Segar banget

Segar banget
bangett

Jumat, 01 Juli 2011

Pengusaha: Pemerintah Bisanya Cuma Janji-janji Kosong



Ninik Setrawati - detikFinance



Jakarta - Para pengusaha di Indonesia terus mengeluh soal tidak konkretnya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Pemerintah dinilai cuma bisa mengumbar janji.

Hal ini dilontarkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi di sela acara pelantikan pengurus baru sekaligus ulang tahun ke-59 Apindo di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (31/1/2011).

"Kendala utama kita saat ini adalah adanya kepastian hukum dan kepastian infrastruktur. Pemerintah sudah janji-janji tapi perubahaannya belum saya rasakan. Terutama undang-undang pembebasan tanah untuk infrastruktur," jelasnya.

Sofjan mengatakan, kepastian hukum di Indonesia sangat belum jelas. Ini yang menghalangi pengusaha dan investor untuk menanamkan modalnya dan bekerja.

Dalam kesempatan tersebut, Sofjan mengatakan pemerintah harus belajar dari pengalaman 1997/1998 untuk mendorong perbaikan ekonomi dalam negeri dan memperpendek jarak antara masyarakat miskin dan kaya.

"Antisipasinya pemerintah harus terbuka dan bekerja lebih cepat untuk menyelesaikan beberapa soal yang diinginkan masyarakat kita. Kasih masyarakat kerjaan melalui proyek-proyek infrastruktur," kata Sofjan.

Jika tidak, bukan tidak mungkin masyarakat bisa bergerak dan situasi seperti di Mesir bisa terjadi. Pemerintah harus cepat melakukan antisipasi.

"Yang dikhawatirkan di Indonesia ada dua, yaitu mengenai bahan-bahan pokok dan kedua adalah minyak. Kalau ini terjadi pasti akan menyebabkan keguncangan ekonomi bagi negara kita dan pemerintah harus cepat-ce[at menindaklanjuti. Saya rasa pemerintah sudah waktunya untuk mengalihkan perhatiannya ke masalah ekonomi, bukan politik lagi. Kalau tidak ini akan bahaya sekali," tukas Sofjan. (dnl/ang)

--

Singapura Fokus Bisnis Rumah Sakit Jadi Hub ASEAN
Suhendra - detikFinance



Jakarta - Banyaknya pelancong yang berobat ke Singapura terutama dari negara-negara ASEAN termasuk Indonesia, merupakan bagian dari strategi 'Negara Singa' tersebut menjadikan jasa bisnis rumah sakit sebagai satu-satunya hub atau pusat penghubung di ASEAN. Hal ini tercipta karena negara Singapura fokus meningkatkan daya saing di sektor jasa rumah sakit.

Demikian disampaikan oleh Dekan FE UI Firmanzah di acara rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/1/2011)

"Singapura menginginkan rumah sakit mereka menjadi hub di ASEAN," katanya.

Ia menjelaskan di negara manapun yang telah maju seperti Korea, Jepang, termasuk Singapura dan lain-lain, faktor fokus menjadi kunci penting. Misalnya saja Jepang saat awal memulai industrialisasinya fokus pada sektor industri tekstil, lalu industri berat, dan logam sampai industri manufaktur elektronika.

"Kalau fokus kita, kita fokus di agro industri atau mining (tambang), kalau disepakati mari kita dorong, atau marine industry (pelayaran), yaitu mengolah kekayaan laut khususnya di wilayah Timur," katanya.

Selain masalah fokus, penciptaan daya saing Indonesia tak terlepas dari masalah daya saing di sektor infrastruktur. Saat ini dari sisi infrastruktur, menurut Firmanzah, Indonesia relatif di bawah Thailand, Malaysia, bahkan Kamboja.

"Kalau Indonesia lari dengan kecepatan 20 km per jam, sementara Thailand 40 km, sudah pasti kita ketinggalan," katanya.

Ia juga mengatakan untuk meningkatkan daya saing, maka konsep link and match antara perguruan tinggi dengan industri harus terhubung sehingga bisa menjawab kebutuhan SDM di bidang birokrasi, dunia usaha termasuk kekuatanm politik.

"China sudah lama menerapkan link and match, banyak perguruan tinggi baru di tengah-tengah industri," jelasnya.

Ia juga memberikan catatan penggerak ekonomi (PDB) Jawa dan Sumatera menyumbang 80%, di mana Jawa berkontribusi 60%. Di wilayah lain hanya berkontribusi 20%.

"Saya membayangkan industri kelautan seperti ikan, kerang laut, secara masif dibangun di bagian Indonesia Timur," katanya.

--

Pengusaha: Anggaran Negara Rp 1.200 Triliun Tapi Infrastruktur Tak Membaik
Ninik Setrawati - detikFinance



Jakarta - Para pengusaha heran dengan penggunaan anggaran pemerintah yang nilainya Rp 1.200 triliun. Dana sebesar ini tidak mampu memperbaiki kondisi infrastruktur dalam negeri. Ke mana anggaran tersebut digunakan?

Pertanyaan tersebut dilontarkan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi di depan Wakil Presiden Boediono dalam acara pelantikan pengurus baru sekaligus ulang tahun ke-59 Apindo di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (31/1/2011).

Sofjan menilai ada yang salah dalam penggunaan anggaran oleh pemerintah karena dana yang sedemikian besar dan terus naik dari tahun ke tahun.

"Saya bingung, anggaran negara dalam 5 tahun naik dari Rp 400 triliun di 2006 menjadi Rp 1.200 triliun di 2011 atau naik 300%. Tapi kita tak bisa bangun infrastruktur. Saya kira ada yang salah dalam penggunaan anggaran. Mari kita selesaikan bersama," sindir Sofjan

Menurut Sofjan, harusnya jika anggaran tersebut dipergunakan dengan benar, maka kondisi infrastruktur di Indonesia tak akan menyedihkan seperti saat ini di mana masih terjadinya kondisi jalanan rusak, macet, serta banjir.

Untuk percepatan pembangunan infrastruktur ini, Sofjan berharap undang-undang pembebasan lahan akan segera masuk ke DPR dan disetujui sehingga ada kepastian hukum bagi pengusaha dan investor dalam mengerjakan proyek infrastruktur.

"Saya tidak mau ada kejadian pemerintah tidak percaya kepada pengusaha. Kita juga tak mau ada mafia hukum penyebab high cost (biaya tinggi). Kita ingin kepastian hukum. Banyak hukum over lapping (tumpang tindih)," tukas Sofjan. (dnl/qom)

--

Peran Dalam Cerita Keluarga
Posted: 29 Jun 2011 09:22 AM PDT
II Korintus 5:18
“Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 31; Kolose 4; 2 Tawarikh 18-19

Banyak orang menyukai cerita mengenai keluarga. Selain karena menyentuh hati, hal yang diceritakan sangat nyata dengan kehidupan manusia.

Pengarang Henri Nouwen, di dalam bukunya yang berjudul The Return of The Prodigal Son, mengatakan bahwa semua orang Kristen, pada titik tertentu dalam perjalanan iman mereka, diwakili oleh salah satu dari ketiga karakter utama dalam cerita tersebut. Kadang-kadang kita menjadi anak yang memberontak, yang membutuhkan pertolongan dan pengampunan. Pada kesempatan lain, kita adalah sang kakak yang ingin menyimpan kemarahan dan tidak mau mengampuni. Namun, apabila kita semakin dewasa, kita akan menjadi seperti sang bapak, yang rindu melihat semua anaknya diperdamaikan.

Dalam akhir bukunya, Nouwen menuliskan kata-kata berikut ini: “Pada saat saya memperhatikan tangan saya yang menua, saya kemudian menyadari bahwa kedua tangan itu diberikan untuk menjangkau mereka yang menderita, untuk menepuk bahu-bahu mereka yang datang, dan untuk menawarkan berkat dari kebesaran kasih Allah.”

Peran apakah yang Anda mainkan di dalam cerita keluarga Anda? Apakah Anda membutuhkan keberanian untuk bertobat dan memohon pengampunan? Atau apakah Anda membutuhkan belas kasihan untuk memberikan pengampunan?

Allah telah memberikan kepada anak-anak-Nya “pelayanan pendamaian” (I Korintus 5:18,19). Sekarang adalah waktu untuk memulainya.

Sikap yang benar terhadap keluarga dimulai dengan sikap yang benar terhadap Allah.



--

Sevilla Incar Giovani Dos Santos


Salah satu klub Primera Liga Spanyol, Sevilla, dikabarkan sedang mengincar gelandang sayap Tottenham Hotspur, yaitu Giovani dos Santos.

The Sun mengabarkan bahwa Sevilla ingin mendatangkan mantan pemain Barcelona tersebut ke Ramos Sanchez Pizjuan dengan banderol sebesar £4 juta.

Karir pemain Meksiko yang kini berusia 22 tahun tersebut di Tottenham memang tidak cukup bagus. Semenjak bergabung ke White Hart Lane tiga tahun lalu, Dos Santos hanya bermain sebanyak 10 kali, dan dia selalu dipinjamkan ke klub lain selama tiga musim.

Dan terakhir, Dos Santos dipinjamkan ke Racing Santander. Dalam 16 kali penampilannya, dia berhasil mencetak lima gol. Dos Santos sendiri telah mengungkapkan niatnya untuk hengkang dari Tottenham musim panas ini.

--

Disini tempat Berita-berita mengenai gosip, rumor dan proses kepindahan, jual-beli serta transfer pemain juga pelatih tim-tim Liga Inggris selama bursa musim panas sebelum musim 2011/2012 dimulai. Semua Transfer yang sudah resmi akan ditaruh di halaman depan. Status Transfer yg melibatkan pemain & tim besar juga akan dibikinin updatenya di halaman depan.

Setiap kabar yg dimuat harap mencantumkan link beritanya





TOP TRANSFERS - Harga
- Jordan Henderson (Sunderland ke Liverpool) 20 juta pounds
- Ashley Young (Villa ke MU) 17 Juta pounds
- Phil Jones (Blackburn ke MU) 16 juta pounds
- Connor Wickham (Ipswich ke Sunderland) 8 juta pounds
- Kevin Nolan (Newcastle ke West Ham) 4 juta pounds
- Johan Elmander (Bolton ke Galatasaray)
- Michael Mancienne (Chelsea ke Hamburg)




TOP RUMOURS - Status
- Dimitar Berbatov (MU) ke Tottenham/Newcastle 7,5-10juta Pounds - rumor
- Andrey Arshavin (Arsenal) ke Zenit St. Petersburg - rumor
- Samir Nasri (Arsenal) ke MU 10 juta ponds - rumor
- Charlie Adam (Blackpool) ke Liverpool - rumor
- Scott Dann (Birmingham) ke Liverpool/Arsenal/Aston Villa/Stoke - rumor

--

Arsenal
Masuk : Carl Jenkinson (Charlton)
Keluar : Mark Randall (dilepas)

Aston Villa
Keluar : Nigel Reo Coker, John Carew, Moustapha Salifou, Robert Pires, Isaiah Osbourne (semua dilepas), Brad Friedel (Tottenham), Ashley Young (MU, 17 juta pounds)


Blackburn Rovers
Keluar : Phil Jones (MU, 16 juta pounds), Zurab Khizanishvilli, Benjani Mwaruwari, Maceo Rigters (semua dilepas)

Bolton Wonderers
Keluar : Johan Elmander (Galatasaray), Tamir Cohen, Ricardo Gardner, Joey O Brien, Jlloyd Samuel (semua dilepas)

Chelsea
Keluar : Michael Mancienne (Hamburg), Jeffrey Bruma (Hamburg, pinjam), Sam Hutchinson, Michael Woods, Danny Philliskirk (semua dilepas)

Everton
Keluar : James Vaughan (Norwich, undsc), Kieran Agard, Iain Turner (semua dilepas)

Fulham
Keluar : Zoltan Gera, Eddie Johnson, Diomansy Kamara, John Pantsil (semua dilepas)

Liverpool
Masuk : Jordan Henderson (Sunderland, 20 juta pounds)
Keluar : Steve Irwin (dilepas)

Manchester United
Masuk : Phil Jones (Blackburn, 16 juta pounds), Ashley Young (Aston Villa, 17 juta pounds), David de Gea (Atletico)
Keluar : Owen Hargreaves (dilepas), Bebe (Besiktas, pinjam), Ritchie de Laet (Norwich, pinjam)

Manchester City
Keluar : Patrick Vieira, Javier Garrido, Javan Vidal (semua dilepas)

Newcastle United
Masuk : Yohan Cabaye (Lille, undsc), Sylvain Marveaux (Rennes, gratis), Demba Ba (West Ham, 4 juta pounds)
Keluar : Kevin Nolan (West Ham, 4 juta pounds), Sol Campbell, Shefqi Kuqi (semua dilepas)

Norwich
Masuk : James Vaughan (Everton, undsc), Steve Morrisson (Milwall, undsc), Ritchie de Laet (MU, pinjam), Danny Graham (Watford, 3,5 juta pounds)

Queens Park Ranger

Stoke City
Keluar : Eidur Gudjohnsen, Ibrahima Sonko, Abdoulaye Faye (semua dilepas)

Sunderland
Masuk : Kieran Westwood (Cobentry, gratis), Sebastien Larsson (Birmingham, gratis), Connor Wickham (Ipswich, 10 Juta pounds), Ji Dong Won (Chunam Dragon, undsc.)
Keluar : Jordan Henderson (Liverpool, 20 Juta Pounds), Boudewijn Zenden (dilepas)


Swansea
Masuk : Danny Graham (Watford, 3,5 juta pounds)

Tottenham Hotspurs
Masuk : Brad Friedel (Aston Villa)
Keluar : Jonathan Woodgate (dilepas)

West Brom
Masuk : Gareth McAuley (Ipswich, Free)
Keluar : Giles Barnes, Abdoulaye Meite, Dean Kiely (semua dilepas)

Wigan
Keluar : Daniel de Ridder, Steven Caldwell, Jason Koumas, Mike Pollitt (semua dilepas)

Wolverhampton Wanderers
Masuk : Dorus de Vries (Swansea, gratis)
Keluar : Markus Hahnemann, Jody Craddock, Nathan Rooney (semua dilepas)

Manchester - Untuk membenahi Manchester United, Sir Alex Ferguson dilaporkan kembali membidik pemain tengah Totteham Hotspur, Luka Modric. Disebut-sebut Fergie siap menawarkan sejumlah uang plus Dimitar Berbatov.

Meskipun sukses menjadi top skorer Liga Inggris musim lalu, Berbatov tampaknya tidak lagi dipercaya oleh Fergie. Hal itu terlihat jelas ketika Berbatov tidak disertakan dalam skuad MU saat menghadapi Barcelona di final Liga Champions.

Melihat rekor buruk Berbatov mungkin menjelaskan alasan Fergie meninggalkan dia. Terakhir kali, striker kebangsaan Bulgaria itu mencetak gol di Eropa pada Oktober 2008 atau hampir tiga tahun lalu.

Sesungguhnya Fergie telah mengungkapkan alasannya kenapa ia lebih memilih Michael Owen ketimbang Berba. Tetapi hal itu tidak serta merta akan menjamin posisi Berba di MU.

Berbatov masih memiliki sisa kontrak selama setahun. Tetapi melihat situasi yang demikian diyakini pemain depan berusia 30 tahun itu akan segera keluar dari Old Trafford.

"Aku masih berusia 21 tahun dan aku tahu aku punya banyak waktu untuk belajar, berkembang dan mendapatkan kembali tempatku di tim. Untuk dia, aku tidak tahu apa yang berada di dalam pikirannya tapi setiap orang tahu dia pemain fantastis. Dia sudah mencetak banyak gol buat kami dan aku berharap dia tetap tinggal di musim depan."

Selain Modric, MU juga dihubungkan dengan Ashley Young. Sebanyak 12 juta poundsterling telah diajukan untuk memboyong pemain Aston Villa itu

Sudah banyak diketahui, kelemahan utama Arsenal musim ini adalah lemahnya barisan belakang mereka. Untuk menambalnya, The Gunners pun memburu Christopher Samba.

Musim lalu, Arsenal yang finis di urutan keempat kebobolan 43 gol dari 38 pertandingan. Jumlah ini sepuluh gol lebih banyak ketimbang Chelsea dan Manchester City serta tujuh lebih banyak ketimbang Manchester United.

Kelemahan di lini belakang ini coba diatasi dengan melepas tawaran sebesar 8 juta poundsterling untuk menggaet Samba dari Blackburn Rovers. Demikian seperti dilansir Daily Mail.

Samba sebenarnya bukanlah incaran baru. Pada bursa transfer Januari lalu, The Gunners sebenarnya sudah mengincar bek berkebangsaan Kongo tapi lahir di Prancis itu.

"Semua orang tahu saya adalah seorang pemain yang ambisius. Saya pikir sudah sangat dekat pindah ke Arsenal Januari lalu. Tapi itulah hidup," cetus Samba beberapa waktu lalu.

Bila tawaran kepada Samba belum diketahui nasibnya, ada satu pemain yang sudah pasti digaet Arsenal. Ia adalah Carl Jenkinson, bek 19 tahun asal Charlton Athletic. Tidak diketahui berapa harga Jenkinson.

eter Crouch-Abbey Clancy Ikat Janji Setia
Narayana Mahendra Prastya - detiksport





(Daylife)

London - Setelah menjalin hubungan asmara selama enam tahun dan sempat diguncang skandal perselingkuhan, Peter Crouch dan Abigail Clancy akhirnya mengucap janji setia. Seperti apa pernikahan mereka?

Kisah cinta Crouch dan Clancy mencapai kesempurnaan. Kamis (30/6/2011) keduanya mengikat janji setia setelah enam tahun berpacaran.

Dikutip dari Guardian, pernikahan pesepakbola Tottenham Hotspur dan model Inggris itu berlangsung di Gereja St Mary Magdalene dekat Melton Mowbray. Selanjutnya pasangan yang berbahagia itu mengadakan pesta resepsi di Stapleford Park di Leicestershire.

Clancey mengenakan gaun pernikahan berwarna putih yang dirancang oleh Giles Deacon. Sementara Crouch mengenakan setelan jas berwarna hitam dengan kemeja putih.

Sementara itu dikutip dari The Sun, dua ekor burung falcon diterbangkan untuk membawa cincin kepada Crouch di hari pernikahan. "Keduanya senang dengan ide burung falkon membawa cincin pernikahan," ujar salah seorang sahabat dari keluarga mempelai.

Setelah acara tukar cincin, dilanjutkan dengan acara hiburan karaoke dan juga sulap.

Perjalanan pasangan bertubuh jangkung ini tidaklah mulus. Tahun lalu Crouch sempat dituding menyewa pramuria bernama Monica Mint ketika menghabiskan akhir pekan di Madrid.

Namun begitu akhirnya mereka berdua bisa kembali rujuk dan akhirnya bersatu sebagai suami-istri. Pasangan ini telah dikaruniai seorang putri bernama Sophia Ruby, Maret silam.

Dikutip dari Daily Star, pasangan ini tidak menjual hak eksklusif foto-foto pernikahannya kepada media. Mereka memberikan kebebasan bagi para fotografer untuk mengambil gambar.

--

Kempes: Messi Punya Utang pada Argentina
Doni Wahyudi - detiksport





Reuters

Buenos Aires - Linoel Messi telah menjadi pemain terbaik dunia dan memberikan hampir seluruh gelar pada Barcelona. Tapi dia masih punya utang besar pada Argentina karena dia belum memberi trofi bergengsi untuk negaranya.

Demikian diungkapkan legenda sepakbola Argentina, Mario Kempes dalam wawancaranya dengan The Sun. Berhasil tiga kali mengantar Barcelona menjadi juara Liga Champions dan meraih setumpuk gelar lain, Messi sejauh ini cuma memberi dua titel pada negaranya.

Trofi yang dipersembahkan Messi juga bukan gelar primer. Dia 'cuma' memberikan status juara Piala Dunia U-20 pada tahun 2005 dan medali emas Olimpiade 2008.

"Leo punya utang yang harus dibayar pada Argentina. Dalam seragam Barcelona dia telah menunjukkan dia bisa menjadi pemain terbaik di dunia tapi kita belum melihat hal tersebut untuk Argentina," sahut Mario Kempes.

Messi memiliki kesempatan untuk melunasi utangnya tersebut di sepanjang Juli ini. Dia jadi harapan tim dan publik sepakbola Argentina untuk bisa membawa negaranya berjaya di Copa America, ajang di mana Albiceleste belum pernah jadi juara sejak tahun 1993 silam.

"Kita sudah menjadi saksi mata apa yang bisa dia berikan pada Barcelona dan apa yang sudah dia raih. Sekarang waktunya buat dia untuk membuktikan kalau dirinya bisa sama baiknya, atau bahkan lebih baik, dalam seragam Argentina," lanjut bintang 'Tango' di Piala Dunia 1978 itu.

"Kami butuh dia untuk tampil bagus dan kami juga butuh seluruh tim untuk menunjukkan performanya. Sudah lama sejak kami memenangi sebuah kejuaraan," tuntas Kempes.

-

Neymar Masih Ditahan Santos
Andi Abdullah Sururi - detiksport





(REUTERS)

Buenos Aires - Rumor Neymar diincar beberapa klub besar Eropa berhembus kencang dalam beberapa minggu terakhir ini. Namun klub pemiliknya, Santos, mengaku belum ingin melepas penyerang muda Brasil itu.

Real Madrid dan Chelsea adalah dua klub yang dikabarkan sangat ingin merekrut pemain bernama lengkap Neymar da Silva Santos Junior itu, yang pekan lalu membantu Santos menjuarai Piala Libertadores, dan akan membela Brasil di ajang Copa America yang akan dimulai besok di Argentina.

Presiden Santos, Luis Alvaro de Oliveira Ribeiro, mengisyaratkan keinginan mempertahankan Neyman, walaupun mereka bisa mendapatkan uang banyak dari pemain berusia 19 tahun itu. Paling tidak, katanya, Neymar baru bisa dilepas beberapa tahun lagi.

“Menanggapi spekulasi yang berkelanjutan tentang masa depan pemain kami Neymar, oleh pers nasional maupun internasional, saya menyatakan bahwa buat Santos FC, Neymar tidak bisa dinegosiasikan untuk alasan-alasan teknis, market, dan lain-lain,” demikian sang presiden lewat situs resmi Santos yang dikutip Reuters, Jumat (1/7/2011).

Ia kemudian menambahkan, untuk saat ini pihaknya akan menolak semua pinangan untuk Neymat, karena mereka ingin berusaha menjaga Neymar sampai beberapa tahun ke depan.

--

Era Mario Gomez di Bavaria
Andi Abdullah Sururi - detiksport





(REUTERS)

Munich - Bayern Munich selalu memiliki penyerang-penyerang hebat dan saat ini Mario Gomez adalah yang terbaik yang ada di Allianz Arena. Ia menjadi top skorer Bundesliga musim ini dengan sebuah catatan plus.

Catatan tersebut adalah pemain Jerman pertama dalam 30 tahun yang mencetak 28 gol liga dalam satu musim. Di musim ini ia membuatnya dari 32 pertandingan, 27 di antaranya sebagai starter.

Pesepakbola Jerman terakhir yang menjadi top skorer Bundesliga dengan jumlah gol di atas Gomez adalah Karl-Heinz Rummenigge, yang tak lain adalah ketua Bayern saat ini. Rummenigge mendulang 29 gol untuk Hollywood FC di musim 1980-1981.

Gol terakhir Gomez dibuatnya saat Bayern mengalahkan bekas klubnya, Stuttgart, di pekan terakhir dengan skor 2-1. Itu berarti ia menorehkan sembilan gol dalam lima aksi terakhirnya di musim ini.

Catatan lain, lima kali ia mencetak hat-trick di musim ini, yakni ke gawang Hannover (16/10), Stuttgart (19/12), Kaiserslautern (22/1), Bayer Leverkusen (17/4), dan St. Pauli (7/5). Satu hat-trick lain ia buat di Liga Champions saat Bayern mengalahak CFR Cluj 4-0 di babak grup pada 3 November.

Dalam sejarah Bayern, Hanya Gerd Mueller yang pernah membuat hat-trick lebih banyak dibanding Gomez di liga. Bomber legendaris itu menciptakannya sebanyak enam kali di musim 1971/1972, saat ia menjadi top skorer dengan 40 gol.

Gomez adalah pemain ke-10 dalam sejarah 48 tahun Bundesliga yang pernah membuat minimal 28 gol dalam satu musim. Di kategori ini, ia adalah pemain keenam Bayern yang pernah melakukannya.

Total Gomez mengoleksi 39 gol di semua kompetisi. Di musim lalu, pada musim pertamanya di Bavaria, pemain berusia 25 tahun itu hanya membukukan total 14 gol, termasuk 10 saja di liga.

"Aku takkan berhenti mencoba. Sekarang aku memenangi penghargaan ini," tutur Gomez, yang pernah pula meraih predikat German Footballer of the Year 2007 itu.

"Musim depan aku akan berusaha mencetak gol sebanyak mungkin juga, sama atau bahkan lebih banyak dari musim ini. Siapa tahu?"

Gomez menjadi top skorer pertama asal Bayern setelah Luca Toni di musim 2007/208. Duetnya bersama Thomas Mueller juga sudah membuat penyerang kawakan Miroslav Klose minggir ke bench.

"Memenangi cannon (trofi top skorer Liga Jerman berbentuk meriam -- red) adalah impian masa kanak-kanak. Aku bangga bisa masuk daftar bersama nama-nama termasyhur," ungkap pencetak 15 gol dari 43 caps-nya bersama timnas Jerman itu.

--

A top Federal Reserve official said on Thursday large-scale bond buying can be an effective monetary policy substitute when the central bank runs out of room to cut interest rates.

Speaking on the final day of the Fed's latest bond-buying initiative, St. Louis Federal Reserve President James Bullard pronounced the purchases, which have totaled $2.3 trillion in all, successful in easing financial conditions.

"This experience shows that monetary policy can be eased aggressively even when the policy rate is near zero," he said at a St. Louis Fed conference evaluating quantitative easing.

Bullard qualified his assessment by saying the effects of bond buying on reviving the economy are harder to evaluate and have been clouded by shocks, including disruptions from the Japanese tsunami and European debt problems.

Responding to a financial crisis that brought markets to a standstill and plunged the world's largest economy into a severe recession, the Federal Reserve exhausted its conventional tools when it cut short-term interest rates to near zero in December 2008.

Since then the Fed has sought to provide an additional boost by embarking on two programs of asset-buying, effectively showering the banking system with money to try to spur economic activity. Economists call this tactic quantitative easing.

Bullard is not an FOMC voter this year, and he is seen as a centrist on the spectrum of inflation-focused hawks and jobs and growth-centered doves on the Fed. His remarks suggest that if the central bank decides the recovery needs another jolt, at least one Fed official would view more bond buying as an effective tool.

The Fed has signaled it is not immediately planning to renew bond purchases, although it has pledged to reinvest maturing securities to prevent its balance sheet from shrinking. Fed Chairman Ben Bernanke said last week that while the recovery is still weak, rising inflation means economic conditions are different than those that led the Fed to launch the initiative in November.

Nevertheless, with growth clocking an anemic 1.8 percent annualized rate in the first quarter, and with unemployment at 9.1 percent, the Fed may come under pressure to take further action.

One Fed official who is not likely to support more bond buying is Kansas City Fed President Thomas Hoenig, who said on Thursday keeping interest rates near zero for an extended period is sowing the seeds of future economic instability.

An anti-inflation hawk who opposed the $600 billion bond-buying stimulus that drew to a close on Thursday, Hoenig reiterated his concerns that ultra-low rates can generate bubbles elsewhere.

"An extended zero-interest rate policy is producing new sources of fragility that we need to be aware of," Hoenig told the Rotary Club of Des Moines, Iowa.

Still, he offered little evidence that such bubbles were forming, other than a reference to rising land values in Iowa.

Hoenig, who retires in October, said that while the U.S. recovery was frustratingly weak, monetary policy was not the right remedy.

Many academics, including several presenting papers at the conference sponsored by the St. Louis Fed, agree that quantitative easing has in fact been an effective monetary policy tool when interest rates are near zero.

The policy has lowered interest rates on longer-term securities and pushed many investors to take on riskier assets, economists at the conference said.

Fed asset purchases lowered the interest rate on the 10-year Treasury by between 30 basis points and 100 basis points, according to a paper whose authors included economists at the New York Fed. A basis point is one-one hundredth of a percentage point.

The Bank of England's Michael Joyce said at the conference that that central bank's quantitative easing program has lowered yields on British government securities by 100 basis points.

However, many others have harshly criticized the program for risking inflation and contributing to rises in food and energy costs around the world. Others have questioned its effectiveness.

Bullard said on Thursday that while the bond buying program impacted financial markets immediately, its effect on the broad economy will lag by as much as a year.

"The effects of QE2 (the second round of quantitative easing) would be expected to lag by six to 12 months," Bullard said at a conference.

--

Greek parliament approved detailed austerity and privatization bills on Thursday in a crucial vote to secure emergency funds and avert imminent bankruptcy, but longer-term dangers still lurk.

Lawmakers voted 155-136 for the implementation laws a day after backing a deeply unpopular 28 billion euro, five-year austerity plan, removing the last obstacle to the next slice of aid from the European Union and the International Monetary Fund.

The euro and world stocks rose to three-week highs after the vote as investors expressed relief that the specter of a sudden summer default had been avoided, despite fierce public opposition to deeper pay and spending cuts.

The European Union's top two officials, Herman van Rompuy and Jose Manuel Barroso, hailed the vote as an "act of national responsibility" and said conditions were now in place to disburse the urgently needed next tranche of loans to Greece.

Euro zone finance ministers will take the decision at a meeting on Sunday. The IMF is set to follow suit on July 5.

That 12 billion euro loan will prevent Greece defaulting in mid-July or August and shift the focus to a second assistance package likely to be about the same size as last year's 110 billion euro bailout.

The IMF said on it hoped for a "positive resolution" in talks with European countries to ensure the Greek economic program is fully funded.

An IMF spokeswoman, Caroline Atkinson, said in a statement the Greek Parliament's final approval of austerity plan would "bolster Greece's efforts to implement its economic reform program."

Credit insurance markets are still pricing in a nearly 80 percent chance of Greece defaulting on its 340 billion euro debt mountain -- 150 percent of annual economic output -- within five years.

Greek bond yields fell only slightly and there was a widespread sense that relief may be very short-lived.

"The Greek situation has been kicked down the road for a couple of weeks and the immediate prospect of a default is off the agenda for now," said Michael Hewson of CMC Markets.

"Getting this vote through is one thing, but all it is doing is delaying the inevitable. ... Given what is going on on the streets of Athens, you have to question whether Greece can implement these measures."

In Berlin, Finance Minister Wolfgang Schaeuble said he had reached agreement with German banks on private sector participation in a new assistance program, based on a French plan for a voluntary debt rollover.

German institutions were likely to contribute 3.2 billion euros through this scheme -- barely 1/10th of the sum sought from private bondholders. French banks and insurers have the biggest exposure among foreign holders of Greek debt. Greek banks have little choice but to roll over their own holdings.

Prime Minister George Papandreou's socialist government may find it hard to enforce tax increases and state asset sales against massive public resistance, while a violent fringe always present in Greek politics has burst to the fore.

Vasso Papandreou, a former European Commissioner and member of the prime minister's PASOK party who is not related to him, told parliament she would vote for the laws as a patriotic duty although she feared the economy would deteriorate as a result.

"Germany is preparing the ground for our official bankruptcy as soon as this can happen without cost to the German banks," she said, venting a feeling widely shared among Greeks, who say they are suffering to save European bankers.

Rioters armed with stones and clubs fought several hours of running battles with police firing huge clouds of teargas in central Athens until the early hours of Thursday morning, leaving gutted shop-fronts, shattered windows and a field of debris.

"The problem for Papandreou is not in Parliament," said Costas Panagopoulos, head of ALCO pollsters. "It is what is happening outside Parliament: not in Syntagma Square, which is just a few hundred protesters, but with the whole of Greece's 11 million people."

Papandreou on Thursday asked the EU for help in drafting a recovery plan for the Greek economy. This would mainly include speeding up the disbursement of EU regional policy funds already earmarked for Greece, as well as suspending until 2013 all Greek government contributions to EU co-financed projects.

"Since our proposals do not imply an increase of the total sum of funding for a country and have the unanimous political support of the (EU) member states, they could be implemented quite soon," Papandreou said in a letter to Barroso, president of the European Commission, the EU's executive arm.

ROLLOVER TALKS

North European creditor countries, led by chief paymaster Germany, are insisting that private sector bondholders must share the cost of any further rescue, so intensive talks are under way on a "voluntary" rollover of maturing Greek debt.

European Central Bank President Jean-Claude Trichet, who has repeatedly warned the EU against triggering a credit event or downgrade of Greek debt to default, took a cautious line on the French proposal in testimony in the European Parliament.

"At this stage we have not yet (got) a position... we are very alert but I cannot give you a precise judgment on what is going on. There are several concepts being examined," he said.

Three banking sources told Reuters on Wednesday that politicians and bankers were confident that implementing the French plan would not trigger a payout of credit insurance or a default that would inflict losses on banks.

Banks had received positive signals from ratings agencies that they would not call the rollover plan a default, the sources said.

But officials cautioned that many details of the plan, including whether there would be any official guarantee, remained to be negotiated.

Many investors and economists still expect Greece to default in the medium term, and one influential international official suggested on Thursday that might be better for Athens.

"The current state of affairs where all the Greek taxpayers' money goes to the creditors cannot continue," said Angel Gurria, head of the Organization for Economic Cooperation and Development, a rich nations' intergovernmental think-tank.

"Greece must be enabled to have a policy that really allows work on the economy's recovery. This is also best for the creditors," Gurria told Dutch daily Het Financieele Dagblad. He did not rule out a "haircut" for Greek debt holders.

"IMPLEMENTATION RISK"

As life returned to normal in Athens after a night of violence, market concerns shifted from the danger of an immediate disorderly default for the first time in the euro zone to the medium-term prospect of a Greek debt restructuring.

"There's still implementation risk over the next few months but for now the default risk has been taken off the table," said Lloyds Bank strategist Eric Wand.

He forecast renewed pressure on the bonds of weaker euro zone countries on the edges of the single currency area after a temporary respite.

"There should be a brief hiatus in the periphery-bashing we've had in the last few weeks, but there are other problems."

Those included the prospect of early Spanish elections and squabbling within Italy's center-right coalition as the country faces a credit rating downgrade.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar