Segar banget

Segar banget
bangett

Jumat, 03 Juni 2011

Menjaga Kekudusan




Belajar dari Yusuf (4): Keep the purity / fear of God despite success

Kej 39: 8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, 9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"

Saudara/i yang dikasihi Tuhan, bahaya dari sukses adalah sukses itu sendiri. Salah satu penghalang besar bagi sesorang untuk memperoleh sukses yang lebih besar adalah rasa puas dengan sukses yang kecil itu lalu menjadi lengah. Suatu sukses bisa membuat sesorang puas diri dan merasa sudah waktunya untuk menikmati pencapaiannya itu. Dan sering saat-saat seperti itu adalah saat dimana benteng pertahannya menjadi lemah. Sering sekali kita mendengar orang yang sukses jatuh karena suatu skandal. Entah itu skandal sex, skandal keuangan, atau skandal-skandal yang lain.

Salah satu contoh terjadi pada karir Daud. Alkitab mengatakan pada musim dimana raja raja pergi berperang, dia tinggal di Yerusalem. Saat itulah dia menjadi lengah dan jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba. Puji Tuhan, Daud memiliki hati yang mudah bertobat dan mau berubah. Dia tidak pernah mengulangi kesalahan yang sama dan Tuhan memulihkan dia dan meneguhkan janji untuk Daud dan keturunannya.
Lupa Pada Tuhan Sebagai Sumber Kesuksesan
Sukses bisa menjadi berbahaya terutama bila seseorang menjadi lupa pada Tuhan. Bila seseorang sudah lupa pada Tuhan, maka dia tidak lagi takut akan Tuhan dan akan mudah sekali kompromi dengan dosa. Itulah awal kejatuhan yang senantiasa disiapkan oleh si Iblis.

Namun hal itu tidak terjadi pada Yusuf. Yusuf berbicara soal loyalty di ayat 9 diatas. Namun dia terlebih lagi menekankan bahwa dia lebih takut lagi pada Allah untuk membiarkan dirinya jatuh dalam dosa yang ditawarkan oleh istri Potifar tersebut.

Tidak selamanya menjaga kekudusan dan kemurnian menghasilkan jalan yang mulus. Itu tidak terjadi pada Yusuf. Dia dimasukkan ke penjara karena memegang prinsipnya. Namun konsekuensi keputusan Yusuf tidak membuat dia kompromi dengan dosa. Ini yang perlu kita pahami sungguh sungguh. Kita perlu mengerti bahwa bisa terjadi, kita akan mengalami, untuk sementara, kemunduran dalam karir ataupun bisnis kita karena prinsip yang kita pegang. Namun jangan kuatir. Tuhan kadang mau agar kita mengalami mundur satu langkah sebelum Dia bawa kita maju sepuluh langkah kedepan. Percaya pada Tuhan. Dia takkan mengecewakan kita.

Kekudusan Dilatih dan Dibentuk dari Awal
Kekudusan tidak terbentuk seketika. Yusuf menerapkan Kekudusan sejak dini. Sejak masih dengan karir yang kecil di rumah Potifar dia memegang kuat prinsip tersebut. Bila hal itu sudah menjadi gaya hidup, seseorang tidak akan mudah tergoda ketika dia diangkat ke jabatan yang tinggi. Itu sebabnya Yusuf menjadi figur pemimpin tanpa cela ketika dia memerintah bagi Firaun. Yusuf, seperti juga Daniel, menjadi pemimpin yang tidak tergantikan selama hidupnya. Pemimpin yang tidak pernah membuka celah yang dapat membuat mereka jatuh dalam disgrace dan nama buruk.

Apakah saudara/i sudah mulai megalami sukses dalam pekerjaan atau bisnis anda ? Jangan lengah. Dan tetap takut akan Tuhan.

Ingat, Tuhan belum selesai dengan rencananya bagi anda. Masih banyak lagi sukses yang Dia mau anda dan saya alami dalam hidup ini.

--

Kiat Sukses: Bebas Dari Cemburu
Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh orang Israel mengasihi Daud…. dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud. (1Sam 18:28, 7, 9)

Cemburu dan dengki itu destructive. Kisah Raja Saul adalah kisah klasik tragis mengenai kecemburuan. Ironisnya kecemburuan di kisah ini justru ada pada seorang Raja yang memiliki tahta dan menguasai praktis seluruh isi negri Israel. Mungkin kalau kecemburuan itu ada pada orang yang kekurangan terhadap orang yang memiliki segalanya akan lebih bisa diterima.

Namun kalau kita renungkan lebih dalam sebetulnya kecemburuan itu tidak mengenal status kekayaan atau kesuksesan.

Cemburu adalah Ciri Orang Yang Tidak Secure
Orang yg sukses tetap saja bisa cemburu kepada orang yang lebih sukses. Orang yang kaya iri pada orang yang populer. Orang yang populer iri pada orang yang memiliki posisi dan kuasa. Orang yang tidak memiliki satupun dari hal yang diatas, iri dan dengki kepada setiap orang yang memiliki kekayaan, posisi dan popularitas.

Kalau diteliti lebih jauh, Saul cemburu karena sesungguhnya dia merasa INSECURE. Dia tahu Tuhan sudah meninggalkan dia karena ketidaktaatannya pada perintah Allah. Samuel mengatakan bahwa Saul telah menjadi sombong dan tidak bergantung kepada Tuhan. Padahal dia baru memerintah beberapa tahun dan mengalami beberapa sukses di peperangan (1Sam15:17)

Orang suka iri dan dengki adalah orang orang yang insecure. Kenapa insecure?

Karena hidupnya mengandalkan kekuatan sendiri dan tidak mengandalkan Tuhan.

Orang Percaya Tidak Akan Cemburu Pada Sukses Orang Lain
Orang yang berharap kepada Tuhan adalah orang orang yang tetap tenang sekalipun sedang melalui lembah yang kelam. Situasi yang sulit seperti apapun tidak akan menggoyahkannya karena dia mengandalkan tongkat dan gada Tuhan Yesus (Maz 23).

Orang yang iri dan dengki tidak mengerti dan menghargai anugerah Allah. Bukannya bersyukur atas keadaannya lalu berserah dan percaya pada pemeliharaan Tuhan yang sempurna, mereka selalu komplain. Tidak pernah merasa puas dengan yang ada dan mengingini yang dimiliki oleh orang lain.

Daud berbeda. Dia sudah tahu bahwa Allah menghendaki dia menjadi raja yang berikutnya. Namun dia tidak terburu buru. VERY SECURE . Dia tidak perlu memaksakan waktu yang sudah ditetapkan Allah. Bahkan dia selalu menolak ketika dia memiliki dua kesempatan untuk membinasakan Saul yang pada waktu mertuanya itu mengejar ngejar Daud untuk membunuhnya.

Daud berbeda. Pandangannya ditujukan pada tugas yang ada. Tidak kuatir dia akan terlambat dan menjadi terlalu tua untuk menjadi raja. Sebagai prajurit dia lakukan dengan sukacita dan tidak terpaksa. Sekalipun Saul sengaja menaruh dia di barisan depan dengan maksud yang jahat, Daud tetap bertempur dengan sepenuh hati sehingga dia justru semakin berhasil dan disukai dan dipuja oleh seluruh orang Israel.

Cemburu Merusak Suasana Kerja dan Produktivitas
Kecemburuan membuat hidup orang tidak tenang. Gelisah, curiga dan membawa spirit yang destructive pada produktivas team. Bila ada iri dalam tempat kerja anda, akan terjadi perpecahan dan kehancuran. Orang yang iri memiliki loose-loose principle. Bukannya mencari win-win solution tapi berprinsip lebih baik dua-duanya hancur dari pada orang lain mengalamai kebaikan. Perempuan sundal yang jahat pada kisah Raja Salomo (1Raja 3) memilih agar bayi tetangganya dibelah dari pada melihat ibu kandungnya memelihara bayi tersebut

Ah untuk apa kita cemburu dan iri hati.

Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang. (Ams 14:30)

Lagipula kita percaya bahwa Tuhan Yesus pasti memelihara hidup kita dalam segala kebutuhan kita.

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (1Pet 5:7)

Saudara saudari, marilah kita masuki minggu ini dengan hati yang bersih dari segala bentuk kecemburuan dan iri hati.

--

Kiat Sukses: Bila Doa Belum Berhasil

Bagaimana bila doa yang kita panjatkan berulang-ulang belum juga memberikan hasil? Sudah Capek doa, tapi belum ada terobosan. Bahkan mungkin sedikitpun tanda-tanda kearah itu tidak ada sama sekali.

Tuhan Yesus memberikan Solusi yang ampuh.

Bila persoalan sudah menumpuk seperti gunung yang tak tergoyahkan. Bila penghalang rencana bisnis dan karir kita kelihatannya begitu kokoh seperti benteng yang tinggi, Tuhan mengatakan:

Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa. (Mat 17:21)

Mengahadapi Persoalan Setinggi Gunung
Dibalik segala persoalan kita ada Iblis yang memang kerjanya menyabotase semua yang baik yang Tuhan sediakan untuk kita. Tuhan Yesus mengatakan Iblis datang untuk Mencuri, Membunuh dan Membinasakan / Menghancurkan (Yoh 10:10). Tidak perlu bingung dalam hal ini. Tuhan tidak pernah punya rencana yang jelek untuk kita. Semua rencanaNya bagus-bagus. Bahkan Dia menyediakan hari depan yang penuh harapan (Yer 29:11). Namun ada si Iblis. Dan semua yang buruk, yang jelek dan yang kacau balau, datangnya dari Iblis.

Tuhan kita katakan bahwa ada jenis persoalan yang perlu dilawan dengan DOA Puasa. Tidak cukup berdoa saja. Harus dengan Doa Puasa.

Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa." (Mat 17:19-21)

Seni Yang Hilang
Berpuasa sudah menjadi sesuatu yang kuno dan asing bagi banyak anak-anak Tuhan. Dan yang memprihatinkan, saya temui banyak orang yang bukan Kristen justru dengan rutin berpuasa 2-3 hari seminggu. Saya memiliki supir yang beragama lain namun secara rutin berpuasa setiap Senin dan Kamis hampir sepanjang tahun. Saya menemui bahwa karyawan saya ini memiliki roh yang kuat dan tidak mudah goyah dalam menghadapai persoalan. Baik persoalan keluarga, keuangan dan lain sebagainya. Bahkan kehidupannya sangat baik. Sekalipun bekerja sebagai supir namun memiliki bisnis angkot dan rumah kontrakan disamping rumah dan kendaraan pribadi. Luar biasa bukan?

Seandainya, anak-anak Tuhan mengerti rahasia kekuatan Doa Puasa dan melakukannya secara rutin dalam kehidupannya, betapa lebih luar biasa lagi hasilnya. Sebab Doa Puasa yang disertai kuasa Tuhan Yesus tentu lebih ampuh dan manjur lagi hasilnya. Jemaat Tuhan di abad pertama juga sangat biasa melakukan Doa Puasa. Kalau kita membaca Kisah Para Rasul, kita menemui bahwa Doa Puasa adalah bagian kehidupan sehari-hari dari orang percaya.

Mart Green dan Hobby Lobby
Mungkin saudara-saudari mendengar tentang Mart Green yang akhir tahun lalu menyelamatkan Oral roberts University dari kebangkrutan. (http://abcnews.go.com/US/wireStory?id=4244846). Pemilik store-chain Hobby Lobby dan Mardel ini adalah salah satu dari 400 orang terkaya di Amerika versi majalah Forbes. Mart yang memiliki kekayaan 1,8 milyar dollar ini adalah orang Kristen yang sekalipun kaya raya, memiliki gaya hidup yang sederhana dan sangat tradisional. Sejak menerima upah dengan membantu menempelkan bingkai foto di umur 9 tahun, Mart dengan setia memberi perpuluhan dari semua penghasilannya. Dia sering memberi sumbangan dan mendukung misonaris di pelosok dunia.

Namun sekalipun sederhana, Mart Green cukup radikal. Banyak orang terkejut dan kuatir ketika dia memutuskan toko-tokonya libur di hari minggu. Padahal minggu adalah hari dimana banyak orang pergi berbelanja!

Satu rahasia Mart Green yang orang mungkin tidak tahu adalah dia selalu membaca Alkitab setiap pagi dan berpuasa panjang di setiap tahun. Yang terpanjang bahkan sampai 40 hari. Wow. Andaikan orang yang begitu kaya raya saja ber-doa-puasa dengan rutin betapa sangat malu bila orang-orang yang sedang dalam suatu kesulitan tidak pernah melakukannya.

Saya yakin diawal tahun yang penuh tantangan ini kita perlu lagi memusatkan lebih lagi kerohanian kita untuk lebih bergantung dan berharap kepada Tuhan Yesus. Itulah kunci keberhasilan dan kunci sukses kita. Amin.

--

Kiat Sukses: Menyaring Inspirasi
Kalau kita membaca Kitab Amsal, tidak banyak kita temui ide-ide spesifik yang bisa diterapkan dalam dunia marketing, salesmanship, business strategy yang dibutuhkan di dalam pekerjaan kita sehari-hari. Namun banyak ajaran-ajaran yang bersifat umum untuk hidup benar dan berhasil. Disamping itu juga peringatan-peringatan untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang berakhir dengan kehancuran dan kegagalan.

Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa. Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam. (Ams 13:6,9)

Tuhan memberikan database Ide-ide cemerlang dalam FirmanNya
Kita juga akan menemui bahwa anak-anak Tuhan tidak perlu takut kehabisan ide-ide cemerlang dalam berbisnis dan berkarir. Setiap orang yang mengambil waktu untuk bersekutu dengan Tuhan dan merenungkan FirmanNya dengan sendirinya menjadi orang–orang yang penuh dengan kreatifitas, inspirasi dan ide-ide ajaib yang tak pernah terpikirkan. Apapun yang competitor pikirkan, anda bisa mengunggulinya dengan lebih baik. Interaksi dengan Firman Allah baru memunculkan ide-ide spesifik yang bisa kita gunakan di dalam bisnis dan karir kita. Kok bisa begitu? Ya memang begitulah ajaibnya akibat dari merenungkan Firman Allah itu.

Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu. (Maz 119:97-100)

Interaksi pikiran kita dan Firman Allah dan pekerjaan Roh Kudus menghasilkan ide-ide yang jenius didalam kehidupan anak-anak Allah.

Ide cemerlang yang melintas perlu disaring sebelum diterapkan
Namun dari sekian banyak ide-ide yang bermunculan dalam pikiran kita, kita perlu menyaring dengan hati-hati karena Iblis pun bisa menyusupkan suatu idea yang kelihatannya brilliant namun bisa mendatangkan kehancuran. Kita perlu filter, alat penyaring. Kita perlu suatu mekanisme yang melindungi, menjagai, dan menghalangi kita dari memilih ide-ide brilliant yang sebetulnya berbahaya tersebut.

Salah satu penyaring ide yang Kitab Amsal berikan adalah Ketulusan hati. Integritas.

Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya. (Ams 11:3), dalam bahasa inggrisnya: The integrity of the upright shall guide them... (Ams 11:3a, KJV)

Apakah ide yang terlintas dalam pikiran kita itu bersifat tulus dan menjunjung integritas? Apakah orang benar melakukan hal-hal yang didasari ide-ide seperti itu? Apakah ide-ide seperti itu dilakukan oleh seorang anak Allah?

Atau sebaliknya? Apakah ide-ide tersebut curang dan licik? Tidak jujur dan ada kepalsuan? Kelihatan baik namun tidak memiliki integritas yang benar?

Coba kita renungkan dan uji dengan tenang. Ijinkan ide-ide tersebut disaring dan diuji dengan prinsip-prinsip kebenaran, integritas, dan ketulusan.

Ide yang tersaring merupakan ide yang brilliant dan pasti tokcer.
Nah, apabila ternyata lolos dari filter ilahi tersebut, pasti anda tidak akan salah langkah. Keberhasilan dan sukses pasti menanti di depan anda.

Sangat mudah bukan? Sebab manusia memang sesungguhnya memiliki roh yang luar biasa. Pada saat Tuhan menciptakan manusia, Tuhan memberikan roh yang berasal dari Dia. Sebagian keluar-biasaan Allah ditaruhkan di dalam manusia. Kita semua memiliki roh luar biasa yang mampu membuat kita berhasil dalam hidup ini.
Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian. (Ayub 32:8-9a)

-

Kiat Sukses: Obat Untuk Pemarah
Dalam kehidupan ini banyak orang yang selalu tidak bisa menguasai dirinya. Sebentar sebentar dia marah. Lalu lintas macet, dia marah. Istrinya kurang cepat berdandan, dia marah. Sedikit saja ada yang tidak berkenan dihatinya, dia langsung naik emosinya.

Kalau setiap hari harus ada marah-marah, mungkin kita harus mengakui bahwa kita membutuhkan pengobatan untuk sakit marah-marah ini.

Kita tentu semua setuju bahwa setiap orang boleh saja marah pada situasi yang tepat. Firman Tuhan katakan, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu " (Ef 4:26).

Marah-Marah Bisa Menjadi Kronis
Artinya, marah sih boleh boleh saja. Tapi jangan sampai kebablasan dan berkepanjangan. Apalagi kalau sudah tua. Hati-hati, nanti bisa terkena serangan jantung. Kan repot.

Kita semua tentu pernah melihat bagaimana seseorang merusak karirnya sendiri karena dia marah-marah kepada rekan-rekannya di kantor atau pada atasan dan clientnya. Kita juga sering mendengar begitu banyak rumah tanggga yang bercerai karena masalah yang satu ini. Sebetulnya mungkin mereka tidak ingin hal itu terjadi. Namun sifat pemarahnya sudah tidak terkontrol dan tinggal masalah waktu saja, emosi mereka meledak di tempat dan waktu yang tidak cocok dan berakibat fatal.

Marah marah adalah penyakit yang berbahaya dan akan menghancurkan sukses yang sedang kita bangun. Sukses di karir, sukses di bisnis, sukses di rumah tangga, semuanya bisa hancur hanya karena marah-marah yang tidak terkontrol ini.

Ada yang bilang kalau orang dari Sumatra suka marah-marah karena suka makanan yang pedas-pedas. He he he mungkin saja. Tapi sebetulnya dari suku dan latar belakang manapun ada saja mereka yang bersifat pemarah.

Puji Tuhan Alkitab menyediakan obat yang manjur untuk mengobati sakit marah-marah yang kronis ini.

Obat Dari Surga Untuk Penyakit Marah-Marah

Dibawah ini saya siapkan beberapa ayat-ayat yang mampu menyembuhkan penyakit ini. Tentu saja seperti obat obat yang lain, kita harus memakai obat ini secara regular, paling tidak tiga hari sekali. Khususnya kalau sedang kambuh berat, ada baiknya ayat ayat ini dibaca. Saya bahkan menyarankan untuk di-print dan disimpan disaku untuk dibaca berulang-ulang.

Lihat saja hasilnya, Tuhan Yesus pasti mengerjakan di dalam diri kita perubahan yang drastis.

Ams 14:29 Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

Ams 15:1 Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.

Ams 19:19 Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.

Ams 29:22 Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.

Ams 15:18 Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.Ams 21:19 Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.

Ams 22:24 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, 25 supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimusendiri.

Ams 18:1 Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.Ams 20:3 Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.

Ams 29:11 Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.Ams 29:22 Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.Ams 16:32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

Ams 19:11 Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.

Ams 29:8 Pencemooh mengacaukan kota, tetapi orang bijak meredakan amarah.

Ams 15:18 Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.

Peng 7:9 Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.

Peng 10:4 Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahanbesar.

Penguasaan Diri dan Jalan Menuju Sukses
Apakah anda seorang pemarah? Jangan biarkan kebiasaan itu menghancurkan karir dan bisnis anda. Jangan kuatir, marah-marah bisa diobati dengan Firman Tuhan. Ijinkan Tuhan Yesus mengubah anda dan membawa anda kepada Sukes.

--

Kiat Sukses: Tujuan Dibalik Keberhasilan
”...diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak... sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji TUHAN membenarkannya. Raja menyuruh melepaskannya, penguasa bangsa-bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan kuasa atas segala harta kepunyaannya” (Maz. 105:17, 19-21)

Kita semua pasti ingat akan kisah Yusuf. Juga perjalanan yang harus dia alami dari seorang budak menjadi seorang penguasa Mesir. Namun selain keberhasilan karirnya, ada sesuatu yang lebih khusus dalam hidupnya. Yaitu Yusuf hidup dengan suatu tujuan. Menurut Firman Tuhan diatas, Yusuf dikirim ke Mesir agar suatu hari nanti dapat menolong keluarganya, bangsa Israel, keluar dari kesulitan ketika bencana musim kering yang kejam dan berkepanjangan menghantam daerah Kanaan dan sekitarnya.

Menuju ke Puncak Untuk Suatu Maksud
Pengkhianatan saudara-saudaranya, pembuangan yang dia alami, kesuksesan sementara di rumah Potifar, dan masa-masa terendah yang harus dijalaninya di dalam penjara, semua itu dirancang Allah dengan suatu maksud yang mulia. Bukan untuk semata-mata menjadi penguasa Mesir melainkan menjadi alat Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel dari kemusnahan.

Hal yang sama terjadi dalam hidup Musa maupun Daniel. Tujuan hidup mereka tidak terlihat ketika mereka mencapai puncak karir mereka; bukan ketika Musa menjadi seorang panglima dan anggota istana Firaun dan Daniel menjadi Perdana Menteri di Babel. Tujuan hidup mereka tercapai ketika mereka membawa bangsa pilihan Allah keluar dari kesulitan mereka. Musa membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dan Daniel membawa mereka keluar dari ancaman pemusnahan di Babel. Semua posisi dan jabatan yang mereka pernah miliki adalah sekedar assesori dari peran yang sesungguhnya mereka jalani.

Bagaimana dengan kita? Apakah pencapaian tertinggi yang bisa terjadi dalam hidup kita? Apakah maksud Allah tercapai ketika kita telah menempati jabatan direktur di perusahaan tempat kita bekerja? Ketika kita menjadi pengusaha sukses yang memiliki banyak perusahaan? Atau ketika kita mulai memenuhi peran kita dalam rencana Allah bagi dunia ini?

Keberhasilan Tanpa Tujuan Mulia Membawa Kejatuhan
Banyak orang yang mencapai keberhasilan namun tidak mengerti maksud keberhasilan mereka dan akhirnya mengalami kejatuhan. Samson adalah orang yang sangat berpengaruh dan terkenal. Lot adalah peternak kaya raya ketika datang ke Sodom. Imam Eli memiliki posisi yang sangat tinggi pada zaman Samel. Namun ketiganya memiliki akhir hidup yang tragis karena tidak mengerti dan memenuhi maksud di balik keberhasilan hidup mereka.

Ada satu perkataan Mordekhai pada Ratu Esther yang sangat penting ketika orang Yahudi nyaris dimusnahkan pada zaman itu.

"Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu." (Est 4:13, 14)

Kita perlu selalu bertanya, apakah tujuan di baik Keberhasilan yang Tuhan Berikan? Apakah maksud Allah menempatkan kita di tempat kita bekerja sekarang ini? Pakah Misi dibalik Sukses kita?

Mari kenali dan penuhi tujuan tersebut.

--

Berpikir Positif
For as he thinks in his heart, so is he (Ams 23:7a)„Kita adalah sebagaimana apa yang kita pikirkan“.

Pikiran adalah medan peperangan yang sesungguhnya. Menang kalah suatu pertempuran ditentukan oleh pikiran seseorang. Hasil akhir selalu ditentukan oleh bagaimana seseorang memandang tantangan yang ada didepannya. Kalau seseorang selalu memikirkan kekalahan maka dia sudah kalah sebelum bertempur. Dan tak perlu diragukan dia pasti akan benar-benar mengalami kekalahan pada akhirnya.

Tapi orang yang optimis berbeda. Dia selalu percaya bahwa ada jalan keluar untuk suatu masalah. Maka dia tidak akan menyerah dan dengan pertolongan Tuhan pasti akan keluar sebagai pemenang. Pasti begitu.

Memenangkan Peperangan Dengan Cara Pandang
Apapun peperangan itu. Masalah keuangan, masalah pekerjaan, karir, teman hidup, konflik keluarga atau apapun juga. Hasil akhir akan ditentukan dari bagaiman cara pandang kita. Kalau kita berpikir negatif dan gagal maka kegagalanlah yang akan kita terima. Sebaliknya pikiran yang positif akan membuat kita kreatif. Dan dengan inspirasi dan pertolongan dari Tuhan, ada kemenangan besar yang tersedia dibalik masalah-masalah itu.

„Dibalik pertempuran besar ada kemenangan yang besar“. „Semakin berat masalah yang hadapi, semakin besar pula kemuliaan yang Tuhan sediakan“.

Kalau kita membaca kitab Bilangan pasal 13 kita menemui ciri-ciri orang negatif dari 10 orang pengintai yang dikirim Musa ke Tanah Perjanjian. Orang-orang yang negatif biasanya suka komplain, menggerutu, menyalahkan orang lain, takut menghadapi tantangan dan tidak mau susah. Menyerah sebelum berusaha.

Menjauhi Penularan Penyakit Negatif
Professor Meyer Feldberg, Dekan Columbia Business School yang terkenal itu mengatakan: „Saya perlu dikelilingi oleh orang-orang yang berpikir positif. Orang-orang yang negatif menyedot dan menghabiskan energi saya“.

Orang-orang yang negatif bukan saja menghancurkan dirinya sendiri tapi juga membuat capek orang-orang disekelilingnya. Itulah yang dilakukan oleh 10 pengintai di Bilangan 13. Mereka juga mempengaruhi dan melemahkan orang lain untuk bersama-sama memboikot suatu visi yang baik.

Itu sebabnya orang-orang yang negatif kumpulnya juga dengan mereka mereka yang punya penyakit yang sama.

Oh kita harus menjauh dari orang-orang seperti ini.

Kita perlu bergaul dengan orang-orang seperti Caleb dan Joshua. Orang-orang yang berani mengklaim janji Allah dengan bekerja keras dan berpikiran positif. Caleb berkata: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" Wuiiih. Lelaki yang sangat optimis. (Ini baru tipe pria yang perlu dicari oleh anda-anda yang masih single dan available).

Menyembuhkan Pola Pikir Negatif
Lalu bagaimana kalau kita sudah mulai terjangkit penyakit negatif ini?
Pertama kita harus ingat bahwa kita adalah Anak Allah Yang Maha Tinggi. Tinggalkan rasa minder dan mengasihani diri sendiri. Mungkin ada trauma pengalaman yang membuat kita bersikap selalu pesimis dan negatif. Ijinkan Tuhan mengangkat self-esteem yang sudah terlanjur turun begitu rendah. Pandang Yesus dan sadari bahwa kita telah Dia angkat menjadi pewaris Kerajaan Surga bersama-sama denganNya.

Kedua kita harus ingat bahwa Allah kita tidak lagi tertidur saat ini. Firman Tuhan katakan Dia tidak pernah tertidur dan tak pernah terlelap (Maz 121:4). Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia pasti menyertai kita dalam pertarungan-pertarungan kita. Dan bila Tuhan beserta kita, siapakah lawan kita? Tidak ada. Kemenangan pasti dipihak kita.

Ketiga. Biasakan untuk tetap optimis sekalipun kemenangan anda belum terjadi. Penundaan atau delay adalah latihan untuk memiliki mental yang kuat. Orang yang cengeng mudah menyerah ketika menemui kegagalan. Orang positif melihat kegagalan sebagai persiapan untuk kemenenagan yang lebih besar.

Ketika Caleb memasuki tanah Kanaan dia sudah berusai 80 tahun. Tapi dengan berani dia minta porsi bagian dia dan dengan tanpa takut dia ganyang raksasa raksasa di Kanaan seperti orang sedang makan kerupuk. Dia sikat semua !

Bagaimana dia menjadi begitu berani dan kuat? Karena penundaan selama 40 tahun tidak membuat dia lemah. Sebaliknya dia semakin lapar akan kesuksesan dan keberhasilan.

Bagaimana dengan anda dan saya?

--

PHK? Kenapa Takut?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, (Mat 6:26, 25a)

---------------------------

Siapa yang tidak gentar dengar kata PHK ? Khususnya di saat Resesi Global seperti ini, tidak ada orang yang tahu persis apakah imbasnya akan sampai di tempat pekerjaannya. Yang dulu menganggap aman ternyata mulai merasakan pengaruhnya.

Daya beli begitu lemah sampai Obral besar-besaran dilakukan dimana-mana. Tapi itu hanya bisa membantu mengosongkan persediaan gudang yang menumpuk selama ini.

Bagaimana kalau anda pada saat-saat seperti ini mengalami PHK ?
Mereka yang mengalami PHK umumnya merasakan shock. Terkejut sampai tidak tahu berbuat apa. Seperti dalam mimpi saja. Namun setelah sadar dan mengerti adanya kenyataan yang mengejutkan ini, reaksi seseorang bisa macam-macam.

Bisa kecewa, stress, merasa benci pada bos dan perusahaan, bahkan bisa kecewa kepada Tuhan juga. "Mengapa terjadi pada saya?" "Mengapa Tuhan tidak mencegah hal ini terjadi?" dan banyak lagi pertanyaan yang tidak terjawabkan menumpuk di dalam hati.

Lalu setelah itu disambung lagi dengan rasa gagal, malu, rendah diri dan segala macam pikiran negatif yang membuat kita tidak berani bertemu dengan orang lain. Akibatnya bisa berakibat seseorang menjadi apatis, tidak perdulian dan mogok untuk mencoba hal yang baru.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, PHK bukanlah akhir dari segalanya. Dan jangan lupa. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, Tuhan Yesus tetap duduk di tahtaNya (Maz 2:4). Dia tetap memegang kendali atas dunia ini. Dia tetap Sang Pemenang yang telah melindas tengkuk Iblis dengan tumitNya yang berkuasa. Tuhan Yesus tidak berubah di tengah PHK yang anda alami.

Melihat Kehidupan dengan Firman Allah
Dan bila kita sudah bisa menjadi tenang dan bersedia melihat kepada Firman Tuhan maka kita akan mengerti bahwa segala sesuatu Tuhan ijinkan terjadi untuk mendatangkan kebaikan pada kita pada akhirnya (Ul 8:16).

Lagi pula sangat tidak beralasan untuk merasa kuatir secara berlebihan. Sekalipun anda memiliki tanggungan istri dan anak-anak, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan sedetikpun.

Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; (Maz 37:25)

Perkataan diatas diucapkan oleh Daud yang beberapa kali mengalami "PHK" yang sangat parah. Pertama dia di-PHK oleh mertuanya sendiri. Bukan saja dipecat dari posisi Panglima Perang, dia bahkan juga diburu untuk dibunuh tanpa alasan. Bukan hanya itu. Lebih menyakitkan lagi ketika Absalom, anak kandungnya sendiri melakukan kudeta terhadapnya. Sehingga sekali lagi Daud di-PHK. Kali ini dari jabatan Raja dan harus dipermalukan didepan umum dan hidup dalam pengungsian. Daud kehilangan segala fasilitas kerajaan yang dia biasa nikmati dan harus mulai menyesuaikan hidup di dalam tenda dan fasilitas minim selama dalam pelarian.

Tapi dia tidak kuatir dan kecewa kepada Tuhan.
Hatinya lebih melekat kepada Tuhan dan waktu-waktu susahnya justru menghasilkan banyak Mazmur yang begitu menyentuh dan menghibur banyak orang sampai saat ini.

Yusuf juga mengalami PHK yang sangat pahit ketika dia difitnah oleh istri Potifar. Dia bekerja dengan sangat baik sebagai GM di rumah tuannya. Ibarat bekerja di suatu Perusahaan, Yusuf telah membuat usaha Potifar menjadi rapi teratur dan berkembang maju. Tapi perlakuan yang diterimanya tidak mengingat sedikitpun semua kebaikan yang telah diperbuatnya. Dia dipecat, difitnah dan dibuang kedalam penjara.

Tapi kita semua tahu kelanjutan cerita Yusuf bukan? Penjara adalah jalan yang Tuhan sudah atur agar dia bisa menjadi Penguasa atas Mesir. Oh ya. Untuk mencapai Sukses yang kecil hanya perlu pengorbanan yang kecil. Tapi untuk Sukses yang besar perlu melalui proses dan pengorbanan yang besar.

PHK juga bisa dipakai Tuhan untuk kita beralih profesi. Kalau Yusuf tidak mengalami PHK, mungkin akan selamanya dia "stuck" menjadi GM di rumah Potifar. PHK membawa dia melalui perjalanan yang tidak biasa namun berakhir di Tahta.

Bangkit dan Melangkah ke Depan
Bagian dari anak-anak Tuhan adalah terus membuka diri untuk kemungkinan-kemungkinan yang lain. Alternatif pekerjaan yang berbeda. Gunakan waktu untuk membuat CV dan gunakan networking yang ada untuk membawa kita pada pekerjaan baru yang Tuhan sudah sediakan.

Yusuf tidak menjadi depresi dan apatis di dalam penjara. Dia melakukan networking dengan sang Juru Minum yang dihukum Firaun. Dan akhirnya melalui sang Juru Minum dia mendapat rekomendasi untuk menghadap dan menafsirkan mimpi Firaun.

Kita tidak mengandalkan manusia untuk masa depan kita selanjutnya. Tapi sangatlah bodoh dan sombong apabila kita tidak mau menerima saran dan referensi dari teman-teman, kenalan maupun saudara-saudara yang mengasihi dan perduli atas hidup kita.

Menyesuaikan Hidup dalam Masa Transisi
Yusuf menyesuaikan gaya hidupnya karena dipaksa oleh kesulitan yang disebabkan oleh Potifar. Kita mungkin harus juga menyesuaikan gaya hidup, pengeluaran dan belanja dalam situasi-situasi seperti ini. Tapi hey, sukacita dan kebahagian tidak diukur oleh banyaknya belanja bukan? Itu sebabnya mendekat kepada community komsel gereja dan acara-acara keluarga akan lebih berguna. Tidak banyak pemborosan tapi kualitas kebahagian yang dihasilkan dengan kebersamaan sangat tak ternilai di saat seperti ini.

Perjalanan masih panjang tapi percaya akan tuntunan Tuhan maka kita akan melihat tangan Tuhan Yesus yang membawa kita semua naik lebih tinggi lagi dalam kemuliaanNya.

TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. (Maz 37:23, 24)

Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar (Maz 112:4a)

Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. (Ams 4:18)

--

Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja. Ams 22:11


Saudara saudari, kita semua pasti setuju bahwa akan lebih mudah untuk sukses di suatu kerajaan apabila seseorang menjadi sahabat dari raja di kerajaan tersebut. Akan lebih mudah untuk sukses di suatu perusahaan apabila seseorang menjadi sahabat sang Presiden Direktur di perusahaan tersebut.

Sebaliknya pasti hidup ini akan lebih susah apabila Direktur dan atasan di tempat kita bekerja adalah musuh bebuyutan kita. Bukan saja karir kita akan “stuck”, juga hari hari kita akan seperti neraka rasanya.


Sahabat dari Sang Bos
Jadi tidaklah salah kalau kita memiliki hubungan yang baik dengan atasan-atasan kita. Apalagi menjadi seorang sahabat bagi mereka. Menjadi seseorang yang bisa dipercaya. Menjadi seseorang yang diandalkan bagi atasan kita. Seseorang yang mengerti cara berpikir, cara bekerja dan apa yang menjadi keinginan mereka.

Banyak orang yang berpikir bahwa menjadi anak Tuhan haruslah 100% bergantung pada Tuhan dan sama sekali tidak boleh dekat dan akrab dengan pimpinan tempat mereka bekerja. Saya kira itu suatu keyakinan yang aneh dan menyimpang.

Memang kita tidak perlu menjadi penjilat dan “yes man” bagi bos kita. Namun menjadi orang yang menyenangkan bagi atasan kita adalah sesuatu yang baik.

Dekat dengan Bos adalah Hal Yang Rohani

Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kol 3:22-23

Bukankah Rasul Paulus meminta kita untuk bersikap kepada atasan seperti sikap kita kepada Tuhan ? Saya yakin tidak seorangpun anak Tuhan yang cemberut dan bersikap melawan kepada Atasan segala atasan yaitu Tuhan Yesus.

Dengan demikian adalah suatu hal baik juga untuk bersikap baik dan berbicara manis di hadapan atasan kita. Karena kalau kita berdiri dihadapan Tuhan Yesus kita juga akan bersikap demikian. Dan karena kita melakukanya untuk Kristus maka kita pun tidak akan kesulitan untuk berbicara manis dihadapan atasan kita.

Tentu saja kalau sang bawahan dan atasan berlainan jenis, kita perlu belajar bagaimana berbicara manis tanpa menimbulkan tanggapan yang keliru terhadap sikap kita tersebut. Berbicara manis tidak berarti menjadi genit dan seduktif bukan?

Kitab Amsal mengatakan bahwa kita berbica manis namun juga didasari dengan hati.yang suci. Bukan dengan motivasi menjilat atau menggoda. Namun sungguh sungguh dalam kemurnian dan kesucian hati.

Bersahabat yang Didasari Ketulusan
Seorang atasan akan menjadi sebel dengan penjilat penjilat yang hatinya penuh dengan intrik intrik. Dan kalau mereka saat ini bisa mencapai posisi yang tinggi tentu mereka sudah berpengalaman dan mengerti cara membaca motivasi bawahan bawahan mereka.

Sebaliknya kesucian dan kemurnian hati juga akan mudah terdeteksi oleh atasan atasan kita. Dan believe it or not, dalam hidup ini sangatlah sulit untuk menemukan bawahan yang murni hatinya dan bersikap dan berbicara manis dan koperatif dengan atasannya.

Saya yakin kalau kita bisa berteman dengan atasan yang biasanya sulit untuk mempercayai orang lain, maka kita pasti bisa juga berteman dengan siapa saja.

Dan semua orang tahu. Orang yang pandai bergaul dan bersahabat pasti berhasil dalam hidupnya. Ini adalah salah satu kunci sukses.

Bagaimana dengan anda dan saya? Apakah anda memiliki hubungan yang baik dengan pimpinan anda? Apakah mereka senang dibantu oleh anda? Apakah mereka mempercayai anda?

--

Kiat Sukses: Office Politics
Pada kesempatan ini saya ingin membahas tentang office politics. Politik di tempat kerja. Saya tidak tahu apa saudara saudari menyadarinya, tapi saya yakin di manapun kita bekerja sedikit banyak kita mengalami apa yang disebut office politics. Bahkan saya mellihat di pelayanan pun ada terjadi office politics. Paulus menulis di kitab Korintus tentang jemaat yang memihak-mihak anatara Paulus, Apolos dan Kefas.
Yang saya maksud adalah situasi dimana seseorang memihak satu pemimpin di dalam organisasi tersebut dan memanfaatkan hubungan tersebut untuk kepentingan karirnya. Sebaliknya seorang pemimpin memanfaatkan bawahannya dan rekan kerjanya untuk mengatasi rivalnya dan membela kepentingan kepentingannya sendiri dan untuk naik lebih cepat dalam tangga karirnya.

Keadaaan Bisa Memaksa Kita Terlibat Office Politics
Sebagai anak Tuhan kita akan masuk dalam situasi situasi tersebut. Sekalipun ketika kita tidak ingin untuk memihak pada salah satu kekuatan yang ada dalam organisasi tersebut. Dan bilamana kita tidak berhikmat, kita bisa terjebak karena telah memihak atau terpaksa berada dalam salah satu pihak. Dan akhirnya tersisihkan karena pihak dimana kita berada bukanlah pihak yang menang dalam persaingan di kantor tersebut.

Beberapa waktu yang lalu pembacaan Alkitab saya sampai di kitab Raja Raja dan saya melihat situasi office politics di kerajaan Daud…

Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, ……..Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya. Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom. Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia. Tetapi imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan para pahlawan Daud tidak memihak kepada Adonia. (1Raj 1:1a,5-8)

Pilihan Yang Salah Berpengaruh Kepada Karir Selanjutnya
Imam Abyatar dan panglima Yoab yang luar biasa ini salah berpihak ketika ada persaingan antara Adonai dan Salomo. Dan pilihan mereka berakibat fatal untuk karir mereka. Bahkan Adonai dan Yoab berakhir dengan kematian.

Saudara- saudari, salah berpihak di dalam organisasi akan berakibat sangat fatal. Banyak yng mengalami “stuck” atau kemacetan dalam karirnya karena salah berpihak. Namun sebaliknya mereka yang berpihak pada pemimpin yang tepat akan mengalami kanaikan karir yang pesat. Imam Zadok dan Benaya mengalami hal tersebut.

Kisah kisah di Perjanjian Lama banyak sekali berisi pelajaran pelajaran yang berguna untuk karir kita. Di kitab Samuel, ketika Absalom memberontak kepada Raja Daud, ada dua penasehat yang hebat di Israel pada Jaman itu yaitu Ahitofel dan Husai. Dalam situasi yang tidak menentu seperti itu sangat sulit untuk memilih kepada pemimpin mana mereka harus berpihak. Absalom kelihatannya dalam posisi karir yang baik sedangkan Daud harus lengser dari istana untuk sementara. Bagi Husai, dia harus menentukan kepada siapa dia harus setia dan berpihak. Husai memilih Daud dan itu telah membawa dia survive dalam karirnya. Bahkan di saat ketika Absalom masih memerintah sebagai raja.

Saudara-saudari, kepaada siapa anda menemukan mentor atau pembimbing karir di tempat kerja anda? Jangan salah memilih.


--

Kiat Sukses: Jangan Melawan Atasan
Hai anakku, takutilah TUHAN dan raja; jangan melawan terhadap kedua-duanya. Karena dengan tiba-tiba mereka menimbulkan bencana, dan siapa mengetahui kehancuran yang didatangkan mereka? Ams 24:21-22

Kiat Sukses kali ini cukup jelas dan masuk akal. Namun betapa banyak orang gagal dalam karirnya karena tidak mengerti prinsip ini. Ada juga yang mengerti namun ketika ada dalam situasi yang emosional dan penuh tekanan mereka tidak tahan dan melawan kepemimpinan atasan mereka dan terjadilah konflik di tempat kerja.

Kita harus menyadari bahwa tidak akan pernah ada atasan yang sempurna di manapun kita bekerja. Bahkan di gereja dan pelayananpun kita tidak akan pernah menemui pemimpin yang sempurna. Tapi puji Tuhan, kita memiliki pemimpin yang sempurna di dalam Tuhan Yesus Kristus. Pemimpin dari segala pemimpin. Haleluya.

Kalau kita tidak suka kepada pemimpin kita, tentu saja kita punya pilihan untuk pindah kerja asalkan semuanya dilakukan dalam tuntunan Tuhan. Namun jangan sekali-kali kita melawan atasan kita terutama dalam soal pekerjaan. Karena tidak semua orang akan mengampuni. Dan tidak semua orang bisa melupakan kesalahan orang lain terhadapnya. Suatu konflik sering kali tertanam dalam memori sang atasan dan sampai jauh kedepan dia akan memperhitungkan pengalaman tersebut pada saat dia akan mengambil suatu keputusan dan kebijaksanaan. Khususnya yang menyangkut diri kita.

Tentu saja kita tidak mesti setuju dengan apa yang atasan kita putuskan dalam segala situasi. Namun tentu kita tidak perlu langsung memberontak dan melampiaskan emosi kita dihadapannya. Pasti ada cara lain yang didasari kasih dan panjang sabar dari Roh Kudus.

Dan ingat. Kita tidak sendirian di tempat kita bekerja. Mata Tuhan mengamati dan membela kita dari segala ketidak-adilan. Firman Tuhan katakan bahwa hati seorang pemimpin itu ada dalam genggaman tangan Tuhan Yesus.

Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini. Ams 21:1

Namun pertanyaannya apakah kita cukup percaya dan sabar menantikan Tuhan bertindak dalam situasi yang kita hadapi.

--

Kiat Sukses: Faktor 600 jam
Maz 55:7 ..."Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,

Hari ini saya membaca artikel mengenai bagaimana orang-orang di kota besar harus menghabiskan waktunya di perjalanan antara rumah dan kantor (commuting). Di New York dan kota satelit sekitarnya rata-rata waktu yang dihabiskan untuk commuting adalah 30 menit sehari. Dihitung-hitung mereka menghabiskan waktu lebih dari 100 jam pertahun dan mereka pusing karena ini lebih dari jumlah rata-rata waktu liburan warga Amerika dalam satu tahun.

Mereka belum tahu kalau di Jakarta kita rata-rata menghabiskan waktu dua jam satu hari untuk pergi pulang dari kantor :-)

Saya coba hitung dua jam perhari kali 25 hari kerja dalam sebulan berarti 50 jam perbulan atau 600 jam dalam setahun. Kalau kita tidur 6 jam sehari maka kita terbangun selama 18 jam sehari. Maka 600 jam berarti 33 hari penuh dalam setahun yang dipakai untuk commuting. Dalam satu tahun, lebih dari sebulan hidup kita habis diperjalanan antara kantor dan rumah. Minta ampun.

Apakah kita akan menghabiskan waktu tersebut dengan percuma? Kalau anda naik mobil pribadi disertai sopir tentu anda bisa melakukan banyak hal sepanjang perjalanan. Namun apabila anda harus menyetir sendiri atau naik kendaraan umum apakah 33 hari itu akan dipakai untuk mempelototi kemacetan atau sesama penumpang yang bergantungan didalam kendaraan umum ?

Coba bayangkan kehidupan yang tiap hari dimulai dan diakhiri dengan kemacetan, desak-desakan, bau keringat ditambah perasaan was-was akan bahaya copet dan penjahat di jalan. Apakah kehidupan seperti itu yang harus kita lalui sepanjang hidup ini? Capek deh.

Hidup seperti itu pasti gampang depresi. Jadi mana mungkin kualitas kerja bisa maksimal bila pekerjaan dimulai dengan situasi hati dan pikiran seperti itu.

Sebaliknya, waktu dua jam tersebut bisa kita ubah menjadi waktu-waktu yang sangat bermanfaat apabila kita mengerti caranya. Salah satu cara yang dipakai anak-anak Tuhan adalah dengan mendengarkan musik pujian dari player-mp3. Lagu-lagu yang memberi inspirasi akan menyegarkan kita sekalipun berada dalam kemacetan atau kepadatan kendaraan umum. Dari pada membiarkan stress menguasai kita, kita menggunaakn musik rohani untuk menenangkan hati kita sehingga kita siap untuk bekerja di pagi hari atau siap berkomunikasi dengan keluarga kita sepulang kerja.

Yang kedua. Saat ini sudah banyak bahan kotbah hamba-hamba Tuhan yang dijual dalam format CD. Kita bisa mengkonversi ke bentuk mp3 dan mendengarkannya dari ipod atau player-player merk lain yang kini harganya sangat terjangkau. Banyak kotbah-kotbah yang sangat baik dan bila kita dengarkan berulang-ulang akan membuat roh kita kuat. Roh yang kuat menghasilkan prestasi yang maksimal.

Kita juga bisa memakai waktu tersebut untuk berdoa. Ya. Banyak anak-anak Tuhan yang memakai waktu di jalan untuk berdoa syafaat bagi gerejanya, pastornya, keluarganya dan juga pekerjaan dan pelayanannya sendiri. Tentu tidak perlu harus keras-keras. Cukup berdoa dengan perlahan atau di dalam roh. Tapi kuasanya pasti tidak sedikitpun berkurang. Doa yang berkuasa pasti impactnya akan luar biasa juga bagi pekerjaan kita.

Bila 600 jam dalam setahun kita pakai untuk bengong dan melamun maka hidup kita pasti cepat depresi. Sebaliknya 600 jam yang diisi dengan doa dan Firman Tuhan akan menghasilkan hidup yang luar biasa dahsyatnya.

Anda mau mencoba?

--

Menang di Peperangan Rohani
Hari hari ini apakah saudara-saudari masih bersemangat? Untuk mereka yang bekerja dengan target, tentu kita sedang bekerja dan berdoa dengan sungguh-sungguh agar tahun ini diakhiri dengan prestasi yang baik seperti yang diharapkan dari kita.

Saya mau memberi suatu informasi penting. Hari hari ini kita perlu berhati-hati dan menyadari bahwa pekerjaan kita merupakan suatu peperangan rohani juga. Suka atau tidak, kita harus mengerti bahwa ada kuasa-kuasa yang ingin kita gagal dalam apapun usaha kita.

Pencuri (Iblis) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Yoh 10:10

Peristiwa Rohani dibalik musibah
Saudara-saudari, sering kali kita menganggap kejadian buruk yang terjadi pada pekerjaan, bisnis dan rumah tangga kita hanyalah sesuatu yang kebetulan dan tak bisa dihindarkan. Kemudian kita menerima hal itu apa adanya dan berusaha untuk menyelesaikan persoalan itu tanpa mengerti kenapa hal itu terjadi pada kita. Jangan begitu. Jangan menganggap segala kejadian disekitar kita hanya kebetulan dan fenomena yg normal. Kebanyakan tidak begitu. Paulus mengatakan ada sesuatu dibalik itu semua. Apa yg disebut konflik di alam rohani. Peperangan kita bukan melawan darah dan daging ...

... supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Ef 6:11b, 12

Hanya Tuhan Yang Berpihak Pada Kita
Di jaman ini setiap orang punya sandaran rohani, jimat, pegangan, feng-shui, backing rohani, bahkan jin-jin, tuyul yang menjadi sandaran mereka. Anda akan surprised bila mengetahui berapa banyak orang-orang yang merupakan saingan bisnis, kompetitor, customer, bahkan rekan kantor yang bersandar pada sesuatu kekuatan lain. Ajak mereka bicara dan kita akan mengetahui siapa atau apa yang mereka andalkan untuk keberhasilan mereka. Dan perlu kita ketahui, siapa atau apapun yang tidak bersama Tuhan Yesus adalah lawan dari Keberhasilan dan Sukses yang saudara dan saya sedang usahakan (Luk11:23).

Kalau kita tidak menyadari hal ini dan tidak berjaga-jaga, kita akan mengalami kebingungan ketika menemui usaha kita digilas secara tiba-tiba. Karir kita dijegal. Proyek kita disabotase. Pelayanan kita dihambat. Asset kita dicuri atau dirusak oleh kejadian yang tak terduga.

Saudara-saudari, orang disekeliling kita punya backing-backing roh yang bertentangan dengan jalan keberhasilan kita.

Lalu apakah kita menjadi tak berdaya dan menerima begitu saja diperlakukan oleh semua penguasa-penguasa rohani disekeliling kita ini?

Penjaga Kita Lebih Kuat
Puji Tuhan, Rasul Yohanes mengatakan bahwa Roh di dalam kita lebih besar daripada yang diluar kita (1Yoh4:4). Haleluyah ! Terima kasih Tuhan Yesus. Fakta ini harus kita sadari dan pegang selalu.

Kemudian ada satu lagi yang sering kita lupakan. Yaitu pekerjaan Malaikat-malaikat pelindung kita.

Ini yang membedakan Elisha dan bujangnya. Bujangnya melihat semua peristiwa hanya seperti yang terlihat secara kasat mata. Elisha berbeda. Ia melihat sesuatu secara alam rohani juga. Dibalik ancaman fisik yang dia alami, Ia melihat ada kuasa kuasa kegelapan yg bekerja. Itu sebabnya dia perlu kuasa rohani juga untuk mem-back up dia. Dan ketika ia menyadari kehadiran Malaikat-malaikat Tuhan ia tidak takut dan kuatir.

Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?" Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka." Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. (2Raja6:15-17)

Malaikat Gabriel menjelaskan hal yang sama kepada Daniel ketika dia sudah menanti begitu lama (21 hari) dan belum menerima tuntunan Tuhan ketika dia ber-doa puasa. Malaikat Gabriel menjelaskan:

Lalu katanya kepadaku: "Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu. Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia. (Dan 10:12-13)

Kita tahu janji Tuhan:

Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Maz 34:8

Aman Dalam Perlindungan Tuhan Yesus
Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Maz 91:9-11

Peperangan rohani? Yes, itu memang ada. Tapi bagi mereka yang takut dan berharap pada Tuhan memiliki perlindungan penuh dari para malaikat. Mana yang lebih kuat ? Tentu saja Malaikat Tuhan. Sebab itu kita akan mengakhiri tahun ini dengan keberhasilan. Amin.

--

Kiat Sukses: Obat Untuk Pemarah
Dalam kehidupan ini banyak orang yang selalu tidak bisa menguasai dirinya. Sebentar sebentar dia marah. Lalu lintas macet, dia marah. Istrinya kurang cepat berdandan, dia marah. Sedikit saja ada yang tidak berkenan dihatinya, dia langsung naik emosinya.

Kalau setiap hari harus ada marah-marah, mungkin kita harus mengakui bahwa kita membutuhkan pengobatan untuk sakit marah-marah ini.

Kita tentu semua setuju bahwa setiap orang boleh saja marah pada situasi yang tepat. Firman Tuhan katakan, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu " (Ef 4:26).

Marah-Marah Bisa Menjadi Kronis
Artinya, marah sih boleh boleh saja. Tapi jangan sampai kebablasan dan berkepanjangan. Apalagi kalau sudah tua. Hati-hati, nanti bisa terkena serangan jantung. Kan repot.

Kita semua tentu pernah melihat bagaimana seseorang merusak karirnya sendiri karena dia marah-marah kepada rekan-rekannya di kantor atau pada atasan dan clientnya. Kita juga sering mendengar begitu banyak rumah tanggga yang bercerai karena masalah yang satu ini. Sebetulnya mungkin mereka tidak ingin hal itu terjadi. Namun sifat pemarahnya sudah tidak terkontrol dan tinggal masalah waktu saja, emosi mereka meledak di tempat dan waktu yang tidak cocok dan berakibat fatal.

Marah marah adalah penyakit yang berbahaya dan akan menghancurkan sukses yang sedang kita bangun. Sukses di karir, sukses di bisnis, sukses di rumah tangga, semuanya bisa hancur hanya karena marah-marah yang tidak terkontrol ini.

Ada yang bilang kalau orang dari Sumatra suka marah-marah karena suka makanan yang pedas-pedas. He he he mungkin saja. Tapi sebetulnya dari suku dan latar belakang manapun ada saja mereka yang bersifat pemarah.

Puji Tuhan Alkitab menyediakan obat yang manjur untuk mengobati sakit marah-marah yang kronis ini.

Obat Dari Surga Untuk Penyakit Marah-Marah

Dibawah ini saya siapkan beberapa ayat-ayat yang mampu menyembuhkan penyakit ini. Tentu saja seperti obat obat yang lain, kita harus memakai obat ini secara regular, paling tidak tiga hari sekali. Khususnya kalau sedang kambuh berat, ada baiknya ayat ayat ini dibaca. Saya bahkan menyarankan untuk di-print dan disimpan disaku untuk dibaca berulang-ulang.

Lihat saja hasilnya, Tuhan Yesus pasti mengerjakan di dalam diri kita perubahan yang drastis.

Ams 14:29 Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

Ams 15:1 Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.

Ams 19:19 Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.

Ams 29:22 Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.

Ams 15:18 Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.Ams 21:19 Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.

Ams 22:24 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, 25 supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimusendiri.

Ams 18:1 Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.Ams 20:3 Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.

Ams 29:11 Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.Ams 29:22 Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.Ams 16:32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

Ams 19:11 Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.

Ams 29:8 Pencemooh mengacaukan kota, tetapi orang bijak meredakan amarah.

Ams 15:18 Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.

Peng 7:9 Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.

Peng 10:4 Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahanbesar.

Penguasaan Diri dan Jalan Menuju Sukses
Apakah anda seorang pemarah? Jangan biarkan kebiasaan itu menghancurkan karir dan bisnis anda. Jangan kuatir, marah-marah bisa diobati dengan Firman Tuhan. Ijinkan Tuhan Yesus mengubah anda dan membawa anda kepada Sukes.

-

Bukan Sukses Seperti Ini 1 (Mike Tyson's Story)

Apa itu Sukses? ....Kekayaan? ....Ketenaran?.....Keberlangsungan?

Kalau disuruh memilih antara Kesuksesan Besar yang dilanjutkan dengan kegagalan total ... dan Sukses kecil yang terus menanjak menjadi Sukses besar namun bekerlanjutan,... pilih mana?

Mencapai Sukses bukanlah hal yang gampang.... tapi mempertahankan Kesuksesan juga bukan soal gampang.

Siapa yang bisa mengalami Sukses yang dialami Mike Tyson?

Menjadi Juara Dunia Tinju Kelas Berat Termuda sepanjang sejarah di usia 20 tahun, menjadi mensin uang dengan pendapatan US$400 juta di 20 tahun karir tinjunya yang sensasional, Mike Tyson tentu tidak salah untuk disebut orang yang Sukses.

Namun salah memilih istri, pola hidup yang boros telah menggerogoti kekayaannya sampai semuanya habis ludes terkuras dan bahkan membuat dia bangkrut. Ditambah dengan tanggungan hutang sebasar US$27 juta di tahun 2003 yang sampai sekarang harus terus dicicil. Belum lagi pengalaman pahit ketika dia harus masuk bui selama 3 tahun karena tuduhan memperkosa Desiree Washington. Luar biasa ironis dan tragis !

Sewaktu dia memiliki kekayaan, hidupnya penuh foya-foya. Punya rumah mewah di berbagai tempat. Mobil-mobilnya saja bernilai US$4.5 juta. Dia pernah membeli bak mandi senilai USD2 juta atau sekitar 18 milar rupiah !!! untuk istri pertamanya Robin Givens. Membeli perhiasan tanpa pikir. Dia pernah membeli jam dan perhiasan senilai US$ 1.6 juta sekali beli. Binatang piaraan? Dia membeli harimau Bengali seharga Rp1.3 milyar plus biaya pelatih harimaunya sebesar Rp1.1 milyar pertahun ......

Beberapa waktu yang lampau dalam suatu wawancara Mike Tyson membuka diri dan mengatakan bahwa dia sekarang hidup dari satu upah ke upah berikutnya. Termasuk terakhir menerima job menjadi tontonan sampingan di Las Vegas. Di luar restaurant buffet hotel Alladin, anda bisa lewat dan menyaksikan dia berlatih di ring tinju yang dipasang disana dan kalau anda beruntung mungkin bisa foto bersama disana.

Dia mengaku merasa lebih tenang dalam kebangkrutannya ini karena punya istri yang menikahinya di masa kebangkrutannya. Dia justru baru bisa mengucap syukur di masa seperti ini. Di suatu TalkShow dia berkata "I'm totally destitute and broke. But I have an awesome life, I have an awesome wife who cares about me. I'm totally broke. I had a lot of fun. It (going broke) just happened. I'm very grateful. I don't deserve to have the wife that I have; I don't deserve the kids that I have, but I do, and I'm very grateful."

--

Apa itu Kekudusan?
PEMBAHASAN
Ah, jangan sok suci
Kekudusan adalah ciri khas Tuhan
Kekudusan itu menyebar
Kekudusan itu persekutuan dengan Allah dan sesama dalam kasih, dan inilah yang membuat hidup kita bahagia.
Kekudusan itu adalah rahmat yang kita peroleh dari Kristus contoh dan sumber kekudusan
Kesimpulan
Ah, jangan sok suci
Banyak orang mendengar kata ‘kekudusan’ menjadi ciut hati, atau ‘keder’ dalam bahasa ‘slang’ Jawa. Apalagi kalau dalam percakapan sehari-hari, kudus atau suci sering dihubungkan dengan konotasi negatif, misalnya, ‘jangan sok suci’. Padahal kekudusan atau kesempurnaan di mata Tuhan itu adalah sesuatu yang indah, yang harusnya diinginkan oleh semua orang, karena itulah sesungguhnya yang diajarkan oleh Yesus sendiri (lihat Mat 5:48). Bagi kita yang sudah dibaptis, sesungguhnya kita telah diberikan oleh Allah rahmat awal kekudusan itu,[1] yang selayaknya kita pertahankan dan kita tingkatkan (lihat artikel: Semua Orang Dipanggil untuk Hidup Kudus)
Kekudusan adalah ciri khas Tuhan
Kekudusan adalah salah satu dari sifat utama Tuhan yang menjadi ciri khas-Nya. Kekudusan adalah kasih Allah yang sempurna, sehingga kekudusan dan kasih adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, sebab Tuhan adalah Kudus (Im 19:2, Lk 1: 49, 1Pet 1:15) dan Kasih (1Yoh 4: 10,16). Kekudusan adalah kehendak Allah untuk kita semua sebagai orang Kristen (1Tes 4:3, Ef 1:4; 1Pet 1:16) yang mempunyai jalan dan status kehidupan yang berbeda-beda. Kita semua, dipanggil untuk hidup kudus dengan menerapkan kasih kepada Tuhan dan sesama (Mat 22:37-39; Mrk 12:30-31), sehingga kita mencapai kepenuhan hidup Kristiani.[2] Dalam hal ini janganlah kita berpikir bahwa kekudusan adalah sesuatu yang terlalu tinggi yang tidak dapat diraih. Sebab, menurut Santa Teresia Kanak-kanak Yesus, kekudusan berawal dari hal-hal kecil dan sederhana yang dilakukan dengan motif kasih yang besar kepada Tuhan, karena “perbuatan kasih adalah jalan utama yang memimpin kita kepada Tuhan.”[3] Contohnya, kita dapat bangun tidur lebih awal 10 menit untuk berdoa, kita dapat menyapa tetangga atau Pak Satpam dengan tersenyum, atau membantu membuang sampah pada tempatnya di rumah atau di tempat kerja. Singkatnya, dalam keseharian kita, kita menyadari akan kehadiran Tuhan, sehingga kita berusaha untuk menyenangkan hati-Nya dengan setiap perkataan dan perbuatan kita. Dimulai dari hal-hal kecil inilah, kemudian kita dibentuk oleh Kristus untuk menjadi semakin serupa dengan-Nya, yaitu mengikuti kerendahan hati-Nya dengan memikul salib kita sehari-hari, supaya kita dapat turut serta dalam kemuliaan-Nya (1 Pet 4: 13, LG 41)
Kekudusan itu menyebar
Secara alamiah, kasih bersifat menyebar atau ‘menular’, demikian juga kekudusan. Allah di dalam kekudusanNya berkehendak untuk menyampaikan kasihNya kepada kita manusia, dan untuk mempersatukan diriNya dengan setiap kita. Jadi, persatuan atau persekutuan dengan Tuhan adalah inti dari kekudusan,[4] sebab Tuhan sendiri adalah contoh dari persekutuan kasih antara Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Ia yang telah memanggil semua manusia kepada kekudusan, telah juga menanamkan kemampuan pada kita untuk mengasihi dan hidup di dalam persekutuan.[5]
Kekudusan itu persekutuan dengan Allah dan sesama dalam kasih, dan inilah yang membuat hidup kita bahagia.
Jadi, manusia yang diciptakan menurut gambaran Allah, baik itu para religius maupun kaum awam, yang menikah ataupun lajang, tua ataupun muda, semua dipanggil kepada kekudusan,[6] yang berarti persekutuan dengan Tuhan dan sesama. Kekudusan ini diperoleh melalui pemenuhan hukum yang terutama, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama (lih. Mrk 12:30-31)[7] yang dicapai dengan mengikuti jejak Tuhan sesuai dengan karunia yang diberikan kepada tiap-tiap orang untuk memberi kemuliaan bagi Tuhan dan pelayanan kepada sesama.[8] Dengan demikian, kita dapat semakin mengenali dan mengasihi diri sendiri, sesama dan Tuhan; dan kasih ini yang menunjukkan bahwa kita adalah pengikut Kristus.[9] Karenanya, persekutuan dengan Tuhan hendaknya menjadi tujuan hidup kita, yang juga membawa kita pada persekutuan dengan sesama dan keutuhan diri sendiri. Persekutuan kita dengan Allah dan sesama inilah yang bisa membuat hidup kita bahagia, dan kita dapat menemukan arti dalam kehidupan ini.
Kekudusan itu adalah rahmat yang kita peroleh dari Kristus contoh dan sumber kekudusan
Tuhan, telah memberikan contoh hidup tentang kesempurnaan kasih dengan memberikan diri-Nya sendiri melalui Yesus Kristus Putera-Nya kepada kita (1Yoh 4:10). Melalui kasih ini, Tuhan memberitahukan kepada kita kesempurnaan-Nya, yaitu kekudusan. Maka kita, terdorong oleh Roh Kudus, dan dikuatkan oleh rahmat Tuhan yang kita terima pada saat kita dibaptis, dipanggil oleh Tuhan untuk mengikuti teladan-Nya, dengan memberikan diri kita kepada orang lain. Namun demikian, harus kita sadari bahwa dengan mengandalkan kemampuan kita sendiri, kita tidak dapat mencapai kekudusan; karena pertama-tama, kekudusan itu adalah suatu rahmat dari Tuhan, dan kita baru bisa menjadi kudus, jika kita menerima rahmat itu dan bekerjasama dengannya.
Kristus, Sumber segala kekudusan, memanggil kita untuk mangambil bagian di dalam misteri KeselamatanNya, yaitu salib dan kebangkitanNya (1Pet 4:13). Dengan mengambil bagian dalam misteri Paska Kristus ini, yang dihadirkan oleh GerejaNya terutama di dalam Ekaristi,[10] kita dikuduskan oleh Allah dan kasihNya menjadi sempurna di dalam kita. Di dalam Kristus inilah, kita dapat mentaati Bapa dan menyembahNya di dalam roh dan kebenaran (lih. Yoh 4:23-24).
Kesimpulan
Marilah kita semua menginginkan kekudusan, yaitu kesempurnaan hidup sebagai pengikut Kristus. Karena pada Penghakiman terakhir, setiap orang akan diukur berdasarkan kekudusannya, dan hanya dengan kekudusan setiap dari kita dapat masuk ke surga (2 Pet 3:11, Why 21:27). Kekudusan ini diperoleh dari banyaknya kasih yang kita perbuat di dunia; dan pertumbuhan di dalam kasih ini membuat kita menjadi tak bercela di hadapan Allah (Fil 1:9-10, 1 Tes 2 :12-13). Kristus sendiri mengajarkan pentingnya kekudusan, sebab tanpa itu kita tidak dapat melihat Allah (Mat 5:8; Heb 12:14). Untuk maksud pengudusan inilah Kristus turun ke dunia, dengan wafat di salib dan bangkit bagi kita, agar kita dapat mengambil bagian dalam misteri Keselamatan, bersekutu dengan Nya, dan melalui Dia, kita bersekutu dengan Allah Bapa dan Roh Kudus. Inilah yang menjadi tujuan hidup kita, yaitu dipersatukan dengan Allah, Pencipta kita, sehingga pada akhirnya dipenuhilah FirmanNya yang dikatakan oleh Rasul Paulus, “Allah menjadi semua di dalam semua” (1Kor 15:28) dan Ia dimuliakan di dalam semua.

-

Kekudusan Ala Wesley & Keswick

Pendahuluan
Banyak orang Kristen injili yang ada sekarang ini dalam beberapa hal patut berterimakasih kepada John Wesley dan pada pemahaman teologisnya tentang kehidupan Kristen, khususnya tentang Penyucian (Sanctification). Pengikut ajaran Wesley, sejumlah ajaran teologi tentang Kekudusan (Holiness Theology), Keswick, Hidup yang Lebih Dalam (Deeper Life), Hidup yang Lebih Tinggi (Higher life), ajaran tentang Hidup yang Berkemenangan (Victorious Life), semuanya didasarkan pada ajaran Wesley tentang kehidupan Kristen (Christian life).

II. Wesley dan Wesleyanisme
A. Wesley & Penyucian
Dalam ajaran teologi John Wesley kita mendapati adanya satu arah baru yang berbeda dengan ajaran Pembaharuan (Reformed) juga yang berbeda dengan Armenianisme klasik. Wesley membangun pemahamannya tentang hakekat manusia seutuhnya atas dasar ajaran Reformasi tentang dosa asal (original sin), dan pentingnya kasih karunia yang tidak berkesudahan terhadap keselamatan (salvation). Akan tetapi ia memisahkan diri dari ajaran para reformator dan menyuntikan ajaran tentang kasih karunia yang berbeda ke dalam pemahamannya tentang keselamatan, dimana menurutnya semua orang telah menerima Roh Kudus berkemampuan untuk memberi respon kepada Allah. Wesley menolak konsep kaum Pembaharuan mengenai pilihan (election). Jadi ia menggabungkan ajaran kaum Pembaharuan tentang keberdosaan manusia secara total dengan keutamaan kasih karunia dari Armineanisme yang membela kehendak bebas manusia (human freedom), dan kewajiban moral. Akan tetapi ajarannya tentang kekudusan berbeda dengan ajaran Armenianisme tradisional. Wesley juga sangat dipengaruhi oleh ajaran yang bersifat mistis. Packer menilai bahwa ia telah menggabungkan

“Augustinianisme dari buku doa gereja Anglican dengan ajaran moral Gereja Tinggi (High Church) yang mengilhami konsepnya tentang kesempurnaan ...yang ia pelajari dari sumber-sumber dari para Bapak Gereja Yunani. Diantara mereka adalah “Macarius si orang Mesir” . . . dan Ephraem Syrus. Sebenarnya ajaran mereka bukan mengenai ketidakberdosaan (sinlessness), melainkan tentang satu proses pendalaman yang terus-menerus dalam perubahan moral. Dari ajaran ini kemudian Wesley menambahkan ajaran yang ia pelajari dari orang-orang yang ia sebut “pengarang-pengarang mistis” (dimana didalamnya termasuk William Law dari gereja Anglican, Molinos dari gereja Roma Katolik, Fenelon, Gaston de Renty, Francis de Sales, dan Madame Guyon, Francke dari gereja Luteran Pietist, dan para tokoh Theologia Gremanica pre-reformasi). Ia mengajarkan bahwa keinginan hidup saleh yang sejati merupakan satu kekuatan rohani untuk mengasihi Allah dan manusia; tanpa ini semua agama adalah dangkal dan kosong. (Keep In Step with the Spirit,134)

Wesley menegaskan bahwa keutamaan pembenaran (justification), dan kepastian jaminan orang percaya bisa didasarkan pada kebenaran Kristus. Akan tetapi, pandangannya tentang pilihan yang bersifat Arminian mempengaruhi pemahamannya tentang keselamatan. Ia melihat proses Penyucian (Sanctification) sebagai satu proses yang menentukan seseorang layak memperoleh keselamatan akhir. Proses ini adalah perbuatan Tuhan, tapi juga adalah perbuatan manusia. Nampaknya disini terjadi satu sinergi. Pada satu bagian ia mengatakan bahwa perbuatan baik manusia adalah satu syarat bagi pembenaran akhir yang ia anggap perlu untuk memperoleh keselamatan akhir (Lindstrom, 207)

B. Perkembangan dalam Ajaran Wesley
Sejak ajaran Wesley masuk ke Amerika, ajarannya terinstitusionalisasi lewat para pemimpin gereja dan lewat kebangunan rohani. Ini mengakibatkan ajarannya menjadi kuat. Bahkan sejak 1784 Francis Asbury telah mempopulerkan khotbah mengenai pengalaman penyucian menyeluruh sebagai yang harus diharapkan orang percaya selekas mungkin dengan iman. Banyak kebangunan rohani mereka menekankan satu titik balik penting dalam kehidupan Kristen. Banyak khotbah mereka mengenai kekudusan cenderung berpusat pada ajaran Wesley tentang penyucian dalam pengalaman krisis ke-dua (second crisis) setelah pembenaran yang lebih dikenal dengan “penyucian sepenuhnya” (entire sanctification). Atas dasar ini, mereka yang telah mengalaminya memiliki kewajiban untuk mengakuinya dan berusaha untuk membawa orang lain ke dalam pengalaman yang sama.

Seiring dengan makin dihargainya ajaran Methodis, ada kerinduan untuk kembali pada ajaran Wesley yang mula-mula. Pada akhir abad 19 Asosiasi Kekudusan Nasional (National Holiness Association) terbentuk untuk mempromosikan teologi kekudusan berdasarkan ajaran Wesley. Tiga nama besar dalam menyebarkan teologi kekudusan ini adalah: Phobe Palmer; William Boardman; dan Hannah Whitehall Smith.

Phobe Palmer mengemukakan penekanan yang menjadi kunci gerakan ini. Meskipun ia tidak mengatakan sesuatu yang tidak dikatakan Wesley seabad sebelumnya, ia mengubah pokok penekanan ajaran Wesley, dan menyuntikan pemikiran-pemikiran asing bagi ajaran Wesley mula-mula. Bagi Wesley pengalaman dalam kepenuhan rohani (perfection) adalah sesuatu yang harus yang dirindukan, sedangkan bagi Palmer ini adalah hal penting untuk mempertahankan keselamatan. Kepenuhan rohani adalah awal bagi kehidupan dan pertumbuhan dalam ke-Kristen-an dan yang harus diutamakan dalam kehidupan. Fokus kepenuhan ini cenderung didasarkan sepenuhnya pada satu komitmen sungguh-sungguh, dan bukan merupakan satu proses tahap demi tahap yang lambat. “Jadi dalam kematian atas diri dan kelahiran untuk mengasihi sesungguhnya menjadi tujuan—satu tujuan dan bukan satu elemen penting dalam pembentukan satu hubungan dalam kebebasan dan kasih dalam hati orang percaya saat Roh Kudus memimpin orang percaya di atas kasih karunia dalam kehendak Allah (Dieter, 41).

C. Kunci Kepercayaan
Karya Kasih Karunia Kedua (Second Work Of Grace).
Bagi para pendukung gerakan kekudusan secara khusus karya kasih karunia kedua menjadi penting untuk mempertahankan keselamatan seseorang. Palmer secara khusus melihat pembenaran (justification) sebagai hal yang tidak terpisah dari kesetiaan orang percaya. Ia menyatakan:

“Dalam perjalanan saya menuju surga, cahaya yang lebih terang menyinari pikiran saya, mengungkapkan pelayanan-pelayanan yang lebih tinggi, yang menuntut roh pengorbanan, akan tetapi juga ujian iman yang lebih kuat. Tetapi dengan bertambahnya terang, kekuatan yang diberikan menjadi semakin besar, yang memampukan saya untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban yang lebih tinggi: karena saya tidak perlu belajar bagaimana menjaga justification saya dibawah penghakiman sementara pada saat yang sama mengabaikan kewajiban-kewajiban yang saya ketahui.”

Bagi Palmer solusinya terletak pada sanctification, yang dilihat sebagai satu krisis sesudah percaya (conversion). Ia menamakan ini satu krisis karena baginya ini adalah mengenai hilang tidaknya justification. Lebih lanjut ia berkata:

“Saya menyadari saya tidak bisa; saya harus melakukan pengorbanan yang sesuai, atau saya harus berdosa, dan dengan dosa saya justification hilang. Dan disini pembenaran yang saya miliki akan berakhir jika saya menolak untuk menjadi suci.”

Jadi, second work of grace sungguh adalah dasar untuk kelanjutan keselamatan seseorang.

Cara untuk memperoleh karya kasih karunia yang kedua ini dianggap sebagai satu tindakan iman yang mirip dengan tindakan iman yang diperlukan untuk justification. William Boardman menulis:

“Baik persoalannya berkaitan dengan justification atau sanctification, jawabannya adalah sama. Jalan mendapatkan kebebasan dosa sama dengan jalan mendapatkan kebebasan dari penghakiman. . . yaitu iman dalam kehadiran Yesus yang memurnikan.” (Higher Christian Life, 81)

Pemikiran yang sama masih dipertahankan sampai sekarang. Pada musim Semi 1986 saya menghadiri satu Sanctification Conference yang disponsori C&MA di Piedmont California. Pembicara utamanya, yang adalah presiden denominasinya memulai khotbah pertamanya dengan berkata, “Ada dua injil, injil justification adalah untuk orang berdosa, sedangkan injil sanctification untuk orang kudus.” Justification dilihat sebagai yang menghindarkan seseorang dari hukuman dosa, sedangkan sanctification dilihat sebagai pembebasan dari kuasa dosa.

Bagi Boardman, karya kasih karunia ini merupakan satu penambahan unsur mistis ke dalam satu proses:

“Dalam yang pertama, penebusan terjadi, dan saat itu diterima, maka pengampunan diberikan; dalam yang kedua, meski kebenaran Kristus adalah sempurna untuk dikenakan, akan tetapi dalam mencapainya...diperlukan waktu dan kemajuan.” (40)

Hannah Whitehall Smith mengemukanakan dasar pengajaran teologi kekudusan (holiness theology) dengan memisahkan justification dari sanctification. Sumbangan yang diberikannya tidak bisa lepas dari latarbelakangnya sebagai anggota aliran Quaker dimana ia menyuntikan satu unsur keheningan ke dalam prosesnya. Ia melihat prosesnya sebagai satu penyerahan penuh kepada Tuhan, dan keyakinan sempurna kepadaNya. Ia melihat 3 tahap dalam prosesnya:

(1) Orang Kristen harus menyadari karunia dari Tuhan.

“Oleh sebab itu, untuk bisa masuk ke dalam satu pengalaman kehidupan batin secara praktis, jiwa harus bersikap menerima, sepenuhnya menyadari bahwa itu adalah pemberian Tuhan dalam Yesus Kristus.” (The Christian’s Secret of a Happy Life, 47)

(2) Pentingnya Pengudusan (Consecration)

Ia mengatakan bahwa jiwa harus dilepaskan (abandon) kepada Tuhan dan tergeletak pasif di tanganNya (47) “Kata ‘pelepasan’ lebih tepat pengertiannya dibandingkan kata pengudusan. Akan tetapi apapun kata yang digunakan, yang kita maksudkan disini adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan—roh, jiwa dan tubuh diletakkan dibawah kendaliNya yang mutlak, supaya Ia melakukan dalam diri kita seturut kehendakNya.”

(3) Iman menyertai penyerahan

“Kasih bisa kita terima secara berlimpah, namun sebelum kita yakin kita dikasihi, maka kasih tidak akan pernah kita rasakan” (51). Ia menyimpulkan: “Untuk masuk ke dalam kehidupan batin yang diberkati dengan kelegaan dan kemenangan ini, Anda harus melakukan dua hal—pertama pelepasan menyeluruh; dan kedua iman absolut. (52-54)

Meski teologi kekudusan berupa-rupa dan memiliki penekanan yang beragam, semuanya secara tegas memisahkan (1) justification, yang diperoleh dengan iman yang menghasilkan pengampunan dosa dari (2) sanctification/krisis/second work of grace/baptisan roh sebagai satu pengalaman setelah seseorang percaya yang mengakibatkan hancurnya kuasa dosa.

Ketidakberdosaan (Sinlessness):
Dalam pikiran Wesley dosa itu dilakukan secara sengaja/sadar (primarily voluntary) dengan demikian secara erat terkait dengan kehendak. Dalam khotbahnya tentang Yohanes 3:9 tentang kemungkinan kesempatan ketidakberdosaan, ia mendefinisikan dosa sebagai perilaku yang semata-mata disengaja dilakukan secara sadar.

Dosa saya pahami sebagai dosa yang keluar (outward sin), seperti yang dipahami dunia secara sederhana; yaitu perbuatan melanggar hukum Allah secara nyata dan sukarela; dan yang melanggar setiap perintah Allah yang dinamakan dosa.

Pada kesempatan lain mengenai hakekat dosa ia mengatakan:

Tidak hanya yang dikenal dengan dosa langsung (yaitu pelanggaran hukum yang diketahui secara sengaja) tapi juga dosa yang dikenal dengan dosa tidak langsung (yaitu pelanggaran hukum yang diketahui maupun yang tidak dengan tanpa sengaja) perlu dibasuh oleh darah yang diurapi.

Saya yakin tidak ada kesempurnaan dalam hidup ini tanpa dosa yang tidak disengaja yang saya anggap sebagai akibat wajar dari ketidaktahuan dan kesalahan yang tidak bisa dipisahkan dari moralitas.

Oleh sebab itu saya tidak pernah menggunakan istilah kesempurnaan tanpa dosa, karena kalau saya menggunakannya maka saya akan menipu diri saya.

Saya yakin orang yang dipenuhi oleh kasih Tuhan masih memiliki kemungkinan untuk melakukan pelanggaran yang tidak disengaja.

Pelanggaran seperti ini bisa Anda sebut dosa, jika Anda menginginkannya: saya tidak menganggapnya demikian karena alasan-alasan yang disebutkan diatas. (Works: “A Plain Account of Christian Perfection,” 19 (XI, 396)

Ajaran dosa Wesley “menekankan kehendak atau dimensi rohani dari dosa lebih dari sekedar aspek dosa yang nampak (moral) atau cognitif (pengetahuan teoritis). Ketidakberdosaan dalam konteks ini lebih menyerupai keinginan melakukan kehendak Tuhan dan bukan usaha meniru pengetahuan, tindakan, atau kekudusan Allah yang sempurna; dosa lebih menyerupai pemberontakan yang disadari dan dikehendaki atas kehendak Tuhan dan bukan satu kegagalan atau kurangnya kesetaraan dengan kemuliaan Allah.” (John Tyson, Charles Wesley on Sanctification (Grand Rapids: Zondervan, 1986) 257.)

Kesempurnaan Orang Kristen (Christian Perfection):
John Wesley melihat Christian perfection bisa dimiliki semua orang percaya dalam hidup ini sebagai satu pemberian Tuhan dan harus diperoleh pada saat sekarang

Christian Perfection adalah kasih kepada Tuhan dan sesama yang merupakan pembebasan atas segala dosa.

Ini hanya bisa diterima dengan iman
Ini diberikan dengan instan pada saat sekarang
Kita harus mengharapkannya, bukan pada kematian, namun kapan saja; bahwa sekarang adalah saat yang tepat, hari ini adalah hari keselamatan itu.
John Wesley dengan tegar membela perfection/sanctification yang menurutnya bersifat instan. Namun saudaranya Charles yang mempopulerkannya.

Wesley memberikan sepuluh prinsip mengenai perfection dalam bentuk kemajuan-krisis-kemajuan (progress-crisis-progress) sebagai model bagi perfection Kristen. Dari prinsip-prinsip itu bisa dilihat dengan jelas bahwa Wesley tidak memahami istilah teleios dalam pengertian kedewasaan (BAG,187) akan tetapi ia memahaminya dengan menggunakan pemahamannya sendiri tentang ketidakberdosaan.

Perfection itu ada: karena Alkitab menyebutkannya berulang kali.
Perfection didahului oleh justification: karena orang yang telah dibenarkan harus “beralih pada perkembangannya yang penuh.” (Ibrani 6:1)
Perfection bukan setelah kematian; karena Paulus menyebutkan tentang kehidupan orang-orang yang sempurna (Filipi 3:15)
Perfection tidak bersifat absolut. Tidak ada yang telah memiliki perfection secara absolut, malaikat pun tidak, kecuali Tuhan.
Perfection tidak berarti seseorang tidak lagi memiliki kesalahan: Tidak ada yang tidak bersalah selama masih dalam tubuh jasmani.
Apakah perfection berarti keadaan tanpa dosa (sinless)? Bukan itu istilah yang tepat. Perfection adalah ‘keselamatan atas dosa.’
Perfection adalah ‘kasih yang sempurna’ (perfect love). (I Yohanes 4:18) Ini yang terpenting; ciri-cirinya, atau buah-buahnya yang tidak terpisahkan, adalah bersukacita selalu, berdoa tanpa henti, dan dalam segala hal mengucap syukur. (I Tesalonika 5:16, dsb.)
Perfection terus diperbaharui (improvable). Tidak ada kata statis dan tidak bisa berkembang. Seseorang yang memiliki kasih sempurna mengalami pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Perfection bisa gagal (amissible), bisa hilang; dimana kita memiliki banyak contoh. Namun kita tidak bisa memastikannya hingga lima atau enam tahun setelah itu.
Perfection terus-menerus didahului dan diikuti oleh perbuatan baik secara perlahan. (WORKS: “A Plain Account of Christian Perfection,” 25 (XI, 441-42)).
Seperti dalam kutipan diatas, bagi Wesley perfection tidak sama dengan kedewasaan, melainkan disamakan dengan ketidakberdosaan (yaitu dalam pelanggaran yang tidak disengaja), atau disamakan dengan kasih. Pada kesempatann lain ia menyamakan perfection dengan “kasih sempurna” (perfect love). “Saya mengharapkan Anda semua berada dalam kasih. Inilah perfection yang saya yakini dan ajarkan.” Ia dengan hati-hati tidak menempatkan perfection terlalu tinggi, mengingat bahayanya “perfection tingkat tinggi (high-strained perfection)” yang menurutnya akan mengarah pada ketidakberesan mental. High-strained perfection (“yang begitu tinggi sehingga tidak seorangpun yang akhirnya bisa mencapainya”) akan mengakibatkan terjadinya kecenderungan perfection Kristen yang tidak relevan lagi dengan dunia ini.

Sanctification Penuh:
Sanctification penuh adalah “satu karya Tuhan yang personal dan definitif dalam kasih karunia yang menyucikan dimana peperangan dalam diri manusia lenyap dan hati mendapat kelegaan penuh dari pemberontakan kedalam kasih sejati kepada Tuhan dan sesama.” (Dieter, 17) Pengalaman ini memiliki keuntungan yang positif dan negatif. Secara negatif, karena berbentuk penyucian hati, yang memulihkan kerusakan sistem yang masih tersisa dari kesalahan yang diakibatkan Adam. Secara positif, karena merupakan satu kebebasan, “perpalingan hati sepenuhnya kepada Allah dalam kasih dan dalam mengetahui kehendakNya, yang merupakan kerinduan jiwa.” (Dieter, 18) Wesley mendaftarkan keuntungan-keuntungan dalam sanctification:

Mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri sendiri;
Memiliki pikiran Kristus;
Menghasilkan buah Roh (sesuai Galatia 5);
Pemulihan gambar Allah dalam jiwa seseorang, suatu pemulihan manusia menjadi sesuai dengan gambar moral dari Tuhan, yang berisi kebenaran dan kekudusan”. Kebenaran yang terdapat dalam batin dan yang bisa dilihat dari luar, berupa “kekudusan hidup yang sungguh-sungguh”;
Penyucian Tuhan atas roh, jiwa dan tubuh seseorang; Pengudusan seseorang secara sempurna bagi Tuhan;
Satu penyataan pikiran, perkatan dan tindakan seseorang yang terus-menerus lewat Yesus sebagai korban sukacita dan ucapan syukur kepada Tuhan;
Keselamatan atas segala dosa. (khotbah Wesley, tentang “Perfection”, Works 6, 413-15.)
D. Landasan Alkitab
Ajaran Wesley mengajarkan bahwa mereka memahami Alkitab secara holistik dan tidak bergantung pada bukti alkitabiah (proof-texts) dalam hal doktrin, dan pengajaran Alkitab secara holistik ini memberi dukungan untuk doktrin mereka tentang Sanctification. Akan tetapi, ada beberapa ayat yang dikaitkan dengan pemahaman mereka tentang hakekat sanctification. Diantaranya adalah:

Ulangan 30:6

Yehezkiel 35:-26, 29

Matius 5:8, 48; 6;10

Roma 2:29

Roma 12:1-2 karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Phoebe Palmer sebagai salah satu pemimpin kebangunan rohani Wesleyanisme pada akhir abad 19th memberi eksposisi kekudusan khusus untuk ayat ini, dengan meletakannya di altar (Keluaran 29:37). Menurut Palmer, Kristus adalah altar bagi orang percaya. Karena menurut Keluaran apapun yang menyentuh altar suci menjadi suci, maka setiap orang Kristen yang rela dengan iman mempersembahkan dirinya yang hidup di atas altar karya Kristus yang sempurna akan sepenuhnya disucikan dan dibasuh dari segala dosanya. (Dieter, 39)

2 Kor 3:17-18; 7:1

Gal 2:20
Efesus 3:14-29; 5:27

Filipi 3:15

1 Tes. 5:23

Titus 2:11-14;

Ibrani 6:1; 7:25; 10:14

Yohanes 8:34-36;

Yohanes 17:20-23:

Dalam memberi komentar tentang Yohanes 17, Mildred Wynkoop melihat kesamaannya dengan Efesus 4:

Yesus menyadari orang-orang percaya ada dalam satu tubuh yang bersatu.

Yang akan membawa kemuliaan bagi Dia.

Ia mati untuk menyucikan mereka. Semua unsur keselamatan termasuk disini kecuali yang bersifat insidentil.

Sanctification terjadi pada perkataan/firman dan kebenaran. “Perkataan” atau firman yang dimaksud jelas tidak mesti adalah Alkitab, tetapi diperoleh dari persekutuan dengan Firman, yang adalah Kebenaran itu sendiri.

Amanat ini diikuti oleh kesesuaian moral—karena kesatuan roh yang tersirat dalam kedua pasal ini menyucikan moral (Wynkoop Theology of Love, 320, dikuti oleh Dieter, 32).

1 Yohanes 1:5

1 Yohanes 7-9

1 Yohanes 2:6

1 Yohanes 3:3

1 Yohanes 3:8-10

Dalam mengomentari pasal ini Wesley mendasarkan keseluruhan pemikirannya atas definisinya sendiri tentang dosa sebagai pelanggaran yang disengaja (lihat penjelasan diatas), Yakobus 1:4

E. Kritik
Pembenaran Istilah:
Kaum Pembaharuan (Reformed) selama berabad-abad menugaskan Wesley untuk mempertanggunjawabkan ajarannya tentang keadaan yang sama sekali tanpa dosa (sinless perfection). Meskipun anggapan ini tidak terlalu benar, karena alasan-alasan diatas, Wesley sendiri harus meyalahkan dirinya sendiri karena usahanya untuk mendefinisakan kemabali istilah-istilah yang ia angkat. Packer menulis:

Pasti memusingkan bagi Wesley untuk menyebut perfection sebagai satu keadaan yang pada banyak hal sebenarnya adalah satu ketidaksempurnaan yang terus-menerus (continued imperfection). Lebih membingungkan lagi karena ia mendefinisikan dosa secara subjektif seperti yang dikenal sebagai “pelanggaran satu hukum secara sengaja,” dan bukan dianggap secara objektif sebagai satu kegagalan dalam standart Allah baik karena dilakukan secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Sungguh sangat membingungkan ketika ia menyebutkan bahwa orang yang sudah disucikan berada dalam satu keadaan tanpa dosa (karena mereka tidak sadar telah melanggar hukum yang diketahui) sementara pada saat yang sama ia menegaskan bahwa mereka membutuhkan darah Kristus setiap saat untuk menutupi pelanggaran mereka yang nyata. Wesley sendiri menegaskan bahwa dengan standar objektif “hukum” Allah yang sempurna, maka semua orang yang telah disucikan perlu pengampunan setiap hari; juga ini menjadikan ia nampaknya salah karena mempertahankan pandangannya mengenai kehidupan Kristen yang lebih tinggi dalam arti berada dalam keadaan sempurna dan tanpa perbuatan dosa.

Pemahaman Teologis yang tidak Realistis:
Wesley paling tidak melihat bahwa pengalaman dalam perfection bisa mengangkat dan menghilangkan keinginan hati yang cenderung berdosa. Pemahamannya ini menunjukkan bahwa pengalaman ini tidak hanya merupakan satu perubahan dalam hakekat moral namun juga mempengaruhi semacam perubahan fisik (lihat Packer 140-141). Pandangan Wesley ini dimiliki oleh kelompok-kelompok seperti gereja Nazarane dalam ajaran mereka tentang penghapusan hakekat dosa.

Elitisme Rohani:
Penyuntikan second work of grace ke dalam kehidupan Kristen juga mengakibatkan satu bentuk elitisme rohani bagi mereka yang telah mengalami “kehidupan yang lebih tinggi (higher life)” ini. Ada kecenderungan besar untuk meremehkan mereka yang belum mengalaminya. (Salah satu mahasiswa saya di Simpson baru-baru ini berkata kepada saya kalau ia akan menulis satu artikel yang berjudul, “hidup saya sebagai orang Kristen kelas dua”!)

Bahaya Legalisme:
Khususnya bagi kelompok-kelompok aliran holiness, konsep Wesley tentang perfection sebagai kasih sempurna disamakan dengan apa yang disebut Wesley sebagai perfeksionisme “tingkat tinggi” yang berusaha mencari kesempurnaan Allah yang absolut. Untuk mencapai standar yang tinggi ini, dosa didefinisikan kembali sebagai tindakan-tindakan eksternal dan disamakan dengan norma-norma budaya seperti merokok, mabuk, dansa-dansi, rambut panjang, makeup, nonton di bioskop. Richard Lovelace dengan panjang-lebar membahas persoalan ini dengan mengatakan, “. .. kesadaran seseorang tidak bisa menerima sanctification kecuali atas dasar justification. Kalau ini terjadi kecemasan yang dihasilkan akan mengakibatkan perkembangan kedagingan luarbiasa yang bersifat agamawi karena orang percaya akan membangun kekudusan yang cukup mengerikan dalam meredakan hati nurani mereka atas keterasingan mereka dari Tuhan (The Dynamics of Spiritual Life, 104). “hati nurani yang sungguh-sungguh diterangi tidak bisa diredakan oleh sebesar apapun kasih karunia yang diperoleh dalam hidup ini, karena akan selalu gagal dalam perfection seperti yang dituntut hukum Allah. . . hati nurani seperti ini akan terpaksa mundur ke dalam penipuan diri yang kelam. Hasilnya adalah kebenaran fiktif dalam pelayanan-pelayanan heroik yang bersifat penyangkalan diri (ascetic piety), atau hanya menghasilkan usaha mendefinisikan dosa dalam pemahaman yang dangkal sehingga hati nurani manusia seakan-akan bisa melupakannya” (99).

Masalah dalam Eksegesis:
Pembuktian Alkitab atas ajaran Wesley (lihat penjelasan diatas) berisi janji-janji dan panggilan untuk hidup kudus (dengan keyakinan bahwa Allah pada akhirnya akan menebus umatNya dari dosa) atau berisi pernyataan-pernyataan penebusan yang telah diperoleh orang percaya pada waktu sekarang. “Wesley menegaskan bahwa janji-janji ini terpenuhi secara total dan absolut dalam hidup ini dan menggunakan deklarasi-deklarasi, beserta doa dan perintah, untuk mendukung kesimpulan-kesimpulan yang ia ambil” (Packer, 139). Pendeknya dalam memahami kehidupan Kristen, ia terbentur pada masalah eskatologi yang sepenuhnya dinyatakan, bukan melihatnya sebagai satu ketegangan yang “sudah dan masih belum”.

Keteguhan walaupun . . .

Wesley dalam hidupnya tidak bergantung pada justification supaya ia bisa layak dihadapan Tuhan. Ia melihat keberadaaan dirinya dalam sanctification dan membuatnya merasa jauh dari sempurna. Ini mengakibatkan ia meragukan tentang keselamatannya.

Pada Oktober 14, 1738 ia menulis, “Saya tidak bisa menemukan kasih Allah atau Kristus dalam diri saya. Ini mengakibatkan saya mati dan tidak yakin saat berdoa...Sekali lagi: Saya mendapati bahwa saya tidak memiliki sukacita dalam Roh Kudus.”

Pada Januari 4, 1739 ia menulis, “Teman-teman saya yakin saya sudah gila, karena saya mengatakan bahwa saya bukan orang Kristen tahun lalu. Saya menegaskan bahwa sekarang saya bukan orang Kristen. Memang saya tidak tahu siapa saya sebelumnya hingga sekarang…Meski selalu menggunakan semua cara memperoleh kasih karunia selama duapuluh tahun, sampai sekarang saya bukan orang Kristen.”

Pada Juni 27, 1766 ia menulis kepada Charles Wesley, “. . . akan tetapi (inilah misterinya) saya tidak mengasihi Allah. Saya tidak pernah mengasihi Allah. Oleh sebab itu saya tidak percaya pada ke-Kristen-an. Oleh sebab itu saya hanyalah seorang kafir yang jujur.”

Komentar P.T. Forsythe :
“Memikirkan kekudusan sebagai sesuatu yang kita miliki sebagai sesuatu yang berbeda dari iman kita dan membenarknanya adalah satu kesalahan fatal. Ini seperti percaya pada satu pemahaman Katolik, akan tetapi masih tetap mempraktekan keyakinan Protestan. (lihat juga Dieter, 14.)

III. Keswick
Dalam ajaran Keswick kita mendapati situasi yang berbeda dari Gerakan Kekudusan (Holiness Movement). Kalau dalam teologi kekudusan Wesley ajarannya berasal dari Wesley dan memiliki pengakuan iman yang jelas, maka ajaran Keswick lebih tidak berbentuk dan memiliki banyak variasi mulai dari yang paling keras seperti Ian Thomas, John Hunter, Alan Redpath dan persekutuan Torchbearers sampai yang lebih lembut seperti Campus Crusade For Christ dan Moody Bible Institute dan institusi-institusi pendidikan Injili (Evangelical) lainnya. Kalau teologi Holiness cenderung mendominasi kalangan aliran Arminian, maka Keswick cenderung mendominasi aliran Injili Amerika yang lebih condong pada aliran Calvinis. Menurut Packer Keswick menjadi standart pada kebanyakan kaum Injili kecuali aliran Pembaharuan (Reformed) dan Luteran (151).

A. Asal-usul ajaran Keswick
Akar ideologi: Teologi Kekudusan (Holiness Theology)
Charles Finney & Oberlin Theology

Phobe Palmer & Entire Devotion

William Boardman & The Higher Christian Life

Hannah Whitehall Smith & The Christian Secret of a Happy Life

Asal-usul Sejarah:
Istilah Keswick diambil dari satu kelompok masyarakat kecil di wilayah Lake di Inggris. Di tengah kejayaan Moody-Sankey, terdapat satu kehausan yang semakin kuat untuk kekudusan pribadi dan kemenangan rohani dalam hidup banyak orang injili yang berbahasa Inggris. T. D. Harford-Battersby, pendeta di Keswick merupakan contohnya. Ia menghadiri khotbah-khotbah Robert Pearsall Smith dan William Boardman pada tahun 1874 dan sejumlah khotbah di Brighton setahun kemudian. Pada pertemuan di Brighton, Harford-Battersby membuat satu rencana untuk membuat sejumlah pertemuan tahun berikutnya di wilayahnya di Keswick, dengan nama “Convention for the Promotion of Practical Holiness”

Pertemuan Keswick pertama menampung lebih dari 400 orang, yang berkumpul dengan semboyan “All One in Christ Jesus.” Sejak saat itu pertemuan-pertemuan serupa menjadi acara tahunan. Dari Keswick ajaran mereka dengan cepat menyebar di Inggris, Kanada dan Amerika Serikat, dimana Moody menjadi orang kunci dalam mempropagandakan ajaran Keswick di U.S.A.

Bentuk ajaran Keswick menjadi baku. Pelajaran pada hari pertama dalam pertemuan mereka adalah tentang dosa, yang digambarkan dengan amat rinci. Pada hari kedua topiknya adalah tentang keselamatan atas kuasa dosa lewat salib. (Di sini pemahaman Keswick tentang Roma 6-8 menjadi kunci pengajaran.) Hari ketiga membicarakan tentang pengudusan (consecration), dimana manusia menyerahkan diri pada kekuasaan Kristus sebagai satu krisis dan proses. Pada hari keempat membicarakan Hidup Dipenuhi Roh (Spirit filled Life). Dan pada hari terakhir memfokuskan pada pentingnya pelayanan Kristen yang dilihat sebagai hasil hidup yang dipenuhi Roh.

“Keswick bukanlah satu sistem doktrin, tidak seperti satu organisasi atau denominasi, yang mungkin menjadi alasan mengapa ajarannya bisa begitu meluas. Meskipun banyak tokoh agama dan sarjana terkenal yang memimpin gerekan mereka, tidak ada satu pemimpin Keswick yang menulis satu doktrin tentang pengajarannya. . . . Mereka tidak memiliki pernyataan doktrinal yang resmi . . . dan ada sejumlah besar posisi doktrinal yang berlainan yang mendasarkan diri pada dan mengajarkan aliran yang berkaitan dengan Keswick.” McQuilken (153)

B. Pemahaman Teologis
Persoalan:
Alasan mengapa ada ajaran Keswick adalah karena dianggap orang-orang Kristen kebanyakan bukan orang-orang Kristen yang sewajarnya sesuai standar Perjanjian Baru. Menurut pandangan Keswick:

“Orang Kristen yang sewajarnya memiliki ciri-ciri mengasihi dalam menghadapi penolakan dan kemasabodohan, bahkan dalam kekerasan, dan mereka dipenuhi oleh sukacita ditengah keadaan yang tidak menyenangkan dan kedamaian saat segala sesuatu tidak mendukung. Orang Kristen sewajarnya mengalahkan peperangan dan pencobaan, selalu patuh akan perintah Tuhan, dan bertumbuh dalam penguasaan diri, bersyukur dengan apa yang ada, rendah hati dan berani. Proses pemikiran selalu dibawah kontrol Roh Kudus dan mendapat petunjuk dari Alkitab sebagai sumber dimana orang Kristen seharusnya merenungkan sikap dan perilaku Yesus Kristus. Allah menjadi yang paling utama dalam hidup orang Kristen, dan hubungan dengan orang lain lebih diutamakan daripada keinginan-keinginan pribadi. Orang Kristen sewajarnya memiliki kuasa tidak hanya untuk kehidupan yang benar namun juga dalam pelayanan yang efektif di gereja. Yang terutama ia memiliki persekutuan yang konstan dengan Tuhan.” (McQuilken 151)

Pemahaman Keswick tentang orang Kristen kebanyakan adalah bahwa mereka cukup bermartabat namun mereka tidak memiliki sifat supernatural. Kalau mereka mendapat pencobaan mereka akan tenggelam. Mereka memiliki ciri-ciri mementingkan diri sendiri.

Solusi yang Ditawarkan:
Solusi yang ditawarkan aliran Keswick dalam banyak hal mencerminkan teologi Kekudusan Wesley yang dari padanya memang ajaran Keswick lahir.

Appropriation:

Keselamatan (dipahami scara menyeluruh) merupakan inisiatif manusia dan yang ilahi. Inisiatif dari Allah adalah memberikan keselamatan. Sedangkan manusia bertanggungjawab untuk menerimanya. Jadi manusia bertanggungjawab untuk menanggapi janji kemenangan setiap hari atas dosa sama seperti pada justification sebelumnya.

Caranya:

Bagi Wesleyanisme cara memperoleh kemenangan ini memiliki satu kesamaan ajaran Keswick:

1. Dengan segera meninggalkan setiap dosa, keraguan, pemanjaan diri, yang disadari dan halangan dalam kehidupan rohani lainnya yang disadari (Roma 6:12-14; 8:12-14; 14:21-2 dan Ibrani 12:1-2).

2. Menyerahkan kehendak dan keberadaan sepenuhnya kepada Yesus Kristus yang tidak hanya adalah penyelamat, akan tetapi juga sebagai Tuhan, dalam kepatuhan yang penuh kasih dan sungguh-sungguh (Roma 10:9, 1 Korintus 12:3).

3. Dengan beriman kepada janji dan kuasa Allah dalam menjalani kehidupan yang suci dan benar (Roma 4:20-25; 6:2, 2 Petrus 1:4 dan Ibrani 8:10).

4. Membaharui dan mematikan keangkuhan yang berpusat pada pemanjaan diri dan keangkuhan diri, supaya Tuhan menjadi yang terutama dalam segala hal (Galatia 2:19-20; 4:24,25; Kolose 3:5; 2 Korintus 5:15).

5. Pembaharuan dan transformasi hati nurani dalam kasih karunia (Roma 12:2; Efesus 4:23; 1 Petrus 3:4).

6. Mengutamakan Tuhan dalam Sanctification, pengudusan dan pelayanan (2 Kor 6:14; 7:1 dan 2 Tim 2:19-21).

7. Dengan dilengkapi oleh kuasa dan kepenuhan Roh, maka orang percaya akan menerima karunia-karunia seperti pada zaman Pentakosta (Lukas 24:49, Kisah 1:8; Efesus 5:18). (Arthur T. Pierson, forward Movements of the last Half Century (London & New York: Funk And Wagnall Co., 1900) 32.)

C. Unsur-unsur Utama dalam Ajaran Keswick
Mengenai Dosa:
Ajaran Keswick menyadari adanya peperangan dan kekalahan seseorang melawan dosa. Keswick melihat manusia sebagai budak dosa, dosa adalah tuan yang memperbudak pikiran, perasaan dan kehendak. Atas dasar Kejatuhan manusia yang telah memisahkan manusia dari Allah dan bahwa dosa telah membentuk hakekat manusia, banyak pembicara dan penulis ajaran Keswick menekankan kenyataan tentang dosa dan membantah kemungkinan kesempurnaan yang tanpa dosa bagi manusia. Pemahaman Keswick tentang dosa didasarkan pada enam pemikiran:

(1) Dosa adalah serangan dan pemeberontakan atas kesucian dan kebaikan Tuhan

(2) Dosa menguasai kehidupan manusia. Manusia sepenuhnya telah gagal. Roma 6 dan 7 menggambarkan keadaan menyedihkan tersebut:

Bab 6 menunjukkan bagaimana manusia diperbudak dosa bisa dibebaskan hanya oleh Tuan yang baru, yaitu Kristus (6:6-7). Bab 7 dilihat dari sudutpandang orang Kristen yang masih tidak berdaya dalam menghadapi dosa. Banyak orang Kristen menemukan penebusan yang memadai dalam kematian Kristus, akan tetapi mereka belum menemukan rahasia kemurnian hidup. Dosa masih menjadi penguasa. (D. L. Pierson, Arthur T. Pierson, a Biography (London: Nesbet & Co., 1912) 287)

(3) Dosa adalah kecacatan moral.

Dosa telah membuat manusia menjadi najis, tidak layak untuk mendekati Tuhan yang suci. Bahkan sebagai orang Kristen “satu ketidakpatuhan kecil saja akan membuat orang Kristen dilempar keluar dari persekutuan dengan Tuhan.” (Hopkins, 16)

Sejumlah pasal dalam PL dipakai untuk mendukung pengertian disini, diantaranya adalah Yesaya 6:5: “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam.” Kekuatan dosa sedemikian besarnya sehingga tidak bisa dipatahkan

(4) Dosa adalah penyakit rohani.

Kekuatan hakekat dosa sangat ditekankan dalan ajaran Keswick.

(5) Dosa adalah akibat kebiasaan

(6) Dosa cenderung menguasai

Dosa adalah kecenderungan yang masih tetap mencoba menguasai hidup seseorang. Ajaran Keswick secara terang-terangan menolak kemungkinan lenyapnya hakekat dosa. Jawaban yang diberikan ajaran Keswick untuk persoalan ini adalah dengan pengajaran tentang reaksi-balik (counteraction). Jadi kuasa dosa mendapat perlawanan dari kuasa Roh Kudus. Kecenderungan berbuat dosa masih dialami orang pecaya, akan tetapi kuasa Roh yang ada dalam dirinya masih lebih kuat. Kalau seseorang berjalan dalam Roh maka Roh akan memikul beban dosa. Jika seseorang berbuat dosa, Roh berhenti melakukan reaksi-balik dan orang percaya akan terjerat dalam lingkaran dosa. Ia tidak memiliki harapan lagi dalam mengatasi dosa dibandingkan orang yang belum percaya yang masih memiliki harapan.

Kesembuhan dari Allah untuk dosa: Model ajaran Keswick.
Kesembuhan untuk dosa didasarkan atas hubungan yang baru yang dinikmati seseorang dengan Kristus sebagai Tuan atas dirinya. Penekanannya ada pada kuasa kebangkitan Kristus dan persekutuan orang percaya denganNya. Kesadaran akan identitas baru yang dimiliki orang prang percaya adalah penting. “Inti dan pusat ajaran Keswick adalah ajarannya mengenai penyucian oleh iman (sanctification by faith). Posisi ajaran Keswick adalah bahwa dalam Alkitab, penyucian itu adalah lewat iman, dan bukan sebaliknya.” (Barabas, 100)

Dalam model ajaran Keswick ada tiga bagian dalam Sanctification

1. “pemberian” (adalah sanctification yang bersifat posisional) 1 Kor 1:30.

2. eksperiential: merupakan transformasi setiap hari sejak kesadaran akan kehidupan baru dengan Kristus dan berlanjut sepanjang hidup

3. krisis:

“Dengan tindakan iman yang disadari dan sungguh-sungguh, seseorang akan memasuki warisannya yang benar dalam mempertahankan kemenangan atas dosa yang disadari; ini adalah apa yang kita percaya dalam apa yang diajarakan firman mengenai orang Kristen yang normal. Kekalahan konstan, keterikatan yang menyakitkan dan kecemasan yang tidak bekesudahan bisa diganti dengan satu kehidupan yang memiliki “kedamaian sejati”. Alkitab mengajarkan bahwa dalam Kristus ada kebebasan dan kelegaan. Ini harus diperoleh bukan dengan cara pergumulan sepanjang hidup, melainkan dengan menyerah kepada Roh Allah.’ (Charles F. Harford, ed. The Keswick Convention: Its message, Its Method, Its Men. (London: Marshall Brothers, 1907) 6)

Jika krisis terjadi maka Kristus adalah yang menyucikan kita (1 Korintus 1:30). Ia harus diterima seperti itu dengan iman.

“Kristus harus sepenuhnya diterima sebagai yang menyucikan kita; kalau kita ingin maju dalam kekudusan, kita harus berhenti menghargai kekudusan dengan usaha sendiri. Karunia untuk kekudusan harus dinyatakan dalam hidup kita, tetapi usaha kita adalah usaha yang dimulai dari kekudusan, bukan untuk kekudusan. Untuk menjadi suci kita harus memiliki yang suci. Ini yang dimaksud Kristus dalam kita.” (Hopkins, 68)

Dalam krisis model Keswick kehendak seseorang dipatahkan, dan orang percaya melihat dosanya sebagai pemberontakan terhadap Allah. Ini mungkin diikuti oleh emosi. Dalam memberi contoh krisis model Keswick, Hopkins melihat hidup Yakub. Yakub bergumul dengan malaikat sepanjang malam. Akhirnya ia tidak lagi bergumul melainkan merangkul dan membiarkan Tuhan memberkatinya: “Tindakannya dalam merangkul merupakan simbol bagi kita untuk hidup beriman yang berkemenangan setelah kita menyerah dalam kepatuhan yang sungguh-sungguh. Anda tidak bisa merangkul sampai Anda berhenti untuk menolaknya.” (65-66)

4. Kepenuhan dalam Sanctification.
Transformasi menjadi seperti Kristus setelah kematian.

Pengudusan:
Yang dimaksudkan disini adalah menyerah dalam segala hal. Akibatnya seluruh aspek kehidupan kita diubahkan. Lewat pengalaman ini kuasa Allah akan mulai mengalir dalam kehidupan orang percaya.

Menyerah dalam segala hal adalah penting karena dalam segala hal diri seseorang berdosa dan tidak berguna. “Kita harus membenci hidup kita dan melepaskannya…Selama diri saya masih menjadi sesuatu dalam hidup saya, maka Yesus tidak bisa menjadi segalanya…Kalau kita membuang hidup kita, Tuhan akan mengisi kita; hidup Anda harus dibuang.” (Andrew Murray, Full Blessing of Pentecost, 69)

Pemahaman ajaran Keswick tentang manusia yang telah dibaharui (regenerate man) bersifat dualistis. Di dalam dirinya ada sifat-sifat manusia lama yang total berdosa dan merupakan bagian diri seseorang. Selain sifat-sifat lama ada sifat baru yang adalah bagian dari diri seseorang yang bersekutu dengan Tuhan.

Keswick tidak memberi harapan untuk transformasi pribadi orang percaya sepanjang hidupnya. Hidup seseorang harus disalibkan, lewat pengudusan yang menyakitkan

“Pengudusan adalah episode yang menyedihkan dan kadang-kadang menyakitkan, namun yang harus dihadapi dengan ketulusan. Memisahkan diri dari kebiasaan duniawi dan ikatanya tidaklah mudah. Namun kalau tidak demikian kesaksian seseorang akan kurang kuat…dedikasi setengah-setengah selalu berakibat fatal.” (Aldis, 54)

Krisis dalam pengudusan bersifat pasif, seperti konsep pelepasan yang diajarkan Hannah Whitehall Smith. Pelepasan ini merupakan satu tindakan tanggungjawab penuh dari orang percaya. Hasil pelepasan diri adalah kepenuhan roh dan damai. Scroggie menjelaskan:

“Pelayanan yang penuh gejolak akan berakhir. Ini tidak berarti berhenti dari pelayanan, namun akan ada kelegaan dari jerih payah, supaya kita bisa mencapai hal-hal yang luar biasa dengan tenang dan dengan kelegaan. Kemudian kita akan memperoleh sukacita “karena buah roh adalah sukacita.” Salah satu hasilnya adalah kasih untuk Tuhan dan sesama. Juga akan ada kuasa—dalam pelayanan Kristen, dalam pekerjaan sekuler, dimanapun Tuhan menempatkan kita. Dan akan ada kemenangan—kemenangan konsisten atas dosa.” (Wm. Graham Scroggie, The Fullness of the Holy Spirit, 19)

Kepenuhan Roh:
Penekanan disini mengikuti consecration. Ajaran Keswick tentang kepenuhan roh (filing of the spirit) didasarkan pada Efesus 5:18 yang dilihat dengan kacamata eksegetis atas keberdosaan manusia dan peneyerahan total.

Pardington menggambarkan konsep ajaran Keswick tentang kontrol Roh Kudus sebagai berikut:

Seorang mahasiswa seni duduk dalam satu galeri seni nasional di Eropah, sambil berusaha meniru satu lukisan dari seorang pelukis terkenal di masa lalu. Ia berusaha sedemikian rupa dalam keterbatasannya. Akhirnya ia tertidur diatas kanvas. Ia bermimpi roh pelukis itu merasuki otak dan tangannya. Dengan semangat roh pelukis itu meraih kuas dan dengan cepat menghasilkan satu maha karya. Ia kemudian menerima penghargaan tertinggi. Karena lukisannya memiliki unsur kejeniusan. Kemudian ia terbangun, dengan rasa menyesal karena hanya mimpi.

Namun, saudara-saudari yang terkasih, mimpi kita bisa menjadi kenyataan lewat Roh. Kita berusaha menjadi seperti Kristus, berusaha sepatuh mungkin, namun selalu gagal. Akhirnya kita menyerah. Kemudian Tuhan memberi kita penglihatan tentang hidup yang dipenuhi Kristus. Ia akan bersatu dengan kita, memasuki hidup kita. Kristus akan berpikir lewat pikiran kita. Kristus akan menjalankan perintah Tuhan dalam diri kita! Ia akan menghancurkan kuasa dosa dalam hidup kita. (George Pardington , The Crisis of the Deeper Life (Harrisburg Pa.: Christian Publications, n.d.) 149)

Keswick mengajarkan pada dasarnya adalah tugas orang percaya untuk meninggalkan dirinya supaya Kristus bisa menentukan segalanya.

D. Kritik
Pandangan tentang Dosa:
Ada dua pemahaman dosa dalam ajaran Keswick, yang bersifat teoritis dan praktis. Kita bisa melihat ini dalam ajaran McQuilkin, namun hal ini lebih kentara dalam penulis-penulis Keswick sebelumnya. Seperti dikatakan sebelumnya, dari pemahaman mereka, manusia sama sekali berdosa dan tidak berpengharapan, berdosa karena dirinya tidak bisa menyenangkan Allah meski sudah orang percaya. Oleh sebab itu diperlukan kuasa Roh sesuai 1 Yohanes.

Akan tetapi secara praktis ajaran Keswick kembali mengikuti definisi Wesley tentang dosa sebagai sesuatu yang dilakukan dengan sengaja (volitional). Perhatikan keseringan penekanan pada dosa yang disadari oleh seseorang untuk mempertahankan kemenangan atas dosa yang dinyatakan oleh kuasa roh.

Pengudusan: saya yakin penegasan ajaran Keswick tentang pelepasan diri secara total akan mengakibatkan penolakan martabat manusia sebagai mahkluk yang diciptakan segambar dengan Allah, gambar yang harus manusia pertahankan meski dalam keberdosaan. Kalau diri manusia memang tidak berguna, mengapa perlu penebusan? Ajaran yang menegaskan perlunya Kristus yang bersifat mistis dalam melakukan segala hal bisa mengakibatkan bunuh diri rohani. Perjanjian Baru jelas sangat menghargai pribadi seseorang kalau ia sudah dibenarkan (justified), dan PB jelas sangat menghargai pribadi seseorang.

Pelayanan Roh: Kontrol
Dalam ajaran Keswick kontrol Roh (Spirit’s control) atau kepenuhan Roh (filling of the Spirit) merupakan kunci untuk segala persekutuan dengan Tuhan. Akan tetapi, konsep Keswick mengenai kepenuhan menyerupai kerasukan setan; meski ini kedengaran kasar dan mengejutkan ini adalah analogi yang sebenarnya digambarkan McQuilkin saat menjelaskan pelayana roh dalam memenuhi orang percaya

“Kalau seseorang dirasuki setan, Alkitab menjelaskan bahwa orang tersebut lebih dari sekedar kesetanan, dengan ciri-ciri seperti setan dalam pemikiran dan tindakannya. Alkitab memaksudkannya bahwa Setan dan kuasanya memegang kendali hidup orang tersebut, paling tidak pada saat ia kerasukan. Karena Roh Kudus, yang adalah pribadi seperti juga roh-roh jahat [yang memiliki pribadi], nampaknya ini juga berlaku untuk istilah “dipenuhi Roh”. Makna kiasannya dengan demikian akan berarti bahwa Roh Kudus akan mendominasi, mengontrol sepenuhnya, menguasai seluruh keberadaan manusia, meski dominasi ini bersifat anugerah, yang hanya terjadi kalau diundang, tidak seperti kerasukan setan, akan menggantikan atau menguasai tindak-tanduk seseorang.” (177)

McQuilken kemudian mengutip Roma 8:9 sebagai contoh kontrol yang dimaksud (Alkitab NIV disini menggunakan kata control tapi teks Yunaninya adalah este .. .en pneumati.) Akan tetapi konteks Roma 8 jelas merupakan perbandingan orang percaya dengan orang tidak percaya, bukan antara orang percaya yang dipenuhi Roh dengan orang percaya yang masih duniawi (. . . jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. 8:9b)

Kontrol:
Perjanjian Baru tidak pernah menggunakan istilah control untuk menjelaskan hubungan orang percaya dengan Roh. Istilah yang lebih tepat mungkin adalah leading (“membimbing/menuntun”). Sebenarnya, salah satu bentuk pelayanan Roh dam diri kita menghasilkan self-control (penguasaan diri), ini nampaknya hampir tidak mungkin kalau orang yang telah dibaharui masih sepenuhnya jahat seperti yang ditegaskan dalam ajaran Keswick.

Perfeksionisme Praktis:
Tujuan ajaran Keswick adalah damai dan sukacita yang muncul dari kemenangan atas segala dosa yang disadari. Meski ajaran Keswick dalam pernyataannya menolak kalau orang Kristen bisa berada pada satu saat yang tanpa dosa (secara sempurna) dalam hidup ini, nampaknya ajaran ini menganut perfeksionisme tahap demi tahap. Seperti yang ditulis Packer: “Ajaran Keswick yang menjanjikan kemenangan penuh atas segala dosa yang disadari tidak sesuai dengan yang diijinkan Perjanjian Baru untuk kita harapkan di dunia ini. (lihat 1 Yohanes 1:8-10; Galatia 5:17; Roma 7:14-25. . . ). Kebenaran orang Kristen saat ini bersifat relatif; belum mungkin yang ia buat tidak luput dari dosa. Dibalik pelayanannya yang terbaik ada sedikit motivasi pribadi yang tercampur, dan seperti penilaian Yesus pada orang Farisi, maka sangatlah tidak berdasar secara moral untuk mengevaluasi tindakan seseorang tanpa melihat motivasi dan tujuan orang tersebut (lihat Matius 6:1-6; 6-18; 23:25-28)

Ajaran tentang Keheningan (Quietism):
Sifat-sifat Manusia Lama & Orang Kristen Duniawi:
Seperti yang dibahas diatas ajaran Keswick melihat sifat-sifat manusia lama sebelum orang menjadi percaya (old nature) adalah sesuatu yang tidak bisa tunduk dalam transformasi, namun sepanjang hidup seseorang sifat-sifat ini terus berusaha mendominasi sekuatnya. Transformasi roh tidak diharapkan terjadi pada sifat-sifat lama ini. Ini sungguh bertentangan dengan ajaran Paulus mengenai transformasi progresif (progressive transformation) dalam diri orang percaya untuk menjadi seperti Kristus (2 Korintus 3:18; Roma 12;2)

Berkaitan dengan hal ini adalah ajaran Keswick mengenai orang Kristen duniawi (carnal Christian), yaitu orang Kristen yang berada diluar persekutuan dengan Allah. Ajaran ini didasarkan pada 1 Korintus 3:1-3 yang dipahami salah. Seperti yang dengan tepat ditulis Hokema:

. . . Tidak ada dasar Alkitab untuk pembedaan orang Kristen yang masih “duniawi’ dengan yang sudah “rohani”. Perjanjian Baru hanya membedakan antara orang yang telah lahir baru dengan orang yang belum (Yohanes 3:3,5), antara mereka yang telah percaya kepada Kristus dengan mereka yang tidak (ayat 36), antara mereka yang hidup sesuai kedagingan dan mereka yang hidup sesuai Roh” (Roma 8:5 RSV), dan orang yang rohani dan yang tidak rohani (1 Korintus 2:14-15 RSV). PB tidak pernah berbicara tentang kelompok orang yang ketiga yang disebut “Kristen duniawi.”

Kutipan dari 1 Korintus 3:1-3 bukan mengenai kelompok orang yang ketiga melainkan mengenai orang Kristen belum dewasa rohani, yaitu kepada “yang belum dewasa dalam Kristus” (ayat 1). Meski mereka masih bayi mereka “dalam Kristus.” Keduniawian mereka hanya masalah perilaku, yang harus berubah dalam kedewasaan. Karena mereka adalah didalam Kristus, mereka sungguh-sungguh adalah “ciptaan baru”, (2 Korintus 5:17 KJV), telah “dikuduskan” (1 Korintus 1:2; 6:11), dan kaya secara rohani (3:21-23) (187)

Kekudusan: dalam model Keswick kekudusan adalah kebebasan dari dosa atau kasih yang sempurna seperti ajaran Wesley, bukan merupakan kesesuaian (conformity) dengan sifat-sifat Allah. Jadi, ajran Keswick lebih merupakan ajran yang berpusat pada manusia (anthropocentric) dan bukan yang berpusat pada Tuhan (theocentric).

Packer menulis: “. . ini berarti menentang dan bukan mendukung pertumbuhan dalam kepekaan moral dan rohani. Memperoleh kesenangan pada saat sekarang sebagai tujuan [hidup] seseorang bukanlah jalan rohani yang alkitabiah. (151)

Introspeksi:
Persoalan besar lain dalam ajaran Keswick dalam segala bentuknya adalah kecenderungan mereka untuk melakukan introspeksi kelam. Jika hubungan seseorang dengan Tuhan tergantung pada pengakuan dosa yang disadari dan pelepasan total atas dosa yang disadari, bagaimana seseorang bisa memastikan kalau ia sudah mengakui semua dosanya? Kalau ada dosa yang tercecer, maka orang tersebut masih tetap diluar persekutuan dengan Tuhan dan tidak memiliki kuasa rohani. Jadi bukannya persekutuan dengan Allah yang menciptakan kekudusan, ajaran Keswick menuntut kekudusan sebelum persekutuan dengan Tuhan. Pemahaman seperti ini dengan tepat oleh Harold Bussell sebagai cultic [atau ajaran sesat] (Unholy Devotion, )

Elitisme Spiritual:
Sama seperti Wesleyanisme krisis setelah orang lahir baru (post conversion crisis) membedakan mereka yang telah mengalaminya dan mereka yang tidak mengalaminya. Mereka yang telah merasakan pengalaman ini memiliki kecenderungan untuk memandang rendah mereka yang belum mengalaminya sebagai orang yang tidak rohani.

Rohani dalam formula:
Meski ada penekanan bahwa kehidupan rohani berkaitan dengan hubungan seseorang dengan Roh dan Kristus (misalnya ajaran McQuilken) cara mencapai hubungan itu diatur oleh formula. Bagi Trumbull formulanya adalah “Let go and let God” [Lepaskan dan Biarkan Tuhan yang berperkara]. Andrew Murray memberi sejumlah daftar:

“Ketiga tahap untuk jalan ini adalah: Pertama, keputusan yang diambil dengan sadar untuk mematikan diri; kemudian, berserah kepada Kristus untuk memikul salib; “bahwa manusia lama kita telah disalibkan”, yang merupakan iman yang mengatakan, “Aku disalib bersama Kristus;” dan kemudian kuasa untuk hidup sebagai orang yang telah disalibkan untuk kemuliaan Kristus.” (Holy In Christ, 182)

Mungkin formula yang paling dikenal adalah formula yang dipakai Campus Crusade dalam traktat mengenai Roh Kudus. Tahap-tahapnya bisa beragam, namun intinya sama. Kemenangan rohani dijanjikan lewat cara-cara dalam satu formula. Bukti kerohanian seseorang bukan buah Roh dalam kehidupan seseorang melainkan apapun yang dimiliki seseorang oleh iman akan memenuhi persyaratan formulanya. Ini akan menyebabkan bahaya besar lainnya. Penekanan dalam teologi Keswick/Hidup Yang Berkemenangan adalah dengan memperoleh kemenangan atas dosa dan merasakan kemenangan dan kehadiran Allah. Frank menulis:

Beberapa diantara yang mengikuti langkah-langkahnya dengan cermat merasa tidak ada perubahan apa-apa; untuk ini para pengajar Hidup Yang Berkemanangan menjawab bahwa jangan mengandalakan perasaan. Saya yakin disinilah sumber kekacauannya, dan seharusnya orang sudah bisa menebaknya. Kehidupan yang berkemenangan yang ditawarkan kepada orang Kristen, khususnya oleh Trumbull, merupakan satu cara yang sama sekali baru dalam merasa. Apalagi janji yang bisa kita berikan untuk menggantikan kecemasan dan kemarahan dengan sukacita dan kedamaian? Apa itu “kebahagiaan” kalau bukan satu perasaan? Akan tetapi saat diperhadapkan dengan komentar seorang wanita yang berkata, “Saya sudah berserah, tetapi tidak terjadi apa-apa”, Trumbull mengutip C. I. Scofield: “ ‘ada banyak orang mengharapkan satu perasaan untuk memastikan tindakan Tuhan… ‘Sahabat jangan menunggu perasaan untuk memastikan Firman Tuhan. Kalau Anda mengandalkan perasaan, maka Anda mendasarkan diri pada pasir. . . Kemenangan tidaklah ada kaitannya dengan perasaan; Friman Allah itu benar baik kita merasakannya atau tidak.” (Frank, 149)

IV. Kesimpulan
Dalam kekudusan ala Wesley dan Keswick kita menemukan dua model Sanctification yang meskipun berbeda secara rinci keduanya didasarkan pada pemisahan antara justification dan sanctification. Wesleyanisme menyebut krisis sesudah percaya (post-conversion crisis) ini sebagai satu karya kasih karunia yang kedua (second work of grace). Keswick menyebutnya sebagai berkat kedua (a second blessing), meski pada prakteknya disamakan dengan second work of grace dari Wesleyanisme. Kedua model ini bersifat perfeksionistis, dalam arti bahwa keduanya mendefinisikan kembali hakekat dosa, dengan membatasinya sebagai tindakan pemberontakan yang disadari (paling tidak dikaitkan dengan persekutuan dengan Allah yang sedang berlangsung). Akibatnya seseorang bisa disebut tidak berdosa pada satu saat tertentu. Penyucian (sanctification) aliran kekudusan ini dalam sejarahnya menghasilkan satu pola pikir legalistis yang sering melihat dosa sebagai norma-norma budaya. Keswick pada kenyataannya menerapkan penyerahan diri dan iman, yang mengakibatkan legalisme objektif menjadi subjektif.

Dari semua pembahasan ini, perlu diingat bahwa kedua posisi ini memiliki unsur positifnya (Packer mendaftarkan sisi positif tersebut pada halaman 136-137; 148-150) meskipun keduanya gagal dalam hal-hal penting. Keduanya menawarkan apa yang dirindukan orang Kristen, yaitu satu hubungan yang erat dengan Kristus. Seperti yang dikatakan Packer “. . . Kalau orang Kristen meminta kepada Tuhan untuk menjadi seperti Kristus, maka lewat kuasa Roh, Ia akan mengabulkannya, meskipun ada kesalahan dalam teologi mereka. Ia adalah Allah yang maha baik dan murah hati” (165).

--

KUASA KEKUDUSAN
POSTED ON JUN 30 , 2009 IN RENUNGAN
Kisah 5:1-11; 2 Samuel 6:6-10

“Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah
nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu” (Kisah 5:5)

Kisah di atas agak membuat bergidik. Bagaimana tidak, seorang pengikut Kristus yang menjual ladangnya lalu sebagian dari hasil penjualan ladang tersebut dipersembahkan kepada Tuhan, tetapi ketika ia sedang berhadapan dengan hamba Tuhan untuk mempersembahkan sebagian hasil penjualan ladangnya tersebut, malah dia rebah ke tanah dan putuslah nyawanya. Wow … hal ini sangat mengerikan! Bukan hanya sampai di situ, kira-kira tiga jam kemudian istrinya juga rebah ke tanah, sebab ia juga berdusta terhadap Roh Kudus. Mereka berdua telah mencemarkan kekudusan Tuhan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena di dalam kekudusan ada kuasa yang sangat dahsyat.
Kekudusan bukan hanya sekedar sebuah kata tetapi kekudusan adalah sesuatu yang memiliki kuasa. Apabila kita perhatikan dalam Perjanjian Lama, di mana ada kekudusan, di situ pasti sesuatu yang dahsyat terjadi. Misalnya, ketika Tuhan menampakkan diri di gunung Sinai kepada Musa dan bangsa Israel, maka terjadilah guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan. Musa menyatakan seluruh gunung itu kudus dan barangsiapa menyentuhnya pastilah ia mati (Kel. 19:16). Para imam yang melaksanakan tugas harus kudus. Kalau tidak, ia akan mati. Bahkan Raja Daud pernah mengungsikan tabut perjanjian ke rumah Obed – Edom karena tabut tersebut telah merenggut nyawa Uza yang mencoba menyentuhnya (2 Sam. 6:6-10). Di sini terlihat jelas bahwa kekudusan Tuhan sangat berkuasa.
Dalam gereja mula-mula, orang yang berdusta saja mengalami sesuatu yang luar biasa, tetapi bagaimana dengan gereja sekarang? Kadang-kadang kita prihatin mendengar ada orang-orang dalam gereja yang sudah jelas-jelas melakukan dosa, bisa bebas “berkeliaran” di dalam jemaat Tuhan. Dapatkah gereja sekarang kembali memiliki kuasa seperti gereja mula-mula? Jawabannya: dapat! Asal tingkat kekudusannya sama dengan gereja mula-mula. Bagaimana agar kekudusan gereja sekarang dapat sama dengan gereja mula-mula? Kita harus kembali kepada cinta gereja mula-mula, kasih gereja mula-mula, dan ketekunan berdoa gereja mula-mula.

Renungan:
Untuk melihat pernyataan kuasa Allah yang dahsyat kita harus hidup dalam kekudusan Allah. Kita harus berani membersihkan setiap kotoran yang melekat pada baju-baju jemaat.

Mukjizat tidak menjamin orang hidup dalam kekudusan, tetapi kekudusan menjamin terjadinya mukjizat.

--

“Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka” (Ibrani 3:19).





Ketidakpercayaan mendukakan hati Allah lebih dari segala dosa lainnya. Jelas, suatu kesalahan besar bila anak-anak Tuhan meragukan kesetiaan-Nya. Kita seringkali meneriakkan dosa-dosa daging: homoseksual, kemabukan, perzinahan, dsb. Itu memang perbuatan-perbuatan daging yang mendukakan hati Allah, namun Allah memperhatikan dosa dalam hati manusia, yaitu ketidakpercayaan.

Ketidakpercayaan adalah dosa dalam hati manusia. Banyak orang Kristen sukses meninggalkan manusia lama mereka. Mereka tidak lagi nge-drug, tidak berzinah, tidak mabuk karena alkohol, dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan daging. Tetapi selang beberapa lama kemudian, setelah berbagai masalah menimpa hidupnya, dan sepertinya Allah belum menjawab doa-doanya, ia mulai meragukan janji-janji Allah. Apakah Anda berpikir bahwa meragukan kesetiaan Allah itu bukanlah kesalahan kecil?

Umat Allah setiap hari bergumul melawan dosa daging ini. Mereka berdoa dan berpuasa untuk memeranginya, menyerukan nama Allah supaya Dia membebaskan mereka dari setiap perangkap iblis. Tetapi hampir semuanya tidak menyadari akan bahaya ketidakpercayaan. Bahkan mereka tidak menempatkan dosa ketidakpercayaan ini pada daftar dosa-dosa berat semacam pembunuhan, perzinahan, dsb. Tetapi sesungguhnya dosa ketidakpercayaan ini amatlah jahat! Bahkan orang-orang yang tidak percaya merupakan salah satu kandidat penghuni neraka (Why. 21:8).

Dalam kitab Yehezkiel, Allah memberikan penglihatan mengenai kekejian yang terjadi di Israel (Yeh. 8:9-12). Roh membawa Yehezkiel ke pintu pelataran Bait Suci. Di dalamnya Yehezkiel melihat 70 orang tua-tua Israel. Apa mereka sedang bermegah di dalam janji-janji Allah? Tidak. Justru mereka berkata, “…. TUHAN tidak melihat kita; TUHAN sudah meninggalkan tanah ini” (ay. 12). Mereka tidak lagi fly karena narkoba, mereka juga tidak sedang berpesta seksual, mereka tidak melakukan dosa-dosa daging. Mereka “cuma” meragukan kesetiaan Allah! Ini merupakan kekejian bagi Tuhan!



Renungan:

Bila kita meragukan kasih setia Allah, Anda mendukakan hati Allah. Tidak cukupkah segala perkara ajaib yang telah ditunjukkan kepada Anda? Masih kurangkah anugerah yang telah dicurahkan? Janganlah melakukan kekejian dengan meragukan kasih setia dan janji-janji-Nya

--

PELURU YANG MENEMBUS
POSTED ON MAY 12 , 2011 IN RENUNGAN
Ibrani 4:12, 13; Yeremia 23:29



“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita” (Ibrani 4:12).



Saat gergaji mesin memotong sebatang pohon besar tua, maka tampaklah sebuah benda asing. Di situ tertanam sebuah peluru kaliber 22, tersembunyi di dalamnya. Setelah terpotong barulah terlihat benda itu.

Dari luar, bekas peluru itu tidak tampak, namun di dalamnya tampaklah jalan peluru yang menembus hingga ke jantung pohon. Dibandingkan dengan ukuran pohon yang besar tersebut, peluru tersebut amatlah kecil, namun akibatnya daerah di sekitar peluru itu tampak kehitam-hitaman dan membusuk.

Ketika pertama kali peluru dilesatkan dan masuk ke dalam batang pohon, tidak tampak sesuatu yang aneh, kecuali goresan kecil pada permukaan batang pohon. Lalu bersamaan dengan waktu, pohon itu menjadi semakin besar dan kuat, dan daerah sekitar peluru itu juga semakin meluas dan membusuk.

Apabila dosa masuk ke dalam diri seseorang, maka “benda” itu menembus hingga ke dalam. Bersamaan dengan berlalunya waktu, maka kebusukan itu juga semakin membesar. Tidak ada yang tahu. Tampak luar mulus-mulus saja, tetapi kebusukan terjadi di dalam! Seperti penyakit kanker yang terkadang tidak ada gejala fisik yang berarti sampai suatu ketika dokter mengatakan bahwa kanker itu sudah mencapai stadium akhir.

Saudara, dosa itu bekerja seperti itu, menembus dalam diri seseorang, ngendon di sana sampai Anda menjadi busuk. Dosa itu menghancurkan. Dan satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan cara memotongnya sampai ke dalam dan melihat isinya. Firman Tuhan seperti pedang bermata dua yang tajam. Ia mampu menembus sampai ke dalam hati manusia dan menemukan bagian-bagian yang busuk dalam hidup manusia.

Setiap kali kita membaca Alkitab, sebenarnya kita sedang mengizinkan firman itu membelah hingga ke dalam hati kita. Dan jangan terkejut kalau tiba-tiba Anda disentakkan dengan kenyataan bahwa ada kebusukan dalam hati Anda. Kalau sudah begini mintalah ampun kepada Tuhan dan mohonkanlah darah Kristus menyucikan Anda kembali. Kalau tidak, kebusukan itu akan semakin meluas sampai membunuh Anda.



Renungan:

Firman Tuhan itu hebat dan wajib kita renungkan setiap hari. Ia amat berkuasa. Ia sanggup mengubahkan hidup para penjahat dan pembunuh. Kalau hidup Anda belum dapat diubahkan, berarti Anda termasuk kategori orang yang bebal.



Daya ledak kekuatan firman Tuhan melebihi bom nuklir.

--

Kekudusan Tubuh
Susan W. Tanner
Presiden Umum Remaja Putri
Tuhan menghendaki kita untuk berubah—namun menurut gambar-Nya, bukan gambar dunia, dengan menerima gambar-Nya di dalam wajah kita.
Saya baru saja kembali dari sebuah kunjungan dimana saya disambut ke dalam dunia cucu mungil paling baru kami, Elizabeth Claire Sandberg. Dia sempurna! Saya terpesona, seperti setiap kali saya melihat bayi yang baru lahir, dengan jari-jari tangan, jari-jari kaki, rambut, detak jantung, hidung, dagu, lesung pipi, dan karakteristik khusus keluarganya. Saudara-saudara lelaki dan perempuannya yang lebih tua sama gembira dan terpesonanya dengan adik perempuan mungil mereka yang sempurna. Mereka seolah-olah merasakan kekudusan di dalam rumah mereka sejak kehadiran roh selestial yang baru yang dipersatukan dengan tubuh jasmaninya yang murni.
Dalam kehidupan prafana kita belajar bahwa tubuh adalah bagian dari rencana kebahagiaan Allah yang besar bagi kita. Sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan keluarga: “Para putra dan putri roh mengenal dan menyembah Allah sebagai Bapa Kekal mereka serta menerima rencana-Nya melalui mana anak-anak-Nya dapat memperoleh tubuh jasmani dan mendapatkan pengalaman duniawi untuk maju ke arah kesempurnaan dan pada akhirnya mencapai tujuan ilahinya sebagai seorang ahli waris kehidupan kekal” (“Keluarga: Pernyataan kepada Dunia,” Liahona, Oktober 2004, 49). Sesungguhnya, kita “bersorak-sorai” (Ayub 38:7) menjadi bagian dari rencana ini.
Mengapa kita sangat bahagia? Kita memahami kebenaran-kebenaran kekal tentang tubuh kita. Kita mengetahui bahwa tubuh kita akan serupa dengan gambar Allah. Kita mengetahui bahwa tubuh kita akan menjadi tempat tinggal roh kita. Kita juga memahami bahwa tubuh kita akan tunduk pada rasa sakit, penyakit, kecacatan, dan godaan. Namun kita bersedia, bahkan ingin sekali, menerima tantangan-tantangan ini karena kita mengetahui bahwa hanya dengan roh dan unsur yang bersatu tak terpisahkan kita tumbuh untuk menjadi seperti Bapa Surgawi (lihat A&P 130:22) serta, “menerima kegenapan sukacita” (A&P 93:33).
Dengan kegenapan Injil di bumi, sekali lagi kita memiliki kesempatan istimewa untuk mengetahui kebenaran-kebenaran tentang tubuh ini. Joseph Smith mengajarkan: “Kita datang ke bumi ini agar kita dapat memiliki tubuh dan mempersembahkannya dalam keadaan murni di hadapan Allah di Kerajaan Selestial. Asas kebahagiaan yang besar terdiri dari memiliki tubuh. Iblis tidak memiliki tubuh, dan di sini dia menjalani hukumannya” (The Words of Joseph Smith, diedit oleh Andrew F. Ehat and Lyndon W. Cook [1980], 60).
Setan memahami kebenaran- kebenaran kekal yang sama ini mengenai tubuh, namun hukumannya adalah bahwa dia tidak memiliki tubuh. Oleh karena itu dia berusaha melakukan semampunya untuk membuat kita merundung atau menyalahgunakan karunia yang berharga ini. Dia telah memenuhi dunia dengan kebohongan dan tipu muslihat mengenai tubuh. Dia menggoda banyak orang untuk mencemari karunia tubuh yang berharga ini melalui ketidakmurnian, ketidaksopanan, pemuasan diri, dan kecanduan. Dia merayu beberapa orang untuk memandang rendah tubuh mereka; kepada yang lain dia menggoda untuk menyembah tubuh mereka. Juga, dia membujuk dunia untuk menganggap tubuh sebagai suatu benda. Untuk menghadapi begitu banyak kekeliruan yang menyesatkan mengenai tubuh, saya ingin mengangkat suara saya hari ini dalam mendukung kekudusan tubuh. Saya bersaksi bahwa tubuh adalah sebuah karunia, untuk diperlakukan dengan rasa syukur dan hormat.
Tulisan suci menyatakan bahwa tubuh adalah bait suci. Yesus Sendirilah yang pertama-tama membandingkan tubuh-Nya dengan bait suci (lihat Yohanes 2:21). Kemudian Paulus menasihati orang-orang Korintus, kota yang jahat yang penuh dengan segala macam nafsu dan ketidaksenonohan: “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu” (1 Korintus 3:16–17).
Apa yang akan terjadi jika kita sungguh-sungguh memperlakukan tubuh kita sebagai bait suci? Hasilnya adalah suatu peningkatan dramatis dalam kesucian, kesopanan, ketaatan terhadap Kata-Kata Bijaksana, dan peningkatan serupa dalam hal pornografi dan perundungan, karena kita akan menganggap tubuh, seperti bait suci, sebagai tempat yang kudus bagi Roh. Sama seperti tidak ada hal yang tidak bersih dapat memasuki bait suci, kita akan sangat berhati-hati untuk menjaga hal-hal yang tidak murni dalam bentuk apa pun untuk memasuki bait suci tubuh kita.
Demikian juga, kita akan menjaga bagian luar tubuh bait suci kita agar terlihat bersih dan indah untuk memancarkan sifat kekudusan dan kesucian dari apa yang terdapat di dalamnya, sama seperti yang dilakukan Kristus dengan bait suci-Nya. Kita hendaknya berpakaian dan berperilaku dengan cara-cara yang memancarkan kekudusan roh yang ada di dalam diri kita.
Beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi salah satu kota yang paling banyak dikunjungi turis di dunia, saya merasa sangat sedih karena begitu banyak orang di dunia ini telah menjadi korban tipu muslihat Setan sehingga tubuh kita dijadikan obyek untuk dipamerkan dan dipertontonkan secara terang-terangan. Bayangkan perbedaannya dan sukacita saya ketika saya memasuki sebuah kelas dengan remaja putri yang berpakaian sopan dan layak yang wajahnya memancarkan kebaikan. Saya berpikir, “Inilah delapan remaja putri cantik yang mengetahui bagaimana memperlihatkan rasa hormat bagi tubuh mereka dan yang mengetahui mengapa mereka melakukan hal itu.” Dalam Untuk Kekuatan Remaja dikatakan: “Tubuh Anda adalah ciptaan Allah yang kudus. Hormatilah tubuh Anda sebagai sebuah karunia dari Allah, dan janganlah mengotorinya dengan cara apa pun. Melalui pakaian serta penampilan Anda, Anda dapat menunjukkan kepada Tuhan bahwa Anda mengetahui betapa berharganya tubuh. Cara Anda berpakaian merupakan cerminan akan jenis orang yang bagaimana Anda sesungguhnya” ([2001], 14–15).
Kesopanan lebih dari sekadar hal menghindari pakaian terbuka. Itu menjelaskan tidak hanya panjang rok [pakaian] dan model potongan leher namun juga sikap hati kita. Kata kesopanan artinya “tindakan.” Itu berhubungan dengan “kelayakan.” Itu mencakup “kesusilaan dan kesantunan … dalam pikiran, tutur kata, pakaian, dan perilaku” (dalam Daniel H. Ludlow, edisi “Encyclopedia of Mormonism,” jilid 5 [1992], 2:932).
Tidak berlebihan dan kepatutan hendaknya mengatur semua nafsu jasmani kita. Bapa Surgawi yang penuh kasih telah memberi kita keindahan dan kesenangan “keduanya untuk menyenangkan mata maupun menggembirakan hati” (A&P 59:18), namun dengan peringatan ini: bahwa itu “dibuat untuk dipergunakan, dengan pertimbangan, tidak dengan berlebih-lebihan dan juga tidak dengan pemerasan” (A&P 59:20). Suami saya menggunakan tulisan suci ini untuk mengajar anak-anak kami tentang hukum kemurnian akhlak. Dia mengatakan bahwa “kata pemerasan sesungguhnya berarti ‘pembelokan [atau menentang].’ Penggunaan kita akan … tubuh seharusnya tidak dibelokkan [terhadap] … tujuan-tujuan yang ditetapkan secara ilahi untuk mana hal itu diberikan. Kesenangan jasmani adalah baik jika digunakan pada waktu dan tempat yang tepat, meskipun demikian kesenangan jasmani hendaknya tidak menjadi prioritas utama kita” (John S. Tanner, “The Body as a Blessing,” Ensign, Juli 1993, 10).
Kesenangan-kesenangan tubuh dapat menjadi obsesi bagi beberapa orang; itu juga dapat menjadi perhatian yang kita berikan pada penampilan jasmani kita. Kadang-kadang kita terlalu berlebihan dalam berolahraga, berdiet, mengubah penampilan, dan mengeluarkan uang untuk model terkini (lihat Alma 1:27).
Saya terganggu dengan praktik perubahan yang ekstrem. Kebahagiaan datang dari menerima tubuh yang telah diberikan kepada kita sebagai karunia ilahi dan menambah sifat-sifat alami kita, bukan dari mengubah tubuh kita menurut gambar dunia. Tuhan menghendaki kita untuk berubah—namun menurut gambar-Nya, bukan gambar dunia, dengan menerima gambar-Nya di dalam wajah kita (lihat Alma 5:14, 19).
Saya ingat betul kegelisahan yang saya rasakan semasa remaja dengan masalah jerawat. Saya berusaha merawat wajah saya dengan benar. Orang tua saya membantu saya memperoleh perawatan medis. Selama bertahun- tahun, saya bahkan tidak makan cokelat dan semua makanan siap saji yang amat disukai para remaja, namun tidak ada hasil penyembuhan yang nyata. Sulit bagi saya saat itu untuk sepenuhnya menghargai tubuh ini yang memberi saya banyak masalah. Namun ibu saya yang baik mengajarkan kepada saya hukum yang lebih tinggi. Berulang kali dia mengatakan kepada saya, “Kamu harus melakukan semampumu untuk membuat penampilanmu menyenangkan, namun di saat kamu keluar pintu, lupakan dirimu dan mulailah memikirkan orang lain.”
Begitulah. Dia mengajari saya asas-asas tidak mementingkan diri seperti Kristus. Kasih, atau kasih murni Kristus, “tidak iri hati dan tidak membanggakan diri, tidak mencari untuk diri sendiri” (Moroni 7:45). Ketika kita memikirkan orang lain atau tidak mementingkan diri, kita mengembangkan kecantikan batin akan roh yang terpancar dari penampilan lahiriah kita. Inilah caranya kita menjadikan diri kita berada dalam gambar Tuhan bukan gambar dunia dan menerima gambar-Nya di wajah kita. Presiden Hinckley membicarakan tentang jenis keindahan yang datang sewaktu kita belajar menghargai tubuh, pikiran, dan roh kita ini. Dia mengatakan:
“Dari semua ciptaan Yang Mahakuasa, tidak ada yang lebih indah, tidak ada yang lebih mengilhami selain putri terkasih Bapa yang hidup dalam kesalehan dengan pemahaman mengapa dia hendaknya melakukan seperti itu, yang menghormati dan menghargai tubuhnya sebagai hal yang kudus dan ilahi, yang memupuk di dalam pikirannya dan terus meningkatkan wawasan pemahamannya, yang memelihara rohnya dengan kebenaran kekal” (“Understanding Our Divine Nature,” Liahona, Februari 2004, 24; “Our Responsibility to Our Young Women,” Ensign, September 1988, 11).
Oh, betapa saya berdoa semoga semua pria dan wanita akan mencari keindahan yang dihormati oleh Nabi—keindahan tubuh, pikiran, dan roh!
Injil yang dipulihkan mengajarkan bahwa ada ikatan alami antara tubuh, pikiran, dan roh. Dalam Kata-Kata Bijaksana, misalnya, hal rohani dan jasmani saling terkait. Ketika kita mengikuti hukum Tuhan akan kesehatan bagi tubuh kita, kepada kita juga dijanjikan kebijaksanaan bagi roh kita dan pengetahuan bagi pikiran kita (lihat A&P 89:19–21). Hal-hal rohani dan jasmani sungguh-sungguh terkait.
Saya ingat sebuah kejadian di rumah saya, tempat saya dibesarkan, ketika roh ibu saya yang peka tergoda dengan pemanjaan fisik. Dia melakukan percobaan dengan satu resep baru kue gulung manis. Kue itu besar dan manis serta lezat—dan mengenyangkan perut. Bahkan kakak dan adik lelaki saya yang masih remaja tidak bisa makan lebih dari satu potong. Malam itu dalam doa keluarga ayah saya meminta Ibu untuk berdoa. Dia menundukkan kepalanya dan tidak menjawab. Dengan lembut Ayah menanyakan kepadanya, “Apakah ada yang salah?” Akhirnya dia mengatakan, “Saya tidak merasakan roh malam ini. Saya baru saja makan kue gulung yang manis itu.” Saya pikir banyak dari kita kadang-kadang dengan cara yang sama telah menyakiti roh kita dengan pemanjaan fisik. Terutama unsur-unsur yang dilarang dalam Kata-Kata Bijaksana yang memiliki dampak berbahaya bagi tubuh kita dan berpengaruh pada kepekaan rohani kita. Tidak satu pun dari kita dapat mengabaikan hubungan roh dan tubuh kita.
Tubuh yang kudus ini, yang kita syukuri, mengalami keterbatasan- keterbatasan alami. Beberapa orang dilahirkan dengan kecacatan, dan beberapa orang mengalami rasa sakit akibat penyakit sepanjang hidup mereka. Kita semua sewaktu kita tua tubuh kita berangsur-angsur mulai rusak. Ketika ini terjadi, kita merindukan saat ketika tubuh kita akan disembuhkan dan sehat. Kita menantikan untuk Kebangkitan yang dimungkinkan oleh Yesus Kristus, ketika “jiwa akan dipulihkan kepada tubuh, dan tubuh kepada jiwa. Ya, dan setiap anggota badan dan persendian akan dipulihkan kepada tubuhnya. Ya, bahkan sehelai rambut di kepala pun tidak akan hilang, tetapi segala sesuatu akan dipulihkan kepada bentuknya yang tepat dan sempurna” (Alma 40:23). Saya tahu bahwa melalui Kristus kita dapat merasakan kegenapan sukacita yang tersedia hanya ketika roh dan unsur bersatu tak terpisahkan (lihat A&P 93:33).
Tubuh kita adalah bait suci kita. Kita tidak kurang melainkan lebih seperti Bapa Surgawi karena kita memiliki tubuh jasmani. Saya bersaksi bahwa kita adalah anak-anak-Nya, diciptakan menurut rupa-Nya, dengan potensi untuk menjadi seperti Dia. Marilah kita memperlakukan karunia tubuh yang ilahi ini dengan amat hati-hati. Kelak, jika kita layak, kita akan menerima tubuh mulia yang disempurnakan—murni dan bersih seperti cucu mungil saya yang baru lahir, yang bersatu tak terpisahkan dengan roh. Dan kita akan bersorak-sorai (lihat Ayub 38:7) menerima kembali karunia ini yang telah lama kita rindukan (lihat Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai Penebusan Orang yang Telah Meninggal:50). Semoga kita menghormati kekudusan tubuh selama kefanaan sehingga Tuhan dapat menguduskan serta mempermuliakannya sepanjang kekekalan. Dalam nama Yesus Kristus, amin.

--

Allah bisa sakit hati
POSTED ON MAY 14 , 2011 IN RENUNGAN
Ibrani 3:7-11; Mazmur 78:40, 41



“Di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya” (Ibrani 3:9).



Allah menyertai bangsa Israel selama empat puluh tahun di padang gurun bukanlah hal yang mudah. Hampir setiap hari mendengarkan kalimat-kalimat negatif dan pesimistis dari umat-Nya sendiri. Rupanya bukanlah jaminan bila mereka akan menempuh perjalanan itu dengan nyaman setelah berbagai tanda ajaib ditunjukkan di hadapan mereka. Bayangkan, selama empat puluh tahun itu berbagai tanda ajaib telah ditunjukkan di hadapan mereka, namun masih saja hati mereka bebal dan kepala mereka keras.

Bagaimana dengan keadaan Israel modern seperti zaman sekarang ini? Ternyata tidaklah jauh berbeda. Di sini kita masih menemukan orang-orang Israel yang duduk-duduk sambil menggerutu dan menyalahkan Allah.

Kita saat ini sedang menghadapi krisis rohani yang sama dengan bangsa Israel di padang gurun. Gerutuan, omelan, dan kekesalan yang ditumpahkan kepada Allah setiap hari terdengar seperti melodi yang sumbang di telinga Allah. Hati mereka tidak ada ucapan syukur lagi. Selalu saja ada bahan untuk menyalahkan Allah.

Ingatlah bahwa generasi Israel di padang gurun tidak ada yang bisa masuk ke tanah Kanaan, kecuali Yosua dan Kaleb yang menaruh imannya kepada Allah. Generasi saat itu telah menimbulkan kemarahan Allah dengan segala perbuatan-perbuatan yang jahat. Kalau Anda membaca Mzm. 78, maka Anda akan melihat tulisan seseorang yang mengingatkan kembali kepada sejarah masa lalu. Salah satu kalimatnya adalah, “Berapa kali mereka memberontak terhadap Dia di padang gurun, dan menyusahkan hati-Nya di padang belantara! Berulang kali mereka mencobai Allah, menyakiti hati Yang Kudus dari Israel” (Mzm. 78:40, 41).

Allah bisa sakit hati!

Ada lagu yang berkata kalau sakit gigi itu lebih mending daripada sakit hati. Kalau orang tidak pernah sakit hati, senandung seperti ini hanyalah guyonan belaka. Tetapi yang sudah pernah, sakitnya benar-benar nggak ketulungan! Saya pikir Allah juga merasakan hal yang sama saat Anda bermain-main dengan Dia.



Renungan:

Marilah kita berikan respek yang tertinggi kepada karya keselamatan di dalam Yesus. Janganlah menyakiti hati-Nya lagi.



Allah itu punya perasaan, karena itu jangan menyakiti hati-Nya.

-

MENGABDI PADA ALLAH
POSTED ON MAY 15 , 2011 IN RENUNGAN
Ibrani 5:7-10; Amsal 13:13

“Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya” (Ibrani 5:8).

John Kenneth Galbraith, dalam otobiografinya, “A Life in Our Times”, menceritakan pengabdian Emily Gloria Wilson, seorang pelayan rumah tangganya:
“Pada suatu hari yang melelahkan saya meminta Emily untuk mengangkat setiap telepon sementara saya beristirahat. Tak lama kemudian terdengarlah suara dering telepon. Lyndon Johnson (presiden Amerika Serikat ke-36) yang sedang menelepon. “Tolong panggilkan Ken Galbraith. Ini Lyndon Jonson.”
“Dia sedang tidur, Bapak Presiden. Katanya ia tidak boleh diganggu.”
“Baiklah, tetapi bangunkan dia. Aku mau berbicara dengan dia.”
“Tidak, Bapak Presiden. Saya bekerja untuk tuan saya, bukan Anda.”
Ketika saya menghubungi presiden, dengan bergairah ia berkata, “Katakan wanita itu kalau saya menginginkan dia di Gedung Putih ini.””
Manusia seperti Emily Gloria Wilson amatlah langka. Ia tahu apa artinya “patuh kepada tuannya.”
Seandainya setiap orang Kristen seperti wanita di atas, dalam tempo yang singkat dunia akan dimenangkan bagi Kristus. Tetapi kenyataannya umat Tuhan masih banyak yang “mencla-mencle”. Seperti bunglon yang selalu berganti-ganti warna, demikian juga dengan orang Kristen zaman sekarang. Hari ini bisa berada di gereja, eh nanti malam sudah kelayapan di pub yang menyajikan tarian telanjang. Hari ini pakai baju putih lengkap, eh entar malam pakai baju yang robek sana-sini.
Teladanilah Yesus, Sang Guru Besar kita. Alkitab berkata bahwa Dia belajar taat dan dengan sempurna ia berhasil melakukannya. Ketaatan-Nya memang menuntun kepada salib, tetapi kemuliaan-Nya setelah itu sungguh luar biasa. Berbagai kritikan, celaan, godaan, dsb itu tidaklah membelokkan hati-Nya. Pandangan-Nya tetap lurus kepada Bapa-Nya.
Kita mempunyai Tuan yang kita sanjung, Yesus Kristus. Apa saja yang menjadi perintah-Nya seharusnya kita turuti tanpa protes. Tetapi yang terjadi malahan Tuhan Yesus yang harus menuruti kita. Coba lihat saja cara Anda berdoa: “Tuhan, kalau Engkau tidak memberkati aku. Aku tidak mau ke gereja lagi!”

Renungan:
Pengabdian itu penting, saudaraku. Anda tidak akan menjadi orang Kristen yang sejati sebelum Anda menyadari bahwa Anda adalah abdi Allah yang mengabdi pada Tuhan Yesus Kristus.

Jangan menyebut diri umat Allah sebelum Anda mengerti kata “pengabdian”.

--

SABAR SEPERTI ABRAHAM
POSTED ON MAY 16 , 2011 IN RENUNGAN
Ibrani 6:13-15; Pengkhotbah 7:8

“Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya” (Ibrani 6:15)

Kata “sabar” dalam bacaan hari ini mengandung banyak arti yang sangat mendalam. Kata “sabar” harus diikuti dengan tekun, sebab sabar tanpa bertekun janji Allah tidak akan tergenapi. Abraham menanti dengan sabar, dan Ia bukan hanya menanti tapi juga ia bertekun menanti janji Allah.
Saudara tidak gampang untuk menjadi orang yang sabar menunggu, karena hal ini memerlukan suatu pengorbanan, bukan hanya pikiran, tetapi juga yang paling penting adalah hati! Kenapa? Karena sabar berhubungan dengan karakter, sifat dan temperamen setiap orang.
Kata sabar mengandung dua arti:
1. Sabar berarti menunggu dengan waktu yang panjang. Menanti janji Allah memerlukan ketaatan yang tinggi, karena waktu Anda belum tentu waktu Tuhan. Namun yang pasti waktu Tuhan adalah yang terbaik. Lain hal jika Anda menunggu kereta api datang atau bis, sebab Anda dapat mengetahui kapan kereta atau bis itu akan datang, karena jadwalnya sudah ditentukan. Hal inipun diperlukan kesabaran.
2. Sabar, arti yang kedua ini, berbeda dengan arti yang pertama. Sabar disini berarti sabar terhadap tekanan, cacian, juga berbagai penderitaan di dalam hidup. Orang dapat memiliki kesabaran yang tinggi, pasti hidup dipimpin oleh Roh. Dan tidak semua orang memiliki kesabaran yang tinggi, karena jika tidak dapat menguasai emosi, tentu kesabaran tidak akan muncul. Di dalam Galatia 5:22, kesabaran adalah buah Roh yang keempat. Jadi orang yang memiliki kesabaran datangnya dari kuasa Roh Kudus!
Saudara, sangat beruntung sekali jika saja Anda memiliki kesabaran terhadap suami/istri, anak-anak, mertua, orang tua, saudara atau teman-teman Anda. Tidak ada ruginya memiliki kesabaran, karena pepatah bilang orang sabar adalah kekasih Tuhan. Memang benar, seperti Abraham dengan sabar menunggu dan ternyata memang benar, dia mendapatkan apa yang ia inginkan. Saya berpikir ketika Abraham menanti janji Allah, di hatinya tidak ada keraguan sama sekali. Ia percaya bahwa Allah akan menggenapinya.
Pertanyaan apakah Anda ingin menerima janji Allah dalam hidup Anda? Kalau ya, sabar dan bertekunlah menanti janji-Nya. Jika tidak mampu minta Roh Kudus untuk menolong Anda supaya Anda menjadi orang yang sabar.

Renungan:
Kesabaran perlu suatu perjuangan, tetapi tidak usah kuatir, karena Allah sudah menyediakan satu penolong untuk memampukannya yaitu Roh Kudus!

--

Pertanyaan: Apa kata Alkitab mengenai peperangan rohani?

Jawaban: Ada dua kesalahan utama dalam soal peperangan rohani: penekanan yang berlebihan dan ketidakpedulian. Sebagian orang menyalahkan setiap dosa, konflik, dan persoalan pada Iblis yang perlu ditengking. Yang lainnya sama sekali tidak memperdulikan dunia rohani dan bahwa Alkitab menginstruksikan bahwa peperangan kita adalah kuasa-kuasa rohani. Kunci dari peperangan rohani yang berhasil adalah menemukan keseimbangan yang Alkitabiah. Kadang kala Yesus mengusir setan keluar dari diri orang-orang, kadang pula Dia menyembuhkan orang tanpa menyebut tentang setan. Rasul Paulus menasehatkan orang-orang Kristen untuk berperang melawan dosa di dalam diri mereka (Roma 6) dan berperang melawan si jahat (Efesus 6:10-18).

Efesus 6:10-12 mengatakan, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Ayat ini mengajar kita beberapa kebenaran penting: (1) Kita hanya bisa menjadi kuat dengan kekuatan dari Tuhan, (2) Adalah perlengkapan senjata Tuhan yang melindungi kita, (3) Peperangan kita adalah melawan kuasa-kuasa kejahatan dalam dunia ini.

(1) Contoh yang bagus sekali mengenai hal ini adalah Mikhael, sang penghulu malaikat dalam Yudas ayat 9. Mikhael, kemungkinan adalah malaikat yang paling perkasa dibanding semua malaikat Tuhan lainnya, tidak menegur Iblis dengan kuasanya sendiri, namun mengatakan, “Kiranya Tuhan menghardik engkau!" Wahyu 12:7-8 mencatat bahwa pada akhir zaman Mikhael akan mengalahkan Iblis. Walaupun demikian, saat menghadapi konflik dengan Iblis, Mikhael menghardik Iblis dalam nama dan otoritas Tuhan, bukan dari dirinya sendiri. Hanya melalui hubungan kita dengan Yesus Kristus kita sebagai orang Kristen memiliki otoritas terhadap Iblis dan pengikut-pengikutnya. Hanya dalam nama Yesus kita memiliki kuasa untuk menengking Iblis.

(2) Efesus 6:13-18 memberi kita gambaran mengenai senjata rohani yang Tuhan berikan kepada kita. Kita dipanggil untuk berdiri teguh dengan (a) ikat pinggang kebenaran, (b) berbajuzirahkan keadilan, (c) Injil damai sejahtera, (d) perisai iman, (e) ketopong keselamatan, (f) pedang roh, dan (g) berdoa dalam Roh. Apa arti senjata-senjata rohani ini dalam peperangan rohani? Kita perlu menyatakan kebenaran untuk melawan tipu muslihat Iblis. Kita bisa tenang karena kita dinyatakan benar oleh karena pengorbanan Kristus bagi kita. Kita perlu memberitakan Injil betapapun besarnya hambatan yang kita alami. Kita tidak boleh goyah dalam iman kita sekeras apapun kita diserang. Pertahanan kita yang paling utama adalah jaminan bahwa kita sudah diselamatkan dan tidak ada kuasa apapun yang dapat mengambil itu dari kita. Senjata serang kita adalah Firman Tuhan, bukan pendapat atau perasaan kita sendiri. Kita perlu mengikuti teladan Yesus yang mengenali bahwa ada kemenangan rohani yang hanya dapat dicapai melalui doa.

Yesus adalah teladan utama kita dalam peperangan rohani. Perhatikan bagaimana Yesus menghadapi serangan langsung dari si Iblis. “Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus” (Matius 4:1-11). Cara terbaik melawan Iblis adalah cara yang Yesus tunjukkan pada kita, yaitu dengan mengutip Firman Tuhan karena Iblis tidak dapat menghadapi pedang Roh, Firman dari Tuhan yang hidup.

Contoh utama mengenai cara yang tidak tepat dalam menghadapi peperangan rohani adalah ke tujuh anak-anak Skewa. “Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus." Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa. Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka” (Kisah 19:13-16). Apa masalahnya? Ke tujuh anak Skewa menggunakan nama Yesus. Itu tidak cukup. Ketujuh anak Skewa tidak memiliki hubungan dengan Yesus dan karena itu kata-kata mereka kosong dan tidak memiliki kuasa atau otoritas apapun. Ketujuh anak Skewa bergantung pada metodologi. Mereka tidak bergantung pada Yesus dan tidak menggunakan Firman Tuhan dalam peperangan rohani mereka. Sebagai hasilnya mereka dikalahkan secara memalukan. Mari kita belajar dari teladan buruk mereka dan melakukan peperangan rohani dengan cara yang dilukiskan oleh Alkitab.

Secara ringkas, apa kunci untuk peperangan rohani yang sukses? Pertama, kita perlu bergantung pada kuasa Tuhan, bukan kuasa kita sendiri. Kedua, kita menengking dalam nama Yesus, bukan nama kita sendiri. Ketiga, kita melindungi diri sendiri dengan seluruh senjata Allah. Keempat, kita melakukan peperangan dengan pedang Roh – Firman Tuhan. Akhirnya, kita mengingat bahwa dalam peperangan rohani melawan Iblis dan para pengikutnya, tidak setiap dosa adalah berasal dari Iblis dan perlu ditengkin. “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” (Roma 8:37).

-
Peperangan Rohani
Lydia Yusuf - 29/07/2001

Kita adalah generasi Joshua yang akan menduduki Kanaan dan untuk sampai Kanaan kita harus mengalami peperangan demi peperangan. Kanaan kita adalah semua janji-janji Tuhan atas hidup kita!

A. Bagaimana supaya kita bisa selalu menang? I Pet 5: 8-9
"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya! Lawanlah dia dengan iman yang teguh; sebab kamu tahu bahwa semua saudaramu diseluruh dunia menanggung penderitaan yang sama" Lawan dengan iman yang teguh bukan iman yang biasa/rata-rata!!

B. langkah-langkah yang harus dilakukan supaya kita dapat menang:


I. Mengenali siapa musuh kita (Ef 6:12)
Musuh kita/iblis mempunyai hirarki untuk melawan kita sebagai berikut:
1. Pemerintah-pemerintah = roh yang menguasai suatu negara
2. Penguasa-penguasa = roh yang menguasai suatu propinsi
3. Penghulu-penghulu = kota atau dosa yang mengikat suatu kota
4. Roh-roh jahat diudara = roh-roh jahat yang mengganggu dengan hal-hal sepele untuk mengalahkan anak Tuhan.

II. Mengenal dan melawan tipu muslihat iblis (Ef 6:11)
Iblis selalu bekerja dengan tipu muslihat, oleh sebab itu:
"Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis"

Iblis selalu mencoba supaya kita lengah; dia penuh strategi dan diatas kertas kita kalah dengan iblis; tetapi jangan takut, kitapun akan pakai strategi yang canggih yang ada didalam Firman Tuhan!! Karena Firman Tuhan juga mengajari kita bagaimana cara berperang dan memenangkan peperangan.

Dalam II Raja-raja 6:8-12 - Nabi Elisa bisa mengetahui strategi Raja Aram dan memberitahukan siasatnya kepada Raja Israel; sampai Raja Aram mengira ada yang menghianati tetapi itulah yang disebut urapan-urapan ganda! Seorang hamba Tuhan yang penuh pengurapan dapat mengetahui strategi iblis yang berusaha menghancurkan hidup saudara.

Salah satu tipuan iblis adalah jika engkau ikut Tuhan dengan sungguh-sungguh; maka engkau akan bebas dari persoalan jalan tol-bebas hambatan; sehingga begitu ada masalah, maka enggak kuat dan mundur!

Contoh: II Taw 31:20-21 - Raja Hizkia, dia adalah orang yang baku; jujur dan melakukan apa yang benar dihadapan Tuhan; mencari Allah dengan segenap hati tetapi dalam kesetiaan Hizkia, tiba-tiba datanglah Sanherib (=Raja Ashur)-gambaran iblis ; menyerbu Yehuda, mengepung dan mau merebutnya! Persoalan justru datang (=II Taw 32:1).

Tetapi lihat yang dilakukan Raja Hizkia - II Taw 32:7-8
"Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Janganlah takut dan terkejut terhadap raja Ashur serta seluruh laskar yang menyertainya karena yang menyertai kita lebih banyak daripada yang menyertai dia. Yang menyertai dia adalah tangan manusia; tetapi yang menyertai kita adalah tangan Tuhan Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangna kita."

Mari kita lihat strategi/tipuan iblis dalam II Raja-raja 18:17-37:
1. ay. 19-22 - iblis selalu membuat kekacauan/kebingungan.
Mereka berkata bahwa mezbah yang diruntuhkan Hizkia adalah mezbah Tuhan; mereka menyamakan Tuhan dengan illah-illah /dewa-dewa. Murid-murid Yesus juga pernah mengira Yesus itu hantu ditengah-tengah kebingungannya! Iblis mencoba memancing diair keruh/menjarah rumah yang sedang terbakar; kita tidak bisa bermain-main dengan iblis karena ia sangat jahat! Jalan keluarnya: mencari wajah Tuhan dan berlindung kepada-Nya; tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu!

2. ay. 23-24 - iblis berkata: hitung tentaramu sendiri dan itu menjadikan kita tawar hati! Jika Hizkia menghitung tentaranya, maka dia menjadi tawar hati; sama seperti Saul melihat Goliat maka Saul takut. Demikian pula bila kita mengukur masalah kita dengan kekuatan kita, maka kita jadi tawar hati. Tapi Daud meskipun kecil tidak membandingkan dirinya dengan Goliat tapi ia menempatkan Goliat disamping Allahnya dan Goliat hanya seperti debu, tidak ada artinya dibandingkan dengan Allah yang Maha Besar yang sanggup menolong.

3. ay. 25 - iblis membuat kita marah kepada Tuhan dengan mengatakan bahwa Allah yang menyuruh menghancurkan saudara; padahal perkataan itu dari iblis asalnya karena iblis adalah bapa pendusta (Yoh 8:44). Allah tidak pernah menghancurkan kita karena Dia baik (Yer 29:11).

4. ay. 27 - iblis berusaha menjatuhkan mental kita dengan merendahkan harga diri manusia sehingga manusia menjadi putus asa.

5. ay. 29-32 - iblis berkata: jangan percaya kepada pemimpinmu.
Firman Tuhan berkata: percayalah kepada Allah dan nabi-nabiNya, maka kamu akan berhasil (II Taw 20:20). Iblis mengacaukan kita dengan rasa saling tidak percaya - hati-hati!

6. ay. 29-32b - iblis memberikan janji palsu; janjinya pasti palsu.

7. ay. 33-35 - iblis menyuruh saudara menyerah melihat pekerjaannya.
"karena itu tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis; maka ia akan lari daripadamu"

III. Membangun Kubu Pertahanan yang kuat - Mazmur 91:14
"Sungguh hatinya melekat kepadaKu; maka Aku akan meluputkannya; Aku akan membentenginya; sebab ia mengenal namaKu"
Jika kita melekat pada Tuhan, maka kita tidak akan goyah dan sanggup untuk melawan musuh.

IV. Memperlengkapi diri kita dengan selengkap senjata Allah (Ef 6:13-18)
1. Ikat pinggang kebenaran-Yes 58:8
2. Baju zirah keadilan
3. Kasut kerelaan memberitakan Injil
4. Perisai Iman
5. Ketopong keselamatan
6. Pedang roh = Firman Tuhan

C. Hal-hal yang membuat kita kalah sehingga tidak bisa memenangkan peperangan rohani (Ul 20:5-8) adalah orang-orang yang sibuk dengan urusan pribadinya - soal bisnis/pekerjaan; kepentingan rumah tangganya dan orang yang selalu kuatir.


--

Doa Syafaat dan Strategi Peperangan Rohani


42
Bagikan
Penulis : Bambang Wiyono

Salah satu kehidupan orang Kristen yang lain dari pada yang lain Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Apa pentingnya DOA SYAFAAT DAN STRATEGI PEPERANGAN ROHANI ? ini adalah salah satu PR buat murid-murid-Nya.

Doa:
-dapat menghancurkan pekerjaan setan
-mencari yang terhilang, memenangkan jiwa bagi Kristus.

Berdoa adalah usaha manusia membangun dirinya dihadapan Tuhan, banyak aturan ditawarkan oleh teolog,ujung2nya ke Amsal 16:25, anak2Nya harus bisa DOA BERSAMA ROH KUDUS!, Bagaiman caranya?

Praise & Worship

" Konser Doa / Praise & Worship adalah gabungan pujian dan penyembahan dalam roh jiwa dan terus mengalir menurut tuntunan Roh Kudus sampai masuk Ruang Maha Kudus dan yang sampai menghasilkan doa doa yang profetik dan doa doa yang menjamah hati Tuhan "

Umat Kristen harus BERIBADAH / berkebaktian seperti cara yang ditulis dalam Alkitab yaitu seperti gereja mula-mula, acuannya sytem Tabernakel dalam Perjanjian Lama, dengan memperhatikan ucapan Tuhan Yesus Kristus : tiga hari bait Allah akan runtuh berarti sejak peristiwa kematian & kebangkitNya , manusia berubah persepsinya tentang alamat Tuhan, dulu Tuhan di kemah suci, di bait Allah Salomo, ( NON Kristen : dilangit, ) sejak 2000 tahun yang lalu alamat Tuhan ada dalam tubuh orang percaya, karena itu manusia percaya bisa komunikasi langsung dengan Allah melalui jalan pikiran, kalau roh / jiwa ( hati nurani ) sudah bersih dan bebas dari belenggu iblis dengan bimbingan Roh Kudus, dalam arti manusia percaya harus mengalami TRANSFORMASI secara sempurna.

Bagaimana caranya menurut pikiran Allah dalam Alkitab? -----Apa itu kehendak Tuhan? Mengapa baptisan sangat penting dalam proses TRANSFORMASI? Apa kendala2 / hal2 yang bisa menghambat proses TRANSFORMASI? ini sangat penting untuk mengantarkan saudara2 kita yang ingin jadi orang Kristen, sebab apa ? sebab untuk jadi orang Kristen itu perlu mengalami proses SUPRA NATURAL, ( II Kor 5:7 ) lain dengan orang beragama non Kristen lainnya, hafal ayat2 kitab sucinya, pakai jubah putih, jubah hitam, mulut komat kamit waktu berdoa, tetapi tidak ketemu pikiran Allah malah bisa ngomong2 sama setan, maaf ini nyata, bukan menghakimi , saya pernah mengalami sendiri.

DIMENSI PEPERANGAN ROHANI

Tingkat Dasar:

Mengusir setan dan menyembuhkan yang sakit, serta menguatkan orang lemah;

Tingkat Okultisme:

Melakukan peperangan terhadap sesuatu yang menghalangi pekerjaan Tuhan, seperti dukun, new age, orang yang membacakan mantera ( penenung) dan pemujaan setan;

Tingkat Stategi:

Mengikat dan mengusir roh jahat / setan yang menguasai suatu daerah tertentu, termasuk di internet, ( Mat 11:12 ) dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

STRATEGI PEPERANGAN ROHANI :

A. Pikiran dan hati Kita harus berjuang melawan iblis :

Pada waktu kita masih hidup dan masih terikat dengan kutuk hukum Taurat, (belum mengalami TRANSFORMASI total) maka manusia jasmani dan manusia rohani kita terus berperang dalam pikiran dan hati kita , seperti yang ditulis dalam Rm7:14-25 yaitu coflict batin, kalau iblisnya menang ? orang itu meninggalkan Kristus, kembali keagama semula, atau mungkin bisa saja bunuh diri karean str4ess berat.

Tuhan menyuruh umatNya membunuh 7 suku menjelang mereka masuk Tanah Kanaan (Kis 13:13) ini artinya adalah : semua dosa yang ada dalam diri manusia, harus kita perangi, kita lawan, perbuatan2 iblis (I Yoh 3:8) macam apa ? I Kor 8:7-12 : menyembah berhala, I Tim 4:2 keras hati, Tit:1-15 kenajisan Ibr 10:22 jahat.

Solusi melawannya: sadarlah (I Pet 5:8) lawanlah dengan iman yang teguh (I Pet 5:9) tunduk kepada Allah (Ef 1:13-14) buang kuk perhambaan (Gal 5:1) bangkitkan semangat bertempur, jangan padamkan Roh (Yos 18:3)

B. Jangan Jadi Medium (Okultisme)

Paranormal, dukun, pesihir dll. Adalah manusia2 yang menjalin hubungan erat dengan kelompok iblis, mereka minta kaya dan power dari iblis, mereka akhir hayatnya tidak ada yang mati dengan sempurna, pasti mati secara tragis ditangan iblis.sebab mereka terikat dengan iblis, kalau mereka ingkar janji dengan iblis, iblis nagih janji, dia bisa gila atau mati bunuh diri

Manusia yang memilih dirinya dimasuki setan seperti jadi dukun, peramal, ahli sihir dsb.matinya pasti tragis.

Solusinya : cari hamba Tuhan, minta dan lakukan doa pelepasan!

Sasaran Utama peperangan rohani :

Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya

(Mat 11:12)

Siapa golongan ini? menurut Alkitab adalah kelompok Gereja Super dan golongan anti Kristus (pemahamannya di Kitab Wahyu) .

Kita tidak boleh sendirian, harus militan, terorganisir, harus punya disiplin tinggi layaknya militer dimedan pertempuran.

Langkah Pertama :

survey / menyelidiki medan perang, pelajari adat istiadat, suatu budaya suku2 bangsa dan lain2

Langkah Kedua :
Buat Peta Rohani.

Bilangan 13 : 17 20, "Maka Musa menyuruh mereka untuk mengintai tanah Kanaan, katanya kepada mereka: "Pergilah dari sini ketanah Negep dan naiklah ke pegunungan. Dan amat amatilah bagaimana keadaan negeri itu, apakah bangsa yang mendiaminya kuat atau lemah, apakah mereka sedikit atau banyak : dan bagaimana negeri yang didiaminya : apakah baik atau buruk, bagaimana kota yang didiaminya, apakah mereka diam ditempat yang terbuka atau ditempat tempat yang berkubu, dan bagaimana tanah itu, apakah gemuk atau kurus, apakah disana ada pohon pohon atau tidak. Tabahkanlah hatimu dan bawalah sadikit dari hasil negeri itu. Waktu itu ialah musim hulu hasil anggur."

Teks ini menjelaskan apa yang dilakukan Musa sebelum umat Israel masuk untuk menguasai tanah kanaan. Ia menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki keadaan tanah Kanaan dari jarak yang dekat. Berapa banyak orang yang tinggal di tanah itu? Apakah penduduknya kuat atau lemah apa keunikan kota masing masing? yang ditanam sayur sayuran atau pohon pohonan macam apa? bagaimana bentuk Geografi tanah Kanaan..?

Tindakan iblis semakin hari semakin bertambah licik dan berubah terus. Inilah realita pada akhir zaman ini, Menembak/ menghancurkan kuasa / karya iblis perlu senjata yang ampuh, dan harus jelas sasarannya.

Daerah

Musa mengintai tanah Kanaan untuk menyelidiki keadaan tanah perjanjian itu. Anak anak Allah yang penuh Roh Kudus otomatis memberitakan injil keseluruh dunia, dan daerahnya sangat luas, meliputi daerah seluruh dunia yang belum terjangkau oleh Injil Kristus, Dia berjanji mendampingi terus sampai akhir jaman (Mat 28:19-20) Saat ini daerah jendela 10-40 yang perlu jadi sasaran doa syafat kita.

Di dunia maya : INTERNET

Kita perlu tahu situs / website mana yang anti Kristus? kalau di yahoo groups group mana yang menyesatkan umatNya? Dan siapa yang tergolong "teolog Ampiang " buat daftar dan doakan dalam team doa syafaat.

Pada abad ke 21 banyak orang yang berkumpul di kota kota, ahli masa depan (futurolog) berkata bahwa 80 % seluruh penduduk kota di dunia ini akan tinggal di kota. Kota kota dibangun oleh Allah supaya dikota secara efektif banyak orang menerima Tuhan dan membangun kultur Allah. Tetapi kebanyakan kota menjadi kota yang menjatuhkan orang orang sehingga menjadi kota percabulan, kota yang menghancurkan dan kota yang dikuasi oleh Iblis. Akan tetapi kita diberi tugas untuk memulihkan kota diseluruh dunia ini dan menjadikan kota kota Allah yang memuliakan Allah sama seperti Yerusalem yang disebut kota Allah. Jadi kita mendoakan kota kota dengan cara berdoa syafaat. Kalau kita mendoakan sebuah kota melalui peta rohani bagi kota itu maka kita akan mengalami kemenangan yang sempurna.

Setiap kota, pulau punya ciri2 khas kuasa kegelapannya, kita harus tahu itu.

Bangsa

Didalam sejarah dunia kita sudah banyak melihat bangsa komunis tertutup dari berkat Allah. Bangsa yang tertinggal sebagai bangsa yang komunis murni adalah Korea Utara yang mengalami kelaparan dan kemiskinan dan kelaparan secara luar biasa, mengapa Rusia diruntuhkan walaupun Rusia memiliki sumber daya alam yang berlimpah limpah dan jumlah penduduk yang banyak? karena bangsa itu tidak mengakui realitas keberadaan Allah

Tanpa berkat Allah manusia tidak dapat menggunakan sumber daya alam dengan baik. Walaupun tersedia banyak, tetapi manusia menggunakan untuk kehancuran diri sendiri, sebaliknya ketika sebuah bangsa diberkati, bangsa itu dapat menikmati kelimpahan dan kekayaan walaupun ia memiliki sedikit sumber daya alam dan sedikit jumlah penduduknya. Dengan demikian kita perlu mendoakan sebuah bangsa supaya ia mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan. Kita juga perlu mendoakan supaya perbuatan kuasa gelap yang menghalangi hubungan baik dengan Allah dihancurkan. Di tahun2 mendatang bangsa Indonesia akan menuai Halliloyah, itu pasti.

Benua

Peperangan rohani bukanlah peperangan sendiri. Tetapi peperangan bagi umat Allah untuk memuliakan dan menyenangkan Allah. Sehingga mereka tidak terhalangi dalam menikmati berkat Allah melalui orang orang yang penuh suka cita dan damai sejahtera dan memuliakan nama Allah. Supaya hal itu terjadi, kita memerluka strategi doa dan peta rohani bagi daerah bangsa dan benua.

Kita melihat pemindahan pusat ekonomi dunia dari Eropa ke Inggris, kemudian ke Amerika Serikat. Mengapa hal itu terjadi? karena hal itu terkait dengan berkat Allah yang pindah bersama dengan kepindahannya umat Allah. Eropa diberkati oleh Allah karena kehadiran orang orang yang percaya kepada Tuhan. Begitu juga Amerika diberkati karena orang percaya pindah dari Inggris ke Amerika Serikat. Pada zaman sekarang banyak gereja yang besar dibangun dibenua Asia sehingga berkat Allah dicurahkan ke benua Asia. Ahli ahli ekonomi juga berkata bahwa zaman ini adalah zaman ekonomi benua Asia.

Seluruh Dunia

Doa Syafaat melalui peta rohani menolong kita mengerti pekerjaan Allah yang terjadi diseluruh dunia, sehingga kita dapat mendoakan seluruh dunia dengan jelas. Perhatian Allah mengubahkan seluruh bangsa dan dunia, juga menyertai orang yang percaya yang melayani Allah dengan baik.

Dimanapun kita berada, di daerah, bangsa atau benua, harus diberkati oleh Karena pendoa syafaat. Supaya berkat Allah dicurahkan kita harus menyelidiki apa yang menghalangi para penduduk untuk percaya dan melayani Tuhan. Ketika lebih banyak orang berdoa bersama sama maka tembok kuasa gelap diruntuhkan sehingga kota kota dan bangsa bangsa serta benua benua akan diberkati dan diubahkan, kita harus percaya bahwa berkat dan kasih karunia serta pekerjaan Allah dicurahkan oleh karena para pendoa yang mendoakan daerahnya.

Langkah Ketiga :

Serang terus menerus tidak boleh berhenti! Sepanjang hari 24 jam, sepanjang tahun sampai Tuhan Yesus datang kembali!

Ketika pendoa syafaat mendoakan sebuah daerah secara rinci, mereka pasti menemukan suatu daerah yang tidak benar dihadapan Allah.(seperti daerah pelacuran, daerah dimana banyak paranormalnya, daerah macam2 kejahatan ) Kita perlu bertanya kepada Tuhan didalam doa untuk mengerti bagaimana roh jahat menguasai daerah itu dan bagaimana kuasa roh jahat dihancurkan secara tragis. Tuhan akan memberitahukan cara yang tepat bagaimana kita mendoakan keluarga kita, masyarakat dan gereja di dalam peperangan rohani. Kita tidak dapat menghancurkan kuasa roh jahat dengan suatu doa yang meminta berkat saja. Didalam peperangan rohani, selain mengancurkan kuasa roh jahat, kita perlu berdoa secara rinci supaya kerajaan sorga dinyatakan dikota atau masyarakat. Untuk doa ini kita perlu mengetahui sejarah kota atau daerah itu. Misalnya didalam sejarah didaerah tertentu. Nenek moyangnya bermusuhan satu dengan yang lain atau mempunyai hubungan yang tidak baik. Sesudah masalah daerah diperiksa. Kita perlu tahu apakah ada perjanjian dengan roh jahat didaerah ini. Kita putuskan perjanjian itu dalam nama Yesus. Kita juga mengakui dosa yang dilakukan penduduk di daerah itu dan meminta belas kasihan Tuhan turun diatas daerah itu.

Kita perlu memutuskan segala ikatan atau pengaruh kuasa kegelapan yang mengganggu kehidupan rohani kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus . Kita perlu berdoa dengan doa peperangan rohani kalau ada hal hal yang terikat dengan budaya, sosial, pendidikan yang mengganggu orang orang untuk bisa bertobat.

Kita perlu memelihara diri kita sendiri, jangan sampai ada kesempatan Iblis untuk memecahkan hubungan kita dengan Allah. Melalui peta rohani kita menyelesaikan masalah rohani kita sebelum kita diserang sehingga kita menikmati persekutuan dengan Allah secara berlimpah limpah. Apalagi jika kita mendoakan orang lain sebagai pendoa syafaat sehingga kita senantiasa menikmati kehidupan yang berkemenangan didalam Tuhan. Kita dapat melihat mezbah penyembahan berhala dan perdukunan didaerah atau dikota kita. Kebanyakan tempat itu adalah miskin dan kotor sehingga tempat itu digunakan sebagai tempat percabulan. Tempat untuk minum minuman keras dan tempat kemerosotan moralitas. Kebanyakan tempat semacam itu tembok kuasa kegelapan mulai diwujudkan.

Kita tidak mau tempat semacam itu berada didekat lingkungan kita. Karena kuasa kegelapan dapat menipu kita secara licik sehingga hubungan kita yang sempurna dengan Allah dihancurkan yang akhirnya menjauhkan kita dari Allah. Kita harus peka dalam pengetahuan rohani terhadap hal hal yang seperti itu dan berdoa untuk menghancurkan kuasa kegelapan.

--

STRATEGI PEPERANGAN ROHANI

Di dalam bagian pertama, kita menyelidiki hal yang mengganggu kehidupan doa
kita. Sekarang, kita langsung mempraktekkannya. Kita akan menyelidiki bagaimana
kita dapat berdoa dengan tidak terganggu. Ini adalah harapan pendoa syafaat.



MINTA PERLINDUNGAN DARAH YESUS

Kunci Pertama Adalah Memohon Perlindungan Darah Yesus.

Di dalam Alkitab tertulis, "Tetapi burung yang masih hidup haruslah
diambilnya bersama-sama dengan kayu aras, kain kirmizi, dan hisop, lalu
bersama-sama dengan burung itu semuanya harus dicelupkannya ke dalam darah yang
sudah disembelih di atas air mengalir itu" (Im. 14:6). "Dan mereka mengalahkan
dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka
tidak mengasihi nyawa mereka sampai de dalam maut" (Why. 12:11).

Menurut Alkitab ada tiga kepala malaikat, yaitu: Gabriel, Mikael
dan Lusiel. Dalam kitab Yesaya dan Yehezkiel, diceritakan tentang Lusiel. Nama
Tuhan adalah EL. EL memberikan kepada tiga kepala melaikat itu kuasa dan
kekuatannya.

Allah Tritunggal juga bernama 'ELOHIM' di ditu termasuk 'EL'.
Lusiel yang semula bertugas memimpin musik dan pujian, tetapi ia jatuh dalam
dosa sehingga menjadi Lusifer. Lusifer begitu sombong, hingga Tuhan yang Maha
Tinggi pun ingin disainginya. Setan yang dinamai Lusifer atau malaikat yang
jatuh di dalam dosa, diusir dari surga dan dia menguasai udara.

Sebelum penciptaan manusia, sudah terjadi pemberontakkan melawan
Allah. Tetapi Allah bukan tandingan Lusifer, dia takut kepada kuasa Allah,
Lusifer takut darah yang hidup itu, yakni darah Yesus.

"Dan Tuhan akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia
melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka Tuhan akan
melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk
menulahi" (Kel. 12:23) Peristiwa keluarnya umat Israel melambangkan kuasa darah
yang mulia.

Di dalam Alkitab, raja Mesir dianggap sebagai setan dan menganggap
umat Israel sebagai umat yang dipilih. Tuhan memberi tulah di Mesir supaya
dapat menyelamatkan umat pilihan itu. Setiap tulah datang, raja Mesir baru mau
berjanji akan melepaskan umat Israel, tetapi setelah tulah berhenti dia tidak
mengijinkan umat Israel keluar. Sampai akhirnya Tuhan mendatangkan tulah
kesepuluh untuk membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir. Tetapi rumah
yang sudah diolesi oleh darah anak domba (lambing hari paskah) di kedua tiang
dan ambang pintu rumah, dapat terhindar dari tulah kesepuluh dan dapat
dipelihara oleh Tuhan. Setan kehilangan kuasa dan kekuatannya. Seperti itulah
kita menang dan mengusir setan. Kuasa yang dapat mengalahkan kekuatan setan
yang mematikan adalah kuasa darah Yesus Kristus. Setan tidak berhak menyentuh
seseorang yang memiliki darah Yesus Kristus. Umat Israel telah mendapat
keselamatan yang sempurna dengan darah anak domba dan menyadari kuasa darah di
kemah Tuhan yang diletakkan oleh Musa.

Bagian yang penting dari kemah Tuhan adalah mezbah yang harus
dimasuki melalui pintu timur. Orang yang berdosa membawa binatang ke situ dan
diserahkan kepada imam dan imam menyembelih binatang itu sebagai korban
penghapus dosa. Pada saat itu umat Israel harus mempersembahkan korban dengan
tulus dan sebagai tanda pertobatan. Kita yang tinggal di zaman anugerah, juga
mengandalkan darah Yesus Kristus dan meminta pengampunan dosa kita kepada-Nya
dan menerima pengampunan oleh darah yang sudah menebus semua dosa. Pada saat
itu hubungan kita dengan Tuhan dapat dipulihkan dengan sempurna. Kuasa darah
Yesus akan melingkupi orang yang sudah di dalam Yesus.

Kesimpulannya ialah tanpa darah Yesus kita tidak akan bisa menjadi
suci di hadapan Tuhan, Jika tidak mengandalkan darah anak domba itu, tidak
seorang pun dapat berdiri di hadapan Tuhan.



Mengapa Harus Dengan Darah Yesus Kristus ?

Kalau begitu kita akan mempelajari bagaimana membuang hal-hal yang
menghalangi doa, dengan darah Yesus. Kita berani maju di hadapan takhta Tuhan
karena mengandalkan darah Yesus Kristus. Pendoa syafaat harus mengerti
kedahsyatan kuasa darah Yesus dan mengandalkannya. Itu adalah iman dan Allah
akan menyatakan kuasa-Nya seturut dengan iman kita.

Di dalam Kisah Para Rasul, pada saat rasul-rasul berkhotbah mereka
mengutip kisah keluarnya bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan mengingatkan
akan anak domba yang dikorbankan sebelum mereka keluar sebagai gambaran dari
keselamatan yang dikerjakan melalui pengorbanan Yesus sebagai Anak Domba Allah.
Kuasa kegelapan tidak akan gentar kepada usaha kita. Walaupun ada ledakan
nuklir, mereka hanya berjalan dengan santai sepanjang jalan. Tetapi pada saat
kita berselubungkan darah Yesus Kristus, kuasa setan tidak dapat mengganggu
kita, kapanpun. Pada saat itu juga kuasa Tuhan melingkupi kita dan menjauhkan
kita dari pengaruh roh-roh jahat.

Di dalam Keluaran pasal 12 kita dapat melihat tiga kelompok orang.

Pertama, mempercayai firman Tuhan dengan sepenuh hati, kemudian
tidur dengan aman nyaman di malam hari pada paskah pertama. Kedua, walaupun dia
melakukan perintah itu tetapi curiga atau tidak percaya sepenuhnya kepada
firman Tuhan, maka mereka tidak dapat tidur dengan nyenyak. Ketiga, orang yang
sama sekali tidak percaya kepada firman Tuhan.

Tuhan tidak memberikan perlindungan bagi keluarga orang yang masuk
dalam kelompok tiga. Anda termasuk kelompok orang yang keberapa? Apakah Anda
orang yang hidup dengan aman setelah berdoa untuk gereja, keluarga dan diri
sendiri dan minta selubung darah Yesus untuk melindungi? Atau apakah Anda orang
yang telah mengetahui kuasa darah Yesus Kristus, tetapi masih kurang percaya?
Atau Anda orang yang tidak percaya?

Kuasa darah Yesus Kristus dipakai untuk menyelamatkan jiwa kita
huga. Di dalam kitab Roma dikatakan, "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu,
bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." Karena
dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulu mengaku orang percaya
dan diselamatkan" (Rm. 10:9-10). Di dalam ayat 9, 'dibenarkan' berarti dosanya
diampuni dan untuk pengampunan dosa harus dengan kuasa darah Yesus.

Kitab Ibrani juga menekankan hal yang sama, bahwa seseorang dapat
disucikan hanya oleh darah Yesus dan bukan dengan usaha (Ibr. 9:22). Roh Kudus
adalah Roh yang suci. Sehingga jika dosa disucikan dengan darah Yesus Kristus
maka hati menjadi suci dan siap menyambut kehadiran Roh Kudus. Supaya hadirat
Tuhan turun, maka darah Yesus perlu dicurahkan.

Berdoalah seperti ini setiap pagi, "Tuhan Yesus Kristus tolong tutp
bungkus dengan kuasa darah-Mu dari kepala sampai kaki, perkataan saya, hati dan
roh saya, jagalah dan lindungilah kami dengan seribu tentara malaikat-Mu. Tutup
bungkus dengan kuasa darah-Mu keluarga yang saya sayangi satu demi satu,
rekan-rekan saya juga bangsa ini. Saya berdoa di dalam nama Yesus Kristus."



IKATLAH SETAN DI DALAM NAMA YESUS KRISTUS

Kunci kedua adalah mengusir Iblis di dalam nama Yesus Kristus. Usir semua
halangan yang menghalangi doa kita di dalam nama Yesus Kristus. "Kenakanlan
seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu
muslihat Iblis" (Ef. 6:11). "Karena itu tunduklah kepada Allah, lawanlah Iblis
maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat
kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! Dan sucikanlah
hatimu, hai kamu yang mendua hati!" (Yak. 4:7-8).

Menurut firman Tuhan tersebut di atas ada dua cara untuk mengusir
Iblis di dalam nama Yesus Kristus. Pertama mengenakan seluruh perlengkapan
senjata Allah. Yang kedua menaati firman Tuhan.

Di dalam Alkitab, ada tiga hal yang penting supaya dapat melawan
dan mengalahkan Iblis, yaitu:



Andalkanlah Tuhan Dengan Rendah Hati

Syarat pertama adalah merendahkan hati di hadapan Tuhan. "Demikian
jugalah kamu, hai orang-orang muda tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan
kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,
sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis
berjalan keliling sama seperi singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu bahwa
saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama" (1 Ptr. 5:5-9).

Persoalannya ada banyak orang yang tidak menuruti firman tersebut
di atas. Kadang-kadang orang berani melawan Tuhan dan takut terhadap Iblis.
Sama seperti anak-anak jika di luar rumah takut tetapi di dalam rumah berani.
Orang yang rendah hati menyerahkan semua hal kepada Tuhan. Orang itu adalah
orang yang beriman yang mengandalkan Tuhan. Seperti firman Tuhan dalam Yakobus
4:10: "Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu."
Orang yang beriman dapat rendah hati di hadapan Tuhan.

Biasanya menusia menggunakan semua kekuatannya sendiri supaya
mendapatkan kedudukan yang tinggi. Hal seperti itu tidak memuliakan Tuhan
karena hanya berfokus untuk meninggikan diri sendiri dan naik dengan
kekuatannya sendiri.

Semakin tinggi kedudukan seseorang semakin banyak masalah yang
dihadapi. Tetapi orang yang maju dengan sabar, menunggu dengan tenang, Tuhan
mengetahui dan akan meninggikannya. 'Saya betul-betul tidak bisa melakukannya
tetapi Tuhan yang meninggikan saya.' Dengan demikian dia akan mengembalikan
kemuliaan kepada Tuhan dan mengakui semua berkat Tuhan.

Kehidupan iman di gereja juga sama seperti itu. Jika meninggikan
diri sendiri dengan kekuatannya pasti ada orang yang merendahkannya. Kita harus
menunggu sampai Tuhan meninggikan kita. Meskipun tidak ditinggikan selama hidup
tetapi harus mempunyai hati yang berkenan untuk mendapatkan anugerah dari surga
dan meletakkan pengharapan di sana. Alkitab memperlihatkan orang yang mempunyai
kerendahan hati yang sempurna yaitu Yusuf. Pada saat dikirim sebagai budak, dia
tetap rendah hati. Saat menjadi perdana menteri dia tidak membalas orang-orang
yang memfitnah dia. Yusuf tidak berubah. Sekalipun saat tinggi kedudukannya dia
tetap rendah hati dan meninggikan Tuhan.

Orang yang dipimpin Allah perlu iman seperti yang dimiliki oleh
Yusuf. Kita harus terus menerus rendah hati di hadapan Tuhan karena Allah bisa
bekerja melalui orang yang rendah hati. Dengan demikian saya sendiri tidak
mempersalahkan keadaan lingkungan ketika saya melawan roh-roh jahat dalam nama
Yesus. Saya hanya merendahkan diri di hadapan Tuhan, percaya dan memakai kuasa
nama-Nya. Ketika hal itu dilakukan lawatan Allah dinyatakan. Apa yang saya
lakukan adalah hanya meninggikan Allah. Apa yang bisa saya lakukan adalah
membuka mulut saya, mengucap syukur atas kemampuan untuk membuka mulut saya dan
mengucap syukur atas iman yang Tuhan berikan. Khususnya sikap hati seperti ini
sangat diperlukan oleh pendoa syafaat.



Hidup di Dalam Firman Tuhan

Syarat kedua adalah hidup di dalam firman Tuhan. Firman Tuhan harus
tertulis di dalam hati. Tanpa firman tidak dapat menang dalam peperangan
rohani. Orang yang berdiri teguh di dalam firman Tuhan dapat menang dalam
peperangan rohani. Dalam Efesus 6:10-17, di sana dikatakan bahwa perlengkapan
senjata Allah sangat diperlukan dalam peperangan rohani.

Hampir semua alat perlengkapan yang Tuhan berikan itu digunakan
untuk bertahan kecuali firman Tuhan. Firman Tuhan adalah pedang roh yang
digunakan untuk menyerang kuasa kegelapan. Saya mau menceritakan pengalaman
saya ketika berada di Amerika. Pada saat saya belajar di sana saya membimbing
persekutuan mahasiswa. Saya melatih pemimpin-pemimpin melalui pelajaran Alkitab
setiap minggu selama 1 tahun. Di antara mereka ada seorang mahasiswi dari
Spanyol, setiap kali di depan mimbar dia menangis dan pulang. Dia hadir di
gereja dengan rajin lalu selama satu bulan dia tidak hadir, kemudian hadir lagi
tetapi dia hanya menangis. Untuk dapat mendoakan dia saya mencari tahu tentang
dia. Orang tua mahasiswi itu pergi dan bercerai, dia juga mempunyai nenek yang
suka merokok dan selalu minum-minuman keras. Uang tunjangan dari pemerintah pun
sudah dipakai neneknya untuk membeli rokok dan minum-minuman keras. Maka
setelah pulang kuliah dia bekerja kemudian dapat membeli makanan dan memberikan
uang kepada adiknya. Cerita ini menyentuh hati saya. Kenudian saya berdoa untuk
dia di dalam nama Yesus Kristus. Tiba-tiba rambutnya yang panjang sampai bahu
berdiri dengan tegak di depan saya. Jika saya bergerak sedikit saja, maka muka
dan mata saya akan tertusuk oleh rambutnya. Juga jika mahasiswi itu maju
sedikit saja pasti akan terjadi sesuatu pada saya. Saya heran dan tidak dapat
bergerak. Saya melihat matanya dan di sana ada sesuatu yang aneh. Pada saat
firman Tuhan keluar dari mulut saya seperti air yang hidup menyembur, "Kamu
berasal dari Allah, anak-anakKu, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu
itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di
dalam dunia" (1 Yoh.4:4). Pada saat firman Tuhan diucapkan, tiba-tiba rambut
mahasiswi itu menjadi normal lagi, dan dia jatuh ke lantai. Saya ingat itu
merupakan hal yang paling sulit di dalam kehidupan saya. Hanya firman Tuhan
saja yang bisa memenangkan peperangan pada saat itu, bukan sesuatu yang lain.
Senjata kita adalah pedang Roh, yaitu firman Tuhan.

"Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati
jalan-jalan-Mu. Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak
akan kulupakan. Lakukanlah kebajikan kepada hambaMu ini supaya aku hidup, dan
aku hendak berpegang pada firman-Mu. Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang
keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu" (Mzm. 119:15-18).

"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan Firman Ku tinggal di dalam
kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki kamu akan menerimanya" (Yoh. 15:7).

Kita harus tinggal di dalam firman Tuhan dan pada saat yang sama
Yesus sendiri tinggal di dalam kita.



Bangunlah Keluarga yang Kuat

Sasaran pertama dari iblis adalah keluarga. Iblis tidak menyerang
gereja secara langsung, iblis menyerang keluarga satu demi satu akhirnya gereja
terpecah belah, itulah strategi iblis. Di dalam Perjanjian Baru keluarga
dihubungkan dengan gereja. Keluarga dan gereja tidak dapat dipisahkan. Karena
gereja dan keluarga adalah organisasi yang Tuhan dirikan. Dengan demikian kita
harus membangun keluarga yang kuat seturut prinsip firman Tuhan.

"Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan
istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris
dan kasih karunia, untuk kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. Dan
akhirnya, hendaklah kamu seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara,
penyayang dan rendah hati. Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan
atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati,
karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab: Siapa
yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga
lidahnya terhadap yang jahat, dam bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari
perdamaian dan berusaha mendapatkannya. Sebab mata Tuhan tertuju kepada
orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong
tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat" (1Ptr. 3:7-12).

Jika suami-isteri bersatu sesuai firman Tuhan maka keluarga itu
berdiri di atas batu karang. Jika telah berdiri di atas batu karang masalah
anak tidak menjadi hal yang sulit untuk diatasi. Keluarga yang kuat yaitu semua
keluarga menerima keselamatan dan mengabdikan diri kepada Tuhan. Jika banyak
keluarga menerima kuasa Tuhan, gereja menjadi gereja yang kuat.

Walaupun ada masalah dalam keluarga dan ada roh pemecah di dalam
jemaat, tetapi jika gereja dan pendoa syafaat bersatu dalam kuasa Roh Kudus dan
firman Tuhan, lawatan Tuhan akan terjadi. Ketika doa kita terganggu kita sering
berusaha untuk memperbaiki sikap dan waktu doa kita tetapi sekalipun telah
melakukan hal itu kadang-kadang tidak berhasil. Pada waktu itu kita harus
mengetahui apakah ada serangan iblis atau tidak. Jika keluarga Anda diganggu
oleh roh pemecah berdoalah untuk mengusir hal itu dalam nama Yesus. Bangunlah
dengan baik keluarga Anda, keluarga yang berkemenangan, itu akan menjadi berkat
bagi keluarga-keluarga lain.



MINTALAH PENGURAPAN DAN HADIRAT ROH KUDUS

Kunci ketiga adalah meminta pengurapan dan hadirat Roh Kudus. Kita akan
mempelajari dua bagian firman Tuhan tentang kehadiran Roh Kudus.

"Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku;
Ia telah mengutus aku untuk menyampai kabar baik kepada orang-orang sengsara
dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada
orang-orang tawanan dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari
penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembebasan Allah kita,
untuk menghibur semua orang yang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka
perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyi
puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon
tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya" (Yes.
6:1-3).

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab itu Ia telah mengurapi Aku,
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan ia telah mengutus
Aku. Untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat telah datang" (Luk. 4:18-19).

Hadirat Roh Kudus berarti Tuhan melakukan lawatan yang dahsyat.
Pekerjaan Roh Kudus dapat disebut kuasa Tuhan dan pertolongan Tuhan kepada
masing-masing pribadi. Orang yang tidak mengenal Yesus Kristus, sekalipun dia
masuk di dalam komunitas Kristen, dia tidak mengalami kehadiran dan pengurapan
Roh Kudus. Walaupun beribadah memuji Tuhan di tempat yang sama, ada orang yang
merasakan dan mengalami hadirat Tuhan dan ada juga orang yang tidak
mengalaminya. Ketika Tuhan mengurapi seseorang ada kuasa yang menyertainya.
Tuhan hadir dan menyelubungi dengan kuasa darah Yesus Kristus dan mengurapi
orang yang sudah masuk dalam hadirat Tuhan. Pada saat hadirat Tuhan turun apa
yang terjadi? Orang yang dirasuki oleh roh jahat pun mulai gemetar dan takut
karena di tempat itu ada hadirat Tuhan. Dalam hadirat Tuhan ada kebebasan yang
Tuhan berikan. Kita dapat berdoa dan menyembah Tuhan dengan bebas.



PUJILAH TUHAN

Kunci keempat adalah memuji Tuhan, "Padahal Engkau yang Kudus yang bersemayam
di atas puji-pujian orang Israel (Mzm. 22:4)

Diungkapkan dalam ayat di atas bahwa Tuhan bertahta di atas pujian
umat-Nya. Di dalam pujian itu ada kuasa untuk mengahalangi pengaruh setan.
Tuhan berada di tengah umat yang memuji. Tetapi pujian yang semata-mata untuk
menonjolkan diri tidak memiliki kuasa apa-apa. Pujian yang Tuhan inginkan
adalah pujian yang meninggikan Tuhan dan dikuduskan oleh darah Kristus. Pujian
yang diurapi oleh Rih Kudus mengahalau roh jahat dan membebaskan orang yang
diikat oleh roh jahat tersebut. Oleh karena itu di dalam peperangan rohani
pujian, doa dan firman Tuhan sangatlah penting. Jika tiga hal tersebut dipenuhi
maka kita tidak akan kalah dalam peperangan rohani. Puji-pujian dalam Roh Kudus
mendatangkan lawatan Tuhan, Roh Kudus adalah minyak urapan yang menolong kita
saat berdoa syafaat dan memberitahukan kepada kita hal-hal yang tidak kita
ketahui tapi yang perlu didoakan, saat itu lawatan Tuhan yang dahsyat terjadi.
Sering kita menjadikan pujian sebagai persiapan untuk berdoa, kita harus sudah
menyiapkan hati dan pada saat memuji Tuhan kita sungguh-sungguh mengakui
kekudusan dan keagungan Tuhan. Sama sekali tidak boleh lalai akan hal itu. Di
dalam pujian ada hadirat Tuhan, Roh Kudus memberi kekuatan untuk berdoa.



LAWANLAH IBLIS DI DALAM NAMA YESUS KRISTUS

Kunci kelima adalah mengusir roh jahat di dalam nama Yesus Kristus. Darah Yesus
telah menutup bungkus diri kita, keluarga kita dan gereja kita. Semua yang
najis yang ada di daerah dan negara, diikat di dalam nama Yesus Kristus. Roh
jahat yang sudah kalah dalam peperangan rohani tidak dapat menyerang kita,
keluarga kita dan gereja karena kekuatannya sudah dilumpuhkan. Roh
masing-masing orang dibangkitkan oleh pengurapan Roh Kudus, sehingga keluarga
menjadi penuh dengan puji-pujian. Sekarang kekuatan Tuhan melimpah. Di dalam
Lukas 10:17-20 dicatat bahwa murid-murid yang dilengkapi dengan otoritas nama
Yesus mengusir Iblis dalam nama Yesus Kristus. Pada saat murid penuh dengan
pengurapan minyak Roh Kudus mereka akan memuji-muji Tuhan dengan penuh sukacita
dan maju menghancurkan musuh. Ingatlah Tuhan yang melakukan pekerjaan yang
dahsyat itu!


--

Mengikat Orang Kuat, peperangan rohani
Posted on April 21, 2009 by Anggur Baru
Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. (Mar 3:27; Mat 12:29)
Ada baiknya menbaca “Menemukan Orang Kuat” sebelum membaca artikel ini.
Ini adalah teori yang telah diketahui secara umum, pertanyaannya ialah BAGAIMANA KITA MENGIKAT ORANG KUAT TERSEBUT?
Setelah kita temukan tempat tinggal orang kuat dan pemimpin utamannya, maka serang kita harus mengikat dia, sebelum kita ’merampok’ jiwa-jiwa yang telah dipengaruhinya.
Sebelum mengetahui bagaimana cara mengikat mereka, sekali lagi yang harus kita ingat dan sadari ialah ”siapakah orang kuat tersebut”. Manifestasi pekerjaannya adalah karakteristik dari orang kuat tersebut, dan dari karakteristiknya itulah kita dapatkan NAMA dari orang kuat tersebut; Mereka umumnya ialah Roh Intimidasi (ancaman, kata-kata pelecehan), Roh Frustasi (mabok, bunuh diri, berjudi), Roh AntiKristus (kompromi, perjinahan, anti nilai-nilai Kekristenan, pendusta) dsb.
Mengenali orang kuat adalah kunci utama keberhasilan untuk mengalahkannya. Dan kunci kedua yang juga sangat penting ialah bahwa orang Kristen bukan saja harus memiliki semua senjata rohani Elohim, lebih dari itu kita harus memakainya. Kita tidak akan pernah berhasil mengusir Iblis jika kita sendiri tidak tunduk kepada perintah YAHWEH dan hidup di dalam dosa (Yak 4:7-10)
Ayat-ayat ini bisa memberi kita pengertian bagaimana mengikat orang kuat sesuai Nama mereka:
Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak (Yes 53:12)
Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat. Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak. (Ams 24:5-6)
Beginilah firman YAHWEH: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah YAHWEH yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman YAHWEH.” (Yer 9:23-24)
Berikut ini point-point yang saya dapat dari ayat-ayat di atas:
Roh Pemberontak – ikat dengan doa dan pengorbanan yang nyata
Roh Sikap yang kasar dan agresif (macho-man) – ikat dengan sikap bijaksana dan pengetahuan (kata-kata yang lemah lembut)
Roh Sombong – ikat dengan kehidupan Kekristenan yang benar (teladan sebagai cermin YAHWEH)
Tentu tidak semua orang kuat dapat kita taklukan, sebeb firman YAHWEH berkata ada di antara mereka IA biarkan, menunggu hari yang IA sendiri telah tentukan
Para pemberontak yang melawan Elohim. Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tidak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tidak dapat melarikan diri. Pemegang panah tidak dapat bertahan, orang yang cepat kaki tidak akan terluput dan penunggang kuda tidak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu,” demikianlah firman YAHWEH. (Amo 2:14-16).Juga Maz 37:1,10. Segala sesuatu ada masanya (Pengkotbah 1:1,17)
Antikris. Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, (Dan 7:21; Wahyu 13:7). Tanduk kecil yang sama … antiKristus, atau Paus Roma [Katolik]; dan ini refers kepada perang-perang para Paus dengan Waldenses, yang dimulai di tahun 1160, dan terus berlanjut, dan dengan dua saksi [dalam] Wahyu 11:7 (John Gill; The Exposition of Entire Bible)
Iblis. Ia akan tetap bebas sampai tiba masa 1000 tahun dimana Yahshua dan umat-Nya memerintah di bumi, dan baru kemudian dilepaskan lagi untuk sementara waktu untuk peperangan terakhir melawan Anak Domba sebelum ia dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya. (Wah 20:2,7,10)

-

HIDUP DALAM KEKUDUSAN

11
OCT
Ps. Indri Gautama

Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis:

Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. – 1 Petrus 1:13-16

Salah satu definisi kekudusan adalah berada dalam keadaan murni. Dalam bahasa Ibrani, kudus adalah ” kadosh” artinya naik lebih tinggi. Dalam bahasa Inggris, definsi kudus adalah “ cut above” artinya di atas rata-rata. Tuhan memanggil kita untuk naik ke standar-Nya, untuk hidup sebagaimana Dia hidup dan berpikir sebagaimana Dia berpikir. Inilah panggilan Tuhan gereja-Nya: “ Kuduslah kamu, sebab Aku kudus”.

Orang yang sombong berpikir bahwa ia dapat mencapai kekudusan dengan mengandalkan kekuatannya untuk mentaati berbagai peraturan. Sebaliknya, orang yang rendah hati tahu bahwa ia tidak dapat mencapainya. Ia bergantung pada anugerah dan kekuatan Allah; dan Allah memberikan anugerah kepada orang yang rendah hati. Kekudusan adalah pekerjaan anugerah Allah, bukan hasil kekuatan daging. Sebab tanpa kasih karunia Tuhan, tidak ada orang yang mampu hidup dalam kekudusan. Namun demikian, seringkali kita berpikir, apakah mungkin hidup kudus?

“ Karena itu, saudara-saudara demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati.” – Roma 12:1

Dalam alkitab versi NKJ, “ibadahmu yang sejati“ dikatakan sebagai ’’ your reasonable service“. Reasonable artinya dapat dijangkau, berada dalam jangkauan kemampuan. Dengan kata lain, hidup dalam kekudusan adalah kehidupan yang dapat dijangkau, dan merupakan kehidupan Kristen rata-rata, bukan sesuatu yang mustahil. Nah, bagaimana kita dapat hidup dalam kekudusan?

1. Hidup dalam takut dan hormat akan Tuhan. Ibrani 12:28 berkata “ Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.”

2. Belajar firman Tuhan, sebab firman adalah ilham Allah (2 Timotius 3:16 – Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran). Dalam bahasa Gerika, ilham adalah “ Teos neuma” artinya nafas Allah.

3. Memperbarui pikiran dengan firman. “ Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.“ – Roma 12:2. Dalam bahasa Inggrisnya “ be transformed” artinya menyeberang dari dunia, naik ke tempat yang lebih tinggi. Sekalipun kita hidup di dunia, tetapi berjuang untuk bersikap sama seperti Tuhan.

4. Fokus pada karakter Tuhan dan bukan pada peraturan-Nya. Karena peraturan mematikan, tetapi karakter dan kasih karunia-Nya memampukan kita hidup kudus. Law gives you the picture of holiness, but grace gives you the power to live holy.

Ketika Tuhan beri perintah, maka Dia juga akan memberikan kasih karunia-Nya agar kita mampu melakukan perintah-Nya.

Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

-

God blessed Abraham in every way

14
NOV
God blessed Abraham in every way. He blessed him with great herds of sheep and cattle, camels and donkeys; tents filled with treasures of silver and gold, and servants to take care of it all.

But it wasn’t all that stuff that made Abraham rich.

Abraham knew that everything he had was a blessing from God.

When Abraham woke up each morning, he remembered that God was with him, and that God loved him so much.

That’s what made Abraham truly rich.

What a blessing it is to know that God loves you!

But Abraham was getting old.

His son Isaac was getting older too. And so one day Abraham sent for his most trusted servant.

“Make an oath with me,” Abraham said to his servant, “Promise me that you will find a wife for my son Isaac. But you must not find her here. Promise me that you will go to the land where I was born and find a wife for my son Isaac there.”

But Abraham’s servant said, “What if she won’t come with me? Shall I take Isaac back to live with her there?”

“No,” Abraham said, “God brought me from my father’s house and gave me this land. God will send his angel to help you find a wife for Isaac from among our people, but you must not take my son Isaac back there.”

And so Abraham’s servant took ten camels and piled them high with treasures from Abraham’s house. When all was ready he took his men and set out for the land where Abraham was born.

It was getting towards evening when he came to the town of Nahor.

There was a well outside the town, and Abraham’s servant made his camels kneel there, beside the well.

Then he prayed, “God of my master Abraham, be kind to my master today! Help me find a wife for his son Isaac. Look, the daughters of the townspeople are coming to get water. I will ask one of them for a drink. If she says, ‘Please, drink, and I will water your camels too,’ then I will know that she is the one you have chosen.”

Before he had even finished praying, Rebekah came out to the well with a large clay jar on her shoulder. She was very beautiful.

Rebekah went down to the spring and filled her jar with water.

Abraham’s servant hurried to meet her. He said to her, “Please give me a little water from your jar.”

“Drink, my lord,” Rebekah said, and quickly she lowered the jar to her hands and gave him a drink.

And then she said, “I will draw water for your camels too.” So she quickly emptied her jar into the trough, ran back to the well to draw more water, and drew enough for all his camels. Abraham’s servant watched her without saying a word.

Was this the one God had chosen to be Isaac’s wife?

When the camels had finished drinking, Abraham’s servant asked, “Whose daughter are you? Please tell me, is there room in your father’s house for us to spend the night?”

Rebekah answered, “I am the daughter of Bethuel, the son of Nahor.” Nahor was Abraham’s brother! She was one of Abraham’s own people, just as Abraham had asked. “We have plenty of straw and fodder, as well as room for you to spend the night,” she said.

Abraham’s servant bowed down to the ground and worshiped the LORD. “Praise be to the LORD, the God of my master Abraham! He has smiled on my servant Abraham this day. He has guided me on my journey and led me to the house of my master’s relatives.”

And then he gave Rebekah heavy gold bracelets for her arms and a golden ring for her nose.

Rebekah ran back to her mother’s house.

When Rebekah’s brother Laban heard Rebekah’s story, and saw the gold ring and the golden bracelets, he ran out to the stranger at the well.

“Why are you waiting out here!” Laban said. “Come to my father’s house, you who are blessed by the Lord! I have prepared a place for you, and for your camels too.”

The camels were unloaded and straw was brought for them to eat. Laban brought water for Abraham’ servant and his men to wash their feet. And then he brought a delicious meal and set it before them.

“I cannot eat until I tell you why I am here.” Abraham’s servant said.

“Please, tell us,” Laban said.

Abraham’s servant told Laban and his family the whole story.

“Before I finished praying in my heart, Rebekah came out, with her jar on her shoulder. She gave me water to drink, just as I had prayed. So, please, tell me, is she the one for my master’s son Isaac?”

Rebekah’s father answered, “This is from the LORD! Here is my daughter; take her with you, and let her become the wife of your master’s son.”

When Abraham’s servant heard this, he bowed down to the ground before the LORD. Then he brought out more gold and silver jewelry and other costly gifts and gave them to Rebekah. And he gave treasures to her brother and to her mother also.

The next morning Rebekah’s father asked her, “Will you go with this man?”

“I will go,” she said.

And so they sent Rebekah on her way. They blessed her and said to her,

“Our sister, may you increase
to thousands upon thousands;
may your offspring possess
the gates of their enemies.”

One evening some time later, Isaac was out in the field meditating when he heard the sound of camels approaching.

He looked up. At that moment Rebekah also looked up, and their eyes met.

“Who is that man in the field coming to meet us?” Rebekah asked Abraham’s servant.

“He is my master,” the servant answered.

Isaac ran up to the travelers, and Abraham’s servant told him all that had happened.

Isaac took Rebekah by the hand, and soon after she became his wife.

God had brought the two together, and they loved each other deeply.

--

SINGAPORE : GOLDEN GATE

19
AUG
minggu malam gw lagi di banjarmasin and with friends enjoy liburan hari kemerdekaan Indonesia-Nya .. asyik watching tv di channel news asia ngaak kebetulan coz’ emang I feel something will expose in Singapore .. so suddenly I saw PM Lee Hsien Loong lagi berbicara in his National Day speech .. PM Lee talk tentang bagaimana perkembangan yang terjadi di Negara Singapore di masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Pidatonya keren banget, hitech abis, gaul punya uda kayak bos apple Steve Jobs presentasi new product.

but something takes place when He warns religious groups against ‘aggressive preaching’ and attempts to convert others threaten the tiny city-state’s stability. And he keep talking about religion and the way of life should be taken in Singapore and blah blah blah .. and I feel so offended in my spirit .. something been expose .. I can sense the high realm of principality that rule over Singapore is manifest .. and after that I feel move to prayer and seek God for insight .. and the word FREEMASON come .. this is that ..

so I stop talking now .. I don’t want share the detail but I believe great things will take place in Singapore .. a holy and a righteous generations will triumphant over the mountains of government ..

This are interesting article about Singapore
Singapore: Masonic Paradise?

This post speculates that the city-state of Singapore may secretly have been planned out by Freemasonry and be under masonic or semi-masonic rule to this day.

Whether this secret rule (if it exists) is “good” or “bad” is, as you will see, a matter of worldview. Both masons and anti-masonic-conspiracy-theorists could easily use this to support their views, depending upon whether one views unrestrained capitalism as “good” or “bad”.

Singapore is arguably the richest, safest, cleanest places on earth. It is also one of the only known “benevolent dictatorship” (only semi-democratic) in the History of mankind. 42% of its population are practicing Buddhists, the rest are mainly Christians, Muslims and Jews.


A statue of Singapores masonic founder, Sir Stamford Raffles:



After getting a “hint” from a Veteran-Freemason about the importance of Freemasonry in Singapore, I did a little bit of research. The first oddity I noticed was the high number of lodges:



Thats 35 lodges in a single city (meeting in one lodge building, there could be more) – which is rather anomalous.

Next I found out that much of the ruling elite of Singapore were Freemasons. The Founder of Singapore, Sir Stamford Raffles, was a Freemason. A few others:

These fellow Singaporean Freemasons or Brothers are:-

Sir Charles Warren – Commissioner of Police of the Metropolis
Thomas Dunman – Deputy Superintendent of Police
Thomas Braddell – First Attorney General of Singapore
James Brooke – Rajah of Sarawak
Sir Henry Keppel – Admiral of the Fleet
William Henry Macleod Read – Chairman of the Singapore Chamber of Commerce

The “Marquis of Dalhousie”, one of the most influential figures of British Colonialism was a Freemason. An Obelisk was erected in his honour – in Singapore:



The Turbo-Capitalistic mentality of Singapore might be explained by the following inscription on the Obelisk (partially quoted):
“emphatically recognized the wisdom of liberating commerce from all restraints, under which enlightened policy this settlement has rapidly attained its present rank among British possessions and with which its future prosperity must ever be identified”

The designer of the Obelisk and author of the inscription, John Turnbull Thomson, was also a Freemason.

I found a more recent article on Singapore being run by secret societies in the “China Morning Post”. The article is about Singapores semi-masonic “Pyramid Club”

Relevant snippets:
The more important but least-familiar parts of Singapore’s formidably successful establishment. The Pyramid is the after-hours home for more than 300 of the country’s top movers and shakers, and anyone who is anyone is said to be a member.

Although the Pyramid’s membership list might read like a Who’s Who of Singapore, the institution goes out of its way not to attract attention.

One well-placed Singaporean talks of the Pyramid in terms that most people would associate with a cult. He speculates on understandings forged within a cosy fraternity and designed to keep the country on its stable trajectory. The reality is perhaps less sensational but might help in understanding formation and execution of Singapore’s public policy.

George Yeo Yong-Boon, the Minister for Trade and Industry and one of the Government’s most promising front-benchers, is the Pyramid’s president, assisted by vice-president Mah Bow Tan, who is the Minister for National Development. Michael Lim Choo San, the chairman of the National Healthcare Group, which manages half of the island’s hospitals and clinics, is listed as honorary treasurer.

The first club president was Goh Keng Swee – a key ally of then-prime minister Lee – who then held the finance-ministry portfolio. He was supported by Pyramid vice-president, Jek Yeun Thong, then the political secretary in the prime minister’s office.

Beneath the trees at the foot of the driveway, a small sign confirms that you have found No. 2 Goodwood Park. Bolted on top, no bigger than a paperback book, is a stylised pyramid logo. It is as close as you are likely to get to one of Singapore’s best-kept secrets.

--

Indri Gautama

15
NOV
Wanita yang satu ini adalah seorang yang sangat mempengaruhi perjalanan kehidupan rohani saya secara pribadi. Ia terkenal dengan gairahnya dalam memberitakan injil, keintimannya dengan Tuhan dan kecintaannya kepada umat Tuhan. Seorang wanita yang Tuhan bangkitkan dalam otoritas kerasulan yang memiliki sepak terjang dan daya juang luarbiasa. Seorang pejuang sejati, yang memiliki hati yang lembut dengan suara seperti singa yang siap menerkam musuh.

Rasul Indri Gautama inilah salah satu tokoh penggerak kebangkitan Wanita di Indonesia-NYA dan di dunia. Seorang yang memiliki hati untuk transformasi Indonesia-NYA dan bangsa2. “Saya seperti Yohanes Pembaptis,” demikian dikatakannya kepada Charisma Magazine. Mereka menjuluki saya, “The Bulldozer.” Yupz, anda pasti setuju akan hal ini, jikalau anda pernah melihat atau mendengar khotbah2 yang disampaikan oleh Ibu Indri. ):





Pada kesempatan ini saya mau bersyukur kepada Tuhan karena di generasi ini, Tuhan membangkitkan seorang wanita seperti Ibu Indri. Masa awal dari pertobatan saya, sangat di berkati dengan khotbah2 yang radikal, mengenai kehidupan kekristenan yang sejati. Saya pribadi adalah bekas korban narkoba yang oleh kasih karunia Tuhan dan doa orang2 kudus mengalami pertobatan, di baptis dalam Roh Kudus dan mengalami kelepasan dari jerat obat2an. Salah satu kunci keberhasilan saya keluar dari ikatan dosa, adalah saat2 dimana saya menghabiskan hari2 saya, dengan mendengarkan pengajaran2 Firman Tuhan yang disampaikan oleh Ibu Indri. Itu merupakan titik balik yang paling fenomenal dalam hidup saya, yang menjadi pondasi kehidupan rohani yang kokoh. Ibu Indri menjadi seorang ibu rohani yang mengajarkan kepada saya bagaimana berjalan dalam kebenaran. Dan walaupun saya hanya mendengarnya lewat kaset, saya sangat menghormati hamba-Nya, sebagai salah satu otoritas rohani yang Tuhan taruh dalam hidup saya.

Ibu Indri berasal dari keluarga yang kaya, dan orangtuanya mempraktekan penyembahan berhala. Mereka yang mengenal Ibu Indri, tidak akan menyangka bahwa satu saat, ia menjadi orang Kristen atau bahkan pelayan Tuhan. Fokus kehidupan ayahnya adalah uang dan Ibunya bahkan pernah berencana untuk mengaborsi dirinya. Setelah selesai dari universitas di Australia, ibu Indri pindah ke Honolulu dan menghabiskan banyak waktunya di diskotik. Namun setelah kembali ke Jakarta, ia menerima Tuhan Yesus di tahun 1988 dan di di Baptis oleh Roh Kudus. Disinilah perubahan besar sedang terjadi di Indonesia-NYA.

Di tahun 1993 ibu Indri meninggalkan dunia bisnis dan jabatannya sebagai direksi dan pemilik perusahaan untuk menjadi penginjil di pulau2 di Indonesia-NYA, khususnya di daerah Sangihe Talaud. Pada saat memberikan hidupnya sepenuhnya kepada Tuhan dan mulai terjun dalam ladang pelayanan, beliau memotong semua kartu kreditnya, sebagai wujud penyerahan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Sampai dengan saat ini, Tuhan setia mencukupi setiap kebutuhan dan menjadi contoh bagi setiap jemaat Tuhan.

Dalam perjalanan pelayanan yang telah menjangkau banyak jiwa2 di berbagai pulau2 di Indonesia-NYA. Di tahun 2002 setelah bertemu dengan ibu Naomi Dowdy seorang pemimpin apostolik yang melayani di Singapura. Gereja Generasi Apostolik lahir, di mulai dari 7 orang. Dan ibu Naomi Dowdy menjadi salah satu penasehat dan mentor pribadi bagi ibu Indri. Gereja ini lahir menerapkan konsep gereja sel di dalam konsep pemuridan jemaat. Konsep ini membawa jemaat bertumbuh secara luarbiasa dalam suatu hubungan kearah kesatuan iman, pengharapan, dan kasih. Kesatuan ketiga hal ini adalah awal dari benih mimpi proyek besar terjadi. Sejak saat itu Gereja Generasi Apostolik bertumbuh memiliki anggota jemaat sebanyak 1800 orang, dengan dibantu staf sepenuh waktu dan tenaga2 sukarela. Bahkan sebuah proyek besar, “The Kuningan Place” yang berada di wilayah strategis di Jakarta di bangun. Tepatnya pada 14 Febuary 2007 dilaksanakan penanaman batu penjuru kompleks The Kuningan Place, sebuah kompleks bangunan yang terdiri dari perkantoran, restoran & café, apartemen berikut fasilitas pendukungnya seperti kolam renang, gym, spa, jogging track, mini market, dan lain sebagainya; dan auditorium untuk pelatihan, pemuridan dan ibadah. Sebuah impian dan pengharapan yang besar dari Tuhan untuk satu jemaat yang berumur tidak lebih dari 5 tahun.



Dinamakan The Kuningan Place karena berlokasi di kawasan prestise segitiga emas Jakarta, yaitu H. R. Rasuna Said atau Kuningan. The Place singkatan dari Presence, Love, Atmosphere, Community dan Energy. Sebuah tempat di mana hadirat Tuhan di manifestasikan. Bangunan ini akan selesai di tahun 2008, akan menjadi bangunan pertama yang mengkombinasikan tempat tinggal dan kawasan komersil beserta auditorium Gereja berkapasitas 1200 tempat duduk. Anggota jemaat dari Ibu Indri, harus dapat menjual kompleks apartemen agar supaya pembangunan konstruksi dapat di mulai. “Itu adalah saat2 menegangkan karna kami sedang berjalan di atas air,” demikian kesaksian Bu Indri mengenai proyek ini. Puji Tuhan, belum satu tahun proyek The Kuningan Place di luncurkan, 80% dari unit apartemen sudah laku terjual.

Tentu saja mewujudkan mimpi besar itu tidaklah mudah. Tantangan demi tantangan berbaris menghadang sejak mimpi itu lahir. Namun melalui tantangan-tantangan ini, jemaat melihat karya Tuhan dinyatakan misalnya melalui berhasilnya setiap legalitas perijinan, dukungan masyarakat sekitar dan setiap sumber daya yang dibutuhkan untuk proyek ini dapat terjadi. Haleluyah sungguh luarbiasa …

Salah satu bagian yang memacu semangatnya yang berapi2 ialah kebenciannya kepada kemiskinan. (Yupz, me too!) Ia melihat bahwa dalam kenyataan, Indonesia-NYA memiliki kekayaan sumber daya alam berlimpah, namun banyak orang hidup dalam kesusahan di karenakan oleh ketidakpedulian dan penyembahan berhala-idolatry. Ia bermimpi untuk merubah bangsa ini melalui pengajaran kepada orang Kristen untuk memberi secara finansial dan di saat yang sama bekerja untuk terjadinya transformasi. “Anggota jemaat saya mengerti, bahwa mereka terpanggil untuk menjadi agen transformasinya Tuhan,” demikian yang ia katakan. Tugas kami untuk memenangkan, melatih dan memuridkan jiwa2 dan membangun mereka menjadi pemimpin2 apostolik, sehingga kita dapat memajukan Kerajaan Allah. Pelayanan ini mempelopori, untuk ribuan anak2 muda tidak hanya mereka mendengar Firman Tuhan tapi juga di latih untuk mentransformasi Indonesia-NYA bagi Kristus.

Finale, hati saya sangat bersukacita dan memiliki pengharapan yang besar untuk masa depan yang gilang gemilang terjadi atas Indonesia-NYA. Banyak hal Tuhan sedang kerjakan lewat pelayanan Hamba-Nya, Ibu Indri Gautama. Salah satu model kebangkitan Wanita di masa sekarang, yang bergerak dalam jawatan kerasulan. Seorang wanita yang memiliki visi dan setia berlari untuk mewujudkan visi itu. Jadi sekarang untuk anda para wanita yang di kasihi Tuhan, Jangan pernah menyerah, bertahanlah dan lihatlah semuanya itu indah pada waktu-Nya. Berlarilah terus dan melompat dalam lompatan iman untuk meraih janji2Nya, transformasi atas Indonesia-NYA dan bangsa2.

Maju Terus Bu Indri !!! ( We all love you)

--

Ringkasan Kotbah Frikkie Bakker
PEPERANGAN ROHANI

Tentang peperangan rohani, ada beberapa prinsip-prinsip yang akan kita bahas. Banyak orang yang bertanya kepada saya “mengapa kita masih harus masuk dalam peperangan rohani padahal Tuhan Yesus sudah menyerahkan nyawaNya dan menang atas Setan?” “mengapa kita harus bertempur padahal Tuhan Yesus sudah bertempur 2000 tahun yang lalu?” Untuk apa ada peperangan rohani lagi? Jawaban dari pertanyaan diatas hanya ada satu yaitu kita mempunyai tanggungjawab untuk berjalan didalam kemenangan yang sudah Allah berikan melalui Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu. Iblis itu membenci kita karena kita ini milik Kristus, dan tujuan daripada Iblis adalah membuat kita menjadi lemah. Pada saat kita menyerahkan diri kita kepada Tuhan, maka pada saat itulah kita menjadi milik Tuhan. Pada saat itu juga Tuhan memberikan kepada kita pelayanan. Tetapi supaya kita efektif maka kita harus siap di dalam peperangan rohani.

Mengapa kita harus melakukan peperangan rohani?
Untuk membuka pintu-pintu rohani sehingga Injil berita Kristus dapat diberitakan
Iblis tidak suka dengan hal ini dan dia melakukan penyerangan dengan membuat kita menjadi lemah. Dia juga memberikan gambaran yang tidak benar mengenai Tuhan sehingga kita tidak mempunyai keyakinan yang kuat pada saat kita melakukan peperangan rohani.

Pada waktu kita melakukan peperangan rohani, kita membuka pintu-pintu dimensi rohani untuk Injil Kerajaan Allah itu masuk dan diberitakan. Saat Yosua akan mengambil alih posisi dari Musa ada satu hal yang dikatakan oleh Tuhan yaitu jadilah kuat dan berani. Kekristenan bukanlah bangun pagi lalu mengerjakan kegiatan rutin lalu pulang dan tidur lagi. Kekristenan bukanlah hanya pergi dan menghadiri ibadah hari minggu atau ibadah persekutuan doa, tetapi kekristenan adalah hubungan keakraban dengan Tuhan. Dan inilah masalah utamanya, yaitu hubungan dengan Tuhan membuat sijahat menyerang.

Apakah kita selalu mempunyai keinginan untuk berdoa? Apakah kita selalu konsisten mempunyai keinginan untuk membaca Firman? Seringkali kita pulang dari kerja dan kita sudah capai, tetapi sebenarnya ini adalah tipuan Iblis untuk membuat kita jauh daripada Tuhan. Musuh itu selalu menyerang kedagingan kita. Iblis juga akan menyerang kita dalam setiap aspek kehidupan kita sehingga kalau kita tidak mengasihi Tuhan maka kita akan menyalahkan Tuhan atas semua yang sudah terjadi. Mata kita harus selalu tertuju kepada Yesus. Pada masa kita masuk di padang gurun, jangan banyak bertanya kepada Tuhan tetapi banyaklah membuat pernyataan-pernyataan iman kepada Tuhan.
Kita harus menyadari apa posisi kita sebenarnya didalam Yesus. Raja itu ada didalam hati kita, Roh Kudus ada bersama-sama dengan kita, jadi tidak mungkin kalau kita menjadi gagal. Tetapi Iblis akan masuk ke dalam pikiranmu dan mengontrol pikiranmu maka dia akan membelokkan cara pikirmu kepada Tuhan. Kalau kita mempunyai kemenangan dalam hidup kita maka semuanya akan diatur dengan mudah. Serangan Iblis itu akan selalu terjadi sampai saat kita dipanggil Tuhan, tetapi kalau kita tahu posisi kita didalam Kristus, kita dapat menyerang balik atas serangan Iblis.

Senjata Allah
Seringkali kita maju berperang tanpa menggunakan senjata dan perlengkapan perang yang sebenarnya sudah disediakan oleh Allah bagi kita. Perlengkapan yang disediakan oleh Allah ini adalah perlengkapan perang Romawi. Karena itu perintah Tuhan: kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah. Kalau kita masuk dalam peperangan tidak mungkin kalau kita hanya diam saja sementara musuh menembaki kita, karena kita akan mati konyol. Kita harus mengenakan perlengkapan Allah untuk dapat menahan semua serangan Iblis dan dengan senjata yang diberikan Allah kepada kita, kita akan melawan si jahat.

Perlengkapan senjata Allah
Ikat pinggang kebenaran. Pada zaman dahulu ikat pinggang ini dipakai untuk mengikat pakaian mereka agar tidak menghalangi mereka didalam berperang. Mereka mengikatnya sedemikian rupa sehingga benar-benar pakaian mereka tidak mengganggu mereka. Allah mengatakan ikat pinggang kebenaran, ini berarti bahwa kita harus menjaga mulut/setiap perkataan yang keluar dari mulut kita sehingga benar-benar yang keluar dari mulut kita hanyalah Firman Tuhan. Selalu katakan kebenaran.

Baju zirah keadilan
Tuhan Yesus adalah Raja yang adil dan benar. Baju zirah kebenaran ini akan menjaga akan hatimu, sanubarimu sehingga kita akan terhindar dari serangan Iblis. Yang paling penting adalah menjaga rohmu. Apa arti dari kebenaran itu? Kebenaran itu artinya hidup dalam kondisi yang benar dihadapan Allah.

Kasut kerelaan
Untuk memberitakan Injil kebenaran dari Yesus. Yesus adalah Raja damai, maka Dia ingin kerelaan kita untuk memberitakan Injil dan tidak ada paksaan. Artinya kita harus mempunyai Yesus didalam hati kita.

Perisai iman
Orang-orang Romawi biasanya menggunakan perisai ini ditangan kiri untuk melindungi diri. Ini adalah suatu tindakan yang harus kita lakukan untuk menjaga iman kita. Iman kita harus terlihat dengan nyata sehigga panah api dari si jahat tidak bias menembus jantung hati kita.

Ketopong keselamatan
Kita harus mengenakan ketopong didalam kepala kita karena serangan iblis yang paling banyak ada didalam pikiran kita. Tuhan telah menyelamatkan roh kita tetapi pikiran kita juga harus diselamatkan dan diisi dengan Injil keselamatan yang daripada Kristus.

Pedang Roh Firman Allah
Seringkali saya lihat bahwa kita tidak menghunus pedang kita tetapi tetap disarungkan dengan baik. Firman Allah harus ada di mulut kita, pedang roh itu harus ada di tangan kita, karena dengan itu kita dapat melawan setiap serangan Iblis atas kita. Firman adalah pedang bermata dua sehingga setiap kali kita ucapkan maka Firman itu akan menghancurkan serangan Iblis dan juga akan menyembuhkan kehidupan kita.

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis (Efs 6:11). Tuhan Yesus memberkati.


Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/1919672-peperangan-rohani/#ixzz1ODq8jlt1
-
Apakah anda mengalami kemacetan rohani??
Kemacetan rohani

Bacaan: Galatia 4:1-11

Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga
kepada roh-roh dunia. (Gal. 4:3)


Orang Kristen yang sungguh-sungguh, adalah orang Kristen yang
rohaninya terus bertumbuh di dalam Tuhan. Kenyataannya saat ini
walaupun sudah bertobat, bahkan sudah melayani Tuhan tetapi banyak
juga orang Kristen yang tidak bertumbuh imannya. Iman yang tidak
bertumbuh ini dapat kita sebut sebagai kemacetan rohani.
Kenapa orang Kristen bisa mengalami kemacetan rohani? Berikut ini ada
beberapa hal yang dapat menyebabkan kemacetan rohani kita.

1.
Karena tidak mau diajar. Kalau kita menerima firman Tuhan yang keras,
bagaimana reaksi kita? Apakah kita mau menerima ataukah kita
memberontak? (lihat Ibr. 12:5-11). Kalau kita menerima, maka rohani
kita akan semakin bertumbuh. Sebaliknya kalau kita menolak, maka
semakin lama, rohani kita akan macet. Artinya teguran-teguran yang
diberikan Tuhan lama-kelamaan sudah tidak dihiraukan lagi.

2.
Karena kita tidak jaga pergaulan kita. Di dalam kehidupan ini, hanya
ada dua kemungkinan, "kita mempengaruhi atau kita dipengaruhi".
Alkitab berkata "pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik"
(1 Kor. 15:33). Kalau kita sudah jadi anak Tuhan, kita harus tegas
dengan pergaulan kita. Karena lambat atau cepat, kalau kita bergaul
dengan orang-orang yang tidak rohani, maka rohani kita akan kompromi
dengan dunia.

3.
Karena tidak mau pikul salib. Kalau seseorang menderita karena dosa
dan kebodohan itu adalah bukanlah "salib". Tetapi kalau karena
kebenaran kita menderita (diejek, dimaki, dijauhi, disingkirkan,
kehilangan), maka itulah "salib". Contoh : Daniel yang tidak mau
menjual imannya dengan menyembah patung. Pikul salib adalah kalau kita
berani menolak untuk kompromi dengan dunia sehingga kita disingkirkan
dan di tolak oleh dunia.

4.
Karena tidak tegas dengan keinginan-keinginan (1 Yoh. 2:15-17).
Keinginan yang tidak bisa dikendalikan akan membawa kepada dosa. Orang
Kristen yang benar harus bisa mengendalikan keinginannya. Contoh orang
yang tidak tegas dalam Alkitab adalah Salomo. Orang yang tidak punya
keinginan tidak akan maju tetapi harus dikendalikan karena kita tidak
akan pernah puas dengan keinginan kita.

Siapapun kita, kalau tidak hati-hati, akan mengalami kemacetan rohani.
Tetapi kalau kita mau diajar, jaga pergaulan, pikul salib dan tegas
terhadap keinginan-keinginan kita, maka iman kita akan bertumbuh dan
rahasia kerajaan Allah akan dibukakan bagi kita.

Doa:
Ya Allah, Bapa yang baik, mampukan kami untuk mengendalikan diri.
Amin!

KEINGINAN YANG TAK TERKENDALI MENUMBUHKAN KERAKUSAN DAN KESOMBONGAN
Baik keinginan tahu yang tidak terkendali, keinginan sukses dan makmur yang tidak terkendali,

--

1. Mau diajari
Ibrani 12:5-11
12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

2. Pergaulan
I Korintus 12 : 33
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik

4. Tegas dgn keinginan2 kita
1 Yohanes 2 : 15 - 17
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

--

HAMPIRI TAHTA KASIH KARUNIA
POSTED ON MAY 09 , 2011 IN RENUNGAN
Ibrani 4:14-16; Mazmur 32:10



”Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibrani 4:16).


Anda perlu pertolongan? Anda perlu kesembuhan? Anda perlu kemenangan? Anda perlu berkat? Anda perlu pemulihan? Anda perlu kebebasan? Anda perlu hikmat? Anda perlu segala sesuatu yang Anda perlukan dalam hidup ini? Anda bisa dapatkan semua itu. Di mana?

Firman Allah mencatat mengenai ”tahta kasih karunia.” Ya, ”tahta kasih karunia” sebagai tempat kita – anak-anak Allah – mendapatkan semua yang kita perlukan. Pertolongan? Ada di ”tahta kasih karunia.” Kesembuhan? Ada di ”tahta kasih karunia.” Kemenangan? Ada di ”tahta kasih karunia.” Berkat? Ada di ”tahta kasih karunia.” Pemulihan? Ada di ”tahta kasih karunia.” Kemerdekaan? Ada di ”tahta kasih karunia.” Hikmat? Ada di ”tahta kasih karunia.”

Setiap anak-anak Tuhan berhak datang ke ”tahta kasih karunia.” Tidak ada perkecualian. Tidak ada yang dianakemaskan oleh Allah. Semuanya sama memiliki hak yang sama untuk mendapatkan semua itu. Tetapi mengapa tidak semua anak-anak Tuhan bisa menikmati ”tahta kasih karunia?” Karena mereka melihat diri mereka tidak layak dan menganggap semua itu hanya untuk orang-orang tertentu, tetapi sebenarnya tidak demikian. Hanya mereka yang punya keberanian saja yang akan mendapatkan lebih banyak ”kasih karunia.” Semakin mereka berani mendekati ”tahta kasih karunia” semakin banyak anugerah Allah yang akan mengalir dalam kehidupan mereka. Semakin mereka takut dan melihat diri mereka tidak seperti Allah melihat mereka maka semakin mereka sedikit menikmati apa yang ada di ”tahta kasih karunia.”

Keberanian adalah lawan dari ketakutan. Keberanian [yang dimaksudkan Alkitab] adalah identik dengan iman. Sebab mereka yang memiliki iman pasti memiliki keberanian. Anda bisa melihat dalam keseluruhan pasal 11 dari kitab Ibrani bagaimana para pahlawan-pahlawan iman menghadapi situasi sulit dan mustahil untuk diselesaikan tetapi dengan iman mereka bisa menghadapi dan menang. ”Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibr. 11:6). Jadi hanya dengan imanlah semua yang ada di ”tahta kasih karunia” itu akan mengalir dalam kehidupan Anda.



Renungan:

Hampirilah setiap waktu ”tahta kasih karunia” dengan iman sebab di sana telah duduk Imam Besar Agung kita yang siap membela kita maka Anda akan ”menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”

--

FIRMAN + IMAN = MUKJIZAT
POSTED ON MAY 10 , 2011 IN RENUNGAN
Ibrani 4:1-5; Mazmur 125:1

”Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya……” (Ibrani 4:2).



Kita semua setuju bahwa FIRMAN ALLAH itu dahsyat dan luar biasa. Kita juga sepakat bahwa INJIL itu KABAR KESUKAAN yang bisa mengubah kehidupan banyak orang. Tetapi mengapa pemberitaan FIRMAN ALLAH atau INJIL tidak menghasilkan apa-apa bagi sebagian mereka yang mendengarnya? Penulis kitab Ibrani mencatat karena mereka ”tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya” tetapi dalam terj. versi KJV disebutkan ”tidak mencampurkan dengan iman yang ada pada mereka yang mendengarkannya.”

Jadi sekalipun mereka mendengarkan kabar kesukaan dari Injil atau firman Allah tetapi mereka tidak mencampurkan iman terhadap apa yang didengarnya sehingga apa yang didengarkan tersebut lalu begitu saja. ”Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya [”His rest”, KJV] masih berlaku.” (Ibr. 4:1). Seperti halnya bangsa Israel yang tidak semua masuk dalam tanah perjanjian karena mereka tidak percaya.

Seseorang tidak akan pernah masuk ke dalam surga sekalipun orang tersebut sering mendengar Injil. Mengapa? Sebab dia tidak menambahkan iman dari apa yang telah didengarnya itu. Demikian juga seseorang tidak akan menerima berkat-berkat Allah bila dia tidak menambahkan iman dari apa yang telah didengarkannya. Hal ini berlaku untuk semua yang berhubungan dengan Allah sebab ”tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibr. 11:6).

Oleh sebab bila Anda ingin masuk dalam kehidupan yang penuh dengan berkat-berkat Allah ikuti rumus ini: FIRMAN + IMAN = MUKJIZAT. Bila Anda ingin sembuh biarlah Anda menambahkan Firman yang Anda dengar dengan iman, maka Anda akan menerima kesembuhan. Demikian juga yang lainnya.



Renungan:

Siapapun Anda, Anda harus tetap menambahkan iman pada setiap firman Tuhan yang Anda dengar. Bukan menambahkan kebimbangan atau ketidakpercayaan sebab hasilnya adalah nol.

-

TEMPAT PERHENTIAN
POSTED ON MAY 11 , 2011 IN RENUNGAN
Ibrani 4:6-11; 1 Samuel 15:22



“Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga” (Ibrani 4:11).



Seseorang bertanya kepada ibu George Washington, presiden Amerika Serikat pertama, bagaimana ia mendidik anaknya itu sampai ia berhasil menjadi orang yang sukses. Ia menjawab, “Aku mengajarinya ketaatan.”

Saya yakin kalau ketaatan merupakan kunci sukses dari suatu keberhasilan. Apa yang dikatakan oleh ibu Washington merupakan pelajaran bagi kita semua. Apa yang diucapkannya itu benar dan Alkitab sendiri memberikan banyak contoh orang-orang yang berhasil karena ketaatan. Korban ketidaktaatan pertama adalah Adam dan Hawa. Akibatnya sungguh parah. Seluruh peradaban manusia tercemar oleh dosa dan hidup mereka terancam maut – putusnya hubungan dengan Allah.

Saul juga merupakan seorang raja yang sarat dengan ketidaktaatan. Dalam salah satu tegurannya Samuel berkata, “…. Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan” (1 Sam. 15:22).

Mendengar dan memperhatikan (baca: taat) lebih penting dari korban. Tuhan sungguh-sungguh dimuliakan bila anak-anak-Nya hidup dalam ketaatan. Lihatlah sendiri kehidupan Yesus. Ia taat sampai mati (Fil. 2:8). Kadang ketaatan tidak selalu mengenakkan daging kita. Sama seperti Yesus yang harus bergumul mati-matian terlebih dahulu di taman Getsemani sebelum Ia mengambil keputusan secara penuh untuk mati di kayu salib.

Apabila membaca kisah para martir, Anda juga akan disuguhi berbagai penderitaan dan penganiayaan karena ada segelintir orang yang mau taat kepada firman Tuhan. Tetapi kepada orang-orang seperti ini Tuhan berjanji untuk memberikan “tempat perhentian”. Inilah yang Tuhan maksudkan dengan surga! Ya, itulah tempat perhentian bagi orang-orang yang taat.





Renungan:

Perjalanan kita seperti di padang belantara. Banyak orang yang tidak masuk ke tempat perhentian karena mereka bernafsu rendah dan hidup dalam ketidaktaatan. Mereka setiap hari mengeluh dan berbantah-bantahan dengan Tuhan. Marilah kita belajar hidup dalam ketaatan, apapun risikonya!

--

Redefinisi Makna Kekudusan—Sebuah saran dari Seorang Kristen yg Dikuduskan

Submitted by ferian on Mon, 14/09/2009 - 12:27
Share
“Kudus” apa arti kata itu ditelinga anda sebagai orang Kristen?

Selama ini kita diajar bahwa kudus berarti “suci, tak bernoda, terpisah, tidak bercampur, tidak kompromi.”

Defenisi diatas adalah benar, karena sebagai orang Kristen kita memang diajar tentang karakter Allah yang terpisah dari dunia dan memuntut kita untuk menjadi kudus sama seperti Allah adalah kudus (1 Pet. 116). Dan, sebagai orang Kristen kita diharapkan untuk hidup kudus, dan tidak kompromi dengan dunia ini. Tapi, benarkah “kudus” selalu berarti keterpisahan dari dunia dengan segala dosanya? Bolehkah kita sebagai orang Kristen mendefenisikan “kudus” dengan “keterlibatan (engagement)” kepada dunia?

Mungkin konsep ini tidak akan mendapat persetujuan dari banyak orang Kristen. Tapi mari lihat beberapa alasan berikut:

1. Yesus adalah Allah dan karena Dia adalah Allah maka Dia kudus adanya. Tapi, yang Yesus lakukan justru adalah datang ke dunia. Ia melibatkan diri dengan dunia, menjadi sama dengan manusia (inkarnasi), bergaul dengan orang berdosa, makan bersama mereka. Nah, apakah dengan berlaku demikian Yesus menjadi tidak kudus? Orang yang menjawab “ya” bisa dipastikan dia adalah orang sesat!

2. Yesus berkata: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yoh. 20:21). Apa makna perintah ini bagi kita? Apakah ini berarti jangan bergaul dengan dunia? Apakah ini berarti menghindar dari dunia dan membentuk kelompok “orang suci”? Tentu tidak! Yesus diutus Bapa ke dunia untuk menyelamatkan dunia. Berdasarkan misi yang sama, kita para murid juga diutus ke dunia untuk menyelamatkan dunia ini dalam nama Yesus. Nah, yang menjadi pertanyaan, bisakah kita menyelamatkan dunia dengan hanya berteman dengan orang Kristen dan hanya bergaul dengan orang-orang Kristen, menghabiskan hari2 kita hanya dengan orang-orang Kristen dan tidak mau bergaul dengan dunia ini dengan segala pergumulannya? Saya rasa kita tahu jawabannya.

Nah, kudus dalam pertimbangan diatas, masih tetap berbicara tentang kesucian, kemurnian, ketidakberdosaan, tapi kudus dalam pertimbangan diatas juga berarti keterlibatan terhadap dunia demi menjalankan misi Tuhan Yesus. Pertanyaannya, masihkah kita mau meneladani Yesus dalam segala kekudusanNya? Jika Ya, keluar dari zona nyamanmu dan datanglah ke dunia ini membawa kasih Yesus. Ketika kita melakukan itu, jangan kuatir, kita masih tetap orang kudus.

--

Tiga Langkah


Bagikan
Renungkan ilustrasi ini: Pada waktu terjadi pemberontakan di suatu daerah, sehingga daerah itu terisolasi dari pemerintah pusat, maka apa yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat? Ada tiga langkah biasanya yang akan dilakukannya :

Mengirimkan orang-orang khusus untuk menyusup ke wilayah tersebut dan membuka komunikasi, sehingga pemerintah tahu kondisi setempat. Setelah data-data dan bukti-bukti lengkap antara siapa yang berpihak kepada pemerintah dan siapa yang berpihak pada pemberontak, maka langkah kedua dilakukan.

Membasmi pemberontakan itu. Setelah pemberontakan dibasmi barulah langkah ke-3 dapat dilakukan tanpa gangguan.

Memulihkan kehidupan masyarakat di tempat tersebut dengan pembangunan fisik (rumah, kesehatan, transportasi, dsb).

Demikian pulalah yang dilakukan oleh Allah ketika terjadi pemberontakan oleh setan di bumi ini. Ada 3 langkah yang dilakukan Allah :

Langkah Pertama: Mengirim putra-Nya ke bumi untuk membuka sarana komunikasi yang selama ini terhambat akibat dosa Adam. Apa prinsip ayatnya?

2 Samuel 14:14, "Sebab kita pasti mati, kita seperti air yang tercurah ke bumi, yang tidak terkumpulkan. Tetapi Allah tidak mengambil nyawa orang, melainkan Ia merancang supaya seorang yang terbuang jangan tinggal terbuang dari pada-Nya."

Perhatikan!! Kata "Kita pasti mati (karena kita tidak sempurna); ... Ia merancang supaya seorang yang terbuang supaya jangan tinggal terbuang dari pada-Nya (kedudukan kita sebenarnya sudah terbuang/terputus dari Allah akibat dosa Adam akan tetapi apa yang Allah rencanakan agar kita tidak tinggal terbuang dari padanya? Yaitu dengan mengirim putra-Nya ke bumi agar kita bisa didapati layak di hadapannya melalui korban tebusan putra-Nya.)

Yohanes 14:6, "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Perhatikan!! Ayat ini menunjukkan bahwa hubungan komunikasi kita dengan Allah telah terputus, akan tetapi dengan adanya Yesus Kristus, hubungan komunikasi kita dapat tersambung lagi. Kita dapat datang kepada Allah melalui Yesus.

Dan bukan hanya membuka sarana komunikasi yang terputus, tapi Yesus juga akan melakukan pemisahan antara yang berpihak pada Allah dan Setan.

Matius 25: 31-32, "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas tahta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing."

Perhatikan!! Siapa yang dimaksud dengan anak manusia? Yesus bukan? Dan apa yang akan dilakukannya? Memisahkan orang-orang yang berpihak pada Allah (bersifat seperti domba) dan yang berpihak pada Setan (bersifat seperti kambing).

Itulah sebabnya, walaupun Yesus telah menebus kita, kita masih dikungkung oleh ketidak sempurnaan dan lingkungan yang tidak mendukung. Karena saat ini, Yesus sedang melakukan langkah pertama, yaitu memulihkan hubungan kita dengan Allah dan injil kerajaan ini disampaikan kepada orang-orang untuk dapat menentukan siapa yang mau menerima atau tidak. Baru langkah ke-2 akan dilaksanakan.

Langkah Kedua: Membinasakan Pemberontakan setan itu di Armagedon

Wahyu 16: 14&16, "Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapakan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa. Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani di sebut Harmagedon. (Atau dalam istilah yang lebih dikenal umum ialah "kiamat".) Siapa yang akan memimpin?

Wahyu 19: 13-14, "Dan ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah". Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

Perhatikan!! Kata "Nama-Nya ialah "Firman Allah" (Yohanes 1: 14 menunjuk kepada Yesus); "Raja segala raja dan Tuan di atas segala Tuan" (Wahyu 17: 14 menunjuk kepada "Anak Domba" dan ini tidak lain adalah Yesus Kristus); Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti dia (ini menunjukkan bahwa Yesuslah yang akan memimpin pemusnahan dari pemberontak setan)

Mazmur 37: 9, "Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.

Langkah Ketiga

Memulihkan kehidupan umatnya di bumi firdaus. Langkah ini baru dapat dilaksanakan secara fisik, karena Setan si Iblis dan pengikutnya telah dibinasakan sehingga tidak mengganggu lagi.

Matius 6: 9-10, "Kondisi di bumi akan sama seperti di sorga."
Yesaya 35: 5&6, "Orang buta dan timpang dapat melihat dan berjalan dengan normal."
Yesaya 33: 24, "tidak ada penghuni yang akan mengatakan aku sakit."
Yohanes 5: 28-29, "Adanya harapan kebangkitan bagi orang-orang yang kita kasihi."

--

Jaminan Hidup Rohani yang Kemenangan


5
Bagikan
Oleh: Dr Donald Siahaan

Bahan Bacaan Utama: Efesus 6:10-20

HIDUP DALAM MEDAN PERANG

Kitab Efesus didiktekan oleh Paulus saat dipenjara di Roma bagi jemaat di Efesus. Efesus adalah kota provinsi Asia yang penting pada jaman Paulus. Kota ini dipenuhi dengan penyembahan berhala (Kisah Para Rasul 19:13-20). Kota ini menjadi penting dalam kekristenan, karena menjadi salah satu pusat peradaban Romawi. Kita mengenal tokoh-tokoh Alkitab tertentu berkaitan dengan Efesus: Timotius, Onesimus budak Filemon, bahkan Yohanes dan Maria ibu Yesus tinggal di sana.

Salah satu persoalan jemaat Efesus adalah tekanan lingkungan rohani yang dipenuhi penyembahan berhala (baik okultisme maupun berhala modern: kekayaan, kepangkatan, dll.). Situasi ini mirip dengan situasi kita sekarang di Indonesia. Kita masih mendengar bahkan ditayangkan di TV bentuk-bentuk okultisme. Kita juga berhadapan dengan semangat kemajuan peradaban (modernisasi). Banyak fakta membuktikan orang-orang Kristen pun dapat gagal dalam hidup kekristenan: pindah agama, takut berhadapan dengan hantu dan roh jahat, kemiskinan, hedonisme, pementingan diri sendiri, dll.. Banyak orang Kristen tidak sadar bahwa karena statusnya sebagai warga kerajaan Sorga (Filipi 3:20) harus berperang melawan kekuasaan jahat yang menguasai dunia ini?

Bila Tuhan kita mahakuasa, mengapa banyak orang Kristen gagal hidup benar bahkan gagal menjadi saksi? Apakah tidak ada jaminan kemenangan dalam hidup kekristenan? Bila ada, bagaimana memilikinya? Pertanyaan-pertanyaan ini dijawab dalam ceramah ini.

KENALI SIAPA MUSUHMU

Bagaimana mungkin Anda dapat menang bila Anda tidak mengenali (kelebihan dan kelemahan serta sifat) musuhmu?

Siapa musuhmu. Perjuangan hidup kekristenan menghadapi musuh-musuh tertentu. Alkitab mengatakan bahwa musuh tersebut adalah ... ... ... (silahkan isi merujuk ayat 12). Kuasa yang dikelola oleh si Setan melalui roh-roh jahat di udara, itulah yang sedang merongrong kita orang Kristen agar kehilangan statusnya sebagai warga kerajaan Sorga. Lawanmu yang terutama bukan bosmu, orang tuamu, dirimu, tapi Iblis dengan kerajaannya. Teliti lebih detail siapa Setan menurut Alkitab: Yesaya 14:12-15, Yehezkiel 28:12-18, Efesus 2:2.

Pekerjaan dan Strategi si Setan

Penyesatan. Kejadian 3:4-5; II Kor 3-4. Bagaimana mengatasi situasi ini? 1 Yoh 4:1
Pencobaan. Kej 3:6, Yakobus 1:15, Ibr 4:15
Hidup dalam Dosa. Apakah dosa? Menentang Tuhan melalui perbuatan; bahkan dimulai dari keadaan hati (Mat 5:28). Bandingkan dengan Efesus 4:18-19, Yakobus 1:15 dan Yohanes 10:10.
Kenali kemampuan si Iblis:

Kuasanya terbatas: Ayub 1:12
Kuasanya telah dikalahkan oleh Yesus Kristus di kayu salib
Otoritasnya dapat dikendalikan anak Tuhan (Yak 4:7)
JAMINAN/METERAI 1: DARAH YESUS

Darah Yesus adalah meterai atau jaminan kekal atas keselamatan kekal. Pengakuan atas kematian Kristus di kayu salib menjadi satu-satunya cara dan jaminan penghapusan dosa dan pelanggaran kita: keselamatan. Darah Kristus yang kudus itu diperoleh dengan ketaatan pada Yesus Kristus (1 Petrus 1:2). Dengan darah Anak Domba Tuhan, pakaian dosa kita menjadi putih bersih (Wahyu 7:13-14, bandingkan Yoh 1:29). Darah Kristus menyucikan kita orang yang percaya pada salib Kristus (Ibrani 9:14).

Perhatikan, orang Kristen tidak otomatis berarti orang suci sebelum diperciki/dicuci dengan darah Yesus [Darah Kristus adalah meterai (I Kor 11:25)]. Banyak orang Kristen menaruh lambang berhala di rumah fisiknya, di rumah rohaninya. Orang Kristen yang berdukun, menaruh lambang berhala di rumahnya, tidak mendapat perlindungan keselamatan dari darah Yesus (Yesaya 57:8). Orang Kristen yang mabuk-mabukan, menjadi hamba uang, menjadi hamba keinginan hatinya, lebih mementingkan ekonominya atau keluarganya, adalah telanjang secara rohani. Iblis dengan mudah menyerang Anda dalam berbagai bentuk: kekuatiran, ketakutan, dendam, kemarahan, suam-suam kuku dalam ibadah, hidup berputar-putar (tidak jelas pekerjaan, teman hidup, status rohani).

Kenakanlah pakaian putih dan bersih, yaitu hidup yang telah disucikan dengan darah Kristus. Ikutilah dengan tekun ibadah perjamuan kudus dengan sikap pertobatan dari dosa dan ketaatan pada Kristus. Dengan cara demikian, Anda terjamin keselamatannya pada kekekalan.

JAMINAN/METERAI 2: ROH KUDUS

Ada sebagian orang Kristen mengganggap bahwa kemenangan atas si Iblis dan masalah pribadi cukup diperoleh dengan kegiatan rohani: berdoa, bersaat teduh, persekutuan, penyembahan, dan pelayanan. Seluruh aktivitas rohani haruslah dilihat sebagai wujud ketaatan kita kepada Tuhan, bukan jaminan kemenangan atas kuasa jahat dan persoalan hidup kita.

Setelah Anda dibaptis dalam darah Kristus, Roh Kudus turun mengisi hidup kita yang telah kudus tersebut. Roh Kudus menjadi jaminan kemenangan dalam kehidupanmu (2 Kor 1:22, Ef 1:13). Roh Kudus yang memberi pengertian tentang firman Tuhan (1 Kor 2:10-12), menegur dosa, memberi hikmat untuk mengambil keputusan hidup, saluran kuasa Tuhan.

PERLENGKAPAN PERANG: SENJATA ROHANI

Banyak orang bertanya, "Mengapa Tuhan membiarkan Kerajaan Iblis berkuasa sekarang? Mengapa tidak menyerahkan saja kepada penghukuman kekal?" Alasannya, Bapa ingin kita bertumbuh melalui latihan peperangan rohani di dalam hidup kita yang dipimpin oleh Roh Kudus. Tanpa perang tiada kemenangan, maka berperanglah dengan gagah berani.

Syukur kepada Tuhan, Dia menyediakan perlengkapan perang rohani yang lengkap sebagaimana tertulis pada Efesus 6:11-17. Perhatian bahwa senjata itu bukan senjata Anda tetapi "senjata Tuhan".

Ikat pinggang dan baju zirah kebenaran (ay. 14). Prajurit Romawi menggunakan ikat pinggang untuk menutupi perut dan mengencangkan baju besinya. Perut secara rohani melambangkan bagian-bagian batin kita. Perut tempat kekuatan dan kehidupan. Baju zirah atau baju besi adalah perlindungan terhadap organ vital dari tubuh, agar tak mengalami luka. Milikilah kebenaran dalam batinmu (Maz 51:6) pengetahuan yang menyeluruh tentang firman Tuhan.

Kasut (ay. 15): kerelaan melayani (memberitakan Injil damai sejahtera). Kasut atau sandal atau sepatu sangat penting dalam pergerakan warga sorga. Tanpa kasut, Anda akan tertahan bergerak; Anda tidak dapat tegak berdiri. Kerikil-kerikil tajam dan duri kehidupan akan menusuk kaki rohani kita sehingga menahan gerakan penyebaran kerajaan Sorga.

Melayani di sini dapat dilakukan secara langsung dengan pemberitaan injil, dapat dengan cara tidak langsung melalui pelayanan mandat budaya: pekerjaan (cari makan: Yoh. 6:27), rumah tangga, kehidupan sosial dll.

Perisai iman (ay. 16). Peperangan di zaman dahulu dilakukan dengan panah (api) dan lembing. Alat bertahan yang pokok adalah perisai. Panah dan lembing Setan dan antek-anteknya adalah perkataan licin dan licik yang dilontarkan untuk menyebabkan keraguan dan penyesatan orang kudus. Iman menjadi saran perlindungan terhadap hal tersebut. Perisai kulit prajurit Romawi diurapi dengan minyak untuk memadamkan panah api musuh. Iman harus diurapi dengan Roh Kudus agar efektif melawan musuh.

Ketopong keselamatan (ay. 17). Ketopong adalah sejenis helm untuk melindungi kepala. Pertempuran rohani juga berkecamuk di kepala kita. Musuh kita si Iblis membombardir pikiran kita agar tersiksa. Ingatlah, bahwa apapun juga usaha si Iblis, keselamatan orang percaya terjamin di masa lalu (pembenaran, lahir baru), di masa sekarang (pengudusan) dan di masa mendatang (pemuliaan) di dalam darah Yesus. Jangan terpengaruh oleh serangan Iblis pada pikiran Anda.

Pedang Roh: firman Tuhan. Pedang adalah satu-satunya senjata Tuhan untuk menyerang (yang lain untuk bertahan). Satu-satunya senjata Tuhan untuk menyerang dan mematikan otoritas si Iblis adalah firman Tuhan, yang disamakan dengan pedang bermata dua (Ibrani 4:12). Yesus menggunakannya untuk mematahkan serangan si Iblis (Matius 4).

Seberapa banyak perlengkapan perang yang dianjurkan dipakai oleh prajurit Kristus? (ay. 12, 13). Benar, seluruhnya. Gagal menggunakan salah satu saja, ada kemungkinan serangan iblis dapat masuk, melukai, melumpuhkan bahkan mematikan Anda sebagai prajurit kerajaan Tuhan.

PENUTUP

Anda adalah warga kerajaan Sorga. Otomatis Anda adalah duta Kristus di muka bumi yang dikuasai oleh si Iblis. Tidak ada jalan lain, Anda harus turut berperang atau Anda mati. Peperangan menjadi jalan menuju kemenangan. Puji Tuhan, Dia menyediakan jaminan atas kemenangan. Darah Kristus menjadi meterai atas keselamatan dan perlindungan kekal. Roh Kudus menjadi jaminan hadirnya kuasa Tuhan yang tak terbatas dan berdaulat. Musuh manakah yang dapat tahan atas kuasa itu? Bahkan Tuhan menyediakan senjata rohani untuk bertahan dari serangan bahkan menyerang balik si Iblis. Buktikan Anda memiliki ciri orang percaya (Markus 16:17-18). ANDA PASTI MENANG.

--

Tetapi Musa Memukul Batu Itu
POSTED ON MAY 08 , 2011 IN SERMON
Ringkasan Kotbah : 1 May 2010

Pembicara : Pdt. Denni Arli

______________________________________________________________________________________________________________



Bilangan 20: 8 “Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya”



Saat itu bangsa Israel mengalami kehausan yang luar biasa dan mereka mengeluh pada Musa. Walaupun mereka telah melihat mujisat Tuhan berkali-kali tetapi setiap kali mereka menghadapi persoalan, mereka tetap tidak percaya akan kuasa Tuhan. Saat itu Tuhan menyuruh Musa untuk untuk berbicara kepada Musa, tetapi Musa memukul batu itu. Tetapi karena kemurahan Tuhan, air itu tetap keluar. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari.



1. SERAHKAN HASIL UPAYA KITA PADA TUHAN


Musa memutuskan untuk memukul batu itu dengan tongkatnya, karena sejak dulu tongkat itu yang berhasil memberikan mujisat. Musa berharap pada metode untuk mendatangkan mujisat bukan pada Tuhan yang memerikan mujisat. Seringkalipun dalam hidup kita, saat kita berdoa dan berpuasa kita memaksa Tuhan untuk memberikan hasil yang kita inginkan. Tetapi biarlah hari ini kita belajar untuk menyerahkan hasil usaha kita pada Tuhan. Percayalah akan kebaikan Tuhan. Kita perlu menyerahkan hasil atau outcome kepada Tuhan karena, (lihat point 2)



2. APA YANG KITA LAKUKAN BERSAMA TUHAN LEBIH PENTING DARI APA YANG KITA LAKUKAN UNTUK TUHAN

Seringkali focus hidup kita pada apa yang kita lakukan untuk Tuhan, seharusnya yang lebih penting adalah kita melakukannya bersama dengan Tuhan, waktu kita di rumah mengerjakan pekerjaan sehari-hari, wakut kita melakukan pelayanan ‘sederhana’. Semua itu penting bila kita melakukannya bersama dengan Tuhan. Dalam Kisah Rasul 16: 24, saat Paulus dan Silas dalam penjara mereka menyanyikan pujian dan pintu penjara terbuka, saat itu mereka punya kesempatan untuk melarikan diri tetapi mereka tetap tinggal. Mereka menyadari bahwa yang terpeting adalah melakukan bersama dengan Tuhan.



Biarlah kita percaya bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik pada waktunya. Amin!


--

Kita Akan Diselamatkan Ketika Kita Percaya
POSTED ON MAY 01 , 2011 IN SERMON
Ringkasan Kotbah: Pdt Esther Sulaiman
Tanggal : 24 April 2011

Paulus menuliskan hal-hal yang kita perlu mengerti di dalam Korintus 1 dan 2. Kita akan diselamatkan ketika kita percaya kepada Yesus. Kita boleh percaya bahwa kita pasti selamat karena Allah kita hidup.

Ada enam hal yang dapat kita pelajari dari kematian dan kebangkitan Yesus:
1. Kematian dan kebangkita Yesus adalah suatu kenyataan
2. Itu adalah anugerah Allah
3. Jangan biarkan materialisme masuk dalam hidup kita
4. Kebangkitan Yesus adalah untuk membenarkan kita
5. Kepastian akan kebangkitan Yesus
6. Kebangkitan Yesus adalah permulaan dari kerajaan Allah

--

Ia Tidak Akan Datang Sebagai Domba Yang Lemah
POSTED ON APR 23 , 2011 IN SERMON
Ringkasan Kotbah: Ps Jason Golden
Tanggal : 17 April 2011

Bahan utama untuk membentuk keluarga yang bahagia adalah melayani Tuhan, dan bahan-bahan yang lain adalah tambahan. Tuhan Yesus yang akan datang untuk kedua kalinya adalah Tuhan yang akan membabtis kita dengan air dan api. Ia akan segera datang, tetapi Ia tidak akan datang untuk yang kedua kalinya sebagai domba yang lemah. Ia akan datang kembali sebagai pahlawan kerajaan surga dankebenaran-Nya akan menghakimi dunia ini. Ia akan menghakimi bangsa-bangsa dan kita semua. Karena itu kita harus memproklamirkan kerajaan-Nya, bahwa:

1. Tuhan kita adalah penyelamat luar biasa (Kisah Para Rasul 4:12)
Hanya Yesus yang bisa menyelamatkan kita. Dia tidak hanya menyelamatkan kita tetapi Ia juga menyelamatkan kita dari kematian yang kekal. Dan pada hari penghakiman kita akan bisa berkata bahwa karena Yesus kita sudah diselamatkan.

2. Yesus adalah pembebas kita
Yesus mau membebaskan kita dari semua beban, semua kutuk dan semua beban dosa. Apakah kita 100% bebas dari semua ini? Jika ya, maka itu adalah karena Yesus.

3. Yesus mau mengisi kita dengan roh kudus
Dengan roh kudus ada di dalam kita maka kita akan bisa melakukan hal-hal yang luar biasa bagi Dia dan untuk kemuliaan nama-Nya.

4. Sudahkah kita siap untuk menyambut kedatangan-Nya
Kedatangan-Nya sudah dekat, dan kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri apakah kita sudah siap.

--

Ketika Kita Diberi Pilihan
POSTED ON APR 17 , 2011 IN SERMON
Ringkasan Kotbah: Pdt Oki Adiwijaya
Tanggal : 10 April 2011

Ayat bacaan: Yohanes 10:28

Ketika kita diberi pilihan kekayaan (di luar tubuh), kesehatan (di dalam tubuh), damai sejahtera (di dalam roh) dan masuk surga (bersama Tuhan), maka mana yang akan kita tempatkan sebagai nomor satu. Jika kita menerima selembar cek dan melihatnya angka yang tertulis dari belakang, kita bisa melihat satu angka nol, dua angka nol dan bahkan mungkin tujuh angka nol tetapi jika di depannya tidak angka satu maka seberapa banyak angka nol yang kita miliki tidak akan ada artinya. Dengan kata lain angka satu (1) adalah bagian terpenting. Demikian juga dengan hidup kita yang harus memiliki Yesus yang merupakan bagian terpenting.

Dalam Efesus 2:8-9 dituliskan bahwa keselamatan kita diperoleh hanya karena anugerah, hanya dengan iman dan hanya bersama Yesus. Ayat ini mengajarkan bahwa keselamatan bukan karena kita tetai karena Yesus yang sudah menggantikan kita di atas kayu salib. Dan ketika di atas kayu salib Ia berkata “sudah selesai”. Dengan kata lain Yesus ingin mengatakan kepada kita bahwa Ia sudah menebus dosa kita, baik itu dosa lama atau dosa masa depan. Lalu apa ini berarti kita bisa dengan seenaknya melakukan dosa? Tentu saja tidak. Jika kita sudah benar-benar bertobat maka roh yang ada di dalam kita akan selalu mengingatkan kita untuk tidak berbuat dosa. Jika kita berbuat dosa maka damai sejahtera akan hilang dari kita.

Di Yohanes 10:28 adalah kunci dan bukti dari kehidupan kekal yang Tuhan berikan atas kita. Dalam ayat ini dituliskan bahwa Tuhan yang berinisiatif memberikan hidup kekal kepada kita, bahwa Tuhan memberi garansi bahwa kita pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan bahwa Tuhan memegang kita selamanya dan tidak akan melepaskan pegangan-Nya.

Apa yang dapat memisahkan kita dari Yesus? Materi sudah bukan tujuan utama kita. Dosa sudah bukan lagi daya tarik. Penderitaan tidak menjadi beban. Kita bisa berkata ini karena Yesus mengasihi kita. Amin.

--

Doa Transformasi


Bagikan
Penulis : Herlianto

Dalam dua dasawarsa terakhir, ada kegerakan baru di kalangan kekristenan di benua Amerika yang berimbas juga ke Indonesia.

Pada tahun 1980-an Gerakan Words of Faith yang dikenal dengan prosperity gospel nya dirintis Kenneth Hagin melanda banyak gereja, allah-allah kecil dengan tokohnya Benny Hinn, kemudian disusul ajaran Signs & Wonder dipimpin John Wimbers yang menekankan tanda dan mujizat, ketiga arus gerakan yang biasa dipopulerkan melalui KKR itu memberi dasar timbulnya gerakan yang lebih spektakuler lagi pada medio 1990-an yaitu Toronto Blessing .

Sekalipun gerakan terakhir ini dirintis salah satu gereja Vineyard dari lingkungan Signs & Wonders, John Wimber dan mayoritas dari 600 gereja Vineyard menolak kehadiran Toronto Blessing yang terkenal dengan label tertawa, mabuk dan berjatuhan dalam roh itu sehingga gereja Vineyard di Toronto yang dipimpin John Arnott itu kemudian dikeluarkan dari persekutuan Vineyard. Gelombang Toronto Blessing melanda seluruh dunia termasuk dipopulerkan di Indonesia oleh gereja-gereja yang sudah lebih dahulu terpengaruh wabah Words of Faith dan Signs & Wonders.

Dari gereja-gereja yang biasa mempopulerkan Words of Faith, Little gods, Signs & Wonders, dan Toronto Blessings, kemudian juga dipopulerkan sensasi Akhir Zaman dan Pengangkatan Jemaat pada tahun 1988, 1992 kemudian 1998, dan lebih-lebih pada tahun terakhir ini dipopulerkan sensasi Pembangunan Bait Allah ke-III dan Lembu Merah. Dramatisasi sensasi Akhir Zaman ini memuncak pada tahun Y2K alias tahun 2000. Morris Cerullo sendiri mengatakan tidak mau membuat rencana pada tahun 2000.

Menarik mengamati bahwa dengan slogan all truth is God s truth nya, dalam kerangka menjalankan jaringan pelayanan doa di kalangan gereja-gereja, Jaringan Doa Nasional (JDN) juga ikut dimotori tokoh-tokoh yang biasa mempopulerkan gerakan-gerakan Words of Faith, Signs & Wonders, Toronto Blessings, bahkan Akhir Zaman itu, pada awal milenium ke-III itu ikut menyebarkan gerakan Doa Transformasi sebagai penerus tangan Gerakan Transformasi yang dirintis new prophet & apostle a.l. oleh Peter Wagner, George Ottis, dan Cindy Jacobs, dan Ottis menyutradarai film-film Transformations-I (1999) dan Transformations-II, The Glory Spreads (2001). JDN sendiri menjadi National Prayer Comittee (NPC).

Bila gerakan-gerakan sebelumnya hanya berurusan dengan kebangunan rohani, gerakan Doa Transformasi dipengaruhi semangat transformation New Age, mempopulerkan pembaharuan masyarakat dan negara-negara melalui penakanan Doa dengan para pendoa syafaat (intercessor) menuju pembaharuan dan kesatuan, dan dipercaya bahwa dibawah kepemimpinan tokoh-tokoh New Apostolic di atas yang memuncak pada tahun 2003, dipersiapkan trasformasi masyarakat yang penuh kemuliaan dan kemakmuran. Beberapa slogan Doa Transformasi adalah a.l. doa berjalan (prayer walk), menara doa (prayer tower), konser & sekolah doa, pemetaan spiritual (spiritual mapping), roh teritorial (teritorial spirit), peperangan rohani (spiritual warfare), memberkati kota-kota, dan kemajuan & kemakmuran negara.

Film-film Transformations yang memberi penekanan berlebihan kepada peperangan rohani dengan pendoa syafaatnya tetapi merendahkan salib Kristus itu memang disebarkan secara luar biasa disertai nubuatan-nubuatan bombastis mengenai kemajuan dan kemakmuran negara-negara berkat doa-doa mereka. Anak-anak Tuhan di JDN percaya bahwa doa bersama umat Tuhan akan menatangkan kuasa besar bagi terjadinya transformasi di Indonesia bahkan dikatakan dalam KKR di Denpasar oleh Royandi Hutasoit salah satu tokohnya bahwa pada tahun 2005, 50% penduduk Indonesia akan menjadi kristen. Cindy Jacobs malah menubuatkan Indonesia akan bertobat dan ikan-ikan dari perairan dunia akan mengalir ke perairan Indonesia dan Indonesia akan diberkati dengan berkelimpahan.

Ruyandi Hutasoit salah satu tokoh gerakan Doa Trasformasi tidak tanggung-tanggung pada tahun 2001 mendirikan Partai Damai Sejahtera dan berambisi menjadi presiden pula. Gerakan yang mengandalkan penglihatan dan nubuatan, dan bahwa mujizat Allah bisa dihasilkan melalui doa dan peran pendoa-syafaat itu yakin bahwa Indonesia juga bisa dibangun menjadi maju dan makmur melalui gerakan ini. Partai baru itu cukup cerdik untuk memanfaatkan jaringan doa nasional yang ada sebagai jaringan membangun partainya sehingga lolos verifikasi di 21 propinsi. Bisakah kita membangun negara dan bangsa dengan mengandalkan suatu gerakan doa?

--

Hancurkan Kuasa Kegelapan yang Mengikat Daerah Termasuk di Internet


7
Bagikan
Penulis : Paul Y.Chun

"...Ketika pendoa syafaat mendoakan sebuah daerah secara rinci, mereka pasti menemukan suatu daerah yang tidak benar dihadapan Allah. Kita perlu bertanya kepada Tuhan didalam doa untuk mengerti bagaimana roh jahat menguasai daerah itu dan bagaimana kuasa roh jahat dihancurkan secara tragis. Tuhan akan memberitahukan cara yang tepat bagaimana kita mendoakan keluarga kita, masyarakat dan gereja di dalam peperangan rohani. Kita tidak dapat menghancurkan kuasa roh jahat dengan suatu doa yang meminta berkat saja. Didalam peperangan rohani, selain mengancurkan kuasa roh jahat, kita perlu berdoa secara rinci supaya kerajaan sorga dinyatakan dikota atau masyarakat. Untuk doa ini kita perlu mengetahui sejarah kota atau daerah itu. Misalnya didalam sejarah didaerah tertentu. Nenek moyangnya bermusuhan satu dengan yang lain atau mempunyai hubungan yang tidak baik. Sesudah masalah daerah diperiksa. Kita perlu tahu apakah ada perjanjian dengan roh jahat didaerah ini. Kita putuskan perjanjian itu dalam nama Yesus. Kita juga mengakui dosa yang dilakukan penduduk di daerah itu dan meminta belas kasihan Tuhan turun diatas daerah itu.

Kita perlu memutuskan segala ikatan atau pengaruh kuasa gelap yang mengganggu kehidupan rohani kita dalam nama Yesus. Kita perlu berdoa dengan doa peperangan rohani kalau ada hal - hal yang terikat dengan budaya, sosial, pendidikan yang mengganggu orang - orang untuk bisa bertobat. Kita perlu memelihara diri kita sendiri, jangan sampai ada kesempatan Iblis untuk memecahkan hubungan kita dengan Allah. Melalui peta rohani kita menyelesaikan masalah rohani kita sebelum kita diserang sehingga kita menikmati persekutuan dengan Allah secara berlimpah - limpah. Apalagi jika kita mendoakan orang lain sebagai pendoa syafaat kita senantiasa menikmati kehidupan yang berkemenangan didalam Tuhan. Kita dapat melihat mezbah penyembahan berhala dan perdukunan didaerah atau dikota kita. Kebanyakan tempat itu adalah miskin dan kotor sehingga tempat itu digunakan sebagai tempat percabulan. Tempat untuk minum minuman keras dan tempat kemerosotan moralitas. Kebanyakan tempat sema cam itu tembok kuasa gelap mulai diwujudkan. Kita tidak mau tempat semacam itu berada didekat lingkungan kita. Karena kuasa gelap dapat menipu kita secara licik sehingga hubungan kita yang sempurna dengan Allah dihancurkan yang akhirnya menjauhkan kita dari Allah. Kita harus peka dalam pengetahuan rohani terhadap hal - hal yang seperti itu dan berdoa untuk menghancurkan kuasa kegelapan........"

--

Doa Syafaat dan Strategi Peperangan Rohani


42
Bagikan
Penulis : Bambang Wiyono

Salah satu kehidupan orang Kristen yang lain dari pada yang lain Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Apa pentingnya DOA SYAFAAT DAN STRATEGI PEPERANGAN ROHANI ? ini adalah salah satu PR buat murid-murid-Nya.

Doa:
-dapat menghancurkan pekerjaan setan
-mencari yang terhilang, memenangkan jiwa bagi Kristus.

Berdoa adalah usaha manusia membangun dirinya dihadapan Tuhan, banyak aturan ditawarkan oleh teolog,ujung2nya ke Amsal 16:25, anak2Nya harus bisa DOA BERSAMA ROH KUDUS!, Bagaiman caranya?

Praise & Worship

" Konser Doa / Praise & Worship adalah gabungan pujian dan penyembahan dalam roh jiwa dan terus mengalir menurut tuntunan Roh Kudus sampai masuk Ruang Maha Kudus dan yang sampai menghasilkan doa doa yang profetik dan doa doa yang menjamah hati Tuhan "

Umat Kristen harus BERIBADAH / berkebaktian seperti cara yang ditulis dalam Alkitab yaitu seperti gereja mula-mula, acuannya sytem Tabernakel dalam Perjanjian Lama, dengan memperhatikan ucapan Tuhan Yesus Kristus : tiga hari bait Allah akan runtuh berarti sejak peristiwa kematian & kebangkitNya , manusia berubah persepsinya tentang alamat Tuhan, dulu Tuhan di kemah suci, di bait Allah Salomo, ( NON Kristen : dilangit, ) sejak 2000 tahun yang lalu alamat Tuhan ada dalam tubuh orang percaya, karena itu manusia percaya bisa komunikasi langsung dengan Allah melalui jalan pikiran, kalau roh / jiwa ( hati nurani ) sudah bersih dan bebas dari belenggu iblis dengan bimbingan Roh Kudus, dalam arti manusia percaya harus mengalami TRANSFORMASI secara sempurna.

Bagaimana caranya menurut pikiran Allah dalam Alkitab? -----Apa itu kehendak Tuhan? Mengapa baptisan sangat penting dalam proses TRANSFORMASI? Apa kendala2 / hal2 yang bisa menghambat proses TRANSFORMASI? ini sangat penting untuk mengantarkan saudara2 kita yang ingin jadi orang Kristen, sebab apa ? sebab untuk jadi orang Kristen itu perlu mengalami proses SUPRA NATURAL, ( II Kor 5:7 ) lain dengan orang beragama non Kristen lainnya, hafal ayat2 kitab sucinya, pakai jubah putih, jubah hitam, mulut komat kamit waktu berdoa, tetapi tidak ketemu pikiran Allah malah bisa ngomong2 sama setan, maaf ini nyata, bukan menghakimi , saya pernah mengalami sendiri.

DIMENSI PEPERANGAN ROHANI

Tingkat Dasar:

Mengusir setan dan menyembuhkan yang sakit, serta menguatkan orang lemah;

Tingkat Okultisme:

Melakukan peperangan terhadap sesuatu yang menghalangi pekerjaan Tuhan, seperti dukun, new age, orang yang membacakan mantera ( penenung) dan pemujaan setan;

Tingkat Stategi:

Mengikat dan mengusir roh jahat / setan yang menguasai suatu daerah tertentu, termasuk di internet, ( Mat 11:12 ) dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

STRATEGI PEPERANGAN ROHANI :

A. Pikiran dan hati Kita harus berjuang melawan iblis :

Pada waktu kita masih hidup dan masih terikat dengan kutuk hukum Taurat, (belum mengalami TRANSFORMASI total) maka manusia jasmani dan manusia rohani kita terus berperang dalam pikiran dan hati kita , seperti yang ditulis dalam Rm7:14-25 yaitu coflict batin, kalau iblisnya menang ? orang itu meninggalkan Kristus, kembali keagama semula, atau mungkin bisa saja bunuh diri karean str4ess berat.

Tuhan menyuruh umatNya membunuh 7 suku menjelang mereka masuk Tanah Kanaan (Kis 13:13) ini artinya adalah : semua dosa yang ada dalam diri manusia, harus kita perangi, kita lawan, perbuatan2 iblis (I Yoh 3:8) macam apa ? I Kor 8:7-12 : menyembah berhala, I Tim 4:2 keras hati, Tit:1-15 kenajisan Ibr 10:22 jahat.

Solusi melawannya: sadarlah (I Pet 5:8) lawanlah dengan iman yang teguh (I Pet 5:9) tunduk kepada Allah (Ef 1:13-14) buang kuk perhambaan (Gal 5:1) bangkitkan semangat bertempur, jangan padamkan Roh (Yos 18:3)

B. Jangan Jadi Medium (Okultisme)

Paranormal, dukun, pesihir dll. Adalah manusia2 yang menjalin hubungan erat dengan kelompok iblis, mereka minta kaya dan power dari iblis, mereka akhir hayatnya tidak ada yang mati dengan sempurna, pasti mati secara tragis ditangan iblis.sebab mereka terikat dengan iblis, kalau mereka ingkar janji dengan iblis, iblis nagih janji, dia bisa gila atau mati bunuh diri

Manusia yang memilih dirinya dimasuki setan seperti jadi dukun, peramal, ahli sihir dsb.matinya pasti tragis.

Solusinya : cari hamba Tuhan, minta dan lakukan doa pelepasan!

Sasaran Utama peperangan rohani :

Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya

(Mat 11:12)

Siapa golongan ini? menurut Alkitab adalah kelompok Gereja Super dan golongan anti Kristus (pemahamannya di Kitab Wahyu) .

Kita tidak boleh sendirian, harus militan, terorganisir, harus punya disiplin tinggi layaknya militer dimedan pertempuran.

Langkah Pertama :

survey / menyelidiki medan perang, pelajari adat istiadat, suatu budaya suku2 bangsa dan lain2

Langkah Kedua :
Buat Peta Rohani.

Bilangan 13 : 17 20, "Maka Musa menyuruh mereka untuk mengintai tanah Kanaan, katanya kepada mereka: "Pergilah dari sini ketanah Negep dan naiklah ke pegunungan. Dan amat amatilah bagaimana keadaan negeri itu, apakah bangsa yang mendiaminya kuat atau lemah, apakah mereka sedikit atau banyak : dan bagaimana negeri yang didiaminya : apakah baik atau buruk, bagaimana kota yang didiaminya, apakah mereka diam ditempat yang terbuka atau ditempat tempat yang berkubu, dan bagaimana tanah itu, apakah gemuk atau kurus, apakah disana ada pohon pohon atau tidak. Tabahkanlah hatimu dan bawalah sadikit dari hasil negeri itu. Waktu itu ialah musim hulu hasil anggur."

Teks ini menjelaskan apa yang dilakukan Musa sebelum umat Israel masuk untuk menguasai tanah kanaan. Ia menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki keadaan tanah Kanaan dari jarak yang dekat. Berapa banyak orang yang tinggal di tanah itu? Apakah penduduknya kuat atau lemah apa keunikan kota masing masing? yang ditanam sayur sayuran atau pohon pohonan macam apa? bagaimana bentuk Geografi tanah Kanaan..?

Tindakan iblis semakin hari semakin bertambah licik dan berubah terus. Inilah realita pada akhir zaman ini, Menembak/ menghancurkan kuasa / karya iblis perlu senjata yang ampuh, dan harus jelas sasarannya.

Daerah

Musa mengintai tanah Kanaan untuk menyelidiki keadaan tanah perjanjian itu. Anak anak Allah yang penuh Roh Kudus otomatis memberitakan injil keseluruh dunia, dan daerahnya sangat luas, meliputi daerah seluruh dunia yang belum terjangkau oleh Injil Kristus, Dia berjanji mendampingi terus sampai akhir jaman (Mat 28:19-20) Saat ini daerah jendela 10-40 yang perlu jadi sasaran doa syafat kita.

Di dunia maya : INTERNET

Kita perlu tahu situs / website mana yang anti Kristus? kalau di yahoo groups group mana yang menyesatkan umatNya? Dan siapa yang tergolong "teolog Ampiang " buat daftar dan doakan dalam team doa syafaat.

Pada abad ke 21 banyak orang yang berkumpul di kota kota, ahli masa depan (futurolog) berkata bahwa 80 % seluruh penduduk kota di dunia ini akan tinggal di kota. Kota kota dibangun oleh Allah supaya dikota secara efektif banyak orang menerima Tuhan dan membangun kultur Allah. Tetapi kebanyakan kota menjadi kota yang menjatuhkan orang orang sehingga menjadi kota percabulan, kota yang menghancurkan dan kota yang dikuasi oleh Iblis. Akan tetapi kita diberi tugas untuk memulihkan kota diseluruh dunia ini dan menjadikan kota kota Allah yang memuliakan Allah sama seperti Yerusalem yang disebut kota Allah. Jadi kita mendoakan kota kota dengan cara berdoa syafaat. Kalau kita mendoakan sebuah kota melalui peta rohani bagi kota itu maka kita akan mengalami kemenangan yang sempurna.

Setiap kota, pulau punya ciri2 khas kuasa kegelapannya, kita harus tahu itu.

Bangsa

Didalam sejarah dunia kita sudah banyak melihat bangsa komunis tertutup dari berkat Allah. Bangsa yang tertinggal sebagai bangsa yang komunis murni adalah Korea Utara yang mengalami kelaparan dan kemiskinan dan kelaparan secara luar biasa, mengapa Rusia diruntuhkan walaupun Rusia memiliki sumber daya alam yang berlimpah limpah dan jumlah penduduk yang banyak? karena bangsa itu tidak mengakui realitas keberadaan Allah

Tanpa berkat Allah manusia tidak dapat menggunakan sumber daya alam dengan baik. Walaupun tersedia banyak, tetapi manusia menggunakan untuk kehancuran diri sendiri, sebaliknya ketika sebuah bangsa diberkati, bangsa itu dapat menikmati kelimpahan dan kekayaan walaupun ia memiliki sedikit sumber daya alam dan sedikit jumlah penduduknya. Dengan demikian kita perlu mendoakan sebuah bangsa supaya ia mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan. Kita juga perlu mendoakan supaya perbuatan kuasa gelap yang menghalangi hubungan baik dengan Allah dihancurkan. Di tahun2 mendatang bangsa Indonesia akan menuai Halliloyah, itu pasti.

Benua

Peperangan rohani bukanlah peperangan sendiri. Tetapi peperangan bagi umat Allah untuk memuliakan dan menyenangkan Allah. Sehingga mereka tidak terhalangi dalam menikmati berkat Allah melalui orang orang yang penuh suka cita dan damai sejahtera dan memuliakan nama Allah. Supaya hal itu terjadi, kita memerluka strategi doa dan peta rohani bagi daerah bangsa dan benua.

Kita melihat pemindahan pusat ekonomi dunia dari Eropa ke Inggris, kemudian ke Amerika Serikat. Mengapa hal itu terjadi? karena hal itu terkait dengan berkat Allah yang pindah bersama dengan kepindahannya umat Allah. Eropa diberkati oleh Allah karena kehadiran orang orang yang percaya kepada Tuhan. Begitu juga Amerika diberkati karena orang percaya pindah dari Inggris ke Amerika Serikat. Pada zaman sekarang banyak gereja yang besar dibangun dibenua Asia sehingga berkat Allah dicurahkan ke benua Asia. Ahli ahli ekonomi juga berkata bahwa zaman ini adalah zaman ekonomi benua Asia.

Seluruh Dunia

Doa Syafaat melalui peta rohani menolong kita mengerti pekerjaan Allah yang terjadi diseluruh dunia, sehingga kita dapat mendoakan seluruh dunia dengan jelas. Perhatian Allah mengubahkan seluruh bangsa dan dunia, juga menyertai orang yang percaya yang melayani Allah dengan baik.

Dimanapun kita berada, di daerah, bangsa atau benua, harus diberkati oleh Karena pendoa syafaat. Supaya berkat Allah dicurahkan kita harus menyelidiki apa yang menghalangi para penduduk untuk percaya dan melayani Tuhan. Ketika lebih banyak orang berdoa bersama sama maka tembok kuasa gelap diruntuhkan sehingga kota kota dan bangsa bangsa serta benua benua akan diberkati dan diubahkan, kita harus percaya bahwa berkat dan kasih karunia serta pekerjaan Allah dicurahkan oleh karena para pendoa yang mendoakan daerahnya.

Langkah Ketiga :

Serang terus menerus tidak boleh berhenti! Sepanjang hari 24 jam, sepanjang tahun sampai Tuhan Yesus datang kembali!

Ketika pendoa syafaat mendoakan sebuah daerah secara rinci, mereka pasti menemukan suatu daerah yang tidak benar dihadapan Allah.(seperti daerah pelacuran, daerah dimana banyak paranormalnya, daerah macam2 kejahatan ) Kita perlu bertanya kepada Tuhan didalam doa untuk mengerti bagaimana roh jahat menguasai daerah itu dan bagaimana kuasa roh jahat dihancurkan secara tragis. Tuhan akan memberitahukan cara yang tepat bagaimana kita mendoakan keluarga kita, masyarakat dan gereja di dalam peperangan rohani. Kita tidak dapat menghancurkan kuasa roh jahat dengan suatu doa yang meminta berkat saja. Didalam peperangan rohani, selain mengancurkan kuasa roh jahat, kita perlu berdoa secara rinci supaya kerajaan sorga dinyatakan dikota atau masyarakat. Untuk doa ini kita perlu mengetahui sejarah kota atau daerah itu. Misalnya didalam sejarah didaerah tertentu. Nenek moyangnya bermusuhan satu dengan yang lain atau mempunyai hubungan yang tidak baik. Sesudah masalah daerah diperiksa. Kita perlu tahu apakah ada perjanjian dengan roh jahat didaerah ini. Kita putuskan perjanjian itu dalam nama Yesus. Kita juga mengakui dosa yang dilakukan penduduk di daerah itu dan meminta belas kasihan Tuhan turun diatas daerah itu.

Kita perlu memutuskan segala ikatan atau pengaruh kuasa kegelapan yang mengganggu kehidupan rohani kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus . Kita perlu berdoa dengan doa peperangan rohani kalau ada hal hal yang terikat dengan budaya, sosial, pendidikan yang mengganggu orang orang untuk bisa bertobat.

Kita perlu memelihara diri kita sendiri, jangan sampai ada kesempatan Iblis untuk memecahkan hubungan kita dengan Allah. Melalui peta rohani kita menyelesaikan masalah rohani kita sebelum kita diserang sehingga kita menikmati persekutuan dengan Allah secara berlimpah limpah. Apalagi jika kita mendoakan orang lain sebagai pendoa syafaat sehingga kita senantiasa menikmati kehidupan yang berkemenangan didalam Tuhan. Kita dapat melihat mezbah penyembahan berhala dan perdukunan didaerah atau dikota kita. Kebanyakan tempat itu adalah miskin dan kotor sehingga tempat itu digunakan sebagai tempat percabulan. Tempat untuk minum minuman keras dan tempat kemerosotan moralitas. Kebanyakan tempat semacam itu tembok kuasa kegelapan mulai diwujudkan.

Kita tidak mau tempat semacam itu berada didekat lingkungan kita. Karena kuasa kegelapan dapat menipu kita secara licik sehingga hubungan kita yang sempurna dengan Allah dihancurkan yang akhirnya menjauhkan kita dari Allah. Kita harus peka dalam pengetahuan rohani terhadap hal hal yang seperti itu dan berdoa untuk menghancurkan kuasa kegelapan.

Sumber: Bible-Forums

--

Pendoa Syafaat


11
Bagikan
Penulis : Daniel Alamsjah

Biasanya pendoa-pendoa syafaat sering dilupakan oleh orang dalam suatu kegiatan kerohanian, karena perannya dibelakang layar dan sering tugas yang satu ini dilupakan orang, padahal pendoa syafaat memegang andil besar dalam keberhasilan suatu kegerakan atau misi yang akan dijalankan, misalkan dalam suatu penginjilan daerah baru, pendoa syafaat diumpamakan dalam medan perang adalah spion-spion yang diterjunkan kedaerah musuh untuk lebih dahulu menguasai permedanan lawannya, dia menguasai dan menyerang daerah lawan, berada di tengah-tengah musuh, penghubung dengan Panglimanya untuk menguasai daerah musuh dan sekaligus menjadi pendamai.

Pendoa Syafaat adalah Kawan Sekerja Allah, Tuhan ingin bekerja sama dengan kita untuk mencapai tujuannya agar setiap manusia dapat diselamatkan! Oh betapa luar biasa Tuhan kita!, kita dianggapnya sebagai mitra kerjaNya, Dia tidak memandang kita berlatar belakang berpendidikan atau tidak, Dia hanya melihat hati dan kerinduan kita, apakah kita mengasihi Dia yang telah berkorban utk kita? dan Tuhan berkata . Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-KU dan AKU pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriKU kepadanya (Yohanes 14 : 21b), pertanyaannya sekarang apakah kita mengasihi Dia? Kalau jawaban Saudara ya turutilah perintahNya (Yohanes 14: 15), dan Tuhan pasti akan menyatakan diriNya dalam kehidupan Saudara dan memberikan hati yang mengasihi orang lain, baik untuk didoakan agar orang yang didoakan itu diselamatkan, dan kita diperintahkan juga untuk berdoa tak putus-putusnya bagi saudara2 kita dan orang-orang Kudus (Efesus 6 : 18-19) dan Saudara telah menjadi Kawan Sekerja Allah, dan Tuhan akan membukakan rahasia2 dan memberitahukan hal-hal yang kau tidak ketahui (Yeremia 33:3)

Ketika Saudara mulai merasakan beban atau kebutuhan utk berdoa bagi seseorang , maka yakinlah bahwa Tuhan Yesus/Roh Kudus ada mempunyai rencana atas keselamatan orang tsb dengan membuat Saudara menjadi Mitra dalam doa akan membuat dampak yang berpengaruh atas orang yang didoakan utk diselamatkan.

Tindakan Pendoa Syafaat adalah untuk :

Peperangan : Berhadapan dengan setan, dan menguasainya dalam nama Tuhan Yesus Kristus mewakili orang atau daerah yang kita doakan.
Mengerang : Berhadapan dengan Bapa Surgawi mewakili seseorang melalui ratap tangis, berdoa, memohon untuk seperti orang tsb.
Pengaruh dan Kuasa seorang pendoa syafaat : Pendoa syafaat sejati selalu datang menghadap Tuhan mewakili orang2 lain

Aku mencari ditengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahan negeri itu dihadapanKU, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi AKU tidak menemuinya. Yehezkiel 22 : 30

Didalam Alkitab perjanjian lama ada contoh seorang tokoh Abraham sebagai pendoa syafaat untuk menyelamatkan kota Sodom dan Gomora, bagaimana Abraham tawar menawar dengan Allah yang hendak membinasakan kedua kota tsb.

Disini kita dapat mengetahui betapa Allah menghargai seorang Pendoa Syafaat, walaupun toh Sodom dan Gomora achirnya dihancur leburkan oleh Allah karena disana tidak ada orang benar kurang dari 10 orang, dan Allah sebelumnya membuka rahasia rencanaNya utk memusnahkan kedua kota tsb. kepada Abraham /pendoa syafaat (Kejadian 18 : 17), jadi sangatlah mulia seorang pendoa syafaat dihadapan Tuhan, yang membuat Tuhan berpikir dan membicarakan rahasia2 rencanaNya pada pendoa syafaat.

Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa IA, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikn bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8 : 27-28).

Bagaimana doa-doa syafaat dipanjatkan dan tepat sasaran:

Doa syafaat harus mengalir keluar dari hati yang terjalin dengan Allah secara terus menerus sebagai pekerjaan runtinitas yang perlu dikerjakan karena Tuhan yang menaruh beban2 doanya dengan tidak jemu2nya.
Doa syafaat bukan Pertemuan Doa seperti yang biasa dalam event2 KKR hanya tampak ceremonial saja, Tetapi Gaya Hidup yang mempunyai hubungan dengan Tuhan Yesus sebagaimana Dia sedang berdoa syafaat Kepada Bapa menjadi perantara antara manusia dengan Bapa Surgawi (Roma 8 : 34)
Doa syafaat adalah kemitraan dengan Tuhan Yesus bukan pertunjukan seperti dalam concert doa, dan berdoa atas Apa yang menjadi pikiran Roh Allah, tidak tergantung pada berapa lama kita berdoa, atau pakai metode-metode utk berdoa.
Pendoa sejati mulai dari dalam hati Bapa yang ditanamkan kedalam pendoa syafaat melalui Roh Kudus(Roma 8 : 26).
Pendoa Syafaat sejati adalah seorang pendamai Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai (Yakobus 3 : 18).
Mari kita jadikan doa sebagai Gaya Hidup orang percaya, minta kepada Roh Kudus untuk menuntun kita dalam doa, agar Tuhan menyingkapkan rahasia-rahasia yang direncanakan untuk negeri kita ini, kita mulai berdoa untuk Saudara2, orang tua, Tetangga dan teman-teman terlebih mereka yang belum mengenal Tuhan Yesus. Tuhan memberkati!

--

Iman Kaleb
POSTED ON MAR 27 , 2011 IN SERMON
Ringkasan Kotbah: Pdt Agus Gunawan
Tanggal : 20 March 2011

Yosua 14:6-15

Yang dapat kita pelajari dari kehidupan Kaleb adalah bahwa ia memiliki iman kepada janji-janji Tuhan. Ia tetap percaya, selama 45 tahun, bahwa ia akan mendapat tanah terbaik yang dijanjikan Tuhan untuk diberikan kepadanya. Kita bisa melihat bahwa Kaleb mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati.

Mari kita bertujuan agar Tuhan bisa berkata bahwa kita mengikuti Dia dengan sepenuh hati. Kaleb bukan dari keturunan bangsa Israel. Kaleb adalah orang asing, tetapi ia mengikuti Tuhan bangsa Israel dengan sepenuh hati sehingga ia dicangkokkan ke dalam bangsa pilihan-Nya. Arti nama dari Kaleb adalah anjing, dan dia adalah orang terbuang dari bangsanya. Ia kemudian tinggal bersama orang Israel yang juga adalah orang buangan dan budak di tanah Mesir. Karena pergaulannya dengan orang Israel, Kaleb percaya kepada Tuhan bangsa Israel.

Kaleb begitu dekat dengan Tuhan, bahkan dia tidak ada jarak dengan Tuhan. Sehingga ketika dia dan Yosua beserta sepuluh orang pengintai lainnya melihat tanah perjanjian, Kaleb langsung percaya bahwa inilah memang tanah yang sudah dijanjikan Tuhan untuk bangsa Israel dan tidak seperti sepuluh pengintai yang takut dan tidak percaya akan janji Tuhan yang akan memberikan tanah Kanaan.

Selain itu Kaleb juga harus mengalahkan tiga hal dalam perjalanannya dengan Tuhan:
1. Mengalahkan belalang
Kesepuluh pengintai berkata bahwa tanah perjanjian ditinggali oleh orang-orang raksasa yang akan memakan mereka yang kecil seperti belalang. Ini melambangkan pendapat mayoritas yang belum pasti benar. Jika kita tidak mengusir belalang-belalang dari kehidupan kita, maka itu akan bertumbuh di hati kita dan kemudian menjadi kebenaran. Percaya hanya kepada firman Tuhan di atas pendapat dunia atau kebanyakan orang.

2. Mengalahkan raksasa
Kesepuluh pengintai melihat raksasa, tetapi Kaleb melihat kebenaran firman Tuhan. Orang lain melihat tembok Yeriko, Kaleb melihat reruntuhan. Dengan kata lain, Kaleb percaya dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan bahwa Tuhan sendiri yang akan mengalahkan raksasa-raksasa yang ada di depannya.

3. Mengalahkan rambut putih
Ini melambangkan usia yang bertambah. Kaleb sudah berusia 85 tahun ketika ia meminta tanah pusakanya. Ia tidak merasa tua bahkan ia merasa bahwa kekuatannya masih sama ketika dia berusia 40 tahun. Kaleb terus percaya dan Tuhan menjawab sesuai dengan waktu-Nya.

--

Kedewasaan Rohani
POSTED ON MAR 19 , 2011 IN SERMON
Ringkasan Kotbah: Pdt Peter Aditijo
Tanggal : 13 March 2011

Sir Edmund Hillary, orang pertama yang menaklukan puncak Everest, mengatakan bahwa hal yang paling ditakutinya ketika mendaki Everest adalah jika ada butiran salju yang masuk ke dalam sepatunya yang dapat menyebabkan kakinya membeku dan dia tidak akan dapat melanjutkan pendakiaannya. Kitapun perlu memperhatikan hal-hal kecil yang dapat masuk dan merusak hidup kita. Salah satu masalah dalam hidup kita adalah ketidak dewasaan kita dan karena hal ini banyak keputusan bodoh yang dapat kita lakukan. Mari kita bertumbuh menjadi dewasa, dan ada lima tanda orang yang memiliki kedewasan dalam Tuhan:

1. Tetap positif dalam tekanan (Yakubus 1:2-4)
Sebagai anak Tuhan ada ukuran dan standar yang kita harus masuki dalam kehidupan kita. Setiap hari kita pasti memiliki masalah, tetapi bagaimana kita menghadapi masalah tersebut akan berbeda. Kedewasaan akan bergantung pada seberapa besar masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita. Apapun yang terjadi dalam hidup kita Tuhan pasti menolong.

2. Sesitif terhadap kebutuhan orang lain (Yakubus 2:8)
Seorang yang memiliki kedewasaan akan selalu memperhatikan kebutuhan orang lain. Kebaikan kita tidak akan pernah sia-sia karena Tuhan sendiri yang akan membalasnya.

3. Bisa mengendalikan mulut (Yakubus 3:2-6)
Orang yang dewasa adalah orang yang bisa mengendalikan lidahnya. Mari perkatakan perkataan yang baik dan positif. Kerohaniaan kita diukur oleh Tuhan dengan melihat apa dan bagaimana kita menggunakan lidah kita.

4. Membawa damai
Kedewasaan yang kita miliki akan selalu membawa perasaan damai terhadap sekeliling kita.

5. Sabar dalam menanti jawaban Tuhan
Abraham menunggu 25 tahun untuk jawaban Tuhan. Daud dan Yakub menunggu 14 tahun untuk jawaban Tuhan. Mari kita tidak menyerah dalam hidup dan tetap setia menunggu jawaban Tuhan.

--

God’s Love
POSTED ON FEB 19 , 2011 IN SERMON
Ringkasan Kotbah : Pdt. Agus Gunawan
Tanggal : 13 February 2011

Melewati hari Valetine, semua orang merayakan cinta. Tetapi seringkali cinta manusia dapat berubah. Hanya ada satu cinta yang tidak pernah berubah, yaitu cinta dan kasih dari Tuhan. Ada tiga hal yang membuat cinta Tuhan tidak akan berubah

1. God’s love is written by blood
Tuhan Yesus mati di atas kayu salib untuk kita semua. Di Israel, buah Zaitun itu diperas untuk mengeluarkan juice yang akan dipakai oleh iman2 untuk mengurapi. Ini melambangkan darah Yesus yang tercurah untuk kita semua. Yohanes 3:16 ‘Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya tidah binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

2. God’s love never dies
Cinta manusia seringkali berubah, manusia bisa lupa. Tetapi cinta dari Tuhan tidak akan pernah berhenti

3. God’s love open the gate of heaven
Cinta Tuhan membukan pintu gerbang surga, tidak perduli masa lau saudara, Tuhan selalu mencintai saudara. Tidak ada sesuatupun yang saudara buat akan membuat Tuhan lebih mencintai saudara, dan tidak ada sesuatupun yang saudara buat akan membuact Tuhan membenci saudara.

Biarlah hari ini setiap kita boleh berjalan dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan mencintai kita. Amin! (Baca: Mazmur 91)

-

JANGAN ROBEK JUBAHMU
POSTED ON FEB 13 , 2011 IN SERMON
Ringkasan : Pdt. Agus Gunawan
Tanggal : 6 February 2010

Imamat 21: 10 ‘Imam yang terbesar di antara saudara-saudaranya, yang sudah diurapi dengan menuangkan minyak urapan di atas kepalanya dan yang ditahbiskan dengan mengenakan kepadanya segala pakaian kudus, janganlah membiarkan rambutnya terurai dan janganlah ia mencabik pakaiannya’

Merobek jubah melambangkan saat kita menghadapi persoalan atau tantangan yang seakan2 tidak ada jalan keluarnya. Waktu orang menyerah dan berkata aku tidak sanggup lagi mengikut Tuhan, mereka merobej jubah mereka. Tetapi Tuhan berkata khusus kepada para Imam jangan merobek jubahmu. Kita perlu tahu, bahwa dalam perjanjian baru kita semua adalah imam. Jangan biarkan persoalan yang seakan2 lebih besar dari hidup kita membuat kita merobek jubah kita. Saat kita merobek jubah, kita berkata bahwa persoalan kita lebih besar daripada Tuhan. Elia saat dalam persoalan dia lari dan merobek jubahnya. Itu berarti Elia menyerah, dan waktu itulah Tuhan menyuruhnya mencari Elisa.

Waktu tantangan dan persoalan ada di depan kita, kita seakan2 ingin untuk pergi dan menjauh dari Tuhan. Jangan lari dan jangan menyerah. Serahkan hatiku jangan robek jubahmu, biar hatimu yang hancur tetapi bukan jubahmu. Tuhan itu setia buat orang yang setia menantikan Tuhan.

Ayat ini mengingatkan saya dalam perjalanan di Mesir dan menemui gunung Al Mokattam. Saat orang Kristen menghadapi persoalan yang sulit dan berat, mereka tetap berdoa dan percaya akan penyertaan Tuhan. Gunung itu pun karena gempa pindah dari tempat asalnya. Jika kamu memiliki iman sebiji sesawi, kamu akan memindahkan gunung. Amin! Janga robek jubahmu.,

--

DILATIH PERANG
POSTED ON MAR 10 , 2011 IN SERMON
Yosua 12:1-24; Efesus 6:12

“Inilah raja-raja negeri yang dikalahkan oleh orang Israel dan yang negerinya
diduduki mereka di seberang Yordan ke arah matahari terbit, dari sungai Arnon
sampai gunung Hermon, serta seluruh Araba-Yordan ke arah timur” (Yosua 12:1).
Allah itu sungguh ajaib. Bagaimana tidak ? Orang Israel yang tidak punya
pengalaman dalam militer tetapi berhasil mengalahkan musuh-musuhnya yang begitu
banyak dan kuat-kuat. Dan orang Israel sendiri mau tidak mau harus mengerti tentang militer dan siap untuk berperang dengan musuh-musuhnya.
Anda juga disiapkan untuk berperang dan bertahan menghadapi musuh. Saya tidak
berbicara mengenai peperangan secara fisik, tetapi peperangan untuk
mempertahankan iman dan bertahan di tengah persoalan. Bukankah setiap orang
wajib masuk dalam peperangan ini?
Tidak peduli apakah Anda hanyalah rakyat jelata ataukah golongan bangsawan,
semuanya harus terlibat dalam pergumulan hidup. Adakah manusia yang tidak
mempunyai masalah? Adakah manusia yang bebas dari persoalan? Tidak ada, bukan?
Siapa yang melatih bangsa Israel sehingga mereka menjadi bangsa yang perkasa?
Allah sendiri. Allah berada dibalik kemenangan mereka dengan syarat bangsa itu
menjaga hukum Allah dengan setia.
Mau tidak mau kita juga dilatih untuk berperang di medan perang. Hidup itu
memang perjuangan. Orang yang sadar akan hal ini tidak akan mudah menyerah
menghadapi tantangan hidup. Jadi kita harus lebih lagi menjadi tangguh dalam setiap
pergumulan.
Jadi Anda lihat bangsa Israel yang tidak pernah dilatih untuk berperang dan
mungkin tidak pernah berpikir untuk melakukannya, ternyata mereka harus siap sedia melakukannya. Peperangan bukanlah tamasya atau piknik. Peperangan bukan juga menikmati alam nan permai. Peperangan adalah darah dan air mata. Tetapi sekali lagi kita melihat deretan kemenangan yang diraih oleh bangsa Israel dalam daftar kemenangan di sini.Kita ditentukan untuk menang. Allah memberikan rambu-rambu di dalam Alkitab supaya kita berhati-hati. Dan bila kita melakukannya, maka kemenangan adalah cerita sehari-hari dalam hidup Anda.
Renungan:
Tidak ada hidup yang nyaman. Yang ada adalah perjuangan dan pergumulan.
Tetapi Anda bersama dengan Allah. Peperangan ini menjadi nyaman sebab Allah
membela kita. Peperangan bersama Allah adalah peperangan yang sudah diketahui siapa pemenangnya.

--

Gehasi dan ketiga keturunannya
POSTED ON MAR 13 , 2011 IN SERMON
Ringkasan Kotbah: Pdt Agus Gunawan
Tanggal : 20 February 2011

Ayat bacaan : 2 Raja-raja 7:1-13

Dalam ayat bacaan di atas diceritakan tentang Gehasi dan ketiga keturunannya yang sedang mengalami kusta sehingga tidak boleh tinggal di dalam kota bersama bangsa Israel. Keempat orang ini melambangkan orang yang mengalami kegagalan dan menanggung akibat dari dosa yang dilakukannya. Akan tetapi melalui ayat bacaan di atas, Tuhan juga ingin menegaskan kepada kita bahwa di dalam Dia masih ada keselamatan. Ada tiga hal yang dapat kita pelajari:

1. Selalu ada kesempatan
Yesus adalah gembala kita yang baik. Dia memanggil kita dengan nama kita. Dia mencari domba yang hilang sampai ditemukan. Jangan kita pernah menyerah, tetapi ikuti contoh keempat orang kusta. Mereka tidak duduk-duduk menunggu kematian, tetapi melangkah melakukan sesuatu dan pada akhirnya mereka disembuhkan.

2. Ambil langkah iman
Mari kita maju melangkah meskipun itu sepertinya tidak masuk di akal. Ketika kita mengambil langkah maju dengan iman maka Tuhan akan menyertai kita karena Dia tidak akan meninggalkan kita. Keempat orang kusta yang lemah itu mau melangkah dengan iman untuk menuju perkemahan orang Aram. Tuhan menyertai mereka dan membuat semua orang Aram melarikan diri meninggalkan seluruh harta benda mereka.

3. Membagi dengan orang lain
Gehasi dan ketiga keturunannya mendapat jarahan dari orang Aram berupa makanan dan segala macam harta benda. Tetapi mereka mengambil keputusan untuk memberitahu orang Israel dan membagi dengan mereka. Ketika kita memikirkan dan mempedulikan orang lain, Tuhan sendiri yang akan memulihkan kita. Iman tanpa perbuatan adalah mati.

--

Mempunyai hati yang sama dengan Nehemia
POSTED ON MAR 13 , 2011 IN SERMON
Ringkasan Kotbah: Pdt Jeremiah Lim
Tanggal : 27 February 2011

Ayat bacaan: Nehemia 1:1-4

Dalam ayat bacaan di atas diceritakan tentang Nehemia yang adalah pembawa gelas raja dan tinggal di tanah asing. Dia adalah orang kepercayaan raja, karena ia yang mencoba atau meminum semua minuman yang disajikan kepada raja sebelum diminum oleh raja. Jadi jika ada yang mencoba untuk meracun raja, maka Nehemia yang akan terkena terlebih dahulu. Tetapi ini juga menunjukkan bahwa raja Persia percaya 100% kepada Nehemia yang akan melindungi keselamatannya.

Di tengah pekerjaannya, Nehemia tetap berdoa kepada Tuhan untuk bangsanya yaitu bangsa Israel yang sedang menderita di pengasingan. Nehemia bisa saja bersantai menikmati posisi tinggi yang dimilikinya, tetapi bukan itu yang dia lakukan. Dia tetap memikirkan bangsanya. Nehemia memiliki perhatian terhadap orang-orang sebangsanya.

Apakah kita mempunyai hati yang sama dengan Nehemia? Yang selain bersedih ketika mendengar berita-berita buruk mengenai bangsanya dan berdoa kepada Tuhan untuk memberikan pertolongan serta berpuasa.

Bagaimana kita bereaksi ketika mendengar atau mengetahui penderitaan atau kesusahan saudara-saudara kita menunjukkan bagaimana hati kita yang sesungguhnya sebagai anak-anak Tuhan. Kita harus belajar untuk mengerti hati Tuhan seperti Nehemia. Kita harus belajar untuk mencintai saudara-saudara kita seperti Tuhan mencintai mereka. Bagaimana kita bereaksi ketika kita disakiti? Apakah kita akan membalas dendam atau meminta kepada Tuhan agar kita memiliki hati yang memaafkan. Siapkah kita memikul salib kita?

--

ilmu admin

Manusia selalu hidup berkelompok dalam menjalankan kehidupannya. Salah satu kelompok itu ialah sebuah usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu dipelajari oleh suatu cabang ilmu, yang disebut ilmu Administrasi.

Ilmu Administrasi merupakan suatu ilmu yang luas coraknya. Sebab, ilmu ini menerima sumbangan-sumbangan berbagai pengertian, cara pemikiran, dan cara pendekatan dari cabang-cabang ilmu sosial lainnya.

Sebagai pengetahuan sistematis, ilmu ini mewujudkan berbagai pernyataan yang mempunyai bentuk preskripsi dan berbagai proposisi berupa prinsip ilmiah, kaidah ilmiah, dan teori ilmiah.

Berdasarkan 3 unsur utama dari Administrasi dikembangkan 3 kelompok pengetahuan utama dalam ilmu ini dibagi menjadi :

Ilmu organisasi.
Ilmu manajemen.
Ilmu komunikasi administratif.
Lima unsur pelengkap dari Administrasi telah menumbuhkan kelompok pengetahuan dalam ilmu ini berupa, Ilmu Administrasi kepegawaian, Administrasi keuangan, Administrasi perbekalan, Administrasi perkantoran dan Administrasi humas .

Dalam ilmu Administrasi perkantoran belakangan ini banyak direncanakan sistem informasi manajemen (management information system, MIS).

Secara ringkas sistem ini adalah suatu kebulatan jalinan hubungan dan jaring lalu lintas informasi dalam suatu organisasi mulai dari sumber yang melahirkan bahan keterangan melalui proses pengumpulan, pengolahan, penahanan sampai penyebarannya kepada semua petugas yang berkepentingan agar dapat melaksanakan semua tugas dengan sebaik-baiknya dan terakhir tiba pada pucuk pimpinan organisasi untuk keperluan membuat berbagai keputusan yang tepat.

Tiga kelompok utama, yaitu ilmu organisasi, ilmu manajemen, dan ilmu komunikasi administratif bersama 5 kelompok unsur pelengkap tersebut di atas dalam ilmu Administrasi ternyata saling berkaitan satu sama lain.

1. Ilmu Administrasi publik

Ilmu ini tidak mempunyai sasaran tersendiri, melainkan lebih menyerupai suatu rumpun dalam ilmu Administrasi yang membawahi semua Administrasi dalam lingkungan suasana kenegaraan. Nilai-nilai terakhir dari keberhasilan Administrasi bisnis adalah terselenggaranya:

Pelayanan yang memuaskan kepada kepentingan umum dan warga negara.
Penyelenggaraan pemerintahan yang bertanggung jawab.
Adanya pemerintah yang baik.
Ilmu ini menjadi syarat penting yang harus dimiliki oleh para pegawai negeri.

2. Ilmu Administrasi Bisnis

Berbagai Administrasi yang berada dalam lingkungan suasana perusahaan, misalnya:

Administrasi penjualan dan pemasaran;
Administrasi produksi ;
Administrasi periklanan;
Administrasi perbankan;
Administrasi perhotelan;
Administrasi pengangkutan.
Administrasi bisnis merupakan suatu rumpun dalam ilmu Administrasi yang membawahi semua Administrasi tersebut di atas untuk masing-masing berkembang sendiri-sendiri menjadi pengetahuan sistematis.

Ilmu ini menjadi syarat penting yang harus dimiliki oleh para pegawai swasta yang bekerja dalam berbagai perusahaan.

3. Ilmu Administrasi Sosial

Berbagai Administrasi yang berada dalam lingkungan suasana kemasyarakatan, misalnya:

Administrasi perhimpunan;
Administrasi perkumpulan;
Administrasi yayasan;
Administrasi koperasi;
Administrasi serikat buruh;
Administrasi lembaga fakir miskin;
Administrasi pekerjaan sosial;
Administrasi gereja.
Kegiatan-kegiatan dalam lingkungan Administrasi kemasyarakatan umumnya mempunyai sifat memajukan sesuatu hal atau memelihara sesuatu kepentingan dari segolongan orang dalam masyarakat.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga atau badan kemasyarakatan tidak menonjolkan unsur orang-orang sebagai perseorangan. Ilmu ini merupakan suatu rumpun dalam ilmu Administrasi yang membawahi semua Administrasi dalam lingkungan suasana kemasyarakatan.

--

Para psikolog telah menunjukkan bahwa kita hanya mampu menyimpan sekitar
lima sampai sembilan potong informasi dalam pikiran kita setiap saat.

Kita semua pernah mencari nomor telepon, kemudian karena pikiran kita lengah
sesaat sebelum memutarnya, kita jadi lupa nomor tersebut hanya dalam
beberapa detik.

Yang terjadi adalah informasi yang baru menggantikan yang lama sebelum
pikiran Anda menempatkannya dalam memori jangka panjang.

Secara umum memori jangka pendek dapat menyimpan dengan baik selama beberapa
detik. Namun setelah sekitar 12 detik, ingatan melemah, dan setelah 20 detik
informasi itu hilang seluruhnya, kecuali jika Anda terus mengulangi atau
mencatatnya.

Kegiatan menulis akan memberi tanda kepada otak Anda bahwa potongan
informasi ini lebih penting dari pada yang lain yang harus disimpan dalam
memori jangka panjang.

John Patterson, Presiden National Cash Registger (NC) memerintahkan para
karyawannya untuk memiliki sebuah “buku merah kecil” untuk mencatat kegiatan
harian, pikiran, ide, dll.. Dia tega memecat pegawainya yang tidak memiliki
buku catatan itu.

Sungguh menarik bahwa ternyata seperenam perusahaan terkemuka di Amerika
dikepalai oleh para mantan pegawai NCR. Diantara mantan pegawai NCR yang
terkemuka adalah Tom Watson, pendiri IBM.

--

“Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang.”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 4; Yohanes 14; 1 Tawarikh 20-22

Kunci untuk memahami tragedi adalah memahami sumbernya. Kematian, sakit hati, dan bentuk tragedi lainnya yang masuk ke dunia ini akibat dosa. Ketika manusia pertama, Adam dan Hawa berdosa di Taman Eden, mereka bukan sekedar melakukan sesuatu yang dilarang Allah. Itu adalah pemberontakan terang-terangan yang memalukan terhadap Allah yang telah menciptakan mereka dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Perbuatan mereka merupakan penyerahan terhadap godaan untuk “menjadi seperti Allah” (Kejadian 3:5).

Setiap kuburan, rumah sakit, penjara, ruang sidang menjadi saksi dari pemberontakan yang mengerikan tersebut. Saya tidak tidak sepenuhnya mengerti mengapa Allah mengizinkan kejahatan terjadi. Namun, yang pasti kejahatan bisa kita lihat, dengar dan alami karena kita hidup dalam dunia yang jahat. Oleh karena itu, jangan pernah menganggap enteng dampak dari dosa.

Apakah tragedi dosa yang terbesar? Itu adalah salib - karena jika bukan karena dosa, Yesus tidak harus mati. Tetapi Yesus menang atas tragedi dan kita pun dapat seperti itu, berkat Dia.

Kristus adalah anugerah terbaik yang diberikan Allah Bapa bagi kita, umat manusia.

--

I LOVE YOU FULL......

Ada Wanita kulitnya hitam.
Wajahnya jelek, usianya mulai tua.
Dijodohkan dengan seorang lelaki kaya dan tampan.
Setelah bertemu wanita itu lelaki tsb sejenak ragu kembali.
Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tetapi karena itu permintaan dari kedua orang tua nya ia tdk dpt menolak dan memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.

Suatu saat perempuan itu berkata padanya,

"Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu,
aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri."

Tapi lelaki itu malah menjawab,

"Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu.
Aku tak kan menikah lagi."

Semua orang terheran-heran.
Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa.
Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya.

Lelaki itu menjawab dengan enteng :

"Aku memutuskan untuk mencintainya.
Aku berusaha melakukan yang terbaik.
Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang dapat ia lakukan untukku.
Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku.
Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."

Begitulah cinta ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika cinta
bersemi dalam hati... terkembang dalam kata... terurai dalam perbuatan...

Kalau hanya berhenti dalam hati,
itu cinta yang lemah dan tidak berdaya.

Kalau hanya berhenti dalam kata,
itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata

Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan,
cinta itu sempurna seperti pohon;
Akarnya terhujam dalam hati,
Batangnya tegak dalam kata,
Buahnya menjumbai dalam perbuatan.

Persis seperti iman,
terpatri dalam hati,
terucap dalam lisan,
dan dibuktikan oleh perbuatan.

Kecantikan lahiriah tidak akan abadi, lambat laun akan berubah.
Inner Beauty akan abadi selamanya.
Cinta berdasarkan penampilan fisik akan berubah seiring perubahan fisik
cinta yang muncul dari hati karena pribadi dan menerima pribadi apa adanya akan saling melengkapi dan menjaga.
Jangan mudah jatuh cinta karena penampilan fisik,
cintailah orang karena pribadinya.
God Is Love. He Loves us as we are.
Tuhan memberkati.

--


I Samuel 16:12
“Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 3; Yohanes 13; 1 Tawarikh 18-19

Sebelum tahun 2007, hanya sedikit orang yang mengenal Jon Favreau. Walaupun memiliki keahlian dalam menulis pidato semasa kuliah di College of Holy Cross di Massachusetts, namanya justru meroket ketika ia masuk sebagai tim kampanye Barack Obama sebagai ketua tim perumus pidato. Usianya yang masih sekitar 20-an ketika itu membawa Favs tercatat dalam sejarah Amerika Serikat sebagai penulis pidato pelantikan presiden AS termuda.

Times Online menulis, Jon Favreau menghabiskan waktu selama dua bulan, 16 jam sehari, untuk menyusun dan merangkai kata-kata pidato Obama. Jadi, tidaklah mengherankan apabila sang Presiden selalu memukau pada setiap penampilannya di hadapan jutaan bahkan ratusan juta rakyatnya. Semua tak lain dan tak bukan berkat buah kejeniusan anak muda ini.

Dalam Alkitab ada juga tokoh yang seperti Favs, yaitu Daud. Dari remaja, ia sibuk menggembalakan domba milik ayahnya. Hal tersebut membuatnya menjadi orang asing bagi kaum sebangsanya. Bisa terhitung orang-orang yang mengetahui namanya. Namun, Allah punya rancangan indah bagi Daud. Pertemuannya dengan Nabi Samuel benar-benar mengubah seluruh jalan kehidupannya.

Secara perlahan, kualitas dalam diri Daud terlihat ketika ia dipanggil untuk memainkan kecapi di istana raja. Daud mulai dikenal orang banyak saat dengan fantastis ia berani menghadapi jagoan Filistin, Goliat, serta berhasil membunuh raksasa tersebut dengan kuasa Allah.

Favreau dan raja Daud merupakan contoh manusia yang terus mengasah kualitas dirinya sekalipun orang belum mengenalnya. Ketika kesempatan datang, mereka pun menunjukkan kualitas dirinya dan berakhir dengan sukses!

Emas sudah bernilai tinggi sebelum orang memanfaatkan atau menjualnya. Usaha manusia terhadapnya hanya membuat nilai emas justru semakin tinggi. Demikian juga ketika kita berfokus membangun dan mengembangkan kualitas terbaik dalam diri kita, kesempatan atau peluang hanya membuat apa yang ada di dalam diri terlihat. Bila kita memegang prinsip ini maka pengakuan dari manusia hanya tinggal menunggu waktu saja.

Ketika kesiapan diri bertemu dengan kesempatan maka itulah saatnya Anda merasakan kesuksesan di dalam kehidupan Anda.

--
http://www.zaparena.com/a01c9e7392-beautiful-ewa-sonnet
http://www.facebook.com/photo.php?pid=482419&id=205625906139672&fbid=205627576139505
http://www.facebook.com/photo.php?pid=482419&id=205625906139672&fbid=205627576139505
http://www.celebgossipz.com/christine-martin-is-fully-loaded/?utm_source=wahoha.com&utm_medium=referral&utm_campaign=wahoha
http://www.bethanychurchsydney.org.au/category/sermon/page/4
--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar