PelitaHidup.com
Bagaimana agar anak-anak muda dapat tetap di dalam Tuhan dan berani tampil berbeda dengan dunia ini?
1. Hidup sesuai dengan Firman Tuhan
*courtesy of PelitaHidup.com
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. ” Maz 119:9
Hanya dengan Firman Tuhan-lah seorang anak muda dapat mempertahankan jalannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Firman Tuhan akan menerangi setiap sisi kegelapan yang ada. Tuhan akan memberi hikmat bagi anak-anak muda, tren apakah yang sesuai dan tidak sesuai dengan kehendakNya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tidak mengikuti tren yang tidak sesuai dengan jalanNya bukan berarti akhir dari kehidupan. Tetapi ketika anak muda memilih untuk tidak mengikuti tren yang ada dan lebih mementingkan kehendak Tuhan dalam dirinya, maka dia akan memperoleh harta yang paling berharga di dunia ini.
Menjadi umat Tuhan bukan berarti kita menjadi orang yang kurang pergaulan, tetapi lebih kepada menjadi orang yang mempunyai integritas untuk menyatakan ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Menjadi orang yang berani untuk menolak ajakan maupun kebiasaan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan dan siap menerima segala resiko dengan menolak ajakan tersebut.
.
*courtesy of PelitaHidup.com
2. Menjauhi Hawa Nafsu
Dalam 2 Timotius 2:22 jelas sekali dikatakan untuk menjauhi segala nafsu orang muda. Segala keinginan untuk memenuhi hawa nafsu hanyalah membawa kepada kebinasaan. Hawa nafsu akan terus menyerang kehidupan anak-anak muda. Oleh karena itu setiap keinginan yang muncul haruslah diserahkan kepada Yesus Tuhan. Tidak setiap keinginan harus dimiliki saat itu juga atau bahkan ada keinginan-keinginan tertentu yang harus ditolak karena tidak sesuai dengan FirmanNya.
“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. ” 1 Yoh 2:16
Mintalah kepadaNya agar Dia memberi kekuatan untuk dapat menolak setiap hawa nafsu yang ada.
Berjalanlah sesuai dengan Firman Tuhan, dan tetap setia dalam setiap langkah yang diambil baik dalam pergaulan maupun aktifitas apapun. Hidup di dalam kasih Tuhan dan tetap memelihara damai di dalam kehidupan kita.
.
3. Menjadi Teladan
“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” 1 Tim 4:12
Sebagai anak muda bukan berarti tidak bisa menjadi teladan. Justru selama menjalani masa muda harus mulai bisa menunjukkan bahwa kita adalah teladan yang patut ditiru baik dalam perkataan, tingkah laku, kasih kepada sesama, kesetiaan kepada Tuhan dan dalam kesucian hidup yang berani untuk menolak segala kecemaran yang ada.
Tuhan akan memampukan setiap anak muda agar dapat hidup seturut dengan kehendakNya sehingga dapat menjadi teladan bagi teman-teman pergaulannya.
.
“Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang. ” Maz 127:4-5

--

Apa Nabi Daniel Katakan Tentang
AKHIR ZAMAN
Satu hal yang perlu dipelajari dari pemboman Gedung WTC yang lalu ialah kita tidak memerlukan kiamat untuk menghadapi "kiamat". Sejauh mana kita sebagai pribadi memperhatikan, "kiamat" dapat saja lebih dekat dari pada yang dibayangkan orang, dan hal itu dapat saja terjadi dalam cara yang tidak pernah dibayangkan orang.

Walaupun Alkitab menekankan tentang asal mula, kejadian, permulaan, tetapi Alkitab juga menekankan akhir dari segala sesuatu. Hal ini memang masuk akal, karena bagi manusia permulaan telah berlalu., dan permulaan itu selamanya telah berada diluar jangkauan kita. Bagian akhirlah yang dipenuhi ketidaktahuan. Bagian akhirlah yang kita antisipasi.

Tetapi kita tidak perlu berada dalam ketidaktahuan yang menyeluruh. Alkitab, dalam banyak hal, memberikan terang dan pengertian tentang hari-hari terakhir. Salah satu buku yang banyak sekali berkenaan dengan hal ini adalah nubuatan apokaliptis dari Daniel.

Apa yang Daniel katakan tentang topik "Akhir Zaman" ini? Dan pengharapan apa, pertolongan apa, serta jaminan apa yang kita dapatkan dari buku Daniel - khususnya didunia yang penuh dengan rasa takut dan ketidak pastian?

Mimpi Raja

Cukup ironis, salah satu pasal penting buku Daniel adalah mengenai akhir zaman dimulai dengan peristiwa yang terjadi pada zaman kuno. Daniel pasal 2 menceritakan tentang kekuasaan Raja Nebukadnezar dari Babilon, sekitar 600 tahun sebelum Yesus.

Dalam Daniel 2, nabi ini mengartikan mimpi raja. Raja itu melihat patung yang besar. "Kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat." (Daniel 2:32,33) Daniel mengatakan bahwa dalam mimpi Nebukadnezar, ketika ia sedang, "Melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tanagan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk." (Daniel 2:34)

Akhirnya, batu itu yang terungkit tanpa perbuatan tangan manusia menghancurkan semua logam yang ada dipatung tersebut. Kemudian batu itu, "menjadi gunung yang besar memenuhi seluruh bumi." (Daniel2:35)

Daniel, secara jelas dan tegas, menjelaskan bahwa logam-logam itu melambanagkan sebuah pergantian kekuasaan dari kerjaan-kerajaan besar yang berdiri dan kemudian rubuh, dimulai dengan Babilon, yang dilambangkan oleh kepala dari emas. (Daniel 2:38) Sesudah Babilon adalah Media-Persia (lengan dan dada perak). Kemudian kerajaan itu digantikan oleh Yunani (tembaga), kemudian digantikan lagi oleh Kekasisaran Roma, "kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancur luluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancur luluhkan semuanya." (Daniel 2:40) Seperti yang dinubuatkan Daniel, Roma kafir tidak digantikan oleh kerajaan sebelumnya. Sebaliknya, beberapa abad sesudah Kristus, roma terpecah dan terbagi-bagi di antara berbagai suku barbar. Hasilnya adalah apa yang sekarang dikenal sebagai Eropa (dilambangkan oleh besi dan tanah liat di kaki dan jari-jarinya). Daniel mengatakan bahwa beberapa bangsa ini akan kuat seperti besi, dan yang lainnya lemah seperti tanah liat (Daniel 2:41,42) - sebuah gambaran yang tepat mengenai Eropa, yang memiliki negara-negara yang kuat dan lemah untuk berabad-abad lamanya.

Kemudian tibalah pada ramalan yang mengagumkan mengenai bangsa-bangsa ini. (Ingat, Daniel menuliskan hal-hal ini sekitar enam ratus tahun sebelum Yesus). "Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat." (Daniel 2:43) Meskipun semua perkawinan antar bangsa telah terjadi di Eropa, walaupun semua usaha persatuan dan penggabungan telah dilakukan, dan bahkan penggunaan satu mata uang, negara-negara eropa tetap bukan merupakan suatu negara kesatuan. Mereka tidak dapat bersatu "seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat."

Ini adalah keadaan pada zaman ini, yaitu situasi bangsa-bangsa di Eropa yang Daniel ramalkan dengan sangat mengherankan tentang akhir zaman: "Tetapi pada zaman paar raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa." (Daniel 2:44) Dengan kata lain, di masa keberadaan bangsa-bangsa di Eropa moderen, Tuhan akan datang dan dunia kita ini akan berakhir.

Beberapa berangapan ketika Kristus datang kembali Ia akan memerintah seluruh bangsa sekarang ini. Tetapi, Daniel menjelaskannya paad bagian akhir, semua bangsa didunia ini akan musnah dan tidak akan didirikan kembali, karena kerajaan Allah "akan meremukkan segala kerjaan dunia. Dan kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selamanya." (Ibid) Dengan gamblang bahwa segala sesuatu yang ada sekarang akan tetap ada. namun sesuai dengan tulisan Daniel, paad saat kesudahannya, semua yang ada ditempat ini akan dimusnahkan, tidak ada yang tersisa.

Suatu "Masa Kesesakan"

Daniel 7 dan 8, sama seperti pasal 11 dan 12, adalah sejajar dengan Daniel 2. Semuanya menggambarkan urutan yang sama seperti disebutkan dalam Daniel 2, tetapi lambang-lambang yang digunakan untuk menggambarkan kerajaan-kerajaan tadi. Pasal-pasal ini menggambarkan urutan sejarah dari zaman dahulu hingga akhirnya.

Daniel 7 menambahkan pada skenario tersebut suatu penghakiman besar yang terjadi disurga dan pada akhirnya membawa kepada pembentukan kerajaan Allah. Pasal ini mengatakan bahwa "pemerintahan, kekuasaan, dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan dibawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Maha Tinggi." (Daniel 7:27)

Selanjutnya Daniel 12 menjelaskan akhir zaman yang merupakan lanjutan peristiwa yang menyangkut sejarah dunia yang dimulai pada pasal 11. Disini daniel menulis: "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu." (Daniel 12:1)

Jadi, merupakan sebuah kontradiksi yang sangat menyolok dengan mereka yang percaya bahwa dunia ini semakin membaik, Daniel mengatakan, "suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi." Sudah pernah terjadi keadaan yang sangat sukar dimasa lampau? Tetapi seperti yang dikatakan Daniel, pada akhir zaman, segala sesuatunya menjadi lebih buruk dari pada yang pernah terjadi! Sehingga kejadian yang terjadi seperti, pemboman, banjir, tanah longsor, perang, pesawat jatuh, kapal tenggelam, kereta anjlok dan lain-lain, seperti yang dikatakan Daniel tidaklah sulit untuk dimengerti.

Hal yang mengagumkan dari buku Daniel ialah bahwa walaupun buku itu ditulis ribuan tahun yang lalu, tetapi menggambarkan masa depan dunia ini seperti peperangan, kerajaan yang berkuasa dan jatuh, bangsa yang memerangi bangsa lain, penganiayaan dan kekerasan serta penghancuran adalah sebuah gambaran yang tepat mengenai zaman sekarang ini.

Tetapi walaupun dilanda malapetaka dan kegelapan, berulangkali Daniel menggambarakan kemenangan mutlak Allah dan umat-umat-Nya. Daniel 2 berakhir dengan Tuhan mendirikan kerajaan-Nya yang abadi. Daniel 7 juga berakhir dengan gambaran yang sama, dengan janji kemenangan Tuhan atas kejahatan. Dan walaupun Daniel 12 menggambarkan suatu "waktu kesesakan", tetapi pasal itu juga menyebutkan bahwa paad waktu Mikhael (yang berarti "seorang yang seperti Tuhan") mendampingi umat Tuhan, mereka akan terluput. Jadi daniel secara berkesinambungan mengatakan bahwa bagaimanapun buruknya keadaan, akan berakhir dengan kemenangan Tuhan dan umat-Nya.

Singkatnya, apa yang Daniel katakan tentang "Akhir Zaman"? Ia mengatakan akan ada masa yang sulit, yang lebih buruk dari pada yang pernah terjadi sebelumnya di dunia ini. Tetapi daniel menunjukkan bahwa walaupun di tengah malapetaka dan kegelapan, Tuhan sedang bekerja bagi umat kepunyaan-Nya, dan bagi mereka yang mencari Dia dengan iman dan penurutan membutuhkan suatu pengharapan yang tidak pernah menyerah.

--

Pakaian & Penampilan Yang Pantas
Jika dunia memperkenalkan suatu mode pakaian yang paling sederhana, nyaman & menyehatkan yang selaras dengan Kitab Suci, hal ini tidak akan mengubah hubungan kita kepada Allah atau kepada dunia untuk mengadopsi suatu gaya berpakain yang seperti itu. Orang-orang Kristen seharusnya mengikuti Kristus & membuat pakain mereka nyaman, sesuai Firman Allah. Mereka akan menyingkirkan hal-hal ekstrem. Mereka akan denagn rendah hati mengejar arah yang tepat, tidak mengejar agar dipuji atau kritikan & akan bergantung kepada yang benar menurut kelayakannya. Testimonies, jld.1, hlm.458,459
Ikutilah cara berpakaian sejauh hal itu selaras dengan prinsip-prinsip kesehatan. Biarlah para wanita berpakaian dengan sederhana, sebanyak yang bisa dilakukan, dengan berpakaian yang bahannya terbuat dari bahan yang baik dan tahan, yang sesuai dengan umur & janganlah ada pertanyaan tentang cara berpakaian memenuhi pikiran. Berikan kepada dunia ini suatu ilustrasi yang hidup tentang pakain dalam anugerah Allah. Manuscript 167, 1897
Orang-orang Kristen seharusnya jangan menyusahkan diri denagn membuat diri mereka menjadi suatu objek tontonan oleh berpakain berbeda dari dunia ini. Tetapi, jika mengikuti keyakinan mereka sehubungan denagn berpakain secara sederhana & secara menyehatkan, mereka akan mendapati diri mereka sendiri tidak akan bergaya, mereka seharusnya tidak mengubah pakaian mereka supaya bisa mirip dunia; melainkan mereka seharusnya memanifestasikan suatu kemerdekaan yang agung & keberanian moral untuk menjadi benar, jika seluruh dunia berbeda dari mereka. Testimonies, vol.1, hlm.458
Kebenaran tidak pernah mebuat pria atau wanita menjadi vulgar, kasar atau tidak sopan. Kebenaran membuat manusia dalam semua dosa mereka, terpisah dari dunia & menyaring cita rasa mereka, sekalipun mereka miskin & tidak terdidik. Di bawah disiplin Kristus suatu pekerjaan penyaringan berlangsung, menyucikan mereka melalui kebenaran. Jika mereka digoda untuk menjalankan suatu unsur pengaruh yang akan menyimpang dari Kristus kedalam dunia, dalam kesombongan atau dalam gaya atau pertunjukan, maka mereka akan tetap berthan terhadap kuasa musuh. "Saya bukan milik saya sendiri. Saya telah dibeli dengan mahal. Saya adalah putera, puteri Allah." Ungkap umat-umat pilihan Tuhan. Letter 26, 1900
Dalam berpakaian, sebagaimana dalam segala perkara yang lain, adalah kesempatan untuk menghormati Pencipta kita. Ia menginginkan pakaian kita bukan hanya rapi & menyehatkan tetapi juga pantas & terampil. Education, hlm.248
Dalam menuruti perkembangan gaya, banyak dari orang-orang muda kita berbelanja sesuai keinginan mereka dalam kehidupan yang tidak dibenarkan. Anak-anak dari orang tua yang miskin berupaya berpakaian seperti mereka yang kaya. Para orang tua merogoh dompet, waktu & kekuatan mereka yang allah berikan demi membuat & mengikuti mode pakaian yang memuaskan keinginan anak-anak mereka. Jika para wanita kita yang memiliki kelimpahan kekayaan mau menatur belanja mereka, bukan menurut kekayaan mereka, tetapi menurut tanggung jawab mereka kepada Allah, sebagai pelayan setia terhadap kekayaan yang dipercayakan kepada mereka, maka teladan mereka akan berbuat banyak untuk meninggalkan kejahatan ini yang sekarang muncul diantara kita. The Review & Herald, 20 Maret 1958
Seorang perempuan sederhana yang saleh akan berpakaian dengan sederhana. Selera yang dihaluskan, pikiran yang dikembangkan , akan dinyatakan dalam pemilihan suatu penampilan sederhana yang pantas... Perempuan yang sederhana & tidak berpura-pura dalam pakaiannya & dalam caranya menunjukkan pengertian bahwa ia seorang perempuan yang benar ditandai oleh moral yang pantas. Alangkah mempesona, alangkah menarik, kesederhanaan dalam berpakaian, yang dalam penampilannya dapat dibandingkan dengan bunga-bunga dipadang. The Review and Herald, 17 November 1904
Kita harus berusaha membuat penampilan kita paling baik. Dalam pelayanan kemah sembahyang, Allah menjelaskan secara khusus setiap rincian mengenai pakaian orang-orang yang bertugas dihadapan-Nya. Jadi kita diajar bahwa Ia mempunyai persyaratan mengenai orang-orang yang melayani-Nya. Petunjuk yang diberikan sangat khusus mengenai jubah Harun, karena bajunya adalah simbolis. jadi pakaian pengikut Kristus juga harus simbolis. Dalam segala perkara kita harus menjadi wakil-wakil-Nya. Penampilan kita dalam segala hal harus ditandai oleh kerapian, kesederhanaan dan kesucian. Testimonies, jld. 6, hlm. 96

Siasat-siasat Setan
Setanlah yang berada dibelakang, yang menyediakan gaya-gaya yang membawa kepada pemborosan dalam menggunakan harta. Dalam membentuk gaya-gaya pada zaman ini, ia memiliki maksud yang tetap. Ia tahu bahwa waktu & uang yang dipakai untuk menghadapi permintaan-permintaan gaya tidak akan digunakan untuk obyek-obyek yang lebih tinggi, yang lebih suci. Waktu yang berharga disia-siakan dalam memelihara penerapan gaya-gaya yang selalu berubah & tidak pernah memuaskan. Suatu gaya diperkenalkan tidak laam kemudian gaya-gaya baru disediakan, selanjutnya, dalam rangka orang-orang yang bergaya itu supaya tetap bergaya, pakaiannya harus dimodel kembali. Jadi orang-orang yang mengaku Kristen, dengan hati yang terbagi, menyianyiakan waktu mereka, dengan memberikan kepada dunia semua energi mereka.
Beban yang tidak perlu sepenuhnya ini diterapkan & dengan senang hati ditanggung oleh para wanita kita. Setengah dari beban mereka akibat upaya untuk mengikuti gaya-gaya itu; kendati demikian mereka berhasrat menerima kuk itu, karena gaya adalah ilah yang merka sembah. Mereka seperti benar-benar berada didalam ikatan-ikatan perbudakan sebagai seorang budak; dan kendati demikian mereka berbicara tentang kemerdekaan! Mereka tidak tahu prinsip-prinsip utama kemerdekaan. Mereka tidak memiliki pikiran atau selera atau pertimbangan mereka sendiri.
Secara ajaib Setan berhasil mempengaruhi pikiran dengan gaya-gaya berpakaian yang selalu bervariasi. Ia tahu bahwa selagi pikiran para wanita diisi secara terus menerus dengan suatu keinginan yang musiman untuk mengikuti gaya, kepekaan moral mereka menjadi lemah & mereka tidak bisa bangkit untuk menyadari kondisi rohani mereka dengan benar. Mereka adalah orang dunia yang tanpa Allah & tanpa harapan.
Kita tidak mengesampingkan selera & kerapihan dalam berpakain. Selera yang benar dalam berpakain tidak untuk disangkal & disalahkan. Selagi gangguan-gangguan, hiasan-hiasan & ornamen-ornamen yang tidak perlu agar ditinggalkan, kita mendorong para wanita untuk mendapatkan bahan yang baik & tahan. Tidak ada yang didapat dalam upaya menghemat kekayaan oleh membeli produk-produk pabrik yang murah. Biarlah cara berpakaian sederhana & rapi, tanpa penampilan yang berlebihan.
Wanita-wanita muda yang meninggalkan perhambaan mode akan menjadi hiasan dimasyarakat. Orang yang sederhana & tidak berpura-pura dalam berpakaian & daalm berperilaku menunjukkan bahwa ia mengerti bagaimana seorang wanita yang benar dinyatakan oleh moral yang agung. Manuscript 106, 1901

--

Kedatangan Kristus Kedua Kali
Kedatangan Kristus Kedua Kali

Suatu sore sebelum seorang pria berangkat untuk perjalanan panjang, ia masuk ke kamar putranya yang berusia lima tahun untuk mengucapkan selamat tinggal dan mengingatkan dia bahwa keesokan paginya ketika ia bangun, ayahnya tidak ada. Si anak dengan serius bertanya, "Yah, bagaimanan saya tahu kapan Ayah pulang?" Sang ayah berpikir sejenak dan kemudian menjawab, "Waktu kamu lihat daun berguguran, itu tandanya ayah akan segera pulang." Pada minggu-minggu berikutnya, setiap kali anak ini bermain diluar ia memperhatikan, apakah dedaunan sudah berguguran. Akhirnya, suatu malam angin keras bertiup dan keesokan paginya ketika anak ini keluar rumah, tanah ditutupi dedaunan. Dengan semangat, anak ini berlarian diatas dedaunan dan berteriak, "Ayah pulang! Ayah pulang!"

Sesaat sebelum Yesus meninggalkan dunia, Ia meyakinkan pengikut-Nya, "Aku akan datang kembali dan membawamu bersama-Ku" (Yohanes 14:3). Selama dua ribu tahun, umat Kristen memegang janji ini, menantikan kedatangan-Nya yang kedua dengan seluruh antisipasi yang dirasakan anak kecil yang menantikan kepulanagn ayahnya. Dalam artikel kali ini kita akan mempelajari "6 Fakta Penting Mengenai Kedatangan Kristus Kedua Kali".

Kapan Yesus Akan Datang?

Suatu hari murid-murid Yesus bertanya, "Apa tanda kedatangan-Mu dan akhir zaman?" (Matius 24:3) Yesus menjawab pertanyaan ini dalam 2 cara:

Fakta 1 : Kita Tidak Tahu Kapan Yesus Akan Datang.

Selama abad yang lampau, berbagai kelompok dan individu menentukan tanggal kedatangan Yesus kedua kali, di antaranya: 1914, 1964, 1988 dan 1994. Selama tahun 90-an, beberapa orang meramalkan bahwa Yesus akan datang pada atau sekitar tahun 2000. namun Yesus berkata, "Tidak ada yang tahu hari atau jamnya, bahkan malaikat disurga, Anakpun tidak, hanya Bapa yang tahu." (Matius 24:36)

Jadi, tidak ada gunanya menentukan sendiri tanggal kedatangan Yesus kedua atau bergairah dengan tanggal yang ditentukan orang lain. Bayak orang kecewa setelah tanggal yang ditentukan berlalu dan tidak ada yang terjadi dan mereka meninggalkan harapan kedatangan Yesus kembali.

Fakta 2 : Kita Bisa Tahu Bahwa kedatangan-Nya Sudah Dekat.

Yesus pernah berkata, karena itu, kita tahu bahwa kedatangan-Nya dekat, seperti tahu musim semi sudah dekat ketika melihat tunas muncul dipohon. (Matius 24:32,33) Dan Ia memberikan beberapa tanda yang dapat kita kenali. Salah satu tandanya adalah mengabarkan Injil keseluruh dunia. "Kabar baik akan kerjaan surga akan diberitakan keseluruh dunia sebagai kesaksian bagi segala bangsa, dan kemudian kesudahan akan tiba." (Matius 24:14)

Sebagai manusia kita tidak pernah tahu kapan semua orang didunia berkesempatan mendengar kabar baik tentang Yesus dan tawaran-Nya. Tetapi satu hal sangat nyata - saat ini lebih mudah dibanding masa lalu untuk membagikan kabar baik bagi uamt manusia. Pikirkan: TV, radio, buku, majalah, surat kabar dan sekarang internet dan World Wide Web! Situasi ini memungkinkan seluruh dunia mendengar kabar baik dalam semalaman!

Alkitab juga mengatakan bahwa sesaat sebelum Yesus datang, dunia akan kagum dengan spiritualisme dan kamunikasi dengan roh jahat. Contahnya, Yesus berkata sebelum Ia kembali, "Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akanmengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga bila memungkinkan." (Matius 24:24) Dalam ayat serupa di buku Wahyu, Yohanes berkata, "Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib. Lalu ia mengumpulkan raja-raja didunia untuk perang Armagedon." (Wahyu 16:14-16) Dan Paulus berkata bahwa ketika Yesus datang kembali, Setan akan menunjukkan "rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu." (2 Tesalonika 2:9)

Sangat menyolok, bahwa saat ini kita melihat kemajuan pesat dibidang New Age dan bentuk-bentuk lain yang menjalin komunikasi dengan orang mati. Ini merupakan tanda kedatanagn Yesus, dan juga tanda bahwa seharusnya kita tidak menerima mujizat belaka karena ada kuasa supernatural. Setan dapat membuat mujizat dan ia menunjukkan ini untuk menyesatkan manusia.

Bagaimana Yesus Akan Datang Kembali?

Yesus meramalkan bahwa sebelum kedatangan-Nya, nabi-nabi palsu akan muncul diberbagai tempat dimuka bumi ini, menyatakan bahwa mereka adalah Yesus. "Waspadalah supaya janagn ada orang yang menyesatkankamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang." Itu sebabnya Ia mengingatkan, "Apabila seorang mengatakan bahwa "Inilah dia, sudah keluar dari padang gurun," Jangan keluar, atau "dia diruang dalam" jangan percaya." (Matius 24:4,5,26)

Untungnya, tidak seorangpun menjadi sesat. Ada tiga cara mengenal Yesus yang sesungguhnya waktu Ia datang kembali.

Fakta 3 : Kedatangan-Nya Akan Menjadi Keajaiban Yang Dapat Disaksikan Umum.

Untuk satu hal, kedatangan Yesus akan menjadi peristiwa akbar dimuka bumi. Alkitab berkata, "Setiap mata akan melihatnya." (Wahyu 1:7) dan Yesus sendiri berkata, "sepeti kilat memancar dari sebelah timur melontarkan cahayanya sampai kebarat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia." (Matius 24:27)

Tidak hanya kedatangan Yesus yang dapat dilihat, itu juga dapat didengar. Paulus berkata, "dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah." (1 Tesalonika 4:16) Dan ia memberitahukan Jemaat di Korintus bahwa "terompet akan berbunyi pada kedatangan Yesus yang kedua kali." (1 Korintus 15:52)

Fakta 4 : Ia Akan Datang Di Awan-awan.

Yesus juga berkata bahwa Ia akan datang "di awan-awan di angkasa" (Matius 24:30) suatu fakta yang diulangi beberapa kali di Perjanjian Baru. Sebagai contoh, di buku Wahyu Yohanes menulis, "Lihat, Ia datang di awan-awan." (Wahyu 1:7) Kemudian, dalam menerangkan penglihatan akan kedatangan Yesus kedua, Yohanes berkata, "Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan diatas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya." (Wahyu 14:14)

Fakta 5 : Orang Mati Akan Dibangkitkan.

Yesus berkata, "akan tiba saatnya di mana semua yang berada di kubur akan mendengar suara-Nya dan bangkit." "Mereka yang melakukan hal-hal baik, akan bangkit dan hidup." (Yohanes 5:28,29) Yesus tidak mengatakan kapan ini akan terjadi, tetapi Paulus menerangkan bahwa ini akan terjadi saat kedatangan-Nya yang kedua. "Tuhan sendiri akan turun dari surga... dan yang mati di dalam Kristus akan pertama dibangkitkan." (1 Tesalonika 4:16) Jadi Anda bisa tahu bahwa semua yang menyatakan bahwa Yesus .... Ia muncul di awan-awan diangkasa dengan suara terompet dan membangkitkan orang mati.

Bagaimana Kita Bersiap-siap?

Pertanyaan penting selanjutnya adalah bagaimana kita dapat bersiap-siap untuk kedatangan-Nya? Jawabnnya adalah merupakan hal keenam dalam fakta penting yang perlu kita ketahui tentang kedatangan-Nya yang kedua.

Fakta 6 : Anda Dapat Bersedia.

Bahkan beberapa orang yang berpikir mereka siap untuk kedatanagn Yesus kedua akan menemukan bahwa sebetulnya mereka tidak siap. Ia mengingatkan, "Tidak semua orang yang berkata 'Tuhan, Tuhan' akan masuk kerajaan surga." (Matius 7:21)

Jadi, apa yang harus kita lakukan Untuk Mempersiapkan Kedatangan-Nya?

Pertama, kita harus tahu kesalahan yang kita buat dan memperbaikinya. Jika bersalahkepada orang lain, kita harus memperbaikinya. Dan sementara Tuhan tidak meminta kita mengatasi semua kebiasaanburuk kita sebelum Ia menerima kita, Ia ingin kita mengakuinya dan mengesampingkan diri dalam menghadapinya. Alkitab menyebut hal itu sebagai "pertobatan" dan "pengakuan". Kita jiga harus menerima kematian Yesus di salib untuk dosa-dosa kita dan meminta-Nya mengampuni dosa-dosa kita.

Ketika kita menemui kondisi ini, Tuhan melakukan 2 hal bagi kita. Pertama, Ia mengampuni kita. Kedua, ia mengubah pikiran dan emosi kita sehingga bila hal-hal jahat yang kita suka lakukan akan kita benci dan hal-hal baik menjadi sesuatu yang kita sukai. Orang-orang Kristen menyebut ini "lahir baru".

Harapan akan kedatangan Yesus. Apakah Anda lelah dengan penyakit dan penderitaan dan kematian? Tuhan berjanji bahwa di rumah baru yang Yesus sediakan bagi kita, "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mataa mereka, dan maut tidaka akn ada lagi; tidaka akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wahyu 21:4)

Ketika Yesus datang. semua teman-teman dan kekasihmu yang percaya dan yang mati akan dibangkitkan. Mereka akan bergabung dengan umat Allah yang masih hidup di bumi. "Dan akan tinggal dengan Tuhan selamanya." (1 Tesalonika 4:16,17) Tidak heran Alkitab mengundang ita untuk "saling menguatkan dengan kata-kata ini." (1 Tsalonika 4:18)

Akankah Anda siap bertemu dengan Yesus pada kedatanagn-Nya? Semua yang harus Anda lakukan adalah meminta-Nya datang kedalam hatimu. Fakta akhir dan terbaik dari semuanya adalah bahwa Anda dapat mendoakan hal ini sekarang!.... Isa Memberkati.

--

Kritus - Kristus Palsu
Yesus mengamarkan bahwa pada hari-hari terakhir akan bangkit Kristus-Kristus palsu yang akan menyamar sebagai Mesias dan menyatakan diri sebagai Juru Selamat dunia. "Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang” (Matius 24:4&5). Dalam Perjanjian Baru, kata Yunani asli untuk Kristus ialah “Khristos”. Kata yang sama dalam Perjanjian Lama bahasa Ibrani adalah 'Mashiach', yang berarti Mesias. Secara harafiah terjemahan Yunani dan Ibrani berarti “Yang Diurapi”. Itu adalah gelar dan identitas yangYesus akui selama pelayanan-Nya di Palestina. ”Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.

Tak lama sebelum penyaliban, Yesus memberitakan kabar nubuatan besar sehubungan dengan peristiwa-peristiwa penting yang akan terjadi pada akhir zaman sebelum Kedatangan Kristus yang kedua kali. Seperti dalam dalam Matius 24:23-26 “Yesus mengamarkan,”Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya”.

Yesus menekankan bahwa kristus-kristus palsu akan mengadakan tanda-tanda heran dan mujizat, dan akan membuat penipuan besar. Banyak orang Kristen menyangka bahwa selama mereka percaya dalam ‘Yesus Kristus’, mereka akan dilindungi dari penipuan zaman akhir. Namun, penipuan ini berarti ada dua jenis Kristus, bukan hanya satu. Ada orang yang tertipu dalam mengikuti Yesus yang salah. "Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima” (2 Korintus 11:3&4).

Rasul Paulus sedang berbicara kepada orang-orang Kristen gereja mula-mula. Ia mengamarkan mereka tentang rasul-rasul palsu yang mengabarkan tentang seorang Yesus yang bukan Yesus sejati seperti yang di Alkitab. Yesus yang lain ini adalah Yesus palsu, suatu rekayasa imajinasi yang rusak dan pemikiran yang salah tentang rasul-rasul dadakan. Injil dikaitkan dengan Yesus yang lain ini adalah suatu injil yang berbeda; bukanlah injil seperti yang tercatat di Alkitab dan dikabarkan oleh rasul-rasul yang sejati. Selanjutnya, injil palsu ini disertai dengan suatu kuasa roh, tetapi itu adalah roh palsu, bukanlah Roh Kudus dari Allah Tritunggal.

Siapakah sebenarnya yang dilayani oleh pengikut-pengikut Yesus yang lain itu? Jawabannya terdapat dalam 2 Korintus 11:13-15,”Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka. ‘Yesus yang lain’ itu adalah Yesus palsu yang direkayasai oleh Setan, seorang Yesus palsu yang dapat menyamar sebagai seorang malaekat terang.

Sesaat sebelum hari kedatangan-Nya yang kedua kali, akan secara nyata tampil seorang Kristus palsu yang besar. "Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah” (2 Tesalonika 2:3-4).

Apa yang akan terjadi kepada Kristus palsu ini, dan bagaimana kita akan mengenal dia? "Pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali. Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka” (2 Tesalonika 2:8-10). Para pengikut Mesias palsu tertipu karena mereka menolak mengasihi kebenaran Allah seperti yang dinyatakan dalam Kitab Suci.

Apa yang akan terjadi kepada Kristus palsu ini, dan bagaimana kita mengenalinya? 2 Tesalonika 2:8-10 menginformasikan kita “Pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali. Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.”

Yesus menekankan bahwa tidaklah cukup hanya menggunakan “nama” Tuhan untuk masuk ke dalam surga. Yang diperlukan lagi ialah “melakukan” kehendak Bapa. Ada dalam Alkitab, ”Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 7:21). Yesus juga menyatakan dalam Yohanes 6:40, “Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.” Jadi perlu juga “melihat Anak”, memandang pada Yesus yang sejati, pada hidup-Nya, dan percaya pada perkataan yang diucapkan-Nya. Diteguhkan Yesus dalam Yohanes 5:24 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” Sedihnya, mereka yang mengikuti Kristus-Kristus palsu ini dengan tulus menganggap diri mereka sebagai orang beriman sejati yang secara aktif mengerjakan pekerjaan Kristus. "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:22-23).

Para pengikut Kristus palsu itu tidak menurut hukum. Mereka melanggar hukum Allah; mereka tidak menghormati perintah-perintah Yesus. Sebaliknya, Yesus menyatakan dalam Yohanes 14:21 “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya. “

--


"" />

HOME
INDEX
INDEX ALL ARTICLE BY AUTHOR
INDEX OF KHOTBAH
INDEX OF DOKTRIN & PELAJARAN ALKITAB
INDEX OF ALL ARTICLE
ABOUT GPDI
ANGGARAN DASAR
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ARTI LOGO GPDI
SEJARAH GPDI
STATEMENT OF FAITH
TOKOH GPDI
SUSUNAN PENGURUS MP
TAHUN 1942-1947
TAHUN 1949 – 1951
TAHUN 1951 – 1953
TAHUN 1953 – 1957
TAHUN 1957 – 1961
TAHUN 1961 – 1965
TAHUN 1965 – 1969
TAHUN 1969 – 1973
TAHUN 1973 – 1976
TAHUN 1976 – 1980
TAHUN 1980 – 1984
TAHUN 1984 – 1988
TAHUN 1988 – 1991
TAHUN 1991 – 1995
TAHUN 1995 – 2000
TAHUN 1999 – 2003
TAHUN 2003 – 2007
TAHUN 2007 – 2012
TAHUN 1947 – 1949
TAHUN 1920 – 1930
SEKOLAH ALKITAB GPDI
PENGAKUAN IMAN
GPDI AND FOUR SQUARE
GPDI TEMPO DOELOE
SEJARAH GEREJA GPDI
JAKARTA
GPDI LIPPO CIKARANG
GPDI POLONIA
GPDI TORSINA
LUAR NEGERI
GPDI SINGAPURA
GPDI MALAYSIA
GPDI NEW YORK
IPRF POMONA – LOS ANGELES
GPDI CALVARY, WASHINGTON
GPDI VANCOUVER KANADA
IPRF DENVER – COLORADO
GPDI GOLF CHICAGO
GPDI LIFE COLORADO
GPDI HATI ELOK – KOREA SELATAN
SUMATRA UTARA
GPDI EL-SHADDAI
GPDI MARANATHA
JAWA BARAT
GPDI CIPANAS
CHURCH DATABASE
DOWNLOAD CENTRE
HELP
CONTACT US
TANYA JAWAB
CARA MENGGUNAKAN SITUS INI
ABOUT GPDIWORLD
ABOUT GPDI
CARA MUDAH MEMPOST ARTIKEL
CARA MENGISI DATA GEREJA (*)
TUESDAY JUNE 21ST 2011
70 Sabbat Daniel – Nubuatan Besar Akhir Zaman (1)
Author : gpdiworld | This author have 251 posts
KATA PENGANTAR.

Tanggal 23 sampai dengan 27 Nopember 1987 di GPdI Jl.Hayamwuruk 15/22 Yogyakarta, berkenan berhimpun oleh pimpinan Tuhan, segenap anggota Majelis Pusat GPdI dan para pimpinan (guru-guru) Sekolah/Institute Alkitab se Indonesia, pun Jember Bible College untuk membahas mengenai pelajaran “Tujuh Puluh Sabat/Tujuh Puluh Kali Tujuh Masa”. Daniel 9:24-27.

Dengan penuh ketekunan, oleh pimpinan Roh Kudus “pelajaran” ini diselidiki bersama yang akhirnya tercetus “suatu dasar” yang tetap menurut Alkitab. Sedemikianlah diterbitkannya buku “NUBUATAN BESAR AKHIR ZAMAN” dan disiarkan untuk menjadi pegangan para hamba Tuhan dan para anggota gereja. Kiranya Tuhan Roh Kudus menyatakan diri dalam pelajaran ini adalah doa kami.

PENDAHULUAN.

Dalam kitab Daniel pasal 9, tercatat sebuah nubuatan yang sangat mengagumkan, yang diberikan Tuhan pada umat Yehuda (Israel) menjelang kembalinya mereka ke Yerusalem dari pembuangan di Babel. Itulah nubuatan 70 Sabat.

Beberapa peneliti Alkitab mengakui bahwa nubuatan ini begitu penting artinya dan patut diselidiki secara seksama, karena dia menjadi kunci segala nubuatan Alkitab.

Nubuatan tersebut memuat peta dasar segala peristiwa yang menyangkut kedatangan pertama dan kedua sang Mesias (Yesus Kristus).

Tuhan Allah menjadikan jumlah tahun masa penawanan bangsa Yehuda di tanah Babel – 70 tahun – sebagai nubuatan rangkaian peristiwa yang akan dikerjakanNya terhadap umat Israel, dunia dan gereja.

Sesuai dengan nubuatan nabi Yeremia bangsa Yehuda akan dibuang ke Babel selama 70 tahun, dan telah digenapi; umat ini diangkut ke Babel pada tahun 606 dan dilepaskan kembali ke Yerusalem tahun 536 SM. Daniel termasuk salah seorang diantara tawanan pasukan Nebukadnezar, raja Babel, pada tahun 606 SM. Oleh kasih karunia Allah, dengan prestasi dan pengabdian yang cemerlang, Daniel menjadi terkenal, sehingga raja Nebukadnezar mengangkatnya sebagai pejabat tinggi dalam kerajaan Babilonia. Sebagai seorang pejabat tinggi, Daniel tetap menunjukkan sifat-sifat yang baik, terpuji, senantiasa melaksanakan ibadah, sehingga Tuhan Allah mengaruniakannya hikmat dan pengetahuan yang berlimpah.

Pada usianya yang ke sembilan puluh, dia diijinkan menerima penglihatan yang luar biasa. Tuhan berkenan memberitahukan Daniel tentang zaman dan masa segala pemerintahan dan kerajaan dunia sampai pada akhir zaman. Khususnya yang berkaitan dengan nasib bangsanya (Israel). Dalam nubuatan 70 sabat Daniel melihat dan memperoleh penjelasan tentang kedatangan Mesias yang pertama dan kedua, zaman gereja, pengangkatan gereja, dilemma bangsa Yahudi (Israel), masa pemerintahan antikristus, bahkan babakan awal kerajaan 1000 tahun damai.

Fasal 1: Nubuatan 70 Sabat Dalam Daniel 9.
Sabat artinya “Perhentian”, “Istirahat” (Inggris: Cessation, Rest). Torat mengajarkan sabat bagi umat Israel yang dilaksanakan pada tiap hari ke tujuh dalam satu minggu, dan tiap tahun ketujuh sebagai sabat tahunan. Satu sabat juga berarti 7 hari. Eccl. 23:1-3, 15-16, 25:1-4.

I. Penjelasan Mengenai Waktu.

1. Saat Menerima Penglihatan.

“Pada tahun pertama pemerintahan Darius …”. (Dan.9:1). Kalimat ini menunjukkan bahwa Daniel menerima penglihatan Nubuatan 70 sabat pada tahun pertama Darius naik tahta, atau tahun setelah raja Belsyazar tewas dan kerajaan Babel ditaklukkan oleh kerajaan Media – Persia, 536 SM.(Daniel 5:30-31). Tahun kegenapan nubuatan kemenangan kerajaan Media Persia dilambangkan sebagai domba jantan dalam Daniel 8:3-4. Dalam ayat 2 Daniel pasal 9, ditegaskan bahwa, pada tahun itu Daniel memperhatikan dalam kumpulan kitab jumlah tahun yang menurut Firman Allah. Ditengah-tengah kesibukan sebagai pejabat tinggi di istana raja, Daniel tetap mempunyai waktu dan senang menyelidik Alkitab. Suatu sifat yang sangat baik ditiru. Bandingkan dengan 2 Tim 2:15, 3:16-17, 2 Pet 1:19. Memperhatikan Firman Allah sama dengan menyalakan pelita waktu malam sampai fajar menyingsing.

2. Jumlah Tahun.

Disebutkan bahwa menjelang penglihatan itu diterimanya, Daniel dengan penuh penyelidikan memperhatikan jumlah tahun menurut Firman Tuhan kepada nabi Yeremia tentang kehancuran Yerusalem selama 70 tahun. Dalam penyelidikannya dia menemukan dimana bangsa Yehuda harus berada didalam pembuangan di Babel 70 tahun. Daniel 9:2, Jer. 25:1-33. Secara terus menerus sejak tahun ke tigabelas pemerintahan raja Yosia sampai tahun pertama raja Nebukadnezar atas Babel (606 SM), atau selama 23 tahun, Yeremia telah menyampaikan Firman Allah berkenaan dengan hukuman atas Yerusalem (Yehuda), yang disusul dengan hukuman atas bangsa-bangsa lain.

Daniel bukan hanya menyelidiki masa pembuangan di Babel selama 70 tahun, tetapi sekaligus sebab-sebabnya, serta mengapa Yerusalem mengalami keruntuhan dan ketandusan dan sunyi senyap. Perhatikanlah, Jer. 25:10-11, 2 Chro. 36:16-21, Eccl. 26:32-35, disitu dilukiskan ulah umat pilihan Allah ini, yang mengolok-olok, menghina, mengejek para utusan Allah dan Firman Allah. Selama zaman raja-raja, mereka mengabaikan sabat tahunan atas tanah-tanahnya. Sebagai akibat bangsa ini harus mengalami masa-masa yang pahit, tertawan, kotanya hancur dan tanahnya ditanduskan, cocok dengan jumlah tahun kegagalan mereka melaksanakan sabat tanah. Hitungan kegagalan bangsa ini dimulai sejak tahun 1096 sampai 606 SM, 490 tahun (70 x 7).
Jadi 70 tahun di Babel dan ketandusan Yerusalem adalah ganti dari 70 tahun tanah itu harus “berhenti” sesuai Firman Tuhan. [Lihat Bagan]

Selanjutnya Daniel mendapati, bahwa setelah genap 70 tahun, Allah memperhatikan dan menepati janjiNya untuk mengembalikan umatNya ke Yerusalem (Jer. 29:10). Nubuat ini digenapi pada tahun pertama pemerintahan raja Koresy (2 Chro. 36:22-23). Bandingkan dengan nubuat Isa 44:28, 45:1 dan Zach. 1:12-13. Bangsa Yehuda akhirnya kembali ketanah air mereka atas ijin Koresy sebagai alat Tuhan.

II. Doa Daniel

Daniel mengerti bahwa nubuat Jer. tentang 70 tahun di Babel sekarang digenapi. Kerajaan Babel telah jatuh ketangan kerajaan Media-Persia, masa pemulihan segera dimulai.

Kerinduan untuk mengerti lebih lanjut tentang keadaan bangsanya sesudah pemulihan hingga pada akhir zaman, serta apakah rencana Allah bagi umatNya, mendorong Daniel mengadakan suatu doa khusus. Daniel 9:3-19.

1. Cara Daniel Berdoa. Ayat 3-4.

Daniel mengarahkan mukanya kepada Tuhan, bermohon, berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu. Suatu tanda ia menyembah Tuhan dengan menghilangkan semua keinginan daging dan dengan penuh kerendahan hati serta memuji Tuhan mengakui kebesaran, kesetiaan dan kasih Tuhan terhadap umatNya yang mengasihi Dia.

2. Doa Pengakuan Dan Permohonan.

Didalam doanya, Daniel banyak menggunakan kata “kami”. Daniel mengakui dan merasa sebagai seorang yang turut bersalah dan berdoa terhadap Tuhan bersama-sama dengan bangsanya. Dia sama sekali tidak membenarkan diri, dia adalah bagian kesatuan dari umat pilihan Allah. Perhatikan perjanjian Tuhan dalam Eccl. 26:40-45, tentang pemulihan Yehuda/Israel bila mereka sadar dan bertobat dari dosa dan kesalahan terhadap Tuhan.

3. Ringkasan Doa Daniel.

- Daniel mengaku kesalahan dan dosanya serta dosa bangsanya.
- Daniel mengakui pelanggaran umat Israel terhadap Torat Tuhan.
- Daniel mengakui bahwa Yehuda (Israel) enggan mendengarkan pengajaran para nabi Tuhan.
- Daniel mengakui bangsanya telah dipermalukan oleh bangsa-bangsa lain.
- Daniel mengakui para pemimpin bangsanya telah dipermalukan karena dosa mereka.
- Daniel mengakui kebesaran, kehebatan, kasih dan kesetiaan Allah.
- Daniel mengakui bahwa Allah itu Maha Adil.
- Daniel memohon kepada Allah belas kasihan atas Yerusalem yang telah rusak.
- Daniel bermohon kasih sayang Allah bukan sebab perbuatan mereka yang baik, melainkan berdasarkan kasih karunia Allah.
- Daniel bermohon agar doanya didengar demi pemulihan bangsa dan kota Yerusalem segera terlaksana.

III. Pemunculan Gabriel

Ayat 20-23. Gabriel menyatakan diri kepada Daniel sementara ia berdoa mengakui dosanya dan dosa bangsanya. Gabriel artinya “Pahlawan Allah”. Dalam Luk. 1:19, 26,…. Gabriel menyatakan diri kepada Zakharia dan Maria. Gabriel adalah malaikat pahlawan Allah yang sebenarnya sebagai kenyataan Roh Kudus, oknum ketiga KeAllahan.

Kedatangan Gabriel kepada Daniel dalam doanya adalah kenyataan Illahi, Roh Kudus, dalam pergumulannya. Gabriel menampakkan diri kira-kira pukul 3 petang (waktu persembahan korban petang hari). Lihat Psalm 141:2, tentang persembahan petang hari, dan bandingkan dengan kematian Tuhan Yesus yang berlangsung pada petang hari, didahului dengan ucapan “sudah genap” atau sudah selesai.(Mat. 27:46, John 19:30). Persembahan petang hari telah diselesaikan oleh Tuhan Yesus diatas salib. Mungkin selama bangsa Yehuda berada di Babel, persembahan petang hari tidak pernah dilakukan, karena kaabah dan kota Yerusalem telah hancur.
Gabriel mengajar dan memberi akal kepada Daniel untuk mengerti rahasia penglihatan dan Firman Allah, adalah kenyataan Roh Kudus yang membuka rahasia-rahasia, terutama hal-hal kebenaran Firman Allah yang akan jadi pada akhir zaman.

Sejak permulaan doa Daniel, Firman telah keluar, dibawa oleh Gabriel sebagai jawaban pergumulannya. Doa berkhasiat besar, apalagi jika dilaksanakan dengan penuh kesungguhan. Mengapa Firman telah keluar disaat Daniel berdoa? Karena Daniel telah memiliki segala persyaratan orang kudus, hamba Allah, dia “sangat dikasihi”. Pribadinya yang teguh dalam iman dan senantiasa merindukan pengertian Firman Allah, patut diteladani. “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan”. Mat. 5:6.

Gabriel mendorong Daniel supaya mencamkan penglihatan dan Firman yang diberikan padanya. Roh Kudus mendorong umatNya supaya mencintai dan memperhatikan kenyataan-kenyataan Firman Allah.

IV. Penetapan Nubuatan

Alkitab terjemahan lama menyebutnya “Tujuh Puluh Sabat”, dan terjemahan baru, “Tujuh Puluh Kali Tujuh Masa”. Alkitab berbahasa Inggris, The New Laymans Pararel Bible (KJ), “Seventy Weeks”, New International, “Seventy Seven’s”, Living Bible, “490 Years”, Revised Standard, “Seventy Weeks Of Year”. Semua terjemahan diatas memiliki pengertian yang sama, yaitu 70 minggu atau 70 kali 7 hari = 490 masa atau 490 tahun.

1. Dasar Perhitungan Tahun.

“Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus”. (ayat 24). 70 sabat = 70 minggu adalah 70 kali 7 masa = 490 tahun telah ditetapkan atas bangsa Yehuda/Israel dan kota Yerusalem. Untuk mengartikan sesuatu nubuatan yang berkaitan dengan waktu , maka Alkitab memberikan kunci “Tahun Nubuatan”, yaitu, 1 hari sama dengan 1 tahun. Memang jelas, sesuatu hari atau masa dalam Alkitab tidak berdiri kosong dan tanpa makna. “Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni 40 hari, SATU HARI DIHITUNG SATU TAHUN, jadi 40 tahun lamanya…”. Num. 14:34. Perhatikan pula Eze. 4:4-6, Exo. 29:27-30, Num. 13:25.

2. Maksud Nubuatan.

Dalam Daniel 9:24b, kita temukan 6 perkara sebagai maksud utama bagi kegenapan nubuatan 70 sabat, yang akan berakhir pada saat kedatangan Kristus kedua kali.

i. Untuk melenyapkan kefasikan.

Pada akhir 70 sabat, kefasikan akan dilenyapkan dari Yerusalem dan bangsa Israel khususnya. Hingga kini masih terdapat pelanggaran-pelanggaran pada bangsa Israel dan didalam kota Yerusalem.

ii. Untuk mengakhiri dosa.

Dosa-dosa Israel dan penduduk kota Yerusalem belum berakhir, tetapi akan berakhir saat Yesus dinyatakan / datang sebagai Raja diatas segala raja, diakhir 70 sabat.

iii. Untuk menghapuskan kesalahan.

Terjemahan Inggris “to make reconciliation for iniquity”, atau mengadakan perdamaian bagi kesalahan. Bagian ketiga ini digenapi di disalib oleh kematian Yesus. (Col. 1:21), namun penghapusan atau penebusan tersebut bukannya mengakhiri kesalahan.

iv. Untuk mendatangkan keadilan yang kekal.

Alkitab terjemahan lama, “mengadakan suatu kebenaran kekal”, living bible, “then kingdom of everlasting righteousness will begin”, dengan pengertian bahwa keadilan dan kebenaran kekal akan dimulai dalam kerajaan 1000 tahun damai.

v. Untuk menggenapkan penglihatan dan nabi.

Alkitab terjemahan lama, “akan memateraikan khayal dan segala nabi”, (bandingkan 1 Cor 13:8b). Pada akhir 70 sabat, tidak ada lagi penglihatan dan nubuat.

vi. Untuk mengurapi Yang Maha Kudus.

Terjemahan living Bible, “and the most holy place (in the temple) will be rededicated”. Dalam Kemah Sembahyang, terdapat ruangan Tempat Maha Kudus, lokasi Peti Perjanjian diletakkan. Tempat yang sama terdapat pula dalam kaabah Salomo di Yerusalem. Tetapi yang dimaksudkan dengan tempat yang akan diurapi atau ditahbiskan disini, adalah kerajaan Kristus di bumi, kerajaan Millenium, 1000 tahun damai. (Rev. 20:4-5). Ukuran Tempat Maha Kudus dalam Kemah Sembahyang adalah 10X10X10 = 1000 hasta.

3. Permulaan Perhitungan Nubuatan.

Sesuai dengan ketegasan ayat 25 Daniel pasal 9, kita memperoleh petunjuk yang jelas bahwa permulaan perhitungan tahun nubuatan, atau titik tolak perhitungannya, adalah “sejak Firman keluar untuk umat Yehuda membangun kembali Yerusalem dan Kaabah.”

Jumlah 7 sabat ditambah 62 sabat menjadi 69 sabat, atau 69 x 7 = 483 tahun. Yesus diurapi menjadi Mesias atau Kristus, tepatnya berlangsung di Sungai Yordan, pada usianya yang ke 30 tahun. (Luk 3:21-22), Mat 3:16, Act 10:38, Isa 60:1, Luk 4:18). DR. Kevin Conner dalam penelitiannya dalam bukunya “The Seventy Weeks Prophecy”, “Bahwa keempat Injil memberi kesaksian yang jelas, YESUS menjadi KRISTUS (Mesias) adalah di Sungai Yordan, pada saat Roh Kudus turun keatasNya.”

Memang sejak dari Sungai Yordan itulah, dibawah pelayanan Yohanes Pembaptis, Mesias sebagai Sang Raja dinyatakan. Dari saat itulah pelayananNya yang membawa missi sorgawi mulai dilaksanakan.

Secara historis kita bisa temukan perhitungan yang lebih sederhana tapi akurat. Kalau titik tolak perhitungan rentangan 483 tahun itu “sejak Firman Keluar…” seperti dalam catatan Daniel 9:25, maka yang dimaksudkan adalah firman atau titah raja Artahsasta, tahun 457 SM, untuk mengatur pemeliharaan Kaabah dan supaya Yerusalem ditetapkan kembali sebagai kota dengan pemerintahan sipil (Ezra 7:11-26). Jadi kalau kita tarik perhitungan 483 tahun, dari tahun Artahsasta 457 SM, maka Mesias itu dinyatakan atau menjadi nyata pada tahun 26M. Tahun pernyataan ini tidak keliru, walaupun seperti sudah diuraikan diatas bahwa PENGURAPAN Yesus, atau Dia dinyatakan sebagai Mesias, pada saat Dia berusia 30 tahun. Telah terjadi kekeliruan penetapan awal penanggalan / kalender Masehi. Ada selisih atau kehilangan 4 tahun. Rupanya tarikh Masehi dimulai 4 tahun setelah Yesus dilahirkan. Kita dapat memperhatikan lagi titah Artahsasta yang terdapat dalam Ezra 7:11-26;
- Siapapun juga diantara bangsa Israel yang ada di Persia boleh kembali ke Yerusalem bersama-sama Ezra.
- Yang kembali ke Yerusalem akan menerima dan membawa pemberian-pemberian dari raja dan para penasehatnya untuk keperluan persembahan dalam rumah Allah.
- Raja melarang mengenakan pajak, upeti atau bea kepada para pelayan dalam rumah Allah.
- Ezra diberi hak penuh oleh raja untuk mengangkat pemimpin-pemimpin dan hakim-hakim di Yerusalem.

Dalam Ezra 7:27-28, juga 9:9, dijelaskan bahwa walaupun bangsa Yehuda adalah orang tawanan dalam kerajaan Persia, tetapi para raja menyayangi mereka dan tergerak hatinya untuk menyemarakkan rumah Tuhan di Yerusalem. Begitulah cara Allah menyatakan kasih karuniaNya kepada umatNya.”

Fasal 2: Penggenapan Nubuatan

Sesuai dengan catatan dalam Daniel pasal 9, nubuat 70 sabat terbagi dalam 4 periode peristiwa:
7 sabat = 7 x 7 masa = 49 tahun,
62 sabat = 62 x 7 masa = 434 tahun,
1/2 sabat = 1/2 x 7 masa = 3,5 tahun,
1/2 sabat = 1/2 x 7 masa = 3,5 tahun.
Rentangan historis 70 sabat meliputi suatu kurun waktu yang sangat panjang. Dari tahun pemerintahan kerajaan Persia sampai tahun pemerintahan kerajaan antikristus.

I. Periode Pertama.

Periode ini berlangsung selama 7 sabat atau 49 tahun, yang dimulai tepat pada saat perintah Artahsasta keluar, tahun 457 SM, untuk menyemarakkan rumah Allah serta memperbaiki kerohanian / ibadah umat Yehuda / Israel. Periode ini berakhir pada tahun 408 SM, dimana bait Allah dan tembok Yerusalem telah selesai dibangun.
Bandingkan dengan perkataan bangsa Yahudi dalam Injil John 2:20. Dalam masa inilah, Nehemiah (445 SM), mengajukan permohonan untuk kembali ke Yerusalem untuk membangun tembok kota. Permohonannya dikabulkan raja.

II. Periode Kedua.

Suatu periode lanjutan yang berlangsung selama 62 sabat atau 434 tahun. Walaupun umat Yehuda / Israel telah kembali ke Yerusalem, tetapi mereka masih berada dibawah kekuasaan Persia dan kerajaan-kerajaan dunia lainnya.
Ringkasan kerajaan-kerajaan dan raja-raja utama yang menguasai Israel dan dunia selama periode ini:
- 408-334 SM, Kerajaan Persia, Raja Artahsasta I dan II.
- 334-50 SM Kerajaan Yunani menguasai dunia 334-332, raja Iskandar Agung, pemimpin Yunani yang perkasa menaklukkan seluruh kerajaan dunia termasuk Israel. Namun kejayaannya sangat singkat, ia meninggal dalam usia 32 tahun di Babel. Akibatnya kerajaan Yunani terbagi dalam 4 bagian oleh 4 orang panglima perangnya:

- Seleukus, bagian Timur – Syria dan Babel.
- Kassander, bagian Barat – Yunani dan sekitarnya.
- Lysimakus, bagian Utara – Asia kecil.
- Ptolemy, bagian Selatan – Mesir.

- 332 – 198 SM Kekuasaan kerajaan Selatan (Ptolemy).
- 198 – 166 SM Antiokhus memporak-porandakan Yerusalem.
- 166 – 40 SM Terjadi pemberontakan-pemberontakan kecil umat Yehuda terhadap penguasa raja kafir.
- 40 SM – 26 M kekuasaan beralih ketangan kekaisaran Romawi, sebetulnya kekaisaran (Imperium) Romawi menguasai dunia sampai tahun 676 M. Kami meletakkan tahun 26 M, untuk membatasi jumlah tahun nubuatan yang dibicarakan, yaitu 62 sabat atau 434 tahun dari tahun 408 SM. Dan tepat pada tahun 26 M tersebut Yesus diurapi sebagai Kristus (Mesias) di sungai Yordan.

Didalam sejarah umat Allah, periode ini lebih dikenal sebagai masa diam selama 400 tahun. Allah berdiam diri dan tidak berbicara kepada umatNya, tidak ada nubuatan disampaikan.

Firman Allah kemudian datang lagi kepada umatNya dan dunia, sejak munculnya Kristus. Peristiwa tahun 26, di sungai Yordan, penting sekali artinya, disitu Yesus diurapi dan dinyatakan sebagai Kristus guna menggenapi segala nubuat/perjanjian Allah. Perhatikan Mat 3:15-17 dan Luk 4:18-19, “Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati keatasNya…”. Peristiwa ini merupakan akhir dari periode kedua.

III. Periode Ketiga

Pada hakekatnya periode ini adalah bagian dari sabat terakhir dalam nubuatan 70 sabat. Itulah setengah sabat (3,5 tahun) pertama. Hal ini sesuai dengan berita dalam Daniel 9:27, bahwa sabat terakhir terbagi dua; “…pada pertengahan”.
Setelah minggu ke 69 Mesias sang Raja dinyatakan, maka dalam minggu ke 70 ini, Mesias akan disingkirkan. Yang perlu kita sadari, dalam nubuatan 70 sabat ini peranan Mesias/Kristus sangat ditonjolkan, bukannya antikristus. Antikristus hanyalah bagian kelengkapan peristiwa bagi penggenapan nubuatan.
Peranan Kristus jelas disebut:

i. Manifestasi Mesias (Kristus) – ayat 25.
ii. Penyaliban Mesias, dibicarakan dalam – ayat 26.
iii. Peneguhan Perjanjian – ayat 27.
iv. Penghentian korban sembelihan dan santapan pada pertengahan sabat,peristiwa/proses penyaliban – ayat 27.

1. Perjanjian Diteguhkan.

Kita perlu perhatikan ayat 26a, dan ayat 27ab; “Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa..”(TB) Dalam terjemahan lama berbunyi, “Maka pada sabat satu itu akan dinyatakan perjanjian itu kepada beberapa orang dengan kemuliaannya, dan setengah sabat itu akan memperhentikan korban sembelihan dan persembahan makanan…”

a. Pelayanan Kristus.

Setelah Yesus diurapi sebagai Mesias, Dia mulai melaksanakan pekerjaanNya menggenapi Perjanjian Allah bagi keselamatan umat Israel dan bangsa-bangsa pada umumnya. Sesuai dengan kenyataan historis, masa ini berlangsung selama 3,5 tahun. Perhatikan dalam masa pelayanan tersebut, Yesus Kristus melewati dan melaksanakan 4 kali perayaan paskah , lalu disalibkan:

i. John 2:13, 23. “Ketika hari raya paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem …Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya paskah…” Pada paskah tersebut, Yesus Kristus telah melayani selama 1/2 tahun setelah diurapi.

ii. John 5:1. “Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.” Inilah paskah kedua yang dilampaui Tuhan Yesus. Berarti Dia telah bekerja selama 1,5 tahun.

iii. John 6:4. “Dan paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.” Inilah paskah berikutnya. Yesus Kristus telah 2,5 tahun bekerja.

iv. John 13:1. “Sementara itu sebelum hari raya paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saatNya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa.” Tepat 3,5 tahun Yesus Kristus telah melayani. Dan sesuai dengan penegasan ketiga kitab Injil yang lain (Matius, Markus, Lukas), pada paskah keempat inilah Yesus Kristus mengakhiri pekerjaanNya, disalib.

Pada saat itu, Yesus sebagai Anak Domba Allah, ditangkap, dibawa ke Golgota dan disalibkan disana. Perkataan Yesus terakhir sebelum menyerahkan RohNya adalah, “SUDAH GENAP”. (John 19:30). Tepat seperti yang dikatakan dalam ayat 26,27 diatas, Mesias akan disingkirkan pada pertengahan sabat yang ketujuh puluh untuk menghentikan korban sembelihan dan korban santapan.

b. Yesus Kristus Peneguh Perjanjian.

ayat 27a, “Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang …” Kita perlu membandingkan beberapa terjemahan untuk memperoleh maksud yang lebih akurat.

TL. “Maka pada sabat itu akan dinyatakan PERJANJIAN itu kepada beberapa orang dengan kemuliaannya…”

KJ. “And he shall conform the COVENANT with many for one week…”

NI. “He will confirm a COVENANT with many for one seven…”

LB. “This king will make a seven year treaty with people…”

RS. ” And he shall make a strong COVENANT with many for one week…”

Pada umumnya semua terjemahan Alkitab menegaskan bahwa, “Ia akan meneguhkan/mengokohkan PERJANJIAN (COVENANT) dengan banyak orang pada minggu yang ke tujuh puluh.

Tentu saja oknum yang dimaksudkan disini (yang meneguhkan perjanjian) bukan antikristus, tetapi justru Yesus Kristus Sang Mesias, Raja diatas segala raja. Perjanjian (covenant) itu adalah Perjanjian Allah bagi Israel dan dunia pada umumnya. Dalam bukunya “The Covenants”, DR.Conner mengungkapkan sembilan perjanjian Allah (Covenant) yang pengertian dasarnya adalah sebagai SATU PERJANJIAN, yang digenapi dalam diri dan pengorbanan Yesus Kristus. Kesembilan perjanjian tersebut adalah:

a. Perjanjian Eden, Gen 1- 2.
b. Perjanjian Adam, Kejadian 3.
c. Perjanjian Nuh, Kejadian 6, 7 8, 9.
d. Perjanjian Abraham, Kejadian 15, 17, 22.
e. Perjanjian Musa, Keluaran 20-40 (20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40)
f. Perjanjian Kanaan, Ulangan 29,30.
g. Perjanjian Daud, 2 Samuel 17, Mazmur 89, 132.
h. Perjanjian Baru, Yeremia 31:31-34, Matius 26:26-28, Ibrani 8.
i. Perjanjian Kekal, Ibrani 13:20.

Perhatikan kebenaran-kebenaran ini: “Yang aku maksudkan ialah, bahwa oleh karena kebenaran Allah, Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat (Israel) untuk MENGOKOHKAN JANJI yang telah diberikanNya kepada nenek moyang kita…”(TB.Rom 15:8). Periksa terjemahan lama “…Kristus sudah menjadi pelayan orang yang memegang hukum sunat….supaya IA MENEGUHKAN PERJANJIANNYA kepada nenek moyang kita…”

Tentang perjanjian Allah yang diteguhkan itu, periksa ayat-ayat tersebut ini; Exo 34:27-28, Jer 31:31-32, Isa 42:6.
Apabila ada yang berpendapat bahwa oknum yang dimaksudkan dalam Daniel 9:27ab (Raja) adalah antikristus, maka mereka telah melakukan suatu kekeliruan besar dalam mengartikan kebenaran nubuat Tujuh Puluh Sabat.

c. Yesus Kristus Disalib.

Ayat 26a, “Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa”. Berarti penyingkiran Mesias jatuh pada sabat ketujuh puluh (sesudah sabat ke 7 + 62), yang ditegaskan oleh ayat 27b: “…pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan”.
Jadi, waktunya adalah pada pertengahan sabat ketujuh puluh atau TIGA SETENGAH TAHUN setelah DIA diurapi.

Sesuai dengan penguraian diatas, bahwa pada hari raya Paskah keempat atau setelah tiga setengah tahun Dia melayani, Dia disalibkan.
Tentu saja oknum yang dimaksudkan disini pula bukan antikristus. Sebab antikristus tidak memiliki wewenang secuilpun untuk menghentikan/membatalkan upacara korban Israel yang telah ditegaskan dalam Torat Musa. Yesus Kristus satu-satunya yang ditetapkan Allah dan yang sekaligus memiliki kuasa dan wewenang untuk menghentikannya, karena telah disediakan korban yang lebih agung dan mulia sebagai gantinya. Penyingkiran Mesias/penyaliban dalam ayat 26, diterangkan dalam ayat 27b, dengan maksud menghentikan korban sembelihan dan korban santapan. “…korban darah lembu jantan, darah domba jantan penghapus dosa yang dipersembahkan menurut hukum Torat, tidak dikehendaki dan berkenan kepadaNya. Karena Yesus telah datang melakukan kehendak Bapa untuk MENGHAPUSKAN yang pertama (korban-korban menurut hukum Torat perjanjian lama) supaya menegakkan yang kedua (tubuh Yesus sendiri sebagai korban Perjanjian Baru)”. Heb 10:3-10. Pada saat Yesus mati disalib, tabir Bait Allah terbelah dua (Mat 27:50-51). Inilah pernyataan langsung dari Allah bahwa upacara korban yang berlangsung didalamnya tidak berkenan lagi kepadaNya. Dia menghentikannya. Perhatikan ayat-ayat ini: John 1:29, Heb 9:11-14, Rom 10:4, Heb 13:20.

2. Kehancuran Kota Yerusalem Dan Tempat Kudus.
“…Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah, dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan seperti yang telah ditetapkan”. (Daniel 9:26b).

Akibat penyingkiran Mesias (ayat 26a) yang justru dilaksanakan oleh bangsa Yahudi, dan bangsa Yahudi masih terus saja mempersembahkan korban bakaran dan korban sembelihan, padahal telah dihentikan, maka peristiwa yang menyedihkan ini terjadi.

Tuhan Yesus sendiri, dalam masa 3,5 tahun pelayananNya, telah merasakan dan menubuatkan bahwa kota dan Bait Allah Yerusalem akan mengalami kehancuran. “…Dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak diatas batu yang lain…”Luk 19:27-31. Lihat juga, Luk 13:34-35, 21:20-24, 23:27-31. “..Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun disini akan dibiarkan terletak diatas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan”. Mat 24:1-2.

Nubuat ini digenapi pada tahun 70 saat Titus, panglima balatentara Romawi, menyerbu Yerusalem dengan pasukan besar. Menurut catatan Yosephus, ahli sejarah Yahudi, Titus sebetulnya telah memerintahkan tentaranya jangan menghancurkan Bait Allah Yahudi. Tetapi setelah mereka menyerbu masuk kedalam kota, mereka menjadi berang terhadap para pemimpin Yahudi, atas apa yang mereka kerjakan terhadap umatnya sendiri, maka mereka membakar serta memusnahkan Bait Allah tersebut. Akhir perang tersebut benar-benar telah mengakibatkan kehancuran dan kesunyian atas bangsa yang telah menolak serta menyalibkan Kristus, oknum yang telah dinantikan dan Mesias yang telah dinubuatkan.
Jadi bukanlah panglima (raja) Titus yang mengambil tindakan memusnahkan, tetapi “datanglah rakyat seorang raja”.

Kota dan Bait Allah musnah, suatu tanda penggenapan dari sebagian dari perkataan nubuat ayat 26b, sekitar 40 tahun sesudah penyalibanNya.
Pada waktu itu, Bait Allah dan kota Yerusalem di bumi dihanguskan, bangunan-bangunan tembok diruntuhkan. Dan yang menarik dalam catatan Yosephus, bahwa tidak ada seorang Kristenpun yang terbunuh, sedangkan orang Yahudi 1.100.000 tewas, dan lebih dari 97.000 orang ditawan sebagai budak.

Bandingkan dengan Deu. 28:68, Hosea 8:13, 9:3.
Seperti yang sudah diuraikan diatas, bangsa Israel memiliki waktu 40 tahun setelah Yesus Kristus disalibkan. Sebetulnya periode tenggang ini adalah suatu kesempatan yang Allah berikan kepada mereka untuk menyadari kesalahan yang telah diperbuat. Satu generasi memperoleh satu kesempatan yang menentukan, tetapi kali inipun mereka tetap mengeraskan hati. (Act 7:51-53). Tibalah hari naas yang penuh kemalangan. Mesias telah ditolak dan kesempatan ditampik.
Peristiwa ini mengukuhkan kebenaran bahwa 3,5 tahun, setengah sabat pertama, telah dilaksanakan. Dan sekarang kita masuk pada suatu masa kesenjangan, sampai 1/2 sabat terakhir, 3,5 tahun pemerintahan antikristus digenapkan.

IV. MASA KESENJANGAN.

Masa kesenjangan adalah suatu masa yang mengikuti pelayanan Yesus meneguhkan Perjanjian (setengah sabat pertama), sampai menjelang masa antikristus (setengan sabat kedua). Didalam masa ini terdapat peristiwa-peristiwa besar yang akan dijelaskan secara ringkas.

1. Penolakan Israel Terhadap Mesias.

” Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimanNya”. John 1:22.
Kedatangan sang Mesias telah dinubuatkan dalam kitab nabi Isa 9:5-6. Sayang bangsa Israel menolak Kristus sebagai Raja Damai. Mereka memikirkan seorang Mesias yang akan membangun kembali kerajaan Israel secara fisik, yang lepas dan bebas dari penjajahan bangsa kafir. Mereka tuntut kejayaan kerajaan Daud”, suatu simbol prestise Israel, dibangunkan. Act 1:6.
Akibat penolakkan ini telah disinggung oleh nabi Daniel dalam Daniel 9:27c “…diatas sayap kekejian akan datang yang membinasakan…” kata “SAYAP” dalam bahasa Ibrani adalah KANAPH”, juga mengandung pengertian “ujung jangkauan” . Terjemahan Inggris menyebutnya, “overspreading” yang adalah “wing of abomination”, artinya, sebuah sayap yang terkedang, atau sayap yang terbentang sampai.

Setelah Kristus tersalib, Israel kehilangan sayap perlindungan Tuhan. Tirai Bait Allah telah terbelah dua, perlindungan yang diterima Israel lewat peranan Allah dalam Tempat Maha Kudus telah diangkat. Tuhan Yesus dalam khotbahNya mengecam orang-orang Yahudi, para ahli Torat dan orang Farisi, dalam Mat 23:37-38, berkata: “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya dibawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Lihatlah RUMAHMU (KAABAHMU) INI AKAN DITINGGALKAN DAN MENJADI SUNYI”. Dengan menolak Yesus sebagai Mesias, Israel telah menolak SAYAP yang sebenarnya, sehingga kemudian secara simbolis, Yesus meninggalkan Kaabah (Mat 24:2). Hadirat dan kemuliaan Allah tidak ada lagi disana. Masa kelanjutan barang yang keji segera dimulaikan.
Walaupun tirai telah terbelah, Yesus telah disalibkan, korban bakaran dan korban sembelihan telah dihentikan, tapi bangsa Yahudi mencoba tetap melanjutkannya. Setelah 40 tahun Allah memberikan kesempatan, maka pada tahun 70 Allah meluaskan balatentara Romawi dibawah pimpinan Titus, memusnahkan segalanya. Sayap kekejian telah terbentang. Masa ini berlangsung terus sampai “pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.(Daniel 19:27d).
Sejarah dunia mencatat kebenaran ini; sampai masa kini, Yerusalem dan kaabah menjadi pokok perselisihan yang tak kunjung selesai. Tepat pada lokasi reruntuhan Bait Allah, berdirilah Masjid Al Aqsa.
Sementara umat Yahudi (Israel) mengalami masa kelanjutan barang yang keji – kehilangan naungan sayap perlindungan – tapi bangsa-bangsa lain justru masuk dalam suatu masa anugerah. Jadi bagi kita, masa kesenjangan ini mendatangkan berkat, suatu masa kasih karunia Allah dicurahkan secara berkelimpahan. Rasul Paulus menegaskan, “Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.” Rom 11:25.
Masa ini mulai dari peristiwa salib dan terkedang bagaikan sayap yang ujungnya tiba pada setengah abad terakhir pemunculan kerajaan antikristus. Pada masa ini Israel akan merasakan sayap perlindungan Tuhan berlaku lagi lewat pelayanan dan kesaksian Musa dan Elia.

2. Keselamatan Atas Bangsa-Bangsa.

Dalam Rom 11:11, dicatat, “Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh ? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu”.
Keselamatan yang tadinya diperuntukkan kepada Israel, tetapi mereka telah menolaknya, maka keselamatan sekarang untuk kita. Peristiwa tersebut telah melebarkan kesempatan untuk mengalami keselamatan yang tidak terbatas pada satu bangsa, tetapi merata kepada semua manusia. (John 3:16), “… supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.

Akhirnya penolakan Israel terhadap Mesias telah menjadi pintu kasih karunia Allah untuk bangsa-bangsa kafir. Kesempatan ini harus dipergunakan sebaik mungkin. Allah menantikan suatu umat kudus (gereja) yang bersungguh-sungguh dalam imannya. Namun masa yang pintunya sedang terbuka lebar ini akan segera berakhir, seperti yang disampaikan dalam Injil Luk 21:24c, “…Sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu”.

Datangnya kesempatan keselamatan bagi bangsa-bangsa lain telah ditetapkan waktunya. Allah tidak meninggalkan Israel untuk selama-lamanya. Telah dipersiapkan waktu khusus untuk mereka menyadari dan bertobat dari kesalahannya.

3. Berdirinya Gereja.

Dalam rangka melaksanakan maksud luhur Tuhan Allah bagi keselamatan segala bangsa, maka Tuhan Yesus telah memberi perintah, “…pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu..” Mat 28:19. Ketika itu para murid Kristus, jelas belum mampu melaksanakan komando agung Tuhannya. Mereka belum memiliki kemampuan. Itulah sebabnya sebelum naik ke surga, Tuhan Yesus menasehati mereka untuk jangan dulu meninggalkan Yerusalem, tetapi tinggal menantikan perjanjian Bapa, Roh Kudus. (Act 1:4).

Akhirnya setelah 10 hari menanti, Roh Kudus dicurahkan, mereka memiliki kuasa yang ajaib. Peristiwa dalam Kisah 2 kemudian diindentikkan dengan hari berdirinya gereja. Suatu era baru bagi bangsa-bangsa dan semua yang percaya kepadaNya.
Pengalaman Patekosta – baptisan Roh Kudus – itu telah memampukan para murid Kristus melakukan missi Kristus di bumi. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun keatasmu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem, dan diseluruh Yudea dan samaria dan sampai keujung bumi.(Act 1:8).

Gereja telah lahir dan bangkit berdiri siap melakukan missi suci, komando agung Kristus, bagi keselamatan segala bangsa. Gereja mula-mula telah menunjukkan efektifitas pelayanannya. Gereja bangkit bertumbuh.

a. Pertumbuhan (kuantitas) Gereja.

Secara tak diduga Petrus dan para murid mula-mula mengalami kasih karunia Allah dalam penyelamatan umat manusia secara menyeluruh. Berita mereka menggores dalam dan menarik hati setiap orang yang mendengarnya. Lukas mencatat dengan jelas dalam Act 2:41, “Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa”. Roh Kudus telah menciptakan suatu dinamika dalam kehidupan gereja. Gereja bergerak dan berkembang secara revolusioner, terpadu terarah. semuanya sesuai dengan kebenaran Firman Allah. Disebutkan bahwa sejak hari itu gereja Yerusalem bertambah-tambah dalam jumlah setiap hari. (Act 2:47).

Bangsa Yahudi, yang dimotori oleh majelis Sanhedrin, menjadi marah terhadap gerakan yang baru ini. Mereka bertindak melakukan penangkapan, ancaman dan penganiayaan terhadap umat Tuhan pengikut Kristus di seluruh Yerusalem (Act 8). Namun, penganiayaan yang dimaksudkan untuk menghancurkan persekutuan dan perkembangan umat Tuhan, justru telah lebih meluaskan sekaligus menggalakkan perkembangan dan pergerakkannya. Injil mulai keluar dari Yerusalem ke bagian-bagian dunia lainnya. Injil akhirnya tersebar dan sampai ke Anthiokia, suatu kota besar yang sangat penting.(Act 11:19-21).

Dikota pusat kekafiran inilah para pengikut Kristus pertama kali disebut “orang Kristen”. (Act 11:26).
Dengan dijadikannya Antiokhia sebagai basis, Injil kemudian tersebar secara luar biasa. Banyak bangsa dan suku yang terguncang, dan menerima anugerah Allah.
Rasul Paulus dan kawan-kawan sekerjanya menjelajahi Asia kecil, mendirikan jemaat-jemaat baru, menyeberang kedaerah Makedonia, terus ke Athena dan Korintus. Bangsa-bangsa Eropah yang paling beradab waktu itu menerima Injil (Act 17,18,19).

Dan akhirnya, Paulus berhasil menembusi jantung peradaban dan politik pemerintahan dunia, itulah kota Roma (Act 28:11-30).
Perkembangan Injil begitu nyata, suatu gerakan pelimpahan anugerah bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam masa kesenjangan telah dimulaikan, dan masih berlangsung sampai pada hari ini. Tapi waktu yang disediakan tidak lama lagi.
b. Pertumbuhan Rohani Menuju Kesempurnaan.

Supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diriNya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (Eph. 5:27).
Orang percaya yang telah ditebus oleh darah Kristus itu, belum lepas dari perbuatan salah. Tubuh adalah daging, yang pada hakekatnya banyak menguasai sifat kita. Kedagingan merupakan penghalang utama pertumbuhan gereja. Alkitab berkata bahwa daging dan darah tidak akan mewarisi kerajaan surga. (1 Cor 15:50). Karena itu gereja Tuhan seharusnya bertumbuh dalam kerohanian dan iman yang efektif sehingga mencapai kondisi tidak bercacat cela. Gereja yang bertumbuh dalam kebenaran adalah gereja yang selalu menyesuaikan sifatnya dengan moral Kristus.
Perhatikan beberapa ayat yang mengarahkan gereja bertumbuh kearah Kristus:

i. Sifat Moral, Eph. 4:14-15. “Sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang pada kebenaran didalam kasih kita bertumbuh didalam segala hal kearah Dia, Kristus yang adalah kepala”.

ii. Posisi, 2 Cor 11:2, “Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu Illahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”

iii. Sifat Rohani, 1 Cor 15:45, “Seperti ada tertulis : “Manusia pertama, Adam menjadi mahluk yang hidup, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan”.

Yang pertama kita bertumbuh menjadi sama seperti Kristus dan dapat memiliki moral Kristus. Pertumbuhan menjadi sama seperti Kristus bukan berarti menjadi Kristus (Allah), tetapi suatu keberhasilan memiliki moral Kristus, yang sepenuhnya takhluk kepada Roh. (1 John 3:1-2).

Yang kedua, Yesus digambarkan oleh Firman Tuhan sebagai mempelai laki-laki, dan gereja, adalah mempelai perempuanNya. Sebagaimana yang berlaku, posisi mempelai laki-laki adalah sama dengan mempelai perempuan. Karena itulah gereja harus mempunyai kualitas rohani sama dengan mempelai laki-lakinya, itulah Kristus. Untuk itu harus ada pertumbuhan. Eph. 5:27.

Yang ketiga, didalam Adam yang akhir, kita tidak hidup oleh daging, tetapi oleh Roh. (John 6:63). Jelas peranan Roh Kudus sangat menentukan suatu pertumbuhan yang positif bagi gereja. Kita adalah kaabahNya. Dia berdiam dan memimpin kita kedalam segala kebenaranNya (1 Cor 3:16), John 16:13). Allah adalah Roh; adalah mustahil bagi manusia memahami perkara-perkara Allah, kecuali Roh Kudus itu ada dalam kita (1 Cor 2:10-11).

Gereja yang bertumbuh dalam kesempurnaan adalah gereja yang menang, disingkirkan, dan tidak dikuasai oleh antikristus dan pemerintahan kerajaannya selama tiga setengah tahun atau setengah sabat terakhir. Rev. 12:6, 12:14.
Dr. Conner mengemukakan beberapa maksud Allah yang utama yang harus digenapi dalam masa kesenjangan, antara periode 1/2 sabat pertama dan 1/2 sabat kedua dalam sabat yang ketujuh puluh tersebut:

i. Pembangunan gereja Kristus yang berkemenangan. (Mat. 16:16-20).

ii. Pencangkokan bangsa-bangsa asal kafir kepada pohon zaitun Israel (Rom 9, 10,11)
sementara kebutaan tetap menguasai bangsa Yahudi. (Act 10, 11,15, Rom 16).

iii. Pembentukan Tubuh Kristus yang menciptakan baik orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi menjadi satu manusia baru dalam diriNya. (Eph. 2:12-22, 1 Cor 12:13).

iv. Kebutaan dan tercerai-berainya umat Yahudi/ Israel hingga genaplah orang-orang bangsa bukan Yahudi masuk iman. Menjelang berakhirnya masa ini, bangsa Yahudi akan mengalami pencurahan Roh Kudus, dan mata mereka akan terbuka terhadap Mesias yang telah lama mereka tolak itu. (Zac 11-12, 13,14). Pada masa itu mereka akan menerima Mesias dengan iman, dan mereka akan diletakkan kembali kedalam posisi yang baik pada pohon Zaitun.

v. Pencurahan Roh Kudus berlaku atas segala manusia seperti yang dinubuatkan oleh Nabi Yoel. (Joel 2, Act 2).

vi. Kemurtadan besar berlangsung dimuka bumi, dan akan mencapai klimaksnya pada saat penyataan antikristus dan kerajaannya, yang akhirnya akan dimusnahkan oleh Kristus Yesus. (2 Tes 2, Rev. 19).

Masa kesenjangan ini yang oleh nabi Yesaya disebut sebagai “Tembok yang tembus” akan terbaiki lagi. Maksudnya masa kesenjangan antara 1/2 sabat pertama dan 1/2 sabat akhir dari sabat ketujuh puluh pasti terbaiki oleh pemunculan dan kenyataan Sang Mesias, yang menggenapi pekerjaan penebusan. “Engkau (Mesias) akan disebutkan ‘Yang memperbaiki tembok yang tembus’, yang membetulkan jalan supaya tempat itu dihuni”. Isa 58:12.

V. PERIODE KE EMPAT.

Periode ini adalah 1/2 sabat kedua dari sabat ke tujuh puluh, atau masa 31/2 tahun aniaya besar. Pada masa itu khususnya Israel akan mengalami kesukaran besar yang belum pernah terjadi. (Daniel 12:1-2). Orang-orang Kristen yang lemah dan bermasabodoh, yang disebut oleh rasul Yohanes sebagai “keturunannya yang lain” atau benih yang tertinggal (Rev. 12:17), akan juga teraniaya. Antikristus akan memegang kendali pemerintahan atas seluruh dunia. Dia berusaha menghancurkan semua perbuatan Allah. Tetapi pada pihak lain, bangsa Israel akan mengalami kasih karunia Allah, mereka akhirnya menerima Injil perjanjian dan mengakui Yesus adalah Mesias, atas pelayanan dua orang saksi.

Rasul Yohanes menghitung periode ini dalam, “seribu dua ratus enam puluh hari”. Rev. 11:3, 12:6.

1. Penyingkiran Gereja.

Menjelang antikristus berkuasa, sebagi realisasi dari setengah sabat kedua (3,5 tahun ), akan terjadi beberapa peristiwa menggembirakan dalam gereja Tuhan.

a. Gereja Sempurna.

Gereja yang terpelihara dalam naungan kuat kuasa Roh selama 3,5 tahun masa sengsara besar adalah gereja yang disempurnakan. Itulah gereja yang dilukiskan dalam Injil Mat 25:1-10, kelompok lima gadis bijaksana.

Keadaan gereja sempurna dinyatakan Allah kepada rasul Yohanes sebagai “suatu tanda dilangit, seorang perempuan yang berselubungkan, matahari, bulan dibawah kakinya dan sebuah mahkota dari 12 bintang diatas kepalanya”. (Rev. 12:1). Perempuan ini jelas bukanlah Maria ibu Yesus, atau gereja yang mengalami kesukaran dalam zaman kepausan Romawi. Itu adalah mempelai perempuan Kristus, gereja sempurna.

Pada waktu menegaskan kelanggengan dan keharmonisan suami isteri, rasul Paulus menghubungkannya dengan perpaduan Kristus sebagai mempelai laki-laki dan gereja sebagai mempelai perempuan. (Eph. 5:22-23). Untuk mencapai tingkat status mempelai perempuan Kristus, gereja harus mengalami pertumbuhan menyeluruh dalam hidupnya. Dia harus bertumbuh dalam suatu kematangan dan kedewasaan yang komplit, dan mengalami pengudusan sempurna dalam kecemerlangan dalam Firman dan Roh Allah.(Pdt.R.G.Sutrisno).

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar