Segar banget

Segar banget
bangett

Rabu, 15 Juni 2011

Tetap Kuat Di Dalam Meraih Janji Tuhan




Oleh: Divisi Profetik GBI Gatot Subroto
"Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya,..Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala." (Yosua 6:1-4)
Sebuah Penglihatan
Pada tanggal 15 April 2010, seorang pendoa mendapat sebuah penglihatan dari Tuhan sebagai berikut:
Ê Dia melihat sebuah barisan orang Israel yang terdiri dari barisan imam peniup sangkakala dan para imam pembawa tabut sedang berbaris mengelilingi tembok Yerikho. Dalam penglihatan tersebut dengan jelas Tuhan memberitahu kepadanya bahwa orang-orang yang berbaris tersebut sedang berkeliling pada putaran yang terakhir di hari yang terakhir (putaran ke tujuh di hari yang ke tujuh).
Ê Kesan di dalam roh yang didapat adalah bahwa barisan itu sudah tiba di ¾ putaran terakhir, tinggal ¼ putaran sebelum mereka akhirnya bersorak-sorai dan tembok itu runtuh. Namun dalam penglihatan tersebut nampak - terlihat bahwa wajah mereka sama sekali tidak menunjukan adanya tanda-tanda kelelahan; wajah dan fisik mereka terlihat segar dan kuat; walaupun dalam kenyataan yang ada, setelah enam hari berjalan dan setelah di hari ke-tujuh mereka berputar enam kali, seharusnya mereka terlihat letih dan lelah.
Apa pesan Tuhan melalui penglihatan tersebut? Tuhan dengan jelas memberikan suatu rhema di hati pendoa tersebut: "Saat ini kamu pun sedang berada di putaran terakhir, jangan letih dan lesu, jadilah kuat, TINGGAL SEDIKIT LAGI dan "tembok itu akan runtuh."
Mungkin saat ini keadaan kita sama dengan barisan orang Israel tersebut. Kita sedang berada di "putaran" atau tahap akhir dari perjalanan rohani kita untuk melihat janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita, atas kota kita atau bangsa kita. Namun sama halnya seperti bangsa Israel tersebut Tuhan hari-hari ini sedang berkata kepada gereja-Nya: "Kamu sudah berada pada putaran terakhir dalam melihat janji-janji-Ku digenapi di dalam hidupmu. TINGGAL SEDIKIT LAGI! Terus percaya! Jangan lemah dan lesu. Jadilah kuat!"
Kairos Tuhan
Angka 7 dalam Alkitab selalu berbicara tentang kesempurnaan. Putaran yang ke-tujuh pada hari yang ke-tujuh, berbicara tentang waktu yang sempurna dari Tuhan atau berbicara mengenai Kairos Tuhan. Tuhan mempunyai kairos yang sempurna untuk janji-Nya digenapi dalam hidup kita.
Sewaktu Yesus ada di muka bumi Ia mengerti waktu dan musim. Ketika di perkawinan Kana, Ia mengetahui bahwa waktunya belum tiba untuk Ia melakukan mujizat (Yohanes 2:4). Ketika saatnya hampir tiba untuk Ia diserahkan ke tangan orang-orang fasik untuk dibunuh, Ia pun tahu. Tuhan Yesus adalah contoh dan teladan kita. Oleh karena itu sebagai orang-orang yang hidup dipimpin oleh Roh, kita-pun dapat mengetahui waktu dan musim (time and season).
Kita tidak dapat mengerti secara tepat kapan waktu dan saat nya untuk janji-janji Tuhan digenapi atas kehidupan kita tapi oleh Roh Kudus kita dapat mengerti waktu dan musimnya. Pesan Tuhan kepada kita saat ini: "Kamu sudah berada pada putaran terakhir. TINGGAL SEDIKIT LAGI! Jangan lemah dan lesu. Jadilah kuat!" "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilangan 23:19)
Menjadi Kuat Dalam Menantikan Janji Tuhan Digenapi
Bagaimana kita menjadi kuat hari-hari ini sehingga kita sanggup meraih janji-janji Tuhan atas hidup kita?
1. Menanti-nantikan Tuhan
"Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40:30-31)
Keletihan secara fisik tidak terlalu sulit untuk menanggulanginya, tapi letih dan lesu secara rohani atau jiwani sungguh-sungguh berbahaya. Kitab Amsal 24:10 berkata: "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Kita sudah ada pada "putaran terakhir", tinggal sedikit waktu lagi kita melihat janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita. Jangan sampai kita tidak meraih atau melihat janji-janji tersebut digenapi dikarenakan kita kehilangan semangat dan menyerah (padahal penggenapannya itu tinggal sedikit waktu lagi).
Permasalahan yang ada adalah kita tidak dapat melihat secara tepat seberapa jauh atau seberapa lama lagi kita sampai di "tempat tujuan" itu sebagaimana kalau kita melihatnya secara fisik. (Kalau kita mengadakan perjalanan ke suatu kota, melalui petunjuk jalan kita dapat mengetahui perjalanan ke kota "A" tinggal 1 km lagi misalnya. Tetapi untuk perkara rohani tidaklah demikian. Dibutuhkan iman dan harap untuk sampai ke tujuan yang Tuhan telah tetapkan).
Mungkin kita berkata: "Ah, saya sudah berdoa dan menunggu selama 11 tahun, tapi toh tidak ada perubahan. Suami saya tetap seorang pemabuk, seorang yang kasar dan suka menganiaya saya"; "Saya sudah berdoa selama 6 tahun, tapi saya tidak melihat adanya jalan keluar dalam keuangan saya. Bisnis saya telah hancur. Untuk apa saya percaya dan berharap lagi. Semuanya sudah buntu dan sia-sia"; dan sebagainya, dan sebagainya.
Tuhan ingin kita bertekun sampai akhir. Tuhan ingin kita percaya sekalipun kita belum melihatnya (Yohanes 20:29). Tuhan ingin kekuatan kita diperbaharui hari lepas hari. Dan kekuatan itu hanyalah kita jumpai saat kita menanti-nantikan Dia dan mengalami perjumpaan dengan Nya. Dia-lah jawaban atas semua persoalan kita. Dia-lah jawaban atas semua kebutuhan kita. Pada-Nya ada kasih, kekuatan, sukacita dan damai sejahtera.
Tuhan sedang menggoncang segala sesuatu yang dapat digoncang. Langit dan bumi sedang Ia goncang hingga tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan yaitu kerajaan-Nya (Ibrani 12:26-27). Goncangan terjadi / dialami tidak saja oleh orang-orang yang belum mengenal Tuhan, tetapi juga dialami oleh orang-orang Percaya. Bagi orang-orang yang belum percaya goncangan diberikan dengan maksud agar mereka mencari Tuhan dan diselamatkan. Tetapi bagi kita orang percaya, goncangan terjadi untuk maksud / tujuan pemurnian. Tidak ada lagi hal atau sesuatu yang dapat kita andalkan atau yang kita percaya selain Tuhan. Tidak diri kita, tidak orang lain, tidak harta kita atau apapun; Yesus adalah Tuhan atas segalanya.
2. Menikmati "Perjalanan" Anda
"Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar." (1 Timotius 6:6) Kalau kita mendengar kata ibadah, mungkin kerap kali kita langsung berpikir mengenai ibadah raya atau jam-jam kebaktian hari minggu di gereja kita bukan? "Hari ini kamu ibadah di mana?" "Hari ini kamu ibadah yang jam berapa?" begitu bukan?
Kata "ibadah" sesungguhnya memiliki pengertian yang jauh lebih dari sekedar ibadah / kebaktian di hari minggu. Ibadah yang sesungguhnya adalah segala sesuatu yang kita kerjakan atau kita lakukan untuk Tuhan, itulah yang disebut ibadah (Roma 12:1). Jikalau kita bekerja, melayani atau kuliah, jika semuanya itu kita lakukan untuk Tuhan itulah yang dinamakan ibadah yang sejati.
Seperti halnya orang-orang Israel, mereka diperintahkan untuk mengitari tembok Yerikho sekali dalam sehari - Hari ini mereka berputar sekali, besok mereka berputar sekali, terus sampai dengan hari ke-enam, bahkan sampai dengan hari yang ke-tujuh mereka melakukan hal yang sama; yaitu berputar dan berputar mengelilingi tembok tersebut sambil membunyikan sangkakala mereka - kita pun mungkin mengalami hal yang sama dalam kehidupan kita.
Kita mungkin sedang menjalani kehidupan yang rutin dari sehari lepas sehari. Kita mungkin sedang menjalani pekerjaan yang sama hari ini dan besok, dan kita bertanya: "Kapan Tuhan Kau genapi janji-Mu? Kapan Kau pulihkan suamiku? Kapan Kau pulihkan keluargaku?" Marilah kita belajar dari apa yang dilakukan orang-orang Israel pada waktu itu: Tutup "mulut" kita; jangan perdengarkan sungut-sungut dan keluh kesah kita, tapi tiup saja "sangkakala" ucapan syukur dan puji-pujian kita kepada Tuhan. Mulailah bersyukur untuk apa yang sedang terjadi dalam hidup kita.
Untuk kita tetap segar dan kuat dalam meraih janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita, maka kita harus dapat mensyukuri dan menikmati apa yang sedang Tuhan berikan dalam hidup kita. Banyak orang menjadi letih dan lesu karena ia tidak dapat melihat kebaikan Tuhan dan tidak dapat bersyukur atas apa yang sedang Tuhan buat dalam hidupnya.
Memang bagus jika kita bisa melihat keseluruhan masa depan atau visi atau tujuan yang Tuhan berikan dalam hidup kita, tetapi jika kita senantiasa hidup di masa depan dan kita tidak dapat mensyukuri dan menikmati apa yang sedang Tuhan sediakan untuk kita HARI INI, maka kita akan kehilangan berkat yang sedang Ia berikan. Cepat atau lambat kita akan menjadi frustasi dan mengalami kelelahan.
Tuhan menginginkan kita bahagia sekarang. Kita tidak perlu menunggu sampai segala sesuatunya berjalan sempurna baru kita berbahagia. Kita tidak perlu menunggu suami kita atau kesehatan atau bisnis kita dipulihkan baru kita berbahagia. Kita tidak perlu menunggu sampai visi Tuhan atas hidup kita digenapi baru kita berbahagia. Kita dapat berbahagia sekarang. Kebahagiaan adalah suatu pilihan/suatu keputusan.
Ambillah keputusan untuk berbahagia dan bersukacita SEKARANG; dengan cara miliki rasa cukup/PUAS atas apa yang telah dan sedang Tuhan berikan dalam hidup kita saat ini. Mulailah belajar untuk menikmati apa yang sedang Tuhan sediakan, bukan apa yang akan Tuhan sediakan. Mulailah bersyukur atas pekerjaan yang saat ini sedang Anda kerjakan. Mulailah bersyukur atas anak, istri atau kesehatan yang Tuhan telah anugerahkan buat Anda. Bersyukurlah, sebab Tuhan Yesus baik, sungguh baik dan amat baik, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya dan untuk selama-lamanya Tuhan Yesus Baik - niscaya Anda akan beroleh kekuatan untuk berjalan sampai kepada tujuan yang Allah tetapkan bagi kita. (HW)

-

Roh Kudus Yang Turun Atas Kita

Memberikan Kuasa Untuk Menjadi Saksi-Nya!
Oleh: Ps.Niko Njotorahardjo-Jakarta
Bulan Mei yang lalu kita memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke sorga dan 10 hari kemudian kita memperingati pencurahan Roh Kudus atau Pentakosta. Pada hari Pentakosta, sekali lagi Tuhan Yesus memberikan satu pesan yang bukan hanya sangat kuat, tetapi saya mau itu pesan yang sangat … sangat … sangat kuat! Dan saya tahu ke depan ini, hal-hal itulah yang akan terjadi.
Kisah 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Saudara, ini adalah pesan Tuhan Yesus yang terakhir sebelum Ia naik ke sorga. Setelah mengucapkan hal ini Tuhan Yesus naik ke sorga dengan di saksikan oleh murid-murid-Nya. Murid-murid-Nya terkesima pada waktu itu karena tiba-tiba Tuhan Yesus terangkat semakin tinggi. Mungkin yang tadi tingginya 1,8 m, tiba-tiba menjadi 2 m lalu 2,5 m dan seterusnya. Mereka melihat ke bawah, dan ternyata kaki Tuhan Yesus tidak menyentuh tanah lagi. Tuhan Yesus terus naik ke atas dan para murid-Nya terheran-heran serta bingung melihatnya. Mungkin sebentar ada awan yang menghalangi pandangan mereka, tetapi kemudian Tuhan Yesus muncul lagi dan akhirnya lenyap dari pandangan mereka.
Sementara para murid terheran-heran menatap ke atas, tiba-tiba ada 2 orang yang berpakaian putih, yaitu malaikat Tuhan yang datang kepada mereka dan berkata, "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Kisah 1:11)
Dari ayat ini saya sangat yakin, kalau yang melihat Tuhan Yesus naik ke sorga adalah murid-murid-Nya, maka yang akan melihat Tuhan Yesus turun dari sorga pasti adalah juga murid-murid-Nya. Siapakah murid-murid Tuhan Yesus itu sekarang? Kita semua dan artinya Saudara semua yang akan melihat kedatangan Tuhan Yesus kembali dan waktunya sudah tidak lama lagi.
Saudara yang dikasihi Tuhan, pesan ini bukan hanya untuk para murid-murid-Nya pada waktu itu, tetapi juga bagi kita hari-hari ini. Inilah pesan Tuhan yang saya katakan sangat … sangat … sangat kuat tadi. Tuhan katakan supaya kita menjadi saksi Yesus dan hal ini akan mungkin, apabila kita menerima kuasa karena Roh Kudus turun atas kita.
Camkan hal ini baik-baik! Hari-hari ini saya percaya hal itu akan terjadi, yaitu: Tuhan akan memberikan kita kuasa untuk menjadi saksi Yesus, yaitu : di Yerusalem, bisa diartikan di antara keluarga; seluruh Yudea, bisa diartikan orang-orang yang seiman atau sebangsa dengan kita; Samaria, bisa diartikan diantara orang-orang yang bukan seiman atau bangsa-bangsa; dan sampai ke ujung bumi. Jadi, Saudara dan saya akan dijadikan saksi Tuhan Yesus di antara keluarga, orang-orang seiman atau sebangsa, kepada orang-orang yang bukan seiman dan kepada bangsa-bangsa. Siapkah Saudara akan hal ini?
Nah, sekarang mari kita lihat apa yang terjadi 2.000 tahun yang lalu ketika Roh Kudus turun ke atas murid-murid Tuhan Yesus dan memberikan mereka kuasa untuk menjadi saksi-Nya?
1. Khotbah singkat Petrus membuat 3.000 jiwa bertobat
Kalau Saudara membaca kotbah Petrus di Kisah Para Rasul 2, di situ kita bisa melihat bahwa khotbahnya kurang dari 5 menit, tetapi apa yang terjadi? Yang terjadi adalah 3.000 orang yang bertobat. Dan Tuhan katakan bahwa di depan ini akan terjadi hal yang seperti itu bahkan lebih dahsyat lagi. Kalau 2.000 tahun yang lalu 3.000 orang yang bertobat, maka hari-hari ini jutaan yang akan bertobat!
2. Terjadi “Signs & Wonders” (Tanda-Tanda dan Mujizat)
Ketika Roh Kudus turun ke atas murid-murid Tuhan Yesus 2.000 tahun lalu, maka tanda-tanda dan mujizat menyertai murid-murid Tuhan Yesus ketika itu. Dan saya mau katakan bahwa tanda-tanda dan mujizat yang saya lihat 4 tahun belakangan ini selama saya berkeliling di kota-kota dan di desa-desa; di 142 tempat yang Tuhan suruh; saya melihat ribuan orang sakit yang disembuhkan seketika. Belum lagi kesembuhan-kesembuhan yang terjadi seminggu setelah itu dan sebagainya. Banyak tanda-tanda dan mujizat yang saya lihat, tetapi Tuhan katakan bahwa itu baru permulaan sebab kita akan melihat hal-hal yang lebih dahsyat ke depan ini. Dan yang dipakai bukan hanya saya, tetapi semua Saudara juga akan dipakai. Amin!
Pada waktu terjadi “signs & wonders” dalam Kisah Para Rasul 5, ada seorang yang bernama Ananias dan Safira, istrinya. Mereka ini menjual tanah dan hasil penjualannya mereka persembahkan di hadapan rasul-rasul. Dan pada waktu itu para rasul bertanya, “Apakah benar semua hasil penjualan tanah itu sudah kamu bawa kemari? Bukankah kamu mau mempersembahkan semuanya?”. Dan Ananias menjawab, “Ya benar … ”, padahal sebagian uangnya telah disimpannya dan tidak diserahkan di hadapan para rasul.
Lalu rasul-rasul bertanya, “Mengapa kamu lakukan ini? Tanah itu adalah tanahmu sendiri … uang itu adalah uangmu sendiri, mengapa engkau berbohong?. Setelah mendengar itu, tiba-tiba matilah Ananias. Lalu kemudian istrinya datang dan ketika kembali ditanyakan kepadanya, apakah benar yang dipersembahkan itu adalah semua hasil penjualan tanahnya dan istrinya menjawab, “Ya, benar …”, maka seketika itu mati jugalah istrinya.
Saudara, pesan Tuhan yang kuat yang saya terima adalah:Jangan ada seorang pun yang menjadi Ananias dan Safira! Jangan bohong kepada Roh Kudus! Hari-hari ini lebih baik terbuka dan kalau itu memang kelemahan kita, akui di hadapan Tuhan dan sebaliknya engkau akan diberkati Tuhan!
Di tengah-tengah “signs & wonders” hari-hari ini, ada sesuatu yang luar biasa. Saya tahu “Api Penyucian Tuhan” sedang turun hari-hari ini. Saya berdoa supaya setiap kita tidak ada yang menjadi Ananias dan Safira, tetapi semuanya selamat di dalam Nama Tuhan Yesus! Amin!
Saudara, hal-hal ini akan terjadi dan Saudara akan melihatnya nanti. Tuhan berkata bahwa apa yang saya lihat 4 tahun belakangan ini belum apa-apa dan itu baru permulaan saja. Dan yang membuat sukacita adalah yang dipakai bukanlah hanya saya sendiri, melainkan juga Saudara semua dan banyak hamba-hamba Tuhan lain yang akan dipakai! Sebab kalau hanya 1–2 orang yang dipakai, kapan selesainya? Padahal Tuhan berkata, “Aku datang segera!!!”
3. Tuhan memberikan “Roh Memberi”
Saya sangat suka dengan firman Tuhan dalam Kisah 4:34 yang berkata sbb,”…Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; …” Mengapa tidak ada yang berkekurangan di antara orang percaya waktu itu? Sebab Tuhan memberikan Roh Memberi kepada mereka yang berkelebihan. Jadi di antara mereka ada yang menjual tanah atau rumahnya lalu membawa hasilnya kepada rasul-rasul dan para rasul yang membagi-bagikannya kepada mereka yang berkekurangan, sehingga tidak ada yang kekurangan sebab mereka semua jadi berkecukupan malah berlimpah dalam segala hal!
Saudara, hari-hari ini ketika saya mengadakan KKR di mana-mana dan ketika saya bertanya, “Siapa yang sakit secara fisiknya?”, maka 60-70% yang mengangkat tangannya. Ketika ditanya, “Siapa yang jiwanya tertekan dan sedang sakit?”, maka yang mengangkat tangan lebih banyak lagi. Tetapi ketika ditanya, “Siapa yang ekonominya sedang sakit?”, maka hampir semuanya mengangkat tangan! Itulah yang terjadi, tetapi ke depan ini saya percaya tidak ada yang kekurangan lagi. Semuanya akan mengalami kecukupan; malah berkelimpahan dalam segala hal. Haleluya!
Mengapa demikian? Sebab pengurapan belas kasihan Tuhan itu turun hari-hari ini dan itu adalah ‘kuasa’ yang membuat kita peduli atau ‘care’ kepada orang-orang yang miskin seperti Tuhan Yesus memandang mereka dan tidak ada motivasi yang lain. Sesuai firman Tuhan yang berkata, “Berilah dan kamu akan diberi: …” (Lukas 6:38), maka orang yang seperti ini akan diberkati 100 kali lipat! Jadi, orang yang memberi akan diberkati sedangkan yang diberi, akan menjadi cukup malah berkelimpahan dalam segala hal! Amin!
Saudara mungkin kenal dengan Ibu Cindy Jacob yang sudah sering datang kemari. Baru-baru ini saya juga bertemu dengannya. Belum lama ini ia juga menulis di internet apa yang didapatkannya dan itu persis dengan apa yang kita dapatkan juga. Tuhan berkata, “Perhatikan setelah hari Pentakosta tahun 2010, karena akan ada suatu masa yang disebut dengan ‘Pentakosta Baru’!”. Jadi apa yang terjadi pada 2.000 tahun yang lalu akan terjadi lagi hari-hari ini dan bahkan lebih dahsyat lagi. Amin! Siapkah Saudara untuk menjadi saksi Yesus?
Saudara, mari saya ulangi kembali pesan Tuhan pada tahun 2009, di mana Tuhan juga menyampaikan pesan yang sangat kuat setelah Pentakosta tahun 2009. Tuhan katakan pada waktu itu, “Aku akan mencurahkan Roh-Ku dan akan ada 3 tanda pada waktu Roh Kudus dicurahkan seperti yang tertulis dalam Yoel 2:28–32”.
Dan tanda-tanda itu adalah :
1. Semua Orang Percaya akan Dipakai Tuhan
Yoel 2:28–32 berkata, "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.
Artinya, dari anak-anak, teruna-teruna, orang-orang dewasa sampai kakek-nenek akan dipakai Tuhan. Untuk itu Tuhan hanya berpesan supaya roh, jiwa dan tubuh kita sehat dan kita diminta untuk menjaganya baik-baik. Sekarang yang disebut ‘Generasi Yosua’ bukanlah mereka yang muda secara umur kronologisnya, tetapi meskipun berumur 80 tahun kalau mempunyai roh, jiwa dan tubuh yang sehat, maka ia adalah ‘Generasi Yosua’.
2. Akan Terjadi Mujizat-mujizat yang Menakutkan
Yoel 2:30–31 berkata, “Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu.” Ini adalah sesuatu yang menakutkan, yaitu goncangan-goncangan, mungkin tsunami-tsunami ekonomi yang akan terjadi. Saya mau bertanya, apakah Saudara sudah melihatnya dari tahun 2009 hingga saat ini yang melanda Indonesia bahkan negara-negara lain?
3. Akan Terjadi Pertobatan yang Luar Biasa
Yoel 2:32 berkata, “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas."
Apakah Saudara ingat tentang ‘Haiti’ pada waktu digoncang? ‘Haiti’ ini sudah dipersembahkan kepada ‘voodoo’, tetapi ketika mereka mengalami goncangan, Presiden Haiti meminta supaya diadakan doa-puasa dan selama 5 hari, hal itu diumumkan dan pada hari yang ditentukan ada 1 juta orang yang meresponinya. Apa yang terjadi setelah itu? Seperti Petrus yang berkotbah 5 menit dan 3.000 jiwa yang bertobat terjadi di Haiti, termasuk 101 imam ‘voodoo’-nya yang bertobat! Haleluya!
Ibu Cindy Jacob juga mendapatkan yang sama tentang hal itu, yaitu bahwa negara-negara yang mau dilawat Tuhan akan digoncang terlebih dahulu. Kalau kita melihat goncangan jangan kita langsung menjadi takut, tetapi justru kita harus berdoa demikian, “Tuhan, terima kasih karena Engkau sedang melawat umat-Mu!”.
Kalau Saudara melihat goncangan, maka ingatlah Ibrani 12:26–29 yang berkata, “Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga." Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.”
Ada satu yang tidak tergoncangkan, yaitu “Kerajaan Allah”. Apakah Saudara termasuk anggota Kerajaan Allah? Amin! Jadi, kita yang termasuk anggota Kerajaan Allah tidak bisa digoncang asalkan melakukan 2 hal, yaitu: mengucap syukur dan beribadah kepada Tuhan menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Lakukan kedua hal ini, maka Saudara akan termasuk anggota Kerajaan Allah dan Saudara tidak akan digoncangkan!
Kita boleh memilih hal ini: banyak mengucap syukur, kurang goncangan ATAU kurang mengucap syukur, banyak goncangan. Alkitab berkata kepada kita supaya banyak mengucap syukur sehingga kurang goncangan yang kita alami. Saya mau beritahu bahwa mengucap syukur itu bukanlah ketika keadaan hati kita sedang enak dan kita bisa mengucap syukur. Bukan itu! Tetapi mengucap syukur seringkali harus dipaksa. Sebab banyak hal yang kadang membuat Saudara sulit untuk mengucap syukur, apalagi bila Saudara hanya melihat keadaan diri Saudara yang sedang mengalami hal yang tidak enak. Tetapi Tuhan berkata, “Mengucap syukurlah!” oleh sebab itu memang harus dipaksa!
Mungkin Saudara bisa memakai pengalaman saya dalam hal ini. Kalau saya sudah sulit untuk mengucap syukur, maka saya akan berdiri di hadapan cermin dan saya pandang wajah saya, serta berkata, “Niko, ucap syukur!” Hal ini tidaklah mudah, tetapi terus lakukan dan ajak diri sendiri untuk terus mengucap syukur di depan cermin tadi, maka lama-kelamaan Saudara juga akan bisa mengucap syukur. Pertama-tama memang berat, tetapi perlahan mulai lebih mudah dan lama-kelamaan benar-benar keluar ucapan syukur dari dalam hati kita kepada Tuhan. Dan nanti Saudara akan lihat sendiri bahwa ada kuasa dalam pengucapan syukur! Haleluya!
Saudara, saya ingat pada tanggal 8–10 April yang lalu ketika saya pergi ke Tulsa – Oklahoma untuk melayani di konferensi “Empowered 21” seperti apa yang pernah saya saksikan. Dari sana saya terbang ke Eropa untuk KKR. Selama 2 tahun terakhir Tuhan sudah berbicara, “Aku akan melawat Eropa! Aku akan melawat Eropa!”
Dan yang luar biasa begitu saya terbang dan mendarat di ‘Schiphol - Amsterdam’, ½ jam setelah itu mendadak airportnya ditutup dan tidak lama kemudian semua penerbangan Eropa ditutup. Jadi mungkin ketika saya sedang mengambil bagasi saya, tiba-tiba semua penerbangan ditutup dan banyak yang seharusnya menyertai saya, akhirnya terpaksa tidak bisa datang.

--

Iman Yang Bertahan”

Oleh: Hyginus W.-Jakarta
Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." Daniel 3:16-18
Banyak dari kita sudah pernah membaca kisah Sadrakh, Mesakh dan Abednego di dalam dapur perapian bukan? Dalam kisah yang sangat menggugah hati ini, kita melihat bagaimana Sadrakh, Mesakh dan Abednego karena iman dan kesetiaan mereka kepada Tuhan mereka rela masuk ke dalam dapur perapian yang tujuh kali lebih panas dari pada mereka harus menyembah patung sesembahan yang dibuat oleh raja Nebukadnezar, bukan?
Hari-hari ini mungkin banyak dari kita pun yang sedang masuk ke dalam “dapur perapian”. Kita mungkin sedang diperhadapkan dengan masalah, persoalan hidup, tekanan demi tekanan yang cukup berat; persoalan dalam rumah tangga, persoalan dalam pekerjaan, dalam pergaulan, sakit penyakit dan sebagainya - yang membuat kita sepertinya sudah tidak kuat lagi dan membuat kita rasanya ingin menyerah; tetapi kisah dan keteladanan Sadrakh, Mesakh dan Abednego sungguh-sungguh dapat menjadi berkat buat kita.
1. Iman dan Kesetiaan yang Tidak Tergoyahkan
Dari kisah ini kita melihat bahwa Sadrakh, Mesakh dan Abednego memiliki iman yang bertahan – “iman yang walaupun”: “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu”.
Saya percaya inilah jenis iman yang Tuhan inginkan untuk kita miliki hari-hari ini. Tuhan ingin kita tetap percaya walaupun sepertinya pertolongan itu belum kunjung tiba. Tuhan ingin kita tetap percaya sekalipun kita sedang ada dalam “perapian”, sekalipun jawaban doa dan janji-janji Tuhan belum kita lihat. Sekalipun penyakit kita belum tersembuhkan dan keluarga kita belum dipulihkan; Tuhan ingin kita memiliki iman yang bertahan seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
2. “Perapian Yang Menyala-nyala” adalah Kesempatan Kita Melihat Tuhan
Seperti halnya dengan Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “api” persoalan seharusnya tidaklah menjadi sesuatu yang menghanguskan kita. Sebaliknya “Perapian yang menyala-nyala” itu menjadi kesempatan untuk kita bertemu dengan Tuhan.
Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat. Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!" Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!" Daniel 3:23-25
“Api” persoalan hendaknya menjadi kesempatan untuk kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Firman-Nya dalam Yesaya 43:2 berkata: Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu.
Sebagai manusia umumnya kita tidak memerlukan Tuhan di saat semuanya serba baik, bukan? Untuk itu sering kali Tuhan mengijinkan tekanan dan persoalan datang melanda hidup kita, agar kita datang dan mencari Nya.
Rasul Paulus menyadari akan hal tersebut, dan ia menulis dalam suratnya kepada jemaat di Korintus: Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku (2 Korintus 12:7-9).
Selain menjadi kesempatan untuk kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan, “Api” persoalan juga menjadikan kita lebih rendah hati. Melalui “Api”, kita dimurnikan layaknya emas. Karakter kita semakin diperindah (Ayub 23:10).
3. “Perapian Yang Menyala-nyala” Membuat Orang Lain Melihat Tuhan
Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!" Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!" Daniel 3:24-25
Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaranpun tidak ada pada mereka. Daniel 3:27
Dari ayat ini kita pun melihat bahwa “api” persoalan tidak saja membuat kita melihat Tuhan, tapi juga membuat orang lain yang belum percaya – melihat Tuhan. Melalui iman yang teguh di saat badai kehidupan menerjang kehidupan kita, orang lain dapat melihat Tuhan dalam kehidupan kita. Kehidupan kita yang berkemenangan dapat menjadi kesaksian bagi orang-orang yang belum percaya, sehingga mereka berkata: “Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!" (Zakharia 8:23).
4. “Perapian Yang Menyala-nyala” mendatangkan Promosi
Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego di wilayah Babel (Daniel 3:30). “Api” persoalan ternyata dapat membawa kita kepada suatu promosi ilahi. Sadrakh, Mesakh dan Abednego berhasil mempertahankan iman mereka. Dan sebagai hasilnya mereka dipromosi kepada kedudukan yang lebih tinggi. Saudara mau melihat promosi ilahi terjadi dalam hidup Saudara?
Saudara rindu untuk melihat penggenapan janji Tuhan bahwa tahun ini adalah Tahun Pemulihan dan Kelimpahan terjadi dalam kehidupan anda? Milikilah iman yang bertahan. Iman yang bertahan sekalipun Tuhan belum menolong atau menjawab doa kita. Iman yang bertahan sekalipun kita harus melewati berbagai macam “api” persoalan.
Iman yang bertahan sekalipun kita disalah mengertikan dan dikhianati oleh sahabat-sahabat kita. Iman yang bertahan sekalipun kita dianiaya oleh orang-orang yang paling dekat dengan kita. Jika kita mengalami itu semua, teruslah miliki iman yang bertahan kepada-Nya, niscaya kita akan melihat pertolongan Tuhan, dan nama Tuhan yang akan dipermuliakan.
Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah manapun kecuali Allah mereka. Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu." Daniel 3:28
Daily Bread:
1. “Perapian yang menyala-nyala” janganlah menjadi api yang menghanguskan kita: Daniel 3:27
2. “Perapian yang menyala-nyala” memurnikan kita layaknya emas yang dimurnikan melalui api: Ayub 23:10
3. “Perapian yang menyala-nyala” membuat kita jadi lebih rendah hati dan membentuk karakter kita lebih baik: 2 Korintus 12:7-9
4. “Perapian yang menyala-nyala” menjadi kesempatan untuk kita berjumpa Tuhan: Daniel 3:24-25
5. “Perapian yang menyala-nyala” dapat membuat orang lain melihat Tuhan dalam / melalui hidup kita: Daniel 3:27
6. “Perapian yang menyala-nyala” membawa kita pada level kerohanian yang semakin tinggi dan membawa kita pada promosi ilahi: Daniel 3:30
7. “Perapian yang menyala-nyala” memuliakan Tuhan: Daniel 3:28

--

Memasuki & Mengaktifkan Kuasa Kerajaan

Oleh: Open Heaven Ministry-Jakarta
Sebelum kita dapat sungguh-sungguh me-masuki dan hidup dalam KerajaanNYA, ada satu musuh yang dikenal dengan istilah ‘ancient devil’ atau ‘iblis purba-kala’ yang harus kita kalahkan terlebih dahulu. Ancient devil ini adalah iblis yang sama yang telah berhasil memanifestasikan dirinya di tengah murid-murid Yesus, dan hal yang sama terus terjadi dan terulang sampai hari ini. Ketika kita berhasil mengalahkan iblis yang satu ini, dengan mudah kita akan melihat KerajaanNYA ada di tengah-tengah kita.
Jika Anda bertanya apa yang dimaksud dengan ancient devil ini, ancient devil ada-lah keinginan atau ambisi untuk men-jadi yang terbesar. “Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Ye-sus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” Maka Yesus me-manggil seorang anak kecil dan menempat-kannya di tengah-tengah mereka lalu ber-kata: “Aku berkata kepadamu, sesungguh-nya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedang-kan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKU, ia menyambut Aku?” (Matius 18:1-5)
Sejak Yesus mulai mengadakan banyak mujizat dan semua orang tertarik untuk mengikuti Dia, pertengkaran di antara murid selalu sama: siapa yang terbesar di antara mereka.
Saya mendapati, iblis yang pada waktu itu memanifestasikan diri di tengah-tengah murid Yesus, ternyata adalah iblis yang sa-ma yang juga selalu memanifestasikan diri di tengah-tengah Gereja yang siap untuk menerima promosi; ini jugalah yang se-lama ini masih terus menahan Gereja untuk bisa memasuki KerajaanNYA, kare-na ‘orang-orang kunci’ yang seharusnya bersinergi untuk menggenapi rencana Tu-han, justru bertengkar satu sama lain.
Jika kita membaca dalam Alkitab, bahkan sampai menit terakhir sebelum Yesus diserahkan, dalam Perjamuan Terakhir, masalah yang sama masih tetap muncul (Lukas 22:24). Para murid tidak bisa me-lihat bahwa musuh sedang memanifestasi-kan diri di antara mereka sehingga mereka tidak bisa menanggulanginya.
Saya tidak akan pernah ijinkan iblis purba-kala yang satu ini memanifestasikan diri-nya di tengah-tengah kita, karena sekali kita memberi kesempatan untuk iblis ini memanifestasikan diri dalam salah satu da-ri antara kita, kita tidak akan pernah meli-hat sinergi terjadi dalam kita menyelesai-kan kehendak dan rencana Tuhan. Ketika salah satu saja di antara kita mulai berpikir, “Akulah yang paling cocok untuk posisi itu” atau “Aku yang paling pantas dipilih sebagai…”, ketika itulah sinergi akan mulai hancur.
Karena itu, mari kita pastikan bahwa iblis purbakala ini tidak akan pernah bisa me-manifestasikan dirinya lagi di tengah kita. Kalaupun ada ‘benih-benih lalang’ yang sempat ia taburkan dalam hidup kita, cabut semua ‘benih lalang’ itu sepenuhnya dan pastikan hanya ‘benih-benih ilahi’ yang tertanam dalam hati dan pikiran kita. Saya mendapati, iblis hanya akan bisa bekerja dalam diri seseorang, ketika ada kesempa-tan dan jika orang yang bersangkutan membuka diri. Jika orang yang bersangku-tan tidak memberi peluang sedikitpun juga, maka tidak ada satupun iblis yang bisa masuk dan bekerja dalam hidupnya.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus kita lakukan untuk dapat memastikan bahwa ancient devil itu tidak bisa lagi memanifes-tasikan dirinya lewat kita:
1. Kenalilah pola kerja Kerajaan Sorga yang memang berkebalikan dengan pola kerja atau prinsip-prinsip dunia ini. Menurut orang banyak dan menurut prinsip dunia ini, jika kita ingin ada di ‘atas’, kita harus ‘naik’, sehingga seringkali orang melakukan berbagai macam cara untuk bisa ‘naik’, termasuk menyingkirkan dan menja-tuhkan orang lain.
Tidak demikian dengan prinsip Ke-rajaan Sorga; Yesus berkata ba-rangsiapa ingin menjadi yang ter-besar, ia harus rela menjadi yang terkecil; barangsiapa ingin menjadi pemimpin, ia harus rela menjadi hamba terlebih dahulu (baca juga Markus 10:35-40, 41-45).
Jika kita betul-betul ingin bergerak dalam dimensi otoritas dan kuasa Kerajaan, mau tidak mau kita harus mengikuti pola kerja Kerajaan Sorga. Di tengah-tengah dunia se-cara umum, orang berlomba-lomba mencari posisi, tapi dalam Kerajaan Sorga Tu-han mencari orang yang bisa ber-fungsi. Karena itu, mari kita pastikan dari waktu ke waktu kita terus mengembangkan kemampuan kita untuk berfungsi. Hanya ketika kita berhasil berfungsilah, maka posisi dan fasilitas pasti akan mengikuti.
2. Sikap hati yang kita miliki akan me-nentukan apa yang akan kita alami saat KerajaanNYA datang atas kita. Dalam Matius 25:14-30 Yesus mengajar-kan bahwa hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang hendak bepergian ke luar negeri, yang mempercayakan hartanya kepada hamba-hambanya, masing-masing menurut kesanggupannya, sesuai dengan kapasitasnya.
Jika kita ingin bisa terus berfungsi secara maksimal dan menjadi yang terbaik, kita membutuhkan sikap hati yang benar untuk bisa melihat dengan sudut pandang yang sama seperti pemimpin kita. Hamba yang menerima 5 talenta menghasilkan 5 talenta (100%); hamba yang menerima 2 talenta menghasilkan 2 talenta (100%); dan kedua-nya menerima pujian dari tuannya.
Akan tetapi, hamba yang menerima 1 talenta tidak melakukan apa-apa dengan talentanya, ia tidak berfungsi dan menjadi yang terbaik Mengapa demikian? Karena ia memiliki asumsi negatif tentang pemimpinnya, sehingga ia tidak bisa melihat kemampuan dan kapasitas yang ia miliki secara obyektif sebagaimana yang dilihat oleh pemimpinnya (ayat 24-25).
Dalam Matius 18:3, Yesus berkata, “Se-sungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” Dengan kata lain Yesus berkata: milikilah ketulusan dan kemurnian hati dalam segala aspek, sampai tidak ada lagi asumsi negatif dalam dirimu terhadap siapapun juga.
Ketika dua orang anak kecil bermain ber-sama, mungkin saja terjadi perkelahian ataupun permusuhan di antara keduanya, namun biasanya hal itu tidak akan bertahan lama karena mereka bisa segera berbaikan dan kembali bermain bersama tanpa menyimpan perasaan luka ataupun marah kepada satu sama lain, ada ketulusan dan tanpa asumsi negatif.
Lepas dari apapun yang dipandang benar oleh jemaat, jika jemaat tersebut memiliki asumsi negatif terhadap pemimpinnya, se-sungguhnya ia sedang merugikan dirinya sendiri, karena ia tidak akan pernah bisa melihat kapasitasnya yang sesungguhnya dengan obyektif, sehingga ia tidak bisa ber-fungsi secara maksimal untuk menjadi yang terbaik. Ingatlah selalu akan hal ini: orang yang memiliki asumsi negatif tentang siapa-pun juga tidak akan pernah bisa mencapai puncak potensinya yang sejati. Sekali kita membiarkan ada asumsi negatif muncul dalam diri kita, sejak saat itulah ancient devil akan mulai memakai hidup kita.
Mungkin dalam dunia sekuler orang yang tulus dan jujur akan dianggap naif, tapi Alkitab menjanjikan bahwa orang yang tulus hatinya akan melihat Tuhan. Dan jika kita bisa melihat Tuhan dalam segala situasi yang kita alami, seburuk apapun situasi itu, kita akan selalu ada dalam posisi yang berkemenangan.
Karena itu mari kita pastikan tidak ada lagi asumsi negatif dalam diri kita, karena ketika kita tidak lagi memiliki asumsi negatif tentang siapapun juga, ketika itulah kita a-kan bisa melihat kapasitas hidup kita yang sesungguhnya dan berfungsi secara maksi-mal sesuai dengan kapasitas itu. Dengan kita berfungsi secara maksimal menjadi yang terbaik, maka apa yang awalnya tidak kita miliki akan ditambahkan Tuhan kepada kita.
Lalu selain ketulusan dan kemurnian hati, kita juga perlu memiliki ketetapan hati un-tuk tidak pernah mengejar uang, kekuasaan, atau keterkenalan (Matius 18:4 “Sedang-kan barangsiapa yang merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang tebesar dalam Kerajaan Sorga”). Jangan pernah mengejar uang, kekuasaan, ataupun keterkenalan, karena Alkitab berkata ba-rangsiapa mengejar ‘upah’, justru sedang memposisikan dirinya pada posisi yang tidak menguntungkan (Markus 10:28-31).
Bahkan jika kita sudah berfungsi dan kita merasa layak menerima semua itu, pada saat kita merasa layak itulah kita justru ditempat-kan Tuhan pada posisi yang terak-hir, karena siapa yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan siapa yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.
Ingatlah akan hal ini: tidak ada seorangpun yang dapat betul-betul menikmati sesuatu, tanpa Tuhan yang memberikannya. Jika bukan Tuhan yang memberikannya, sebera-pa keraspun kita berdaya upaya dan bahkan mungkin kita berhasil mendapatkannya, namun dalam waktu singkat apa yang kita dapatkan itu akan meninggalkan tangan kita lagi. Karena itu, kejarlah penggenapan ren-cana Tuhan dan bukan ‘upah’, karena ketika kita terus mengejar apa yang menjadi rencanaNYA, Tuhan akan memberikan ‘upah’ yang memang sudah Dia sediakan bagi kita.
3. Sikap hati ketiga yang harus kita bangun dalam hidup kita adalah sikap hati yang menghargai semua orang, termasuk orang-orang yang kita anggap memiliki level di bawah kita. Dalam Matius 18:5 Yesus berkata, “Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKU, ia menyambut Aku”, artinya, jika kita tidak bisa menghargai orang lain, kitapun tidak akan dihargai, bukan hanya oleh orang lain, tetapi juga oleh Tuhan. Sikap hati yang kita miliki akan membuat Tuhan mempertimbangkan apakah kita layak untuk terima promosi atau tidak.
Orang-orang yang selalu memiliki sikap hati: “Aku lebih hebat dari kamu”; “Aku selalu yang lebih…”, tanpa sadar justru memiliki sikap hati Lusifer. Tidak bisa disangkali, Lusifer diciptakan Tuhan sangat indah dan bahkan Lusifer ciptaan Tuhan yang paling indah, namun keindahan yang ia miliki justru menjadi kutuk dalam hidupnya, membuat dia dibuang dari sorga.
Karena itu, jangan menjadi seperti murid-murid yang selalu mempertengkarkan tentang siapa yang terbesar dari antara mereka, tapi milikilah sikap ini: siapa yang bisa aku tolong untuk menjadi lebih hebat dari aku; apa yang bisa aku lakukan untuk dapat memaksimalkan orang lain. Ketika kita memiliki sikap hati yang benar, maka sikap hati yang benar itu akan memposi-sikan dan melayakkan kita untuk meneri-ma promosi dari Tuhan sendiri.
Mengaktifkan Kuasa Kerajaan
Sejak saat Yesus berkata “Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKU dan alam maut tidak akan menguasainya” (Matius 16:18), sejak saat itu juga Tuhan sudah memberikan kepada kita kuasa Kerajaan yang Dia sediakan bagi GerejaNYA. Pertanyaannya: mengapa hanya ada segelintir orang percaya yang bisa menikmati kuasa Kerajaan itu? Dalam Ibrani kita akan mendapati jawabannya, yaitu: karena banyak orang percaya yang mulai terjebak dalam ikatan keagamawian; mereka menganggap Kekristenan hanya sebagai sebuah aktifitas keagamawian atau hanya sebuah agama.
Hari ini saya tegaskan, Kekristenan yang kita jalani bukan sekedar sebuah agama; Kekris-tenan yang kita jalani adalah kehidupan yang merupakan wakil Tuhan di atas muka bumi ini, itu sebabnya Dia menyediakan kuasa KerajaanNYA dalam hidup kita. Ada kuasa Kerajaan yang Dia sediakan dalam hidup kita sebagai orang percaya; Tuhan telah memberikan otoritas kepada kita untuk berdiri dalam hadiratNYA dan bernegosiasi dengan Dia. Dia memberikan otoritas kepa-da kita dan apa yang kita deklarasikan pasti akan dan harus terjadi.
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepa-da nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia te-lah berbicara kepada kita dengan peranta-raan AnakNYA, yang telah Ia tetapkan seba-gai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan FirmanNYA yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepadaNYA jauh lebih indah dari pada nama mereka” (Ibrani 1:1-4)
Selama satu kurun waktu tertentu, Paulus mengalami kesulitan untuk membuat orang-orang Ibrani, orang-orang Yahudi yang ada di perantauan dan sudah menerima Yesus, untuk betul-betul bisa menikmati kuasa Kerajaan seperti yang Paulus lihat dimani-festasikan oleh orang-orang percaya non-Yahudi. Hampir setiap jemaat non-Yahudi yang Paulus layani, bisa dengan cepat me-ngalami pertumbuhan, dipakai Tuhan de-ngan luar biasa, dan mereka semua bisa menggoncangkan kota-kota; tapi Paulus me-ngalami kesulitan ketika berhadapan dengan orang-orang Ibrani. Mengapa demikian? Karena selama sekian waktu lamanya, orang -orang Ibrani sudah terpola atau menjalani rutinitas keagamawian mereka sebagai orang Yahudi, sehingga ketika mereka bertobat, mereka berpikir perubahan tersebut hanya terjadi secara eksternal belaka.
Ketika kita bertobat dan menerima Yesus, Tuhan menghendaki agar ki-ta menjalani kehidupan rohani kita dengan cara yang berbeda. Roma 8 berkata, “Orang benar harus hi-dup oleh iman”, namun untuk kita bisa hidup oleh iman, pertama-tama kita membutuhkan datangnya Firman dalam hidup kita dan Fir-man yang kita pahami itu akan menghasilkan takaran iman dalam kita. Semakin banyak Firman yang datang dan kita pahami, takaran iman kita dengan sendirinya akan semakin berkembang; pengenalan kita akan Tuhan pun semakin bertumbuh.
Ingatlah hal ini: kehidupan Kekristenan yang hanya dijalani berdasarkan aktivitas keaga-maan atau rutinitas belaka tidak akan per-nah memanifestasikan kuasa Kerajaan. Ha-nya orang-orang percaya yang hidup dalam kuasa KerajaanNYAlah yang akan melihat bahwa apapun yang mereka kerjakan secara natural menghasilkan dampak yang supra-natural; sesederhana apapun doa yang mere-ka naikkan akan menghasilkan dampak yang besar.
Bagaimana kita bisa Mengaktifkan kuasa Kerajaan?
1. Mulai bangun persekutuan kita de-ngan Tuhan di atas dasar pewahyuan tentang Allah yang telah kita terima dari Dia. Ibrani 1 berkata bahwa pada jaman dahulu, Tuhan mengirim nabi-nabiNYA untuk berbicara kepada umat pilihanNYA. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan umat Tuhan atas kedata-ngan AnakNYA sendiri. Setelah Anak da-tang, kita seharusnya tidak lagi menjadikan apa ucapan para nabi sebagai standar ter-tinggi melainkan apa yang Anak ucapkan-lah yang menjadi standar utama, karena apa yang disampaikan oleh para nabi adalah ‘bayangan’, realitanya ada pada sang Anak; ini berbicara tentang progresifitas pengenalan akan Tuhan.
Jika kita sungguh-sungguh ingin menikmati bekerjanya kuasa Ke-rajaan dalam hidup kita, pastikan setiap kita terus membangun per-sekutuan kita dengan Tuhan di atas dasar dimensi pewahyuan pe-ngenalan akan Allah yang sudah datang dalam hidup kita.
Karena itu, jangan hanya mendengar pe-san Firman secara sambil lalu, tapi pasti-kan pemahaman kita atas Firman itu pun bertumbuh, karena semakin pemahaman kita bertumbuh, semakin pengenalan kita akan Tuhan akan bertumbuh. Semakin pengenalan kita bertum-buh, semakin kuat keyakinan yang kita miliki akan Firman-NYA dan semakin berotoritas doa yang kita naikkan.
Jika kita pernah menerima pewahyuan tentang Allah yang menyembuhkan dalam hidup kita dan kita memakai dimensi pengenalan kita akan Tuhan yang menyem-buhkan itu dalam doa kita, akan mulai tercipta atmosfir kesehatan ilahi dalam hidup kita. Sebagai akibatnya, kita tidak perlu terus mengalami sakit penyakit; bahkan ketika kita bertemu dengan orang yang sakit, kita bisa mulai mengalirkan kuasa kesembuhan lewat hidup kita, karena kita hidup di atas dasar pewahyuan penge-nalan akan Allah yang menyembuhkan itu.
Pada hari-hari ini, kita, Gereja Tuhan dibe-rikan otoritas sebagai wakil Tuhan di muka bumi ini. Itu berarti Dia menghendaki kita sebagai orang-orang percaya untuk mulai menata ulang kota dan bangsa kita. Dengan kita membangun persekutuan kita dengan Tuhan di atas dasar pengenalan akan Allah yang kita terima, situasi apapun yang kita hadapi dalam hidup kita akan bisa dengan mudah kita atasi dengan iman kita.
2. Terus jaga intensitas dan pekerjaan Roh dalam hidup kita. Ibrani 2:5-9 berkata: “Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini. Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: ‘Apakah manusia, se-hingga Engkau mengingatnya, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat, segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kakiNYA.’
Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepadaNYA, tidak ada satupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepadaNYA. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-NYA. Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimah-kotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.” Dalam Alkitab bahasa Inggris, ayat 9 berbunyi seperti ini: “Tetapi kami melihat Yesus…”
Ketika Tuhan membawa kita GerejaNYA untuk memanifestasikan kuasa Kerajaan-NYA, yang Tuhan lakukan adalah membuat kita orang-orang percaya memiliki otoritas dan kuasa yang persis sama seperti ketika Yesus sudah bangkit dari kematian. Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Ia berkata dalam Matius 28:18, “KepadaKU telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Tuhan ingin memberikan otoritas kepada kita, yang akan membuat kita ada di atas segala sesuatu yang pernah Dia ciptakan karena Dia mendudukkan kita setahta dengan Dia.
Dalam Alkitab bahasa Indonesia, kalimat da-lam menaklukkan segala sesuatu kepada-NYA…, kata ‘–Nya’ ditulis dengan huruf besar; dalam Alkitab bahasa Inggris tidak disebutkan bahwa itu adalah Yesus, tapi Roh mengajarkan kepada kita bahwa ini adalah gambaran dari kita Gereja Tuhan. Lalu ayat-ayat selanjutnya berkata, “Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepadaNYA. Tetapi kita melihat Yesus…” Ketika Alkitab berkata, “Kita melihat Yesus…”, ini adalah kunci yang akan membawa kita untuk bisa mengalami semua yang Bapa sudah janjikan.
Dalam Ibrani 12:1-3, Paulus berkata, “Ka-rena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba de-ngan tekun dalam perlombaan yang diwajib-kan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempur-naan…” Dengan kata lain, jika Yesus yang sudah memulai perjalanan iman kita, Dia juga yang akan menyempurnakannya.
Selama kita bisa terus ‘melihat’ Ye-sus, kita akan alami bahwa Roh akan terus bekerja dalam hidup ki-ta dan walaupun sekarang kita be-lum melihat segala sesuatu dita-klukkan kepada kita, dalam waktu singkat kita akan melihat segala sesuatu betul-betul ditaklukkan di bawah kaki kita sebagai Gereja-NYA. Semakin Roh bekerja dalam hidup kita, semakin kita akan alami terobosan ilahi yang membawa kita kepada kesempurnaan.
Karena itu, pastikan Roh Kudus terus be-kerja dalam hatimu; pastikan dari waktu ke waktu engkau terus menjagai dinamika ro-hani dalam hidupmu dan radar rohanimu selalu berada dalam kondisi aktif. Ini waktu-nya kita bukan sekedar menjadi orang Kris-ten yang biasa; ini waktunya kita memasti-kan ada aktifitas Roh yang terus terjadi dalam hidup kita..Amin!

-

Hukum Makan Manna

Oleh: Ev. Asen Suhendra
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ”Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah nereka hidup menurut hukumKU atau tidak. Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari.”(Keluaran 16: 4-5)
Sangat menarik untuk direnungkan bahwa pemberian manna dihubungkan dengan ketaatan akan hukum-hukum Tuhan. Bukankah ketika mereka keluar dengan terburu-buru mereka tidak sempat menyediakan bekal yang cukup?”Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak beragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya”. (Keluaran 12:39 )
Turunnya manna membuktikan Allah yang memanggil mereka adalah Allah yang setia dan bertanggung jawab memelihara mereka. Ketika Ia memerintahkan sesuatu kepada umatNYA, Ia menjamin provisi/ penyediaan bagi setiap visi. Juga karena tidak ada tetaburan yang bisa dimakan di padang gurun, mau tidak mau, suka tidak suka mereka harus memakannya.
Tetapi mengapa Allah menghubungkan pemeliharaanNYA dengan hukum-hukumNYA? Ternyata dalam situasi yang tiada pilihan pun, tidak membuat orang Israel tunduk kepada kehendak Allah. Persis banyak orang Kristen akhir zaman; dalam keadaan kepepet bukan belajar menurut, tetapi malah tambah kuat menuntut Tuhan menuruti keinginannya.
Peraturan-peraturan tentang makan manna:
1. Harus dipungut tiap pagi di luar kemah.
2. Manna diambil menurut kebutuhan tiap pribadi/keluarga.
3. Harus dipungut sebelum matahari naik tinggi.
4. manna hari pertama sampai hari kelima harus dimakan habis, tidak boleh tersisa.
5. Menjelang hari Sabat manna diturunkan dua kali lipat, sehingga ada persediaan untuk hari Sabat.
6. Pada hari Sabat manna tidak diturunkan.
Harus dipungut tiap pagi di luar kemah
“Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:”Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari”(Keluaran 16:4).
Allah walaupun memberikan berkatNYA, Ia tidak akan langsung menaruhnya di meja makan atau di piring makan umatNYA. UmatNYA harus keluar kemah untuk memungut berkat manna itu. Mereka harus bekerja sama dengan Tuhan untuk bisa mengambil dan menikmati berkat dan pemeliharaanNYA.
Umat Tuhan harus melakukan bagiannya di dalam setiap perjanjian dengan Tuhan, agar semua janji bisa jadi kenyataan. Percaya pada janji dan kemudian menunggu janji itu digenapi tanpa harus melakukan adjustmen/penyesuaian dalam aspek-aspek kehidupan, hanya akan memperlambat kegenapan janji. Tuhan melakukan bagianNYA, bila kita juga melakukan bagian kita.
Umat Tuhan banyak yang berharap Tuhan akan melakukan semua yang Dia janjikan kepada mereka, tanpa mereka perlu melakukan perintah-perintahNYA. Sikap ini nyata terlihat dari perjalanan iman orang percaya yang paling senang: dengar, percaya dan menuntut janji berkat segera jadi kenyataan. Tetapi jarang yang senang dengar firman Tuhan yang menyingkapkan kehendak Tuhan dalam hidup mereka.
Janji enak dituntut, kalau perintah enaknya diabaikan saja. Janji Tuhan adalah seperti tujuan dari sebuah perjalanan, tetapi perintah Tuhan adalah rute dan petunjuk arah untuk sampai ke tujuan (janji) itu. Tanpa mengikuti rute dan petunjuk arah, kita tidak akan sampai di sana.
Kerja sama dengan Allah juga ditandai dengan kerendahan dan kerelaan hati untuk mengijinkan Dia mengerjakan semua yang Dia rancang dan kehendaki dalam hidup kita. Sehingga pekerjaanNYA dalam fase mempersiapkan dan melatih cepat selesai. Dan kita mulai bisa dipakaiNYA, mengerjakan pekerjaan yang sudah Dia siapkan untuk kita lakukan. Pada fase persiapan banyak rasa sakit, tetapi pada masa pemakaianNYAlah kita akan melihat dan mengalami hari demi hari yang dikenyngkan dengan kebaikanNYA.
Manna diambil menurut kebutuhan tiap orang/keluarga
“Beginilah perintah Tuhan: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa.” Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit. Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.”(Keluaran 16:16-18)
Allah dengan jelas mengetahui kebutuhan tiap orang di dalam satu keluarga, Ia memberikan menurut kapasitas dan kebutuhan tiap orang dengan tepat. Banyak orang ingin semua keinginannya dikabulkan Tuhan, tetapi mereka tidak mau didewasakan.” Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguh pun ia adalah tuan dari segala sesuatu.”(Galatia 4:1)
Kedewasaan rohanilah yang menentukan bagian hak waris seseorang diberikan Tuhan atau tidak. Seorang anak usia 5 tahun, paling hanya menerima sepeda mini sebagai hadiah ulang tahunNYA. Walaupun orang tuanya sangat kaya raya, mereka tidak mungkin memberinya hadiah mobil. Itu tidak akan berguna dan belum waktunya.
Seorang anak TK biasanya dibekali satu dua potong kue atau jajan, dan sebotol minuman ketika dikirim ke sekolah. Tetapi bila Ia sudah dewasa, apalagi SMA, tidak mungkin orang tuanya membekali dengan kue dan botol minuman. Pastilah ia dibekali dengan uang tunai.
Allah tahu dengan tepat segala yang kita butuhkan dan ukuran yang Dia pakai sesuai dengan taraf kedewasaan rohani anak-anakNYA. Jadi perhatikan pertumbuhan rohani dulu, yang jasmani pasti mengikuti. Mengejar hal-hal rohani pasti akan mendapat hal-hal jasmani sebagai bonus, tetapi pengejaran perkara jasmani tidak menjamin akan membuat orang jadi lebih rohani.
Dibutuhkan kekuatan dan kedewasaan rohani tertentu untuk bisa tetap setia ketika Tuhan mempercayakan pelayanan, berkat, promosi kepada anak-anakNYA. Bila kekuatan rohani tidak cukup untuk menangani semua yang dari Tuhan, maka tidak jarang semua yang Tuhan percayakan dan tambahkan hanya akan jadi awal dari kejatuhan seseorang.
Harus dipungut sebelum matahari naik tinggi
“Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.”(Keluaran 16: 21)
Kedispilinan dan penghargaan terhadap waktu Tuhan, adalah salah satu kunci untuk bisa meraih yang Tuhan janjikan. Umat Tuhan sangat hafal ayat firman yang mengatakan bahwa Ia tidak pernah terlambat. Dengan itu mereka merasa aman, karena ada jaminan. Tetapi kalau Ia tidak pernah terlambat, di sisi lain berarti Ia sangat menghargai kedisiplinan dalam hal waktu. Tengoklah berapa banyak orang percaya yang bisa doa pagi dengan disiplin. Sangat banyak yang bisa doa pagi, tetapi komitmen waktunya tidak ada. Jam berubah-ubah tergantung kapan tergerak, kapan ingin dan kapan merasa perlu berdoa. Prinsip mereka pokoknya sudah doa.
Demikian juga dengan kedisiplinan membaca Firman Tuhan, yang penting sudah baca bahkan cenderung asal baca. Berapa ayat atau pasal yang dibaca tergantung ”mood”, pas lagi senang, lagi senggang, lagi kepingin baru membaca. Kalau lagi tidak senang tidak dibaca. Inilah penghalang pertumbuhan rohani dan pengenalan akan Tuhan yang lebih dalam. Sudah karatan jadi Kristen, tetapi rohani masih kanak-kanak.
“Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya jadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari pernyataan Allah dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras..”(Ibrani 5 :12)
Tuhan akan berurusan dengan satu aspek dari kehidupan seseorang pada satu kurun waktu. Bila satu aspek yang ingin Dia benahi belum dibereskan anak-anakNYA, maka Ia akan tetap mengerjakan aspek itu sampai ada perubahan dan pembaharuan yang Dia inginkan terjadi dalam anak-anakNYA. Ia mungkin akan meninggalkan untuk sementara proses dan ujian atas aspek yang sedang Ia kerjakan atas anak-anakNYA dan beralih ke hal-hal yang lain.
Tetapi Ia tetap akan kemabali mengerjakannya sampai kualitas rohani yang Ia inginkan di bidang itu tercapai. Kemudian Ia akan melanjutkan ke aspek-asoek selanjutnya. Kadang cara didik Tuhan mirip dengan sistem kredit semester. Ada juga orang percaya yang terus mengalami didikan dan hajaran pada satu aspek kehidupan sebelum Tuhan lanjutkan ke bagian yang lain.
Manna harus dimakan habis, tidak boleh disisakan sampai keesokannya
Orang Israel diperintahkan untuk memakan manna dan tidak boleh menyisakannya sampai pagi. Beberapa pelajaran yang bisa ditarik dari perintah ini:
1. Percaya pada janji Tuhan dan belajar menikmati berkatNYA
Mereka diajar menikmati berkat Tuhan dan tetap percaya bahwa Ia akan terus menurunkanNYA bagi mereka. Berapa banyak umat Tuhan saat ini memberkati diri sendiri saja tidak berani, apalagi jadi berkat bagi orang lain. Hidup kikir dan pelit dianggap sebagai hidup hemat dan bijak. Semua disimpan dan ditabung, lebih baik melihat uang bertumpuk di bank daripada menikmati uang dan memakainya. Konon nanti di hari tua rencana mau dipakai jalan-jalan mulai dari Holyland sampai ke Hollywood.
Ternyata sebagian besar kemudian dikeluarkan hanya untuk ke dokter dan biaya rumah sakit saja. Atau kalo masih sehat, cuma jadi beban dan merepotkan anak cucu, karena kalau tour ke luar negeri mesti didorong naik kursi roda atau dipapah kemana-mana. Persis kayak tulisan di kaos ”Muda hidup susah, Tua giliran bikin susah.” Ketika bagian berkat itu Tuhan perintahkan untuk dinikmati, nikmatilah, jangan takut kurang karena Ia pasti mengirimkan lagi yang baru.
Orang Israel sebagai keturunan Abaraham mewarisi janji berkat Abraham; diberkati dalam segala hal dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Sebelum bisa memberkati orang lain, mereka harus bersikap benar dan berpersepsi benar tentang berkat. Semakin benar kita mengolah berkat yang Tuhan percayakan, semakin kita dipercayakan berkat. ”Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.” (Amsal 11:17)
2. Bergantung sepenuhnya pada Tuhan
Ketika Tuhan memerintahkan orang Israel untuk tidak menyisakan manna sampai keesokan harinya, Ia sedang mengajar mereka bergantung sepenuhnya pada kesetiaan dan kemurahan pemeliharaanNYA. Tetapi ada umat yang memakai hikmatnya sendiri dengan menyisakan manna itu.
“Musa berkata kepada mereka: ”Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi.” Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya samppai pagi, lalu berulat dan busuk. Maka Musa menjdai marah kepada mereka.”(Keluaran 16:19-20)
Ada beberapa kemungkinan orang-orang yang tidak taat ini menyimpan manna sampai keesokan harinya:
a. Mereka malas bangun pagi untuk memungut manna, jadi sisakan saja dari pada harus bangun pagi, kan enak bisa bangun siang. Banyak umat Tuhan yang seperti ini di akhir zaman. Malas mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, hidup hanya unutk mencari kesenangan pribadi; kekayaan dan keberhasilan. Ketika gagal baru cari Tuhan. Ada dua cara orang yang belum lahir baru memakai waktu hidupnya:
· waktu dihabiskan untuk mengejar cita-cita, kesenangan pribadi dan segala yang diinginkan hatinya.
· Kalau gagal, waktu dipakai”mencari Tuhan”, yaitu: memaksa Tuhan untuk memberikan apa yang menjadi keinginan hatinya, yang tidak bisa ia dapatkan dengan kekuatannya sendiri. Jadi kapan waktu untuk melakukan kehendak Tuhan dengan sungguh-sungguh?
b. Mereka tidak percaya manna diturunkan lagi pada keesokannya, jadi lebih aman simpan sebagian. Pikir mereka. ”Kita pakai hikmat dong, ini padang gurun. Kalau Tuhan lupa menurunkannya, kalian yang taat, yang makan sampai habis besok akan kelaparan. Kita yang pakai hikmat masih ada cadangan makanan lho.”
“Tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”(Roma 12:2b) Bagi Kristen yang belum lahir baru, pola pikir lama masih terlalu kuat menguasai motivasi dan perbuatannya. Adalah mustahil orang-orang yang belum diperbaharui akal budinya untuk percaya sepenuhnya kepada Tuhan sehingga mereka mustahil menyenangkan Dia.
Bagi mereka orang-orang yang taat kepada Tuhan dianggap sebagai orang yang bodoh. Diri sendiri masih butuh, koq sudah memberi kepada orang lain. Doanya sendiri belum dijawab, buat apa sibuk mendoakan orang lain. Gaji tidak cukup koq sombong bayar perpuluhan? Masa mudamu mesti dipakai mencari uang sebanyak-banyaknya, nanti masa tua baru mencari Tuhan untuk persiapan kematian, agar dapat kapling di surga.
c. Tidak mengerti semua berkat Tuhan harus dipakai menurut kehendak Tuhan. Walau Ia memberikan manna, Ia ingin tetap mengatur pemakaian dan penggunaannya. Umat Tuhan ketika sedang ada kebutuhan, dengan giat mencari Dia dan hidup lebih memperhatikan kehendakNYA. Tetapi ketika Ia sudah memberikan yang diingini mereka, maka mereka merasa bebas untuk memakai apa pun yang Ia telah berikan kepada mereka, sekehendak hatinya tanpa perlu bertanya kepadanya tentang penggunaan dan pemakaiannya.
Menjelang hari sabat manna diturunkan dua kali lipat
Pada hari menjelang sabat, Tuhan menurunkan manna lebih banyak dua kali lipat dari pada hari-hari biasa. Umat Israel diajar bahwa sesuatu ditambahkan dengan ada dimensi rohani, yaitu: agar mereka bisa menguduskan hari Sabat.
Tetapi sering kali orang ingin diberkati agar tidak perlu setiap saat berdoa mencari wajah Tuhan. Sebagian berharap hidup mulus-mulus saja, supaya tidak perlu meningkatkan jam doa sehingga bisa mengacuhkan kehendak Tuhan. Beberapa merasa tidak perlu dekat Tuhan, karena merasa Tuhan bisa dipanggil setiap saat dan pasti akan datang menolong. Ada yang ingin segera diangkat bebannya, karena sudah bosan duduk di kaki Tuhan. Bukankah Ia setia dan mereka adalah anak-anakNYA? Mereka ingin semua ditambahkan lebih dulu, nanti kalau ada minat, ada waktu, ada sempat, rasa tergerak baru mencari Kerajaan Tuhan.
Ada perintah untuk memakai dan menikmati, ada juga perintah untuk menyimpan sebagian untuk persediaan. Tetapi bagi orang percaya paling enak dan paling mudah melakukan perintah SIMPAN dari pada melakukan perintah PAKAI. Apalagi kalau ada perintah BERI. Itu yang paling sulit!
Banyak orang percaya suka pelajaran dasar berhitung PERTAMBAHAN (ditambah berkatnya) dan secara alamiah tanpa perlu belajar mendapatkan nilai sempurna dalam pelajaran PENGURANGAN (kurang doa, kurang baca firman, kurang taat, kurang percaya, kurang menabur). Kalau pelajaran PEMBAGIAN (terutama bagi berkat) bisa dihitung jari yang lulus. Tetapi tentang pengurapan bagi-bagi beban/masalah ke tiap hamba Tuhan, rata-rata sudah punya urapan jenis ini.
Dengan mengerti maksud dan prinsip pelipatgandaan berkat, umat Tuhan akan terus dipercaya sebagai para penatalayan dan bendahara Tuhan. Kapasitas mereka akan terus ditingkatkan. Dan setiap hal yang dipercayakan Tuhan kepada anak-anakNYA tidak akan membuat mereka jauh dariNYA. Karena itu hanya bonus saja, bukan hadiah utama. Karena hadiah utama adakah hidup yang kekal bersama Tuhan Yesus di sorga. Peningkatan, promosi dan pertambahan dalam kehidupan anak-anak Tuhan hanya untuk memuliakan Dia.
Pada hari Sabat manna tidak diturunkan
“Tetapi ketika pada hari yang ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatkannya.”(Keluaran 16:27) Hamba Tuhan, Musa sudah menyampaikan kepada mereka bahwa pada hari yang ketujuh manna tidak akan diturunkan. Karena pada hari keenam sudah diturunkan dua kali lipat supaya umat Tuhan bisa merayakan Sabat. Tetapi ada saja yang mencoba mencariNYA di hari Sabat:
a. Mereka tidak percaya kesetiaan Tuhan pada firmanNYA, dipikir Tuhan bisa melanggar firmanNYA sendiri. Di satu pihak anak-anakNYA ingin Dia fleksibel dalam perintahNYA, rencanaNYA atas mereka. Kalau ada perintah yang umat Tuhan tidak bisa (baca: tidak suka) melakukannya, Ia diharapkan merubah perintahNYA dan tidak memaksa mereka melakukannya. Bukankah Ia sendiri mengatakan: “roh memang penurut, tetapi dagung lemah.”(Matius 26:41b) Jadi kalau mereka tidak suka melakukan perintahNYA, ya jangan disalahkan karena daging memang lemah. Tetapi terhadap janjiNYA, Tuhan tidak boleh fleksibel, Ia harus bersegera menggenapinya.
b. Tidak menghargai Sabat yang Tuhan berikan, tetapi masih melakukan kehendak sendiri. Tugas umat Tuhan adalah beribadah kepadaNYA. Tetapi selama keadaan baik-baik saja tanpa ada badai, ibadah umat Tuhan kadang hanya ibadah normatif agamawi. Dan umumnya orang Kristen tidak bertumbuh lagi setelah sampai berhenti berbuat dosa. Sangat sedikit yang terus bergerak dan berhenti menyakiti Tuhan, kemudian bertumbuh untuk menyenangkan Dia. Tetapi ketika badai menerpa, barulah terjadi peningkatan kegiatan rohani yang signifikan. Umat yang terjepit akan mulai memeriksa diri dan kesalahannya, dan mulai lebih memperhatikan firmanNYA.
c. Orang rakus, sudah diberi dua kali lipat masih merasa kurang. Sikap hidup materialistis dengan alasan tuntutan kebutuhan, tanpa disadari juga mempengaruhi banyak anak Tuhan. Waktu ibadah dua jam di hari minggu, dirasa terlalu lama dan buang waktu. Maka perlu dibikin ringkas, padat dan singkat. Tetapi waktu 24 jam sehari rasanya tidak cukup panjang untuk mengejar cita-cita dan keinginan pribadi.
Konsep firman Tuhan tentang hari Tuhan/sabat berbeda dengan persepsi umat Tuhan saat ini. Di hari sabat umat Israel istirahat, karena semua sudah Tuhan sediakan sebelumnya. Tetapi sekarang orang percaya justru di saat ibadah mencari segala yang mereka inginkan. Ibadah penuh dengan orang-orang P4 (Pengemis, Pengamen, Preman, dan Penyamun).
Pengemis: cuma tahunya minta terus, tidak pernah bisa menjadi penyalur berkat; Pengamen: habis nyanyi-nyanyi berharap dapat bayaran upah/jawaban doa, berkat, dll. Mestinya mereka jadi penyembah yang memberi kepada Allah; Preman: tidak pernah melakukan kehendak Tuhan/jadi hamba, tapi maksa Tuhan memberi upah berkat. Padahal mereka mengaku punya hati pelayan/hamba; Penyamun: pelayanan dibisniskan, mencari keuntungan materi melalui kegiatan-kegiatan rohani, yang mengira ibadah itu adalah sumber keuntungan (1 Timotius 6:5b), sehingga menghalangi orang lain untuk mengenal Allah dengan benar. Seharusnya mereka menjadi pelaku Firman, hingga jadi kesaksian hidup bagi orang lain.

--

Hari Pentakosta

Oleh: Divisi Profetik GBI Gatot Subroto-Jakarta
Apakah itu hari Pentakosta? Pentingkah itu bagi orang Kristen? Jika penting, sejauh mana hal itu penting? Pentingnya hari Pentakosta tersebut dapat dilihat dari penegasan Yesus pada Kisah Para Rasul 1:4-5. Pada ayat tersebut Tuhan Yesus, di satu pihak melarang rasul-rasul pergi meninggalkan Yerusalem. Di pihak lain, rasul-rasul diperintahkan untuk "menantikan janji Bapa."
Mengapa? Bukankah dari segi pengetahuan dan pengalaman, rasul-rasul telah mengenal siapa Yesus sesungguhnya dan telah hidup bersamaNya selama kira-kira tiga tahun? Ditinjau dari segi waktu, apakah tidak sebaiknya mereka segera pergi ke seluruh dunia untuk mengabarkan kabar baik itu sebagaimana tertulis dalam Matius 28?
Benar, rasul-rasul telah mengenal dan hidup bersama Yesus. Mereka tidak sekedar memiliki pengetahuan teoritis tentang Yesus. Mereka perlu segera pergi mengabarkan kabar baik itu. Namun demikian, Yesus melarang mereka, karena semua pengetahuan dan pengalaman itu harus disertai dengan hadirnya Roh Kudus dalam diri mereka.
Hal itu ditegaskan Tuhan Yesus pada Kisah Para Rasul 1:8 "Kamu akan menerima KUASA KALAU ROH KUDUS TURUN KE ATAS KAMU. Dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem … sampai ke ujung bumi." Itulah sebabnya mereka diperintahkan untuk menantikan janji Bapa akan turunnya Roh Kudus di hari Pentakosta. Pernyataan Tuhan Yesus tersebut sangat penting buat kita semua yang mengaku sebagai orang Kristen.
Pertama, kita perlu menghayati kebenaran ini: Kekristenan tidak dapat dipisahkan dari pengalaman hidup bersama Roh Kudus. Alkitab bahkan menegaskan bahwa sesungguhnya, hidup baru di dalam Kristus adalah hidup di DALAM dan DIPIMPIN Roh Kudus. Hal ini secara jelas dan tegas diuraikan oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma (Roma pasal 8).
Rasul Paulus menegaskan bahwa tanpa Roh Kristus, seseorang bukan milik Kristus (Roma 8:9b), dan anak-anak Allah harus dipimpin oleh Roh Allah (Roma 8:14). Jika kita memahami doktrin manusia sebagaimana ditegaskan oleh rasul Paulus, maka kita akan melihat kemustahilan manusia untuk hidup benar dari dirinya sendiri. Setelah kejatuhan manusia dalam dosa (Kejadian 3), Rasul Paulus menggambarkan manusia dalam kondisi yang sangat mengerikan dan tidak ada harapan. Manusia bukan saja berdosa, tetapi diperbudak oleh dosa.
Dalam keadaan seperti ini, Alkitab menjelaskan bahwa manusia yang berbuat dosa, sebenarnya bukan karena dia tidak tahu bahwa hal itu adalah dosa. Juga bukan karena tidak memiliki kerinduan atau keinginan untuk hidup benar. Seringkali kita menemukan adanya orang-orang yang bergumul dengan kebiasaan-kebiasaan jeleknya, seperti keinginan terlepas dari perjudian, percabulan, perzinahan, merokok, narkoba, dan lain-lain.
Namun, masalah utama yang mereka hadapi adalah ketidak berdayaan melawan kuasa dosa yang ada DI DALAM diri mereka. MAU, TAPI TIDAK MAMPU. Itulah sebabnya, jika kita mengalami pergumulan seperti itu, kita bersyukur karena ada Roh Kudus yang melepaskan kita dari segala perbudakan dosa tersebut. Paulus menyerukan: "Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu …" (Roma 8:1).
Sama seperti umat Allah di Perjanjian Lama dengan penuh sukacita merayakan hari Pentakosta atas terlepasnya mereka dari perbudakan Firaun di Mesir, demikian juga umat Allah di Perjanjian Baru dengan penuh sukacita dan syukur kepada Allah merayakan hari kelepasan dari perbudakan dosa.
Kiranya kita semua bersorak sorai, penuh sukacita karena hidup kita yang dimerdekakan, hidup yang terus menerus dibaharui, hidup yang bertumbuh semakin dewasa di dalam Yesus. Bukankah hidup seperti itu merupakan ciri kekristenan yang sejati dan tidak dapat dibantah? Tapi, jika kita masih dibelenggu dosa-dosa tertentu, tidak mengalami kemerdekaan dan kelepasan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, apa artinya hari raya Pentakosta tersebut? Selanjutnya, kita juga membaca penegasan Yesus yang sangat penting, yaitu turunnya Roh Kudus di hari Pentakosta dikaitkan dengan KUASA UNTUK MENJADI SAKSI.
"Dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem, Yudea dan Samaria sampai keujung bumi" (Kisah Para Rasul 1:8). Kita dengan pasti dapat melihat bukti yang nyata dari kehidupan seseorang yang dipenuhi Roh Kudus, yang dapat dilihat dari berbagai hal antara lain; kerinduannya untuk hidup kudus, memuji dan memuliakan Tuhan, menjadi berkat bagi sesama dan bersaksi bagi Yesus, sebagaimana kita baca dalam penegasan Tuhan Yesus pada Kisah Para Rasul 1:8 tersebut di atas.
Tugas menjadi saksi tersebut tentu sangat penting. Terlebih lagi, menjadi saksi bagi Yesus, sang Juruselamat dunia, yang di dalam kasih dan kerendahan hati-Nya menyerahkan diri-Nya bagi umat berdosa. Rasul-rasul diberi hak istimewa untuk menjadi saksi bagi Yesus. Itu berarti mereka dituntut untuk mengatakan apa yang mereka dengar, lihat dan alami tentang Yesus.
Tugas menjadi saksi tersebut sangat berat, penuh resiko dan menuntut harga, termasuk ancaman nyawa!!!!! Karena itu, kehadiran Roh Kudus dalam diri setiap saksi sangat mutlak, bukan saja untuk meneguhkan dan memberi keberanian kepada saksi, tapi juga supaya orang yang mendengar kesaksian tersebut dapat diyakinkan (Yohanes 16:8).
Dan benar, dengan kuasa dari Roh Kudus tersebut, ketaatan dan kesetiaan para rasul menghasilkan buah, di mana jumlah murid dan orang yang percaya kepada Yesus berkembang dengan sangat cepat. Lukas mencoba memberikan data statistik di mana dimulai dengan 120 orang (Kisah Para rasul 1:15), lalu setelah Petrus khotbah pada hari Pentakosta menjadi 3.000 orang (Kisah Para Rasul 2:41), meningkat 5.000 orang (Kisah Para Rasul 4:4). Jumlah di atas merupakan jumlah terakhir yang diberikan oleh Lukas, karena selanjutnya, kita hanya menemukan istilah "jumlah murid makin bertambah …" (Kisah Para Rasul 6:1a).
Kenyataan tersebut penting untuk kita renungkan, agar kita tidak menganggap bahwa misi untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia seolah-olah sesuatu mimpi, yang tidak akan mungkin terjadi. Misi itu adalah misi Allah sendiri. Karena itu, Dia mampu melakukan apa yang diperintahkan-Nya melalui hamba-hamba-Nya yang taat dan berserah penuh kepada-Nya.
Masalahnya, apakah ketaatan dan penyerahan kita kepada-Nya sudah mencerminkan hidup seseorang yang dipimpin dan dipenuhi oleh Roh Kudus? Inilah waktunya bagi setiap kita untuk memberikan jawaban atas pertanyaan itu!

--

Pengurapan Tuhan Adalah Kunci

Ke Arah Pelayanan Seperti Tuhan Yesus
Oleh: Ps.Niko Njotorahardjo-Jakarta
"Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya.
Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. Markus 16:9-20
Bulan April yang lalu kita merayakan Paskah. Pada tanggal 2 April kita memperingati kematian Tuhan Yesus dan pada tanggal 4 April kita memperingati kebangkitan Tuhan Yesus. Itulah yang kita lakukan dalam Paskah. Kemudian nanti tanggal 13 Mei kita akan memperingati peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Jadi hari-hari ini kita berada di antara kebangkitan Tuhan Yesus dan kenaikan-Nya ke sorga.
Alkitab katakan dalam Kisah Para Rasul 1:3, "Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah." Saya percaya Tuhan Yesus juga membawa pesan-pesan kepada murid-murid-Nya dan melalui apa yang terjadi pada waktu itu, Tuhan mau berpesan 3 hal kepada mereka semua dan juga kepada kita hari ini, yaitu:
1. Untuk Membuktikan Bahwa Dia Hidup
Mengapa? Sebab pada waktu itu ada dusta Mahkamah Agama dimana pada waktu kubur Yesus kosong, mereka kelabakan dan bertanya-tanya kemanakah Yesus? Jadi Mahkamah Agama membuat satu kesepakatan untuk menanggulangi berita tersebut. Mereka menyuap para prajurit yang menjaga kubur Yesus dan menyuruh mereka berkata, "Nanti kalau ditanya mengapa kubur ini kosong, maka jawabannya adalah karena murid-murid Tuhan Yesus mencuri mayat-Nya!"
Jadi bukan karena Tuhan Yesus telah bangkit! Dan berita ini menyebar dari dulu sampai sekarang. Karena itu pernah saya katakan; mengenai kelahiran Tuhan Yesus ke dalam dunia ini, tentang kapan waktunya memang masih ada pro-kontra. Demikian juga dengan kebangkitan-Nya serta kenaikan-Nya.
Yang tidak terjadi pro-kontra hanyalah tentang peristiwa kematian-Nya. Tetapi hari ini, pesan Tuhan kepada kita semua adalah kita harus percaya bahwa Dia hidup! Apa jadinya kalau Tuhan Yesus tidak bangkit dari kematian? Alkitab berkata, jika Tuhan Yesus tidak bangkit, maka:
1. Sia-sialah kepercayaan kita kepada Dia dan kita tetap di dalam dosa-dosa kita. Tetapi puji Tuhan karena Dia hidup, maka kepercayaan kita tidak sia-sia dan kita hidup di dalam dosa-dosa kita karena kita telah diampuni-Nya. Haleluya! (1 Korintus 15:14)
2. Orang-orang yang mati di dalam Tuhan akan binasa. Tetapi puji Tuhan karena Dia bangkit sehingga orang-orang yang mati di dalam Tuhan tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal selama-lamanya. (1 Korintus 15:15)
3. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia, Tetapi puji Tuhan karena Yesus bangkit sehingga kita bukan orang-orang yang paling malang dari segala manusia, justru sebaliknya kita adalah orang-orang yang paling beruntung dari segala manusia. (1 Korintus 15:16)
Karena Tuhan Yesus hidup, maka hidup kita jadi berarti! Dia yang memeegang hari esok kita itu hidup! Jadi selalu ada pengharapan di dalam Tuhan. Oleh sebab itu pesan Tuhan adalah jangan sampai ada yang berputus asa, sebab Dia hidup. Dia yang pegang hari esok itu hidup! Dan kita bukanlah orang-orang yang tidak berpengharapan, tetapi sebaliknya yang selalu memiliki pengharapan.
Apa pun masalah Saudara, jangan putus asa! Jangan berkata, "Wah, ini tidak mungkin!" Jangan berkata seperti itu, sebab di hadapan Tuhan itu selalu mungkin. Tidak ada yang mustahil bagi Dia dan bagi yang percaya kepadaNya. Haleluya!
Alkitab berkata: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Rat 3:22–23) Setiap pagi ketika bangun tidur, saya bersama istri saya selalu berkata, "Tuhan, terima kasih buat hari ini. Berkat-Mu, kasih-Mu baru setiap pagi. Dan saya percaya, Tuhan, hari ini pasti lebih baik dari kemarin!"
Jangan berkata, "Wah, hari ini sama seperti kemarin atau malah berkata: Hari ini lebih jelek dari kemarin!" Sebab akan terjadilah seperti apa yang Saudara katakan. Tetapi karena firman Tuhan berkata, "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" maka katakan, "Tuhan, terima kasih. Hari ini lebih baik dari hari kemarin!" Amin!
2. Untuk Menegur Murid-Muridnya Atas Ketidakpercayaan Dan Kedegilan Hati Mereka
Pada waktu Tuhan Yesus masih ada di dalam dunia, Dia sudah berkata berulang-ulang kepada murid-murid-Nya bahwa Dia akan mati, tetapi setelah itu akan bangkit kembali pada hari ketiga. Namun pada harinya, mereka justru tidak percaya.
Beberapa kali Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, yaitu:
Ê Kepada Maria Magdalena yang telah melihat Tuhan Yesus bangkit; dan lalu memberitakan hal itu kepada mereka yang selalu mengiringi Tuhan Yesus - di saat mereka sedang berkabung, tetapi mereka justru tidak percaya.
Ê Kepada 2 orang murid yang sedang pergi ke Emaus. Setelah itu kedua orang murid ini memberitakan kepada murid-murid yang lain bahwa mereka melihat Tuhan Yesus hidup, mereka juga tidak percaya.
Ê Akhirnya mereka ditegor oleh Tuhan Yesus karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang sudah melihat Dia bangkit!
Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau Saudara mendengar perkataan ini, "Percaya saja! Percaya saja!" bahkan Tuhan Yesus sampai memberikan lagunya, yaitu: "Yesus, aku percaya!" dan pesan Tuhan tentang "percaya!" ini sudah berlangsung 3 tahun lamanya. Mengapa demikian?
Karena memang untuk percaya tidak mudah! Jujur saya pun begitu. Jadi jangan Saudara mengira buat saya mudah saja, tetapi saya pun sama dengan Saudara. Tetapi kita harus mendudukkan ini kepada proporsi yang benar. Jadi kalau Tuhan minta supaya kita percaya, maka marilah kita percaya! Tuhan Yesus berkata, "Tahun 2010 adalah tahun pemulihan dan kelimpahan! Percayakah engkau akan hal ini?" Amin!
Tetapi kadang-kadang ketika diperhadapkan kepada masalah yang berat, seringkali perasaan kita menjadi bimbang. Dan itulah yang terjadi pada 2 orang murid ketika mereka sedang pergi ke Emaus di mana Tuhan Yesus ikut ‘bergabung’ dan mendengarkan percakapan mereka.
Mereka berkata, "Kamu kan orang asing, kamu tidak tahu kejadian hari ini!". Lalu mereka menceritakan bagaimana Tuhan Yesus mati. Dan mereka hanya menceritakan kematian Tuhan Yesus dan bukan kebangkitan-Nya serta bagaimana susahnya hati mereka karena ditinggal mati Tuhan Yesus. Dan Alkitab mencatat bahwa mereka tidak bisa mengenali Tuhan Yesus karena ada yang menghalangi mata mereka. Apakah yang menghalangi mata mereka untuk bisa mengenali Tuhan Yesus?
Penghalangnya adalah : Ketidakpercayaan. Ingatlah, ketika Saudara berkata, "Pemulihan dan kelimpahan? Rasanya berat untuk percaya!", maka Saudara tidak akan melihat Tuhan. Saudara tidak akan pernah melihat karya Tuhan Yesus terjadi dalam hidup Saudara seperti yang terjadi kepada 2 orang yang sedang dalam perjalanan ke Emaus itu.
Tetapi saya lihat bahwa Tuhan Yesus baik, sungguh baik dan sangat baik. Kalau kita baca kisah 2 murid yang dalam perjalanan ke Emaus itu, memang ada yang menghalangi mata mereka untuk melihat Tuhan Yesus, tetapi ketika mereka duduk makan bertiga dan Tuhan Yesus memecahkan roti, saat itulah Tuhan Yesus melenyapkan penghalang itu. Artinya, Tuhan Yesus menolong mereka untuk percaya!
Saudara, inilah yang terjadi dalam hidup ini. Kalau Tuhan berkata, "Percaya saja! Percaya saja!" dan kita menjawab, "Saya mau, Tuhan! Saya mau percaya!" tetapi rasanya untuk benar-benar percaya itu sulitnya bukan main. Maka Tuhan Yesus datang menolong supaya kita percaya! Sebab kalau kita tidak percaya, maka semua itu tidak akan terjadi. Oleh sebab itu Tuhan Yesus sendiri yang menolong supaya kita percaya. Haleluya!!!
Mari katakan bersama saya, "Tuhan Yesus, Engkau baik, sungguh baik dan sangat baik!" Tomas adalah salah satu murid Yesus, dan dia sulit sekali mempercayai bahwa Tuhan Yesus telah bangkit. Bagaimana caranya Tuhan Yesus menolong Tomas untuk percaya? Ketika kepadanya diberitahukan bahwa Tuhan Yesus telah bangkit, ia menjawab: "Aku tidak percaya. Sebelum aku melihat bekas paku di tangan-Nya, sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan juga ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya!" (Yohanes 20:25).
Saudara, mungkin kita berkata bahwa Tomas itu luar biasa. Namun Tuhan Yesus sendiri menolong Tomas supaya percaya, dimana 8 hari setelah itu, ketika Tomas sedang berkumpul dengan murid-murid-Nya, Tuhan Yesus muncul dan membuatnya terkejut. Tuhan Yesus berkata kepada Tomas, "Tomas, ini Aku..lihatlah ini bekas paku dan ayo cucukkan jarimu!" Tomas tersungkur dan berkata, "Ya, Tuhanku dan Allahku!" Lalu Tuhan berkata, "Tomas, karena engkau melihat Aku, maka kamu percaya, tetapi berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya!"
Apakah Saudara mau berbahagia? Tuhan katakan, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat (artinya belum melihat mujizat terjadi dalam hidupnya, belum melihat janji-janji Tuhan terjadi dalam hidupnya) namun percaya!" Haleluya! Saya tidak tahu keadaan Saudara saat ini, apakah Saudara sedang terganggu dalam kesehatan, sakit secara fisik, secara mental dan jiwa, tekanan-tekanan berat, atau mungkin dalam urusan keluarga, urusan bisnis, dan sebagainya…saya mau beritahu Saudara, "percaya saja!" Tuhan Yesus mau dan mampu menolong! Amin!!!
Dan mungkin saat ini Saudara sedang begitu berbeban berat, tetapi yakinlah dan katakan, "Tuhan, saya mau percaya! Saya mau percaya!", maka nanti Tuhan akan menolong Saudara untuk percaya dan janji Tuhan tergenapi dalam hidup Saudara. Amin!
3. Untuk mengutus murid-murid-Nya
Markus 16:15–18 berkata, Lalu Ia berkata kepada mereka (mereka disini termasuk kita semua!): "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Saya percaya ini bukan hanya untuk murid-murid-Nya pada waktu itu, tetapi juga untuk kita hari-hari ini. Dia akan segera datang! Oleh sebab itu firman Tuhan diatas harus kita lakukan!
Mari saudara perhatikan ayat 17–18 yang berkata, Tanda-tanda ini akan menyertai para pendeta; apakah betul demikian? Tidak! Karena yang benar adalah: Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya. Saya mau bertanya, ada berapa banyakkah orang-orang yang percaya di tempat ini? Berarti ayat ini untuk kita semua.
Dikatakan pula: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku. Siapakah yang dimaksud dengan ‘mereka’ ini? Yang dimaksud dengan ‘mereka’ ini adalah kita sebagai orang-orang percaya! Mungkin ada yang berkata, “Wah, saya paling takut dengan setan!”, tetapi firman Tuhan berkata bahwa saudara yang adalah orang percaya yang akan mengusir setan-setan demi Nama Tuhan Yesus!
Lalu dikatakan: mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, maksudnya adalah berbahasa roh dan saya berdoa supaya saudara semua berbahasa roh! mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; ini bukan berarti bahwa nanti sepulangnya saudara di rumah, maka saudara akan minum racun, tetapi yang dimaksud adalah ketika saudara dalam tugas dan ada yang meracuni saudara maka itu tidak akan mempan! Dijamin tidak akan mempan! Siapa yang menjamin? Firman Tuhanlah yang menjaminnya. Amin!
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Mari kata ‘mereka’ ini kita ganti dengan kata ‘saya’ sehingga berbunyi demikian: “Saya akan meletakkan tangan saya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh. Percayakah engkau akan hal ini?” Amin! Saudara, mungkin ada yang berkata, “Jadi berarti saya bisa lakukan itu? Kalau dulu saya hanya bergantung kepada Pak Niko saja”. Kalau saudara hanya bergantung kepada saya saja, kapan selesainya? Padahal Dia segera datang! Hari-hari ini, itulah yang menjadi pesan Tuhan yang kuat buat kita semua. Saudara yang percaya maka engkau akan diberikan tanda-tanda dan mujizat seperti ini. Amin!
Kalau kita lihat Markus 16: 17–18 tadi, maka sebenarnya semua adalah pelayanan dari Tuhan Yesus. Jadi pada waktu Tuhan Yesus naik ke sorga dan yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa, maka kepada kita yang sementara di bumi diberikanlah tugas-tugas itu semua supaya kita melakukannya. Apakah rahasianya sehingga Tuhan Yesus bisa melakukan semua itu?
Mari kita lihat Lukas 4:18-19.."Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku 19untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Jadi rahasia mengapa Tuhan Yesus bisa melakukan pelayanan seperti itu adalah karena Roh Tuhan ada pada-Nya dan Allah telah mengurapi Tuhan Yesus! Kisah Para Rasul 10: 38 berkata, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Sekali lagi, rahasia mengapa Tuhan Yesus bisa melakukan pelayanan yang luar biasa itu adalah karena Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan dengan kuat kuasa!
Beberapa hari yang lalu ketika saya berada di mobil dan merenungkan pesan Tuhan ini, saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, berikanlah kepada saya kata kunci apa yang harus hamba-Mu sampaikan ke depan ini”. Dan Tuhan berikan kata kuncinya, yaitu: ‘PENGURAPAN’ Amin!
Saudara, tadi saudara yang sudah mengangkat tangan dan berkata, “Saya mau! Saya mau!” maka saudara akan diurapi Tuhan! Seperti kemarin di doa pengerja, saya telah katakan kepada para pengerja, “Kalau saudara tidak diurapi, maka saudara akan menjadi ‘urap-urap’!”
Karena tidak akan bisa kita lakukan tanpa pengurapan Tuhan. Kemarin saya berkata, “Saudara diingatkan kembali, mungkin selama ini sudah ada yang mulai lupa dan berkata, “Wah…saya bisa ya membuat orang yang disentuh sedikit saja langsung rebah!”….padahal itu semua bukan karena dia, tetapi karena pengurapan Tuhan. Karena kita itu tidak ada apa-apanya, bahkan saya sampai hari ini berkata, “Tuhan, saya ini tidak bisa apa-apa. Kalau urapan itu dicabut, maka jadinya hanyalah urap-urap!”, oleh sebab itu kita harus menjaga supaya pengurapan Tuhan itu terus berada atas kita!
Saya mau bersaksi sekarang, dimana saya baru pulang dari Amerika dan Eropa. Kalau saudara ingat bagaimana 95.000 penerbangan di Eropa itu di-‘cancel’, yang luar biasa adalah ½ jam setelah saya mendarat di Amsterdam, penerbangan langsung ditutup. Dan saya tahu mengapa saya harus ke sana, yaitu: untuk melepaskan pengurapan. Dan saya percaya Eropa pasti akan dilawat Tuhan!
Waktu yang lalu saya pernah cerita kepada saudara bahwa saya akan pergi ke kota Tulsa–Oklahoma, Amerika Serikat, yaitu: ke tempat Oral Roberts Univercity sebab dari tgl 8–10 April yang lalu ada konferensi “Empowerd 21” yang merupakan konferensi dunia tentang Roh Kudus.
Kalau saya berbicara tentang ‘saya’, itu artinya adalah kita semua dan tentang Indonesia. Dan saya kesana diberi 2 tugas, yaitu:
1. Saya dipilih untuk berbicara tentang ‘Healing’ atau kesembuhan. Jadi di sana ada sesi-sesi sebanyak 200-an sesi (klinik) dan salah satunya ada sesi khusus tentang ‘healing’ dimana saya bersama kelima hamba Tuhan dunia lainnya dipilih untuk berbicara bergantian dengan jam dan hari yang berbeda. Dan disitu saya melihat terjadi sesuatu yang luar biasa.
2. Saya berbicara di ‘General Session’, yaitu: sesi besar pada hari terakhir pada acara penutupannya. Dan pada acara penutupan tersebut, dipilih 7 orang yang mewakili benua-benua. Memang tadinya dibagi dalam 6 benua dimana Amerika dibagi menjadi 3, yaitu Amerika Utara, Amerika Serikat dan Amerika Latin. Tetapi entah bagaimana, apakah mungkin karena angka ‘6’ itu tidak bagus, maka ditambah 1 lagi dari benua Antartika.
Jadi kita, Indonesia, diberikan kehormatan karena kita mewakili Asia. Dulu biasanya Korea yang mewakili Asia. Tetapi saya ingat apa yang pernah dikatakan Ps. Yonggi Cho, yaitu “Kaki Dian dari Korea pindah ke Indonesia!”. Dan itu benar! Karena hari-hari ini terjadi hal-hal yang luar biasa! Ini bukanlah suatu kebetulan dimana kita mendapat kehormatan seperti itu dan saya berkata, “Tuhan, ko’ bisa Indonesia yang diberikan kehormatan seperti ini?” dan Tuhan berikan gereja kita untuk menjadi wakil di sana.
Di sana para wakil-wakil benua masing-masing berbicara selama 12 menit dimana sebelumnya di-‘briefing’ demikian, “Saudara-saudara tolong, jangan sampai lebih 12 menit. Kalau lebih 12 menit, maka saudara akan mengambil waktu teman saudara. Ini akan disiarkan langsung ke dunia! Jadi kalau saudara melebih waktu 12 menit, berarti saudara mencuri waktu temannya!”
Namun meskipun sudah diberitahukan demikian, ternyata ada 2 orang hamba Tuhan yang mencuri waktu temannya. Walaupun sudah diberikan tanda peringatan tetapi malah hamba Tuhan itu pura-pura tidak melihatnya, akibatnya yang menjadi korban adalah yang terakhir yang berasal dari Afrika. Dimana waktu yang tersedia tadinya 12 menit untuknya akhirnya hanya tinggal 3 menit yang disiarkan langsung karena sudah ‘dicuri’ temannya. Untungnya saya ada pada urutan ke-3.
Saudara, disini saya baru mengerti arti kebersamaan. Kebersamaan itu sebetulnya jangan mengambil pelayanan orang lain! Jangan mengambil miliknya orang lain! Itulah artinya kebersamaan yang harus dijaga dan kita belajar disitu. Tentu kebersamaan tidak bisa terjaga kalau ada satu yang ingin merasa lebih popular dan lebih kelihatan menonjol sehingga seolah-olah mau menyelesaikannya sendiri tetapi yang menjadi korbannya adalah temannya sendiri.
Saya sudah tahu mengapa saya kesana karena Tuhan sudah berbicara kepada saya. Jadi acara itu diadakan di Oral Roberts University, sebab itu akan memberikan satu memorial bagi Oral Roberts yang baru saja meninggal dunia. Dan Oral Roberts meninggal tidak lama setelah anak rohaninya, Billy Joe dipanggil Tuhan.
Dan seperti kita ketahui bahwa Oral Roberts ini adalah seperti lambang kesembuhan bagi dunia atau ‘Bapa healing dunia’ dimana sebelum dipanggil Tuhan umurnya telah mencapai 90 tahun lebih dan sampai akhirnya pelayanannya tetap melayani dalam ‘healing’ begitu pula dengan anak rohaninya, Billy Joe. Dan saya sudah tahu karena Tuhan beritahukan saya bahwa saya seperti mengambil tongkat estafet dimana pelayanan saya pun akan seperti mereka itu.
Secara ringkas, ada suatu pengurapan baru yang Tuhan berikan kepada saya, yang artinya juga untuk saudara. Jadi saya akan bercerita bagaimana caranya mengambil tongkat estafet tersebut. Yaitu pada waktu saya berbicara di gereja alm. Ps. Billy Joe, saya berbicara tentang ‘healing’ dan yang namanya urapan Tuhan dan kesembuhan terjadi luar biasa. Bahkan sampai ketua panitianya mengatakan bahwa beritanya menyebar dari mulut ke mulut hingga orang-orang tahu apa yang terjadi pada hari itu. Dan pada akhirnya, mendekati acara penutupan, saya tiba-tiba dilawat oleh Tuhan dan saya tahu bahwa ‘Tongkat Estafet’ ini Tuhan telah berikan.
Keesokkan harinya saya berbicara di sebuah gedung besar yang dihadiri sekitar 8.000 orang dari seluruh dunia. Dan para hamba-hamba Tuhan seluruh dunia pun ada di sana untuk berbicara dalam sesi-sesi (klinik-klinik) seperti Cindy Jacob, Chuck Pierce, dsb. Pada waktu itu saya bertanya-tanya kapan saya akan diberikan pengurapan oleh Tuhan dan saya pikir urapan itu akan turun ketika di tempat itu, namun ternyata pada waktu saya sedang persiapan di sore harinya, tiba-tiba ketika saya di kamar dan istri saya sedang tidur, saya dilawat luar biasa oleh Tuhan sehingga saya langsung masuk kamar mandi dan mengunci pintunya. Dan saya tahun tongkat estafet sudah diberikan Tuhan. Tongkat Estafet itu berbicara tentang pengurapan dan ini merupakan pengurapan baru yang Tuhan berikan dalam dimensi yang lebih tinggi lagi. Kalau saya mendapatkannya, berarti saudara juga mendapatkannya. Amin!
Dulu beberapa waktu yang lalu, saya sering bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, orang kepingin intim dengan Tuhan, tetapi kadang-kadang sulit bagi mereka. Mereka mau, tetapi untuk intim itu susah, Tuhan. Bagaimana ya Tuhan?” dan Tuhan menjawab bahwa Dia menyediakan pengurapan kasih. Dan itu sudah bertahun-tahun saya bawa kemana-mana sehingga di luar negeri saya dikenal sebagai ‘Rasul Kasih’ karena membawa pengurapan kasih. Jadi ketika saya membagikan pengurapan kasih, dalam hitungan menit, tiba-tiba orang bisa berubah menangis di hadapan Tuhan dan langsung intim saja dengan Tuhan.
Demikian pula, sudah cukup lama saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, saya melihat orang-orang yang terikat terutama narkoba, pornografi, sex, dsb…, berapa persen yang dilepaskan. Semakin hari semakin banyak yang terikat sedangkan yang dilepaskan hanya sedikit. Dan saya melihat sepertinya iblis menari-nari terus dan berkata, “Wah, apa yang mau dilakukan? Kamu tidak bisa apa-apa”. Tetapi saya mau beritahu saudara bahwa hari-hari ini pengurapan untuk membebaskan tawanan itu sudah Tuhan lepaskan pengurapan-Nya kepada kita. Haleluya!
Saudara, kalau saya melihat orang yang buta dicelikkan, yang kanker dan tumor disembuhkan bahkan orang yang bisu-tuli sejak lahir disembuhkan, saya sudah melihat dalam 4 tahun terakhir, tetapi untuk yang terakhir ini kita harus bersukacita. Saya tidak tahu berapa banyak yang mungkin ada di antara saudara, di keluarga saudara dan di antara teman saudara yang terikat. Mungkin kadang mereka sudah bertobat, tetapi jatuh kembali karena ikatannya terlalu kuat. Tetapi hari-hari ini saya mau beritahu saudara bahwa pengurapan untuk membebaskan para tawanan sudah Tuhan lepaskan. Haleluya!
Saya percaya hari ini kita menerima 3 macam pengurapan, yaitu:
1. Pengurapan kasih, supaya saudara bisa hidup intim dengan Tuhan
2. Pengurapan Belas kasihan, supaya saudara peduli kepada mereka yang sengsara. Karena Tuhan Yesus sudah mau datang kembali dan kita semua tentu mau menjadi domba-Nya. Mengapa menjadi domba? Karena kita peduli kepada orang-orang yang paling hina. Dan itu membutuhkan belas kasihan Tuhan Yesus dan pengurapan itu sedang turun hari-hari ini.
3. Pengurapan mujizat dan kesembuhan, terutama di dalam membebaskan orang-orang yang tertawan. Dan inilah pelayanan Tuhan Yesus.
Pengurapan bukanlah hanya milik satu orang karena setiap kita diberikan pengurapan oleh Tuhan. Saya percaya mungkin ada di antara saudara yang terikat, tetapi saudara akan dilepaskan. Kelihatannya baik-baik saja dan tidak ada yang tahu, namun sebenarnya saudara terikat. Mungkin saja terikat pornografi, dan tidak ada yang tahu karena saudara hanya ‘bermain-main’ sendirian dan susah lepasnya bukan main. Tetapi dengarlah, bahwa hari-hari ini Tuhan sedang membebaskan umat-Nya. Amin!

--

Gagal Masuk Kanaan-2

Oleh: Ev. Asen Suhendra
Kegagalan orang Israel untuk mentaati peraturan makan manna membawa konsekuensi yang serius, berupa kegagalan masuk Tanah Kanaan. Dan kegagalan masuk Kanaan juga berarti kegagalan masuk perhentianNya Tuhan. “sehingga Aku bersumpah dalam murkaKu: Mereka takkan masuk ke tempat perhentianKu.”(Ibrani 3:11)
Sebab-sebab kegagalan:
3. Gagal untuk percaya dan bergantung sepenuhnya kepada Dia
“Tetapi kata Musa: “Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang yang berjalan kaki, namun Engkau berFirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya! Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?
Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? “Tetapi TUHAN menjawab Musa :”Masakan kuasa TUHAN akan kurang melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah FirmanKu terjadi kepadamu atau tidak!”(Bilangan 11:21-23)
Tidak ada satu kebutuhan yang terlalu besar sehingga Tuhan tidak sanggup memberikannya. Tidak ada masalah yang terlalu besar sehingga Tuhan tidak sanggup menyelesaikannya. Bagi Allah semua ringan dan mudah, tetapi bagi umat Tuhan untuk percaya saja sudah berat dan sulit luar biasa. “Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata :”Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.”(Bilangan 13:31)
“Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: “Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah Tuhan membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri seta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?”(Bilangan 14:2-4)
Kegagalan untuk percaya dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, menghalangi umat Israel untuk melihat perbuatan besar Allah dalam hidup mereka ataupun melalui mereka. Merasa tidak mampu, tidak berarti, bukanlah suatu kerendahan hati, tetapi suatu kesombongan. Karena sumbernya adalah mengandalkan kekuatan sendiri, bukan bersandar kepada kemampuan Allah yang dahsyat, yang sanggup melakukan segala perkara.
Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun menunjukkan bagaimana seharusnya umat Tuhan bersikap ketika berhadapan dengan masalah-masalah yang di luar kesanggupan kita untuk menyelesaikannya. Kita harus punya roh yang berbeda dari kebanyakan orang.
1. Maju terus dan percaya pasti menang. “Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!”(Bilangan 13:30) “Dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.”(Filipi 1:28)
Terlalu sedikit orang percaya yang bisa terus berjalan maju, walau di tengah hambatan dan himpitan masalah. Tetapi terlalu banyak umat Tuhan yang tetap ada dalam masalah, karena tidak pernah maju untuk merebut kemenangan.
2. Menghargai dan merindukan janji Tuhan digenapi. “Dan berkata kepada segenap umat Israel: “negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.”(Bilangan 14:7) “Mereka menolak negeri yang indah itu, tidak percaya kepada FirmanNya.”(Mazmur 106:24) Seberapa seseorang merindukan janji-janji Tiuhan digenapi, sebegitu juga tingkat iman dan ketaatan yang akan ditunjukkannya.
3. Mengerti untuk mendapatkan kegenapan janji, harus hidup berkenan. “Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.”(Bilangan 14:8)
“Beginilah Firman TUHAN: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, utnuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-begikan tanah pusaka yang sunyi sepi.”(Yesaya 49:8) Tuhan bukan Bapa yang mengobral janji, tetapi kadang janji-janji akan memotivasi umat Tuhan untuk hidup lebih berkenan.
4. Mengikuti Tuhan sepenuh hati, menjauhi pemberontakan dan melakukan bagiannya. “Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.”(Bilangan 14:8)
Sepenuh hati tidak sama dengan sungguh-sungguh. Tetapi sepenuh hati berarti melakukan semua dengan cara dan sesuai pimpinan Tuhan. Selama seseorang masih suka melakukan sesuatu dengan cara dan maunya sendiri, orang itu tidak akan pernah sepenuh hati mengikuti Tuhan.
Bertahun tahun yang lalu, di awal Tuhan memakai saya dalam pelayanan, ada satu rentang waktu sekitar tiga bulan yang Dia pakai mendidik saya untuk berharap dan bergantung sepenuhnya kepadaNya. Pelayanan waktu itu tetap ada, tetapi anehnya tidak ada satu orang pun yang dilayani memberikan berkat atau persembahan. Semua selesai dengan kata “terima kasih, kamsia, Tuhan berkati.”Mungkin ada pembaca yang tidak percaya, tetapi itu benar-benar saya alami. Waktu doa saya mengeluh, saya katakan: “Tuhan kalau tidak ada berkat, tidak apa-apa. Tetapi sekarang sabun, sikat gigi, odol sudah habis. Masakan saya harus minta ke orang tua untuk hal-hal itu? Saya tidak minta banyak Tuhan, saya minta sabun, odol, sikat gigi.”
Waktu itu saya masih tinggal di rumah orang tua saya. Ketika itu juga saya mendengar Roh Kudus bertanya: “Engkau melayani Aku, upahmu kau terima dari siapa?” Langsung saya jawab: “Dari Engkau, Tuhan.” Kata Roh Kudus: “Tetapi mengapa engkau berharap pada orang yang kau layani. Engkau bekerja untuk Aku, Akulah yang memberi upah padamu. Jangan berharap pada orang yang kau layani.”
Saya akui sebagai hamba Tuhan, uang memang tidak pernah jatuh dari surga, tetapi mesti lewat manusia. Jadi tanpa sadar saya berharap berkat itu datang dari orang-orang yang dilayani. Lanjut Roh Kudus ; “Aku ijinkan ini terjadi, karena Aku mau mengajar engkau untuk tidak berharap kepada manusia.”
Prinsip yang Tuhan ajar ini membuat saya tidak ragu menyampaikan apa pun yang Tuhan perintahkan untuk disampaikan kepada umatNya. Walau kadang ini mengakibatkan penolakan atau tutup pintu bagi pelayanan saya. Kenyataannya upah tidak pernah berkurang, karena upah dari Tuhan. Berkat dari Dia selalu lebih besar berlipat-lipat dari pada persembahan kasih setelah pelayanan.
4. Gagal merubah life style Mesir
Tuhan bisa membawa langsung umatNya dari Mesir menuju ke Kanaan. Tetapi bila pola hidup mereka tidak dirubah lebih dulu, maka Kanaan akan menjadi Mesir kedua bagi orang Israel. Tempatnya boleh berbeda, tetapi bila orangnya tidak berubah, maka tidak akan ada bedanya.
“Suatu negeri, dimana engkau makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apa pun; suatu negerinya yang mengandung besi dan dari gunungnya akan kau gali tembaga. Dan engkau akan makan dan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikanNya kepadamu itu.”(Ulangan 8:9-10)
“Musa berkata kepada mereka: “Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi.” Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka.”(Keluaran 16:19-20)
Perbudakan selama empat ratus tahun lebih membentuk pola hidup hemat dalam diri orang Israel. Hidup dengan irit bin hemat dianggap berhikmat, walau dasarnya adalah roh pelit. Sekalipun Tuhan berjanji akan menurunkan manna setiap pagi, ada saja di antara mereka yang tetap bersikap pdm (bukan singkatan dari pendeta muda) tapi pelit, irit, dan medit. Mereka perlu belajar menikmati berkat Tuhan, bukan cuma tahu menyimpannya.
Sebagai keturunan Abraham, yang melalui mereka Allah akan memberkati bangsa-bangsa lain, mereka harus belajar menikmati berkat yang Allah berikan. Agar tidak terikat pada berkat, sehingga yang mestinya jadi saluran malah cuma jadi genangan berkat bagi diri sendiri. Bila menikmati berkat untuk diri sendiri saja tidak berani, mana mungkin sampai bisa memberkati orang lain.
Sebelum Allah memberkati dengan berlimpah, anak-anak Tuhan juga harus punya pola hidup berkelimpahan terlebih dahulu. Kalau Tuhan suruh pakai, nikmati berkat, ya dinikmati; bukan lebih senang melihatnya menumpuk di rekening bank. Kata limpah artinya meluber keluar ke sekitarnya. Sebelum kita bisa menikmati berkat, Tuhan tidak perlu menambah berkatNya bagi kita, toh tidak akan kita nikmati. Apalagi sampai disalurkan kepada orang lain. Jadi buat apa Dia tambahkan, anak-anakNya tidak menikmatinya, mereka cuma senang memandang tumpukan berkat itu.
Membeli jam tangan merk GC, buka Gucci Collection, tetapi “Gawean Cino” yang murah meriah. Alasannya yang penting bisa liat jam. Bagaiman bisa jadi berkat buat pabrik dan pekerja pabrik, kalu cuma beli yang paling murah. Mau beli pakaian rela keliling semua mall untuk cari yang diskon 100%. Sampai kapan dapat yang diskon sebegitu? Mana kesaksian bahwa Allah sanggup memenuhi segala kebutuhan menurut kekayaan dan kemulianNya? Ketika beli suatu barang, kalau yang punya toko orang percaya, supaya dapat murah pakai alasan untuk pelayanan. Sebenarnya orang seperti ini mau mengatakan bahwa Tuhan tidak memberinya dengan cukup sehingga harus minta harga khusus “diskon belas kasihan.”
Kalau disuruh memberi, ya memberi dengan limpah, bukan asal memberi. Jargon: “Jangan lihat jumlahnya, tetapi lihat artinya,” mestinya sudah dicoret dari kehidupan orang percaya. Itu istilah orang pelit melilit. Memberi Rp.10.000; sudah rasanya sangat besar, tetapi diberkati 10 milyar rasanya masih terlalu kecil. Umumnya orang yang memberi sedikit, pesan/tuntutan/omongannya lebih banyak dari pada orang yang memberi banyak. Perbandingan matematikanya adalah: beri sedikit plus banyak omongnya/banyak pesan sponsor; beri banyak sedikit omong.
Ingatlah kisah janda Sarfat yang memberi nabi Tuhan dari sisa makanan terakhirnya. Ia miskin, tapi berpola hidup kaya. Maka ia diberkati Tuhan. Atau anak kecil yang merelakan jatah makan siangnya, 2 ikan dan 5 potong roti, diberikan kepada Andreas untuk diserahkan kepada Tuhan Yesus. Dari persembahan ini 5000 orang makan sampai kenyang. Perlu pola hidup kaya sebelum jadi kaya!
“Maka berkatalah Abram kepada Lot: “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau kekiri maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.”(Kejadian 13:8-9)
Sebelum Tuhan menggenapi janjiNya kepada Abraham, ia mengijinkan terjadi masalah antara orang-orang upahan Lot. Abraham tidak mempermasalahkan, apalagi merebut dengan kekerasan, tanah yang diinginkan Lot. Ia mengalah dan membiarkan Lot memilih tanah yang lebih baik. Ia tidak merepotkan dirinya dengan masalah kekayaan. Maka ia lebih diberkati dan menjadi berkat. Tidak terikat pada berkat atau kekayaan, tetapi justru akan diberkati dengan kekayaan yang melimpah.
5. Gagal mengutamakan Tuhan
“Tetapi ketika pada hari yang ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatkannya.”(Keluaran 16:27)
Hari yang diadakan Tuhan untuk umatnya bisa beristirahat, malah dipakai terus untuk mengumpulkan manna. Sampai saat ini tidak sedikit umat Tuhan yang tidak terlalu memperdulikan kehidupan rohaninya. Tidak beribadah berbulan-bulan tidak apa-apa. Tidak berdoa tidak jadi masalah. Tapi kalau penghasilan/omset turun sedikit saja, berusaha mati-matian untuk memperbaikinya.
Ada waktu yang Tuhan berikan untuk mencari penghidupan, tetapi mesti juga ada waktu untuk mencari Dia. Orang-orang yang menyediakan waktu dan memakainya mencari Tuhan, tidak akan pernah rugi, karena Tuhan akan menyediakan tiap waktunya untuk mendengar, menolong mereka.
Menerima Yesus sebagai Juru Selamat adalah mudah. Karena orang sakit butuh kesembuhan, agar selamat dari kematian. Orang miskin diperkaya, agar selamat dari kemelaratan. Yang berhutang butuh ditolong, agar selamat dari penyitaan dan urusan dengan debt collector. Rumah tangga yang kacau, agar diselamatkan dari perceraian.
Kalau hanya menerima Dia sebagai Juru Selamat saja, berarti hanya menerima Dia sebagai hamba. Ia memang hamba yang melakukan kehendak BapaNya, tetapi Firman Tuhan tidak pernah mengatakan Ia adalah hamba orang Kristen. Ia adalah Tuhan. Dia adalah Tuhan yang FirmanNya harus diperhatikan dan perintahNya mesti dilakukan.
Sekarang saatnya menyeberangi Sungai Jordan
Ada dua halangan perairan yang harus dilewati orang Israel dalam perjalanan menuju Kanaan; Laut Teberau dan sungai Yordan. Dan ada dua cara yang berbeda yang dipakai Tuhan untuk menyeberangkan umatNya yang sesuai dengan tingkat kedewasaan rohani mereka. Ketika mereka baru belajar menuruti pimpinan Tuhan, Ia membuat mukjizat membelah laut Teberau, supaya orang Israel bisa menyeberang. Mukjizat terjadi dulu, baru melangkag maju dan bisa bersyukur.
“Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.”(Keluaran 14:16) “Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perataraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan di tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.”(Keluaran 14:21)
Tetapi setelah berjalan selama empat puluh tahun dan telah banyak melihat dan mengalami pemeliharaan Tuhan, mereka tidak bisa lagi mengahrapkan Tuhan melakukan hal yang sama, seperti ketika mereka baru belajar melangkah mengikuti Dia. Sekarang waktunya melangkah dengan iman, baru kemudian mukjizat terjadi.
“Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke Sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu, sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai, maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.”(Yosua 3:15-16)

--

Mengembangkan Gaya Hidup Kerajaan

Oleh: Divisi Profetik GBI Gatot Subroto-Jakarta
Alkitab mengatakan bahwa keadaan dunia pada hari-hari terakhir sebelum kedatangan Tuhan yang kedua kali ke bumi akan seperti pada zaman Nuh. Seperti apakah kehidupan pada zaman Nuh? Alkitab mengatakan, “Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera” (Matius 24:38).
Apakah makan dan minum salah? Bukankah manusia tidak dapat hidup kalau tidak makan dan minum? Makan dan minum dalam jumlah yang normal memang perlu untuk menjaga kesehatan tubuh. Tetapi makan dan minum dengan cara yang berlebihan justru dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Bagaimana dengan kawin dan mengawinkan? Bukankah Tuhan sendiri yang menetapkan pernikahan? Tuhan yang menciptakan Hawa dan mempersatukannya dengan Adam dalam pernikahan yang kudus. Hubungan suami isteri seharusnya mencerminkan hubungan Kristus dengan jemaat. Tetapi perilaku seksual yang menyimpang akan menimbulkan banyak masalah dan bahkan bencana.
Dengan kata lain pada zaman Nuh kehidupan manusia di bumi sudah tidak normal lagi. Manusia memiliki perilaku yang berlebihan dalam hal apapun. Segala sesuatu dilakukan melampaui batas yang normal sehingga akhirnya menjadi ekses. Tidak ada pengendalian diri sama sekali.
Dalam Perjanjian Lama dikatakan, “Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan” (Kejadian 6:11). Banyak orang berpikir bahwa bumi menjadi rusak setelah air bah menutupi dan menenggelamkan segala makhluk yang hidup. Tetapi di sini dikatakan bahwa sebelum air bah turun bumi telah menjadi rusak di hadapan Tuhan. Apakah yang menyebabkan bumi menjadi rusak? KEKERASAN. Pada zaman ini kekerasan kembali memenuhi bumi dan bahkan terus meningkat.
Jadi sebenarnya bukan Tuhan yang merusak bumi, tetapi gaya hidup manusia yang penuh dengan kekerasan itulah yang menyebabkan bumi menjadi rusak. Tuhan justru menutup bumi dengan air bah untuk membersihkannya dari kekerasan manusia.
Biasanya kalau kita mengingat tentang zaman Nuh, maka yang kita ingat adalah bencananya yaitu air bah. Tetapi jangan lupa bahwa dalam ayat di atas juga disebut tentang Nuh masuk ke dalam bahtera. Di tengah bencana ternyata Tuhan menyediakan pengharapan bagi orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Nuh dan keluarganya dan berbagai jenis binatang terpelihara dengan aman dalam bahtera itu sehingga akhirnya bumi dapat dipenuhi kembali dengan kehidupan. Saya percaya bahwa fokus kita seharusnya tertuju kepada pengharapan yang Tuhan sediakan.
Nuh menerima kasih karunia yang berlimpah-limpah dari Tuhan karena dia memilih gaya hidup yang berbeda dari manusia lainnya di bumi. Sementara manusia memilih gaya hidup yang penuh dengan ekses dan kekerasan, maka “Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah” (Kejadian 6:9).
Karena Nuh memilih gaya hidup yang berkenan kepada Tuhan, maka Tuhan mencurahkan kasih karunia-Nya dengan luar biasa dan menyelamatkannya dari bencana yang menimpa bumi. Demikian juga yang akan menyelamatkan kita di akhir zaman ini dari berbagai krisis dan bencana yang terjadi adalah gaya hidup yang berkenan kepada Tuhan. Saya menyebut ini sebagai gaya hidup Kerajaan.
Seperti apakah gaya hidup Kerajaan itu? Gaya hidup Kerajaan adalah gaya hidup yang terjadi di sorga. Yesus mengajar kita berdoa, “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga” (Matius 6:10).
Seperti apakah gaya hidup di sorga itu? “Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus” (Wahyu 5:8).
Intim Dengan Tuhan
Kedua puluh empat tua-tua tersungkur di hadapan Anak Domba yang duduk di takhta. Ini adalah gambaran dari kehidupan yang terus menerus intim dengan Tuhan. Takhta Anak Domba ada di pusat kehidupan kita. Yesus memerintah atas hidup kita, dan kita hidup untuk melaksanakan kehendak-Nya. Kita taat kepada setiap perintah maupun tuntunan yang Dia berikan kepada kita.
Nuh taat saja ketika Tuhan menyuruh dia untuk membuat bahtera dengan ukuran yang besar. Meskipun hal itu sungguh tidak masuk akal, tetapi ia melakukan juga perintah yang Tuhan berikan kepadanya. Ternyata ketaatannya itu menyelamatkan hidupnya. Demikian juga jika Tuhan memberikan tuntunan kepada kita, maka marilah dengan penuh kerendahan hati kita mentaatinya maka hidup kita akan diselamatkan.
Doa, Pujian Dan Penyembahan
Di tangan kedua puluh empat tua-tua terdapat cawan dan kecapi. Ini berbicara tentang doa, pujian dan penyembahan. Ini merupakan gaya hidup di sorga. Sebagian orang melakukan doa, pujian dan penyembahan hanya sebagai pelayanan dan belum mengembangkannya menjadi gaya hidup. Di luar pelayanan ketika tidak ada orang yang melihat sebenarnya hanya sedikit sekali doa, pujian dan penyembahan yang dinaikkan ke hadapan Tuhan.
Sebagian orang memilih untuk berdoa saja tetapi kurang dalam penyembahan karena berpikir bahwa mereka dipanggil untuk menjadi pendoa syafaat. Sebagian orang memilih untuk menyembah saja karena berpikir bahwa mereka dipanggil untuk melayani sebagai imam musik. Tetapi sebenarnya doa, pujian dan penyembahan tidak dapat dipisahkan. Cawan dan kecapi harus menjadi satu, barulah kita memperoleh dampak yang maksimal. Meskipun kita tidak berada di tengah suatu pelayanan, marilah kita terus menaikkan doa, pujian dan penyembahan dalam kehidupan pribadi kita karena kita mengasihi Tuhan dan mau hidup berkenan kepada-Nya.
Mempersembahkan Korban
“Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu”(Wahyu 4:9-10).
Di sorga para makhluk mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Tuhan. Ketiganya tidak dapat dipisahkan. Puji-pujian dan hormat dan ucapan syukur di sini disebut sebagai korban persembahan. Seringkali orang kelihatan memuji Tuhan dari luar tetapi tidak ada rasa hormat dan ucapan syukur dalam hatinya kepada Tuhan.
Satu kali Tuhan berkata kepada saya, “Ada banyak mezbah-mezbah yang kosong. Tidak ada korban yang dipersembahkan di atasnya.” Tuhan ingin mezbah yang ada korbannya. Barulah Dia akan menjawab dari sorga. Baru setelah Elia menaruh korban di atas mezbah maka Tuhan menjawab dengan api dan membakar habis seluruh korban yang telah disiram dengan air. Pada hari itu Tuhan melawat umat-Nya dan penyembahan baal mulai dimusnahkan dari tengah-tengah kehidupan Israel.
Kedua puluh empat tua-tua tersungkur dan melemparkan mahkotanya di kaki Tuhan. Banyak orang tidak dapat tersungkur di hadapan Tuhan karena tidak mau meninggalkan takhtanya barang sekejap. Padahal Tuhan tidak menginginkan takhta kita tapi hati yang mengasihi Dia. Takhta itu juga Tuhan yang berikan. Banyak orang tidak rela melemparkan mahkotanya di kaki Tuhan. Apa mahkota kita saat ini? Pelayanan kita? Harta kita? Kebanggaan kita? Maukah kita mempersembahkan hidup kita sebagai korban yang harum di hadapan Tuhan? Tidak ada penyembahan yang benar tanpa disertai dengan korban persembahan. Kita tidak boleh datang dengan tangan hampa ke hadapan Tuhan.
Hidup Dalam Kesatuan
Kedua puluh empat tua-tua di sorga hidup dalam kerukunan dan kesatuan. Mengapa? Karena tidak ada seorangpun yang takhtanya berada di tengah. Hanya takhta Anak Domba yang berada di tengah. Hanya Yesus yang layak untuk disembah sebagai Raja. Kesatuan Tubuh Kristus hanya dapat terjadi jika kita saling mengasihi dan merendahkan diri. Jika kita maunya menonjol terus dan hanya mementingkan diri sendiri atau gereja sendiri, maka kesatuan tidak akan terjadi. Hanya Yesus satu-satunya yang layak ditinggikan.
Ketika Roh Kudus dicurahkan atas orang-orang percaya yang sedang berdoa di kamar loteng pada hari Pentakosta, maka semuanya dipenuhi dengan Roh Kudus. Kemudian hanya Petrus yang bangkit untuk berkhotbah. Apakah yang lain tidak bisa berkhotbah? Tentu saja bisa! Tetapi mereka sedang berada dalam kesatuan hati. Semua mendengar suara yang sama dari sorga. Mereka tahu bahwa saat itu Tuhan menuntun Petrus untuk berkhotbah. Yang lain mendukung dalam doa. Kesatuan terjadi jika kita saling mendukung bukan saling bersaing.
Marilah kita mengembangkan gaya hidup Kerajaan, gaya hidup seperti di sorga. Supaya ketika semua digoncangkan maka kita tidak tergocangkan, karena mata kita terus tertuju kepada Tuhan. Seperti Nuh, Tuhan akan memakai kita untuk memulihkan bumi dan mempersiapkan jalan bagi datangnya Raja Kemuliaan. [JL

-

Gagal Masuk Kanaan-1

Oleh: Ev. Asen Suhendra
Kegagalan orang Israel untuk mentaati peraturan makan manna membawa konsekuensi yang serius, berupa kegagalan masuk Tanah Kanaan. Dan kegagalan masuk Kanaan juga berarti kegagalan masuk perhentianNya Tuhan. “sehingga Aku bersumpah dalam murkaKu: Mereka takkan masuk ke tempat perhentianKu.”(Ibrani 3:11)
Sebab-sebab kegagalan:
1. Gagal bekerja sama dengan Tuhan
“Dan mereka berkata kepada Musa: “apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Masir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja bagi orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.”(Keluaran 14:11-12)
“Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?”(Keluaran 17:3)
Alkitab mencatat sepanjang perjalanan umat Israel di padang gurun, mereka selalu penuh gerutuan dan keluh-kesah. Ketika ada kekurangan mereka bukan berseru memohon Allah memberi yang mereka butuhkan, tetapi hanya mengeluh dan menyalahkan Tuhan saja.
Konsep pengertian yang salah, bahwa karena mereka sudah mau dibawa keluar dari Mesir, maka sepanjang perjalanan mereka harus mengalami yang enak saja, membuat mereka melawan dan memberontak. Roh yang sama juga banyak merasuk orang percaya saat ini. Setelah jadi Kristen, berarti perjalanan hidup selanjutnya haruslah tanpa halangan dan rintangan. Karena sudah ikut Tuhan, maka Ia harus membawa mereka kepada hal-hal yang menyenangkan saja. Dan semua yang mereka inginkan harus Ia penuhi setiap saat, tanpa mereka perlu membuka mulut meminta kepadaNya.
Kerja sama tidak akan terjadi bila:
· tidak ada komunikasi: ketika ada yang dibutuhkan mestinya disampaikan dalam doa dan ucapan syukur, bukan cuma ngeluh dan marah-marah. “…tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”(Filipi 4:6b)
· Ada pihak yang tidak melakukan bagiannya: kerja sama adalah kerja bersama dua pihak atau lebih, bukan cuma poleh satu pihak. Ketika kita bekerja sama dengan Tuhan, maka kita tahu bahwa yang bisa kita kerjakan tidak lebih dari 0,0001 persen; dan sisanya Tuhan yang mengerjakan bagi kita, karena kasih dan anugerahNya. Tetapi hati yang sombong merasa sudah melakukan segala sesuatu, sebaliknya menilai Tuhan tidak melakukan apapun baginya. “Mereka memungkiri Tuhan dan berkata: Dia tidak berbuat apa-apa.”(Yeremia 5:12b) “Ya Tuhan, Engkau menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukan bagi kami.”(Yesaya 26:12)
· Ada pihak yang selalu menyalahkan yang lain: diperlukan hati yang sudah diremukkan dan diterangi Roh Kudus untuk bisa introspeksi diri dan tidak menyalahkan Tuhan. Hati yang sudah mengalami peremukan akan suka menyenangkan Tuhan, tetapi hati yang belum diperbarui, hanya ingin disenangkan Tuhan. Hati yang diterangi Roh Kudus akan belajar mengerti semua kebaikanNya. Tetapi hati yang gelap hanya akan mengeluh, mengamuk dan menolak didikan Tuhan.
Tuhan harus tahu semua yang mereka butuhkan dan harus memberi sesegera mungkin. Tuhan tidak boleh memimpin mereka melalui keadaan atau kejadian yang mereka tidak sukai, karena kalau Ia lakukan seperti itu mereka akan segera meninggalkan Dia. Seakan-akan mereka tidak butuh Tuhan, tetapi Tuhanlah yang sangat butuh mereka. “Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterimaNya dari tanganmu?”(Ayub 35:7)
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu: bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”(Roma 8:28) Dengan diangkat sebagai anak Tuhan, tidaklah berarti hubungan pribadi dengan Dia otomatis terbina. Pengangkatan sebagai anak memang memulihkan kedudukan, hak kita di dalam Dia. Tetapi hubungan pribadi perlu dibangun, dipertahankan dan ditingkatkan.
2. Gagal berjalan dalam Kairos Tuhan
“Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab Firman Allah: “Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan sehingga mereka kembali ke Mesir.” Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.”(Keluaran 13: 17-18)
Sebenarnya bila orang Israel mengerti sejak awal, bahwa mereka harus menghadapi peperangan untuk masuk ke Kanaan, maka rute perjalanan mereka pasti menjadi lain. Ayat tersebut dengan jelas mengatakan sebenarnya ada jalan masuk terdekat ke Kanaan, tetapi karena sikap mental mereka yang tidak siap, maka Allah memimpin mereka lewat jalan lain. Tetapi bagaimana pun mereka berusaha menghindari untuk tidak menghadapi peperangan, mereka tetap menghadapi situasi lain yang buruk.
Di tepi laut Teberau, mereka terkejar oleh tentara Firaun. Kalau diperhatikan dengan teliti seperti ada kontradiksi antara ayat 17 dan ayat 18. Di ayat 17 dikatakan bahwa Tuhan tahu mereka akan menyesal bila menghadapi perang, tetapi di ayat 18 dicatat mereka siap berperang. Mereka sebagai prajurit tidak dalam kondisi siap pada saat dikehendaki Tuhan. Mereka hanya siap kapan mereka mau siap. Ini adalah pola hidup semaunya sendiri. Dan mereka yang dikatakan siap berperang, ternyata cuma bisa berteriak-teriak ketakutan, ketika tentara Firaun menyusul mereka di tepi Laut Teberau. Allah mengenal kita lebih dari pada kita mengenal diri kita sendiri.
“Ketika itu aku berkata kepadamu: Kamu sudah sampai ke pegunungan orang Amori, yang diberikan kepada kita okeh TUHAN, Allah kita. Ketahhuilah, TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan negeri itu kepadamu. Majulah, dudukilah seperti yang telah diFirmankan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. Janganlah takut dan janganlah patah hati. Lalu kamu sekalian mendekati aku dan berkata: Marilah kita menyuruh beberapa orang mendahului kita untuk menyelidiki negeri itu bagi kita dan membawa kabar kepada kita tentang jalan yang akan kita lalui dan tentang kota-kota yang akan kita datangi.
Hal itu kupandang baik. Jadi aku memilih daripadamu dua belas orang, dari tiap-tiap suku seorang. Mereka pergi dan berjalan ke arah pegunungan, lalu sampai ke lembah Eskol, kemudian menyelidiki negeri itu. Maka mereka mengambil buah-buahan negeri itu dan membawanya kepada kita. Pula mereka membawa kabar kepada kita, demikian: Negeri yang diberikan Tuhan, Allah kita, kepada kita itu baik. Tetapi kamu tidak mau berjalan ke sana, kamu menentang titah TUHAN, Allahmu.”(Ulangan 1:19-26)
“Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni: empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu.”(Bilangan 14:34) “Lamanya kita berjalan sejak dari Kadesh-Barnea sampai kita ada di seberang sungai Zered, ada tiga puluh delapan tahun, sampai seluruh angkatan itu, yakni prajurit, habis binasa dari perkemahan, seperti yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada mereka.”(Ulangan 2:14)
Membaca ayat-ayat di atas jelaslah sebenarnya setelah dua tahun berputar-putar mengelilingi padang gurun, mereka sudah dekat perbatasan Kanaan. Allah sudah berencana mengakhiri masa padang gurun bagi umatNya. Tetapi karena kedegilan hati mereka yang selalu melawan Tuhan, akhirnya dtambah 38 tahun menjadi genap 40 tahun. Empatpuluh hari mengintai Kanaan diperhitungkan Tuhan satu hari sama dengan satu tahun, sebagai hukuman atas ketidakpercayaan dan pemberontakan mereka.
“Ketika Ia mendatangkan kelaparan ke atas negeri itu, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutusNyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak. Mereka mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi, sampai saat FirmanNya sudah genap, dan janji TUHAN membenarkannya.”(Mazmur 105:16-19)
Ketika Musa sedang menantikan Tuhan memberikan hukum-hukumNya di Gunung Horeb, bangsa Israel menjadi tidak sabar menunggu. Mereka membuat patung anak lembu emas sebagai ilah mereka. Kegagalan berjalan dalam waktunya Tuhan, juga menunjukkan siapa sebenarnya yang kita sembah: Allah atau ilah kita sendiri. Sering dalam waktu-waktu menunggu pertolongan Tuhan, Ia pakai itu untuk menuliskan hukum-hukumNya pada loh hati kita. Nantikanlah Dia.
“Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya :”Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami; sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir, kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.”(Keluaran 32:1)
3. Gagal untuk percaya dan bergantung sepenuhnya kepada Dia
“Tetapi kata Musa: “Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang yang berjalan kaki, namun Engkau berFirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya! Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?
Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? “Tetapi TUHAN menjawab Musa :”Masakan kuasa TUHAN akan kurang melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah FirmanKu terjadi kepadamu atau tidak!”(Bilangan 11:21-23)
Tidak ada satu kebutuhan yang terlalu besar sehingga Tuhan tidak sanggup memberikannya. Tidak ada masalah yang terlalu besar sehingga Tuhan tidak sanggup menyelesaikannya. Bagi Allah semua ringan dan mudah, tetapi bagi umat Tuhan untuk percaya saja sudah berat dan sulit luar biasa. “Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata :”Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.”(Bilangan 13:31)
“Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: “Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah Tuhan membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri seta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?”(Bilangan 14:2-4)
Kegagalan untuk percaya dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, menghalangi umat Israel untuk melihat perbuatan besar Allah dalam hidup mereka ataupun melalui mereka. Merasa tidak mampu, tidak berarti, bukanlah suatu kerendahan hati, tetapi suatu kesombongan. Karena sumbernya adalah mengandalkan kekuatan sendiri, bukan bersandar kepada kemampuan Allah yang dahsyat, yang sanggup melakukan segala perkara.
Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun menunjukkan bagaimana seharusnya umat Tuhan bersikap ketika berhadapan dengan masalah-masalah yang di luar kesanggupan kita untuk menyelesaikannya. Kita harus punya roh yang berbeda dari kebanyakan orang.
1. Maju terus dan percaya pasti menang. “Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!”(Bilangan 13:30) “Dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.”(Filipi 1:28)
Terlalu sedikit orang percaya yang bisa terus berjalan maju, walau di tengah hambatan dan himpitan masalah. Tetapi terlalu banyak umat Tuhan yang tetap ada dalam masalah, karena tidak pernah maju untuk merebut kemenangan.
2. Menghargai dan merindukan janji Tuhan digenapi. “Dan berkata kepada segenap umat Israel: “negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.”(Bilangan 14:7) “Mereka menolak negeri yang indah itu, tidak percaya kepada FirmanNya.”(Mazmur 106:24) Seberapa seseorang merindukan janji-janji Tiuhan digenapi, sebegitu juga tingkat iman dan ketaatan yang akan ditunjukkannya.
3. Mengerti untuk mendapatkan kegenapan janji, harus hidup berkenan. “Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.”(Bilangan 14:8)
“Beginilah Firman TUHAN: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, utnuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-begikan tanah pusaka yang sunyi sepi.”(Yesaya 49:8) Tuhan bukan Bapa yang mengobral janji, tetapi kadang janji-janji akan memotivasi umat Tuhan untuk hidup lebih berkenan.
4. Mengikuti Tuhan sepenuh hati, menjauhi pemberontakan dan melakukan bagiannya. “Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.”(Bilangan 14:8)
Sepenuh hati tidak sama dengan sungguh-sungguh. Tetapi sepenuh hati berarti melakukan semua dengan cara dan sesuai pimpinan Tuhan. Selama seseorang masih suka melakukan sesuatu dengan cara dan maunya sendiri, orang itu tidak akan pernah sepenuh hati mengikuti Tuhan.
Bertahun tahun yang lalu, di awal Tuhan memakai saya dalam pelayanan, ada satu rentang waktu sekitar tiga bulan yang Dia pakai mendidik saya untuk berharap dan bergantung sepenuhnya kepadaNya. Pelayanan waktu itu tetap ada, tetapi anehnya tidak ada satu orang pun yang dilayani memberikan berkat atau persembahan. Semua selesai dengan kata “terima kasih, kamsia, Tuhan berkati.”Mungkin ada pembaca yang tidak percaya, tetapi itu benar-benar saya alami. Waktu doa saya mengeluh, saya katakan: “Tuhan kalau tidak ada berkat, tidak apa-apa. Tetapi sekarang sabun, sikat gigi, odol sudah habis. Masakan saya harus minta ke orang tua untuk hal-hal itu? Saya tidak minta banyak Tuhan, saya minta sabun, odol, sikat gigi.”
Waktu itu saya masih tinggal di rumah orang tua saya. Ketika itu juga saya mendengar Roh Kudus bertanya: “Engkau melayani Aku, upahmu kau terima dari siapa?” Langsung saya jawab: “Dari Engkau, Tuhan.” Kata Roh Kudus: “Tetapi mengapa engkau berharap pada orang yang kau layani. Engkau bekerja untuk Aku, Akulah yang memberi upah padamu. Jangan berharap pada orang yang kau layani.”
Saya akui sebagai hamba Tuhan, uang memang tidak pernah jatuh dari surga, tetapi mesti lewat manusia. Jadi tanpa sadar saya berharap berkat itu datang dari orang-orang yang dilayani. Lanjut Roh Kudus ; “Aku ijinkan ini terjadi, karena Aku mau mengajar engkau untuk tidak berharap kepada manusia.”
Prinsip yang Tuhan ajar ini membuat saya tidak ragu menyampaikan apa pun yang Tuhan perintahkan untuk disampaikan kepada umatNya. Walau kadang ini mengakibatkan penolakan atau tutup pintu bagi pelayanan saya. Kenyataannya upah tidak pernah berkurang, karena upah dari Tuhan. Berkat dari Dia selalu lebih besar berlipat-lipat dari pada persembahan kasih setelah pelayanan.

--

Menunggu dan Penggenapan Janji Tuhan

Oleh: Ev. Asen Suhendra
Kisah Para Rasul 1:4-5 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang–demikian kata-Nya–"telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Sebelum kematianNYA, Yesus banyak berbicara tentang Roh Kudus; baik peran, fungsi dan pekerjaan Roh Kudus dalam hidup orang percaya. Dan menjelang kenaikanNYA, IA mengulang kembali berbicara tentang hal itu, dengan penekanan agar para murid menunggu sampai janjiNYA tergenapi.
Alkitab mencatat pada saat Ia menyuruh murid-murid untuk menunggu ada lima ratus murid yang mendengarkan perintah itu. Tetapi pada saat janji itu digenapi hanya seratus dua puluh orang yang mengalami kegenapan janji itu. Mereka sudah mengikuti Yesus, sudah banyak mendengar pengajaran, sudah melihat Yesus bangkit, tetapi mereka tidak banyak lulus dalam ujian menunggu.
Orang percaya sudah taat, sudah melangkah dalam iman, sudah melakukan perintah Tuhan, sudah bayar perpuluhan, sudah menjaga kekudusan, sudah melayani, tetapi tidak banyak yang mau dan rela menunggu sampai apa yang dijanjikan kepadanya tergenapi. Mereka merasa setiap melakukan sesuatu itu membawa mereka tinggal selangkah meraih semua janji Tuhan. Memang benar itu tinggal satu langkah, tetapi langkah itu kalau tidak diambil bisa merusak semua tindakan dan perbuatan sebelumnya. Karena banyak tokoh iman yang justru ngagal di fase ini.
Lot gagal menunggu sampai Tuhan menunjukkan kepada pamannya, Abraham, tanah mana yang akan diberikan kepada mereka. Ia terburu-buru memilih lembah Yordan bagi dirinya sendiri. Abraham hanya kuat menunggu selama sepuluh tahun di Kanaan, setelah itu ia menuruti nasehat istrinya untuk mengambil Hagar. Gehazi tidak sabar menunggu waktunya diberkati, ia berlari-lari mengejar Namaan, berbohong untuk mendapatkan sesuatu.
Saul gagal dalam menunggu Nabi Samuel, ia tidak sabar dan menmpersembahkan korban dengan caranya sendiri. Adonia, Absalom adalah anak-anak yang tidak sabar menunggu warisan dari bapaknya. Anak bungsu tidak sabar menunggu warisan dari bapaknya, ia memintanya ketika bapaknya masih hidup, simon si penyihir tidak sabar ingin dipakai dengan luar biasa dalam pelayanan Petrus, ia bermaksud membeli urapan dan karunia.
Alkitab penuh dengan kisah orang-orang yang sudah melangkah dalam kehendak Tuhan, melakukan perintahNya tetapi kemudian gagal dalam menunggu waktu Tuhan. Kegagalan-kegagalan itu membawa akibat yang berat dalam hidup mereka dan orang lain. Lot keluar dari Sodom tidak membawa apa pun, tinggal di gua dan incest dengan kedua anak perempuannya.
Abraham kemudia melahirkan Ismael yang menimbulkan penderitaan bagi Hagar yang terusir dan Ismael yang tertolak. Gehazi gagal menjadi nabi, dan membawa kutuk kusta bagi keturunannya. Saul gagal menjadi raja yang berkenan dan kegagalan itu juga menimpa/berdampak bagi keturunannya. Tidak ada satu pun anaknya yang pernah duduk sebagai raja Israel.
Ada tiga masalah besar dalam menunggu: Ia tidak memberi tahu caranya menunggu, Ia tidak memberi tahu tempat menunggu di mana dan Ia tidak memberi tahu menunggu sampai kapan.
Ia tidak memberi tahu caranya menunggu
Saya pernah mengalami kebingungan, keputusasaan dan perasaan ditinggalkanNYA selama beberapa tahun. Setelah taat meninggalkan pekerjaan, ada tahun-tahun penuh ketidakpastian dan masa-masa seakan-akan tanpa Tuhan.
Sudah baca Alkitab bolak-balik Kejadian-Wahyu, sudah doa tujuh jam sehari, sudah puasa penuh setiap hari dari jam 18.00 hingga 18.00 hari berikutnya, sampai tahunan belum ada satu pun kejelasan atau titik terang. Semua keadaan hopeless dan Tuhan tidak perduli. Sampai saya pernah mengamuk karena merasa ditipu Tiuhan. Sudah mau taat meninggalkan pekerjaan, malah setelah itu ditinggalkan Tuhan. Seolah-olah Dia tidak bertanggung jawab atas penggilanNYA dan seolah-olah di padang gurun Dia menghilang.
Di masa menunggu itu di tahn 1991, saya memutuskan untuk terjun ke bisnis rumput laut spinozum, dan jual-beli tanah. Selama beberapa kali tanam, gagal panen terus, entah karena musim ikan atau karena ombak besar yang menyapu habis rumput yang digantung di rakit-rakit.
Pada saat ikut jual-beli tanah, tahun 1992 saya kena kebijakan uang ketat J.B.Soemarlin, bunga bank sampai 29% sehingga rugi total. Masa itu adalah masa yang paling gelapsepanjang hidup saya, kesusahan yang paling menyesakkan dan kemarahan yang paling puncak kepada Tuhan.
Di masa itulah api proses pemurnian, pengudusan dan pembentukan terjadi. Kelahiran dan kehidupan manusia baru harus lewat penghancuran dan kematian manusia lama. Tuhan tidak memperbaiki hidup ini sebagian-sebagian, seperti proses tambal sulam, tetapi Ia merombak total segalanya untuk menjadi ciptaan baru.
Proses ini memberi bekas mendalam dalam hati saya untuk tidak lagi melangkah dengan kekuatan sendiri, walaupun situasi mendesak untuk mengambil suatu keputusan dan tindakan. Bayaran yang mahal menggores loh hati untuk tidak bertindak sembarang di kemudian hari.
Ia tidak memberi tahu tempat menunggu di mana
Di kurun waktu menunggu bertahun-tahun penggilan Tuhan untuk melayani, dua kali mantan atasan saya yang merupakan orang ketiga di kantor pusat mengunjungi saya. Mengetahui keadaan yang kacau dalam hidup saya, ia menawarkan saya untuk kembali ke perusahaan dan boleh memilih untuk ditempatkan di Los Angeles or New York.
Rasanya tidak salah untuk bekerja kembali, sambil menunggu kejelasan dan kepastian panggilanNYA. Saat saya sudah mantap untuk balik bekerja, Ia memberikan penglihatan mimpi. Di penglihatan itu, saya mendarat di bandara Bali dan siap naik pesawat menuju Los Angeles. (di zaman itu Garuda menerbangi rute Denpasar-Biak-Los Angeles).
Pada saat akan menuju pesawat, ada seorang yang berlari mengejar saya. Setelah mendekat ia menyampaikan kabar: “Papamu meninggal kemarin sore!”. Saat terbangun, saya sadar kalau tetap ngotot untuk pergi ke Amerika, papa akan dibawa pulang Tuhan. Dan di antara semua saudara, sayalah yang paling dekat dengan papa. Berarti kalau papa dibawa pulang, harus balik lagi untuk melanjutkan usaha keluarga.
Tetapi mengurungkan niat bukan berarti membuat Tuhan jadi jatuh kasihan dan segera mengeluarkan dari kurungan proses. Proses tetap berjalan sesuai jadual dan kurikulum Tuhan. Sakitnya tidak usah ditanya, deritanya tidak bisa diungkapkan, dan lamanya tidak usah diceritakan, supaya tidak membuat yang lagi baca artikel ini ketakutan.
Ia tidak memberi tahu menunggu sampai kapan
Pada tahun 1994 setelah empat tahun masa gelap dan penuh penderitaan, ada pengusaha yang menawarkan untuk saya mengelola usaha barunya. Saya menolak, karena saya merasa sudah siap untuk masuk pelayanan sepenuh waktu. Saya tidak mau bertanya ke Bapak Gembala, karena jawabannya pasti normatif. Jawabannya pasti: “Ambil saja tawaran pekerjaannya, asal jangan lupa beribadah dan bayar perpuluhan”.
Jadi saya bertanya kepada satu hamba Tuhan yang sedang mengadakan rally (KKR) kesembuhan ilahi selama seminggu di gereja di mana saya berjemaat. Beliau berjanji akan mendoakan hal tersebut. Di hari terakhir setelah ibadah, hamba Tuhan itu memanggil saya dan mengatakan bahwa saya harus mengambil pekerjaan itu, karena itu yang Tuhan kehendaki.
Kembalilah saya bekerja dan bekerja gila-gilaan dari jam 08.00 hingga tengah malam setiap hari selama tiga tahun, karena mengejar target. Oleh salah satu pemilik, saya dijanjikan di luar gaji bulanan dan tunjangan, ada tambahan 5% dari nett operation profit yang akan diberikan di akhir tahun.
Selama masa tiga tahun itu, saya tidak rutin ke gereja. Jam doa merosot ke titik nol, semua yang sudah dialami selama empat tahun menguap begitu saja. Setalh tiga tahun, janji 5% hanya omong kosong, yang tidak pernah ditepati.
Saya kemudian pindah ke perusahaan sejenis yang baru beroperasi. Di sana banyak tumpang tindih dan mark-up, karena salah satu pemilik memasang adiknya sebagai owner representative. Dan si adik memasang tiga anaknya di akunting: satu sebagai chief akunting, satu di purchasing dan satu di bagian receiving. Lengkap sudah kekacauan terjadi.
Akhirnya pada tahun 1998, resmilah saya menjadi full-timer Tuhan tanpa gaji, sumbangan dan tunjungan oleh siapa pun. Ibrani 6:12 berkata agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Tuhan.
Di masa ketidakjelasan akan waktu, pimpinan dan kehendak Tuhan, menimbulkan kebingungan, ketakutan maupun kemarahan kepada Tuhan. Kadang-kadang dalam kondisi seperti ini, orang percaya akan terdorong untuk melakukan sesuatu yang dianggap baik dan akan merubah keadaan. Tetapi sering kali, semuanya itu akan menjadi blunder.
Masa menunggu adalah untuk merubah pola pikir yang sudah terbiasa bertindak mengikuti hasil analisa situasi dan kondisi serta untuk membuang pola pikir lama, menuju perubahan akal budi manusia yang baru. Kita terbiasa berjalan jauh di depanNYA dalam mengejar apa yang kita inginkan, tetapi merangkak lambat terlalu jauh di belakangNYA dalam pengenalan dan melakukan kehendakNYA.
Penggenapan
Kisah Para Rasul 2: 1-4 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Ada 120 orang murid di loteng Yerusalem pada saat hari Pantekosta. Seperti para rasul, banyak dari antara mereka sudah mengikuti Tuhan Yesus sejak Ia belum disalibkan. Mereka bangkit dari keputusasaan selama kematianNYA, berbalik kembali dari kampung halaman ke Yerusalem untuk menunggu kegenapan janji Tuhan dan mereka menunggu dalam persekutuan. Dan hingga akhirnya tibalah saat oenggenapan dari apa yang disampaikan dan diajarkan Tuhan kepada mereka.
Pantekosta sering hanya dilihat sebagai peristiwa turunnya Roh Kudus kepada para murid. Pantelosta dipandang hanya sebagai turunnya perlengkapan untuk menjalankan Amanat Agung. Padahal Pantekosta juga adalah tindakan penggenapan janji Tuhan dalam hidup orang percaya. Hari Pantekosta dirayakan setiap tahun, dan baptisan Roh Kudus sudah dialami banyak orang percaya. Tetapi sebenarnya berapa banyak yang sudah mengalami “pantekosta” dalam hidupnya?
Banyak yang setiap hari dalam pergumulan, baik berupa pergumulan permohonan, maupun pergumulan peperangan. Pergumulan permohonan masih berseru-seru agar dijawab dan dituruti Tuhan. Pergumlan peperangan untuk melawan keputusasaan menunggu, layu rohani, melawan roh yang tidak percaya dan membuat undur.
Peristiwa Pentakosta merubah murid-murid untuk selamanya. Mereka tidak pernah kembali ke keadaan semula. Arah dan tujuan hidup mereka berubah total. Dan perubahan yang terjadi atas hidup mereka, merubah milyaran orang di dunia saat ini. Mereka menjadi seperti benih bagi perubahan hidup orang lain. Murid-murid menyebar ke seluruh dunia membawa kabar keselamatan bagi umat manusia.
Nantikanlah jal-hal yang besar yang dijanjikan Tuhan dalam hidup kita. Hentikan mengejar apa yang kita harapkan selama ini. Tetapi inginkanlah apa yang Ia ingin kerjakan dan berikan dalam hidup kita. Hadapi semua keadaan dengan iman, nantikan dengan setia, sampai semuanya tergenapi.
Penggenapan itu akan menjadikan kita hidup dengan visi dan misi Allah. Dan akan merubah manusia biasa dengan segala keterbatasannya, menjadi manusia luar biasa yang bisa menembus batas-batas kemampuan manusiawi. Hindari kepuasan hidup hanya karena pergumulan yang dijawab, kebutuhan yang terpenuhi, cita-cita yang tercapai atau pun mimpi yang tergapai. Tetapi raihlah mimpiNYA dalam hidup kita masing-masing.

--

Hidup Dalam Ketaatan

Oleh: Divisi Profetik GBI Gatot Subroto-Jakarta
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8).
Tanggal 2 April 2010 yang lalu kita memperingati hari Jumat Agung, di mana Tuhan Yesus memberikan diri-Nya sebagai korban penebusan bagi kita. Di atas kayu salib itulah terjadi pertukaran seperti yang tertulis dalam 1 Petrus 2:24 "Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran …" Haleluya!
Apa yang Tuhan Yesus lakukan di kayu salib bukan hanya sebagai bukti kasih-Nya yang besar atas kita, tetapi juga meninggalkan teladan yang luar biasa mengenai arti sebuah ketaatan. Keseluruhan hidup Tuhan Yesus adalah bukti ketaatan-Nya terhadap kehendak Bapa. Mari kita melihat ketaatan seperti apa yang Tuhan Yesus tunjukkan di awal pelayanan-Nya dan di akhir pelayanan-Nya selama di bumi ini.
Tentunya kita semua ingat, apa yang terjadi di sungai Yordan (Matius 3:5-17), sebelum Tuhan Yesus memulai pelayanan-Nya. Saat itu Yohanes Pembaptis sedang ‘sibuk’ membaptis para penduduk Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan yang mengaku dosa dan memberi diri mereka untuk dibaptis. Tiba-tiba datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan untuk dibaptis.
Yohanes yang saat itu mengetahui siapa yang datang padanya untuk dibaptis, sangat kaget dan berusaha mencegah Yesus dengan berkata: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Yesus menjawabnya, "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah."
Perasaan sungkan dan gentar yang dialami oleh Yohanes Pembaptis sangatlah wajar, kalau kita berada di posisinya pada waktu itu pun pasti akan merespon hal yang sama. Bayangkan, Yesus adalah Allah Pencipta (Yohanes 1:1-3), sedangkan Yohanes adalah makhluk ciptaan. Itulah sebabnya Yohanes berkata bahwa dialah yang perlu dibaptis oleh Yesus dan bukan sebaliknya. Namun lihatlah apa yang menjadi jawaban Tuhan Yesus kepada Yohanes. Itu adalah suatu bukti ketaatan Yesus kepada Bapa-Nya. Yesus tahu apa yang menjadi kehendak Bapa, dan Yesus taat menggenapi kehendak Bapa itu.
Dari peristiwa pembaptisan ini, satu hal yang dapat kita pelajari adalah: saat kita berhadapan dengan kehendak TUHAN, respon kita bukanlah mempertimbangkan mana yang tidak patut atau mana yang sepatutnya terjadi sesuai dengan hukum yang berlaku, tetapi yang menjadi respon kita yang tepat adalah TAAT melakukan apa yang menjadi kehendak TUHAN itu.
Seandainya hanya sekedar memenuhi hukum yang tertulis, bisa saja Yesus yang membaptis Yohanes dan bukan sebaliknya, karena memang demikianlah seharusnya. Tetapi Yesus tahu, ada kehendak Bapa yang harus dipenuhi dan digenapi dalam hidup-Nya.
Kira-kira tiga setengah tahun sejak peristiwa baptisan di sungai Yordan, di suatu tempat yang bernama Getsemani, dengan ditemani oleh 3 orang murid-Nya, Petrus dan kedua anak Zebedeus, dengan hati yang sedih dan gentar, Yesus berdoa kepada Bapa. Yesus mengalami kegentaran dan kesedihan karena Dia tahu apa yang harus terjadi keesokkan harinya. Suatu perasaan yang hanya Yesus sendiri yang bisa merasakannya saat itu, murid-murid tidak mengerti sekalipun Yesus telah berulangkali memberitakan tentang kematian-Nya.
Di Getsemani itu, tiga kali Yesus mendoakan pokok doa yang sama: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Dalam doa yang Yesus ucapkan ini, kita bisa merasakan ada suatu pergumulan yang sangat berat yang dirasakan oleh Tuhan Yesus. Yesus tahu ada satu kehendak Bapa yang harus Dia genapi, yakni menjadi korban tebusan di atas kayu salib untuk menyelamatkan manusia, tetapi untuk menggenapinya diperlukan pengorbanan yang besar dan bayar harga yang sangat mahal.
Dalam film "The Passion of The Christ" kita melihat ada satu kalimat yang diucapkan iblis untuk mengintimidasi Tuhan Yesus saat di Getsemani. Dikatakan dalam dialog tersebut: "tidak ada seorangpun yang sanggup menanggung penderitaan yang besar ini." Pengorbanan dan penderitaan yang akan Tuhan Yesus alami pada waktu itu memang sangat besar, tetapi Yesus tahu, dengan mengirimkan malaikat untuk memberi-Nya kekuatan (Lukas 22:43), Bapa menghendaki agar Yesus tetap menggenapi apa yang menjadi kehendak Bapa dan Yesus taat melakukannya, seperti yang telah kita baca dalam Filipi 2:8, Dia taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib.
Dari peristiwa ini, satu hal yang dapat kita pelajari adalah TAAT pada kehendak TUHAN berapapun harga yang harus kita bayar! Bukankah firman Tuhan juga mengatakan "Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya." (2 Timotius 2:3-4).
Tuhan Yesus ‘Sang Komandan’ tertinggi kita telah menunjukkan teladanan ketaatan melalui keseluruhan hidupnya, sekarang giliran kita sebagai prajurit Kristus Yesus yang baik untuk hidup dalam ketaatan. Sebab dengan demikian kita hidup berkenan kepada-Nya. Hiduplah dalam ketaatan, seperti pesan Tuhan yang telah disampaikan oleh Gembala Sidang kita, karena ketaatan adalah kunci untuk memasuki tahun 2010 ini.
Akhir kata, taatlah kepada waktu-Nya Tuhan, taatlah kepada perintah Tuhan, taatlah kepada Firman Tuhan, taatlah seperti seorang prajurit dan alamilah PEMULIHAN & KELIMPAHAN yang Tuhan Yesus janjikan!

--

Kebangkitan-Nya Menyembuhkan Dan Memulihkan Kita

Oleh: Ps.Niko Njotorahardjo
Pengorbanan Tuhan Yesus Menjadi Dasar Bagi Pemulihan
Selama 40 hari sebelum kenaikan-Nya ke sorga, Yesus mengunjungi murid-murid-Nya. Dan banyak hal yang secara khusus Dia lakukan setelah kebangkitan-Nya, yaitu:
1. Memulihkan Ketidakpercayaan dan Keraguan
2. Memulihkan Keputusasaan dan Kegagalan
Petrus bersama 6 murid Tuhan lainnya (termasuk Yohanes), sedang dalam keadaan putus asa dan uring-uringan karena mereka tidak tahu kalau Tuhan Yesus bangkit. Yang mereka ketahui adalah Tuhan Yesus telah mati. Mereka sedang mencari ikan di tengah Danau Galilea. Semalam-malaman mereka mencari ikan tetapi tidak ada seekor pun yang diperoleh. Ketika dalam keadaan putus asa mereka berlayar pulang dengan perahunya, tiba-tiba ada suara dari darat yang berkata, "Hai anak-anak, adakah lauk-pauk padamu?"
Orang yang sedang uring-uringan dan tidak men-dapat apa-apa, kalau diitanya seperti itu biasa-nya bertambah kesal, mungkin dengan agak ‘ketus’ mereka akan menjawab, "Tidak ada!" Dalam hati mereka mungkin akan berkata, "Sudah tidak dapat apa-apa, masih tanya-tanya lagi!" Mereka tidak tahu bahwa yang bertanya itu adalah Tuhan Yesus. Lalu Tuhan Yesus meneruskan perkataan-Nya, "Kalau begitu, tebarkan jalamu di sebelah kanan perahu, maka kamu akan beroleh ikan."
Ternyata mereka taat, sekalipun ini adalah perintah yang sangat tidak masuk akal. Mengapa?
a. Saat itu hari sudah pagi, sedangkan untuk mencari ikan itu adalah pada malam hari. Dan mereka sudah semalam-malaman mencari ikan namun tidak memperolehnya. Kalau malam saja tidak dapat, apalagi di pagi hari. Ini sesuatu yang tidak masuk akal.
b. Karena mereka sedang dalam perjalanan pulang, maka jarak mereka dari pantai hanya 200 hasta atau 90m. Saya pernah mengukurnya dan ternyata itu sangat dangkal sekali. Mungkin zaman dulu lebih dalam sedikit, tetapi tetap saja itu sangat dangkal. Dan tidak mungkin ada ikan di sana, karena yang ada hanya bebatuan saja.
c. Mereka disuruh menebarkan jala di sebelah kanan perahu. Tetapi apa bedanya mereka menebarkan jala di sebelah kanan, kiri, muka atau belakang perahu, karena perahunya kecil. Ini juga sesuatu yang tidak masuk akal!
Saudara, ini adalah perintah yang tidak masuk akal, tetapi mereka bisa menuruti perintah tersebut. Mereka bisa taat! Dan sekali lagi, mereka tidak tahu bahwa itu adalah Yesus! Mengapa mereka bisa taat? Jawabannya hanya satu, yaitu karena mereka sebelumnya hidup intim dengan Tuhan. Ketika mereka taat meskipun itu seolah-olah tidak jelas, namun mereka tahu karena mereka pernah intim dengan Tuhan. Dan sepertinya ada suatu hubungan yang erat yang mendorong mereka melakukan perintah tersebut dan hasilnya 153 ekor ikan mereka dapatkan. Amin!
Saudara yang dikasihi Tuhan, mungkin di antara Saudara ada yang berpikir, "Pak Niko itu sering mendengar suara Tuhan." Mungkin menurut Saudara rasanya saya begitu gampangnya mendapat suara Tuhan. Sepertinya Tuhan langsung berbicara kepada saya dengan suara yang jelas, misalnya … "Hai anak-Ku …" Itu tidak seperti itu, karena ada saatnya di mana saya bingung akan suara Tuhan seperti para murid tersebut. Karena suara itu ada 3, yaitu : Suara Tuhan, Suara hati kita sendiri atau Suara iblis.
Tetapi jaminannya adalah kalau Saudara intim dengan Tuhan, maka suara yang masuk dengan lembut itu adalah suara Tuhan. Meskipun saya pun kadang-kadang bertanya-tanya apakah ini ‘suara’ yang saya dengar, itu dari Tuhan atau bukan. Oleh sebab itu saya bergumul, kadang-kadang disertai dengan puasa. Kalau kita selalu langsung mendengar suara Tuhan, maka tidak ada pergumulannya! Demikian juga dengan Saudara, mungkin Saudara rindu mendengar suara Tuhan, maka itu perlu pergumulan. Yaitu bergumul dalam doa dan kalau perlu ditambah dengan puasa untuk bertanya kepada Tuhan.
Tetapi kalau Saudara hidup intim dengan Tuhan seperti yang saya lakukan, maka saya tidak akan takut salah. Kalau pun misalnya ada satu kesalahan, bagi saya itu bukan kesalahan tetapi proses. Mungkin Tuhan mempunyai satu maksud untuk memproses saya dan ‘seolah-olah dibuat’ salah, namun satu hal yang saya yakin, kalau Tuhan yang menuntun, meskipun kadang-kadang tidak masuk akal, Tuhan tidak akan pernah membawa saya masuk jurang. Amin!
Kalau Saudara hidup intim dengan Tuhan dan Saudara tidak punya motivasi apa-apa selain menyenangkan hati Tuhan, maka jalan saja! Dan jangan takut salah, meskipun kadang-kadang tidak terlalu jelas, pokoknya jalan saja! Itu yang selalu saya tekankan. Gereja ini sebentar lagi memasuki usia 22 tahun dan kita ada sebagaimana ada saat ini karena kita lakukan itu. Kuncinya adalah: Hidup Intim Dengan Tuhan!
Respon Kita Didalam Proses Pemulihan
Dia mau datang dan akan segera datang! Saudara yang belum hidup intim dengan Tuhan hari-hari ini, saya berdoa agar Saudara hidup intim. Kalau Saudara tidak hidup intim, maka Saudara akan menjadi permainan dunia. Kita tahu sendiri bagaimana dunia itu. Dunia sekarang ini sedang memasuki ‘alam spiritualitas’ dan mereka memakai semua yang berhubungan dengan hal-hal tersebut dan kalau Saudara intim dengan Tuhan, maka Saudara akan tahu nanti dan Tuhan akan tuntun. Dan saya percaya Saudara tidak akan masuk jurang, meskipun kadang-kadang sedang berada di tepinya jurang, tetapi kita tidak akan masuk ke sana, mungkin hanya melihatnya saja.
Selama 40 hari Tuhan Yesus menampakkan diri kepada banyak orang. Jadi benar bahwa Tuhan Yesus itu hidup dan Dia sudah bangkit dari kematian dan setelah itu Dia naik ke sorga dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa sampai waktu pemulihan seperti yang dikatakan nabi-nabi Tuhan itu selesai. Kalau selesai, maka Dia segera turun dan saya mau beritahu Saudara bahwa pemulihan itu sudah di ambang pintu untuk selesai, yaitu segala pemulihan! Berarti, Dia akan segera datang untuk kali yang kedua seperti apa yang Dia katakan. Artinya, penghakiman terakhir juga sudah di ambang pintu!
Pada penghakiman terakhir, Tuhan akan memisahkan kambing dari domba. Saya mau bertanya, "Apakah Saudara mau menjadi kambing atau domba?" Tentu kita semua mau menjadi domba! Tetapi pada waktu dipisahkan domba-domba itu bertanya kepada Tuhan, "Tuhan, mengapa kami Engkau pisahkan menjadi domba?"
Dan Tuhan menjawab, "Sebab pada waktu Aku lapar, kamu memberi Aku makan. Pada waktu Aku haus, kamu memberi Aku minum. Pada waktu Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan. Pada waktu telanjang, kamu memberi Aku pakaian. Ketika Aku sakit, kamu melawat Aku dan ketika Aku dalam penjara, kamu mengunjungi Aku!"
Kembali domba-domba bertanya, "Kapankah kami melihat Tuhan dalam keadaan seperti itu?" Dan Tuhan menjawab, "Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku!" Apakah Saudara mau menjadi domba? Domba itu adalah orang yang ‘care’ kepada orang-orang yang paling hina, artinya orang-orang miskin secara rohani maupun jasmani.
Jadi kalau ada orang yang miskin secara rohani, artinya yang belum percaya kepada Tuhan Yesus, Saudara akan ‘care’ kepada mereka, demikian juga kepada orang yang miskin secara jasmani, yaitu mereka yang membutuhkan pertolongan. Dan saya tahu bahwa ini semua adalah pelayanan dari Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus melakukan itu dengan dasar belas kasihan.
Saudara, kalau kita berbicara tentang ‘care’ atau kepedulian kepada orang miskin, maka semua agama pun melakukan hal yang sama. Tetapi apa yang membedakan mereka dengan kita? Hanya satu yang membedakannya, yaitu karena kita diberikan ‘compassion’ atau belas kasihan Tuhan Yesus.
Saya mau bersaksi kepada Saudara, kita memang harus peduli kepada orang-orang miskin, tetapi dulu pada waktu pertama kali melakukannya, itu hanya karena saya mau taat. Tetapi tiba-tiba belakangan ini Tuhan memberikan ‘compassion’ atau belas kasihan yang lebih besar. Dan apa yang terjadi?
Ternyata berbeda! Orang boleh menolong orang lain dan tidak ada yang tahu motivasinya, tetapi Tuhan yang melihat apakah kita mempunyai ‘compassion’ dan itu di hadapan Tuhan yang membedakannya dengan orang lain karena tidak ada motivasi lain selain belas kasihan.
Ketika berjalan keliling untuk mengumpulkan orang-orang miskin, orang-orang sakit dan orang-orang yang tidak punya uang untuk ke dokter, hati saya itu betul-betul Tuhan berikan ‘compassion’, karena itu baru-baru ini, pada waktu ‘Global Conference on Care’, di mana banyak orang-orang yang datang dari seluruh Indonesia dan seluruh dunia, disitulah saya disuruh melepaskan pengurapan belas kasihan oleh Tuhan yang selama ini sudah Tuhan berikan.
Dan saya tahu bahwa pengurapan yang tertinggi itu ada 2, yaitu: Pengurapan Kasih, supaya lebih intim dengan Tuhan, dan Pengurapan Belas Kasihan, supaya ‘care’ kepada orang lain. an ini menunjukkan bahwa hari-hari ini melalui ‘Global Conference on Care’ yang baru terjadi, itu bukanlah hanya sekedar ‘event’, karena sesungguhnya ini adalah ‘movement’. ‘Event’ tersebut hanyalah sebagai alat untuk mendeklarasikan bahwa Tuhan mau kita sungguh-sungguh masuk dalam pelayanan seperti ini. Dan juga untuk mengingatkan supaya kita menjadi domba, tidak perduli apakah Saudara adalah orang kaya atau miskin.
Jadi, ini untuk semua orang, entah apakah Saudara dalam jawatan rasul, nabi, gembala, penginjil atau guru, semua harus melakukan pelayanan ini, sebab ini adalah pelayanan-Nya Tuhan Yesus. aya tahu hari-hari ini Tuhan akan melepaskan lebih besar lagi pengurapan belas kasihan itu. Dan saya tahu bahwa ini adalah pelayanan yang terakhir yang Tuhan betul-betul tekankan. Memang sebetulnya sudah ada, tetapi belakangan ini Tuhan terus katakan hal ini dan saya berdoa agar semua kita menjadi domba. Amin!
Lukas 6:38 berkata, "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." Domba itu pasti suka memberi dan dikatakan tadi … "Berilah, maka kamu akan diberi …" Saya percaya kalau kita melakukan ini, maka tidak akan ada yang namanya orang miskin dalam hal apa pun, karena ini bukan hanya soal uang.
Mungkin Saudara benar-benar tidak memiliki uang, tetapi Saudara memiliki kasih, oleh sebab itu, berilah kasih itu. Mungkin Saudara punya kebaikan, berilah kebaikan itu. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu …"
Katakanlah Saudara akan memberi beras dengan takaran sebuah gelas. Yang kita lakukan adalah mencedok beras itu dengan gelas tersebut dan setelah penuh, Saudara berikan itu kepada orang lain. Sekarang perhatikan bagaimana cara Tuhan membalasnya. Andaikan Tuhan mengembalikan dengan beras pula, caranya adalah sama dengan kita pada waktu memberi, yaitu mencedok beras dalam gelas, ketika penuh tidak langsung diberi, tetapi dipadatkan terlebih dahulu, ketika permukaannya turun ditambahkan beras lagi. Setelah kembali penuh tidak langsung segera diberikan, tetapi digoncang terlebih dulu sehingga pori-pori yang masih kosong terisi penuh dan akibatnya permukaannya turun lagi. Kemudian ditambahkan beras lagi dan begitu seterusnya, ditambah terus sampai tumpah-tumpah keluar dan itulah yang akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Haleluya!
Apakah Saudara mau dipulihkan? Apakah Saudara mau mengalami hidup berkelimpahan? Inilah kuncinya! Tidak akan ada orang yang miskin jika kita mengerti akan hal ini. Dalam ‘care’ kepada mereka, ini juga harus diberitakan kepada mereka sebab kadang-kadang kita bergerak hanya dengan memberikan ‘ikan’-nya tanpa diberitahu rahasianya supaya mereka bisa keluar dari penjara kemiskinan itu. Tetapi hari ini kita sudah mendengar dan itu adalah tugas kita. Sekali lagi, berilah, maka kamu akan diberi!
Sekarang tergantung takaran yang Saudara pakai, apakah hanya sebesar gelas minuman atau sebesar gedung, itu terserah Saudara, sebab ukuran yang kita pakai untuk mengukur akan diukurkan kepada kita juga. Tinggal Saudara memilihnya sendiri. Misalkan Saudara ingin menerima 5 Milyar, pasti ukuran memberinya bukan hanya 5 Rupiah saja, kalau itu dalam bentuk uang. Tetapi di sini bukan hanya dalam bentuk uang saja, karena ada kebaikan, sukacita, damai sejahtera, dsb. Taburkan kebaikan, maka engkau akan menuai kebaikan berlimpah-limpah-limpah … Amin!

--

KebangkitanNya Menyembuhkan Dan Memulihkan Kita

Oleh: Pdt.Niko Njotorahardjo-Jakarta
Kita semua patut bersukacita karena hari ini adalah hari peringatan kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian! "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci" (1 Korintus 15:3-4)
Pada hari Jumat yang lalu kita telah memperingati kematian Tuhan Yesus atau yang biasa disebut dengan ‘Jumat Agung’. Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita. Alkitab berkata:
"Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23), dan
“Upah dosa adalah maut" (Roma 6:23).
"tetapi Tuhan Yesus yang tidak berdosa telah dijadikan dosa oleh karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah" (2 Korintus 5:21).
Artinya, Tuhan Yesus harus mati menggantikan Saudara dan saya.
Kalau kita melihat proses kematian Tuhan Yesus yang telah kita renungkan pada Jumat yang lalu, sesungguhnya itu adalah kematian yang sangat mengerikan dan Tuhan Yesus sangat sangat menderita oleh karena Saudara dan saya.
Dan pada akhirnya Tuhan Yesus tergantung di kayu salib dengan sekujur tubuh-Nya yang penuh luka-luka. Dari luka-luka-Nya itu mengalir darah; darah karena cambukan, darah karena diberi mahkota duri, darah karena tangan dan kaki-Nya dipaku, darah karena Dia jatuh waktu memikul salib-Nya; darah, darah keluar, darah tertumpah. Tuhan Yesus mati karena kehabisan darah dan di dalam darah ada nyawa. Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya buat Saudara dan saya dan Dia sangat menderita luar biasa.
Saya sering bertanya mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian, mengapa tidak dengan cara lain yang lebih manusiawi? Tetapi Alkitab berkata, "Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa." (Ibrani 9:22 dan Imamat 17:11).
1. Pengorbanan Tuhan Yesus Menjadi Dasar Bagi Pemulihan
Untuk mengampuni dosa kita semua, Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian. Dengan cara mati Tuhan Yesus yang seperti itu, penyakit kitalah yang ditanggung-Nya, penderitaan kitalah yang dipikul-Nya. (Yesaya 53:4) dan oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan (1 Petrus 2:24b)
Bagaimana keadaan Saudara hari-hari ini? Adakah di antara Saudara yang sedang sakit? Mungkin sudah lama Saudara sakit dan menderita. Kalau saya berbicara tentang penyakit, ini bukan hanya tentang fisik saja, tetapi bisa juga tentang: mental dan jiwa yang sedang sakit oleh karena tekanan-tekanan hidup yang berat, ketakutan serta kebingungan dan tidak tahu apa yang harus diperbuat; atau hubungan suami-istri atau hubungan orangtua-anak yang sedang sakit; bisa juga ekonomi atau keuangan yang sedang sakit, atau yang lebih daripada itu, yaitu: hubungan kita dengan Tuhan sedang sakit. Tetapi saya mau beritahu Saudara bahwa sejak 2000 tahun yang lalu, oleh bilur-bilur Tuhan Yesus kita sudah disembuhkan. Amin!
Pada saat terakhir ketika Tuhan Yesus di atas kayu salib, Dia berkata, "Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku. Sudah selesai." Lalu Tuhan Yesus mati dan dikuburkan. Tetapi puji Tuhan dari ayat yang kita baca tadi, jelas bahwa Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita. Sesuai dengan Kitab-kitab Suci, memang benar Ia dikuburkan, tetapi yang juga benar adalah bahwa pada hari yang ketiga Dia bangkit dari kubur! Dia bangkit dari kematian! Haleluya!
Apa jadinya kalau Tuhan Yesus tidak bangkit? Alkitab berkata, jika Tuhan Yesus tidak bangkit, maka:
1. Sia-sialah kepercayaan kita dan kita tetap di dalam dosa-dosa kita. Tetapi puji Tuhan karena Dia bangkit sehingga kepercayaan kita tidak sia-sia dan kita tidak tetap di dalam dosa-dosa kita. Haleluya! (1Korintus 15:14) Tanpa kebangkitan Kristus, tidak ada jaminan kemenangan atas dosa.
2. Orang-orang yang mati di dalam Tuhan akan binasa. Tetapi puji Tuhan karena Dia bangkti sehingga orang-orang yang mati di dalam Tuhan tidak binasa melainkan hidup kekal selama-lamanya. (1Korintus 15:15) Tanpa kebangkitan Kristus, tidak ada kebangkitan orang benar. Maut akan menjadi kenyataan terakhir, dan tidak ada pengharapan untuk kemuliaan.
3. Kita sebagai orang-orang percaya adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia, tetapi puji Tuhan karena Dia bangkit sehingga kita bukan orang-orang yang paling m,alang dari segala manusia, justru sebaliknya kita adalah orang-orang yang paling beruntung dari segala manusia. (1Korintus 15:16) Tanpa kebangkitan Kristus maka sia-sia lah kita berjuang seumur hidup mempertahankan kebenaran.
Haleluya, Yesus hidup! Dia yang pegang hari esok kita itu hidup adanya! Karena itu bagi kita yang percaya selalu ada pengharapan. Jangan ada yang putus asa! Tuhan Yesus yang pegang hari esok adalah hidup! Saya ingat apa yang dikatakan oleh Alkitab, "Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23)
Dengarlah Saudara, … kasih Tuhan Yesus selalu baru, berkat-berkat-Nya selalu baru setiap pagi. Berarti hari ini akan lebih baik dari hari kemarin! Tahun ini akan lebih baik dari tahun kemarin! Amin! Jangan ada yang putus asa sebab bagi barangsiapa yang percaya kepada-Nya selalu ada pengharapan. Jadi, jangan ada yang berkata, "Ini tidak mungkin! Tidak mungkin penyakit saya disembuhkan! Tidak mungkin keluarga saya dipulihkan! Tidak mungkin bisnis saya dipulihkan!"
Karena Dia hidup, maka di dalam Tuhan Yesus tidak ada yang tidak mungkin! Semuanya mungkin, sebab tidak ada yang mustahil bagi Dia! Amin! Yesus kita yang luar biasa itu hidup! Oleh sebab itu persoalan kita jadi hal yang sifatnya biasa!
Saudara, Tuhan Yesus benar-benar hidup. Memang ada pro dan kontra tentang hal ini, tetapi saya mau katakan bahwa Tuhan Yesus benar-benar hidup sebab Alkitab katakan seperti itu dan banyak yang menjadi saksi akan hal itu. Selama 40 hari sebelum kenaikan-Nya ke sorga, Dia mengunjungi murid-murid-Nya. Dan banyak hal yang secara khusus Dia lakukan setelah kebangkitan-Nya, yaitu:
1. Memulihkan Ketidakpercayaan dan Keraguan
Mengapa Tuhan Yesus mengunjungi Tomas secara khusus? Sebab ketika Tomas diberitahu bahwa Tuhan Yesus telah bangkit oleh murid-murid Tuhan yang lain, ia berkata, "Aku tidak percaya. Sebelum aku melihat bekas paku di tangan-Nya, sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan juga ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya!" (Yohanes 20:25).
8 hari setelah itu, ketika Tomas sedang berkumpul dengan murid-murid yang lain, Tuhan Yesus muncul dan membuatnya terkejut. Tuhan Yesus berkata kepada Tomas, "Tomas, ini Aku..lihatlah ini bekas paku dan ayo cucukkan jarimu!" Kemudian Tomas tersungkur dan berkata, "Ya, Tuhanku dan Allahku!" Lalu Tuhan berkata, "Tomas, karena engkau melihat Aku, maka kamu percaya, tetapi berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya!"
"Berbahagialah mereka yang tidak atau belum melihat mujizat, belum melihat kesembuhan terjadi dalam dirinya, belum melihat pemulihan terjadi dalam hidupnya, belum mengalami janji-janji Tuhan yang Tuhan berikan kepadanya, namun percaya!" Saudara, pesan Paskah yang begitu kuat buat Saudara dan saya hari ini adalah: PERCAYA SAJA! Yesus mau dan mampu menyembuhkan Saudara!
Saya sudah berkeliling ke 153 tempat, dan dimanapun saya selalu katakan, "Percaya saja! Percaya saja!", tidak perduli apakah mereka adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan atau tidak, pokoknya saya katakan saja dan ternyata banyak dari antara mereka yang percaya dan disembuhkan!
Belum lama ini saya pulang dari Lumajang dan Bondowoso, sekali lagi saya melihat dengan mata sendiri orang yang bisu-tuli sejak lahir dan yang tidak mungkin disembuhkan secara ilmu kedokteran - disembuhkan! Haleluya!
Saya melihat hari-hari ini terjadi suatu gelombang kesembuhan yang luar biasa. Oleh sebab itu doakan saya, karena besok (tanggal 5 April 2010) berangkat ke Amerika Serikat dan saya akan bersama-sama hamba-hamba Tuhan seluruh dunia dalam "Empowered 21 Conference". Jadi seluruh hamba-hamba Tuhan berkumpul untuk melihat apa yang akan Tuhan kerjakan untuk ke depan ini. Dan saya diundang ke sana, yang pertama sebagai wakil dari Asia. Dahulu 4 tahun yang lalu di Azusa Street, Ps. Yonggi Cho-lah yang menjadi wakil dari Asia, tetapi sekarang Tuhan berikan wakil dari Asia berasal dari Indonesia. Haleluya!
Beberapa tahun yang lalu Ps. Yonggi Cho pernah bernubuat dan ia melihat bahwa kaki dian dari Korea berpindah ke Indonesia. Dan pendoa kita, Pak Kim Seng mendapat penglihatan bahwa kaki dian itu ada di SICC (Sentul International Convention Center). Gedung yang 12 lantai itu pun sekarang sudah selesai dan baru saja diresmikan dan lantai paling atas dari gedung itu adalah Menara Doa. Dan yang luar biasa ketika saya mengurapi disana, Tuhan memberikan janji kepada kita seperti apa yang dulu Dia janjikan kepada Salomo. Amin!
Para wakil dari benua-benua dalam konferensi "Empowered 21" yang tadinya terdiri dari Asia, Amerika Serikat, Amerika Selatan, Afrika, Eropa dan Australia, entah bagaimana dari yang jumlahnya 6 itu kemudian menjadi 7 dimana ditambahkan benua Antartika. Ini luar biasa! Dan ternyata memang ada hamba Tuhan yang mewakili benua Antartika, yaitu seorang hamba Tuhan yang dipakai di Antartika dimana ia berjalan dari pulau satu ke pulau yang lain di sana membawa salib Kristus!
Di sana para wakil-wakil benua masing-masing akan berbicara selama 15 menit, termasuk saya sebagai wakil dari Asia. Lalu kemudian kami bersama-sama bergandengan-tangan untuk mengimpartasikan kepada dunia. Dalam hal ini saya diminta berbicara dalam bidang ‘healing’, karena mereka telah mendengar apa yang kita kerjakan hari-hari ini.
‘Oral Roberts’ adalah ‘bapa healing dunia’, ia mempunyai anak rohani yang bernama Billy Joe, dan sekarang keduanya sudah dipanggil Tuhan dalam selang waktu beberapa hari lamanya dan saya tahu bahwa tongkat estafet akan diberikan kepada orang-orang lain dan saya tahu Tuhan akan memberikan tongkat estafet tersebut orang-orang yang seumur saya ini. Dan saya tahu pasti bahwa kita ke sana salah satunya adalah supaya saya mengambil tongkat estafet itu untuk kesembuhan bagi dunia pada umumnya dan khususnya bagi Indonesia. Haleluya!
2. Memulihkan Keputusasaan dan Kegagalan
Petrus bersama 6 murid Tuhan lainnya (termasuk Yohanes), sedang dalam keadaan putus asa dan uring-uringan karena mereka tidak tahu kalau Tuhan Yesus bangkit. Yang mereka ketahui adalah Tuhan Yesus telah mati. Mereka sedang mencari ikan di tengah Danau Galilea. Semalam-malaman mereka mencari ikan tetapi tidak ada seekor pun yang diperoleh. Ketika dalam keadaan putus asa mereka berlayar pulang dengan perahunya, tiba-tiba ada suara dari darat yang berkata, "Hai anak-anak, adakah lauk-pauk padamu?"
Orang yang sedang uring-uringan dan tidak mendapat apa-apa, kalau diitanya seperti itu biasanya bertambah kesal, mungkin dengan agak ‘ketus’ mereka akan menjawab, "Tidak ada!" Dalam hati mereka mungkin akan berkata, "Sudah tidak dapat apa-apa, masih tanya-tanya lagi!" Mereka tidak tahu bahwa yang bertanya itu adalah Tuhan Yesus. Lalu Tuhan Yesus meneruskan perkataan-Nya, "Kalau begitu, tebarkan jalamu di sebelah kanan perahu, maka kamu akan beroleh ikan".
Ternyata mereka taat, sekalipun ini adalah perintah yang sangat tidak masuk akal. Mengapa?
a. Saat itu hari sudah pagi, sedangkan untuk mencari ikan itu adalah pada malam hari. Dan mereka sudah semalam-malaman mencari ikan namun tidak memperolehnya. Kalau malam saja tidak dapat, apalagi di pagi hari. Ini sesuatu yang tidak masuk akal.
b. Karena mereka sedang dalam perjalanan pulang, maka jarak mereka dari pantai hanya 200 hasta atau 90m. Saya pernah mengukurnya dan ternyata itu sangat dangkal sekali. Mungkin zaman dulu lebih dalam sedikit, tetapi tetap saja itu sangat dangkal. Dan tidak mungkin ada ikan di sana, karena yang ada hanya bebatuan saja.
c. Mereka disuruh menebarkan jala di sebelah kanan perahu. Tetapi apa bedanya mereka menebarkan jala di sebelah kanan, kiri, muka atau belakang perahu, karena perahunya kecil. Ini juga sesuatu yang tidak masuk akal!
Saudara, ini adalah perintah yang tidak masuk akal, tetapi mereka bisa menuruti perintah tersebut. Mereka bisa taat! Dan sekali lagi, mereka tidak tahu bahwa itu adalah Yesus! Mengapa mereka bisa taat? Jawabannya hanya satu, yaitu karena mereka sebelumnya hidup intim dengan Tuhan.
Ketika mereka taat meskipun itu seolah-olah tidak jelas, namun mereka tahu karena mereka pernah intim dengan Tuhan. Dan sepertinya ada suatu hubungan yang erat yang mendorong mereka melakukan perintah tersebut dan hasilnya 153 ekor ikan mereka dapatkan. Amin!

--

Macam-Macam Tipikal Doa

Oleh: Ev. Asen Suhendra
Doa Karena Terpaksa
Hampir semua orang percaya sangat yakin ada kuasa dalam doa. Buktinya mereka sangat suka dan yakin ada kuasa dalam doa. Mereka sangat suka dan rajin minta dukungan doa atau ditumpangi tangan hamba Tuhan dalam setiap kebaktian. Tetapi sebagian besar malas berdoa sendiri, alias sangat sedikit yang punya komitmen kehidupan doa pribadi yang disiplin.
Doa biasanya mulai dipanjatkan dengan sungguh-sungguh, karena terpaksa oleh tekanan keadaan yang tidak memberi pilihan lain, selain lari kepada Tuhan. Selama semua jalan belum buntu total dan tidak ada solusi dan jalan keluar yang bisa dilakukan, belumlah umat Tuhan berpaling pada doa. Selama masih ada pilihan/upaya lain, orang akan mengambil pilihan itu, baru setelah semua gagal, doa menjadi pilihan terakhir.
Seruan doa berisi tuntutan supaya Tuhan segera melakukan sesuatu bagi kita, supaya kita keluar dari keadaan yang buruk. Doa jenis seperti ini tidak memberikan pilihan bagi Tuhan untuk melakukan sesuatu di luar yang kita panjatkan; baik pilihan jawaban, maupun dalam hal waktu menjawabnya.
Doa karena dorongan roh kepepet ini “sangat besar kuasanya” untuk membuat umat Tuhan yang tidak suka atau tidak bisa berdoa, tiba-tiba menjadi bisa sering berdoa dan waktu doanya bisa panjang berpuluh-puluh menit. Tetapi doa ini sangat sedikit kuasanya untuk mendapatkan jawaban. Doa karena roh kepepet tidak menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak. Karena sering Tuhan mengijinkan keadaan-keadaan menjadi buruk, supaya akhirnya umatNya mulai merindukan Dia.
Doa Memaksa Tuhan
Doa karena tekanan keadaan dan situasi akan bersifat memaksa, supaya secepatnya dijawab, karena kekhawatiran bila tidak segera dijawab, semua akan menjadi terlambat. Dengan berbagai cara orang akan berseru kepada Tuhan dalam kepanikan dan ketidakpercayaan, bahwa bagaimana pun parahnya keadaannya, Tuhan tetap memegang kendali. Ia tetap sanggup memulihkan segala sesuatu, walaupun bagi manusia semua sudah seakan tidak ada harapan lagi.
“Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.” (Yohanes 11:44)
Dalam tingkat doa ini karakter lama: ketidaksabaran, keinginan semua serba instant, tidak mau menyerah untuk belajar percaya kepada Tuhan, serta ciri rohani yang belum dewasa: ketidak percayaan, kekhawatiran, ketakutan, gerutu; semuanya muncul ke permukaan. Dan percayalah, tidak ada suatu metode doa yang bisa memaksa Tuhan bertindak seperti yang kita kehendaki. Justru kita yang harus bertindak seperti yang Dia kehendaki.
Doa Putus Asa
Perlunya umat Tuhan mengerti bahwa Ia tidak bertindak karena dorongan keadaan semata, tetapi Ia bertindak menurut rencana dan waktuNya sendiri. Umat Tuhan biasanya semakin panik dalam menunggu jawabanNya, karena melihat situasi yang semakin memburuk.
Mereka merasa Ia tidak peduli akan keadaan mereka, sementara di saat-saat itulah mereka sangat membutuhkan Dia. Inilah yang menimbulkan keraguan, iman goyah dan keputusasaan. Doa mungkin masih tetap dinaikkan, tetapi iman bahwa doa itu pasti dijawab tepat waktu sudah mulai memudar. Bila dalam keadaan seperti ini, umat Tuhan memilih untuk tetap percaya, mereka akan mengalami pertumbuhan iman yang dahsyat, yang hidup karena percaya, bukan karena melihat.
“Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.” (2 Korintus 5:7) Dan ada perubahan dalam hati yang tidak disadari bahwa mereka menyimpan janji Tuhan sehingga mereka tidak berdosa kepadaNya. “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” (Mazmur 119:11)
Tuhan lebih ingin merubah dalamnya (iman, rohani) lebih dahulu, tetapi kita ingin luarnya (keadaan, financial, dll) dulu dirubah Tuhan. Kadang dalam level ini banyak yang kemudian undur dari Tuhan, karena kecewa dan marah. Rasanya sudah berdoa, sudah mencari Tuhan, sudah bertekun, sudah bertobat dan sudah berubah, tapi Ia tidak menjawab.
Padahal kalau dilihat secara kaca mata rohani, tahap ini adalah tahap yang paling menentukan dalam pertumbuhan iman dan rohani. Justru di saat seperti inilah terjadi penghancuran kesombongan manusia lama, yang tidak mau direndahkan. Yang hanya ingin dimengerti, tetapi tidak pernah mau mengerti. Kemarahan dan kekecewaan menunjukkan masih ada keangkuhan yang tetap ingin memerintah Tuhan, supaya menuruti kehendaknya.
Keangkuhan kita disinggung Tuhan dengan membuat kita merasa sudah diacuhkan, tidak dipedulikan, dianggap sepi, tidak dikasihi. Sifat defensive kita otomatis bekerja, kita tidak mau dianggap seperti pengemis yang memohon belas kasihan, kita mau seperti anak raja yang harus dihormati. Tetapi Tuhan mau kita memiliki roh kerendahan hati, agar Ia bisa mengangkat kita.
Tetapi Ia sudah mengatakan: “Dan barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri ia akan ditinggikan.” (Matius 23:12) Kegagalan merendahkan diri membawa konsekwensi di seluruh bidang kehidupan, tidak adanya peninggian/promosi dari Tuhan.
Tapi kami sudah berdoa mencari Dia? Kalau yang kita cari adalah Tuhan, maka Ia menjawab atau tidak itu tidak akan membuat kita kecewa. Bukankah ini hanya menunjukkan kita hanya mencari jawabanNya bagi kepentingan diri kita sendiri dan tidak mencari Dia? Kemudian bila ada yang sampai undur dan tidak lagi mengikut Tuhan, hanya memperlihatkan tujuan kita menjadi Kristen yang tidak sesuai tujuan dan rencanaNya memangil kita.
Firman Tuhan dalam Perjanjian Lama dengan jelas mengatakan hubungan Tuhan dengan umatNya adalah hubungan kasih, bukan hubungan legalistis belaka. Hubungan legalitis akan ditandai dengan tumpukan tuntutan salah satu pihak kepada pihak yang lain. Tuhan dituntut menggenapi janji-janjiNya. Sementara klausul perjanjian tentang umat yang harus mentaati Dia, dihilangkan. Dengan kata lain, kita melupakan kewajiban dan hukum Tuhan dalam dalam hidup kita.
“Kasihilah Tuhan , Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Ulangan 6:5) Tuhan Yesus dengan gamblang menyatakan hal yang sama di Perjanjian Baru. “Kasihilah Tuhan , Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Markus 12:30)
Jelas hubungan umat Tuhan dengan Dia adalah hubungan dari hati ke hati yang timbul dan diikat oleh kasih. Bukan hubungan legalistis seperti yang pernah dilakukan Ayub. “Ketahuilah aku menyiapkan perkaraku, aku yakin bahwa aku benar.” (Ayub 13:183) Menjelang pemulihannya ia bertobat dan berhenti hendak berperkara dengan Tuhan, ia mencabut semua perkatannya. “Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu” (Ayub 42:6)
Daud memberi teladan bagaimana kedatangan umat Tuhan kehadiratNya, karena kerinduan dan rasa haus akan Dia, bukan karena dorongan kerinduan akan berkat-Nya semata. “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepadaMu, tubuhku rindu kepadaMu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.” (Mazmur 63:2)
Level kehidupan doa 1-3 bisa disebut sebagai doa situasional; yaitu doa yang dinaikkan karena menurut situasi dan kondisi yang terjadi. Tidak banyak hal-hal yang besar terjadi sebagai jawaban doa dalam level ini, karena semua dinaikkan tanpa pimpinan Roh Kudus.
“Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita;sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa;tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.” (Roma 8:26) Secara eksplisit Rasul Paulus menyatakan bahwa kita tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa. Jadi yang didoakan hanya symptom (gejalanya) saja, tanpa mengena pada causa (penyebabnya).
Meminjam istilah medis ada tahapan sebelum terapi dijalankan. Causa-symptom-prognosa-therapy. Causa adalah penyebab atau akar dari penyakit/permasalahan. Symptom: gejala-gejala yang tampak/keluhan dan mencocokkannya dengan ciri-ciri penyakit tertentu. Diagnosa: kepastian jenis penyakit/permasalahn yang diderita. Therapy : langkah pengobatan/perbaikan yang perlu diambil untuk pulih.
Gejala atau keluhan yang tampak dan dirasakan bisa diobati secara symtomatik, seperti demam diberi obat penurun panas. Tetapi mengobati keluhannya saja tidak cukup, karena mungkin penyebabnya adalah penyakit yang lebih serius. Orang yang menderita typus gejalanya juga demam tinggi, tetapi kalau hanya diberi penurun panas akan menjadi berbahaya. Karena penyakit yang sebenarnya tidak terdeteksi.
Doa situasional hanya akan berurusan dengan masalah-masalah luar yang tampak: penyakit, kegagalan, masalah rumah tangga dan lain-lain. Tetapi tidak sampai membongkar akar penyebab dari “penyakit-penyakit” itu. Bila seseorang langsung dipulihkan dalam keadaan seperti itu, maka akar yang sebenarnya akan tersembunyi dan berkembang sehingga lebih membahayakan.
Pekerjaan Roh Kuduslah yang akan mengungkapkan akar/causa sebenarnya dari suatu keadaan, celah, kutuk, dosa, gangguan kuasa gelap atau rencana Tuhan. Semakin dalam seseorang terbenam dalam masalah, biasanya semakin dalam juga kehidupannya yang bisa diselidiki Firman Tuhan dan Roh Kudus.
Doa Terbiasa
Kemajuan jaman dan pola hidup ingin nyaman tanpa banyak pergumulan dan perjuangan, telah membuat kedisiplinan doa, kehidupan benar, kekudusan dan salib menjadi thema-thema kotbah yang tidak poluler. Hanya keberhasilan, kemakmuran dan kekayaan yang dikejar dan paling dihargai. Khotbah pengajaran menjadi sangat jarang dan langka, teguran dan nasehat Firman merupakan pengajaran yang harus dijauhi, karena membuat umat menjauh dan pindah tempat ibadah.
Bila seseorang bisa tetap tekun dan mau maju terus mencari Tuhan dalam keadaan yang paling tidak berpengharapan, ia akan maju dalam kehidupan doanya. Sehingga doa akan menjadi sikap hidupnya. Doa akan menjadi suatu kebiasaan, yang bila tidak dilakuka akan ada sesuatu yang rasanya kurang dalam hidupnya.
Setelah orang percaya memutuskan untuk terus maju mencari Tuhan, sekalipun belum ada tanda-tanda doanya dijawab, maka akan ada kerinduan dan kehausan akan Tuhan yang akan timbul melalui perubahan sikap hati dan ketekunan doa.
Hati mulai melunak dan tidak lagi memaksa Tuhan menjawab atau menolong, tetapi akan bersikap memohon belas kasihan dan kemurahanNya. Isi doa juga berubah menjadi lebih banyak berdoa agar bisa taat, tetap percaya dan dimampukan hidup benar, sementara menantikan kegenapan janji Tuhan.
Tidak Biasa Tidak Berdoa
Segala sesuatu akan dibawa dalam doa sebelum dikerjakan. Hari-hari dimulai dengan bersandar pada kekuatan kehidupan doa, yang mengundang Tuhan terlibat dalam segala sesuatu. Sehingga kalau dahulu doa karena terpaksa, sekarang kalau tidak berdoa, malah rasanya sangat aneh dan asing. Dalam level ini, doa dilakukan karena kerinduan dan kehausan akan Tuhan dan hadiratNya. Bukan lagi karena dorongan “roh kepepet”.
Perubahan sifat hubungan dengan Tuhan dan perubahan hati yang mau direndahkan, membuat orang tanpa sadar menunjukkan hati yang merendah; selalu melibatkan Tuhan dalam segala hal, memohon belas kasih dan campur tangan ilahiNya hari demi hari, membuat orang percaya melewati tiap hari dan tiap langkah memohon penyertaanNya.
Pada level kehidupan doa seperti ini, umat Tuhan akan lebih banyak mengalami kemenangan daripada kekalahan dan sangat terhindar dari masalah yang mereka buat sendiri, sehingga bisa seperti Daud yang berkata: “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya TUHAN it! Berbahagialah orang yang berlindung padaNya!.” (Mazmur 34:9)
Level 4-5 adalah level trasisional, yaitu: level perubahan kehidupan doa dari menuntut Tuhan; memperhamba Dia untuk menjawab pergumulan, memaksa Tuhan menuruti keinginan kita; menjadi bersifat memohon kemurahanNya dan mulai menyerahkan segala permohonan kepada kehendakNya. Doa dengan kesombongan menjadi doa dengan kerendahan hati.
Tetapi permohonan jawaban yang diajukan tetap, hanya sifat pengajuannya kehadirat Tuhan yang berubah. Doa tidak lagi dinaikkan sebagai doa orang yang sok benar, tetapi dinaikkan dengan permohonan dengan kerendahan hati, sehingga dibenarkan Tuhan.
“Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini : Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah orang Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepadaMu, karena aku tidak sama seperti orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Lukas 18:9-14)
Doa Yang Luar Biasa
Iman yang sudah teruji yang berpegang pada janji Firman Tuhan, mata rohani yang sudah dicelikan, tidak melihat apa yang kelihatan, tapi mempercayai Tuhan dalam segala hal, hati yang sudah diubahkan bukan lagi ingin dituruti, tapi suka menuruti Tuhan, akan menjadi saluran kuasa, berkat dan kebaikan Tuhan bagi orang lain.
Doa yang efektif bukanlah doa yang dinaikkan dengan suatu formula tertentu yang menjadi metode doa; cara (memuji, menyembah, bermazmur), isi (permohonan, pengakuan, pengharapan), waktu, lamanya doa, sikap tubuh, tempat doa, tetapi iman yang teruji, bertekun dalam pengharapan, dan perubahan manusia batiniah.
Cara doa; tidak ada satu keseragaman rumusan doa yang cocok bagi semua orang. Cara doa banyak ditentukan oleh sifat dasar manusia, orang kolerik/sanguinis biasanya berdoa langsung to the point menyampaikan apa yang menjadi kerinduan, sedangkan orang pragmatis/melakolis biasanya berputar sedikit dulu, kadang dengan penyembahan/pujian sebelum mengutarakan maksud hatinya.
Juga cara doa sering dipengaruhi urgensi situasi. Seorang ibu yang anaknya tersiram kuah panas, tentu saja tidak diharapkan bermamzur dulu, mengadakan pengakuan puluhan ayat Firman Tuhan, bersyafaat untuk bangsa dan Negara dari sabang sampai Merauke, orang miskin, anak yatim piatu, janda-janda, sementara anaknya berteriak kesakitan. Sebaliknya orang-orang yang sebenarnya punya waktu cukup, tidak semestinya berdoa seperti orang yang laporan yang hanya 1-2 menit dan dengan terburu-buru diakhiri dengan kata Amin, kemudian menunggu semua tuntutannya dijawab Tuhan.
Suasana doa satu dengan yang lain juga tidak pernah sama, walaupun di hari yang sama. Kadang dalam satu kesempatan doa pagi, seseorang lebih banyak memuji dan bermazmur. Dalam doa selanjutnya di hari yang sama seseorang didorong untuk lebih banyak bersyafaat bagi orang lain. Jadi tidak ada cara doa yang lebih rohani dari cara doa lainnya. Ikuti saja dorongan Roh Kudus dalam doa.
Isi doa: Tuhan tidak membatasi apa saja yang boleh dimohonkan dalam doa, besarnya ataupun jumlahnya. Tetapi Ia memberi batasan, hendaklah doa permohonan disampaikan sesuai dengan tingkat iman. “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.” (Yakobus 1:6) Periksalah apakah permohonan yang dinaikkan untuk kemuliaanNya, atau hanya untuk pemuasan hawa nafsu duniawi belaka. “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” (Yakobus 4:3)
Menghafal dan memperkatakan Firman Tuhan adalah baik, tetapi bila Firman Tuhan yang diperkatakan tidak disimpan dalam hati, tetapi hanya di mulut saja, maka tidak akan ada gunanya. Lebih baik dikuasai Firman Tuhan dari pada menguasai Firman Tuhan. “Engkau membuat mereka tumbuh, dan mereka pun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati mereka.” (Yeremia 12:2)
Waktu doa: ada yang beranggapan doa waktu dini hari, jam 1 atau jam 2 dini hari lebih benar dari pada doa di pagi hari (jam 4 atau jam 5 pagi), ada yang mengatakan doa siang lebih rohani, karena ada unsur mengorbankan pekerjan dan kegiatan.
Alkitab Perjanjian Lama mengajarkan umat Tuhan untuk memungut manna sebelum matahari terbit, Tuhan Yesus memberi teladan berdoa pagi-pagi benar dan pada malam hari. Pagi ketika tubuh masih segar, pikiran belum disibukkan segala tugas dan rencana hari itu, meminta kekuatan, hikmat dan campur tangan ilahi untuk melewati hari itu dengan baik, dan malam setelah ditolong sehari penuh oleh Tuhan mengucap syukur dan mengingat semua kebaikanNya.
Lamanya doa: kembali ada polemik tentang apakah perlu berdoa berlama-lama dalam arti doa mesti singkat, ringkas, padat dan jelas. Persis seperti kata pemimpin pujian ketika ada yang mau bersaksi dalam ibadah, supaya tidak menghabiskan waktu pujian dengan kesaksian yang terlalu panjang. Penganut mazbab DOA PARISI: padat, ringkas, jelas dan singkat, meneguhkan doktrinnya memakai Firman Tuhan. “Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.” (Matius 6:7)
Memang doa berisi permohonan tidak perlu dengan merangkai kata-kata yang indah, bertele-tele dan panjang-panjang. Karena Tuhan mengetahui seluruh isi hati dan keinginan kita. “Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepadaNya dengan tulus iklas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka IA akan membuang engkau untuk selamanya.” (1 Tawarikh 28:9)
Seseorang yang berdoa hanya karena dorongan kebutuhan dan tekanan keinginan, tidak akan sanggup berdoa berjam-jam, karena maksud kedatangannya kepada Tuhan hanya untuk di dengar/memberi perintah. Ia hanya ingin semua doanya segera dijawab. Tetapi bagi kehidupan yang sudah karib dengan Tuhan yang ditandai dengan adanya kerinduan dan kehausan akan Dia, tetntu saja doa beberapa menit tidak akan cukup untuk mengungkapkan kerinduan dan memuaskan kehausan rohani seseorang.
Tuhan Yesus dalam pergumulan yang paling sangat berat di Taman Getsemani juga mengajarkan para murid untuk berdoa minimal satu jam. “Setelah itu Ia kembali kepada murid-muridNya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?” (Matius 26:40)
Rasul Petrus mengajarkan bahwa lawan kita si Iblis berjalan keliling sehingga kita harus selalu berjaga-jaga. “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8) Doa untuk berjaga-jaga saja butuh minimal satu jam, apalagi doa pergumulan untuk mendapatkan kemenangan.
Sikap tubuh: dalam doa seremonial, kepala yang tertunduk ketika berdoa, bukanlah cerminan hati yang menunduk kepada Tuhan, mata yang tertutup bukanlah tanda seseorang sudah hidup, bukan karena melihat tapi karena percaya. Lutut yang ditekuk juga tidak bisa dipakai ukuran sikap penghargaan seseorang, ketika ada di hadirat Tuhan
Tetapi seseorang yang mengenal lebih dalam Tuhannya pasti hidup dengan hati yang ditundukkan kepada perintah Tuhan, mata iman hidup karena percaya dan lutut yang ditekuk untuk menghormati Dia, dan berjalan bukan dengan kuat dan gagah, tetapi dengan Roh Tuhan. “Maka berbicaralah ia, katanya: “Inilah Firman Tuhan kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan rohKu, Firman Tuhan semesta alam.” (Zakaria 4:6)
Tempat doa: dalam sebuah talk show di radio rohani di Makasar, ada satu pendengar yang bertanya apakah masih perlu doa di kamar atau di rumah, sementara kita bisa berdoa sambil menyetir mobil, masak dan mengerjakan pekerjaan lainnya. Saya bertanya balik, apakah perlu suami isteri punya waktu untuk berbicara berdua, duduk bersama, toh semua bisa disampaikan melalui handphone, tanpa satu sama lainnya harus menyisihkan waktunya untuk pasangan hidupnya?
Memang kita bisa berdoa dimana saja, kapan saja. Tetapi bila seseorang tidak mendisiplinkand diri untuk punya waktu doa pribadi, bagaimana ia bisa mengatakan ia bisa berdoa setiap saat, sedang berdoa beberapa menit saja dengan sungguh-sungguh tidak bisa dilakukannya? Bisa sedang tidak mengerjakan sesuatu tidak bisa berdoa, apalagi ketika sedang sibuk melakukan banyak hal?
Kehidupan doa level 6 adalah kehidupan doa tingkat inspirasional, yaitu: doa yang dinaikkan dibawah pimpinan Roh Kudus, sehingga pokok doa, perkataan dalam doa bersifat pewahyuan/Rhema yang penuh kuasa. Doa level ini akan tepat sasaran, langsung mengenai akar permasalahan sehingga masalah bisa tuntas.

--

Perkuat ‘Baling-Baling Rohani’ Kita Dan Milikilah Belas Kasihan Tuhan

Oleh: Divisi Profetik GBI Gatot Subroto-Jakarta
"Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:16).
Beberapa minggu yang lalu seorang pengerja di tempat kami mendapatkan sebuah penglihatan; yang mengandung makna dan pesan yang cukup penting. Penglihatannya adalah sebagai berikut:
Suatu hari ketika ia sedang berdoa, Tuhan memberikan penglihatan sebuah helikopter yang sedang naik terbang. Tiba-tiba datang angin yang sangat kencang yang mencoba untuk menahan gerak laju daripada helikopter ini. Tetapi dalam penglihatan itu Tuhan menyuruhnya untuk memperhatikan baling-baling helikopter ini. Sewaktu diperhatikan, ternyata di tengah-tengah tekanan angin yang sangat kuat, baling-baling helikopter ini tidak berputar semakin pelan, tetapi sebaliknya baling-baling tersebut berputar semakin kencang, sehingga pada akhirnya helikopter itupun berhasil terus naik ke atas menembus badai angin yang kuat.
Hari-hari ini, gereja Tuhan, seperti halnya helikopter tersebut, sedang dibawa oleh Tuhan untuk naik ke level/ dimensi yang lebih lagi. Ada banyak perkara-perkara besar yang akan Tuhan kerjakan lebih lagi di tengah-tengah kita. Tuaian sudah menguning dan kita diminta oleh Tuhan untuk memberi makan orang-orang miskin dan melakukan pelayanan kasih dan kepedulian seperti yang Yesus lakukan.
Tetapi percayalah, di tengah-tengah keadaan seperti itu, iblis pun tidak tinggal diam. Ia akan menghembuskan angin persoalan, intimidasi, perpecahan, sakit hati, dan hal-hal yang sifatnya untuk mencuri damai sejahtera kita, dengan maksud untuk menahan gerak laju daripada gereja Tuhan. Tetapi seperti halnya helikopter tersebut, Tuhan justru menginginkan “baling-baling” kehidupan rohani kita berputar semakin kencang.
Apa maksud “baling-baling” kehidupan rohani kita harus berputar semakin kencang? Maksudnya adalah: di tengah-tengah situasi dan kondisi yang semakin sulit. Persoalan, intimidasi dan serangan iblis yang semakin kuat, kita harus semakin lebih lagi di dalam mencari dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita harus semakin intim dengan Tuhan. Semakin kuat di dalam doa, pujian dan penyembahan kita.
Tidak ada tempat persembunyian yang lebih kuat daripada di dalam hadirat Tuhan. “Hanya dekat Allah saja aku tenang, hanya Dia Gunung Batuku, hanya Dia kota bentengku, aku tidak akan goyah selama-lamanya,” kata pemazmur dalam Mazmur 62.
Raja Daud dan bani Korah mengerti akan hal ini. Dalam Mazmur 42:2-3 dikatakan bahwa: “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?”
Jiwaku haus merindukan Allah, seperti rusa merindukan air. Seekor rusa, ia dapat mencium bau air dalam jarak 6 kilometer. Apabila datang musuh yang hendak memburunya, maka ia akan berlari mencari sungai untuk berendam di dalam sungai tersebut untuk menetralkan bau badannya, sehingga musuh tidak dapat lagi menemukan jejaknya.
Sungai adalah gambaran daripada hadirat Allah. Hanya di dalam hadirat-Nya lah kita menemukan kembali kekuatan, kesegaran dan pemulihan. Yesaya 40:30-31 menyatakan bahwa “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Banyak orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan yang baru. Ia akan seumpama rajawali yang naik terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya.
Oleh karena itu di tengah-tengah “peperangan” yang semakin kuat, kita harus semakin memperkuat hubungan kita dengan Tuhan. Perkuat Saat Teduh kita, perkuat jam-jam doa kita; lebih banyak lagi masuk dalam hadirat Tuhan.
Berdoa Dalam Bahasa Roh
“Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.” Yudas 1:20
Hal kedua yang Tuhan ingatkan sehubungan dengan memperkuat putaran “baling-baling rohani” kita adalah dengan lebih banyak lagi berdoa dalam bahasa Roh. Rasul Paulus berkata bahwa ia berkata-kata dalam bahasa Roh lebih dari pada orang lain.
Oleh karena itu tidak heran ia memiliki manusia rohani yang sangat kuat. Rasul Paulus menjadi orang yang sangat kuat di dalam iman, kuat dalam penganiayaan, penderitaan, kelaparan dan sebagainya. Firman Tuhan memberitahukan kepada kita, bahwa saat kita berdoa dalam bahasa Roh kita membangun diri kita (1 Korintus 14:4).
Mengucap Syukur Senantiasa
Hal berikutnya yang harus kita perkuat adalah ucapan syukur. Di tengah-tengah tekanan dan serangan yang iblis coba kirimkan atas kehidupan kita, maka ucapan syukur akan menjadi senjata yang sangat ampuh. Iblis akan mencoba untuk menekan dan meng-intimidasi kita, ia akan mencoba mengirimkan kekuatiran, ketakutan dan keputus asaan. Iblis beroperasi di dalam suatu wilayah yang bernama “dusta”.
Bila kita memakan umpannya yang berupa dusta tersebut maka kita telah menjadi mangsa yang empuk baginya. Di dalam dirinya tidak ada kebenaran, ia adalah Bapa Pendusta. Ia menghendaki kita mempercayai dustanya. Dustanya berkata: “Engkau tidak berharga.” “Engkau sudah melakukan kesalahan dan engkau sudah tidak mempunyai pengharapan lagi. Tuhan sudah tidak mau menerima engkau lagi. Engkau orang berdosa”.
Tetapi kasih karunia Allah berkata: “Engkau mulia dan berharga di mata-Ku”. “Aku telah mati bagimu dan telah menebusmu, engkau berharga di mata-Ku” (Yesaya 43:1-4). “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11).
Dan lagi Firman-Nya berkata: “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” (Yesaya 41:10).
Sewaktu kita terus mengucap syukur, dan tidak membiarkan dusta iblis berupa keraguan/ intimidasi/ kekuatiran menguasai kita; dan kita terus fokus kepada kebaikan, kasih karunia dan anugerah Tuhan, maka kita akan terus dikuatkan dan menjadi orang-orang yang lebih dari pemenang. Kita akan dapat menjadi orang-orang yang berdampak bagi orang lain.
Banyak orang tidak dapat menjadi berkat bagi orang lain dan lingkungannya, mengapa? Karena ia sendiri mengalami krisis kasih di dalam dirinya. Ia hidup dari satu penghakiman ke satu penghakiman yang lainnya (hal ini umumnya disebabkan oleh produk masa lalu /masa kecilnya: Luka-luka batin akibat perlakuan orang tua, Gambar Bapa yang rusak dan Gambar diri yang salah). Ia tidak hidup/ belum mengalami kepenuhan kasih karunia Kristus, sehingga akibatnya ia pun sulit untuk mengasihi orang lain.
Dalam Lukas pasal 7:36-48 Tuhan Yesus mengisahkan perbedaan antara seorang Farisi yang bernama Simon dengan seorang wanita berdosa yang datang menangis di kaki-Nya dan yang menyeka kaki-Nya dengan rambut serta meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi.
Tuhan Yesus memberi perumpamaan tentang dua orang yang berhutang; yang seorang berhutang lima ratus dinar, dan seorang berhutang lima puluh. Karena kedua-duanya tidak mampu membayar hutang tersebut akhirnya kedua-duanya dihapuskan hutangnya oleh si pemberi hutang. Tuhan Yesus bertanya kepada Simon: “Siapakah di antara mereka yang akan lebih mengasihi si pembebas hutang?” Jawabannya tentu adalah orang yang memiliki hutang lebih banyak.
Dalam ayat ke 47 Tuhan Yesus menjelaskan: “Orang yang sedikit diampuni sedikit juga berbuat kasih”. Dengan kata lain; orang yang menerima banyak pengampunan (seperti halnya si wanita yang berdosa tadi), ia berbuat banyak kasih.
Ingat kisah dari Zakheus si Pemungut Cukai? Ketika Tuhan datang dan melawatnya, ia berkata:” Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat”. Ironis bukan? Orang yang tadinya seorang KEPALA PEMUNGUT CUKAI, orang yang sangat berdosa menurut pandangan orang pada umumnya, berubah dalam waktu seketika, ketika ia menerima kasih Yesus (Lukas 19:1-10).
Kehidupan kekristenan adalah kehidupan yang diubahkan dari dalam keluar (inside out), bukan sebaliknya. Kita tidak akan dapat memiliki belas kasihan dan kepedulian terhadap sesama kita, sebelum kitanya sendiri dipenuhi dengan kasih yang melimpah dari Allah. Kita akan dapat memiliki belas kasihan dan kepedulian terhadap sesama kita, bila kita terlebih dulu menerima kasihnya Tuhan dalam hidup kita. Kalau kita tidak dipenuhi dengan kasih mula-mula/ tidak intim dengan Tuhan, maka kita tidak akan dapat memiliki hati Tuhan bagi jiwa-jiwa yang terhilang dan yang membutuhkan pertolongan.
Oleh karena itu, marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat (mercy) dan menemukan kasih karunia (grace) untuk mendapatkan pertolongan kita pada waktunya (Ibrani 4:16). Pada waktu kita datang menghampiri hadirat Tuhan, maka kita akan menerima mercy dan grace. Semakin banyak kita menerima mercy dan grace tersebut, maka semakin besar pula kasih kita kepada jiwa-jiwa.
Teristimewa di hari Raya Paskah ini, marilah kita merenungkan kebaikan Tuhan, marilah kita renungkan penderitaan dan pengorbananNYA di atas kayu salib, supaya kita semakin lebih lagi mengasihi Nya. Marilah kita memperkuat “baling-baling rohani” kita; lebih intim lagi dengan Tuhan, perkuat manusia roh kita dan terus mengucap syukur; maka niscaya kita akan kuat dan akan mampu untuk mengasihi dan melayani orang lain.

--

Bergembiralah Karena Tuhan, Dia Sedang Memulihkan Kita

Oleh: Divisi Profetik GBI Gatot Subroto Jakarta
Mazmur 37:4 dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Kita sedang berada di Tahun Pemulihan dan Kelimpahan. Sepanjang tahun 2010 ini, kita akan mengalami sendiri atau akan mendengar kesaksian teman-teman yang mengalami pemulihan dan kelimpahan yang Tuhan buat atas kita. Apa yang Tuhan janjikan mengenai pemulihan dan kelimpahan, itulah yang akan terjadi di dalam kita yang mengerti meresponi Tuhan dengan benar.
Kita sedang dituntun Tuhan untuk mengalami penggenapan janji-janji Tuhan dalam tahun pemulihan dan kelimpahan. Mari berikan respons yang tepat. Apakah yang akan Tuhan lakukan di dalam pemulihan? Terjadinya kelimpahan gandum, anggur dan minyak zaitun. Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak. "Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis …" Yoel 2:25.
Gandum, anggur, dan minyak berbicara kebutuhan hidup yang pokok bagi umat pilihanNya. Ketika Tuhan pulihkan umatNya, semua yang pernah hilang itu dikembalikan ke dalam hidup umatNya dengan berlimpah. Saat firman Tuhan ini disampaikan kepada bangsa pilihan Tuhan, mereka sedang dalam situasi yang buruk. Kenyataannya, mereka sengsara karena dijarah oleh musuh. Tetapi sementara umatNya masih dalam keadaan yang berkebalikan dengan kelimpahan, Tuhan sudah menjanjikan pemulihan dan kelimpahan.
Tuhan menghendaki agar pemulihan ini terjadi atas setiap kita. Karena itu kita harus mengerti bagaimana meresponinya dengan benar. Dia menghendaki agar kita percaya, mengucap syukur, bersorak bagi Dia dan bersukacita karena Tuhan.
Kita harus belajar menangkap apa yang Tuhan katakan hari-hari ini dan mau percaya apa yang akan Dia buat, walau masih dalam keadaan yang sulit. Jangan biarkan laporan pandangan mata kita mendikte sikap kita kepada janji Tuhan. Kita harus menentukan sikap hati kita berdasarkan apa yang firman Tuhan katakan. Apa yang harus kita lakukan?
Firman Tuhan katakan: "Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikanNya kepadamu hujan …" Ketika bani Sion masih dalam keadaan yang susah, firman katakan: bersorak-soraklah … Ini perintah. Memang tidak masuk akal. Kalau sedang dapat rejeki nomplok, bersorak-sorak ya gampang. Tapi kalau keadaannya sedang serba memprihatinkan, mana bisa? Ya memang, kalau alasannya karena melihat kepada keadaan diri kita sendiri, mana mungkin. Laporan pandangan mata kita akan mengatakan, ini payah, masa disuruh bersorak dan bersuka-cita saat keadaan menyedihkan. Pantesnya sih, ya merenungi nasib malang dengan keluhan, biar dada sesak merasa agak plong.
Karena itu jangan biarkan laporan mata kita mendikte sikap kita. Ambil keputusan untuk bersikap dan bertindak dengan iman. Melakukannya bukan karena merasa dan melihat, melainkan karena percaya firmanNya dan menginginkan penggenapan janjiNya. Jadi karena percaya, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena Tuhan. Ini namanya iman.
Alkitab berkata, orang benar akan hidup oleh iman. Jika dengan iman, maka alasannya bukan lagi kenyataan keadaan diri kita, melainkan karena Tuhan. Di situlah yang membedakan kita dengan anak-anak dunia. Mereka memang tidak harus hidup dalam iman. Mereka hidup berdasarkan fakta yang kelihatan mata, dan menuruti analisa yang logis menurut pikiran.
Tetapi kita tidaklah demikian. Kita adalah anak-anak Bapa di sorga. Kita adalah orang-orang yang sudah dibenarkan oleh Tuhan. Kita hidup oleh iman. Iman akan karya Kristus di kayu salib bagi kita menjadikan kita dibenarkan Allah. Sebagai orang yang sudah dibenarkan Tuhan, Dia mau supaya kita hidup konsisten sebagai orang benar, yaitu hidup oleh iman. Apa maksudnya?
Hidup oleh iman artinya, saat janjiNya itu belum terwujud, belum terjadi seperti yang diharapkan, namun mata rohani kita telah melihat dengan iman, bahwa yang dijanjikan itu sudah Tuhan berikan kepada kita. Kita memandangnya dengan sikap hati seolah-olah sudah berada di tangan kita. Karena sudah menerimanya dalam iman, maka iman inilah yang menjadi alasan untuk bersorak-sorak di dalam Tuhan.
Firman Tuhan katakan, "bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu …" Jadi karena mempercayainya bahwa kita menerimanya di dalam iman, bahwa Tuhan telah memberikan bagi kita apa yang Dia janjikan, walaupun belum ada kenyataannya, maka atas apa yang Dia lakukan, kita bersorak-sorak dan bersuka cita karena Tuhan.
Hanya orang-orang yang memiliki pengenalan Tuhan yang benar, dengan membangun hubungan yang intim denganNya, yang akan bisa mengalami sukacita karena Tuhan. Jenis sukacita ini ada bukan bersumber dari bumi, yang harus didukung oleh keadaan baik di sekitar, melainkan dari aliran karena hidup intim bersama Tuhan. Sukacita ini adalah buah dari mengenal kebaikan Tuhan dan percaya akan kebaikanNya, walau apapun yang terjadi.
Orang yang memiliki sukacita seperti ini akan memiliki semangat dan antusias dalam menanggapi apa yang Tuhan janjikan. Orang ini akan memiliki semangat untuk menghadapi kenyataan yang sulit. Orang ini pasti akan melihat Tuhan turun tangan atas masalahnya, dan memiliki pengalaman membalikkan keadaan yang buruk menjadi baik. Memiliki sukacita jenis ini memang tidak gampang, memang mahal bayar harganya, tapi pasti bisa kita raih dari Tuhan. Tuhan sendiri yang menginginkan kita mengalami aliran sukacita ini.
"Dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu." (Mazmur 37:4) Iblis memang akan berusaha untuk mencuri sukacita jenis ini. Dia akan tembak dengan panah api beracun untuk membuat tawar hati. Tetapi pilihan untuk tidak akan tawar hati sesungguhnya ada di tangan kita. Kitalah yang memutuskannya.
Paulus adalah contoh seorang yang memilih untuk bersukacita. Ketika keadaan yang dihadapinya memburuk, Paulus tidak menyerahkan dirinya pada keadaan tawar hati dan kecewa. Dia memilih untuk bertekun dan berfokus kepada Tuhan, dan memutuskan untuk meraih kasih karunia yang dia perlukan. Dia katakan dalam Kitab Korintus: Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari" (2 Korintus 4:1, 16).
Ketika Paulus ada di dalam penjara di Filipi dan dianiaya, ia memilih untuk memuji Tuhan, ganti dari ngomel dan bersungut karena kecewa. Hasilnya: terjadi gempa, belenggu putus, dan dia dibebaskan dari penjara. Lebih dari itu, ada buah yang dituai, yaitu kepala penjara Filipi dan keluarganya diselamatkan (Kisah Rasul 16:24-32). Betapa pentingnya untuk selalu memuji Tuhan dengan iman dalam segala situasi yang kita alami.
Alkitab memberi contoh yang jelas tentang orang-orang yang meraih pemulihan dan diangkat Tuhan ke posisi yang Tuhan janjikan. Yusuf adalah salah satu contoh orang yang dipulihkan kepada rencana Tuhan. Dari seorang yang terpuruk dijual jadi budak dan dipenjara begitu lama, tiba-tiba naik tahta dengan cepat saat waktu Tuhan tiba untuk memulihkannya (Kejadian 41:41).
Sejak Yusuf lewat mimpi menerima janji Tuhan akan masa depannya menjadi raja, tidak lama kemudian ia malahan mengalami musibah yang beruntun. Ia ditimpa penderitaan dan ketidak-adilan, yang membuatnya semakin jauh dari harapan memperoleh kegenapan janji Allah. Dia dibuang ke sumur dalam upaya dibunuh oleh kakak-kakaknya yang iri dengki. Lalu dijual sebagai budak ke Mesir oleh kakak kandungnya sendiri.
Ternyata di Mesirpun Yusuf difitnah oleh istri Potifar, seorang kepala pengawal raja Firaun, karena tidak mau diajak selingkuh. Justru karena Yusuf mempertahankan hidup setia dan tidak mau menghianati Potifar sebagai tuannya, malah menuai musibah. Yusuf dijebloskan ke penjara tanpa ketentuan akan berapa lama ada di sana. Semua ini cukup alasan untuk mengeluh, marah dan patah semangat.
Apakah Yusuf tawar hati dan mengomel atas rentetan musibah yang menimpanya? Tidak. Yusuf membuat pilihan dan keputusan untuk menghadapinya penuh semangat dan ketekunan. Dari mana tahu bahwa Yusuf penuh semangat menghadapi keadaannya? Dari orang yang mempromosikan dia ke posisi penting saat masih jadi budak.
Saat di rumah Potifar, dilihat oleh tuannya ia berhasil dalam segala sesuatu yang dikejakannya, maka Yusuf mendapat kasih tuannya. Kepada Yusuf diberikan kuasa atas rumahnya, dan segala miliknya diserahkan kepada kuasa Yusuf (Kejadian 39:3-4). Kalau Yusuf ngomel, menggerutu dengan nasibnya, ketus dan memperkatakan kepahitan atas nasib sialnya, siapa mau untuk mempercayakan kepadanya seperti yang Potifar lakukan? Itu terjadi karena Potifar melihat hati Yusuf yang penuh semangat dan tulus melakukan semua tugasnya, maka ia mendapat kepercayaan.
Ketika dijebloskan ke penjara oleh fitnahan istri Potifar, Yusuf malahan menjadi kesayangan kepala penjara. Kepala penjara itu mempercayakan semua tahanan yang ada kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan, Yusuflah yang mengurusnya. Kepala penjara itu tidak mencampuri segala pekerjan yang dipercayakan kepada Yusuf (Kejadian 39:21-23). Mengapa ini terjadi? Karena Yusuf penuh semangat dan antusias dengan semua yang dikerjakannya, walaupun ia dipenjara dengan tidak adil.
Kepala penjarapun jatuh hati utuk mempercayakan kepada Yusuf tugas dan wewenangnya yang cukup vital bagi kerajaan Mesir. Masih jadi budak, sedang dalam status tahanan, eh malah menerima pomosi. Bagaimana ini bisa terjadi? Mengapa bisa seperti itu? Karena Yusuf selalu percaya Tuhan, dan dia memuji Tuhan. Yusuf memiliki semangat dan antusias dalam menghadapi semua tantangan sebab dia memiliki jenis sukacita karena Tuhan. Bukan sukacita yang berasal dari bumi.
Ketika Yusuf sudah jadi penguasa Mesir, ia tidak mengungkit kesalahan dan membalas dendam kepada orang-orang yang telah jahat kepadanya. Dia tidak menyimpan apa yang buruk di hatinya. Ucapannya keluar dari hati yang tulus dan percaya Tuhan. Dia merawat sukacita karena Tuhan terus mengalir di hatinya. "Dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu." (Mazmur 37:4).
Seperti Yusuf dipulihkan, kitapun sedang dibawa kepada penggenapannya. Apa yang Tuhan janjikan mengenai pemulihan dan kelimpahan, terjadi di dalam kita yang mengerti meresponi Tuhan dengan benar. Raih dan alami sukacita seperti itu, Tuhan pasti memulihkan hidup kita seperti yang Dia janjikan. Anda pasti bisa. Bangkit dan bersemangatlah bagi Tuhan!

-

Tiga Golongan orang Kristen

Oleh: Ev. Asen Suhendra
Ditinjau dari sudut iman, pengharapan dan kasih, orang percaya bisa dibagi menjadi tiga kelompok besar: Orang percaya dengan iman super, Orang percaya dengan iman Realistis dan Orang percaya tetapi penuh kepahitan
Orang percaya dengan iman super
Golongan ini hidup dalam iman yang melebihi apa yang tertulis dalam firman Tuhan. Mereka hidup di dunia fantasi khayalan dan pengertian mereka sendiri. Hanya berharap dan menginginkan yang baik saja dalam hidupnya, sehingga kadang tidak sesuai Alkitab.
Tidak merasa perlu dekat, punya waktu pribadi dengan Tuhan apalagi mentaati Tuhan. Pokoknya sudah jadi anak-anak Tuhan, sudah dibenarkan dan menerima janji-janji. Sekarang berhak menuntut semua janji Tuhan digenapi, dan semua keinginan harus dikabulkan dalam waktu singkat. Tuhan adalah pengikut setia mereka, mengiyakan semua kemauan dan permintaan. Ketika butuh, percaya segera dikirim, ketika sakit percaya akan segera disembuhkan, ketika berhutang percaya segera dilunasi Tuhan.
Segala yang terjadi yang tidak sesuai harapan dan keinginan pribadi mereka akan ditengking dan ditolak jauh-jauh. Hidup harus berjalan dengan rata dan mulus, tidak boleh ada gelombang apalagi badai, karena mereka keturunan yang diberkati. Akibatnya mereka tidak akan bersikap benar terhadap banyak hal yang terjadi dalam hidup ini. Terutama atas hal-hal yang dianggap buruk. Padahal banyak hal yang kita nilai buruk, justru mendatangkan kebaikan dalam hidup ini.
Kelihatannya mereka memiliki iman yang luar biasa akan janji-janji Tuhan. Walau golongan ini kelihatannya sangat beriman, tetapi sebenarnya mereka tidak percaya dan tidak mengakui Yesus adalah Tuan dan Raja. Mereka akan keras kepala, ketika diajar, dinasehati, apalagi ditegur firman Tuhan. Mereka menuntut Tuhan melakukan apa yang dijanjikan, tanpa perlu percaya Yesus ingin membentuk hidup mereka dan menjadikannya lebih baik. Mereka yang mengatur Yesus, bukan hidup mereka yang diaturNya.
Seorang karyawan mengambil kredit mobil dengan cicilan beberapa juta per bulan, dengan iman Tuhan pasti akan mencukupkan kebutuhan keluarganya setiap bulan. Walau angsuran kredit yang sudah menyalahi aturan, karena nilainya lebih dari setengah gajinya. Setelah berjalan sekitar tiga bulan, kredit macet, ia tidak bisa membayar cicilan dan mobil itu akhirnya ditarik balik. Ia menjadi sangat kecewa dan marah kepada Tuhan, menganggap Tuhan tidak setia. Ia sudah percaya, sudah beriman, tetapi Tuhan ternyata tidak bisa dipercaya, karena tidak melakukan apa yang ia imani. Inilah contoh hidup dengan sikap menghidup-hidupkan firman, bukan hidup dalam firman.
Contoh di atas adalah penerapan iman yang konyol dan bodoh. Ingatlah tidak semua yang kita imani akan Dia lakukan bagi kita, karena:
· Dasar iman: apakah yang diimani berdasarkan Rhema atau Logos. Iman timbul dari pendengaran, bukan dari keinginan yang kemudian diimani. Tanyalah dengan jujur, apakah memang Tuhan janjikan secara pribadi hal itu atas saudara. Bila tidak, maka Tuhan tidak ada kewajiban untuk memberikannya kepada saudara. Bila Tuhan janjikan secara pribadi, maka halangan yang terjadi hanyalah ujian untuk pertumbuhan iman. Bila terjadi halangan atas sesuatu yang Ia tidak janjikan, maka halangan itu kadang mesti diselesaikan sendiri.
· Iman bukan remote control untuk mengendalikan dan mengatur Tuhan. Seberapa pun besar iman seseorang tidak akan memberikan ia kuasa untuk mengendalikan dan mengatur Tuhan. Sebaliknya semakin besar iman seseorang, semakin mudah orang itu di atur Tuhan. Ingat Nuh juga disebut orang beriman, karena ia taat kepada Tuhan untuk membangun bahtera. Bukan karena beriman, malah tidak mau taat dan minta ditaati Tuhan.
Tuhan tidak hanya ingin memenuhi kebutuhan jasmani umatNya, tetapi Ia juga rindu melihat pertumbuhan rohani anak-anakNya. Dan kadang pertumbuhan dan perubahan itu terjadi lewat badai-badai kehidupan.
Markus 4:35-40..“Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu dimana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dasyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur diburitan di sebuah tilam. Maka murid-muridNya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah! Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” “Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapakah gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepadaNya?”
Peristiwa di atas menimbulkan beberapa pertanyaan: apakah Yesus tidak tahu akan ada badai waktu mereka menyeberang? Pasti tahulah, Dia kan Tuhan! Tetapi mengapa tidak memberitahu murid-muridNya? Jika para murid diberitahu, pasti ada yang usul agar menunda sampai keesokan saja setelah badai reda.
Kalau pun Tuhan tetap menyuruh menyeberang saat itu juga, pasti ada yang tidak mau ikut menyeberang dan memilih memakai hikmat untuk lewat darat saja, yang penting nanti ketemu di tempat Yesus mau pergi. Akan sama saja bagi mereka, walau pun jalannya berbeda. Yang penting tetap sampai tujuan, seperti cara yang kadang-kadang kita lakukan. Jadi kalau begitu, apa alasan Tuhan mengajak menyeberang, walaupun Tuhan tahu sebentar lagi akan ada badai?
Ada banyak pengajaran yang bisa diambil dari peristiwa angin badai itu:
1. Walau Tuhan Yesus yang menyuruh menyeberang, bukan berarti semua pasti berjalan dengan baik dan lancar. Ini menepis pengertian dan asumsi umum, hanya karena ada dosa, kutuk, kesalahan orang dihadang masalah. Ternyata juga bisa karena ia melakukan kehendak Tuhan. Taat saja bisa ada badai, apalagi kalau tidak taat. Jadi orang-orang yang harus menderita karena melakukan kehendak Tuhan, jangan takut akan tuduhan dan intimidasi ini. Maju terus dan tunaikan tugas sampai garis akhir.
2. Ketika badai mengamuk, Yesus malah tidur dengan nyenyak. Murid-murid menjadi panik dan marah, menganggap Yesus tidak memperdulikan mereka. Karena bagi mereka Yesus harus hanya peduli keselamatan jasmani mereka, bukan pada pertumbuhan rohani, iman, percaya dan perubahan cara mereka memperlakukan Tuhan. Ketika Yesus sepertinya diam saja, maka marahlah mereka. Yesus peduli jasmani, tetapi Dia juga peduli kondisi rohani para muridNya. Orang percaya sering hanya ingin hal-hal jasmani yang diurus Yesus. Tetapi marah ketika Ia mau melatih dan menumbuhkan rohani lewat badai.
3. Ketika mereka berseru kepada Tuhan, mereka percaya Yesus sanggup menolong mereka. Tetapi mereka meminta tolong dengan cara yang tidak sopan. Banyak orang percaya yang butuh Tuhan, memohon dengan sikap dan caranya tidak benar di mata Tuhan. Meminta sambil mengomel, tahu butuh tapi belum tentu mau patuh, berseru tapi tidak dengan tekun. Maunya tanpa perlu diminta tolong, Yesus harus segera menolong dan meredakan badai kehidupan yang sedang bergelora mengguncang ekonomi, karir, rumah tangga, usaha dan pelayanan mereka.
4. Mereka takut kepada badai, tetapi berani kepada Yesus. Tuhan ingin orang percaya berani menghadapi badai, tetapi takut kepadaNya. Ketika para murid berseru meminta tolong, Yesus menegur mereka karena mereka takut kepada badai dan tidak percaya bahwa Ia memperdulikan mereka. Yesus tidak menegur mereka, karena sikap tidak percaya pasti akan selamat sampai di seberang, tetapi Ia menegur para murid karena mereka tidak percaya Ia memperdulikan keadaan mereka. Badai itu perlu untuk pertumbuhan rohani mereka. Badai ini adalah badai kasih untuk pertumbuhan dan perubahan rohani.
5. Setelah badai itu mereka menjadi takut kepada Tuhan. Sebelumnya mereka berani mengata-ngataiNya. Takut kepada Tuhan tidak bisa diimpartasikan, tetapi ditanamkan lewat badai-badai kehidupan. Ketika orang percaya masih terus berani kepadaNya, mereka akan terus hidup dalam ketakutan, kekuatiran dan ketidakpercayaan. Diperlukan banyak badai untuk merubah sikap hidup seperti ini. Tetapi ketika mereka takut kepadaNya, akan ada keberanian, hikmat dan kesanggupan untuk melewati badai kehidupan.
Golongan iman super ini mengimani hanya semua yang baik saja yang boleh terjadi dalam hidupnya. Segala yang tidak baik menurut pandangan mereka, walau baik untuk perubahan dan pertumbuhan rohani, tidak boleh terjadi. Bagi mereka iman saja sudah cukup untuk meraih semua janji Tuhan.
Pengharapan mereka melampaui janji firman Tuhan yang seimbang antara ketaatan dan berkat, proses dan promosi, ketekunan dan kegenapan janji, pemurnian dan pemakaian Tuhan. Mereka berharap mencapai sesuatu tanpa melewati pergumulan, apalagi padang gurun. Tuhan di mata mereka adalah Tuhan yang fleksibel; menggenapi janji tanpa menghendaki perubahan hati.
Kasih Tuhan dalam benak mereka hanya untuk memberi kehidupan yang nyaman bagi jasmani mereka, bukan kasih yang juga tertuju pada rohani mereka. Beri, turuti, penuhi, kenyangkan kami, jangan lihat kondisi rohani kami. Tutup matalah atas kebebalan kami, tetapi bukalah mata atas pergumulan kami.
Orang percaya dengan iman Realistis
Tuhan tidak pernah mengambil daya intelegensia dan kemampuan penalaran seseorang. Di lain pihak Ia menghendaki iman dan percaya, yang tidak jarang berlawanan dengan akal budi dan daya nalar seseorang. Dalam proses panjang kehidupan Ia akan mengajari umatNya menyeimbangkan keduanya.
Orang Kristen yang sangat realitis adalah orang Kristen yang menjalani hidupnya lebih banyak memakai nalar dan akal budi. Semua dilihat dari kacamata pandangan, pendirian dan pendapat pribadi. Sehingga karena terlalu realistisnya, mereka tidak pernah mengerti arti iman, pengharapan dan kasih.
Lukas 12:48..Tetapi barang siapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.
Ayat ini sering dipelesetkan menjadi “Banyak menuntut pasti akan dipercaya dan diberi banyak, tanpa perlu tahu apalagi melakukan kehendak Tuannya, dan jangan percaya akan menerima banyak pukulan. Itu tidak mungkin , itu tidak ada dalam khotbah yang kita dengar. Yang benar adalah kita tetap diberkati, walaupun tetap degil.”
Orang Kristen paling banyak ingin didoakan hanya untuk mendapatkan pesan Tuhan yang meneguhkan dan memberkati rencananya. Bila lain yang Tuhan kehendaki, mereka akan tetap mengerjakan rancangan mereka sendiri. Dalam arti: Engkau setujui dan berkati rencanaku, Haleluya, aku diteguhkan untuk segera mengerjakannya. Bila Engkau berkehendak lain atas rencanaku, aku tetap akan mengerjakan rencanaku, karena aku berkuasa atas hidupku sendiri.
Di satu kota, Saya pernah diajak mengunjungi satu keluarga miskin yang terdiri dari tiga generasi. Di rumah itu hidup tiga orang perempuan : nenek yang sudah tremor, anak perempuan yang berumur sekitar lima puluhan dan cucu perempuan yang berusia sembilan belas tahun. Mereka hidup di rumah yang dari kamar bisa langsung melihat langit, karena atap yang bolong-bolong. Kamar mandi dan dinding yang bisa tembus pandang dari luar karena terbuat dari gedek yang mulai lapuk.
Saat itu anak perempuan si nenek lagi terbaring sakit di ranjang. Ia adalah tulang punggung keluarga dengan ketrampilan menjahit. Karena si anak sakit, si nenek yang sudah sangat tua itu harus membuat kue-kue untuk dijual di depan rumah sekedar menyambung hidup.
Padahal selama berbicara, tangannya terus bergetar/tremor karena usia. Cucu perempuan nenek ini baru tamat SMU dan belum dapat pekerjaan. Saya menangis melihat penderitaan mereka dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan mereka anak-anakMu, mengapa Engkau biarkan mereka hidup dalam penderitaan seperti ini?”
Seketika itu juga Roh Kudus berkata: “Mereka tidak berharap Aku merubah keadaan mereka.” Masak sih ada orang yang tidak berharap akan perbaikan nasib? Saya kemudian bertanya kepada anak perempuannya yang sedang sakit, apakah mereka pernah meminta Tuhan agar menolong dan merubah kondisi hidup mereka. Jawabannya sangat mengejutkan. “Kalau Tuhan ijinkan keadaan ini terjadi atas keluarga kami, ya kami terima saja.”
Mereka hidup dengan iman yang sangat realities. Kalau Tuhan biarkan itu terjadi, mereka terima saja, bukankah semua terjadi karena seijin Tuhan? Bagi mereka mengingini perubahan bisa berarti menentang kehendak Tuhan.
Dalam percakapan selanjutnya terungkap si nenek hidup penuh penderitaan; anaknya hanya satu, setelah anak perempuannya menikah, dalam keadaan masih mengandung si menantu meninggalkan anaknya dan tidak pernah kembali. Cucu perempuan lahir, tanpa pernah melihat sosok si ayah sampai ia dewasa.
Dera penderitaa memang tidak membuat mereka meninggalkan Tuhan, tetapi mematikan pengharapan mereka kepada Tuhan. Mereka tetap beribadah kepadaNya, tetapi sudah tidak menaruh harap kepadaNya. Mereka menjadi Kristen yang sangat realistis menjalani kehidupan.
Orang percaya yang sangat realistis akan bersikap apa yang aku bisa capai dengan P3K (Pendidikan, Pengalaman Prestasi dan Kemampuanku), sebegitulah yang bisa aku gapai dan capai dalam hidupku. Apa yang melampaui itu hanya akan menjadi khayalan saja. Iman mereka akan sejajar dengan kemampuan jasmani; pendidikan, ketrampilan dan kemampuan mereka. Sehingga walau mereka disebut orang beriman, mereka tidak pernah bertumbuh imannya. Padahal apa yang tidak mampu mereka dapatkan dengan kemampuan manusiawi mereka, sanggup diberikan Bapa Surgawi kepada mereka.
Pengharapan mereka akan berdasarkan kenyataan kondisi hidup mereka saat ini. Kalau pendidikan rendah jangan harap punya gaji besar, terima saja apa adanya. Kalau lahir miskin ya sudah nasib, jangan berharap ada perubahan, supaya tidak kecewa. Bukankah kekecewaan datangnya dari pengharapan. Maka supaya tidak kecewa jangan berharap. Sekalipun Ia merancangkan hidup yang penuh harapan, mereka tidak akan banyak berharap padaNya.
Karena itu, walau mereka mengakui Tuhan mengasihi mereka, tetapi karena hidup hanya melihat fakta di depan mata, kasih yang begitu luar biasa hanya akan dirasakan biasa-biasa dalam hidup mereka. Kalau Tuhan mengasihi mengapa membiarkan kondisi yang buruk terjadi? Mengapa segala sesuatu harus diperoleh lewat jalan yang sangat sulit?
Pandangan orang-orang ini akan sangat sempit, hanya melihat yang saat ini, tidak melihat apa yang Tuhan akan lakukan, berikan di masa mendatang.
Orang percaya tetapi penuh kepahitan
Di awal perjalanan kekristenan, orang diajar tentang kasih Tuhan kepada umat manusia dengan mengorbankan Yesus sebagai ganti orang berdosa. Karya Tuhan membawa kembali anak-anakNya lewat penebusan agar bisa dekat Bapa. RencanaNya atas hidup anak-anakNya untuk memberikan masa depan yang penuh pengharapan. Ada janji-janji bagi kehidupan yang indah dan berkemenangan.
Ada dua jenis kepahitan dalam hidup orang pecaya: Kepahitan hidup masa lalu dan Kepahitan ketika diproses Tuhan.
Kepahitan masa lalu:
Saya juga pernah mengalami kepahitan karena masa lalu kepada Tuhan, walau saat itu saya sudah melayani Tuhan bertahun-tahun. Saya kehilangan masa kecil, karena sejak kelas enam Sekolah Dasar harus bekerja untuk membayar uang sekolah. Ketika tamat SMA tidak bisa ke Swiss melanjutkan pendidikan, karena orang tua saat itu sedang bangkrut.
Sudah bekerja yang lumayan enak, Tuhan suruh tinggalkan. Mentaati Tuhan dalam pelayanan malah banyak dimusuhi orang, mending yang memusuhi iblis, tidak akan ada rasa kecewa karena memang dia musuh abadi orang percaya. Kalau yang memusuhi yang ngaku-ngaku hamba Tuhan? Kadang berat sekali.
Saya melayani Tuhan, tetapi jauh di dasar hati saya tetap ada ketidakpuasan kepada Tuhan, terutama atas “kebaikan-kebaikanNya.” Di pikiran saya tetap ada keluhan mengapa masa lalu begitu buruk dan tidak menyenangkan. Bukankah sebenarnya dengan kuasaNya, Ia sanggup merubah semua keadaan menjadi baik seperti yang saya harapkan? Sehingga tidak perlu ada kehilangan masa kecil dan melewati masa lalu yang pahit.
Tuhan akhirnya bosan juga dan suatu hari berurusan dengan keluhan itu. Dalam suatu doa Ia berkata; “Aku ingin bertanya padamu dua hal. Pertama: walau hidupmu di masa kecil susah, pernahkah engkau kelaparan? Kedua: walau engaku harus bekerja untuk membayar uang sekolah, pernahkah engkau putus sekolah?”
Saya memang tidak pernah kelaparan, tetapi pernah makan bubur encer dengan kecap asin tanpa ada lauk lain dalam waktu sangat lama. Tidak pernah putus sekolah, tetapi pulang sekolah tidak bisa bermain-main seperti teman lain, karena harus bekerja untuk bisa membayar uang sekolah. Tuhan melanjutkan: “Itu karena sejak kecil Aku sudah memelihara kamu.” Saya menangis dan bertobat. Selama itu semua kejadian hanya saya lihat dari satu sisi saja. Yaitu dari sisi kenyataan buruk yang tidak sesuai harapan. Sementara Tuhan setia menolong agar bisa terus hidup, walau di tengah kondisi buruk yang tidak ada harapan.
Ini yang tidak pernah Saya pikirkan. Yang dipikirkan cuma harapan yang jauh dari kenyataan. Kebaikan Tuhan menolong, memelihara, meluputkan selama dalam keadaan yang sangat buruk jarang saya ingat. Apakah Anda berbeda?
Kepahitan ketika diproses Tuhan:
Saya pernah bertemu dengan satu keluarga yang tempatnya dipakai untuk ibadah. Dan keluarga ini tidak mengambil kolekte, tetapi membiayai semua pengeluaran dari kantung pribadi. Isterinya sangat bersemangat, sementara suami kepahitan karena waktu cucunya sakit, ia berdoa sungguh-sungguh, tetapi tetap si cucunya meninggal. Ia kecewa dan mengatakan tidak mau lagi terlalu percaya pada Tuhan. Beribadah ok, tetapi untuk percaya lebih lagi tidak.
Kristen golongan ini tetap beribadah, tetapi ibadah yang minimalis saja. Yang penting sudah datang ibadah, sudah mendengar firman Tuhan, sudah lakukan satu dua kehendak Tuhan. Tetapi untuk lebih dekat lagi, mereka malas dan menghindar. Pokoknya asal tidak murtad meninggalkan Tuhan, supaya tiket ke surganya jangan hilang.
Golongan ini imannya hanya iman pertobatan awal, tidak mengalami pertumbuhan lanjutan. Sehingga kekeristenannya terus bersifat kristen anak-anak. Pernah berharap kepada Tuhan, tetapi Tuhan punya kehendak lain, sehingga mereka kecewa dan kapok berharap kepadaNya. Kasih Tuhan dimengerti hanya sampai menebus mereka dan menjadikan anak-anakNya, menyediakan surga ketika mereka mati. Sementara kehendakNya agar mereka terus berubah dan bertumbuh, tidak akan pernah dimengerti oleh mereka.
Kesulitan masa lalu adalah untuk membentuk sikap tegar dan kuat menghadapi rintangan dan masalah. Kesesakan dan kesukaran ketika diproses Tuhan itu merubah kondisi rohani, agar tegar dan kuat berjalan dalam kehendak Tuhan.
Golongan realistis tetapi beriman
Selain penggolongan orang Kristen seperti yang di atas, ada golongan tambahan orang percaya yang sedang dibentuk dan diproses Tuhan. Kelompok ini adalah orang percaya yang sedang belajar menyeimbangkan antara hidup dengan iman dan dengan nalar, antara Roh dan firman. Sekalipun realita kehidupan tidak seindah dan semulus yang dijanjikan para pengkhotbah. Tetapi bila kita mau belajar dan mengijinkan Tuhan yang mengendalikan hidup ini, maka yang ditakutkan tidak akan terjadi, yang dipikirkan tidak mungkin tergapai, malah tercapai.
Seseorang akan bisa melihat realita buruk bukan sebagai penghalang dan penghambat langkah maju hidupnya, tetapi akan menganggap itu tantangan yang harus dikalahkan. Bukan dengan kesombongan karena bersandar akan kekuatan dan kemampuan sendiri, tetapi karena iman dan percaya kepada kuasa dan kesetiaan Tuhan. Bahwa Dia sanggup melakukan apa yang Ia janjikan dan rancang dalam hidup umatNya.
Pengalaman hidup bersama Tuhan akan membuat orang makin percaya kepada Dia; kasih setia, kemurahan dan belas kasihanNya. Tanpa pengalaman berjalan bersama Tuhan, akan sangat sulit seseorang untuk benar-benar bisa percaya dan bersandar kepada Tuhan. Karena kepercayaan tidak bisa timbul seketika, tetapi dipupuk lewat berjalannya waktu bersama Tuhan. Semakin banyak berjalan dengan Tuhan, akan semakin melihat dan mengalami Tuhan, sehingga iman percaya semakin kuat kepadaNya. Bagaimana bisa lebih percaya Tuhan kalau tidak mengijinkan Dia menunjukkan kebaikan, kasih dan kuasaNya?
Kelompok ini belajar memandang jauh melewati semua realitas yang kurang baik, kurang mendukung dalam hidupnya. Mereka percaya akan firman iman yang disampaikan Tuhan. Semua firman membutuhkan iman, ketaatan dan kesabaran untuk menjadikannya kenyataan.
Roma 10:8..“Tetapi apakah katanya? Ini: “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.”Itulah firman iman, yang kami beritakan.”
Kondisi yang keras dan kurang bersahabat dalam hidup ini tidak menghalangi atau mematikan iman, malah iman semakin diperlukan ketika hidup menjadi sulit, agar tetap bisa berjalan melewatinya. Tanpa berhenti dan tergeletak dalam keputusasaan.

--

Taat Mengikuti Tuntunan Tuhan

Untuk Meraih Pemulihan Dan Kelimpahan
Oleh: Ps.Niko Njotorahardjo-Jakarta
Roma 11: 36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Segala sesuatu, termasuk saudara dan saya ada sebagaimana hari ini, semua dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia. Apa pun yang kita miliki adalah dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin!
Saudara, mari kita berjanji di hadapan Tuhan hari-hari ini, “Tuhan, biarlah apa yang saya pikirkan, biarlah apa yang ada di dalam hati saya, biarlah apa yang saya perkatakan, biarlah apa yang saya perbuat semuanya untuk kemuliaan Tuhan!” Saya merasakan Tuhan begitu senang mendengarkan ikrar kita hari ini, segala sesuatu, apa pun yang saya lakukan, saya pikirkan dan yang ada di dalam hati saya, semuanya untuk kemuliaan Tuhan!
Ada satu tokoh dalam Alkitab yang bernama Yabes. Arti nama Yabes adalah kesakitan dan penderitaan. Mungkin keadaan Yabes pada waktu itu adalah memang demikian. Tetapi ia tidak mau mengalami semua itu dan ia harus keluar dari apa yang disebut dengan kesukaran, penderitaan dan semua hal-hal yang tidak mengenakkan. Untuk itu ia datang kepada Tuhan dan berdoa.
Ada 3 pokok doa yang dinaikkannya, yaitu:
1. “Tuhan, kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah.” Apakah itu juga menjadi doa kita semua?
2. “Tuhan, kiranya Engkau memperluas daerahku.” Daerah yang dimaksud adalah daerah pelayanan, daerah bisnis, dsb. Ada berapa banyak yang berdoa supaya daerahnya diperluas atau multiplikasi?
3. “Tuhan, kiranya tangan-Mu melindungi aku dan menyertai aku dari malapetaka sehingga kesakitan tidak menimpa aku.” Apakah saudara juga berdoa seperti itu juga?
Saudara, saya mau beritahu bahwa ketiga pokok Yabes ini dijawab oleh Tuhan. Apakah saudara juga mau kalau ke tiga pokok doa saudara dijawab Tuhan? Apa yang menjadi rahasianya? 1 Tawarikh 4:9 berkata, Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya. Mengapa Yabes lebih dimuliakan? Jelas, itu karena Yabes memuliakan Tuhan!
1 Samuel 2:30b berkata, Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah. Kalau kita memuliakan Tuhan, maka kita akan dimuliakan! Amin! Saudara yang dikasihi Tuhan, 3 pokok doa Yabes ini sebetulnya adalah janji Tuhan yang Tuhan berikan kepada kita untuk tahun 2010. Tuhan berkata bahwa, Tahun 2010, adalah Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan! Apakah saudara mau mengalaminya?
Oleh sebab itu mari kita perkatakan bersama-sama: Tahun 2010, Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan! Tahun 2010, Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan! Tahun 2010, Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan! Percayakah engkau akan hal ini?
Apakah saudara mau memuliakan Tuhan? Yohanes 15:8 berkata: “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu: jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” Kalau kita mau memuliakan Tuhan, maka kita harus berbuah banyak.
Bagaimana supaya kita berbuah banyak? Yohanes 15:5,7 berkata: Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Kita ada di dalam Dia, artinya hidup intim dengan Tuhan dan kita berjalan sesuai dengan firman-Nya atau taat kepada firman-Nya. Berbicara tentang ketaatan artinya, percaya dan lakukan! Kenapa kita bisa melakukannya? Sebab kita ada di dalam Dia dan kita intim dengan Dia!
Saudara, ini berita yang harus saya sampaikan berulang-ulang. Dan untuk memasuki tahun 2010, kuncinya adalah ketaatan akan firman Tuhan. Artinya saudara percaya dan lakukan, mengapa? Karena kita intim dengan Tuhan. Dan nanti saudara akan lihat bahwa Tuhan akan berbicara sesuatu yang rasanya tidak masuk akal, namun kita tetap harus melakukannya. Rasanya apa yang Tuhan suruh lakukan itu akan membuat “kerugian” bagi saya, namun demikian tetap lakukan saja! karena akhirnya ketiga pokok doa yang saudara doakan seperti Yabes akan dikabulkan Tuhan. Amin!
Kalau saya baca dari Yoel 2:23-27, maka di situ merupakan gambaran dari apa yang Tuhan janjikan kepada kita hari-hari ini. Pada waktu itu Tuhan berkata: Hai bani Sion (kita adalah bani Sion secara rohani), bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.
Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak. (Ini adalah berkat Tuhan yang luar biasa!). Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu(Ini berbicara tentang pemulihan!).
Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya. Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya."
Pada waktu itu Tuhan berjanji kepada bani Sion, “Aku akan memberikan pemulihan dan kelimpahan kepadamu, karena itu…bersorak-soraklah dan bersukacitalah!” Dan saya percaya ini juga janji Tuhan buat kita semua! Saudara yang mau mengalami pemulihan dan kelimpahan, hari-hari ini saudara harus bersorak-sorak dan bersukacita karena Tuhan Allah kita! Haleluya!
Saudara, hujan awal adalah untuk menabur benih dan secara rohani, artinya tentang pencurahan Roh Kudus. Jadi, ini adalah waktu untuk menabur benih firman Tuhan. Hujan akhir adalah untuk menuai. Dan secara rohani artinya menuai jiwa-jiwa. Kalau hujan awal dan hujan akhir turun bersama-sama, artinya hari-hari ini sedang terjadi pemberitaan firman Tuhan secara luar biasa disertai dengan penuaian jiwa yang luar biasa pula. Amin!
Saudara, itulah janji Tuhan kepada bani Sion tentang pemulihan dan kelimpahan, bagaimana supaya hal itu terjadi? Jawabannya adalah pada Ulangan 11:8-32, dimana Musa menyampaikan pesan Tuhan kepada orang Israel yang dibawa keluar dari tanah Mesir ke tanah perjanjian, “Perhatikan baik-baik apa yang Aku katakan, kalau kamu berpegang sungguh-sungguh kepada perintah yang Kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu dikatakan mengasihi Tuhan dan beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan, maka Aku berjanji, engkau akan mengalami pemulihan dan kelimpahan!”
Sekali lagi, kunci untuk mengalami pemulihan dan kelimpahan adalah: KETATAAN! Yaitu taat kepada firman Tuhan! Amin!
1. Taat Pada Waktu-Nya Tuhan
Pada waktu orang Israel dibawa keluar dari tanah Mesir ke tanah perjanjian, maka itu dipimpin oleh ‘tiang awan’ dan ‘tiang api’. Jadi selama tiang awan dan tiang api itu tidak bergerak di atas kemah pertemuan, maka orang Israel pun tidak bergerak dan mereka tetap berkemah di situ dan kalau tiang awan dan tiang api bergerak, maka mereka harus mengikuti kemana tuntuntannya. Jadi, mereka harus taat kepada tuntunan tiang awan dan tiang api yang mana adalah Tuhan sendiri yang menuntun.
Dikatakan oleh alkitab bahwa bisa selama 2 hari, bisa 1 bulan atau bisa 1 bulan lebih tiang awan dan tiang api itu diam dan kalau itu diam, mereka juga harus diam. Kalau bergerak, mereka juga bergerak. Dan waktu bergeraknya tidak tidak ditentukan oleh orang-orang Israel, tetapi oleh Tuhan sendiri. Kadang-kadang tiang awan bergerak pada pagi hari ketika mereka bangun tidur dimana keadaannya sedang enak dan segar sehingga mereka dengan sukacita berangkat. Tetapi ada kalanya tiang awan bergerak pada waktu jam 1 siang dimana panasnya luar biasa sehingga mereka lebih suka berada di tenda.
Tetapi karena tiang awan itu bergerak, maka mereka pun harus berangkat. Dan mungkin saja sebagian ada yang menggerutu. Bahkan yang lebih tidak enak lagi adalah tiap api yang kadang-kadang bergerak pada waktu jam 1 atau 2 pagi dimana mereka sedang enak-enaknya tidur, sehingga mereka harus bangun dan berangkat lagi. Mungkin saja mereka ada yang ngomel-ngomel karena sedang enak-enaknya tidur tetapi harus berangkat lagi.
Saudara, ini berbicara tentang waktu Tuhan. Waktu Tuhan tidak menunggu saudara dan saya siap terlebih dahulu untuk melakukan perintah-Nya itu, tetapi kita yang harus menyesuaikan dengan waktunya Tuhan. Kalau Tuhan berkata, “Berangkat!”, maka kita pun harus bergerak!
Saudara, saya lihat banyak orang yang gagal di dalam perjalanan hidup ini gara-gara tidak tepat atau kurang cepat, bahkan terlambat dari waktu Tuhan. Karena itu saya percaya hari-hari ini kalau Tuhan berkata supaya kita hidup intim dengan Tuhan, itu adalah juga supaya saudara tahu waktunya Tuhan.
Mungkin kita merasakan begitu lamanya dalam menunggu waktu Tuhan dan saya teringat apa yang disebut dalam Mazmur 130:6 yang berkata: Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
Bagi seorang pengawal, yang diharapkannya adalah pagi. Seorang pengawal yang sedang berjaga-jaga di malam hari dimana tidak ada bulan dan bintang, keadaannya itu pasti sangat mencekam. Saya pernah merasakan hal seperti itu dulu dan apa yang saya dambakan sebagai pengawal adalah cepat pagi. Mungkin seperti itulah saudara yang sedang menunggu waktu Tuhan dan pertolongan Tuhan, tetapi satu hal yang saya ingin katakan kepada saudara: Pertolongan Tuhan pasti datang! Seperti fajar pasti merekah! Amin!
2. Taat Perintah Tuhan Seperti Kepada Hukum Raja
Saya ingin bertanya kepada saudara, siapa di antara saudara yang termasuk anggota Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu bukan Republik Allah! Apakah saudara mengerti maksud saya ini? Pemimpin suatu kerajaan adalah seorang raja. Jadi dalam Kerajaan Allah, Raja Tuhan Yesus Kristus-lah pemimpinnya. Kerajaan itu berbeda dengan republik.
Kalau seorang raja berkata, “Ayo pergi!” apakah kira-kira ada rakyatnya yang berkata, “Baginda, saya mau tahu alasannya kenapa harus pergi?” Kalau ada yang berani berkata seperti itu, mungkin bisa dipenggal kepalanya. Karena titah raja adalah hukum. Kadang-kadang kita sebagai anak-anak Tuhan, anggota Kerajaan Allah, ketika Tuhan berkata, “Aku membenci perceraian!”… eh, malah didiskusikan dengan memandangnya dari berbagai sisi sehingga menjadi ‘abu-abu’. Hati-hati!
Tuhan dengan jelas berkata, “Aku membenci perceraian!”, maka janganlah cerai! Lakukan saja dan jangan dipertanyakan lagi. Kita boleh berdiskusi sesuatu yang hanya untuk menambah iman kita. Tetapi kalau untuk mempersoalkan apakah ini boleh atau tidak, maka saudara berhati-hatilah!
3. Taat Kepada Firman Tuhan Lebih Baik Dari Persembahan
Pada suatu hari Tuhan berkata kepada raja Saul melalui Nabi Samuel. Tuhan katakan “Tumpas habis dari Raja Amalek, rakyat, sampai ternaknya. Semua harus dihabiskan!”. Itulah perintah Tuhan. Tetapi apa yang dilakukan oleh Saul? Ternyata Saul tidak melakukan perintah Tuhan dengan tepat. Raja Agag dibiarkan hidup sedangkan rakyatnya dibunuh dan hewan-hewan yang bagus-bagus dibiarkan hidup sedangkan yang jelek-jelek dibunuh.
Samuel datang disuruh Tuhan dan Saul datang menyambutnya serta berkata, “Puji Tuhan, saya sudah melakukan perintah Tuhan!”. Tetapi Tuhan berkata, “Kamu tidak melakukan perintah Tuhan!”, akhirnya barulah Saul mengaku tetapi ia berkata, “Hewan-hewan ternak yang bagus-bagus itu tidak kubunuh karena mau kupersembahkan sebagai korban kepada Tuhan!”. Alasannya memang luar biasa dan kelihatan baik, tetapi apa jawaban Tuhan melalui Nabi Samuel?
1 Samuel 15:22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
Melalui ayat ini Tuhan hendak berpesan kepada kita supaya memperhatikan suara Tuhan hari-hari ini. Memang perintah Tuhan ada di dalam alkitab, tetapi selain dari alkitab Tuhan sedang memberikan suara-Nya kepada kita dan saya tahu suara Tuhan hari-hari ini tidak mungkin bertentangan dengan alkitab. Seperti apa yang dikatakan dalam kita Wahyu, “Siapa bertelinga, hendaklah mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat!”.
Saudara perhatikan baik-baik apa yang Tuhan perintahkan hari-hari ini. Yang dimaksud korban bakaran dan korban sembelihan berbicara tentang hukum yang tertulis, tetapi Tuhan juga berbicara kepada Samuel dan Samuel menyampaikannya kepada raja Saul yang mana Tuhan mau itu ditaati. Dan dikatakan tadi bahwa memperhatikan lebih baik daripada lemak-lemak domba jantan. Memperhatikan dan melakukan perintah Tuhan itu lebih baik daripada lemak-lemak domba jantan.
Apa maksud dari ayat ini? Lemak-lemak domba jantan itu adalah milik-Nya Tuhan. Lemak itu tidak boleh dimakan! Orang Israel tidak makan lemak dan kita juga memang tidak boleh makan lemak sebab itu adalah milik-Nya Tuhan, jadi itu harus dibakar dan dipersembahkan kepada Tuhan sehingga bau lemak itu sampai ke hadapan Tuhan dan Tuhan sangat senang. Dan ternyata lemak itu berbahaya! Memang lemak itu miliknya Tuhan dan saya ingin tanya kepada saudara, persepuluhan itu miliknya siapa? Milik Tuhan! Oleh sebab itu jangan diambil!
Jangan saudara berkata begini, “Tuhan, soal keuangan pokoknya saya sudah memberikan 10% atau saya sudah mengembalikan persepuluhan kepada-MU, jangan Tuhan ganggu-ganggu soal keuangan saya lagi!” Apakah seperti itu? Tentu tidak! Kalau Tuhan berbicara sesuatu yang lain mengenai keuangan kita, apakah kita mau menurut atau tidak? Inilah yang dimaksud dengan ayat ini.
Saudara yang dikasihi Tuhan, saya pernah bersaksi kepada saudara beberapa tahun yang lalu ketika Pak Rohim masih hidup. Waktu itu saya masih di Surabaya dan sedang mengalami proses untuk menjadi hamba Tuhan. Ketika itu saya dalam keadaan sengsara dan memang sengaja dibuat seperti itu oleh Tuhan supaya saya mengikuti-Nya untuk menjadi hamba Tuhan.
Saya ingat pada waktu itu saya sedang tidak berkecukupan, tetapi malah berkekurangan. Dan suatu ketika Pak Rohim datang ke rumah saya, lalu tiba-tiba istri saya dengan sedikit gemetar memanggil saya, “Pa, saya mendapat penglihatan di atas lemari itu ada angka Rp. 30.000,-!” dan itu merupakan penglihatan pertama dari istri saya. Kemudian Ibu Hermin berkata, “Tuhan bicara untuk memberikan uang Rp.30.000,- kepada Pak Rohim”.
Dengan enteng saya berkata, “Yah, kasihkan saja!”, tetapi Ibu Hermin berkata, “Kasihkan bagaimana, Rp. 30.000,- itu adalah seluruh uang kita, tidak ada sisa yang lain lagi!”. Mendengar ini saya lemas dan akhirnya kami berdua bergandengan-tangan dan menangis di hadapan Tuhan. Jadi bukan hanya soal persepuluhan saja, tetapi hari itu Tuhan minta semua uang saya diberikan kepada Pak Rohim. Dengan berlinang air mata, saya berkata, “Kita taat, memperhatikan dan mendengarkan suara Tuhan, saya percaya kita lebih baik dari lemak domba-domba jantan!”
Akhirnya saya ambil semua Rp.30.000,- dan berikan kepada Pak Rohim, ketika ia membuka amplopnya dan melihat uang Rp. 30.000,-, ia menangis di hadapan Tuhan sebab ternyata sudah beberapa malam ini Pak Rohim keluar ke pelataran pada jam 12 malam sambil berlutut dan berseru kepada Tuhan, “Tuhan, saya butuh uang Rp.30.000,-!”. Untuk apakah itu? Untuk menghidupi hamba-hamba Tuhan yang datang dari desa-desa dan diam di rumahnya.
Tetapi kenapa Rp.30.000,- itu mintanya kepada saya yang mana itu merupakan semua uang saya yang ada. Akhirnya saya tahu bahwa itu adalah salah-satu ujian yang Tuhan berikan kepada saya sehingga saya ada sebagimana saya ada hari ini. Tetapi Saul, gara-gara tidak taat, akhirnya ia ditolak menjadi raja. Itulah yang Tuhan minta hari-hari ini!
Jangan ada lagi yang berkata, “Oh, sudah…pokoknya persepuluhan itu adalah segala-galanya. Selesai urusan saya dengan Tuhan tentang uang!”. Itu tidak demikian! Secara tertulis memang begitu tetapi kadang-kadang Tuhan minta lebih dari itu, apakah saudara akan taat? Kalau saudara taat, maka pemulihan dan kelimpahan menjadi bagian dari hidup saudara!
Suara Tuhan hari-hari ini begitu kuat, “Aku datang segera!” Apakah saudara percaya dan mengaminkan hal ini? Dan Tuhan berkata, “Aku sedang mencari buah!”, memang ini adalah tahun kelimpahan, artinya kelimpahan juga dalam hal buah. Gandum, anggur dan minyak juga berasal dari buah. Kepada hamba-hamba Tuhan, Tuhan katakan, “Aku tidak terlalu tertarik kepada mereka-mereka yang kotbah-kotbahnya hebat-hebat dan yang karunianya hebat-hebat, tetapi aku lebih tertarik kepada mereka yang mengeluarkan buah Roh, yaitu karakter!” Hari-hari ini Tuhan sedang mencari yang seperti itu, dan ini juga buat saudara dan saya, yaitu tentang karakter kita.
4. Taat Seperti Seorang Prajurit
2Timotius 2:3-4 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Saudara, komandan kita adalah TUHAN YESUS! Kalau Sang Komandan berkenan kepada kita, itu karena kita taat kepada-Nya. Dan kuncinya adalah kita tidak terlalu memusingkan soal-soal penghidupan kita. Itu termasuk penderitaan karena untuk itu kita harus membayar harga. Disini artinya bukan kita tidak bertanggung-jawab terhadap hal-hal yang ada di dunia atau keluarga kita, untuk itu kita memang harus bertanggung-jawab, tetapi kalau kita memusatkan itu sebagai tujuan utama hidup kita, maka itulah yang dimaksud dengan terlalu memusingkan diri dengan soal-soal penghidupan.
Mungkin hal yang paling utama yang menyebabkan kita terlalu pusing kepada soal-soal penghidupan adalah tentang kekuatiran. Kuatir bagaimana saya bisa makan dan minum, bagaimana dengan rumah dan anak-anak saya, dst…tetapi Tuhan Yesus berkata kepada kita semua hari ini, “Jangan kamu kuatir! Jangan kamu kuatir apa yang akan kamu makan, akan kamu minun dan apa yang akan kamu pakai. Semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapa-mu yang di sorga tahu kamu memerlukan semuanya itu. Karena itu, carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya..semuanya..apa yang saudara butuhkan akan ditambahkan kepadamu!”. Haleluya!
Pada tgl 15-17 Maret 2010 yang akan datang, di SICC akan ada satu peristiwa yang besar, sebab akan ada “Global Conference On Care”, yaitu tentang kepedulian kepada orang-orang miskin, orang sengsara, orang yang perlu ditolong dan saya tahu ini diadakan ketika saya menjawab pertanyaan Tuhan beberapa waktu yang lalu. Tuhan pada waktu itu berkata kepada saya, “Niko, kamu Aku berikan pelayanan dan gereja yang kamu pimpin hari-hari ini, itu berkembang secara luar biasa. Kalau kamu inginkan, pelayanan dan gereja yang Aku berikan kepadamu itu ingin dikenal dalam hal apanya?”. Itulah pertanyaan Tuhan kepada saya dan saya tahu bahwa saya harus menjawabnya dengan tepat.
Saya bisa saja menjawab. “Tuhan, gereja ini jemaaatnya banyak, ada ratusan ribu. Cabang-cabangnya ada di dalam dan luar negeri” atau saya jawab, “Praise & Worshipnya luar biasa” atau “Punya gedung yang besar”, saya bisa saja menjawab seperti itu, tetapi saya tahu apa yang ada di dalam hatinya Tuhan. Dan itu yang sudah cukup lama Tuhan taruh dalam hati saya. Sehingga saya katakan kepada Tuhan, “Tuhan, saya rindu agar pelayanan dan gereja ini dikenal karena peduli kepada orang-orang miskin, orang sengsara, orang yang perlu ditolong!” dan saya tahu itu berkenan di hati Tuhan dan saya sampaikan hal ini bukan sekedar basa-basi di hadapan Tuhan sebab Tuhan sudah taruh ini di hati saya.
Dan yang pertama yang Tuhan perlihatkan adalah mengenai “Global Conference On Care” yang akan datang ini. Saya selama bertahun-tahun memperkatakan: SICC adalah “House of Prayer for All Nations”, “Healing Center”, “Miracle Center”, tempat yang berpengaruh terhadap transformasi Indonesia dan bangsa-bangsa!”, walaupun saya tidak terlalu mengerti sepenuhnya apa itu. Tetapi saudara nanti akan melihat dan saudara akan mendengar hal-hal yang luar biasa tentang SICC dan saya tidak perlu memberitahu lebih jauh akan hal ini. Tetapi saya percaya setelah “Global Conference On Care”, saudara akan mendengar sesuatu yang luar biasa terjadi!
Sekarang saya mau bicara tentang “Global Conference On Care” yang akan diadakan pada tgl 15 – 17 Maret 2010 yang akan datang. Jadi, nanti seluruh utusan dari Indonesia akan datang. Orang-orang dari luar negeri, yaitu dari Amerika, Africa dan bermacam-macam tempat lainnya akan datang. Saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, ‘event’ ini luar biasa besar, sebenarnya ada apa ya Tuhan?”. Bagi saya, satu ‘event’ itu tidak terlalu penting, tetapi yang penting apakah ini suatu ‘movement’?
Dan ternyata Tuhan katakan, “Betul, ‘event’ ini hanya untuk mendeklarasikan supaya mereka melihat apa yang terjadi, dan disitu Aku akan berbicara. Ini adalah suatu ‘movement’, yaitu kegerakan dimana Aku menghendaki hal yang seperti itu!”
Saudara, ini adalah pelayanan dari Tuhan Yesus sendiri dan Tuhan katakan, “Kamu yang selama ini hanya berbicara tentang Tuhan Yesus dan hanya berkotbah tentang Tuhan Yesus, lebih daripada itu Aku mau kamu berperilaku seperti Tuhan Yesus!”
Saudara, saya mempunyai banyak ayat-ayat dari menara doa malam 3 hari yang lalu, dimana kita mengajak 2.000 orang yang hadir untuk membacanya satu-persatu, dan itu semua adalah tentang pelayanan Tuhan Yesus. Dan apakah saudara percaya kalau Tuhan berkata, “Aku datang segera!” Apakah saudara percaya bahwa penghakiman terakhir akan datang segera? Amin! Apakah saudara tahu apa yang terjadi pada saat penghakiman terakhir?
Yang terjadi adalah kambing dan domba dikumpulkan. Dan domba akan diletakkan di sebelah kanan dan kambing di sebelah kiri. Dan bagi yang kambing berhati-hatilah! sebab mereka yang diletakkan disebelah kiri Sang Raja adalah mereka yang akan masuk ke tempat yang paling gelap, sedangkan yang akan bersama-sama Tuhan Yesus selama-lamanya adalah domba. Pilihlah apakah saudara mau menjadi kambing atau domba!
Mengapa disebut kita domba? Karena kita ‘care’ kepada orang-orang yang paling hina dan itulah yang kami lakukan dan gereja ini lakukan. Dan salah-satunya adalah ketika saya disuruh berkeliling untuk mengumpulkan bersama-sama gereja-gereja lain, orang-orang miskin, orang-orang sakit dan orang-orang yang tidak mempunyai uang untuk ke dokter, dan…. “biayanya kamu yang bawa sendiri!”, kata Tuhan.
Saya akan memulai lagi tahun ini dengan KKR-KKR seperti itu. Nanti malam saya berangkat ke Papua. Besok dan Selasa adalah dalam rangka ulang tahun Jayapura yang ke-100 dan peringatan 100 tahun Injil telah masuk ke Jayapura. Oleh sebab itu akan ada KKR besar di sana selama 2 hari. Saudara doakan saya dan saya percaya mujizat kesembuhan akan terjadi luar biasa!
Dan itu terus bagi orang-orang sengsara, orang miskin dan orang yang tidak punya uang untuk ke dokter, orang yang tidak punya pengharapan, Tuhan selalu katakan, “Kumpulkan mereka, sebab Aku akan menyembuhkan mereka!” dan itu yang terjadi hari-hari ini. Saudara, waktunya sudah singkat, ayo kita tanggap dan kita mau taat serta berkata, “Tuhan, ini suara-Mu hari-hari ini dan saya mau taat!”.
Dasar dari Tuhan Yesus dalam melakukan pekerjaan-Nya adalah ‘Compassion’ atau belas kasihan. Saya lihat semua agama pasti menganjurkan supaya ‘care’ kepada orang-orang miskin. Apa yang membedakan antara mereka dan kita? Yaitu karena ‘compassion’ atau belas kasihan Tuhan. Orang bisa peduli kepada orang-orang miskin dan motivasinya bisa bermacam-macam, tetapi yang Tuhan mau adalah kita ‘care’ kepada mereka karena memiliki ‘compassion’ atau belas kasihan Tuhan Yesus dan saya tahu bahwa pengurapan untuk itu sedang turun hari-hari ini.
Dan kalau kita melakukan karena belas kasihan, maka itu akan berbeda daripada karena keharusan atau karena ada motivasi lain seperti supaya bisa diliput TV, dsb. Tetapi karena ‘compassion’, maka urusannya adalah dengan Tuhan Yesus dan Dia akan melihat serta berkata, “Hamba-Ku, apa yang engkau lakukan itu adalah memuliakan Aku. Karena itu, pemulihan dan kelimpahan akan kamu alami!” Haleluya!

--

Taat Mengikuti Tuntunan Tuhan

Untuk Meraih Pemulihan Dan Kelimpahan
Oleh: Ps.Niko Njotorahardjo-Jakarta
Roma 11: 36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Segala sesuatu, termasuk saudara dan saya ada sebagaimana hari ini, semua dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia. Apa pun yang kita miliki adalah dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin!
Saudara, mari kita berjanji di hadapan Tuhan hari-hari ini, “Tuhan, biarlah apa yang saya pikirkan, biarlah apa yang ada di dalam hati saya, biarlah apa yang saya perkatakan, biarlah apa yang saya perbuat semuanya untuk kemuliaan Tuhan!” Saya merasakan Tuhan begitu senang mendengarkan ikrar kita hari ini, segala sesuatu, apa pun yang saya lakukan, saya pikirkan dan yang ada di dalam hati saya, semuanya untuk kemuliaan Tuhan!
Ada satu tokoh dalam Alkitab yang bernama Yabes. Arti nama Yabes adalah kesakitan dan penderitaan. Mungkin keadaan Yabes pada waktu itu adalah memang demikian. Tetapi ia tidak mau mengalami semua itu dan ia harus keluar dari apa yang disebut dengan kesukaran, penderitaan dan semua hal-hal yang tidak mengenakkan. Untuk itu ia datang kepada Tuhan dan berdoa.
Ada 3 pokok doa yang dinaikkannya, yaitu:
1. “Tuhan, kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah.” Apakah itu juga menjadi doa kita semua?
2. “Tuhan, kiranya Engkau memperluas daerahku.” Daerah yang dimaksud adalah daerah pelayanan, daerah bisnis, dsb. Ada berapa banyak yang berdoa supaya daerahnya diperluas atau multiplikasi?
3. “Tuhan, kiranya tangan-Mu melindungi aku dan menyertai aku dari malapetaka sehingga kesakitan tidak menimpa aku.” Apakah saudara juga berdoa seperti itu juga?
Saudara, saya mau beritahu bahwa ketiga pokok Yabes ini dijawab oleh Tuhan. Apakah saudara juga mau kalau ke tiga pokok doa saudara dijawab Tuhan? Apa yang menjadi rahasianya? 1 Tawarikh 4:9 berkata, Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya. Mengapa Yabes lebih dimuliakan? Jelas, itu karena Yabes memuliakan Tuhan!
1 Samuel 2:30b berkata, Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah. Kalau kita memuliakan Tuhan, maka kita akan dimuliakan! Amin! Saudara yang dikasihi Tuhan, 3 pokok doa Yabes ini sebetulnya adalah janji Tuhan yang Tuhan berikan kepada kita untuk tahun 2010. Tuhan berkata bahwa, Tahun 2010, adalah Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan! Apakah saudara mau mengalaminya?
Oleh sebab itu mari kita perkatakan bersama-sama: Tahun 2010, Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan! Tahun 2010, Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan! Tahun 2010, Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan! Percayakah engkau akan hal ini?
Apakah saudara mau memuliakan Tuhan? Yohanes 15:8 berkata: “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu: jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” Kalau kita mau memuliakan Tuhan, maka kita harus berbuah banyak.
Bagaimana supaya kita berbuah banyak? Yohanes 15:5,7 berkata: Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Kita ada di dalam Dia, artinya hidup intim dengan Tuhan dan kita berjalan sesuai dengan firman-Nya atau taat kepada firman-Nya. Berbicara tentang ketaatan artinya, percaya dan lakukan! Kenapa kita bisa melakukannya? Sebab kita ada di dalam Dia dan kita intim dengan Dia!
Saudara, ini berita yang harus saya sampaikan berulang-ulang. Dan untuk memasuki tahun 2010, kuncinya adalah ketaatan akan firman Tuhan. Artinya saudara percaya dan lakukan, mengapa? Karena kita intim dengan Tuhan. Dan nanti saudara akan lihat bahwa Tuhan akan berbicara sesuatu yang rasanya tidak masuk akal, namun kita tetap harus melakukannya. Rasanya apa yang Tuhan suruh lakukan itu akan membuat “kerugian” bagi saya, namun demikian tetap lakukan saja! karena akhirnya ketiga pokok doa yang saudara doakan seperti Yabes akan dikabulkan Tuhan. Amin!
Kalau saya baca dari Yoel 2:23-27, maka di situ merupakan gambaran dari apa yang Tuhan janjikan kepada kita hari-hari ini. Pada waktu itu Tuhan berkata: Hai bani Sion (kita adalah bani Sion secara rohani), bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.
Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak. (Ini adalah berkat Tuhan yang luar biasa!). Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu(Ini berbicara tentang pemulihan!).
Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya. Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya."
Pada waktu itu Tuhan berjanji kepada bani Sion, “Aku akan memberikan pemulihan dan kelimpahan kepadamu, karena itu…bersorak-soraklah dan bersukacitalah!” Dan saya percaya ini juga janji Tuhan buat kita semua! Saudara yang mau mengalami pemulihan dan kelimpahan, hari-hari ini saudara harus bersorak-sorak dan bersukacita karena Tuhan Allah kita! Haleluya!
Saudara, hujan awal adalah untuk menabur benih dan secara rohani, artinya tentang pencurahan Roh Kudus. Jadi, ini adalah waktu untuk menabur benih firman Tuhan. Hujan akhir adalah untuk menuai. Dan secara rohani artinya menuai jiwa-jiwa. Kalau hujan awal dan hujan akhir turun bersama-sama, artinya hari-hari ini sedang terjadi pemberitaan firman Tuhan secara luar biasa disertai dengan penuaian jiwa yang luar biasa pula. Amin!
Saudara, itulah janji Tuhan kepada bani Sion tentang pemulihan dan kelimpahan, bagaimana supaya hal itu terjadi? Jawabannya adalah pada Ulangan 11:8-32, dimana Musa menyampaikan pesan Tuhan kepada orang Israel yang dibawa keluar dari tanah Mesir ke tanah perjanjian, “Perhatikan baik-baik apa yang Aku katakan, kalau kamu berpegang sungguh-sungguh kepada perintah yang Kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu dikatakan mengasihi Tuhan dan beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan, maka Aku berjanji, engkau akan mengalami pemulihan dan kelimpahan!”
Sekali lagi, kunci untuk mengalami pemulihan dan kelimpahan adalah: KETATAAN! Yaitu taat kepada firman Tuhan! Amin!
1. Taat Pada Waktu-Nya Tuhan
Pada waktu orang Israel dibawa keluar dari tanah Mesir ke tanah perjanjian, maka itu dipimpin oleh ‘tiang awan’ dan ‘tiang api’. Jadi selama tiang awan dan tiang api itu tidak bergerak di atas kemah pertemuan, maka orang Israel pun tidak bergerak dan mereka tetap berkemah di situ dan kalau tiang awan dan tiang api bergerak, maka mereka harus mengikuti kemana tuntuntannya. Jadi, mereka harus taat kepada tuntunan tiang awan dan tiang api yang mana adalah Tuhan sendiri yang menuntun.
Dikatakan oleh alkitab bahwa bisa selama 2 hari, bisa 1 bulan atau bisa 1 bulan lebih tiang awan dan tiang api itu diam dan kalau itu diam, mereka juga harus diam. Kalau bergerak, mereka juga bergerak. Dan waktu bergeraknya tidak tidak ditentukan oleh orang-orang Israel, tetapi oleh Tuhan sendiri. Kadang-kadang tiang awan bergerak pada pagi hari ketika mereka bangun tidur dimana keadaannya sedang enak dan segar sehingga mereka dengan sukacita berangkat. Tetapi ada kalanya tiang awan bergerak pada waktu jam 1 siang dimana panasnya luar biasa sehingga mereka lebih suka berada di tenda.
Tetapi karena tiang awan itu bergerak, maka mereka pun harus berangkat. Dan mungkin saja sebagian ada yang menggerutu. Bahkan yang lebih tidak enak lagi adalah tiap api yang kadang-kadang bergerak pada waktu jam 1 atau 2 pagi dimana mereka sedang enak-enaknya tidur, sehingga mereka harus bangun dan berangkat lagi. Mungkin saja mereka ada yang ngomel-ngomel karena sedang enak-enaknya tidur tetapi harus berangkat lagi.
Saudara, ini berbicara tentang waktu Tuhan. Waktu Tuhan tidak menunggu saudara dan saya siap terlebih dahulu untuk melakukan perintah-Nya itu, tetapi kita yang harus menyesuaikan dengan waktunya Tuhan. Kalau Tuhan berkata, “Berangkat!”, maka kita pun harus bergerak!
Saudara, saya lihat banyak orang yang gagal di dalam perjalanan hidup ini gara-gara tidak tepat atau kurang cepat, bahkan terlambat dari waktu Tuhan. Karena itu saya percaya hari-hari ini kalau Tuhan berkata supaya kita hidup intim dengan Tuhan, itu adalah juga supaya saudara tahu waktunya Tuhan.
Mungkin kita merasakan begitu lamanya dalam menunggu waktu Tuhan dan saya teringat apa yang disebut dalam Mazmur 130:6 yang berkata: Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
Bagi seorang pengawal, yang diharapkannya adalah pagi. Seorang pengawal yang sedang berjaga-jaga di malam hari dimana tidak ada bulan dan bintang, keadaannya itu pasti sangat mencekam. Saya pernah merasakan hal seperti itu dulu dan apa yang saya dambakan sebagai pengawal adalah cepat pagi. Mungkin seperti itulah saudara yang sedang menunggu waktu Tuhan dan pertolongan Tuhan, tetapi satu hal yang saya ingin katakan kepada saudara: Pertolongan Tuhan pasti datang! Seperti fajar pasti merekah! Amin!
2. Taat Perintah Tuhan Seperti Kepada Hukum Raja
Saya ingin bertanya kepada saudara, siapa di antara saudara yang termasuk anggota Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu bukan Republik Allah! Apakah saudara mengerti maksud saya ini? Pemimpin suatu kerajaan adalah seorang raja. Jadi dalam Kerajaan Allah, Raja Tuhan Yesus Kristus-lah pemimpinnya. Kerajaan itu berbeda dengan republik.
Kalau seorang raja berkata, “Ayo pergi!” apakah kira-kira ada rakyatnya yang berkata, “Baginda, saya mau tahu alasannya kenapa harus pergi?” Kalau ada yang berani berkata seperti itu, mungkin bisa dipenggal kepalanya. Karena titah raja adalah hukum. Kadang-kadang kita sebagai anak-anak Tuhan, anggota Kerajaan Allah, ketika Tuhan berkata, “Aku membenci perceraian!”… eh, malah didiskusikan dengan memandangnya dari berbagai sisi sehingga menjadi ‘abu-abu’. Hati-hati!
Tuhan dengan jelas berkata, “Aku membenci perceraian!”, maka janganlah cerai! Lakukan saja dan jangan dipertanyakan lagi. Kita boleh berdiskusi sesuatu yang hanya untuk menambah iman kita. Tetapi kalau untuk mempersoalkan apakah ini boleh atau tidak, maka saudara berhati-hatilah!
3. Taat Kepada Firman Tuhan Lebih Baik Dari Persembahan
Pada suatu hari Tuhan berkata kepada raja Saul melalui Nabi Samuel. Tuhan katakan “Tumpas habis dari Raja Amalek, rakyat, sampai ternaknya. Semua harus dihabiskan!”. Itulah perintah Tuhan. Tetapi apa yang dilakukan oleh Saul? Ternyata Saul tidak melakukan perintah Tuhan dengan tepat. Raja Agag dibiarkan hidup sedangkan rakyatnya dibunuh dan hewan-hewan yang bagus-bagus dibiarkan hidup sedangkan yang jelek-jelek dibunuh.
Samuel datang disuruh Tuhan dan Saul datang menyambutnya serta berkata, “Puji Tuhan, saya sudah melakukan perintah Tuhan!”. Tetapi Tuhan berkata, “Kamu tidak melakukan perintah Tuhan!”, akhirnya barulah Saul mengaku tetapi ia berkata, “Hewan-hewan ternak yang bagus-bagus itu tidak kubunuh karena mau kupersembahkan sebagai korban kepada Tuhan!”. Alasannya memang luar biasa dan kelihatan baik, tetapi apa jawaban Tuhan melalui Nabi Samuel?
1 Samuel 15:22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
Melalui ayat ini Tuhan hendak berpesan kepada kita supaya memperhatikan suara Tuhan hari-hari ini. Memang perintah Tuhan ada di dalam alkitab, tetapi selain dari alkitab Tuhan sedang memberikan suara-Nya kepada kita dan saya tahu suara Tuhan hari-hari ini tidak mungkin bertentangan dengan alkitab. Seperti apa yang dikatakan dalam kita Wahyu, “Siapa bertelinga, hendaklah mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat!”.
Saudara perhatikan baik-baik apa yang Tuhan perintahkan hari-hari ini. Yang dimaksud korban bakaran dan korban sembelihan berbicara tentang hukum yang tertulis, tetapi Tuhan juga berbicara kepada Samuel dan Samuel menyampaikannya kepada raja Saul yang mana Tuhan mau itu ditaati. Dan dikatakan tadi bahwa memperhatikan lebih baik daripada lemak-lemak domba jantan. Memperhatikan dan melakukan perintah Tuhan itu lebih baik daripada lemak-lemak domba jantan.
Apa maksud dari ayat ini? Lemak-lemak domba jantan itu adalah milik-Nya Tuhan. Lemak itu tidak boleh dimakan! Orang Israel tidak makan lemak dan kita juga memang tidak boleh makan lemak sebab itu adalah milik-Nya Tuhan, jadi itu harus dibakar dan dipersembahkan kepada Tuhan sehingga bau lemak itu sampai ke hadapan Tuhan dan Tuhan sangat senang. Dan ternyata lemak itu berbahaya! Memang lemak itu miliknya Tuhan dan saya ingin tanya kepada saudara, persepuluhan itu miliknya siapa? Milik Tuhan! Oleh sebab itu jangan diambil!
Jangan saudara berkata begini, “Tuhan, soal keuangan pokoknya saya sudah memberikan 10% atau saya sudah mengembalikan persepuluhan kepada-MU, jangan Tuhan ganggu-ganggu soal keuangan saya lagi!” Apakah seperti itu? Tentu tidak! Kalau Tuhan berbicara sesuatu yang lain mengenai keuangan kita, apakah kita mau menurut atau tidak? Inilah yang dimaksud dengan ayat ini.
Saudara yang dikasihi Tuhan, saya pernah bersaksi kepada saudara beberapa tahun yang lalu ketika Pak Rohim masih hidup. Waktu itu saya masih di Surabaya dan sedang mengalami proses untuk menjadi hamba Tuhan. Ketika itu saya dalam keadaan sengsara dan memang sengaja dibuat seperti itu oleh Tuhan supaya saya mengikuti-Nya untuk menjadi hamba Tuhan.
Saya ingat pada waktu itu saya sedang tidak berkecukupan, tetapi malah berkekurangan. Dan suatu ketika Pak Rohim datang ke rumah saya, lalu tiba-tiba istri saya dengan sedikit gemetar memanggil saya, “Pa, saya mendapat penglihatan di atas lemari itu ada angka Rp. 30.000,-!” dan itu merupakan penglihatan pertama dari istri saya. Kemudian Ibu Hermin berkata, “Tuhan bicara untuk memberikan uang Rp.30.000,- kepada Pak Rohim”.
Dengan enteng saya berkata, “Yah, kasihkan saja!”, tetapi Ibu Hermin berkata, “Kasihkan bagaimana, Rp. 30.000,- itu adalah seluruh uang kita, tidak ada sisa yang lain lagi!”. Mendengar ini saya lemas dan akhirnya kami berdua bergandengan-tangan dan menangis di hadapan Tuhan. Jadi bukan hanya soal persepuluhan saja, tetapi hari itu Tuhan minta semua uang saya diberikan kepada Pak Rohim. Dengan berlinang air mata, saya berkata, “Kita taat, memperhatikan dan mendengarkan suara Tuhan, saya percaya kita lebih baik dari lemak domba-domba jantan!”
Akhirnya saya ambil semua Rp.30.000,- dan berikan kepada Pak Rohim, ketika ia membuka amplopnya dan melihat uang Rp. 30.000,-, ia menangis di hadapan Tuhan sebab ternyata sudah beberapa malam ini Pak Rohim keluar ke pelataran pada jam 12 malam sambil berlutut dan berseru kepada Tuhan, “Tuhan, saya butuh uang Rp.30.000,-!”. Untuk apakah itu? Untuk menghidupi hamba-hamba Tuhan yang datang dari desa-desa dan diam di rumahnya.
Tetapi kenapa Rp.30.000,- itu mintanya kepada saya yang mana itu merupakan semua uang saya yang ada. Akhirnya saya tahu bahwa itu adalah salah-satu ujian yang Tuhan berikan kepada saya sehingga saya ada sebagimana saya ada hari ini. Tetapi Saul, gara-gara tidak taat, akhirnya ia ditolak menjadi raja. Itulah yang Tuhan minta hari-hari ini!
Jangan ada lagi yang berkata, “Oh, sudah…pokoknya persepuluhan itu adalah segala-galanya. Selesai urusan saya dengan Tuhan tentang uang!”. Itu tidak demikian! Secara tertulis memang begitu tetapi kadang-kadang Tuhan minta lebih dari itu, apakah saudara akan taat? Kalau saudara taat, maka pemulihan dan kelimpahan menjadi bagian dari hidup saudara!
Suara Tuhan hari-hari ini begitu kuat, “Aku datang segera!” Apakah saudara percaya dan mengaminkan hal ini? Dan Tuhan berkata, “Aku sedang mencari buah!”, memang ini adalah tahun kelimpahan, artinya kelimpahan juga dalam hal buah. Gandum, anggur dan minyak juga berasal dari buah. Kepada hamba-hamba Tuhan, Tuhan katakan, “Aku tidak terlalu tertarik kepada mereka-mereka yang kotbah-kotbahnya hebat-hebat dan yang karunianya hebat-hebat, tetapi aku lebih tertarik kepada mereka yang mengeluarkan buah Roh, yaitu karakter!” Hari-hari ini Tuhan sedang mencari yang seperti itu, dan ini juga buat saudara dan saya, yaitu tentang karakter kita.
4. Taat Seperti Seorang Prajurit
2Timotius 2:3-4 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Saudara, komandan kita adalah TUHAN YESUS! Kalau Sang Komandan berkenan kepada kita, itu karena kita taat kepada-Nya. Dan kuncinya adalah kita tidak terlalu memusingkan soal-soal penghidupan kita. Itu termasuk penderitaan karena untuk itu kita harus membayar harga. Disini artinya bukan kita tidak bertanggung-jawab terhadap hal-hal yang ada di dunia atau keluarga kita, untuk itu kita memang harus bertanggung-jawab, tetapi kalau kita memusatkan itu sebagai tujuan utama hidup kita, maka itulah yang dimaksud dengan terlalu memusingkan diri dengan soal-soal penghidupan.
Mungkin hal yang paling utama yang menyebabkan kita terlalu pusing kepada soal-soal penghidupan adalah tentang kekuatiran. Kuatir bagaimana saya bisa makan dan minum, bagaimana dengan rumah dan anak-anak saya, dst…tetapi Tuhan Yesus berkata kepada kita semua hari ini, “Jangan kamu kuatir! Jangan kamu kuatir apa yang akan kamu makan, akan kamu minun dan apa yang akan kamu pakai. Semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapa-mu yang di sorga tahu kamu memerlukan semuanya itu. Karena itu, carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya..semuanya..apa yang saudara butuhkan akan ditambahkan kepadamu!”. Haleluya!
Pada tgl 15-17 Maret 2010 yang akan datang, di SICC akan ada satu peristiwa yang besar, sebab akan ada “Global Conference On Care”, yaitu tentang kepedulian kepada orang-orang miskin, orang sengsara, orang yang perlu ditolong dan saya tahu ini diadakan ketika saya menjawab pertanyaan Tuhan beberapa waktu yang lalu. Tuhan pada waktu itu berkata kepada saya, “Niko, kamu Aku berikan pelayanan dan gereja yang kamu pimpin hari-hari ini, itu berkembang secara luar biasa. Kalau kamu inginkan, pelayanan dan gereja yang Aku berikan kepadamu itu ingin dikenal dalam hal apanya?”. Itulah pertanyaan Tuhan kepada saya dan saya tahu bahwa saya harus menjawabnya dengan tepat.
Saya bisa saja menjawab. “Tuhan, gereja ini jemaaatnya banyak, ada ratusan ribu. Cabang-cabangnya ada di dalam dan luar negeri” atau saya jawab, “Praise & Worshipnya luar biasa” atau “Punya gedung yang besar”, saya bisa saja menjawab seperti itu, tetapi saya tahu apa yang ada di dalam hatinya Tuhan. Dan itu yang sudah cukup lama Tuhan taruh dalam hati saya. Sehingga saya katakan kepada Tuhan, “Tuhan, saya rindu agar pelayanan dan gereja ini dikenal karena peduli kepada orang-orang miskin, orang sengsara, orang yang perlu ditolong!” dan saya tahu itu berkenan di hati Tuhan dan saya sampaikan hal ini bukan sekedar basa-basi di hadapan Tuhan sebab Tuhan sudah taruh ini di hati saya.
Dan yang pertama yang Tuhan perlihatkan adalah mengenai “Global Conference On Care” yang akan datang ini. Saya selama bertahun-tahun memperkatakan: SICC adalah “House of Prayer for All Nations”, “Healing Center”, “Miracle Center”, tempat yang berpengaruh terhadap transformasi Indonesia dan bangsa-bangsa!”, walaupun saya tidak terlalu mengerti sepenuhnya apa itu. Tetapi saudara nanti akan melihat dan saudara akan mendengar hal-hal yang luar biasa tentang SICC dan saya tidak perlu memberitahu lebih jauh akan hal ini. Tetapi saya percaya setelah “Global Conference On Care”, saudara akan mendengar sesuatu yang luar biasa terjadi!
Sekarang saya mau bicara tentang “Global Conference On Care” yang akan diadakan pada tgl 15 – 17 Maret 2010 yang akan datang. Jadi, nanti seluruh utusan dari Indonesia akan datang. Orang-orang dari luar negeri, yaitu dari Amerika, Africa dan bermacam-macam tempat lainnya akan datang. Saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, ‘event’ ini luar biasa besar, sebenarnya ada apa ya Tuhan?”. Bagi saya, satu ‘event’ itu tidak terlalu penting, tetapi yang penting apakah ini suatu ‘movement’?
Dan ternyata Tuhan katakan, “Betul, ‘event’ ini hanya untuk mendeklarasikan supaya mereka melihat apa yang terjadi, dan disitu Aku akan berbicara. Ini adalah suatu ‘movement’, yaitu kegerakan dimana Aku menghendaki hal yang seperti itu!”
Saudara, ini adalah pelayanan dari Tuhan Yesus sendiri dan Tuhan katakan, “Kamu yang selama ini hanya berbicara tentang Tuhan Yesus dan hanya berkotbah tentang Tuhan Yesus, lebih daripada itu Aku mau kamu berperilaku seperti Tuhan Yesus!”
Saudara, saya mempunyai banyak ayat-ayat dari menara doa malam 3 hari yang lalu, dimana kita mengajak 2.000 orang yang hadir untuk membacanya satu-persatu, dan itu semua adalah tentang pelayanan Tuhan Yesus. Dan apakah saudara percaya kalau Tuhan berkata, “Aku datang segera!” Apakah saudara percaya bahwa penghakiman terakhir akan datang segera? Amin! Apakah saudara tahu apa yang terjadi pada saat penghakiman terakhir?
Yang terjadi adalah kambing dan domba dikumpulkan. Dan domba akan diletakkan di sebelah kanan dan kambing di sebelah kiri. Dan bagi yang kambing berhati-hatilah! sebab mereka yang diletakkan disebelah kiri Sang Raja adalah mereka yang akan masuk ke tempat yang paling gelap, sedangkan yang akan bersama-sama Tuhan Yesus selama-lamanya adalah domba. Pilihlah apakah saudara mau menjadi kambing atau domba!
Mengapa disebut kita domba? Karena kita ‘care’ kepada orang-orang yang paling hina dan itulah yang kami lakukan dan gereja ini lakukan. Dan salah-satunya adalah ketika saya disuruh berkeliling untuk mengumpulkan bersama-sama gereja-gereja lain, orang-orang miskin, orang-orang sakit dan orang-orang yang tidak mempunyai uang untuk ke dokter, dan…. “biayanya kamu yang bawa sendiri!”, kata Tuhan.
Saya akan memulai lagi tahun ini dengan KKR-KKR seperti itu. Nanti malam saya berangkat ke Papua. Besok dan Selasa adalah dalam rangka ulang tahun Jayapura yang ke-100 dan peringatan 100 tahun Injil telah masuk ke Jayapura. Oleh sebab itu akan ada KKR besar di sana selama 2 hari. Saudara doakan saya dan saya percaya mujizat kesembuhan akan terjadi luar biasa!
Dan itu terus bagi orang-orang sengsara, orang miskin dan orang yang tidak punya uang untuk ke dokter, orang yang tidak punya pengharapan, Tuhan selalu katakan, “Kumpulkan mereka, sebab Aku akan menyembuhkan mereka!” dan itu yang terjadi hari-hari ini. Saudara, waktunya sudah singkat, ayo kita tanggap dan kita mau taat serta berkata, “Tuhan, ini suara-Mu hari-hari ini dan saya mau taat!”.
Dasar dari Tuhan Yesus dalam melakukan pekerjaan-Nya adalah ‘Compassion’ atau belas kasihan. Saya lihat semua agama pasti menganjurkan supaya ‘care’ kepada orang-orang miskin. Apa yang membedakan antara mereka dan kita? Yaitu karena ‘compassion’ atau belas kasihan Tuhan. Orang bisa peduli kepada orang-orang miskin dan motivasinya bisa bermacam-macam, tetapi yang Tuhan mau adalah kita ‘care’ kepada mereka karena memiliki ‘compassion’ atau belas kasihan Tuhan Yesus dan saya tahu bahwa pengurapan untuk itu sedang turun hari-hari ini.
Dan kalau kita melakukan karena belas kasihan, maka itu akan berbeda daripada karena keharusan atau karena ada motivasi lain seperti supaya bisa diliput TV, dsb. Tetapi karena ‘compassion’, maka urusannya adalah dengan Tuhan Yesus dan Dia akan melihat serta berkata, “Hamba-Ku, apa yang engkau lakukan itu adalah memuliakan Aku. Karena itu, pemulihan dan kelimpahan akan kamu alami!” Haleluya!

--

Pengajaran Apostolik (Kerasulan)
Oleh: DR.Jonathan David, “Mengangkap Gelombang Kebangunan Rohani”
Tidak ada pengganti bagi pengajaran apostolik karena pengalaman-pengalaman kebangunan rohani bersifat supranatural dan berdaulat. Kita memerlukan kebenaran-kebenaran pewahyuan mengenai pengalaman-pengalaman ini. Mengapa Allah memberikan pengalaman-pengalaman seperti ini kepada kita? Bagaimana kita dapat mengkonsolidasikan pengalaman-pengalaman tersebut untuk kedewasaan rohani? Bagaimana orang-orang lain masuk ke dalam pengalaman-pengalaman ini?
Kitab Kisah Para Rasul adalah suatu model penting mengenai Kebangunan Rohani Di Akhir Zaman. Yesus melatih murid-muridNya selama 3,5 tahun untuk apa yang akan datang. Mereka dipersiapkan untuk Pentakosta dan kehidupan mereka dirapikan untuk kunjungan Ilahi. Ketika Pentakosta tiba, para Rasul perlu bergerak bersama dengan Roh Kudus dan mengajarkan kepada orang-orang lain tentang Kebangunan Rohani itu. Mereka belajar untuk taat kepada Roh Kudus, walaupun mereka tidak mengerti sepenuhnya akan jalan-jalan dan pekerjaanNya di antara mereka.
Mereka harus mengalir di dalam pengetahuan pewahyuan dan hikmat apostolik untuk membangun gereja di dalam struktur yang memadai untuk terus maju bersama dengan kebangunan rohani itu. Mereka menetapkan struktur, ketika mereka pergi. Mereka melakukan penataan, ketika menghadapi krisis. Mereka tunduk dan mengerti aktivitas Roh Kudus, ketika mereka terus bergerak bersama Roh Kudus.
Untungnya, kita memiliki suatu model akan kebangunan Rohani yang sedang datang. Apa yang terjadi di dalam Kitab Kisah Para Rasul akan terulang dengan pengaruh yang lebih besar dan luas. Melalui Kitab Kisah Para Rasul, kita saat ini dapat meletakkan hal-hal penting sehingga kebangunan rohani dapat terjadi dengan segera di gereja. Pengajaran apostolik membantu mengkonsolidasikan pengalaman-pengalaman individu dan korporat untuk gerakan yang akan datang dan untuk proses rohani mendewasakan gereja.
Sebagian besar pengajaran dan khotbah-khotbah di masa kini menekankan dan memusatkan pokok bahasan pada intelektual dan aspek-aspek doktrinal dari kehidupan gereja. Tetapi Sion adalah suatu tempat di mana “roh orang-orang benar menjadi sempurna” (Ibrani 12:23). Agar roh-roh orang benar menjadi sempurna, kita memerlukan pelayanan Roh Kudus yang tidak akan gagal. Pelayanan seperti ini akan membawa transformasi kepada roh, jiwa dan tubuh (2 Korintus 3:3-11). Kata-kata akan membunuh gerakan Allah yang baru, tetapi pelayanan Roh akan pengajaran Apostolik dan khotbah yang bersifat pewahyuan akan mengembangkan gerakan kebangunan rohani dan mengkonsolidasikan gereja.
Mengembangkan Ketajaman Rohani
Kita perlu mengetahui fakta bahwa ketika pengalaman kita tidak lazim atau bahkan luar biasa, tidak selalu berarti bahwa itu bukan berasal dari Allah. Di dalam Perjanjian Lama, Allah meminta nabi-nabiNya untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Yesaya harus berjalan telanjang dan tidak berkasut selama 3 tahun (Yesaya 20:1-3). Yehezkiel diminta berbaring ke sisi kiri selama 390 hari dan 40 hari ke sisi kanan, kemudian membakar makanannya di atas kotoran manusia yang sudah kering (Yehezkiel 4:4-5).
Yesus sendiri menyembuhkan melalui cara-cara yang luar biasa dan berbeda-beda (Markus 7:32-35; Yohanes 9:6-7). Di dalam Kitab Kisah Para Rasul, banyak hal yang terjadi di dalam gereja mula-mula yang pada masa itu dianggap sangat tidak biasa. Oleh sebab itu baik sekali mengadakan pendekatan terhadap manifestasi-manifestasi yang tidak biasa dari masa-masa penyegaran itu dengan hati-hati, tetapi tidak diliputi dengan sikap skeptis yang negatif.
Ketika gereja mulai bergerak masuk ke dalam alam supranatural, gereja itu membuka kemungkinan-kemungkinan baru pelayanan yang menyenangkan, tetapi hal itu juga menunjukkan kepada gereja adanya “bentuk-bentuk bahaya” yang baru. Sejarah gereja banyak sekali menegaskan bahwa Iblis sangat nyaman berada di dalam alam supranatural dan bahwa ia menyiapkan perangkap-perangkap khusus bagi orang-orang Kristen.
Kita diperintahkan untuk “MENGUJI segela sesuatu; memegang apa yang baik” (1 Tesalonika 5: 21). Tetapi agar dapat melakukan pengujian-pengujian yang baik, kita perlu menjadi “dewasa”. Ibrani 5:14..“Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat.”
Kita perlu duduk di bawah pelayanan-pelayang kebenaran yang bersifat pewahyuan, jika kita mau menjadi dewasa dan memiliki ketajaman rohani. Pedang bermata dua yang tajam yang adalan firman Allah sebagai Rhema dapat menebus jiwa dan roh, membagi dua dan memisahkan roh dan jiwa sampai setiap bagian dapat diketahui dan dibedakan (Ibrani 4:12).
Tetapi tinggal di bawah pengaruh atmosfer seperti itu akan menolong kita membedakan antara pengalaman-pengalaman rohani dengan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan jiwa. Itulah sebabnya mengapa Pengajaran Apostolik diperlukan di dalam setiap gerakan dan kunjungan Tuhan yang baru, untuk membantu gereja menjadi dewasa dan mampu membedakan antara pengalaman-pengalaman rohani dan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan jiwa.
Kegagalan untuk memperkenankan Allah mengajarkan kepada kita apa yang sedang dilakukan-Nya, tetapi “terperangkap” di dalam manifestasi itu sendiri, dapat menimbulkan konsekuensi-konsekuensi yang berbahaya. Ketika pengajaran pewahyuan yang baik menyertai suatu gerakan baru, hal itu mencabut apa yang jiwani dan mempertahankan gerakan dan manifestasi sebagai pengalaman rohani yang terus berlangsung.
Yakobus memperingatkan kita mengenai tahap-tahap penurunan pengalaman rohani. Yakobus 3:15..Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari DUNIA, dari NAFSU MANUSIA, dari SETAN-SETAN.” Ketika kita keluar dari apa yang rohani dan yang supranatual dan turun kepada apa yang DUNIAWI dan hal-hal yang berhubungan dengan JIWA, kita sedang menghadang bahaya.
Orang-orang Kristen yang tidak peka atau tidak cukup matang untuk membedakan, bisa menghapuskan apa yang tadinya merupakan pengalaman SUPRANATURAL AWAL menjadi pengalaman yang berhubungan dengan JIWA. Ketika mereka mengalihkan mata mereka dari Tuhan kepada pengalaman-pengalaman subyektif mereka sendiri, mereka akan mencari kesenangan pribadi mereka sendiri. Segera penyembahan mereka menjadi suatu bentuk hiburan. Pada akhirnya sukacita sejati dan pengalaman rohani digantikan dengan kebodohan dan kesombronoan dalam berbicara
Ketika agama kita menjadi permainan, kita berada pada ambang penyembahan berhala. Di dalam Keluaran 32:6, bangsa Israel melupakan firman Allah yang penuh dengan ilham yang mengagumkan dan manifestasi supranatural-Nya, bangkit untuk bermain-main. Tahapan berikutnya adalah kuasa setan: penyembahan patung lembu emas.
Mengapa Beberapa Orang Kurang Mengalami Manifestasi Fisik?
Setiap orang mengalami berbagai jenis manifestasi Roh Kudus dalam suatu ibadah tertentu. Tingkatan dan jenis manifestasi sangat tergantung pada faktor-faktor berikut ini:
Kepribadian Individu: Kepribadian individu dapat membantu atau membatasi manifestasi-manifestasi Roh Kudus secara fisik. Seseorang yang sehat dapat mengizinkan suatu aliran Roh Kudus yang lebih baik dan konsisten. Seorang yang ketakutan dan ragu dapat melemparkan banyak batasan-batasan yang membebani dirinya sendiri sehingga memperlambat manifestasi Roh Kudus. Kepribadian yang sembrono dan naif dapat menutupi manifestasi fisik melalui ekspresi-ekspresi jiwani atau bahkan ekspresi-ekspresi yang bodoh.
Pengetahuan Tentang Manifestasi: Seorang individu yang kurang pengetahuan akan manifestasi Roh Kudus dapat menjadi terlalu takut atau berhati-hati sehingga secara sadar membatasi Roh Kudus. Mereka mungkin merasa bahwa Allah tidak mengurapi siapa pun untuk manifestasi fisik di luar diri mereka dari kasih karunia Roh Kudus. Kurangnya pengetahuan akan pewahyuan dapat menuntun pada penawanan supranatural (Hosea 4:6)
Pilihan Kehendak Manusia: Roh Kudus tidak akan melanggar kehendak bebas individu mana pun yang tidak ingin membiarkan terjadinya manifestasi Roh Kudus. Hanya kehendak dari manusia itu sendiri yang dapat membuka manifesatsi-manifestasi Roh Kudus secara fisik di dalam kehidupannya, walaupun ada berlimpah-limpah manifestasi di sekeliling orang itu. Kadangkala berdasarkan pilihan yang lebih disukai, kita hanya mengizinkan terjadinya manifestasi di mana kita merasa paling nyaman untuk mengungkapkannya di dalam diri kita. Mungkin ada orang-orang yang “membenci” satu jenis manifestasi lebih daripada yang lainnya. Beberapa orang mungkin merasa beberapa jenis manifestasi lebih penting daripada yang lain. Mereka mungkin merasa beberapa manifesatsi dapat diabaikan, sementara yang lain terlalu penting untuk dilewatkan. Kita hanya akan menerima apa yang sangat kita harapakan.
Respons Positif Melalui Penyerahan: Bersikap terbuka secara pasif terhadap gerakan Roh Kudus tidak cukup untuk melihat manifestasi-manifestasi Roh Kudus. Ketika kita berserah secara positif dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengizinkan Roh Kudus melakukan lebih banyak hal bagi kita, manifestasi-manifestasi Roh Kudus akan terlihat nayta.
Konsep-Konsep Tentang Manifestasi: Ketika kita merasa bahwa manifestasi-manifestasi fisik tidak penting dan tidak diperlukan, kita telah membatasi manifestasi Roh Kudus di dalam kehidupan kita. Semua manifestasi fisik terjadi sesuai dengan URAPAN YANG DIPERKUAT yang mengalir melalui roh kita. Ketika kita kurang memahami konsep kerja yang memadai mengenai gerakan Roh Kudus, kita menjadi berhati-hati dan takut untuk mengizinkan manifestasi-manifestasi itu terjadi. Kadangkala sikap religius dalam diri seseorang dapat membatasi orang itu untuk mengalir secara bebas di dalam manifestasi itu. “Menari itu duniawi, tertawa dan berteriak tidak sopan”, dan sebagainya.
Kelaparan Rohani Yang Hebat: Allah tidak mengizinkan manifestasi Roh Kudus terjadi secara penuh kecuali sesuai dengan intensitas kelaparan rohani. Kurangnya kerinduan yang terus-menerus akan Allah dan pencarian yang lebih besar akan pelepasan Roh Kudus dapat mencegah Roh Kudus bergerak dalam kebebasan penuh. Usaha-usaha rohani yang luar biasa dapat membuka pintu-pintu surga di atas kita. Hal ini akan menghasilkan segala bentuk terobosan. Pertama-tama masuk ke dalam alam Roh dan kemudian manifestasi fisik pada alam Natural.
Atmosfer Dalam Ibadah: Lingkungan dan atmosfer rohani yang kondusif bagi garakan Roh Kudus akan menghasilkan terobosan-terobosan rohani. Atmosfer yang dipenuhi dengan hal-hal yang rohani dapat mengembangkan dan memicu manifestasi-manifestasi fisik. Hamba Tuhan yang memimpin juga merupakan faktor penting. Pengurapannya dapat membantu memimpin umat bersama-sama untuk mengembangkan urapan bersama ke atas jemaat yang kemudian memungkinkan manifestasi Roh Kudus terjadi ke atas umat. Kita harus ingat bahwa bauh dari satu jenis pohon tergantung pada KEBUN tempat pohon itu hidup dan jenis tanah di mana pohon itu ditanam. Jenis BUAH-BUAH atau manifestasi akan mengungkapkan POHONnya. Buah itu juga akan mengungkapkan JENIS TANAH dan ZAT-ZAT MAKANAN yang DITERIMA dari sekelilingnya yang menghasilkan BUKTI di dalam buah tersebut.

--

Dipulihkan Dan Dipenuhi Dengan Segala Kemegahan

Oleh: GBI Gatot Subroto-Jakarta
"Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,” (Amos 9:11)
Tahukah Saudara bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang suka memulihkan? Ia senang untuk memulihkan kehidupan yang hancur, senang untuk memperbaiki dan membalut hati yang hancur, keluarga yang hancur, ekonomi yang hancur dan senang untuk mengembalikan pengharapan yang hilang dan mimpi-mimpi yang terkubur? Ya, Ia adalah ahlinya.
Buluh yang terkulai tidak Ia patahkan, sumbu yang pudar tidak Ia padamkan. Ia senang untuk mengembalikan semangat yang pudar. Ia menutup kembali retakan-retakan dinding kehidupan kita dan mendirikan kembali reruntuhannya. Supaya apa? Supaya Ia boleh menyatakan kemuliaan-Nya; Banyak orang yang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada-Nya. Nama Tuhan dipermuliakan.
Tahun Pemulihan Dan Kelimpahan
Sebagaimana telah disampaikan oleh Gembala Sidang kita, bahwa tahun ini adalah Tahun Pemulihan dan Kelimpahan, kita percaya pada hari-hari terakhir sebelum kedatangan-Nya untuk kali yang kedua yang sudah semakin dekat, Ia akan memulihkan segala sesuatunya terlebih dulu (Kisah 3:21); Ia akan memuliakan tempat di mana kaki-Nya akan berjejak (Yesaya 60:13). Firman Tuhan berkata: “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa roh Allah diam di dalam kamu?” (1 Korintus 3:16).
Dalam Perjanjian Lama yang dimaksud dengan Bait Allah adalah suatu bangunan atau suatu tenda atau sebuah tempat di mana Allah menyatakan kehadiran-Nya dan bertemu dengan umat-Nya. Namun dalam Perjanjian Baru yang dimaksud dengan Bait Allah adalah tubuh Nya sendiri; yaitu Gereja-Nya (Yohanes 2:21). Ia akan memulihkan Gereja-Nya. Gereja-Nya akan dipenuhi dengan semarak Keagungan dan Keindahan-Nya. Ia akan memenuhi Gereja-Nya dengan segala kemuliaan dan segala kelimpahan-Nya sebelum kedatangan-Nya untuk kali yang kedua.
Untuk itu, maka yang pertama-tama Ia lakukan adalah memulihkan bait-Nya /Gereja-Nya, yaitu: kita semua. Kata pemulihan berasal dari kata dasar “pulih” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti: kembali (baik, sehat) seperti semula; sembuh atau baik kembali (seperti: luka, sakit, kesehatan); menjadi baik (baru) lagi.
Jadi kata “pemulihan” berarti:
1. Proses, cara, perbuatan memulihkan,
2. Pengembalian; pemulangan (hak, harta benda, dsb).
Alkitab dimulai dengan kisah di taman Eden dan diakhiri juga dengan kisah “taman Eden yang baru – taman Eden surgawi”. Apa yang telah/pernah hilang dalam taman Eden pertama telah dan sedang Tuhan pulihkan terus sampai dengan hari ini. Apa yang hilang di dalam taman Eden? Ada dua hal yang hilang di taman Eden. Pertama adalah hubungan yang intim tanpa halangan apa-pun antara Allah dengan manusia, dan yang kedua adalah Otoritas/kekuasaan yang penuh untuk menaklukan dan memerintah bumi dan segala isinya.
Jadi ada dua hal utama yang Tuhan pulihkan hari-hari ini:
1. yang pertama adalah pemulihan hubungan manusia dengan Allah, dan
2. yang kedua adalah pemulihan Kerajaan-Nya di muka bumi ini.
Tuhan Yesus sudah membuka jalan untuk semuanya itu melalui kematiannya di kayu salib 2000 tahun yang lalu. Ia telah mati di kayu salib untuk mendamaikan manusia dengan Allah, sehingga tidak ada lagi tabir pemisah antara manusia dengan Allah. Manusia dapat kembali memiliki kehidupan yang intim dengan Bapa di surga dan dapat kembali memenuhi mandatnya sebagai duta kerajaan Allah di muka bumi.
Pemulihan Dari Rasa Bersalah Dan Perasaan Gagal
Ada banyak pemulihan yang sedang Tuhan lakukan hari-hari ini. Salah satunya adalah pemulihan dari perasaan gagal atau perasaan bersalah atas kejadian di masa lalu. Satu hal yang cukup banyak menghambat seseorang untuk menerima kelimpahan atau kepenuhan janji-janji Allah adalah adanya bayang-bayang kegagalan di masa lalu, yang menyebabkan adanya perasaan bersalah atau perasaan gagal di dalam dirinya.
Orang ini kerap melihat dirinya sebagai orang yang kurang berhasil; ia merasa dirinya telah gagal karena telah banyak membuat kesalahan atau telah berbuat suatu kesalahan yang fatal dalam mengambil keputusan atau dalam mengikuti tuntunan Tuhan di waktu yang lampau. Perasaan ini kerap kali mengintimidasi dan menghantuinya, sehingga ia merasa dirinya telah gagal dan telah keluar dari rencana Tuhan yang sempurna. Dan perasaan ini akhirnya dapat menimbulkan keragu-raguan dalam dirinya bahwa ia layak menerima kepenuhan janji-janji Allah yang sempurna.
Tapi sekali lagi; Tuhan itu baik. Ia datang dengan firman-Nya dan dengan kasih-Nya yang memberi kelepasan dan kesembuhan. Kasih-Nya yang tanpa syarat melenyapkan ketakutan. Kasih-Nya menjadikan identitas orang tersebut menjadi baru kembali. Dari yang tadinya ia merasa sebagai orang yang gagal menjadi orang yang diterima dan dikasihi Tuhan dan memiliki pengharapan yang baru.
Saudara tentu ingat akan kisah Petrus, salah seorang murid yang sangat dekat dengan Tuhan, bukan? Ia pun pernah mengalami dan merasakan perasaan yang seperti itu, ketika ia menyangkal Tuhan-nya sebanyak tiga kali. Saya percaya ketika itu hati Petrus pasti sangat sedih dan hancur. Alkitab mengatakan “lalu ia pergi keluar dan menangis dengan sedihnya” (Matius 26:75). Saya percaya, ketika itu Petrus pasti merasa dirinya telah gagal. Ia telah menghianati Gurunya yang ia kasihi.
Tapi sekali lagi, Tuhan itu baik dan sungguh amat baik. Ia memulihkan hati Petrus. Setelah Ia bangkit, Ia menampakkan diri-Nya kepada Petrus, menghiburnya dan menyembuhkan hatinya. Petrus menjadi orang yang kuat kembali, siap menerima visi dan misi yang baru dalam kehidupannya. Ia menjadi rasul pertama yang berkotbah di hadapan begitu banyak orang pada hari Pentakosta, dan Alkitab mencatat pada hari itu ada tigaribu orang yang percaya dan memberi diri mereka untuk dibaptis. Simon, buluh yang bergoyang ke sana ke mari karena ditiup oleh angin, telah berubah menjadi Petrus, batu karang yang teguh.
Kemegahan Rumah Yang Terakhir
“Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, …” (Hagai 2:10). Firman Tuhan memberitahukan kepada kita bahwa kemegahan bait-Nya yang kemudian akan melebihi yang semula. Ketika TUHAN memulihkan Ayub, keadaan Ayub tidak sama seperti semula. Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu (Ayub 42:10, 12).
Ketika Tuhan memulihkan bait-Nya yaitu kita semua, maka Tuhan tidak sekedar memulihkannya seperti keadaan semula, Ia akan memenuhinya dengan segala kemegahan dan kelimpahannya. “Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.
Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak. Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya. Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya." Yoel 2:23-27. Satu hal yang Tuhan minta untuk kita lakukan adalah bangun bait/Rumah itu; bangun Manusia Rohani kita.
“Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.” Naik ke gunung. Gunung berbicara mengenai tempat tinggi. Tempat tinggi berbicara mengenai standard iman, kekudusan, kasih dan keintiman yang lebih lagi. Tuhan mau kerohanian kita terus naik dan tidak turun, walaupun untuk naik ke gunung dibutuhkan daya dan upaya yang tidak ringan. Dibutuhkan penyangkalan diri, pikul salib, dan mengikut Tuhan dengan sepenuh hati; artinya hidup sungguh-sungguh sesuai dengan Firman Tuhan.
Apabila kita melakukan semuanya ini maka Ia akan berkenan dan menyatakan kemuliaan-Nya dalam hidup kita. Ia akan menggoncang segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir. Sehingga apa yang Ia janjikan bahwa tahun ini adalah Tahun Pemulihan dan Kelimpahan akan menjadi milik kita.

--

Masa-Masa Pertobatan

Oleh: DR.Jonathan David, “Mengangkap Gelombang Kebangunan Rohani”
Kisah Para Rasul 3:19..“Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus”. Pewahyuan jalan-jalan Tuhan, pekerjaan dan sifat Roh Kudus meminta perubahan dratis dari pihak gereja. Anggur baru menjamin suatu perubahan di dalam kantong anggur. Satu hal yang pasti bukan Allah yang perlu berubah, karena Ia sendiri menyatakan dengan berani, “AKU tidak berubah.”
Datangnya pewahyuan membawa terang ke dalam hidup kita. Perubahan menjadi sesuatu yang perlu terjadi. Perubahan disambut baik, karena hal itu dilihat sebagai suatu unsur penting untuk menopang dan memelihara gerakan Allah di dalam kita. Perubahan tidak lagi menjadi suatu proses yang menyakitkan, tetapi suatu petualangan yang menyenangkan, karena hal itu membawa sukacita dan kepenuhan dari berkat-berkat.
Pengetahuan pewahyuan dapat dilihat sebagai HUJAN AWAL yang jatuh ke bumi untuk melembutkan tanah. Tujuan dari hujan awal itu adalah untuk membantu memisahkan tanah yang belum ditanami untuk dibajak (Hosea 10:12). Ada banyak bidang dalam kehidupan kita yang perlu dipisahkan dan bidang-bidang yang tersembunyi harus dibukakan kepada terang Firman-Nya.
Dua Jenis Pertobatan
Pertobatan bukan hanya aspek pengakuan dosa, tetapi merupakan tindakan berbalik dari apa yang tidak berkenan kepada Allah dan memilih suatu gaya hidup yang memuliakan dan berkenan kepadaNya. Pertobatan bukan sekedar suatu tindakan, tetapi suatu gaya hidup, menanamkan suatu sikap untuk terus-menerus berubah sampai kehidupan kita sesuai dengan FirmanNya dan kehendakNya bagi kita.
Ada dua jenis pertobatan. Yang pertama adalah pertobatan dari dosa-dosa dan yang lain adalah pertobatan dari pekerjaan-pekerjaan kematian. Kedua aspek pertobatan ini saling melengkapi satu dengan yang lain. Faktanya, pertobatan yang matang tidak lengkap tanpa kedua aspek ini, bahkan sekalipun “tindakan pertobatan” disertai dengan banyak air mata dan emosi.
Ibrani 12:17..“Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.”
Pertobatan Dari Dosa-Dosa
Pertobatan dari dosa-dosa adalah berpaling dari semua dosa yang diketahui dan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat dosa. “sifat dosa” telah dikeluarkan dari roh kita. Roh kita telah diciptakan baru di dalam gambaran dan keserupaan dengan Allah., tetapi masih ada “kebiasaan dosa” di dalam jiwa dan tubuh kita.
Pertobatan dari dosa adalah untuk mengatasi kebiasaan dosa tersebut di dalam jiwa dan tubuh kita. Kita perlu menangani gaya hidup yang memberikan kesempatan kepada kebiasaan dosa ini untuk termanifestasi. Di dalam Roma 8:9-17, Rasul Paulus memberitahu kita bahwa kita tidak lagi berada di bawah kewajiban untuk tunduk kepada kebiasaan dosa di dalam jiwa dan tubuh kita. Paulus dengan jelas menyatakan bahwa hal itu berarti hidup dalam kedagingan.
Jiwa dan tubuh kita akan menjalani kematian, jika kebiasaan dosa masih menemukan kesempatan untuk memanifestasikan dirinya di dalam diri kita (Roma 8:13). Roh kita dibebaskan dari SIFAT DOSA dan saat ini adalah kehidupan dan kebenaran (Roma 8:10). Kita perlu mengizinkan Roh Kudus memberikan wewenang kepada roh kita untuk bangkit, menjalani suatu kehidupan yang kudus. Maka roh kita dapat menjadi suatu saluran Roh Kudus untuk mengisi tubuh jasmani kita dalam kehidupan.
Ketika kita mematikan perbuatan-perbuatan tubuh dan jiwa dan mulai menjalani suatu kehidupan yang bebas dari segala kewajiban untuk taat pada daging, maka kita benar-benar dibebaskan dari roh perbudakan dan keterikatan (Roma 8:13, 15). Penyerahan kita kepada Roh Kudus yang tinggal di dalam kita dapat menguatkan roh kita dan persekutuan kita dengan Allah, sebagai Bapa kita (Roma 8:15, 16).
Ketika kehidupan yang didiami oleh Roh Kudus kita miliki, maka kita akan mengetahui bahwa kita adalah anak-anak Allah (Roma 8:23). Hanya ketika tubuh dan jiwa kita bebas dari kewajiban untuk menaati kebiasaan dosa dan tunduk serta dipimpin oleh Roh Kudus di dalam suatu kehidupan sebagai anak dan Bapa, maka kita akan mengerti dan mengetahui secara penuh pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah.
Tidak ada kenyataan pengangkatan anak-anak Allah sampai penebusan dari tubuh dan jiwa kita ditetapkan melalui karya Roh Kudus yang berkuasa. Pertobatan dari dosa-dosa ini adalah untuk bertemu dengan sang tuan. Ini adalah seperti pembersihan pertama kali Bait Allah di Yerusalem (Yohanes 2:13-17). Pembersihan yang pertama terjadi pada masa pelayanan Yesus di bumi ini. Pembersihan ini membantu kita bertemu dengan Sang Tuan dan memenuhi persyaratan-Nya bagi kehidupan kita. Pertobatan dari dosa-dosa adalah menaati persyaratan Allah bagi kita.
Pertobatan Dari Pekerjaan-Pekerjaan Kematian
Pertobatan dari pekerjaan-pekerjaan kematian adalah berpaling dari segala sesuatu yang tidak menguntungkan bagi Kerajaan Allah dan bagi kehidupan rohani. Ada banyak “kebutuhan dan keinginan yang sah” di dalam kehidupan kita yang dapat kita lakukan tanpa hal itu. Keinginan kita untuk melepaskan “semua hal di bumi yang sah menurut hukum” hanya untuk mencari “hal-hal Rohani yang menguntungkan” merupakan pertobatan dari pekerjaan-pekerjaan kematian.
1 Korintus 10:23..“Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.” Ketika kita berjalan di dalam kehidupan pertobatan dari dosa-dosa, nilai-nilai kita mulai berubah. Kebutuhan dan kerinduan roh kita menjadi prioritas utama dan perhatian serta fokus kita adalah untuk mewujudkan prioritas itu. Sikap dan prioritas yang sehat ini menuntun kita memasuki tingkatan pertobatan lainnya. Saat itu kita hanya mau melakukan apa yang memuaskan Roh Kudus dan yang berkenan kepada Bapa.
Ada banyak “Pemikiran, usulan dan ide-ide yang baik” yang mungkin masuk ke dalam pikiran kita. Kita TIDAK mau menyenangkan hal-hal itu, jika Roh Kudus tidak menyetujuinya. Kita perlu mengerti bahwa “baik dan buruk” dapat berasal dari pohon yang sama yang disebut sebagai Pohon Pengetahuan yang Baik dan yang Buruk. Ketika kita bersandar pada pikiran dan hikmat manusia, kita mengambil bagian dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. “Yang baik” dari pohon pengetahuan itu sama MEMATIKANNYA dengan “yang jahat” yang berasal dari pohon yang sama.
Kita harus mulai mengenali bahwa “kehidupan yang baik” melalui pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat jauh lebih memperdayakan dalam menyebar kematian. Manusia telah memberikan kepada diri mereka suatu pilihan “untuk mempercayai Tuhan” atau “bersandar pada pengertian mereka sendiri” (Amsal 3:5) tanpa menyadari bahwa manusia tidak dapat hidup dengan roti saja, tetapi dengan setiap Firman yang keluar dari mulut allah.
Kadang kala pemikiran-pemikiran kita yang baik diterima sebagai pengganti-pengganti yang baik untuk pemikiran Allah, tetapi tidak ada hikmat manusia yang dapat mengungguli hikmat Allah. Sering kali “yang baik” menjadi musuh dari yang terbaik. Gereja harus mengetahui perbedaan antara apa yang BAIK dan apa yang BERASAL DARI ALLAH. Tanpa kepekaan ini, gereja tidak dapat menjadi dewasa menuju tingkat yang murni dan suci.
Pertobatan dari perbuatan-perbuatan kematian menjauhkan kita dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Kita sedang belajar untuk makan dari Pohon Kehidupan. Kita mulai untuk “hidup dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Kita mulai “menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus sampai ketaatan kita sempurna di dalam Dia” (2 Korintus 10:5-6).
Kita mulai berpikir bagaimana kita dapat menjamah seseorang secara lebih efektif dan menarik mereka kepada Injil. “Agar kita dapat memenangkan orang-orang” akan menjadi ungkapan yang merupakan tujuan hidup kita. Kita mulai berpikir dan hidup untuk memajukan Injil Kristus. Pertobatan dari perbuatan-perbuatan kematian ini adalah berjalan bersama dengan sang tuan. Hal ini seperti pembersihan kedua dari Bait Allah di Yerusalem (Matius 21:12-16). Pembersihan kedua terjadi selama akhir pelayanan Tuhan Yesus di bumi.
Pembersihan ini membantu kita untuk berjalan bersama Sang Tuan di dalam keintiman dan hubungan yang utuh. Pertobatan dari perbuatan-perbuatn kematian adalah memiliki kemauan untuk berkorban dan menaburkan bagian sah dari hak-hak istimewa dan keuntungan-keuntungan duniawi kita untuk sesuatu yang kekal. Kita mau mempersembahkan korban bakaran kita, karena kita tahu bahwa ini adalah saat dimana kuasa Allah bekerja (Mazmur 110:3).
Kehidupan ini lebih dari sekedar mengorbankan roti kita kepada orang-orang yang lapar, tetapi menjadi ROTI untuk memberi makan yang lapar. Bukan sekedar puasa makan, tetapi menjalani kehidupan berpuasa. Suatu pilihan akan gaya hidup yang merindukan gerakan Allah dan kerajaanNya. Adalah suatu keharusan bagi kita untuk menempatkan diri kita, agar sungguh-sungguh berkenan kepada Allah Bapa.
Manfaat-Manfaat Pertobatan
PERTOBATAN DARI DOSA membawa kita bertemu dengan Sang Tuan. Ini merupakan suatu pendahuluan kepada keselamatan yang tersedia bagi kita melalui Kristus. Hal ini membuka kesempatan bagi kita untuk mengalami apa yang telah Kristus lakukan bagi kita di Kalvari. Di sini kita mengetahui adanya pengampunan, pemulihan dan keselamatan. Kita tahu apa artinya menjadi seorang kudus yang dibasuh oleh darah Anak Domba.
Pertobatan dari perbuatan-perbuatan kematian membawa kita untuk berjalan bersama dengan Sang Tuan. Ini adalah suatu pendahuluan kepada warisan yang tersedia bagi kita melalui Kristus. Hal ini membuka kesempatan untuk memiliki apa yang telah Allah rencanakan dan inginkan bagi kita, melalui apa yang telah dilakukan oleh Kristus di Kalvari. Di sini kita mengetahui iman dan tujuan akhir hidup kita secara rohani. Kita mulai mengetahui apa artinya menjadi anak yang diperanak oleh Roh Tuhan.
Berkat-berkat untuk anak-anak disebut sebagai warisan (Efesus 1:3). Hanya dengan pengetahuan pewahyuan kita dapat memancangkan klaim terhadap warisan yang ditunjukan oleh Allah kita. Di dalam Ulangan 29:29, kita diberitahukan bahwa hanya hal-hal yang dinyatakan kepada kitalah yang menjadi milik kita. Pewahyuan selalu mendahului kepemilikan.

--

2010 Adalah Tahun Pemulihan Dan Tahun Kelimpahan

Oleh: Ps.Niko Njotorahardjo-Jakarta
Ulangan 11:8–32 merupakan tuntunan Tuhan bagi orang Israel yang akan dibawa keluar dari Mesir. Melalui Musa Tuhan berkata, “… Kalau kamu berpegang teguh kepada perintah yang Aku katakan pada hari ini, …” maka akan ada hal-hal yang akan terjadi, yaitu:
1. Kuasa untuk Menikmati
Kita akan memperoleh kekuatan untuk memasuki dan menduduki negeri yang Tuhan janjikan. Di depan ini ada janji Tuhan tentang pemulihan dan kelimpahan. Kalau Saudara sungguh-sungguh berpegang kepada perintah Tuhan yang disampaikan hari-hari ini, maka Saudara akan mempunyai kekuatan untuk mengalami pemulihan dan kelimpahan tadi. Artinya, Saudara diberikan kuasa untuk menikmat !
Untuk menikmati janji berkat Tuhan itu, kita harus diberi kuasa untuk menikmati! Saya kadang-kadang melihat ada orang yang mempunyai banyak uang, tetapi sayang makanannya setiap hari hanya bubur saja. Mengapa? Karena ia menderita sakit. Mungkin ada yang tidak sakit, tetapi dalam keluarganya selalu ‘cek-cok’ terus. Sampai ia berkata, “Saya punya uang banyak tetapi rasanya saya hidup di neraka!”
Mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai kuasa untuk menikmati janji berkat Tuhan. Tetapi bagi yang sungguh-sungguh berpegang teguh kepada perintah Tuhan, maka Tuhan berjanji bahwa Ia akan memberikan kuasa untuk menikmati kepada orang itu. Haleluya!
2. Panjang Umur
“dan supaya lanjut umurmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu…” Ulangan 11:9. Janji Tuhan yang kedua adalah Saudara akan diberikan panjang umur. Apakah Saudara mau panjang umur? Hari-hari ini Tuhan sedang membukakan kepada kita rahasia supaya panjang umur, artinya hidup sehat yang diberkati Tuhan.
3. Hidup di Negeri yang Baik
Kemudian melalui Musa, Tuhan meneruskan perkataan-Nya, “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang Ku-sampaikan kepadamu hari ini, kamu akan menerima berkat itu. Sebab negeri yang Aku janjikan itu tidak sama dengan Mesir yang kamu tinggalkan. Kalau dulu di Mesir setelah kamu menabur benih, kamu harus mengairi dengan jerih payah, dengan susah payah, dengan keringat yang bercucuran, seperti orang yang mengusahakan kebun sayur” (Ulangan 11:10).
Memang kalau Saudara pernah melihat orang yang menanam sayur, itu susahnya luar biasa. Saya pernah melihatnya dan bagi saya itu sengsaranya luar biasa. Mengapa? Karena begitu benih ditabur, harus disiram berkali-kali dari pagi sampai sore. Pekerja hanya bisa istirahat sebentar tetapi kemudian harus menyiram lagi … duduk sebentar, lalu menyiram lagi. Saya pikir betapa kuatnya orang itu dan saya lihat keringat keluar deras dan kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala. Itulah kehidupan orang di Mesir - seperti yang dikatakan Tuhan.
Karena itu Saudara harus berdoa, supaya masuk tahun 2010 ini, Saudara bukan harus bekerja keras seperti itu, tetapi agar Saudara bekerja lebih cerdas dan lebih kreatif. Dan hal itu hanya Tuhan yang bisa memberikannya. Tidak usah kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, tetapi Saudara tetap dibuat-Nya berhasil. Oleh sebab itu, hendaklah Saudara semua meminta yang seperti ini.
Dulu di Mesir mereka memang hidup bersusah-payah seperti itu, tetapi Firman Tuhan berkata bahwa, “Sekarang Aku akan membawa kamu ke suatu negeri yang lain. Negeri yang akan kamu masuki itu adalah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah dimana airnya itu semua tergantung seberapa besar hujan yang akan turun dari langit ke tanah … Dan berbicara tentang hujan, artinya berbicara tentang ‘berkat Tuhan’.
Di depan ini yang Tuhan janjikan semata-mata adalah berkat Tuhan. Dan dilanjutkan begini, … negeri itu dipelihara Tuhan dan mata Tuhan tetap mengawasi negeri itu dari awal tahun (kita tahu bahwa sekarang adalah awal tahun) sampai akhir tahun!
Dan Tuhan katakan, “Kalau kamu sungguh-sungguh berpegang teguh kepada perintah yang Aku sampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu disebut mengasihi Tuhan dan beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan, maka Aku akan mencurahkan hujan bagi tanahmu pada waktunya, yaitu hujan awal dan hujan akhir, sehingga kamu dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu. Dan Aku akan menyediakan rumput bagi hewanmu sehingga kamu dapat makan dan menjadi kenyang” (Ulangan 11:12–15). Itulah Pemulihan dan Kelimpahan! Haleluya! Tuhan Yesus baik! Tuhan Yesus luar biasa buat kita semua!
Dalam Mazmur 1:1-3 tertulis: “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Haleluya!
Hidup Yang Mengandalkan Tuhan
Tuhan bertanya kepada Saudara, “Percayakah engkau akan hal ini?” Amin! Apakah Saudara pernah membayangkan bahwa apa saja … apa saja … bukan 50%, bukan 60%, bukan 90% bahkan bukan 99%, tetapi apa saja yang diperbuatnya berhasil! Apakah hal ini pernah terpikirkan oleh kita? Tetapi itulah janji Tuhan buat Saudara dan saya!
Tetapi untuk berhasil itu jangan lupa akan syaratnya, yaitu Saudara harus suka kepada Firman Tuhan dan merenungkannya siang dan malam serta melakukannya, meskipun mungkin itu tidak masuk akal! Oleh sebab itu, mari dengan sungguh-sungguh kita dengarkan perintah Tuhan dan lakukan itu sehingga Saudara dan saya disebut mengasihi Tuhan dan beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan. Dan saya percaya Firman Tuhan berkata, “Berkat, kehidupan dan keberuntungan akan kita alami di tahun 2010!” Haleluya!
Saya ingatkan kembali perintah-perintah yang Tuhan garis-bawahi hari-hari ini, yaitu baca kembali Mazmur 120–134. Baca dan renungkan baik-baik serta lakukan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan yang terdapat di situ. Saya lihat bahwa pengertiannya tidak begitu sulit, misalnya salah satunya adalah Mazmur 121:1 yang berkata, Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
Mungkin itu yang Saudara sedang pertanyakan hari-hari ini, “Tuhan, memasuki tahun 2010, aku sedang melayangkan mataku ke gunung-gunung persoalan yang ada di hadapanku”. Mungkin persoalan yang sedang Saudara hadapi hari-hari ini kelihatannya seperti gunung yang tinggi, sehingga Saudara berkata, “Dari manakah akan datang pertolonganku?” Tetapi di situ dijawab, “Pertolonganku dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi! Namanya, Yesus Kristus Tuhan!” Haleluya!
Resesi ekonomi dan keuangan dunia belum selesai! Kita tidak tahu pasti, apakah setelah ini dunia lebih kering atau tidak. Tetapi saya mau beritahu Saudara yang mengandalkan Tuhan dan yang berharap hanya kepada Tuhan, Saudara tidak akan mengalami kekuatiran akan datangnya tahun kering! Kita tidak mengenal “Tahun Kering”; yang kita kenal adalah “Tahun Basah”! Kita tidak mengenal “Resesi”, yang kita kenal adalah “Resepsi”! Haleluya!
Hidup Yang Mengandalkan Kekuatan Sendiri
Yeremia 17:5-6 berkata, “Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.”
Saya berdoa agar jangan seorang pun diantara kita yang mengandalkan manusia atau mengandalkan kekuatannya sendiri, sebab Saudara akan kecewa. Biasanya ada beberapa ciri orang yang mengandalkan dirinya sendiri atau mengandalkan kekuatan manusia, yaitu :
1. Mencari Nafkah dengan Cara Duniawi
Mungkin dengan korupsi, kolusi, nepotisme, dengan pemerasan. Bahkan kalau perlu sampai membunuh, dan sebagainya. Inilah ciri orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri atau kekuatan manusia. Tetapi orang yang mengandalkan Tuhan, mencari nafkahnya tidak demikian.
Yeremia 17:11 berkata, “Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya (artinya semuanya sia-sia), demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal. “
Saya berdoa agar tidak seorang pun di tempat ini yang seperti itu. Saya ingat Daud; ketika ia meninggal, Alkitab menuliskan bahwa Daud meninggal dalam keadaan putih rambutnya, penuh dengan kekayaan dan kemuliaan. Sungguh luar biasa!
Sedangkan bagi orang yang menggaruk harta secara tidak halal, maka pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya dan pada akhir hidupnya menjadi seperti orang bebal. Betapa kasihan anak-cucunya nanti. Atau bahkan anak-cucunya akan seperti itu juga. Tetapi saya berdoa supaya kita semua mengandalkan Tuhan.
2. Mudah Bersungut-sungut
Orang yang mengandalkan kekuatan manusia atau kekuatannya sendiri suka mengeluh karena tidak ada manusia yang bisa memberikan kepuasan. Tetapi yang bisa memberikan kepuasan hanyalah Tuhan Yesus. Sehebat-hebatnya atau sepandai-pandainya manusia, ia tetap tidak bisa memberikan kepuasan, oleh karena itulah ia mengeluh dan mengeluh. Padahal Tuhan berkata bahwa memasuki tahun 2010 kita harus banyak mengucap syukur!
Ibrani 12:26–29 berkata, “Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: “Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.” Ungkapan “Satu kali lagi” menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.”
Hari-hari ini goncangan sedang terjadi, tetapi ada satu yang tidak tergoncangkan, yaitu Kerajaan Allah! Kerajaan Allah pasti tidak tergoncangkan dan supaya kita yang adalah anggota Kerajaan-Nya pun tidak tergoncangkan, maka syaratnya adalah :
a. Mengucap syukur. Dengan banyak mengucap syukur dampaknya kurang goncangan, sebaliknya dengan kurang mengucap syukur akibatnya banyak goncangan. Saudara memilih yang mana? Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu (1 Tes 5:18)
b. Beribadah kepada Tuhan dengan cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Ciri orang yang mengandalkan Tuhan adalah: Apa pun yang terjadi ia tetap berkata, “Tuhan Yesus baik!” dan selalu rindu untuk menyenangkan Tuhan

--

2010 Adalah Tahun Pemulihan Dan Tahun Kelimpahan

Oleh: Ps.Niko Njotorahardjo-Jakarta
Ini adalah bulan yang pertama di tahun 2010, kita semua percaya kalau kita boleh ada sebagaimana kita ada sampai dengan hari ini, itu semua karena kasih karunia Tuhan. Menjelang masuk tahun 2010, Tuhan memberikan firmanNya dari Mazmur 32:8, yaitu: “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.”
Tuhan itu baik, Tuhan Yesus itu baik! Dia tidak membiarkan kita sendiri, sehingga jauh sebelum memasuki tahun 2010, Dia sudah berpesan, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.”
Memang ini bertepatan sekali dengan kalender orang Yahudi yang berubah sejak tanggal 18 September yang lalu dari tahun 5769 menjadi tahun 5770 yang disebut dengan “Tahun Ayin”. “Ayin” itu berarti 70 dan huruf “Ayin” dalam bahasa Ibraninya menggambarkan sebuah mata.
Dan para hamba-hamba Tuhan mendapatkan secara profetik bahwa “Tahun Ayin” adalah tahun di mana:
· Mata Tuhan senantiasa terbuka untuk menuntun kita, anak-anak-Nya. Ini luar biasa, karena hari-hari ini kita dituntun oleh Tuhan.
· Mata kita harus senantiasa memandang kepada Tuhan. Kalau ini kita lakukan, maka Ia akan menuntun, memberikan nasehat serta menunjukkan jalan-jalanNya kepada kita, dan pasti kita bisa menangkapnya. Amin!
Saya ingat ketika akan memasuki tahun 2010, Tuhan meminta kita supaya berpuasa selama 21 hari dari tanggal 21 November–12 Desember. Pada waktu itu Tuhan berpesan agar kita banyak berada di dalam hadirat Tuhan. Ketika itu Tuhan berbicara, bahwa dalam memasuki tahun 2010, ada 2 hal yang sangat penting, yaitu: Keintiman dengan Tuhan dan Kerajaan Allah.
Kedua topik ini akan terus berkumandang di sepanjang perjalanan hidup kita memasuki tahun 2010 ini. Kita semua percaya bahwa pada waktu Tuhan Yesus nanti datang ke dalam dunia ini untuk memerintah sebagai Raja selama 1.000 tahun, maka seluruh bumi akan dipenuhi dengan Kerajaan Allah. Pada saat itu setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku, Yesus adalah Tuhan dan saat itu adalah saat yang paling menyenangkan!
Di tengah-tengah puasa itu Tuhan juga mulai menunjukkan kepada saya tentang tahun 2010 yang selalu akan saya sampaikan kepada umat Tuhan dalam tahun 2010 ini. Tuhan berkata dari Yohanes 10:10, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Ayat 10b-nya berkata,..Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan! Saudara, Tuhan memberikan tema bahwa tahun 2010 ini adalah “TAHUN PEMULIHAN dan TAHUN KELIMPAHAN!”. Amin!
Tahun Pemulihan
Apa yang dimaksud dengan ‘pemulihan’ itu?
1. Roh Manusia Yang Mati Dihidupkan Kembali. Tadi dikatakan bahwa Tuhan Yesus berkata, “Aku datang, supaya mereka (yaitu Saudara dan saya) mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan!” Sebelum manusia jatuh dalam dosa, hubungan antara manusia dengan Tuhan itu begitu mesra sehingga dikatakan bahwa rohnya itu hidup. Tetapi ketika manusia jatuh dalam dosa, hubungan yang tadinya mesra antara manusia dengan Tuhan itu sudah tidak terjadi lagi, artinya sudah putus, sehingga dikatakan bahwa roh manusia itu mati.
Tetapi puji Tuhan, karena Tuhan Yesus datang dan barangsiapa yang percaya kepada-Nya, rohnya menjadi hidup kembali. Sebab Tuhan Yesus yang adalah jalan dan kebenaran dan hidup itu; ada di dalam hati kita. Haleluya! Tuhan katakan bahwa tahun 2010 akan banyak orang yang akan dipulihkan, artinya mereka akan bertobat dan akan bertemu dengan Tuhan Yesus secara pribadi. Mereka akan mengaku Yesus-lah Tuhan dan pada saat itulah Dia akan masuk ke dalam hatinya dan roh manusia itu menjadi hidup kembali !
2. Pembaharuan Dalam Kehidupan Manusia. Tuhan Yesus berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada-Ku, dia akan hidup walaupun dia sudah mati!”. Yang dimaksud dengan ‘mati’ disini adalah tidak ada pengharapan. Mungkin penyakit yang diderita - secara fisik maupun mental - sudah tidak mungkin lagi disembuhkan, tidak ada pengharapan. Mungkin hubungan suami-istri dan hubungan dalam keluarga sudah tidak bisa dipulihkan lagi.
Mungkin kondisi bisnis yang tidak mungkin dibangkitkan kembali dan tidak ada pengharapan, tetapi kalau Saudara percaya kepada Tuhan Yesus, percaya kepada janji-janjiNya, Saudara akan dipulihkan! Yang tadinya ‘mati’ akan dibangkitkan kembali! Semuanya mungkin bagi Tuhan. Dan jangan berkata, “Itu mustahil, tidak mungkin, dan seterusnya ..!”, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil!
Selama tahun 2009 saya diperkenankan oleh Tuhan untuk berkeliling dalam KKR “Healing Movement”. Dan sampai akhir tahun 2009 sudah 132 tempat yang saya kunjungi dan saya melihat orang-orang yang dalam seketika disembuhkan oleh Tuhan berjumlah ribuan orang.
Di Palembang, ada seorang anak yang dibawa ibunya untuk ikut KKR di sana. Mereka bukanlah orang-orang percaya, jadi mereka hanya dibawa oleh temannya. Dikatakan bahwa anak itu datang dalam keadaan lumpuh dan pulang tetap dalam keadaan lumpuh, tetapi keesokan paginya ketika bangun tidur anak itu tiba-tiba berjalan! Haleluya!
Ada juga kesaksian dari Menado dimana ada seorang yang benar-benar lumpuh; dan setelah mengikuti KKR Kesembuhan benar-benar disembuhkan, sehingga ia bisa berjalan kembali hingga hari ini. Tetapi sayangnya setelah itu, ia main judi lagi! Kalau saya renungkan, betapa Tuhan itu tidak kurang kuasa-Nya untuk memulihkan dan menyembuhkan, tetapi bagaimana dengan orang-orang yang disembuhkan-Nya? Orang yang tadinya lumpuh itu sekarang bisa berjalan dan dalam keadaan sehat, namun ia berjudi lagi! Dan saya katakan supaya orang itu diberitahu sebab ini sangat berbahaya!
Dulu saya mempunyai seorang teman, dimana ketika itu ia terkena ‘stroke’ dan mengalami pendarahan di otaknya sehingga terpaksa harus dioperasi. Dokter sudah membuka kepalanya dan melihat pendarahan di otaknya tetapi akhirnya ditutup kembali, sebab sudah tidak ada pengharapan. Saya ingat ketika itu istrinya berseru kepada kepada Tuhan, “Tuhan,..biarlah suami saya hidup! Biarlah suami saya hidup!”. Dan apa yang terjadi?
Setelah 11 hari koma, tiba-tiba ia sadar dan seperti tidak pernah terjadi apa-apa, dan ia sehat kembali. Setelah itu ia mulai bersaksi kemana-mana bersama dengan saya, mulai bekerja kembali dan dalam pekerjaannya itu ia diberkati luar biasa oleh Tuhan seperti 1 banding 5. Yaitu misalkan, orang lain memperoleh satu, maka ia mendapat 5, jadi ia benar-benar diberkati Tuhan luar biasa!
Tetapi sayang setelah itu, ia mulai lupa diri, ia mulai merokok lagi dan mulai main perempuan. Sewaktu bertemu dengan kami kembali, ia menangis tersedu-sedu dan mukanya sudah agak hitam-hitam. Ia berkata, “Saya bertobat!..saya bersalah..saya bersalah!..” dan tidak lama setelah itu, kurang dari seminggu ia dipanggil pulang oleh Tuhan.
Ini adalah “Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan”, tetapi untuk itu kita tetap harus hati-hati! Saya berdoa agar setiap Saudara yang mengalami pemulihan dan kelimpahan, Saudara tetap bersungguh-sungguh dengan Tuhan. Amin!
3. Apa Yang Pernah Dicuri Iblis, Dikembalikan. Arti pemulihan yang ketiga adalah dulu Saudara mempunyai sesuatu, tetapi itu hilang karena dicuri oleh iblis. Karena Yoh 10:10a berkata, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;..” tetapi tahun ini semua yang dicuri iblis itu akan dikembalikan lagi..ditambah dengan bonusnya! Haleluya!
Amsal 6:30–31, menyatakan bahwa; “Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar? Dan kalau ia tertangkap, haruslah ia membayar kembali tujuh kali lipat, segenap harta isi rumahnya harus diserahkan. “ Jadi, kalau seorang pencuri itu tertangkap, maka ia harus mengembalikan 7 kali lipat dari apa yang dicurinya dan masih ada tambahannya, yaitu segala harta miliknya harus disita dan diberikannya.
Siapakah pencuri itu? Iblis!! Jadi tahun ini, iblis akan ditangkap dan ia wajib mengembalikan semua yang pernah ia curi. “7” itu adalah angka sempurna. Mungkin damai sejahtera, sukacita, kesehatan dan berkat materi yang pernah dicuri dari Saudara, tetapi saya katakan bahwa tahun ini semuanya akan dipulihkan dengan sempurna! Haleluya!
Tahun Kelimpahan
Tuhan Yesus berkata, Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan!..Kalau kita percaya kepada Tuhan Yesus dan setia sampai akhir, maka jaminannya adalah hidup kekal selama-lamanya dan…selagi kita masih ada di dalam dunia ini, Tuhan berjanji bahwa kita akan mengalami hidup yang berkelimpahan dalam segala hal! Yaitu kelimpahan dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, ketenangan, ketenteraman, kesehatan yang baik dan berkat secara materi. Amin!
Kita memasuki tahun 2010 dengan janji Tuhan yang luar biasa. Tetapi Saudara, jangan menganggap enteng. Sebab kadang-kadang kalau kita mendengar janji yang seperti ini rasanya begitu luar biasa! Kalau dikatakan tahun ini adalah “Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan!”, sepertinya pengertiannya adalah, “Pokoknya yang namanya Kristen pasti akan mengalaminya!”. Tetapi saya mau katakan, “TIDAK!”.
Tidak demikian! Karena ada syarat-syarat yang harus kita penuhi dan hal-hal yang seperti ini yang kadang-kadang perlu digaris-bawahi. Sebab mungkin kita terlalu terkesima dengan janji Tuhan bahwa tahun ini adalah “Tahun Berkat!”, jadi pikirnya, “melakukan apa saja pasti tetap diberkati!” Tentu tidak demikian!
Salah satu tokoh dalam Alkitab adalah Yabes, dia keturunan Yehuda. Tuhan Yesus dan Raja Daud juga keturunan Yehuda. Yehuda anak Yakub dan namanya berarti adalah pujian.
Yabes pernah berdoa dan doanya ini luar biasa, dan saya percaya ini pun menjadi doa kita semua. Mari kita lihat apa yang Yabes katakan dalam 1 Tawarikh 4:10 “Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.”
Permintaan Yabes kepada Tuhan adalah supaya:
1. Tuhan memberkatinya berlimpah-limpah. Siapa yang berdoa seperti ini?
2. Tuhan memperluas daerahnya. Daerah apa yang diperluas? Daerah yang diperluas adalah daerah kekuasaan, daerah pelayanan, daerah bisnis, dana sebagainya. Semua daerah akan diperluas oleh Tuhan. Apakah Saudara semua mau?
3. Tuhan melindunginya dari malapetaka. Apakah Saudara semua mau berdoa seperti ini? Jika Saudara semua mau, maka Saudara semua akan sehat dan dilindungi Tuhan.
Dan yang luar biasa adalah, dikatakan bahwa..Dan Allah mengabulkan permintaannya itu. Mengapa? Di dalam 1Tawarikh 4:9 tertulis bahwa, “Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya..” Mengapa Yabes lebih dimuliakan? Sebab Yabes hidup memuliakan Tuhan. Orang yang dimuliakan Tuhan, pasti pertama-tama hidupnya memuliakan Tuhan dan sungguh-sungguh dengan Tuhan!
Ini adalah kunci untuk memasuki tahun 2010. Kalau Saudara mau mengalami seperti apa yang Saudara doakan dalam doa Yabes itu, dan kalau Saudara mau mengalami tahun ini sebagai “Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan”, maka tidak ada jalan lain selain kita harus sungguh-sungguh dengan Tuhan! Jangan katakan bahwa setiap orang Kristen itu pasti diberkati! Hanya orang Kristen yang sungguh-sungguh dengan Tuhan yang pasti diberkati!..bersambung!

--
Pewahyuan dan Warisan

Oleh: DR.Jonathan David, “Mengangkap Gelombang Kebangunan Rohani”
Berkat-berkat untuk anak-anak disebut sebagai warisan (Efesus 1:3). Hanya dengan pengetahuan pewahyuan kita dapat memancangkan klaim terhadap warisan yang ditunjukan oleh Allah kita. Di dalam Ulangan 29:29, kita diberitahukan bahwa hanya hal-hal yang dinyatakan kepada kitalah yang menjadi milik kita. Pewahyuan selalu mendahului kepemilikan.
Kuasa Mengatasi Kedagingan
Kehidupan yang bergerak di dalam aliran pewahyuan, bebas dari kekuatan daging. “kedagingan dan darah tidak akan menyatakan hal ini kepadamu” (Matius 16:17). Iblis memiliki kuasa atas daging, karena ia diizinkan untuk hidup dari debu tanah, di mana daripadanya kita diciptakan (Kejadian 3:14). Setiap orang percaya yang berjalan di dalam aliran pengetahuan pewahyuan sedang berjalan di dalam kemenangan atas kedagingan.
Berjalan di dalam pewahyuan adalah berjalan di dalam ketaatan total kepada Roh Kudus dan FirmanNya. Ketika kita berjalan di dalam Roh, kita tidak akan memuaskan keinginan-keinginan daging (Galatian 5:16-18). Mereka yang berjalan di dalam kedagingan dan hikmat manusia tidak memiliki kemampuan untuk menyenangkan Allah (Roma 8:7-8).
Anugerah Sebagai Anak
Tempat dari keintiman dan kasih dalam hubungan dengan Allah hanya dapat diberikan kepada anak-anakNya. Pengetahuan pewahyuan menempatkan kita ke dalam posisi sebagi anak yang membuka pintu menuju keintiman. Bapa membuka pintu ini bagi anak-anakNya (Matius 16:17). Anak tidak melakukan apapun dengan inisiatifnya sendiri atau berbicara dengan kata-katanya sendiri (Yohanes 5:19,20,30; Yohanes 12:49-50). Persekutuan seperti inilah yang membuka tingkap-tingkap langit untuk aliran pengetahuan pewahyuan yang akan diberikan kepada anak-anak.
Ketika kita memilih untuk menggunakan hak istimewa ini dan berjalan untuk memuliakan hubungan kita dengan Bapa, maka kita akan mengetahui karunia keintiman dengan Allah. Persekutuan kita sebagai anak-anakNya menetapkan suatu hubungan fungsional dengan Bapa.
Gambaran Diri Yang Utuh
“Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus” (Matius 16:18). Pengetahuan pewahyuan menyatakan kepada kita bagaimana Allah melihat kita. Kemudian kita dapat melihat diri kita sebagaimana Allah memandang kita. Kita mulai memiliki suatu penilaian yang baik mengenai siapa sesungguhnya diri kita; tidak memikirkan terlalu tinggi atau terlalu rendah akan diri kita sendiri (Roma 12:3).
Gambaran diri yang utuh menyediakan stabilitas yang diperlukan dan kedewasaan untuk berjalan di dalam dunia ini. “Yesus tahu bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah” (Yohanes 13:3). Ayat ini memberitahu kita mengenai kekuatan identitas Yesus sendiri di dalam Allah. Kasih karunia dalam Kristus Yesus yang menetapkan diri-Nya sebagai anak, harus juga ada di dalam kita (2 Timotius 2:1).
Pengembangan kepribadian dan karakter kita akan terhambat, jika kita memiliki krisis identitas di dalam diri kita sendiri. Yesus berkata bahwa Ia tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu, tetapi dengan kedatangan Roh Kudus, kita akan mengetahui kebapaan Allah dan dengan demikian juga identitas dan posisi kita sebagai anak akan ditetapkan di dalam Dia (Yohanes 14:18). Allah adalah Allah dari pewahyuan yang progresif yang menyatakan nama-Nya dan sifat-Nya kepada kita di saat yang tepat di dalam perjalanan hidup kita.
Allah tidak mengungkapkan kepada Abraham suatu aspek dari diri-Nya, karena Abraham tidak memerlukannya. Kepada Musa, Ia mengungkapkan aspek dari namaNya dan sifatNya, karena Musa diberi tugas besar untuk menentang semua berhala dan para tukang sihir di Mesir (Keluaran 6:2-3). Sesuai dengan pernyataan Allah, kita menerima penyataan mengenai diri kita sendiri. Roh Kudus yang menyatakan Allah sebagai Bapa kepada kita, juga akan menyatakan pewahyuan akan status kita sebagai anak. “Sebab hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama Dia dalam kemuliaan” (Kolose 3:3,4).
Suatu Kekuatan Karakter Yang Baru
Petrus diubah dari sebatang buluh menjadi sebongkah batu karang. Sifat rohani sejatinya mencapai potensi maksimalnya. Bukannya beralih, karena angin kesengsaraan dan penipuan, Petrus menerima kekuatan rohani baru di dalam karakter dan di dalam kepemimpinan untuk menuntun gereja memasuki kepenuhan pentakosta.
Yakub diubah menjadi seorang manusia baru setelah ia bergumul dengan malaikat Tuhan yang memberikan kepadanya sebuah nama baru (Kejadian 32:24-32). Rasul Yakobus dan Yohanes juga namanya diubah yang menyatakan jenis pelayanan yang akan mereka masuki untuk melayani bersama Allah (Matius 3:21; Markus 3:17).
Mereka yang diubah oleh arus pewahyuan menjadi fondasi-fondasi yang stabil bagi Allah untuk bergerak di dalam generasi mereka (Matius 16:18). Allah hanya dapat membangun di atas bejana-bejana yang solid yang telah menjadi batu fondasi untuk gerakan berikutnya.
Gereja Dibangun Di Atas Alirah Pewahyuan
Tidak ada gereja sejati tanpa aliran pewahyuan. Tradisi-tradisi manusia dan agama buatan manusia tidak membuat gereja. Untuk dapat membangun gereja Akhir Zaman yang efektif, kita perlu membangunnya sesuai dengan pola sorgawi dari Allah. Pola-pola ilahi adalah cetak biru bagi konstruksi dunia. Jika kita tidak melihat cetak biru Allah, kita akan salah membangun.
“Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya….” (Mazmur 127:1). Mereka yang membangun harus membangun bersama Dia, karena Dia sendirilah yang mengetahui cetak birunya. Banyak dari apa yang disebut sebagai gereja di masa kini hanyalah monument-monumen tradisi, kekuatan dan ideology manusia.
Sebuah Gereja Yang Menang Di Bumi
Gereja yang didasarkan atas pewahyuan Allah dan penebusan manusia akan menjadi sebuah gereja yang menang. Gereja yang dihubungkan kepada Allah di dalam aliran pewahyuan memiliki kunci-kunci kerajaan Allah untuk menghancurkan kerajaan Iblis. Allah memberikan kepada gereja-Nya otoritas dan kuasa untuk menjaga sorga dan mendirikan kerajaan Allah di bumi.
Gereja melakukan penjagaan rohani atas sorga,menjaga agar iklim rohani tetap kondusif untuk terobosan rohani. Gereja memastikan bahwa sorga terus-menerus terbuka bagi gereja untuk bergerak di dalam tujuan-tujuan Allah yang supranatural. Gereja diberi posisi untuk memerintah baik di sorga maupun di bumi. Gereja muncul menentang pemerintahan kerajaan Iblis dan menghancurkan kekuatannya. Gereja melepaskan kuasa Allah atas muka bumi untuk menetapkan kerajaan dan kehendak Allah.
Di zaman para Rasul, mereka bergerak di dalam pengetahuan pewahyuan dan apa yang mereka ajarkan disebut doktrin para Rasul. Pengajaran itu menjadi fondasi bagi gereja Perjanjian Baru untuk bangkit di dalam kuasa dan menyebar dalam 200 tahun pertama sejarah gereja.

--

Kita Diciptakan Untuk Kemuliaan Tuhan!-1

Oleh: Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo
Yoel 2:23-27..Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu. Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak. Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya. Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya."
Ada berapa banyak bani Sion di tempat ini? Tuhan berkata, “Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena Allahmu!” Saudara, inilah gambaran dari apa yang Tuhan katakan tentang tahun 2010. Melalui Yohanes 10:10 yang berkata, Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; tetapi Aku datang, supaya mereka (saudara dan saya) mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Dan Tuhan katakan, “Tahun 2010 adalah Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan!”
Yoel 2:23-27..ini merupakan gambaran dari Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan. Apakah saudara mau mengalaminya? Meskipun ini baru masuk bulah yang kedua di tahun 2010 tetapi Saya sudah banyak mendengar kesaksian-kesaksian dimana sudah banyak yang mengalami apa yang disebut dengan pemulihan dan kelimpahan. Dan kalau saudara sungguh-sungguh mendengarkan perintah Tuhan, maka saudara semua pasti akan mengalaminya.
Ada pengertian seperti ini, ketika dikatakan bahwa tahun 2010 adalah Tahun Pemulihan dan Tahun Kelimpahan, banyak yang mengira bahwa sebagai orang kristen, ia pasti akan mengalami pemulihan dan kelimpahan, tanpa melakukan apa-apa. ITU TIDAK DEMIKIAN!
Petunjuk Tuhan adalah seperti yang kita baca dalam Ulangan 11:8-32, dimana ketika Musa membawa umat Israel keluar dari Mesir untuk masuk tanah perjanjian, maka Musa berkata kepada mereka, “..Kalau kamu berpegang sungguh-sungguh kepada perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini,..(perlu kita ketahui bahwa perintah yang disampaikan Musa itu adalah perintah Tuhan), maka akan ada 2 hal yang akan terjadi”, yaitu:
1. Mendapat kekuatan untuk memasuki dan menduduki negeri yang Tuhan janjikan. Saudara, hari ini Tuhan berjanji tentang pemulihan dan kelimpahan. Saudara akan kuat untuk mengalami pemulihan dan kelimpahan, artinya saudara diberikan kuasa untuk menikmati! Saudara perlu mendapatkan kuasa untuk menikmati itu, sebab kadang-kadang ada orang yang mempunyai uang banyak, tetapi sayangnya ia sakit-sakitan terus atau selalu terjadi pertengkaran dalam keluarganya. Bukan itulah yang Tuhan maksudkan! Yang Tuhan maksudkan adalah kuasa untuk menikmati dalam segala hal dan inilah yang Tuhan janjikan. Amin!!
2. Panjang Umur. Janji Tuhan yang kedua adalah saudara akan diberikan panjang umur. Apakah saudara mau panjang umur? Hari-hari ini saudara harus mendengar perintah Tuhan tentang panjang umur. Tuhan berkata bahwa roh, jiwa dan tubuh kita harus sehat dan untuk itu saudaralah yang harus menjaganya dengan baik.
Setiap bulan, saya dengan tidak bosan-bosannya berkata kepada para pengerja supaya mereka yang terlalu gemuk menurunkan berat badannya serta banyak berolah-raga. Hari-hari ini jangan main-main! Mungkin ada yang mengira bahwa ini hanya ‘main-main’ saja, tetapi sesungguhnya ini adalah visi-nya Tuhan. Dan menurut penyelidikan hari-hari ini sungguh luar biasa, karena kalau roh, jiwa dan tubuhnya sehat, maka ia bisa hidup 120 tahun. Dan memang kalau kita membaca Kejadian 6:3, maka sebetulnya umur manusia itu adalah 120 tahun.
Tetapi Musa berkata dalam Mazmur 90:10, Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. Ini adalah perkataan Musa sendiri, namun demikian, ia sendiri mati pada umur 120 tahun, dimana matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang!
Dan ini adalah pesan buat kita dalam menyambut kedatangan Tuhan. Tuhan mau supaya kita panjang umur, namun panjang umur di sini pun harus jelas. Sebab ada ayat yang berkata seperti ini, “umur panjang di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan” (Amsal 3:16). Kalau kita mempunyai kekayaan, namun tidak dihormati, itu pun percuma. Jadi, umur panjang harus disertai dengan kekayaan dan kehormatan. Ini adalah firman Tuhan!
Jangan seperti ini, “Saya sudah berumur 80 tahun, tetapi selama 40 tahun saya di ranjang terus!”. Atau seperti ini, “Saya sudah berumur 80 tahun, tetapi selama 70 tahun saya sengsara terus!”. Bukan seperti itu umur panjang yang dimaksud Tuhan. Yang dimaksud Tuhan adalah, “..umur panjang di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan..” dan biasanya firman Tuhan inilah dinyanyikan pada hari ulang tahun seseorang.
Mengapa Tuhan mau supaya roh, jiwa dan tubuh kita sehat? Tuhan berkata, “Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang”. (Matius 24 : 46) Pensiun itu bukan tugas, sakit juga bukan tugas, karena orang yang sedang sakit pasti tidak bisa bertugas. Tetapi orang yang tetap aktif, tidak perduli umur berapa, apakah 70 tahun atau 80 tahun, namun tetap melayani Tuhan dengan sukacita, itulah yang Tuhan mau!
Seperti Musa berkata kepada orang Israel, “Hari ini Tuhan berkata kepada kita, engkau harus berpegang teguh kepada perintah yang kusampaikan hari-hari ini kepadamu!” Pegang, lakukan dan taat kepada perintah Tuhan, meskipun tidak masuk akal! Itulah pesan Tuhan.
Kemudian Musa meneruskan perkataan-Nya, “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang Ku-sampaikan kepadamu hari ini, kamu akan menerima berkat itu. Sebab negeri yang Aku janjikan itu tidak sama dengan Mesir yang kamu tinggalkan. Kalau dulu di Mesir setelah kamu menabur benih, kamu harus mengairi dengan jerih payah, dengan susah payah, dengan keringat yang bercucuran, seperti orang yang mengusahakan kebun sayur” (Ulangan 11:10).
Memang kalau saudara pernah melihat orang yang menanam sayur, itu susahnya luar biasa. Saya pernah melihatnya dan bagi saya itu sengsaranya luar biasa. Mengapa? Karena begitu benih ditabur, maka itu harus disiram dari pagi sampai sore. Lalu orang itu istirahat hanya sebentar, tetapi kemudian menyiram lagi. Duduk sebentar, lalu menyiram lagi. Memang ada hasilnya, dimana tanamannya itu tumbuh, tetapi untuk itu, kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala dan bukan seperti itu negeri yang Tuhan janjikan kepada kita!
Firman Tuhan berkata bahwa, “Negeri yang Aku janjikan kepadamu adalah negeri yang indah. Suatu negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah dimana Tuhan menjaga negeri itu dan mata-Nya tertuju dari awal tahun sampai akhir tahun. Dan airnya itu semata-mata datang dari hujan yang turun ke bumi“. Apakah artinya?
Hujan awal itu untuk menanam sedangkan hujan akhir untuk menuai, dan semuanya itu disediakan Tuhan. Jadi bukanlah kita yang harus mati-matian mencari air, tetapi Tuhan sendiri yang menyediakannya. Itulah berkat Tuhan yang berlimpah! Dan inilah yang Tuhan janjikan ke depan ini! Haleluya!!!
Setelah itu Tuhan juga berkata, “Kalau kamu sungguh-sungguh berpegang teguh kepada perintah yang Aku sampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu disebut mengasihi Tuhan dan beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan, maka Aku akan mencurahkan hujan bagi tanahmu pada waktunya, yaitu hujan awal dan hujan akhir, sehingga kamu dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu. Dan Aku akan menyediakan rumput bagi hewanmu sehingga kamu dapat makan dan menjadi kenyang” (Ulangan 11:12-15). Menjadi kenyang disini bukan berarti menjadi ‘gemuk’. Kenyang itu relatif, sebab kadang makan 2-3 sendok itu sudah kenyang. Inilah yang Tuhan janjikan kepada saudara dan saya! Ini adalah ‘Tahun Pemulihan’ dan ‘Tahun Kelimpahan’, tetapi kuncinya adalah : KETAATAN KEPADA FIRMAN TUHAN!
Saya setuju dengan apa yang didapat oleh seorang hamba Tuhan yang bernama Dennis Kramer, dimana ia berkata, “Kunci untuk memasuki tahun 2010 adalah ketaatan!”. Taat itu artinya percaya dan melakukan. Mengapa bisa percaya dan melakukan? Karena hidupnya intim dengan Tuhan. Amin! Saudara, inilah pesan Tuhan untuk memasuki tahun 2010, yaitu : Ketaatan akan Firman Tuhan!
Roma 11:36 berkata, Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Sebab segala sesuatu….ini termasuk kita ada seperti sekarang ini, ..adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Apa arti dari ayat ini?
Saudara, kita diciptakan oleh Tuhan, dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia. Jadi, kalau saudara ditanya apa sebenarnya tujuan Tuhan menciptakan kita? Maka jawabannya adalah untuk kemuliaan Tuhan. Segala sesuatu yang kita lakukan, pastikan bahwa itu adalah untuk memuliakan Tuhan. Kalau saudara lakukan itu maka saudara akan berbahagia. Lihat saja! yang namanya pemulihan dan kelimpahan pasti akan saudara alami!
Ada satu tokoh dalam Alkitab yang bernama Yabes. Yabes adalah keturunan Yehuda yang artinya pujian. Tuhan Yesus dan Raja Daud juga keturunan Yehuda dari garis Yusuf. Nama Yabes justru berbicara tentang kesakitan, penderitaan dan kesengsaraan, pokoknya semua yang tidak enak. Itulah keadaan dari Yabes. Tetapi Yabes tidak mau diam dalam kesengsaraan dan penderitaan atau hal-hal yang tidak mengenakkan tersebut. Apa yang dilakukannya?
Dia datang dan berseru kepada Tuhan seperti tertulis dalam 1 Tawarikh 4:10..Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "1Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan 2memperluas daerahku, dan kiranya 3tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Jadi ada 3 pokok doa Yabes, yaitu:
1. Kiranya Tuhan memberkatinya berlimpah-limpah. Siapa yang berdoa sama seperti ini?
2. Kiranya Tuhan memperluas daerahnya. Daerah apa yang diperluas? Daerah kekuasaan, daerah pelayanan, daerah bisnis, dsb. Apakah saudara pernah berdoa demikian? Mungkin ini adalah doa saudara setiap hari.
3. Kiranya tangan Tuhan menyertainya dan melindunginya dari malapetaka sehingga kesakitan tidak menimpanya.
Apakah saudara sering berdoa seperti ini? Apakah ini yang menjadi doa kita setiap hari? Saya percaya bahwa 3 pokok doa ini adalah doa kita. Dan yang luar biasa, ketika Yabes mendoakan hal ini, ketiga-tiganya dikabulkan Tuhan! Apa yang menjadi rahasianya? 1 Tawarikh 4:9 berkata, Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya. Mengapa Yabes lebih dimuliakan? Karena Yabes memuliakan Tuhan!
1 Samuel 2:30b berkata, Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah. Kalau kita memuliakan Tuhan, maka kita pasti dimuliakan! Dan doa kita dijawab oleh Tuhan! Haleluya! Apa pun yang saudara lakukan, apa pun yang saudara kerjakan, mari kita lihat, apakah itu memuliakan Tuhan atau tidak? Kalau memuliakan Tuhan, lakukanlah itu! Kalau tidak, jangan lakukan! Itulah artinya memuliakan Tuhan. Taat kepada firman Tuhan, artinya juga memuliakan Tuhan.
Kalau kita taat kepada firman Tuhan, karena kesukaan kita adalah firman Tuhan dan merenungkannya siang dan malam serta melakukannya, maka kita ibarat pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang berbuah pada musimnya. Daunnya tidak pernah layu dan apa saja, apa saja yang diperbuatnya berhasil! Ini adalah firman Tuhan dalam Mazmur 1:1-3. Pernahkah saudara membayangkan, bahwa apa saja yang saudara perbuat berhasil?
Jadi, pengertiannya adalah seperti ini, kalau saudara taat dan melakukan firman Tuhan dan saudara dituntun oleh Tuhan untuk melakukan sesuatu, tiba-tiba rasanya gagal, rasanya itu bukanlah kegagalan, tetapi proses. Selanjutnya, biarlah saudara berjalan saja, kemudian tiba-tiba mungkin saja di sana sepertinya kembali gagal, itu bukanlah kegagalan!, tetapi adalah satu proses. Dan saudara biarlah terus berjalan lagi. Yang jelas, pada akhirnya, saudara pasti berhasil! Amin!
Kalau saudara melakukan apa saja dan semua rasanya mulus-mulus saja, itu berbahaya buat kita sebab kita akan menjadi sombong dan Tuhan sangat menentang orang-orang yang sombong! Jadi semua itu adalah proses supaya kita selamat, tetapi yang jelas pada akhirnya pasti berhasil! Amin! Apa yang menjadi kuncinya? Ketaatan! Artinya, percaya dan lakukan!
Amsal 3:9-10..Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
Saya percaya ini adalah hari dimana kita akan bersama-sama mempersembahkan buah sulung untuk Tuhan. Buah sulung itu artinya, persembahan dari apa yang kita dapatkan dari awal tahun ini dan tadi dikatakan: Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu.
Memang ini diterjemahkan sebagai persepuluhan, tetapi itu adalah minimalnya. Karena kadang-kadang ada orang yang menyerahkan 100%, 30%, 20%, dst…yang penting saudara memuliakan Tuhan dengan harta saudara dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu dan Tuhan berjanji, jika saudara melakukan hal itu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi melimpah dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. Amin!
Saya ingat pada puasa 21 hari mulai dari 21 November-12 Desember 2009 yang lalu, saya banyak ke menara-menara doa dan di situ saya lebih banyak bersama dengan Tuhan untuk mendengarkan pesan Tuhan bagi ke depan ini. Dan Tuhan sangat menekankan 2 hal pada waktu itu, yaitu:
1. Tentang Keintiman dengan Tuhan. Karena memang hari-hari ini temanya adalah “Aku datang segera!”
2. Tentang Kerajaan Allah. Saya percaya kalau kita berbicara tentang 2 hal ini, itu pasti diurapi luar biasa oleh Tuhan.

--

Kita Diciptakan Untuk Kemuliaan Tuhan!-2

Oleh: Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo
Ada satu tokoh dalam Alkitab yang bernama Yabes. Yabes adalah keturunan Yehuda yang artinya pujian. Tuhan Yesus dan Raja Daud juga keturunan Yehuda dari garis Yusuf. Nama Yabes justru berbicara tentang kesakitan, penderitaan dan kesengsaraan, pokoknya semua yang tidak enak. Itulah keadaan dari Yabes. Tetapi Yabes tidak mau diam dalam kesengsaraan dan penderitaan atau hal-hal yang tidak mengenakkan tersebut. Apa yang dilakukannya?
Dia datang dan berseru kepada Tuhan seperti tertulis dalam 1 Tawarikh 4:10..Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "1Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan 2memperluas daerahku, dan kiranya 3tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Jadi ada 3 pokok doa Yabes, yaitu:
1. Kiranya Tuhan memberkatinya berlimpah-limpah. Siapa yang berdoa sama seperti ini?
2. Kiranya Tuhan memperluas daerahnya. Daerah apa yang diperluas? Daerah kekuasaan, daerah pelayanan, daerah bisnis, dsb. Apakah saudara pernah berdoa demikian? Mungkin ini adalah doa saudara setiap hari.
3. Kiranya tangan Tuhan menyertainya dan melindunginya dari malapetaka sehingga kesakitan tidak menimpanya.
Apakah saudara sering berdoa seperti ini? Apakah ini yang menjadi doa kita setiap hari? Saya percaya bahwa 3 pokok doa ini adalah doa kita. Dan yang luar biasa, ketika Yabes mendoakan hal ini, ketiga-tiganya dikabulkan Tuhan! Apa yang menjadi rahasianya? 1 Tawarikh 4:9 berkata, Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya. Mengapa Yabes lebih dimuliakan? Karena Yabes memuliakan Tuhan!
1 Samuel 2:30b berkata, Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah. Kalau kita memuliakan Tuhan, maka kita pasti dimuliakan! Dan doa kita dijawab oleh Tuhan! Haleluya! Apa pun yang saudara lakukan, apa pun yang saudara kerjakan, mari kita lihat, apakah itu memuliakan Tuhan atau tidak? Kalau memuliakan Tuhan, lakukanlah itu! Kalau tidak, jangan lakukan! Itulah artinya memuliakan Tuhan. Taat kepada firman Tuhan, artinya juga memuliakan Tuhan.
Kalau kita taat kepada firman Tuhan, karena kesukaan kita adalah firman Tuhan dan merenungkannya siang dan malam serta melakukannya, maka kita ibarat pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang berbuah pada musimnya. Daunnya tidak pernah layu dan apa saja, apa saja yang diperbuatnya berhasil! Ini adalah firman Tuhan dalam Mazmur 1:1-3. Pernahkah saudara membayangkan, bahwa apa saja yang saudara perbuat berhasil?
Jadi, pengertiannya adalah seperti ini, kalau saudara taat dan melakukan firman Tuhan dan saudara dituntun oleh Tuhan untuk melakukan sesuatu, tiba-tiba rasanya gagal, rasanya itu bukanlah kegagalan, tetapi proses. Selanjutnya, biarlah saudara berjalan saja, kemudian tiba-tiba mungkin saja di sana sepertinya kembali gagal, itu bukanlah kegagalan!, tetapi adalah satu proses. Dan saudara biarlah terus berjalan lagi. Yang jelas, pada akhirnya, saudara pasti berhasil! Amin!
Kalau saudara melakukan apa saja dan semua rasanya mulus-mulus saja, itu berbahaya buat kita sebab kita akan menjadi sombong dan Tuhan sangat menentang orang-orang yang sombong! Jadi semua itu adalah proses supaya kita selamat, tetapi yang jelas pada akhirnya pasti berhasil! Amin! Apa yang menjadi kuncinya? Ketaatan! Artinya, percaya dan lakukan!
Amsal 3:9-10..Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
Saya percaya ini adalah hari dimana kita akan bersama-sama mempersembahkan buah sulung untuk Tuhan. Buah sulung itu artinya, persembahan dari apa yang kita dapatkan dari awal tahun ini dan tadi dikatakan: Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu.
Memang ini diterjemahkan sebagai persepuluhan, tetapi itu adalah minimalnya. Karena kadang-kadang ada orang yang menyerahkan 100%, 30%, 20%, dst…yang penting saudara memuliakan Tuhan dengan harta saudara dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu dan Tuhan berjanji, jika saudara melakukan hal itu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi melimpah dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. Amin!
Saya ingat pada puasa 21 hari mulai dari 21 November-12 Desember 2009 yang lalu, saya banyak ke menara-menara doa dan di situ saya lebih banyak bersama dengan Tuhan untuk mendengarkan pesan Tuhan bagi ke depan ini. Dan Tuhan sangat menekankan 2 hal pada waktu itu, yaitu:
1. Tentang Keintiman dengan Tuhan. Karena memang hari-hari ini temanya adalah “Aku datang segera!”
2. Tentang Kerajaan Allah. Saya percaya kalau kita berbicara tentang 2 hal ini, itu pasti diurapi luar biasa oleh Tuhan.
Keintiman Dengan Tuhan
Keintiman itu sebetulnya bukan berbicara antara kita dengan Tuhan saja, tetapi lebih daripada itu, saudara diminta untuk intim dengan Tuhan supaya mampu menghadapi keadaan dunia saat ini. Jadi, Tuhan mau kita intim dengan Tuhan supaya kita mampu menghadapi dunia hari-hari ini dan mendatang. Sebab kalau kita melihat keadaan manusia dan keadaan dunia, seperi apakah itu?
Untuk itu mari kita lihat dalam 2 Timotius 3:1-5, Perikopnya: Keadaan Manusia Pada Akhir Zaman. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Kalau saudara melihat keadaan manusia yang seperti ini, itu artinya keadaan sudah di akhir zaman. Saya mau bertanya kepada saudara, apakah saudara melihat keadaan manusia yang seperti ini sekarang? Setiap hari, kalau saya sedang menonton berita, kadang-kadang saya berpikir kenapa orang-orang Indonesia sekarang berubah? Namun ternyata di luar negeri pun seperti itu juga, jadi apa yang dituliskan dalam Alkitab sedang terjadi hari-hari ini.
Saudara akan melihat bahwa semua orientasi manusia adalah dirinya sendiri dan uang. Janji tinggal janji, dan pasti tidak akan ditepati selama janji itu tidak menguntungkan dirinya sendiri dan bukan karena uang. Itulah yang terjadi hari-hari ini. Karena itu dunia akan mengalami keadaan yang sukar dan sulit. Dan saya mencatat bahwa apa yang terjadi hari-hari ini adalah pasar yang ‘ambruk’, ketidak-pastian, ketatnya kompetisi, tekanan resesi, keletihan, skandal keuangan para CEO dan korporasi, tuntutan kreativitas, tuntutan inovasi, dsb yang sangat menekan sehingga keadaan begitu sulit. Dan yang jelas tidak bisa memakai cara-cara yang lama.
Kalau kita melihat keadaan era dari dunia ini, jadi era yang pertama itu adalah era agrikultural, selama ribuan tahun. Jadi dengan pertanian sudah ok, manusia bisa melakukan dengan baik, bisa hidup istilahnya. Tetapi kemudian tidak bisa lagi disusul dengan era industri selama 1½ abad, dimana tanpa era ini rasanya tidak bisa. Dan kemudian berubah lagi menjadi era informasi. Hari-hari ini kita juga masih masuk dalam era informasi.
Ada 3 futurist yang saya catat di sini, yaitu: Alvin Toffler, John Naisbitt dan Patricia Barton. Ketiga orang futurist ini pernah berkata bahwa dunia akan masuk dalam era informasi dan ternyata mereka benar, meskipun apa yang mereka katakan itu jauh sebelum dunia mengalami era informasi tersebut. Dan salah satunya yang bernama Patricia Barton tadi menuliskan sebuah buku yang berjudul ‘Megatrends 2010’. Dalam bukunya itu, ia menulis bahwa dunia akan memasuki era yang baru, yaitu ‘era spiritualitas’ dan ternyata kalau kita lihat di ‘market-place’ ‘era spiritualitas’ itu sudah terjadi.
Bukan rahasia lagi sekarang, yang namanya perusahaan besar, yang ‘high-tech’, perusahaan-perusahaan ‘main-stream’ telah mensponsori meditasi, seperti yoga, hypnoteraphy, dsb. Mengapa? Karena bukan lagi katanya orang, tetapi itu terbukti bisa meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Sekarang era informasi sudah mengalami kesulitan, karena jika dulu informasi yang diperoleh itu untuk mendapatkan data, data lalu disusun dengan berbagai rumus sehingga kemudian dapat ditarik satu kesimpulan, misalnya : 1 + 1 = 2. Tetapi sekarang tidak bisa lagi seperti itu, karena harus ada lagi satu metode baru untuk menganalisa keadaan dan ternyata itu perlu diterawang! Itulah keadaan dunia sekarang dan semuanya mulai memakai supra-natural’ .
Kalau kita anak-anak Tuhan tidak intim dengan Tuhan dan sehingga tidak tahu tuntunan Tuhan, maka akan ada 2 hal saja yang terjadi, yaitu: Saudara akan digilas mereka dan Saudara harus kompromi ikut mereka. Saya mau bertanya, apakah saudara mau kompromi? Jangan lakukan itu! Berhati-hatilah! Oleh sebab itulah Tuhan selalu berkata, “Intimlah dengan Aku. Engkau intimlah dengan Aku!”, itu supaya saudara mampu menjawab dan hidup pada keadaan yang seperti itu hari-hari ini.
Saya sampai bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, kalau semua sudah ke sana, itu bagaimana?”. Tuhan menjawab saya, “Masak kamu lupa dengan zamannya Daniel dan zamannya Yusuf? Orang boleh saja menerawang, tetapi nanti pada satu hari akan ada satu saat atau satu kasus dimana mereka tidak mungkin bisa menerawangnya. Dan itu hanya bisa dijawab oleh ‘Daniel-Daniel’ dan ‘Yusuf-Yusuf’!” Haleluya!
Pada waktu zaman Daniel, Nebukadnezar, Raja Babel tiba-tiba mendapat mimpi dan ia sangat gelisah akan mimpinya itu. Dipanggilnya semua tukang terawang dan ahli nujumnya dan yang luar biasa ia berkata, “Aku ini bermimpi, aku mau kalian menterjemahkan mimpi aku itu. Tetapi kalau aku ceritakan mimpiku kepadamu dan kamu menjelaskannya kepadaku, dari mana aku tahu bahwa itu benar artinya. Karena itu, aku tidak mau ceritakan apa mimpiku itu, tetapi kamu harus memberitahuku apa mimpiku dan menjelaskan artinya!”
Mendengar ini para tukang terawang dan para ahli nujum menjadi ‘kebingungan’, mereka meminta supaya raja menceritakan mimpinya, sebab kalau tidak demikian mereka tidak mungkin bisa menjelaskan artinya. Tetapi raja berkata, “Kalau begitu darimana aku bisa tahu bahwa mimpiku yang kamu artikan itu benar atau kalian hanya berbohong”. Inilah yang akan terjadi di depan nanti. Dan karena seolah-olah para ahli nujum itu mengulur-ulur waktu, maka marahlah Raja Nebukadnezar sehingga memerintahkan supaya semua tukang terawang dibunuh, termasuk Daniel pada waktu itu. Tetapi Daniel datang kepada raja dan berkata, “Baginda, berikan saya kesempatan untuk menjawab. Berikan saya waktu!”. Singkat cerita akhirnya raja mengabulkan permohonan Daniel sebab kalau tidak raja akan membunuh mereka semua.
Apa yang dilakukan Daniel? Ternyata Daniel datang kepada Tuhan dan alkitab katakan bahwa pada waktu penglihatan malam Tuhan berbicara kepada Daniel tentang apa mimpi raja serta arti mimpi tersebut. Akhirnya Daniel menyampaikan apa yang diperolehnya sehingga mereka semua tidak jadi dibunuh, malah terjadi transformasi yang luar biasa. Dan saya mau katakan bahwa hal ini pasti terjadi lagi! Haleluya!
Inilah yang akan terjadi pada kehidupan saudara pribadi lepas pribadi! Para tukang terawang mungkin bisa menerawang saat ini, tetapi ada waktunya dimana mereka tidak tahu apa-apa dan hanya ‘Daniel-Daniel’ dan ‘Yusuf-Yusuf’-lah yang mengetahuinya dan itu adalah saudara semua. Amin! Karena itu saudara harus hidup intim dengan Tuhan! Hidup sungguh-sungguh dengan Tuhan dan Tuhan katakan, “Banyak mengucap syukur hari-hari ini!”.
Ibrani 12:26-29 berkata, Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga." Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.
Saudara akan melihat bahwa goncangan akan semakin besar, tetapi satu yang tidak tergoncangkan, yaitu “Kerajaan Allah!”. Kalau saudara adalah anggota Kerajaan Allah maka saudara juga tidak akan tergoncangkan, kecuali kalau saudara tidak melakukan kedua hal ini, maka saudara juga akan digoncang.
Kedua hal tersebut adalah sbb :
1. Banyak mengucap syukur dalam segala hal. Banyak mengucap syukur kurang goncangan, kurang mengucap syukur akan banyak goncangan. Manakah yang saudara pilih? Banyaklah mengucap syukur dalam segala sebab itulah yang dikehendaki oleh Allah di dalam Yesus Kristus bagi kamu!
2. Beribadah dengan cara yang berkenan dengan hormat dan takut kepada Tuhan

--

Apakah Anda Benar-Benar Mau Sembuh?

Oleh: Joyce Meyer
Yohanes 5:1-5..Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya. Dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Saya memperoleh begitu banyak dari kisah tentang orang yang telah tergeletak di samping kolam Betesda selama tiga puluh delapan tahun, menunggu malaikat datang dan mengguncang air supaya ia dapat masuk dan disembuhkan dari penyakitnya yang parah dan menahun. Apakah Anda tahu sesuatu tentang penyakit yang parah dan menahun? Apakah Anda sendiri mungkin pernah mengidap penyakit ini?
Kita tahu betapa besar kasih Yesus dan berapa besar belas kasihan-Nya dan betapa Ia ingin menolong orang. Ia tetap sama, tidak pernah berubah, dan Ia mengajukan pertanyaan yang sama kepada kita seperti pertanyaan yang Ia ajukan kepada orang di samping kolam Betesda. “Maukah Engkau Sembuh?” Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, Maukah engkau sembuh? (Apakah engkau benar-benar serius mau sembuh?) Yohanes 5:6
Saya percaya bahwa di dalam ayat ini Tuhan sebenarnya mengatakan kepada kita, “Apakah engkau mau menduduki negeri ini?” Apakah engkau benar-benar mau agar iblis tetap di bawah kakimu? Apakah engkau benar-benar siap melakukan apapun yang perlu untuk mewujudkannya?” Kita semua mempunyai keinginan—dan banyak sekali. Namun jika kita benar-benar menginginkan sesuatu, maka kita akan melakukan apapun yang diperlukan untuk memperolehnya.
Saya tiba pada suatu titik dalah hidup saya di mana saya benar-benar tidak tahan lagi untuk marah. Saya menghardik roh jahat. Saya berdoa untuk damai sejahtera. Saya berusaha membuat semua orang di sekitar saya berubah dan member saya apa yang saya mau supaya saya dapat merasa damai. Namun, tidak satupun yang berhasil.
Akhirnya, saya benar-benar merendahkan diri di hadapan Tuhan dan berkata, “Tuhan, aku harus mempunyai damai sejahtera. Aku tidak peduli apa yang harus kulakukan. Aku tidak peduli perubahan apa yang harus kubuat. Aku tidak peduli bagaimana Engkau harus mengubahku atau bagaimana aku harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan semua orang di sekitarku. Aku benar-benar harus menemukan kedamaian.”
Sekarang saya sudah memiliki damai sejahtera di dalam hidup saya, tetapi ada hal-hal tertentu yang harus saya perbuat untuk memperoleh damai sejahtera itu. Saya harus belajr untuk melakukan apa pun yang Tuhan perintahkan di dalam hati saya dan di dalam Firman untuk saya lakukan.
Ketaatan yang Radikal dan Luar Biasa
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu (Ulangan 28:2)
Janji Tuhan tidak selalu datang tanpa syarat. Tentu saja, keselamatan adalah karunia yang cuma-cuma. Tuhan benar-benar memberkati kita. Ia baik dan Ia benar-benar mengerjakannya hal-hal tertentu bagi kita yang sebenarnya kita tidak layak mendapatkannya. Bahkan ketika kita tidak berkelakuan benar, kita tetap dapat berdoa memohon rahmat dan meminta Tuhan menolong kita.
Namun siapapun yang mau tinggal dalam berkat Tuhan yang radikal, luar biasa, dan yang mengerjar Anda, ia harus berbuat sesuatu untuk menerimanya. Kita harus sadar bahwa paket berkat yang digambarkan di dalam ulangan 28:1-4 bersyarat. Ayat 1 berbunyi : Jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
Maka, seperti sudah kita lihat, ayat 2 mengatakan, Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu. Walaupun kita menginginkan semua berkat yang terdaftar di dalam pasal itu, sering kali kita tidak bersedia melakukan apa yang perlu untuk menerima berkat-berkat itu. Berkat-berkat radikal dan luar biasa datang dari ketaatan yang radikal dan luar biasa. Berkat ini datang dari kesediaan untuk taat kepada Tuhan entah Ia memerintahkan di dalam hati kita atau di dalam firman-Nya untuk berbuat sesuatu.
Kita benar-benar tidak perlu merengek dan mengeluh mengenai apa yang Tuhan perintahkan untuk kita lakukan karena apapun yang Ia perintahkan untuk kita kerjakan, Ia member kita kemampuan untuk melakukannya. “Tetapi Aku Tidak Bisa!” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu (Yohanes 5:7)
Ini adalah salah satu dari dalih-dalih besar yang kita simpan di dalam kantung dalih kita: “Aku tidak bisa.” Namun, jika Tuhan mengatakan kita bisa, kita pasti bisa. Ingatlah, jika Tuhan memerintahkan kita berbuat sesuatu, Ia akan member kita kemampuan untuk melakukannya.
“Tetapi, ini Begitu Sukar!” dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku. (Yohanes 5:7). Satu dalih lain yang kita buat adalah, “Ini terlalu sukar;ini benar-benar terlalu sukar.” Setiap kali kita mengatakan itu, keadaannya menjadi sedikit lebih sukar. “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang member kekuatan kepadaku.”
Yesus mengatakan kepada orang ini di dalam Yohanes pasal 5, “Apakah engkau benar-benar mau sembuh?” Kita perlu mengajukan pertanyaan yang sama itu kepada diri kita sendiri mengenai semua masalah yang kita hadapi. Jika kita bergumul dengan pertanyaan ini, mungkin saja ini karena Tuhan sudah mengatakan kepada kita hal-hal yang perlu kita lakukan agar hidup kita tertata dan menerima berkat yang radikal. Ia mau mulai bermanifestasi di dalam hidup kita. Masalahnya mungkin kita memang belum melakukan apa yang ia sudah perintahkan untuk kita lakukan.
Jika demikian, ini mungkin karena apa yang Ia perintahkan untuk kita kerjakan seolah akan sukar. Tampak seolah ini akan tidak nyaman. Tampak seolah kita mungkin harus menghadapi beberapa orang yang kita tidak mau hadapi atau pergi ke tempat yang kita tidak mau kunjungi. Kita mungkin harus tinggal beberapa malam di rumah dan tidak bergaul dengan orang-orang yang mungkin meracuni hidup kita.
Kesepian itu tidak enak. Namun, tidak ada yang lebih tidak enak daripada menderita sepanjang waktu. Jika kita terus membuat dalih, Kita akan mengalami penderitaan yang disebabkan oleh ketidaktaatan, dan ini adalah jenis penderitaan yang tidak pernah benar-benar pergi;selalu ada disana. Juga ada sejenis penderitaan yang kita alami untuk sementara sewaktu menyalibkan daging, tetapi ini membebaskan kita dari perbudakan supaya mengalami kebebasan dan kemerdekaan yang penuh kemuliaan.
Jika ada pemberontakan di dalam jiwa kita, kita akan terpaksa menjalani beberapa hal untuk menyingkirkannya. Kita harus melakukan apa yang Tuhan perintahkan untuk kita lakukan, yaitu tidak member makan daging kita dengan menyerah kepadanya dan melakukan apa yang kita ingin lakukan. Jika kita menyangkal daging kita cukup lama, akhirnya daging kita akan mulai layu dan mati sehingga tidak mempunyai kekuatan dan kekuasaan atas kita.
Hidup dalam Ketaatan
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus (Mesias), ia telah menyalibkan daging (kodrat manusia yang tanpa Tuhan) dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Galatia 5:24)
Didalam Perjanjian Lama, anak laki-laki harus menjalani ritual sunat sebagai tanda mereka bersedia masuk ke dalam perjanjian dengan Tuhan. Itu adalah bagian mereka; Mereka harus disunat. Kita masih harus disunat hari ini, tetapi sekarang Tuhan mau hati kita dan daging kita—-jalan-jalan kita sendiri dalam keberadaan dan perbuatan—untuk disunat hingga kita mau hidup dalam ketaatan akan Dia.
Menyunat berarti memotong, atau memangkas, daging. Kita melakukan itu dalam pengertian rohani dengan langsung memotong setiap pikiran atau sikap yang salah yang datang ke dalam pikiran kita supaya hati kita benar di hadapan Tuhan. Kita dapat mengatakan bahwa daging harus dihancurkan.
Saya percaya bahwa menghancurkan daging adalah kisah di dalam Alkitab tentang wanita yang membawa buli-buli pualam. Ia memecahkan buli-buli itu supaya minyak narwastu yang mahal itu dapat dicurahkan keluar. Dengan cara yang sama, kita harus menghancurkan daging kita supaya hal-hal yang baik dapat tercurah keluar dari kita.
Mencurahkan Hal-hal Baik dari Tuhan
Ketika Yesus berada di Betania, dirumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu dicurahkan minyak itu ke atas kepala Yesus (Markus 14:3).
Kita semua mempunyai minyak yang harusm di dalam diri kita. Namun, buli-buli pualam (daging kita) harus dipecahkan supaya minyak harum itu (ha-hal baik dari Tuhan) dapat dicurahkan dari kita. Kita “mengandung” hal-hal baik dari Tuhan. Setiap kita memiliki buah roh; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Namun, sering kali buli-buli pualam kita (daging kita) menahan itu semua agar tidak tercurah keluar.
Ya, tetapi kita suka dengan buli-buli pualam kita. Kita tidak mau memecahkannya karena, bagaimanapun juga, buli-buli ini begitu mugil dan indah. Kita menghabiskan begitu banyak waktu mengurusnya; kita tidak mau buli-buli ini pecah. Sayangnya, kita terlalu khawatir tentang kenyamanan kita sekarang dan tidak cukup khawatir dengan yang kemudian.
“Aku Tidak Mau Tetap Seperti Ini!” Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai guncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku” (Yohanes 5:7).
Ayat ini berbicara tentang dalih: “Tidak ada orang yang melakukannya untukku, dan setiap kali aku mencoba, orang lain selalu mendahului aku.” Saya pikir sesudah tiga puluh delapan tahun, seorang yang giat dan penuh tekad pasti dapat merayap ke tepi kolam itu. Walaupun orang itu mungkin hanya bergeser satu inci setahun, setelah tiga puluh delapan tahun, ia seharusnya sudah dapat tiba cukup dekat dengan tepi kolam sekadar untuk berguling ke dalam kolam ketika airnya mulai guncang.
Tiga puluh delapan tahun adalah waktu yang lama untuk berbaring di satu tempat, menunggu seseorang berbuat sesuatu untuk Anda. Saya pasti sudah ada di tepi kolam itu, dan tahun berikutnya ketika malaikat datang, ketika air mulai terguncang, saya pasti sudah terjun dan berkata, “Entah aku sembuh atau aku mati, tetapi aku tidak mau tetap seperti ini.”
Tindakan Membawa Perubahan
Kata Yesus kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.”Dan pada saat itu juga sembulah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan (Yohanes 5:8, 9). Perhatikan bahwa Yesus tidak berkata, “Oh, engkau orang yang malang, Aku merasa begitu kasihan kepadamu.” Ia berkata, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.”
“Bangunlah dan Majulah”. Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah Sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa (Yosua 1:1-3).
Tuhan sudah menetapkan bagi Anda dan saya untuk diberkati, tetapi seperti sudah kita lihat, kita harus mengusir penghuni yang sekarang menduduki milik kita, yaitu musuh, dalam bentuk apapun yang di manifestasikannya di dalam hidup kita. Yosua dan bangsa Israel harus mengusir penghuni yang sekarang sebelum mereka dapat menduduki tanah yang Tuhan sudah berikan kepada mereka. Pertama, mereka harus berbuat sesuatu. Perhatikanlah di dalam ayat 2 di atas bahwa Tuhan mengatakan kepada Yosua untuk bersiap dan seberangilah. Dengan kata lain, “Bangunlah dan Majulah”
Barangkali lebih dari sebelumnya, gereja perlu bangun dan maju! Kita harus berhenti duduk-duduk saja menantikan air kolam berguncang. Kita harus berhenti menginginkan segalanya terjadi melalui mukjizat. Jangan salah paham. Saya peraya akan mukjizat, dan puji Tuhan untuk itu. Namun, saya bosan mendengar orang berkata, “Kapan aku akan memperoleh mukjizat?”
Anda dan saya sudah memperoleh mukjizat ketika kita diselamatkan. Kita sudah memperoleh mukjizat lain ketika kita dipenuhi oleh Roh Kudus. Kita hidup dalam mukjizat setiap hari. Kita mengalami mukjizat tetapi Tuhan tidak melepaskan kita dari segala sesuatu melalui sarana yang ajaib. Kadang-kadang Ia melakukannya, tetapi kadang-kadang tidak. Kadang-kadang kita harus menjalani. Kadang-kadang kita harus bangun, maju dan terus melangkah ke depan.

--

Pengajaran Apostolik (Kerasulan)

Oleh: DR.Jonathan David, “Mengangkap Gelombang Kebangunan Rohani”
Tidak ada pengganti bagi pengajaran apostolik karena pengalaman-pengalaman kebangunan rohani bersifat supranatural dan berdaulat. Kita memerlukan kebenaran-kebenaran pewahyuan mengenai pengalaman-pengalaman ini. Mengapa Allah memberikan pengalaman-pengalaman seperti ini kepada kita? Bagaimana kita dapat mengkonsolidasikan pengalaman-pengalaman tersebut untuk kedewasaan rohani? Bagaimana orang-orang lain masuk ke dalam pengalaman-pengalaman ini?
Kitab Kisah Para Rasul adalah suatu model penting mengenai Kebangunan Rohani Di Akhir Zaman. Yesus melatih murid-muridNya selama 3,5 tahun untuk apa yang akan datang. Mereka dipersiapkan untuk Pentakosta dan kehidupan mereka dirapikan untuk kunjungan Ilahi. Ketika Pentakosta tiba, para Rasul perlu bergerak bersama dengan Roh Kudus dan mengajarkan kepada orang-orang lain tentang Kebangunan Rohani itu. Mereka belajar untuk taat kepada Roh Kudus, walaupun mereka tidak mengerti sepenuhnya akan jalan-jalan dan pekerjaanNya di antara mereka.
Mereka harus mengalir di dalam pengetahuan pewahyuan dan hikmat apostolik untuk membangun gereja di dalam struktur yang memadai untuk terus maju bersama dengan kebangunan rohani itu. Mereka menetapkan struktur, ketika mereka pergi. Mereka melakukan penataan, ketika menghadapi krisis. Mereka tunduk dan mengerti aktivitas Roh Kudus, ketika mereka terus bergerak bersama Roh Kudus.
Untungnya, kita memiliki suatu model akan kebangunan Rohani yang sedang datang. Apa yang terjadi di dalam Kitab Kisah Para Rasul akan terulang dengan pengaruh yang lebih besar dan luas. Melalui Kitab Kisah Para Rasul, kita saat ini dapat meletakkan hal-hal penting sehingga kebangunan rohani dapat terjadi dengan segera di gereja. Pengajaran apostolik membantu mengkonsolidasikan pengalaman-pengalaman individu dan korporat untuk gerakan yang akan datang dan untuk proses rohani mendewasakan gereja.
Sebagian besar pengajaran dan khotbah-khotbah di masa kini menekankan dan memusatkan pokok bahasan pada intelektual dan aspek-aspek doktrinal dari kehidupan gereja. Tetapi Sion adalah suatu tempat di mana “roh orang-orang benar menjadi sempurna” (Ibrani 12:23). Agar roh-roh orang benar menjadi sempurna, kita memerlukan pelayanan Roh Kudus yang tidak akan gagal. Pelayanan seperti ini akan membawa transformasi kepada roh, jiwa dan tubuh (2 Korintus 3:3-11). Kata-kata akan membunuh gerakan Allah yang baru, tetapi pelayanan Roh akan pengajaran Apostolik dan khotbah yang bersifat pewahyuan akan mengembangkan gerakan kebangunan rohani dan mengkonsolidasikan gereja.
Mengembangkan Ketajaman Rohani
Kita perlu mengetahui fakta bahwa ketika pengalaman kita tidak lazim atau bahkan luar biasa, tidak selalu berarti bahwa itu bukan berasal dari Allah. Di dalam Perjanjian Lama, Allah meminta nabi-nabiNya untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Yesaya harus berjalan telanjang dan tidak berkasut selama 3 tahun (Yesaya 20:1-3). Yehezkiel diminta berbaring ke sisi kiri selama 390 hari dan 40 hari ke sisi kanan, kemudian membakar makanannya di atas kotoran manusia yang sudah kering (Yehezkiel 4:4-5).
Yesus sendiri menyembuhkan melalui cara-cara yang luar biasa dan berbeda-beda (Markus 7:32-35; Yohanes 9:6-7). Di dalam Kitab Kisah Para Rasul, banyak hal yang terjadi di dalam gereja mula-mula yang pada masa itu dianggap sangat tidak biasa. Oleh sebab itu baik sekali mengadakan pendekatan terhadap manifestasi-manifestasi yang tidak biasa dari masa-masa penyegaran itu dengan hati-hati, tetapi tidak diliputi dengan sikap skeptis yang negatif.
Ketika gereja mulai bergerak masuk ke dalam alam supranatural, gereja itu membuka kemungkinan-kemungkinan baru pelayanan yang menyenangkan, tetapi hal itu juga menunjukkan kepada gereja adanya “bentuk-bentuk bahaya” yang baru. Sejarah gereja banyak sekali menegaskan bahwa Iblis sangat nyaman berada di dalam alam supranatural dan bahwa ia menyiapkan perangkap-perangkap khusus bagi orang-orang Kristen.
Kita diperintahkan untuk “MENGUJI segela sesuatu; memegang apa yang baik” (1 Tesalonika 5: 21). Tetapi agar dapat melakukan pengujian-pengujian yang baik, kita perlu menjadi “dewasa”. Ibrani 5:14..“Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat.”
Kita perlu duduk di bawah pelayanan-pelayang kebenaran yang bersifat pewahyuan, jika kita mau menjadi dewasa dan memiliki ketajaman rohani. Pedang bermata dua yang tajam yang adalan firman Allah sebagai Rhema dapat menebus jiwa dan roh, membagi dua dan memisahkan roh dan jiwa sampai setiap bagian dapat diketahui dan dibedakan (Ibrani 4:12).
Tetapi tinggal di bawah pengaruh atmosfer seperti itu akan menolong kita membedakan antara pengalaman-pengalaman rohani dengan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan jiwa. Itulah sebabnya mengapa Pengajaran Apostolik diperlukan di dalam setiap gerakan dan kunjungan Tuhan yang baru, untuk membantu gereja menjadi dewasa dan mampu membedakan antara pengalaman-pengalaman rohani dan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan jiwa.
Kegagalan untuk memperkenankan Allah mengajarkan kepada kita apa yang sedang dilakukan-Nya, tetapi “terperangkap” di dalam manifestasi itu sendiri, dapat menimbulkan konsekuensi-konsekuensi yang berbahaya. Ketika pengajaran pewahyuan yang baik menyertai suatu gerakan baru, hal itu mencabut apa yang jiwani dan mempertahankan gerakan dan manifestasi sebagai pengalaman rohani yang terus berlangsung.
Yakobus memperingatkan kita mengenai tahap-tahap penurunan pengalaman rohani. Yakobus 3:15..Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari DUNIA, dari NAFSU MANUSIA, dari SETAN-SETAN.” Ketika kita keluar dari apa yang rohani dan yang supranatual dan turun kepada apa yang DUNIAWI dan hal-hal yang berhubungan dengan JIWA, kita sedang menghadang bahaya.
Orang-orang Kristen yang tidak peka atau tidak cukup matang untuk membedakan, bisa menghapuskan apa yang tadinya merupakan pengalaman SUPRANATURAL AWAL menjadi pengalaman yang berhubungan dengan JIWA. Ketika mereka mengalihkan mata mereka dari Tuhan kepada pengalaman-pengalaman subyektif mereka sendiri, mereka akan mencari kesenangan pribadi mereka sendiri. Segera penyembahan mereka menjadi suatu bentuk hiburan. Pada akhirnya sukacita sejati dan pengalaman rohani digantikan dengan kebodohan dan kesombronoan dalam berbicara
Ketika agama kita menjadi permainan, kita berada pada ambang penyembahan berhala. Di dalam Keluaran 32:6, bangsa Israel melupakan firman Allah yang penuh dengan ilham yang mengagumkan dan manifestasi supranatural-Nya, bangkit untuk bermain-main. Tahapan berikutnya adalah kuasa setan: penyembahan patung lembu emas.
Mengapa Beberapa Orang Kurang Mengalami Manifestasi Fisik?
Setiap orang mengalami berbagai jenis manifestasi Roh Kudus dalam suatu ibadah tertentu. Tingkatan dan jenis manifestasi sangat tergantung pada faktor-faktor berikut ini:
Kepribadian Individu: Kepribadian individu dapat membantu atau membatasi manifestasi-manifestasi Roh Kudus secara fisik. Seseorang yang sehat dapat mengizinkan suatu aliran Roh Kudus yang lebih baik dan konsisten. Seorang yang ketakutan dan ragu dapat melemparkan banyak batasan-batasan yang membebani dirinya sendiri sehingga memperlambat manifestasi Roh Kudus. Kepribadian yang sembrono dan naif dapat menutupi manifestasi fisik melalui ekspresi-ekspresi jiwani atau bahkan ekspresi-ekspresi yang bodoh.
Pengetahuan Tentang Manifestasi: Seorang individu yang kurang pengetahuan akan manifestasi Roh Kudus dapat menjadi terlalu takut atau berhati-hati sehingga secara sadar membatasi Roh Kudus. Mereka mungkin merasa bahwa Allah tidak mengurapi siapa pun untuk manifestasi fisik di luar diri mereka dari kasih karunia Roh Kudus. Kurangnya pengetahuan akan pewahyuan dapat menuntun pada penawanan supranatural (Hosea 4:6)
Pilihan Kehendak Manusia: Roh Kudus tidak akan melanggar kehendak bebas individu mana pun yang tidak ingin membiarkan terjadinya manifestasi Roh Kudus. Hanya kehendak dari manusia itu sendiri yang dapat membuka manifesatsi-manifestasi Roh Kudus secara fisik di dalam kehidupannya, walaupun ada berlimpah-limpah manifestasi di sekeliling orang itu. Kadangkala berdasarkan pilihan yang lebih disukai, kita hanya mengizinkan terjadinya manifestasi di mana kita merasa paling nyaman untuk mengungkapkannya di dalam diri kita. Mungkin ada orang-orang yang “membenci” satu jenis manifestasi lebih daripada yang lainnya. Beberapa orang mungkin merasa beberapa jenis manifestasi lebih penting daripada yang lain. Mereka mungkin merasa beberapa manifesatsi dapat diabaikan, sementara yang lain terlalu penting untuk dilewatkan. Kita hanya akan menerima apa yang sangat kita harapakan.
Respons Positif Melalui Penyerahan: Bersikap terbuka secara pasif terhadap gerakan Roh Kudus tidak cukup untuk melihat manifestasi-manifestasi Roh Kudus. Ketika kita berserah secara positif dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengizinkan Roh Kudus melakukan lebih banyak hal bagi kita, manifestasi-manifestasi Roh Kudus akan terlihat nayta.
Konsep-Konsep Tentang Manifestasi: Ketika kita merasa bahwa manifestasi-manifestasi fisik tidak penting dan tidak diperlukan, kita telah membatasi manifestasi Roh Kudus di dalam kehidupan kita. Semua manifestasi fisik terjadi sesuai dengan URAPAN YANG DIPERKUAT yang mengalir melalui roh kita. Ketika kita kurang memahami konsep kerja yang memadai mengenai gerakan Roh Kudus, kita menjadi berhati-hati dan takut untuk mengizinkan manifestasi-manifestasi itu terjadi. Kadangkala sikap religius dalam diri seseorang dapat membatasi orang itu untuk mengalir secara bebas di dalam manifestasi itu. “Menari itu duniawi, tertawa dan berteriak tidak sopan”, dan sebagainya.
Kelaparan Rohani Yang Hebat: Allah tidak mengizinkan manifestasi Roh Kudus terjadi secara penuh kecuali sesuai dengan intensitas kelaparan rohani. Kurangnya kerinduan yang terus-menerus akan Allah dan pencarian yang lebih besar akan pelepasan Roh Kudus dapat mencegah Roh Kudus bergerak dalam kebebasan penuh. Usaha-usaha rohani yang luar biasa dapat membuka pintu-pintu surga di atas kita. Hal ini akan menghasilkan segala bentuk terobosan. Pertama-tama masuk ke dalam alam Roh dan kemudian manifestasi fisik pada alam Natural.
Atmosfer Dalam Ibadah: Lingkungan dan atmosfer rohani yang kondusif bagi garakan Roh Kudus akan menghasilkan terobosan-terobosan rohani. Atmosfer yang dipenuhi dengan hal-hal yang rohani dapat mengembangkan dan memicu manifestasi-manifestasi fisik. Hamba Tuhan yang memimpin juga merupakan faktor penting. Pengurapannya dapat membantu memimpin umat bersama-sama untuk mengembangkan urapan bersama ke atas jemaat yang kemudian memungkinkan manifestasi Roh Kudus terjadi ke atas umat. Kita harus ingat bahwa bauh dari satu jenis pohon tergantung pada KEBUN tempat pohon itu hidup dan jenis tanah di mana pohon itu ditanam. Jenis BUAH-BUAH atau manifestasi akan mengungkapkan POHONnya. Buah itu juga akan mengungkapkan JENIS TANAH dan ZAT-ZAT MAKANAN yang DITERIMA dari sekelilingnya yang menghasilkan BUKTI di dalam buah tersebut.

--

Apakah Hidupku Sudah Berdampak?

Oleh: Divisi Profetik GBI Gatot Subroto-Jakarta
Suatu hari isteri saya menunjukkan sebuah buku yang baru dibelinya, berjudul “GOD calling”. Buku tersebut merupakan renungan harian setahun dan ternyata merupakan salah satu dari “International Best Seller” yang sudah terjual sebanyak 9 juta eksemplar, serta sudah banyak hati yang diubahkan ketika membaca buku tersebut.
Satu hal yang menarik adalah ternyata buku tersebut ditulis oleh dua orang wanita yang justru sedang berjuang untuk keluar dari kondisi keuangan yang sulit dan mengidap kanker, namun mereka tidak mengijinkan situasi dan keadaan merebut “persekutuan” mereka dengan Tuhan.
Ketika mereka bersaat teduh pribadi dengan Tuhan, di saat itulah Tuhan banyak berbicara kepada mereka. Suatu hari Roh Kudus menggerakkan mereka untuk menuliskan apa yang mereka terima dari Tuhan dan menjadikannya sebuah buku, lalu mereka taat.
Salah satu tulisan mereka yang memberkati saya adalah tentang “Hukum Memberi”; “Tatkala bantuan tampaknya mengecewakan, ketahuilah bahwa sesungguhnya yang terjadi tidak demikian. Namun, engkau harus mencermati sekelilingmu untuk melihat apa yang dapat kamu berikan kepada sesama. Berikanlah sesuatu.”
Yang luar biasanya ternyata mereka adalah wanita yang tidak haus pujian, mereka tidak mau nama mereka ditulis, karena mereka merasa bahwa semua dari Dia oleh Dia dan untuk kemuliaan Dia. Roma 11:36 “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”
Inilah sebuah contoh kesaksian hidup yang berdampak dan memuliakan Tuhan! “Apakah hidupku sudah berdampak?” adalah sebuah pertanyaan yang kita harus menjawabnya. Kalau Tuhan masih mengijinkan kita hidup sampai saat ini, maka itu berarti Tuhan ingin agar kita mempunyai hidup yang berdampak bagi keluarga kita, komunitas kita, kota kita, bangsa Indonesia, bahkan sampai ke bangsa–bangsa di mana melalui hidup kita banyak orang yang mengasihi Tuhan dan sesama.
Tuhan Yesus berkata di Matius 5:14a “Kamu adalah terang dunia.” Mengapa hidup kita harus memberi dampak? Jawabannya; karena Tuhan ingin semua orang diselamatkan. Roma 10:13 “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.”
Kita juga harus ingat bahwa sejak kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi, maka hidup kita 100% adalah milik Dia. 1 Korintus 6:19 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”
Yohanes 15:16 “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”
Bagaimana Hidup Yang Memberi Dampak?
1. Pertobatan yang Memberi Dampak.
Sebelum seseorang dipakai Tuhan untuk melakukan perkara–perkara yang supranatural, maka orang tersebut harus dipulihkan terlebih dahulu, yaitu: pemulihan hubungannya dengan Tuhan. Pemulihan hubungan dengan Tuhan hanya bisa terjadi melalui Pertobatan.
1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Firman Tuhan menyatakan di dalam Matius 3:8 “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”
Menghasilkan buah pertobatan adalah sikap yang membenci dosa dan tidak menunda waktu untuk melakukan kebenaran, contohnya seperti Zakheus si pemungut cukai (Lukas 19:1–10). Lukas 19:8 “Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”
Ketika Zakheus tidak menunda waktu untuk melakukan kebenaran yaitu membayar restitusi, maka apa yang Tuhan Yesus katakan? “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham”, keluarganya diselamatkan! Hari ini jika Roh Kudus ingatkan bahwa ada dosa yang belum diakui, mari jangan keras hati kita.
2. Pelayanan yang Memberi Dampak
Masih ada pandangan di dalam kehidupan orang percaya bahwa antara menjadi orang Kristen dan pelayanan itu hal yang berbeda, sehingga ada yang berkata seperti ini: “Kalau saya sih cukup berjemaat saja, kalau pelayanan itu bagian orang lain”, padahal kebenarannya adalah, antara Kekristenan dengan pelayanan itu tidak terpisah.
1 Yohanes 2:6 “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” Apa yang Tuhan Yesus lakukan ketika Ia masih ada di dunia ini? Tuhan Yesus berkata di Markus 10:45 “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Jadi orang Kristen yang baik adalah yang melayani, namun pertanyaannya sekarang adalah bagaimana pelayanan yang memberi dampak itu? Yaitu yang prioritasnya tidak terbalik.
Prioritas pertama adalah melayani Tuhan secara pribadi. Kita belajar melalui teladan kita Yesus Kristus yang ketika masih ada didunia Ia banyak meluangkan waktu bersama dengan Allah Bapa. Pagi–pagi benar sebelum Ia beraktifitas, Ia bersekutu dengan Allah Bapa (Markus 1:35) demikian juga pada malam hari.
Hari–hari ini kita harus banyak meluangkan waktu untuk melayani Tuhan secara ribadi dengan membangun persekutuan yang intim dengan Dia, banyak berada di dalam hadiratNya dengan berdoa, memuji dan menyembah Dia serta banyak membaca Firman Tuhan.
Prioritas kedua adalah melayani pekerjaan Tuhan seperti; berkotbah, bersaksi, mendoakan orang sakit, dan lain–lain. Di dalam keintiman antara Yesus dengan Allah Bapa, maka Yesus dapat mengerti apa yang Allah Bapa ingin untuk Yesus lakukan. Yohanes 5:19 “Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.”
Ingat pada waktu itu Yesus Kristus adalah 100 % manusia, yang Ia lakukan adalah mencari kehendak Allah dan melakukan dengan taat, maka hasilnya supranatural. Bagaimana dengan Saudara? Saudara ingin dampak di dalam pelayanan itu supranatural atau natural? kalau kita ingin yang supranatural, mari kita lakukan yang Yesus lakukan, yaitu: cari God’s idea, bukan good idea, pasti hasilnya dahsyat!
3. Persembahan yang Memberi Dampak
Persembahan yang memberi dampak ditentukan dengan:
Ê Kuantitas: “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (2 Korintus 9:6).
Ê Kualitas: Persembahan yang lahir dari hati yang mengasihi Tuhan dan sesama.
Menabur di ladang yang subur, untuk mengetahui ladang itu subur atau tidak lihatlah dari buah pelayanannya. 2 Korintus 9:7 “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
Seseorang yang dipenuhi kasih Tuhan, pasti murah hati dan tidak hitung–hitungan dengan Tuhan, oleh karenanya bisa dikatakan bahwa Kasih dengan Kemurahan Hati selalu berjalan bergandengan. Sebagai contoh, Maria yang mengurapi Yesus dengan minyak narwastu seharga 300 dinar yang pada waktu itu merupakan upah setahun kerja (Yohanes 12:1–8). Ia tidak perhitungan dengan Tuhan karena ia dipenuhi kasihNya dan ia sudah mengalami kebaikan Tuhan. Bagaimana dengan kita; apakah kita murah hati? Apakah kita hitung–hitungan dengan Tuhan?
Kalau kita ingin mengalami tahun 2010 ini sebagai tahun Pemulihan dan Kelimpahan, jadilah seorang pemberi persembahan yang membawa dampak. Ketika kita memberikan persembahan agar Kerajaan Allah ditegakkan, maka Tuhan memberikan kuasa atas kota–kota. Saudara bisa membaca Luk 19:11–19 tentang perumpamaan uang mina. Ketika hamba–hambanya bisa dipercaya mengelola keuangan dan menghasilkan keuntungan, maka bangsawan itu memberikan kuasa atas kota–kota.
Saya percaya, ketika kita bisa dipercaya mengelola keuangan dengan prinsip Kerajaan Allah sehingga menghasilkan keuntungan bagi Kerajaan Allah, yaitu: jiwa–jiwa yang diselamatkan, maka Tuhan akan memberikan otoritasNya kepada kita lebih lagi untuk menguasai kota–kota! Kerajaan Allah menjadi nyata di kota–kota!
Saya membaca pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) di Antara News, bahwa hasil survei pada Maret 2009, jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 32,53 juta jiwa atau 14,15 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan dari News.VOA.Com (18/9/2008), menurut badan bantuan CARE International, jumlah orang yang hidup pada batas kemiskinan naik dua kali lipat menjadi 220 juta manusia dalam waktu dua tahun terakhir. Inilah saatnya gereja Tuhan bangkit dan menjadi terang!
Bukan kebetulan bila saat ini Tuhan memberikan kepercayaan kepada kita untuk menyelenggarakan Global Conference on CARE Indonesia 2010; suatu event International yang akan diadakan pada tanggal 15–17 Maret 2010 di Sentul International Convention Center (SICC). Mari kita cari kehendak Tuhan dengan mengikuti konferensi tersebut, karena saya yakin dan percaya bahwa di setiap sesi Tuhan akan memperlengkapi serta mengurapi kita melalui hamba–hambaNya agar kita menjadi pemberi-pemberi yang berdampak.
Jangan sia–siakan waktu yang ada karena kita masih mempunyai kesempatan untuk berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia dan juga bangsa–bangsa lain, yaitu: menjadi saluran berkatnya Tuhan sehingga hidup kita bisa berdampak dan dimana saja kita berada banyak orang akan berbalik mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama [FM

--


Ide menjadi pedagang harian di forex sepertinya menarik. Namun sayangnya tidak semua orang memiliki kepribadian yang cocok untuk perdagangan harian ini. Bahkan orang-orang yang sukses di bidang lain (bahkan bidang terkait), sering kita temukan mereka tidak compatible dengan perdagangan harian. Jika Anda seorang pedagang harian di forex, sebenarnya Anda bisa menjadikannya profesi yang fleksibel (artinya dapat disesuaikan dengan gaya yang berbeda), tetapi ada beberapa kualitas bahwa semua pedagang harian harus memiliki kepribadian khusus agar menjadi sukses (menguntungkan), dan menghindari “kecelakaan” dalam proses perdagangan .

Kesabaran

Betapa Anda bosan mendengar kata ini, setiap belajar forex selalu saja diingatkan dengan kata ini. Namun Anda harus ingat, kesabaran harus ditanamkan seperti Anda menanamkan istilah profit di benak Anda. Kegagalan menanamkannya pada kepribadian Anda, berarti Anda sudah memasuki area “warning”. Anda yang lebih menghargai kesabaran dan melakukan analisa secara cerdas, akan mengantar Anda menuju keselamatan account Anda. Kita tahu, perdagangan harian dalam tradingnya lebih banyak melakukan pekerjaannya dengan duduk tenang di depan komputer, menunggu saat kapan saja (beberapa menit, beberapa jam atau bahkan berhari-hari), hanya untuk dapat mengikuti perdagangan berikutnya. Mampu menunggu dengan sabar adalah sebuah kebutuhan, jika tidak, Anda akan menemukan diri Anda dalam mengambil perdagangan bisa saja yang bukan bagian dari sistem trading, dan kemungkinan besar Anda kehilangan uang.

Menunggu dengan sabar tidak selalu berarti tanpa melakukan apa-apa, banyak hal yang dapat Anda lakukan sementara Anda menunggu perdagangan berikutnya. Anda bisa bergabung dengan group-group para trader forex di facebook, Anda bergabung dengan room live trading, di mana Anda dapat berinteraksi dengan trader lain, banyak sekali manfaat yang akan di dapatkan, meski beberapa pedagang lain ada yang bermain game, atau berinteraksi dengan kawan-kawan di facebook atau menonton film, ya biarkan saja….(karena termasuk saya..hihihihi), bagi saya sederhana; trader forex itu tidak perlu berfikir dan bincang-bincang tentang forex sepanjang hari.

Ketegasan

Memutuskan kapan harus masuk dan keluar dari trading adalah salah satu fungsi yang paling dasar dari seorang pedagang harian, dan penting bahwa keputusan tersebut dibuat seefisien mungkin. Menjadi sangat penting untuk menentukan perdagangan yang berhasil, jika tidak, Anda hanya akan duduk dan menonton perdagangan Anda, terlebih Anda sedang floating… stress! Menjadi tegas tidak berarti Anda melakukan sesuatu yang tanpa terkontrol, dan mengambil perdagangan yang Anda tidak yakin, tetapi ini berarti segera bertindak saat Anda menemukan moment yang tepat.

Sebuah perangkap bagi trader forex yang paling banyak ditemui adalah mereka melihat perdagangan yang terjadi, tetapi ragu-ragu dan kemudian menunggu perdagangan (menunggu konfirmasi bahwa perdagangan akan menjadi perdagangan yang menang sebelum mereka masuk ke dalamnya). Ini selalu menghasilkan harga entri yang tidak baik karena akan “terlambat” dan dapat mengubah perdagangan yang menguntungkan menjadi perdagangan yang merugikan.

Ketenangan

Anda bersikap tenangkah dalam perdagangan Anda? Ketenangan selama perdagangan merupakan salah satu ciri kepribadian yang paling penting bagi seorang pedagang harian, tetapi juga salah satu yang paling sulit untuk dipraktikkan. Sebagai manusia, reaksi alami untuk perdagangan yang profit adalah kegembiraan dan sukacita, mungkin ada pula yang sampai jingkrak-jingkrak segala, monggo suka-suka…., dan reaksi alami untuk perdagangan yang rugi, mereka panik dan benar-benar merasakan kesedihan, sampai-sampai disapa pun gak mampu menjawabnya hihihihi… Namun para pedagang harian perlu mengendalikan emosi ini. Sebaliknya mereka yang menjadi “negative” emosi akan mempengaruhi keputusan perdagangan mereka (terutama emosi negatif ). Misalnya, kepanikan yang terjadi setelah perdagangan yang rugi itu mungkin akan membuat Anda mengambil perdagangan baru segera dalam upaya untuk membuat uang kembali, meskipun saat itu perdagangan tidak sesuai dengan sistem trading Anda.

Perdagangan dalam Simulasi

Trading dalam simulasi adalah cara yang baik untuk berlatih kesabaran, ketegasan, dan ketenangan Anda selama perdagangan, tanpa risiko uang real. Setelah berjam-jam (hihihihi…) , berhari-hari, atau berminggu-minggu simulasi, Anda akan memiliki gagasan yang bagus tentang bagaimana kepribadian dan emosi Anda akan mempengaruhi perdagangan Anda, tetapi bahkan kemudian, masih akan ada respons emosional ketika Anda mulai live trading.

Sudah siap?


--
Jika Anda seorang pencinta gamerz online (pasti tau dong…) game Counter Strike, game ini sangat menarik karena penuh strategi dan tantangan; ada bermacam alat perang yang bisa kita pergunakan…(paling popular AK-47 atau shooter yang di lengkapi dengan alat pemidik yang akurat) sehingga kita bisa menembak tepat dikepala musuh dari jarak yang jauh dan aman. Hmmm…

"Kenalkan, saya Green Park dari Kenopan! Pekerjaan saya main game online dan trading forex. Status saya,…lihat tuh di facebook wkwkwkwkwka…. Saya punya kampus di facebook "Kenopan Forex Center" dan Ninjaa Trader adalah dosen terbangnya khakhakhakhakha....!"

”Heeeeiiiii……om Green! Ada-ada aja Loe...! Eh, Loe mau main game apa mengelola forex, kebiasaan nie kagak pernah nyambung……!” Huhhhuu……!

"Upss! Wait…! forex itu asiknya sama kayak main games online…hkakhakhak…! Kamu saja main forex pasang tampang cemberut…hkahkahk…" (pasti lagi floating, nih)

Sobat Trader,

Bermain forex butuh pskiologis, jadi sikap diri sangat dibutuhkan, ingat emosi tidak dibutuhkan disini! Kalau kita main game pasti selalu happy, kalau main game selalu ingin tertawa, saat kita menembak atau tertembak, bahkan disaat kalah bermain game pun kita masih tertawa…! Nah, psikiologis seperti ini yang kita butuhkan untuk melawan mbah forex, Ndul!

Bahkan saya, Green Park… sering meniru gaya trading seperti disalah satu iklan TV, (pernah lihat iklan kratingdaeng? –maaf bukan promo-) yang terbaru dimana seorang trader yang menatap beberapa layar tradingnya sambil bergoyang asik dengan music house dan RnB.

Saya menikmati perdagangan saya menunggu disaat yang tepat untuk menembak HIGH & LOW. Kebanyakan trader, mereka terlalu serius dengan markets, maka mereka tegang dan akibatnya selalu salah dalam pengambilan keputusan dalam perdagangan tanpa mengikuti indikator yang mereka miliki.indikator. Padahal, sebenaranya itu sama dengan alat perang di Counter Strike apabilah kamu terlalu brutal menggunakannya dengan sembarang tembakan tanpa sasaran yang tepat maka kamu akan kehabisan peluru saja. Camkan ini!

“Woke-woke…!”

Keadaan ini sama halnya dalam forex apabilah kamu brrutal dalam perdagangan itu akan mengakibatkan kamu kehabisan margin yang berujung dengan MC. Sangat menyedihkan!

Nah, agar bisa menang dalam bermain game kita harus sesering mungkin bermain, jadi kita bisa membaca strategi musuh, dan kita gunakan alat perang yang sesuai atau berlatihlah dengan alat perang yang kita pilih sehingga bisa maksimal menggunakannya.

Kebanyakan sikap manusia itu tidak mau kalah, dendam, apabila kalah ia akan coba terus serang disinilah titik kelemahan. Tanpa mengoreksi kasalahan yang terjadi, kita terus melakukan serangan…yach tentunya setelah kita kehabisan peluru, maka kita akan di tembak mati tepat di kepala..hkahkahkakhakha….! Ampun DJ… gak lagi-lagi dah…!

Jangan gegabah lewati level demi level permainan, maka skill kamu akan terus bertambah seiringnya waktu. Semua orang pasti ingin selalu menang dalam posisi apapun itu… (maklum saja itu sifat dasar manusia),tapi kita sebagai manusia juga diberikan tone control untuk mengendalikan sikap, jadi berlatihlah untuk menyikapi sesuatu, berikan makna yang baik dari setiap kekalahan… karena kekalahan adalah awal sebuah kemenangan. Tidak mudah memang untuk menang didalam pasar pada saat melakukan perdagangan, tapi disaat itulah kita harus terus melatih skill kita sehingga pada saat kejadian yang sama kita tahu harus melakukan apa. Namun sayangnya, kebanyakan trader hanya membiarkan kejadian hari yang lalu tanpa mempelajarinya sehingga mereka sering melakukan kesalahan yang sama…Kalau begini siapa yang disalahkan? Forex memang kejam…nah loh..!

“Kata siapa om Green?”

Yach, kan ada yang bilang, “ini uang belanja sebulan habis di forex, padahal untuk penghidupan selama sebulan… qqqq!”

“Loh emangnya you kagak pernah baca sebelum melakukan trading, banyak pengumuman di website-website forex, -gunakan uang lebih atau setidak uang yang tidak berputar- untuk diputarkan di forex?”

"Bagi Green Park…! Forex itu sahabat…bahkan uang jajan perminggu dikirim om…katanya, biar kagak ngerepotin bokap ama nyokap… khakhakhakha…!"

“Loh kok bisa…?”

"Yach bisa dong ! Lha, kamu cie…cuma mengandalkan filling…! Perdagangan manapun kalau Cuma pakai filling, pulang-pulang cuma tinggal kaos kaki doang, itu pun cuma sebelah…hihii…hiihi…!"

"Lantas harus bagaimana…?"

"Begini saja, kata simbahku, kalau mau pintar dalam sesuatu bidang itu kita harus banyak baca dalam bidang itu juga…"

“Loh emangnya simbah kamu siapa om Green…?”

“Simbahku ya eyang google, kamu berguru saja sama eyang google, dia punya ilmu apa saja termaksud ilmu kanuragan…khahkahkak…..! Kalau om Ninjaa mau berguru, saya siap menerima upetinya khakhakhakaha…!"

“Asem nie bocah, beraninya ngeledekin Ninjaa Trader…!”

Awas yach…! Awas yach…!

Kaboooooooooooor!!!

Waduh..., Green Park malah kabur! Ya udah deh..ikuti petualangan kami selanjutnya..

--

Hi guys...! uupsss....maaf, maksud saya bukan si Gayus Tambunan itu lho! Itu gaya menyapa ala newbie seperti saya ini….

Sebelumnya sama mau curhat sedikit nie…(boleh kagak nie)….Kalau kagak boleh…yach kamunya tutup kuping aja atau tutup mata, …woke! Saya Green Park…anak kampus KFC (Kenopan Forex Center) yang ingin bercerita sedikit tentang hubungannya sifat-sifat forex dengan wanita massa kini….hihihi…! Bagi yang belum pernah PDKT ama cewek. Bisa jadi rujukan juga nie ….

Dihadapan saya ini ada Ninjaa Trader, si penguasa kegelapan dari Café Trader hahahaa… Biasanya kalau saya bicara ada dia, bisa-bisa direkam nie, tetapi gak apa-apa… nanti dibelakang akan saya kenai pajak. Ninjaa urusanku…!

Beuhhhh…..!

Yupsss……..kita mulai dari yang pertama:

1. Dari Mata Turun Ke Hati
Ubah penampilan Anda, lakukan eksplorasi terhadap gaya berpakaian dan model rambut Anda. Tapi ingat jangan terlalu memaksakan diri. Tetaplah menjadi diri sendiri tetapi dalam versi yang lebih oke.

2. Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Tanpa yang satu ini jangan harap Anda bisa memenangkan hatinya. Anda harus menemukan apa yang dapat memicu untuk tampil lebih percaya diri.

3. Selalu perhatikan dia, karena dia suka diperhatikan atau menjadi pusat perhatian.

4. Rela berkorban (biaya dan waktu)
Contohnya waktu Anda mau ngapelin cewek, kan butuh biaya tuch minyak wangi, belum lagi makannya….serta waktu yang terjadwal, misal malam minggu, malam kamis gitulah muda-mudi sekarang. pun gak perduli …

5. Jangan pernah melirik kepada wanita lainnya atau Anda akan kehilangannya…
Berkenaan dengan ini, kecuali kalau Anda jago bohong…dengan ribuan stock alasan…yach ini urusan Anda, banyak yang bilang selingkuh itu indah, tetapi Anda tahu sendiri kalau ketahuan pasti bakal kehilangan semuanya…plus digampar habis2an. Dipukul palu baru tahu rasa wkwkwkwkwka

6. Dia selalu ingin cinta&materi yang tulus.
Pengertianya tidak perduli mau tampang loe jelek atau cakep…yang penting mereka merasakan cinta yang benar-benar tulus dari Anda. (Apakah Anda pernah lihat atau mendengar dari seorang teman yang berkata…( tuh cewek buta yach…mosok cewek cantik kenapa cowoknya, ampuuuun ancur begitu…)..wkwkwkwkwk….!

Saya pun berkata, “ yach jelas aja tuh cowok kebanggaan, lha bapaknya punya ladang 270Ha, cukuplah dimakan untuk tujuh turunan kamu…khahkhahka…”

Kita juga tidak bisa bilang itu cewek matre…kenapa?…Emangnya mereka bisa makan dari cinta yang Anda berikan….kalau Anda cakep tapi kantong
kering, pasti juga bakal ditinggal. Hal yang wajar, hukum alam berkata, “Kalau dulu mungkin masih bisa makan dari hasil hutan….kalau sekarang yang ada kebun orang."

7.Selalu sabar menghadapinya
Meskipun kadang kita di tuntut untuk berbuat ini, itu….yach namanya juga cinta butuh pengorbanan…..atau Anda akan kehilangan dirinya….hkakhakha…..(memilih mana hayooo….!)

“WWWWOOooooooOOOoooiiiiiiiiiiii nie mau bahas forex apa mau curhat tentang cewek sieeee..??” Ninjaa Trader mengusik keasyikan Green Park curhat...

Upppssss……sabar Boss!….Saya kan lagi menerangkan sifat dulu, biar si Boss entar tahu cara merayu mbak chart EUR/USD, GBP/USD,
dll.

“Oh….!”jawab Ninja Trader melongo… “Sambill menjelaskan forex, cewek tadi mana sih, agar bisa kutaklukkan sekarang, biar sekali dayung….wkwkkwwkwwka…” Lanjut Ninjaa..ngakak.

Green Park melanjutkan....

Sekarang kita lihat cara-cara untuk menaklukan forex kayaknya sama seperti mau menaklukan hati seorang wanita… jiiieeee….!

1. Siapkan gaya Anda trading. Gunakan style yang senyaman mungkin bagi diri sendiri. Anda bisa menikmati menjadi trader sejati.

2. Jika Anda masuk perdagangan forex, percaya diri dalam transkasi Anda, dan Anda bisa percaya diri manakala Anda telah merencanakan rule trading. Anda bisa disiplin dengannya.

3. Selalu perhatikan chart pair yang Anda suka, sama seperti Anda menyukai seorang wanita…semagkin sering Anda memperhatikannya…maka Anda akan lebih mengenalnya dan bisa mengetahui apa yang dia inginkan….yach sama kan kalau sering memperhatikan chart maka Anda akan lebih terbiasa dan bisa lebih mengetahui chart akan kearah mana. Sehingga, jadi lebih gampang Anda dalam trading, tinggal mengikutinya dan kemungkinan besar Anda bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan. Jika terhadap wanita Anda dapat cintanya kalau dengan mbak chart, tentu sama. Anda bakal mendapatkan $$$...

4. Rela berkorban uang dan waktu ini juga berlaku untuk forex
Pada awalnya, forex itu bisnis yang harus siap untuk kehilangan uang yang di invetasikannya…(termasuk trader-trader senior kita awalnya demikian) bahkan saya pernah membaca ada yang sampai kehilangan $20.000 . Kalau kursnya Rp 9300, maka kurang lebih sekitar Rp.186.000.000,- waaawww….ini sama aja seperti
kemalingan mobil baru ..hkakahkah…..Jika itu tarjadi pada diriku, mungkin
langsung modar…khahahahaha…Kalau Ninjaa, bagaimana Boss?

“Halah, kalau saya sih tersenyum saja..” jawab Ninjaa.

“Lho..?!”

“Yak karena modalku gak sebesar itu wkwkwkwww….!” Jawab Ninjaa lakak-lakak….

Woke, saya lanjutkan! Bagaimana bekorban dengan waktu?….yach Anda tahu kalau wanita itu suka selalu bersama…Kalau bisa tiap hari di
telepon, SMS, hahahahaa…sama seperti forex semakin banyak waktu yang Anda luangkan bersama, maka semakin besar kesempatan Anda untuk menganalisanya agar Anda tahu apa yang selalu diinginkannya. Namun, kayaknya ada efek sampingnya…(kalau yang ini….bisa berdampak akan lebih senang memperhatikan chart pair di forex dari pada memperhatikan seorang wanita…) Bisa jadi akan menjadi orang yang lebih sering untuk cuek terhadap wanita, biarpun wanita itu cantik tidak peduli… (wah, mau jadi jomblo sejati nih) wkwkwwkwww….

“Ninjaa, kamu masih jomblo?”

“Sssstt..! Saya sudah menikah siri ama mbak GU wkwkwkwkwk…” jawab Ninjaa ngakak…lagi.

5. Jangan pernah melirik wanita lain apa lagi jalan bareng ama wanita lain….
Yach Anda tahu dong pasti cewek Anda bakal ngambek dan marah …bisa..bisa..diputusin…kayaknya hukum yang 1 ini juga berlaku di chart pair…Jika Anda hanya main di 1 pair saja mungkin Anda akan lebih dekat dengannya…adapun yang lain temannya mungkin bisa dipergunakan untuk mencari informasi….contoh Anda sudah jadian sama mbak EU, eh Anda masih bisa berteman dengan temannya yaitu si mbak GU, mengapa? Karena mbak GU
kadang punya informasi dengan mbak EU yaitu korelasi. Mereka kan teman dekat, jadi kadang-kadang kemana mereka selalu bersama-sama, kalau Anda banyak selingkuh dengan pair lain…maka itu akan membuat Anda kehilangan konsentrasi untuk memberi alasan kepada semua pair, karena setiap kita open dan close haruslah dengan alasan. Mengapa kita close posisi, karena alasanya candle saat ini sudah memasuki wilayah overbought. Tanpa alasan kita tidak akan pernah maksimal untuk mendapatkannya. Kalau dengan 1 pair saja mungkin Anda akan lebih gampang, misalnya waktu open, kenapa kamu open buy? yach karena indicator saya sudah memberikan signal untuk melakukan buy. So, tidak perlu banyak pair untuk mejadikan kita banyak profit…karena yang kita cari adalah profit bukan banyaknya pips. Ingat itu, Ninjaa!!!

“Iya iya..! Lhoo, , koq menuding kearahku sih Om! Kepada pembaca, dong!” jawab Ninjaa Sewot.

“Lho, persoalannya saya belum kenal dengan pembaca seputarforex.com, tolonglah Ninjaa… ?!“

“Ya sudah lanjutkan Green!” kata Ninjaa lagi…

Woke, Begini, jika Anda menggunakaan banyak pair, mungkin bisa menghasilkan banyak pips dalam 1 hari, tapi coba banding profitnya dengan yang hanya main di 1 pair aja mungkin tidak jauh beda, lebih gampang dan lebih simple.

6. Pair juga butuh cinta & materi….wwwaaaahakkahka……(ada ada aja nie, Green..)
Yach, tapi emang begitulah….pernakah Anda sadari awal pertama kenalan ama beberapa pair, Anda juga butuh modal akses internet tiap bulannya, biasanya ini sama seperti biaya bensin kalau mau ngapelin ceweknya hihihihi…bila Anda sudah serius, maka Anda bisa deposit yang dimana saran para trader senior biasanya minimal itu $500 agar Anda bisa menghasilkan profit dengan cara yang aman. Nah kalau yang ini juga sama jika Anda sudah mulai serius dengan seorang wanita, tidak ada salahnya kalau Anda tunangan saja dulu biar gak kehilangan dirinya…biayanya juga hampir sama kan?…hihihihihi…

Seiring dengan itu waktunya pelajari sikapnya agar kelak bisa memiliki keluarga yang sakinah…dengan saling mengerti satu sama lain, maka keluarga baru Anda akan selalu harmonis….(sama kayak forex) pelajari sikap dan setiap tindakannya, maka Anda akan lebih mengerti cara forex bertindak….tentunya juga dia akan lebih pengertian kepadamu…. Dia akan memberikanmu …$$$....khakhakhakha….(sekali lagi ini ketawa khas Green park) selagi kamu bisa mengerti apa yang dinginkan seorang istri maka rukunlah keluarga yang Anda bina. Kalau Anda juga selalu bisa mengerti forex itu bagaimana…maka jelaslah sudah tiap bulannya $$$ akan masuk ke kantongmu berapa…hihihihi..

7. Sabar dalam menghadapinya
Pernahkah Anda bertemu dengan sebuah kejadian, “Bang jemput adek jam sekian, ada perlu nie” Eh, ternyata Anda masih ada kerjaan….(mau gak mau yach dijemput juga) demi cinta apapun kan kulakukan…oh…! Wkwkwkkwkwkwa..

Coba perhatikan seandainya kalau kamu bisa sabar menghadapi forex…Ada kejadian, misal mereka tahu indicator 70% selalu benar, tetapi karena tidak sabar maka biasanya banyak trader yang serakah terlalu terburu-buru…..dan tidak memperdulikan indi mereka yang memberi signalapa…(karena filling) walaupun mereka juga kadang mengetahui kalauforex itu tidak bisa diramalkan hanya indicator yang bisa mendekatisekitar 50-70% maksimal keakuratan forex mau bertindak seperti apa. Coba perhatikan indi yang sudah Anda susun dan lihathistorynya….hitung berapa persen mereka salah dan benar dan koreksi juga diri Anda apakah Anda termasuk orang yang sabar dalam menganalisa. Praktekkan, maka Anda bisa menilai dirimu sendiri….karena cewek gak suka cowok yang terlalu terburu-buru atau tergesa-gesa…

“Halah, cewek lagi cewek lagi…. Green!” tegur Ninjaa.

“Lha, gek tombo ngantuk!” jawab Green Park sekenanya dan sepertinya gak perduli.

Relaks, Ninjaa…….! Menghadapi wanita dengan senyuman dan bergembirahlah! Jika ini Anda lakukan terhadap cara trading kamu maka Anda akan terhindar stress, floating terlalu lama, bahkan trafik loss Anda akan mengecil dan juga tentunya kalau loss semakin sedikit bisa jadi profitnya yang mangkin membengkak…khakhakhakha…!

Hidup itu indah, nikmatilah, syukuri apa yang Tuhan telah berikan….karena dengan bersyukur Anda akan mejadi lebih berlimpah….seperti kata dari salah seorang guruku, Hei.. bukan kamu lho Ninjaa…!

“Iyah iyah… lha saya kan newbie tulen, lagi jadi murid sampean, piye to Suhu?!” Ninjaa, masih seperti biasa, kalem dan tangannya terus memainkan pena corat-caret di kertas usangnya.

”Apapun itu yang kamu syukuri dengan iman, maka Anda akan mendapatkannya lagi…dan lagi….Hal ini mencegah kita dalam keserakahan. Jadi kalau Anda sudah berhasil untuk WD atau hasil dari kerja keras Anda…maka syukurilah dengan berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan…..insyah allah…pasti akan Anda dapatkan lebih dari apa yang ada sekarang ini…

“...Uppsss….dah dulu yach,…newbie capek nie……(gak tahu tuh orang padahal sambil dugem dengan music mix upin n ipin…hakhakhka…)…byeee…..thanks juga buat guru-guru yang sudah berkenan untuk mengajari saya yang masih newbie ini..” kata Green Park.

“Suhu…! Mau kemana?” Ninjaa Trader bangkit dari duduknya….

“Kaboooooooooor…….!”

Asem tenan, malah suhuku “Green park” kabur, ya udahlah… seadanya aja ini…. Monggo dinikmati dan kapan-kapan kita belajar lagi dari beliau. Wah, saya susul dulu tuh orang..! Kalau ketinggalan gak kebagian ayam goreng KFC, Kabooooooooooor!!!!

"Woiiii kemana Ninjaa....!" teriakan pembaca kayaknya!

--

Apa kabar sobat Tader...

Kawan-kawan sering meminta saya untuk memberitahukan mereka tentang teknik Forex trading untuk profit di pasar Forex. Apakah ada semacam Holy Grail yang dapat memberikan jaminan meraih profit dalam perdagangan? Saya mendengarkan seorang dari mereka terus mengeluh bahwa dia kehilangan uang terlalu banyak, bahwa dia tidak pernah bernasib baik, bahwa ia terus membuat kesalahan yang sama berulang kali, Setelah sekitar 30 menit berteriak-teriak, saya menyela dan mengatakan kepadanya bahwa mungkin dia harus mulai belajar tentang psikologi trading. Dengan wajah kecewa, dia menatapku tercengang.

Banyak trader Forex menyerah setelah satu tahun belum kunjung profit, boro-boro WD, sedangkan beberapa trader lain terus untuk melompat dari sistem ke sistem lain, mencari Holy Grail yang benar-benar sulit ditemukan. Tampaknya bahwa setelah mereka mempelajari sejumlah teknik trading yang berbeda, trader cenderung berada dalam penyesalan terhadap sistem yang lalu, dan ingin memperbaikinya. Sampai mereka bertemu dengan tawaran sistem baru yang ditawarkan oleh seorang guru trading yang paling sukses (barangkali) atau indikator utama yang diklaim hasilnya tidak akan tertandingi dan harus dimiliki.

Akhirnya?
Ya, mereka menggunakan sistem baru dengan rasa optimis luar biasa, bahkan langsung di tempat bercengkarama dengan masternya, "Wah, dengan sistem ini saya bisa beli apa saja Mas,... Saya mau beli mobil mewah wkwkwkkw..."

Sang Master pun menimpali sambil senyum-sentum, "iyah... bahkan bisa punya isteri baru hehehhe..."

Sobat Trader,
Dalam rangka menyempurnakan mindset trading untuk memperoleh keuntungan di Forex trading, Anda harus menyadari bahwa apa yang Anda butuhkan; tidak hanya indikator atau sistem teknik trading Forex yang bagus. Anda masih membutuhkan keterampilan yang lain untuk sukses; disiplin, pengendalian emosi, kesabaran, dan sikap mental yang benar terhadap kehilangan uang. Ini adalah tentang bagaimana Anda menanggapi rasa sakit dan kesenangan, keserakahan dan ketakutan. Kunci untuk menjadi sukses dalam perdagangan Forex adalah banyak aspek. Jadi kalau Anda sudah menemukan mentor trading yang bagus, Anda sudah menerapkan sistem yang good, tetapi Anda tidak mengerti risiko, atau malah tidak siap menerima risiko yang terburuk, tidak kuat mengalami floating minus, tidak sabar dan masalah psikologis lainnya. Untuk sedikit membantu Anda, dengarkan saya,...hahahahhahaa..

"Terlepas apa yang Anda lakukan, ingat: selalu ada risiko dan kehilangan kesempatan. Anda harus menerima konsekuensi kehilangan atau Anda harus keluar dari pasar secara paksa dan merelakan apapun yang terjadi. Kurang pengendalian emosi akan menyebabkan Anda mengalami rasa sakit setiap kali account Anda pada posisi equity berkurang. Anda harus menyadari psikologi trading memberikan kontribusi terhadap 70 persen dari kesuksesan trading Anda. Jika Anda tidak mempelajari psikologi trading yang tepat maka anda telah mengurangi kesempatan Anda untuk sukses."

Nah, lain dari itu...teknik manajemen uang adalah dua kali sama pentingnya dengan teknik trading Forex. Jika Anda terburu-buru untuk mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat, Anda akan mengambil resiko lebih besar dan lebih rentan untuk menghapus account positif trading Anda. Tidak ada jalan pintas dalam membangun kekayaan, terlepas dari manual trading Forex atau investasi di forex yang dikelola orang lain.

Kalau dana Anda dikelola orang lain dan itu di forex, jika klaim seseorang untuk membuat keuntungan yang konsisten bulan demi bulan, bahkan tahun ke tahun tanpa risiko, mengemukakan senangnya saja, maka kemungkinan yang nyata adalah bohong, bulshit, ngapusi, apalagi? tambah sendiri aja...sesuai bahasa Anda wkwkwkwkwkwkwkwkaa.......!

--

Ide menjadi pedagang harian di forex sepertinya menarik. Namun sayangnya tidak semua orang memiliki kepribadian yang cocok untuk perdagangan harian ini. Bahkan orang-orang yang sukses di bidang lain (bahkan bidang terkait), sering kita temukan mereka tidak compatible dengan perdagangan harian. Jika Anda seorang pedagang harian di forex, sebenarnya Anda bisa menjadikannya profesi yang fleksibel (artinya dapat disesuaikan dengan gaya yang berbeda), tetapi ada beberapa kualitas bahwa semua pedagang harian harus memiliki kepribadian khusus agar menjadi sukses (menguntungkan), dan menghindari “kecelakaan” dalam proses perdagangan .

Kesabaran

Betapa Anda bosan mendengar kata ini, setiap belajar forex selalu saja diingatkan dengan kata ini. Namun Anda harus ingat, kesabaran harus ditanamkan seperti Anda menanamkan istilah profit di benak Anda. Kegagalan menanamkannya pada kepribadian Anda, berarti Anda sudah memasuki area “warning”. Anda yang lebih menghargai kesabaran dan melakukan analisa secara cerdas, akan mengantar Anda menuju keselamatan account Anda. Kita tahu, perdagangan harian dalam tradingnya lebih banyak melakukan pekerjaannya dengan duduk tenang di depan komputer, menunggu saat kapan saja (beberapa menit, beberapa jam atau bahkan berhari-hari), hanya untuk dapat mengikuti perdagangan berikutnya. Mampu menunggu dengan sabar adalah sebuah kebutuhan, jika tidak, Anda akan menemukan diri Anda dalam mengambil perdagangan bisa saja yang bukan bagian dari sistem trading, dan kemungkinan besar Anda kehilangan uang.

Menunggu dengan sabar tidak selalu berarti tanpa melakukan apa-apa, banyak hal yang dapat Anda lakukan sementara Anda menunggu perdagangan berikutnya. Anda bisa bergabung dengan group-group para trader forex di facebook, Anda bergabung dengan room live trading, di mana Anda dapat berinteraksi dengan trader lain, banyak sekali manfaat yang akan di dapatkan, meski beberapa pedagang lain ada yang bermain game, atau berinteraksi dengan kawan-kawan di facebook atau menonton film, ya biarkan saja….(karena termasuk saya..hihihihi), bagi saya sederhana; trader forex itu tidak perlu berfikir dan bincang-bincang tentang forex sepanjang hari.

Ketegasan

Memutuskan kapan harus masuk dan keluar dari trading adalah salah satu fungsi yang paling dasar dari seorang pedagang harian, dan penting bahwa keputusan tersebut dibuat seefisien mungkin. Menjadi sangat penting untuk menentukan perdagangan yang berhasil, jika tidak, Anda hanya akan duduk dan menonton perdagangan Anda, terlebih Anda sedang floating… stress! Menjadi tegas tidak berarti Anda melakukan sesuatu yang tanpa terkontrol, dan mengambil perdagangan yang Anda tidak yakin, tetapi ini berarti segera bertindak saat Anda menemukan moment yang tepat.

Sebuah perangkap bagi trader forex yang paling banyak ditemui adalah mereka melihat perdagangan yang terjadi, tetapi ragu-ragu dan kemudian menunggu perdagangan (menunggu konfirmasi bahwa perdagangan akan menjadi perdagangan yang menang sebelum mereka masuk ke dalamnya). Ini selalu menghasilkan harga entri yang tidak baik karena akan “terlambat” dan dapat mengubah perdagangan yang menguntungkan menjadi perdagangan yang merugikan.

Ketenangan

Anda bersikap tenangkah dalam perdagangan Anda? Ketenangan selama perdagangan merupakan salah satu ciri kepribadian yang paling penting bagi seorang pedagang harian, tetapi juga salah satu yang paling sulit untuk dipraktikkan. Sebagai manusia, reaksi alami untuk perdagangan yang profit adalah kegembiraan dan sukacita, mungkin ada pula yang sampai jingkrak-jingkrak segala, monggo suka-suka…., dan reaksi alami untuk perdagangan yang rugi, mereka panik dan benar-benar merasakan kesedihan, sampai-sampai disapa pun gak mampu menjawabnya hihihihi… Namun para pedagang harian perlu mengendalikan emosi ini. Sebaliknya mereka yang menjadi “negative” emosi akan mempengaruhi keputusan perdagangan mereka (terutama emosi negatif ). Misalnya, kepanikan yang terjadi setelah perdagangan yang rugi itu mungkin akan membuat Anda mengambil perdagangan baru segera dalam upaya untuk membuat uang kembali, meskipun saat itu perdagangan tidak sesuai dengan sistem trading Anda.

Perdagangan dalam Simulasi

Trading dalam simulasi adalah cara yang baik untuk berlatih kesabaran, ketegasan, dan ketenangan Anda selama perdagangan, tanpa risiko uang real. Setelah berjam-jam (hihihihi…) , berhari-hari, atau berminggu-minggu simulasi, Anda akan memiliki gagasan yang bagus tentang bagaimana kepribadian dan emosi Anda akan mempengaruhi perdagangan Anda, tetapi bahkan kemudian, masih akan ada respons emosional ketika Anda mulai live trading.

Sudah siap?

-

Strategi trading sudah bagus, sistem trading juga oke, apalagi ya…kalau masih belum profit juga? Bagian terpenting lainnya adalah psikologi trading. Dimana perbedaan diantaranya? Kalau kita sudah memiliki strategi dan sistem trading bagus, kita masih bisa konsisten. Namun, kalau suatu saat trader memiliki psikologis yang bagus, belum tentu di hari yang lain masih bertahan dengan performa psikologis yang bagus juga. Ini menjadi alasan, bahwa psikologis trading menjadi bagian yang sangat penting, dan sangat mempengaruhi hasil trading Anda.

Apa itu psikologi trading?

Psikologi Trading adalah perubahan persepsi bahwa Anda melewati masa aktif di pasar perdagangan uang Anda sendiri. Misal, waktu trading pada demo account, tampaknya seperti itu akan mudah untuk membuat uang dan tampaknya tidak ada alasan mengapa Anda tidak akan dapat mulai membuat uang dengan live account. Lalu, Anda membuat perdagangan real pertama dan Anda mulai merasa ragu-ragu tentang kapan untuk mengambil keuntungan, atau memotong kerugian Anda. Anda baru saja menemukan efek dari psikologi trading ini.

Contoh lain, beberapa kali kerugian yang telah anda alami sebelumnya sepertinya membuat diri Anda sangat geram, kemudian Anda bersumpah untuk segera mengembalikannya. Anda mengambil kontrak lebih besar atau anda menambah margin Anda untuk melawan pasar. Ketahuilah bahwa pasar akan bergerak seperti apa adanya, tidak gentar kemudian berbalik arah untuk sekedar menyelamatkan diri anda, atau terus bergerak dan tidak memperdulikan berapapun modal Anda yang tergerus. Suatu tindakan yang Anda lakukan untuk segera mengembalikan kerugian Anda dalam waktu secepatnya adalah tindakan emosional dan tentu mempengaruhi terhadap hasil trading Anda.


Bagaimana psikologi trading mempengaruhi trading anda?

Psikologi Trading dapat mempengaruhi penilaian Anda saat Anda trading. Ada dua emosi khususnya telah menjadi sumber kehancuran bagi para pedagang forex selama bertahun-tahun. Kedua emosi ketakutan dan keserakahan. Takut akan menyebabkan Anda tidak membuat perdagangan ketika kesempatan muncul, atau untuk menutup perdagangan sebelum waktunya tanpa memberikan kesempatan untuk menjadi menguntungkan. Keserakahan akan menyebabkan Anda untuk membuat perdagangan yang terlalu besar atau terlalu berisiko, ketika mencoba untuk membuat keuntungan besar. Keserakahan juga dapat menyebabkan Anda untuk mencoba menunggu "pip terakhir" dari gerakan, bukannya puas dengan "profit yang sudah diraih".

Perhatikan beberapa hal berikut ini, barangkali bisa sebagai bahan introspeksi sejauhmana psikologis yang buruk ini dapat mempengaruhi trading Anda.

1. Menyalahkan situasi

Nama lainnya adalah psikologis Kekanak-kanakan. Menyalahkan situasi adalah pola pikir orang yang masih anak-anak. Kekanak-kanakan kenapa? Anak-anak selalu tidak mau disalahkan,misalkan "Adik yang salah" atau "abis nda ada waktu sie". Sikap seorang dewasa adalah berani terima kekalahan (namun tidak menyalahkan diri) dan mencari sebab terjadinya sesuatu.
Pasar memang susah di tebak ke arah mana dan bukan salah pasar jika pergerakan harga tidak sesuai dengan analisa kita. Yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi segala sesuatu agar ketika analisa kita salah tidak kehilangan semuanya.

2. Menyalahkan diri sendiri

Saya pernah bertemu dengan seorang trader yang selalu menyalahkan diri sendiri, “Saya merasa semua kesalahan ini karena kesalahan saya, padahal saya sudah berusaha sebaik-baiknya, dia yang baru belajar saja selalu profit, tetapi saya selalu loss, saya harus berhenti trading saja kalau saya begini terus, saya tidak bisa cermat dalam analisa.”
Tidak semua kesalahan harus kita tanggung, ada banyak yang memang diluar kemampuan kita. Dan kebaradaan kita tidak hanya ditentukan oleh keberhasilan kita disatu bidang (misal : bisnis forex/index)
Terima kekalahan sebagai bagian dari tangga menuju keberhasilan....

3. Bayang-bayang masa lalu

Biarlah kemenangan kemarin dan kekalahan kemarin menjadi kenangan dan yang membuat saat ini menjadi berharga adalah hidup kita tidak ditentukan oleh masa lalu kita, tetapi bagaimana kita menghadapi hari ini dan esok nanti....... Wink

4. Mengabaikan hal-hal yang kecil

Jangan hanya melihat hal-hal yang global saja, perhatikan hal-hal kecil, seperti kesanggupan mengambil risiko, kesempatan waktu luang untuk belajar lebih, dll. Jika diibaratkan seperti struktur bangunan, sekalipun ada rangka utama tapi ingat rangka utama itu bisa berdiri kokoh karena ada paku, mur dan baut atau komponen kecil lainnya yang mendukung..... Smiley


5. Mempunyai goal tapi tidak ada perencanaan pencapaian
Target tanpa detail pelaksanaannya akan hanya menjadi mimpi disiang bolong...
Sama seperti seorang yang punya keinginan naik gunung, tapi berolah raga saja tidak pernah Smiley
Trading membutuhkan banyak perencanaan dan pembelajaran, alangkah baiknya apabila target kita pecah-pecah dalam milestone pencapaian. Shocked
Kita beri jangka waktu yang realistis,dan kita beri sarana pendukung.

6. Menghipnotis diri dengn kesuksesan semu

Istilah kerennya Pseudo Success syndrome. kita di hipnotis dengan itu.... Cheesy
Jika kita pernah berhasil dengan sukses kecil, tetapi kemudian berhenti ,nggak kemana-mana lagi. Sudah puas dengan sukes kecil tersebut.... Smiley
Disinilah saat yang paling berbahaya karena orang akan lengah dengan kesuksesan tersebut (mabuk akan kemenangan tersebut) dan akan memperlemah tingkat kewaspadaan kita.

7. Mengambil jalan pintas

Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang kesuksesan yang sebenarnya, real sukses. Karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, hasilnya adalah karbitan.

Cara Terbaik

Cara terbaik untuk memerangi masalah dengan psikologi trading adalah dengan membuat rencana perdagangan dan berpegang teguh pada itu. Gunakan dengan baik manajemen risiko dan teruslah belajar dan memotivasi diri, Anda bisa menjadi forex trader yang sukses.

Berbahagialah, karena Anda memiliki pekerjaan yang luar biasa, bahkan sampai kantor Anda pun di dalam tas Anda. Baca Artikelnya di:

--

Baru-baru ini ada seorang kawan menemui saya, dia ibu rumah tangga dan kelihatannya datang membawa persoalan serius. Dengan sedikit basa-basi, akhirnya sampai juga pada niatan si ibu muda ini menyampaikan sesuatu kepada saya, “ Kang Sigit, tolong kalau suami saya datang kepada Anda dan minta di ajarin forex, jangan mau ya? “

Saya sedikit heran, tetapi saya jawab saja, “ Oke Ibu, saya akan menyarankan agar beliau tidak mempelajari forex dan saya juga tidak ada waktu luang untuk mengajarkannya. Namun kalau boleh tahu, mengapa ya, Ibu?”

“Begini Kang, dia itu sudah berkali-kali rugi. Deposit berkali-kali tetapi tidak pernah sukses. Duit habis terus di forex, tetapi tidak kapok-kapok. Saya sebagai istri selalu mengingatkan, tetapi tidak pernah di gubris. Malah katanya, mau belajar sama Kang Sigit,” katanya dengan sedikit memelas.

“Oh, begitu…!” kata saya berusaha memahami kondisi si Ibu. “Apakah Ibu mengerti tentang bisnis forex?” tanya saya berusaha mengorek keterangan darinya.

“Tidak, Kang. Setahu saya, bisnis forex itu bukan bisnis sebenarnya, forex itu permainan hobby, yakni hobby membuang uang. Kenyataannya, duit yang sudah diberikan kepada saya untuk nafkah keluarga, juga sering diambil kembali untuk deposit di forex. Bilangnya sih, mau dilipatgandakan di pasar forex, tetapi yang terjadi malah dibuang. Apakah Kang Sigit juga punya hobby membuang uang ya, profesinya koq sama seperti suamiku, menjadi trader forex? Kalau uang yang mau dibuang sudah tidak ada lagi, Kang Sigit mau bagaimana, hayo…! Apakah istri Kang Sigit, gak marah-marah tuh…” kata Si Ibu muda ini sambil tersenyum.

”Ibu paham dengan pasar forex?” tanya saya berusaha mengorex pengetahuan forexnya.

“Saya tidak tahu, Kang. Setahu saya, pasar forex itu ya ‘internet’, setiap hari suamiku di depan komputer tidak mau di ganggu, katanya sedang di pasar forex.”

“Begini, Ibu… Sebelum saya bicara banyak tentang perdagangan forex, mari kita mendapatkan jawaban tentang pertanyaan dasar: apa itu pasar forex? Pasar Forex adalah sebuah platform perdagangan mata uang. Mengapa mata uang diperdagangkan? Mata uang diperdagangkan karena dua alasan dasar. Orang memperdagangkan mata uang untuk alasan operasional. Jika Anda menjalankan bisnis di beberapa negara, Anda akan membutuhkan mata uang negara-negara tersebut. Perusahaan yang ingin memperluas operasi mereka ke negara-negara lain membutuhkan mata uang asing. Orang-orang yang terlibat dalam perdagangan membutuhkan mata uang asing dari berbagai negara juga. Perdagangan mata uang asing yang kedua untuk menghasilkan uang dari fluktuasi harga mata uang. Bagaimana Anda mengukur nilai mata uang? Nilai mata uang relatif terhadap mata uang lain (pasangan) dengan yang sedang dibandingkan. Misalnya, satu-satunya cara kita bisa 'mengukur' nilai per Dollar Amerika, adalah dengan membandingkannya dengan nilai mata uang lain seperti Euro atau Pound. Apakah yang menentukan harga perbandingan ini? Perbandingan harga mata uang ditentukan oleh pergeseran dalam permintaan dan penawaran kedua mata uang.”

“Koq tidak ada hubungannya dengan membuang uang ya, Kang?” tanyanya semakin penasaran.

“Istilah yang tepat itu, bukan membuang uang, tetapi rugi atau loss dalam perdagangan mata uang itu. Sebenarnya bisa saja suami Ibu bisa mendatangkan uang yang dari forex, atau gampangnya bisa profit dari perdagangan mata uang itu. Tetapi suami Ibu mungkin belum beruntung,” kata saya menjelaskan dan dia manggut-manggut, entah apa yang ada dalam pikirannya.

“Forex itu bukan permainan hobby Ibu, tetapi benar-benar bisnis. Mungkin suami Ibu telah banyak mendengar tentang forex, kemudian tertarik untuk memulai karir di perdagangan mata uang tersebut. Beliau juga barangkali memahami bahwa forex adalah pasar perdagangan terbesar dunia dan platform yang paling banyak diminati untuk perdagangan mata uang dari ekonomi dunia yang paling kuat. Jadi, beliau berfikir bahwa memulai karir dari perdagangan mata uang di forex bisa menjadi keputusan yang tepat. Namun sayangnya, beliau rajin loss dan tekun deposit, padahal idealnya seorang trader forex yang sukses itu adalah rajin profit dan tekun withdrawl (mencairkan dana),” kata saya lagi.

“Apakah ada yang benar-benar bisa profit di forex, Kang? Tetapi kenapa suamiku justru konsisten untuk loss?” tanyanya semakin penasaran.

“Nah, itu pertanyaan yang sering diajukan beberapa orang kepada saya. ‘Apakah ada trader yang benar-benar bisa profit?’ Tentu ada, tetapi relatif sedikit. Mereka adalah orang-orang yang luar biasa. Saya menyukai istilah ‘Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih’. Banyak orang mengenal forex; ada yang dari sisi kulitnya saja atau sekedar mendengar atau membaca kata ‘forex’ kemudian meninggalkannya. Sebagian yang lain berusaha mengenal lebih dalam, tetapi kemudian pada akhirnya juga takut untuk terjun ke dunia forex. Sebagian yang lain lagi, mereka menekuni belajar forex kemudian melakukan demo trading dilanjutkan pada account real. Namun, ujungnya adalah: sedikit yang bisa profit. Hal ini menjadi alasan banyak orang yang gagal, bahwa trading forex itu hanya membuang uang saja, karena dia bukan termasuk sebagian orang dari ‘golongan yang sedikit’ itu.”

“Kalau begitu, bagaimana agar suamiku menjadi bagian dari golongan yang sedikit itu?” tanyanya lagi.

“Ibu ini bagaimana? Tadi ibu akan melarang suami untuk trading forex lagi? Bahkan memberi ‘warning’ kepada saya agar jangan mengajarkan ilmu forex kepada suami Ibu kalau beliau datang kemari… Lho, maunya ibu bagaimana sih…?”


“Maaf Kang, suami saya tolong diajarin saja…! Saya ralat permohonan yang tadi…!”

“Waduh!”

Tiba-tiba… seseorang muncul di depan pintu, “Assalamu’alaikum…!”.

“Wa’alaikumussalam…!” Ternyata, beliau ini adalah suami si Ibu muda ini.

“Mari, Bapak…! Kami sedang bincang-bincang masalah forex, Pak!” kata saya menyambut kedatangannya.

“Oh iya, terima kasih. Eh, Ibu mau belajar forex juga, datang kemari?” tanya si Bapak ini kepada istrinya sambil senyum-senyum, setelah duduk di kursi sebelahnya.

“Sekedar bertanya-tanya tentang forex koq, Pak? Melihat Bapak loss terus tradingnya, gak tahan…! Jadi ingin ngerti forex yang sesungguhnya itu seperti apa sih…? Kemudian saya berinisiatif untuk konsultasi langsung sama Kang Sigit…Bagaimana agar trading Bapak bisa profit terus, maka saya putuskan saja untuk datang kemari!” jawab istrinya. Sepertinya dia dalam posisi mendukung suami untuk trading forex, meskipun dalam batin suami ‘…tetapi mengapa di rumah ngomel-ngomel melulu?’ Hahahahaha…

“Begini, Ibu sudah banyak bercerita tentang trading Bapak. Dan kalau memang saya diberi kesempatan untuk memberi saran, maka saran saya, sebelum Anda mendarat di forex, Anda harus kompeten dan percaya diri. Forex adalah bisnis yang membutuhkan kecermatan. Sebenarnya, memperkirakan permintaan mata uang tergantung pada banyak faktor dan karenanya benar-benar sulit. Ahli dalam hal ini, menghabiskan hidup mereka bekerja untuk memperkirakan fluktuasi harga mata uang dan bahkan mereka tidak memiliki tingkat akurasi 100%. Harga mata uang tergantung pada beberapa hal seperti industri dalam negeri suatu negara, stabilitas politik dan ekonomi, inflasi, kebijakan terhadap investasi asing, pertumbuhan dan kesempatan kerja, dll. Semua ini dibandingkan dengan faktor yang sama dari negara dengan yang mata uangnya dipasangkan dengan mata uang domestik. Jadi ya, memperkirakan fluktuasi harga ada hal yang berarti. Maka, Anda pun harus lebih banyak belajar tentang fundamental. Betapa banyak trader loss dan Margin Call karena disebabkan terseret news.

Yah, begitu saja Bapak dan Ibu, lain waktu kita sambung obrolan kita hari ini. Sementara Anda belajar, kalau mau open posisi , Anda dapat melihat sinyal forex saya di blog: http://cafetrader.blogspot.com Semoga bisa membantu.

--

Sebuah psikologi trading, berdasarkan seberapa baik Anda mengenal diri sendiri dan dapat keuntungan dari titik-titik psikologis Anda, serta mengendalikan Anda yang lemah, sangat berhubungan dengan bagaimana seorang trader bisa sukses. Ketika Anda benar-benar memahami konsep diri, maka Anda menyadari bagaimana Anda akan bereaksi dalam keadaan tertentu dan Anda dapat melindungi diri dari tindakan yang merusak diri sendiri ketika dihadapkan persoalan untuk mengelola perdagangan.

Tumpang tindih antara perdagangan dan psikologi yang kompleks. Faktor-faktor psikologis, seperti kecemasan, dapat mengganggu pengambilan keputusan terhadap pasar. Demikian pula, praktik trading yang buruk - seperti mengambil risiko terlalu banyak dengan ukuran yang berlebihan - bisa memperbesar tekanan yang normal dalam pasar.

Terkadang sulit untuk memisahkan ayam dan telur. Banyak pedagang menaruh uang mereka beresiko tanpa batas. Sulit membayangkan perdagangan tersebut tidak membawa frustrasi dari waktu ke waktu. Sejauh ini betapa saya sering mengingatkan pentingnya tidak overtrade dan pembatasan kerugian, tetapi sejauh ini masih pula para trader khususnya newbie, masih saja bertahan dengan cara lama yang tidak peduli dengan dua hal tersebut.

Kadang-kadang, masalah psikologi dalam perdagangan, tidak ada hubungannya dengan perdagangan sama sekali. Mereka adalah hasil dari masalah yang sudah ada sebelumnya yang tidak akan diselesaikan dengan metode trading yang berbeda. Seorang trader, dalam rumah tangga selalu terjadi permasalahan, hubungan suami istri tidak harmonis, kalau dia melakukan aktifitas trading, ini masalah serius dalam psikologi seorang trader, dia akan kesulitan untuk mengendalikan emosi dan membangun disiplin. Maka, mungkin langkah terbaik yang perlu diambil adalah bersabar. Karena kalau memaksakan diri, bisa-bisa pelampiasan emosi malah lari untuk trading. Dia bisa ambil posisi edan-edanan tuh….

Musuh terbesar Anda ketika perdagangan adalah ANDA. Ini bukan pasar atau pembuat pasar, atau peristiwa dunia. It's You! Jika Anda tidak memiliki psikologi profesional maka Anda akan membuat keputusan yang salah dan kehilangan uang secara konsisten. Berikut adalah kata kunci, dan konsep yang Anda butuhkan untuk mengembangkan psikologi perdagangan profesional:

* Trade dengan perencanaan yang disiplin.
Periksa semua keadaan-keadaan psikologis Anda sebelum Anda melakukan perdagangan. Jangan biarkan kegembiraan, ketakutan, atau pengaruh orang lain menyebabkan Anda untuk masuk atau keluar posisi sebelum keadaan pertandingan pedoman ANDA.
* Jangan biarkan keadaan psikologis Anda diombang-ambingkan pasar. Anda tahu bahwa Anda harus mengambil langkah untuk melindungi keuntungan.
* Jangan jatuh cinta (atau membenci) forex. Forex tidak merasa Anda adalah temannya. Maka, satu-satunya teman Anda adalah psikologi trading Anda. Memperhatikan aspek teknis dan melakukan hal yang benar berdasarkan sistem Anda sendiri. Jangan menikah dengan perdagangan anda: Alasan berdagang dengan perencanaan adalah karena sebagian besar analisis obyektif dilakukan sebelum perdagangan dilaksanakan. Sekali seorang trader berada dalam posisi yang dia cenderung menganalisa pasar berbeda dalam "harapan" bahwa pasar akan bergerak ke arah yang menguntungkan, daripada obyektif melihat faktor-faktor perubahan yang mungkin berbalik terhadap analisa asli Anda. Trader dengan posisi kalah cenderung untuk menikahi posisi mereka, yang menyebabkan mereka mengabaikan kenyataan bahwa semua tanda mengarah pada kerugian.
* Jangan biarkan emosional terlepas ke pasar. Jangan terus-menerus memelototi pasar karena Anda terjebak membuat keputusan yang salah berdasarkan keserakahan atau panik.
* Tetap fokus pada tren besar dan tidak mencoba untuk bereaksi terhadap setiap gerak pasar.
* Manakala terjadi hal-hal yang tidak terduga, yang baik dan buruk. Anda perlu Memahami peristiwa ini, bersiaplah untuk mereka, dan mengambil tindakan yang tepat. Sebuah psikologi yang baik mempertimbangkan bahwa Anda tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi di pasar.

--

Saya sedang bertamu kepada seorang sahabat. Saya bertemu dalam suasana lebaran, jadi suasananya agak beda. Sahabat saya memakai kopyah dan sarung, sementara saya memakai baju koko dan peci, tidak ketinggalan beberapa lembar kertas dan pena di tangan saya. Benar-benar seperti presenter mau mewancarai seorang kyai terkenal dah... hihihiii. Agaknya pertemuan ini bisa mengobati kerinduanku setelah saya pernah mengadakan interview dengannya. Beliau adalah Mr. Forex.

Setelah ngobrol-ngobrol seputar lebaran, saatnya mulai menyinggung pembicaraan tentang forex. Saya deg-degan....

"Kang Sigit, kalau mau trading berdo'a gak?" Mr. Forex mulai bertanya dan sepertinya serius.

"Oh, kadang-kadang. Namun kalau boleh jujur, sering 'tidak'-nya, memangnya kenapa Mr?" saya berusaha menjawab jujur.

"Berdoa sebenarnya adalah satu tugas pengabdian. Doa adalah untuk membuktikan sifat kehambaan kita di hadapan Allah s.w.t. Dengan berdoa kita mengakui kelemahan, , kehinaan, kejahilan, keterbatasan dan lain-lain sifat kehambaan kita di sisi-Nya. Sebagai hamba kita memerlukan Allah lebih daripada segala-galanya dalam hidup ini. Dan sebagai hamba kita wajib memuliakan Allah setiap masa. Inilah hakikat doa," kata Mr. Forex

"Oh gitu...?! Jadi, ketika saya akan melakukan aktifitas trading pun wajib berdo'a, begitu Mr?"

"Orang yang tidak mau berdo'a, mereka adalah orang sombong. Dia seolah-olah merasa pandai dan tidak memerlukan Allah lagi dalam kehidupan ini. Padahal sebagai hamba Allah dia sebenarnya sangat rapuh untuk menjalani kehidupan di dunia yang penuh cobaan ini. Sementara forex, betapa kamu membutuhkan pertolongan Allah s.w.t. dalam melakukan aktifitas di dalamnya. Setiap saat ada hal-hal di forex yang kamu tidak kuasa menghadapinya. Kamu membutuhkan sesuatu yang sifatnya absolut bisa menolong kamu. Hanya Allah yang memiliki sifat demikian. Yang memberi rejeki sama kamu itu Allah, bukan broker forex. Ketika kamu profit, itu pun karena kemurahan Allah kepadamu,sehingga dimudahkan dalam kamu menganalisa sebuah pergerakan harga pasar. Jika kamu dalam keadaan kepanikan karena ada 'kejutan harga', Allah sedang menguji kamu bahwa sesungguhnya kamu membutuhkan-Nya," jawab Mr. Forex dan saya hanya bisa manggut-manggut.

"Apakah kalau kamu profit, kamu bersyukur dan jika loss kamu bersabar?" tanya Mr. Forex lagi.

"Mr. Forex, jangan tanya-tanya seperti itu dong...saya malu menjawabnya, "saya sedikit protes atas pertanyaan sahabat saya ini.

"Hayyah! Kamu malu karena kamu tidak melakukannya kan?"

"Bukan begitu Mr, tetapi....teman-teman trader saya juga tidak begitu..." jawab saya beralasan dan melakukan pembenaran.

"Akui sajalah! Gak perlu sebut temen-temen kamu, saya juga tahu koq. Mengakui itu lebih baik apalagi kalau disusul dengan perbaikan diri. Bung Karno pernah berkata, 'Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.' Kalau kamu gak mengakui, kapan kamu bisa menyadari? Kalau kamu gak menyadari, kapan kamu akan berubah? Kalau kamu kurang bersyukur, bagaimana Allah akan menambah rejeki yang extra kepadamu? Forex hanyalah sebuah 'tool' untuk mengais rejeki dari Allah. Kita bukan sedang mengais rejeki dari broker? Broker hanyalah sebuah 'tool' juga, dimana rejeki Allah akan melalui dia, manakala Anda profit di forex," kata Mr. Forex.

"Bagaimana saya harus bersyukur, manakala saya profit, Mr?" tanyaku kemudian.

"Pertama, jelas mengucapkan alhamdulillah atau segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan hasil yang menguntungkan. Kedua, berhenti dari trading dulu sementara waktu. Nikmati kenikmatan profit dengan berbagi cerita (indah-indah) bersama keluarga. Jangan habiskan kesenangan Anda untuk segera masuk posisi lagi, jangan rampas waktu Anda (saat bahagia) dengan segera. Bukankah saat-saat lain masih ada? Banyak trader yang bersikap tergesa-gesa setelah profitnya, ambil posisi baru lagi dan sayangnya tidak beruntung; profit yang baru saja di dapat musnah dengan segera. Ketiga, kamu harus menyisihkan sebagian profit kamu untuk kerabat kamu yang membutuhkan terlebih dahulu, baru orang lain yang memiliki hak atas harta kamu.

Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. ~ Cicero

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. ~ Schopenhauer

Begitulah kata orang bijak, Kang Sigit. Kamu bisa mengasah ketajaman intuisi dan analisa di forex, kalau hatimu diliputi kedamaian karena bersyukur...!"

"Wah, mulai kapan Mr. Forex menjadi kyai?" tanyaku penasaran.

"Ini bukan soal saya kyai atau bukan, tetapi ada sisi-sisi lain dari forex yang terlupakan, yakni spiritual trading. Ketika banyak ahli forex atau trader; dari berbagai analisa teknikal dan fundamental, tentang psikologi trading atau tentang money manajemen hebat, tetapi kurang rasa syukurnya dan manakala loss pun melupakan 'siapa' yang mengujinya, saya lebih respect pada trader berilmu yang pandai bersyukur manakala profit dan pandai bersabar manakala loss. Orang-orang semacam ini lebih banyak di tolong oleh Yang Maha Kuasa, kata Mr. Forex lagi.

"Hmmm...! Lalu apa maksud bersabar dari loss?"

Mr. Forex meneruskan wejangannya, " Manakala kamu loss, bersabarlah...! Artinya, tahan dulu dari trading dengan segera, ada yang harus kamu introspeksi dimana letak kesalahanmu. Sehingga setiap kesalahan bisa menjadi sebagai ajang belajar. Kamu istighfar (mohon ampun kepada Tuhan), siapa tahu kekalahan kamu akibat perbuatanmu di luar forex. Allah s..w.t. ingin mengingatkan kamu melalui forex. Misal kamu kurang sodaqoh, kamu baru saja makan atau minum yang diharamkan, atau kamu masih pelit beramal dan sebagainya. Jadi forex bisa menjadikanmu menjadi trader yang memiliki kesalehan. Setelah psikologis kita siap, kamu bisa trading kembali, bukankah pikiran kita menjadi fresh karena telah 'jujur' kepada Tuhan? Saya yakin, Tuhan insya Allah akan membimbingmu melakukan trading terbaikmu. Kamu mulai dari sekarang dan belum terlambat.

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. ~ William Feather

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. ~ Aldus Huxley"

"Hmmm...! Koq saya tidak pernah mendengar pembelajaran forex seperti ini ya, Mr?" tanyaku padanya.

"Ya, sekarang menjadi 'pernah'." jawab Mr. Forex singkat.

"Terima kasih Mr. Forex, saya mau pulang. Wejangan dari sampean sudah saya rangkum dan insya Allah akan segera saya posting di seputar forex. Oh ya, sekalian saya mau nitip Mr.... ini blog saya, jika ada yang datang kemari dan mau belajar forex, suruh baca saja http://cafetrader.blogspot.com . Mr. Forex lebih baik memperdalam spiritual trading saja, biar banyak trader yang bertobat hihihihi...!" kata saya mengakhiri pertemuan. Sementara Mr. forex diam saja. Oh ternyata sudah masuk hari sabtu. Kalau hari sabtu dan Minggu, Mr. Forex memang berhenti berbicara. Puasa mingguan..

--

Dari dulu sampai sekarang, agaknya trader forex pemula seperti istilah: mati satu tumbuh seribu. Kalau boleh ditambahkan, hhmm... dari seribu mati 900, sisa 100 dan yang belum pernah Withdrawal 70....Sudah! Sudah jangan di teruskan...! Nanti muncul 1000 trader pemula lagi. Heii...! Sudah!

Woke, Bro! Hihihihi....
Saya hanya menegaskan saja, kalau di lihat dari fenomena itu, rasanya trading forex itu koq semacam ladang pembantaian, terutama bagi trader pemula dan ini benar-benar terjadi.... Di permukaan terlihat trading ini tenang menghanyutkan "cool" bagi sebagian orang. Tapi di bawahnya, pembantaian itu berlangsung. Yang tersisa hanya nomor-nomor account yang masih tersimpan (jadi bangkai account?). Masihkah Anda ingin menjadi trader forex? Namun disisi lain, trader-trader forex juga bermunculan bagai jamur di musim hujan. Ya, mereka malah ingin menjadi pemain baru di dunia trading forex. Namun jangan mau dibantai oleh forex, Bro!

Banyak pertanyaan yang menyelimuti pikiran saya, apakah forex itu jahat? Apakah forex itu bukan bisnis yang bagus? Apakah mereka hanya termakan umpan manis para berbagai propaganda marketing, yang mempropagandakan forex adalah jalan cepat kaya? Kemudian membabi buta trading forex begitu saja, tanpa ilmu? Atau diri mereka saja yang tidak menguasai tentang trading forex dan aspek-aspek di dalamnya? Atau menguasai tetapi tidak menjalankannya dengan baik? Bisa saja kan, dia sudah ada sistem yang bagus, tetapi dia tidak menggunakan money manajemen dengan baik. Bisa saja, dia hafal di luar kepala tentang psikologis trading yang baik, tetapi tidak lulus kalau berkenaan dengan ujian sabar dan disiplin...

Kemudian, fenomena kebangkrutan trader pemula serasa menggema, tetapi mengapa di tempat lain trader pemula juga bermunculan? Ya, karena forex memang menjanjikan...! Ada tetapinya, tetapi bagi mereka yang bisa menjalankan maupun mengelolanya dengan benar. Maka kalau saya melihat perlu introspeksinya disini. Kita tidak boleh menyalahkan mereka yang mengajak atau mereka yang memperkenalkan forex...(gara-gara kebangkrutannya) atau harus menakut-nakuti mereka para trader pemula. Bagi saya, mereka yang telah memulai trading forex, harus diberi tahu keadaan forex yang sesungguhnya, kita beri mereka motivasi trading dan arahan trading yang benar! Sementara trader pemula juga di tuntut untuk melaksanakannya dengan baik. Deal?

Ada faktor penting yang harus dilakukan trader agar mereka berhasil. Ingat, trading forex melibatkan belajar, praktek, penguatan, dan pengulangan. Proses ini memerlukan strategi dan keterampilan. Salah satu contoh, para trader pemula ketika berhadapan dengan fundamental. Banyak trader pemula yang loss atau bangkrut yang diakibatkan oleh news tertentu.... Sementara mereka juga masih gak paham benar apa itu news... Mereka cuap-cuap sesudahnya, "assem, duitku habis di makan news...!" Sebenarnya pun, mereka juga gak paham news apa yang sedang riliis. Ya, ini sekedar contoh... Tetapi tidak semua trader pemula begitu, lho?! Saya hanya berpendapat, bahwa kebanyakan trader pemula sering terkejut oleh fluktuasi pasar yang disebabkan oleh fenomena ini. Ada lagi, trader pemula yang sok fundamentalis, trading hanya saat-saat news akan di riilis saja. Mereka takut kehilangan kesempatan untuk perdagangan ini, selalu update tentang peristiwa ekonomi dan berita yang mempengaruhi kondisi pasar, karena jika menunggu pasar untuk menenangkan diri hanya buang-buang energi. Mereka merasa kondisi pasar potensial terletak pada volatilitas dan tidak dalam ketenangan. Dalam kenyatannya, mereka justru sering loss lebih banyak.

Faktor lain, trader pemula sering menggantungkan trading pada sebuah harapan. Bagaimana saat mereka dalam posisi yang tidak menguntungkan (adverse position), kata harapan adalah menu utama yang selalu muncul "moga-moga balik nih harga" atau "ntar juga balik naik, mosok turun mulu!". Selain itu, keraguan dalam mengambil keputusan yang timbul karena harapan. Sering kali kita mendengar sebagian trader mengucapkan "turun sedikit aja, saya ambil buy dah", harga sudah turun sedikit (market lagi baik hati hahaha..) misalnya, dia akan ucapkan "ntar dulu, dikit lagi". Sampai akhirnya batal entry, karena harga telah balik arah dan meninggalkannya, sementara mereka masih waiting and waiting........!

Para trader pemula, belajarlah dari "gulung tikar"nya trader-trader pemula sebelumnya, sehingga tidak bernasib sama. Kita trading berdasarkan kerangka set rule yang objektif, not based on hope. Jangan hancurkan hari-hari trading Anda dengan terlalu banyak berharap. Boleh saja Anda memiliki harapan, tapi saat trading keputusan yang diambil harus jernih dan ada parameternya. Tetapkan entry dengan objektif, demikian pula penempatan stop loss atau profitnya. Oleh Karena itu, miliki dan buat rencana trading yang baik, setidaknya hal ini dapat mengeliminasi faktor emosi yang sering mempengaruhi kita saat trading dan lain-lain (Anda sudah hafal..hehehehe)

Hal-hal diatas saya gambarkan dengan ilustarsi sederhana, bagaimana seorang trader pemula di forex harus bisa menguasai "posisi-posisi" sulit di forex. Anggaplah Anda baru saja bisa (setelah belajar) naik sepeda motor, tetapi forex adalah jalan licin dan becek seperti jalan yang akan Anda lalui dengan sepeda motor Anda. Bukankah diperlukan mengenal medan jalan dan strategi; bagian mana yang berlubang dan dimana harus diinjak ban sepeda motor Anda dan sebagainya. Sayangnya lagi, jalan seperti itu (yang harus Anda tempuh) ternyata jauh dan sangat jauh...! Apalagi, sepeda motor Anda (maaf), ban sudah halus, businya kalau kena air mati wkwkwkkw.... Mau beli yang baru gak ada duit, modal di forex cuma sedikit, kefloating sedikit seperti sepeda motornya masuk lubang, di gas kuat-kuat cuma suaranya saja yang mengaung-ngaung......mau nambahin modal gak ada duit...! Woke, jalur alternatif... Ya, sekarang Anda menggunakan EA (expert Advisor) atau robot trading... Hasilnya? Jalan alternatif pun, masih banyak lubangnya juga...wkwkkwka...! Ada bengkel nakal nyebarin paku biar bengkelnya laris hihihihi... Ban yang sudah halus kena paku, lagi!? Dan seterusnya.

Masihkan Anda ingin menjadi trader forex? Kalau lanjut... jangan mau dibantai oleh forex. Saksikanlah, jika Anda bertahan di jalan itu dan sampai tujuan, maka Anda akan menemukan "sesuatu" yang menyenangkan disana...! Maka saya tidak heran, 1000 trader pemula muncul di belakang (ketika trader pemula sebelumnya tumbang di tengah jalan). Saya berdo'a untuk Anda! Semoga sukses! Amiiin.


--

Bagaimana perasaan Anda saat profit di dapat dari forex? Ouh..! Alangkah senangnya; senyum-senyum dan (kemungkinan besar) tidak akan garuk-garuk kepala. Anda merasa telah menjadi pedagang yang baik dan cerdas. Fokus lagi memperhatikan chart, transaksi lagi, tetapi lupa terhadap rencana perdagangan; floating…! Profit yang baru saja di dapat hilang seketika dan wajah manis Anda tiba-tiba lenyap, kepala tidak gatal pun mulai digaruk-garuk. Sad

Kisah seperti itu selalu ada sehari-hari di dunia forex. Mungkin ini kisah Anda? Ouwh…bukan! Ini kisah trader jauh di seberang lautan sana. Saya pernah lari dan terbang menuju seberang lautan, dan bertemulah saya dengannya…

“Selamat siang, Kawan!” Sapaku setelah berada di hadapannya.

“Siang, Pangeran Trading dari Kerajaan Underground…!” jawabnya dengan nada lesu.

“Mengapa kamu murung kawan?” tanyaku sedikit menyelidik.

“Saya baru saja profit, tetapi sekarang malah floating minus lebih banyak dibanding profit saya, dan agaknya akan berlanjut..!” katanya menjelaskan.

“Ouh..! Mengapa bisa begitu?” tanyaku kemudian.

“Trading forex ternyata banyak godaan, Pangeran. Godaan untuk menjauhkan diri dari strategi trading dan sistem trading yang sudah saya miliki. Entahlah, bagaimana selalu muncul pikiran untuk menjadi alasan yang baik ‘hanya waktu ini untuk membuat pengecualian dari aturan-aturan’. Eh, ternyata pikiranku salah, Pangeran.” Jawabnya sambil garuk-garuk kepala lagi.

“Maaf, kali ini saya lagi absen untuk menasihati, bisakah Kawan memberi nasihat pada diri sendiri? Nasihatmu ini nanti yang akan saya bawa ke trader-trader di seberang lautan sana…!” Kataku sambil menunjukkan tempat yang sangat jauh…

“Mmhh… Maaf, Pangeran. Saya kalau menasihati diri sendiri, biasanya akan terulang lagi dan tidak manjur. Saya ingin dinasihati saja, Pangeran. Silahkan!” jawabnya sambil tersenyum simpul.

“Sekali lagi, saya tidak ingin menasihati karena lagi malas berfikir, tetapi tidak apalah kalau nasihat ini sudah ada dan saya tinggal membacanya. Woke, saya buka blog Café Trader saja dulu, ya? Ya ini sudah ketemu: http://cafetrader.blogspot.com .

Ini dia! Banyak pedagang forex kembali ke chart mereka setiap saat begitu profit telah didapatkan. Kemudian mencoba untuk menganalisis pasar dan mencari kesempatan trading yang baik. Namun, tidak banyak pedagang menyadari bahwa menganalisis pasar berkelanjutan tidak selalu mengarah ke perdagangan yang lebih baik.

Seorang trader tidak harus mengambil perdagangan lagi, hanya demi ingin berada di perdagangan dan / atau hanya karena ia telah menghabiskan waktu menganalisis pasar hari ini dengan (merasa) cemerlang ... Ingat! Dengan melakukan analisis pasar Anda hanya memantau situasi di pasar, tidak lebih dari itu.

Seorang pedagang yang baik adalah pedagang yang tidak pernah bosan. Dikandung maksud dia akan mengulangi secara rutin hari demi hari, rencana-rencana tradingnya dan menghindari godaan untuk melanggar aturannya.

Sementara seorang pedagang yang buruk adalah seorang pedagang yang terbuai diri dengan trading forexnya sehingga menyebabkan emosinya mengganggu rencana tradingnya, hal itu lebih sering membawa masalah.” Saya membaca nasihat ini dengan hati-hati untuk tidak ada yang terlewatkan. “Jenis macam pedagang manakah Anda?” tanyaku kemudian padanya.

“Oh, saya ingin menjadi pedagang yang baik, Pangeran!” jawabnya optimis.

“Woke, kalau begitu, camkan baik-baik nasihat Kang Sigit itu, ya?” Demikian pesan terakhir saya padanya.

“Emangnya, Anda bukan Kang Sigit?” tanyanya lebih lanjut.

“Bukan! Saya adalah Pangeran Trading dari Underground…! Sampai jumpa!” Saya mengakhiri perbincangan dan terbang pulang.

Dengan pendekatan yang sederhana seperti itu, semoga dia bisa menahan diri dari nafsu tradingnya. Karena setelah ini, saya benar-benar akan melupakan dirinya dan dia hanya punya satu-satunya, yaitu dirinya, yang bisa menasihati bagaimana dia bertrading untuk menjadi pedagang forex yang baik.


--

Di penghujung ramadhan ini saya mau bicara yang ringan-ringan saja, karena bahasan tentang forex yang berat-berat itu bukan bidang saya, dijamin tidak mampu! Anggap pembahasan sekarang ini adalah "camilan malam" di bulan Ramadhan saja, woke?

Saya mulai dari pernyataan sebagian besar trader forex, Katanya, Trading Forex itu enak? Lho koq enak? Saya sering mendengar atau membacanya di internet begitu. Saya juga lagi berfikir, kalau dibandingkan dengan sate kambing, rasanya enak mana ya?

Masih kata orang, lho?! Kalau ada yang ngomong lain, ya dia pasti bukan orang hehehehe:
* Di forex, Anda adalah boss bagi Anda sendiri, tidak ada lagi yang akan memarahi anda, menyuruh Anda melakukan pekerjaan-pekerjaan yang membosankan, kenaikan gaji yang tak sesuai keinginan, atau bahkan memecat anda.

Kata saya, "Kalau profit...! Sebab jika loss berat di forex, Anda adalah pecundang bagi diri Anda sendiri. Semua orang menyalahkan Anda, keluarga akan memarahi Anda, pekerjaan Anda akan sangat membosankan dan bisa-bisa Anda juga terancam di pecat oleh isteri Anda. Banyak dept kolektor bank (mana saja) menagih Anda, sudahkah hutang Anda terbayar? Hai...! Apakah Anda masih berani mengatakan, 'I am The Bozz'? Maka menangislah Sampean! Saya cekikikan... Aneh benar dunia forex!"

* Di forex, Anda dapat menentukan sendiri kapan Anda bekerja, berapa lama Anda bekerja, dan berapa penghasilan yang ingin Anda raih.

Kata saya, "Kalau profit...! Sebab jika loss apalagi margin call, Anda tidak bisa menentukan bagaimana Anda bisa bekerja di forex, atau mau bekerja demo saja? Anda tidak bisa lagi menentukan berapa lama Anda bekerja, lebih-lebih mimpi penghasilan. Jika Anda memiliki keluarga yang memaksa Anda mencukupi kebutuhan mereka, sementara keadaan sedang 'tidak profit', justru Anda harus bangkit dari depan laptop Anda dan mencari penghasilan di luar."

* Di forex, Anda dapat menghasilkan uang di mana pun Anda berada, selama Anda mempunyai komputer (bahkan PDA) dan terhubung dengan jaringan internet
* Modal awal yang relatif kecil dibandingkan bisnis lain untuk menghasilkan pendapatan tak terbatas
* Anda dapat menghasilkan uang 24 jam sehari 5 hari seminggu

Kata saya, "Kalau profit...! Kalau tidak profit, itu mimpi menyedihkan bagi seorang trader forex. Sebab, bisa saja komputer atau PDA-nya malah di jual untuk bayar tagihan koneksi internet, wkwkwkkwka.... Masih belum cukup juga, karena kebutuhan tidak cuma bayar tagihan koneksi internet. Anda masih butuh pulsa untuk menyenangkan handphone Anda (HP kalau gak diisi pulsa, bisa-bisa dia diam saja atau bersembunyi di dalam almari pakaian). Maka, biaya relatif kecil untuk trading forex, bagaimana bisa? Lha beli pulsa saja tidak kuat?! Ouwh... Anda bilang bahwa Anda bisa menghasilkan uang 24 jam sehari 5 hari seminggu? Wah, hasil dari mana itu ya? Forex bisa begitu? Dahsyat banget, Forex...?! Kalau profit...!

Nah, intinya, kalau profit...! Sekarang saya yang bertanya kepada Anda, sudahkah Anda profit? BIsakah Anda profit? Mampukah Anda Membangun profit?

Ini baru persoalan dan bukan persoalan baru...! Jiakakakakakkaka....

Eh, ngomong-ngomong, apakah omongan saya berbeda dengan mereka? Tetapi yakinlah, saya masih menjadi orang juga koq hehehhe...., hanya saya memiliki pendapat yang berbeda. Dan mulai sekarang, insya Allah banyak orang lain yang mengikuti aliran saya...Aliran kegelapan Kerajaan Forex hahahahaha....


--

Pada prinsipnya, forex trading adalah sama dengan segala bentuk perdagangan di dunia ini. Strategi dasar adalah membeli pada harga rendah dan menjual di harga tinggi. Tapi mengapa strategi sederhana begitu sulit dilakukan (di forex)? Karena tidak ada yang dapat mengontrol pasar. Harga tinggi dan harga rendah ditentukan oleh kesimpulan dan tingkat psikologis dari semua pedagang yang ada di dunia ini.

Mengapa kita harus berpikir seperti seorang pedagang yang nyata? Karena forex trading adalah sama seperti bentuk perdagangan di dunia ini. Dalam kehidupan nyata, tindakan pedagang melakukan hal-hal dan cara yang sama. Jika item terlalu mahal untuk dia, dia tidak akan membelinya. Dia akan menunggu sampai ia merasa harga benar-benar bisa diterima dan menguntungkan. Dan tentu saja, ketika item terlalu murah, ia tidak akan menjual barang karena dia akan kehilangan uangnya. Formula ini sangat dasar juga bagi psikologi perdagangan yang sangat dasar bagi manusia. Woke? Wink

Banyak pedagang pemula bertindak seperti mereka yang profesional. Mereka berpikir bahwa mereka bisa mengendalikan pasar. Jadi, ketika harga cukup tinggi, mereka akan mengikuti dengan semua uang mereka, mereka memikirkan harga akan lebih tinggi dan lebih tinggi. Tindakan yang bijaksana adalah menganalisis gerakan terlebih dahulu. Ingat hukum ekonomi dasar. Ketika harga tinggi, akan mengurangi permintaan dan penawaran di atas. Tapi saat harga rendah, permintaan akan meningkat dan akan mengurangi pasokan.

Yang dibutuhkan hanya suatu metode yang memadai. Jadi, Anda boleh saja mempunyai metode yang luar biasa dan menerapkan peraturan manajemen resiko yang ketat, namun apabila tidak mengikutinya dengan baik, Anda tidak akan berhasil di pasar ini.

Kunci untuk berhasil bukan sekedar metode yang dipergunakan, melainkan diri Anda sendiri! Pasar sebetulnya digambarkan seperti lautan, yang bergerak naik dan turun tanpa memperhatikan apa yang diinginkan.

Pasar tidak mengetahui sama sekali keberadaan pedagang dan investor, para trader dan investor ini tidak dapat mengendalikan pasar lebih dari pada seorang pelaut yang ingin mengendalikan lautan.

Namun, pedagang dapat mengendalikan perilaku atau sikap sendiri. Sudah diketahui dari pengalaman bahwa pada saat pedagang membiarkan perasaan mereka mempengaruhinya secara berlebihan, pedagang cenderung membuat keputusan yang keliru dan mahal. Sebaliknya, trader/pedagang forex yang belajar bagaimana perasaan dan pikiran mereka terhadap pengelolaan uang dan dapat mengendalikannya, maka mereka akan memperbaiki keuntungan secara signifikan.

Dalam hal ini, boleh dikatakan seorang pedagang forex sebaiknya melatih perilakunya terlebih dahulu sebelum memutuskan masuk ke pasar. Hal itu dilakukan supaya mampu mengendalikan perasaan saat bertransaksi.

Ini bukan suatu pekerjaan yang ringan, tetapi bisa dan sedang dilakukan oleh trader-trader forex yang telah sukses. Pada kenyataannya, tidak seorang pun akan mencapai sukses yang konsisten tanpa menguasai diri sendiri dan disiplin diri. Jika begitu, kenapa kebanyakan trader forex sering kalah atau menderita kerugian masih saja membicarakan persoalan yang penting ini, tetapi tidak melakukan apapun?

--

Setiap trader forex ingin dalam perdagangan dengan rekening trading yang didanai (yaitu rekening $ 10.000), namun sangat sedikit sekali dari kita yang benar-benar bisa melakukan ini. Kebanyakan pedagang terjebak dengan perdagangan account relatif kecil (yakni hanya mencakup margin yang dibutuhkan). Trading dengan rekening kecil membutuhkan manajemen resiko yang sangat ketat (manajemen uang) karena tidak ada penyangga terhadap kesalahan atau kerugian yang tidak terduga. Sebagai contoh, jika rekening trading forex hanya mencakup margin yang dibutuhkan dengan $ 500, dan tidak akan memakan kerugian $ 600, account akan menjadi untradeable sampai terdapat uang tambahan yang ada dalam simpanan. Tetapi,….boro-boro ada $ 500 di account kita, $ 100 saja untung, wkwkkwkwk…. Kalaupun ada $ 1000 itu pun menghutang wkwkkwk… Kenyataan sesungguhnya, para pemula banyak berkonsultasi dengan saya dan rata-rata mereka kebanyakan ada uang $ 50 s.d $ 100 untuk modal trading mereka. Maaf, lho!

Trading Account Kecil

Trading forex acount kecil akan jauh lebih sulit daripada trading forex account besar. Account yang besar masih ‘bisa berfikir” atas kesalahan, bisa bertahan terhadap kehilangan tak terduga, tapi account kecil tidak memiliki kesempatan tersebut. Account yang besar dapat digunakan untuk perdagangan setiap pasar yang tersedia, namun account kecil hanya dapat digunakan untuk perdagangan pasar dengan persyaratan margin yang rendah. Account besar juga memungkinkan trading forex lebih fleksibel (misalnya kontrak ganda), sedangkan account kecil sangat terbatas dalam strategi perdagangan manajemen yang bisa mereka gunakan.

Selain itu, perdagangan rekening kecil memiliki masalah psikologis yang membuatnya lebih sulit. Misalnya, ketika seorang pedagang tahu bahwa mereka hanya dapat masuk perdagangan yang sangat terbatas. Dan ketika terjadi floating, maka dia hanya memiliki harapan saja dan tidak dapat mengelola trading dengan baik, tidak bisa mengandalkan strategi tertentu untuk mengatasi floating itu. Pilihannya hanya sebuah kepasrahan.

Jika pedagang mampu menangani tekanan psikologis dengan baik, ini mungkin tidak menjadi masalah. Bahkan para pedagang yang terbaik pun telah kehilangan uang dalam perdagangan, dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk menghindari kehilangan perdagangan tersebut.

Nasihat untuk Account Kecil

Dengan semua kekurangan account ini, tampak seolah-olah tidak mungkin untuk perdagangan rekening kecil menguntungkan. Hal ini tidak terjadi, dan account kecil pun bisa menguntungkan diperdagangkan oleh banyak pedagang (termasuk pedagang profesional). Saran berikut ini disediakan dari perspektif di account kecil, tapi saran secara umum juga berlaku untuk semua account trading (bahkan $ 1.000.000 account). Gak pilih-pilih koq…

* Perdagangan Menggunakan Leverage Yang Tepat
Trading menggunakan leverage memungkinkan trader untuk account kecil bisa masuk perdagangan. Dengan adanya leverage ini mereka bisa trading dengan jaminan modal. Untuk account kecil sebaiknya menggunakan leverage 1: 400 atau 1 :500 sesuai pilihan broker yang maksimal tersedia.

* Siapkan risiko kerugian
Trader dengan account kecil harus lebih hati-hati, dan pastikan bahwa Anda menghargai rasio, dan Anda mampu menghitung rasio kerugian dan digunakan dengan benar.

* Patuhi Aturan Risiko Maksimal Dua Persen
Perdagangan sesuai dengan aturan risiko dua persen menyediakan rekening kecil bisa bertahan dengan cara yang sama (terhadap kesalahan, kerugian tak terduga, dll) dengan account besar. Banyak pedagang profesional mematuhi aturan tanpa risiko dua persen dari ukuran account trading mereka, karena hal ini merupakan teknik manajemen risiko yang sangat efektif.

*Jangan Menyepelekan Account Kecil
Trader forex seringkali membuat kesalahan terhadap account kecil, mereka sering menyepelekan sehingga dalam perdagangan tidak mengurusnya secara serius. Pengelolaan terhadap account ini pun seolah lebih mudh dibanding dengan account besar. Beberapa trader forex secara tegas menyatakan bahwa dalam rekening perdagangan yang kecil akan lebih memungkinkan untuk berhasil. Hal ini tidak benar, dengan rekening perdagangan yang kecil justru lebih sulit untuk perdagangan yang berhasil, tetapi jika mereka diperdagangkan dengan benar, tidak ada alasan mengapa rekening perdagangan kecil tidak dapat menguntungkan. Kuncinya pada ketaatan sistem atau rule trading yang benar. Fokus kepada manajemen risiko, dan benar dalam menerapkan teknik manajemen risiko mereka (terutama aturan dua persen risiko), pedagang account kecil dapat hidup baik dari perdagangan mereka, dan mungkin dapat gilirannya account kecil mereka menjadi rekening besar. Amiin.

--

Banyak orang yang senang dengan ide dalam perdagangan di pasar 24-jam, mereka benar-benar gandrung dengan yang namanya trading forex. Meski “hidup” di dalam “pasar” dengan berbagai konsekuensinya, tetapi mereka sulit untuk meninggalkannya. Bahkan diantara mereka, ada yang sudah pernah “terbantai” market forex, tetapi mereka tetap menyayanginya. Tetapi tidak sedikit yang “mual-mual” kalau mendengar tentang istilah trading forex lagi. Benar-benar, Trading forex itu fenomenal…

Trading Forex, kalau boleh jujur adalah pekerjaan yang sangat berat, meski orang lain melihatnya sebagai pekerjaan mudah; dikerjakan sambil tiduran di kamar saja bisa. Dikerjakan si trader ketika dia tidak mandi pun gak masalah, gak perlu berhias dengan pakaian berdasi dan sebagainya. Bahkan, nih… kalau para trader lagi kumpul, satu gelas kopi itu bisa di join diminum bersama….dan situasi ini tidak dapat terjadi di kantor manapun. Asyik to, enak to, mantep to… Akhirnya ya, ta gendong kemana-mana wkwkwkwkk….

Tetapi dibalik itu semua, ada ancaman psikologis yang dapat mengena trader forex itu sendiri, yakni: stress.

Mari, kita melihat di mana stress berasal. Wah, mohon maaf ini bukan berarti saya seorang psikiater trading, lho…! Justru saya ini trader yang pernah memiliki pengalaman stress (menghadapi trading). Eh, mungkin Anda juga? Pun kadang-kadang saya masih suka stress juga koq (apalagi kalau menghadapi floating banyak), Apakah Anda mengakui hal yang sama? Jadi, dari mana stres datang?

Jawaban singkatnya adalah ketidakpastian.

Seorang trader, menghadapi hidup (dalam trading) ini penuh dengan ketidakpastian: Apakah saya akan membuat atau kehilangan uang di perdagangan ini? Apakah saya akan dihukum margin call? Apa yang akan terjadi pada USD hari ini? Bagaimana news hari ini mempengaruhi pasar? Apakah modal yang sedikit (kadang malah hasil hutang) hari ini akan bertambah? Pertanyaan (dan ketidakpastian) yang tidak terbatas, Bro...! Tentu saja trader telah memilih cara unik untuk hidup dengan tantangan yang demikian. Sungguh, ketidakpastian yang disuntikkan ke dalam setiap hari perdagangan, dapat membuat para trader stress.

Bagaimana Mengendalikan Stres

Sebelum Anda mulai berpikir bagaimana mengendalikan stress dalam trading ini, jika Anda masih pada tahap pemikiran bahwa stress sebagai dampak setiap perdagangan tidak dapat dikendalikan dan pasti tidak pernah dihilangkan, maka saya berharap Anda berfikir lagi. Ada aspek perdagangan yang kita tidak dapat mengendalikan, seperti bagaimana laporan kerja akan mempengaruhi pasar atau apakah suku bunga akan meningkat atau menurun. (Banyak pedagang mempertimbangkan ketidakpastian ini menjadi menarik) Namun., Kita dapat berpartisipasi dalam pasar. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengendalikan stress seorang trader.

1. Gunakan Sistem Trading

Trader yang merasakan stres dapat dikurangi dengan menggunakan sistem perdagangan yang baik. Tidak perlu untuk sebuah pencarian seumur hidup yang perfect banget. Kebijaksanaan perdagangan yang bebas stres dapat ditemukan dalam sistem perdagangan yang baik. Ingat, Thomas Alva Edison saja gagal ribuan kali sebelum sukses menciptakan satu buah bola lampu.

Seorang trader forex kadang, ketika loss despertnya bukan main, kayak mau berhenti dari forex. Sebenarnya ini adalah emosi jiwa yang wajar, dan sangat temporer. Dan selama ini memang masalah mengendalikan emosi sulit di cari ilmunya, kalau secara teori sih seabrek, karena itu mengendalikan emosi butuh didapat melalui pengalaman.

2. Memilih waktu-waktu trading
Semua trader forex berpengalaman stres; dia trading di jam-jam pasar sepi dan market pergerakannya masih sangat lambat, misalnya trading pagi-pagi (karena begadang kalee) open posisi jam 2 pagi. Dikarenakan tidak bisa memenej trading dengan baik, dia menunggu trade-nya itu sampai siang. Semakin siang, malah semakin floating banyak. Masih di tunggu… dan kelelahan mengakibatkan stres, muncullah emosi. Ya, dia terjebak untuk segera open posisi lagi, floating ….. Hayo, siapa tidak stres dengan kondisi trade semacam itu.

3. Relakan saat kita harus loss
Tidak ada trader yang tidak pernah loss, maka relakanlah uang kita yang hilang. Jangan pernah memelihara loss terlalu lama. Yang terpenting adalah mencari penyebab apa yang membuat kita loss. Kita menjadikannya pengalaman agar tidak terulang lagi terjerembab pada lubang yang sama.

Kita selalu berharap semoga besok kalo kita trading jarang ketemu Tuan Loss yah... ketemu Nyonya Profit saja yang murah senyum dan suka elus-elus....qqq.

4. Jangan menyalahkan indikator yang kita pakai
Harus disadari bahwa market tidak bisa di prediksi secara akurat 100%, tapi yang penting kejadian seperti itu jangan dijadikan suatu masalah besar dan langsung menyalahkan indikator kita sendiri. Hal ini dapat membuat stres, karena Anda butuh berfikir keras lagi untuk test dan test indikator-indikator baru, termasuk sistemnya. Saya memiliki teman, juga trader yang sudah tiga tahun sudah berkali-kali ganti indikator dan sistem... tetapi hasilnya masih sama: Rajin deposit dan tidak pernah witdhrawal. Saya rasa wajar saja harga bisa bergerak tidak tentu arah. Setiap trader memiliki indikator-indikator berbeda. Jadi yang bisa menggerakkan harga-harga itu namanya fundamental. Kita menggunakan indikator sebagus apa pun, kalau ketabrak fundamental ya indikator-indikator itu, mengalah. So, percayalah dengan keyakinan Anda. Anda tidak bisa “hidup” dengan keyakinan orang lain. Ya, gak Bro..!?

Forex itu kadang-kadang memang bikin kesel, nyesel, dan lain-lain. Sebagai trader kita sering menjumpai situasi sulit dalam trading. Yah, sering kita menunggu berlama-lama, kita sudah merasa indikator sudah sesuai dengan posisi kita, eh… harga diam saja, begitu ditinggal dia malah bergerak cepat, uhf! Maka dibutuhkan kesabaran dan berfikir yang jernih. Technical analisis seakurat apapun, kalau pikiran dan hati kita tidak bisa tenang dan berpikir jernih sama aja bohong, Bro..!

Banyak orang berpikir bertransaksi di platform itu kayak menyeberang jalan dua arah... jadi harus mengamati pergerakan dengan seksama berikut rambu-rambunya,...kalau emosi ya wajar, namanya juga jalan raya.

5. Bersyukur dan merasa puas
Selain yang saya sampaikan diatas, kita juga harus belajar untuk puas dan bersyukur.
contoh: misal hari ini profit 10 pips : Alhamdulillah, besok profit 20 pips : lumayan rejekinya nambah, profit 30 pips : Alhamdulillah dapet rejeki gede.

Sedang kalau loss 10 pips : belum rejeki, loss 20 pips : hari ini bukan rejekinya, dll.
Begitu secara sederhana cara untuk latihan mengendalikan emosi, karena emosi itu timbul disaat kita dapat banyak profit, masih ingin tambah lagi, tambah lagi dan tambah lagi. Begitu kena loss, stres dan ingin balas dendam, akhirnya analisa jadi ngawur, nafsu, ujung-ujungnya loss tambah gede. Tambah stres!

6. Kuasai emosi dengan baik
Bagi pemula sekali di trading forex, banyak kisah-kisah yang menyebabkan dirinya benar-benar dalam kondisi stres. Saya akan mencoba memberi contoh dan menjelaskan secara sederhana:

Karena umumnya mereka yang pertama-tama trading, ketika open position pada account real, jantung berdebar-debar, perut jadi mual... bagaimana mencegah hal ini terjadi? Apakah harus tidak perduli hal hal yang lain? Apakah dengan makin banyak kehilangan uang kita makin terbiasa dengan kehilangan uang?

Tentu tidak! Jawabannya ada pada kepercayaan diri, dan ukuran posisi.

Anda berdebar ketakutan, stress, dan berkeringat dingin karena Anda tidak mengerti atau hanya mengerti sedikit tentang apa yang Anda lakukan!

Jika Anda telah menjalankan sebuah metode trading dalam jangka waktu yang lama (3 bulan), dan mengenal sistemnya luar dalam, kapan harus open posisi, kapan harus exit... dsb, maka Anda tentu akan cukup percaya diri dalam menerapkan metode trading tersebut bahkan mengetahui probabilitas keberhasilan Anda diukur dalam waktu 3 bulan tersebut! Dengan mengetahui hal ini saja, akan sangat menghilangkan debar jantung dan perut mual setiap kali harga bergerak 1 pip mendekati SL Anda.

Selanjutnya, jika ketika Open Position, jantung anda berdebar dan asam lambung anda bergejolak, berarti ukuran posisi Anda terlalu besar!, semisal Anda mengetahui bahwa dengan money management Anda yang sekarang, dalam setiap trade yang Anda lakukan, Anda memiliki resiko kehilangan $500 dalam setiap trade, dan anda tidak siap kehilangan $500, karena itulah dengan segala cara tubuh Anda menolak pikiran yang tidak menyenangkan dengan mengencangkan seluruh syaraf di tubuh Anda...

Misal, 10 cent per pip dan 10 $ per pip akan memberikan efek psikologis yang amat berbeda, jika Anda ingin menguasai emosi Anda dalam trading ;

Latih eksekusi metode trading Anda sampai mengetahui seluk-beluk, kelemahan kelebihannya, dan ekspektansi profitnya dalam jangka panjang.

Ketahui dan terima resiko Anda. Kalau Anda masih loss secara terus menerus, Anda harus kembali dengan demo account, perlakukan seperti live, coba dimulai dari 100$, tetapi ingat, biaya internet dan listrik bukan demo lho…! Bagaimana Anda demo secara benar? Silahkan telusuri ilmunya disini: http://tinyurl.com/2g9t8aw

--

Sulit dihindari teknologi merambah luas di negeri kita tercinta, termasuk laptop, netbook, notebook komputer diiringi kemajuan dalam bidang internet. Bagi sebagian orang alat teknologi ini sepertinya menjadi style of life. Orang desa seperti saya pun bisa “pusing” kalau tidak “kencan” sehari saja dengan alat canggih ini. Barangkali termasuk Anda.

Seiiring dengan itu pemikiran seseorang berkembang dan sampai lah pada tahap bagaimana memanfaatkan internet yang ada di rumahnya, yakni untuk bisnis online. Banyak orang telah menentukan pilihan bisnis online yang disukainya; dari program PTC, HYIP, forex dan lain-lain. Saya pun telah menentukan pilihan: forex.
Banyak yang menentukan pilihan seperti saya ini, bisa jadi mereka buruh, pegawai negeri, karyawan bahkan pengangguran pun telah menentukan bahwa dirinya ingin terjun atau menekuni bisnis online foreign exchange ini. Secara pribadi saya salut, tetapi secara psikologis saya juga turut prihatin. Lho???

Forex itu sulit dan tidak cocok untuk semua orang. Forex itu komplex dan bisa bikin menambah masalah dan bisa juga menjadi sebab kita masuk penjara, lho? Hei, apa-apaan lagi ini..!

Banyak kisah pahit bermula dari forex ini, dan banyak kisah sedih pun berasal dari forex. Hanya sedikit kisah manis yang tersisa… Kisah apakah yang kita miliki sesungguhnya dari forex ini, Brother? Trader pemula selalu loss, trader senior –katakanlah mereka yang telah menekuni forex sudah lama- sudah berani menerima investor dalam kapasitas over dosis, suatu saat loss dan akhirnya bener-bener masuk buy (penjara) dan sell (jeruji besi). Nah, saya tidak menginginkan kisah pahit ini menimpa Anda dan juga saya. Maka marilah (mari…) kita bicara dari hati ke hati sejenak, santai… otot kita kendurkan dan bicara dengan bahasa sederhana tentang forex atau trader forex. Sudah? Woke…!

Sekali lagi, kita bicara dari hati ke hati ya, (woke, sepakat). Barangkali Anda seorang buruh yang harus kerja dari pagi jam 07.00 WIB sampai jam 16.00 WIB. Anda seorang karyawan yang jarang di rumah, atau pun kalau di rumah Anda masih punya PR dari boss. Atau Anda seorang big boss yang banyak urusan, dan bisa jadi Anda seorang pengangguran. Atau Anda seorang yang seperti tidak saya sebut sebelumnya, woke gak masalah. Saya akan bertanya, Apakah Anda cocok menjalani bisnis forex ini? Huh

Silahkan Anda pelajari sebaik-baiknya tentang forex ini sebelum Anda menjawab dengan baik pertanyaan saya. Anda adalah kuncinya. The key is yours. JIka Anda memutuskan bahwa Anda cocok dan bisa, atau Anda bisa mengatur waktu Anda, silahkan lanjut live trading forex… Welcome, Brother…!

Nah, disini saya paling ingin mengucapkan selamat datang di dunia forex kepada para pengangguran. Lho??? Iya, karena para pengangguran itu pada dasarnya sama seperti saya, wkwkkwkw!

Maksud saya begini, Bro! Pengangguran itu memiliki kesempatan lebih luas untuk terjun di dunia forex. Mereka lebih memiliki lebih banyak waktu untuk memperdalam forex. Cuma kelemahannya ya ada, mereka gak punya duit wkwkwkw….!(beginilah, yang kadang membuat saya turut prihatin)! Padahal untuk terjun ke dunia forex idealnya punya banyak duit. Tetapi saya percaya kata orang tua kita dulu, bahwa duit itu bisa dicari… Lagi pula (untuk kenyamanan pikiran) gak ada duit untuk modal nanti juga ada broker yang ngasih modal..) Woke, jadi saya juga sedikit nyaman nih….

Biar adil, saya tidak ingin membicarakan mereka disini. Saya anggap mereka semua telah sepakat untuk cocok pada bisnis ini dan ingin menekuninya. Nah, sekarang saya ingin memperkenalkan kepada Anda untuk mempertimbangkan agar beralih ke Forex dengan full time trading forex.

“Uhf, mana bisa, saya kan seorang karyawan..”

“Hei, Kang! Saya ini pegawai yang selalu pulang sore, setelah itu capek, saya butuh istirahat. Gak bisa, Kang!”

“Gak apa-apa, soalnya saya siap untuk melakukan itu,” kata mereka yang pengangguran.

Kata saya, “Sabar to Mas! Kita kan sepakat bincang-bincang dari hati ke hati, woke?”

“ Ya, Kang!” jawab mereka hamper bersamaan.

Mulai panas ini, kipasan sik’ ah….

Disini saya akan bicara sebuah masalah penting, sebuah pendekatan pekerjaan forex. Sebelumnya sudah saya sampaikan bahwa saya telah menganggap mereka telah siap untuk terjun ke dunia forex. Pendekatan pekerjaan Forex yang saya sebut sebagai full-time trading forex itu sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada artikel ini saya ingin berbagi keuntungan paling penting dari perdagangan seorang trader yang menjalankan full-time trading forex.

1. Lebih banyak waktu untuk trading.
Yang pertama dan keuntungan yang paling jelas adalah lebih banyak waktu untuk trading. Ketika Anda berada dalam perdagangan paruh waktu, Anda harus berurusan dengan pekerjaan harian Anda, pekerjaan rutin Anda di rumah dan apa yang tersisa sering kali tidak cukup untuk perdagangan Forex agar berhasil. Sedang full-time trading forex bisa menjadi solusi untuk memecahkan ini dengan memberikan sehari penuh untuk tetap dalam perdagangan.

2. Kendali perdagangan sesi.
Ketika Anda dalam perdagangan full time Anda bisa memilih hari kerja yang akan mencakup satu sesi perdagangan penuh atau salah satunya untuk perdagangan selama jangka waktu paling aktif di Forex.

3. Pivot poin.
Menggunakan pivot poin dan tingkat bantu dukungan dan perlawanan yang paling efektif pada sesi intraday secara keseluruhan. Dan ketika Anda dalam perdagangan full time, Anda dapat mengikuti tren melalui hampir semua tingkatan. Paruh-waktu seorang trader biasanya akan kehilangan semua kesempatan yang terhubung dengan titik pivot harian.

4. Memanage Trading.
Ketika Anda dalam perdagangan selama periode waktu yang tetap setiap hari kerja, secara otomatis mengatur trading forex Anda, membuat Anda lebih disiplin dan menawarkan Anda kesempatan untuk meningkatkan tingkat management dalam semua aspek perdagangan Forex.

5. Trailing Stop.
Beberapa broker Forex tidak mendukung trailing stop otomatis (misalnya, Marketiva). Jika strategi trading Anda memerlukan menempatkan trailing stop-loss, Anda dapat dengan mudah melakukannya secara manual ketika Anda perdagangan Forex full time.

6. Lebih banyak peluang trading.
Sehari penuh perdagangan 7-8 jam dapat menghasilkan peluang banyak lagi untuk memasuki posisi dari 2-3 jam sehari secara acak. Anda dapat memilih untuk melihat periode jangka waktu yang lebih rendah dan mencari kesempatan itu bahkan semakin banyak kesempatan.

-
Anda Berharga Di Mata TUHAN

kategori: Refleksi
Ada seorang laki-laki, dimana setiap orang yang melihat fisiknya pasti setuju bahwa ia bukan laki-laki yang menarik. Badannya gemuk dan tingginya di bawah rata-rata, wajahnya tidak tampan. Ia bukan orang yang kaya raya juga bukan orang yang punya kepandaian khusus. Jalannya agak pincang, dan suaranya pun sumbang untuk menyanyi. Sebut saja ia bernama Milo.

Sehari-hari ia bekerja sebagai pegawai sebuah toko buku dengan gaji yang tidak seberapa. Milo sudah hampir berumur 40 tahun, ia kadang merasa fustasi karena ia belum punya pacar hingga saat ini, Ia kadang merasa Tuhan tidak adil baginya dirinya seperti itu, tidak ada wanita-wanita yang mengelilinginya karena mengaguminya, tidak ada kelimpahan harta padanya, atau orang-orang yang memujinya karena kehebatannya.

Suatu ketika, pulang dari tempat bekerja melewati lorong yang gelap, seorang pria tinggi besar menghadangnya. Wajahnya tidak nampak jelas karena gelapnya malam. Pria itu menodongkan sebuah pisau pada dadanya "Serahkan uangmu kalau mau selamat" ujarnya dengan nada suara berat. "Anda menginginkan uang saya? ambillah semuanya" katanya dengan tenang.Pria itu membiarkan Milo mengambil uangnya, diserahkan semua uangnya ke tangannya. Sikap Milo nampak tenang sekali.

"Anda tidak takut kalau aku membunuhmu disini?" tanya pria itu. Oh, tentu tidak. Tidak ada yang berharga pada diriku, sekalipun aku harus memberikan nyawaku aku tidak takut" ujarnya dengan tenang. Menghadapi sikapnya yang tenang, pria itu makin penasaran dan pelan-pelan menurunkan pisaunya. "Anda tidak takut mati? " tanya pria itu lagi. "Saya tidak takut mati, saya tidak memiliki apapun di dunia ini. Saya milik Tuhan, jika anda membunuh saya maka anda mengembalikan saya kepada Tuhan.

"Anda orang Kristen?" tanya pria itu. Tepat, bagaimana anda bisa tahu?" tanya Milo.

Pria itu akhirnya memperkenalkan diri. Milo lalu mengajaknya duduk di sebuah anak tangga dari toko yang telah tutup. "Aku seorang preman, aku pernah membunuh belasan nyawa. Dulu aku orang Kristen, Ayahku dulu sering sekali memukul ibuku dan juga anak-anaknya hingga kami hidup dalam kekerasan. Ia sering mabuk dan aku pernah hampir dibunuhnya, selain ia tidak punya pekerjaan tekanan hidup menjadikan aku seperti ini." Kemudian lanjutnya lagi " Baru kali ini aku menemui orang yang tidak takut padaku" ujarnya. TIba-tiba air mata meleleh dari kedua pipinya , "Seumur hidupku baru pertama kali aku menangis. Aku tidak tahu kenapa, aku seperti orang bodoh menangis di hadapanmu." Kasih Tuhan terus menyinari malam hari itu.

"Kamu pasti lapar, aku punya makanan untukmu" ujar Milo sambil mengeluarkan roti dari tasnya dan memberikan padanya. "Aku melihat ada suatu kekuatan yang begitu kuat keluar dari dirimu, menarik aku kembali pada suatu tempat dimana aku dulu pernah berada" Pria itu adalah orang yang paling ditakuti di tempat tersebut, reputasinya sebagai sebagai pembunuh belum ada tandingannya. Bagaimana mungkin orang seperti Milo bisa membuat hatinya luluh? Malam itu ia bertobat dan apa yang terjadi? Banyak dari anak buahnya yang akhirnya bertobat dan kembali pada jalan kebenaran.

Pernahkan anda merasa tidak berharga? Tidak punya kelebihan apa-apa. Anda merasa fisik anda tidak menarik, anda juga merasa tidak punya harta apa-apa yang bisa diberikan. Tuhan tidak pernah menciptakan kita tanpa maksud. Anda mungkin berkata "Tuhan. Apa saya seperti ini bisa dapat jodoh? apa saya layak melayaniMu? Apa saya bisa berhasil? " Semua adalah mungkin bagi Tuhan. Pernahkah anda membanding-bandingkan diri anda dengan kelebihan orang lain, lalu anda merasa minder?

Saudara terkasih, apapun keadaan anda Tuhan begitu mempedulikan anda. Sekalipun pelayanan anda mungkin hanya seorang penyapu halaman gereja, Anda tetap seorang yang hebat di mata Tuhan. Jangan pernah bersedih hati, kalau mungkin anda mempunyai cacat fisik. Jangan putus asa kalau orang tidak mengganggap keberadaan anda. Anda sama berharganya dengan ciptaanNya yang lain. Ketahuilah, Anda begitu berharga dimataNya, sehingga Ia begitu tidak ingin kehilangan anda.

Yesaya 43;4 -- " Oleh karena engkau berharga di mataKu, dan mulia, dan Akumengasihi engkau"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar