Segar banget

Segar banget
bangett

Rabu, 06 Juli 2011

Semua orang mengejar kebahagiaan.

Semua orang mengejar kebahagiaan. Semua dongeng indah masa kecil selalu diakhiri dengan kalimat: mereka hidup berbahagia selama-lamanya, yang merupakan terjemahan dari bahasa inggris: happily ever after. Semua orang menginginkannya. Semua orang mengidamkannya. Tetapi sayang, bahwa tidak banyak yang mendapatkannya. Banyak yang hanya bisa membayangkannya.

Kenyataannya dunia ini dipenuhi dengan kepedihan, penderitaan, kesusahan, dan kesulitan. Bahkan banyak orang yang merasa tidak pernah bahagia seumur hidupnya. Air mukanya selalu murung. Gurat-gurat wajah di dahinya semakin bertambah setiap hari. Ketakutan dan kecemasan mengisi hari-harinya. Apa yang terjadi? Mengapa banyak orang tidak bahagia? Tidak sedikit yang kemudian menyalahkan TUHAN karenanya.

Kebahagiaan itu menjadi sangat berharga. Meskipun hanya sedikit itu menjadi seperti oase sejuk di tengah-tengah keringnya padang gurun kehidupan. Bahkan banyak orang-orang yang rela mengecap kebahagian sesaat yang harus dibayar mahal dengan penderitaan yang lebih besar nantinya. Mereka memakai obat-obatan terlarang, atau sekedar mabuk, atau memuaskan dirinya dengan seks bebas. Mereka sadar konsekuensinya. Mereka tahu bahwa itu buruk bagi mereka. Mereka tahu bahwa nantinya tubuh mereka akan rusak dan sakit. Mereka akan mengalami penderitaan yang lebih besar. Tetapi mereka sudah tidak peduli. Hidup mereka sudah menderita. Apa bedanya kalo nanti lebih menderita lagi? Lagipula itu nanti. Belum dirasakan. Yang penting sekarang, walau sejenak mereka bisa merasakan kenikmatan. Hati mereka rindu akan kebahagiaan. Walaupun hanya beberapa menit. Tampaknya mereka tidak bisa hidup tanpa itu. Konsekuensi seburuk apapun tidaklah lebih buruk daripada tidak pernah mengecap kebahagiaan itu sama sekali.

Tetapi bagaimana seandainya kita bisa mengalami happily ever after itu? Bagaimana kalau sebenarnya sukacita setiap hari itu bisa benar-benar kita alami? Bukankah itu menyenangkan? Tapi apakah itu hanya mimpi? Ternyata tidak. Apa yang akan Anda baca berikut ini adalah rahasia kehidupan yang tidak banyak diketahui orang. Anda akan merasa sangat beruntung ketika mengetahuinya. Inilah rahasia sukacita setiap hari. Inilah rahasia kebahagiaan hidup yang diidam-idamkan setiap orang. Bersiap-siaplah hidup Anda berubah selamanya. Bersiap-siaplah menghapus air mata kepedihan Anda dan mulai meneteskan air mata sukacita; air mata haru karena tidak percaya akan kenikmatan luar biasa yang Anda alami. Dan itu nyata. Sangat nyata. Bahkan meskipun kita sulit percayai, Anda akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini.

Jadi, bagaimana kita bisa mengalami sukacita seperti itu? Mungkin kita bisa mulai dengan pertanyaan: apa yang selama ini membuat Anda sukacita? Sebagian akan menjawab: saya akan bahagia jika saya merasa dikasihi. Tetapi sayangnya tidak banyak yang mendapatkan kasih yang didamba-dambakan itu.

Orang tua yang pertama kali diharapkan seringkali justru menekan dengan berbagai macam tuntutan yang tidak masuk akal, tidak mengerti keinginan mereka, dan terasa jauh secara emosional. Itu membuat mereka berharap bisa menemukan sukacita kalau mempunyai kekasih.

Mereka membayangkan kalau mempunyai belahan hati yang saling mencintai seperti Romeo dan Juliet, maka mereka akan merasa sukacita. Tetapi sayangnya sukacita semacam ini begitu langka atau begitu cepat berlalu. Berapa banyak orang yang justru terluka karena suatu hubungan asmara. Lihat saja survei yang menunjukkan bahwa 50% perkawinan berakhir dengan perceraian. Dan lihatlah di antara 50% perkawinan yang bertahan itu, berapa banyak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, pernikahan yang dipaksakan oleh orangtua, atau tradisi, atau tekanan masyarakat. Cinta sejati yang berakhir happily ever after seperti di dongeng-dongeng sangatlah langka kalau bukan tidak mungkin. Sangat sulit kita menjumpai kasih yang murni di dunia ini. Jadi bukanlah sukacita seperti itu yang kita cari.

Ada juga yang mengatakan bahwa mereka akan merasa sukacita kalau mereka sukses dan bisa melakukan apa saja yang mereka mau, bisa berkeliling dunia, tinggal di vila-vila mewah dan membeli apa saja yang diinginkan. Namun, lihatlah daftar orang-orang kaya dan artis-artis terkenal yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri atau over dosis obat terlarang. Itu hanyalah puncak gunung es dari stres hebat yang seringkali melanda mereka yang telah mencapai "sukses" itu. Jadi sukacita seperti itu juga bukanlah yang kita cari.

Lalu di manakah sukacita sejati itu? Sukacita yang tidak akan pernah berakhir itu? Ke manakah kita harus mencarinya? Ada orang yang mengatakan sukacita sejati itu hanya ada di surga. Tetapi di manakah surga itu? Apakah kita hanya bisa ke sana setelah kita mati? Apakah ada surga di dunia ini? Bagaimana kalau kita menanyakan pada SANG PENCIPTA dunia ini? Bukankah DIA yang menciptakan seluruh kehidupan ini? Pasti DIA juga yang tahu di mana kita bisa menemukan sukacita yang sejati. Apakah DIA menciptakan kita hanya untuk menderita? Atau sebenarnya untuk bersukacita?

Kira-kira hampir 2000 tahun yang lalu ada seseorang yang mengatakan, "Terpujilah ALLAH dan BAPA TUHAN kita YESUS KRISTUS, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan YESUS KRISTUS dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari YESUS KRISTUS menyatakan diri-NYA. Sekalipun kamu belum pernah melihat DIA, namun kamu mengasihi-NYA. Kamu percaya kepada DIA, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-NYA. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu." (1 Petrus 1:1-9)

Sukacita yang tidak terkatakan. Apakah itu yang kita cari? Orang-orang yang dibicarakan di situ tampaknya bahkan bisa bergembira di tengah-tengah penderitaan mereka. Wow! Kalau kita bisa bersukacita di tengah-tengah penderitaan, berarti kita bisa bersukacita kapanpun juga. Berarti kita akan terus sukacita. Berarti itulah sukacita yang kekal. Itulah happily ever after, bahagia selama-lamanya. Tampaknya kita telah menemukan apa yang kita cari di sini. Tapi bagaimana supaya kita bisa merasakan itu? Mungkin kita cari tahu bagaimana sang penulis bisa begitu.

Penulisnya adalah mantan seorang nelayan biasa yang hidupnya tidak kalah membosankan dan penuh kesusahan seperti kita. Tetapi suatu hari ada SESEORANG yang datang mendekatinya ketika dia sedang sibuk membenahi jala-jalanya bersama saudaranya. ORANG itu memanggilnya, "Ikutlah AKU." Sejak saat itu hidupnya berubah total. Dia mengalami sukacita yang tidak terkatakan. Mengapa? Karena ORANG yang ditemui ternyata adalah TUHAN. Nama-NYA YESUS KRISTUS dan DIA turun dari surga untuk membawa kerajaan surga itu turun ke tengah-tengah dunia. Kalau kita hendak mencari di mana sumber sukacita itu, bukankah jawaban yang paling logis adalah TUHAN itu sendiri. Bukankah DIA PENCIPTA segalanya. Pasti DIA juga yang menciptkan sukacita itu. DIA pasti bisa memberikan sukacita itu pada kita. DIA-lah yang menciptakan surga itu. Maka jawaban dari pertanyaan kita akan kita temukan pada-NYA. Di manakah kita cari sukacita kekal itu? Di surga. Dan di manakah kita akan temukan surga itu? Kita akan temukan surga ketika kita ketemu TUHAN itu sendiri. Dengarlah apa yang pernah dikatakan YESUS, "Semuanya itu KU-katakan kepamu, supaya sukacita-KU ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." (Yohanes 15:11). Wow sukacita penuh? Seperti apakah itu? Itulah sukacita yang akan YESUS berikan untuk kita yang berjumpa dengan-NYA.

Bagaimanakah caranya kita ketemu TUHAN? Anda dapat membaca artikel Perjumpaan Dengan TUHAN untuk mendapatkan jawabannya. Mereka yang telah berjumpa dengan TUHAN akan menjadi orang-orang yang paling berbahagia di muka bumi ini. Anda dapat juga membaca kesaksian-kesaksian dari mereka yang telah mengalaminya. Bacalah, ambilah tindakan saat ini juga untuk mengalaminya dan rasakanlah sukacita luar biasa yang akan selalu memenuhi hidup Anda.

Apakah sukacita yang bisa diberikan YESUS pada kita? Bayangkan kalau Anda benar-benar menemukan cinta sejati Anda. Bayangkan kalau Anda berjumpa dengan kekasih hati Anda yang selalu tergila-gila pada Anda, mencintai Anda tanpa syarat, dan akan selalu setia menemani Anda; kekasih yang tidak akan pernah mengecewakan Anda. Itulah YESUS bagi Anda. Tetapi tidak hanya itu, YESUS juga akan menjadi SAHABAT terbaik Anda yang rela memberikan nyawa-NYA bagi Anda. Dan yang pasti, DIA akan menjadi BAPA yang baik yang selalu melindungi Anda siang dan malam, memberikan yang terbaik bagi Anda, dan selalu mengerti isi hati Anda yang paling dalam. Ketika Anda berjumpa dengan TUHAN, Anda akan tahu dengan pasti bahwa Anda adalah orang yang amat sangat dikasihi. Kasih yang murni dan sejati, itulah yang akan YESUS berikan pada Anda. Itu adalah hal yang paling menyenangkan di dunia ini.

Sisa artikel ini akan membantu Anda untuk terus dan terus bersukacita setelah Anda ketemu TUHAN, sebab pada kenyataannya ada juga orang-orang yang telah bertemu TUHAN, mengalami sukacita luar biasa, tetapi kemudian terbentur hal-hal yang membuat sukacita itu pudar. Membaca artikel ini akan membantu Anda mempertahankan sukacita Anda itu. Tetapi jika Anda belum pernah ketemu TUHAN sama sekali, lebih baik Anda membaca artikel Perjumpaan Dengan TUHAN dan alami dulu perjumpaan dengan TUHAN itu sendiri, barulah Anda akan mengerti apa yang akan dibicarakan berikutnya.


Orang yang telah ketemu TUHAN akan mengalami saat-saat indah yang paling bahagia dalam hidupnya. Tetapi memang ketika kehidupan berjalan terus dan masalah kembali datang melanda, banyak anak-anak TUHAN yang merasakan perasaan yang naik turun. Mereka tidak bisa mempertahankan sukacita itu. Itulah sebabnya Rasul Paulus menasihatkan: "Bersukacitalah senantiasa dalam TUHAN! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" (Filipi 4:4). Mereka pernah mengalami saat-saat yang penuh sukacita bersama YESUS, Sumber Sukacita itu, tetapi sayangnya tidak bertahan lama. Ketika masalah melanda, mereka seolah-olah lupa karena masalah yang dihadapi di depan mata. Pengalaman dengan TUHAN seakan-akan tergeser dengan penderitaan yang lebih aktual bagi mereka. Mengapa demikian? Mengapa banyak anak-anak TUHAN naik turun perasaannya? Mereka seharusnya menjadi orang-orang yang paling bahagia di muka bumi ini, tetapi banyak yang tidak merasa begitu. Banyak yang masih suka mengasihani dirinya sendiri, bahkan tidak jarang yang kembali lagi menyalahkan YESUS seperti saat mereka belum pernah berjumpa dengan-NYA. Apa yang terjadi? Mengapa demikian?

Inilah jawabannya. Mereka tidak bisa selalu bersukacita karena mereka masih memiliki "target" dalam hidup mereka. Apa itu target? Target adalah aturan yang mereka pakai untuk menentukan apakah yang bisa membuat mereka akan merasa bahagia. Target adalah suatu kondisi yang harus terjadi supaya mereka merasa bahagia. Sebelum target itu tercapai, mereka tidak akan merasa bahagia. Sadar atau tidak sadar, itu telah menjadi hakim otomatis yang memerintah diri mereka kapan mereka akan merasa bahagia dan kapan mereka akan merasa sedih.

Untuk mengetahui apa target mereka itu gampang saja. Cukup tanyakan pertanyaan ini: apa yang membuat Anda bahagia? Apa yang harus terjadi supaya Anda bahagia? Ada anak-anak TUHAN yang akan menjawab: Aku bahagia kalau aku bertemu pasangan hidupku. Maka apa yang terjadi? Sekalipun mereka telah berjumpa dengan TUHAN dan merasakan sukacita luar biasa saat itu terjadi, ketika kemudian mereka kembali ke kehidupan sehari-hari dan mendapati diri mereka masih menjomblo, mereka pun tidak akan merasa bahagia lagi. Bahkan seringkali mereka menuntut TUHAN untuk memberikan target mereka itu supaya mereka bahagia. Orang seperti itu hanyalah bisa mengatakan TUHAN itu baik kalau memberi mereka pacar. Selama belum ada pacar, maka mereka tidak bisa bahagia. Itulah aturan yang mereka punya. Itulah target mereka.

Ada juga yang punya aturan bahwa mereka akan bahagia kalau selalu sehat. Maka ketika mereka jatuh sakit di tengah-tengah dunia yang dipenuhi triliunan virus-virus ini, mereka akan merasa sedih. Bahkan celakanya kembali mereka menyalahkan TUHAN.

Ada yang mempunyai target bahwa mereka haruslah sukses baru bisa bahagia. Sekalipun mereka ketemu TUHAN, tetapi target itu masih ada, maka target itu bagaikan pilot otomatis yang mengendalikan perasaan mereka. Selama mereka masih miskin, maka mereka tidak akan sukacita.

Target. Itulah yang menghalangi anak-anak TUHAN untuk merasakan sukacita yang berkelimpahan dan berkesinambungan dalam hidup mereka. Mereka berpikir, apa salahnya mempunyai target seperti itu? Bukankah semua manusia normal juga mempunyainya? Lagipula target-targetnya itu adalah hal-hal yang baik seperti misalnya keharmonisan keluarga, kesuksesan finansial, kuliah di universitas bergengsi, mempunyai anak-anak yang lucu, atau bahkan yang kelihatannya rohani seperti jadi orang baik, jadi pendeta, jadi penginjil ke tempat-tempat terpencil, memenangkan banyak jiwa, mendirikan banyak gereja-gereja di seluruh nusantara, mengadakan KKR kesembuhan ilahi, dan lain sebagainya. Bukankah target itu baik? Bukankah target bisa memotivasi kita? Bukankah kita memang memerlukan target?

Mari kita dengar apa yang YESUS katakan tentang hal ini: Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-KU. (Lukas 14:33)

Melepaskan dirinya dari segala miliknya; apakah itu termasuk melepaskan target-targetnya? Tentu saja. Secara sederhana, ketika YESUS memanggil murid-murid-NYA, DIA berkata: "Tinggalkan semua, ikutlah AKU!" Sesederhana itu. Itulah rahasia kebahagiaan hidup yang tertinggi. Itulah rahasia merasakan sukacita selamanya. Itulah rahasia berpesta dengan YESUS setiap hari. "Tinggalkan semua, ikutlah AKU!"

Rasul Paulus, salah seorang yang paling bahagia di muka bumi ini pernah berkata, "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena KRISTUS. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan KRISTUS YESUS, TUHAN-ku lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena DIA-lah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh KRISTUS!"

Mungkin kita perlu sedikit mengenal Rasul Paulus yang dulunya bernama Saulus. Dia adalah seorang perfeksionis yang tidak segan-segan untuk membunuh demi memenuhi target religiusnya. Targetnya mulia. Dia melakukan itu untuk membela kebenaran TUHAN menurutnya. Tetapi lihat setelah dia ketemu YESUS sendiri, dia bilang semua yang dia anggap berharga sekarang dia anggap sampah. Itu termasuk target-targetnya. Bahkan Rasul Paulus tidak punya target pelayanan. Buktinya ketika DIA dihalangi ROH KUDUS ketika akan melayani di Bitinia, dia menurut saja arahan ROH KUDUS (Kisah Para Rasul 16).

Orang yang terobsesi targetnya tidak akan mendengar suara ROH KUDUS yang lembut dalam hatinya karena suara target mereka sendiri sudah meraung-raung kencang di kepalanya. Ingat, target selalu bertindak sebagai pilot otomatis. Dia tidak mengijinkan kita mengambil keputusan sendiri. Selama dia disimpan dalam hati kita, maka target itu akan menyuruh yang lain (termasuk TUHAN) diam dan akan mengarahkan kita secara terfokus dan terobsesi hanya kepadanya. Target itu akan selalu minta untuk dipenuhi. Karena itu sajalah satu-satunya cara perasaan kita akan gembira. Kalau target itu tidak terpenuhi, kita akan mengalami kepedihan dan kita tidak suka itu. Jadi seluruh perhatian kita akan tertuju ke target itu. Satu-satunya cara membuat target itu diam adalah membuangnya sama sekali dari dalam hati kita.

Target inilah sebenarnya sumber segala kepedihan yang dialami orang Kristen. Perhatikan jemaat mula-mula, mereka dianiaya dengan sangat kejam, tetapi mereka selalu penuh sukacita. Mengapa? Karena mereka sudah tidak punya target bahwa hidup mereka harus selalu mulus baru mereka bisa bahagia. Mereka tahu bahwa hidup di dunia ini cuma sekejapan mata saja, jadi mereka tidak peduli mau hidupnya enak atau tidak, mulus atau banyak tantangan, itu semua sudah bukan masalah buat mereka asalkan mereka tidak terpisahkan dari kasih Kristus. Sebab mereka yakin "bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih ALLAH, yang ada dalam KRISTUS YESUS, TUHAN kita." (Roma 8:38-39)


Mereka tidak punya target lagi. Mereka puas dan bahagia hanya dengan kasih YESUS. Itu sudah lebih dari cukup bagi mereka. Mereka tidak memerlukan apapun yang harus terjadi dulu supaya mereka bisa bahagia. Mereka bersukacita hanya karena YESUS. Mereka sudah membuang semua target mereka, karena mereka tahu bahwa memiliki YESUS jauh lebih indah daripada memiliki target-target itu sendiri. Maka setelah mereka ketemu YESUS, mereka tidak mau lagi dibelenggu oleh target-target mereka lagi.

Sebenarnya, mereka bahkan tidak memerlukan target itu lagi. Contohnya, mereka tidak perlu punya target untuk punya pasangan hidup, karena mereka tahu mereka telah mempunyai YESUS yang menjadi kekasih hati mereka. Mereka telah menemukan cinta sejati mereka dalam YESUS. Dan asyiknya YESUS tidak mungkin selingkuh, YESUS tidak mungkin menipu, YESUS tidak mungkin mengecewakan seperti yang biasa dilakukan oleh pasangan jasmani. YESUS juga bisa selalu perhatian dan hadir 24 jam untuk mereka. Itu tidak mungkin bisa dipenuhi seorang pacar yang paling sayang sekalipun. Hubungan kasih dengan YESUS bisa jauh lebih mesra dan intim daripada dengan suami/istri. Mereka tidak memerlukan target itu lagi karena mereka sudah memiliki yang jauh lebih baik.

Tetapi itu bukan berarti mereka tidak mau kawin jika TUHAN memberi jodoh. Mereka akan dengan senang hati menikahi pria/wanita yang TUHAN sediakan bagi mereka. Bahkan mereka akan jadi suami/istri yang paling baik dan sayang sama pasangan mereka? Mengapa? Karena mereka tidak akan banyak menuntut dari pasangannya. Mereka akan lebih banyak memberi. Kok bisa begitu? Sebab hati mereka telah terpuaskan lebih dahulu dengan kasih YESUS. Karena mereka tidak punya target buat diri mereka sendiri, mereka juga tidak akan menuntut target-target tertentu dari pasangannya.

Contoh lainnya, mereka tidak akan punya target jadi kaya. Mengapa? Sebab mereka telah belajar bahwa ternyata tercapainya target itu tidak menjamin perasaan sukacita yang mereka inginkan. Coba baca renungan seorang Raja yang sangat sukses zaman dahulu kala:

Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, mendirikan bagiku rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun anggur; aku mengusahakan bagiku kebun-kebun dan taman-taman, dan menanaminya dengan rupa-rupa pohon buah-buahan; aku menggali bagiku kolam-kolam untuk mengairi dari situ pohon-pohon muda. Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan, dan ada budak-budak yang lahir di rumahku; aku mempunyai juga banyak sapi dan kambing domba melebihi siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku. Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah. Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik. Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar daripada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku. Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku. Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari. (Pengkhotbah 2:4-11).

Lihat, kurang sukses apa sang raja ini? Dia memiliki segalanya. Properti, komoditi, logam mulia, bahkan banyak gundik dia punya. Ditambah lagi dia bisa memanggil semua artis-artis kenamaan saat itu untuk secara khusus menghiburnya. Tetapi apa yang terjadi? Dia tetap merasa buruk. Dia merasa itu semua sia-sia. Hatinya kosong. Dia tidak bersukacita.

Anak-anak TUHAN yang sudah membuang segala targetnya itu tahu bahwa mereka tidak perlu target karena bahkan ketika mereka tidak punya apa-apa saja, mereka sudah bisa bersukacita. Mereka tahu rahasia yang sama yang diketahui oleh ayah sang raja itu, yaitu Daud. Kekayaannya tidaklah sebanyak anaknya. Tetapi itu tidak masalah karena kesukaannya bukan di situ. Itu bukan targetnya. Lihat apa kesukaanya, dia menuliskannya dengan penuh gairah: "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3).

Sementara sang anak berjerih payah mengejar target-targetnya dan berakhir dengan kelelahan fisik dan jiwa yang kosong, sang ayah menghabiskan harinya dengan hanya dengan duduk-duduk sambil merenungkan Taurat TUHAN dan dia justru merasa seperti pohon yang segar yang tidak layu daunnya dan selalu memberi buah. Sementara sang anak merasa hidupnya sia-sia, sang ayah merasa begitu bergairah hidupnya. Sang ayah tidak punya target lagi. Kesukaannya hanya bersekutu dengan TUHAN-nya dan jiwanya menjadi selalu segar.

Dia sempat punya target, yaitu mencabuli istri orang, dan itu memberinya pengalaman paling pahit dalam hidupnya (2 Samuel 11-12). Saat dia bertobat, satu-satunya yang dia minta agar jangan diambil daripadanya adalah ROH TUHAN (Mazmur 51:13). Dia tidak peduli mau hukuman apapun dia sanggup terima, bahkan kehilangan anak sampai seluruh kerajaannya pun dia tidak peduli. Hanya jangan sampai dia kehilangan satu-satunya sumber sukacitanya, yaitu ROH TUHAN.

Apakah Anda merasa sukacita saat ini? Atau hidup Anda penuh kepedihan? Sudahkah Anda ketemu TUHAN? Sebelum Anda ketemu dengan-NYA, Anda tidak akan pernah tahu apa itu sukacita kekal. Anda tidak akan pernah mengecap asyiknya sukacita yang tidak terkatakan itu. Carilah TUHAN. DIA sedang menantikan Anda. Hubungi kami sekarang juga dan kami akan mempertemukan Anda dengan YESUS, BAPA YANG BAIK, yang akan memberikan sukacita terbesar dalam hidup Anda.

Apakah Anda telah berjumpa dengan YESUS tetapi saat ini perasaan Anda sering naik turun dan Anda masih sering merasa sedih? Apakah target yang masih Anda miliki? Apakah aturan yang Anda punya supaya Anda bisa bersukacita? Sudahkah Anda membuangnya? Maukah Anda membuangnya? Dengarkan panggilan YESUS, "Buang semua, ikutlah AKU!" Dengar dan ikuti itu. Sesederhana itulah sebenarnya kunci rahasia menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini.

Jika Anda membutuhkan bantuan untuk melakukannya, kami siap membantu Anda untuk itu. Kalau Anda bahkan tidak tahu target apa yang masih menghalangi sukacita Anda, hubungi kami sekarang juga. Kami akan dengan senang hati membantu Anda membuang penghalang Anda tersebut. Adalah sukacita besar buat kami ketika Anda pun dapat mengalami sukacita dari YESUS. Hubungi kami sekarang juga. Kabar sukacita ini untuk Anda. Selamat bersukacita!

(untuk lebih lengkapnya, rahasia sukacita dapat Anda dapatkan dengan membaca buku "SUKACITA ANDA ASLI ATAU PALSU?" tulisan Pdt. R.H. Pakpahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar