Segar banget

Segar banget
bangett

Rabu, 06 Juli 2011

KESAKSIAN NERAKA OLEH ELIZABETH


KESAKSIAN NERAKA OLEH ELIZABETH
Kategori: Kesaksian – Penglihatan

Rekan-rekan member, Jika menginginkan artikel-artikel lama, silahkan kirim permintaan Anda dengan menyebut JUDUL yang dimaksud dan kirim ke support@elia-stories.com
Para member Elia’s Stories bisa berkumpul dan bergabung di friendster http://www.friendster.com/39537228

Ingin berlangganan gratis “Elia’s Stories” kirimkan email kosong ke elia-stories-subscribe@yahoogroups.com atau click Sign Up, selanjutnya, ‘reply’ balasan dari yahoogroups sebagai konfirmasi

Kejadiannya pada bulan September 2001, ketika itu saya dan team sedang berdoa syafaat di gereja. Saat itu saya sadar masih ada di dalam gereja, tapi saya juga merasakan bahwa roh saya dibawa oleh Tuhan Yesus ke suatu tempat lain.

Saya tiba disana dan tempat itu sangat mengerikan. Berbau busuk, amis, bau darah, bau benda-benda terbakar, bahkan lebih busuk dari bau pasar ikan.

Saya lihat disana ada banyak hal-hal yang mengerikan. Dan yang paling membuat saya tidak tahan adalah begitu banyaknya orang-orang yang menjerit ketakutan, minta tolong, minta ampun kepada Tuhan. Mereka berkata "Lepaskan saya Tuhan, tolong saya Tuhan, ampuni saya Tuhan, saya sudah tidak kuat lagi berada disini" tetapi Tuhan Yesus hanya berkata "Pengampunan itu sudah terlambat, karena waktu di dunia kesempatan itu masih ada tapi kamu sia-siakan dan tidak kamu ambil, sekarang semua sudah terlambat, tidak ada lagi pengampunan di neraka"

Disana saya juga melihat berbagai macam hal sangat mengerikan, jutaan orang disisi kanan saya dibakar api hingga tubuh mereka meleleh. Anehnya tubuh yang meleleh tadi kemudian kembali tumbuh normal dan utuh, tapi kemudian dibakar lagi sampai habis, dan hal ini terjadi berulang kali, sehingga sakitnya itu tidak terkira dan tidak pernah berhenti.

Disisi kanan itu juga saya melihat ada orang yang digerogoti ulat-ulat kecil, seperti yang sudah disampaikan dalam Firman Tuhan bahwa di neraka terdapat api yg kekal dan juga jutaan ulat yang menggerogoti tubuh manusia dengan kekal.

Sampaikan kesaksian ini, apabila mereka percaya Puji Tuhan, tetapi apabila mereka tidak percaya ya sudah, biarkan saja, tidak usah bingung, yang penting kamu sudah menyampaikan dan mereka sudah mendengar, keputusan ada ditangan mereka masing-masing".

Saya dan Tuhan Yesus terus berjalan hingga tiba di sebuah persimpangan, ada jalan yang ke kiri dan ada jalan yang ke kanan. Saya melihat ada banyak sel-sel yang diisi dengan orang yang jumlahnya banyak sekali. 1 sel diisi 1 orang, kemudian juga ada iblis yang sedang tertawa kesenangan diantara banyak orang yang menangis menjerit karena tidak tahan oleh siksaan.

Ada yang matanya dicungkil sampai darahnya mengalir deras sekali, ada yang tangannya dikuliti, ada yang lidahnya dipotong-potong, tetapi sama seperti diawal kesaksian saya, mata, tangan, lidah, dll itu bisa kembali normal utuh kembali, namun setelah itu kembali disiksa. Tiada henti-hentinya, siksaan di neraka itu sifatnya kekal. Saya dengar lagi semua orang menangis, minta tolong dan minta ampun, tapi Tuhan tetap tidak bisa menolong, karena semua memang sudah terlambat.

Saya kemudian bertanya pada Tuhan, "Tuhan, orang-orang yang ada disini pasti orang-orang yang tidak percaya Tuhan Yesus kan?", tetapi Tuhan menjawab "Oh tidak,. Justru yang ada disini adalah orang-orang kristen yang sudah percaya Tuhan Yesus". Saya kaget sekali, lalu saya bertanya kenapa justru orang-orang Kristen juga ada yang di neraka, bukankah mereka sudah percaya dan menerima Yesus. Tuhan pun menjawab, "Mereka memang orang kristen yang percaya dan menerima Yesus, tetapi kehidupan yang mereka jalani bukanlah kehidupan kudus yang diinginkan Tuhan. Mereka diberi anggota tubuh yang lengkap seperti tangan yang seharusnya untuk menyembah Tuhan, tetapi digunakan untuk memukul. Diberi mulut untuk memuji Tuhan tetapi digunakan untuk menggerutu, mengomel dan mencaci maki orang".

Jadi hal-hal itu tidak berkenan bagi Tuhan. Kita harus dapat mempergunakan tubuh yang diberikan Tuhan dengan benar dan selalu menjaga kekudusannya, karena apapun yang kita lakukan di dunia ini akan kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan setelah kita dipanggil kembali. Kita tidak dapat menyembunyikan apapun dari Tuhan karena Tuhan mengetahui segala apa yang kita lakukan, walaupun ditempat yang tersembunyi sekalipun.
Saya pun diajak jalan semakin ke dalam ke pusat neraka. Dipusat neraka ada ada sebuah sumur yang menyerupai kawah belerang. Didalam sumur itu saya melihat ada orang-orang yang diikat berdua-duaan, jadi perempuan dengan perempuan dan laki-laki dengan laki-laki. Tuhan pun menjelaskan kepada saya bahwa mereka yang diikat berduaan itu adalah para lesbian, waria dan homo. Yang walaupun mereka mengaku bahwa mereka menerima dan percaya Yesus, tetapi kehidupan mereka tetap seperti itu, maka mereka akan ditempatkan Tuhan disana.

Tidak jauh dari sana, di pusat neraka juga ada juga orang-orang yang dihukum di kawah belerang ini, yaitu orang-orang yang suka dengan perdukunan, suka cari penglarisan, cari suhu atau paranormal, kemudian ada juga sel-sel, dimana 1 sel diisi 1 org, yang didalamnya terdapat orang-orang yang alat kelaminnya digerogoti ulat-ulat sampai darahnya mengalir deras kemudian bentuknya kembali normal dan utuh lagi, kemudian digerogoti lagi dan hal itu terjadi berulang-ulang, tidak pernah berhenti. Tuhan bilang kepada saya bahwa itu adalah tempat untuk orang-orang yang mengaku sudah Kristen tetapi masih tetap bermain-main dengan kekudusan, masih ke tempat-tempat yang tidak benar, masih punya simpanan, itu akan masuk kesana, karena menganggap masih ada waktu buat bertobat, padahal kita tidak tahu kapan kita akan menghadap Tuhan.

Semakin kedalam lorong neraka, keadaan semakin gelap dan pengap, trus saya melihat ada iblis yang berkata "Ayo pak pendeta, khotbah lagi pak pendeta, kamu kan didunia khotbah, kenapa disini tidak mau khotbah". Saya jadi bingung kok ada pendeta yang masuk neraka? Pendeta kan hidupnya suci dan percaya Yesus. Tapi Tuhan berkata, pendeta itu memang rajin berkhotbah, mengabarkan Firman Tuhan, tetapi dia sendiri tidak bisa menjalankan firman itu dalam kehidupannya, dia menggelapkan dan menggunakan uang jemaat, hidup tidak kudus, punya istri simpanan, dll. Merekalah yang ditempatkan disana oleh Tuhan. Saya melihat pendeta itu berusaha keluar, tetapi tidak bisa, kemudian mulutnya dirobek dan dicakar oleh iblis sampai tidak berbentuk, darah mengalir, tetapi mulut dan wajahnya kembali normal lagi, trus dicakar disobek lagi, dst, dst. Disana juga para pendeta itu berteriak kepada Tuhan, minta ampun, tapi Tuhan tetap berkata, bahwa semua itu sudah terlambat, ketika orang-orang tiba di neraka kesempatan bertobat itu sudah tidak ada.

Setelah melihat semua ini, saya bilang ke Tuhan, Tuhan saya tidak mau tinggal disini, saya tidak mau masuk kesini lagi, bahkan sampai saya sadar dan roh saya telah kembali ke tubuh saya pun, bau busuk neraka itu masih tercium, padahal didekat saya tidak ada sampah atau kotoran berbau busuk (saking bau busuknya, setelah sadar, elizabeth sampai 40 hari tidak makan, hanya minum saja. Puji Tuhan dia tetap kuat, tidak lemas, menurutnya mungkin karena dia makan buah yang diberikan Tuhan pada saat mereka berada di taman dalam surga).

Saya bilang ke Tuhan, kok begini ya? Kok orang kristen banyak yang masuk ke neraka bahkan para pendeta, saya bilang ke Tuhan kalo saya sudah tidak kuat lagi, kemudian Tuhan memeluk saya dengan hangat, menghibur saya dan akhirnya membawa saya ke suatu tempat lain yang sangat jauh berbeda dengan neraka. Tempat yang sangat indah, teramat sangat indah sekali.
Disana saya melihat ada banyak sekali rumah, ada yang kecil dan ada yang besar, ada yang sudah jadi dan ada yang belum jadi. Lalu saya bertanya kepada Tuhan, rumah-rumah siapakah itu. Tuhan menjawab kalo itu adalah rumah untuk anak-anak-Ku. Nanti apabila pulang sudah disediakan rumah tinggal. Saudara, apa yang dikatakan Firman Tuhan itu benar bahwa Tuhan Yesus pergi kepada Bapa untuk menyediakan tempat tinggal bagi kita semua.

Yang disediakan untuk kita yang percaya kepada Tuhan Yesus, yang percaya dan mau melayani Tuhan dengan kudus, tulus dan murni hatinya.

Saya juga bertanya kok rumahnya ada yang kecil dan ada yang besar, Tuhan menjawab bahwa itu semua tergantung dari ketulusan pelayanan kita...bukan dari banyaknya pelayanan yang dilakukan, tapi dari ketulusan dalam melayani Tuhan, motivasi dalam melayani. Semakin kita tulus dan dekat maka semakin Tuhan memberikan tempat yang terbaik. Trus diantara rumah-rumah itu ada yang separoh jadi dan ada yang sudah jadi, Tuhan bilang bahwa yang sudah jadi artinya orangnya sudah meninggal dan sudah bersama dengan Tuhan, sedangkan yang baru separuh jadi artinya orangnya masih belum meninggal.
Surga itu sangat terang sekali, tidak menyilaukan tidak panas di kulit walalupun terang sekali, tapi sejuk di kulit.

Di ujungnya surga saya melihat ada barak, ada suatu tempat besar tapi untuk rombongan banyak orang, yang ternyata itu adalah tempat untuk orang-orang yang tidak percaya Tuhan Yesus tetapi waktu mau meninggal, misalnya dalam keadaan sakit atau koma, terus didoakan dan mau bertobat, menerima Yesus Kristus trus langsung meninggal, maka mereka akan ditempatkan disana.

Jalan yang ada disurga, di rumah-rumah itu indah sekali, seperti butiran kaca. Ada banyak pohon buah-buahan. Saya juga sempat diberi buah oleh Tuhan dan ajaib, begitu buahnya dipetik, langsung numbuh lagi. Jadi kehidupan baik disurga maupun dineraka itu semua adalah kekal.
Tidak jauh dari situ saya melihat ada istana yang indah sekali, Tuhan katakan itu adalah Istana-Nya dan akhirnya mengajak saya kesana.

Disana saya melihat banyak orang memuji dan menyembah Tuhan setiap saat tanpa ada rasa capek, ngantuk dan lelah. Mereka memuji Tuhan setiap saat, setiap waktu. Sesuai dengan Firman Tuhan, saya lihat istana itu benar terdiri dari emas permata. Lantainya terbuat dari emas, dindingnya dari batu permata yang indah sekali. Tuhan itu adalah Raja diatas segala raja, Dia adalah Raja yang sangat kaya sekali.

Saya lihat juga ada malaikat. Malaikat itu ada 2 macam, ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap.

Malaikat yang bersayap itu adalah untuk peperangan rohani dan yang tidak bersayap untuk puji-pujian.

Kemudian karena kasih dan kemuarahan hati Bapa, saya juga dipertemukan dengan Yohanes, murid yang paling dikasihi Tuhan. Yohanes berkata pada saya, "kamu ingini hati-Nya aja, ingini dekat ama Tuhan aja, jangan ingini yang lain".

Setelah itu saya diajak ke pekarangan dan disana saya bertemu dengan Raja Daud yang masih berpakaian seorang raja lengkap, kemudian dia berkata pada saya kalo dia ada disana hanya karena kasih dan kemurahan hati Tuhan. Saya takjub sekali karena setau saya Raja daud itu kan intim sekali dengan Tuhan, tetapi kok dia sendiri bisa berkata bahwa dia ada disana hanya karena kasih kemurahan hati Tuhan. Kemudian bagaimana dengan kita yang hidup di dunia ini dan tidak intim dengan Tuhan? Raja daud juga berpesan pada saya untuk menyampaikan kepada anak-anak Tuhan untuk selalu menjaga kekudusan apalagi anak-anak muda jaman sekarang yang gampang jatuh dalam ketidakkudusan seperti melakukan perzinahan dan kenajisan.

Saya juga bertemu dgn Musa yang hanya berkata "Aku menyesal karena tidak dapat masuk ke tanah perjanjian".

Saya juga ketemu Paulus yang bilang bahwa kalo kamu menghadapi pencobaan yakinlah bahwa itu tidak akan melebihi kekuatannmu. Jadi sodara-sodara, yakinlah kalo kita menghadapi kesulitan yang luar biasa yakinlah bahwa Tuhan pasti akan menolong dan pencobaan itu tidak akan melebihi kekuatan kita.

Kemudian saya bertanya pada Tuhan, apa kunci untuk bisa masuk istana Tuhan, Tuhan pun menjawab "hal itu gampang sekali, kamu cuma harus intim aja sama Aku, deket dengan Aku, melekat pada Aku, tidak ada yg lain".

Saya bersyukur sekali bisa ketemu Tuhan Yesus yang memulihkan kehidupan saya, karena hanya pertemuan pribadi ini yang memulihkan saya.

Tuhan Yesus wajahnya lembut dan penuh kasih, jauh berbeda denga gambar-gambar yang ada.

Wajahnya mulia dan bisa membuat kita terkesima melihat-Nya.

Tokoh-tokoh Alkitab yang kita baca umurnya ratusan tahun juga waktu saya temui di surga, mereka umurnya masih muda, sedang gagah-gagah nya, sekitar umur 30 – 40 tahun. Sayapun waktu dibawa Tuhan, di alam roh, saya seperti anak kecil berumur 10 tahun, padahal dalam kehidupan nyata, umur saya sudah 21 tahun.

Jadi sodara-sodara, bersiap-siaplah, supaya kita selalu layak dihadapan Tuhan, hidup kudus dan dekat melekat denga Tuhan. Kita tidak tahu kapan kita dipanggil, jadi harus cepat bertobat dan hidup kudus.

Buat sodara-sodara yang belum percaya, cepat-cepatlah percaya karena hanya Tuhan Yesus Kristus lah yang punya kerajaan surga, hanya Tuhan Yesus lah satu-satunya jalan menuju keselamatan dan surga.
Praise The Lord...

--


Menjadi terkenal dan dihormati adalah impian hampir sebagian besar manusia di bumi. Tidak hanya mereka yang bergelut di dunia keartisan, para pejabat, pemimpin perusahaan, atau pun tokoh masyarakat sekalipun pasti sangat senang ketika orang banyak menyanjung nama mereka dan memberikan penghormatan.

Paulus dan Barnabas adalah dua tokoh di Alkitab yang dicatat pernah begitu terkenal dan dihormati semasa mereka hidup. Mereka mendapat kedua hal itu karena mukjizat yang Tuhan adakan melalui mereka (Kisah Para Rasul (KPR) 14:8-10). Kedua rasul Tuhan tersebut bahkan begitu dipuja layaknya dewa (ayat 11-13). Bisa dibayangkan prospek kenikmatan yang bisa mereka nikmati jika mereka menerima pemujaan itu. Namun, Paulus dan Barnabas tidak tergoda dan tidak lupa diri (ayat 14-15a). Mereka ingat siapakah mereka dan apa tugas mereka. Oleh karena itu, mereka segera memakai kesempatan tersebut untuk menunaikan tugas memberitakan injil (ayat 15b-17).

Adalah manusiawi kalau kita ingin terkenal dan dihormati. Adalah alami juga kalau kita menjadi tenar dan dihormati karena keberanian dan kesuksesan kita. Akan tetapi, janganlah sampai ketenaran dan penghormatan itu membuat kita lupa diri. Ingatlah, segala keberhasilan kita adalah anugerah Tuhan sehingga sudah seharusnya kita menggunakannya untuk memuliakan Dia dan memberkati orang lain.

Ketenaran dan penghormatan diberikan Tuhan bagi kita untuk memuliakan Dia dan mendatangkan berkat bagi sesama.

-
Kosong Adalah Isi..Isi Adalah Kosong*

oleh Made Teddy Artiana, S. Kom



Note : Tulisan ini kutulis ‘nyuri-nyuri waktu’ disela-sela tugas
baruku..sebagai Chief Marketing Officer di PT. Kairos System & Technology.
Karena memang sejak beberapa hari yang lalu aku kangeeeen banget
nulis..hahahaha

Teringat kejadian unik..dalam masa-masa pemotretan di rumah Bob Sadino.
Pengalaman yang sangat berkesan buat ku.

“Made, kamu kan *pinter*..”, kata Om Bob mengambil posisi duduk berhadapan
dengan ku..

“Ah *nggak* Om..kata siapa..? Kawan-kawan malah bilang saya *gelo* !! Saya
sendiri bilang diri saya : orang *ganteng* yang beruntung..!”, sahutku
sambil tertawa.

Kolektor Jaguar itupun mengangguk-angguk ikut-ikut tertawa.

“Ok…sekarang kasih tau saya..gelas ini kosong atau isi..”

Om Bob meletakkan sebuah gelas diatas meja diantara kami.

Aku terdiam. Sejenak memperhatikan raut wajah laki-laki tua didepanku,
kemudian beralih ke benda diatas meja itu. Cukup lama gelas itu membuat aku
termenung. Sebenarnya aku bukan memikirkan pertanyaan Om Bob..tidak..tidak
seluruhnya.

Aku teringat perumpamaan Peter F Drucker, Sang Dewa dalam dunia manajemen,
Classic Drucker judul buku tersebut. Disana Drucker memberikan analogi
serupa –dengan segelas air setengah isi- untuk menggambarkan kondisi
statistik kesehatan di Amerika pada suatu masa.

Saat itu salah satu lembaga statistik terpercaya mengeluarkan sebuah laporan
tentang bagaimana keadaan kesehatan di Amerika yang meningkat pesat, dari
sebelumnya. Tapi herannya, seolah kontra produktif, laporan menggembirakan
itu malah membuat kecemasan baru dikalangan warga Amerika Serikat. Mereka
justru kuatir bagaimana mempertahankan kesehatan yang sedemikian itu. Unik
memang. Namun begitu kalangan bisnis segera menanggapi positif kecemasan
tersebut, sehingga bermunculanlah berbagai bisnis di area kesehatan, seperti
: pusat gym, majalah kesehatan, produk alat-alat aerobik indoor,
suplemen..dan lain sebagainya.

“Bagaimana Made..?”, ujar Om Bob mengagetkanku dari lamunan.

“Gelas ini kosong atau isi ?”

Aku kembali terdiam..sama sekali tidak mengalihkan perhatianku dari gelas
itu.

“*Theory of Relativity, Einstein*”, jawabku perlahan.

Diluar dugaan.. Om Bob tertawa terbahak-bahak..

“Kali inipun kamu beruntung..”,ujarnya,”Jawabanmu benar !”

“*And You know what* Made…apapun sebuah kondisi, adalah relatif bagi setiap
orang, ini diluar norma-norma agama dan moral ya... Orang bilang menjadi
entrpreneur itu penuh resiko, saya bilang menjadi karyawanlah yang beresiko,
orang bulang pake dasi keren, saya bilang pake dasi kaya kambing diiket,
mereka bilang sekolah penting, saya bilang belajarlah yang penting..bukan
sekolahnya, orang bilang Si A cantik, yang lain bilang jelek, sekelompok
orang bilang ancaman, yang lain bilang itu peluang..dan sebagainya..dan
sebagainya..”

Aku mendengarkan omongan Om Bob, sambil terus menatap gelas itu.

Kali ini aku teringat adik iparku. Seorang yang berkepribadian sangat unik.
Bagi banyak orang ia adalah *trouble maker*, tapi bagi kami ia adalah Dewa
Penyelamat. Bagi banyak orang dia orang gila, namun bagi kami ia sangat *
genius*. Bagi banyak orang dia aneh, bagiku dia sangat peka terhadap mode *
fashion*.

“Dan…Made…itu terjadi di seluruh bidang kehidupan..dikantor..di
kampus..dimanapun juga. Itulah yang membuat kita terpenjara disuatu tempat…”
(Om Bob meneruskan wejangan beliau, sementara aku sembari mendengarkannya
dan sesekali menatap gelas setengah kosong setengah isi itu…sambil terus
membayangkan adik iparku…)

Lucunya dia punya mantra ajaib yang sering kali kita ucapkan untuk
memotivasi diri atau mungkin sekedar menghibur. Mantra dari kisah Kera Sakti
dan Biksu Gurunya itu…Kosong adalah isi..Isi adalah kosong…Nah mantra itu
lalu ditambahinya sebuah kalimat lagi…menjadi : Kosong adalah isi..isi
adalah kosong…ISI DONG !!!

Hahahaha….!!

“Satuhal yang terpenting adalah…”, ujar Om Bob, “melatih otak kita melihat
dengan cara berbeda…melihat segala sesuatu dari perspektif yang lain”.

Bob Sadino menutup wejangan beliau dengan sebuah senyum bijak, lalu beranjak
keberanda belakang rumah beliau, meninggalkan ku seorang diri diruang
tengah. (*)
-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar