Segar banget

Segar banget
bangett

Selasa, 14 Juni 2011

Mengembangkan Potensi Ilahi




Oleh: Open Heaven Ministry-Jakarta
Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, ada suatu takaran keilahian yang Tuhan tanamkan dalam hidup kita, yang akan memungkinkan kita untuk dapat berfungsi secara maksimal dalam pelayanan. Itu sebabnya sebagai orang-orang percaya, kita perlu mengenali setiap potensi yang Tuhan sudah berikan dalam hidup kita, karena tanpa kita mengenali potensi-potensi tersebut, kita tidak akan dapat berfungsi secara maksimal dalam Tubuh Kristus.
Pada saat kita dapat mengenali dan terus mengembangkan potensi yang kita sudah miliki, kita pasti akan menjadi alat yang dapat Tuhan pakai secara maksimal. Yang saya maksudkan bukan hanya dalam ruang lingkup pelayanan mimbar/gerejani, tetapi dalam skala yang lebih luas, di mana Tuhan mulai menanamkan rencana dan kehendakNYA dalam hidup kita dan kita mulai mengerjakannya, sehingga ketika kita mengerjakan apa yang menjadi bagian kita, Tuhan pun akan mengerjakan apa yang menjadi bagianNYA.
Roma 12:1-2 berkata: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Melalui ayat ini, Tuhan menegaskan agar sebagai orang percaya, kita belajar mempersembahkan tubuh kita untuk dipakai menjadi senjata kebenaran, sehingga apapun yang Tuhan ingin kerjakan, Ia dapat mengerjakannya lewat kita. Dan yang Tuhan maksudkan di sini, bukan hanya ketika kita berada dalam pelayanan, tetapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari.
Apabila kita terus mempelajari dan merenungkan prinsip-prinsip firman yang sudah kita terima selama ini, konsep pikir kita pasti akan mengalami perubahan. Seiring dengan terjadinya pembaharuan akal budi, akan jauh lebih mudah bagi kita untuk dapat mempergunakan tubuh kita dan bekerja sama dengan Tuhan untuk menyatakan kehendakNYA lewat kita. Karena sesungguhnya, setiap potensi yang Tuhan sudah beri dalam hidup kita, bukan hanya berguna ketika kita ada dalam pelayanan, tetapi terlebih lagi justru dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, Roma 12:4-5 berkata: “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain”. Ketika kita mulai menyadari posisi kita sebagai anggota Tubuh Kristus, pada saat yang sama kita pun akan mulai menyadari betapa kita harus terus mengembangkan potensi dan karunia yang Tuhan sudah berikan kepada kita, karena jika ada salah satu anggota tubuh saja yang tidak berfungsi, itu berarti seluruh tubuh mengalami cacat/disfungsi. Sebaliknya, dengan kita belajar untuk memfungsikan diri kita dan terus mengembangkan potensi kita, sinergi ilahi pasti akan terjadi.
Pertanyaannya sekarang, apa saja potensi/karunia yang sesungguhnya Tuhan sudah berikan dalam hidup kita? “Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita” (Roma 12:6-8).
Ketika Kristus hidup di dunia ini, dalam segala kepenuhanNYA, Ia bisa memanifestasikan kesemua karunia ini dalam hidup dan pelayananNYA. Itu sebabnya, karunia-karunia ini tidak bisa dipisah-pisahkan dalam hidup seseorang. Yang perlu kita lakukan hanyalah memastikan bahwa semua potensi ilahi dan kepenuhan Kristus yang Tuhan sudah tanamkan dalam hidup kita dapat mulai muncul. Ketika kita bisa memunculkan potensi ilahi tersebut dalam hidup kita, maka kehidupan kita sehari-hari akan menjadi ibadah yang sejati.
Mari kita mengenali potensi-potensi/karunia-karunia yang ada dalam Roma 12:6-8:
1. Karunia untuk bernubuat. “Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita…” (Roma 12:6b). Bernubuat adalah kemampuan untuk menyampaikan sudut pandang ilahi atas suatu masalah atau kondisi hidup yang sedang dihadapi seseorang.
2. Karunia untuk melayani. “Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani…”(Roma 12:7a) Melayani [serving] adalah dorongan untuk dapat menolong orang lain yang sedang menyelesaikan suatu tugas tertentu, kita menjadi orang yang dengan sukarela membantu orang-orang lain.
3. Karunia untuk mengajar. “Jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar…” (Roma 12:7c). Mengajar adalah kemampuan untuk dapat menjelaskan suatu topik tertentu sehingga menjadi mudah untuk dipahami oleh orang lain.
4. Karunia untuk menasihati. “Jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati…” (Roma 12:8a). Menasihati [encouraging] adalah kemampuan untuk dapat memotivasi orang lain, sehingga orang yang bersangkutan dapat bangkit dan melakukan kembali apa yang semula dilakukannya.
5. Karunia untuk membagi-bagikan sesuatu. “Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas…” (Roma 12:8b). Membagi-bagikan sesuatu adalah dorongan untuk memperhatikan dan menolong orang lain yang sedang membutuhkan sesuatu.
6. Karunia untuk memberi pimpinan. “Siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin” (Roma 12:8c). Memberikan pimpinan adalah kemampuan untuk dapat mempengaruhi dan melibatkan orang-orang lain dalam mengerjakan suatu tugas, sehingga dapat terjadi suatu perubahan.
7. Karunia untuk menunjukkan kemurahan. “Siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita” (Roma 12:8d). Menunjukkan kemurahan adalah kemampuan untuk dapat melihat dan memahami keberadaan orang lain (kemampuan untuk berempati). Kemampuan kita untuk berempati ini, ketika disandingkan dengan kemampuan untuk memberikan nasihat, akan menjadi alat yang luar biasa.
Dengan kita bisa mengembangkan ketujuh potensi ini, kita pasti akan dapat memanifestasikan Kristus, bukan hanya dalam pelayanan gerejani saja, tetapi dalam hidup kita sehari-hari. Karena, yang dimaksud dengan pelayanan tidak terbatas hanya pada aktivitas di dalam gereja, tetapi juga dalam kehidupan kita setiap hari. Berikut ini adalah definisi pelayanan: suatu aktivitas yang kita lakukan sebagai respon dari munculnya suatu dorongan roh, yang berkali-kali kita alami di dalam roh kita, saat persekutuan kita dengan Bapa semakin meluap.
Semakin kita belajar mengenali potensi yang Tuhan sudah taruh dalam hidup kita, kita akan mendapati Roh akan berkali-kali menggerakkan dan mendorong kita untuk berbicara kepada seseorang dan untuk melakukan sesuatu bagi seseorang, sesuai dengan apa yang Roh ingin untuk kita lakukan atau katakan. Ketika kita terus mengikuti kesaksian roh yang kita miliki, Tuhan akan mulai memunculkan pelayanan kita yang sejati, sehingga sebagai satu Tubuh Kristus, kita akan dapat saling menopang, saling menguatkan, dan saling membangun.
Untuk dapat memaksimalkan kita dalam pelayanan, ada suatu proses pelatihan dan pembentukan dari oleh pemimpin kita yang harus kita lewati. Tujuan pelatihan adalah untuk memunculkan kemampuan yang baru, sehingga orang yang menjalankan fungsi pelayanannya akan menjadi lebih efektif. Tujuan dari pembentukan adalah untuk memunculkan sikap hati atau dorongan untuk melakukan sesuatu, sehingga setiap potensi dan karunia yang sudah Tuhan tanamkan dalam diri kita, akan dapat mulai termanifestasi lewat hidup kita. Yang dibutuhkan dari kita hanyalah sikap hati yang taat dan mau berubah.
Dari ketujuh potensi yang Tuhan berikan kepada kita, proses pembentukan jauh lebih dibutuhkan dari pada pelatihan. Bahkan dalam pelatihan sekali pun harus ada yang namanya pembentukan. Bagaimana kita dapat mengembangkan ketujuh potensi/karunia tersebut:
1. Untuk mengembangkan karunia bernubuat, dibutuhkan kemauan/keberanian untuk mengkomunikasikan apa yang telah ia terima dari Tuhan.
2. Untuk mengembangkan karunia melayani, kita harus menumbuhkan kemauan untuk meluangkan waktu demi melayani orang lain. Di sisi lain, pastikan kita terus mengembangkan sikap tegas dalam hidup kita, karena tanpa memiliki ketegasan, kita akan dengan mudah dimanipulasi oleh orang lain.
3. Untuk mengembangkan karunia mengajar, kita harus terus mengembangkan kemauan untuk mengasah cara kita menjelaskan dan mengkomunikasikan sesuatu.
4. Untuk mengembangkan karunia menasihati, dibutuhkan kemauan untuk memperkaya kosa-kata, karena untuk kita dapat memberikan dorongan kepada seseorang, kita membutuhkan kata-kata yang tepat. Karena itu, belajarlah untuk mengucapkan kata-kata yang positif.
5. Untuk mengembangkan karunia untuk membagi-bagikan sesuatu, kita perlu terus mengembangkan sikap hati yang tertuju kepada hasil dan bukan uang. Ada satu peringatan yang harus kita ingat, jika kita ingin mengembangkan karunia untuk membagi-bagikan sesuatu, kita harus membuang jauh-jauh keinginan untuk mengendalikan orang/institusi yang menerima pemberikan kita tersebut. Di sisi lain, kita juga harus mengembangkan strong conviction, agar tidak mudah dimanipulasi oleh orang lain.
6. Untuk mengembangkan karunia untuk memberi pimpinan, kita perlu mengembangkan kemampuan kita untuk mempergunakan otak dalam menganalisa suatu kasus, dan untuk melibatkan sebanyak orang lain yang ada di sekitar kasus tersebut, untuk dapat bersama-sama menyelesaikan kasus yang ada dengan seefektif mungkin. Kemampuan kita dalam menganalisa sebuah kasus akan memunculkan kita sebagai seorang pemimpin.
7. Untuk mengembangkan karunia untuk menunjukkan kemurahan, kita perlu mengembangkan kemauan untuk dengan sabar mendengarkan ungkapan hati orang lain. Peringatan yang harus diperhatikan adalah: kita perlu terus menjaga roh yang penuh sukacita dan berkemenangan dalam hidup kita, sehingga kita akan bisa selalu terjaga dari pencemaran rohani.
Dengan kita mengembangkan ketujuh karunia/potensi yang Tuhan sudah tanamkan dalam hidup kita, kita pasti akan menjadi pribadi yang maksimal, baik dalam pelayanan maupun kehidupan kita sehari-hari.

--

Menjadi Saksi Kristus
Saudara, 3 hal yang saya sampaikan tadi, Tuhan katakan akan terjadi secara luar biasa, tetapi yang Tuhan mau buat Saudara dan saya adalah menjadi saksi Yesus.
1. Dipenuhi dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2) Kita akan menjadi saksi Yesus kalau Roh Kudus turun atas kita dan memberikan kuasaNya. Apa yang menjadi tandanya?
a. Lidah-lidah seperti nyala api. “Api” turun ke atas kita semua dan membakar kotoran-kotoran atau segala yang tidak benar dalam kita. Biarlah kita dibakar dan dibersihkan oleh Tuhan supaya kita bisa menjadi saksi-Nya.
b. Suara gemuruh seperti tiupan angin keras. Angin itu tidak diketahui datangnya dari mana tetapi kita tahu arahnya. Jadi, setelah kita dibersihkan Dia akan memberikan arahan kepada kita.
c. Setelah itu mereka berkata-kata dalam bahasa roh. Barulah setelah itu mereka menjadi saksi Yesus dan ketiga tanda dalam gereja mula-mula pun terjadi. Siapkah Saudara akan hal ini? Amin! Saya percaya inilah yang sedang terjadi pada kita sebagai saksi-saksi Yesus.
2. Pergi Menghasilkan Buah (Yohanes 15:16). Tuhan Yesus berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi danmenghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”
Alkitab katakan; bukan kita yang memilih Dia, tetapi Dialah yang memilih kita. Malah Alkitab berkata bahwa kita dipilih sejak dalam kandungan! Kita dipilih sejak sebelum dunia dijadikan! Sadarkah Saudara, betapa berharganya kita di mata Tuhan? Orang pilihan itu luar biasa! Dan kita yang sudah dipilih ini sudah ditetapkan oleh Tuhan Yesus untuk:
a. Pergi, artinya: Jadikan semua bangsa murid-Ku dan berdampaklah terhadap lingkunganmu. Yeremia 29:7 berkata, Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang (tinggal), dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. Penuhi dunia usaha (market-place) dengan prinsip-prinsip Kerajaan Allah. Sebagian besar dari waktu yang Tuhan berikan, kita lalui di dunia usaha atau market-place! Penuhi market-place atau dunia usaha dengan prinsip-prinsip Kerajaan Allah! Praktek KKN, penekanan, pemaksaan, dan sebagainya bukanlah prinsip Kerajaan Allah. Mungkin orang dunia melakukan hal-hal itu, tetapi kita tidak boleh dan jangan melakukan hal-hal seperti itu! Kalau Saudara ikut-ikutan, itu namanya bukan Pergi.
b. Berbuah. Dalam Alkitab ada 5 macam buah, yaitu :
1. Buah Pekerjaan Yang Baik. Kolose 1:10, “sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,” Artinya, menjadi berkat bagi orang lain.
2. Buah Untuk Hidup Yang Kekal. Yohanes 4:36, “Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.” Artinya, jiwa-jiwa yang dimenangkan untuk Tuhan Yesus.
3. Buah-Buah Kebenaran. 2 Korintus 9:10 , “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;” Artinya, memperhatikan orang-orang miskin dengan dasar belas kasihan Tuhan Yesus.
4. Buah-Buah Yang Sesuai Pertobatan. Matius 3:8, “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.” Artinya, perubahan pola hidup setelah bertobat. Misalkan, kalau dulu suka main judi, setelah bertobat dia berhenti. Kalau dulu merokok, maka setelah bertobat berhenti merokok. Tetapi jangan sampai seperti ini, di mana dulu saya pernah dengar ada yang bersaksi demikian, “Saudara-saudara, puji Tuhan, dulu sebelum bertobat saya merokok 3 pak, tetapi puji Tuhan setelah bertobat jadi 1½ pak!” Bukan seperti itu, seharusnya sepenuhnya berhenti merokok!
5. Buah Roh. Ke empat buah di atas sebenarnya terhisap dalam Buah Roh ini. Kalau Saudara memiliki Buah Roh maka ke empat buah tadi pasti sudah Saudara lakukan juga. Galatia 5:22–23, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Sembilan Buah Roh ini adalah yang kita sebut dengan Karakter dan ini merupakan Karakter-Nya Tuhan Yesus!
Saudara dan saya sedang dibawa ke sini! Karakter tidak sama dengan kepribadian. Jadi, jika pembawaan seseorang yang ‘berangasan’, lalu dipaksa berubah menjadi lemah-lembut, tentu tidak mudah sebab memang pembawaannya seperti itu. Tetapi yang dimaksud di sini adalah tentang karakter dan karakter itu bisa berubah karena Roh Kudus yang mengubahnya.
Di Lanchaster-Amerika Serikat ada suatu tempat pagelaran rohani yang bernama “Sight and Sound”; yaitu seperti yang Saudara saksikan dalam perayaan dua Natal yang lalu. Memang pagelaran kedua Natal tersebut idenya berasal dari “Sight and Sound”; di mana dipagelarkan kisah Yusuf, Nuh dan lain-lain.
Dan sudah hampir 10 tahun terakhir setiap kali ke Amerika, saya selalu menyempatkan diri ke Lanchaster. Mengapa? Sebab bagi saya pertunjukkannya ada dialog, nyanyian dan tarian, persis seperti apa yang saya lakukan dalam pelayanan saya, yaitu berkhotbah kemudian menyanyi dan sebagainya. Dan pengurapannya itu juga luar biasa. Setiap kali ke sana saya selalu minta duduk sendiri di pojok dan saya menikmati itu dengan menangis dan pengurapan Tuhan pun turun.
Sejak dari awal saya sudah bertanya-tanya; siapakah pemiliknya? Saya percaya bahwa pemiliknya bukanlah orang sembarangan, melainkan orang yang benar-benar cinta Tuhan. Pertunjukannya setiap hari dan tempat yang bisa menampung 2.500 orang itu selalu penuh padahal pertunjukannya berlangsung pada jam kerja. Jutaan orang yang telah menyaksikan pertunjukan di sana serta dijamah oleh Tuhan, dan mereka bertobat melalui pertunjukkan tersebut.
Kita pun akan masuk dalam pelayanan yang seperti ini di mana kita sedang mempersiapkannya. Pada kunjungan kali ini saya sempat dipertemukan dengan pemilik “Sight and Sound” tersebut dan apa yang terjadi? Ternyata tiba-tiba kami dipersatukan seperti sahabat lama. Saya bertanya-tanya apakah orang tersebut sudah berbahasa roh atau tidak? Dia mengajak saya dan berkata, “Mari saya mau melayani anda, silakan ambil makanan …” dan itu terjadi di dekat tempat pertunjukan.
Lalu pemilik teater tersebut memperlihatkan seluruh proses produksi mereka. Sesampainya di luar dia berkata kepada saya, “Sejak bertemu anda, saya merasakan ada sesuatu” dan tiba-tiba dia merangkul saya dan saya pun merangkulnya. Jadi seolah-olah saya melepaskan suatu impartasi kepadanya begitu pun sebaliknya. Dan dia lalu berteriak, “I’ve got it! I’ve got it!”, lalu tiba-tiba sambil menangis dia berbahasa roh dengan kuatnya.
Setelah itu saya baru mengetahui bahwa 14 tahun yang lalu sebenarnya dia adalah seorang hamba Tuhan dan ceritanya panjang tentang itu. Tetapi ketika pengurapan itu sudah turun, saya menerimanya dan pengurapan itu akan mengajar saya dan kami mulai berbincang-bincang. Dan saya ingat Pak Welyar bertanya demikian, “Apa kriteria anda ketika memilih pemain-pemainnya?” Dan dia menjawab, “Kami menerapkan 3-‘C’. Nomor satu adalah ‘Character’. Nomor dua adalah ‘Commitment’dan yang ketiga baru ‘Competence’.
Dalam gereja, pelayanan dan perusahaan yang kita pimpin, kita serahkan kepada Tuhan sebagai pemiliknya, tentu kita inginkan hal yang seperti tadi terjadi, yaitu menjadi berkat bagi orang lain. Dan Tuhan pasti memberkati kita. Jadi supaya menjadi gereja yang diurapi dan perusahaan yang diberkati, dasarnya adalah 3, yaitu:Character, Commitment dan Competence.
Seperti halnya pemain-pemain pertunjukan itu, bukankah kita semua adalah ‘pemain-pemain’ di dunia? Apakah kita mau menjadi ‘pemain-pemain’ yang diurapi Tuhan? Mau menjadi saksi-Nya dan pengurapan Tuhan turun atas kita? Jangan lupakan ketiga hal itu! Bagi orang dunia pasti yang terpenting adalah ‘commitment’ dan ‘competence’ yang mana keduanya dapat dibolak-balik urutannya. Tetapi bagi kita sebagai anak-anak Tuhan yang menjadi nomor satu adalah ‘character’
Saya percaya kalau Saudara jalankan hal ini dengan tidak ragu-ragu di perusahaan atau di pelayanan Saudara, pasti pengurapan Tuhan akan turun dengan luar biasa, dan kita akan menjadi saksi Yesus! Perusahaan Saudara pun akan menjadi saksi Yesus! Semua akan melihat bahwa ada sesuatu yang berbeda dan mereka akan bertanya-tanya apa rahasianya? Sama seperti ketika saya menyaksikan pertunjukan di “Sight and Sound” sehingga saya bertanya-tanya siapakah pemiliknya.
Inilah yang sedang terjadi … hari-hari ini Tuhan sedang mencari buah. Sekali lagi saya mau bertanya kepada Saudara; apakah Saudara mau supaya apa saja yang Saudara minta kepada Bapa dalam Nama Tuhan Yesus, dikabulkan? Rahasianya adalah: Pergi dan Berbuah!
Dan satu lagi tentang menjadi saksi Yesus, yaitu Roma 11:36 yang berkata, “Sebab segala sesuatu adalah dari Tuhan Yesus, dan oleh Tuhan Yesus, dan kepada Tuhan Yesus: Bagi Tuhan Yesuslah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Haleluya!
Dengarlah Saudara, kita ada sebagaimana kita ada hari ini, semuanya adalah dari Dia, oleh Dia dan bagi Dia. Apa yang kita punya semuanya dari Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin!

-

Dampak Dari Mengalami Kuasa Kerajaan

Oleh: Open Heaven Ministry-Jakarta
“Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini. Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat, segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kakiNYA.” Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepadaNYA, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepadaNYA. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepadaNYA. Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu: Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia” (Ibrani 2:5-9)
Jika kita membaca ayat 5, mungkin kita akan bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan ‘dunia yang akan datang’. Inilah yang akan kita bahas dalam khotbah hari ini, tapi sebelumnya saya ingin tegaskan bahwa ini jugalah yang Tuhan sudah sediakan bagi setiap kita sebagai orang percaya. Ayat 6 sampai ayat 8 adalah kutipan dari Mazmur 8:5-7 dan kita tahu bahwa ayat ini berbicara tentang kita sebagai manusia. Tapi jika kita memperhatikan Ibrani 2:8, kita akan mendapati bahwa penerjemahan Alkitab langsung membawa ayat-ayat sebelumnya seperti mengarah kepada Yesus. Segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kakiNYA (Yesus), tapi dalam Alkitab bahasa Inggris, kata ‘nya’ di sini masih tetap mengacu kepada manusia.
Secara manusiawi, kita memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan, tapi Alkitab menjanjikan bahwa segala sesuatu akan ditaklukkan kepada kita manusia. Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepadanya (manusia), tidak ada suatu pun yang Ia (Bapa) kecualikan, yang tidak takluk kepadanya/manusia (Ibrani 2:8). Tuhan telah menetapkan setiap kita sebagia orang percaya untuk mengalami bahwa Ia memposisikan kita jauh lebih tinggi dari segala sesuatu yang pernah Ia ciptakan dalam dunia ini.
Kuasa dan otoritas yang sama seperti yang Adam dan Hawa miliki sebelum kejatuhan mereka, dikembalikan oleh Tuhan kepada kita orang-orang percaya. Ayat berikutnya dalam Ibrani 2 berkata: “Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepadanya (manusia).” Akan tetapi meskipun saat ini kita belum melihat segala sesuatunya ditaklukkan kepada orang percaya, tapi Bapa di sorga sudah menyatakan bahwa segala sesuatunya akan ditaklukkan kepada orang-orang percaya. Kapan hal itu akan terjadi? Sekarang!
Lalu ayat 9 dalam Ibrani 2 berkata, “Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus…” Dalam Alkitab bahasa Inggris versi Amplified, kata “tetapi Dia” ditulis dengan kata-kata “tetapi kami melihat Yesus.” Dengan kata lain, ketika kita terus membangun dimensi persekutuan kita dengan Tuhan atas dasar pewahyuan yang kita terima dari pengenalan kita akan Tuhan, maka walaupun sekarang ini kita belum menikmati segala sesuatu ditaklukkan kepada kita, tetapi karena kita bisa melihat Dia, segala sesuatu akan segera ditaklukkan kepada kita orang-orang percaya. Dan ketika kita mulai melihat Dia, kita akan mendapati kuasa Kerajaan itu mulai diaktifkan dalam hidup kita, Tuhan mulai membawa kita berpindah dari dunia sekarang ini ke dalam ‘dunia yang akan datang’ (Ibrani 2:5).
Pertanyaannya sekarang, ketika kita ada dalam ‘dunia yang akan datang’ itu, apa yang akan kita alami? “Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu: Yesus Kristus. Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (Roma 5:17-21)
1. Apapun yang kita ucapkan atau deklarasikan pasti akan terjadi. Ketika Yesus berkata, “Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Matius 16:19), Dia memberikan kepada kita kuasa untuk bisa menciptakan sesuatu/mengakibatkan sesuatu terjadi melalui apa yang kita deklarasikan lewat mulut kita.
Yesaya 51:16 berkata, “Aku menaruh FirmanKU ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau dalam naungan tanganKU, supaya Aku kembali membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, dan berkata kepada Sion: Engkau adalah umatku!” Ketika kita terus membangun persekutuan kita dengan Tuhan di atas dasar pengenalan akan Tuhan yang kita terima, secara perlahan tapi pasti kemampuan kita dalam mendengar suara Tuhan menjadi semakin terasah, sehingga Tuhan menjadi lebih leluasa untuk memberikan FirmanNYA kepada kita.
Pada akhirnya, untuk kita bisa menerima Firman dari Tuhan setiap hari, setiap waktu, dan dalam segala keadaan, pasti bisa terjadi. Tuhan menaruh FirmanNYA di mulut kita dengan satu tujuan: ketika kita mendeklarasikannya, kita mengaktifkan kuasa penciptaan untuk kembali bekerja dalam alam semesta ini, sehingga kita bisa bekerja sama dengan Dia untuk menyelesaikan kehendak Bapa. Ketika kita terus konsisten mendeklarasikan Firman yang Tuhan taruh di mulut kita, ketika itulah perubahan sedang mulai terjadi sesuai dengan Firman yang kita deklarasikan itu.
Saya percaya, inilah waktu yang Tuhan tetapkan untuk setiap kita tanpa terkecuali akan mulai melihat bagaimana hidup kita bisa difungsikan secara nyata untuk menciptakan perubahan-perubahan yang signifikan.
2. Sesederhana apapun tindakan yang kita buat, karena didasarkan pada ketaatan mutlak, akan selalu menghasilkan dampak yang kuat dan meluas. Ketika Tuhan membawa Anda masuk ke dalam kuasa KerajaanNYA, Anda akan alami, setiap tindak ketaatan yang Anda lakukan, sesederhana apapun tindakan itu, akan menciptakan dampak yang luar biasa. Inilah saatnya kita menyadari, Tuhan telah menaruh satu kemampuan dalam diri kita untuk kita dapat menciptakan terobosan secara signifikan.
Jangan kaget, jika sementara Anda terus konsisten mendeklarasikan Firman, ada satu perubahan seketika yang terjadi begitu saja. Itu disebabkan karena kuasa KerajaanNYA mulai bekerja dengan aktif dalam hidupAnda. Karena itu, terus kembangkan takaran iman yang Anda miliki maka apapun yang Anda ucapkan pasti akan terjadi!
3. Lewat hidup kita akan terbuka jalan bagi orang-orang lain untuk juga dapat menikmati kemuliaan dan kehidupan yang sekarang kita nikmati. Ketika kita membangun persekutuan kita dengan Tuhan dari level pengenalan yang kita miliki akan Dia, kemuliaan Tuhan akan semakin bertambah nyata. Ketika kita terus belajar mempraktekkan Firman yang kita terima dari Tuhan, jalan hidup kita akan mulai mengalami perubahan menjadi jauh lebih mudah dibanding orang lain, karena ketika kita mendeklarasikan Firman, kita seperti sedang membuat jalan di dalam roh.
Ketika orang-orang lain berkata, “Tidak ada lagi jalan,” kita bisa dengan mudah berkata, “Ada”, karena kita berjalan di dalam alam roh. Ketika semua jalan buntu bagi orang-orang lain, ada jalan yang baru Tuhan bukakan bagi kita dan itulah yang membuat kita berbeda dari orang-orang lain. Karena kita mempraktekkan Firman, Tuhan membuat segala sesuatu yang ada dalam hidup kita berbeda.
Pastikan Anda terus mengarahkan hidupmu kepada penggenapan rencanaNYA, karena ketika Anda mengarahkan hidupmu kepada penggenapan rencanaNYA, kuasa KerajaanNYA akan semakin dahsyat bekerja dalam hidupmu. Dan saat itulah akan ada orang-orang lain yang mulai berkata, “Kami ingin menikmati apa yang engkau nikmati”; “Kami ingin bisa menjalani hidup yang sama seperti yang engkau jalani”, lewat hidup kita terjadi multiplikasi kebenaran dan Tuhan memakai hidup kita untuk membukakan jalan bagi orang-orang lain.
4. Kepada kita akan dipercayakan otoritas yang sama seperti yang Yesus terima setelah kebangkitanNYA. Roma 6:5 berkata, “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNYA, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNYA.” Ketika Yesus tergantung di kayu salib menjelang kematianNYA, Ia menyerahkan tubuhNYA untuk menggenapi rencana Bapa. Hal yang sama akan dan perlu kita alami sebagai orang percaya. Ketika kita orang-orang percaya melewati perjalanan hidup yang membawa kita mengalami kematian daging dan kita memberi diri untuk menggenapi rencana Bapa, saat itulah kita menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNYA.
Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Ia berkata, “KepadaKU telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Mat. 28:18). Kata ‘kuasa’ di situ diambil dari bahasa Yunani ‘exusia’ yang artinya kebebasan untuk bertindak. Dengan kata lain, segala kuasa dan otoritas yang kita butuhkan untuk bertindak meluruskan dan membenarkan apa yang masih salah, telah Tuhan berikan kepada kita. Ketika kita melihat ada ketidakberesan dalam dunia bisnis, kita bisa mengambil Firman dari sorga dan mulai deklarasikan, maka perubahan dalam dunia bisnis pasti akan mulai terjadi. Ingat, segala artinya segala, tidak ada batasan apapun.
Karena itu mari kita telaah hidup kita, berapa area dari hidup kita-kah yang masih belum selaras dengan FirmanNYA; berapa area dari hidup kitakah yang masih memanifestasikan keinginan kita, kepentingan pribadi kita, ambisi kita, kedagingan dan kemanusiawian kita, karena itulah yang menghalangi kita untuk dapat memanifestasikan kuasa KerajaanNYA. Ketika seluruh aspek hidup kita terus diselaraskan dengan apa yang sama dengan kematianNYA, kitapun akan mulai menikmati kehidupan yang sama dengan kebangkitanNYA.
5. Kita menikmati kehidupan dari sumber yang berbeda. Kita akan mulai mendapati, hidup kita tidak lagi dipengaruhi oleh hukum alam yang ada; apapun yang Tuhan Firmankan, itulah yang akan mulai mempengaruhi hidup kita dan yang pasti akan terjadi. Contoh: Secara hukum manusiawi, ketika waktu ke waktu usia kita semakin bertambah, tubuh kita pun menjadi semakin lemah, makin tua seseorang, makin menurun produktifitasnya.
Akan tetapi, Tuhan membawa kita hidup dari hukum yang berbeda, Dia membawa kita hidup dari sumber yang berbeda. Menurut Firman Tuhan, semakin kita bertambah tua, kita akan semakin segar dan berbuah lebat. Selama kita hidup dari sumber yang ilahi, apapun yang kita kerjakan dalam ketaatan akan menciptakan hasil yang nyata. Pastikan engkau terus hidup dari FirmanNYA, bukan dari apa yang manusiawi, karena ketika engkau terus hidup dari FirmanNYA, Dia membawa engkau untuk hidup dari sumber yang berbeda.
Pertanyaannya saat ini: Apa yang Tuhan Firmankan tentang hidupmu? Apa yang Tuhan Firmankan tentang keluargamu? Apa yang Tuhan Firmankan tentang pekerjaanmu? Apapun yang Dia Firmankan, pegang Firman itu dan deklarasikan, karena itulah yang pasti akan terjadi!

--

Saksi Kristus Yang Menggoncangkan Dunia

Oleh: Divisi Profetik GBI Gatot Subroto-Jakarta
“Aku datang segera” itulah pesan Tuhan yang begitu kuat hari-hari ini disampaikan berulang–ulang oleh Gembala Sidang/Pembina kita. Saat ini kita sedang berada di hari–hari terakhir menjelang kedatanganNya, apakah Saudara bisa merasakan hal itu? Seperti di saat menjelang turun hujan, kita bisa melihat tanda-tanda dan juga bisa merasakan bahwa hujan akan segera turun, tetapi yang tahu saatnya air hujan itu turun, hanya Tuhan yang tahu.
Demikian juga dengan tentang kedatanganNya, bagi kita yang intim dengan Tuhan pasti kita bisa merasakan suasana menjelang kedatanganNya, tetapi kapan tepatnya Yesus datang? Hanya Allah Bapa di surga yang tahu. Oleh karena itu apa yang harus kita lakukan? Apakah dengan mengurung diri di rumah supaya tidak dicemari oleh dunia? Atau hanya berkumpul di gereja saja dengan Saudara seiman dan tidak mau terjun ke masyarakat, tidak mau tahu apa yang terjadi di sekitar kita karena takut berdosa? Tidak demikian! Ingatkah Saudara bahwa Yesus pernah berkata; “Kamu adalah garam dunia, kamu adalah terang dunia” (Matius 5:13-14).
Yesus tidak menyuruh kita hanya terus berkumpul dengan sesama garam saja yang akhirnya menjadi gudang garam, atau hanya berkumpul dengan sesama terang saja sehingga menjadi seperti lampu-lampu di ruang oven untuk proses pengecatan mobil. Yang Yesus kehendaki adalah Saudara dan saya dengan pimpinan Roh Kudus bergerak ke tengah-tengah masyarakat untuk menggarami dan menerangi dunia yang sedang dalam kekelaman ini, yaitu: dengan menjadi saksiNya yang dapat menggoncangkan dunia, karena kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus, sehingga membawa dampak yang positif bagi keselamatan manusia.
Bagaimana kita bisa menjadi saksi Kristus yang menggoncangkan dunia? Saya teringat dengan kisah kehidupan Daniel yang sekalipun dibuang ke Babel yang penuh dengan kenajisan dan dosa, namun hidupnya tetap bisa menjadi kesaksian dan menggoncangkan dunia! Ketika Kemuliaan Tuhan turun atas Daniel, maka raja Darius seorang yang tidak percaya Tuhan, yang mempunyai kekuasaan atas bangsa-bangsa memerintahkan orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel (Daniel 6:26–29). Bahkan karena karakter Daniel yang baik dan komitmennya untuk tetap menghormati pemerintah, serta memiliki kemampuan intelektual yang baik, ia berkali–kali ditempatkan di posisi penting oleh pemerintah yang sedang berkuasa pada saat itu.
Satu hal yang kita bisa pelajari dari kehidupan Daniel adalah ia memilki karakter “Disiplin.” Disiplin mempunyai pengertian; Ketaatan dan Kepatuhan. Manusia terdiri dari roh, jiwa dan tubuh. Jadi untuk menjadi saksi Kristus, kita harus memiliki kedisiplinan di dalam tiga area tersebut.
Disiplin Rohani
Disiplin rohani bukan untuk keselamatan, tetapi untuk pengudusan, karena ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi maka kita sudah diselamatkan dan kita memiliki status sebagai anak Allah (Yohanes 1:12). Jadi disiplin rohani bukan untuk menentukan status kita di hadapan Tuhan, tetapi untuk perkenanan Tuhan atas kita.
Daniel memiliki roh yang luar biasa dan mendapat perkenanan Tuhan karena di dalam kitab Daniel 6:11 ada tertulis; “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.”
Diperkirakan pada saat itu Daniel berusia sekitar 80 tahun. Jadi rupanya Daniel sejak muda sampai dengan lanjut usia, mendisiplinkan kerohaniannya dengan merendahkan diri di hadapan Tuhan lalu berdoa dan memuji Tuhan tiga kali sehari .
Marilah hari–hari ini kita banyak berada di hadiratNya, tingkatkan lebih lagi persekutuan kita dengan Roh Kudus dan dengarkan suara Tuhan. Yohanes 15:4 “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”
Di dalam persekutuan denganNya, maka kita akan dituntun untuk hidup berbuah sebagai tanda bahwa kita adalah saksi Kristus. Mazmur 32:8 “Aku hendak mengajar dan menunjukan kepadamu jalan yang harus kau tempuh. Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.”
Yohanes 14:26 “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang Kukatakan kepadamu.” Dengan demikian disiplin rohani akan menghasilkan pengikut Kristus yang memiliki roh yang luar biasa karena dipenuhi oleh Roh Kudus.
Disiplin Dalam Jiwa
Jiwa ini terdiri dari pikiran dan perasaan. Amsal 23:7a “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.” (For as he thinks in his heart, so is he). Apa yang kita lihat, apa yang kita dengar itu akan mempengaruhi pikiran kita. Jadi perhatikan apa yang kita baca, musik yang kita dengar, film yang kita tonton.
1 Korintus 10:23 “Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. “Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.” Apakah segala sesuatu yang kita lihat dan kita dengar itu berguna untuk pertumbuhan iman kita? Apakah membangun pengetahuan kita? Biarlah semua yang benar, semua yang mulia, semua yang suci, semua yang disebut kebajikan itu yang kita terima (Filipi 4:8). Lebih banyak lagi gunakan waktu kita untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan karena Firman Tuhan adalah kebenaran. Ketika kebenaran itu terus kita renungkan, maka kebenaran itu akan memerdekakan kita dari pikiran dan perasaan yang negatif (Yohanes 8:31-32).
Perhatikan juga pergaulan kita, karena pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik (1 Korintus 15:23).Kita boleh kenal dengan banyak orang, tetapi untuk menentukan orang-orang tempat kita meminta nasehat, menceritakan tentang keluarga dan lain–lain; kita harus selektif (Mazmur 1:1-3).
Ada sebuah kata–kata bijak mengatakan “You are what you think”. Anda akan menjadi apa yang Anda pikirkan, karena apa yang ada dipikiran kita akan mempengaruhi perkataan kita, perkataan kita akan mempengaruhi tindakan kita, tindakan yang dilakukan terus menerus akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan yang dilakukan berulang–ulang akan membentuk karakter kita. Daniel memiliki karakter yang baik sehingga dipakai Tuhan dengan luar biasa, karena ia juga mendisiplinkan jiwanya dengan memperhatikan pergaulannya. Dia bergaul dengan orang–orang yang takut akan Tuhan seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Daniel 1:11-12, 19).
Disiplin Terhadap Tubuh
Tubuh jasmani kita adalah kendaraan manusia rohani kita, sekalipun seseorang memiliki pewahyuan yang luar biasa, namun kalau ia sakit–sakitan, ia tidak bisa jadi berkat bagi orang banyak. Kita harus ingat bahwa hidup kita bukanlah milik kita lagi, hidup kita adalah milik Kristus (1 Korintus 6:19-20), oleh karena itu mari kita muliakan Tuhan dengan tubuh kita dengan cara istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan yang sehat dan olah raga yang teratur.
Daniel bisa dipakai oleh Tuhan untuk menjangkau bangsa–bangsa karena ia menjaga fisiknya sehat, ia tidak mau menajiskan tubuhnya dengan makanan raja–raja karena makanannya tidak sehat bagi tubuh (Daniel 1:8). Karena Daniel menjaga fisiknya sehat serta giat belajar maka sel–sel yang ada diotaknya menjadi sangat aktif sehingga ia memiliki kecerdasan sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan ia sangat bertanggung jawab dalam pekerjaannya, sehingga tidak didapati adanya kesalahan (Daniel 1:20, 6:5).
Tuhan sangat berkenan dengan kehidupan Daniel sehingga ia dipakai Tuhan sebagai saksiNya untuk menggoncangkan bangsa–bangsa sekalipun ia berada di pembuangan. Kabar baik yang ingin saya sampaikan adalah Tuhan mau memakai kita semua (Yoel 2:28-29).
Memang kita tidak berada di Babel secara jasmani, tetapi Babel secara rohani itu bisa berbicara tentang keduniawian seperti percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan dan kita masih berada di dunia yang penuh dengan nafsu keduniawian seperti itu. Namun jika kita perhatikan, inilah waktunya Tuhan; bahwa di saat begitu banyak manusia yang tidak mempunyai kepastian akan keselamatan karena terikat oleh roh Babel, maka kini Roh Kudus sedang bergerak melawat umatNya.
Oleh karena itu Saudara yang berada di dunia bisnis, pendidikan, pemerintahan, media, hiburan, keluarga dan agama; bersiaplah mulai dari sekarang untuk meningkatkan kedisiplinan di dalam ketiga area tersebut, karena waktuNya segera tiba untuk Dia menyatakan kuasaNya, di mana orang percaya akan ditinggikan oleh Tuhan sendiri sehingga menjadi kesaksian di antara bangsa–bangsa dan akan menggoncangkan dunia, karena begitu banyak manusia yang diselamatkan karena telah melihat kesaksian hidup mereka bersama Tuhan. Haleluya![FM]

--

Definisi Gereja

Oleh: Steven Agustinus-Jakarta
Orang-orang percaya yang tercatat dalam kitab para rasul memiliki perbedaan kualitas yang sangat menyolok jika dibandingkan dengan keberadaan orang percaya masa kini. Penyebabnya adalah karena pada masa dimana para rasul hidup, mereka sungguh-sungguh memfungsikan gereja local sebagai tempat pelatihan yang memunculkan orang-orang percaya, dengan kuasa untuk mempengaruhi dan mengubah komunitas sekelilingnya; bukan hanya sekedar membina kerohanian mereka agar “siap masuk surga”.
Sampai saat ini, pemahaman tentang gereja sendiri masih sangat beragam. Untuk dapat mengembalikan fungsi gereja seperti yang telah kita lihat dalam kehidupan gereja mula-mula, saya ingin memberikan definisi tentang gereja yang seharusnya kita miliki;
Gereja adalah: persekutuan orang-orang percaya yang hidup dalam ikatan janji dengan Allah dan sesame, dipersatukan karena adanya dinamika Roh dan destiny (tujuan) yang sama, di mana masing-masing individu mewarisi kuasa untuk mempengaruhi dan mengubahkan dunia ini melalui jawatan pelayanan yang Ia berikan bagi gereja-Nya sehingga dimanapun mereka berada, mereka akan dapat menghasilkan dampak yang nyata bagi komunitas dan kotanya.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip tentang Gereja:
1. Tanpa jemaat hidup dalam ikatan janji yang teruji, Gereja akan tetap lemah. Salah satu penyebab utama terjadinya perbedaan antara Gereja mula-mula dengan Gereja masa kini adalah; orang-orang percaya pada masa Gereja mula-mula sungguh-sungguh hidup dalam satu ikatan janji (komitmen). Mereka bertekad untuk terus membangun persekutuan mereka dengan Tuhan, apapun kondisi dan resiko yang harus mereka hadapi. Komitmen yang mereka buat terhadap Tuhan adalah yang membuat mereka secara kontinyu menikmati bekerjanya aliran kehidupan Roh dalam hidup mereka.
Di sisi yang lain, komitmen yang mereka bangun dengan Tuhan memberi keleluasaan kepada Roh Kudus untuk mengubah sikap hati dan kehidupan sehari-hari mereka, sehingga secara otomatis ikut mempengaruhi kualitas hubungan yang mereka miliki dengan sesama orang percaya. Itulah sebabnya orang-orang percaya yang cukup kaya dengan sukacita merelakan harta benda mereka untuk dapat dinikmati bersama (Kisah Para Rasul 2:44)
2. Tanpa kesamaan dinamika Roh dan destini ilahi, tidak akan terjadi sinergi dan multiplikasi ilahi. Saat para rasul melayani jemaat mula-mula, mereka mengimpartasikan dinamika rohani dan tujuan hidup seperti yang mereka sendiri miliki kepada jemaat. Itu sebabnya ketika stefanus dan Filipus melangkah masuk ke dalam gelanggang pelayanan, mereka dipakai Tuhan dengan luar biasa, sebagaimana Tuhan memakai para rasul itu sendiri (Kisah Para Rasul 6:8, 8:4-13).
Ketika terjadi penganiayaan di Yerusalem, meskipun jemaat melarikan diri ke kota-kota lain, mereka tetap bertekad untuk memberitakan Injil, bahkan dengan penyertaan manifestasi kuasa Roh (Kisah Para Rasul 11:19-21). Ketika salah seorang dari para rasul dipenjara, seluruh jemaat bertekun dalam doa meminta Tuhan melakukan intervensi ilahi (Kisah Para Rasul 12:5, 12); semua itu disebabkan, karena seluruh jemaat dan para pelayan yang ada dalam jemaat mula-mula menyadari bahwa tanpa adanya orang-orang yang telah berjalan destiny yang sama, mereka akan gagal meraih destiny mereka.
Para rasul sendiri dengan cepat dapat memultiplikasikan diri sehingga bangkitlah hamba-hamba Tuhan yang juga memanifestasikan kuasa Roh dengan kapasitas yang setara, karena jemaat memang sudah mewarisi DNA rohani yang sama seperti yang mereka miliki. Ketika Paulus melayani di kota Efesus, hanya dalam kurun waktu 2 tahun seluruh kota dan bahkan daerah Asia dapat digoncang dengan kuasa Injil, karena melalui pelayanannya bangkit hamba Tuhan yang melayani dengan dimensi anugerah dan kuasa Roh yang sama dibangkitkan (Kisah Para Rasul 19:10).
Para rasul telah memfungsikan gereja lebih dari sekedar “tempat penantian” orang-orang percaya untuk “dijemput oleh Tuhan” masuk ke surga atau untuk menerima berkat-berkat yang mereka butuhkan dalam hidup sehari-hari. Gereja bahkan bukan lagi sekedar sebuah institusi agama yang menjalankan formalitas kerohanian atau ritual keagamawian belaka; mereka sungguh-sungguh menjadikan gereja sebagai pintu gerbang surga (Kejadian 28:17), sehingga sebagai gereja local mereka merasa bertanggung jawab untuk mewujudkan apapun yang menjadi rencana Tuhan dalam kota dimana mereka berada.
3. Gereja terdiri dari orang-orang percaya yang mewarisi DNA rohani yang unggul. Setiap orang percaya dikondisikan oleh para rasul untuk dapat bangkit dalam kuasa Roh guna menaggulangi setiap hambatan dan keterbatasan manusiawi yang mereka miliki, sekaligus memanifestasikan kuasa untuk mempengaruhi dan mengubahkan kotanya dengan cara membawa seluruh jemaat bertekun dalam apa yang mereka ajarkan. Pengajaran para rasul sangatlah berbeda dibandingkan dengan apa yang selama ini kita pahami sebagai pelayanan pengajaran.
Pengajaran rasuli adalah: Kebenaran yang diajarkan dan disampaikan oleh seseorang yang melekat dengan Allah dan memiliki kemampuan untuk membentuk gaya hidup Kerajaan dan sifat-sifat Allah dalam hidup orang lain, sehingga orang tersebut akan dapat merepresentasikan kehendak dan rencanaNya dalam dunia ini.
Ketika para rasul mengajar, mereka tidak hanya membagikan informasi rohani belaka; mereka mengimpartasikan sesuatu yang dapat membuat para pendengarnya mengalamai perubahan kualitas kehidupan. Apa yang awalnya mereka tidak bisa lakukan, setelah mereka menerima pengajaran para rasul, mereka bisa melakukan dengan cara yang sama seperti yang didemonstrasikan oleh para rasul di hadapan mereka. Dimensi rohani yang awalnya dimiliki hanya oleh para rasul kini mulai dimiliki oleh seluruh jemaat yang membuka diri terhadap pengajaran rasuli tersebut.
Selama jemaat terus melekat akar rohani mereka dan membuka diri untuk menerima input rasuli, jemaat akan dapat terus bertumbuh dalam kuasa Roh dan dampak pengaruh kehidupan merekapun akan semakin kuat. Dengan sendirinya, dimanapun mereka berada, kemanapun mereka pergi, mereka membawa serta kehadiran Tuhan dapat memanifestasikan diriNya secara penuh lewat orang-orang percaya dan surga menjadi nyata di dunia ini melalui GerejaNya.

--

Menjadi Saksi Yesus ! (1)

Oleh: Ps.Niko Njotorahardjo-Jakarta
Sejak kita memperingati hari Pentakosta atau hari pencurahan Roh Kudus, pesan yang sangat .. sangat .. sangat kuat dan yang Tuhan terus katakan kepada saya untuk terus kita renungkan bersama-sama, adalah: Tuhan mau kita semuamenjadi SAKSI YESUS!
Kisah Para Rasul 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Yerusalem, bisa diartikan di antara keluarga, Yudea, bisa diartikan di antara orang-orang yang seiman atau orang-orang yang sebangsa dengan kita; dan Samaria, bisa diartikan di antara orang-orang yang bukan seiman atau bangsa-bangsa lain.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Amin! Sebelum Roh Kudus pertama kali dicurahkan, Tuhan Yesus pernah memberikan janji Bapa kepada murid-murid-Nya, yaitu menjelang Dia naik ke sorga. Lalu 120 murid-murid Tuhan berkumpul di ‘upper-room’ di Yerusalem, bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dan 10 hari setelah kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, janji Bapa tentang pencurahan Roh Kudus demi memberikan mereka kuasa untuk menjadi saksi Yesus itu turun!
Menjadi Saksi Yesus Itu Artinya:
1. Dibersihkan Dan Diarahkan oleh Roh Kudus
Pada waktu itu ada 2 manifestasi dari Roh Kudus, yaitu: dalam rupa “Angin”; terdengar seperti tiupan angin yang keras dan mereka mungkin merasakan angin yang berputar-putar di ruangan itu; dan dalam rupa “Api”, “Lidah-lidah seperti nyala api” turun dan hinggap di atas kepala masing-masing.
Saudara, melalui kedua manisfestasi ini Roh Kudus dicurahkan dan memberikan mereka kuasa untuk menjadi saksi Yesus dan hari-hari ini “Api” itu sedang turun untuk membakar semua kotoran-kotoran yang tidak benar di dalam hidup kita. Saya percaya untuk menjadi saksi Yesus maka segala yang tidak benar akan diungkapkan. Dan hari-hari ini bahwa Tuhan sedang membersihkan gereja-Nya.
Semua hal tersembunyi yang dilakukan oleh hamba-hamba Tuhan dan gereja-gereja, hari-hari ini akan diungkapkan oleh Tuhan untuk dibersihkan, selanjutnya kita semua akan menjadi saksiNya – sebab kedatanganNya sudah amat sangat, sangat … sangat singkat!
Setelah “Api” Roh Kudus membakar yang tidak benar, maka “Angin” akan mengarahkan kita. Selama yang tidak benar-tidak benar dalam diri kita belum dikeluarkan dan dibakar oleh “Api” Roh Kudus maka kita sulit mamahami arahan-arahan Tuhan dan kita sulit untuk diarahankan. Tetapi begitu kita selesai dibersihkan, maka Roh Kudus akan mengarahkan kita, dan saat itu kita akan berkata, “Amin Tuhan … Amin … saya mau berjalan sesuai kehendak-Mu!” dan menjadi saksi Yesus yang luar biasa. Haleluya!
2. Melakukan Pekerjaan Yesus
Kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan atau pelayanan-pelayanan seperti yang Tuhan Yesus lakukan pada saat berada di bumi ini. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus? Pada waktu Yohanes Pembaptis berada dalam penjara, dia mengutus muridnya datang kepada Tuhan Yesus untuk bertanya satu hal, yaitu “Apakah Engkau orang yang kami tunggu? Atau kami harus menunggu orang lain lagi.” Jadi mereka bertanya apakah yang mereka tunggu itu adalah Tuhan Yesus ataukah masih ada orang lain lagi?
Tuhan Yesus tidak menjawab “Ya” atau “Tidak”, tetapi Dia hanya menjawab, “Katakan kepada Yohanes Pembaptis, apa yang kamu lihat dan apa yang kamu dengar. Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir. Orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik”. Haleluya!
Dari jawaban tersebut, tahulah Yohanes Pembaptis , bahwa itu adalah Tuhan Yesus yang selama ini dinanti-nantikan. Pelayanan Tuhan Yesus yang seperti itulah yang hari-hari ini harus Saudara dan saya lakukan. Mungkin Saudara bertanya-tanya, “Apakah benar yang buta melihat, yang lumpuh berjalan dan sayalah yang disuruh?”
Sejak 4 tahun yang lalu Tuhan memberikan satu pelayanan yang baru untuk gereja ini, yaitu pelayanan “Healing”.Sampai saat ini,dalam 147 KKR yang kita adakan di berbagai tempat, saya melihat ribuan orang disembuhkan; yang buta melihat, yang lumpuh berjalan dan sebagainya. Saya jadi berpikir dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, terima kasih kalau kami boleh diberikan pelayanan ini sehingga saya, … katakanlah dalam berkotbah itu menjadi ‘lebih mudah’ ketimbang gereja yang belum mengalami seperti ini”.
Maafkan saya, ini bukanlah suatu kesombongan, tetapi ini untuk membuka pikiran kita bahwa betapa sulitnya bagi pendeta untuk menyampaikan tentang hal ini kalau belum pernah mengalaminya, padahal ini adalah firman Tuhan. Padahal inilah yang Tuhan mau bagi umat yang percaya kepada-Nya, supaya dapat melakukan hal ini. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur.
Tuhan berjanji: “Kalau engkau percaya kepada-Ku, maka engkau akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan yang lebih besar daripada itu!” Melihat banyak hal-hal yang luar biasa akhir-akhir ini, kadang-kadang saya datang kepada Tuhan, “Tuhan, luar biasa loh Tuhan apa yang sekarang sedang dikerjakan.
Tuhan luar biasa!” Tetapi tahukah Saudara apa jawab Tuhan? Tuhan hanya berkata, “Yang kamu lihat itu baru permulaannya saja. Kamu akan melihat sebentar lagi bukan 1 – 2 orang yang Aku pakai untuk melakukan itu, tetapi banyak orang!” dan itu artinya Saudara semua yang percaya yang akan melakukan hal ini!
Dalam KKR di Lampung beberapa hari yang lalu, yang luar biasa adalah: menurut laporan kepolisian tidak pernah orang berkumpul sebanyak ini, meskipun ada konser musik dari group-group band yang terkenal, tidak ada huru-hara dan tidak ada motor yang hilang.
Ada beberapa kesaksian dari KKR di Lampung beberapa hari yang lalu, yaitu sbb :
Ê Ada seorang bapak yang naik dan bersaksi bahwa tadinya dia adalah seorang yang terkena ‘stroke’ hingga tidak bisa mengangkat tangan dan tidak bisa melakukan apa-apa, tetapi hari itu ia disembuhkan Tuhan sehingga tangan dan kakinya tiba-tiba bisa digerakkan lagi! Namun yang luar biasa, tiba-tiba ketua panitianya berlari sambil menangis, mendatangi bapak itu serta langsung memeluknya. Ketika ditanya ada apa sebenarnya, ia menjawab bahwa bapak yang disembuhkan itu ternyata dulunya adalah guru agama Katoliknya!
Ê Ada seorang ibu yang sudah 20 tahun mata sebelah kanannya tidak bisa melihat sama sekali. Pada malam pertama dia mulai bisa melihat secara “remang-remang”, tetapi pada hari keduanya, tiba-tiba matanya menjadi terang 100%, dan ia naik ke atas panggung serta berkata, “Tuhan Yesus yang sembuhkan!” Haleluya!!!
Ê Ada seorang bapak yang sedang berjalan-jalan dengan anaknya, kemudian dia melihat ada ‘ramai-ramai’. Lalu ia memutuskan untuk datang menghampiri. Bapak ini bukanlah seorang yang percaya dan setelah ia masuk ke tengah-tengah kerumunan orang banyak itu, apa yang terjadi? Ternyata bapak itu memang sedang sakit dan malam itu ia juga disembuhkan Tuhan Yesus! Haleluya! Pada waktu itu saya berkata, “Tuhan, orang yang sedang berjalan-jalan saja dan ‘kesasar’ Engkau sembuhkan, apalagi Saudara semua!”
Hari-hari ini Tuhan sedang mendemonstrasikan kasih dan kuasa-Nya! Kalau dulu, di tempat-tempat yang seperti itu mereka akan berkata, “Untuk apa menjadi orang Kristen? Bukankah orang-orang Kristen itu orang-orang yang melarat dan susah serta tidak ada kuasanya?” Dan sepertinya mereka bertanya apa yang bisa ‘ditawarkan’ kepada mereka dari kekristenan itu?
Dan bukan hanya orang yang non Kristen saja yang berkata seperti itu, karena orang Kristen sendiri pun berpendapat sama. Tetapi sekarang telah berubah karena kasih dan kuasa Tuhan tetap dari dulu, sekarang dan selama-lamanya. Kasih dan kuasa Tuhan tetap ada! Haleluya!
Saya lebih diyakinkan pada waktu 4 tahun yang lalu ketika saya menerima nubuatan dari Chuck Pierce di mana saya diberikan lukisan anak kunci. Jadi ketika itu, seorang nabi Tuhan yang bernama Chuck Pierce memberikan lukisan anak kunci kepada saya dan saya menerimanya. Lalu ia berkata, “Tuhan berkata, Anda sedang memegang kunci penuaian untuk bangsa ini. Penuaian akan terjadi melalui ‘healing movement’ dengan cara yang baru!”
Dan sekarang saya melihat sendiri bagaimana itu terjadi dan lebih daripada itu penuaian jiwa juga terjadi dengan luar biasa! Haleluya! Saya mau beritahu satu hal kepada Saudara, yaitu saya ini sebagai pembuka jalannya tetapi Saudara-saudara semua-lah yang akan dipakai setelah ini. Amin! Saudara mungkin bertanya apa yang menjadi rahasia Tuhan Yesus sehingga Dia bisa membuat orang buta melihat, yang tuli mendengar, yang lumpuh berjalan, dan sebagainya
Ternyata rahasianya adalah seperti yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 10:38 yang berkata sbb, “… yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”
Rahasianya adalah:Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa. Kata kuncinya adalah: Pengurapan! Kalau Saudara diurapi, maka Saudara akan mampu melakukan hal-hal yang supranatural! Setelah itu dikatakan bahwa, … Tuhan Yesus berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
Seperti apa yang Tuhan Yesus lakukan ini, maka kita pun akan melakukan hal yang sama. Amin! Saudara harus pegang ini! Sebab menjadi anak-anak Tuhan bukanlah orang-orang yang lemah yang selalu berkata, “Saya tidak bisa apa-apa …” Siapa yang bilang? Hari ini saya harus lebih meyakinkan Saudara, memberitakan serta mengimpartasikan pengurapan sehingga Saudara akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus pada waktu Dia masih di bumi ini. Amin!
Mungkin ada banyak yang berkata, “Oh kalau ini tidak mungkin bisa disembuhkan. Yang ini tidak mungkin diselesaikan … tidak mungkin. Lupakan saja! Kalau yang ini terima saja … karena tidak mungkin bisa berubah”. Saya mau beritahu Saudara, Tuhan Yesus berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada-Ku, dia akan hidup walaupun dia sudah mati!”
Mati disini artinya tidak ada pengharapan. Tetapi di hadapan Tuhan Yesus hari ini ubahlah paradigma pemikiran kita. Kalau selama ini kita berkata “Ini tidak mungkin … ini tidak mungkin!” Tidak demikian! Sebab di hadapan Tuhan Yesus tidak ada yang tidak mungkin! Semuanya mungkin dan tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada-Nya! Amin!
3. Berbuah
Yohanes 15:16 berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”
Saya mau bertanya, apakah Saudara mau supaya apa saja yang Saudara minta kepada Bapa di dalam nama Yesus, dikabulkan-Nya? Kalau Saudara mau supaya apa saja yang Saudara minta kepada Bapa dalam nama Yesus dikabulkan, maka sebagai saksi Yesus kita harus lakukan hal ini, yaitu: Pergi dan Menghasilkan Buah!
Pergi, artinya: Menjadikan semua bangsa murid Yesus dan Berdampaklah terhadap lingkungan kita! Yeremia 29:7 “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang (tinggal), dan berdoalah untuk kotaitu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”
Kalau kita mau tempat tinggal kita menjadi sejahtera, maka yang harus kita lakukan adalah: Usahakan kesejahteraan kota itu, Doakan kota itu dan Penuhi dunia usaha (market-place) dengan prinsip-prinsip Kerajaan Allah!
Saya percaya di dalam Kerajaan Allah tidak ada korupsi, kolusi dan nepotisme, ‘sikut-sikutan’, dsb. Bawalah prinsip-prinsip Kerajaan Allah ke dalam ‘market-place’, jangan malah sebaliknya; kita yang menjadi ‘dedengkot’-nya untuk masalah-masalah dalam ‘market-place’ tersebut (bersambung).

--

Keluarga Yang Siap Menyambut Kedatangan Kristus

Oleh: Divisi Profetik GBI Gatot Subroto Jakarta
Keluarga adalah lembaga pertama dan yang tertua Allah ciptakan dalam dunia ini. Sebelum ada lembaga-lembaga lain seperti satu bangsa dan gereja, Allah terlebih dahulu menciptakan lembaga keluarga. Karena Allah mau semua lembaga-lembaga yang ada dibangun di atas keluarga yang benar. Keluarga adalah inti masyarakat yang terkecil. Sedangkan inti dari keluarga adalah pasangan suami isteri. Selanjutnya anak-anak adalah berkat yang Tuhan tambahkan dan berikan.
Hubungan pasangan suami isteri adalah gambaran hubungan Kristus dengan jemaat, Efesus 5:32. Hubungan yang indah antara Kristus dengan jemaat, Allah gambarkan melalui hubungan suami isteri yang intim dan mesra, sehingga dapat dilihat oleh dunia ini.
Sehingga tidak heran sejak keluarga pertama yakni keluarga Adam dan Hawa menjadi sasaran utama dari serangan iblis. Sebab satu keluarga memiliki dampak yang luar biasa. Satu keluarga yang telah mengalami pemulihan dapat berdampak membawa pemulihan kepada satu komunitas. Satu komunitas yang telah dipulihkan dapat berdampak kepada satu kota. Kota yang telah dipulihkan kemudian dapat berdampak kepada satu bangsa, yang akhirnya berdampak kepada bangsa-bangsa. Semuanya diawali dari satu keluarga. Sebaliknya satu keluarga yang bobrok dan hancur juga dapat berdampak secara negatif kepada satu komunitas, kota, bangsa dan sampai kepada bangsa-bangsa.
Pesan Tuhan yang begitu kuat pada hari-hari terakhir ini ialah: “Aku akan datang segera”. Sebelum Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya, memang iblis bekerja ekstra keras untuk menghancurkan keluarga. Sebab jika keluarga hancur dampaknya sangat luas ke berbagai aspek dalam bidang kehidupan masyarakat yang lain. Berbagai cara dipakai iblis untuk menghancurkan keluarga, seperti mengaburkan fungsi atau peran orang tua, suami isteri. Begitu banyak para orangtua tidak lagi melakukan perannya secara maksimal untuk mendidik anak-anak mereka. Ulangan 6:4-9
Orangtua bekerja dari pagi sampai malam, sehingga anak bertumbuh sendiri. Kurangnya waktu bagi suami isteri curhat secara terbuka, demikian juga antara orangtua dengan anak yang membuat ikatan emosional antara sesama anggota keluarga begitu rapuh. Apa yang harus dilakukan oleh tiap-tiap keluarga, pasangan suami isteri sebelum kedatanganNya kedua kali? Setiap keluarga harus menjadi saksi Kristus, hidup intim dan kudus dengan Tuhan. Mengerti kehendak dan rencana Allah, sehingga siap menyambut kedatangan Kristus. Kisah Para Rasul 1:8 Apa yang harus dilakukan keluarga untuk mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Kristus sehingga menjadi saksiNya?
Tiga hal yang penting dilakukan oleh keluarga untuk menjadi saksi Kristus:
1. ”Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Roma 11:36.
Setiap anggota keluarga perlu menyadari, bahwa keluarga berasal dari Allah, oleh Allah, kepada Allah, dan untuk kemuliaan Allah. Karena itu ketika keluarga diciptakan, Allah membuat pola untuk setiap keluarga demi kebahagiaan dan kelanggengan keluarga itu.
a. Pola Allah untuk suami. Allah menetapkan suami-suami sebagai imam, nabi dan raja. Sebagai imam, berarti suami bertanggungjawab memimpin mezbah keluarga dan merawat kerohanian setiap anggota keluarga. Sebagai imam, suami bertanggung jawab untuk mengerti apa pesan dan kehendak Tuhan bagi setiap anggota keluarganya. Sebagai raja, suami berarti sebagai pemimpin tertinggi, kepala dalam struktur satu keluarga. Suami sebagai penanggung jawab terakhir dalam satu keluarga. Sebagai kepala berarti siap menjadi contoh, panutan, teladan bagi seluruh anggota keluarganya. Apakah Anda sebagai suami telah menerapkan pola Allah tersebut?
b. Pola Allah untuk isteri. Allah menetapkan istri-istri sebagai penolong, pendamping dan penghibur. Penolong bukan berarti lebih tinggi atau lebih rendah, tetapi sederajat. Kejadian 1:27. Tetapi Allah memberikan pengurapan sebagai penolong yang memiliki hal-hal khusus yang tidak dimiliki oleh pria. Sebagai pendamping, berarti isteri dan suami tidak boleh berpisah kecuali untuk sementara waktu. 1 Korintus 7:5 Kehadiran Hawa mendampingi Adam membuat Adam menjadi maksimal dalam tangan Tuhan. Seorang suami yang baik sangat senang apabila didampingi oleh isterinya. Dalam kamus umum bahasa Indonesia tidak ada pria penghibur, tetapi yang ada wanita penghibur, walaupun pengertiannya negatif. Tetapi bagi seorang isteri, peran penghibur tidak pernah dicabut oleh Tuhan. Hanya setelah setelah seorang isteri dipulihkan, orientasi yang dihibur adalah suaminya sendiri dan anggota keluarganya. Apakah Anda sebagai isteri telah menerapkan pola Allah tersebut?
c. Pola Allah untuk anak. Anak-anak wajib menghormati orang tua dan menaati dalam segala hal. Keluaran 20:12, Efesus 6:1-3 Menghormati mengandung pengertian, selalu bertanya kepada orangtua sebelum mengambil keputusan yang prinsipil. Tidak pernah bertanya kepada orangtua adalah salah satu pemberontakan anak terhadap orangtua. Tuhan telah memberikan otoritas bagi orangtua untuk mendidik anak, karena itu setiap anak belajar menghargai otoritas yang Allah berikan bagi orangtua.Apakah Anda sebagai anak telah menerapkan pola Allah tersebut? Setiap anggota keluarga perlu menyadari, bahwa keluarga berasal dari Allah, sehingga semua pola yang Allah tetapkan bertujuan agar apapun yang dilakukan atau dikerjakan semua harus bermuara untuk kemuliaan Allah.
2. Agar setiap anggota keluarga berbuah.
Sebab Tuhan telah memilih kita untuk menghasilkan buah. Yohanes 15:16
a. Suami yang berbuah. Kasihnya kepada Allah terus bertumbuh, mengasihi isterinya dan anak-anaknya walaupun ada hal-hal yang tidak disenangi, mudah memaafkan isteri, memberi teladan yang baik bagi seluruh keluarganya. Karakternya baik, komitmennya tinggi, kompetensinya bertumbuh.
b. Isteri yang berbuah. Siap menundukkan diri dalam kepemimpinan suami dengan kelebihan dan kekurangannya, memaksimalkan potensi suami dan anak-anak, tidak membiarkan hatinya terluka, membangun rumahnya dengan bijak. Amsal 31:10-31
c. Anak yang berbuah. Dalam kondisi yang bagaimanapun, selalu menghormati dan menaati orangtua. Suami, isteri dan anak yang berbuah memiliki karakter yang baik, komitmen yang tinggi terhadap keluarga dan kompetensi yang bertumbuh.
3. Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup (Roma 12:1)
Persembahan, dalam bahasa Inggris memakai istilah ‘sacrifice’, berarti korban. Persembahan berarti harus ada korban. Tidak ada persembahan tanpa kurban. Suami, isteri dan anak dalam keluarga harus siap memberikan korban. Korban itu sesuatu yang tidak mudah, sakit.
Tiap anggota keluarga berbeda dengan keunikan yang Allah ciptakan. Untuk menciptakan ‘unity’ dalam keluarga, perlu pengorbanan, saling peduli, saling memaafkan tanpa hitung-hitungan. Mengasihi berarti siap terluka. Mengasihi berarti kadang dilukai dan melukai, tetapi siap mengampuni, kemudian cintanya bertambah dalam lagi. Itulah kehidupan.
Tuhan Yesus akan datang segera, biarlah setiap keluarga semuanya siap menjadi saksi Kristus dengan menyadari bahwa segala sesuatu adalah dari Dia, untuk Allah, bagi kemulianNya. Dengan karakter yang baik, komitmen yang tinggi dan kompetensi yang bertumbuh keluarga berbuah, sehingga dapat memberikan persembahan yang hidup bagi Dia.

--

Menjadi Saksi Yesus ! (2)

Oleh: Ps.Niko Njotorahardjo-Jakarta
Pergi, artinya: Menjadikan semua bangsa murid Yesus, Berdampaklah terhadap lingkungan kita dan Penuhi dunia usaha (market-place) dengan prinsip-prinsip Kerajaan Allah!
Berbuah
Dalam alkitab ada 5 macam buah, yaitu sbb:
a. Buah Pekerjaan Yang Baik
Kolose 1:10, “sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,” Artinya, menjadi berkat bagi orang lain.
b. Buah Untuk Hidup Yang Kekal
Yohanes 4:36, “Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.” Artinya, jiwa-jiwa yang dimenangkan untuk Tuhan Yesus.
c. Buah-Buah Kebenaran
2 Korintus 9:10, “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;” Artinya, memperhatikan orang-orang miskin dengan dasar belas kasihan Tuhan Yesus.
d. Buah-Buah Yang Sesuai Pertobatan
Matius 3:8, “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.” Artinya, perubahan pola hidup setelah bertobat.
e. Buah Roh
Keempat buah di atas sebenarnya terhisap dalam buah yang kelima ini. Kalau Saudara memiliki 9 Buah Roh tersebut, maka artinya Saudara sudah melakukan ke-empat buah tadi. Galatia 5:22–23 ”Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri …” Sembilan Buah Roh ini adalah yang kita sebut dengan Karakter dan karakter tidak sama dengan kepribadian.
Sebagai contoh misalnya tentang kelemahlembutan. Kalau seseorang mempunyai pembawaan yang lemah-lembut, belum tentu ia mempunyai karakter yang lemah-lembut. Sebaliknya seperti saya yang mempunyai kepribadian yang tegas, bukan berarti mempunyai karakter yang jelek. Karena yang dimaksud dengan orang yang lemah-lembut adalah orang yang mau berubah. Yaitu pada waktu ia ditegor atau dinasehati ia mau berubah dan tidak mengeraskan hatinya. Itulah yang disebut dengan orang yang mempunyai karakter lemah-lembut.
Tuhan sedang mencari buah! Ranting yang berbuah akan dibersihkan-Nya supaya buahnya lebih banyak. Pada waktu dibersihkan tentu sakit rasanya, tetapi itu lebih baik daripada ranting yang tidak berbuah akan dipotong! Saya berdoa dan percaya bahwa tidak ada yang dipotong di tempat ini! Melainkan hanya dibersihkan saja. Tidak mengapa sakit sedikit, yang penting bisa berbuah banyak.
Pada waktu saya berada di Amerika Serikat, saya menyempatkan diri untuk pergi ke Lancaster. Di sana ada satu pertunjukan yang bernama “Sight and Sound” yaitu pagelaran kisah-kisah Alkitab. Sepanjang 10 tahun terakhir ini, lebih setiap kali ke Amerika, saya selalu menyempatkan diri ke Lancaster untuk menyaksikan pagelaran kisah-kisah dalam Alkitab, dan saya sangat diberkati ketika menyaksikan pertunjukkan di sana karena saya bisa merasakan hadirat Tuhan begitu luar biasa.
Kali ini untuk pertama kalinya saya bertemu dengan pemiliknya yang sudah berusia 71 tahun, tetapi kelihatannya seperti baru berumur 50 tahun an. Staminanya luar biasa, begitu pula cintamya kepada Tuhan. Kita sedang akan memulai pelayanan yang seperti itu, dan pada pertemuan itu saya menerima pengurapan pelayanan pagelaran itu ; begitu pula pemilik dari “Sight & Sound” tersebut menerima pengurapan dari impartasi yang saya berikan.
Pertunjukkan di sana diadakan dari Senin sampai dengan Sabtu, 2 kali sehari dan selalu ‘fully booked’ sepanjang tahun! Dan itu dipakai Tuhan untuk memenangkan jiwa begitu luar biasa sehingga telah memberkati jutaan orang dan mereka sendiri pun diberkati. Ketika ditanya apa rahasianya dalam memilih para pemain,sehuingga mereka bisa begitu sukses; pemilik itu menjawab, “dasarnya adalah 3 ‘C’. Nomor satu adalah ‘Character’. Nomor dua adalah ‘Commitment’ dan yang ketiga baru ‘Competence’ “.
Jadi, ‘competence’ atau kemampuan adalah nomor 3, sedangkan yang nomor satu adalah ‘character’ dan nomor 2 adalah‘commitment’. Padahal dalam pertunjukan yang sedemikian rupa harusnya ‘competence’ yang menjadi nomor satu, tetapi disana tidak! Karena yang menjadi nomor satu adalah ‘karakter’! Itulah prinsip Kerajaan Allah!
Kita semua adalah pemain di dunia ini. Dan sebagai pemain, yang menjadi nomor satu adalah: Character (Karakter). Yang kedua adalah: Commitment (Komitmen) dan yang ketiga barulah: Competence (Kemampuan).
Dalam gereja, pelayanan dan perusahaan yang kita pimpin, apa kunci kearah sukses? Bagi orang dunia yang menjadi nomor satu mungkin adalah: Competence terlebih dahulu, yaitu ‘Skill’ dan kepandaian. Barulah setelah itu Commitment atau mungkin antara competence dan commitment bisa dibalik mana yang terlebih dahulu, tetapi yang character tidak pernah disinggung.
Tetapi bagi kita sebagai anggota Kerajaan Allah, baik dalam bisnis Saudara atau apa pun juga, kalau Saudara mau diberkati dengan berkat dari Kerajaan Sorga, maka yang nomor satu character, kemudian commitment dan yang terakhir barulahcompetence, Sekarang saya mau memperlihatkan kepada Saudara tentang keadaan dunia.
Perkembangan dunia ini dibagi menjadi beberapa era untuk keperluan perputaran ekonomi dunia, yaitu: dimulai dengan ‘Era Agrikultural’ selama ribuan tahun lamanya; lalu ‘Era Industri’ kira-kira 1½ abad lamanya; lalu ‘Era Informasi, dan akhirnya “Era Spiritualitas’.
Manusia sekarang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu yang dalam Tuhan Yesus seperti kita ini dan yang bukan dalam Tuhan Yesus. Dan sekarang yang di luar Tuhan Yesus seperti berlomba-lomba dan melakukan dengan gencar ‘terawang-terawang’ dan menawarkan bermacam-macam hal. Misalnya: “Anak-anak mau menjadi jenius? Mata ditutup tetapi bisa meraba dan bermain sepeda, dsb …” Katanya, prestasi di sekolah bisa meningkat, tetapi itu semua melalui jalur yang diluar Tuhan Yesus. Oleh sebab itu berhati-hatilah!
Saudara harus bisa membedakan hal ini dan sekarang justru yang menjadi pemilik program-program tersebut adalah banyak yang‘pendeta’. Situasi ini sama seperti yang terjadi pada bangsa Moravia tahun 1727 ketika Roh Kudus dicurahkan, pengajaran sesat pun masuk ke dalam gereja, dan sekarang ini pun sedang terjadi!” Berhati-hatilah! Jangan sampai Saudara terkecoh!
Sekarang di zaman ‘spiritualitas’ ini orang tidak akan mengatakan bahwa itu adalah hipnotis, dan sebagainya; dengan dalih bahwa pemiliknya adalah pendeta, jadi bukan hipnotis tetapi sesungguhnya adalah sebuah training.
Di majalah Bahana, ada artikel tentang hal yang sedang ramai diperbincangkan ini, yaitu tentang masalah otak tengah, dan sebagainya. Tetapi apa pun namanya itu, saya mau beritahu apa yang harus Saudara terima dan apa yang tidak.
Jadi, ada satu yang ‘simple’, yaitu kalau ada sesuatu yang ditawarkan seperti ini, “Aku bisa! … anakmu pasti bisa! Bersama kita bisa!” Saya mau bertanya, apakah itu Alkitabiah atau tidak? Jawabannya TIDAK! Sebab yang Alkitabiah adalah: “Bersama Yesus, kita bisa! Bersama Tuhan Yesus, saya bersama Saudara pasti bisa!”. Jadi diluar ini, harus Saudara tolak!
Yeremia 17:5-8, “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. “
Jadi kalau sudah mengandalkan kekuatannya sendiri dan membangun ego-nya, itu tidak Alkitabiah. Di luar sana semua berkata seperti itu sehingga akan membuat Saudara bingung. Tetapi Saudara yang mempunyai Roh Kudus seharusnya mengetahui hal ini. Mungkin itu yang menjadi pergumulan Saudara, hari ini hal itu sudah dibukakan dan dijawab oleh Tuhan.
Kalau masalah mau menjadi jenius atau pandai, mari kita melihat tuntunan Alkitab saja dan jangan jadi bingung mendengar slogan yang berkata bahwa “2 hari bisa menjadi jenius!” dengan cara diprogram, dan sebagainya. Tidak usah kita ikut-ikutan, tetapi ikuti saja apa kata Alkitab. Contohnya: Daniel bersama ketiga temannya. Mari kita tinjau kisah mereka melalui ketiga hal tadi, yaitu: character, commitment dan competence.
Character: Daniel dan ketiga temannya adalah anak-anak muda yang takut akan Tuhan. Mereka dengan berani menolak makanannya raja, karena itu haram bagi mereka. Dan mereka memilih untuk makan sayur dan air saja, lebih dari itu Daniel juga sering berpuasa. Selain itu Daniel sampai tua 3x sehari berlutut (artinya menyembah), berdoa dan memuji Tuhan, sehingga gara-gara itu dia harus masuk gua singa. Tetapi puji Tuhan karena singa tidak menyukai orang yang suka berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Haleluya!
Commitment: Apa komitmen mereka? Mereka belajar dengan sungguh-sungguh selama 3 tahun, bukan dengan diprogram selama 2 hari langsung jadi!
Compentence: Sebagai hasil dari komitmen tersebut; competence apa yang Tuhan berikan kepada mereka?
Daniel 1:17, “Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.”
Daniel 17:20, “Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.”
Saudara, kepandaian yang dicari dengan cara manusia seperti ahli jampi, yaitu tukang-tukang terawang pada waktu itu bukan main banyaknya, tetapi ternyata Daniel dan teman-temannya 10 kali lebih hebat dari mereka. Siapa yang memberi kepandaian buat mereka? Tuhan Yesus! Character, Commitment dan Competence, Tuhanlah yang sediakan! Haleluya!

--

Menjelang Kedatangan Tuhan Yesus

Oleh: Divisi Profetik GBI Gatot Subroto-Jakarta
“Sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci, dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.” (Filipi 1:10-11)
Tuhan Yesus segera datang. Dia sangat ingin segera menjemput dan mengangkat kita ke dalam kemuliaanNya. Waktu yang sedang kita jalani hari-hari ini adalah masa menjelang HARI KRISTUS. Kita harus berjaga-jaga dan harus mengerti tanda-tandanya. Bahwa kita telah siap menjelang kedatanganNya itu yang seperti apa?
Ketika Tuhan Yesus datang kembali, maka yang Dia ingin temukan adalah kita didapati dalam keadaan suci, tidak bercacat dan berbuah kebenaran. Firman Tuhan katakan dalam Filipi 1:10-11 “..supaya kamu suci, dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran..”
Tuhan Yesus Yang Mengerjakan
Dan semua itu terjadi karena Tuhan Yesus yang mengerjakan di dalam diri kita. Kita tidak akan mampu hidup suci dengan kekuatan kita sendiri. Kita tidak dapat menghasilkan buah kebenaran dari kemampuan manusiawi kita. Hanya oleh karena Tuhan Yesus yang mengerjakan di dalam kita, barulah kita mampu mengerjakannya. Itulah artinya ‘oleh karena anugerahNya’.
Yesus yang terlebih dahulu mengerjakan di dalam kita, barulah kemudian kita mengerjakannya keluar. Yesus yang terlebih dahulu bekerja di dalam manusia batiniah kita, kemudian kita bertindak dalam ketaatan. Dan semua itu kita akan alami karena pekerjaan Roh Kudus yang diam di dalam hati kita.
Karena itu kita harus mengandalkan Roh Kudus untuk dapat melakukan kehendak Tuhan dengan benar. Kita harus mengenal Roh Kudus secara pribadi, bergaul lebih dalam dan mengandalkan kekuatanNya. Ketika Roh Kudus bekerja, maka hasilnya adalah; menjelang kedatangan Tuhan Yesus kita akan menjadi seperti yang Dia inginkan.
Oleh Kuasa Roh Kudus
Kita sedang berada di minggu-minggu pasca pencurahan Roh Kudus. Pada tangal 23 Mei 2010 yang lalu Gereja Merayakan Hari Pencurahan Roh Kudus, yaitu Hari Raya Pentakosta. Apa yang terjadi 2.000 tahun yang lalu di loteng atas Yerusalem, baru saja kita peringati.
Karena mengalami pencurahan Roh Kudus, maka hidup para murid di Yerusalem diubahkan secara nyata. Rasul Petrus yang tadinya penakut dan menyangkal Tuhan Yesus, tiba-tiba berubah menjadi orang yang sangat berani. Dia tidak takut mati buat Tuhan Yesus, dan dia memiliki belas kasihan yang Illahi di hatinya bagi orang yang membutuhkan pertolongan Tuhan. Mereka berubah dari orang-orang yang bersembunyi menjadi saksi Kristus yang sangat nyata. Ini semua terjadi karena kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam mereka.
Ketika Tuhan berbicara tentang Roh Kudus, Tuhan berkata, lebih baik Yesus kembali kepada Bapa di sorga, supaya Roh Kudus itu datang ke dalam hidup kita (Yohanes 16:7). Selanjutnya Tuhan katakan: ”Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu..” (Kisah Para Rasul 1:8).
Roh Kudus telah dikaruniakan dan tinggal di dalam kita. Kuasa Roh Kudus ada di dalam kita, sehingga kita menerima kuasa (kekuatan dan kemampuan) untuk bisa menjadi saksi Kristus. Sejak mengalami dipenuhi Roh Kudus, kuasa dan karunia Roh Kudus itu nyata di dalam hidup kita. Kesaksian pribadi yang saya alami adalah : saat pertama kali saya dipenuhi Roh Kudus, saya mengalami sukacita yang begitu melimpah dan sangat kuat mengalir. Sukacita yang seperti itu belum pernah saya alami.
Itu berlangsung cukup lama. Penuh kegairahan untuk berdoa dan memuji Tuhan. Baik dengan nyanyian akal budi, maupun bermazmur dalam Roh. Hadirat Tuhan begitu riil. Penyertaan Tuhan begitu nyata dirasakan. Pengalaman berjalan bersama dengan Kristus yang begitu nyata membuat kita dapat menceritakan dan bersaksi tentang apa yang Tuhan Yesus telah buat dalam hidup kita melalui karya Roh Kudus.
Gaya Hidup Yang Menjadi Kesaksian
Perubahan di dalam gaya hidup juga terjadi akibat mengalami dipenuhi Roh Kudus. Salah satu wujud ‘menjadi saksi Kristus’ adalah gayahidup kita. Hidup yang menghasilkan kebaikan sebagai buah Roh Kudus di dalam kita akan memuliakan Tuhan. Ini adalah kesaksian melalui gaya hidup. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16).
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat.” (Filipi 4:4-5). Gaya hidup yang didukung kuasa Roh Kudus akan dilihat oleh orang lain, dan membuat orang menaruh hormat dan mengaku, bahwa ada hidup Yesus yang nampak nyata di dalam kita. Hidup kita menjadi berbeda dari orang lain, tidak serupa dengan orang dunia. Ada sifat Kristus yang Illahi tercermin dari hidup kita. Ada kebaikan Tuhan Yesus yang mengalir keluar dari hidup kita. Mereka merasakan buah kebaikan dari hati yang murni. Gaya hidup kita menghadirkan inspirasi bagi orang lain, dan membuat orang lain teringat akan Yesus.
Ketika orang bertemu dengan kita, yang terbayang adalah, ada Tuhan Yesus yang mengendalikan dan mengatur perilaku kita. Tuhan menghendaki kita membangun gaya hidup yang seperti itu. Ketika orang-orang di kantor kita menanyakan adakah hari ini masih ada orang yang mau berdiri tegak di atas kebenaran, lalu dengan mudah mereka akan mengenali, ya ada! Hidup kita dikenali dengan jelas. Kita tegak di atas kebenaran dalam segala situasi. Ada garis batas yang tegas di antara kebenaran dan ‘kompromi dengan dunia’.
Sementara korupsi telah merasuki budaya dan moral bangsa kita ini, orang mengenali kita sebagai orang yang telah merdeka dari ‘cinta uang’. Kita benar-benar berbeda dengan dunia. Tidak ada lagi tersisa akar cinta uang dalam bentuk apapun. Ketika dibutuhkan orang yang setia dan dapat dipercaya dalam keuangan, mereka tidak susah menemukan dan menentukan siapa orang tersebut.
Sikap Hati Yang Memberi Respons
Apa yang Roh Kudus kerjakan akan menjadi nyata di dalam hidup kita ketika kita memberi respon yang benar. Bagaimanakah seharusnya sikap kita supaya mengalami karya Roh Kudus di dalam kita? Segala yang firman katakan dan janjikan harus ditanggapi dengan iman. Hati yang terbuka dan rela adalah awal yang menentukan untuk iman bekerja di hati kita. Roh Kudus yang akan mengajarkan kebenaran dan yang membawa kita ke dalam kebenaran ketika kita terbuka dan rela. “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;..” (Yohanes16:13).
“Tetapi Penghibur yaitu Roh Kudus, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan yang akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14:26). oh Kudus adalah Roh Kebenaran. Jadi Dia yang menghadirkan kebenaran di hati kita. Kita yang tadinya tidak mengerti kebenaran Tuhan, disadarkan olehNya. Kita lebih mudah menyadari bila ada yang salah, lalu kita jadi lebih peka untuk mengerti kebenaran Tuhan.
Orang yang mengerti apa yang salah karena mengenal kebenaran akan mudah bertobat ketika hatinya terbuka dan rela dikoreksi. Akibatnya dia dapat hidup dalam kebenaran. uhan menghendaki kebenaran dalam batin. Bukan hanya kebenaran dan kesalehan yang terlihat di luar. Hati yang remuk dan patah adalah hati yang bisa dibentuk ulang oleh Tuhan menjadi hati yang benar dan berkenan kepadaNya.
“Sesungguhnya Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin..Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan;…Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak Kaupandang hina ya Allah.” (Mazmur 51:8, 18-19).
Hati yang mau terbuka dan rela dikoreksi Roh Kudus adalah hati yang akan menangkap kebenaran Allah. Hati yang seperti inilah yang akan dituntun Roh Kudus untuk masuk ke dalam kebenaran. Ketika hati kita remuk dengan jiwa yang hancur dalam pertobatan, maka tidak akan ada sisa pembenaran diri kita lagi. Yang tersisa adalah ketulusan yang murni. Maka kita pasti bisa dibentuk ulang untuk memiliki hati yang serupa dengan hati Yesus. asilnya adalah kita berbuah dalam kebenaran seperti yang Tuhan inginkan. Hidup kita menjadi suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus.[HP]

--

Di Tangan Siapa

Bola basket dalam tanganku berharga $19.
Bola basket dalam tangan Michael Jordan berharga $33 juta.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Baseball dalam tanganku berharga $6.
Baseball dalam tangan Mark McGuire berharga $19 juta.
Tergantung ada dalam tangan siapa.
Raket tenis tak ada gunanya dalam tanganku.
Raket tenis dalam tangan Venus Williams menghasilkan kemenangan dalam kejuaraan dunia.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Tongkat dalam tanganku menghalau binatang buas.
Tongkat dalam tangan Musa membelah lautan luas.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Ketapel dalam tanganku merupakan mainan anak-anak.
Ketapel dalam tangan Daud merupakan senjata dahsyat.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Lima roti dan dua ikan dalam tanganku menjadi beberapa potong roti isi.
Lima roti dan dua ikan dalam tangan Yesus memberi makan ribuan orang.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Paku-paku dalam tanganku menghasilkan sangkar burung.
Paku-paku dalam tangan Yesus Kristus menghasilkan keselamatan bagi segenap umat manusia.
Tergantung ada dalam tangan siapa.

Kau lihat sekarang, segala sesuatu tergantung ada dalam tangan siapa. Jadi serahkan segala masalahmu, kekhawatiranmu, ketakutanmu, harapan-harapanmu, impian-impianmu, keluargamu, kawan serta sahabat-sahabatmu dalam tangan Tuhan sebab... segala sesuatu tergantung ada dalam tangan siapa.

Pesan ini sekarang ada dalam tanganmu.
Apa yang hendak KAU lakukan dengannya?
Tergantung ada dalam tangan siapa.

--

The Secret

One day, one friend asked another, "How is it that you are always so happy? You have so much energy, and you never seem to get down."

With her eyes smiling, she said,
"I know the Secret!"
"What secret is that?"

To which she replied,
"I'll tell you all about it, but you have to promise to share the Secret with others."

"The Secret is this: I have learned there is little I can do in my life that will make me truly happy. I must depend on God to make me happy and to meet my needs. When a need arises in my life, I have to trust God to supply according to HIS riches. I have learned most of the time I don't need half of what I think I do. He has never let me down. Since I learned that 'Secret', I am happy."

The questioner's first thought was,
"That's too simple!" But upon reflecting over her own life she recalled how she thought a bigger house would make her happy, but it didn't! She thought a better paying job would make her happy, but it hadn't. When did she realize her greatest happiness? Sitting on the floor with her grandchildren, playing games, eating pizza or reading a story, a simple gift from God.

Now you know it too! We can't depend on people to make us happy. Only GOD in His infinite wisdom can do that. Trust HIM!

And now I pass the Secret on to you! So once you get it, what will you do? YOU have to tell someone the Secret, too! That GOD in His wisdom will take care of YOU!
But it's not really a secret...
We just have to believe it and do it...

Really trust God!

--

Doa Bijak Untuk Minta Jodoh

Tuhanku,
Aku berdoa untuk seorang pria, yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya.
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.
Wajah ganteng dan daya tarik fisik tidaklah penting.
Yang paling penting adalah sebuat hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk menjadi seperti Yesus.

Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup,
sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.
Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehatiku ketika aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika berada disebelahnya.

Aku tidak meminta seorang yang sempurna,
Namun aku meminta seorang yang tidak sempurnaa, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta :
Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat pria itu bangga.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU,
sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU,bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.
Berikanlah RohMU yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMU bukan dari luar diriku.
Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.
Berikanlah aku mataMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.
Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari.
Berikanlah aku bibirMU dan aku akan tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat
mengatakaan "betapa besarnya Tuhan itu karena Engkau telah memberikan
kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat
dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kautentukan.
Amin


--

Apa Kamu Cukup Kuat?

Ada kekuatan di dalam KASIH, Dan orang yang mengasihi adalah orang yang kuat Karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan diri sendiri.

Ada kekuatan di dalam SUKACITA, Dan orang yang memiliki sukacita adalah orang yang kuat Karena ia tidak pernah terlarut dengan tantangan dan cobaan.

Ada kekuatan di dalam DAMAI SEJAHTERA, Dan orang yang penuh damai sejahtera adalah orang yang kuat Karena ia tidak pernah tergoyahkan dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan di dalam KESABARAN, Dan orang yang sabar adalah orang yang kuat Karena ia sanggup menanggung segala sesuatu dan ia tidak pernah merasa disakiti

Ada kekuatan di dalam KEMURAHAN, Dan orang yang murah hati adalah orang yang kuat Karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya untuk melakukan yang baik bagi sesamanya

Ada kekuatan di dalam KEBAIKAN, Dan orang yang baik adalah orang yang kuat Karena ia selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang.

Ada kekuatan di dalam KESETIAAN, Dan orang yang setia adalah orang yang kuat Karena ia bisa mengalahkan kedagingan dengan kesetiaannya kepada TUHAN dan sesama.

Ada kekuatan di dalam KELEMAHLEMBUTAN, Dan orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat Karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Ada kekuatan di dalam PENGUASAAN DIRI, Dan orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat Karena ia bisa mengendalikan hawa nafsunya.

--

Bertemu Daniel

Pengalaman hidup yang ditulis dalam "The day I met Daniel", memenangkan juara pertama lomba Menulis Kesaksian 1995 majalah The Christian Reader.

Hari itu dingin, tidak biasa di bulan Mei. Musim semi telah tiba dan segala sesuatu tumbuh beraneka warna. Aku duduk bersama dua orang teman dekat jendela yang bergambar dalam rumah makan yang unik di pojok taman kota. Makanan dan persahabatan kami terasa istimewa hari itu. Saat kami sedang berbincang-bincang, perhatianku tertarik ke seberang jalan. Di situ tampak seorang lelaki sedang menggendong seluruh barang miliknya pada punggungnya. Ia membawa tanda kusam yang bertuliskan, "Saya mau bekerja untuk dapat makan". Hatiku terenyuh. Aku mengalihkan perhatian pada kedua temanku dan melihat bahwa orang di sekitar kami berhenti menyantap makanannya untuk melihat orang tersebut. Banyak kepada digelengkan dengan kesedihan dan rasa tidak percaya. Kami meneruskan makanan kami, namun bayangannya tidak hilang dari pikiranku.

Setelah menyelesaikan makan siang itu, kami berpisah. Ada hal yang harus aku kerjakan dan akupun bergegas hendak menyelesaikannya. Aku menoleh ke arah taman kota, mencari pengunjung aneh itu dengan setengah hati. Aku takut bahwa jika aku melihatnya lagi, aku merasa harus menanggapinya. Aku menyusuri kota dan tidak melihatnya lagi. Aku berbelanja dan kembali ke mobil. Dalam lubuk hatiku, Roh Tuhan terus berbicara padaku: "Jangan kembali ke kantor hingga engkau mengelilingi taman itu sekali lagi." Begitulah, dengan sedikit ragu, aku menuju ke kota. Saat aku mengitari tikungan taman, aku melihatnya. Ia sedang berdiri di tangga depan sebuah gereja, memeriksa isi tasnya. Aku berhenti dan memandang, merasa terpanggil untuk berbicara kepadanya, tetapi juga ingin terus melanjutkan perjalananku. Tempat parkir di pojok mungkin sebuah tanda dari Tuhan: undangan untuk parkir. Aku memarkirkan mobil, melangkah keluar, dan menghampiri pengunjung baru di kota ini.

"Mencari pendeta, Pak?" tanyaku.

"Tidak juga," sahutnya. "Cuma istirahat."

"Anda sudah makan hari ini?"

"Oh, saya makan sedikit tadi pagi."

"Anda mau makan siang dengan saya?"

"Apakah Anda punya pekerjaan untuk saya?"

"Tidak ada," sahutku. "Aku dating ke kota ini untuk bekerja, tapi saya ingin mengajak Anda makan siang."

"Baiklah," sahutnya sambil tersenyum.

Selagi ia mulai mengumpulkan barang-barangnya, aku bertanya sebagai 'basa-basi', "Anda hendak ke mana?"

"St. Louis."

"Asalnya dari mana?"

"Oh, dari mana-mana; kebanyakan dari Florida."

"Sudah berapa lama Anda berjalan?"

"Empat belas tahun," begitu jawabnya.

Aku tahu bahwa aku telah berkenalan dengan seorang yang tidak biasa. Kami duduk berseberangan dalam rumah makan yang sama dengan yang kutinggalkan beberapa menit sebelumnya. Rambutnya panjang lurus, dan janggutnya yang gelap, dicukur rapi. Kulitnya terbakar matahari, dan wajahnya sedikit lebih tua dari usianya yang 38 tahun. Matanya berwarna gelap, tetapi jernih, dan cara bicaranya fasih dan jelas. Ia membuka jaketnya dan terlihat kaos merah terang bertulikan, "Yesus Adalah Cerita Tanpa Akhir!" Lalu, cerita Daniel, begitulah namanya, mulai terungkap. Ia mengalami hidup yang keras. Ia telah membuat beberapa pilihan yang salah dan menuai akibatnya. Namun empat belas tahun yang lalu, selagi berkelana melintasi negeri, ia berhenti di sebuah pantai di Daytona. Ia mencoba bekerja bersama beberapa orang yang sedang mendirikan tenda besar dan beberapa peralatan konser. Akhirnya, ia mendapatkan pekerjaan itu, tapi tenda besar itu bukan untuk sebuah konser, melainkan untuk kebaktian. Dalam kebaktian itu ia melihat kehidupan dengan lebih jelas. Ia menyerahkan hidupnya pada Tuhan.

"Tidak ada yang sama sejak saat itu," katanya. "Saya merasa Tuhan menyuruhku terus berjalan, jadi saya meneruskannya sampai empat belas tahun sekarang."

"Pernah merasa ingin berhenti?"

"Kadang-kadang, ketika sedang mengalami kesulitan. Tapi, Tuhan telah memberikan panggilan ini. Saya membagikan Alkitab. Itu isi tas saya. Saya bekerja untuk membeli makanan dan Alkitab dan saya berikan Alkitab itu saat Roh-Nya menuntun saya."

Aku duduk tercengang. Temanku yang tunawisma ini ternyata bukan tidak mempunyai rumah. Ia sedang menjalani misi dan hidup seperti ini sebagai pilihan. Pertanyaan berkobar dalam kalbuku beberapa saat. Lantas aku bertanya:
"Seperti apa rasanya?"

"Apa?"

"Berjalan-jalan di kota membawa semua milik Anda di punggung dan menunjukkan tanda itu?"

"Oh, awalnya terasa memalukan. Orang pasti menatap dan berkomentar. Pernah ada yang melempar roti yang sudah hampir habis dan memberi isyarat yang menyatakan bahwa saya sama sekali tidak diinginkan berada di sekitar tempat itu. Tapi saya merasa rendah hati ketika saya sadar bahwa Tuhan menggunakan saya untuk menyentuh kehidupan dan mengubah cara pikir seseorang tentang orang-orang seperti saya."

Cara pikirku berubah. Kami menyelesaikan makanan penutup dan mengumpulkan barang-barangnya. Di pintu keluar ia berhenti dan menatapku sambil berkata, "Marilah, hai orang-orang yang diberkati Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan." Aku merasa berdiri di tanah suci.

"Anda mau tambahan Alkitab?" tanyaku.

Ia mengatakan bahwa ia ingin memiliki terjemahan tertentu yang mudah dibawa dan tidak berat. Buku itu adalah buku kesukaannya. "Saya sudah membaca Alkitab 14 kali," katanya.

"Saya tidak tahu apakah kami punya terjemahan itu, tapi kita bisa mampir ke gereja dan melihat-lihat." Aku berhasil menemukan sebuah Alkitab yang cocok untuk teman baruku, dan ia kelihatan sangat berterimakasih.

"Dari sini, Anda hendak kemana?" tanyaku.

"Saya menemukan peta kecil di belakang sebuah kupon taman hiburan ini."

"Anda ingin bekerja di sana untuk sementara?"

"Tidak. Saya hanya ingin ke sana. Saya rasa ada orang di bawah bintang di sana yang membutuhkan Alkitab, jadi saya akan ke sana." Ia tersenyum, dan kehangatan jiwanya memancarkan ketulusan misinya. Aku mengantarnya kembali ke taman kota tempat kami bertemu dua jam sebelumnya, dan selagi kami di mobil, hari mulai hujan. Kami memarkir mobil dan menurunkan barang-barangnya.

"Anda mau mengisi buku tanda tangan saya?" tanyanya. "Saya suka mengumpulkan pesan dari orang-orang yang saya jumpai."

Aku menulis dalam buku kecilnya bahwa pengabdian pada panggilannya telah menyentuh hidupku. Aku mendorongnya untuk tetap tabah. Dan aku meninggalkan sebait ayat, Yeremia 29:11. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."

"Terimakasih," katanya. "Saya tahu bahwa kita baru berkenalan dan sebenarnya masih belum kenal benar, namun saya mengasihimu."

"Saya tahu," kataku. "Saya juga mengasihimu."

"Tuhan itu baik."

"Ya, benar. Kapan terakhir kali Anda dipeluk?" tanyaku.

"Wah, sudah lama sekali," sahutnya.

Jadi, di tikungan jalan yang sibuk, diiringi hujan gerimis, aku dan teman baruku berpelukan. Aku merasakan di dalam diriku sudah berubah. Ia memanggul tasnya, menyunggingkan senyum kemenangan dan berkata,

"Sampai bertemu di Yerusalem Baru (Surga)."

"Aku pasti ke sana!" jawabku.

Ia memulai kembali perjalanannya dan pergi dengan tanda tergantung pada gulungan kasur dan tumpukan Alkitabnya. Ia berhenti dan berbalik serta berkata, "Kalau Anda melihat sesuatu yang mengingatkan Anda pada saya, apakah Anda mau mendoakan saya?"

"Pasti!" aku berseru kembali.

"Tuhan memberkatimu."

"Tuhan memberkatimu."

Dan itulah saat terakhir aku melihatnya. Akhir sore itu, saat aku meninggalkan kantor, angin dingin bertiup kencang. Aku mengenakan pakaian tebal dan bergegas ke mobil. Saat aku duduk dan meraih rem tangan, aku melihat sepasang sarung tangan kerja berwarna coklat yang usang ditaruh dengan rapi pada ganggang rem. Aku memungutnya, terpikir akan temanku itu, dan bertanya-tanya, apakah tangannya akan tetap hangat tanpa sarung tangan ini. Aku teringat akan perkataannya: "Kalau Anda melihat sesuatu yang mengingatkan Anda pada saya, apakah Anda mau mendoakan saya?"

Hari ini, sarung tangannya ada di atas meja kantorku. Ia telah menolongku melihat dunia dan kemanusiaan dengan cara yang baru, menolongku mengingat dua jam bersama temanku yang unik dan mendoakan misinya.

"Sampai bertemu di Yerusalem Baru," aku teringat akan perkataannya. "Ya, Daniel, kita pasti bertemu!"

DUNIA MENGINGINKAN YANG TERBAIK DARI Anda, TETAPI ALLAH MENGINGINKAN SEMUA YANG ADA PADA ANDA.

--

Sebuah Kursi Kosong

Seorang gadis mengundang pastor Paroki untuk datang ke rumahnya mendoakan ayahnya yang sedang sakit. Pada waktu pastor datang, ia mendapati seorang bapak tua yang sedang berbaring lemah di tempat tidur, dan sebuah kursi kosong di depannya.

"Tentu anda telah menanti saya", kata si Pastor.

"Tidak, siapakah anda?", tanya bapak itu.

Pastorpun memperkenalkan diri dan berkata, "Saya melihat kursi kosong ini, saya kira Bapak sudah tahu kalau saya akan datang."

"Oo, kursi itu," kata si Bapak, "Maukah anda menutup pintu kamar itu ?" Sambil bertanya-tanya dalam hati, Pastorpun menutup pintu kamar.

"Saya mempunyai sebuah rahasia, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya, bahkan putri tunggal sayapun tidak tahu," kata si Bapak. "Seumur hidupku saya tidak pernah tahu bagaimana caranya berdoa. Di gereja saya pernah mendengarkan kotbah Pastor tentang bagaimana caranya berdoa, tapi semuanya itu berlalu begitu saja dari kepala saya."

"Semua cara sudah saya coba, tapi selalu gagal," lanjut si Bapak, "Sampai pada suatu hari, tepatnya 4 tahun yang lalu, seorang sahabat karib saya mengajari suatu cara yang amat sederhana untuk dapat bercakap-cakap dengan Yesus."

"Dia mengajari saya begini: duduklah di kursi, letakkan sebuah kursi kosong di depanmu, lalu bayangkan Yesus duduk di atas kursi tersebut. Ini bukan hantuNya lho, karena Ia telah berjanji "akan senantiasa besertamu", kemudian berbicaralah biasa seperti halnya kamu sedang bercakap-cakap dengan saya saat ini."

"Sayapun mencoba cara yang diberikan teman saya itu, dan sayapun dapat menikmatinya. Setiap hari saya melakukannya sampai beberapa jam. Semuanya itu saya lakukan secara sembunyi-sembunyi, agar putri saya tidak menganggap saya gila kalau melihat saya bercakap-cakap dengan kursi kosong."

Si Pastor sangat tersentuh akan cerita Bapak itu, dan memberi dorongan agar si Bapak tetap melanjutkan kebiasaan berdoa tersebut. Setelah berdoa bersama, dan memberinya Sakramen Perminyakan, Pastor pun pulang. Dua hari kemudian, si gadis memberitahu Pastor kalau ayahnya telah meninggal tadi siang.

"Apakah ia meninggal dengan damai?" tanya si Pastor.

"Ya, waktu saya pamit untuk membeli beberapa keperluan ke toko siang itu, ayah memanggil saya dan mengatakan bahwa ia sangat mencintai saya, lalu mencium kedua pipi saya. Satu jam kemudian, pada waktu saya pulang dari berbelanja, saya mendapati ayah sudah meninggal."

"Tapi ada suatu kejadian yang aneh waktu ayah meninggal. Ia meninggal dalam posisi duduk diatas tempat tidur dengan kepala tersandar pada kursi kosong yang ada di sebelah tempat tidur. Bagaimana pendapat Pastor?"

Sambil mengusap air matanya, Pastor pun berkata, "Saya berharap kita semua kelak dapat meninggal dengan cara itu."

--

Apa Konsep Reinkarnasi Itu? (Bagian 1)

Dalam perkembangan model spiritualisme, clairvoyance, ESP, dan bentuk lain dari perilaku psikis, dunia sedang dibombardir dengan klaim yang berulang-ulang bahwa reinkarnasi baik secara realita dan secara konsep disetujui oleh Alkitab. Mari kita melihat apakah reinkarnasi diakui dan apa yang Alkitab katakan tentang hal ini?

Apakah Arti Reinkarnasi
Reinkarnasi atau metempsikosis adalah kepercayaan terhadap perpindahan jiwa baik dalam kehidupan maupun setelah kematian tubuh jasmani. Doktrin ini dengan teliti dihubungkan dengan budaya Mesir kuno, Hindu dan Budha dan banyak sekte kepercayaan primitif. Sejarah menyatakan bahwa gagasan ini tidak pernah diterima diantara orang Yahudi kuno. Itu juga ditinggalkan oleh teologi Kristen Ortodox dan hanya dipeluk oleh sekte Gnostic yang terbatas dalam abad yang pertama dan juga oleh kaum Manichean pada abad ke empat dan kelima.

Yang mendasar, gagasan reinkarnasi adalah pemisahan jiwa dari tubuh, dan bukan hanya itu, selama manusia tidur akan memungkinkan adanya penjelajahan dan mengambil perwujudan yang berbeda seperti menjadi seekor musang, tikus atau jika di India menjadi seekor serangga.Selanjutnya, pada saat kematian, jiwa itu mungkin akan melewati seekor serangga (Chang Nagas di India mengatakan penyanyi menjadi seekor cicadas/jenis kumbang atau bahkan kotoran kumbang); di Kalimantan menjadi beruang kucing, menjadi pohon, menjadi bunga atau kalau di Burma menjadi tetesan embun. Pastinya setiap wujud manusia akan menjadi tubuh yang lain. Dalam beberapa kelompok dipercaya bahwa jiwa itu menjadi tetesan embun dan lalu masuk tubuh manusia. Di sekolah (terutama di India) dikatakan jiwa itu menjadi hujan yang membasahi bumi yang lalu diserap tumbuhan, dan lalu kembali dikonsumsi manusia dan melewati rahim seorang wanita yang akhirnya dilahirkan kembali.

Yang menarik, orang Hindu yang mula-mula percaya pada konsep Kekristenan tentang surga yang nyata dan neraka bagi jiwa yang telah mati. Gagasan reinkarnasi tidak muncul dalam agama hingga sekitar tahun 600 sebelum masehi. Saat ini konsep reinkarnasi telah dicampur dengan konsep karma (atau perbuatan) dimana kondisi jiwa yang dilahirkan kembali itu tergantung dari perbuatan orang itu dalam kehidupan sebelumnya – yang buruk berubah menjadi serangga sedang tindakan yang baik akan berubah menjadi manusia lagi.

Secara mendasar, bagi mereka hidup hal itu seperti konsep yang Budha miliki tentang putaran roda yang besar dimana pada akhir perputaran berulang lagi yang dinamakan pemunculan dan penderitaan. Siklus ini hanya bisa dihindari dengan menyelesaikan seluruh penyangkalan terhadap semua hasrat yang ada dalam hidup dan mengharapkan bahwa karma yang digagaskan mempercepat jiwa, berhenti untuk menghasilkan semuanya. Hanya dengan begitu ada suatu nirvana atau kehidupan yang kekal yang terjamin.

Dua akibat wajar dari reinkarnasi adalah pastilah ada sejumlah jiwa di muka bumi dan bahwa penciptaan semua alam semesta itu terjadi sebelum kemunculan manusia yang pertama.

Reinkarnasi dan Kekristenan
Dari diskusi yang telah dilakukan tentang reinkarnasi, beberapa mahasiswa Alkitab akan segera menerima bahwa doktrin reinkarnasi cukup ganjil dengan prinsip Alkitabiah. Konsep reinkarnasi sangat terbatas dalam memandang :
• Keunikan sifat dasar dan nilai setiap pribadi manusia
• Konsep keberadaan Tuhan dalam manusia
• Konsep penciptaan manusia
• Konsep keselamatan individual melalui Kristus Yesus dan ide kelahiran baru secara spiritual
• Konsep umum dan khusus tentang kebangkitan untuk setiap orang yang pernah hidup
• Konsep penghakiman, upah dan hukuman untuk setiap individu yang hidup dan yang telah mati.
• Konsep tanggung jawab manusia di hadapan Tuhan pada satu pihak dan konsep interaksi Tuhan dengan umatNya di pihak yang lain. Secara singkat, gagasan reinkarnasi bergerak jauh dari kerangka Firman Kristen.

Bersambung Bagian 2 tentang konsep Alkitabiah terhadap gagasan reinkarnasi.

--

Apa Konsep Reinkarnasi Itu? (Bagian 2)

Berkaitan topik reinkarnasi, berikut ini disusun telaahan beberapa ayat Alkitab yang mendukung penilaian Kekristenan terhadap konsep reinkarnasi. Sebenarnya ada banyak ayat yang tersedia untuk hal ini, namun hanya disajikan beberapa saja.

Konsep Kelayakan dan Keunikan Manusia dalam Pandangan Tuhan.

• Tuhan mencipta manusia dalam rupa dan gambarNya, dalam Kejadian 1:27.
• Manusia bukanlah binatang dan tidak akan bisa menjadi binatang. Manusia telah diberikan kuasa atas semua binatang, dalam Kejadian 1:28.
• Tuhan Yesus mengatakan dalam Markus 8:36-37 demikian : “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”
• Pemazmur Daud mengatakan dalam Mazmur 8:4-5: “Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?”

Konsep Penciptaan Manusia

• Kita diceritakan bahwa pada saat penciptaan Tuhan mengambil debu tanah, menghembuskan nafas dan manusia menjadi mahluk hidup atau bernyawa. Pria pertama yang bernyawa atau yang menjadi ciptaan paling spesial diciptakan berdasar gambaran Allah sendiri. Manusia kedua, Hawa juga merupakan ciptaan spesial yang berasal dari bagian “pria” Adam (Kejadian 1-2). Tidak ada referensi bagaimana nyawa memasuki tubuh dari kumpulan nyawa yang tidak eksis.
• Kelahiran pertama adalah hasil dari kehendak bebas Adam dan Hawa untuk memiliki anak. Kejadian 4:1 menulis seperti ini : “Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.". Tuhan memberikan kemampuan bagi pria untuk bereproduksi sesuai gambaran Allah sendiri. Setiap konsep manusia memiliki suatu jiwa yang unik. Secara Alkitabiah, tidak ada bukti bahwa kehidupan manusia mendahului gambaran Allah.
• Di Ibrani kita tidak menemukan konsep reinkarnasi, namun konsep pembentukan spesial, ketika penulis menceritakan bahwa kaum Lewi masih menjadi buah pinggang (keturunan) Abraham, nenek moyang Lewi, ketika Melkisedek menemui Abraham. (Ibrani 7:10).
• Bisa dikatakan bahwa setiap daftar keturunan yang spesifik dalam Alkitab meniadakan apa yang disebut reinkarnasi. Paulus mengatakan dalam Roma 11:1 demikian : “Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.” Garis keturunan Yesus sendiri tidak terputus selama paling tidak 400 tahun hingga ke Adam. Setiap orang disebutkan sebagai individu yang unik (Matius 1 dan Lukas 3). Bagaimana bisa bias untuk memutuskan bahwa setiap orang ini tidak sama dengan siapa yang Alkitab katakan tentangnya, namun hanya rumah tubuh yang didiami jiwa.

Konsep Keselamatan

Mungkin ayat yang terdalam dalam Injil ada dalam nats Yohanes 3:16. Seluruh konsep Kekristenan mengindikasikan bahwa Yesus mati dengan tujuan agar setiap individu manusia memiliki hidup yang kekal.

Pasal kedua kitab Ibrani menyatakan tentang perlakuan yang baik sekali dari semua rencana penyelamatan. Tuhan bermaksud membawa manusia masuk dalam kemuliaanNya sebagai anak manusia melalui penderitaan Kristus yang melalui kematianNya menghancurkan kuasa kematian. Dengan cara demikian membebaskan siapapun yang mengalami ketakutan terhadap kematian, yang menjadi pribadi yang berada dalam perbudakan. Apa yang selama ini menjadi teriakan dari “roda takdir”, perhentian dari semua hasrat dan semua perangkap yang ada diluar Kekristenan.

Konsep Hal Penghabisan

1. Pernyataan paling empati dalam Alkitab yang mempunyai dasar atas akhir kematian ditemukan dalam kitab Ibrani 9:27 : “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.. Secara mutlak tidak ada istilah untuk percaya bahwa ada kelahiran secara fisik untuk kedua kalinya, hidup yang berseri atau konsep sejenis. Hidup diatas dunia adalah pengalaman yang unik dan semuanya diakhiri oleh kematian. Setelah kematian secara fisik akan ada kelanjutan kehidupan di lain tempat yaitu sebagai upah atau pahala dan sebagai penghukuman.

Jesus membuat semua itu jelas dalam perumpamaan Lazarus si miskin dan seorang kaya yang ditemukan dalam kitab Lukas 16:19-31. Dalam perhitungan kehidupan Lazarus setelah kematiannya, ia dibawa oleh malaikat ke pelukan Abraham. Orang kaya itu juga mati, dikuburkan dan mendapatkan kembali kesadaran bahwa ia berada di neraka. Dalam keadaan tersiksa, ia mengangkat matanya dan menyadari bahwa Lazarus dan Abraham ada dalam keadaan yang berbeda dari dirinya. Si kaya berteriak dan meminta pertolongan. Bagaimanapun pertolongan tidak dapat diberikan baginya karena Abraham mengatakan dalam Lukas 16:26 ditulis : “Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.”.

Catatan ini mengindikasikan beberapa hal :
• Terdapat batasan dalam kehidupan, kematian, dan kehidupan setelah kematian
• Ada kelanjutan identitas individu dalam tiga status kehidupan tersebut
• Ada kesadaran setelah kematian terhadap identitas diri mereka sendiri dan hubungan dengan orang setelah kehidupan dan dengan orang yang ada di bumi.
• Akhir yang mutlak dari kondisi setelah kematian yaitu penghakiman atau pahala, dengan tidak adanya pilihan untuk pergi dari neraka ke surga atau dari neraka kembali ke dunia.

Ini adalah prinsip yang sama yang nyata dalam kitab yang ditulis Paulus ke jemaat Filipi saat ia dengan berani menegaskan dalam Filipi 1:21,23,24 demikian : “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. Untuk mengemukakan hal itu Rasul Paulus hanya mempertimbangkan dua alternatif. Pertama adalah kehidupan untuk melayani Tuhan ketika masih berada di dunia, dan kedua adalah kehidupan setelah kematian yang dekat dengan hadirat Tuhan. Baginya begitu mudah dan tidak ada alternatif yang lain.

Sebaiknya tentunya ditunjuk dua peristiwa di perjanjian lama dan satu peristiwa di perjanjian baru yang dicualikan dalam Ibrani 10:27. Henokh dan Elia dalam perjanjian lama tidak mati namun mengalami perubahan secara fisik. Bagaimanapun, meski cara yang didapatkan amat berbeda, tempat tujuan mereka tetap tempat tinggal bagi orang yang telah meninggal. Pengecualian dalam perjanjian baru adalah bahwa dalam kedatangan Yesus yang kedua kalinya kelak maka gereja yang hidup, secara instant akan diangkat dan tubuh setiap anggotanya akan diubah menjadi tubuh kemuliaan (1 Korintus 15:51-52)

2. Tentunya, semua nats Alkitab yang mengatakan tentang kebangkitan tubuh yang dialami Kristus dan juga orang-orang lainnya, baik baik atau buruk, secara langsung bertolak belakang dengan pengajaran reinkarnasi. Kristus mati namun pada hari yang ketiga Dia bangkit dari antara orang mati. Ia memiliki tubuh yang baru setelah kematianNya. Meski tubuh ini bukan sesuatu yang hiasa seperi layaknya orang yang yang mampumelewati tembok, tubuh tersebut amat nyata bagi orang yang pernah mengenal Kristus. Dalam faktanya, tubuh Kristus yang telah dibangkitkan ini meninggalkan bekas luka dari tubuh lamanya.

Dicatat disini kembali bahwa setelah kematianNya, Yesus masih menyadari kelanjutan identitas diriNya. Dengan demikian para muridNya punya kehormatan untuk bisa melihat diriNya. Dalam setiap kemunculanNya, nampak jelas bahwa Yesus dari Nazareth masih hidup. Tidak pernah ada kesan bahwa identitas Yesus musnah dengan adanya kematian atau berubah menjadi bentuk kehidupan yang lain.

Dalam 1 Korintus 15, Rasul Paulus membuat pernyataan tentang konsep Kekristenan tentang kebangkitan untuk semua umat manusia. Tentu saja dalam awal percakapannya, telah dibuat jelas seperti apa yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 15:13-14 : “Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.” Oleh karena itu berdasar apa yang ditulis Paulus, doktrin seperti reinkarnasi, jikalau benar, akan menghancurkan seluruh kerangka yang dinyatakan dan diinspirasikan oleh Kekristenan. Bila diletakkan dengan sederhana, mempercayai kebangkitan Yesus adalah menjadi pusat dari iman Kristen. Seseorang yang percaya terhadap doktrin reinkarnasi tidak dapat secara bersamaan memiliki iman pada Kekristenan.

--

Kisah Li-Li

Dulu sekali di negeri Cina, hiduplah seorang gadis bernama Li-Li yang menikah dan tinggal di wisma mertua indah. Dalam tempo singkat, Li-Li tahu bahwa ia tidak cocok sama sekali dengan ibu mertuanya. Karakter mereka jauh berbeda, dan Li-Li sangat berang terhadap banyak kebiasaan ibu mertuanya. Juga, mertuanya itu terus menerus mengritiknya. Hari berganti hari, begitu pula bulan berganti bulan. Li-Li dan ibu mertuanya tidak pernah berhenti berdebat dan bertengkar. Yang memperburuk suasana ialah adat kuno Cina di
mana Li-Li dituntut harus selalu menundukkan kepala untuk menghormati mertuanya dan mentaati semua kemauannya. Semua kemarahan dan ketidakbahagiaan di dalam rumah itu menyebabkan kesedihan yang mendalam pada hati suami Li-Li, seorang yang berjiwa sangat sederhana. Akhirnya, Li-Li tidak bisa tahan lagi terhadap sifat buruk dan kesewenang-wenangan ibu mertuanya, dan ia benar-benar telah bertekad untuk melakukan sesuatu. Li-Li pergi menjumpai seorang teman ayahnya ya itu tuan Wang yang mempunyai Toko Obat Cina. Ia menceritakan situasinya dan minta diberikan ramuan racun untuk dapat menuntaskan masalahnya dalam sekali pukul.

Sinshe Wang berpikir keras sejenak dan akhirnya berkata:
"Li-Li saya mau membantu kamu menyelesaikan masalahmu, tetapi kamu harus mendengarkan saya dan mentaati apa yang saya sarankan." Li-Li berkata, "OK pak Wang, saya akan mengikuti apa saja yang bapak katakan yang harus saya
perbuat." Sinshe Wang masuk ke ruang belakang, dan kembali beberapa menit
kemudian dengan sebungkus ramuan obat. Ia berkata kepada Li-Li, "Kamu tidak bisa memakai racun keras yang mematikan seketika untuk meyingkirkan ibu mertuamu, karena hal itu akan membuat semua orang menjadi curiga. Oleh karena itu, saya memberi kamu ramuan beberapa jenis tanaman obat yang
secara perlahan-lahan akan menjadi racun didalam tubuhnya. Setiap hari sediakan makanan yang enak-enak dan masukkan sedikit ramuan obat ini ke dalamnya. Maka, supaya tidak ada yang curiga saat ia mati nanti, kamu harus hati-hati sekali dan bersikap sangat bersahabat dengannya. Jangan berdebat dengannya, taati semua kehendaknya, dan perlakukan dia seperti seorang ratu."

Li-Li sangat bahagia. Ia berterima kasih kepada tuan Huang dan buru-buru pulang ke rumah untuk memulai rencananya untuk membunuh ibu mertuanya. Minggu demi minggu, bulan demi bulan telah lewat, dan setiap hari Li-Li melayani mertuanya dengan makanan yang sudah "dibumbuinya". Ia mengingat semua petunjuk tuan Wang tentang hal mencegah kecurigaan, maka
mengendalikan amarahnya, mentaati ibu mertuanya dan memperlakukannya seperti ibunya sendiri. Setelah enam bulan lewat, suasana di dalam keluarga itu berubah secara drastis.

Li-Li sudah mampu mempraktekkan pengendalian amarahnya sedemikian rupa sehingga ia menemukan dirinya tidak pernah lagi marah atau kesal. Ia tidak pernah berdebat dengan ibu mertuanya selama enam bulan terakhir karena ia menemukan bahwa ibu mertuanya kini tampaknya lebih ramah dan lebih mudah untuk diajak hidup bersama.

Sikap ibu mertua terhadap Li-Li telah berubah, dan ia mulai mencintai Li-Li seperti puterinya sendiri. Ia terus menceritakan kepada kawan-kawan dan sanak familinya bahwa Li-Li adalah menantu yang paling baik yang mungkin ia peroleh. Li-Li dan mertuanya saling memperlakukan satu sama lain seperti layaknya seorang ibu dan anak yang sesungguhnya. Suami Li-Li sangat bahagia menyaksikan semua yang terjadi ini. Suatu hari, Li-Li pergi menjumpai sinshe Wang dan meminta bantuannya sekali lagi. Ia berkata, "Pak Wang yang baik, tolong saya untuk mencegah supaya racun yang saya berikan kepada ibu mertua saya jangan sampai membunuhnya! Ia telah berubah menjadi seorang wanita yang begitu baik, sehingga saya mencintainya seperti kepada ibu saya sendiri. Saya tidak mau ia sampai mati karena racun yang pernah saya berikan kepadanya." Tuan Wang tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya. "Li-Li tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Saya tidak pernah memberi kamu racun. Ramuan yang saya berikan kepadamu itu hanyalah ramuan penguat badan untuk memperbaiki kondisi kesehatan beliau. Satu-satunya racun yang ada ialah yang terdapat didalam pikiranmu sendiri dan di dalam sikapmu terhadapnya, tetapi semuanya itu telah disapu bersih dengan cinta yang kamu berikan kepadanya."

* * * * * *
Sadarkah anda bahwa sebagaimana anda memperlakukan orang lain maka demikianlah persis bagaimana mereka akan memperlakukan anda? Ada pepatah Cina kuno yang berkata: "Orang yang mencintai orang lain akan dicintai juga sebagai balasannya." Tuhan mungkin mencoba bekerja di dalam kehidupan orang lain melalui anda.


--

The 7-Ups

The 7-Ups

1. Wake Up - Decide to have a good day.
"Today is the day the Lord hath made; let us
rejoice & be glad in it" Psalms 118:24

2. Dress Up - The best way to dress up is to put on a
smile. A smile is an inexpensive way to improve your
looks.
"The Lord does not look at the things man
looks at. Man looks at outward appearance but the
Lord looks at the heart" I Sam 16:7

3. Shut Up - Say nice things & learn to listen. God
gave us 2 ears and 1 mouth so He must have meant
for us to do twice as much listening as talking.
"He who guards his lips guards his soul"
Proverbs 13:3
"Gossip betrays confidence avoid men who talk
too much" Proverbs 20:19
"Listen to advice, accept instruction and in the
end, you will be wise" Proverbs 19:20

4. Stand Up - For what you believe in. Stand for
something or you will fall for anything.
"Let us not be weary in doing good; for at the
proper time, we will reap a harvest if we do not give
up. Therefore, as we have opportunity, let us do
good..." Galatians 6:9-10

5. Look Up - To the Lord.
"I can do everything through Him who gives me
strength" Philippians 4:13

6. Reach Up - For something higher.
"...press toward the mark for the prize of the
high calling of God in Christ Jesus." Philippians 3:14

7. Lift Up - Your Prayers.
"Do not worry about anything; instead PRAY
ABOUT EVERYTHING" Philippians 4:6

-

A Strong Woman vs Woman of Strength

A strong woman works out every day to keep her body in shape...
but a woman of strength kneels in prayer to keep her soul in shape...

A strong woman isn't afraid of anything...
but a woman of strength shows courage in the midst of her fear...

A strong woman won't let anyone get the best of her...
but a woman of strength gives the best of her to everyone...

A strong woman makes mistakes and avoids the same in the future...
a woman of strength realizes life's mistakes can also be God's blessings and capitalizes on them...

A strong woman walks sure footedly...
but a woman of strength knows God will catch her when she falls...

A strong woman wears the look of confidence on her face...
but a woman of strength wears grace...

A strong woman has faith that she is strong enough for the journey...
but a woman of strength has faith that it is in the journey that she will become strong...

--

Control of Your Heart

A wise and understanding heart does not repay a hurt with a hurt. In doing so, the heart is diminished. Fissures form. Love leaks out. Every pain given in return for one received, changes the contents of the heart. It is no longer defined by love, wisdom and understanding. It is redefined by the bearers of hurt and hate, pain and prejudice, meanness and madness, sorrow and sadness. You give away control of your very own heart.

The despair of being hurt is healed by overcoming it, not clinging to the hurt and inflicting more of it on the world. When darkness is added to darkness, no one can see, no one can love. Everyone loses.

Love is not always warm and fuzzy. Sometimes it's the integrity we hold on to when we're tempted to strike back. Sometimes it's the honor that keeps us from exchanging the valuable contents of our heart for the harsh satisfaction of lashing back.

No, the way of love is not always easy, but when night falls, dawn is assured.

The integrity and honor of a wise and understanding heart, rises with the sun of a new day.

"Because you have asked for understanding to discern judgment. I have given you a wise and understanding heart." 1 Kings 3:11-12

Living in love and loving life,

--

God Made Part of Me

"Can you tell me who made you?" the pastor asked the small boy.

The Youngster thought a moment. Then he looked up at the pastor and said, "God made part of me."

"What do you mean, part of you?" asked the pastor.

"Well," answered the boy, "God made me little. I grew the rest myself."

Growing the rest is a lifetime job for everyone.

-

Jangan Menikah

Jangan menikah karena:

1. harta
Tidak ada gunanya hidup bergelimangan harta tanpa cinta. Harta dapat datang dan pergi setiap saat. "Cinta" yang sesat dan sesaat dapat diperoleh setiap saat, tapi cinta yang sejati tidak dapat dibeli dengan harta.

2. perasaan asmara
Rasa tertarik, simpati, naksir, yang merupakan asmara yang sering disalahartikan sebagai cinta. Asmara itu bukan cinta. Asmara dapat cepat berubah oleh rupa, harta, tempat dan keadaan. Asmara itu buta, tidak tahan lama dan tidak tahan uji. Cinta perlu diuji dalam suka dan duka dengan mata terbuka.

3. rupa saja
Kecantikan yang diluar memang indah, tapi dapat luntur termakan umur. Utamakanlah kecantikan yang di dalam.

4. iba
lba (rasa kasihan) memang baik dan harus ada dalam hidup kita, tapi tidak boleh menjadi dasar pemikahan. Kasihan dapat habis, tapi kasih tidak berkesudahan. Dasar pernikahan adalah kasih, bukan kasihan

5. untuk kepuasan sex saja
Memang sex suci dan penting dalam hubungan suami-istri, namun tidak boleh menjadi tujuan utama dari pemikahan. Sex hanyalah salah satu bagian dari pernikahan. Orang yang hanya mengejar kenikmatan sex akan kecewa dan terjerat oleh kesusahan yang diciptakannya sendiri.

6. paksaan keluarga
Seorang anak harus menurut kepada keluarga, namun tidak boleh menyerah dalam hal nikah, kalau mereka memang salah dan anda benar. Berdoalah dan berikanlah penjelasan kepada mereka, jangan dengan kekerasan.

7. desakan usia
Bila usia sudah menjelang senja dan rekan-rekan sudah berpasangan, orang akan mulai gelisah (terutama pada wanita). Banyak orang akhirnya "asal tabrak dan sikat." Hindarilah tindakan tersebut. Sabarlah dan yakinilah bahwa Tuhan sudah menyediakan yang terbaik untuk anda. Jangan takut kehabisan jatah dan kadaluarsa.

8.untuk membalas jasa
Orang yang telah berbuat baik perlu dibalas, tapi jangan dengan pernikahan.

Salah satu hal lain yang tidak boleh dilupakan, dan merupakan yang terpenting adalah:
Jangan menikah tanpa pengertian dan persiapan dengan tindakan yang nyata.
- Menikahlah menurut pola rencana Tuhan -
- Daripada salah dan mengundang derita,
Lebih baik tidak menikah, jika tidak diteguhkan oleh Tuhan. Karena Tuhanlah yang menciptakan manusia sepasang-sepasang. Tanpa persetujuan Tuhan, tidak mungkin manusia dapat bersatu !

--

Beda Antara Suka, Cinta dan Sayang

Dihadapan orang yang kau cintai, musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah
Dihadapan orang yang kau sukai, musim dingin tetap saja musim dingin hanya suasananya lebih indah sedikit

Dihadapan orang yang kau cintai, jantungmu tiba tiba berdebar lebih cepat
Dihadapan orang yang kau sukai, kau hanya merasa senang dan gembira saja

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai, matamu berkaca-kaca
Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai, engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kau cintai, kata kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam
Dihadapan orang yang kau sukai, kata kata hanya keluar dari pikiran saja

Jika orang yang kau cintai menangis, engkaupun akan ikut menangis disisinya
Jika orang yang kau sukai menangis, engkau hanya menghibur saja

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga.
Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai, cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta... ada perasaan yang lebih mendalam. Yaitu rasa sayang.... rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta. Rasa yang tidak mudah berubah. Perasaan yang dapat membuatmu berkorban untuk orang yang kamu sayangi. Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi. Cinta ingin memiliki. Tetapi Sayang hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia.. walaupun harus kehilangan."

--

Tulang Rusuk

Love is the most wonderful thing a person will noe, but too bad most of the time it will turn out to be the most painful thing too. A girl in love asked her boyfriend..

Cewe (Ce) :Yang paling kamu cintai di dunia ini siapa ?
Cowo (Co) : Kamu dong !!!
Ce : Menurut kamu, aku ini siapa ?
Co : (berpikir sejenak lalu menatap Ce dengan pasti) Kamu tulang rusukku!!! Kata Kitab Suci, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua Pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak
lagi merasakan sakit di hati ..."
Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing - masing dan kepenatan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran Ce lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak "Kamu nggak cinta lagi sama aku !".
Co sangat membenci ketidakdewasaan Ce dan secara spontan balik berteriak "Aku menyesal kita menikah ! Kamu ternyata bukan tulang rusukku !!!"
Tiba - tiba Ce menjadi terdiam dan berdiri terpaku untuk beberapa saat. Co menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan, tetapi seperti air yang telah tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Ce kembali kerumah dan mengambil barang - barangnya, bertekad untuk berpisah. "Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing - masing."
Lima tahun berlalu. Co tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Ce. Ce pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali. Dia pernah menikah dengan seorang asing dan bercerai. Co agak kecewa bahwa Ce tidak menunggunya kembali. Dan di tengah malam yang sunyi dia meminum kopinya dan merasakan sakit di hatinya. Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Ce.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat dimana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas.
Co : Apa kabar ?
Ce : Baik ... apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang ?
Co : Belum.
Ce : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Co : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, tidak ada yang berubah. Ce tersenyum manis, lalu berlalu. Good bye ...."
Semingga kemudian dia mendengar bahwa Ce adalah salah satu korban Menara WTC.
Malam itu, sekali lagi, Co mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit dihatinya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Ce, tulang rusuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

We vent our frustrations 99% at our loved ones.... And even though we know that we ought to "think twice and act wisely", it's often easier said than done. Things happen each day, many of which are beyond our control.... Let us treasure every moment and everyone in our lives.... Tomorrow may never come; give and accept what you have today.

--

Encouragement

Don't spend major time with minor people. If there are people in your life that continually disappoint you, break promises, stomp on your dreams, too judgmental, have different values and don't have your back during difficult times...that is not a friend.

To have a friend, be a friend. Sometimes in life as you grow, your friends will either grow or go. Surround yourself with people who reflect values, goals interests and lifestyle.

When I think of any of my successes, I am thankful to GOD from whom all blessings flow, and to my family and friends that enrich my life.

Over the years my phone book has changed because I changed for the better. At first you think you're going to be alone, but after a while new people show up in your life that make your life so much sweeter and easier to endure.

Remember what your elders used to say, "Birds of a feather flock together. If you're an eagle, don't hang around chickens: Chickens Can't Fly!
I love the Lord and thank Him for all that he does in my life, therefore, I'm passing this on. Yes I do love Jesus. He is my source of existence and Savior. He keeps me functioning each and everyday. Without Him, I will be nothing.

Without Him, I am nothing but with Him I can do all things. Phil 4:13

Be Positive - Be Progressive - Take the time to make a positive difference in someone's life.

Walk by faith
Not by sight
Receive God's blessings

--

What If?

What if God decided to stop leading us tomorrow because we didn't follow Him today?

What if God couldn't take the time to bless us today because we couldn't take the time to thank Him yesterday?

What if we never saw another flower bloom because we grumbled when God sent the Rain?

What if God didn't walk with us today because we failed to recognize it as His day?

What if, God took away the Bible tomorrow because we would not read it today?

What if, God took away His message because we failed to listen to the messenger? <==THINK ABOUT THIS ONE.........

What if, God didn't send His only begotten Son because He wanted us to be prepared to pay the price for sin?

What if, the door of the church was closed because we did not open the door of our heart?

What if, God stopped loving and caring for us because we failed to love and care for others?

What if, God would not hear us today because we would not listen to Him?

What if, God answered our prayers the way we answer His call to service?

What if, God met our needs the way we give Him our lives???

What if, we failed to send this message on??

--

Letter From the Devil

A LETTER TO YOU FROM SATAN

I saw you yesterday as you began your daily chores. You awoke without kneeling to pray. As a matter of fact, you didn't even bless your meals, or pray before going to bed last night. You are so unthankful, I like that about you. I cannot tell you how glad I am that you have not changed your way of living, Fool, you are mine.

Remember,you and I have been going steady for years. and I still don't love you yet. As a matter of fact, I hate you, because I hate God. I am only using you to get even with God. He kicked me out of heaven, and I'm going to use you as long as possible to pay him back.

You see, Fool, GOD LOVES YOU and He has great plans in store for you. But you have yielded your life to me, and I'm going to make your life a living hell. That way, we'll be together twice. This will really hurt God.

Thanks to you, I'm really showing Him who's boss in your life with all of the good times we've had. We have been watching dirty movies, cursing people out, stealing, lying, being hypocritical, fornicating, overeating, telling dirty jokes, gossiping, being judgmental, back stabbing people, disrespecting adults, and those in leadership positions, no respect for the Church, bad attitudes.

SURELY you don't want to give all this up. Come on, Fool, let's burn together forever. I've got some hot plans for us. This is just a letter of appreciation from me to you. I'd like to say "THANKS" for letting me use you for most of your foolish life.

You are so gullible, I laugh at you. When you are tempted to sin, you give in HA HA HA, you make me sick. Sin is beginning to take it's toll on your life. You look 20 years older, and now, I need new blood. So go ahead and teach some children how to sin. All you have to do is smoke, get drunk or drink while under-aged, cheat, gamble, gossip, fornicate, and live being as selfish as possible.

Do all of this in the presence of children and they will do it too. Kids are like that.

Well, Fool, I have to let you go for now. I'll be back in a couple of seconds to tempt you again. If you were smart, you would run somewhere, confess you sins, and live for God with what little bi! t of life that you have left. It's not my nature to warn anyone, but to be your age and still sinning, it's becoming a bit ridiculous. Don't get me wrong, I still hate you.

IT'S JUST THAT YOU'D MAKE A BETTER FOOL FOR CHRIST.

--

Wonderful Thoughts...God Is In Control !!!

It is easy to get discouraged when things are going bad. But we shouldn't lose heart, because God is at work in our lives, even in the midst of pain and suffering. Remember, next time your little hut is burning to the ground it just may be a smoke signal that summons the grace of God. For all the negative things we have to say to ourselves, God has a positive answer for it:

You say: "It's impossible"
God says: All things are possible
(Luke 18:27)

You say: "I'm too tired"
God says: I will give you rest
(Matthew 11:28-30)

You say: "Nobody really loves me"
God says: I love you
(John 3:16 & John 3:34)

You say: "I can't go on"
God says: My grace is sufficient
(II Corinthians 12:9 & Psalm 91:15)

You say: "I can't figure things out"
God says: I will direct your steps
(Proverbs 3:5-6)

You say: "I can't do it"
God says: You can do all things
(Philippians 4:13)

You say: "I'm not able"
God says: I am able
(II Corinthians 9:8)

You say: "It's not worth it"
God says: It will be worth it
(Roman 8:28)

You say: "I can't forgive myself"
God says: I Forgive you
(I John 1:9 & Romans 8:1)

You say: "I can't manage"
God says: I will supply all your needs
(Philippians 4:19)

You say: "I'm afraid"
God says: I have not given you a spirit of fear
(II Timothy 1:7)

You say: "I'm always worried and frustrated"
God says: Cast all your cares on ME
(I Peter 5:7)

You say: "I don't have enough faith"
God says: I've given everyone a measure of faith
(Romans 12:3)

You say: "I'm not smart enough"
God says: I give you wisdom
(I Corinthians 1:30)

You say: "I feel all alone"
God says: I will never leave you or forsake you
(Hebrews 13:5)

-

Hargailah Kehidupanmu !

Kakak iparku membuka laci lemari pakaian kakakku yang paling bawah, lalu mengambil sesuatu terbungkus tissue putih dan mengulurkannya kepadaku sambil berkata: "Ini saputangan yang sangat spesial." Kubuka bungkusan itu, dan kutemukan sebuah saputangan yang sangat menawan, lembut, terbuat dari sutera, disulam tangan, dengan tali sangat lembut. Tag harga masih tertempel, dengan kode-kode penjualannya yang rumit. "Jane membelinya 8 atau 9 tahun yang lalu, dan belum pernah memakainya. Katanya ia ingin memakainya untuk suatu kesempatan yang sangat istimewa. Yah, rasanya inilah hari yang istimewa itu," kata kakak iparku lemah. Ia mengambil saputangan itu dari tanganku, dan meletakkannya di tas tempat tidur, bersama dengan pakaian yang kami persiapkan untuk dibawa ke rumah duka.

Ia menatap dalam saputangan itu sejenak, dan dengan tiba-tiba ia menutup laci tersebut keras-keras sambil berkata keras padaku: "Jangan pernah menyimpan sesuatu yang istimewa untuk kesempatan istimewa. Hidupmu tiap hari adalah istimewa." Aku terus ingat kata-kata tersebut sepanjang upacara pemakaman dan hari-hari sesudahnya. Aku membantu dia dan keponakan-keponakanku untuk melewati hari-hari berkabung setelah kematian kakakku yang mendadak. Aku juga terus memikirkan mereka sepanjang penerbanganku kembali ke California dari kota Midwestern di mana kakakku tinggal. Aku juga memikirkan hal-hal yang belum sempat didengar, dilihat atau dikerjakan oleh almarhum kakakku. Aku juga memikirkan hal-hal yang sudah ia kerjakan tanpa menyadari bahwa hal-hal tersebut sungguh sangat spesial. Aku terus memikirkan kata-kata kakak iparku, dan sepertinya kata-kata yang ia ucapkan saat hatinya penuh duka tersebut telah mengubah hidupku. Mendadak sepertinya aku telah membaca sedemikian banyak buku tentang kehidupan.

Aku lalu memandang ke luar jendela dan menikmati pemandangan udara yang indah, tanpa pusing lagi memikirkan bagaimana kebun kesayanganku yang telah kutinggal pergi beberapa hari. Sesampai di rumahku sendiri, aku lalu menyempatkan diri untuk lebih banyak berkumpul dengan keluargaku dan teman-temanku, dan langsung mengurangi kegiatan rapat-rapatku. Apabila diperlukan, hidup ini semestinya dipenuhi pola-pola untuk pengalaman tentang kenikmatan, dan bukan pertahanan serta beban. Sekarang aku mencoba untuk memperhitungkan waktu dengan lebih teliti dan mensyukurinya. Aku tidak "menyimpan" sesuatu. Kami bahkan menggunakan chinawares (piring-piring buatan cina) dan koleksi kristal kami setiap hari, tanpa menunggu ada pesta, ada tamu atau lainnya. Ketika kami kehilangan uang, ketika kran air bocor, ketika bunga camelia kami mekar, adalah saat-saat yang kami istimewakan. Aku pergi ke pasar memakai pakaian yang indah, jika memang sedang ingin. Semua kami lakukan tanpa rasa sayang yang berlebihan terhadap barang-barang tersebut.

Teorinya, kalau aku kelihatan lebih berada daripada orang-orang disekitarku, aku juga akan menjadi tidak pelit terhadap diriku sendiri. Aku tidak hanya memakai parfum kalau pergi ke pesta. Pelayan di toko bangunan, tukang sayur di pasar, teller di bank, dan teman-temanku di pesta, memiliki hidung yang berfungsi sama. Kata-kata "suatu hari kelak" ataupun "hari-hari ini", mempunyai makna yang sama bagiku. Jika ada hal-hal yang layak didengar, ditonton, dibaca atau dikerjakan, aku akan berusaha mendengar, menonton, membaca atau mengerjakannya sekarang juga. Aku tidak tahu apa kira-kira yang akan almarhum kakakku lakukan apabila ia tahu bahwa keesokan harinya ("besok" adalah kata-kata yang tidak pernah kita bayangkan akan tidak terjadi) ia sudah tidak akan ada lagi di dunia ini. Mungkin ia akan menelpon seluruh keluarganya dan beberapa teman dekatnya, mungkin ia akan menelpon teman-teman lamanya dan meminta maaf akan kesalahan-kesalahan yang ia lakukan di masa lalu.

Aku bahkan juga membayangkan bahwa ia justru akan pergi ke sebuah restoran cina yang sangat ia sukai. Tapi semua itu hanya perkiraanku saja. Kita tidak pernah tahu. Hal-hal tersebut pasti akan membuatku marah bila belum dapat kulakukan padahal aku tidak memiliki waktu lagi. Marah karena selama ini aku selalu menunda pertemuan-pertemuan dengan teman-teman baikku, meskipun aku sangat ingin berjumpa dengan mereka. Marah, karena selama ini aku jarang membalas surat-surat yang kuterima. Marah dan menyesal karena selama ini aku jarang sekali mengatakan pada isteri dan anak-anakku, betapa aku menyayangi mereka. Kini aku selalu mengusahakan untuk tidak menunda atau menahan hal-hal yang sekiranya akan menambah keceriaan, kesulitan atau kesedihan dalam hidup ini, membuatku tertawa. Dan setiap pagi, begitu aku membuka mata, kukatakan pada diriku sendiri, bahwa hari itu adalah hari yang spesial. Setiap hari, setiap menit, setiap nafas, adalah benar-benar anugerah yang indah dari YANG KUASA.

--

Yesus Sungguh-Sungguh Mengasihimu

Pada setiap Minggu siang, yaitu sesudah ibadah pagi berakhir, Pak Pendeta dengan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun selalu pergi ke kota untuk membagikan traktat. Namun pada hari Minggu siang itu udara di luar terasa sangat dingin karena hujan telah menyirami bumi sejak pagi. Ketika saat untuk membagikan traktat tiba, anak laki-laki itu mulai bersiap-siap mengenakan baju hangatnya dan berkata, "Aku sudah siap, Pa!" "Siap untuk apa?" Pendeta itu menjawab. "Pa, bukankah ini waktu bagi kita untuk membagikan traktat-traktat ini?". Pendeta itu menjawab, "Nak... di luar udara sangat dingin dan hujan masih turun." Anak itu memandang papanya dengan penuh keheranan, "Tapi Pa, meskipun hujan turun, bukankah masih ada banyak orang yang belum mengenal Yesus dan mereka nanti akan masuk neraka?" Pendeta itu menjawab, "Tapi nak... aku tidak ingin pergi dalam cuaca seperti ini." Dengan sedih anak itu memohon, "Pa... aku harus pergi, boleh, kan?" Pendeta itu ragu-ragu sejenak lalu berkata, "Kamu tetap ingin pergi? Kalau begitu, ini traktat-traktatnya dan hati-hatilah di jalan, ya." "Terima kasih, Pa!!!" Lalu anak itu bergegas meninggalkan rumah dan pergi menembus hujan dan udara luar yang sangat dingin.

Anak laki-laki berusia sebelas tahun ini berjalan di sepanjang jalan jalan kota sambil membagi-bagikan traktat Injil dari rumah ke rumah. Setiap orang yang ditemuinya di jalan diberinya traktat. Sesudah 2 jam berjalan di tengah-tengah hujan, anak ini menggigil kedinginan tapi masih ada satu traktat Injil terakhir yang masih di tangannya. Lalu ia berhenti di suatu sudut jalan dan mencari seseorang yang dapat diberinya traktat, tapi jalanan itu sudah sepi sama sekali. Lalu ia menuju ke rumah pertama yang dilihatnya di ujung jalan itu. Ia berjalan mendekati pintu depan rumah itu dan membunyikan bel.

Setelah ia memencet bel, tidak ada jawaban dari dalam. Lalu ia memencet bel lagi dan lagi, tapi tetap tidak ada jawaban. Ditunggunya lagi beberapa waktu, namun masih saja tidak ada jawaban. Akhirnya, anak laki-laki ini memutuskan untuk pergi, tapi ada sesuatu yang mencegah keinginannya untuk pergi, maka sekali lagi, dia menuju pintu, memencet bel dan mengetuk pintu keras-keras dengan tangannya. Ia menunggu, ada perasaan kuat yang membuatnya tetap ingin menunggu di depan rumah itu. Dia memencet bel lagi, dan kali ini pintu itu perlahan-lahan dibuka.

Nampak seorang wanita yang berwajah sedih berdiri di depan pintu. Wanita itu dengan pelan bertanya, "Ada apa, nak? Apa yang dapat kulakukan untukmu?"
Dengan mata bersinar-sinar dan tersenyum, anak laki-laki ini berkata, "Ibu, maafkan aku karena mengganggumu, tapi aku hanya ingin mengatakan bahwa Yesus sungguh-sungguh mengasihimu, dan aku datang ke rumah ini untuk memberikan traktat Injil terakhir yang aku miliki. Traktat Injil ini akan menolong Ibu untuk dapat mengetahui segala sesuatu tentang Yesus dan Kasih-Nya yang besar."

Anak itu memberikan traktat terakhirnya kepada wanita itu dan ia segera pergi. Saat beranjak pergi, wanita itu berkata, "Terima kasih, Nak! Tuhan memberkatimu!"

Hari Minggu berikutnya, Pak Pendeta, papa dari anak laki-laki tadi, berdiri di balik mimbar dan memulai ibadahnya dengan pertanyaan, "Adakah di antara jemaat yang ingin memberikan kesaksian atau ingin membagikan sesuatu?"

Di barisan kursi paling belakang, seorang wanita terlihat perlahan- lahan berdiri. Saat ia mulai bicara, nampak wajahnya berseri-seri dan ia berkata, "Tidak satupun di antara anda yang mengenal aku. Aku belum pernah ke gereja ini sebelumnya. Anda perlu ketahui, hari Minggu yang lalu aku bukanlah seorang Kristen. Suamiku telah meninggal beberapa waktu yang lalu dan meninggalkan aku sendiri di dunia ini."

"Hari Minggu yang lalu," lanjut wanita itu, "dinginnya hatiku melebihi dinginnya cuaca dan hujan di luar rumah. Aku berpikir aku tidak kuat dan tidak sanggup lagi untuk hidup. Lalu aku mengambil tali dan sebuah kursi, kemudian naik tangga menuju ke loteng rumah. Aku mengencangkan ikatan tali kuat-kuat di palang kayu penopang atap, lalu berdiri di kursi dan mengikatkan ujung tali yang lain di leherku. Aku berdiri di kursi itu dengan hati yang hancur. Saat aku hendak menendang kursi itu, tiba-tiba bel rumahku
berbunyi nyaring."

"Aku menunggu beberapa saat sambil bertanya dalam hati, 'siapakah yang membunyikan bel itu?'. Aku menunggu lagi, karena bel itu berkali- kali berbunyi dan semakin lama kedengarannya semakin nyaring, apalagi ketika terdengar ketokan pintu. 'Siapa yang melakukan hal ini?' tanyaku dalam hati, 'Tak ada orang yang pernah membunyikan bel rumah dan mengunjungiku'. Lalu aku mengendorkan ikatan di leherku dan bel yang berbunyi mengiringi langkahku menuju pintu depan di lantai bawah."

"Ketika kubuka pintu, aku hampir tidak percaya dengan apa yang aku lihat, karena di teras rumahku berdiri seorang anak anak laki-laki yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Wajahnya berseri-seri seperti malaikat dan senyumnya... oh aku tidak dapat menggambarkannya pada anda! Dan perkataan
yang diucapkannya sungguh menyentuh hatiku yang telah lama beku, 'Ibu, aku hanya ingin mengatakan bahwa Yesus sungguh- sungguh mengasihimu.' Lalu dia memberiku traktat Injil yang saat ini kupegang."

"Saat malaikat kecil itu menghilang dari rumahku, menembus dingin udara dan hujan, aku menutup pintu dan membaca setiap kata dalam traktat Injil ini. Aku kembali ke loteng untuk mengambil tali dan kursi yang akan kupakai untuk bunuh diri, karena aku sudah tidak membutuhkannya lagi. Anda lihat, sekarang aku seorang Anak Raja yang bahagia dan karena ada alamat gereja ini di bagian belakang traktat, maka aku datang ke tempat ini untuk mengucapkan terima kasih pada malaikat kecil yang datang tepat pada waktu aku membutuhkannya. Tindakannya itu telah menyelamatkan jiwaku dari hukuman neraka yang kekal."

Seluruh jemaat di gereja itu meneteskan air mata. Seiring dengan pujian syukur yang dinaikkan untuk memuliakan Raja, yang bergema di setiap sudut bangunan gereja, Pak Pendeta turun dari mimbar dan pergi menuju ke bangku di barisan depan, tempat dimana "malaikat kecil" itu duduk. Pak Pendeta itu menangis tak tertahankan dalam pelukan anaknya.

--

Mengasah Kapak

Disuatu waktu, adalah seorang pemotong kayu yang sangat kuat. Dia melamar sebuah pekerjaan ke seorang pedagang kayu, dan dia mendapatkannya. Gaji dan kondisi kerja yang diterimanya sangat bagus. Karenanya sang pemotong kayu memutuskan untuk bekerja sebaik mungkin. Sang majikan memberinya sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya. Hari pertama sang pemotong kayu berhasil merobohkan 18 batang pohon. Sang majikan sangat terkesan dan berkata, "Selamat, kerjakanlah seperti itu!"

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan harinya sang pemotong kayu bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 15 batang pohon. Hari ketiga dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya berhasil merobohkan 10 batang pohon. Hari2 berikutnya pohon yang berhasil dirobohkannya makin sedikit.

"Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku", pikir pemotong kayu itu.
Dia menemui majikannya dan meminta maaf, sambil mengatakan tidak mengerti apa yang terjadi.
"Kapan saat terakhir anda mengasah kapak?" sang majikan bertanya.
"Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sangat sibuk mengapak pohon."

Kehidupan kita sama seperti itu. Seringkali kita sangat sibuk sehingga tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak. Setiap orang lebih sibuk dari sebelumnya, tetapi lebih tidak berbahagia dari sebelumnya. Mengapa? Mungkinkah kita telah lupa bagaimana caranya untuk tetap tajam?

Tidaklah salah dengan aktivitas dan kerja keras. Tetapi tidaklah seharusnya kita sedemikian sibuknya sehingga mengabaikan hal2 yang sebenarnya sangat penting dalam hidup, seperti kehidupan pribadi (dengan Tuhan Yesus), menyediakan waktu untuk membaca (Firman Tuhan, dll), dsb.

Kita semua membutuhkan waktu untuk relaks, untuk berpikir dan merenung, untuk belajar dan bertumbuh. Bila kita tidak mempunyai waktu untuk mengasah kapak, kita akan tumpul dan kehilangan efektifitas. Jadi mulailah dari sekarang, memikirkan cara bekerja lebih efektif dan menambahkan banyak nilai kedalamnya.

Lamar Boschman - “When I worship, I would rather my heart be without words than my words be without heart.”


--

Pumpkin

Being a Christian is like being a pumpkin. God lifts you up, takes you
in, and washes all the dirt off of you. He opens you up, touches you
deep inside and scoops out all the yucky stuff-- including the seeds of
doubt, hate, greed, etc. Then He carves you a new smiling face and puts
His light inside you to shine for all the world to see. This was passed
on to me from another pumpkin. Now, it is your turn to pass it to a
pumpkin. I liked this enough to send it to all the pumpkins in my patch.
Happy Autumn!

--

Sukses

Jalan menuju sukses TIDAK lurus... Ada tikungan yang bernama kegagalan... Bunderan yang bernama kebingungan... Tanjakan yang bernama teman... Lampu merah yang bernama musuh... Lampu kuning yang bernama keluarga... Engkau akan mengalami ban kempes bernama pekerjaan. TETAPI BILA engkau memiliki ban serep bernama niat yang teguh... Dan mesin bernama ketekunan... Asuransi bernama iman... Pengemudi bernama Yesus... Engkau akan sampai ke tempat bernama: SUKSES

--

Pria & Wanita

Dia yang diambil dari tulang rusuk, jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi



Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan. ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu



Dialah yang akan menutupi kekuranganmu dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki: perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele, sehingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.



Jika ada mahluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan jika ada mahluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan.



Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki, tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi. Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya, kata-kata yang lembut, ungkapan-ungkapan sayang yang sepele namun baginya sangat berarti, membuatnya aman di dekatmu.



Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan



Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang. Seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun ia lembut bukan untuk diinjak. Rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang.



Jika lelaki berpikir tentang perasaan wanita, itu sepersekian dari hidupnya, tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya, karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki



Apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga.



Sekalipun ia jauh dari keluarganya namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana karena mereka, ia menjadi seperti sekarang ini perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga karena kau dan dia adalah satu.



Dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu

--

10 berkat yang Tuhan sediakan

1.Mengapa saya berkata"saya tidak bisa" jika
alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan
segala sesuatu di dalam Dia yg meberikan
kekuataun kpd saya(fil 4:13)


2.Mengapa saya merasa kurang jk saya tahu
bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan
saya menurut kekayaan dan kemulianNya dlm
Kristus Yesus(fil 4:19)


3.Mengapa saya hrs merasa takut (jika alkitab
berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya oh
ketakutan,melainkan membangkitkan
kekuatan,kasih,ketertiban(2tim1:7)


4.Mengapa saya menjadi lemah jika alkitab
berkata bahwa Allah adalah terang dan
keselamatan saya & bahwa saya akan tetap kuat
bertindak(maz27:1,dan11:32)


5.Menagpa saya harus membiarkan iblis menang
atas hidup saya jika Roh yg ada di dalam saya
lebih besar daripada yg ada di dalam dunia
(1yoh4:4)


6.Mengapa saya hrs depresi jika saya dpt
mengingat bahwa saya dpt berharap pada Allah yg
kasih setiaNya tdk habis2xNya setipa pagi(rat3;21-
23)


7.Mengapa saya harus selalu hidup dlm beben jika
saya tahu bahwa dimana ada Roh Allah,ada
kemerdekaan,dan Kristus telah memerdekakan kita
(2kor3:17,gal5:1)


8.mengapa say hrs merasa sendirian jika Yesus
berkata Ia akan menyertai saya,tidak akan
meninggalkan saya(mat28:20;ibr13:5)


9.Mengapa saya hrs terus-menerus gagal dan
jatuh jika alkitab berkata bahwa sebagai anak
Allah saya lebih daripada orang-orang yg menang
dalam segala hal oleh Dia yg telah mengasihi saya
(rom8:37)


10.Mengapa saya harus membiarkan tekanan
hidup mengganggu saya jika say dapat punya
keberanian karena tahu Tuhan yesus telah
menang atas dunia dan penderitaan(yoh16:33)

--

Cangkir Cantik

Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop ! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi.

Tapi orang ini berkata "belum !" Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya ! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku.

Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin. Setelah benar-benar dingin seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Saudara, seperti inilah Allah membentuk kita. Pada saat Ia membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi Allah untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan Allah. Yak 1 : 2 - 4 "Saudara-saudaraKu, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa UJIAN terhadap IMANMU menghasilkan KETEKUNAN. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kamu MENJADI SEMPURNA dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Allah sedang membentuk anda. Bentukan - bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai. Anda akan melihat betapa cantiknya Allah membentuk anda.

--

Jagung yang baik

Seorang wartawan mewawancari seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus karena ia selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.

"Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?" tanya sang wartawan.

"Tak tahukah anda?," jawab petani itu. "Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula."

Hikmah: Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula. Nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang disentuhnya

--

10 Rules for a blessed day

1. TODAY I WILL NOT STRIKE BACK
If someone is rude, if someone is impatient, if someone is unkind, I will not respond in a like manner.

2. TODAY I WILL ASK GOD TO BLESS MY 'ENEMY'
If I come across someone who treats me harshly or unfairly, I will quietly ask God to bless that individual. I understand "enemy" could be a family member, neighbor, co-worker or stranger.

3. TODAY I WILL BE CAREFUL ABOUT WHAT I SAY
I will carefully choose and guard my words being certain that I do not spread gossip.

4. TODAY I WILL GO THE EXTRA MILE
I will find ways to help share the burden of another person.

5. TODAY I WILL FORGIVE
I will forgive any hurts or injuries that come my way.

6. TODAY I WILL DO SOMETHING KIND FOR SOMEONE, (BUT I WILL DO IT IN SECRET)
I will reach out anonymously and bless the life of another.

7. TODAY I WILL TREAT OTHERS THE WAY I WISH TO BE TREATED
I will practice the golden rule. "Do Unto others as I would have them do unto me"- with EVERYONE I encounter.

8. TODAY I WILL RAISE THE SPIRITS OF SOMEONE WHO IS DISCOURAGED
My smile, my words, my expression of support, can make the difference to someone who is wrestling with life.

9. TODAY I WILL NURTURE MY BODY
I will eat less . . . I will eat only healthy foods. I will thank God for my body.

10. TODAY I WILL GROW SPIRITUALLY
I will spend a little more time in prayer today. I will begin reading something spiritual or inspirational; I will find a quiet place (at some point during this day) and listen to God's voice.

--

Tugas Pemimpin Sejati

Sebelum D.L. Moody menjadi salah seorang evangelist terbesar pada abat ke-19, ia menjalankan sebuah toko untuk sebuah Sekolah Minggu untuk menjangkau beberapa anak jalanan di Chicago. Kisah ini diceritakan oleh seorang 'jagoan' kecil yang terlihat setiap hari Minggu, yang selalu berusaha untuk pergi ke Sekolah Minggu. Jagoan kecil ini selalu menempuh perjalanan yang cukup panjang sebelum ia mencapai Sekolah Minggu. Pada satu hari, ketika badai salju sedang turun dengan derasnya, seorang pria melihat jagoan ini berusaha menembus terpaan angin, berusaha dengan sekuat tenaga menempuh perjalanan untuk pergi ke Sekolah Minggu Moody seperti biasa. Ia bertanya mengapa anak kecil ini selalu berusaha setiap minggu untuk pergi, meskipun pada hari ketika tidak ada seorang pun yang ingin keluar rumah, terlebih lagi, anak ini melewati begitu banyak gereja yang lebih dekat dari tempat tinggalnya. Penjelasan anak ini sangat sederhana dan jelas: "Aku pergi kesana karena mereka dapat membuat seseorang merasa dicintai."

Gambaran Yesus yang saya ingat selagi saya masih kecil berasal dari salah satu lukisan yang menggambarkan diriNya sebagai Gembala yang baik, dengan domba-dombaNya yang selalu mengikuti dari dekat, dan seekor domba kecil yang meringkuk nyaman dalam pelukanNya. Menariknya, sekarang ketika diri saya adalah seorang pemimpin Kristen, saya menyadari bahwa gambar itu seharusnya juga menjadi gambaran diri saya sendiri. Dan Anda juga, ketika Tuhan telah mempercayakan kepada Anda dengan segala macam pengaruh atau jalan dalam kehidupan orang-orang. Model diri Anda adalah menjadi seorang gembala - yang dikatakan oleh orang, "Dia dapat membuat seseorang merasa dikasihi."

Tertera dalam 1 Pet 5, mulai dari ayat 2, Tuhan berkata, "Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela .. dengan pengabdian diri." Jeda sebentar: perhatikan siapa yang menjadi kawanan domba Anda - anak-anak Anda. Mereka adalah kawanan domba Allah, bukan milik Anda. Jangan mulai bersikap bahwa mereka adalah milik Anda. Dan perhatikan juga, kawanan domba itu diberikan kepada Anda untuk digembalakan dengan sukarela dan kasih... bukan dibawah ibu jari Anda.

Petrus melanjutkan, "Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu." Gambaran Alkitabiah seperti apa untuk menjadi seorang pemimpin? Menggembalakan. Memimpin kawanan domba, dan bukan memerintah mereka. Mengasihi kawanan domba, dan bukan memanfaatkan mereka untuk kepentingan Anda. Memberikan contoh daripada meminta.

Jadi, jika Anda adalah seorang gembala, apa yang harus Anda kerjakan? Seorang gembala akan selalu memimpin kawanan dombanya untuk apa yang menjadi kebutuhan mereka. Jika Anda telah dipercayakan dengan orang-orang yang harus Anda pimpin, merupakan tugas Anda untuk dengan lembut mengarahkan mereka kepada apa yang menjadi kebutuhan mereka secara emosional, rohani, fisik, mental - dan mengetahui kapan mereka harus diberikan semangat, dibenarkan ketika mereka salah, dan dikasihi. Menjadi seorang pemimpin Kristiani adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka, tidak memanfaatkan mereka untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Menggembalakan juga berarti menjaga kawanan domba Anda agar tidak berkeliaran - membuat batasan-batasan yang jelas dan menarik mereka kembali ketika mereka mulai berkeliaran. Menjadi seorang gembala juga berarti melindungi kawanan domba Anda dari serangan musuh. Beberapa ayat yang terakhir dalam pasal 5 menceritakan ketika Petrus berbicara mengenai melawan singa yang mengaum yang mencari-cari orang untuk ditelannya. Merupakan tugas seorang pemimpin Kristiani untuk membuka mata dan menjaga celah darimana Iblis dapat masuk dan melindungi kawanan domba dari incaran singa.

Yesus juga mengajarkan satu hal lain yang dilakukan oleh seorang 'gembala yang baik." Dia berkata, "..Ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya..." (Yoh 10:3). Dengan kata lain, jika Anda adalah seorang gembala yang baik, Anda akan memberikan perhatian kepada masing-masing dombaNya, tipe yang dirasakan oleh si jagoan kecil dari Sekolah Minggu D.L. Moody. Buatlah mereka merasa seperti orang terpenting di dunia ketika mereka bersama dengan Anda. Jangan perlakukan mereka sebagai domba yang tidak bernama.

Yesus merupakan gembala, dan sekarang Ia memanggil Anda untuk menjadi sepertiNya, mempercayakan Anda dengan kawanan domba yang telah Ia tebus. Apakah kepemimpinan seperti ini cukup layak untuk harga yang Anda bayarkan dan pengorbanan yang telah Anda berikan? Lihat 1 Pet 5:4, "Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu."

--

Keburukan di Bawah Kecantikan

Teman kami, John dan Marie, mempunyai ruang keluarga yang sangat nyaman di rumah mereka, yang mereka sebut "RUANG BAGUS". Dan memang ruang itu memang sangat bagus - dengan perapian yang besar, banyak sofa dan kursi empuk, didisain dengan indah. Bisa dikatakan ruang itu adalah ruang yang bisa menarik orang masuk ke dalamnya seperti magnet dan mereka tidak pernah ingin keluar kembali. Pada dinding dekat perapian, terpampang suatu lukisan yang indah. Lukisan baru. Mereka tidak pernah memasang lukisan di tempat itu sebelumnya, tidak sampai dinding itu retak. John dan Marie berkata retakan itu disebabkan oleh bocoran air, dan telah meninggalkan bekas lubang yang buruk di dinding. Tapi hey.. siapa yang akan mengira? Lubang itu ditutupi dengan lukisan yang indah tersebut.

Memang orang tidak akan melihat lubang tersebut karena berhasil ditutupi dengan sesuatu yang indah di atasnya. Orang tidak akan mengetahui keburukan itu, tapi Rembrandt pun tidak bisa memperbaiki kecacatan tersebut. Kebanyakan dari kita mempunyai keburukan yang berusaha kita tutupi agar orang lain tidak ketahui. Di masa lalu kita, dalam hati kita, di dalam tempat persembunyian hidup kita - sisi gelap yang kita coba tutupi. Kelemahan-kelemahan, kegagalan, dan kesalahan yang telah merusak pemandangan indah yang kita coba berikan pada dunia. Kita mencoba menutupi keburukan kita dengan pribadi yang baik, kegiatan rohani, dengan image kita, dengan perbuatan baik yang kita lakukan. Tetapi, seberapa menakjubkan apa yang kita pasang di dinding kita, kecacatan - lubang di dalamnya - masih tetap di sana. Allah berkata, suatu hari apa yang kita tutupi akan lepas dan Dia akan menghakimi kita berdasarkan apa yang di dalam, bukan yang di luar.

Firman Tuhan hari ini adalah berdasarkan Roma 2:16, yang berkata "Allah akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Yesus Kristus.." Hal-hal itulah yang kita berhasil sembunyikan dari orang lain - bahkan orang terdekat kita sekalipun. Tetapi Allah mengetahui segalanya. Dan sampai dosa kita telah dihapuskan - bukan sekedar ditutupi - kita berada dalam area berbahaya dengan SESEORANG yang akan menghakimi kita berdasarkan ke-maha tahuanNya.

Dalam pasal berikutnya, Tuhan berkata tidak seorang pun yang dapat lepas dari dosa. Dia berkata, semua telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Tidak ada jalan untuk ke sorga, terutama dengan dosa-dosa kita. Kedengarannya mustahil. Tetapi jika Anda melanjutkan bacaan ini, Allah juga berkata, "kita telah dibenarkan" (dibuat benar oleh Allah). "Dibenarkan oleh kasih karunia Allah melalui penebusan" (atau penyelamatan) "yang datang dari Yesus Kristus". Allah memberikan Yesus sebagai pengorbanan. Kita tidak bisa membenarkan apa yang kita perbuat dengan dosa kita, tapi Allah sendiri yang mengulurkan tangannya dengan memberikan AnakNya yang tunggal untuk menebus kematian kita - untuk membersihkan bekas dosa yang menghantui kita dan mengutuki kita selama ini.

Dan hari ini, Tuhan menanti untuk masuk ke dalam hatimu dimana semua dosa, kesalahan, rasa malu, rahasia-rahasia itu terletak dan membersihkan semuanya. Allah hendak menyembuhkan apa yang kamu tidak bisa sembuhkan dan mengubah apa yang tidak bisa kau ubah, dan membersihkan apa yang tidak bisa kau bersihkan. Dan semuanya itu terjadi ketika kau berkata kepada Yesus kau percaya kepadaNya untuk menjadi penyelamat pribadi dari dosa. Hari ini dapat menjadi hari yang lebih bermakna. Kau dapat diampuni. Kau dapat dibersihkan.

Jika kau menghendaki awal yang baru, hubungan dengan Yesus Kristus, saya dapat mengirimkan booklet yang saya tulis, "Yours for Life." Beritahukan saya jika Anda menghendakinya. Tidak ada hal lain yang lebih indah daripada kebebasan, kelegaan, dalam mengetahui bahwa semua dosa dalam hidupmu telah hilang - bukan disembunyikan - tetapi hilang.

--

3 Pohon

Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari, ketiganya saling menceritakan mengenai harapan dan impian mereka. Pohon pertama berkata, " Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi dengan emas, perak dan berbagai batu permata dan semua orang akan mengagumi keindahannya."

Kemudian pohon kedua berkata, suatu hari kelak aku akan menjadi kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman dekat denganku.

Akhirnya pohon ke tiga berkata, aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan Tuhan. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang akan mengingatku.

Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul, sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon itu. Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun. Tetapi doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makan ternak. Ia hanya diletakkan di kandang dan diisi jerami.

Pohon ke dua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi ia dipotong-potong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan kecil. Impiannya untuk menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja telah berakhir.

Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dalam gelap. Tahun demi tahun berlalu, dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya.

Kemudian suatu hari, sepasang suami-istri tiba di kandang. Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di atas tumpukan jerami di kotak makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa didalamnya diletakkan harta terbesar sepanjang masa.

Bertahun-tahun kemudian, sekolompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari pohon ke dua. Ditengah danau, badai besar datang dan pohon kedua berpikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang didalamnya. Tetapi salah seorang laki-laki itu berdiri dan berkata "DIAM!" Tenanglah! dan badaipun berhenti. Ketika itu, tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja diatas segala raja.

Akhirnya, seorang datang dan mengambil pohon ketiga. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek lelaki yang memikulnya. Laki-laki ini kemudian dipakukan di kayu ini dan mati di puncak bukit. Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan Tuhan,karena Yesus yang disalibkan padanya.

KETIKA KEADAAAN TIDAK SEPERTI YANG ENGKAU INGINKAN, KETAHUILAH TUHAN MEMILIKI RENCANA UNTUKMU. JIKA ENGKAU PERCAYA PADA-NYA,IA AKAN MEMBERIMU BERKAT-BERKAT BESAR. KETIGA POHON MENDAPATKAN APA YANG MEREKA INGINKAN. TETAPI TIDAK DENGAN CARA SEPERTI YANG MEREKA BAYANGKAN. KITA TIDAK SELALU TAHU APA RENCANA TUHAN BAGI KITA. KITA HANYA TAHU BAHWA JALANNYA BUKANLAH JALAN KITA, TETAPI JALANNYA ADALAH YANG TERBAIK.

--

Beauty Tips

For attractive lips, speak words of kindness. For beautiful eyes, look for the good in other people.

To lose weight, let go of stress, hatred, anger, contentment and the need to control others.

To improve your ears, listen to the word of God. Rather than focus on the thorns of life, smell the roses and count your blessings, giving thanks for each one of them.

For poise, walk with knowledge and self-esteem.To strengthen your arms, hug at least 3 people a day. Touch someone with your love.

To strengthen your heart, forgive yourself and others. Don't worry and hurry so much.

Rather than walk this earth lightly, walk firmly with determination and leave your mark.

For the ultimate in business, casual or evening attire put on the robe of Christ; it fits like a glove but allows room for growth. Best of all, it never goes out of style and is appropriate for any occasion.

Doing these things on a daily basis will certainly make you a more beautiful person.

Peace Is Not The Absence Of Trouble But The Presence of God

--

7 Keajaiban Dunia

Sekelompok pelajar belajar mengenai "Tujuh Keajaiban Dunia".

Pada akhir pelajaran, pelajar tersebut di minta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan "Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa ketidaksesuaian, sebagian besar daftar berisi :

1) Piramida Besar di Mesir
2) Taj Mahal
3) Grand Canyon
4) Panama Canal
5) Empire State Building
6) St. Peter's Basilica
7) Tembok China

Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya. Gadis pendiam itu menjawab, "Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya." Sang guru berkata, "Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya." Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, "Saya pikir Tujuh Keajaiban Dunia adalah :

1) Bisa menyentuh
2) Bisa mencicip
3) Bisa melihat
4) Bisa mendengar

Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian

5) Bisa merasakan
6) Bisa tertawa
7) Dan bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sesaat sunyi seketika !!!! Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya "keajaiban" sementara kita lihat lagi semua yang telah Allah lakukan untuk kita, menyebutnya sebagai "biasa-biasa saja"?

"If you never felt pain, then how would you know that I'm a healer?"

Intan Yang Indah

Seorang budak setia menyenangkan tuannya. Maka tuannya datang kepadanya dan memperlihatkan sebutir intan kepada budak itu. Sang budak belum pernah melihat intan yang demikian indah. Lebih indah lagi sebab tuannya telah berkenan kepadanya.

"Bila tiba waktumu, intan ini akan menjadi milikmu", janji tuannya.

Maka budak yang setia itu semakin rajin saja. Hal ini mendatangkan cemooh kepada dirinya. Budak-budak lain menganggapnya bodoh.

Mereka mengejek budak yang rajin itu, katanya, "Mengapa engkau begitu rajin bekerja untuk tuan yang lalim itu".

Lalu jawab budak yang rajin tersebut, "Tuanku maha baik, Ia tidak lalim. Terpujilah namanya dan hormatku senantiasa untuknya saja."

Maka semakin keraslah budak-budak yang malas tsb tertawa, dan mulailah mereka mempermainkan budak yang rajin itu.

Namun budak yang rajin itu diam saja, sebab intan nan indah itu menjadi hiburan hatinya. Ia tahu jerih payahnya tak akan sia-sia.

Namun pada suatu hari ditengah olok-olok teman-temannya, budak yang rajin itu tak sanggup lagi menahan hatinya, maka terucaplah rahasia itu, "Tuanku memberiku intan".

Maka teman-temannya mentertawakannya, "Bahkan wajah Tuanmu saja, engkau belum pernah melihat, bagaimana mungkin engkau menerima intan darinya?"

Maka jawab budak yang baik itu, "Aku telah melihat wajahnya".

"Tunjukkanlah intan itu kepada kami", kata teman-temannya.

"Intan itu ada pada tuanku, dia menyimpannya sampai waktu yang ditentukannya".

Maka semakin keraslah mereka mentertawakan dia. Seumur hidupnya budak itu menjadi olok-olok oleh karena kerja kerasnya dan lebih-lebih lagi oleh karena 'intan' yang dijanjikan tuannya itu.

Demikianlah Keselamatan dari Yesus itu seperti intan yang indah itu... Dunia tidak mempercayainya, namun bagi mereka yang mendapatkannya, intan itu adalah jaminan dan tujuan hidupnya. Apa yang terlihat bodoh oleh dunia, adalah yang paling berharga di Surga.

--

Gampang

Wajah tua.. dengan kacamatanya yang tersangkut diujung hidung:
... Gampang.. nak, semua dapat diatur...(terbatuk)
Wajah bersih.. dengan dasi tergantung rapih, saku penuh lembar "WR Supratman"
... Gampang.. dik, semua dapat dibeli...
Wajah sayu.. garis muka tanda makan garam dan cincin melingkar dijari manis:
... Gampang, gampang.. itu dapat dipertimbangkan.
Wajah lugu.. berlari kecil sembari melempar tas mungil ke atas meja belajarnya:
... Gimana ulangannya?.. Gampang-gampang kok soalnya, kecil!
Saya baru saja selesai rapat dan saya capek sekali, jadi masalahmu itu bisa dibicarakan besok atau besok lusa atau.. pokoknya gampanglah!
... ha..ha..ha.. "Kantong Ajaib" kamu ingin begini, ingin begitu tinggal cabut!


Tiba-tiba seorang berdiri, dengan wajah berkerut dan ia berkata:
"Ciientea" itu gampang, tapi "Cinta" itu kesengsaraan
"Uang banyak" itu gampang wong tinggal pencet "tit..tut..ti..ti..tut", tapi "Sukses" itu ketekunan
"Kursi empuk dan tinggal main tepuk" itu gampang kan bisa kolusi dan nepotisme, tapi "Pelayan Tuhan" itu tahan uji
"kecewa" itu gampang, dan "gampang" selalu akan tetap gampang.
Tapi Saudaraku, "Damai sejahtera,.. sukacita" itulah Pengharapan, pengharapan dari Dia, Dia yang tidak pernah berkata "gampang"

Naskah didasari dari: Roma 5

--

Kasih Seorang Anak Kecil

Sekitar tahun lalu, saya melayani seorang anak kecil berumur 5 tahun untuk mengisi libur musim panas sebagai Babysitter. Dan masa itu adalah pekerjaan musim panas yang paling berkesan!

Maddie dan saya selalu berjalan jalan di taman setiap hari setelah makan siang. Maddie suka bermain ayunan dan perosotan di taman itu. Walaupun masih kecil, Maddie mempunyai hati yang baik, dan dia selalu membuat saya terkejut pada kasihya terhadap orang lain. Kedua orang tuanya pun juga sama - Selalu ada damai sejahtera diantara mereka. Saya selalu bertanya, mengapa mereka sangat berbeda dari orang orang lain?

Suatu hari di taman itu, saya sedang mendorong Maddie yang bermain ayunan, dan kami mendengar banyak anak anak kecil tertawa. Kami melihat ada sekelompok anak anak yang berkumpul di sebuah tempat di taman itu.

Maddie menyetop ayunannya, dan ingin pergi kesana untuk melihat apa yang sedang mereka tertawakan.

Kami berjalan, dan seorang anak laki-laki lari menuju Maddie dan mengatakan, "Ayo ke sini dan lihat orang perempuan aneh ini! Ia kotor dan berbau, menangis lagi!"

Maddie mendorong anak laki laki itu, dan menuju ke seorang wanita yang sedang duduk di tanah. Wanita itu kelihatannya berumur sekitar 50 tahun, walaupun kemungkinan umurnya lebih muda. Karena terlihat kehidupannya sangat susah, dan anak laki-laki itu benar, orang itu berbau dan kotor. Suatu hal yang akan ku pikir akan kulakukan adalah memegang Maddie dan menyingkirkannya dari orang itu.

Ketika saya mencarinya, ternyata Maddie sudah duduk di samping wanita itu, dan memegang tangan orang itu. Orang itu melihat kepada Maddie dan tersenyum. Untuk beberapa detik lamanya orang itu rasanya tidak lagi berbau dan kotor, dia cantik!! Anak-anak yang lain akhirnya meninggalkan orang itu, dan Maddie memeluk orang itu, lalu Maddie meninggalkannya.

Di sepanjang jalan, Maddie menggumamkan sebuah nyanyian, dan berlompat-lompat kecil, sesuai kebiasaannya. Ia gembira, sepertinya tidak memikirkan kesusahan. Saya menunggu Maddie mengatakan sesuatu tentang wanita itu, tetapi ia tidak mengatakan sepatah katapun.

Akhirnya ketika sampai di rumah, saya tidak tahan lagi. Saya menghampiri Maddie dan berkata, "Mengapa kamu lakukan itu?"

Maddie bertanya balik, "Melakukan apa Julie?"

Dan saya jawab, "Mengapa kamu memegang tangan dan memeluk orang itu sedangkan anak anak lain menertawainya dan menakut-nakutinya?"

Maddie menatap saya dan berkata, "Julie, Yesus tidak akan memperlakukan wanita itu seperti itu. Setiap orang menertawakan dan memperlakukan Yesus seperti apa yang mereka perbuat, tapi apa yang Yesus telah perbuat! Dia sudah mati untuk kita di kayu salib. Setiap kali saya melihat seseorang dipermalukan seperti itu, saya selalu pergi menemuinya, memeluk mereka, dan mengatakan bahwa Yesus mencintai mereka, hal itu selalu membuat mereka merasa menjadi lebih baik."

Saya yang berumur 23 tahun, seharusnya lebih pintar! Tetapi anak berumur 5 tahun ini mengetahui lebih banyak daripada saya. Dan itulah Maddie! Yesus, datang ke dunia yang kotor dan dingin ini, ditertawakan, diludahi, tetapi Dia mati untuk kita. Saya berubah mulai hari itu, dunia terlihat berbeda, dan hal itu dikarenakan seorang anak perempuan kecil berumur 5 tahun yang telah memperlihatkan apa arti sebenarnya Kasih.

--

7 Keajaiban Dunia

Sekelompok pelajar belajar mengenai "Tujuh Keajaiban Dunia".

Pada akhir pelajaran, pelajar tersebut di minta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan "Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa ketidaksesuaian, sebagian besar daftar berisi :

1) Piramida Besar di Mesir
2) Taj Mahal
3) Grand Canyon
4) Panama Canal
5) Empire State Building
6) St. Peter's Basilica
7) Tembok China

Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya. Gadis pendiam itu menjawab, "Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya." Sang guru berkata, "Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya." Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, "Saya pikir Tujuh Keajaiban Dunia adalah :

1) Bisa menyentuh
2) Bisa mencicip
3) Bisa melihat
4) Bisa mendengar

Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian

5) Bisa merasakan
6) Bisa tertawa
7) Dan bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sesaat sunyi seketika !!!! Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya "keajaiban" sementara kita lihat lagi semua yang telah Allah lakukan untuk kita, menyebutnya sebagai "biasa-biasa saja"?

"If you never felt pain, then how would you know that I'm a healer?"

--

Kesalahan Terburuk

Mengapa engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Matius 7:3.

Tidak ada kesalahan yang lebih buruk selain kalau kita sibuk mencari-cari kesalahan orang lain, dan menutup mata terhadap kesalahan sendiri; kita berlelah-lelah ngurusin cacat cela orang lain, tetapi abai terhadap cacat cela sendiri.
Padahal kesalahan dan cacat cela sendiri bisa jadi malah lebih banyak ?dan lebih buruk pula ?dari kesalahan dan cacat cela orang lain.
Maka, bercerminlah dulu sebelum menilai orang lain. Itu baik dan perlu

--

Perkawinan Manis Hingga Akhir

Sebuah perkawinan biasanya pada awalnya sangat manis, penuh cinta, kemesraan, pokoknya yang manis - manis deh. Namun lambat laun, sedikit demi sedikit mulai rasa biasa-biasa, terus berkembang yang biasa- biasa jadi berkurang lagi dan akhirnya rasa hambar. Kalau rasa ini yang sudah dirasakan pada sebuah perkawinan kita semua tau akhir dari perkawinan itu .

Saya rasa tidak ada satu manusiapun yang menginginkan rasa hambar ada pada perkawinannya, pasti semuanya ingin sebuah perkawinan yang manis sampai hayat menutup mata. Betul khan?

Ayo kita lihat “ Perkawinan di Kana” sampai akhir perkawinan masih tersedia anggur terbaik, padahal ditengah-tengah perkawinan mereka sudah kehabisan anggur, bukan hanya anggur yang terbaik yang habis tapi kehabisan anggur.

Sebelumnya kita baca dulu di Yoh 2:1-11

Perkawinan di Kana

2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-
masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan
mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu
mereka pun membawanya.
2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana
datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai
laki-laki,
2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang
puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai
sekarang."
2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan
itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.


Hendaknya semua perkawinan seperti perkawinan di Kana ini, yang mana biasanya anggur yang baik dulu baru anggur yang kurang baik. Tapi kita sebagai anak anak Tuhan hendaknya makin lama perkawinan makin keluar anggur yang baik sampai akhirnya.

Ayo kita lihat kenapa perkawinan di Kana bisa menikmati anggur yang baik sampai akhirnya
1. Ibu Yesus/ Maria menaruh harapnya pada Yesus
Meskipun waktu Yesus belum tiba, tapi karena harapan yang besar dari ibu Yesus, maka anggur yang baik itu tercipta
Saat itu Yesus belum pernah melakukan mujizat, tapi ibu Yesus bisa manaruh harapnya pada Yesus, kenapa tidak dengan kita? Bukankah kita sudah tau bahwa Yesus mampu membuat yang tidak ada menjadi ada. Taruh harapmu pada Yesus! Jangan berharap pada yang lain.

2. Maria punya iman
Meski dijawab: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Oleh Yesus, Maria tetap percaya, kita tau dengan tindakannya penyuruh para pelayan "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
Mari kita bersikap seperti Maria, beriman. Jangan Bimbang ! iman bisa mengubah waktu kerja Tuhan, buktinya perkawinan diKana, sebenarnya waktu Yesus belum tiba, tapi karena iman Maria mujizat itu terjadi.

3. Para pelayan taat
Kalau misalnya saya yng jadi pelayan waktu itu, saat disuruh oleh Yesus untuk mengisi tempayan-tempayan dengan air, pasti langsung protes “ yang kurang itu anggur gitu loh “. Tapi disini
mengajarkan ketaatan akan firman Tuhan, TAAT titik.
Mari kita belajar taat seperti para pelayan itu, ga usah banyak dalih apa yang Fiman Tuhan mau kita jalankan
Ada Firman :
• ”Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami alam segala sesuatu.”(Efesus 5:24)
banyak istri-istri berdalih “ nanti dulu, tunduk ya tunduk liat dulu
suaminya donk, kalau dia baik, dia perhatian boleh tunduk, kalau suami ga baik mana bisa lah tunduk, enak aja.
Di Efesus 5:24 bunyinya ga ada embel-embelnya kalau suami kamu begini begini, disitu hanya tertulis tunduk pada suami dalam segala sesuatu titik, gimanapun suamimu tunduklah!

• “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (Efesus 5:25)
Bukankah masih banyak suami-suami yang tidak bisa mengasihi istrinya
karena sang istri yang cerewet, galak., ga mau denger-dengeran.
Tapi disini Fiman Tuhan bicara kasihilah istrimu tidak ada
tambahannya, berarti gimanapun istrimu kasihi dia.

Mau sampai akhir masih ada anggur yang baik? Taat tanpa dalih

--

No Arms, No Legs -- NO WORRIES!!

Here is a very touching and inspiring story about a young man, who was born with no arms and legs, but found the courage through Jesus and is finally able to fulfill his life purposes.

In order to gain a better understanding, please refer to the photos in the photo album before proceeding to reading the following story at http://mychristiandiary.blogs.friendster.com/photos/no_armsno_legsno_worries/.

Understandably, my parents had strong concern and evident fears of what kind of life I'd be able to lead. God provided them strength, wisdom and courage through those early years and soon after that I was old enough to go to school.

The law in Australia didn't allow me to be integrated into a main-stream school because of my physical disability. God did miracles and gave my Mom the strength to fight for the law to be changed. I was one of the first disabled students to be integrated into a main-stream school.
I liked going to school, and just try to live life like everyone else, but it was in my early years of school where I encountered uncomfortable times of feeling rejected, weird and bullied because of my physical difference. It was very hard for me to get used to, but with the support of my parents, I started to develop attitudes and values which helped me overcome these challenging times. I knew that I was different but on the inside I was just like everyone else.

There were many times when I felt so low that I wouldn't go to school just so I didn't have to face all the negative attention. I was encouraged by my parents to ignore them and to try start making friends by just talking with some kids. Soon the students realized that I was just like them, and starting there God kept on blessing me with new friends.

There were times when I felt depressed and angry because I couldn't change the way I was, or blame anyone for that matter. I went to Sunday School and learnt that God loves us all and that He cares for you. I understood that love to a point as a child, but I didn't understand that if God loved me why did He make me like this? Is it because I did something wrong? I thought I must have because out of all the kids at school, I'm the only weird one. I felt like I was a burden to those around me and the sooner I go, the better it'd be for everyone. I wanted to end my pain and end my life at a young age, but I am thankful once again, for my parents and family who were always there to comfort me and give me strength.

Due to my emotional struggles I had experienced with bullying, self esteem and loneliness, God has implanted a passion of sharing my story and experiences to help others cope with whatever challenge they have in their life and let God turn it into a blessing. To encourage and inspire others to live to their fullest potential and not let anything get in the way of accomplishing their hopes and dreams.

One of the first lessons that I have learnt was not to take things for granted.

"And we know that in all things God works for the best for those who love Him."

That verse spoke to my heart and convicted me to the point where that I know that there is no such thing as luck, chance or coincidence that these "bad" things happen in our life.
I had complete peace knowing that God won't let anything happen to us in our life unless He has a good purpose for it all. I completely gave my life to Christ at the age of fifteen after reading John 9. Jesus said that the reason the man was born blind was "so that the works of God may be revealed through Him." I truly believed that God would heal me so I could be a great testimony of His Awesome Power. Later on I was given the wisdom to understand that if we pray for something, if it's God's will, it'll happen in His time. If it's not God's will for it to happen, then I know that He has something better. I now see that Glory revealed as He is using me just the way I am and in ways others can't be used.

I am now twenty-one years old and have completed a Bachelor of Commerce majoring in Financial Planning and Accounting. I am also a motivational speaker and love to go out and share my story and testimony wherever opportunities become available. I have developed talks to relate to and encourage students through topics that challenge today's teenagers. I am also a speaker in the corporate sector.
I have a passion for reaching out to youth and keep myself available for whatever God wants me to do, and wherever He leads, I follow.

I have many dreams and goals that I have set to achieve in my life. I want to become the best witness I can be of God's Love and Hope, to become an international inspirational speaker and be used as a vessel in both Christian and non-Christian venues. I want to become financially independent by the age of 25, through real estate investments, to modify a car for me to drive and to be interviewed and share my story on the "Oprah Winfrey Show"! Writing several best-selling books has been one of my dreams and I hope to finish writing my first by the end of the year. It will be called "No Arms, No Legs, No Worries!"

I believe that if you have the desire and passion to do something, and if it's God's will, you will achieve it in good time. As humans, we continually put limits on ourselves for no reason at all! What's worse is putting limits on God who can do all things. We put God in a "box". The awesome thing about the Power of God, is that if we want to do something for God, instead of focusing on our capability, concentrate on our availability for we know that it is God through us and we can't do anything without Him. Once we make ourselves available for God's work, guess whose capabilities we rely on? God's!

Lessons:
There is no such thing as good luck or bad luck
God has given each of us a life purpose.We don't get to choose the purpose.
Do not take anything for granted. Always love and have great faith in God.

--

Kekayaan & Kemiskinan

Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. [Amsal 30:8b]

Sesungguhnya, kekayaan dan kemiskinan ada di dalam hati kita.
Seberapa pun banyak dan bagusnya milik kita, tapi kalau hidup kita dipenuhi keluhan dan omelan, kita tidak pernah bisa bersyukur dan bergembira; kita adalah orang miskin.
Sebaliknya, seberapa pun sedikitnya milik kita, tapi kalau kita selalu bisa bersyukur dan dapat menikmati apa yang ada dengan gembira; kita adalah orang kaya.
Tataplah dunia ini cinta. Hadapilah hidup ini dengan hati bersyukur. Sungguh, betapa kayanya kita.

--

Sebelum marah


Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar. [Amsal 14:17]


Sebelum marah pikirkan baik-baik.
Apakah kita marah untuk sesuatu yang tepat? Kepada orang yang tepat? Pada saat yang tepat? Dengan cara yang tepat?
Jangan kemarahan membutakan akal sehat.
Jangan kemarahan mematikan nurani.
Jangan kemarahan menyingkirkan kasih.
Sebab salah-salah kita malah bikin celaka; celaka orang lain, celaka diri sendiri.

--

Khotbah Tanpa Kata-kata

Seorang pria jemaat sebuah gereja yang sangat rajin menghadiri ibadah namun tiba-tiba berhenti datang ke gereja.
Setelah beberapa minggu berlalu, akhirnya Pendeta dari gereja tersebut memutuskan untuk mengunjungi pria itu.

Saat itu malam hari dan cuacanya sangat dingin. Ketika Bapak Pendeta sampai di rumah pria itu didapatinya bahwa pria itu hanya sendirian. Pria itu sedang duduk dekat dengan perapiannya yang menyala.

Pria itu mempersilahkan Bapak Pendeta untuk masuk sambil mengira-ngira alasan kedatangannya. Dia menyediakan kursi untuk Bapak Pendeta itu duduk dekat dengan perapian dan menunggu.

Bapak pendeta berlaku seperti di rumahnya sendiri namun tidak mengatakan apa-apa. Dalam kesunyian yang suram, Bapak Pendeta dengan tenangnya memandangi percikan api di perapian yang seolah-olah sedang menari mengelilingi kayu-kayu perapian itu. Setelah beberapa menit berlalu, Bapak Pendeta berdiri dan mengulurkan tangannya mengambil penjepit, lalu secara hati-hati dia mengangkat sepotong kayu dari tengah-tengah api, memindahkannya lalu meletakkan kayu itu diluar kumpulannya, sendirian.

Lalu dia kembali duduk dikursinya, dan tetap tidak mengucapkan satu patah katapun

Si tuan rumah menyaksikan seluruh peristiwa yang sunyi ini. Dia menyaksikan kayu yang sendirian itu berkerlap kerlip dan perlahan habis, dan pada saat hampir padam terjadi percikan cahaya sesaat, lalu api itupun padam. Segera kayu itu menjadi dingin dan mati.

Tak sepatah katapun terucap sejak Bapak Pendeta datang dan masuk ke rumah itu. Lalu Bapak Pendeta melihat jam di tangannya dan memutuskan bahwa sudah waktunya untuk pulang. Dengan perlahan dia bangkit berdiri, mengambil potongan kayu tadi yang sekarang sudah dingin dan meletakkannya kembali di tengah-tengah api.

Pada saat itu juga kayu itu mulai bercahaya, sekali lagi, dengan sinar dan kehangatan dari batubara yang terbakar disekitarnya.

Pada saat Bapak Pendeta sampai di pintu, pria itu berkata sambil menangis, "Terima kasih untuk kunjungannya terutama untuk khotbah Bapak yang berapi-api. Saya berjanji hari minggu nanti saya pasti datang ke gereja."

Saat ini kita hidup dalam dunia yang lebih banyak bicara tapi sedikit memiliki arti. Akibatnya banyak yang tidak mau mendengar.

Terkadang "khotbah" terbaik adalah tanpa kata-kata.


--

Kumpulan Amsal

Yang kaudapat dari aku melebihi emas murni, lebih berharga dari perak asli.
(Ams. 8:19)


Ada kalanya pengalaman pahit menghapuskan kejahatan, dan membersihkan hati
manusia. (Ams. 20:30)


Setiap orang harus cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berbicara dan
lambat untuk marah.
(Yak. 1:19)


Orang yang suka marah bertindak bodoh; orang bijaksana bersikap sabar.
(Ams. 14:17)


Keangkuhan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
(Ams. 16:18)


Orang yang marah tidak dapat melakukan yang baik, yang menyenangkan hati
Allah.
(Yak. 1:20)


Jangan menyuruh orang malas, ia hanya menjengkelkan saja, seperti asap
memedihkan mata. (Ams. 10:26)


Siapa mempekerjakan orang bodoh atau sembarang orang akan merugikan banyak
orang.
(Ams 26:10)


Suka maupun duka tersimpan dalam kalbu; orang lain tak dapat turut
merasakannya.
(Ams. 14:10)


Jangan suka mendengarkan omongan-omongan, siapa tahu kau sedang dikutuk
seorang pelayan.
(Pkh. 7:21)


Rumah tangga dibangun oleh kebijaksanaan wanita, tapi diruntuhkan oleh
kebodohannya.
(Ams. 14:1)


Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu, dan janganlah mengandalkan
pengertianmu sendiri.
(Ams. 3:5)


Allah mengajar manusia melalui derita, Ia memakai kesusahan untuk
menyadarkannya.
(Ayb. 36:15)


Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang
berlindung pada-Nya. (Ams. 30:5)


Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap
pendusta.
(Ams. 30:6)


Orang jahat dan kurang ajar membohong ke mana-mana.
(Ams 6:12)


Ada orang yang mencari nafkah dengan cara yang kejam; mereka bengis dan
memeras orang miskin dan orang lemah.
(Ams. 30:14)


Ada orang yang menganggap dirinya suci padahal ia kotor sekali.
(Ams. 30:12)


Ada orang yang malas bukan kepalang; menyuap makanan ke mulutnya pun ia
enggan.
(Ams. 26:15)


Konon, hanya orang bodoh saja yang duduk berpangku tangan dan membiarkan
dirinya mati kelaparan.
(Pkh. 4:5)


Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi
untuk tinggal berbaring
(Ams. 6:10)


Sampai kapan si pemalas itu mau tidur? Kapankah ia mau bangun?
(Ams. 6:9)


maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan
seperti orang yang bersenjata.
(Ams 6:11)


Semuanya itu akan menyebabkan kecelakaan menimpa dirinya dengan tiba-tiba,
dan ia hancur sama sekali.
(Ams. 6:15)


Orang yang malas harus memperhatikan cara hidup semut dan belajar
daripadanya.
(Ams. 6:6)


Semut tidak punya pemimpin, tidak punya penguasa atau pengawas, Tetapi selama
musim menuai mereka mengumpulkan bekal untuk musim paceklik [musim kering].
(Ams. 6:7-8)


Ingatlah pada Penciptamu selagi engkau muda, sebelum tiba tahun-tahun penuh
sengsara. Pada masa itu engkau akan berkata, "Hidupku tidak bahagia."
(Pkh. 12:6)


Tetapi selama hayat di kandung badan, selama itu ada harapan.
(Pkh. 9:4)


Sebab nanti tak ada lagi pikiran atau kerja. Tak ada ilmu atau hikmat di
dunia orang mati.
(Pkh. 9:10)


Apabila menghadapi maut, harta benda tak berarti; hidupmu akan selamat bila
engkau tulus hati. (Ams. 11:4)


Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan
dan pengertian. (Ams. 23:23)


Ada sahabat yang tidak setia, ada pula yang lebih akrab dari saudara.
(Ams. 18:24)


Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.

(Yoh. 15:14)


Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang
diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat
(Yoh. 15:15)


Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri. Kalau mereka bekerja,
hasilnya akan lebih baik.
(Pkh. 4:9)


Kalau yang seorang jatuh yang lain dapat menolongnya. Tetapi kalau seorang
jatuh, padahal ia sendirian, celakalah dia, karena tidak ada yang dapat
menolongnya.
(Pkh. 4:10)


Dua orang yang bepergian bersama dapat menangkis serangan, tapi orang yang
sendirian mudah dikalahkan.
(Pkh. 4:12)


Tiga utas tali yang dijalin menjadi satu, sulit diputuskan.
(Pkh. 4:12)


Orang miskin bisa menjadi raja, dan seorang tahanan bisa pindah ke atas
takhta.
(Pkh. 4:13)


Kupikirkan tentang semua orang di dunia ini, maka sadarlah aku bahwa di
antara mereka pasti ada seorang pemuda yang akan menggantikan raja.
(Pkh. 4:15)


Rakyat yang dipimpinnya boleh jadi tak terhitung jumlahnya, tetapi setelah ia
pergi, tak ada yang berterima kasih mengingat jasanya.
(Pkh. 4:16)


Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan
nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
(Yoh. 15:13)


Ada orang merasa dirinya baik sekali -- bukan main baiknya!
(Ams. 30:13)


Jika engkau dimarahi penguasa, janganlah minta berhenti bekerja. Biarpun
kesalahanmu besar, engkau dimaafkan bila tenang dan sabar.
(Pkh. 10:4)


Aku mencoba mengerti bahwa dosa itu kebodohan, dan kejahatan adalah
kenekatan.
(Pkh. 7:25)


Apabila orang jahat meninggal harapannya pun mati; berharap pada kekuatan
sendiri tidak berarti.
(Ams. 11:7)


Berbuat baik, upahnya ialah hidup bahagia; berbuat dosa, akibatnya lebih
banyak dosa.
(Ams. 10:16)


Lebih baik pergi ke rumah duka daripada ke tempat pesta. Sebab kita harus
selalu mengenang bahwa maut menunggu setiap orang.
(Pkh. 7:2)


Manusia tidak tahu kapan saatnya tiba. Seperti burung terjerat dan ikan
terjala, begitu pula manusia ditimpa bencana pada saat yang tak terduga.
(Pkh. 9:12)


Orang miskin memohon dengan sopan; orang kaya menjawab dengan bentakan.
(Ams. 18:23)


Perkataan orang baik mendatangkan keuntungan; orang yang tak jujur senang
pada kekerasan. (Ams. 13:2)


Setiap perbuatan orang mungkin baik dalam pandangannya sendiri, tapi Tuhanlah
yang menilai maksud hati.
(Ams. 21:2)


Allah tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada orang yang tidak mengenal
belas kasihan. (Yak. 2:13)


Lebih baik tidak membuat janji daripada berjanji tetapi tidak menepatinya.
(Pkh. 5:4)


Sebagaimana banyak mimpi itu tidak artinya, begitu juga banyak bicara tidak
ada gunanya. Tetapi takutlah kepada Tuhan.
(Pkh. 5:6)


Allah menjebak orang-orang bijaksana dalam kecerdikan mereka sendiri.
(1 Kor. 3:19)


Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina
hikmat dan didikan.
(Ams. 1:7)


Orang berbudi selalu waspada dan menjauhi kejahatan, orang bodoh naik pitam,
lalu merasa aman.
(Ams. 14:16)


Hendaklah kalian merendahkan diri di hadapan TUHAN, maka TUHAN akan
meninggikan kalian. (Yak. 4:10)


Si pemalas menganggap dirinya lebih berhikmat daripada tujuh orang yang
memberi jawaban yang tepat.
(Ams. 26:16)


Keadilan dan kekuatan hanya dari TUHAN!
(Yes. 45:24)


TUHAN sangat luhur; Ia menguasai segala-galanya.
(Yes. 33:5)


Siapa yang percaya teguh, tidak akan menyerah kalah.
(Yes. 28:16)


Sesungguhnya yang dituntut oleh TUHAN ialah kesetiaan.
(Yer. 5:3)


Perbuatan yang adil dan benar lebih menyenangkan TUHAN, daripada segala
persembahan. (Ams. 21:3)


Orang yang bodoh sekali masih lebih baik, daripada orang yang menganggap
dirinya pandai. (Ams. 26:12)


Kata-kata orang jahat mematikan; kata-kata orang jujur menyelamatkan.
(Ams. 12:6)


Kalau harapan tidak dipenuhi, batin merana, kalau keinginan terkabul, hati
bahagia.
(Ams. 13:12)


Biarlah orang yang cepat marah merasakan akibatnya. Jika engkau menolong dia,
engkau hanya menambah kemarahannya.
(Ams 19:19)


Hormatilah TUHAN, maka engkau akan hidup lama; orang jahat mati sebelum
waktunya.
(Ams. 10:27)


Si pembenci manis kata-katanya, tapi hatinya penuh tipu daya.
(Ams. 26:24)


Apabila parangmu tumpul dan tidak kauasah, engkau harus bekerja dengan lebih
bersusah payah.
(Pkh. 10:10)


Segala sesuatu yang ada, sudah ada sejak lama. Kita tahu bahwa manusia tidak
dapat membantah orang yang lebih kuat daripada dia.
(Pkh. 6:10)


Semakin lama ia membantah, semakin tidak berarti kata-katanya, malahan ia
tidak mendapat keuntungan apa-apa.
(Pkh. 6:11)


Menghormati TUHAN berarti membenci kejahatan, tidak menyukai kesombongan dan
keangkuhan.
(Ams. 8:13)


Orang bijaksana dapat menahan kemarahannya. Ia terpuji karena tidak
menghiraukan kesalahan orang terhadapnya.
(Ams. 19:11)


Keadilan tidak dipahami orang durhaka, tetapi orang yang menyembah TUHAN,
sungguh sungguh memahaminya.
(Ams. 28:5)


Lebih baik harta sedikit disertai ketenangan hati daripada bekerja keras
menggunakan dua tangan dan mengejar angin.
(Pkh. 4:6)


Orang yang banyak memberi akan berkelimpahan, orang yang suka menolong akan
ditolong juga.
(Ams. 11:25)


Alangkah baiknya mendapat apa yang diinginkan! Orang bodoh tak mau berpaling
dari kejahatan.
(Ams. 13:19)


Janganlah menasehati orang bodoh; ia tidak akan menghargai nasehatmu itu.
(Ams. 23:9)


Siapa bekerja di tambang batu, akan terbentur dan luka. Siapa membelah kayu,
mungkin sekali mendapat cedera.
(Pkh. 10:9)


Menolong orang miskin sama seperti memberi pinjaman kepada TUHAN; nanti TUHAN
juga yang akan membalasnya.
(Ams. 19:17)


Nama harum lebih baik daripada minyak bernilai tinggi; dan hari kematian
lebih baik daripada hari jadi.
(Pkh. 7:1)


Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang
akan terjadi.
(Ams. 27:1)


Orang bodoh terus mengejar kesenangan; orang arif selalu memikirkan kematian.

(Pkh. 7:4)


Tidak ada kepintaran, kecerdikan atau kebijaksanaan yang bertahan di hadapan
TUHAN.
(Ams. 21:30)


Semua orang sombong dibenci TUHAN; Ia tidak membiarkan mereka luput dari
hukuman.
(Ams. 16:5)


Manusia bekerja hanya untuk makan, tetapi ia tidak pernah merasa puas.
(Pkh. 6:7)


Orang yang menjawab pertanyaan orang dungu, sama bodohnya dengan orang itu.

(Ams. 26:4)


Pertanyaan bodoh harus dijawab dengan jawaban bodoh pula, supaya si penanya
sadar bahwa ia tidak pandai seperti yang disangkanya.
(Ams.26:5)


Jika engkau menyenangkan hati TUHAN, musuh-musuhmu dijadikannya kawan.
(Ams. 16:7)


Orang yang cepat marah membuat banyak orang bertengkar dan berdosa.
(Ams. 29:22)


Banyak orang suka mencari muka pada penguasa, tapi yang memberi keadilan
hanya TUHAN saja.
(Ams. 29:26)


Sekalipun ia menyembunyikan kebenciannya, semua orang akan melihat
kejahatannya.
(Ams. 26:26)


Siapa menggali lubang untuk orang lain, akan terperosok ke dalamnya.
(Ams. 26:27)


Harapan orang baik menjadikan dia bahagia; harapan orang jahat kosong belaka.

(Ams. 10:28)


Untuk mengetahui nasib, manusia membuang undi, tetapi yang menentukan
jawabannya hanyalah TUHAN sendiri.
(Ams. 16:33)


Memuji orang yang tak berpengetahuan, seperti mengikat batu erat-erat pada
jepretan.
(Ams. 26:8)


Mengutus orang bodoh untuk mengirim berita, sama dengan mematahkan kaki
sendiri dan mencari celaka.
(Ams. 26:6)


Janganlah berutang apa pun kepada siapapun juga, kecuali berutang kasih
terhadap satu sama lain.
(Rm. 13:8)


Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan,
dan kehidupan. (Ams. 22:4)


Tinggal di sudut loteng lebih menyenangkan daripada tinggal serumah dengan
istri yang suka pertengkaran.
(Ams. 25:24)


Seperti arang dan kayu membuat api tetap menyala; begitulah orang yang suka
bertengkar membakar suasana.
(Ams. 26:21)


Fitnah itu enak rasanya; orang suka menelannya.
(Ams. 18:8)


Makin banyak bicara, makin banyak kemungkinan berdosa, yang mengendalikan
lidahnya adalah bijaksana.
(Ams. 10:19)


Jangan mencela orang yang tak mau diajar, ia akan membencimu.
(Ams. 9:8)


Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala
penghasilanmu maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah.
(Ams. 3:10)


Kalau musuhmu lapar, berilah ia makan; dan kalau ia haus, berilah ia minum.
Dengan demikian engkau membuat dia menjadi malu dan Tuhan akan memberkatimu.
(Ams. 25:21)


Orang muram harus terus berjuang dalam hidupnya, tetapi orang yang periang
selalu bahagia. (Ams. 15:15)


Jangan lupa kawanmu atau kawan ayahmu. Dalam kesukaran janganlah minta
bantuan saudaramu; tetangga yang dekat lebih berguna.
(Ams. 27:10)


Tuhan sudah menentukan jalan hidup manusia di dunia ini; itu sebabnya manusia
tak dapat mengerti jalan hidupnya sendiri.
(Ams. 20:24)


Orang yang takwa kepada TUHAN menjadi tentram, dan keluarganya akan mempunyai
perlindungan.
(Ams. 14:26)


Orang yang pandai, suka menerima nasihat; orang yang bicaranya bodoh akan
sesat.
(Ams. 10:8)


Orang yang bijaksana tidak menonjolkan pengetahuannya; orang bodoh
mengobralkan kebodohannya.
(Ams. 12:23)


Tak mungkin ia disuruh diam, seperti angin tak bisa ditahan dan minyak tak
bisa digenggam. (Ams. 27:16)


Seorang bodohpun akan disangka cerdas dan bijaksana, kalau ia berdiam diri
dan menutup mulutnya.
(Ams. 17:28)


Tertibkan anakmu selama masih ada harapan; kalau tidak berarti engkau
menginginkan kehancurannya.
(Ams. 19:18)


Lintah darat mempunyai dua orang anak; kedua-duanya bernama "Untuk Aku"!
(Ams. 30:15)


Siapa mengandalkan harta akan jatuh seperti daun tua; orang saleh berkembang
seperti tunas muda.
(Ams. 11:28)


Orang yang sombong akan dihina; orang yang rendah hati adalah bijaksana.
(Ams. 11:2)


Adakah orang yang bisa berkata, "Hatiku bersih, aku sudah bebas dari dosa?"
(Ams. 20:9)


Atap rumah akan bocor kalau tidak dibetulkan, dan akhirnya rumah itu lapuk
akibat kemalasan. (Pkh. 10:18)


Istri yang cakap sukar ditemukan; ia lebih berharga daripada intan berlian.
(Ams. 31:10)


Kemarahan itu kejam dan menghancurkan, tetapi menghadapi cemburu siapa tahan?

(Ams. 27:4)


Petunjuk-petunjuk orang tuamu bagaikan lampu yang terang; teguran mereka
menunjukkan kepadamu cara hidup yang baik.
(Ams. 6:23)


Dengan demikian engkau dijauhkan dari perempuan-perempuan nakal, dan dari
rayuan-rayuan berbisa istri orang lain.
(Ams. 6:24)


Janganlah engkau tergoda oleh kecantikan mereka, jangan terpikat oleh mata
mereka yang merayu.
(Ams. 6:25)


Dapatkah orang memangku api tanpa terbakar bajunya?
(Ams. 6:27)


Engkau, anakku, akan bisa menolak bujukan perempuan nakal yang berusaha
memikat engkau dengan kata-kata yang manis.
(Ams. 2:16)


Sebab, dengan perbuatannya itu suami wanita itu menjadi cemburu, sehingga
kemarahannya meluap-luap. Dan apabila ia membalas dendam, ia tak akan mempunyai
belas kasihan.
(Ams. 6:34)


Inilah siasat seorang wanita yang tidak setia kepada suaminya: Sesudah
berzinah, ia makan lalu menyeka mulutnya, kemudian berkata, "Aku tidak berbuat
apa-apa!"
(Ams. 30:20)


Wanita itu tidak setia kepada suaminya dan telah melupakan janjinya kepada
Allah.
(Ams. 2:17)


Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi
telah mabuk oleh anggur percabulannya
(Why. 17:2)


Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari
wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
(Why 17:5)


Mulut perempuan jalang adalah lobang yang dalam; orang yang dimurkai TUHAN
akan terperosok ke dalamnya.
(Ams. 22:14)


Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan
mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa
malapetaka-malapetakanya.
(Why. 18:4)


Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah
mengingat segala kejahatannya.
(Why. 18:5)


Sebab itu umat-Ku yang tak tahu apa-apa akan digiring pergi sebagai tawanan.
Para pemimpin dan rakyat akan mati kelaparan dan kehausan.
(Yes. 5:13)


Moncong maut terbuka lebar-lebar untuk menelan orang-orang terkemuka di
Yerusalem bersama rakyat yang ramai-ramai berpesta.
(Yes. 5:14)


Tetapi engkau belum juga merasa puas; sebab itu kaukejar-kejar orang Asyur.
Engkau menjadi pelacur mereka.
(Yeh. 16:28)


Lalu engkau menjadi pelacur orang Babel, bangsa pedagang itu. Tetapi mereka
pun tidak sanggup memberi kepuasan kepadamu.
(Yeh. 16:29)


Lepaskanlah dirimu dari perangkap itu seperti burung atau kijang melepaskan
diri dari pemburu. (Ams. 6:4)


Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah
kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat
di dalam cawan pencampurannya;
(Why. 18:6)


Celakalah mereka yang menjadi jago minum dan juara dalam mencampur minuman
keras
(Yes. 5:22)


Sebagaimana baja mengasah baja, begitu pula manusia belajar dari sesamanya.
(Ams. 27:17)


Tetapi yang lebih berbahagia lagi ialah orang-orang yang belum lahir, sebab
mereka belum melihat kejahatan yang dilakukan di dunia ini.
(Pkh. 4:3)


Kata-kata orang tulus menyenangkan hati; kata-kata orang jahat selalu
menyakiti.
(Ams. 10:32)


Jadi, janganlah berharap kepada manusia yang fana, sebab ia tidak berharga.
(Yes. 2:22)


TUHAN melihat semua yang terjadi di segala tempat; Ia memperhatikan semua
yang baik dan yang jahat.
(Ams. 15:3)


TUHAN membenci cara hidup orang durhaka, tetapi Ia mengasihi orang yang
berusaha melakukan kehendak-Nya.
(Ams.15:9)


Lebih baik sedikit harta tapi takut kepada TUHAN, daripada banyak harta tapi
disertai kecemasan.
(Ams. 15:16)


TUHAN benci pada rencana yang jahat; tapi kata-kata yang baik menyenangkan
hati-Nya.
(Ams. 15:26)


Segala sesuatu yang dibuat oleh TUHAN ada tujuannya; dan tujuan bagi orang
jahat adalah kebinasaan.
(Ams. 16:4)


Dengarkan ajaran TUHAN! Orang yang tidak bicara sesuai dengan ajaran itu
tidak mempunyai harapan.
(Yes. 8:20)


Orang yang meremehkan ajaran TUHAN, mencelakakan dirinya; orang yang taat
pada hukum Allah, akan mendapat upahnya.
(Ams. 13:13)


Jikalau di dunia ini orang baik akan menerima balasan, sudah pasti orang
berdosa akan mendapat hukuman.
(Ams. 11:31)


Janganlah berkawan dengan orang dungu; tak ada yang dapat diajarkannya
kepadamu.
(Ams. 14:7)


Orang jahat akan tunduk kepada orang yang lurus hati, untuk mohon supaya
dikasihani.
(Ams. 14:19)


Istri yang suka pertengkaran, seperti bunyi hujan yan turun seharian.
(Ams. 27:15)


Jangan buru-buru naik pitam; hanya orang bodoh yang menyimpan dendam.
(Pkh. 7:9)


Janganlah terlalu baik dan jangan pula terlalu bijaksana. Apa gunanya bunuh
diri?
(Pkh. 7:16)


Jangan juga terlalu jahat atau terlalu dungu. Untuk apa mati sebelum
waktunya?
(Pkh. 7:17)


Sebagaimana air memantulkan wajahmu, demikian juga hatimu menunjukkan dirimu.

(Ams. 27:19)


Orang jahat lari tanpa ada yang mengejarnya, tapi orang jujur berani seperti
singa.
(Ams. 28:1)


Siapa menghina orang lain, berbuat dosa; siapa baik hati terhadap orang
miskin, akan bahagia. (Ams. 14:21)


Orang bijaksana dipuji karena kebijaksanaannya, orang bodoh terkenal karena
kebodohannya. (Ams. 14:24)


Meskipun ia ramah, jangan percaya; karena kebencian menguasai hatinya.
(Ams. 26:25)


Usirlah orang yang suka menghina, maka berhentilah pertikaian dan
cela-mencela.
(Ams. 22:10)


Lebih baik ditegur oleh orang yang berbudi, daripada dipuji oleh orang yang
sukar dimengerti. (Pkh. 7:5)


Di bumi ini tak ada orang yang sempurna; tak ada yang selalu berbuat baik dan
tak pernah berdosa.
(Pkh. 7:20)


Orang dungu merasakan dirinya tak pernah salah, tapi orang bijaksana suka
mendengarkan nasihat.
(Ams. 12:15)


Allah membuat kita sederhana dan biasa. Tetapi kita sendirilah yang membuat
diri kita rumit dan berbelit-belit.
(Pkh. 7:29)


Bagi segala sesuatu ada waktu dan caranya sendiri, tetapi sedikit sekali yang
kita pahami.
(Pkh. 8:6)


Orang bijaksana mencari pengetahuan; orang bodoh sibuk dengan kebodohan.
(Ams. 15:14)


Ia mulai dengan omong kosong biasa, tetapi akhirnya bicara seperti orang
gila.
(Pkh. 10:13)


Kebencian menimbulkan pertengkaran; cinta kasih mengampuni semua kesalahan.
(Ams. 9:12)


Patuhlah jika raja memberi perintah, dan jangan membuat janji gegabah kepada
Allah.
(Pkh. 8:2)


Tidak ada seorangpun yang dapat tetap jaya oleh kejahatan; tetapi orang yang
jujur tetap kukuh tak tergoyahkan.
(Ams. 12:3)


Dusta akan terbongkar dalam sekejap mata, tapi kata-kata benar akan tetap
sepanjang masa. (Ams. 12:19)


Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; percayalah kepada TUHAN, Ialah
yang akan menolong.
(Ams. 20:22)


Ingatlah pada TUHAN dalam segala sesuatu yang kaulakukan, maka Ia akan
menunjukkan kepadamu.
(Ams. 3:6)


Percakapan orang jahat membinasakan; hikmat orang baik menyelamatkan.
(Ams. 11:9)


Orang arif dapat melihat arah yang ditujunya; orang bodoh seperti berjalan
meraba-raba.
(Pkh. 2:14)


Cuma orang bodoh yang tak tahu jalan kerumahnya, ia bekerja keras dengan tak
henti-hentinya. (Pkh. 10:15)


Ambillah keselamatan sebagai topi baja, dan perkataan Allah sebagai pedang
dari Roh Allah.

(Ef. 6:17)


Takutlah kepada Allah dan taatilah segala perintah-Nya, sebab hanya untuk
itulah manusia diciptakan-Nya.
(Pkh. 12:13)


Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau.
(Mzm. 55:22)


Hati nurani manusia merupakan terang dari TUHAN yang menyoroti seluruh batin.

(Ams. 20:27)


Allah akan mengadili segala perbuatan kita; yang baik dan yang buruk, bahkan
yang tersembunyi juga.
(Pkh. 12:14)


"Tetapi keselamatan yang Kuberikan tetap selamanya, dan kemenangan-Ku tak
akan berakhir." (Yes. 51:6)

Heaven and earth shall pass away, but My words shall not pass away (Matthew
24:35)

May the grace of the Lord Jesus Christ be with your spirit

--

Soul Winning Tips

TEN GREAT REASONS TO BE A SOUL WINNER

1.GOD COMMANDED US TO REACH THE WORLD. (Acts 1:8)

2. BECAUSE OF A GRATEFUL HEART. (Acts 20:35)

3. IT’S A PRIVILEGE TO BRING GLORY TO THE LORD. (1 Peter 4:10, 11)

4. IT IS THE RESPONSIBILITY OF THE SAVED. (Colossians 1:10)

5. IT IS THE BELIEVERS DUTY. (Romans 12:1 & Luke 17:10)

6. BECAUSE PEOPLE ARE ON THE ROAD TO HELL. (Jude 20 to 23)

7. IT IS THE CHRISTIANS GREAT OPPORTUNITY TO SERVE. (Romans 13:10, 11)

8. BECAUSE IT IS HARVEST TIME (John 4:35)

9. TO BEAR FRUIT (John 12: 24)

10. TO RECEIVE GOD’S FULL BLESSING (John 4:36)



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



TOP TEN TIPS FOR SOUL WINNING

Something to remember: The Holy Spirit is the one doing the soul winning (1 Cor 12:3), we are to be His willing labours in the harvest He has prepared. That is why we have nothing to fear when trying to witness to a lost person, because God does it, not us (John 6:44). Are you a willing labourer?

1. Ask the Lord to prepare hearts to hear of salvation through Jesus Christ.

2. Ask Him to help you be aware of opportunities on a daily basis and to have the courage to take advantage of those opportunities.

3. Ask the person for permission to share with them, before you start.

4. Have a clear and concise presentation of the gospel.

5. Remember, it’s the Word of God that does the work, so be sure to show people from the Word.

6. After sharing, ask if that makes sense to them.

7. Ask if they would like to ask Jesus into their life and have forgiveness of their sin.

8. Share a suggested prayer with them, so they know what is required.

9. Ask if that prayer expresses what they feel in their heart.

10. Offer to pray that prayer of faith with them.

Then of course, confirm the decision by asking where Jesus is right now. (They need to able to tell you in their heart.)

Then say, “If you really meant that with all your heart, these scripture apply to you. Then give them assurance verses from the Word of God.

You can never fail in witnessing. Hold that thought, and we will get back to it.

Definition of witnessing: Witnessing is sharing the person of Jesus Christ, in the power of the Holy Spirit, and leaving the results to God.

--

True Friend

• True friend always pop up and say hallo
• True friend don’t care if you’re a little different
• True friend never fight like cats and dogs
• True friend will drive you any where
• True friend let every one come along
• True friend don’t laugh at you when you get new glasses
• True friend help you when you’re down
• True friend never let you do something you’ll regret when you wake up the next morning

- THAT’S WHAT FRIENDS ARE FOR -

--

Berikanlah hartamu bagiKu!

Kekayaan bukanlah jaminan seseorang bersedia memberikan uangnya bagi pembangunan gedung gereja. Tidak sedikit mereka yang memberi hartanya adalah orang yang hidup dalam kekurangan. Di mana perbedaannya? Perbedaannya ada pada hati seseorang bukan uangnya.

Sebelum meninggalkan Mesir, Allah menggerakkan hati bangsa Mesir untuk membekali Israel dengan benda-benda berharga (Kel. 12:35-36). Apa fungsi perbekalan barang berharga itu di tengah-tengah padang gurun? Sebenarnya, makanan dan minumanlah yang lebih mereka butuhkan untuk perjalanan melintasi padang gurun. Lalu, mengapa Allah mengatur supaya Israel memiliki semua barang itu?

Pada nas ini, barulah terlihat rencana Allah yang mengizinkan Israel memperoleh emas, perak, serta kain-kain berharga itu, yakni semua harta itu akan digunakan sebagai persembahan khusus bagi pembangunan kemah suci (Kel. 25:3-6). Allah tidak merampasi harta umat-Nya bagi kepentingan diri-Nya sebab Ia tidak membutuhkan harta untuk memperkaya diri-Nya sendiri. Ia justru menciptakan alam semesta dengan kekayaan bumi yang terkandung di dalamnya. Jika Ia meminta Israel memberikan harta mereka maka Ia bermaksud melihat kerelaan hati umat-Nya memberi bagi pekerjaan-Nya di bumi ini. Ia menghendaki hati yang rela untuk memberi bagi pekerjaan-Nya (ayat 1-2). Namun, pembangunan kemah suci tidak hanya membutuhkan beragam batu-batu mulia melainkan juga memerlukan tenaga dan keahlian untuk membuat perabotannya dan baju efod sebagai baju para imam (ayat 7, 9). Semua itu diperlukan bagi kepenuhan kemuliaan Allah di tengah-tengah manusia (ayat 8).

Sudah selayaknya kita memberi harta, tenaga, dan waktu kita bagi pekerjaan Tuhan. Dia sudah memberikan yang terbaik bagi kita, yakni diri-Nya sendiri. Pemberian yang terbaik diukur dari kerelaan hati, bukan besar jumlahnya.

Renungkan: Jika kita bisa memberi yang terbaik bagi Tuhan, mengapa kita menahannya?

--

Kesetiaan: Rahasia Untuk Tetap Mendapat Berkat Berkelimpahan
“Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.” Lukas 17:15-16
Mari kita lihat kisah dalam Lukas 17:11-19 ini, tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus:
‘Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”
Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?”
Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” ‘
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika mereka mengalami sakit-penyakit yang sangat parah, mereka beramai-ramai datang kepada Yesus dan berteriak agar Dia menyembuhkan penyakit mereka. Mereka sadar bahwa Yesus berkuasa untuk menyembuhkan segala penyakit yang ada, oleh karena itu dengan penuh keyakinan mereka berseru dan meminta kepada Yesus agar penyakitnya disembuhkan.
Tidak hanya itu saja, mereka juga mengikuti perintah yang diberikan oleh Yesus. Mereka melangkah dengan iman dan percaya bahwa mereka pasti disembuhkan.
Kesepuluh orang kusta tersebut sembuh dari penyakit yang mereka derita. Dan sudah seharusnyalah mereka bersyukur dan datang kepada Yesus untuk mengucapkan terima kasih, serta mempersembahkan hidup mereka bagi kemuliaan namaNya. Tetapi tidak demikian yang terjadi. Ternyata hanya satu dari sepuluh orang yang datang kembali kepada Yesus dan memuliakan namaNya. Bahkan Yesus-pun heran dan bertanya kemana orang-orang lain yang telah disembuhkan olehNya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kita dapat melihat bahwa Tuhan telah menyiapkan berkat lainnya bagi mereka yang mau setia datang kepadaNya. Tidak hanya kesembuhan yang diterima satu orang yang kembali itu, tetapi dia juga menerima berkat lainnya yaitu berkat keselamatan yang dari Tuhan.
Banyak orang yang ketika dalam masalah, mereka berbondong-bondong datang ke gereja, rajin beribadah, mengikuti setiap kegiatan doa dan acara apapun yang diadakan di gereja. Mereka beranggapan bahwa dengan cara itu mereka akan mendapatkan jawaban atas masalah yang mereka hadapi.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tuhan memang tidak pernah berhutang kepada setiap orang yang datang kepadaNya, berseru dan meminta kepadaNya. Dia akan memberikan jawaban bagi setiap doa dan pergumulan kita. Tetapi sebagian besar orang justru lupa untuk memuliakan nama Tuhan ketika mereka telah lepas dari masalah yang mereka hadapi.
Mereka mulai mengurangi kegiatan yang tadinya diikuti. Mereka mulai disibukkan dengan berbagai hal. Dan berbagai alasan muncul untuk menghindari kegiatan beribadah. Padahal bukan itu yang Tuhan inginkan. Tuhan ingin agar kita tetap setia dan dekat kepadaNya ketika kita telah lepas dari segala masalah. Tuhan ingin agar kita semakin intim dengan Dia. Dan Tuhan rindu agar kita tetap memuji dan memuliakan namaNya di saat kita sudah menerima jawaban atas doa-doa kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Jangan pernah lepaskan kasih karunia Tuhan ketika kita sudah menerima jawaban doa-doa kita. Jangan lupakan betapa baiknya Tuhan kepada kita, karena Dia telah menyembuhkan kita, memulihkan kita, memberi kita kekuatan, memberi kita pekerjaan, memberi kita kesuksesan dalam karir, memberi kita jalan keluar atas bisnis kita, dan lain sebagainya.
Tetap jaga hubungan kita dengan Tuhan walaupun kita sudah menerima jawaban atas masalah kita. Jangan pernah lengah, karena iblis selalu mencari kesempatan di saat-saat kita lengah. Dan ketika kita tetap menjaga hubungan intim dengan Tuhan, maka Tuhan akan mencurahkan berkat-berkat lainnya dalam kehidupan kita. Berkat-berkat yang tidak pernah kita pikirkan dan tidak pernah kita lihat akan kita terima dalam kehidupan kita.
Mari kita senantiasa menjaga hubungan kita dengan Tuhan pada saat Dia telah memberikan kemenangan atas masalah-masalah yang kita hadapi. Jangan lepaskan kesetian kita kepada Tuhan dan terimalah berkat berkelimpahan yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Haleluya!
*courtesy of PelitaHidup.com
“Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.” Lukas 19:17
“Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.” Matius 24:45-46

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar