Segar banget

Segar banget
bangett

Jumat, 01 Juli 2011

Atasi Kemacetan, DKI Jiplak Singapura




JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, mengakui Pemprov DKI Jakarta selalu menjiplak kebijakan Singapura dalam mengatasi kemacetan. Mulai dari model transportasi massal hingga pembatasan kendaraan melalui sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).


Tidak usah ribut-ribut soal mengurai kemacetan, Jakarta hanya jiplak sistem dan kebijakan dari Singapura.
-- Prijanto

"Tidak usah ribut-ribut soal mengurai kemacetan, Jakarta hanya jiplak sistem dan kebijakan dari Singapura dalam mengatasi kemacetan," ucap Prijanto, usai menghadiri acara peringatan HUT Bhayangkara ke-65, di Polda Metro Jaya, Jumat (1/7/2011).

Oleh karena itu, menurut Prijanto, publik tidak perlu khawatir segala metode yang dilakukan seperti 3 in 1, pembatasan kendaraan melalui nomor ganjil-genap, warna kendaraan, hingga sistem jalan berbayar tidak berjalan. Pasalnya, di Singapura, metode-metode itu terbukti ampuh.

Ia menjelaskan ada tiga pola transportasi makro untuk mengatasi kemacetan yakni dengan penambahan angkutan massal, pembangunan infrastruktur jalan dan manajemen lalu lintas melalui pembatasan kendaraan. "Manajemen lalu lintas melalui sejumlah kebijakan yang paling masuk akal dilakukan dalam waktu dekat. Dan kita tidak usah ribut ribut, jiplak kebijakan saja dari Singapura," ujarnya.

Terkait pembatasan kendaraan melalui jalan berbayar, Prijanto menjelaskan kini Pemprov DKI Jakarta masih menunggu Keputusan Menteri Keuangan terkait retribusi. "Semuanya sedang berjalan. ERP masih menunggu turunannya, dan MRT juga akan ditargetkan 2012 peletakan batu pertama. Jadi jangan dikira tidak ada yang dijalankan," tutur Prijanto.

Sedangkan pembatasan kendaraan melalui plat nomor ganjil-genap atau warna kendaraan kini sudah mulai dibicarakan antara Dinas Perhubungan dan Ditlantas Polda Metro Jaya. Kedua instansi itu kini tengah membuat kajian yang ditargetkan selesai bulan Juli.

Meski demikian, Prijanto menilai bahwa pembatasan ganjil-genap lebih memungkinkan dilakukan daripada melalui warna kendaraan. "Kemarin sudah berdiskusi, tampaknya opsi ganjil-genap yang paling memungkinkan," katanya.

Nantinya, lanjut Prijanto, pembatasan kendaraan melalui plat ganjil-genap ini bisa dilaksanakan beriringan dengan jalan berbayar. "Sangat mungkin berbarengan, karena penduduk di Jakarta orang kaya semua yang mampu membayar apa pun termasuk jika tarif ERP mahal. Sudah saatnya warga Jakarta untuk rela bergiliran memakai jalan," tandasnya.

-
Polisi Diminta Senyum, Bukan Membentak!

Institusi Polri kini menginjak usia ke-65. Dalam rangka hari jadi itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman meminta semua anggotanya untuk mengubah pola pikir agar menjadi pelayan masyarakat yang baik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. "Harus mengubah mindset kita sebagai pelayan masyarakat yang baik," ujar Sutarman, Jumat (1/7/2011) di Polda Metro Jaya.

Ia melanjutkan, bentuk pelayanan masyarakat dilakukan mulai dari menerima laporan hingga melanjutkannya sampai ke proses penegakan hukum perlu dilakukan dengan ramah. "Pelayanan yang baik itu yang tidak membebani masyarakat, yang tidak membentak masyarakat, pelayanan dengan lemah lembut, senyum, sehingga kita mampu memberikan apa yang menjadi kemauan masyarakat," ucap Sutarman.

Dari interaksi itulah, diakui mantan Kapolda Jawa Barat ini, akan tercipta suatu kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Sutarman meminta masyarakat untuk juga terlibat aktif menggalakkan keamanan dan ketertiban. "Kalau ada gangguan kamtibmas, sampaikan kepada kami sehingga bisa ditindak cepat sehingga masalahnya tidak terlalu besar," katanya.

Terakhir, Kapolda berharap suasana Jakarta bisa menjadi nyaman dan kondusif. "Mari bekerja sama, bersatu kebinekaan, untuk membangun Jakarta," pesan Sutarman.

-
Yuk Nabung Sampah!
Menabung sampah? Mengapa tidak. Warga kelurahan di Kecamatan Sukmajaya, Depok, membuka Bank Sampah Poklili. Bank ini sementara hanya buka setiap Jumat untuk menampung tabungan sampah warga. Setiap tabungan sampah ditimbang, dihitung, dan ditaksir nilainya. Pada saat tertentu, tabungan ini dapat diambil oleh nasabah sesuai keinginannya.

"Saat ini, nasabah Bank Sampah Poklili mencapai 125 orang. Bukan hanya dari kelurahan sini saja, melainkan juga dari wilayah lain. Bahkan lain kota," kata pendiri Bank Sampah Poklili saat ditemui Kompas, Jumat (1/7/2011) di Depok, Jawa Barat.

Pada hari Jumat tidak hanya ada penimbangan sampah, tetapi pengelola juga menggelar pelatihan memanfaatkan sampah sehingga dapat bernilai ekonomi. Pada Jumat ini ada kunjungan Profesor Kozo Obara dari Kagoshima University, Jepang. Kunjungan ini untuk melihat langsung pengelolaan sampah di Bank Sampah Poklili.

Naya (27), nasabah asal Ciputat, Tangerang Selatan, tertarik bergabung dengan bank ini sejak dua bulan lalu. Naya mengirim sampah setiap bulan ke Bank Sampah Poklili di Sukmajaya, Depok.

Meskipun jaraknya jauh, dia puas dapat memanfaatkan sampah. "Awalnya saya penasaran dengan pengelolaan sampah Bank Sampah Poklili. Saya tidak tahu ada pengolahan sampah di Ciputat," kata Naya.

Selain menjadi nasabah, Naya juga bergabung mengikuti pelatihan pengolahan sampah plastik.

Ketertarikan yang sama disampaikan oleh Wanda (27), mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (UI). Sebelum bergabung menjadi nasabah Bank Sampah Poklili, Wanda sudah mengolah sampah secara mandiri. "Jika gerakan pengolahan sampah menjadi kesadaran bersama, persoalan sampah bukan hal yang menakutkan," kata Wanda.

-
Kapolda Baru Ditantang Bereskan Macet

Masalah kemacetan masih menjadi problem utama DKI Jakarta. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya baru ditantang untuk segera menyelesaikan persoalan ini bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Masalah transportasi, Pemprov DKI Jakarta punya dishub dan polisi punya ditlantas. Persoalan lalu lintas menjadi prioritas utama untuk segera diselesaikan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, Jumat (1/7/2011) di Jakarta.

Prijanto juga menyoroti aksi kekerasan yang terjadi di jalan-jalan Ibu Kota. Menurut dia, Polda Metro Jaya bersama dengan Pemprov DKI Jakarta memiliki tugas lain di samping turut mendukung pembangunan kota. Tugas lain itu adalah turut membantu memperbaiki karakter masyarakat. "Moral dan perilaku masyarakat adalah tugas dari polisi kamtibmas. Ini yang harus perlu dipikirkan serius oleh kepala polda baru," tuturnya.

Berdasarkan data Polda Metro Jaya, hingga April 2011 telah terjadi kasus kejahatan jalanan (street crime) sebanyak 21.000 kasus. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan data caturwulan yang sama tahun-tahun sebelumnya.

Pada caturwulan pertama tahun 2010, sebanyak 25.000 kasus kejahatan jalanan terjadi. Catur wulan pertama tahun 2009 sebanyak 27.000 kasus dan catur wulan pertama tahun 2008 mencapai 30.000 kasus kejahatan jalanan. Realitas inilah yang akan menjadi tantangan Kepala Polda Metro Jaya berikutnya.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman mendapatkan posisi baru sebagai Kepala Bareskrim Polri. Posisi Sutarman akan digantikan oleh Inspektur Jenderal Untung Suharsono Radjab yang kini menjabat sebagai Kepala Polda Jawa Timur.

--

Sekeluarga di Depok Tewas Terinfeksi HIV

Sebuah keluarga di Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, terdiri dari ayah, ibu, dan anak, tewas karena terinfeksi HIV (human immunodeficiency virus).

“Zh diketahui menderita HIV setelah dirinya melakukan cek darah dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, selama 12 hari,” kata Nenek Zh, Nyaimanih, di Depok, Senin (27/6/2011).

Adapun Zh yang saat ini berusia enam tahun terinfkesi HIV sejak tiga tahun lalu. Nyai menduga anak dan dua cucunya terkena penyakit tersebut dari ayahnya yang merupakan pencandu narkoba jarum suntik.

“Dalam waktu dua tahun saya kehilangan tiga orang anggota keluarga. Menantu, anak, dan cucu,” katanya.

Dilansir Antara, tiga anggota keluarga tersebut meninggal dunia akibat penyakit tersebut, yaitu Rdw ayah Zh, Mr ibu Zh, dan Mt kakak Zh.

“Ayahnya meninggal saat Zh usia enam bulan. Tidak lama kakaknya juga meninggal. Setelah itu baru ibunya meninggal dunia. Sekarang Zh tinggal bersama saya dan kakeknya saja,” kata Manih. “Ketika dokter menyatakan penyakit tersebut saya sangat sedih sekali,” katanya dengan linangan air mata.

Nyaimanih mengatakan, gejala awal, Zh yang berusia enam tahun adalah panas yang tinggi, pusing, susah bernapas, dan mulutnya berjamur.

Menurut dia, pengobatan yang dilakukan adalah diuap dan hilang putih-putih di mulutnya. “Dia harus minum obat seumur hidup. Penyakitnya sama seperti orangtua dan kakaknya yang meninggal,” paparnya.

Selama menjalani perawatan, biaya pengobatan Zh ditanggung keluarga dan harus membayar Rp 700.000 dari total keseluruhan tagihan yang mencapai Rp 4,7 juta.

Cucunya tersebut harus berobat rutin setiap bulan. Manih bersyukur cucunya mendapat bantuan berobat dari Pemerintah Kota Depok melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sejak enam bulan lalu.

“Namun karena sudah habis masa berlakunya, sekarang harus berobat pakai uang sendiri dan sudah habis Rp 1,1 juta,” ujarnya.

Biaya tersebut, katanya, sangat memberatkan kehidupannya karena suami Nyaimanih hanya seorang buruh tani yang penghasilannya sangat jauh dari cukup untuk keperluan sehari-hari. Dia berharap cucunya dapat bertahan hidup lebih lama dan berharap bantuan dari donatur untuk berobat cucunya.

Ketika ditemui di rumah tersebut, Zh tampak ceria tanpa beban saat bermain bersama teman-teman sebayanya. “Dia itu anak yang periang. Berat badannya juga saat ini terus naik dan mencapai 16 kiloggram,” ujar Nyaimanih. (Surya)

-
Tolak Beli Tiket, Punkers Lempar Batu

Pergelaran acara musik di sebuah kafe di kawasan Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat pada Minggu (26/6/2011) malam berakhir ricuh. Kericuhan dipicu oleh sekelompok orang yang ingin menyaksikan acara musik tersebut. Mereka dilarang masuk karena tidak membeli tiket seharga Rp 3.000.

"Punkers mau masuk, cuma tidak mau membeli tiket, malahan maksa masuk dan mereka marah lalu melempari panitia dengan batu," ujar Aldo, salah satu panitia di kantor Polisi Sektor Pancoran Mas, Depok, Senin (27/6/2011).

Aldo menjelaskan, akibat dari lemparan batu tersebut, dua orang panitia terkena lemparan batu. Panitia berhasil membubarkan para penonton yang memaksa masuk ke acara tersebut. "Tepe dan Bogel kepalanya kena batu dan dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Yuda, Depok," ujarnya.

Usai acara, kata Aldo, salah seorang panitia yang ingin menjenguk rekannya yang dirawat di Rumah Sakit dihadang oleh sekelompok punkers.

"Di pertigaan Vintara, Tanah Baru, Martin dikenalin sebagai panitia, dihadang punkers lalu dikeroyok dan dipukulin, bagian kepalanya dijahit sampai 19 jahitan," katanya.

Martin (26) berhasil diselamatkan warga dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhakti Yudha, Depok.

-
TKI: Saya Dijadikan Budak Seks (2)

Juni 2009. Malam nan laknat itu datang. Di lantai tiga sebuah apartemen di Kota Hawali, Kuwait, pembantu rumah tangga Imas Tati (22) terpentang, terbaring telanjang di ruang tamu. Kedua tangan dan kakinya diikat pada kaki-kaki kursi. Majikannya, seorang pria berusia 30 yang ia panggil Baba, memandangi tubuh Imas dengan nanar. Tangan Baba menyentuh Imas.

”Ya Allah, Ya Rabbi,” bisik Imas dalam hati. Matanya berkaca-kaca. Tak berapa lama, air matanya tak terbendung lagi, mengairi pelipisnya. Ia terus menderas asma suci Allah dalam hati. Tangan dan kakinya terus meronta, menolak disentuh. Tapi Baba tambah bernafsu. Ia bukan hanya menyentuh, tetapi memukuli Imas.

Mata Imas terkatup rapat menahan rasa sakit, rasa takut, terhina dan marah. Ia meredamnya dengan terus menyebut asma suci Allah. Giginya menggigit bibir.

Tiba-tiba telepon genggam Baba berbunyi. Istrinya, Nyonya ”Z”, seorang dokter bedah, pulang. Baba buru-buru memakai pakaiannya. Imas pun ia lepas. Sambil berpakaian, Baba lalu menjambak rambut Imas dan mendekatkan mulutnya pada telinga Imas. Baba berbisik, ”Kalau kamu melawan, saya akan terus menjadi ancaman buat hidupmu. Seharusnya kamu mau melayani saya dan menerima lebih banyak uang untuk keluargamu." Tangan kiri Baba masih menjambak rambut Imas.

Imas membisu. Babak berikutnya adalah babak sandiwara sepasang suami istri. Setelah melayani keduanya, Imas pergi tidur. Tetapi di kamarnya, ia tak bisa memejamkan mata. Ini adalah yang kesekian kalinya ia nyaris diperkosa. Terakhir, ia hendak diperkosa si Baba dan lima keponakan prianya.

Ceritanya, usai mengantar belanja, Imas diminta tetap di mobil bersama kelima keponakan pria Baba. Ternyata mereka berniat memperkosa Imas. Sambil berjalan, kelimanya membekap Imas. Hampir seluruh pakaian Imas termasuk pakaian dalamnya sudah lepas. Demikian pula pakaian ke lima keponakan Baba.

Karena Imas terus meronta, kelima pria lamban mewujudkan niatnya. Saat kendaraan hendak sampai apartemen Baba, Baba mengingatkan kelima keponakannya agar mengurungkan niatnya. ”Kita cari waktu lain saja yang lebih leluasa,” ucap Baba. Meski kecewa, kelima keponakan menuruti permintaan Baba.

Lari

Imas mengejapkan matanya, mengusir genangan air mata. Ia masih terbaring di tempat tidur. Bayangan tentang Baba yang terus berusaha mencicipi tubuhnya di dapur, di ruang tamu, di ruang makan, bahkan di kamar mandi, membuatnya makin gelisah. Peluang Baba memperkosa Imas banyak. Sebab, Baba sehari-hari di rumah sementara istrinya setiap hari berangkat pagi, pulang malam. Hampir seluruh waktu Nyonya Z, dihabiskan di rumah sakit.

Tapi lama-lama Imas tak ingin lagi menjadi seekor ikan yang cuma bisa menggelepar tanpa suara. Imas ingin lari tapi, ragu bila mengenang kembali cita-citanya bekerja untuk membiayai sekolah adiknya, dan membantu ekonomi orangtuanya di desa.

Ingatan tentang penderitaannya selama menjadi pembantu rumah tangga di Arab Saudi kemudian menepis cita-cita Imas. Ia lalu menguatkan tekad untuk kabur.

Pagi pukul 05.00, ia melepas dan menyambung-nyambung kain korden dan selimut. Ia pun mengendap-endap turun dari lantai tiga. Sampai di lantai dua, ia jatuh. Niatnya kabur gagal. Di depan istrinya, Baba pun mencaci maki Imas. ”Dasar budak tidak tahu diuntung!”. Mendengar teriakan itu, Imas tak ingin lagi jadi seekor ikan. Ia berkata, ”Saya tidak akan berbuat seperti ini bila majikan saya baik”.

Imas lalu dibawa ke Rumah Sakit Mubarak. Setelah dua pekan di rumah sakit, ia diberi tahu kakinya mungkin lumpuh dan harus diamputasi. Ia menjawab dengan menggelengkan kepala dan menangis.

”Tulang punggung saya dibagian tengah, hancur dan mendapat 40 jahitan luar dan dalam. Kedua engsel kaki saya pecah. Tulang-tulang yang rusak ini dipasangi pen,” kata Imas saat ditemui di pondokan Migrant Care di kawasan Jakarta Timur, Rabu (22/6/2011) sore.

Ia lalu menunjukkan bekas jahitan di punggung dan kedua pergelangan kakinya. Maret 2010, pen-pen di kedua pergelangan kakinya, dilepas di Rumah Sakit Polri Raden Said Soekanto, Kramatjati, Jakarta Timur.

Indonesia Raya

Sebelum bekerja pada Baba dan Nyonya Z, Imas, gadis Desa Ciparai RT 1/RW 7, Leuwi Mundaling Majalengka, Jawa Barat ini, bekerja pada keluarga polisi, J (30). Rumahnya di Jalan Mubarak al-Kabir. Di tempat ini, J sering menyiksa Imas.

”Saya sering jadi bulan-bulanan kekesalan dia meski saya tidak bersalah dan diam. Saya dipukuli dan ditendangi. Saya sudah seperti bola saja. Dia sering baru berhenti menganiaya setelah saya pingsan. Bahkan kadang, saat dia belum puas menyiksa saya, dia mengguyur saya supaya sadar, lalu memukuli saya lagi,” papar Imas.

Ketika ia melaporkan kasus ini ke KBRI, Imas justru dijebloskan penjara oleh majikannya yang polisi. ”Orang-orang KBRI tidak membela saya ketika mereka melihat saya diseret-seret dan dibawa ke penjara,” tutur Imas. Ia mengaku tidak digaji selama bekerja pada polisi J.

”Waktu saya di KBRI, saya dikejar-kejar agen pembantu. Saya lalu dijual ke keluarga lain dengan harga Rp 15 juta. Begitu seterusnya sampai saya bekerja di rumah Baba,” ungkap Imas.

Ia sempat bekerja dengan tenang di dua keluarga. Ia digaji sebulan 50 Dinar atau sekitar hampir Rp 2 juta. ”Tapi baru empat-lima hari bekerja, agen pembantu menteror majikan saya. Saya pun dilepas dan dijual kembali ke keluarga lainnya,” ujarnya.

Menurut Imas, Warganegara Indonesia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab, dilarang memakai bahasa Indonesia. ”Kalau menyanyi Indonesia Raya?”. ”Aduh...,” jawabnya sambil menggelengkan kepala.

Korban lain

Sejak Februari 2011, Imas berada di Indonesia. Saat dirawat di Rumah Sakit Polri, ia bertemu dengan seorang pembantu rumah tangga lainnya yang juga dirawat. Namanya Basaeri (25). Tulang punggung Basaeri patah. Beberapa jaringan syarafnya rusak. Ia tidak bisa lagi berkomunikasi. Bicaranya kacau.

Imas bercerita, Basaeri adalah pembantu rumah tangga yang bekerja di Suriah. Saat mengepel, ia jatuh didorong anak majikannya. Bukannya mendapat perawatan, Basaeri justru dianiaya. ”Sekarang dia sudah meninggal. Dia meninggal waktu dioperasi,” tutur Imas.

Nasib serupa juga dialami kawan Imas lainnya, Dewiyanti asal Brebes, dan Muslimah asal Tegal Gubuk, Indramayu, Jawa Tengah. Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, tidak kurang dari lima ribu pembantu rumah tangga warganegara Indonesia mendapat kekerasan fisik selama bekerja di Arab Saudi. Dua ribu di antaranya, menjadi korban kekerasan seksual. "Di negeri lain jumlah korban lebih kecil," jelasnya.

Budak nafsu

Pembantu rumah tangga lainnya, Rosnani (48) mengatakan, apa yang dialami Imas, Basaeri, Dewiyanti, dan Muslimah, menjadi hal yang biasa terjadi di Arab Saudi. ”Sejak 1985 saya bekerja di Arab Saudi dan sudah beberapa kali pulang ke kampung halaman. Saya bertemu mereka dimana-mana. Nasibnya serupa. Kalau tidak jadi sasaran nafsu syahwat, ya jadi sasaran nafsu membunuh,” tutur perempuan asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu.

Ia berpendapat, para pembantu rumah tangga warganegara Indonesia hidup seperti budak di Arab Saudi. Dijual oleh para agen pembantu rumah tangga. Ditarik lagi dan ditempatkan di keluarga lain, demi mendapat Rp 15 juta – Rp 20 juta dari setiap transaksi jual beli. ”Kalau belum laku. Di suruh nunggu di kamar kaca kantor agen pembantu, sampai ada orang yang membeli,” ujar Rosnani.

Menurut Imas, dianiaya dan diperkosa berulang kali oleh majikan dan keluarganya, dijual dan diperas agen-agen penyalur pembantu rumah tangga, menjadi pengalaman sebagian besar kawan-kawan satu pekerjaan di Arab Saudi.

"Kalau sudah tua seperti saya, orang-orang itu engga doyan. Sebagai gantinya, saya diperas bekerja 22 jam setiap hari tanpa libur. Bangun jam 05.00, tidur jam tiga hari berikutnya. Dipukuli, disekap, diludahi, dilempar ke comberan,” lanjut Rosnani.

Ia mengaku, setelah memukuli, majikannya dengan mudah menempelkan pisau di lehernya sambil mengancam, ”Saya bisa gorok dan potong-potong kamu sesuka hati saya. Tidak ada yang melindungi kamu di sini bukan?”. Karena ancaman seperti itu datang berulangkali, Rosnani pun tidak tahan dan kabur dengan uang sendiri.

Rosnani mengingatkan, tidak mudah kembali ke Tanah Air setelah para perempuan pembantu rumah tangga terjerat jaringan agen pembantu rumah tangga. ”Bisa lepas dari agen dan punya uang untuk pulang saja sudah mujur,” tuturnya.

Meski mengaku nasibnya lebih beruntung, tetapi Rosnani tak mau lagi ke Arab Saudi menjadi pembantu rumah tangga. ”Lebih senang hujan batu di negeri sendiri daripada hujan emas di negeri orang,” katanya menutup percakapan. (WINDORO ADI)

-
Humas PRJ Bantah Adanya Premanisme
Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar bahwa kawasan seputar arena PRJ Kemayoran marak premanisme, pemalakan, dan pemasangan tarif makan yang tidak wajar. Hal ini dibantah oleh Manajer Humas Jakarta Fair Kemayoran 2011 Dinar Hanggarini ketika dihubungi wartawan, Rabu (29/6/2011).


Di seputaran arena PRJ banyak polisi dan petugas satpol PP berjaga di setiap sudut untuk mengamankan. Para pedagang kaki lima pun memasang tarif makan-minum yang masih dalam batas-batas wajar. Jadi, tidak benar isu itu.
-- Dinar Hanggarini

"Di seputaran arena PRJ banyak polisi dan petugas satpol PP yang berjaga di setiap sudut untuk mengamankan. Para pedagang kaki lima pun memasang tarif makan-minum yang masih dalam batas-batas wajar. Jadi, tidak benar isu itu," ungkap Dinar.

Ia menyebutkan, di seputar arena PRJ Kemayoran kini terdapat empat titik posko keamanan. Posko-posko tersebut terletak di depan Pintu 1 PRJ, di seberang Bunderan PRJ, di bawah fly over Benyamin Suaeb, dan Bunderan Gambir Expo. Belum lagi mobil patroli polisi yang mondar-mandir keliling arena serta mobil satpol PP yang juga bersiaga di berbagai titik.

"Di posko yang terletak di depan Pintu 1 PRJ sedikitnya 50 polisi dan 50 aparat satpol PP tampak bersiaga menjelang jam buka Jakarta Fair. Di antara mereka juga terdapat puluhan anggota ormas pemuda yang turut membantu pengamanan kawasan Kemayoran, begitu pula di posko lain," tutur Dinar.

Menurutnya, di jalan-jalan menuju arena PRJ pun petugas keamanan telah disiagakan. Kesiagan itu seperti di Jalan HBR Motik, Jalan Industri, Jalan Rajawali Selatan, Jalan Kawasan PRJ, dan Jalan Benyamin Suaeb. Sementara mobil patroli polisi dan satpol PP juga terus berkeliling lokasi.

"Ini bertujuan untuk membuat masyarakat merasa aman dan nyaman selama berkunjung ke Jakarta Fair. Selain itu, juga untuk mencegah pihak tak bertanggung jawab yang mencoba mengambil keuntungan dari pengunjung yang membeludak," tutur Dinar.

Mengenai tarif parkir yang dinilai memberatkan pengunjung, Dinar merinci kisaran tarif parkir bagi pengunjung Jakarta Fair. Tarif parkir di luar arena PRJ tak lebih dari Rp 20.000 untuk mobil atau lebih mahal Rp 5.000 dibandingkan parkir resmi di dalam arena PRJ yang hanya dipatok Rp 15.000.

Untuk sepeda motor, pengunjung dikenai biaya Rp 10.000 atau lebih mahal Rp 2.000 dibandingkan parkir di dalam area parkir PRJ yang hanya dipatok Rp 8.000.
-
Warga DKI Terima "E-KTP" Mulai Agustus
Warga DKI Jakarta dua bulan lagi akan menikmati layanan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. Jenis KTP yang berlaku secara nasional tersebut diharapkan dapat menghilangkan adanya KTP ganda dan KTP Palsu.

"E-KTP akan diluncurkan secara serentak pada Agustus nanti," ungkap Arafah, pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, kepada Kompas.com di Hall B1 Arena PRJ, Kemayoran, Jakarta, Minggu (26/6/2011).

Dia mengatakan, pendataan penduduk telah diselesaikan. Saat ini pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta sedang mengadakan sosialisasi melalui tingkat kecamatan. "Wakil-wakil dari kelurahan dan RT/RW dihadirkan ke tingkat kecamatan untuk mendapat sosialisasi soal e-KTP," ujar Arafah.

Menurut dia, bila waktu peluncuran e-KTP—yang sedianya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri dan Gubernur DKI—sesuai jadwal, DKI menjadi daerah kedua di Indonesia yang akan memberlakukan e-KTP setelah Kota Padang, Sumatera Barat.

"Itu pun karena wilayahnya (Padang) lebih kecil dan penduduknya tidak sebanyak DKI," kata Arafah.

Pada Agustus nanti warga DKI yang sudah didata akan menerima surat panggilan. Selanjutnya, warga yang bersangkutan dapat langsung menuju ke kelurahan masing-masing untuk menjalani verifikasi.

"Setelah verifikasi, warga bisa langsung menerima KTP barunya karena prosesnya langsung dikerjakan di tingkat kelurahan. Blangko-blangkonya nanti akan dibagikan ke tiap kelurahan," tutur Arafah.

E-KTP menjadi program nasional Kementerian Dalam Negeri. Pada tahun 2010 program ini dicanangkan akan mulai berlaku di seluruh wilayah Indonesia pada akhir 2011. Namun, hingga menjelang paruh tahun, target tersebut tampaknya sulit direalisasikan.

E-KTP memiliki keunggulan karena dapat berlaku secara nasional, dengan nomor induk kependudukan (NIK) untuk setiap warga berlaku seumur hidup. Pemanfaatan teknologi elektronik membatasi kemungkinan terjadi KTP ganda dan pemalsuan KTP yang selanjutnya akan memberikan rasa aman dan kepastian kepada warga.

Upaya pemberantasan teroris, pelacakan TKI ilegal, hingga kasus-kasus penjualan manusia (human trafficking) akan lebih mudah tertangani pihak berwajib. Kepastian data juga memudahkan program nasional lainnya. Kalangan keluarga kurang mampu, misalnya, akan memperoleh kepastian untuk mendapatkan kartu keluarga miskin (gakin) yang bermanfaat untuk memperoleh layanan kesehatan gratis.

E-KTP juga bermanfaat untuk menyediakan basis data kependudukan yang akurat. Hal ini sangat penting bagi kepentingan hukum dan politik nasional. Pasalnya, banyak kasus dalam pemilu ataupun pilkada bersumber pada data kependudukan yang kurang akurat, sengketa jumlah pemilih, hingga hilangnya hak pilih sejumlah warga tertentu.

Penerapan E-KTP sebagai KTP nasional merupakan pemenuhan ketetapan yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006, Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009, dan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010.
-
Wali Kota Bogor Akui Nikahi Gadis 19 Tahun
Kabar seputar pernikahan Wali Kota Bogor Diani Budiarto dengan Siti Indriyani (19), yang resepsinya digelar di salah satu rumah mewah di Cluster Panorama, perumahan Bogor Nirwana Residence (BNR), Kecamatan Bogor Selatan, Kamis (23/6/2011) pagi, akhirnya dibenarkan Wali Kota Bogor melalui Kepala Bagian Humas Pemkot Bogor Asep Firdaus.


Jadi tidak benar kalau dikatakan ABG. Badannya juga sangat layak jika disejajarkan dengan badan Wali Kota yang memang besar.

Dalam keterangan pers yang dilaksanakan di sebuah rumah makan di Jalan Salak, Kota Bogor, Jumat (24/6/2011) siang, Asep Firdaus menjelaskan bahwa berita pernikahan Wali Kota Diani untuk keempat kalinya itu adalah benar. "Wali Kota telah menikah lagi, itu memang benar dan beliau telah sah menikah," ujar Asep kepada wartawan.

Asep mengatakan, Wali Kota Bogor telah sah menikah, baik secara agama maupun negara. Namun, Asep keberatan dengan sebutan anak baru gede (ABG) terhadap istri Wali Kota tersebut. Menurut Asep, istri yang baru dinikahi Diani tidaklah berusia 18 tahun, tetapi sudah menginjak 19 tahun.

"Jadi tidak benar kalau dikatakan ABG. Badannya juga sangat layak jika disejajarkan dengan badan Wali Kota yang memang besar," katanya.

Menurut dia, masalah pernikahan adalah urusan pribadi seseorang. Keputusan yang diambil Wali Kota, kata Asep, sudah dipikirkan dengan matang. Pernikahan itu sah dan patut diberi apresiasi. Pasalnya, kata Asep, daripada berbuat zina lebih baik dilakukan secara sah, baik agama maupun negara.

"Saya berpendapat bahwa seseorang seperti Diani Budiarto berani terbuka untuk menikah lagi daripada melakukan hal-hal yang negatif. Ini patut dihargai. Lain dari itu, Diani sudah tidak lagi terikat PP Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil. Pasalnya, Diani telah pensiun menjadi pegawai negeri sipil sejak empat bulan lalu, walaupun masa jabatannya sebagai wali kota baru akan berakhir pada 2014," kata Asep.

Saat ditanya apa yang melatarbelakangi pernikahan tersebut, Asep tidak memberikan jawaban pasti. Saat ditanya apakah Diani menikah untuk menolong gadis tersebut, Asep juga enggan menjelaskan. "Pokoknya beliau menikah secara sah," katanya.

Sejak Kamis (23/6/2011), tersiar kabar Wali Kota Diani Budiarto kembali menikah. Wanita yang dinikahi orang nomor satu di Kota Bogor itu adalah Siti Indriyani (19), warga Jakarta Selatan. Informasi yang dihimpun menyebutkan, resepsi pernikahan Diani dengan Siti digelar di perumahan mewah Bogor Nirwana Residence, amis pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Proses pernikahan tersebut dilakukan sangat tertutup. Bahkan wartawan dilarang mendekati pintu gerbang Cluster Panorama di perumahan tersebut oleh sejumlah sekuriti berpakaian safari dan beberapa orang yang memakai batik.

Menurut pantauan wartawan di lokasi tersebut, dari jarak sekitar 100 meter dari jalan utama, tampak tenda yang dipasang di depan salah satu rumah mewah di Cluster Panorama tersebut. Hilir-mudik mobil mewah yang masuk ke lokasi Cluster Panorama menjadi pemandangan tersendiri, termasuk dua bus pariwisata Big Bird yang dipenuhi penumpang berpakaian batik yang keluar dari lokasi tersebut. Wartawan juga sempat mendapati mobil Honda CRV hitam nopol F 1678 BE, yang selama ini digunakan Wali Kota, masuk ke lokasi perumahan mewah itu.

Selain itu, demi kerahasiaan pernikahan orang nomor satu di Kota Bogor ini, semua tamu undangan khusus diwajibkan mengenakan batik.
-
Yuk, Datang ke Jakarta Fair...
PT Jakarta International Expo (JIExpo) bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali mengadakan Jakarta Fair Kemayoran 2011 dalam rangka memeriahkan HUT DKI ke-484. Pekan Raya Jakarta (PRJ) ini akan dilaksanakan mulai 9 Juni sampai 10 Juli 2011 di Arena PRJ Kemayoran.

"Jakarta Fair ini akan memamerkan berbagai produk unggulan dalam negeri serta melibatkan berbagai skala usaha besar, menengah, kecil serta koperasi dari seluruh daerah di Indonesia," kata Managing Director JIExpo, Budi Santoso ketika Konferensi Pers Jakarta Fair Kemayoran 2011 di JIExpo, Jakarta, Selasa (7/6/2011).

Di tahun ke-44 penyelenggaraannya, Jakarta Fair mengangkat tema "Jakarta Fair Turut Mempercepat Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia". Tema tersebut dipilih dengan harapan agar Jakarta Fair mampu menjadi pemicu peningkatan investasi dan perluasan lapangan kerja.

"Dengan begitu, Jakarta Fair ini akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Budi.

Jakarta Fair tahun ini akan diikuti lebih dari 2.600 perusahaan dengan 1.300 stand. Panitia Jakarta Fair tahun ini menargetkan pengunjung sekitar empat juta orang selama 32 hari pelaksanaannya dengan target nilai transaksi kurang lebih Rp 3,5 triliun.

Tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Jakarta Fair akan dimeriahkan oleh Pentas Musik 32 hari Nonstop yang menampilkan 100 grup band tenar Ibu kota. Selain itu, festival akbar ini juga diramaikan dengan pesta kembang api spektakuler, malam muda mudi, pemilihan miss Jakarta Fair, panggung kesenian di Taman Budaya dan karnaval.

Jakarta Fair akan dibuka setiap hari mulai pukul 15.30 hingga 22.00 WIB pada hari biasa dan mulai pukul 10.00 hingga 23.00 WIB pada hari Sabtu dan Minggu. Produk-produk yang dipamerkan antara lain furniture, interior, otomotif, kerajinan tangan, garmen, HP, properti, multiproduk, makanan-minuman dan lain-lain.
-
Polda Metro Usulkan Delapan Jalan
Rencana pembatasan kendaraan melalui sistem warna ataupun pelat nomor ganjil-genap saat ini masih dikaji Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya. Kajian tersebut ditargetkan selesai pada Juli.

Sementara itu, Polda Metro Jaya mengajukan usul delapan wilayah yang perlu diterapkan pembatasan kendaraan, yakni Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan HR Rasuna Said, Jalan Warung Jati Barat (Warung Buncit), Jalan Mampang Prapatan, Jalan Harsono RM, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Metro Pondok Indah. "Tidak semua jalur busway diterapkan pembatasan kendaraan. Hanya di jalur-jalur yang padat saja," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lumowa, Jumat (1/7/2011) di Jakarta.

Menurut Royke, kebijakan pembatasan kendaraan ini akan dilakukan pada pertengahan Agustus. "Targetnya, uji coba pada Agustus saat bulan puasa, agar saat pelaksanaan SEA Games bulan November bisa diteruskan. Jangka menengahnya, kebijakan ini akan menjadi kebijakan tetap," kata Royke.

Dia berharap pemerintah pusat juga bisa berperan serta dalam upaya mengurai kemacetan di Jakarta. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerbitkan keputusan menteri (kepmen) perhubungan. "Meski soal pembatasan ini sudah diamanatkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, tetap perlu turunannya. Bisa juga dimasukkan ke dalam keputusan menteri, seperti kebijakan pembatasan truk," tuturnya.

Royke menegaskan bahwa pembatasan kendaraan mutlak perlu dilakukan di Jakarta. Akan tetapi, opsinya masih terbuka, yakni pembatasan melalui warna atau pelat nomor.

Menurut Royke, pembatasan melalui warna kendaraan lebih mudah dilakukan pengawasannya. Dishub dan polisi nantinya akan mengumumkan warna mana saja yang masuk dalam warna gelap dan warna terang. "Lebih mudah awasi warna daripada harus melihat angka. Kalau warna dibatasi, masyarakat juga bisa terlibat dan melihat dengan jelas mana yang melanggar," katanya.

Sementara terkait waktu pembatasan, Royke mengungkapkan, kajian sementara pembatasan perlu dilakukan pada Senin dan Jumat pukul 05.00-22.00.
-
Pedagang Nasi Goreng Disruduk Sedan Didepan Menara Jamsostek
Berjualan hingga larut malam selain beresiko terkena berbagai penyakit, maut pun dapat mengintai sewaktu-waktu. Seperti yang dialami seorang pedagang nasi goreng yang mengalami kecelakaan.

Pedagang tersebut tertabrak sedan di Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Berdasarkan informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, Sabtu (2/7/2011), pedagang tersebut ditabrak tepat di Menara Jamsostek oleh mobil berjenis sedan. Polisi yang datang kejadian sudah mengetahui identitas mobil tersebut. Pedagang nasi goreng yang belum diketahui identitasnya kini, masih dalam perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, Kecelakaan juga terjadi antara Truk dengan mobil Daihatsu Terios di KM 105 Tol Padalarang arah ke Cikampek. Saat ini petugas yang dating di lokasi kejadian masih menangani kecelakaan tersebut.
-
Indonesia yang Aneh
Dalam periode tahun 2010-2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus menugaskan Menteri Perindustrian MS Hidayat untuk mengejar target swasembada gula sebesar 5,7 juta ton. Secara tegas, tugas ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986.

Disebutkan, ”Kewenangan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan industri berada di tangan Presiden yang pelaksanaannya diserahkan kepada Menteri Perindustrian”. Juga disebutkan, ”Pelaksanaan kewenangan pembinaan dan pengembangan industri tertentu diserahkan kepada menteri lainnya. Salah satunya: industri gula pasir dari tebu diserahkan kepada Menteri Pertanian”.

Jelas sekali tanggung jawabnya. Menperin mendorong dari sisi off farm kekuatan pabrik gula untuk meningkatkan produktivitas, sedangkan Mentan memperkuat dari sisi on farm ketersediaan tebu berkualitas sebagai bahan baku utama. Jangan diabaikan peran Menteri Kehutanan dalam penyediaan lahan untuk tebu, serta Menteri Perdagangan sebagai pengatur impor gula mentah ataupun rafinasi.

Implementasinya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Barat Anwar Asmali mengatakan, ”Gampang kalau pemerintah hanya ingin meraih dalam angka. Bangun saja pabrik gula rafinasi. Impor gula mentah sebagai bahan bakunya. Tapi, jangan harap petani tebu bisa sejahtera.”

Revitalisasi mutlak dilakukan. Bukan sekadar tambal sulam. Apalagi, sekadar membeli mesin produksi gula secara impor. Karena itulah, untuk mendorong gerakan industri secara luas, Kementerian Perindustrian tidak sekadar membantu pembiayaan pembelian mesin pabrik gula, tetapi juga memperkuat dengan menyuntikkan modal bagi industri barang modal.

Tahun 2011, Kementerian Perindustrian mengalokasikan keringanan pembiayaan Rp 187,16 miliar untuk total investasi baru Rp 831,83 miliar. Bantuan pembiayaan diberikan untuk menyelamatkan industri gula dan swasembada tahun 2014. Cukupkah kita berhenti hanya menggapai swasembada?

Tidak demikian. Ketua Forum Industri Pengguna Gula Rafinasi Franky Sibarani menjelaskan, di dunia internasional, gula hanya dibedakan atas gula mentah (raw sugar) dan gula rafinasi, sementara Indonesia membedakan gula rafinasi dan gula konsumsi. Industri gula yang masuk program revitalisasi semestinya didorong untuk menghasilkan gula konsumsi berkualitas, sebagaimana dipahami dunia internasional dengan kadar keputihan (incumsa) tertentu.

Misalnya, gula mentah diproses di industri gula rafinasi. Hanya gula yang dihasilkan dengan incumsa 100-200 yang bisa dipasarkan untuk dikonsumsi, sementara incumsa 45 bisa disalurkan ke industri pengguna gula rafinasi.

Kalau hanya mampu menghasilkan gula kecokelatan, hasil produksi gula seharusnya tidak dipasarkan. Gula tidak hanya untuk memberikan rasa manis, tetapi juga higienis. Anehnya, di Indonesia, gula masih kecokelatan sudah dilegalkan untuk dipasarkan. Padahal, konsumen kini kian cerdas.
-
Kepala Badan Pusat Statisik (BPS), Rusman Heriawan, menyebutkan, inflasi berpotensi naik jika terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Ia mencontohkan, jika harga BBM bersubsidi naik Rp 500, akan ada penambahan inflasi sebesar 0,25 persen.
"Kalau naik Rp 500 dari (harga) BBM bersubsidi, ada tambahan inflasi sebagai dampak langsung (sebesar) 0,25 persen. Dampak tidak langsungnya tentu lebih besar dari 0,25 persen," sebut Rusman dalam konferensi pers inflasi Juni 2011, di Jakarta, Jumat (1/7/2011).

Sementara, jika harga BBM bersubsidi naik sebesar Rp 1.000, maka kenaikan inflasi bisa mencapai 0,5 persen. Adapun, inflasi Juni 2011 mengalami kenaikan yang mencapai 0,55 persen. Kenaikan ini cukup signifikan karena pada bulan Mei, inflasi hanya sebesar 0,12 persen.

Kenaikan inflasi tersebut disebabkan kenaikan harga bahan pokok pada minggu terakhir bulan Juni. "Tapi pada minggu keempat, minggu terakhir ini, ada kenaikan yang cukup signifikan terhadap harga bahan pokok. Sehingga hasil akhir dari inflasi bulan Juni ini menjadi 0,55 persen," ungkapnya.
-
Dalam RUPSLB Bank OCBC NISP yang diselenggarakan di Bank OCBC NISP Tower, Jakarta, Jumat (1/7/2011), rapat menyetujui agenda tunggal perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi dengan menyetujui pengangkatan Thomas Arifin sebagai Direksi Perseroan. Demikian dikemukakan Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja

Menurut Parwati, untuk mencapai tujuan jangka panjang Bank OCBC NISP, salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan memperkuat direksi perseroan, guna semakin mendorong efektifitas dan efisiensi kerja perusahaan.

"Saya yakin, Bapak Thomas Arifin dapat berkontribusi besar bagi kemajuan Bank OCBC NISP dalam tugasnya sebagai direktur antara lain di bidang risk management," tambah Parwati.

Thomas Arifin memiliki karir perbankan yang panjang. Dalam 25 tahun karirnya, 5 tahun terakhir ia berkarya di Bank Mandiri dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Treasury, Financial Institution & Special Asset Management.

Sebelumnya, selama 20 tahun ia bekerja di Bank Bali dan Permata dalam berbagai bidang, termasuk Commercial Banking, Corporate Banking, International Banking, Risk Asset Management, Investor Relation, dan General Manager Los Angeles Branch hingga menjabat General Manager Risk Management yang menjadi posisi terakhirnya di Bank Permata.

Pengangkatan Thomas Arifin sebagai Direksi Bank OCBC NISP akan efektif setelah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia.
-
Penurunan impor migas sebesar 8,08 persen menyebabkan turunnya total impor pada bulan Mei 2011 dari bulan sebelumnya (April). Hal ini terjadi sekalipun impor non-migas mengalami kenaikan sebesar 2,34 persen.



"Impor bulan Mei 2011 mencapai 14,83 miliar dollar AS. Naik 48,54 persen kalau kita bicara year on year, terhadap Mei 2010 . Tetapi month to month-nya dibandingkan dengan April, ada penurunan impor. Secara total turun 0,42 persen," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan, di Jakarta, Jumat (1/7/2011).



Dengan demikian, nilai impor non migas pada bulan Mei ini mencapai 11,19 miliar dollar AS. Sedangkan, impor migasnya sebesar 3,63 miliar dollar AS.



Pada impor migas, penurunan terbesar terjadi pada impor minyak mentah sebesar 11,69 persen dari bulan April 2011 . Sementara, hasil minyak mengalami penurunan sebesar 9,27 persen. Gas justru memberikan hasil yang berbeda dengan peningkatan nilai impor sebesar 81,01 persen menjadi 143 ,9 juta dollar AS pada Mei ini.



Sementara itu, total ekspor nasional justru mengalami kenaikan menjadi 18,33 miliar dollar AS. Nilai ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah ekspor Indonesia.



Dengan demikian, surplus perdagangan yang dicapai pada bulan Mei ini sebesar 3,5 miliar dollar AS.
-
Perdana Menteri Perancis Francois Fillon ingin melipatgandakan kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Usai pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (1/7/2011), Fillon menyebut Indonesia sebagai mitra strategis yang penting. Bahkan, Perancis menempatkan posisi Indonesia sejajar dengan mitranya di Asia, seperti Jepang dan China.

Pada pertemuan tersebut, pemerintah Indonesia dan pemerintah Perancis menandatangani enam kesepakatan kerja sama di bidang energi dan sumber daya mineral, transportasi urban kereta api di Bandung yang mencakup Padalarang-Cicalengka sepanjang 41 kilometer, pendidikan, pariwisata, permuseuman, serta keselamatan penerbangan. Selain itu, Perancis juga berkomitmen melakukan kerja sama di bidang pertahanan.

"Kita ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam melawan terorisme dan mengamankan jalur maritim dari pembajakan. Indonesia memiliki pengalaman yang lebih besar yaitu keberhasilan dalam mengamankan Selat Malaka," ujar Fillon dalam pernyataan pers bersama Presiden Yudhoyono di Istana Merdeka.

Sementara itu, Presiden Yudhoyono mengundang pengusaha Perancis untuk terus menciptakan kerja sama dengan mitranya di Indonesia. "Saya senang Perancis telah meningkatkan investasinya di Indonesia. Saya mengundang pemerintah Perancis untuk melakukan kerja sama yang konstruktif," kata Presiden.

Yudhoyono menjelaskan, volume perdagangan antara Indonesia dan Perancis telah mencapai 2,5 miliar dollar AS. Angka ini terus meningkat secara signifikan seiring bertumbuhnya perekonomian kedua negara.

Di bidang investasi, Perancis adalah negara yang menduduki peringkat ke-13 di Indonesia. Akumulasi investasi Perancis selama 20 tahun terakhir mencapai 2,5 miliar dollar AS.
-
Indonesia perlu mewaspadai arus balik modal asing (reversed capital inflow) pasca berakhirnya kebijakan uang longgar (quantitave easing-QE) yang diterapkan Bank Sentral Amerika Serikat.

"Bank sentral Indonesia perlu menyiapkan cadangan devisa sebagai antisipasi untuk meredam gejolak pasar uang jika tiba-tiba terjadi penarikan portofolio asing," ujar Ekonom Merril Lynch Chua Hak Bin dalam perbincangan dengan Kompas, Selasa (28/6/2011).

The Fed, Bank Sentral AS, mulai menerapkan QE tahun lalu dengan tujuan mempercepat pemulihan ekonomi negara Paman Sam yang ambruk akibat krisis finansial 2008. Pada prinsipnya QE dilakukan dengan seolah-olah ada penambahan uang milik bank sentral. Uang maya tersebut kemudian bergerak ke perbankan dan pasar modal melalui pembelian aset berupa saham, obligasi korporat, maupun obligasi pemerintah.

Langkah bank-bank sentral melakukan QE ini tidak terlalu bermasalah selagi pelaku pasar dan pengguna uang pemerintah tersebut masih mempercayainya. Masalahnya adalah ketika hal ini semakin sering dilakukan - maka nilai mata uang dari negara tersebut akan terus tergerus dengan cepat dan merugikan siapapun yang memegangnya.

Hak Bin mengatakan negara-negara emerging market di Asia Tenggara seperti Indonesia dan Thailand menikmati derasnya masuknya modal asing yang luar biasa dalam dua tahun terakhir. "Laju capital inflow mencapai empat kali lipat dibandingkan sebelum masa krisis, Ini mengkhawatirkan. Kepemilikan asing atas surat berharga negara milik pemerintah Indonesia sudah mencapai 30,6 persen," kata Hak Bin.

Posisi cadangan devisa Indonesia yang mencapai 100 miliar dollar AS dinilai cukup kuat untuk mengatasi goncangan. Cadangan itu diperlukan untuk menopang rupiah agar tidak jatuh terlalu dalam jika terjadi arus modal keluar dalam jumlah besar.
-
Bermula dari bisnis kecil-kecilan dengan modal Rp16 juta, Kiki Gumelar memulai bisnisnya di kota yang terkenal dengan dodolnya, Garut. Bisnisnya juga tak terlepas dari inovasi membuat dodol. Kini, Kiki pun telah merasakan buah kerja kerasnya. Bisnisnya kini telah beromzet ratusan juta rupiah. Ia pun dikenal sebagai pionir dalam inovasi "chocodot" alias cokelat isi dodol. Kiki mengungkapkan, ia memulai bisnisnya pada awal 2009.

"Bahwa kemauan serta niat yang tulus dan bekerja keras adalah modal utama dalam dunia bisnis. Bayangkan, saat itu saya hanya bermodalkan 16 juta rupiah yang saya pinjam melalui kredit di salah satu bank. Saya optimistis bahwa Garut sangat memiliki potensi yang besar dalam berbisnis. Makanya, saya rela keluar dari kantor tempat saya bekerja. Saya yakin bahwa di sinilah saya akan menggantungkan hidup saya, yaitu bisnis 'chocodot'," ujar Kiki.

Apa yang diperolehnya saat ini, kata Kiki, tak lepas dari berbagai macam hambatan dan rintangan. Hasilnya, selain bisnis yang terus berkembang, Kiki juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Perindustrian "UKM Pangan Award 2010". Baru-baru ini, ia juga berhasil mendapatkan penghargaan di ajang "International Niche Product Competition at Tutto Food Milan Italy".

"Saya merasa apa yang saya kerjakan belum maksimal karena tetap harus belajar dan terus berkreasi," kata dia.

Walaupun telah ratusan cokeat dengan aroma dan rasa yang unik diproduksi oleh Kiki, ia merasa belum puas untuk menggali berbagai potensi yang ada di Garut. Di sejumlah titik Kota Garut terpasang baliho dan spanduk dengan wajah Kiki yang bertuliskan "Stop Plagia".

"Dalam dunia bisnis tentunya ada sebuah persaingan. Akan tetapi, kita harus menyikapi persaingan itu sebagai sebuah motivasi agar kita terus bekerja keras dan berkreasi. Dalam baliho tersebut saya hanya mengingatkan kepada masyarakat Garut terutama dan para pebisnis muda yang ada di Garut agar jadilah diri sendiri, tidak plagiat. Pasalnya, kunci kesuksesan sebuah bisnis atau usaha adalah kita harus menjadi diri sendiri karena menjadi diri sendiri adalah modal utama untuk berkreativitas serta menghargai hasil karya orang lain,"ujarnya.
-
Siapa yang tidak pernah mendengar tentang kebebasan keuangan? Tentu anda semua pasti sudah sering mendengar istilah tersebut. Dan kebanyakan orang yang bekerja pasti mengidam-idamkan agar bisa mencapai kebebasan keuangan. Tapi apakah yang benar-benar dimaksud dengan kebebasan keuangan?

Kebebasan keuangan adalah dimana seseorangan mencapai saving cukup banyak dan relatif aman, dan hasilnya mencukupi kebutuhan-nya untuk hidup dengan gaya hidup yang diinginkan. Kebebasan finansial juga dapat dapat didefinisikan sebagai fase ketika kita berada dalam ketenangan dan pilihan untuk tidak bekerja lagi demi uang, karena uanglah yang bekerja untuk kita (passive income). Yang dimaksud dengan passive income disini adalah uang yang masuk tanpa harus kita bekerja.

Saving bisa dicapai dengan berbagai cara, misalnya dengan tabungan, deposito, namun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yakni diatas nilai inflasi maka saving wajib di kombinasikan dengan investing seperti pada reksa dana, saham, properti, dll.

Adapun pendapatan yang didapat dari active income adalah penghasilan yang didapat karena bekerja lalu dibayar atau mendapat upah dan kalau tidak bekerja tidak akan mendapatkan penghasilan. Sekedar catatan kalau kita bekerja sebagai karyawan umumnya kenaikan gaji (income) yang didapat berada dibawah tingkat inflasi, sehingga daya beli menjadi menurun sejalan dengan bertambahnya waktu. Untuk mengatasi kondisi tersebut maka alangkah bijaknya jika kita memiliki orientasi pertumbuhan aset dalam bekerja.

Jika tidak maka kita berpotensi untuk bekerja secara terus menerus, berikut perbedaan orientasi bekerja adalah:
1. Bekerja => active income output => lifetime work;
2. Bekerja => asset => passive income output => financial freedom.

Agar fase kebebasan keuangan tercapai, tentu harus dilakukan aktifitas saving & investing, yakni:
a. Saving & investing = Consumption Ini adalah kondisi ideal dimana tabungan & investasi berada dalam jumlah yang seimbang dengan pengeluaran, artinya income yang diterima hanya 50 persen yang digunakan untuk konsumsi, sedangkan sisanya untuk tabungan dan investasi. Biasanya pola ini cocok untuk anak muda yang belum menikah dimana kewajiban (liability) / utang belum ada. Untuk mencapainya memang kita harus bekerja dengan cerdas, bagaimana uang kita dapat bekerja keras untuk kita dan menghasilkan passive income.

b. Saving & investing = Consumption - Debt
Pada pola ini tabungan dan investasi lebih sedikit dikarenakan adanya kewajiban utang (debt), pada kondisi ini memang dibawah ideal namun masih wajar. Biasanya tahap ini terjadi bagi mereka yang sudah berkeluarga. Perkembangan zaman dan industri keuangan, mendorong tumbuhnya instrumen utang, hal ini menyebabkan pemakaian dan upaya untuk mendapatkan utangpun menjadi lebih mudah. Sekarang semakin banyak ditemukan konsumsi berbasis utang (kartu kredit, KTA atau kredit tanpa agunan dan lain-lain).

Karena itu, hanya menjaga keseimbangan antara saving, invesment & consumption saja tidak cukup, tetapi harus ditambah dengan menyiasati agar kita bisa terbebas dari utang. Utang adalah pembunuh kebebasan primer. Ingin kebebasan finansial? Hal pertama yang harus anda lakukan adalah keluar dari utang. Itu adalah prioritas nomor satu.

c. Saving & investing = Consumption - Debt + Protection
Pola ini merupakan yang paling bijak bagi mereka yang telah berkeluarga dan memiliki anak, meskipun tabungan dan investasi tidak sebesar tahap sebelumnya namun penyebabnya adalah alokasi dana untuk proteksi (manajemen resiko) biasanya dalam bentuk premi asuransi.

Sejalan dengan berkembanganya industri asuransi dan peningkatan dana pendidikan tentu juga mempengaruhi kebebasan finansial. Karena kita harus memenuhi unsur proteksi untuk diri sendiri maupun keluarga dalam bentuk asuransi maupun investasi dana pendidikan.

Ada beberapa tahap sebelum mencapai kebebasan finansial (financial freedom), yakni:
1. Financial Protection yaitu suatu kondisi keuangan dimana kita mempunyai cukup uang untuk memenuhi pengeluaran bulanan minimum, untuk 2 bulan sampai 24 bulan tanpa harus bekerja.
2. Financial Security yaitu suatu kondisi keuangan dimana kita mempunyai investasi cukup banyak yang relatif aman, dan hasilnya dapat mencukupi kebutuhan diatas minimum tanpa harus bekerja lagi, kecuali bila kita memilih untuk bekerja.
3. Financial Vitality yaitu suatu kondisi keuangan dimana kita mencapai investasi cukup banyak yang relatif aman, dan hasilnya tidak hanya bisa mencukupi kebutuhan pada tingkat Financial Security (di atas minimum) melainkan juga bisa mencukupi kebutuhan sekunder tanpa harus bekerja, kecuali bila kita memilih untuk bekerja.
4. Financial Independence yaitu suatu kondisi keuangan dimana kita mencapai investasi cukup banyak yang relatif aman, dan hasilnya mencukupi kebutuhan kita untuk hidup persis dengan gaya hidup kita yang sekarang. Dengan kata lain kita bebas tidak bekerja.
5. Financial Freedom yaitu suatu kondisi keuangan dimana kita mencapai investasi cukup banyak yang relatif aman, dan hasilnya mencukupi kebutuhan kita untuk hidup dengan gaya hidup yang kita inginkan (lebih baik dari gaya hidup sekarang).

Sudah sampai tahap manakah anda?

Faktor penting lainnya dalam mencapai kebebasan finansial untuk anda adalah sangat ditentukan oleh gaya hidup anda saat ini, esok dan masa depan. Sebagian orang lebih suka hidup sederhana, dan akan selalu ingin hidup seperti itu, maka tipe seperti ini akan mencapai tingkat kebebasan keuangan lebih cepat dari pada mereka yang memiliki pola hidup mewah. Pada akhirnya, kebebasan finansial adalah tentang kontrol pengeluaran terhadap diri kita sendiri. Kebebasan finansial adalah sebuah pilihan bukan kebetulan.

--

ari Rabu (22/6/2011) lalu, agenda cukup padat bagi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Mendarat di Bandara Beijing, China, sekitar pukul 09.30 dari London, Inggris, langsung ke kamar di lantai 30-an Hotel Westin. Persiapan lantas digelar, menjelang pertemuan dengan Menteri Perdagangan China Chen Deming.

Hatta yang bertindak selaku utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Perdana Menteri China Wen Jiabao. Ini merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Jiabao ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Malam harinya, Hatta masih hadir dalam pertemuan bisnis dengan pengusaha China dan Indonesia. Acara yang diisi dengan paparan rencana induk itu juga menjadi ajang untuk ”menjual” Indonesia.

Jadwal sudah diatur sangat ketat. Tak boleh meleset karena, Kamis, Hatta sudah harus kembali ke Indonesia. Urusan pertemuan dengan Menperdag dan PM China juga super ketat. Bahkan, berapa orang yang boleh ikut serta masuk ruang pertemuan juga sudah ditetapkan. Tak boleh dilanggar. Kali ini, Hatta didampingi Menperdag Mari Elka Pangestu dan sejumlah anggota delegasi Indonesia, di antaranya dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perekonomian, dan Kementerian Perdagangan.

Hasil pertemuan itu cukup lumayan. China mendukung rencana induk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Bahkan, Wen Jiabao memerintahkan Chen Deming untuk membentuk tim kerja. Nantinya, tim akan dievaluasi berkala untuk mengetahui apa saja sektor yang menjadi prioritas Indonesia.

Dari hitungan angka, memang belum jelas jumlah keterlibatan China dalam koridor ekonomi Indonesia yang diperkirakan butuh biaya Rp 4.012 triliun itu. Meski demikian, China memastikan akan memberikan hibah berupa penelitian pengembangan kawasan. Ada dua kawasan yang akan diusulkan Indonesia untuk menjadi kawasan ekonomi khusus, yakni Sumatera dan Kalimantan.

-

Pernah dengar Yoogho Evoucher, Bouncity, Superbestdeal.com, Sixreps, atau Project Eden? Ini adalah nama-nama situs yang diperkenalkan dalam temu komunitas #StartupLokal.

Pertemuan di arena Indonesia International Communication Expo & Conference (ICC), Jakarta, Sabtu (11/6/2011) siang, itu dihadiri sekitar 100 orang. Natali Ardianto, pendiri #StartupLokal, mengenalkan situs-situs yang sebetulnya tak baru-baru amat tersebut.

Sesuai dengan namanya, komunitas ini ditujukan untuk pemula bisnis di internet. Menurut Ollie, penulis yang juga pendiri #StartupLokal, komunitas ini untuk pendiri dan pengembang situs dan aplikasi konten, media, investor, serta mereka yang tertarik. Yang dibicarakan mulai dari keterampilan membangun komunitas, membuat rencana bisnis, hingga cara menjual situs. ”Calon investor akan lebih gampang melihat startup di komunitas ini daripada mencari sendiri,” katanya.

Bisnis di internet semakin berkembang di Indonesia. Data Salingsilang.com menyebutkan, di Indonesia ada 30 juta-36 juta pengguna dan sangat aktif. Buktinya, anggota Facebook di Indonesia terbesar kedua di dunia. Periode Januari-Maret 2011 dihasilkan 5 juta blog dan 55 juta pengguna Twitter yang membuat 95 juta kicauan (tweet).

Besarnya jumlah pengguna internet dan tingginya aktivitas menarik orang masuk ke bisnis ini.

Koprol menjadi kisah sukses bakat lokal yang diakui dunia internasional. Setahun setelah diperkenalkan Skyeight, situs jejaring sosial ini pada Mei 2010 diakuisisi Yahoo!.

Menurut Direktur Desain Yahoo! Koprol yang juga pendiri Koprol, Satya Witoelar, ketika membuat Koprol, dia tak terpikir situs itu akan dibeli pemain besar atau investor. ”Kami hanya ingin membuat produk online yang asyik banget,” ujar Satya tentang situs yang dipakai untuk mencari tempat-tempat menarik itu.

Pengguna Koprol berkembang dari 75.000 pengguna saat diakuisisi hingga kini menjadi 1,5 juta orang. Mereka juga rajin bertatap muka (offline). Satya dan timnya lalu diminta Yahoo! mengembangkan program serupa untuk pasar baru di India, Filipina, dan Brasil.

Februari lalu Yahoo! meluncurkan Koprol for Business. Layanan ini menawarkan solusi pemasaran berbasis wilayah untuk UKM agar mampu menyasar konsumen sesuai informasi lokasi.

Investor lokal juga tak kalah sigap. Situs jejaring sosial Kaskus (singkatan dari kasak-kusuk) yang didirikan Andrew Darwis (31) tahun 1999 yang kini dikelola dan dimiliki bersama sepupunya, Ken Dean Lawadinata (25), Desember lalu bermitra dengan PT Global Digital Prima Venture. Yang terakhir ini dikelola Martin Basuki Hartono, anak Robert Budi Hartono, dari grup Djarum.

Kaskus hingga petang kemarin memiliki 3.077.572 anggota, menjadikannya situs lokal dengan pengguna terbanyak. ”Saya tidak bisa sebut besar investasi Global Digital Prima. Dana itu kami gunakan untuk mengembangkan Kaskus, termasuk sistem pembayaran Kaspay,” kata Ken. Situs ini memiliki forum jual-beli perorangan yang sangat aktif dengan 400 komunitas dan subkomunitas.

Jejaring media sosial juga memberi peluang hidup bagi situs spesifik, seperti Sepedaku.com yang didirikan Budi Santoso (38). Forum bertukar informasi di antara penggemar sepeda mengenai toko komponen sepeda tersebut memiliki 38.5000 anggota dan hidup dari iklan serta sponsor.

Inkubator

Global Digital Prima Venture tidak sendirian. Bakrie Telecom, awal pekan ini, meluncurkan Nusantara Incubation Fund. Shinta Dhanuwardoyo, mitra di Nusantara Ventures, mengatakan, yang dilakukan adalah menginkubasi situs, aplikasi, dan media generasi baru dengan memberi arahan, membukakan jejaring, dan membantu proses bisnis.

Menurut Shinta, tantangan bagi pendiri serta pengembang situs dan konten adalah membuat rencana bisnis. ”Banyak yang lemah dalam rencana bisnis sesuai pasar. Intinya, tahu yang mereka kembangkan bisa bertahan tanpa berpikiran suatu saat bisa dijual,” kata Shinta yang juga CEO Bubu.com.

Project Eden yang diperkenalkan dalam pertemuan komunitas #StartupLokal di ICC, pekan lalu, juga merupakan inkubasi bagi pendiri dan pengembang situs dan konten.

Meski proyek ini baru akan diluncurkan Oktober 2011, Kevin Mintaraga sebagai salah satu penggagas yakin akan prospek e-commerce Indonesia. Indikatornya, antara lain, belanja iklan. Walau belanja iklan di internet baru 2 persen dari total belanja iklan di Indonesia, jumlahnya meningkat pesat.

”Tahun 2008 belanja iklan di internet Rp 100 miliar, tahun 2010 menjadi Rp 400 miliar, dan pada 2011 sudah Rp 800 miliar. Pertumbuhannya 200 persen, sementara media konvensional tumbuh paling-paling 10 persen,” kata Kevin. Nielsen mencatat belanja iklan di media televisi dan koran tahun 2010 hampir Rp 60 triliun, naik 23 persen dari 2009 (Kompas, 2/2).

Lebih stabil

Satya Witoelar, lulusan Teknik Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, yakin, antusiasme terhadap bisnis online tidak akan mengulang gelembung bisnis internet tahun 1990 karena model bisnisnya kini lebih berkelanjutan.

”Semakin banyak upaya mendukung startup semakin bagus. Sebab, semakin banyak yang mencoba, semakin banyak produk dihasilkan. Ini mendorong pengembang situs dan konten lebih serius membuat aplikasi yang bisa komersial,” kata Satya.

Dengan jumlah penduduk 237 juta orang dan pendapatan terus meningkat, potensi bisnis di internet sangat besar. Namun, menurut Ken Lawadinata, karena infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi serta peraturannya belum jelas, investasi bisnis di internet di Indonesia, terutama oleh investor dari negara maju, dianggap masih hijau sehingga dihargai murah.

Karena itu, kewajiban pemerintah membangun infrastruktur dan membuat aturan yang tidak mengekang kreativitas sehingga menjadi pemungkin terjadinya ledakan bisnis di internet.

--

Kemacetan di Jakarta sudah semakin meresahkan. Bukan hanya akibat minimnya angkutan umum, tetapi kemacetan juga bisa disebabkan, antara lain, perbaikan jalan, kendaraan yang mogok atau seenaknya parkir, tetapi terkadang disebabkan oleh kesigapan petugas lalu lintas dalam mempersiapkan atau mensterilisasi lintasan untuk pejabat yang akan melintas di jalan protokol.

Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengatasinya dengan mengatur ulang sistem transportasi publik. Hal inilah yang menarik investasi di bidang transportasi. Sesungguhnya, bagaimana minat investor terhadap pembangunan angkutan umum di Ibu Kota?

Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, minat investor terhadap infrastruktur transportasi sangat tinggi. Tentu, perlu beberapa penyikapan fiskal dan non-fiskal. Investornya banyak sekali, tetapi mereka baru mau masuk ke Indonesia dengan keyakinan tidak akan dirugikan oleh pemerintah.

"Saya rasa masalah infrastruktur Ibu Kota harus diperhatikan secara khusus. Penyikapan fiskal sangat bergantung skalanya. Kalau skala besar, kita bersedia selama secara obyektif untuk memperbaiki situasi yang mungkin kurang disukai masyarakat luas," kata Gita di Jakarta, Rabu (29/6/2011), ketika dimintai tanggapannya tentang kemacetan Ibu Kota yang semakin parah akibat minimnya transportasi publik.

Gita mencontohkan secara konkret pembangunan monorel. Sejak awal minat investasi itu mengandung keinginan dari pihak investor untuk memperoleh jaminan pemerintah. Jaminan itu didasarkan pada jumlah penumpang yang diangkut. Kalau jumlahnya berada di bawah threshold, investor menginginkan adanya jaminan agar investasinya kelak bisa mengembalikan modal dan meraih keuntungan dalam jangka waktu tertentu.

"Waktu permintaan jaminan itu, pemerintah belum siap mengambil sikap untuk memberikan jaminan fiskal. Sekarang kita harus menimbang, apakah ini perlu dilakukan untuk kepentingan kita mengendalikan traffic dibandingkan dengan kepentingan kita untuk tidak atau mau memberikan jaminan pemerintah," kata Gita.

Hal ini dipandang Gita sebagai keharusan untuk disikapi secara cermat. Secara pribadi, Kepala BKPM melihat kondisi infrastruktur saat ini pemerintah memang harus benar-benar cermat mengambil sikap. Dalam arti, mengambil sikap fiskal dan non-fiskal. Untuk sikap non-fiskal tentunya dari sisi perizinan untuk bisa meningkatkan efisiensi.

--

Penggunaan yuan dalam perdagangan intra-Asia tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, bank-bank nasional harus mulai membiasakan diri dengan penggunaan mata uang China tersebut.

Menanggapi semakin besarnya peranan yuan itu, Bank Indonesia mendorong pendekatan multipolar pada perdagangan dunia. Artinya, tidak bergantung pada satu jenis mata uang.

Menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah, ketergantungan dalam satu mata uang dapat menimbulkan instabilitas. Oleh karena itu, perlu mata uang lain untuk menjaga kestabilan. ”Di sini pentingnya yuan karena yuan berasal dari emerging market (pasar sedang berkembang),” kata Difi kepada Kompas di Jakarta, Senin (27/6/2011).

Mata uang yang selama ini menjadi basis nilai tukar dunia adalah dollar Amerika Serikat, euro, yen Jepang, dan poundsterling Inggris.

Meskipun demikian, kata Difi, kajian BI menunjukkan bahwa penggunaan yuan nantinya bergantung pada beberapa hal, di antaranya dorongan internasionalisasi yuan dari bank sentral China. Di samping itu, pasokan yuan turut menentukan biaya transaksi dan risiko nilai tukar yuan.

”Semakin dalam pasar yuan, semakin rendah biaya transaksi dan risiko nilai tukar. Hal ini diperhitungkan oleh pelaku dagang,” kata Difi. Saat ini BI mengamati kesiapan kawasan regional dalam penggunaan yuan sebagai mata uang alternatif. (ID

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar